IRIGASI LUKA
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 6 Santa Santi Rosmalina Sagala Amnes Gentes Dachi Efrina Elisabeth Febriyani Vera Hotmian Purba Inten Suryani Josua Davin Hutagalung Mawarta Br Tarigan Nia Nova Ika Sitanggang Prinaldi Sihombing Stefani Priscilla Sipayung Wiweka Inkar Nefrit Zega
Dosen Pembimbing : Jagentar Pane, S.Kep,Ns., M.Kep
PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH MEDAN 2017
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR IRIGASI LUKA 1. Definisi Menyiram luka dengan cairan steril dalam jumlah banyak (Jacob, 2014).
2. Tujuan 1) Membersihkan luka dari patogen dan kotoran 2) Memberi kehangatan lokal 3) Mengirigasi dengan larutan antiseptik (Jacob, 2014)
3. Indikasi Pasien dengan luka seperti: 1) Luka operasi dengan jahitan 2) Luka laserasi 3) Luka Dekubitus 4) ulkus diabetik, dan sebagainya.
4. Kontra indikasi 1) Pembalut dapat menimbulkan situasi gelap, hangat dan lembab sehingga mikroorganisme dapat hidup. 2) Pembalut dapat menyebabkan iritasi pada luka melalui gesekan – gesekan pembalut.
5. Persiapan Alat 1) Larutan irigasi/ pembersih sesuai instruksi , biasanya 200-500 mL tergantung ukuran luka 2) Spuit asepto untuk luka besar atau spuit 40 mL dengan jarum 19G atau kateter angio lembut (soft) yang steril 3) Sarung tangan bersih 4) Sarung tangan steril 5) Alas tahan air 6) Perlengkapan pembalut luka 7) Kantung tahan air sekali pakai
8) Gaun 9) Kacamata pelindung 10) Kateter lembut yang steril 11) Set pembalut yang steril 12) Baskom steril (Jacob, 2014)
6. Persiapan pasien 1) Memberikan salam terapeutik 2) Melakukan observasi data pasien ( nama, nomer rekam medic, tanggal lahir) 3) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada keluarga dan pasien 4) Melakukan kontrak waktu terhadap pasien 5) Menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan 6) Menjaga privasi klien (STIKes Elisabeth, 2012)
7. Persiapan lingkungan 1) Menjaga privasi klien dan menutup tabir (STIKes Elisabeth, 2012)
8. Persiapan perawat 1) Perawat menguasai prosedur tindakan 2) Perawat mengetahui identitas klien (Hidayati, 2014)
9. Prosedur Prosedur menurut Jacob (2014): 1) Periksa instruksi dokter terkait irigasi luka dan jenis cairan yang digunakan 2) Jelaskan prosedur pada pasien 3) Nilai tingkat nyeri pasien. Berikan analgesik sesuai instruksi 30-45 menit sebelum memulai irigasi luka 4) Periksa catatan terkini terkait tanda gejala yang berhubungan dengan luka terbuka pasien a. Kondisi kulit dan luka b. Kenaikan suhu tubuh
c. Sekret dari luka d. Bau e. Konsistensi sekret f.
Ukuran luka termasuk kedalaman, panjang dan lebar
5) Lakukan cuci tangan 6) Posisikan pasien dengan nyaman yang memungkinkan aliran larutan irigasi kebawah melewati luka dan masuk ke dalam wadah pembuangan 7) Hangatkan larutan irigasi mendekati mencapai suhu tubuh 8) Buka lebar kantung tahan air dan letakkan disamping ranjang 9) Tutup pintu kamar dan tirai 10) Pakai gaun dan kacamata pelindung bila perlu 11) Pakai sarung tangan bersih dan lepas perban yang kotor serta buang ke dalam kantung tahan air. Buang sarung tangan. 12) Buka perban dan perlengkapan steril diatas permukaan area kerja dengan menggunakan teknik aseptik 13) Pakai sarung tangan steril 14) Posisikan baskom steril dibawah luka untuk menampung cairan irigasi dengan menggunakan tangan yang dominan 15) Irigasi luka a. Luka lebar -
Isi spuit 35 mL dengan cairan irigasi
-
Sambungkan dengan jarum 19G atau kateter angio
-
Posisiskan ujung spuit 2,5 cm diatas ujung luka dan diatas area yang akan dibersihkan
-
Dengan aliran yang kontinyu siram luka:ulangi langkah-langkah diatas samapai cairan yang mengair diatas baskom menjadi jer nih
b. Luka dalam dengan lubang yang sangat kecil -
Sambungkan kateter angio lembut (soft) pada spuit yang sudah diisi cairan irigasi
-
Lumasi ujung kateter dengan cairan irigasi kemudian masukkan ujung kateter secara perlahan dan tarik keluar sekitar 1 cm
-
Gunakan semprotan kontinyu pelan untuk menyiram luka
-
Cubit kateter tepat dibawah spuit sambil mempertahankan posisi kateter
-
Cabut dan isi ulang spuit.Sambungkan lagi dengan keteter dan ulangi prosedur diatas sampai cairan yang mengalir ke baskom menjadi jernih.
16) Keringkan tepi-tepi luka dengan menggunakan kasa 17) Pasang perban yang sesuai 18) Lepas sarung tangan,masker,kacamata pelindung,dan gaun 19) Buang peralatan dan perlengkapan yang kotor.Cuci tangan. 20) Bantu pasien kembali ke posisi nyaman 21) Tentukan jenis jaringan pada permukaan luka 22) Inspeksi perban secara berkala 23) Evaluasi keutuhan kulit. 24) Amati ada tidaknya sisa cairan irigasi yang tertinggal 25) Catat irigasi luka dan respons pasien pada status pasien 26) Laporkan bila ada perdarahan baru,rasa nyeri yang meningkat tajam,retensi cairan irigasi atau tanda syok pada dokter 10. Evaluasi 1) Adanya tanda-tanda infeksi dan tingkat penyembuhan luka 2) Toleransi klien terhadap prosedur yang dilakukan (Hidayati, 2014)
11. Dokumentasi 1) Lokasi dan jenis luka atau incise 2) Status balutan sebelumnya 3) Status luka dan jenis drainage (jumlah, warna, konsistensi,bau) 4) Obat dan cairan yang digunakan untuk merawat luka 5) Toleransi klien terhadap prosedur (STIKes Elisabeth, 2012)
12. Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu diperhatikan menurut Jacob (2014): 1)
Pertimbangkan melakukan kultur bila luka berbau busuk, terdapat inflamasi di sekitar luka, secret nanah dari luka demam.
2)
Bila harus memasukkan buntalan ke dalam luka : a.
Gunakan pinset steril untuk memasukkan buntalan steril ke dalam luka secara perlahan.
b.
Hati-hati jangan sampai mengisi lubang luka terlalu penuh karena dapat mengganggu aliran darah dan memperlambat proses penyembuhan.
c.
Potong bahan buntlan dengan gunting steril.
d.
Biarkan sejumput kecil buntalan menonjol keluar dari dalam luka yang dalam dan sempit agar nantinya buntalan mudah untuk dikeluarkan.
3)
Luka dapat dibius terlebih dahulu jika pasien tidak tahan terhadap irigasi dan pembersihan luka.
4)
Spuit berujung kateter dapat dipakai untuk menghasilkan efek hidrolik.
5)
Jaringan mati dan benda asing harus dibuang, jaringan mati menghambat penyembuhan luka dan mempercepat infeksi bakteri.
6)
Ambil bahan kultur bila diperlukan sebelum membersihkan luka.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Ratna. 2014. Praktik Laboratorium Keperawatan. Jakarta: Erlangga. Jacob, Annamma. 2014. Buku Ajar Clinical Nursing Procedures. Tangerang: Binarupa Aksara. STIKes Santa Elisabeth Medan. 2012. Prosedur Keperawatan Medikal Bedah. Medan: STIKes Santa Elisabeth Medan
SOP IRIGASI LUKA
NO
PROSEDUR
SKOR
SKOR STANDAR
1 1.
TAHAP ORIENTASI
2.
1) Memberikan salam terapeutik 2) Melakukan observasi data pasien ( nama, nomer rekam medic, tanggal lahir) 3) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada keluarga dan pasien 4) Melakukan kontrak waktu terhadap pasien 5) Menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan 6) Menyiapkan alat 7) Cuci tangan 8) Menjaga privasi klien TAHAP KERJA 1) Periksa instruksi dokter terkait irigasi luka dan jenis cairan yang digunakan 2) Jelaskan prosedur pada pasien 3) Nilai tingkat nyeri pasien. Berikan analgesik sesuai instruksi 30-45 menit sebelum memulai irigasi luka 4) Periksa catatan terkini terkait tanda gejala yang berhubungan dengan luka terbuka pasien a. Kondisi kulit dan luka b. Kenaikan suhu tubuh c. Sekret dari luka d. Bau e. Konsistensi sekret f. Ukuran luka termasuk kedalaman, panjang dan lebar 5) Lakukan cuci tangan 6) Posisikan pasien dengan nyaman yang memungkinkan aliran larutan irigasi kebawah melewati luka dan masuk ke dalam wadah pembuangan 7) Hangatkan larutan irigasi mendekati mencapai suhu tubuh 8) Buka lebar kantung tahan air dan letakkan disamping ranjang 9) Tutup pintu kamar dan tirai 10) Pakai gaun dan kacamata pelindung bila perlu
2
3
4
11) Pakai sarung tangan bersih dan lepas perban yang kotor serta buang ke dalam kantung tahan air. Buang sarung tangan. 12) Buka perban dan perlengkapan steril diatas permukaan area kerja dengan menggunakan teknik aseptik 13) Pakai sarung tangan steril 14) Posisikan baskom steril dibawah luka untuk menampung cairan irigasi dengan menggunakan tangan yang dominan 15) Irigasi luka c. Luka lebar - Isi spuit 35 mL dengan cairan irigasi - Sambungkan dengan jarum 19G atau kateter angio - Posisiskan ujung spuit 2,5 cm diatas ujung luka dan diatas area yang akan dibersihkan - Dengan aliran yang kontinyu siram luka:ulangi langkah-langkah diatas samapai cairan yang mengair diatas baskom menjadi jernih d. Luka dalam dengan lubang yang sangat kecil Sambungkan kateter angio lembut (soft) pada spuit yang sudah diisi cairan irigasi - Lumasi ujung kateter dengan cairan irigasi kemudian masukkan ujung kateter secara perlahan dan tarik keluar sekitar 1 cm - Gunakan semprotan kontinyu pelan untuk menyiram luka - Cubit kateter tepat dibawah spuit sambil mempertahankan posisi kateter - Cabut dan isi ulang spuit.Sambungkan lagi dengan keteter dan ulangi prosedur diatas sampai cairan yang mengalir ke baskom menjadi jernih. 16) Keringkan tepi-tepi luka dengan menggunakan kasa 17) Pasang perban yang sesuai 18) Lepas sarung tangan,masker,kacamata pelindung,dan gaun 19) Buang peralatan dan perlengkapan yang kotor.Cuci tangan. 20) Bantu pasien kembali ke posisi nyaman 21) Tentukan jenis jaringan pada permukaan luka 22) Inspeksi perban secara berkala 23) Evaluasi keutuhan kulit. 24) Amati ada tidaknya sisa cairan irigasi yang tertinggal
25) Catat irigasi luka dan respons pasien pada status pasien 26) Laporkan bila ada perdarahan baru,rasa nyeri yang meningkat tajam,retensi cairan irigasi atau tanda syok pada dokter 3
TAHAP TERMINASI 1. Melakukan evaluasi tindakan 2. Membereskan alat alat 3. Cuci tangan 4. Dokumentasi TOTAL NILAI