KONSEP TEORITIS PENJAMINAN MUTU DAN PRAKTEK KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI ( EVIDENCE EVIDENCE BASED PRACTICE) PRACTICE)
OLEH : NI PUTU NAYU NAYU ARI WIDYA(P07120014084) NI MA MADE ER ERA PIRGO DE DEWI (P07120014088) TK. . DIII KEPERAWATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KESEHATAN DENPASAR DENPASAR JURUSA JUR USAN N KEPER KEP ERAW AWA ATAN TAN
DENPASAR
2017
KONSEP TEORITIS PENJAMINAN MUTU DAN PRAKTEK KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI ( EVIDENCE EVIDENCE BASED BASED PRACTICE) PRACTICE)
A. K!"#$% T$!&''# P$"*+'"*" M,,
Penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan. Khusus Pelayanan Kesehatan Penjaminan mutu pelayanan kesehatan adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pelayanan kesehatan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan. (Suryadi,2009) 1. P$&*" K!+'$ K$%$&*-**" */*+ P$"*-*#*" M,, Komite keperaatan memiliki tujuan untuk meujudkan pro!esionalisme dalam
pelayanan keperaatan, memberikan masukan kepada pimpinan rumah sakit berkaitan dengan pro!esionalisme peraat dalam memberikan pelayanan keperaatan, menyelesaikan masalah " masalah terkait dengan penerapan disiplin dan etik keperaatan serta meningkatakan mutu pelayanan keperaatan. Peran komite keperaatan dalam pengaasan mutu adalah sebagai berikut #) $em!asilitasi pertumbuhan dan perkembangan pro!esi keperaatan melalui kegitan terorganisasi. 2) $empertahankan pelayanan keperaatan berkualitas dan aman bagi pasien. %) $enjamin tersedianya peraat yang kompeten, etis sesuai dengan keenangannya. &) $enyelesaikan masalah keperaatan yang terkait dengan disiplin, etik dan moral ') ) ) *) 9)
peraat. $elakukan kajian berbagai aspek keperaatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. $enjamin diterapkannya standar praktik, asuhan dan prosedur keperaatan. $embangun dan membina hubungan kerja tim di dalam rumah sakit. $erancang, mengimplementasikan serta memantau dan menilai ide " ide baru. $engkomunikasikan, mendidik, negosiasi dan merekomendasikan hasil kinerja peraat
untuk pengembangan karir. (+yun,20#&) 2. K,*/'*# P$/**"*" (TM) 1) D$3'"'#' TM otal -uality $anagement adalah kualitas menjadi hal utama yang menjadi titik !okus setiap perusahaan. erbagai hal dilakukan untuk meningkatkan kualitas yang diterapkan pada produk,
pelayanan
dan
manajemen
perusahaan.
Seiring
dengan
perkembangan
ilmu
pengetahuan, lahirlah suatu ino/asi yang dikenal dengan -$. $enurut jiptono +nastasia (200%) -$ merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus1menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. 3alam kualitas pelayanan yang baik, terdapat beberapa jenis kriteria pelayanan, antara lain adalah sebagai berikut 4 #. Ketepatan aktu pelayanan, termasuk didalamnya aktu untuk menunggu selama transaksi maupun proses pembayaran. 2. +kurasi pelayanan, yaitu meminimalkan kesalahan dalam pelayanan maupun transaksi. %. Sopan santun dan keramahan ketika memberikan pelayanan. &. Kemudahan mendapatkan pelayanan, yaitu seperti tersedianya sumber daya manusia untuk membantu melayani konsumen, serta !asilitas pendukung seperti komputer untuk mencari ketersediaan suatu produk. '. Kenyaman konsumen, yaitu seperti lokasi, tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman, aspek kebersihan, ketersediaan in!ormasi, dan lain sebagainya. 2) D'+$"#' K,*/'*# P$/**"*" *. angibles angibles adalah bukti konkret kemampuan suatu perusahaan untuk menampilkan yang terbaik bagi pelanggan. aik dari sisi !isik tampilan bangunan, !asilitas, perlengkapan teknologi pendukung, hingga penampilan karyaan. . 5eliability 5eliability adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan konsumen terkait kecepatan, ketepatan aktu, tidak ada kesalahan, sikap simpatik, dan lain sebagainya.
5. 5esponsi/eness 5esponsi/eness adalah tanggap memberikan pelayanan yang cepat atau responsi! serta
diiringi dengan cara penyampaian yang jelas dan mudah dimengerti. . +ssurance +ssurance adalah jaminan dan kepastian yang diperoleh dari sikap sopan santun karyaan, komunikasi yang baik, dan pengetahuan yang dimiliki, sehingga mampu menumbuhkan rasa percaya pelanggan. $. 6mpati 6mpati adalah memberikan perhatian yang tulus dan bersi!at pribadi kepada pelanggan, hal ini dilakukan untuk mengetahui keinginan konsumen secara akurat dan spesi!ik. ) P&'"#'% 6 P&'"#'% TM
Prinsip1prinsip dalam sistem -$ harus dibangun atas dasar ' pilar sistem yaitu7 Produk, Proses, 8rganisasi, Kepemimpinan, dan Komitmen. Pendapat lain dikemukakan oleh ensler dan runnell (dalam Scheuing dan :hristopher, #99%4 #'1#) yang dikutip oleh 3rs. $.;. ;asution, $.S.c., +.P.<. dalam bukkunya yang berjudul $anjemen $utu erpadu, mengatakan baha -$ merupakan suatu konsep yang berupaya, melaksanakan sistem manajemen kualitas kelas dunia.
c. $anajemen berdasarkan !akta Perusahaan kelas berkualitas berorientasi pada !akta, maksudnya baha setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan. +da dua konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini4 (#) prioritas, yakni suatu konsep yang menyatakan baha perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada7 (2) /ariasi atau /ariabilitas kinerja manusia, /ariasi=/ariabilitas (keragaman) kinerja=kemampuan dari setiap anggota merupakan bagian yang ajar dari setiap sistem organisasi. $aksudnya, setiap perbedaan yang terjadi dikaji, kemudian ditetapkan langkah=kebijakan yang paling sesuai untuk diterapkan. 3engan demikian, manajemen dapat memprediksikan hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan. d. Perbaikan yang berkesinambungan +gar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah
siklus
P3:++
(plan-do-check-act-analyze),
yang
terdiri
dari
langkah1langkah
perencanaan, dan melakukan tindakan koreksi terhadap hasil yang diperoleh. 4) M$!$ T!*/ ,*/' M*"*$+$" Pembahasan mengenai metode -$ di!okuskan pada tiga pakar utama yang merupakan pelopor dalam pengembangan -$. $ereka adalah >. 6dards 3eming, ?oseph $.
?uran,
dan Philip . :rosby. Penjelasan selengkapnya dijelaskan ;asution (200&), sebagai berikut 4 a. $etode >. 6dards 3eming Selama ini 3eming dikenal sebagai apak gerakan -$. 3eming mencatat kesuksesan dalam memimpin re/olusi kualitas di ?epang, yaitu dengan memperkenalkan penggunaan teknik pemecahan masalah dan pengendalian proses statistic (statistical process control @ SP:). 3eming menganjurkan penggunaan SP: agar perusahaan dapat membedakan penyebab sistematis dan penyebab khusus dalam menangani kualitas. Aa berkeyakinan baha perbedaan atau /ariasi merupakan suatu !akta yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan industri. Siklus 3eming (3eming :ycle), Siklus ini dikembangkan untuk menghubungkan antara operasi dengan kebutuhan pelanggan dan mem!okuskan sumber daya semua bagian dalam perusahaan
(riset, desain, operasi, dan pemasaran) secara terpadu dan
sinergi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (5oss, #99&4 2%). Siklus 3eming adalah model perbaikan berkesinambungan yang dikembangkan oleh >. 6dard 3eming yang terdiri atas empat komponen utama secara berurutan yang dikenal dengan siklus P3:+ (Plan13o1:heck1+ct)
b. $etode ?oseph $. ?uran ?uran mende!inisikan kualitas sebagai cocok = sesuai untuk digunakan (!itness !or use), yang mengandung pengertian baha suatu barang atau jasa harus dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh para pemakainya. Satu kontribusi ?uran yang paling terkenal adalah ?uranBs hree asic Steps to Progress, diantaranya 4
•
$encapai perbaikan terstruktur atas dasar kesinambungan yang dikombinasikan
•
dengan dedikasi dan keadaan yang mendesak. $engadakan program pelatihan secara luas. c.$embentuk
komitmen
dan
kepemimpinan pada tingkat manajemen yang lebih tinggi. c. $etode Philip . :rosby :rosby terkenal dengan anjuran manajemen Cero de!ect dan pencegahan. 3alil manajemen kualitas menurut :rosby adalah sebagai berikut 4 3e!inisi kualitas adalah sama dengan persyaratan. • Pada aalnya kualitas diterjemahkan sebagai tingkat kebagusan atau kebaikan (goodness). 3e!inisi ini memiliki kelemahan, yaitu tidak menerangkan secara spesi!ik baik = bagus itu bagaimana. 3e!inisi kualitas menurut :orsby adalah memenuhi atau sama dengan persyaratan (con!ormance to reDuirements). Kurang sedikit saja dari persyaratannya maka suatu barang atau jasa dikatakan tidak berkualitas. Persyaratan tersebut dapat berubah sesuai dengan keinginan pelanggan, kebutuhan organisasi, pemasok dan sumber, pemerintah, teknologi, •
serta pasar atau persaingan. Sistem Kualitas adalah pencegahan Pada masa lalu, sistem kualitas adalah penilaian (appraisal). Suatu produk dinilai pada akhir proses. Penilaian akhir ini hanya menyatakan baha apabila baik, maka akan diserahkan kepada distributor, sedangkan
bila buruk
akan
disingkirkan. Penilaian seperti ini tidak menyelesaikan masalah, karena yang buruk akan selalu ada. $aka dari itu, sebaiknya dilakukan pencegahan dari aal sehingga output1nya dijamin bagus serta hemat biaya dan aktu. 3alam hal ini dikenal the la o! tens. $aksudnya, bila kita menemukan suatu kesalahan di aal proses, biayanya cuma satu rupiah. +kan tetapi, bila ditemukan di proses kedua, maka biayanya menjadi #0 rupiah. +tas dasar itulah sistem kualitas menurut •
:orsby merupakan pencegahan. Kerusakan ;ol (Cero de!ect) merupakan standar kinerja yang harus digunakan Konsep yang berlaku di masa lalu, yaitu konsep mendekati (close enough concept), misalnya e!isiensi mesin mendekati 9' persen. ;amun, coba dihitung berapa besarnya ine!isiensi ' persen bila dikalikan dengan penjualan. ila diukur dalam rupiah, maka baru disadari besar sekali nilainya. 8rang sering terjebak dengan nilai persentase, sehingga :rosby mengajukan konsep kerusakan nol,
yang menurutnya dapat tercapai bila perusahaan melakukan sesuatu dengan benar sejak pertama proses dan setiap proses. . P$"'/*'*" K'"$&* P$&*-* Penilaian kinerja disebut juga sebagai performance appraisal, performance evaluation, development review, performance review and development . Penilaian kinerja merupakan kegiatan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan seorang pegaai dalam melaksanakan tugasnya. 8leh karena itu, penilaian kinerja harus berpedoman pada ukuran"ukuran yang telah disepakati bersama dalam standar kerja (
;ursalam, (200*) standar pelayanan keperaatan adalah pernyataan deskripti! mengenai kualitas pelayanan yang diinginkan untuk menilai pelayanan keperaatan yang telah diberikan pada pasien. ujuan standar keperaatan adalah meningkatkan kualitas asuhan keperaatan, mengurangi biaya asuhan keperaatan, dan melindungi peraat dari kelalaian dalam melaksanakan tugas dan melindungi pasien dari tindakan yang tidak terapeutik. 3alam menilai kualitas pelayanan keperaatan kepada klien digunakan standar praktik keperaatan yang merupakan pedoman bagi peraat dalam melaksanakan asuhan keperaatan. Standar praktek keperaatan telah di jabarkan oleh PP;A (Persatuan Peraat ;asional Andonesi) (2000) yang mengacu dalam tahapan proses keperaatan yang meliputi4 (#) Pengkajian7 (2) 3iagnosa keperaatan7 (%) Perencanaan7 (&) Amplementasi7 (') 6/aluasi. a. Standar Satu4 Pengkajian Keperaatan Peraat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat, dan berkesinambungan. Kriteria pengkajian keperaatan, meliputi4 a) Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesa, obser/asi, pemeriksaan !isik serta dari pemeriksaan penunjang. b) Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang yang terkait, tim kesehatan, rekam medis, dan catatan lain. c) 3ata yang dikumpulkan, di!okuskan untuk mengidenti!ikasi4 1 Status kesehatan klien masa lalu 1 Status kesehatan klien saat ini 1 Status biologis1psikologis1sosial1spiritual d) 5espon terhadap terapi e) arapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal !) 5esiko1resiko tinggi masalah b. Standar 3ua4 3iagnosa Keperaatan Peraat menganalisa data pengkajian untuk merumuskan dignosa keperaatan. +dapun kriteria proses4 a) Proses diagnosa terdiri dari analisa, interpretasi data, identi!ikasi masalah klien, dan perumusan diagnosa keperaatan. b) 3iagnosa keperaatan terdiri dari4 masalah (P), Penyebab (6), dan tanda atau gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (P6). c) ekerjasama dengan klien, dan petugas kesehatan lain untuk mem/alidasi diagnosa keperaatan. d) $elakukan pengkajian ulang dan mere/isi diagnosa berdasarkan data terbaru. c. Standar iga4 Perencanaan Keperaatan
Peraat membuat rencana tindakan keperaatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien. Kriteria prosesnya, meliputi4 a) Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan, dan rencana tindakan keperaatan. b) ekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan keperaatan. c) Perencanaan bersi!at indi/idual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien. d) $endokumentasi rencana keperaatan. d. Standar 6mpat4 Amplementasi Peraat mengimplementasikan tindakan yang telah diidenti!ikasi dalam rencana asuhan keperaatan. Kriteria proses, meliputi4 a) ekerja sama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperaatan b) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain. c) $elakukan tindakan keperaatan untuk mengatasi kesehatan klien. d) $emberikan pendidikan pada klien dan keluarga mengenai konsep keterampilan asuhan diri serta membantu klien memodi!ikasi lingkungan yang digunakan. e) $engkaji ulang dan mere/isi pelaksanaan tindakan keperaatan berdasarkan respon klien. e. Standar Eima4 6/aluasi Keperaatan Peraat menge/aluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperaatan dalam pencapaian tujuan dan mere/isi data dasar dan perencanaan. +dapun kriteria prosesnya4 a) $enyusun perencanaan e/aluasi hasil dari inter/ensi secara komprehensi!, tepat aktu dan terus menerus. b) $enggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukut perkembangan ke arah pencapaian tujuan. c) $em/alidasi dan menganalisa data baru dengan teman sejaat. d) ekerja sama dengan klien keluarga untuk memodi!ikasi rencana asuhan keperaatan. e) $endokumentasi hasil e/aluasi dan memodi!ikasi perencanaan. B. K!"#$% T$!&''# P&*$ K$%$&*-**" B$&*#'# B,' ( Evidence Based Practice) 1. K!"#$% POA ( Plan Of Action) Perencanaan adalah menetapkan hal1hal yang akan datang dan tidak akan dilakukan pada
menit, jam atau aktu yang akan datang. Perencanaan merupakan jembatan antara dimana kita sekarang dengan dimana kita saat yang akan datang. Perencanaan merupakan proses intelektual yang didasarkan pada !akta dan in!ormasi, bukan emosi dan harapan (3ouglas, #9927 Fillies, #99&). Perencanaan adalah proses penyusunan rencana yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan di suatu ilayah tertentu. Suatu perencanaan kegiatan perlu dilakukan setelah suatu organisasi melakukan analisis situasi, menetapkan prioritas masalah, merumuskan masalah,
mencari penyebab masalah dengan salah satunya memakai metode !ishbone, baru setelah itu melakukan plan of action. Planning of ction (P8+) atau disebut juga 5encana
2) K&'$&'* Planning of Action (POA) *" B*' 3alam penerapannya, Plan of cton (P8+) harus baik dan e!ekti! agar kegiatan program
yang direncanakan dapat dijalankan sesuai dengan tujuan. erikut ini beberapa kriteria Plan of cton (P8+) dikatakan baik, antara lain4 #. !pesific (Spesi!ik) 5encana kegiatan harus spesi!ik dan berkaitan dengan keadaan yang ingin dirubah. 5encana kegiatan perlu penjelasan secara pasti berapa Sumber 3aya $anusia (S3$) yang dibutuhkan, siapa saja mereka, bagaimana dan kapan mengkomunikasikannya. 2. Measura"le (erukur) 5encana kegiatan harus dapat menunjukkan apa yang sesungguhnya telah dicapai.
%. ttaina"le#achieva"le (dapat dicapai) 5encana kegiatan harus dapat dicapai dengan biaya yang masuk akal. Ani berarti baha rencana tersebut harus sederhana tetapi e!ekti!, tidak harus membutuhkan anggaran yang besar. Selain itu teknik dan metode yang digunakan juga harus yang sesuai untuk bisa dilakukan. &. $elevant (sesuai) 5encana kegiatan harus sesuai dan bisa diterapkan di suatu organisasi atau di suatu ilayah yang ingin di inter/ensi. arus sesuai dengan pegaai atau masyarakat di ilayah tersebut. '. Timely (sesuai aktu) 5encana kegiatan harus merupakan sesuatu yang dibutuhkan sekarang atau sesuatu yang segera dibutuhkan. ?adi aktu yang sesuai sangat diperlukan dalam rencana kegiatan agar kegiatan dapat berjalan e!ekti!. ) L*"* Planning of Action (POA) #. $engidenti!ikasi masalah dengan pernyataan masalah (3iagram kata4 >hat, >ho, >hen, >here, >hy, o), sebagai berikut4 a. $asalah apa yang terjadiG b. 3imana masalah tersebut terjadiG c. Kapan masalah tersebut terjadiG d. Siapa yang mengalami masalah tersebutG e. $engepa msalah tersebut terjadiG !. agaimana cara mengatasi masalah tersebutG 2. Setelah masalah diidenti!ikasi, tentukan solusi apa yang bisa dilakukan. %. $enyusun 5encana
pernyataan dalam tujuan khusus si!atnya positi!, merupakan keadaan yang diinginkan. Penentuan indikator tujuan khusus program dapat menggunakan kriteria S$+5S (Smart, $easurable, +ttainable, 5ealistic, ime1bound, Sustainable) d. Penentuan Kriteria Keberhasilan Penentuan kriteria keberhasilan atau biasa disebut indikator keberhasilan dari suatu rencana kegiatan, perlu dilakukan agar organisasi tahu seberapa jauh program atau kegiatan yang direncanakan tersebut berhasil atau tercapai. $enentukan kriteria atau indikator keberhasilan disesuaikan dengan tujuan khusus yang telah ditentukan. Pada program kegiatan yang diusulkan harus mengandung unsur '>H#, yaitu4 a. >ho 4 Siapa yang harus bertanggung jaab untuk melaksanakan rencana kegiatanG b. >hat 4 Pelayanan atau spesi!ik kegiatan yang akan dilaksanakan c. o $uch 4 erapa banyak jumlah pelayanan atau kegiatan yang spesi!ikG d. >hom 4 Siapa target sasaran atau populasi apa yang terkena programG e. >here 4 3imana lokasi atau daerah dimana akti/itas atau program dilaksanakanG !. >hen 4 Kapan aktu pelaksanaan kegiatan atau programG 5encana
ujuan
kegiatan
Sasaran
$etode
$edi
3ana
>aktu
Pj
a
&. Eangkah keempat, ersama1sama dengan pihak yang berkepentingan menguji dan melakukan /alidasi rencana kegiatan untuk mendapatkan kesepakatan dan dukungan. (Iuan,20#) 2. K!"#$% Evidence Based Practice 6/idence ased Practice (6P) adalah proses penggunaan bukti1bukti terbaik yang jelas, tegas dan berkesinambungan guna pembuatan keputusan klinik dalam meraat indi/idu pasien. 3alam penerapan 6P harus memenuhi tiga kriteria yaitu berdasar bukti empiris, sesuai keinginan pasien, dan adanya keahlian dari praktisi. 1) M!$/ Evidence Based Practice *. $odel Stetler $odel Stetler dikembangkan pertama kali tahun #9 kemudian diperbaiki tahun #99& dan re/isi terakhir 200#. $odel ini terdiri dari ' tahapan dalam menerapkan 6/idence ase Practice ;ursing. ahap persiapan. -
Pada tahap ini dilakukan identi!ikasi masalah atau isu yang muncul, kemudian
-
men/alidasi masalah dengan bukti atau landasan alasan yang kuat. ahap /alidasi. ahap ini dimulai dengan mengkritisi bukti atau jurnal yang ada (baik bukti empiris, non empiris, sistematik re/ie), kemudian diidenti!ikasi le/el setiap bukti menggunakan table Jle/el o! e/idence. ahapan bisa berhenti di sini
-
apabila tidak ada bukti atau bukti yang ada tidak mendukung. ahap e/aluasi perbandingan= pengambilan keputusan. Pada tahap ini dilakukan sintesis temuan yang ada dan pengambilan bukti yang bisa dipakai. Pada tahap ini bisa muncul keputusan untuk melakukan penelitian
-
sendiri apabila bukti yang ada tidak bisa dipakai. ahap translasi atau aplikasi. ahap ini memutuskan pada le/el apa kita akan melakukan penelitian (indi/idu, kelompok,organisasi). $embuat proposal untuk penelitian, menentukan strategi
-
untuk melakukan diseminasi !ormal dan memulai melakukan pilot projek. ahap e/aluasi. ahap e/aluasi bisa dikerjakan secara !ormal maupun non !ormal, terdiri atas
e/aluasi !ormati! dan sumati!, yang di dalamnya termasuk e/aluasi biaya. . $odel A8>+ $odel A8>+ diaali dengan adanya trigger atau masalah. rigger bisa berupa knoledge !ocus atau problem !ocus. ?ika masalah yang ada menjadi prioritas organisasi, maka baru dibentuklah tim. im terdiri atas dokter, peraat dan tenaga kesehatan lain yang tertarik dan paham dalam penelitian. Eangkah berikutnya adalah minsintesis bukti1 bukti yang ada.+pabila bukti yang kuat sudah diperoleh, maka segera dilakukan uji coba dan hasilnya harus die/aluasi dan didiseminasikan. 5. $odel konseptual 5ossurm Earrabee $odel ini disebut juga dengan model 6/idence ased Practice :hange yang terdiri dari langkah yaitu 4 ahap # 4mengkaji kebutuhan untuk perubahan praktis ahap 2 4 tentukkan e/idence terbaik ahap % 4 kritikal analisis e/idence ahap & 4 design perubahan dalam praktek ahap ' 4 implementasi dan e/aluasi perunbahan ahap 4 integrasikan dan maintain perubahan dalam praktek
$odel ini menjelaskan baha penerapan 6/idence ased ;ursing ke lahan paktek
harus
memperhatikan
latar
belakang
teori
yang
ada,
ke/alidan
dan
kereliabilitasan metode yang digunakan, serta penggunaan nomenklatur yang standar.
2) P$"'""* E9'$"5$ B*#$ P&*5'5$ $engapa 6P penting untuk praktik keperaatan 4 *. $emberikan hasil asuhan keperaatan yang lebih baik kepada pasien . $emberikan kontribusi perkembangan ilmu keperaatan 5. $enjadikan standar praktik saat ini dan rele/an . $eningkatkan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan $. $endukung kebijakan dan rosedur saat ini dan termasuk menjadi penelitian terbaru 3. Antegrasi 6P dan praktik asuhan keperaatan sangat penting untuk meningkatkan
kualitas peraatan pada pasien.
SOAL JAWABAN
SOAL 1. Proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten dan
berkelanjutan, sehingga konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan merupakan de!inisi dari... *. Pengaasan mutu . Pemberdayaan mutu 5. P$"*+'"*" +,, . Pengelolaan mutu $. Pemeriksaan mutu 2. 3ibaah ini yang merupakan tujuan komite keperaatan ialah... a. $eujudkan kepentingan indi/idu dalam pelayanan keperaatan . M$"'"**" +,, %$/**"*" $%$&*-**" c. $enyelesaikan masalah yang tidak berkaitan dengan penerapan disiplin d. $emberikan pelatihan kepada pimpinan rumah sakit berkaitan dengan pro!esionalisme peraat dalam pelayanan keperaatan e. $emberikan kritikan secara terus menerus kepada pimpinan rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan %. Peran komite keperaatan dalam pengaasan mutu adalah sebagai berikut, kecuali... *. M$+**#' %$&,+,*" *" %$&$+*"*" %&!3$#' $%$&*-**" +$/*/,' $'*" $&!&*"'#*#'. b. $empertahankan pelayanan keperaatan berkualitas dan aman bagi pasien. c. $enjamin tersedianya peraat yang kompeten, etis sesuai dengan keenangannya. d. $enyelesaikan masalah keperaatan yang terkait dengan disiplin, etik dan moral
peraat. e. $elakukan kajian berbagai aspek keperaatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. &. Salah satu dimensi kualitas pelayanan adalah bukti konkret kemampuan suatu perusahaan untuk menampilkan yang terbaik bagi pelanggan. Pernyataan tersebut merupakan dimensi... *. T*"'/$# b. 5eliability c. 5esponsi/erness d. +ssurance e. 6mpathy '. anggap memberikan pelayanan yang cepat atau responsi! serta diiringi dengan cara penyampaian yang jelas dan mudah dimengerti merupakan dimensi.. a. angibles b. 5eliability 5. R$#%!"#'9$&"$## d. +ssurance e. 6mpathy
. $emberikan perhatian yang tulus dan bersi!at pribadi kepada pelanggan, hal ini dilakukan untuk mengetahui keinginan konsumen secara akurat dan spesi!ik. Pernyataan ini termasuk dimensi kualitas pelayanan yaitu... a. angibles b. 5eliability 5. 5esponsi/erness d. +ssurance $. E+%* . 3ibaah ini yang bukan merupakan prinsip total %uality management (-$) adalah... a. Kepuasan pelanggan b. 5espek terhadap setiap orang c. $anajemen berdasarkan !akta d. Perbaikan yang berkesinambungan $. P$&*'*" ,*/'*# 8. $an!aat penilaian kerja adalah sebagai berikut, kecuali.... a. $eningkatkan prestasi kerja sta! secara indi/idu atau kelompok dengan memberikan kesempatan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dalam kerangka pencapaian tujuan pelayanan di rumah sakit. . M$+**#' #*3 **, %$*-*' */*+ +$+$&'*" *#%'&*#' *" +$+%$"*&,' **, +$"!&!" #,+$& ** +*",#'* #$5*&* $#$/,&,*""*. c. $erangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan hasil
karya dan prestasi dengan cara memberikan umpan balik kepada mereka tentang prestasinya. d. $embantu rumah sakit untuk dapat menyusun program pengembangan dan pelatihan sta! yang lebih tepat guna, sehingga rumah sakit akan mempunyai tenaga yang cakap dan trampil untuk pengembangan pelayanan keperaatan dimasa depan. e. $enyediakan alat dan sarana untuk membandingkan prestasi kerja dengan meningkatkan gajinya atau sistem imbalan yang baik. 9. Kriteria Planning of ction (P8+) yang baik, antara lain... *. Spesific; measra!le" relevant" attaina!le *" timel# b. !pesific, measura"le, newest, attaina"le dan timely c. !pesific, measura"le, relevant, place dan timely d. &onstant , measura"le, relevant, place dan timely e. &onstan, measura"le, newest, attaina"le dan timely #0. $engapa evidence "ased practice penting untuk praktik keperaatan... *. $emberikan kontribusi perkembangan teknologi keperaatan . $eningkatkan kepercayaan diri dalam memenuhi keinginan pasien 5. M$+$&'*" *#'/ *#,*" $%$&*-**" *" /$' *' $%** %*#'$" . $endukung kebijakan dan prosedur lama dan termasuk menjadi penelitian terdahulu $. $engurangi integrasi 6P dan praktik asuhan keperaatan
KUN
#. 2. %. &. '.
: + + :
. 6 . 6 *. 9. + #0. :
11.
12.
#&.
#'. #.
#. #*.
#9. 20.
2#. 22.
2%. 2&.
25.
DA=TAR PUSTAKA 1.
+yun, -., 20#&. Peran Komite Keperaatan dalam Pengaasan $utu dan +udit Keperaatan. !lide!hare, p.2&. +/ailable at4 http4==.slideshare.net=ayunannaim=audit1mutu +ccessed ?anuary #2, 20#L. ;asution, $., 200&. Mana'emen Mutu Terpadu (Total Quality Management), ?akarta4 Fhalia Andonesia. +/ailable at4 http4==.landasanteori.com=20#'=#0=pengertian1total1 Duality1management1tDm.html. Suryadi, ., 2009. Pengertian dan Pelaksanaan Penjaminan $utu Pelayanan Kesehatan. !cri"d +/ailable at4 https4==.scribd.com=doc=#%*#2%=Pengertian13an1 Pelaksanaan1$utu1Pelayanan1Kesehatan +ccessed ?anuary #2, 20#L. jiptono, M. +nastasia, 3., 200%. Total Quality Management 6disi Kedu., Iogyakarta4 +ndi 8!!set. +/ailable at4 http4==.landasanteori.com=20#'=#0=pengertian1total1 Duality1management1tDm.html.