MAKALAH SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM KOLAM RENANG Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah STTU
Disusun oleh:
Lita Septiani
Misbahudin
Muhamad Nidan
Nadya Gitawanti
Nurul Hasanah
Nabilla Niken W
Panji M.syah
Refany Pradita U
Rena Septiani
Rika Vinia
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2015
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pelayanan segala kebutuhan yang diperlukan telah siap sedia, seperti pelayanan akomodasi, restoran, bar, fitness center, transportasi, dsb. Semua fasilitas ini tidak hanya menampilkan mutu, citarasa masakan, kenyamanan saja, akan tetapi factor yang sangat penting adalah menyangkut kenyamanan dan kepastian atau jaminan kebersihan untuk kesehatan sesuai tujuan orang menikmati fasilitas tersebut demi kelangsungan hidupnya yaitu “hygiene dan Sanitasi” (kesehatan dan kebersihan). Untuk itu dalam mengelola seluruh fasilitas yang ditawarkan secara professional haruslah sesuai dengan aturan kesehatan yang berlaku, sehingga pengguna jasa mendapatkan kenikmatannya sendiri dengan jaminan kesehatan. Tempat – Tempat – tempat tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun secara terus menerus. Tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan, ataupun gangguan kesehatan lainnya.Upaya Higiene dan Sanitasi tempat-tempat umum merupakan salah satu upaya kesehatan masyarakat yang secara luas mencakup bidang-bidang pencegahan dan perbaikan dengan tujuan agar setiap anggota masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.Kolam renang dan pemandian umum merupakan salah satu tempat umum yang dapat memungkinkan terjadinya penularan penyakit apabila sanitasi kolam renang dan pemandian umum tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan. Sanitasi tempat – tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempattempat umum terutama yang erat hubungannya
2
dengan timbulnya/menularnya suatu penyakit.Salah satu tempat umum yang sering dikunjungi oleh masyarakat adalah Kolam renang. Kolam renang adalah suatu konstruksi buatan yang dirancang untuk diisi dengan air dan digunakan untuk berenang, menyelam, atau aktivitas air lainnya. Kolam renang adalah suatu tempat pemandian yang diperuntukan bagi keperluan umum, untuk keperluan rekreasi dan olah raga renang.Renang adalah olahraga yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan manusia.Berenang di kolam renang merupakan kegiatan olahraga atau rekreasi yang banyak digemari oleh masyarakat termasuk
anakanak.Tanpa
disadari,
aktivitas
tersebut
ternyata
berpotensi
menyebabkan penularan suatu penyakit Berbagai penyakit mulai dari yang ringan hingga berat dapat terjadi penularannya melalui kolam renang seperti gejala demam, batuk, pilek, atau infeksi faringo konjungtivitis yang disebabkan adenovirus.Banyak yang tidak menyadari bahwa keberadaan kolam renang dapat menjadi sarana dalam penularan penyakit melalui media air.Secara langsung, contact person yang terjadi di antara pengunjung dapat menjadi transmisi kuman penyakit yang sangat baik.Dengan demikian kolam renang dapat menjadi salah satu media dalam penularan penyakit melalui perantara air kolam renang, sehingga sanitasi kolam renang perlu diperhatikan.Menurut Peraturan MenKes RI dan Keputusan Direktur Jend PPM danPLP tentang persyaratan kesehatan kolam renang dan pemandian umum tahun 1992, kolam renang adalah suatu usaha bagi umum yang menyediakan tempat untuk berenang, berekreasi, berolahraga serta jasa pelayanan lainnya, menggunakan air bersih yang telah diolah. Kolam renang yang kurang memenuhi syarat kesehatan dari segi fasilitas sanitasi dan kuantitas maupun kualitas airnya akan menjadi sumber penularan berbagai penyakit dan kecelakaan. Perubahan iklim yang ekstrim akan merusak air kolam alam hitungan hari saja. Air hujan akan membuat air kolam menjadi hijau, air kencing, keringat, pelembab, sun block juga akan merusak chemical balance air kolam. Jika air kolam sudah tidak seimbang, treatment air harus dilakukan dan ini sudah pasti biaya extra diperlukan.Perawatan yang rutin,
3
melakukan test air setiap satu kali seminggu dan pemberian obat yang sesuai adalah tiga hal yang harus dilakukan untuk dapat memiliki kolam renang yang bersih, jernih dan sehat. Namun demikian sanitasi kolam renang lebih menitikberatkan pada airnya serta pengolahannya.Kolam renang yang telah memenuhi syarat diharapkan dapat mencegah terjadinya penularan penyakit dan gangguan kesehatan serta mendorong pengembangan pariwisata dan olahraga.Berdasarkan hal tersebut makan perlu dilakukan pengawasan pada kolam renang.
1.2 Tujuan
1. Untuk menjaga kebersihan Kolam Renang 2. Untuk mencegah sumber penularan berbagai penyakit yang disebabkan oleh air. 3. Untuk mengetahui persyaratan fisik dan fasilitas sanitasi di Kolam Renang. 4. Untuk mengetahui Regulasi yang berkaitan dengan sanitasi Kolam Renang.
1.3 Manfaat
1. Meningkatkan derajat kesehatan pengunjung Kolam Renang 2. Meningkatkan kualitas sanitasi di Kolam Renang 3. Menjadikan sanitasi Kolam Renang sesuai dengan persyaratan yang berlaku 4. Meningkatkan daya tarik dan kenyamanan pengunjung Kolam Renang
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kolam Renang Secara Umum
Kolam renang dapat diartikan sebagai tempat dimana orang bias melakukan suatu kegiatan mandi atau membersihkan badan baik yang bertujuan untuk olahraga maupun hanya sekedar mencari kesenangan semata. Berenang memang dapat melepaskan rasa jenuh akibat kegiatan rutin seharihari.Namun demikian kegiatan berenang sering kali menimbulkan pengaruh kurang baikbagi kesehatan keamanan para perenang.Hal ini dapat terjadi karena keadaan kolamrenang yang tidak memenmuhi persyaratan kesehatan baik dari segi kuantitas maupunkualitasnya.Untuk itu kolam renang perlu mendapatkan perhatian khusus terutamakualitas airnya agar para perenang terhindar dari penularan penyakit dan kecelakaan. Banyak definisi kolam renang yang telah dikemukakan antara lain menurut menteri kesehatan dalam permenkes No.061/menkes/per/I/1991, tentang persyaratan kolam renang dan pemandian umum menyatakan “ kolam renang adalah suatu usaha bagi umum yang menyediakan tempat untuk berenang, berekreasi, berolah raga serta juga pelayanan lainnya menggunakan air bersih yang telah diolah”
2.2 Macam-macam dan Tipe Kolam Renang
Berbagai macam kolam renang di buat orang dan dilengkapi fasilitas dan perlengkapan lainnya berdasarkan arsitektus dan konstruksi yang memadai.Kolam
5
reang ini biasannya di sebut dengan kolam renang buatan atau “artificial bething places”. 2.2.1
Macam-macam Kolam Renang
Kolam renang di pandang dari segi lokasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : a. Indoor-pool, yaitu kolam renang yang berlokasi di halaman perumahan atau pemukiman penduduk. Koalm renang seperti ini biasanya dimiliki dan diperuntukkan bagi perseorangan atau kelompok yang digunakan untuk keluarga atau tamu-tamunya. b. Outdoor-pool, yaitu kolam renang yang berlokasi di luar halaman pemukiman penduduk, kolam renang semacam ini biasanya diperuntukan bagi umum.
2.2.2
Tipe Kolam Renang
Kolam
renang
buatan
pada
umumnya
dibedakan
berdasarkan
cara
penggantian atau pengolahan airnya, dalam hal ini maka kolam renang dibagi menjadi beberapa tipe antara lain : a. Fill and draw fools Tipe kolam renang ini menggunakan air kolamnya secara terus menerus dalam satu priode waktu tertentu.Setelah air kolam tampak kotor baru dikuras/dibuang kemudian seluruhnya diganti dengan air yang baru dan bersih.Untuk menentukan kotor tidaknya air adalah dengan melihat keadaan fisik air tersebut atau dari jumlah perenang yang seperti ini adalah tipe yang paling tidak baik. b. Flow through pools Pada tipe ini air kolam mengalir terus menerus setiap saat sehingga air kolam senantiasa dalam keadaan bersih.Hal ini disebabkan karena air yang baru,
6
kolam renang tipe ini adalah yang terbaik tetapi membutuhkan banyak air.Kolam renang tipe ini umumnya terdapat di daerah pegunungan atau tempat-tempat yang ada sumber airnya. c. Recirculating pools (kolam renang resirkulasi) Pada tipe ini air kolam renang yang telah dipakai dan kotor secara terus menerus
(berputar)
dialirkan
melalui
instalasi-instalasi
penyaringan
(filteroffilter) dan dipompa kembali kedalam kolam renang setelah bersih dan didesinfektan dengan zat chlor. Kolam renang tipe ini adalah hemat sekali, karena tidak begitu membutuhkan banyak air asalkan harus dijaga bahwa proses penyaringan dan pendesinfeksian air tersebut harus berjalan dengan baik.”
2.3 Sanitasi Kolam Renang 2.3.1
Keadaan Airnya
Keadaan airnya pada suatu kolam renag dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi kualitas dan kuantitasnya. Yang dimaksud kuantitas adalah sejumlah yang di butuhkan
untuk
menampung
pengunjung
yang
setiap
harinya.Agar
semua
pengunjung yang dating masih dapat melakukan kegiatan berenang dan leluasa tanpa adanya perasaan bahwa kolam renang tersebut terlalu sempit dipakai untuk berenang. Dari segi kualitas air yang tersedia sesuai dengan peraturan mentri kesehatan RI No. 061/Menkes/Per/I/1991 bahwa kuantitas air kolam renang dan air pemandian umum harus memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang undangan yang berlaku. Jadi kualitas air kolam renang benar-benar di jaga dan di awasi, sebab jika tidak akan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan gangguan kesehatan lainnya kepada para perenang antara lain: a. Penyakit kulit termasuk scabies, impertigo, deramatits, ekzeem, dan k urap air. 7
b. Penyakit mata termasuk iritasi mata dan conjuctivitas c. Penyakit perut termasuk typus abdominalis, para typus A dan B, kolera , disentri amuba dan basiler gastroenteritis d. Penyakit lain-lain termasuk poliomyetitis, leptospriotis, salesma, sinusitis dan penyakit jalan pernafasan lainnya. e. Gangguan-gangguan yang secara tidak langsung termasuk jenis kecelakaan. Selain penyakit tersebut diatas, juga penyakit venereal disease (penyakit kelamin), granuloma dan ringworm (kadas,kurap) dapat ditularkan oleh air kolam renang.
2.3.2
Keadaan Konstruksi Bangunan
2.3.2.1 Halaman Bagian Dalam
Halaman kolam bagian dalam dibatasi oleh kolam, sedangkan sebagian luar dibatasi oleh pagar keliling yang disebut fence atau bangunan-bangunan kolam seperti bangunan ganti pakaian, tempat penonton dan lain-lain. Halaman kolam sebagian dibagi atas dua bagian dan dibatasi oleh: a. Inside border Yaitu suatu pinggiran sekeliling kolam yang ditinggikan yaitu disebut “curb”. Syarat ketinggian curb tidak boleh kurang dari 10 cm dan lebarnya 30 cm. b. Out border Yaitu suatu pinggiran yang berbentuk pagar yang kuat terbuat dari logam yang tidak mudah berkarat untuk memagari sekeliling kolam. Diantara inside border dan out sidedan out side border ada halaman untuk tempat berjalan (walk ways) selebar minimal 3,0 meter untuk jenis indoor pool, untuk jenis outdoor pool minimal 2,5 meter tanpa maksimal.
2.3.2.2 Konstruksi Bangunan Kolam 8
Yang perlu mendapat perhatian umumnya untuk konstruksi bangunan dari kolam renang adalah: a. Zone (daerah) Pada sebuah kolam enang umummnya terbagi menjadi beberapa zona antara lain: daerah untuk menyelam, daerah untuk berenang, daerah untuk bukan perenang dan daerah kolam anak-anak. Daerah untuk menyelam (diving area) meliputi zone 3,8 meter radius dari tiap tiap papan meloncat. Di dalam daerah ini menurut persyaratan maksimal untuk 12 orang perenang. Daerah untuk berenang (swimming area) adalah daerah yang digunakan untuk berenag yang menuntut pesyaratan setiap perenang harus mendapatkan 3 3 di perhitungkan bahwa setengah dari jumlah perenang itu meliputi bagian dari kolam yang kedalamannya lebih dari 1,75 meter. b. Tepi kolam Dinding tepi harus vertical dan dibuat dari bahan yang kuat, kedap dan rata.Setiap sudut-sudutnya harus dibulatkan supaya mudah dibersihkan.Dinding kolam harus berwarna putih atau warna mudah. Dasar kolam harus berwarna putih agar segera kelihatan jika air sudah kotor atau jika terjadi kecelakaan di dalam air. Dibagian kolam yang dalamnya kurang dari 1,5 meter tidak boleh dibuat penurunan yang sekoyongan-konyongan dan tiap-tiap zona harus diberi tanda yang jelas dan terang untuk membedakan bagian yang dangkal dan dalam.
c. Tempat berjalan
9
Dibuat meliputi seluruh keliling dengan memiliki minimal 2,5 meter, lantai dibuat miring kea rah kolam jika parit meluap pada kolam dengan system terbuka dan dibuat miring keluar jika kolam menggunakan system tertutup, permukaan lantai tempat berjalan harus rata tetapi tidak licin dan tidak menyerap air. Diberbagai tempat dalam wilayah ini harus dipasang kran-kran air yang berfungsi
sebagai
kran
penyambung,
sehingga
memudahkan
pada
saat
mengadakan pembersihan lantai tempat berjalan. Kran-kran tersebut dipasang dengan jarak minimal 5 meter antara satu dengan lainnya d. Penerangan Jika kolam dipakai untuk kegiatan malam hari, maka harus dibuat penerangan buatan.Lampu-lampu penerangan dapat dipasang di luar atau di dalam kolam dengan syarat semua bagian harus mendapat penerangan sehingga memudahkan penjaga kolam melihat dengan jelas ke setiap penjuru.Cahaya dari lampu-lampu tidak boleh menyilaukan dan pemasangannya tidak boleh dekat dengan permukaan air kolam renang agar serangga-serangga yang biasa dating di sekitar lampu tidak mengotori air kolam. Sedangkan pemasangan lampu di dalam kolam harus dipasang sedemikian rupa sehingga semua bagian di dalam kolam mendapat penerangan dan tidak menyilaukan serta tidak menyulitkan pada saat dilakukan pembersihan kolam. e. Parit peluap Parit peluap dibuat untuk mencegah terjadinya perluapan air kolam pada saat banyak pereng di dalam kolam dan mempertinggi sirkulasi air yang baik terutama pada saat kolam dalam keadaan penuh system terbuka dan parit peluap system tertutup. Kontruksi parit peluap harus dibuat sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kecelakaan pada perenang. Bibir dari parit peluap tidak boleh terendam air dan harus Nampak 2,5 cm di atas permukaan air kolam. Lubang 10
saluran harus cukup lebar agar mudah untuk di bersihkan. Agar parit peluap senantiasa tidak tergenang air, maka dasar salurannya harus dimiringkan ke lubang-lubang pipa pengering yang dipasang dengan jarak 3,5 meter antara satu sama lainnya, pembungan dialirkan kembali ke kolam setelah diolah. f.
Hose connection (kran penyambung) Hose connection adalah kran-kran penyambung yang ditempatkan di bagian
halaman kolam yang berfungsi untuk membersihkan halaman tersebut.Kran-kran ini sebaiknya dipasang dengan jarak 5 meter antara satu dengan yang lainnya. Diameter kurang lebar sebesar 2,5 cm,sedangkan untuk pipa plastic penyambung sepanjang 3-3,5 m. Ini ukuran yang dianggap paling praktirs untuk hose connection yang berjarak 5 meter antara satu dengan lainnya. g. Tangga Tangga kolam renang ini dipakai untuk keluar dan masuk para perenang dari atau ke dalam kolam yang mempunyai persyaratan sebagai berikut :
Tangga harus dipasang vertical di bawah
Dipasang di bagian kolam yang paling dalam di bawah dekat papan peloncat
Terbuat dari bahan yang kuat, tahan terhadap air dan tidak berkarat serta tidak licin
Tidak dibolehkan terbuat dari kayu
h. Papan Peloncat Papan peloncat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut :
Dipasang dengan jarak minimal 1 meter dan maksimal 3 meter diatas permukaan air.
Panjang papan peloncat minimal 5 meter dan lebarnya 0,5 meter.
11
Permukaan bagian atas papan peloncat harus dilapisi dengan sabut atau jenis bahan lain agar tidak licin.
Ujung papan loncat harus mempunyai proyeksi minimal 1 meter dari tepi ujung kolam dibawahnya.
Tingginya papan peloncat harus disesuaikan dengan kedalaman air kolam dibawahnya.
i.
Outlet ( Pengeluaran) Outlet merupakan pipa pengeluaran air kolam dengan persyaratan sebagai
berikut :
Harus diletakan dibagian kolam yang paling dalam dengan jarak outlet satu dengan jarak yang lainnya maksimal 7 meter dan 3,5 meter dari dinding kolam.
Harus dibuat cukup besar sehingga dapat mengeluarkan seluruh isi kolam dalam waktu kurang lebih 4 jam.
Memakai anti vortex, yaitu alat yang terbuat dari piringan – piringan logam yang tersusun untuk menghindari adanya putaran air pada lubang outlet.
2.3.3
Keadaan Instalasi Kolam Renang
a. Chemical Feeder Suatu alat yang terbentuk tabung silinder yang terbuat dari besi yang digunakan untuk membersihkan / menyaring dimana air kolam yang kotor keluar melalui out lot dialirkan terus melalui chemical feeder dan setelah bersih dikembalikan melalui in lot kedalam kolam lagi Untuk Penangkap rambut alat ini berfungsi untuk menangkap rambut atau kotoran-kotoran lain yang berada di dalam air kolam renang yang dapat
12
menyumbat pipa – pipa, merusak pompa dan menghambat dari daya penyaringan filter.
b. Screen chamber (Bak pengendap) Alat ini berupa bak yang dapat b erfungsi sebagai suatu penangkap benda-benda kasar seperti, zat padat yang keras dan lain-lain yang dapaqt merusak pompa.
c. Saringan (filter) Jenis saringan antara lain, saringan pasir, saringan diatome dan saringan anthrafilt. Pada umumnya di kolam-kolam menggunakan saringan diatome atau saringan pasir, sedangkan saringan dianthrafilt jarang di gunakan karena sulit untuk ,mendapatkan bahannya.
2.3.4
Fasilitas Sanitasi
a. Kamar/pancuran
Harus tersedia pancuran bilas minimal 1 pancuran untuk 40 perenang.
Pancuran bilas pria harus terpisah dengan pancuran bilas wanita.
b. Tempat sampah
Harus terbuat dari bahan yang cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan halus pada bagian dalamnya.
Mempunyai tutup yang mudah dibuka tanpa mengotori tangan.
Mudah diisi dan kosongkan atau dibersihkan.
Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan produk sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan.
Sampah dari setiap ruangan dibuang setiap hari.
Harus tersedia tempat pengumpulan sampah sementara dan tidak terjadi tempat perindukan serangga.
13
Serta terhindar dari gangguan binatang lainnya.
Tempat pengumpulan sampah sementara harus terletak ditempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut dan minimal 3x24 jam harus dikosongkan.
c. Jamban dan Peturasan
Jamban untuk wanita terpisah dengan jamban pria.
Harus tersedia minimal 1 buah jamban untuk tiap 40 orang wanita dan 1 buah jamban untuk tiap 60 orang pria.
Apabila kapasitas kolam renang kurang dari jumlah pengunjung diatas, maka harus disediakan minimal 2 buah jamban dan 2 buah peturasan untuk pria dan 2 buah untuk wanita.
Jamban kedap air dan tidak licin, dinding berwarna terang, jamban leher angsa, ventilasi dan penerangan cukup, tersedia air pembersih yang cukup, luas lantai minimal 1 meter 2.
Kontruksi peturasan terbuat dari bahan kedap air, tahan karat, system leher angsa, luas lantai minimal 1,5m2.
Bila peturasan dibuat system talang atau memanjang, maka tiap 1 perusahaan panjangnya minimal 60 cm
d. Tempat cuci tangan
Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun, pengering tangan dan cermin.
Terletak ditempat yang mudah dijangkau dan berdekatan dengan jamban peturasan dankamar ganti pakaian.
e. Gudang Bahan Kimia
Tersedia gudang khusus tempat pengolahan bahan-bahan kimia.
Penempatan kalsium hipoklorit harus terpisah dengan almunium sulfat atau bahan-bahan kimia lainnya.
f. Perlengkapan lain
14
Tersedia papan pengumuman yang berisi antara lain, larangan berenang bagi penderita penyakit kulit, penyakit kelamin, penyakit epilepsy, penyakit jantung dan lain-lain
Tersedia perlengkapan pertolongan bagi perenang, antara lain pelampung, tali penyelamat dan lain-lain.
Tersedia alat ukur kadar pH dan sisa klor air kolam renang secara berkala dan hasilnya diumumkan kepada pengunjung melalu papan pengumuman setiap hari.
g. Tersedia tata tertib berenang dan anjuran kebersihan.
15
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Persyaratan Lingkungan Fisik Dan Fasilitas Sanitasi 3.1.1
Persyaratan Lingkungan Fisik
Kolam
renang
adalah
suatu
tempat
pemandian
yang
diperuntukan
bagikeperluan umum, untuk keperluan rekreasi dan olah raga renang.Sedangkan menurut Peraturan MenKes RI dan Keputusan Direktur Jend PPM danPLP tentang persyaratan kesehatan kolam renang dan pemandian umum tahun 1992,kolam renang adalah suatu usaha bagi umum yang menyediakan tempat untuk berenang, berekreasi, berolahraga serta jasa pelayanan lainnya, menggunakan air bersih yang telah diolah. 3.1.2
Persyaratan Kolam Renang Menurut Peraturan
3.1.2.1 Peraturan Mentri Kesehatan RI dan Keputusan Direktur Jend PPM dan PLP tahun 1992
Persyaratan kolam renang sesuai dengan Peraturan MenKes RI dan Keputusan Direktur Jend PPM dan PLP tentang persyaratan kesehatan kolam renang dan pemandian umum tahun 1992 menyangkut beberapa hal : a. Umum 1. Lingkungan kolam renang dan pemandian umum harus selalu dalam keadaan bersih dan dapat mencegah kemungkinan kejadian penularan penyakit serta tidak memungkinkan bersarang dan berkembang biaknya vector penular penyakit.
16
2. Bangunan kolam renang dan pemandian umum serta peralatanyang dipergunakan harus memenuhi persyaratan kesehatan dan dapatmencegah terjadinya kecelakaan. b. Tata Bangunan Setiap bangunan di lingkungan kolam renang dan pemandian umum harus ditata dan dipergunakan sesuai dengan fungsinya, serta memenuhi persyaratan kesehatan antara lain tidak mengakibatkan pencemaranterhadap air kolam renang dan pemandian umum. c. Konstruksi Bangunan 1. Lantai
Bahan Kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan mudah dibersihkah,
Kontak dengan air, memiliki kemiringan (2% - 3%) pada saluran pembuangan air limbah
2. Dinding
Permukaan dinding harus mudah dibersihkan.
Permukaan dinding selalu terkena air, bahan kuat dan kedap air.
3. Ventilasi Sistem
ventilasi
dapat
menjamin
peredaran
udara
di
dalam
kamar/ruangdengan baik. 4. Sistem Pencahayaan
Sarana pencahayaan dengan intensitas sesuai fungsinya.
Khusus kolam renang malam hari, dilengkapi lampu berkekuatan 12 volt.
5. Atap Tidak bocor dan tidak memungkinkan terjadinya genangan air.
17
6. Langit-langit
Mudah dibersihkan.
Tinggi minimal 2,5 meter dari lantai.
7. Pintu Dapat
mencegah
masuknya
serangga,
tikus
dan
binatang penggangguan lain.
3.1.2.2 Peraturan Menteri Kesehatan No. 061/Menkes/ Per/ I/ 1991
Menurut peraturan Menteri Kesehatan No. 061/Menkes/Per/I/1991, kolamrenang adalah
suatu
usaha
bagi
umumyangmenyediakantempatuntukberenang,berekreasi,berolahraga,sertajasapelaya nanlainnya,
menggunakan
airbersihyangtelahdiolah.Kolamrenangtermasukdalamtempatpemandianumumbuatan karena kolamrenangdibangunataudibuatolehmanusia.Syaratkonstruksikolam renang adalah sebagai berikut: 1. Bahan a. Dari bahan yang kuat, kedap air, keras, tetapi halus b. Di cat dengan warna muda c. Setiap sudut pertemuan dinding dibentuk sudut lengkung 2. Bentuk a. Lubang pengering (outlet drain) pada bagian yang terdalam b. Setiap dinding harus vertical c. Dasar kolam yang kedalamannya kurang dari 1.5 m kemiringannya maksimum 10% dan tidak boleh ada penurunan yang curam. Umtuk kedalaman yang lebih dari 1.5 m sampai 3 m penurunan maksimum 30
18
d. Untukmembedakan
masing-masingwilayah
(zone)
harus
diberikan
tandayangjelasagar tidak menimbulkan kecelakaan 3. Tempat Berjalan a.
Pada sekeliling kolam renang harus ada tempat berjalan dengan lebar minimal 1 m dengan kemiringan kearah luar kolam
b.
Sekeliling kolam renang di tepi tempat berjalan ada parit pengering.
4. Pipa pemasukan air (in let) a. Saluran air yang masuk ke kolam harus terjamin tidak ada hubungan silang (cross conection) dengan air kotor. bersih
Lubang
pemasukan
air
berseberangan dengan lubang pembuangan/ pengering Pipa
pembuangan/ pengering. b. Pipa pembuangan bias dihubungkan dengan pipa penyedot. Bila lebar kolam lebih dari 7 m harus dibuat beberapa lubang pembuangan. Pada lubang pembuangan harus dilengkapi dengan jeruji yang dibuat dari bahan yang tidak
membahayakan
bagi
para
perenang.
Cara pengeluaran
air harus menghindari terjadinya pusaran air (fortex). Pipa pembuangan tidak
boleh
berhubungan langsung dengan roil kota. Lubang pipa
pengering minimal berjarak 25cm dari dinding, bila dipisahkan atau dibuat lebih dari satu lubang pengering jarak lubang satu dengan lainnya maksimal 50cm. 5. Saluran peluap (Scum gutters) a. Pada dua sisi dinding kolam harus ada saluran peluap b. Dalam saluran minimal 7.5 cm c. Lubang saluran harus cukup besar agar mudah dalam membersihkan. d. Lubang pengering pada saluran peluap berjarak antara 3.5 m sampai5.5m 6. Tangga a. Tangga harus vertical
19
b. Dibuat dari bahan yang berbentuk bulat dan tahan karat c. Dipasang terutama
pada bagian kolam
yang dalam dan yang dekat
dengan papan loncat 7. Papan loncat (Diving board) a. Papan loncat
harus sesuai dengan
ketentuan teknis agar
tidak
menimbulkan kecelakaan. Ketentuan papan loncat adalah:
Tinggi papan loncat harus sesuai dengan kedalaman kolam
Tinggi Papan Loncat
Dalamnya Kolam
1,00 m
2,75 m
1,75 m
3,00 m
2,75 m
3,75 m
3,50 m
4,00 m
>3,50 m
Mak 5,00 m
Jarak papan loncat satu dengan yang lainnya minimal 3.5 m
8. Pencahayaan (Lighting) a. Pencahayaan tidak menyilaukan perenang. b. Tidak dipasang lampu diatas air kolam.
3.1.3
Fasilitas Sanitasi
a. Kamar/Pancuran Bilas b. Tempat Sampah c. Jamban Peturasan d. Tempat Cuci Tangan e. Gudang Bahan Kimia f. Perlengkapan Lain
20
3.1.3.1 Macam-macam Pemandian Umum di Kolam Renang
Adapun macam-macam tempat permandian yaitu : a. Dipandang dari segi bangunannya :
Natural bathing places (pemandian alam) Artifisial bathing places (pemandian buatan)
b. Dipandang dari segi kegunaannya :
Publik swimming
pool,
yaitu
kolam
renang
yang
digunakan
yaitu
kolam
renang
yang
digunakan
bagimasyarakat umum.
Private swimming
pool,
untuk kepentingan perorangan atau jawatan
3.2 Inpaksi Sanitasi
Inspeksi sanitasi kolam renang sendiri antara lain mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Sebagaimana kita ketahui Permenkes ini sejauh menyangkut kualitas air minum sudah diperbarui dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010
Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum. Dasar pelaksanaan penyehatan klam renang dan pemandian umum ini terpat pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang SyaratSyarat dan Pengawasan Kualitas Air. Sedangkan Komponen umum inpeksi sanitasi kolam renang dan pemandian umum meliputi : 1. Tata Bangunan 2. Konstruksi bangunan 3. Kelengkapano
21
4. Persyaratan bangunan dan fasilitas sanitasi (seperti bak cuci kaki untuk kolam renang, dll), serta 5. Area kolam renang dan kolam pemandian umum. Inspeksi sanitasi kolam renang ini terdiri dari beberapapa komponen pemeriksaan antara lain aspek konstruksi bangunan (lantai, dinding, ventilasi, dan lainnya). Juga aspek kelengkapan kolam renang, seperti: a.
Bak cuci kaki
b.
Kamar/pancuran bilas
c.
Kamar ganti dan tempat penitipan barang/pakaian
d.
Kamar P3K
e.
Fasilitas sanitasi (kotak sampah, jamban dan peturasan, tempat cuci tangan)
f.
Gudang bahan-bahan kimia
g.
Kamar/pancuran bilas
h.
Kamar ganti dan tempat penitipan barang/pakaian
i.
Kamar P3K
j.
Fasilitas sanitasi (kotak sampah, jamban dan peturasan, tempat cuci tangan)
k.
Perlengkapan lain Sedangkan persyaratan bangunan dan fasilitas sanitasi meliputi beberapa
standar antara lain :
Tersedia pemisah yang jelas antara kolam renang dengan area lainnya, sehingga orang yang tidak berkepintingan tidak bisa masuk
Harus selalu terisi penuh dengan air
Maksimum
jumlah
perenang
yang
diijinkan
sebanding
dengan
luas
permukaan kolam dibagi dengan 3 M2
22
Lantai, dinding kolam renang, kedap air, rata, mudah dibersihkan, serta berwarna putih atau terang. Sudut-sudut dinding dan dasar kolam melengkung (conus)
Saluran air yang masuk ke tempat renang harus menjamin tidak terjadi hubungan langsung (cross sectional) antara air bersih dan air kotor. Lubang pembuangan air kotor harus berada di dasar kolam yang paling rendah, berseberangan dengan lubang pemasukan air.
Lubang saluran, pembuangan kolam renang dilengkapi dengan ruji-ruji, tidak membahayakan perenang.
Pada kedalaman kurang dari 1.5 meter, kemiringan lantai kolam renang tidak lebih dari 10%. Pada kedalaman lebih dari 1.5 meter kemiringan lantai kolam renang tidak lebih dari 30%
Dinding kolam renang harus rata dan vertikal, bila diperlukan fasilitas injakan, pegangan dan tangga, tidak diperbolehkan adanya penonjolan.
Dilengkapi dengan saluran peluap di kedua belah sisinya.
Tangga kolam renang harus vertikal dan terbuat dari bahan berbentuk bulat dan tahan karat.
Lantai di tepi kolam renang yang kedap air memiliki lebar minimal 1 meter, tidak licin dan permukaannya miring ke luar kolam.
Harus ada tanda-tanda yang jelas untuk menunjukkan kedalaman kolam renang dan tanda pemisah untuk orang yang dapat berenang dan tidak dapat berenang.
Apabila dilengkapi dengan papan loncat, papan luncur, harus sesuai dengan ketentuan teknis untuk dapat mencegah terjadinya kecelakaan. Juga adanya standard yang dipersyaratkan pada gudang bahan kimia, seperti
tersedia gudang khusus tempat pengelolaan bahan-bahan kimia.Juga syarat penempatan kalsium hipoklorit yang harus terpisah dengan aluminium sulfat atau bahan-bahan kimia lainnya. Selain itu kolam renang juga harus menyediakan
23
papan pengumuman yang berisi antara lain : larangan berenang bagi penderita penyakit kulit, penyakit kelamin, penyakit epilepsi, penyakit jantung dan lainlain. Juga tersedia perlengkapan pertolongan bagi perenang antara lainpelampung, tali penyelamat dan lain-lain.
24
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Sarana
rekreasi
kolam
renang
memerlukan
kegiatan
pendataan
dan
pengawasan sanitasi tempat-tempat umum. b. Lingkungan kolam renang dan pemandian umum harus selalu dalam keadaan bersih dan dapat mencegah kemungkinan kejadian penularan penyakit serta tidak memungkinkan bersarang dan berkembang biaknya vector penular penyakit. c. Bangunan kolam renang dan pemandian umum serta peralatanyang dipergunakan harus memenuhi persyaratan kesehatan dan dapatmencegah terjadinya kecelakaan. d. Persyaratan peraturan kolam renang diatur pada :
Peraturan MenKes RI dan Keputusan Direktur Jend PPM danPLPtahun 1992 tentang persyaratan kesehatan kolam renang dan pemandian umum
Peraturan Menteri Kesehatan No. 061/Menkes/ Per/ I/ 1991
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air
4.2 Saran
a. Petugas sanitasi dapat berguna sebagai penunjang untuk memantau kegiatan di tempat-tempat umum salah satunya sarana rekreasi kolam renan g b. Pihak sarana kolam renang perlu menyediakan peralatan yang optimal agar dapat meunjang kegiatan sanitasi c. Penyediaan petugas tambahan pendamping petugas sanitasi untuk membantu berjalannya kegiatan sanitasi pada sarana kolam renang.
25