perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; contohnya; gaji gaji direktur produksi. produksi. (2). Biaya Variabel (variable cost ), biaya yang jumlah totalnya berubah secara
sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. (3). Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan. (4). Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu. 5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian,
tal Expe E xpenditur nditure e), yaitu yaitu;(1). Pengeluaran Modal ( C api tal pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang. (2). Pengeluaran
venue Expe E xpend ndii ture), pengeluaran yang akan Pendapatan (R evenue memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.
a. Bentuk Soal Pilihan Ganda Rubrik Soal Pengetahuan Pengetahuan
No 1
Soal Yang manakah berikut ini ini yang digolongkan sebagai biaya tetap? a. Sewa pabrik b. Biaya penggunaan listrik c. Biaya penggunaan air d. Biaya penggunaan minyak untuk mobil perusahaan
2
Yang tidak termasuk ke dalam jenis-jenis biaya produksi a. Biaya administrasi b. Biaya pemasaran c. Biaya kerugian d. Biaya keuangan
3
Biaya marjinal akan mulai meningkat ketika.... a. Produksi total mulai menurun b. Biaya produksi total mencapai maksimum c. Biaya produksi rata-rata mencapai minimum d. Produksi marjinal mulai merosot
Skor
Halaman | 85 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
4
Yang manakah dari pernyataan berikut adalah yang paling tepat? a. Kurva biaya marjinal memotong AC pada nilai AC yang paling maksimum b. Kurva biaya marjinal memotong AC dan AVC pada titiktitiknya yang paling minimum c. Kurva biaya marjinal naik dari kiri bawah ke kanan atas d. Kurva biaya marjinal selalu memotong AC dan AVC di sebelah kiri AC dan AVC
5
Faktor yang mempengaruhi skala ekonomis adalah... a. Tingkat produksi yang ingin dicapai b. Spesialisasi faktor produksi c. Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia d. Harga input yang digunakan dalam proses produksi.
2. Remidial
Mata Pelajaran
:
Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester
:
X/1
Kompetensi Dasar
:
Topik/Subtopik
:
4.4 Menghitung hasil perhitungan biaya pengolahan (Harga Pokok Pengolahan) makanan awetan dari bahan pangan nabati hasil perhitungan biaya pengolahan (Harga Pokok Pengolahan) makanan awetan dari bahan pangan nabati Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk pengolahan makanan
Indikator Pencapaian Kompetensi
:
4.4.1. Mencoba menghitung biaya produksi biaya produksi (Harga Pokok Produksi) Produksi) pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
Rubrik Keterampilan Diketahui pada tahun 200A, PT. ABC memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut data biaya produksi untuk memproduksi produk A pada PT. ABC:
- Biaya Bahan Baku
Rp. 200/unit
- Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp. 150/unit
- Biaya Overhead Variabel
Rp. 400/unit
- Biaya Overhead Tetap
Rp. 100.000
Halaman | 86 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
- Biaya Pemasaran Variabel
Rp. 300/unit
- Biaya Pemasaran Tetap
Rp. 150.000
- Biaya adm. & umum Tetap
Rp. 200.000
Produk A dijual dengan harga Rp. 2.000/unit. Dan produk A terj ual 1.000 unit. Hitunglah Harga Pokok Produksi menggunakan metode Full costing dan buat laporan laba/rugi!
Penyelesaian : Biaya Bahan Baku (Rp. 200 x 1.000)
Rp. 200.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp. 150 x 1.000)
Rp. 150.000
Biaya Overhead Variabel (Rp. 400 x 1.000)
Rp. 400.000
Biaya Overhead Tetap
Rp. 150.000
Harga Pokok Produksi
Rp. 900.000
ABC Laporan Laba/Rugi Untuk periode yang berakhir 200A Penjualan (Rp. 2.000 x 1.000)
Rp. 2.000.000
Dikurangi : Harga Pokok Produksi/Penjualan
Rp. 900.000
Laba Kotor
Rp. 1.100.000
Dikurangi Biaya Operasional: Biaya pemasaran variabel (Rp. 300 x 1.000)
Rp. 300.000
Biaya pemasaran tetap
Rp. 100.000
Biaya adm. & umum tetap
Rp. 200.000
Halaman | 87 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Rp. 600.000 Laba/Rugi Bersih
3.
Rp. 500.000
Pengayaan
Soal: PT X adalah perusahaan pengolahan nanas yang dikemas dalam kaleng untuk dipasarkan didalam negeri, pengolahan dilakukan melalui satu tahapan pengolahan yaitu melalui departemen pengolahan. Pada awal Oktober perusahaan baru mulai beroperasi, dengan mengolah nanas sebanyak 8.000 kg, pada akhir Oktober produk selesai yang ditransfer ke gudang sebanyak 7600 kg, sedangkan yang 400 kg masih dalam proses dengan tingkat penyerapan bahan baku 100%, biaya tenaga kerja 70%, dan biaya overhead pabrik 75%. Biaya yang dikeluarkan untuk mengolah nanas tersebut adalah : Biaya bahan baku sebesar Rp. 6.000.000,- biaya tenaga kerja Rp.4.728.000,- dan biaya overhead pabrik Rp.3.160.000,- Diminta : Susunlah Laporan Biaya Produksi PT X untuk bulan Oktober 2008. Penyelesaian :
Halaman | 88 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
G.
Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 2. Internet
Alat
1. LCD Proyektor 2. Laptop/Notebook atau komputer 3. Jaringan Internet/Modem
Media Pembelajaran
1. White board 2. Video Pembelajaran Manajemen 3. Gambar-gambar pendukung 4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Guru Pamong
Percut Sei Tuan, Mahasiswa PPL
Agustus 2016
DAMAINI, S.Pd NIP. 19641231 200003 2 024
.......................................................... NIM.
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
MULIADI, S.Pd, M.Si NIP. 19651012 198811 1 003
Halaman | 89 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi 1. Komponen Biaya Produksi Berdasarkan komponen yang menyusunnya, biaya produksi meliputi unsur-unsur:
(a) bahan baku atau bahan dasar, termasuk bahan setengah jadi; (b) bahan-bahan pembantu atau bahan penolong; (c) upah tenaga kerja tidak terdidik dan tenaga kerja terdidik; (d) penyusutan peralatan produksi; (e) bunga modal; (f ) sewa (gedung atau peralatan yang lain); (g) biaya pemasaran, seperti biaya penelitian dan analisis pasar produk, biaya angkutan dan pengiriman, dan biaya reklame atau iklan; (h) pajak perusahaan. 2. Jenis-Jenis Biaya Produksi Penggolongan jenis-jenis biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.
(a) Biaya tetap/fixed cost (FC), adalah biaya yang dalam periode waktu tertentu jumlahnya tetap, tidak bergantung pada jumlah produk yang dihasilkan. Contohnya, penyusutan peralatan, sewa gedung atau penyusutan gedung, pajak perusahaan, dan biaya administrasi . (b) Biaya variabel/variable cost (VC), yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan. Dalam hal ini, semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan, semakin besar pula jumlah biaya variabelnya. Contohnya, biaya bahan baku dan upah tenaga kerja yang dibayar berdasarkan jumlah produk yang dihasilkannya. (c) Biaya total/total cost (TC) adalah jumlah seluruh biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk dalam suatu periode tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut biaya total dapat dirumuskan sebagai berikut. TC = FC + VC TC = biaya total (total cost) FC = biaya tetap (fixed cost) VC = biaya variabel (variable cost) Persamaan tersebut jika digambarkan kedalam kurva akan tampak seperti Kurva 1. berikut.
Halaman | 90 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kurva 1. Biaya Total (Total Cost), Biaya Variabel (Variable Cost), dan Biaya Tetap (Fixed Cost) d) Biaya rata-rata/average cost (AC) adalah biaya produksi per unit produk yang dihasilkan. Besarnya AC dapat dihitung dengan cara membagi TC dengan Q. Jadi, AC dapat dirumuskan:
AC = biaya rata-rata (average cost) TC = biaya total (total cost) Q = kuantitas barang dan jasa
e) Biaya marjinal/marginal cost (MC) adalah biaya tambahan yang diperlukan untuk tambahan satu unit produk yang dihasilkan. Munculnya MC karena adanya perluasan produksi yang dilakukan perusahaan dalam rangka menambah jumlah produk yang dihasil kannya. MC dapat dihitung dengan cara membagi tambahan TC (ΔTC) dengan tambahan Q (ΔQ).
Jadi, MC dapat dirumuskan sebagai berikut.
Halaman | 91 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
MC = biaya marjinal (marginal cost) TC = perubahan biaya total (total cost) Q = perubahan kuantitas barang dan jasa
Persamaan AC dan MC dapat dilihat dalam Kurva 2. berikut.
Kurva 2. Biaya Marjinal dan Biaya Rata-Rata. Untuk memperjelas perhitungan biaya rata-rata, biaya total dan biaya marjinal dapat terlihat pada Tabel 1. berikut. Tabel 1. Perhitungan Biaya Total, Biaya Rata-Rata, dan Biaya Marjinal Q
TC
AC
MC
10
60
6
–
20
80
4
2
30
95
3,16
1,50
40
105
2,63
1
50
117
2,34
1,20
60
132
2,20
1,50
70
152
2,17
2
80
177
2,21
2,50
Halaman | 92 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Berdasarkan Tabel 1. tersebut, AC menunjukkan penurunan (perhatikan ketika Q dari 60 menjadi 70). Akan tetapi setelah Q = 70, AC juga menunjukkan kenaikan. Untuk MC, mula-mula (sampai dengan Q = 40) menunjukkan penurunan. Akan tetapi setelah Q = 40, MC sudah mulai naik, sementara AC masih menurun. Ketika Q = 80, ternyata MC sudah berada di a tas AC
Pengertian Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah merupkan penjumlahan dari tiga unsur biaya produksi yaitu : bahan baku, upah langsung, dan overhead pabrik. ( Mas‟ud Machfoedz, 1995,6) Metode Penentuan Harga Pokok Produksi Informasi biaya sangat bermanfaat untuk menentukan harga pokok produksi yang dihasilkan oleh perusahaan. Ada dua metode pendekatan didalam menentukan harga pokok produksi, yaitu : a. Full Costing Metode penentuan harga pokok produksi yang membebankan seluruh biaya produksi s ebagai harga pokok produksi yaitu : Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ysng bersifat variabel maupun tetap. ( Mulyadi, 1991,18 ). Penentuan Harga Pokok Produksi Dengan Pendekatan metode Full Costing
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik Variabel Biaya Overhead Pabrik Tetap Harga Pokok Produksi Biaya Administrasi dan Umum Biaya Pemasaran Harga Pokok Produk b.
XXX XXX XXX XXX+ XXX XXX XXX + XXX
Variabel Costing Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya-biaya produksi yang bersipat variabel kedalam harga pokok produksi atau secara keseluruhan dapat didefenisikan sebagai berikut : Variabel costing adalah penentuan harga pokok yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan b aku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Halaman | 93 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Penentuan Harga Pokok Produksi Dengan Pendekatan Metode Variabel Costing Biaya Bahan Baku XXX Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX + Harga pokok Produksi XXX Biaya Variabel XXX Biaya Administrasi dan Umum XXX Biaya Pemasaran Variabel XXX Biaya Tetap XXX Biaya Administrasi dan Umum Tetap XXX Biaya Pemasaran Tetap XXX + Harga Pokok produk XXX Metode Pengumpulan Biaya Produksi Pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh sifat dari pengolahan produk. Pengolahan produk dapat dilakukan atas dasar pesanan dari langganan atau proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan lain. Oleh karena itu pengelompokan biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi dua metode, yaitu : a. Metode Harga Pokok Pesanan Pada metode harga pokok pesanan, biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan. Metode ini dianggap tepat untuk perusahaan yan menghasilkan berbagai macam produk yang masingmasing bersfat khas, seperti misalnya perusahaan percetakan. Pada metode harga pokok pesananini, harga pokok pesanan harus ditentukan segera pada saat suatu pesanan telah diselesaikan dari produksinya.
b.
Metode Harga Pokok Proses Pada metode harga pokok proses biaya produksi dikumpulkan berdasarkan atas departemen atau pusat-pusat yang dibentuk yang dibentuk sesuai dengan tahap-tahap pengolahan produksinya. System ini dianggap tepat untuk perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk yang sama dan proses produksinya berjalan secara kontinyu, seperti pabrik makanan atau pabrik mainan.
Metode Penentuan Harga Jual Metode penentuan harga jual ada empat, yaitu : a. Penentuan Harga Normal ( Normal Pricing ) Dalam keadaan normal, harga jual ditentukan atas biaya penuh masa yang akan datang dan ditambahkan atas laba yang diharapkan. Penentuan harga jual normal biasa disebut dengan Cost-Plus Pricing, taksiran biaya penuh dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu Full costing dan Variabel Costing.
Halaman | 94 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Full Costing : % Mark Up :
Laba yang diharapkan + Biaya non
produksi Biaya Produksi Harga jual Per-unit :
Total harga jual
Jumlah produk yang diproduksi Menghitung harga jual / unit produk dengan pendekatan Full Costing sebagai berikut: HPP Penuh XXX Biaya Bahan Baku XXX Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX Biaya Overhead Pabrik variabel XXX Biaya Oveerhead Pabrik Tetap XXX + Total biaya xxx Biaya non Produksi XXX + Total biaya penuh xxx Mark Up Y% x Total Aktiva XXX Total Harga Jual XXX : Volume Produk XXX Harga Jual Per-Unit xxx
Variabel Costing : % Mark Up : Biaya Tetap + Laba Yang Diharapkan x 100% Biaya variabel Menghitung harga jual per-unit produk dengan pendekatan Variabel Costing sebagai berikut : HPP Penuh : Biaya Bahan baku XXX Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX + Total Biaya Variabel xxx Mark-Up : Y% x Biaya Variabel XXX + Total Harga Jual XXX : Volume Produksi XXX Harga Jual Per-unit XXX b.
c.
Cost Type Contract ( Cost type Contract ) Kontrak pembuatan produk / jasa yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk / jasa pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total bia ya sesungguhnya tersebut. Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus ( Spesial Order Pricing ) Pesanan diterima oleh perusahaan diluar pesanan reguler perusahaan. Pesanan regular adalah pesanan yang dibebani tugas untuk menutup seluruh biaya tetap yang akan terjadi dalam tahun anggaran. Pesanan khusus adalah diperkirakan tidak hanya mengeluarkan biaya variabel Halaman | 95 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
d.
saja, namun merupakan biaya tetap, karena harus beroperasi diatas kapasit as yang telah tersedia. Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan Penentuan harga jual dan bahan ini pada dasarnya merupakan Cost-Plus Pricing. Harga jual ditentukan sebesar harga jual perbuah dan ditambah laba yang diharapkan. Metode harga jual seperti ini digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal, dan perusahaan lain yang menjual jasa reparasi dan bahan, dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.
Halaman | 96 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi pokok
Waktu A.
Kompetensi Inti
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 3 :
KI 4 :
B.
: SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) :X/1 : Pemasaran produk pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati secara langsung : 2 JP (4 x 45 Menit)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar 1. KD Pada KI-3
KD 3.5.
Memahami pemasaran produk pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati secara langsung
2. KD Pada KI-4 KD 4.5.
C.
Memasarkan produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati secara langsung
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Indikator KD Pada KI-3 Halaman | 97 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.5.1. 3.5.2. 3.5.3. 2.
Indikator KD Pada KI-4 4.5.1. 4.5.2.
D.
Memahami pengertian istilah konsumen dan pesaing Menganalisis strategi pemasaran terhadap hasil produksi di masyarakat Memahami rencana pemasaran dan media yang digunakan
Mencoba memasarkan produk produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati secara langsung Menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang pemasaran produk dalam berbagai bentuk media (lisan/tulisan)
Materi Pembelajaran
Mengenal konsumen dan pesaing Strategi pemasaran Rencana pemasaran Media pemasaran Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke 15 (2 x 45 Menit)
E.
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 15 Menit
a. Apersepsi
Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Membaca Buku Referensi selama 15 menit
Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “ produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati secara langsung” b. Memotivasi
Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan.
Halaman | 98 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti Stimulation (pemberian stimulus)
Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati secara langsung Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6 orang perkelompok untuk penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru 60 Menit
Mengamati:
Peserta didik membaca buku teks tentang pemasaran produk pengolahan makanan dengan mengenal dan memahami istilah-istilah seperti pengertian konsumen, pesaing, strategi pemasaran dan media pemasaran Guru menugaskan peserta didik untuk Mengamati kegiatan pemasaran produk pengolahan makanan dengan cara observasi ke pasar/super market/ sentra penjualan di sekitar sekolah atau membaca/menyimak dari berbagai literatur atau nara sumber lain.
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok bahasan)
Problem statement (pertannyaan/iden tifikasi masalah)
Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari materi konsumen dan pesaing, strategi pemasaran, rencana dan media pemasaran antara lain: 1. Pengertian konsumen dan pesaing 2. Media pemasaran yang efektif dan efisien 3. Dampak negatif pemasaran menggunakan media internet atau media maya 4. Keuntungan sistem pemasaran dengan mengguakan media internet atau media maya (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran)
Data Collection (pengumpulan data)
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi tentang konsumen dan pesaing, strategi pemasaran, rencana dan media
Halaman | 99 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
pemasaran melalui berbagai sumber
Mengumpulkan data/informasi tentang latihan memasarkan produk pengolahan makanan melalui berbagai strategi pemasaran terhadap produk aneka makanan ringan yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
Verification (pembuktian)
tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Mengasosiasi :
Guru menugaskan peserta didik secara berkelompok untuk mendiskusikan cara memasarkan hasil produksi pengolahan makanan yang telah dibuat seperti aneka keripik (singkong, pisangdan kentang), aneka jenis peyek, Sirup buah, Bolu Gulung, Kue Sapik, Kue Gabus atau Kue Gabus, Kue Bawang, Kue Wajik, Pancake Durian, Bolu Gulung, aneka kacang (kacang tojin, kacang tepung), dan aneka makanan ringan lainnya dengan cara yang efisien sehingga dapat dikenal masyarakat Guru bersama siswa secara bersama-sama mendiskusikan teknik pemasaran yang baik di zaman modern dan teknologi ini. Seperti menggunakan jasa iklan di internet (dunia maya), BBM, atau dengan sistem penjualan langsung mendatangi Kedai-Kedai atau Superarket Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mendiskusikan kelemahan dan kelebihan dari setiap strategi pemasaran yang dilakukan untuk memsarkan produk pengolahan makanan
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-baiknya)
Kegiatan Penutup
1.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. 2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari 3. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya
15 Menit
Halaman | 100 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
4.
Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. 5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir 6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 7.
Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 16 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 10 Menit
a. Apersepsi Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada tempatnya. Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
1.
2.
3. 4.
Guru menugaskan peserta didik untuk duduk sesuai kelompok pengolahan makanan yang sudah ditentukan yaitu Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan dasar aneka jenis Umbi-umbian (Ubi) dan Pisang seperti keripik Singkong, Keripik pisang dan lainnya Kelompok 2 Pengolahan makanan bahan dasar aneka kacang seperti Kacang Tojin, Kacang Tepung, Kacang Arab atau diolah menjadi Kue Kacang seperti Kue Kcang Cap Beo dari Tebing Tinggi Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis Wajik Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang, Keju Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit
Halaman | 101 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
atau Kipas dan lainnya 5. Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka buah seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan lainnya 6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar khas yang mudah dan banyak terdapat di Sumatera Utara Khususnya Guru menugaskan kepada peserta didik dalam kelompoknya masing-masing untuk Latihan menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan 1. Contoh Kasus adalah Penentuan Harga Pokok terhadap hasil kerajinan yang telah dibuat
Inti Verification (Pembuktian)
60 Menit Mengeksplorasi:
1.
2.
3. 4.
5.
Mengumpulkan data dan informasi tentang Strategi pemasaran, dan Rencana Pemasaran serta media pemasaran yang digunakan oleh setiap kelompok untuk memasarkan produk anek makanan ringan dari bahan dasr yang mudah didapat di daerah sekitar tempat tinggal peseta didik yang telah dipraktekkan: Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan dasar aneka jenis Umbi-umbian (Ubi) dan Pisang seperti keripik Singkong, Keripik pisang dan lainnya Kelompok 2 Pengolahan makanan bahan dasar aneka kacang seperti Kacang Tojin, Kacang Tepung, Kacang Arab atau diolah menjadi Kue Kacang seperti Kue Kcang Cap Beo dari Tebing Tinggi Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis Wajik Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang, Keju Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit atau Kipas dan lainnya Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka buah seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan lainnya
6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar khas yang mudah dan banyak terdapat di Sumatera Utara Khususnya Guru menugaskan kepada peserta didik dalam kelompoknya masing-masing untuk Latihan menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan 1. Contoh Kasus adalah Penentuan Harga Pokok terhadap hasil pengolahan makanan yang telah
Halaman | 102 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dibuat
Guru menugaskan kepada peserta didik dalam kelompoknya masing-masing untuk menentukan strategi dan media pemasaran paling tepat dan efisien yang digunakan untuk memasarkan produk pengolahan makanan kelompoknya Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mendiskusikan kemungkinan baik dampak negatif dan positif dari strategi dan media pemasaran yang dipilih serta cara mengatasinya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Generalization (Menarik Kesimpulan)
Mengkomunikasikan
Setiap kelompok mempresentasikan dan menyajikan hasil diskusi dalam menetukan strategi dan media pemasaran paling tepat dan efisien yang digunakan untuk memasarkan produk pengolahan makanan kelompoknya Setiap kelompok dapat menyimpulkan strategi dan media paling tepat dan efisien yang digunakan untuk memasarkan produk pengolahan makanan kelompoknya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup
1.
2. 3. 4.
5. 6.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok yang telah membacakan hasil diskusi Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan melaporkan bagaimana hasil strategi dan media pemasaran yang telah dipih dalam memasarkan produk pengolahan makanannya Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir
20 Menit
Halaman | 103 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 8.
F.
Mengucapakan salam
Penilaian, Remidial dan Pengayaan 1. Penilaian a. Bentuk Soal Uraian Test Rubrik Soal Pengetahuan
No
Soal
1
Karakter atau karakteristik yang melemah karena perkembangan zaman adalah ? Apa efek samping dari konsumen yang kurangnya menghargai waktu dan hidup santai ?
2 3 4 5
Skor
Apa pengertian dari perilaku konsumen ? Uraikan secara singkat pengertian analisis pesaing dan hal-hal yang perlu dilakukan dalam analisis pesaing tersebut! Jelaskan tujuan utama bagi perusahaan dengan mengadakan analisis pesaing dan bagaiman caranya mengidentifikasikan pesaing secara tepat?
Pedoman Penskoran
No
Jawaban
1
Jawab : Memori jangka pendek, tidak memiliki perencanaan, gaptek, kedaerahan dan kesadaran lingkungan karakter pertama. Jawab : Akan mengakibatkan proses pembelian yang kurang efesien Jawab : Proses dan aktifitas ketika seseorang berhubunghan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan serta mengevaluasikan produk dari jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Analisis pesaing merupakan suatu perbuatan menganalisa atau mengidentifikasi apa-apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing atau perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang mirip dengan produk kita. Tujuan utama perusahaan mengadakan analisis pesaing adalah agar perusahaan dapat mengetahui keunggulan pesaing dal am bidang mana serta di mana letak kelemahan pesaing, dimana dengan mengetahui keunggulan dan kelemahan pesaing, perusahaan dapat dengan mudah melakukan berbagai serangan
2 3
4
5
Skor
Halaman | 104 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
terhadap kelemahan pesaing dan berusaha untuk bertahan jika suatu waktu terjadi serangan balik dari pesaing. Cara mengidentifikasi pesaing yaitu dengan mengetahui secara jelas apa jenis produk yang ditawarkan oleh pesaing, melihat besarnya pasar yang dikuasai(market share) pesaing melalui segmen pasar yang akan dimasuki. Selain itu juga berusaha untuk memasuki dan mengusahakan untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-besarnya serta mencari tahu keunggulan dan kelemahan yang dimiliki pesaing.
b. Bentuk Soal Pilihan Ganda Rubrik Soal Pengetahuan
No
Soal
1
Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perilaku konsumen di Indosesia, kecuali…
Kunci Jawaban d. Faktor Ekonomi
Skor
a. Faktor Sosial c. Faktor Psikologi b. Faktor Personal d. Faktor Ekonomi 2
Pengaruh-pengaruh yang ada di faktor sosial, kecuali…
Jawaban : d. Situasi Ekonomi
a. Grup c. Peran dan Status b. Pengaruh Keluarga d. Situasi Ekonomi 3
Seseorang di kendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Ungkapan tersebut berasal dari teori… a. Maslow c. Bowen
Jawaban : a. Maslow
b. Moslow d. Maken 4
Contoh dari sikap personality adalah…
Jawaban : b. Agresif
a. Malas c. Susah Beradaptasi b. Agresif d. Anti Sosial 5
Evaluasi, perasaan suka atau tidak suka dan kecenderungan relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide adalah pengertian dari…
Jawaban : c. Attitudes
Halaman | 105 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
a. Beliefs c. Attitudes b. Relief d. Persepsi
6
7
8
2.
“ Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/ Jawaban : atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi a kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan”. Merupakan pengertian konsumen menurut …. a. UU no. 8 tahun 1999 c. UU no. 8 tahun 1998 b. UU no. 9 tahun 1999 d. UU no. 9 tahun 1998 Konsumen yang mengkonsumsi secara langsung Jawaban : produk yang diperolehnya disebut …. b a. konsumen awal c. konsumen antara b. konsumen akhir d. konsumen produk Berikut ini adalah yang termasuk kedalam hak-hak Jawaban : kosumen, yaitu …. a a. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa b. hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan c. hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik d. hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen
Remidial
Mata Pelajaran
:
Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester
:
X/1
Kompetensi Dasar
:
Topik/Subtopik
:
3.5 Memahami pemasaran produk pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati secara langsung Pemasaran produk pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati secara langsung
Indikator Pencapaian Kompetensi
:
Menganalisis strategi pemasaran terhadap hasil produksi di masyarakat
Halaman | 106 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Rubrik Keterampilan 1. Jelaskan cara-cara mengidentifikasikan strategi pesaing dan kemungkinan strategi yang akan dilakukan! 2. Uraikan secara lengkap strategi dalam menghadapi pesaing dn bagaimana reaksi pesaing bila diserang? Pedoman Penskoran
No 1.
Jawaban Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, artinya menyerang perusahaan yang dianggap lemah baik dalam teknologi, jaringan, ataupun modal. Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung terhadap kelemahan yang dimiliki lawannya. Strategi gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan mnembak dan lari. Biasanya dilakukan dengan menunggu lawannya yang sedang lengah. Bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi serangan yang dilakukan lawan. Biasanya menunggu lawan menyerang lebih dahulu, namun bagi peru
Skor 3.
2
Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif, dimana strategi kompetitif dilakukan dengan melihat posisi keberadaan kita sebelum melakukan penyerangan. Beberapa reaksi pesaing bila diserang: Apabila kita menurunkan harga, akan diikuti pesaing dengan menurunkan harga pula, bahkan mungkin lebih rendah dari kita. Apabila kita memberikan hadiah, akan dibalas juga dengan hadiah yang lebih baik. Apabila kita memberikan diskon dalam jumlah tertentu kepada pelanggan, pesaing juga member diskon yang lebih menarik. Apabila kita membebaskan biaya seperti administrasi, pasti akan diikuti pesaing dengan jumlah biaya yang lebih murah. Apabila kita membuka cabang di suatu lokasi, akan dibalas oleh pesaing dengan membuka cabang di lokasi perusahaan kita.
4.
3.
Pengayaan
1.
Pemasaran adalah pekerjaan rumah yang harus dikerjakan menejer untuk meniai kebutuhan, mengukur tingkat dan intensitasnya, dan menentukan apakah ada peluang yang menentukan. Definisi yang dikemukakan oleh… a. Philip Kotler b. Robert Batel c. Gardner dan Garrett d. Houston dan Gassen heimer
Halaman | 107 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Suatu keadaan yang dirasakan dan ingin diperoleh oleh seseorang disebut a. b. c. d.
Kebutuhan manusia Keinginan manusia Kelompok sosial penawaran
3. Salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang denganmenawarkan sesuatu sebagai gantinya disebut.. a. b. c. d.
Kebutuhan manusia Pertukaran Keinginan manusia Kelompok sosial
4. Sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, penggunaan ataupun konsumsi yang bias memuaskan keinginan dan kebutuhan adalah: a. Jumah barang b. penawaran c. promosi d. produk 5. Tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (dibandingkan para pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya disebut: a. b. c. d.
Positioning Merek pesaing produk
6. Secara garis besar, literature loyalitas pelanggan didominasi oleh kedua aliran utama yaitu : a. Reabilitas dan Responsibilitas b. Aliran stokastik(behavioral) dan Determistin(sikap) c. Produk dan Harga d. Permitaan dan Penawaran 7. Suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut adalah... a. Perilaku konsumen b. Targeting c. Pelayanan Halaman | 108 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
d. kinerja 8. Yang tidak termasuk dalam Tahap pembentukan persepsi customer, yaitu : a. b. c. d. 9.
Tahap 1 : Sensasi Tahap 2 : Organisasi Tahap 3 : individu Tahap 4 : Interpretasi
konsep pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan pemasaranyang benar adalah a. Konsep Pemasaran Berwawasan Produksi, Produk, Menjual, Pemasaran dan Bermasyarakat. b. Konsep individu dalam melihat jenis barang. c. Konsep dalam kelompok masyarakat. d. Konsep organisasi terhadap pelanggan.
10. Pangsa pasar kelas social dapat di deskripsikan dangan dua jenis variable yaitu a. b. c. d.
Infotmasi profit umum dan spesifik produk. Informasi harga dan modal Informasi individu dan kelompok a,b dan c salah
Halaman | 109 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
G.
Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 2. Internet
Alat
1. LCD Proyektor 2. Laptop/Notebook atau komputer 3. Jaringan Internet/Modem
Media Pembelajaran
1. White board 2. Video Pembelajaran Manajemen 3. Gambar-gambar pendukung 4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Guru Pamong
Percut Sei Tuan, Mahasiswa PPL
Agustus 2016
DAMAINI, S.Pd NIP. 19641231 200003 2 024
.......................................................... NIM.
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
MULIADI, S.Pd, M.Si NIP. 19651012 198811 1 003
Halaman | 110 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi Pengertian konsumen Psikologi konsumen Pengertian Konsumen menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. Psikologi konsumen adalah the study of consumer behavior in a relation environment, dimana pada psikologi konsumen membahas tingkah laku individu sebagai konsumen. Psikologi konsumen merupakan merupakan psikologi ekonomi dalam pengertian mikro. Perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan serta dampak proses proses tersebut terhadap konsumen dan masyarakat ( Hawkins, Best & Coney, 2001 ) Definisi lain dari psikologi konsumen adalah kegiatan bersibuk diri secara luas dimana manusia sebagai konsumen dari barang dan jasa. Sasaran utama dari psikologi konsumen itu adalah perilaku konsumen, misalnya dengan keadaan dan alasannya seseorang tersebut menentukan pilihannya. Karena sasaran u tamanya menjelaskan perilaku maka di samping psikologi konsumen juga digunakan istilah perilaku konsumen. Perilaku konsumen Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaanyang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001). Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan Konsumsi , dari bahasa Belanda consumptie , ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja s ebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen Konsumtif Kata “konsumtif” (sebagai kata sifat; lihat akhiran – if) sering diartikan sama dengan kata “konsumerisme”. Padahal kata yang terakhir ini mengacu pada segala sesuatu yang berhubungan dengan konsumen. Sedangkan konsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan untuk mengkonsumsi Halaman | 111 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal. Konsumerisme Konsumerisme adalah suatu gerakan sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak yang bertujuan untuk meningkatkan posisi konsumen dalam berinteraksi dengan pihak penjual, baik sebelum, pada saat, dan setelah konsumsi dilakukan. Konsumen perlu mengetahui hak-haknya secara jelas sehingga apabila terjadi ketidaksesuaian yang dirasakan pada tiga f ase tersebut, konsumen akan dapat mengidentifikasi letak ketidaksesuaiannya, di mana karena sumber permasalahan dapat berasal dari kecerobohan konsumen itu sendiri. Perkembangan teknologi informasi dan era perdagangan bebas memunculkan masalah konsumerisme baru yang harus diwaspadai oleh berbagai pihak sehingga dapat mencegah dampak yang merusak bagi konsumen Menurut konsep pemasaran, perusahaan berhasil dengan cara merancang tawaran yang memenuhi kebutuhan konsumen sasaran lebih baik disbanding tawaran pesaingnya, jadi strategi pemasaran seharusnya tidak hanya memperhatikan kebutuhan konsumen saja, tetapi juga strategi pesaing. Langkah pertama adalah analisis pesaing, proses pola reaksi mereka, dan menyeleksi pesaing mana yang harus diserang atau dihindari. Langkah kedua adalah mengembangkan strategi kompetitif yang dengan kokoh menempatkan perusahaan berhadapan dengan pesaing dan memberikan keunggulan kompetitif yang terkuat. ANALISIS PESAING Agar dapat menetapkan strategi pemasaran kompetitif yang efektif, perusahaan harus memperoleh semua informasi tentang para pesaingnya. Secara terus menerus perusahaan harus membandingkan produk , harga, saluran distribusi, dan promosinya dengan pesaing-pesaing terdekat. Dengan cara ini perusahaan dapat menemukan bidang-bidang yang berpotensi memiliki keunggulan dan kelemahan kompetitif. Dan mereka dapat meluncurkan serangan yang lebih kuat untuk menghadapi serangan lawan. Mengidentifikasi Pesaing-Pesaing Perusahaan Secara lebih luas , perusahaan dapat mendefinisikan pesaing se bagai semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama, misalnya semua produsen mobil. Secara lebih luas lagi pesaing mungkin memasukan semua perusahaan yang membuat produk yang memasok layanan yang sama, Misalnya tidak hanya produsen mobil, tapi pesaingnya juga produsen motor, sepeda. Sudut Pandang Industri Sebuah industry adalah sekelompok perusahaan yang menawarkan s uatu produk atau kelas produk yang satu sama lainnya dapat bersubstitusi ( produk yang satu merupakan substitusi produk yang lainnya. ) . Dalam suatu industry apabila harga dari s alah satu produk naik, menyebabkan permintaan akan produk lainnya meningkat. Mialnya dalam industry minuman, jika harga kopi naik, mak oang akan beralih kepada the atau lemonade atau minuman ringan. Jadi kopi , the lemonade dan minuman ringan adalah produk substitusi Sudut pandang pasar Pesaing adalah perusahaan-perusahaan yang bergiat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang sama atau melayani kelompok konsumen yang sama. Halaman | 112 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Misalnya dari segi industry , coca cola menganggap pesaingnya adalah Fanta, 7-Up dan minuman ringan. Tapi dari segi sudut pandang pasar , sesungguhnya pelanggan membutuhkan pelepas dahaga, bisa es teh, sari buah , air botol, ata u minuman yang lain. Kunci mengidentifikasi pesaing adalah menghubungkan analisis industry dan analisis pasar dengan membuat peta segmen produk / pasar. Menentukan Sasaran Pesaing
Pemasar harus melihat jauh di balik sasaran laba pesaing. Masing-masing pesaing mempunyai seperangkat sasaran dengan tingkat arti penting yang berbeda. Perusahaan harus mengetahui arti penting relative yang ditempatkan pesaing yang berbeda. Perusahaan harus mengetahui arti penting relative yang ditempatkan pesaing atas profitabilitas , pertumbuhan market share, arus kas, kepemimpinan teknologi, kepemimpinanlayanan dll. Mengidentifikasi Strategi Pesaing
Dalam kebanyakan industry, pesaing dapat digolongkan menjedi beberapa kelompok yang menjalankan strategi yang berbeda. Kelompok strategi adalah sekelompok perusahaan dalam satu industry yang menjalakan strategi yang sama atau serupa. Menilai Kekuatan dan Kelemahan Pesaing Perusahaan mengumpulkan data kunci tentang bisnis maisng-masing pesaing selama beberapa tahun terakhir. Mereka harus tahu tentang sasaran, strategi dan kinerja pesaing. Biasanya perusahaan mengetahui kekuatan kelemahan pesaing dari data sekunder, pengalaman pribadi, desas desus, tapi dapat lebih mengetahui dengan riset pemasaran. Mengestimasi pola Reaksi Pesaing
Sasaran , strategi, serta kekuatan dan kelemahan pesaing dapat merupakan pertanda kemungkinan tindakan dan reaksinya terhadap tindakan perusaha an seperti potongan harga, peningkatan promosi, atau introduksi baru. Selain itu pesaing mempunyai falsafah tertentu dalam bisnis, budaya intern dan keyakinan tertentu. Masing-masing pesaing bersaing secara berbeda. Beberapa pesain g tidak bereaksi dengan cepat atau kuat trhadap erakan pesaing. Memilih Pesaing untuk Diserang atau Dihindari
Manajemen harus memutuskan pesaing mana yang harus diserang dengan keras sekali.Perusahaan dapat memusatkan serangannya pada salah satu dari beberapa kelas pesaing. Pesaing Kuat ataukah Lemah
Kebanyakan perusahaan lebih mengarahkan tembakan pada pesaing yang lemah, tapi manfaatnya yang diperoleh hanya sediki. Jika harus bersaing dengan pesaing kuat, sukses menghadapi mereka serring membuahkan hasil yang besar. Pesaing Dekat ataukah pesaing jauh
Kebanyakan perusahaan akan bersaing dengan pes aing yang paling mirip dengan perusahaan mereka Pesaing “ Berperilaku baik” ataukah „ Pengacau “. Pesaing yang berperilaku baik bermain menurut ketentuan industry. Mereka lebih menyukai industry yang stabil dan sehat, meningkatkan harga, market share, laba yang wajar. Kebalikannya dengan pengacau. Merancang Sistem Inteligen Kompetitif
Pertama mengidentifikasi jenis-jenis informasi kompetitif terpenting dan sumber terbaik informasi . Halaman | 113 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Secara terus menerus mengumpulkan informasi dari lapangan. Selanjutnya system ini mengirimkan informasi terbaiknya kepada pengambil keputusan yang relevan dan menjawab pertanyaan dari manajer tentang pesaing. STRATEGI KOMPETITIF
Strategi yang akan memberikan kepada perusahaan yang bersangkutan atau produk-produknya keunggulan kompetitif yang sedapat mungkin terkuat. Tak ada satu pun strategi yang akan merupakan strategi terbaik bagi semua perusahaan. Jaadi dalam sebuh perusahaan dapat ditemukan berbagai strategi pemasaran. Posisi Kompetitif
Michael Porter merumuskan strategi pokok penentuan posisi kompetitif yang dapat diterapkan oleh perusahaan ,yaitu :
Kepemukaan biaya secara keseluruhan. Disini perusahaan bekerja keras untuk mencapai biaya produksi dan distribusi yang rendah sehingga ia dapat menjual dengan harga yang lebih rendah dan merebut marketshare yang lebih besar. Perusahaan yang menempuh strategi ini harus baik dalam merekayasaan, pembelian, manufacturing serta distribusi fisik dan kurang membutuhkan sedikit ketrampilan dalam pemasaran.
Diferensiasi. Disini perusahaan memusatkan diri dapat penciptaan suatu program pemasaran dan lini produk dengan tingkat diferensiasi tinggi sehingga dapat menempatkan diri sebagai pemukanya dalam industry. Kebanyakan pelanggan akan menyenagi sebuah merek tertentu jika harganya tidak terlalu mahal. Perusahaan yang menjalankan strategi ini memiliki kekuatan utammanya dibidang riset dan pengembangan, desain, pengendalian mutu, dan pemasaran.
Fokus. Disini perusahaan memusatkan usahanya dalam melayani beberapa segmen pasar dengan lebih baik daripada menjelajahi seluruh pasar. Klasifikasi yang berbeda mengenai posisi kompetitif , klasifikasi ini berdasarkan atas peran perusahaan dalam pasar sasarn : • Pemuka ( pemimpin ) pasar • Penantang pasar • Pemanut ( pengikut ) pasar • Pelubuk (perelung ) pasar. Strategi Pemuka Pasar Kebanyakan industry memiliki satu perusahaan yang diakui sebagai pemuka pasar. Perusahaan ini mempunyai market-share terbesar. Memimpin dalam har ga, produk baru, distribusi, dan promosi. Memperluas Pasar Pada umumnya , pemuka pasar harus mencari : • Pengguna baru : belum mengenal produk atau menolak karena harga tidak sesuai.
Halaman | 114 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
• Penggunaan baru : menemukan dan mempromosikan penggunaan – penggunaan baru untuk produk-produknya. • Lebih banyak lagi penggunaan produknya : meyakinkan orang agar lebih sering menggunakan produk. Melindungi Market-Share Yang harus dilakukan untuk melindungi posisinya harus inovasi secara terus menerus. Terdapat 6 strategi bertahan yang dapat digunakan oleh pemuka pasar : 1. Pertahanan posisi : membangun kubu-kubu pertahanan disekeliling posisinya. 2. Pertahanan Samping : member perhatian kusus pada sisi-sisi yang lemah. 3. Pertahanan menyerang lebih dulu . misalnya jika ada pesaing yang mau masuk perusahaan terlebih dahulu menurunkan harga. 4. Pertahanan menyerang balik, misalnya jika pasar diserang, perusahaan meningkatkan promosinya 5. Pertahanan mudah gerak : dengan perluasan pasar 6. Pertahanan kontraksi : perusahaan melepaskan posisi yang lemah dan focus pada sumber daya yang kuat. Memperbesar Market-share Pemuka pasar dapat juga berkembang dengan meningkatkan market-share mereka lebih jauh. Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa profitabilitas meningkat bersamaan dengan meningkatnya marketa share. Strategi Penantang Pasar Mereka dapat menyerang pemuka dan pesaing lain dengan tawaran yang aresif untuk memperoleh lebih banya market-share. Strategi kompetitif yang tersedia bagi penantang pasar : 1. Menetapkan sasaran strategic dan pesaing 2. Memilih strategi serangan • Serangan frontal : penantang menandingi produk, periklanan, harga dan distribisi pesaing. • Serangan samping ; menyerang titik -titik rawan, penantang memusatkan kekuatannya untuk menghancurkan kelemahan pesaing. • Serangan pengepungan : serangan dari semua jurusan, jika penantang memiliki sumber daya yang hebat. • Serangan melambung : serangan tidak langsung , mis ; diersifikasi produk yang tidak terkait, memasuki pasar geografik baru, teknologi baru . • Serangan gerilya : bagi penantang kecil atau keuangannya tidak begitu sehat : serangan kecil secara berkala, mis penuruan harga secara selektif, pembajakan eksekutif, ledakan promosi yang dasyat. Strategi Penganut Pasar Ada yang menamakannya sebagai pengekor pasar. Strateginya : 1. Mengikuti secara ketat : hampir menyerupai penantang. 2. Mengikuti dari suatu jarak : mengikuti dalam hal inovasi produk, tingkatan harga umum, dan distribusi. Halaman | 115 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Mengikuti secara selektif : mengikuti pemuka secara dekat sekali dalam beberapa hal tapi kadang mengikuti caranya sendiri. Strategi pelubuk Pasar Beberapa peran spesialis yang terbuka bagi pelubuk pasar : 1. Spesialis pengguna akhir: perusahaan mengkususkan diri melayani 1 tipe pelanggan. Mis : kantor pengacara berspesialisasi pada pasar pidana, perdata atau hukum dagang. 2. Spesialis tingkat vertical : perusahaan mengkususkan pada beberapa tingkat vertical dari pelanggan: produksi distribusi . Mis : perusahan tambang tambang tembaga memusatkan pada produksi tembaga mentah, komponen-komponen komponen-komponen tembaga, atau barang jadi dari tembaga. 3. Spesialis besarnya pelanggan : perusahaan berkonsentrasi pada penjualan kepada pelanggan kecil, pelanggan menengah atau pelanggan besar. 4. Spesialis pelanggan kusus : perusahaan membatasi diri pada penjualan kepada satu atau beberapa pelanggan penting. 5. Spesialis gografis : perusahaan hanya menjual dalam suatu lokasi, daerah atau wilayah tertentu saja didunia 6. Spesialis produk atau lini produk : prusahaan memproduksi satu lini produk saja atau satu produk saja. 7. Spesialis produk atau ciri-khas : perusahaan berspesialisasi dalam pembuatan suatu tipe produk atau ciri khas produk tertentu 8. Spesialis produk pesanan : perusahaan membuat barang-barang menurut pesanan pelanggan 9. Spesialis mutu/ harga : perusahaan beroperasi pada ujung bawah atau atas pasar, mis spesialis mutu tainggi harga tinggi. 10. Spesialis jasa : perusahaan menawarkan satu sat u atau beberapa jasa yang tidak disediakan perusahaan lain. MENYEIMBANGKAN ORIENTASI PADA PELANGGAN DAN ORIENTASI PADA PESAING 1. Perusahaan yang berorientasi pada pesaing : perusahaan yang gerakan-gerakannya terutama didasarkan pada tindakan dan reaksi pesaing. 2. Perusahaan yang berorientasi pada pelanggan : lebih berfokus pada pengembangan pelanggan dalam merancang strateginya. 3. Perusahaan yang berorientasi pada pasar : perusahaan yang memperhatikan para pelanggannya dan para pesaingnya pesaingnya
Halaman | 116 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi pokok
Waktu A.
Kompetensi Kompetensi Inti
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :
Menunjukkan Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan propro -aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 3 :
KI 4 :
B.
: SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) :X/1 : Proses evaluasi hasil usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati : 2 JP (4 x 45 Menit)
Mengolah, menalar, menalar, dan menyaji menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar 1. KD Pada KI-3
KD 3.6.
Menganalisis proses evaluasi hasil hasil usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
2. KD Pada KI-4 KD 4.6.
C.
Mengevaluasi hasil kegiatan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan nabati
Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi 1. Indikator KD Pada KI-3 Halaman | 117 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.6.1. 3.6.2. 3.6.3. 2.
Indikator KD Pada KI-4 4.6.1. 4.6.2. 4.6.3.
D.
Memahami pengertian evaluasi usaha Menganalisis permasalahan usaha dan solusinya Mengevaluasi pengembangan usaha
Mencoba Mengumpulkan data/informasi tentang komponen evaluasi hasil usaha, Permasalahan usaha dan solusinya serta Pengembangan usaha Mencoba Berlatih mengevaluasi hasil usaha yang telah dilakukan Menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang laporan hasil evaluasi dalam berbagai bentuk media (lisan/tulisan.)
Materi Pembelajaran
Komponen evaluasi hasil usaha Permasalahan usaha dan solusinya Pengembangan usaha Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Pertemuan Ke 17 (2 x 45 Menit)
E.
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 15 Menit
a. Apersepsi
Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Membaca Buku Referensi selama 15 menit
Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “Komponen evaluasi hasil usaha” usaha” b. Memotivasi
Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan. Menyampaikan materi pembelajaran yang akan
Halaman | 118 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dibahas yaitu tentang komponen evaluasi hasil usaha
Inti Stimulation (pemberian stimulus)
Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6 orang perkelompok untuk penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru guru 60 Menit
Mengamati:
Peserta didik membaca buku teks tentang komponen evaluasi hasil usaha, Permasalahan usaha dan solusinya serta pengembangan usaha dari Buku paket Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Guru menugaskan peserta didik untuk Mengamati komponen evaluasi hasil usaha dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan penjelasan yang disampaikan oleh guru baik secara langsung maupun menggunakan slide presentasi
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana peserta didik didik mengajuk mengajukan an pendapat pendapat yang yang berkenaan berkenaan dengan dengan suatu pokok bahasan)
Problem statement (pertannyaan/iden tifikasi masalah)
Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari materi komponen evaluasi hasil usaha, Permasalahan usaha dan solusinya serta pengembangan usaha antara lain: 1. Pengertian evaluasi hasil usaha 2. Apakah harus dilakukan evaluasi hasil usaha? 3. Apa saja tahap-tahap dalam melakukan evaluasi hasil usaha? 4. Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang dihadapi sebagai upaya pengembanngan usaha daari produk kerjainan yang dibuat (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik didik bertanya kepada guru dan dan teman tentang materi pelajaran) pelajaran)
Data Collection (pengumpulan data)
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi tentang komponen komponen evaluasi hasil usaha, Permasalahan usaha dan solusinya serta pengembangan usaha melalui berbagai sumber Mengumpulkan
data/informasi
tentang
latihan
Halaman | 119 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
mengevaluasi hasil usaha yang telah dilakukan terhadap produk kerajinan yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik didik bertanya atau membaca membaca sumber sumber di luar luar buku buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Mengasosiasi :
Verification (pembuktian)
Guru menugaskan peserta didik secara berkelompok berdiskusi untuk mengevaluasi hasil usaha produk pengolahan makanan yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya dan telah dipasarkan kepada konsumen Setiap kelompok berdiskusi untuk menganalisis dan mengkaji secara mendalam tentang dampak sosial yang ditimbulkan terhadap produk pengolahan makanan yang sudah dipraktekkan Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mendiskusikan permasalahan usaha dan solusinya serta langkah yang harus dilakukan dalam pengembangan usaha tersebut
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi dimana dimana peserta peserta didik didik mengerjakan mengerjakan tugas tugas dari dari guru dengan sebaik-baiknya)
Kegiatan Penutup
1.
2. 3. 4. 5.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir
15 Menit
Menginga ngattkan kan petugas ugas pike ik et kela kelass untuk untuk membersihka rsi hkan n 6. Mengi ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 7.
Mengucapakan salam
Halaman | 120 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pertemuan Ke 18 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 10 Menit
a. Apersepsi
Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada tempatnya.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME Absensi kehadiran siswa Guru menugaskan peserta didik untuk duduk sesuai kelompok pengolahan makanan yang sudah ditentukan yaitu Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan dasar aneka jenis Umbi-umbian (Ubi) dan Pisang seperti keripik Singkong, Keripik pisang dan lainnya Kelompok 2 Pengolahan makanan bahan dasar aneka kacang seperti Kacang Tojin, Kacang Tepung, Kacang Arab atau diolah menjadi Kue Kacang seperti Kue Kcang Cap Beo dari Tebing Tinggi Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis Wajik Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang, Keju Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit atau Kipas dan lainnya Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka buah seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan lainnya Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar khas yang mudah dan banyak terdapat di Sumatera Utara Khususnya
Halaman | 121 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti Verification (Pembuktian)
60 Menit Mengeksplorasi:
1.
2.
3. 4.
5. 6.
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta menghubungkan teori dan praktik evaluasi yang dilakukan terhadap produk kerajinan yang telah diprsktekkan dan dipasarkan yaitu: Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan dasar aneka jenis Umbi-umbian (Ubi) dan Pisang seperti keripik Singkong, Keripik pisang dan lainnya Kelompok 2 Pengolahan makanan bahan dasar aneka kacang seperti Kacang Tojin, Kacang Tepung, Kacang Arab atau diolah menjadi Kue Kacang seperti Kue Kcang Cap Beo dari Tebing Tinggi Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis Wajik Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang, Keju Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit atau Kipas dan lainnya Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka buah seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan lainnya Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar khas yang mudah dan banyak terdapat di Sumatera Utara Khususnya Guru menugaskan kepada peserta didik dalam kelompoknya masing-masing untuk menyimpulkan permasalahan usaha dan solusi dalam pengembangan usaha terhadap produk pengolahan makanan yang telah dibuat oleh setiap kelompok
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Generalization (Menarik Kesimpulan)
Mengkomunikasikan
Setiap kelompok mempresentasikan dan menyajikan hasil diskusi yaitu menyimpulkan permasalahan usaha dan solusi dalam pengembangan usaha terhadap produk pengolahan makanan yang telah dibuat oleh setiap kelompok Setiap kelompok dapat menyimpulkan teori dan praktik evaluasi yang dilakukan terhadap produk pengolahan makanan yang telah diprsktekkan dan dipasarkan
Halaman | 122 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup
1.
2. 3. 4.
5. 6.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok yang telah membacakan hasil diskusi Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan melaporkan permasalahan usaha dan solusinya serta pengembangan usaha dalam bentuk Hard Copy (Print Out) Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir
20 Menit
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 8.
F.
Mengucapakan salam
Penilaian, Remidial dan Pengayaan 1. Penilaian a. Bentuk Soal Uraian Test Rubrik Soal Pengetahuan
2.
No 1
Soal Jelaskan yang dimaksud Komponen evaluasi hasil usaha
2
Tuliskan tahap-tahap evaluasi usaha yang harus dilakukan
Skor
Remidial
Mata Pelajaran
:
Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester
:
X/1
Kompetensi Dasar
:
Topik/Subtopik
:
3.6 Menganalisis proses evaluasi hasil usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati komponen evaluasi hasil usaha
Halaman | 123 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Indikator Pencapaian Kompetensi
:
3.6.3.
komponen evaluasi hasil usaha
Rubrik Keterampilan 1. Jelaskan tujuan kelayakan evaluasi usaha! 2. Sejauh manakah pentingnya melakuakn analisis evaluasi usaha?
3. 1. 2. G.
Pengayaan Jelaskan arti penting dari komitmen tinggi bagi eorang wirausaha Mengapa seorang wirausaha harus memiliki komitmen tinggi?
Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 2. Internet
Alat
1. LCD Proyektor 2. Laptop/Notebook atau komputer 3. Jaringan Internet/Modem
Media Pembelajaran
1. White board 2. Video Pembelajaran Manajemen 3. Gambar-gambar pendukung 4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Guru Pamong
Percut Sei Tuan, Mahasiswa PPL
Agustus 2016
DAMAINI, S.Pd NIP. 19641231 200003 2 024
.......................................................... NIM.
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
MULIADI, S.Pd, M.Si NIP. 19651012 198811 1 003 Halaman | 124 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi. Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat - alat luar yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga. Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami kemajuan Usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat, produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar usaha selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak tidak surut ke belakang? Setelah rencana bisnis yang kita buat dengan baik apakah sudah cukup? tentu tidak kita perlu melakukan evaluasi dan monitoring usaha. Kuci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah dilaksanakan. Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis. ANALISIS SOSIAL Adalah analisis untuk melakukan kajian secara mendalam tentang dampak sosial yang ditimbulkan usaha tersebut. Evaluasi Lingkungan • Biaya dan manfaat sosial • ANDAL Evaluasi sosial masyarakat • Hubungan dengan masyarakat • Hubungan dengan pemerintah ETIKA Keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah dan tindakan yang baik dan yang buruk yang mempengaruhi hal lainnya
Halaman | 125 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
PERILAKU ETIS Perilaku yang sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan PERILAKU TIDAK ETIS Perilaku yang tidak sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan ETIKA BISNIS Perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh seorang manajer atau majikan suatu organisasi TANGGUNG JAWAB SOSIAL Usaha suatu bisnis menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya, yang meliputi konsumen,bisnis lain, karyawan dan investor SIKAP OBSTRUKTIF Pendekatan terhadap tanggung jawab sosial yang melibatkan tindakan seminimal mungkin dan mungkin melibatkan usaha-usaha menolak atau menutupi pelan ggaran yang dilakukan SIKAP DEFENSIF Pendekatan tanggung jawab sosial yang ditandai dengan perusahaan, hanya memenuhi persyaratan hukum secara minimum atas komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungansosialnya SIKAP AKOMODATIF Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, dengan melakukannya, apabila diminta, melebihi persyaratan hukum minimum, dalam komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya. SIKAP PROAKTIF Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, yaitu secara aktif mencari peluang untuk menyumbang demi kesejahteraan kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya Tujuan Evaluasi Kelayakan Usaha Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan. Terdapat beberapa kegunaan dari studi kelayakan, yaitu: (1) Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya, (2) Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan. (Umar : 2003)
Halaman | 126 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha
Secara umum studi kelayakan usaha akan mencakup beberapa aspek yaitu: aspek pemasaran, aspek teknis, aspek finansial, aspek legal dan aspek lingkungan. Dalam kenyataan tidak semua aspek harus diteliti, hanya aspek yang dibutuhkan saja yang perlu dianalisis lebih lanjut. Untuk kasus ini hanya meneliti aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial saja.
Monitoring Dan Evaluasi Usaha Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri bahwa ia mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis, jika cara berfikir ini cukup kuat maka satu tiket untuk sukses sudah didapat. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan dan belajar dengan melakukan (learning by doing). Apa saja yang perlu dievaluasi dalam sebuah bisnis? 1. Posisi Keseluruhan Usaha Posisi keseluruhan Usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil dari keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta (modal/pendapatan usaha), berapa jumlah hutang-hutang pada pihak lain, Berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan berapa pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya. Apakah ada penyimpangan dalam masalah keuangan? Jadi, biasakanlah untuk melakukan pengecekan posisi keuangan usaha setiap saat. Evaluasi Usaha secara menyeluruh memberikan gambaran utuh kondisi usaha yang sebenarnya. 2. Apakah Ada kemajuan atau Kemunduran usaha Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan atau kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segala- galanya. Setelah mengetahui posisi keuangan , selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha . Apakah usaha mengalami kemajuan atau kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat awal anda menjalankan usaha dengan setelahnya (biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri, misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan). 3. Lakukan langkah perbaikan atau pengembangan Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada penjualan yang menurun. Dimana kira-kira letak kesalahannya, sehingga Anda bisa melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya, dan bisa segera melakukan „penyehatan‟ agar usaha Anda kembali berjalan baik. Tetapi apabila kondisi keuangan dan penjualan Anda telah sehat dan mengalami peningkatan, usahakan janglah „cepat puas‟ dulu. Karena masih banyak sekali yang perlu Anda lakukan untuk mengembangkan usaha Anda lebih tinggi dari pencapaian hasil yang diperoleh pada periode kemarin. Setelah menerima laporan keuangan, Anda harus bersikap tenang dan berpikir melakukan perbaikan (apabila diketahui bahwa usaha mengalami kemunduran) dengan tujuan agar Halaman | 127 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
usaha Anda tidak semakin terpuruk. Sedini mungkin Anda harus mencoba mencari langkah yang tepat dalam memperbaiki usaha Anda. 4. Pikirkan target usaha Anda selanjutnya Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk mencapai merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah menunjukkan pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai bahan berbuas diri, justru menjadi bahan untuk mencapai target dan strategi yang baru. Anda dituntut untuk memikirkan „target‟ selanjutnya dengan upaya Anda melakukan perbaikan atau pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat, apakah dengan kondisi saat ini Anda ingin mendongkrak penjualan usaha Anda karena angka penjualan mengalami kerugian yang cukup besar? Coba Anda cari peluang target apa yang kira-kira tepat untuk Anda lakukan. Misalnya seperti, Apakah ini saatnya Anda melakukan promosi lebih gencar? Apa sudah waktunya Anda melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai? •Menjalankan usaha tanpa melakukan evaluasi, seperti anda berpergian ketempat asing tanpa peta atau petunjuk jalan. •Anda tidak akan pernah tau perkembangan usaha atau tujuan anda tanpa adanya eval uasi. •Evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui posisi usaha anda sekarang ataupun untuk menjad ipatokan dalam mengembangkan usaha. •Pengembangan Evaluasi usaha dengan Kelayakan Usaha Investasi adalah pengeluaran dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan penerimaan manfaat di masa mendatang. Dikarenakan investasi berkaitan dengan pengeluaran dana di saat sekarang dan manfaatnya baru akan diterima di masa mendatang, maka investasi berhadapan dengan resiko dan diperlukan suatu penilaian kelayakan terhadap pelaksanaan investasi tersebut, yang dapat dilakukan sebelum maupun saat investasi sedang berjalan. Penilaian kelayakan investasi dalam periode sedang berjalan (proyek sedang berlangsung) disebut dengan evaluasi kelayakan investasi. 1.
Analisa Aspek Pasar
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan. a. Penentuan Pasar
Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu :
Halaman | 128 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
a. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat terhadap suatu penawaran pasar. b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses penawaran pasar tertentu c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk dimasuki perusahaan kita. (Chumaidiyah : 2004a) b. Peramalan Permintaan
Metode peramalan permintaan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu : 1. Metode Kuantitatif Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda rata dan metoda eksponensial smoothing. 2. Metoda Kualitatif Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-metode yang digunakan yaitu metode eksploratori dan metode normatif. Metode eksploratori menggunakan asumsi titik asal pada saat ini dan masa lalu untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula dari kondisi ideal dan melihat kemungkinan-kemungkinan dengan kondisi saat ini. 3. Peramalan Tanpa Data Statistik a. Peramalan analisis menurut sektor pemakai b. Memperhatikan faktor-faktor politik c. Evaluasi akhir ukuran pasar 2. Analisa Aspek Teknis
Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan jenis teknologi antara lain: 1. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai dengan keinginan pasar atau konsumen. 2. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produks yang ekonomis. 3. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk penerapannya. Seringkali Halaman | 129 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas akan membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya. 4. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan. 5. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan dengan baik. Dengan pertimbangan faktor diatas, sehingga bisa disimpulkan untuk kebutuhan teknis pada Saboten Shokudo dipengaruhi oleh variasi produk yang ditawarkan, pelayanan pelanggan, kenyamanan rumah makan, dan kemudahan akses. (Chumaidiyah : 2004a) 3. Analisis Aspek finansial
Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu perusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial tersebut dapat ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan suatu investasi layak atau tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan untuk melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan evaluasi investasi diantaranya adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan pengeluaran yang terjadi sebagai akibat pengadaan dan pengoperasian suatu proyek dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang Selain itu untuk menganalisa investasi yang ada, harus memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi atau penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis. Aktiva tetap yang dipakai dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu, kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa cenderung akan semakin menurun baik secara fisik maupun fungsinya. Pentingnya Evaluasi :
Mengetahui Posisi Usaha Anda. 50%
Mengetahui Kemajuan Usaha anda. 24%
Mengambil langkah Perbaikan/ Pengembangan Usaha 16%
Target Usaha andaSelanjutnya. 10%
Metoda Evaluasi Usaha : 1. Menggunakan daftar pertanyaan untuk menganalisis masalah. 2. Menggunakan laporan kinerja organisasi. 3. Menyusun flow-chart untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinanterjadi resiko pada masingmasing tahap. 4. Inspeksi langsung. 5. Melakukan interaksi intensif dengan unit-unit. 6. Mengadakan benchmarking dengan pihak luar untuk berbagi pengalaman. Halaman | 130 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
7. Melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk kerjasama. 8. Melakukan analisis lingkungan (ansos) Aspek Evaluasi :
Umum
: Strategi, Disain organisasi
Operasional
: Pemasaran,SDM, Operasi, Keuangan
Level Evaluasi : 1. National Adalah batas atas (upper level) besarnya masalah. 2. Sensitivitas Adalah kepekaan variable target akibat pergerakan variable yang ada berkolerasi. 3. Volatilitas Adalah variasi/naik turunnya variable target. 4. Penyimpangan Bawah Adalah penyimpangan negatif/kasus terburuk (worstcase) dari variable target. Dalam melakukan evaluasi banyak istilah – istilah yang harus dipahami : 1. Produksi total (Y) yaitu jumlah produksi per usaha dengan satuan kg. 2. Harga Produksi (P) yaitu Harga produksi per unit dengan satuan Rp/kg. 3. Penerimaan atau nilai produksi ( R atau S ) yaitu jumlah produksi dikalikan harga produksi dengn satuan Rp. 4. Biaya varibel (VC) yaitu biaya yang digunakan untuk membeli atau menyediakn bahan baku yang habis dalam satu kali produksi. 5. Biaya variabel per unit ( AVC ) yitu total biaya variabel dibagi dengan total produksi dengan satuan ( Rp/Kg ). 6. Biaya tetap (FC) yaitu biaya sewa lahan , pajak lahan, biaya bunga, penyusutan per usaha dengan satuan Rp. 7. Biaya total (TC atau C) yaitu jumlah biaya variabel dan biaya tetap per usaha dengan satuan Rp. 8. Pendapatan (I) yaitu selisih antara penerimaan dengan total biaya per usaha dengan satuan Rp. 9. Keuntungn ( л ) yaitu pendapatan dikurangi upah tenaga kerja keluarga (w) dan bunga modal sendiri per usaha dengan satuan Rp.
Halaman | 131 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi pokok
Waktu A.
Kompetensi Inti
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 3 :
KI 4 :
B.
: SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) :X/2 : Perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran : 4 JP (8 x 45 Menit)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar 1. KD Pada KI-3
KD 3.7.
Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
2. KD Pada KI-4 KD 4.7.
Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi,
Halaman | 132 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dan pemasaran C.
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Indikator KD Pada KI-3
3.7.1.
3.7.2.
3.7.3.
2.
Indikator KD Pada KI-4 4.7.1. 4.7.2. 4.7.3.
D.
Mencoba Mengumpulkan data/informasi tentang komponen evaluasi hasil usaha, Permasalahan usaha dan solusinya serta Pengembangan usaha Mencoba Berlatih mengevaluasi hasil usaha yang telah dilakukan Menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang laporan hasil evaluasi dalam berbagai bentuk media (lisan/tulisan.)
Materi Pembelajaran
E.
Memahami pengertian ide dan peluang usaha, analisa peluang usaha, sumber daya yang di butuhkan serta administrasi dan pemasaran usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran Menganalisis permasalahan usaha dan solusi usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran Mengevaluasi Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
Ide dan peluang usaha Analisa peluang usaha Sumber daya yang di butuhkan Administrasi dan pemasaran Komponen perencanaan usaha Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke 1 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 15 Menit
a. Apersepsi
Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
Halaman | 133 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Membaca Buku Referensi selama 15 menit
Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “Perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran” b. Memotivasi
Inti Stimulation (pemberian stimulus)
Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan. Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang Perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6 orang perkelompok untuk penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru 60 Menit
Mengamati:
Membaca buku teks tentang Perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran Menonton, mengamati video dan mencermati tentang model perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani Guru Menyajikan gambar dan video dari makanan awetan dari bahan pangan hewani antara lain, Ikan Asin, Telur Asin, Udang Ebi, Abon (Daging, A yam dan Ikan), Bakso (Ayam, Daging, dan Ayam), Ikan Gembung Rebus, Ikan Sarden kaleng, ikan sale/asap, Sosis ((Ikan, Ayam, Sapi), Nugget (Ikan, Ayam, Sapi) dan Dendeng (Daging Sapi, ikan dan a yam)
Halaman | 134 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Gambar Aneka Jenis Bakso (Daging, Ayam dan Ikan)
Gambar Aneka Jenis Abon (Daging, Ayam dan Ikan)
Gambar Aneka Jenis Dendeng (Daging, Ayam dan Ikan)
Halaman | 135 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Gambar Aneka Rasa Telur Asin
Gambar Aneka Jenis Sosis (Daging, Ayam dan Ikan)
Gambar Aneka Jenis Nugget (Daging, Ayam dan Ikan)
Gambar Masakan Hewani Ikan Asap
Halaman | 136 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok bahasan)
Menanya:
Problem statement (pertannyaan/iden tifikasi masalah)
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari bacaan atau hasil tayangan video tentang model perencanaan usaha Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani antara lain: 1.
2.
3. 4. 5. 6.
Ide dan peluang usaha kerajinan Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dengan bahan dasar sehari-hari yang seirng di konsumtif (dimakan) oleh masyarakat seperti aneka jenis Bakso (Daging, Ayam dan Ikan), anenis Abon (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka Jenis Dendeng (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka jenis Sosis (Daging, Ayam dan Ikan), Telur Asin dengan aneka rasa (Original, Peda dan Pedas Manis), dan Aneka Nugget (Daging, Ayam dan Ikan) Analisa peluang usaha Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dengan bahan dasar seharihari yang seirng di konsumtif (dimakan) oleh masyarakat seperti aneka jenis Bakso (Daging, Ayam dan Ikan), anenis Abon (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka Jenis Dendeng (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka jenis Sosis (Daging, Ayam dan Ikan), Telur Asin dengan aneka rasa (Original, Peda dan Pedas Manis), dan Aneka Nugget (Daging, Ayam dan Ikan) Sumber daya yang di butuhkan Administrasi dan pemasaran Komponen perencanaan usaha Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran)
Data Collection (pengumpulan data)
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi tentang Usaha Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dengan bahan dasar sehari-hari yang seirng di konsumtif (dimakan) oleh masyarakat seperti aneka jenis Bakso (Daging, Ayam dan Ikan), anenis Abon (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka Jenis Dendeng
Halaman | 137 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
(Daging, Ayam dan Ikan), Aneka jenis Sosis (Daging, Ayam dan Ikan), Telur Asin dengan aneka rasa (Original, Peda dan Pedas Manis), dan Aneka Nugget (Daging, Ayam dan Ikan) melalui berbagai sumber
Mengumpulkan data/informasi tentang Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dengan bahan dasar sehari-hari yang seirng di konsumtif (dimakan) oleh masyarakat seperti aneka jenis Bakso (Daging, Ayam dan Ikan), anenis Abon (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka Jenis Dendeng (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka jenis Sosis (Daging, Ayam dan Ikan), Telur Asin dengan aneka rasa (Original, Peda dan Pedas Manis), dan Aneka Nugget (Daging, Ayam dan Ikan) dengan memperhatikan ide dan peluang usaha, analisa peluang usaha, Sumber daya yang di butuhkan, Administrasi dan pemasaran, Komponen perencanaan usaha dan Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha pembuatan Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dengan bahan dasar sehari-hari yang seirng di konsumtif (dimakan) oleh masyarakat seperti aneka jenis Bakso (Daging, Ayam dan Ikan), anenis Abon (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka Jenis Dendeng (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka jenis Sosis (Daging, Ayam dan Ikan), Telur Asin dengan aneka rasa (Original, Peda dan Pedas Manis), dan Aneka Nugget (Daging, Ayam dan Ikan)
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Verification (pembuktian)
Mengasosiasi :
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat hubungan antara usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran dengan memperhatikan ide dan peluang usaha, analisa peluang usaha, Sumber daya yang di butuhkan, Administrasi dan pemasaran, Komponen perencanaan usaha dan Langkahlangkah penyusunan perencanaan usaha seperti Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dengan bahan dasar sehari-hari yang seirng di konsumtif (dimakan) oleh masyarakat seperti aneka jenis Bakso (Daging, Ayam dan Ikan), anenis Abon (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka Jenis Dendeng (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka jenis Sosis Halaman | 138 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
(Daging, Ayam dan Ikan), Telur Asin dengan aneka rasa (Original, Peda dan Pedas Manis), dan Aneka Nugget (Daging, Ayam dan Ikan) (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-baiknya)
Kegiatan Penutup
1.
2. 3. 4. 5. 6.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka kurang lebih sekitar 20 Menit Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir
15 Menit
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 8.
Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 2 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 10 Menit
a. Apersepsi
Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada tempatnya.
Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua
Halaman | 139 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
Inti Data Collection (pengumpulan data)
Verification (pembuktian)
Absensi kehadiran siswa 60 Menit
Mengeksplorasi:
Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari informasi perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran khususnya yang bahan dasar pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam dari materi yang telah dipelajari baik dari Buku Paket Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X atau dari informasi lainnya seperti Internet atau artikel lainnya
Mengasosiasi :
Dari materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, peserta didik diminta untuk menganalisis dan menyimpulkan informasi/data tentang perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-baiknya)
Generalization Mengomunikasikan: (menarik 1. Melaporkan hasil analisis dan temuan dalam bentuk kesimpulan/gener tulisan tentang perencanaan usaha pengolahan alisasi) makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam 2. Membuat presentasi hasil analisis dan temuan dalam bentuk tulisan tentang perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang Halaman | 140 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam 3. Mempresentasikan hasil analisis dan temuan dalam bentuk Power Point di depan kelas tentang perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok yang telah membacakan hasil diskusi Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka kurang lebih sekitar 20 Menit Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir Mengucapakan salam
20 Menit
Pertemuan Ke 3 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 15 Menit
a. Apersepsi
Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Halaman | 141 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Membaca Buku Referensi selama 15 menit
Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha” b. Memotivasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan. Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6 orang perkelompok untuk penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru dengan ketentuan sebagai berikut : Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Telur Asin dengan aneka Rasa Original, Pedas, dan Pedas Manis) Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Ikan Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan
Halaman | 142 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lainnya) Inti Stimulation (pemberian stimulus)
60 Menit Mengamati:
Membaca buku teks tentang perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam Menonton dan mengamati video tentang kisah sukses dan kegagalan seorang wirausahawan yang berkecimpung di bidang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani seperti Bakso, Dendeng, Abon, Nugget, Sosis, Telur Asin, dan Ikan Asap
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok bahasan)
Problem statement (pertannyaan/iden tifikasi masalah)
Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari bacaan atau hasil tayangan video tentang kisah sukses dan kegagalan seorang wirausahawan yang berkecimpung di bidang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam antara lain: 1.
Alasan wirausahan tersebut memilih wirausaha bidang usaha usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam! 2. Kendala apa yang dihadapi wirausaha tersebut dalam menjalankan usahanya 3. Apa peran pemerintah untuk membantu wirausaha dalam mengembangkan usahnya yang bercirikan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling Halaman | 143 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran)
Data Collection (pengumpulan data)
Mengeksplorasi:
Peserta didik mengumpulkan data dan informasi tentang wirausaha bidang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam Mengumpulkan data/informasi tentang peluang sukses wirausaha bidang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam dan kendala dalam wirausaha tersebut
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Verification (pembuktian)
Mengasosiasi :
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat hubungan antara peluang sukses wirausaha bidang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam dan kendala dalam wirausaha tersebut (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-baiknya)
Kegiatan Penutup
1.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
15 Menit
Halaman | 144 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. 3.
Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka kurang lebih sekitar 20 Menit 4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. 5. Guru memberikan tugas kelompok untuk membuat langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam dan menuliskan hasil wawancaranya untuk dipresentasikan di depan kelas 6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir 7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 8.
Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 4 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 10 Menit
a. Apersepsi
Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada tempatnya.
Inti Data Collection (pengumpulan
Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME Absensi kehadiran siswa 60 Menit
Mengeksplorasi:
Halaman | 145 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
data)
Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari informasi dari berbagai media peluang kesuksesan ataupu kegagalan terhadap perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam Guru menugaskan menetapkan sistem dan cara pemasaran usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam, apa yang sering diminta oleh masyarakat, dan bagaimana wirausahawan tersebut menyikapi permintaan dari masyarakat.
Mengasosiasi :
Verification (pembuktian)
Dari materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, peserta didik diminta untuk menganalisis dan menyimpulkan informasi/data tentang hasil perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam serta bagaimana sistem pemasaran wirausaha tersebut di masyarakat. (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-baiknya)
Generalization (menarik kesimpulan/gener alisasi)
Mengomunikasikan: 1. Melaporkan hasil analisis dan temuan dalam bentuk tulisan tentang hasil perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam 2. Membuat presentasi hasil analisis dan temuan dalam bentuk tulisan tentang hasil perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
Halaman | 146 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam 3. Mempresentasikan hasil analisis dan temuan dalam bentuk Power Point tentang hasil perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
F.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok yang telah membacakan hasil diskusi Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka kurang lebih sekitar 20 Menit Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir Mengucapakan salam
5 Menit
Penilaian, Remidial dan Pengayaan 1. Penilaian a. Bentuk Soal Uraian Test Rubrik Soal Pengetahuan
No 1 2 3 4
Soal Tuliskan bahan pangan hewani apa yang mudah dan banyak ditemukan dilingkungan sekitar tempat tinggal Anda Peluang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani apa yang terdapat di lingkungan sekitar Anda? Tuliskan Pengertian dari usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani? Sumber daya apa yang dibutuhkan untuk membuat usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani (Bakso, Nugget, Abon, Dendeng, Sosis, Telur Asin dan Ikan Asap) apa yang terdapat di lingkungan sekitar Anda !
Skor
Halaman | 147 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
5
2.
Tuliskan langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani (Bakso, Nugget, Abon, Dendeng, Sosis, Telur Asin dan Ikan Asap)
Remidial
Mata Pelajaran
:
Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester
:
X/1
Kompetensi Dasar
:
Topik/Subtopik
:
3.7 Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran Perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
:
3.7.3.Mengevaluasi Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
Rubrik Keterampilan 1. Peserta didik ditugaskan untuk membuat Perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani (Bakso, Nugget, Abon, Dendeng, Sosis, Telur Asin dan Ikan Asap) yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran yang terdapat dilingkungan tempat tinggal peserta didik. 2. Tugas dibuat dalam bentuk makalah dan diprsentasikan didepan kelas menggunakan slide Power Point
3.
G.
Pengayaan 1. Membuat Kliping tentang Pengolahan Makanan awetan dari bahan hewani dengan bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran 2. Hasil klipping dikumpulkan sebagai penilaian secara pribadi
Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar Sumber 1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 2. Internet Alat 1. LCD Proyektor 2. Laptop/Notebook atau komputer 3. Jaringan Internet/Modem
Halaman | 148 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Media Pembelajaran 1. White board 2. Video Pembelajaran Manajemen 3. Gambar-gambar pendukung 4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Guru Pamong
Percut Sei Tuan, Mahasiswa PPL
Agustus 2016
DAMAINI, S.Pd NIP. 19641231 200003 2 024
.......................................................... NIM.
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
MULIADI, S.Pd, M.Si NIP. 19651012 198811 1 003
Halaman | 149 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi Cara membuat bakso sapi, ayam dan ikan Cara membuat bakso sapi, ayam dan ikan tidak terlalu sulit, yang sulit adalah bagaimana resep bakso sapi kita bisa enak dan kenyal, terutama pada cara membuat kuah dan bumbunya. Makanya Rahasia resep bakso sapi, ikan dan ayam ini patut anda pelajari sebagai modal jika ingin bisnis kuliner ballmeal dengan jutaan penggemar ini. Pada dasarnya yang menjadikan bakso hasil buatan kita dan juga yang banyak dijual di warung-warung menjadi enak adalah dari kuah bakso itu sendiri yang mana itu didapatkan dari daging yang dimasak bersama kuahnya. Semakin banyak kandungan lemaknya maka akan semakin nikmat. Itu pula sebabnya banyak penjual bakso kaki lima yang memilih menggunakan tulang yang diremukkan atau pun daging yang menempel di tulang karena bagian tersebut jauh lebih gurih dan berlemak di banding bagian lainnya seperti dada dan pahanya. Ini baru salah satu faktor pemicunya saja, masih ban yak lagi yang harus diperhatikan agar hasil bikin baksonya lebih sempurna, baik rasa maupun teksturnya saat dikunyah. Penulis Caraspot juga punya pengalaman soal resep masakan buat bakso sendiri di rumah, tapi sayang waktu itu kita menggunakan jasa giling dagingnya di pasar yang mana menggunakan bahan dan mesin dari mereka. Dari segi rasa dan kekenyalan sebenarnya sih puas, ya apalagi kalau bukan karena enak. Hanya saja, khawatirnya tuh kalau ada yang giling daging tidak halal sebelumnya, kan otomatis jadi tidak murni lagi baksonya. Kan kita semua tau kalau tempat gilingan daging seperti itu kurang memperhatikan kebersihan. Dan yang bikin berkesan waktu itu, ketika anak saya bilang “Iii…. papa pintar bikin bakso sendiri!”. Padahal itu masih pakai bantuan orang lain, gimana kalau semua proses awalnya dikerja sendiri, mungkin akan dapat pujian lebih banyak lagi he he. Nah, makanya resep bakso sapi, ayam dan ikan di bawah ini sa ya ambil dari blog yang memang hasil praktek sendiri dan bukan asal copas. Jadi lebih natural dan bisa dipertanggungjawabkan kebenaran bahan dan kuah baksonya serta cara membuatnya
Rahasia Cara Membuat Bakso Sapi yang Enak dan Kenyal serta Bakso Ikan dan Ayam, lengkap dengan Bumbu Kuahnya yang Nikmat
Sumber rujukan utama dari artikel resep masakan berkuah ini kami sa dur dari blognya Mbak Ricke Indriani di http://ricke-ordinarykitchen.blogspot.co.id – Teman-teman kalau ada yang mau resep lainnya bisa ke sana, tapi ada baiknya tuntaskan dulu belajar cara membuat bakso sapi di sini biar ilmunya nambah. Hanya saja yang membedakan blog ini dengan sumber aslinya adalah karena ada banyak referensi terpercaya yang digabungkan di dalamnya, termasuk tips bikin kuah baksonya lebih enak lagi dari Rouco.co.id. Bisa dibilang panduan di sini lebih lengkap, jadi tak perlu lagi cari-cari artikel di blog lain. Nah berikut langkah buatnya: Halaman | 150 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
A. Resep Bakso Sapi E nak
500 gr daging sapi segar tanpa lemak. Untuk mendapatkan ini maka bunda harus hunting sendiri di pasar tradisional, paling bagus kalau masih subuh karena dagingnya baru saja disembelih.
3-5 siung bawang putih, haluskan. Bisa juga l ebih banyak.
3 siung bawang putih, yang telah diiris dan digoreng.
150 gr es batu, yang telah dihancur. Tapi kalau tidak punya baiknya pakai air es yang dingin sekali 50 ml putih telur. Kalau di tempat penggilingan ini tidak digunakan. Tapi bila mau menambah cita rasa dan kenyalnya baiknya dipakai saja. 2 sdt garam atau secukupnya 100 gr tepung sagu kering. Bisa juga beli langsung yang kemasan di Minimarket. Dan mengenai ukurannya bunda bisa juga membuatnya lebih banyak ata u kurang, tergantung selera sih. 1/2 sdt soda kue (bisa juga baking powder)
Tips bikin bakso enak dan kenyal 1. Kalau dari mbak Ricke sendiri memberikan saran bahwa kalau mau hasil bakso buatannya kenyal seperti yang dijual di warung bakso pinggir jalan maka usahakan pakai daging segar, tapi saya sendiri pernah praktek hasilnya gak bagus kalau gak pakai bahan khusus, malah kayak ada lendirnya di lapisan luarnya. Nah, dari pada gagal mending niru yang biasa dilakukan di tempat penggilingan daging di pasar yang mana mereka selalu menambahkan bahan poly powder atau istilahnya „obat bakso‟. Ini adalah bahan sejenis STP atau Sodium Tripoly Phospat. Dari segi harga katanya lebih murah dibanding bahan lain. Dari segi keamanan, menggunakan poly powder jauh lebih baik dari pada bahan lain karena i a sudah termasuk dalam bahan yang „food grade‟ atau masuk dalam standar bahan yang cocok untuk makanan. Berbeda dengan yang „non-food grade‟ seperti boraks yang sejatinya bukan untuk makanan. 2. Jika kamu merasa terlalu ribet jika semua bahannya disiapkan sendiri maka bisa memilih dengan menggunakan tepung bakso khusus yang didalamnya sudah tercampur semua bahannya dan kita cukup mencampurnya saja dengan daging yang sudah digiling. Jadi tidak perlu repot menakar, yang mana cara ini cenderung lebih mudah berhasil. Bila mua mendapatkan bahan jadi seperti ini, maka sebaiknya tanyakan langsung pada jasa penggilingan biasanya kalau ia lagi tidak menjualnya, pasti tau dimana harus beli. Hanya saja, kekurangannya kalau menggunakan bahan jadi seperti ini adalah dimana kita tidak bisa berkreasi dengan resep sendiri, jadi hanya ngikut sama resep orang lain.
Halaman | 151 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Soda kue dimaksudkan untuk menghasilkan pori yang halus pada bagian dal am bakso ketika dibelah. Ini juga fungsinya supaya bakso bisa dengan mudah menyerap kuah kedalamnya sehingga ketika digigit akan semakin nikmat. Walu ini sepeleh tapi kalau buatnya untuk usaha maka sebaiknya tetap harus diperhatikan. 4. Sebagian yang lain berpendapat bahwa jika ingin menghasilkan bakso yang agak renyak maka diberi tambahan daging ayam, katanya lebih bagus dengan sedikit fillet dada ayam. Kira-kira perbandinganya 1 : 4 (1 untuk daging ayamnya dan 4 adalah daging sapinya). Sedangkan bagi penjual bakso sebenarnya cara ini dilakukan bukan hanya untuk tujuan tersebut, tapi untuk mengurangi biaya produksi dan keuntungan yang didapat juga lebih banyak.
Cara bikinnya:
1. Pertama potong-potong dulu dagingnya agar mudah hancur saat diblender. Kemudian barulah dimasukkan dalam blender daging yang telah disiapkan. Usahakan giling hinggga betul-betul halus. 2. Berikutnya barulah masukkan bahan seperti bawang putih yang telah dihaluskan, putih telur, bawang goreng, garam dan sisa es batu. Lalu giling lagi hingga halus betul. 3. Selanjutnya tambahkan tepung sagu kering dan juga soda kue / baking powder. Kemudian lanjutkan menggiling adonan bakso hingga didapatkan hasil yang berbentuk pasta dan lembut. 4. Sekarang saatnya memasak. Caranya masak dulu air untuk merebus bakso yang telah dibentuk bulat, usahakan hingga mendidih dengan air yang agak banyak. Kalau dalam resep aslinya, setelah mendidih apinya dimatikan atau dinyalakan dengan api kecil saja. Tapi pengalaman saya malah kalau adonannya kurang sempurna bakalan menyatu, jadi saya nyalakan besar saja apinya. Hanya saja kalau apinya dikecilkan bisa semakin baik hasilnya. 5. Cara membentuk bakso jadi bulat : Caranya, celup dulu sendoknya di air dingin lalu ambil adonan agak banyak dan taruh di telapak tangan. Lalu, genggam adonan hingga keluar ke atas (dilubang yang terbentuk antara jadi telunjuk dan ibu jari). Kemudian tinggal ambil adonan bakso yang keluar tersebut menggunakan sendok yang juga telah dicelupkan di air Halaman | 152 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
es. Tinggal masukkan dalam air panas tadi. Lakukan ini hingga adonan terbentuk bulat semua, lalu biarkan dulu hingga semua bakso mengembang dan barulah dimasak dengan api besar hingga semua bakso matang sempurna sampai bagian dalamnya. 6. Terakhir, siapkan baskom dan isi dengan air dingin. Masukkan bakso yang telah matang ke dalam baskom tersebut dan tunggu hingga dingin lalu tiriskan. Tededdddd akhirnya bakso buatan bunda sudah jadi. Gampang kan? Tips:
Untuk blendernya dalam resep bakso sapi ini baiknya gunakan blender daging khusus agar hasilnya lebih baik. Istilah untuk alatnya adalah FP atau Food Processor. Biasnaya bentuk baling-balingnya lebih besar dan wadahnya lebih lebar dari blender biasa. Jika memilih langsung memasak bakso yang telah dibentuk dengan api besar maka setiap kali ada bakso yang sudah mengambang dipisahkan dulu di tempat lain dan setelah semua proses pembentukan dan pemasakan awal selesai maka barulah dimasak ulang hingga betul betul matang. Hanya saja cara seperti ini kurang baik pada bentuk tekstur permukaan bakso yang mana jadinya akan terlihat kasar. Berbeda kalau pakai cara mbak Ricke yang hanya menggunakan air panas pada saat setelah adonan bakso dibentuk, karena permukaan baksonya akan terlihat halus dan lembut. Membentuk bakso jadi bulat bisa juga menggunakan dua sendok yang salah satunya terisi adonan di bagian ujungnya dan satunya lagi mene kan dan memisahkan adonan dari sendok. Atau kalau tidak mau repot bisa juga dengan cara dimasukkan dalam talang lebar berukuran 2 cm lalu dikukus agak lama, dan setelah jadi baru dipotong-potong kotak. Kalau mau hasilnya lebih banyak maka bentuk saja menjadi bulatan kecil, selain itu, bentuknya yang kecil bisa bikin lebih mudah matang dan tidak perlu dipotong dulu ketika ingin dimakan. Jika ingin bakso buatanmu tahan hingga 2-3 bulan dan tidak menjadi kering maka masukkan ke dalam freezer dengan sebelumnya di bungkus plastic atau dengan zipper bag. Atau jika ingin bertahan hanya seminggu sama maka cukup di bagian pendingin kulkas saja
Cara Membuat Dendeng
DENDENG
1. PENDAHULUAN Dendeng adalah irisan kering daging yang telah diberi bumbu, dan kadangkadang telah mengalami proses pemasakan. Dengan demikian dendeng berbeda dengan daging kering yang tidak diberi bumbu (kecuali garam). Pembuatan dendeng tidak sulit, dan dapat dilakukan dengan alat-alat yang biasa terdapat di rumah tangga. Halaman | 153 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. BAHAN 1. Daging 2. Bumbu. Setiap 1 kg daging dibutuhkan gula (200 gram), asam j awa (40 gram), bawang merah (50 gram), bubuk ketumbar (20 gram), lengkuas (30 gram), garam (300 gram), dan bawang putih (100 gram). 3. PERALATAN 1. Pisau. Alat ini digunakan untuk mengiris daging menjadi irisan tipis. Pisau yang digunakan hendaknya tajam, tipis dan dari logam stainless steel. 2. Pengantung daging. Alat ini digunakan untuk menggantung daging ukuran besar yang akan diiris. 3. Talenan. Alat ini digunakan untuk mengeringkan irisan daging (kalau tidak digunting). 4. Pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan irisan daging. Pengering dapat berupa alat penjemur sederhana, atau berupa alat pengering yang berbahan bakar (minyak, kayu bakar, atau arang), bertenaga listrik atau bertenaga cahaya matahari. 5. Keranjang peniris. Alat ini digunakan untuk meniriskan daging setelah direndam dengan larutan garam. 6. Penggiling bumbu. Alat ini digunakan untuk menggiling bumbu dendeng. 7. Panci. Alat ini digunakan untuk merebus bumbu. 8. Kulkas. Alat ini digunakan untuk menyimpan daging yang direndam di dalam larutan bumbu. 4. CARA PEMBUATAN 1. Pengirisan daging. Daging diiris tipis-tipis. Sedapat mungkin pemotongan mengikuti arah jaringan otot. Ada dua cara pengirisan, yaitu: 1. Daging digantung pada alat penggantung, kemudian diiris tipis-tipis 2. Daging ditempatkan di atas talenan, kemudian diiris tipis-tipis. Irisan dapat dibuat dalam berbagai ukuran, seperti 1. irisan kecil: irisan dengan panjang 1 cm dan lebar 1 cm 2. irisan sedang: irisan dengan panjang dan lembar antara 3~5 cm 3. irisan panjang: irisan dengan panjang >5 cm dan lebar 3~5 cm. 2. Pembuatan larutan bumbu 1. Lengkuas, bawang putih, dan bawang merah digiling halus. Bumbubumbu ini dicampur dengan gula, asam jawa dan bubuk ketumbar. 2. Air sebanyak 1 liter direbus sampai mendidih. Kemudian ditambahkan bumbu yang telah disiapkan di atas. Campuran tersebut dididihkan selama 30 menit sambil diaduk-aduk sampai kental. Setelah itu larutan bumbu didinginkan. 3. Perendaman di dalam larutan bumbu. 1. Irisan daging direndam du dalam larutan bumbu selama semalaman pada suhu dingin di dalam kulkas. 2. Setelah itu, daging dikeluarkan dari larutan bumbu, dan dimasukkan ke dalam kantong plastik tersebut di biarkan di udara terbuka sampai suhunya tidak dingin lagi (sama dengan suhu kamar). 4. Pengeringan. Setelah daging di dalam kantong tidak dingin lagi, daging dikeluarkan dari kantong, kemudian segera dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di bawah 10%. Irisan daging yang berukuran panjang harus digantung pada saat pengeringan. Hasil pengeringan disebut dengan dendeng mentah. 5. Pengemasan. Dendeng mentah yang telah kering dapat disimpan di dalam kantong plastik. 6. Penggorengan. Dendeng daging yang telah kering dapat digoreng di dalam minyak panas (1700) Halaman | 154 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
selama 30-60 detik sambil dibolak-balik, kemudian cepat-cepat diangkat dan ditiriskan. 5. KONTAK HUBUNGAN Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jl. Rasuna Said, Padang Baru, Padang, Telp. 0751 40040, Fax. 0751 40040
DENDENG GILING 1. PENDAHULUAN Daging adalah urat yang melekat pada kerangka kecuali urat dari bagian bibir, hidung dan telinga dari hewan yang sehat sewaktu dipotong. Daging terdiri dari otot, jaringan penghubung dan jaringan lemak. Daging merupakan salah satu bahan pangan bergizi tinggi disamping telur, susu dan ikan. Daging mengandung protein, lemak, mineral, air serta vitamin dalam susunan yang berbeda tergantung jenis makanan dan jenis hewan. Hewan yang berbeda mempunyai komposisi daging yang berbeda pula. Komposisi daging terdiri dari 75% air, 18% protein, 4% protein yang dapat larut (termasuk mineral) dan 3% lemak. Ternak rata-rata menghasilkan karkas (bagian badan hewan) 55%, macam-macam hasil sampingan 9%, kulit 6% dan bahan lainnya 30%. Daging yang baik ditentukan oleh warna, bau, penampakan dan kekenyalan. Semakin daging tersebut lembab atau basah serta lembek (tidak kenyak) menunjukan kualitas daging yang kurang baik. Pengawetan daging merupakan suatu cara men yimpan daging untuk jangka waktu yang cukup lama agar kualitas maupun kebersihannya tetap terjaga. Tujuan pengawetan adalah menjaga ketahanan terhadap serangan jamur (kapang), bakteri, virus dan kuman agar daging tidak mudah rusak. Ada beberapa cara pengawetan yaitu: pendinginan, pelayuan, pengasapan, pengeringan, pengalengan dan pembekuan. Sebaiknya daging hewan yang baru saja disembelih tidak cepat-cepat dimasak, tetapi dit unggu beberapa lama atau dilayukan terlebih dahulu. Untuk daging sapi atau daging kerbau dapat dimasak sesudah pelayuan selama 12~24 jam; daging kambing, domba, babi sesudah 8~12 jam, sedangkan untuk daging pedet (anak sapi) sesudah 4~8 jam. Usaha pengawetan daging diperlukan untuk memenuhi selera atau kebutuhan konsumen serta mempermudah dalam pengangkutan. Pengawetan dengan cara pengeringan dilakukan dengan penambahan garam, gula dan bahan kimia seperti nitrat (NO3) dan nitrit (NO2). Penambahan garam, untuk pengawetan daging kira-kira sepersepuluh dari berat daging. Disamping sebagai pengawet, garam juga berfungsi sebagai penambah rasa. Penambahan gula juga dimaksudkan sebagai penambahan rasa pada bahan yang diolah. Untuk melunakkan daging sebelum diolah, daging dibungkus dengan daun pepaya yang mengandung enzim papain atau dilumuri dengan parutan buah nenas yang mengandung enzim bromolin. Contoh hasil olahan dan pengawetan daging adalah abon, dendeng sayat, dendeng giling, dendeng ragi, daging asap, kornet, sosis dan sebagainya. Dendeng giling adalah daging yang digiling berupa l embaran tipis dan diberi bumbu, kemudian dikeringkan. Pembuatan dendeng giling ti dak memerlukan daging yang berkualitas baik. 2. BAHAN 1) Daging 4 kg Halaman | 155 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2) Gula merah 1 kg 3) Garam 2 ons 4) Bawang putih 60 gram 5) Asam Jawa 40 gram 6) Lengkuas 12 gram 7) Ketumbar 4 ons 3. ALAT 1) Alat penggiling daging (jika ada) 2) Baskom 3) Rak bumbu 4) Jerami bersih dan kering 5) Sendok 6) Pisau 7) Alat penghancur bambu (cobek dan ulekan) 8) Kayu bundar atau botol 4. CARA PEMBUATAN 1. Giling daging sapi yang telah dicuci bersih dengan alat penggiling daging. Jika tidak ada penggilingan daging, dapat dicincang sampai halus; 2. Campur dengan bumbu yang telah dihaluskan, kemudian buat menjadi lembaran tebal kira-kira 3 mm dengan cara mengepresnya dengan kayu bundar atau botol; 3. Susun pada rak bambu yang dilapisi dengan merang bersih; 4. Keringkan dibawah sinar matahari selama 3~5 hari, dapat juga dengan oven pada suhu 500~600 C selama 4~6 jam; 5. Kemas dalam kantong plastik. 5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN DENDENG GILING 6. KEUNTUNGAN Bahan lebih murah karena tidak membutuhkan daging yang berkualitas baik. 7. KERUGIAN 1) Dendeng giling tidak selezat dendeng sayat sebab dalam proses penggilingan atau pencacahan sejumlah zat pembentuk rasa akan hilang. 2) Pada umumnya dendeng giling lebih cepat rusak daripada dendeng sayat. Catatan: 1. Ketebalan dendeng giling dapat diatur secara merata sehingga mempercepat proses penggeringan . 2. Pengeringan dengan oven perlu dijaga, terutama mengenai tinggi, suhu dan lama pengeringan sehingga tidak merusak kualitas dendeng secara alami maupun kimiawi. Tabel 1. Komposisi Dendeng Giling KOMPONEN
KADAR (%)
Protein
13,80 %
Halaman | 156 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lemak
9,00 %
Karbohidrat
52,00 %
Air
25,00 %
Ca (mg/ 100 gram)
30,00 %
P (mg/ 100 gram)
270,00 %
Fe (mg/ 100 gram)
5,10 %
8. DAFTAR PUSTAKA 1) Palupi, W.D.E. Tinjauan literatur pengolahan daging. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-LIPI, 1986. 54 hal. 2) Winarno, F.G; Srikandi Fardiaz, dan Djunjung Daulay. Indonesia traditional food processing. Bogor : IPB, 1973 3) Berkas lembaran petunjuk latihan teknologi makanan. Yogyakarta: Pendidikan Guru Pertanian PGPKejuruan Teknologi Makanan, 1975 9. KONTAK HUBUNGAN Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12910.
DENDENG RAGI 1. PENDAHULUAN Daging adalah urat yang melekat pada kerangka kecuali urat dari bagian bibir, hidung dan telinga dari hewan yang sehat sewaktu dipotong. Daging terdiri dari otot, jaringan penghubung dan jaringan lemak. Daging merupakan salah satu bahan pangan bergizi tinggi disamping telur, susu dan ikan. Daging mengandung protein, lemak, mineral, air serta vitamin dalam susunan yang berbeda tergantung jenis makanan dan jenis hewan. Hewan yang berbeda mempunyai komposisi daging yang berbeda pula. Komposisi daging terdiri dari 75% air, 18% protein, 4% protein yang dapat larut (termasuk mineral) dan 3% lemak. Ternak rata-rata menghasilkan karkas (bagian badan hewan) 55%, macam-macam hasil sampingan 9%, kulit 6% dan bahan lainnya 30%. Daging yang baik ditentukan oleh warna, bau, penampakan dan kekenyalan. Semakin daging tersebut lembab atau basah serta lembek (tidak kenyak) menunjukan kualitas daging yang kurang baik. Pengawetan daging merupakan suatu cara men yimpan daging untuk jangka waktu yang cukup lama agar kualitas maupun kebersihannya tetap terjaga. Tujuan pengawetan adalah menjaga ketahanan terhadap serangan jamur (kapang), bakteri, virus dan kuman agar daging tidak mudah rusak. Ada beberapa cara pengawetan yaitu: pendinginan, pelayuan, pengasapan, pengeringan, pengalengan dan pembekuan. Sebaiknya daging hewan yang baru saja disembelih tidak cepat-cepat dimasak, tetapi dit unggu beberapa lama atau dilayukan terlebih dahulu. Untuk daging sapi atau daging kerbau dapat dimasak sesudah pelayuan selama 12~24 jam; daging kambing, domba, babi sesudah 8~12 jam, sedangkan untuk daging pedet (anak sapi) sesudah 4~8 jam. Usaha pengawetan daging diperlukan untuk memenuhi selera atau kebutuhan konsumen serta mempermudah dalam pengangkutan. Halaman | 157 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pengawetan dengan cara pengeringan dilakukan dengan penambahan garam, gula dan bahan kimia seperti nitrat (NO3) dan nitrit (NO2). Penambahan garam, untuk pengawetan daging kira-kira sepersepuluh dari berat daging. Disamping sebagai pengawet, garam juga berfungsi sebagai penambah rasa. Penambahan gula juga dimaksudkan sebagai penambahan rasa pada bahan yang diolah. Untuk melunakkan daging sebelum diolah, daging dibungkus dengan daun pepaya yang mengandung enzim papain atau dilumuri dengan parutan buah nenas yang mengandung enzim bromolin. Contoh hasil olahan dan pengawetan daging adalah abon, dendeng sayat, dendeng giling, dendeng ragi, daging asap, kornet, sosis dan sebagainya. Dendeng ragi adalah makanan jadi, hasil olahan daging yang dicampur dengan parutan kelapa dan bumbu. 2. BAHAN 1) Daging sapi 1 kg 2) Kelapa parut 5 butir 3) Cabai merah 20 gram 4) Bawang merah 50 gram 5) Bawang putih 40 gram 6) Ketumbar 20 gram 7) Asam Jawa 12 mata 8) Garam 10 gram 9) Daun jeruk purut 8 lembar 10) Daun salam 8 lembar 11) Gula merah 6 ons 12) Kencur 20 gram 13) Laos 20 gram 3. ALAT 1) Alat perajang (talenan) 2) Pisau 3) Alat penghancur bumbu (cobekan dan ulekan) 4) Penggorengan (wajan) 5) Parutan kelapa 6) Baskom 7) Alat peniris 8) Kompor 9) Panci 4. CARA PEMBUATAN 1) Cuci daging sapi, kemudian iris tipis. (± 4 x 4 cm) dengan ketebalan sekitar (1/2 ~ 1 cm); 2) Parut kelapa, kemudian tumbuk bumbu sampai halus, kecuali lengkuas, daun jeruk purut, dan daun salam; 3) Campur dengan irisan daging, kemudian rebus dengan air secukupnya sampai lunak; 4) Apabila air rebusan tinggal sedikit, masukkan parutan kelapa, kemudian masak sampai air rebusan kering; 5) Gorengan campuran bahan tadi di atas api kecil sampai berwarna kekuningkuningan, kemudian tiriskan agar minyaknya turun; Halaman | 158 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
6) Kemas dendeng ragi dalam kantong plastik atau stoples. 5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN DENDENG RAGI 6. KEUNTUNGAN Dendeng ragi memiliki rasa yang lezat dan dapat disi mpan pada suhu kamar sela 4 ~ 7 hari tanpa mengalami kerusakan. Catatan: Selama penyimpanan, tempat dan temperatus perlu diperhatikan, untuk menghindari proses menjadi tengik karena adanya kelapa. 7. DAFTAR PUSTAKA 1) Palupi, W.D.E. Tinjauan literatur pengolahan daging. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-LIPI, 1986. 54 hal. 2) Simarmata, J.P. Pembuatan dendeng ragi . Buletin Pusbangtepa, Mei 1981: 17-21.
DENDENG SAYAT 1. PENDAHULUAN Daging adalah urat yang melekat pada kerangka kecuali urat dari bagian bibir, hidung dan telinga dari hewan yang sehat sewaktu dipotong. Daging terdiri dari otot, jaringan penghubung dan jaringan lemak. Daging merupakan salah satu bahan pangan bergizi tinggi disamping telur, susu dan ikan. Daging mengandung protein, lemak, mineral, air serta vitamin dalam susunan yang berbeda tergantung jenis makanan dan jenis hewan. Hewan yang berbeda mempunyai komposisi daging yang berbeda pula. Komposisi daging terdiri dari 75% air, 18% protein, 4% protein yang dapat larut (termasuk mineral) dan 3% lemak. Ternak rata-rata menghasilkan karkas (bagian badan hewan) 55%, macam-macam hasil sampingan 9%, kulit 6% dan bahan lainnya 30%. Daging yang baik ditentukan oleh warna, bau, penampakan dan kekenyalan. Semakin daging tersebut lembab atau basah serta lembek (tidak kenyak) menunjukan kualitas daging yang kurang baik. Pengawetan daging merupakan suatu cara men yimpan daging untuk jangka waktu yang cukup lama agar kualitas maupun kebersihannya tetap terjaga. Tujuan pengawetan adalah menjaga ketahanan terhadap serangan jamur (kapang), bakteri, virus dan kuman agar daging tidak mudah rusak. Ada beberapa cara pengawetan yaitu: pendinginan, pelayuan, pengasapan, pengeringan, pengalengan dan pembekuan. Sebaiknya daging hewan yang baru saja disembelih tidak cepat-cepat dimasak, tetapi ditunggu beberapa lama atau dilayukan terlebih dahulu. Untuk daging sapi atau daging kerbau dapat dimasak sesudah pelayuan selama 12~24 jam; daging kambing, domba, babi sesudah 8~12 jam, sedangkan untuk daging pedet (anak sapi) sesudah 4~8 jam. Usaha pengawetan daging diperlukan untuk memenuhi selera atau kebutuhan konsumen serta mempermudah dalam pengangkutan. Pengawetan dengan cara pengeringan dilakukan dengan penambahan garam, gula dan bahan kimia seperti nitrat (NO3) dan nitrit (NO2). Penambahan garam, untuk pengawetan daging kira-kira sepersepuluh dari berat daging. Disamping sebagai pengawet, garam juga berfungsi sebagai penambah rasa. Penambahan gula juga dimaksudkan sebagai penambahan rasa pada bahan yang diolah. Untuk melunakkan daging sebelum diolah, daging dibungkus dengan daun pepaya yang mengandung enzim papain atau dilumuri dengan parutan buah nenas yang mengandung enzim bromolin. Halaman | 159 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Contoh hasil olahan dan pengawetan daging adala h abon, dendeng sayat, dendeng giling, dendeng ragi, daging asap, kornet, sosis dan sebagainya. Dendeng sayat adalah lembaran tipis daging sapi atau kerbau yang diberi bumbu. Dendeng dapat digunakan sebagai lauk setelah digoreng. 2. BAHAN 1) Daging sapi atau kerbau (tidak berlemak) 4 kg 2) Gula merah 1 kg 3) Garam 4 ons 4) Ketumbar 2 ons 5) Jinten 1 ons 6) Bawang merah 1 ons 7) Bawang putih 2 ½ ons 8) Lengkuas (laos) ½ kg 9) Lada (bila perlu) secukupnya 10) Jahe (bila perlu) secukupnya 11) Sendawa (NANO3) (0,1%) 4 gram 3. ALAT 1) Pisau 2) Alas perajang (talenan) 3) Tampah 4) Panci dan baskom 5) Merang bersih (bila perlu) 6) Alat penghancur bumbu (cobek dan ulekan) 7) Sendok 4. CARA PEMBUATAN 1) Pilih daging yang baik, kemudian cuci sampai bersih; 2) Sayat daging tipis-tipis dengan ketebalan kira-kira 3 ~ 5 mm; 3) Bumbu-bumbu (lengkuas, jinten, ketumbar, bawang merah, bawang putih, garam) tumbuk sampai halus dan tambahkan sedikit air; 4) Potong-potong gula merah kemudian rebus dengan sedikit air . Bumbubumbu yang sudah dihaluskan masukkan ke dalam rebusan air; 5) Setelah gula hancur, tuangkan campuran gula danbumbu pada daging yang sudah diiris tipis tadi, aduk sampai rata, kemudian diamkan selama 1 jam; 6) Angkat daging berbumbu, letakkan diatas tampah yang dilapisi merang bersih; 7) Jemur di bawah sinar matahari sampai kering, kira-kira 6 ~ 7 hari (tergantung cuaca). Usahakan agar seluruh permukaan daging terkena sinar matahari; 8) Daging yang sudah dijemur dapat disimpan dalam stoples, kantong plastik, atau besek. 5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN DENDENG SAYAT 6. KEUNTUNGAN Penggering daging dengan sinar matahari adalah mudah, murah, serta tidak merusak kandungan protein. Catatan: 1. Selama penyimpanan, perlu diperhatikan dan dijaga agar kadar air dendeng tetap stabil; Halaman | 160 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Pengeringan dendeng dengan sinar matahari, perlu diperhatikan agar sinar tidak terlalu panas. Hal tersebut akan menyebabkan permukaan dendeng menjadi retak. Sebaliknya, apabila sinar matahari kurang panas dan tidak terus menerus maka kapang atau jamur akan mudah tumbuh. 7. DAFTAR PUSTAKA 1) Palupi, W.D.E. Tinjauan literatur pengolahan daging. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-LIPI, 1986. 54 hal. 2) Dendeng giling produk yang terlupakan. Selera, VI (5), Maret 1987: 53-55. 3) Winarno, F.G; S. Fardiaz; D. Dauly. Indonesian traditional food processing. Bogor: IPB, 1973. 8. KONTAK HUBUNGAN Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12910.
DENDENG IKAN 1. PENDAHULUAN Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya. Tanda ikan yang sudah busuk: – mata suram dan tenggelam; – sisik suram dan mudah lepas; – warna kulit suram dengan lendir tebal; – insang berwarna kelabu dengan lendir tebal; – dinding perut lembek; – warna keseluruhan suram dan berbau busuk. Tanda ikan yang masih segar: – daging kenyal; – mata jernih menonjol; – sisik kuat dan mengkilat; – sirip kuat; – warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang; – insang berwarna merah; – dinding perut kuat; – bau ikan segar. Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secar a tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam p engawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan. Halaman | 161 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Tabel 1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan KOMPONEN
KADAR (%)
Kandungan air
76,00
Protein
17,00
Lemak
4,50
Mineral dan vitamin
2,52-4,50
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi, dan kandungan lemaknya rendah sehingga banyak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia. Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang, seperti di negara Jepang dan Taiwanikan merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang memberikan efek awet muda dan harapan hidup lebih tinggi dari negara lainnya. Penggolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan orang mengkonsumsi ikan lebih banyak. Dendeng ikan adalah jenis makanan awetan yang dibuat dengan cara pengeringan dengan menambah garam, gula, dan bahan lain untuk memperoleh rasa yang diinginkan. 2. BAHAN 1) Ikan tamban sisik (lemuru, cucut) 20 kg 2) Gula merah 2 kg 3) Ketumbar 2 ons 4) Garam 1 kg 5) Bawang merah ½ ons 6) Bawang putih 2 ons 7) Asam jawa 7 mata 8) Lengkuas (laos) secukupnya 3. ALAT 1) Pisau 2) Alas perajang (talenan) 3) Keranjang peniris (ayakan bambu) 4) Penghancur bumbu (cobek) 5) Ember 6) Baskom 7) Panci 8) Saringan halus 9) Tampah (nyiru) 4. CARA PEMBUATAN 1) Bersihkan ikan, buang kepala dan isi perutnya; 2) Belah dan buang tulangnya lalu cuci. Untuk ikan yang lebih besar dan tebal iris dengan ukuran panjang 7 cm, tebal ½ cm, dan lebar 5 cm; 3) Masukkan garam ke dalam 3 liter air kemudian rendam ikan sel ama 5 jam; 4) Masak 8 liter air sampai mendidih, masukkan semua bumbu yang telah dihaluskan kemudian adukaduk sampai rata; Halaman | 162 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
5) Saring supaya ampas ketumbar terpisah, kemudian dinginkan; 6) Masukkan ikan yang sudah digarami tadi ke dalam larutan bumbu. Rendam selama ± 10 jam; 7) Tiriskan, kemudian jemur di atas nyiru atau tampah; 8) Balik-balik ikan tiap 4 jam sekali supaya pengeringan rata; 9) Sebelum dihidangkan, goreng dendeng terlebih dahulu (± ½ menit) dalam minyak panas. 5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN DENDENG IKAN 6. DAFTAR PUSTAKA 1) Berbagai cara pengolahan dan pengawetan ikan. Yogyakarta : Proyek Pengembangan Penyuluhan Pertanian Pusat, Departemen Pertanian, 1987. Hal. 35 2) Pengolahan ikan. Subang : Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Puslitbang Fisika TerapanLIPI, 1990. Hal. 26-34. 3) Teknologi desa. Jakarta : Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kerja, 1983. Seri PengolahanPangan. Hal. 14-16. 7. KONTAK HUBUNGAN Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12910.
DENDENG IKAN 1. PENDAHULUAN Dendeng ikan adalah ikan kering yang telah diberi bumbu, dan kadang-kadang telah mengalami proses proses pemasakan. Dengan demikian, dendeng berbeda dengan daging kering yang tidak diberi bumbu (kecuali garam). Pembuatan dendeng tidak sulit, dan dapat dilakukan dengan alat-alat yang biasa terdapat di rumah tangga. 2. BAHAN 1. Ikan. Dianjurkan menggunakan ikan berukuran sedang yang kurang bernilai ekonomis. Ikan tamban merupakan salah satu jenis ikan berukuran sedang yang dapat diolah menjadi dendeng ikan. Ikan ini mempunyai tekstur daging lunak, dan berduri halus di dalam daging. Adanya duri halus tersebut menyebabkan ikan tamban paling cocok diolah menjadi produk kering seperti dendeng. Rasa dendeng tamban sangat enak dan tidak sulit membuatnya. 2. Bumbu. Setiap 1 kg ikan membutuhkan gula (200 gram), as am jawa (40 gram), bawang merah (50 gram), bubuk ketumbar (20 gram), lengkuas (30 gram), garam (300 gram), bawang putih (100 gram). 3. PERALATAN 1. Pisau dan talenan. Alat ini digunakan untuk menyiangi dan mengiris daging ikan menjadi irisan tipis. Pisau yang digunakan hendaknya tajam, tipis dan terbuat dari logam stainless steel. 2. Pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan ikan. Pengering dapat berupa al at penjemur sederhana, atau berupa alat pengering yang berbahan bakar (minyak, kayu bakar, atau arang), bertenaga listrik atau bertenaga cahaya matahari. 3. Keranjang peniris. Alat ini digunakan untuk meniriskan ikan setelah direndam dengan larutan garam. 4. Penggiling bumbu. Alat ini digunakan untuk menggiling bumbu dendeng. 5. Panci. Alat ini digunakan untuk merebus bumbu. Halaman | 163 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
6. Kulkas. Alat ini digunakan untuk menyimpan ikan yang direndam di dalam larutan bumbu. 4. CARA PEMBUATAN 1) Proses Pendahuluan 1. Penyiangan. Ikan disiangi dan dibelah seperti yang dilakukan terhadap ikan yang akan dikeringkan.
Bagian di bawah insang dipotong tanpa menyebabkan kepala ikan terpotong. Kemudian perut ikan dibelah dari anus ke arah insang tanpa melukai jeroannya. Perut yang sudah terbelah dibuka. Jeroan dan insang dibuang. Bagian dalam perut disikat dengan ujung pisau untuk membuang sisasisa darah. Setelah itu, ikan dicuci sampai bersih.
1. Pembelahan. Ikan dibelah pada bagian perut. Pembelahah dimulai dari kepala ke arah ekor tanpa menyebabkan bagian punggung terpotong. 2. Pembuangan tulang belakang. Belahan ikan yang telah dibelah dibuka, kemudian tulang belakang ditarik dengan pinset sampai terlepas. 2) Pembuatan Larutan Bumbu 1. Lengkuas, bawang putih, dan bawang merah digiling halus. Bumbubumbu ini dicampur dengan gula, asam jawa dan bubuk ketumbar. 2. Air sebanyak 1 liter direbus sampai mendidih. Kemudian ditambahkan bumbu yang telah disiapkan di atas. Campuran tersebut dididihkan sambil diaduk-aduk selama 30 menit sampai kental. Setelah itu larutan bumbu didinginkan. 3) Perendaman di dalam Larutan Bumbu 1. Ikan direndam di dalam larutan bumbu semalam pada suhu dingin di dalam kulkas. 2. Setelah out, ikan dikeluarkan dari larutan bumbu, dan dimasukkan ke dalam kantong plastik, kemudian plastik ditutup rapat. Kantong plastik tersebut dibiarkan di udara terbuka sampai suhunya tidak dingin lagi (sama dengan suhu kamar). 4) Pengeringan. Setelah ikan di dalam kantong tidak dingin lagi, ikan dikeluarkan dari kantong, kemudian segera dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di bawah 10 %. Selama pengeringan, ikan dibalik-balik agar pengeringan merata dan lebih cepat. Hasil pengeringan disebut dengan dendeng mentah ikan. 1. Pengemasan. Dendeng mentah ikan dapat disimpan di dalam kantong plastik. 2. Penggorengan. Dendeng ikan yang telah kering dapat digoreng di dalam minyak panas (1700) selama 30~60 detik sambil dibalik-balik, kemudian cepat-cepat diangkat dan ditiriskan.
Halaman | 164 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Resep Cara Membuat Abon Daging Ayam Lezat Menu makanan ayam adalah salah satu bahan olahan makanan yang mudah anda temui dan tentuny juga untuk mengolah daging ayam menjadi menu makanan yang spesial dan mempuunyai citarasa tinggi tidaklah susuh. Pada artikel kali ini saya akan sedikit berbagi mengenai bagaimana cara mengolah daging ayam menjadi menu makanan yang mempunyai citarasa tinggi yang dimana pada kesempatan kali ini membahas mengenai menu masakan abon daging ayam. Abon adalah salah satu memu makanan yang spesial, yang dimana makanan ini bisa awet tanpa bahan pengawet asalkan ketika membuatnya dibuat kering.
Agar pembahasan kita tidak melebar kemana-mana alangkah baiknya kita langsung saja masuk ketopik pembahasan kita kali ini mengenaiCara Membuat Abon Daging Ayam Lezat . Apa saja bahan yang perlu anda persiapkan untuk membuat abon daging ayam dan bagaimana cara mengolah abon daging ayam yang benar, silahkan anda simak artikel dibawah ini dari awal sampai akhir.
Cara Membuat Abon Daging Ayam Lezat
Bahan Untuk Membuat Abon Daging Ayam:
2 liter air garam secukupnya 1 kg fillet ayam 2 sdm minyak untuk menumis 8 lembar daun jeruk, buang tulang daun, iris tipis 2 batang serai, memarkan 100 ml santan dari ½ butir kelapa 250 ml minyak goreng
Halaman | 165 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Bumbu Yang Dihaluskan Untuk Membuat Abon Daging Ayam:
5 siung bawang putih 8 butir bawang merah 3 buah cabai merah 4 butir kemiri 1 cm kunyit garam dan gula merah secukupnya
Cara Mengolah Abon Daging Ayam :
Didihkan air dan garam, masukkan fillet ayam. Masak hingga lunak. Angkat. Memarkan daging ayam dengan alat pemukul daging lalu suwir-suwir halus. Panaskan minyak lalu tumis bumbu halus, daun jeruk dan serai hingga harum. Masukkan daging ayam, aduk rata. Tuang santan, masak dengan api kecil sambil diaduk dan dibalik sampai kering. Panaskan minyak, goreng adonan daging ayam sambil diaduk hingga kering. Angkat dan tiriskan minyaknya dengan dipres atau peras. Kemudian pisahkan adonan abon dengan garpu agar tidak menggumpal. Sajikan.
Cara Membuat Resep Abon Sapi Asli Enak dan Renyah Cara cepat dan mudah membuat Resep Abon Sapi . Bingung menghadapi anak anak yang susah makan? Ya, biasanya anak anak akan cepat bosan dengan sayuran yang itu itu saja. Untuk itu, ti dak ada salahnya kalau sekali kali teman teman mencoba menggunakan Abon Daging Sapi untuk teman nasinya. Dengan rasa yang renyah, lezat dan gurih, salah satu makanan khas Indonesia yang terbuat dari suwiran daging sapi ini memang menjadi salah satu favorit anak anak kita. Untuk itu, kali ini saya akan mengajak teman teman untuk mencoba membuat Resep Abon Daging Sapi sendiri di rumah. Ya, ada beberapa macam jenis abon yang umum nya kita kenal, yaitu abon ikan, abon daging sapi dan resep abon daging ayam. Tetapi diantara beberapa macam abon tadi yang paling terkenal dan disukai oleh sebagian besar masyarakat kita adalah Resep Abon Sapi. Rasanya yang gurih, renyah dan enak tidak hanya membuat variasi masakan daging sapi ini enak untuk teman makan nasi, tetpai juga bisa digunakan untuk bahan beberapa resep makanan yang lain, seperti pastel abon, roti abon dan yang lainnya. Memang harga abon jenis ini lebih mahal dibandingkan dengan jenis abon yang lain, untuk itu kali ini saya akan mengajak teman teman untuk mencoba proses pembuatan abon daging sendiri di rumah
Buat beberapa teman yang tidak punya waktu senggang dan sibuk dengan pekerjaan di kantor, membeli di toko sekita rumah mungkin dianggap lebih praktis. Tetapi buat teman teman yang masih punya sedikit waktu senggang di rumah, membuat Resep Abon Sapi sendiri pasti lebih menarik. Selain lebih murah, kita juga bisa menjaga kualitas abon yang dihasilkannya nanti benar benar murni dari daging sapi dan tidak tercampur bahan lain. Dengan penggunaan bahan bahan yang berkualitas, hasil jadinya pun pasti lebih enak dan lezat. Untuk detail resep bikin abon sapi, silahkan melihat di bawah ya.
Halaman | 166 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Resep Abon Sapi Asli Enak Renyah Bahan bahan Resep Abon Sapi Asli 1. Daging Sapi yang mempunyai kualitas bagus dan bebas lemak sebanyak 1kg. Sebaiknya gunakan daging sapi has dalam. 2. Bawang putih lokal sebanyak kurang lebih 40 gram. Kupas lebih dahulu sebelum digunakan. 3. Ketumbar halus atau bubuk sebanyak 5 gram. 4. Bawang merah lokal sebanyak kurang lebih 25 gram. 5. Daun salam segar kualitas bagus sebanyak 2 lembar. 6. Gula pasir putih sebanyak 75 gram. 7. Lengkuas kualitas bagus sebanyak 5-7 gram. Pukul dan memarkan. 8. Asam jawa sebanyak 5 gram. 9. Buah kelapa yang sudah diparut. Ambil santan kentalnya saja sebanyak 200ml. 10. Sereh yang sudah dimemarkan sebanyak 1 potong. 11. Air bersih sebanyak 600 ml. 12. Minyak secukupnya untuk menumis dan menggoreng. Cara Membuat Resep Abon Daging Sapi Enak 1. Sebelum digunakan pastikan daging sapi sudah dicuci dan dibersihkan terlebih dahulu. 2. Potong daging daging menjadi beberapa bagian supaya gampang proses penyuiran daginnya nanti. 3. Rebus daging sapi kurang lebi selama 50 menit sampai 1 jam dengana api kecil. 4. Angkat daging dan tiriskan sebentar. Suwir daging kecil kecil dan kemudian di tumbuk pelan pelan sekali supaya menghasilkan serat serat daging yang cukup halus. 5. Ambil cobek/uleg uleg dan haluskan 25 gram bawang merah, bawah putih lokal dan ketumbarnya.‟ 6. Siapkan penggorengan dengan api kecil. masukkan minyak goreng secukupnya dan tumis bumbu bumbu yang sudah dihaluskan di atas. 7. Setelah harum masukkan lengkuas, sereh, asam jawa, 2 lembar daun salam dan gula jawanya. Aduk semua bahan tersebut sampai rata. 8. Masukkan 200 ml santannya dan aduk terus sampai mendidih. 9. Masukkan sedikit demi sedikit daging sapi yang sudah disuwir suwir ke dalam rebusan santan dan bumbu diatas dengan api kecil. 10. Terus diaduk jangan sampai santan pecah dan sampai daging sapinya setengah kering. Halaman | 167 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
11. Angkat suwiran daging abon setengah kering di atas dan siapkan penggorengan baru. 12. Masukkan minyak secukupnya dan goreng daging abon diatas sampai kering. 13. Tiriskan sampai benar benar kering dan tunggu sampai dingin sebelum abon daging sapi dimasukkan ke dalam toples.
Cara Membuat Nugget Ayam Spesial –
Nugget ayam merupakan salah satu makanan yang terbuat dari bahan ayam pilihan dan dilumuri tepung terigu diolah dengan cara digoreng. siapa yang tidak suka dengan makanan yang satu ini selain rasannya yang nikmat hargannya pun relatif murah. Nah jika Bunda di Rumah ingin menikmati nugget ayam yang enak dan gurih ini bisa membelinnya di Kfc, ataupun resto terdekat. Wah siapa yang tidak kenal dengan menu resep nugget ini. lebih seru dan nikmat jika Bunda mencoba membuatanya sendiri di Rumah dan dihidangkan bersama keluarga tercinta, seperti teman, kerabat terdekat atau masih banyak lagi yang lainya. Nah sebelum kita beranjak lebih jauh mari kita menyimak gambar nugget ayam terlebih dahulu . Cara Membuat Nugget Ayam Spesial
Hem pasti nikmat makanan nugget ayam ini, Bunda penasaran tentang proses pembuatannya sebelum kita menyiapkan bahannya meri terlebih dahulu kita menyiapkan peralatannya terlebih dahulu seperti, baskom, piring, sendok dan masih banyak lagi yang lainya, nah setelah kita selesai menyiapkan peralatannya sekarang giliran bahan-bahannya yang dibutuhkan.
Bahan-bahan Nugget ayam Enak : 200 gram daging ayam giling 100 gram kulit ayam digiling 2 butir telur, kocok lepas 2 siung bawang putih, dihaluskan 50 ml air 1 sendok makan susu bubuk 1/2 sendok teh garam 1/2 sendok teh merica bubuk 1/2 sendok teh kaldu ayam bubuk minyak untuk menggoreng nugget ayam Bahan-bahan pencelup : 75 gram tepung panir halus 2 putih telur kocok lepas Bahan pelapis : 50 gram tepung panir halus
Langkah-langkah membuat enak : 1. Kita campur daging ayam giling, usus ayam giling dan juga tepung panir halus aduk aduk hingga rata. Halaman | 168 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Setelah itu masukkan telur kocok lepas, kaldu ayam bubuk, air, garam, bawang putih dan merica bubuk aduk aduk hingga rata. 3. Kemudian masukkan adonan kedalam loyang dengan ukuran 20 x 10 x 4 cm, yang sudah kita olesi dengan margarin dan dialasi dengan plastik. 4. Kita kukus selama kurang lebih 30 menit hingga nugget ayam matang. Biarkan hingga dingin baru kita potong potong. Celupkan kebahan pencelup dan gulingkan kedalam bahan pelapis. 5. Panaskan minyak dan goreng nugget ayam hingga kecokelatan. Jangan sampai gosong. Angkat dan tiriskan. Cara Membuat Nugget Ayam Spesial
Nah mudah sekali bukan proses pembuatan nugget ayam enak dan gurih, dari pada Bunda berfikir lama dan bengong langsung saja membeli bahannya ditoko-toko terdekat dan langsung mencobannya di Rumah. Jika belum berhasil jangan pernah berputus asa karena koki yang handal juga pernah mengalami yang namannya kegagalan tetapi tidak pernah berputus asa. Itulah sekelumit tentang proses pembuatannya, semoga bermanfaat dan menambah sedikit wawasan bagi Bunda di Rumah juga menambah menu resep lainya. Kalo ada waktu simak juga menu resep lainya seperti Nugget tahu hanya di kulinersehat.com. Selamat berkreasi dan mencoba. resep nugget ayam ncc, Naget, Cara membuat naget ayam, resep nugget ncc, res ep chicken nugget ncc, resep nugget ayam, resep nugget ayam spesial, cara bikin naget ayam, cara membuat naget, Nugget ayam, Resep naget ayam, Resep Nugget spesial, cara membuat nugget, cara bikin naget, resep nuget ayam ncc, Cara buat naget ayam, gambar nugget, resep nugget a yam special, naget ayam, ncc resep nugget sayuran, cara buat naget, nugget ayam spesial, rese p nugget ayam gurih, pembuatan chicken nugget, cara membuat nugget ayam gurih, cara bikin nuget, resep nuget ncc, resep chicken nugget spesial, gambar nugget ayam, resep nuget ayam spesial Resep Sosis Ayam Homemade Sehat Resep Sosis Ayam Homemade Sehat – Sosis merupakan salah satu makanan yang enak dan cepat saji . cepat saji disini magsudnya gampang sekali di olah menjadi sebuah makanan yang lezat . rasanya yang enak membuat banyak sekali yang menyukai sosis , entah itu di makan begitu saja , di goreng , dibakar , sebagai campuran masakan dan lain sebagainya . sosis yang terbuat dari daging ayam ataupun daging sapi memang sungguh familiar di lidah banyak orang .
Untuk mendapatkan sosis tidaklah sulit , karena banyak sekali tempat yang menawarkan sosis dengan bermacam-macam ukuran dan merek . entah itu merek yang terkenal ataupun merek abalabal yang belum jelas diketahui akan Kebersihannya ataupun kandungan yang ada didalamnya . sosis yang dibeli di toko memang sangat praktis diolah menjadi aneka sajian atau kudapan untuk keluarga tercinta . tetapi , pernahkan anda membayangkan kandungan pengawet dan bahan kimia lainnya di dalam sosis tersebut ? Bagi yang sudah mengetahui hal tersebut seringkali mereka mengurangi konsumsi sosis ataupun tidak mengkonsumsi sosis sama sekali . hal ini sangatlah wajar , karena mereka mengutamakan Halaman | 169 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
kesehatan . namun bagi anda yang sudah terlanjur cinta dengan sosis , anda tidak perlu
risau pengawet .
. karena anda masih dapat mengkonsumsi sosis yang sehat dan tanpa bahan
Tentu saja hal ini dapat di siasati dengan membuat sosis homemade sendiri dirumah . lagian bahan bahan dan cara membuat sosis homemade ini sangat mudah kok . anda tidak akan kesulitan dalam membuatnya . apalagi kami akan menuntun anda dalam membuat sosis homemade ini dengan jelas dan tepat . nah , pada kesempatan kali ini kami akan berbagi sosis ayam homemade yah . Namun jika anda ingin membuat sosis sapi , daging ayam dalam resep ini dapat diganti dengan daging sapi . untuk bumbu dan cara membuatnya anda tinggal mengikuti takaran-takaran bahan yang digunakan dan cara membuatnya dengan seksama . bagaimana , apakah anda sudah ingin memulai hidup sehat anda dengan mengkonsumsi sosis ayam homemade yang enak dan sehat bergizi ? jika iya , yuck segera dipratekkan Resep Sosis Ayam Homemade seperti dibawah ini . Resep Sosis Ayam Homemade Sehat
Resep Sosis Ayam Homemade Sehat Bahan-bahan Sosis Ayam Homemade :
Daging ayam giling 600 gram Es serut 150 gram Tepung tapioka 4 sendok makan Merica bubuk 1 sendok teh Bawang putih bubuk 1 sendok teh Putih telur 1 butir Garam secukupnya Gula pasir secukupnya 2 Liter air Casing sosis ( jika tidak ada , bisa menggunakan plastik es ) Air es secukupnya
Cara Membuat Sosis Ayam Homemade :
1. Langkah awal campur ayam giling dan sebagian es , kemudian haluskan dengan food processor atau blender hingga halus . 2. Setelah itu campur ayam dan bahan sosis lainnya , aduk hingga rata . lalu masukkan adonan sosis kedalam plastik segitiga . Halaman | 170 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Selanjutnya semprotkan adonan sosis ke dalam casing hingga adonan habis , lalu ikat dengan benang dibagian ujung casing nya , kemudian ikat kembali tiap 10 centi meter ( sesuai selera ) dari ujung ikatan . 4. Kemudian rebus atau kukus sosis hingga matang , angkat dan masukkan kembali kedalam air es , tiriskan sosis dan lepaskan ikatan benangnya . 5. Tara , sosis ayam homemade yang enak dan sehat pun siap untuk di gunakan Telur Asin: Bahan + Cara Membuat Telur Asin Lengkap Cara Membuat Telur Asin - Pengasinan (membuat telur asin) merupakan salah satu cara untuk mengawetkan telur agar lebih tahan lama. Cara membuat telur asin ada dua cara yaitu penyuntikan secara langsung dan pengasinan menggunakan bubukan bata merah atau abu dapur. Cara pembuatan telur asin yang sekarang lazim dan banyak dilakukan masyarakat adalah dengan menggunakan bubukan bata merah yang dicampur dengan garam dapur. Alasan mereka menggunakan cara ini adalah bahan-bahannya lebih mudah diperoleh. Membuat telur asin dengan cara perendaman membutuhkan waktu lebih lama dan biaya lebih banyak. Namun, rasa yang dihasilkan akan lebih rata dibandingkan dengan cara penyuntikan. Pembuatan telur asin dengan cara penyuntikan relatif lebih mudah dan memerlukan waktu lebih singkat dibandingkan dengan cara perendaman. Telur yang diasinkan tahan disimpan lebih dari satu bulan. Hal ini disebabkan adanya garam yang berfungsi sebagai pengawet dan antiseptik yang mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan.
Telur Asin Telur yang digunakan dalam proses pembuatan telur asin adalah telur bebek. Setelah proses pengasinan, telur bebek yang diasinkan tahan disimpan lebih dari satu bulan. Hal ini disebabkan adanya garam yang berfungsi sebagai pengawet dan antiseptik yang mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan. Telur bebek yang akan diasinkan harus dibersihkan terlebih dahulu agar kualitasnya baik. Mengingat daya simpan telur bebek rendah, diperlukan sedikit ketekunan untuk mempersiapkan proses pengawetan. Telur yang akan diawetkan sebaiknya masih baru atau maksimum baru disimpan selama dua hari (48 jam). Lebih baik lagi jika umur telur itu kurang dari sepuluh jam setelah diproduksi. Telur bebek yang akan diasinkan tidak boleh retak, pecah, atau lembek. Agar telur yang diasinkan tidak pecah atau retak sebaiknya disimpan di dalam panci atau ember plastik. Ketika menyusun telur di dalam panci atau ember plastik sebaiknya menggunakan kapas atau bahan lain yang empuk agar telur tidak saling berbenturan sehingga tidak retak.
Halaman | 171 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Di blog cara membuat ini, selengkapnya kami paparkan bahan, peralatan, dan cara membuat telur asin:
Cara Membuat Telur Asin Bahan:
Telur bebek 200 butir, garam dapur 2 kg, dan bubukan bata atau abu dapur 5 kg. Peralatan:
Ember plastik berdiameter 40 cm 1 buah, pengaron, kain bersih untuk membersihkan telur, ayakan berdiameter 60 cm 2 buah, panci aluminium berdiameter 50 cm 1 buah, palu, kompor atau tungku, dan baskom. Proses Pembuatan Telur Asin Pemilihan Bahan:
Telur bebek yang digunakan sebaiknya masih segar (baru). Ketika membeli telur, sebaiknya tidak asal membeli, tetapi harus memerhatikan kualitasnya yang dapat dilihat dari bentuk, ukuran, warna, dan berat. Telur bebek yang dipilih sebaiknya berukuran sama. Bata merah yang digunakan sebaiknya tidak berwarna merah kehitaman karena akan susah ditumbuk. Batu bata seperti ini kurang baik jika digunakan sebagai adonan karena daya resapnya sangat rendah sehingga air dan garam tidak bisa bercampur dengannya. Jika menggunakan abu dapur, sebaiknya dipilih yang butirannya kecil sehingga mudah menyerap rasa asin dan garam. Abu dapur yang paling baik untuk bahan pembuatan telur asin adalah abu dapur yang berasal da ri pohon, batang, atau daun kelapa karena banyak mengandung kalium. Pencucian:
Proses Pencucian Telur
Telur yang telah dipilih harus dicuci dengan cara sebagai berikut. Tuangkan air ke dalam ember hingga tiga perempatnya. Masukkan telur ke dalamnya, lalu bersihkan menggunakan kain yang sudah dibasahi hingga kotorannya lepas. Ketika sedang membersihkan telur bebek perlu diperhatikan keadaannya. Jika telur itu mengapung, berarti kualitas telur kurang bagus sehingga perlu disingkirkan. Penirisan: Halaman | 172 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Proses Penirisan Telur
Telur yang telah dicuci, ditiriskan di dalam ayakan. Penirisan dilakukan agar kulit telur kering sehingga lebih mudah dibungkus. Jika kulit telur masih basah akan sulit dibungkus dengan adonan batu bata atau abu dapur karena adonan tersebut akan mencair. Pembuatan Adonan:
Proses Pembuatan Adonan
Batu bata yang telah disiapkan, ditumbuk hingga halus menggunakan palu. Bubukan batu bata dicampur dengan garam dapur. Ketika melakukan pencampuran, tambahkan sedikit air hingga membentuk adonan. Air yang ditambahkan jangan terlalu banyak agar adonan tidak terlalu cair. Penggaraman:
Proses Penggaraman Telur
Telur yang telah ditiriskan, dibungkus dengan adonan abu dapur setebal 0,5 cm. Pembungkusan harus dilakukan secara merata agar rasa asinnya juga bisa merata. Telur yang telah dibungkus dengan adonan langsung disimpan dalam pengaron. Meletakkan telur ke dalam pengaron harus hatihati agar adonan yang melekat pada telur tidak rontok atau berjatuhan. Selanjutnya, telur tersebut dibiarkan selama beberapa hari. Jika menginginkan rasa yang lebih asin, telur yang sudah Halaman | 173 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dibungkus dibiarkan selama 15 hari. Jika menginginkan rasa yang sedang (tidak terlalu asin), cukup membiarkannya selama 10 hari. Proses penggaraman sebenarnya bisa dipercepat dengan cara menambah kepekatan garam pada adonan batu bata. Semakin banyak garam yang dicampurkan, waktu untuk penggaraman semakin singkat. Pengupasan Adonan:
Proses Pengupasan Adonan
Setelah 10-15 hari, adonan yang membungkus telur dirontokkan, lalu telumya dibersihkan. Adonan yang baru dipakai satu kali tidak perlu dibuang karena masih bisa digunakan untuk membungkus telur lagi. Namun, perlu ditambahkan garam dapur ke dalam adonan tadi sebanyak 1 kilogram. Penambahan garam dilakukan karena kandungan garam dalam adonan sudah berkurang atau meresap ke dalam telur. Pencucian:
Telur yang telah dikeluarkan, dicuci hingga bersih. Membersihkan telur bisa dilakukan dengan menggunakan kain halus yang sudah dibasahi. Membersihkan telur harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai ada telur yang pecah atau retak. Perebusan:
Proses Perebusan Telur
Telur yang sudah bersih, direbus menggunakan panci yang telah diisi air. Ketika merebus telur, perhatikan ketinggian permukaan air di atas telur-telur tadi. Hal ini bertujuan agar tingkat kematangan telur tersebut merata. Ketika merebus sebaiknya panci ditutup agar proses perebusan menjadi lebih cepat dan merata. Setelah air mendidih, telur jangan langsung diangkat dan ditiriskan, tetap diblarkan selama 15-30 menit agar telurnya benar-benar matang. Penirisan: Halaman | 174 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Telur yang telah direbus dan dibiarkan 15-10 menit, diangkat dan ditiriskan. Penirisan bertujuan agar kondisi telur tetap kering (tidak lembek) bagian dalamnya sehingga telur akan tetap terasa empuk. Cara Pembuatan Ikan Asap Secara Sederhana Ikan adalah salah satu sumber protein hewani yang cukup banyak disukai orang. Namun sebagaimana layaknya sumber protein hewani yang lain, ikan juga mudah busuk jika tidak segera diolah. Ada beberapa cara untuk mengolah ikan agar lebih awet, misalnya dengan penggaraman atau dengan pengasapan. Cara pembuatan ikan asin menggunakan teknik penggaraman, dengan teknik ini ikan yang masih dalam kondisi mentah akan mampu bertahan lama. Sedangkan cara pembuatan ikan asap menggunakan teknik pengasapan. Ikan yang diolah dengan pengasapan juga mampu tahan lama karena kandungan air dalam tubuh ikan akan keluar.
Baca Juga : Cara membuat Ikan Salai
Banyak orang yang sebenarnya tertarik untuk membuat ikan asap, tetapi mereka belum tahu cara membuatnya. Sebenarnya cara pembuatan ikan asap tidaklah terlalu sulit, bahkan Anda bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah meskipun tidak punya alat pengasap Anda bisa menggunakan peralatan sederhana. Peralatan tersebut misalnya tungku, tungku biasanya digunakan untuk memasak secara tradisional. Jika Anda ingin mencoba membuat ikan asap, berikutcara pembuatan ikan asap sederhana yang mungkin bisa menjadi panduan Anda dalam mempersiapkan bahan dan langkah pembuatan. Cara Pembuatan Ikan Asap Sederhana Rumahan Sebelum Anda mulai mempelajari cara pembuatan ikan asap, pertama Anda harus mempersiapkan berbagai bahan yang dibutuhkan untuk memasak. Bahan yang harus Anda siapkan untuk membuat ikan asap secara sederhana yaitu:
Ikan bandeng 1 kg Garam 200 gram, bagi anda yang cendrung menyukai rasa agak asin Arang secukupnya
Halaman | 175 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Cara pembuatan ikan asap secara sederhana sebagai beri kut:
Belah ikan menjadi dua bagian yang sama besar, bersihkan kotorannya, kemudian cuci sampai bersih. endam ikan dalam larutan garam sambil diberi pemberat, lalu diamkan selama 2 jam agar meresap, bila kondisi ikan segar perendaman garam tidak perlu dilakukan. Setelah itu keluarkan ikan, lalu ikat seluruh ikan menjadi satu lalu angin-anginkan dengan posisi terbalik sambil digantungkan dengan kawat agar airnya menetes dan permukaannya kering. Setelah itu susun ikan di atas bakaran atau para-para. Kemudian siapkan sabut kelapa dan arang untuk membuat asap, lalu asapi ikan selama 5 menit. Selama proses pengasapan, posisi ikan sambil dibolak balik dan dicek, apa ikan telah dalam kondisi kering. Setelah matang, keluarkan ikan dari tempat pengasapan dan dinginkan.
Ikan asap yang baik memiliki beberapa ciri khas, yaitu warnanya coklat keemasan dengan permukaan yang tampak licin dan mengkilap. Baunya juga sangat khas dan menggoda selera, serta tekstur dagingnya sedikit berair. Jika proses pengasapannya benar dengan suhu yang mencapai 6080 derajat celsius, maka ikan akan tahan hingga 1 bulan lebih. Tetapi tidak semua jenis ikan bisa diasapi, ikan yang cocok untuk diasapi yaitu ikan cakalang, ikan tongkol, ikan kembung, dan ikan lemuru. Demikianlah sedikit ulasan teknik pengolahan ikan asap secara sederhana, semoga informasi ini bermanfaat. Selamat mencoba.
Halaman | 176 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi pokok
Waktu A.
Kompetensi Inti
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 3 :
KI 4 :
B.
: SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) :X/2 : Sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat : 4 JP (8 x 45 Menit)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar 1. KD Pada KI-3
KD 3.8.
Menganalisis sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
2. KD Pada KI-4 KD 4.8.
Mengolah makanan awetan dari bahan pangan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
Halaman | 177 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Indikator KD Pada KI-3
3.8.1. 3.8.2.
3.8.3. 3.8.4. 3.8.5 2.
Indikator KD Pada KI-4 4.8.1.
4.8.2.
D.
Mencoba Mengolah atau menganalisis informasi yang telah dikumpulkan dari kegiatan mengamati dan eksperimen produksi pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat serta membuat hubungan keduanya dan menyimpulkan Menyajkan hasil analisis dan simpulan dalam berbagai bentuk media (lisan dan tulisan) memproduksi Pengolahan Makanan awetan dari bahan hewani dengan bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
Materi Pembelajaran
E.
Memahami Jenis dan karakteristik bahan dan alat pengolahan Menganalisis Macam-macam pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat Memahami Teknik pengolahan/pengawetan dan tahapan proses produksi pengolahan/pengawetan Menganalisis jenis dan kegunaan bahan kemas Mengevaluasi teknik penyajian dan pengemasan
Jenis dan karakteristik bahan dan alat kerajinan Macam-macam kerajinan berdasarkan inspirasi artefak/ objek budaya lokal Teknik produksi kerajinan Tahapan proses produksi kerajinan Jenis dan kegunaan bahan kemas Teknik penyajian dan pengemasan
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke 5 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 15 Menit
a. Apersepsi
Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih dengan meminta petugas kelas untuk
Halaman | 178 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
membuang sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar
Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Membaca Buku Referensi selama 15 menit
Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “Sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat” b. Memotivasi
Inti Stimulation (pemberian stimulus)
Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan. Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang Sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6 orang perkelompok untuk penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru 60 Menit
Mengamati:
Peserta didik membaca buku teks tentang Sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat Guru menugaskan peserta didik untuk mengamati berbagai produk pengolahan makanan awetan hewani di industri sekitar sekolah, toko makanan awetan hewani, internet, video dan atau membaca literatur/buku teks khususnya pengolahan makanan awetan hewani dengan bahan hewani yang mudah dan banyak didapatkan dengan nilai jual yang tinggi serta dapat dikembangkan dari bahan dasar seperti Ikan,
Halaman | 179 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Daging dan ayam menjadi makanan olahan yang enak dan Bergizi seperti awetan dari bahan pangan hewani antara lain, Ikan Asin, Telur Asin, Udang Ebi, Abon (Daging, Ayam dan Ikan), Bakso (Ayam, Daging, dan Ayam), Ikan Gembung Rebus, Ikan Sarden kaleng, ikan sale/asap, Sosis ((Ikan, Ayam, Sapi), Nugget (Ikan, Ayam, Sapi) dan Dendeng (Daging Sapi, ikan dan ayam) (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok bahasan)
Problem statement (pertannyaan/iden tifikasi masalah)
Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari berbagai produk produk pengolahan makanan awetan hewani di industri sekitar sekolah, toko makanan awetan hewani, internet, video dan atau membaca literatur/buku teks khususnya pengolahan makanan awetan hewani dengan bahan hewani yang mudah dan banyak didapatkan dengan nilai jual yang tinggi serta dapat dikembangkan dari bahan dasar seperti Ikan, Daging dan ayam menjadi makanan olahan yang enak dan Bergizi seperti awetan dari bahan pangan hewani antara lain, Ikan Asin, Telur Asin, Udang Ebi, Abon (Daging, Ayam dan Ikan), Bakso (Ayam, Daging, dan Ayam), Ikan Gembung Rebus, Ikan Sarden kaleng, ikan sale/asap, Sosis ((Ikan, Ayam, Sapi), Nugget (Ikan, Ayam, Sapi) dan Dendeng (Daging Sapi, ikan dan ayam) berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat antara lain 1. Makanan awetan hewani seperti Bakso, Sosis, Abon, Dendeng, Telur Asin, Ikan Asap dan Nugget dapat dijadikan usaha rumahan atau Homemade, namun penjualannya sering kalah dengan pembuatan Pabrik, padahal rasa enaknya sama, mengapa demikian? 2. Apakah yang dilakukan oleh pengusaha pengolahan makan awetan hewani Homemade tentang sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat? (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran)
Halaman | 180 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Data Collection (pengumpulan data)
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi tentang Sistem produksi pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat melalui berbagai sumber Mengumpulkan data/informasi tentang bagaimanakah jenis, karakterteristik bahan dan alat pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang akan diproduksi maka bahan dasar pangan hewani yang banyak terdapat di Sumatera Khususnya berada di Lingkungan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang, Medan dan sekitarnya seperti Ikan, Daing, Ayam dan Telur Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari informasi Macam-macam pengolahan makanan hewani berdasarkan hewani yang akan diproduksi maka bahan dasar pangan hewani yang banyak terdapat di Sumatera Khususnya berada di Lingkungan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang, Medan dan sekitarnya seperti Ikan, Daing, Ayam dan Telur dari materi yang telah dipelajari baik dari Buku Paket Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X atau dari informasi lainnya seperti Internet atau artikel lainnya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Verification (pembuktian)
Mengasosiasi :
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat hubungan antara jenis, karakterteristik bahan dan alat pengolahan makanan hewani yang akan diproduksi dalam hal ini hewani yang akan diproduksi maka bahan dasar pangan hewani yang banyak terdapat di Sumatera Khususnya berada di Lingkungan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang, Medan dan sekitarnya seperti Ikan, Daing, Ayam dan Telur Guru bersama siswa secara bersama-sama mendiskusikan pengolahan makanan hewani berdasarkan hewani yang akan diproduksi maka bahan dasar pangan hewani yang banyak terdapat di Sumatera Khususnya berada di Lingkungan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang, Medan dan sekitarnya seperti
Halaman | 181 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Ikan, Daing, Ayam dan Teluryang akan di praktekkan dan akan dipasarkan (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-baiknya)
Kegiatan Penutup
1.
2. 3. 4. 5. 6.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka kurang lebih sekitar 20 Menit Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir
15 Menit
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 8.
Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 6 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 10 Menit
a. Apersepsi
Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada tempatnya.
Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua
Halaman | 182 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Inti Stimulation (pemberian stimulus)
Absensi kehadiran siswa Guru membuat kelompok peserta didik berdasarkan kelompok pengolahan makan awetan hewani yang sudah ditentukan yaitu Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Telur Asin dengan aneka Rasa Original, Pedas, dan Pedas Manis) Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Ikan Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan Lainnya) 60 Menit
Mengamati:
Peserta didik membaca cara pembuatan kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal dan material daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat dalam hal ini kerjainan yang akan di dipraktekkan oleha masingmaing kelompok kerajinan yang sudah di bagi guru
Setiap kelompok berdasarkan kelompok kerajinan yang sudah ada, mengamati tanyangan video tentang cara pembuatan, baik alat, bahan dan langkahlangkah pembuatan kerajinan sesuai kelompoknya masing-masing. 1. Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
Halaman | 183 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) 3. Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) 4. Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) 5. Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) 6. Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Telur Asin dengan aneka Rasa Original, Pedas, dan Pedas Manis) 7. Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Ikan Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan Lainnya) (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok bahasan)
Menanya:
Problem statement (pertannyaan/iden tifikasi masalah)
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari berbagai produk pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat sesuai kelompok pengolahan makanan awetan hewani yang ditetapkan guru antara lain:
Bagaimana mengatasi tingkat kesukaran dari masing – masing pengolahan makanan awetan hewani yang akan dibuat Apakah produksi pengolahan makanan awetan hewani yang akan dibuat dapat dipasarkan? Bagaimana teknik pemasarannya? Berapa lama waktu yang diberikan guru untuk menyelesaikan tugas pengolahan makanan awetan hewani sesuai dengan kelompok dan produk kerajinan yang akan dibuat dan berapa jumlah yang akan diproduksi Bagaimana pembiayaan untuk produksi terhadap produk pengolahan makanan awetan hewani yang
Halaman | 184 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
akan dibuat Data Collection (pengumpulan data)
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran)
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi tentang Teknik produksi terhadap produk kerajinan yang akan dibuat antara lain: Aksesoris seperti cincin, Kalung, Giwang, Gelang Tangan, Bros dan lainnya dengan motif ulos, songket, batik, dan kain panjang melalui berbagai sumber Kerajinan membuat aneka dompet/kotak pensil dan sejenisnya yang bercirikan budaya setempat Kerajinan membuat aneka bunga hias dengan nuansa warna yang mencirikan daerah dan budaya setempat motif ulos, songket, batik, dan kain panjang Kerajinan membuat aneka sarung bantal sejenisnya (bantal kursi) dan sarung toples hias dengan nuansa warna yang mencirikan daerah motif ulos, songket, batik, dan kain panjang Kerajinan membuat Tas dengan berbagai ukuran, Tas Laptop/Notebook dengan variasi dan warna warna yang mencirikan daerah dan budaya setempat dengan motif ulos, songket, batik, dan kain panjang Mengumpulkan data/informasi tentang tahapan proses, jenis dan kegunaan bahan kemas serta teknik penyajian dan pengemasan terhadap hasil produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dipasarkan agar menarik bagi calon pembeli Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari macam-macam pembuatan pengemasan terhadap hasil produk kerajinan yang nantinya setelah diselesaikan
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Kegiatan Penutup
1.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
20 Menit
Halaman | 185 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. 3. 4.
5. 6.
Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok yang telah membacakan hasil diskusi Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan untuk menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mempraktikkan produk kerajinan yang akan dipraktekkan Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 8.
Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 7 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 15 Menit
a. Apersepsi
Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Membaca Buku Referensi selama 15 menit
Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “Teknik produksi dan Tahapan proses produksi pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam” b. Memotivasi
Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengan
Halaman | 186 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan dan memerika kelengkapan alat dan bahan setiap kelompok untuk dipraktekkan.
Inti Stimulation (Pemberian Rangsangan)
Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang Teknik produksi dan Tahapan proses produksi pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam . Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan Menugaskan peserta didik untuk duduk berdasarkan kelompok kerajinan yang telah ditentukan untuk penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru
Mengamati
60 Menit
Sebagai bahan pertimbangan da masukan, guru mendemontraikan atau menunjukkan video tutorial langkah-langkah pembuatan beberapa Teknik produksi dan Tahapan proses produksi pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin, )sehingga menarik denga harga yang terjangkau Guru menampilkan gambar-gambar pengemasan yang menarik dari hasil olahan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin,) sehingga menarik minat pembeli Contoh gambar Pengemasan Bakso
Halaman | 187 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Contoh gambar Pengemasan Nugget
Contoh gambar Pengemasan Abon
Contoh gambar Pengemasan Dendeng
Halaman | 188 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Contoh gambar Pengemasan Sosis
Contoh gambar Pengemasan Telur Asin
Contoh gambar Pengemasan Ikan Asap
Halaman | 189 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Data Collection (pengumpulan data)
Mengeksplorasi:
Peserta didik berdasarkan data dan informasi tentang Teknik dan tahapan proses produksi Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin,) Peserta didik mengeksplor langkah-langkah yang mereka ketahui dengan contoh pengolahan makanan awetan hewani yang telah ditayangkan /didemontrasikan oleh guru tentang Teknik dan tahapan proses produksi pengolahan makan awetan hewani sesuai dengan Kelompok Pengolahan makananan awetan hewani yang sudah ditentukan mencoba mempraktikkan tahap demi tahap aneka Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Verification (pembuktian)
Mengasosiasi :
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat hubungan antara Teknik dan tahapan proses produksi pengolahan makanan awetan hewani sesuai dengan Kelompok pengolahan makanan awetan hewani yang sudah ditentukan mencoba mempraktikkan tahap demi tahap aneka Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Halaman | 190 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-baiknya)
Kegiatan Penutup
1.
2. 3. 4.
5.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Guru memberikan tugas kelompok untuk menyelesaikan Produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) seuai kelompok pengolahan makanan awetan hewani yang sudah ditetapkan Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir
15 Menit
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 7.
Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 8 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 10 Menit
a. Apersepsi
Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada tempatnya.
Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Halaman | 191 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti Verification (pembuktian)
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME Absensi kehadiran siswa 60 Menit
Mengasosiasi :
Setiap kelompok pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani mempersiapkan produk pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang akan dipresentasikan di depan kelas, mulai dari langkah pembuatan, tingkat kesulitan, kemungkinan pasar atau daya jual, dan keuntungan yang akan diperoleh dari modal yang dikeluarkan dalam proses pembuatan produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru Generalization dengan sebaik-baiknya) (menarik kesimpulan/gener alisasi) Mengomunikasikan: 1. Setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) sesuai kelompok yang udah ditetapkan oleh guru 2. Kelompok lain mengamati dan memberikan tanggapan, kritik, dan saran terhadap hasil produk pengolahan makanan awetan hewani yang telah dipresentasikan oleh kelompok lainnya. (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup
1.
2.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
5 Menit
Halaman | 192 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. 4.
5. 6. 7.
F.
Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Guru menugaskan kepada setiap kelompok untuk memasarkan hasil produksi kelompoknya, dan melaporkan hasil penjualannya pada pertemuan berikutnya. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir Mengucapakan salam
Penilaian, Remidial dan Pengayaan 1. Penilaian a. Bentuk Soal Uraian Test Rubrik Soal Pengetahuan
No 1
Soal Skor Peserta didik ditugaskan secara berkelompok menuliskan dengan sistematik dimulai dari alat, bahan, serta langkah-langkah pembuatan produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)yang telah dipraktikkan
2
Berapakah modal yang dikeluarkan untuk produksi produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah di praktikkan Apakah produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang dirpoduksi dapat dipasarkan dengan nilai jual yang baik? Tuliskan Teknik penyajian dan pengemasan yang baik untuk menunjang hara jual dari produk produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dengan kelompok Anda
3
4
5
Tuliskan Macam-macam produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat di Kabupaten Deli Serdang?
Halaman | 193 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2.
Remidial
Mata Pelajaran
:
Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester
:
X/2
Kompetensi Dasar
:
Topik/Subtopik
:
3.8 . Menganalisis sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat Sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
Indikator Pencapaian Kompetensi
:
4.8.2. Menyajkan hasil analisis dan simpulan dalam berbagai bentuk media (lisan dan tulisan) memproduksi pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
Rubrik Keterampilan 1. Membuat Presentasi terhadap produksi produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat yang telah dipraktekkan dan disajikan didepan kelas secara berkelompok 2. Membuat makalah tentang perencanaan usaha sesuai dengan memproduksi produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat yang telah dipraktekkan
3.
Pengayaan 1. Bahan pangan hewani apa saja yang dapat di jadikan sebagai aneka pr oduk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) mulai dari harga yang murah sampai denngann harga jual yang tinggi? 2. Menurut Anda, bagaimanakah Potensi produksi produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dapat membantu perekonomian penduduk setempat? 3. Apakah pemerintah setempat memberikan bantuan atau dukungan terhadap kegiatan produksi produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) panjang daerah sekitar?
Halaman | 194 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
G.
Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 2. Internet
Alat
1. LCD Proyektor 2. Laptop/Notebook atau komputer 3. Jaringan Internet/Modem
Media Pembelajaran
1. White board 2. Video Pembelajaran Manajemen 3. Gambar-gambar pendukung 4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Guru Pamong
Percut Sei Tuan, Mahasiswa PPL
Agustus 2016
DAMAINI, S.Pd NIP. 19641231 200003 2 024
.......................................................... NIM.
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
MULIADI, S.Pd, M.Si NIP. 19651012 198811 1 003
Halaman | 195 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi Pengemasan Bahan Nabati dan Hewani Cara merancang pengawetan bahan nabati dan hewani
1. Mencari ide Ide perancangan yang dicari dapat berupa modifikasi atau penyempurnaan dari proses pengawetan yang sudah dilakukan di daerah setempat, atau berupa proses pengawetan yang belum pernah dilakukan di daerah tersebut. 2. Percobaan Lakukan beberapa percobaan modifikasi terhadap proses pengolahan produk pengawetan yang sudah ada, atau percobaan untuk memperoleh resep baru pengawetan. Lakukan percobaan sampai ditemukan proses dan teknik yang tepat 3. Perencanaan Produksi Rancangan proses pengawetan yang akan dilakukan dimulai dengan pengadaan dan persiapan bahan serta peralatan, langkah-langkah pada proses pengawetan hingga pengemasan. Buatlah perancangan sesuai dengan meliputi waktu, sarana, dan proses yang harus dilakukan 4. Pembuatan Produk Lakukan proses sesuai rencana dengan hati-hati dan teliti. Kesalahan pada salah satu langkah akan mempengaruhi kualitas. Ingatlah selalu untuk memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan agar menghasilkan produk pengolahan yang higienis Pengemasan dan perawatan produk hasil pengawetan bahan nabati dan hewani Pengemasan dan pelabelan adalah tahap terkakhir dalam proses pengolahan pangan sebelum dipasarkan. Pengemasan adalah salah satu faktor penentu kesuksesan suatu produk. Jadi, peran teknis, ekonomis, dan sosial harus dipahami dengan baik. Kemasan yang baik adalah kemasan yang memenuhi keinginan konsumen. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Kemasan harus melindungi isi dnegan baik, mudah dibuka dan mudah ditutup serta mudah dibawa. 2.
Bentuk dan ukuran menarik serta sesuai kebutuhan.
3.
Labeling harus jelas dan komplit.
4.
Bahan kemasan haruslah ramah lingkungan.
A.
Fungsi Kemasan
3 dasar fungsi kemasan :
Halaman | 196 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
1. Fungsi perlindungan, meliputi melindungi isi dari kerusakan fisik, perubahan kadar air, dan sinar matahari 2. Fungsi penanganan, meliputi kemudahan dalam membuka, mudah dalam tahap penanganan, pengangkutan dan distribusi ; mempunyai fisik yang baik, efisien, ekonomis ; aman untuk lingkungan ; mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai norma dan s tandar yang ada ; mudah dibuang dan mudah di bentuk atau dicetak ; 3. Pemasaran, meliputi menampakkan identifikasi, informasi, daya tarik, dan penampilan kemasan. B.
Jenis dan Bahan
A. Kemasan Primer : Kemasan yang berhubungan langsung dengan produk, ukurannya relatif kecil dan biasa disebut kemasan eceran. Contoh : air putih (cup), botol mizon*, botol aqu* B. Kemasan Sekunder : Kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer, kemasan ini tidak kontak langsung dengan produk yang dikemas. Contoh : kemasan krat kayu untuk sirup dalam botol. C. Kemasan Tersier : Bahan Kemasan kemasan tersier adalah kemasan yang banyak diperuntukan sebagai kemasan transport. Contoh : container dan kotak karton gelombang C.
Bahan Kemasan
Bahan-bahan kemasan yang umumnya digunakan yaitu : 1.
Logam
2.
Gelas
3.
Plastic
4.
Kertas
5.
flexsibel.
D.
Persyaratan Kemasan 1. Kemasan harus melindungi isi : dari pengaruh luar, pengaruh dalam, dan menjaga kestabilan mutu agar tetap sama. 2. Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas sehingga label harus tercetak dengan jelas dan komplit. 3. Kemasan harus mudah dibukadan mudah ditutup kembali serta berdesain atraktif 4. Kemsan harus dapat mempromosikan diri sendiri jika dipajang etalase toko swalayan. 5. Bahan kemasan harus ramah lingkungan dan dapat didaur ulang
E.
Pelabelan
Label dan pelabelan berkaitan dengan fungsi pengemasan, yaitu fungsi identifikasi. Fungsi identifikasi mengandung arti bahwa kemasan harus berbicara kepada konsumen ; memberikan Halaman | 197 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
informasi tentang bahan yang dikemas, cara menggunakan produk, cara penganganan kemasan bekas, kapan tanggal kadaluarsa, komposisi produk, ukuran, volume, bobot, dan siapa produsennya, lokasi produksi, customer service, identifikasi persyaratan lingkungan. Label juga harus mengikuti UU Pangan No.7 Tahun 1996 Pasal 30 Bab IV menyebutkan bahwa “setiap orang yang memproduksi atau memasukan ke dalam wilayah Indonesia, pangan yang dikemas untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, didalam dan atau dikemasan pangan” Label yang dimaksud adalah sekurang-kurangnya : 1.
Nama Produk
2.
Nama dagang
3.
Komposisi
4.
Berat/isi bersih
5.
Nama dan alamat produsen
6.
Nomor pendaftaran (PIRT/MD)
7.
Tanggal/bulan dan tahun kadaluarsa
8.
Kode Prouduksi
Halaman | 198 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi pokok
Waktu A.
Kompetensi Inti
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 3 :
KI 4 :
B.
: SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) :X/2 : Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk makanan awetan dari bahan pangan hewani : 3 JP (6 x 45 Menit)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar 1. KD Pada KI-3
KD 3.9.
Memahami perhitungan biaya pengolahan (harga pokok pengolahan) makanan awetan dari bahan pangan hewani
2. KD Pada KI-4 KD 4.9.
C.
Menghitung biaya pengolahan (harga pokok pengolahan) makanan awetan dari bahan pangan hewani
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Indikator KD Pada KI-3 Halaman | 199 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.9.1. 3.9.2. 3.9.3. 2.
Indikator KD Pada KI-4 4.9.1. 4.9.2.
D.
Memahami pengertian komponen biaya produksi Menganalisis Penentuan harga jual Memahami cara perhitungan laba-rugi
Mencoba Latihan menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan Menyajkan hasil Latihan menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan
Materi Pembelajaran
Komponen biaya produksi Penentuan harga jual Perhitungan laba- rugi Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke 9 (2 x 45 Menit)
E.
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 15 Menit
a. Apersepsi
Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Membaca Buku Referensi selama 15 menit
Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk makanan awetan dari bahan pangan hewani” b. Memotivasi
Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan.
Halaman | 200 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti Stimulation (pemberian stimulus)
Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk makanan awetan dari bahan pangan hewani Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6 orang perkelompok untuk penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru 60 Menit
Mengamati:
Peserta didik membaca buku teks tentang Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) Guru menugaskan peserta didik untuk mengamati menentukan Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk pengolahan makanan awetan hewani pada pelajaran sebelumnya yaitu menghitung biaya produksi (Harga Pokok Produksi) aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin).
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok bahasan)
Problem statement (pertannyaan/iden tifikasi masalah)
Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari materi Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asi n) (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran)
Halaman | 201 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Data Collection (pengumpulan data)
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi tentang Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) melalui berbagai sumber Mengumpulkan data/informasi tentang Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yaitu menghitung biaya produksi (Harga Pokok Produksi) (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Verification (pembuktian)
Mengasosiasi :
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat hubungan antara Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) yaitu menghitung biaya produksi (Harga Pokok Produksi) untuk menentukan harga jual aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asi n) Guru bersama siswa secara bersama-sama mendiskusikan Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) yaitu menghitung biaya produksi (Harga Pokok Produksi) aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-baiknya)
Kegiatan Penutup
1.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian
15 Menit
Halaman | 202 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. 3. 4. 5.
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 7.
Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 10 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 10 Menit
a. Apersepsi
Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada tempatnya.
Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME Absensi kehadiran siswa
Guru menugaskan peserta didik untuk duduk sesuai kelompok Pengolahan bahan pangan awetan hewani yang sudah ditentukan yaitu 1. Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) 2. Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam,
Halaman | 203 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.
4.
5.
6.
7.
Inti Verification (Pembuktian)
Daging, dan Ikan) Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Telur Asin dengan aneka Rasa Original, Pedas, dan Pedas Manis) Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Ikan Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan Lainnya) 60 Menit
Mengeksplorasi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mengumpulkan data dan informasi tentang penentuan harga pokok produksi dan harga jual terhadap produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya: Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Telur Asin dengan aneka Rasa Original, Pedas, dan Pedas Manis) Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan
Halaman | 204 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Hewani Ikan Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan Lainnya)
Generalization (Menarik Kesimpulan)
Guru menugaskan kepada peserta didik dalam kelompoknya masing-masing untuk Latihan menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan Contoh Kasus adalah Penentuan Harga Pokok untuk menetapkan Penentuan harga jual terhadap hasil aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah dibuat
(Nilai K ewirasusahaan yang diterapkan R asa ingin tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengkomunikasikan
Setiap kelompok menentukan Harga Jual terhadap produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah dibuat berdasarkan rumus menghitung Harga Pokok Produksi
(Nilai Kewir asusahaan yang diterapkan adalah percaya diri dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas) Kegiatan Penutup
1.
2. 3. 4.
5.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok yang telah membacakan hasil diskusi Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Menugaskan kepada setiap kelompok pengolahan makanan bahan awetan hewani melaporkan hasil penjualan produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah dibuat dengan membuat Laporan Laba-Rugi Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
20 Menit
Halaman | 205 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
materi yang telah dibahas. 6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir 7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 8.
Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 11 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 10 Menit
a. Apersepsi
Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada tempatnya.
1.
2.
3.
4.
5.
Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME Absensi kehadiran siswa Guru menugaskan peserta didik untuk duduk sesuai kelompok kerajinan yang sudah ditentukan yaitu Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan
Halaman | 206 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Hewani Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan) 6. Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Telur Asin dengan aneka Rasa Original, Pedas, dan Pedas Manis) 7. Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Ikan Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan Lainnya) Inti Verification (Pembuktian)
60 Menit Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi tentang penentuan Laba Rugi terhadap produk aneka kerajinan modern dengan motif ulos, songket, batik, dan kain panjang yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya Guru menugaskan kepada peserta didik dalam kelompoknya masing-masing untuk Latihan menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan Contoh Kasus adalah Penentuan Harga Pokok untuk menetapkan Penentuan harga jual terhadap hasil aneka produk pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah dibuat Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari perhitungan laba-rugi terhadap produk kerajinan yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya denngan menentukan harga jual terhadap unit/produk dengan Kelompok 1 dan 2 menggunakan pendekatan Full Coasting Full Costing :
Up :
:
% Laba yang diharapkan + Biaya non produksi Biaya Produksi Harga jual Per-unit Total harga jual Jumlah produk yang diproduksi
Mark
Menghitung harga jual / unit produk dengan pendekatan Full Costing sebagai berikut: HPP Penuh XXX Biaya Bahan Baku XXX Halaman | 207 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead variabel XXX Biaya Oveerhead Tetap XXX + Total biaya Biaya non Produksi Total biaya penuh Mark Up Y% x Total Aktiva Total Harga Jual Volume Produk Harga Jual Per-Unit
XXX Pabrik Pabrik xxx XXX + xxx XXX XXX : XXX xxx
Kelompok 3 dan 4 menggunakan Variabel Costing Variabel Costing : % Mark Up : Biaya Tetap + Laba Yang Diharapkan x 100% Biaya variabel
Menghitung harga jual per-unit produk dengan pendekatan Variabel Costing sebagai berikut : HPP Penuh : Biaya Bahan baku XXX Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX + Total Biaya Variabel xxx Mark-Up : Y% x Biaya Variabel XXX + Total Harga Jual XXX : Volume Produksi XXX Harga Jual Per-unit XXX (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengkomunikasikan Generalization (Menarik Kesimpulan)
Setiap kelompok dapat menyimpulkan perhitungan Laba-Rugi terhadap produk produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah dibuat berdasarkan Harga Pokok Produksi
Halaman | 208 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
(Nilai Kewir asusahaan yang diterapkan adalah percaya diri dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas) Kegiatan Penutup
1.
2. 3. 4. 5.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok yang telah membacakan hasil diskusi Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir
20 Menit
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 7.
F.
Mengucapakan salam
Penilaian, Remidial dan Pengayaan 1. Penilaian a. Bentuk Soal Uraian Test Rubrik Soal Pengetahuan
No 1 2
3 4
5
Soal Skor Sebut dan jelaskan strategi penentuan harga yang mempengaruhi psikologis konsumen! Ada berbagai cara dalam menetapkan harga suatu produk, namun apapun cara yang digunakan produsen harus memperhatikan faktor-faktor situasional, apa saja faktor-faktor situasional yang harus diperhatikan produsen dalam menetapkan harga? Sebut dan jelaskan metode-metode yang dapat digunakan dalam penetapan harga jual! Strategi penjualan produk dengan iming-iming diskon kini mulai marak diberbagai toko. Menurut Anda apa yang mendasari penjual untuk menerapkan strategi potongan harga? Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan dalam penetapan harga?
Halaman | 209 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pedoman Peskoran
No 1
Jawaban
Skor
Jawab: a. Prestige Pricing / Harga Prestis Strategi harga prestis adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty b. Odd Pricing / Harga Ganjil Strategi harga ganjil adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit dibawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. c. Multiple Unit Pricing / Harga Rabat Strategi harga rabat memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah banyak. d. Price Lining / Harga Lini Strategi harga lini adalah memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk yang berbeda. e. Leader Pricing / Pemimpin harga Strategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar/harga normal untuk meningkatkan omset penjualan.
2
Jawab: a. Strategi perusahaan dan komponen-komponen lain di dalam bauran pemasaran b. Perluasan produk sedemikian rupa sehingga produk dipandang berbeda dari produk-produk lain yang bersaing dalam mutu atau tingkat pelayanan konsumen c. Biaya dan harga pesaing d. Ketersediaan dan harga dari produk pengganti.
3
a. Penetapan harga mark up (markup pricing ) Penetapan harga menurut metode ini adalah berdasarkan biaya keseluruhan yang telah dikeluarkan dengan markup tertentu sebagai keuntungan b. Penetapan harga menurut tingkat sasaran (target return pricing) Perusahaan menetapkan harga jual berdasarkan persentase yang diinginkan dari investasi yang ditanam dari sejumlah unit yang diharapkan penjual. c. Penetapan harga menurut pandangan konsumen Harga jual produk itu berdasarkan nilai yang dirasakan oleh konsumen terhadap produk tersebut. d. Penetapan harga berdasarkan harga pasar
Halaman | 210 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Penetapan harga jual berdasarkan harga yang telah ditetapkan pesaing pasar. e. Penetapan harga dalam sampul tertutup Penetapan harga demikian ini biasanya dilakukan dalam tender, dimana beberapa perusahaan diundang oleh suatu instansi ataupun swasta untuk mengajukan penawaran dalam amplop tertutup. 4
Jawab: Hal-hal yang mendasari penjual untuk menerapkan strategi potongan harga yaitu: a. Penjualan promo b. Meningkatkan volume penjualan c. Untuk memenangkan persaingan d. Untuk mengurangi atau menghabiskan stock barang di gudang e. Memperkuat merk dan lini produk f. Mempercepat memperoleh uang kas g. Penggantian usaha
5
Jawab: Langkah-langkah penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan adalah: a. Tujuan penetapan harga Faktor utama dalam menetapkan harga tujuan pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa maksimalisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial. b. Tujuan berorientasi pada volume Selain itu ada juga perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau biasa dikenal dengan istilah volume pricing objective. c. Tujuan berorientasi pada citra Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. d. Tujuan stabilitas harga Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industry. e. Tujuan-tujuan lainnya Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah.
Halaman | 211 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
b. Bentuk Soal Pilihan Ganda Rubrik Soal Pengetahuan
No
Soal
Jawaban Skor
1
Indikator-indikator yang dapat mewujudkan seseorang untuk mendirikan sebuah bisnis/usaha selain mental adalah ... a. mimpi, ilmu dan kerja keras b. mental, optimis dan kerja keras c. ilmu, akal, dan kreatif d. kreativitas, mental, dan aktif e. pasif, ilmu, dan kerja keras
A
2
Adanya larangan bari perusahaan yang menyimpan barang-barang produksinya di pinggir jalan umum yang sering dilalui orang lain merupakan peraturan wajib yang termasuk ke dalam ... a. Ketertiban b. Keamanan c. Kesehatan d. Syarat lain e. Kedisiplinan
A
3
Salah satu penyebab seorang karyawan meninggalkan perusahaan tempat ia bekerja ialah ... ,kecuali a. Pengunduran diri b. Pemecatan c. Penghentian d. Pensiun e. Adanya apresiasi
E
4
Setiap orang harus jeli dalam melihat peluang untuk C mendirikan usaha dan selera konsumen pada saat itu. Langkah diatas merupakan langkah yang disiapkan dalam ... a. Menentukan komoditas yang ditawarkan b. Menghitung harga jual produk c. Menyiapkan rencana usaha d. Menentukan lokasi strategis e. Menciptakan kreasi baru
5
Kegiatan administratif yang dilaksanakan kantor meliputi kegiatan pencatatan, surat menyurat, pengetikan, menggandakan, dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan disebut ...
A
Halaman | 212 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
a. b. c. d. e.
Adminitrasi kantor Personalia kantor Akuntan Manajer Dewan direksi
2. Remidial
Mata Pelajaran
:
Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester
:
X/2
Kompetensi Dasar
:
Topik/Subtopik
:
4.9 Menghitung biaya pengolahan (harga pokok pengolahan) makanan awetan dari bahan pangan hewani Perhitungan biaya pengolahan (harga pokok pengolahan) makanan awetan dari bahan pangan hewani
Indikator Pencapaian Kompetensi
:
4.9.1. Mencoba Latihan menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan
Rubrik Keterampilan Diketahui:
Persediaan awal Pembelian Beban angkut pembelian Retur pembelian Potongan pembelian Persediaan akhir
Rp. 4.600.000,Rp. 12.000.000,Rp. 100.000,Rp. 275.000,Rp. 125.000,Rp. 3.400.000,-
Hitunglah harga pokok penjualan!
Contoh dengan angka:
Halaman | 213 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.
Pengayaan 1. Apa yang dimaksud dengan harga pokok penjualan? 2. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan pembelian bersih? 3. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan barang yang tersedia untuk dijual? 4. Jelaskan, dengan tepat apa yang dimaksud dengan persediaan akhir? 5. Sebutkan dua manfaat harga pokok penjualan! 6. Diketahui data dalam kertas kerja adalah sebagai berikut:
Persediaan 1 Januari 2000 Persediaan 31 Januari 2000 Penjualan Retur penjualan dan pengurangan harga Pembelian Retur pembelian dan pengurangan harga Potongan pembelian
Rp. 250.000,Rp. 275.000,Rp. 510.000,Rp. 140.000,Rp. 400.000,Rp. 150.000,Rp. 120.000,-
Hitunglah harga pokok penjualan! G.
Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 2. Internet
Alat
1. LCD Proyektor 2. Laptop/Notebook atau komputer Halaman | 214 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Jaringan Internet/Modem
Media Pembelajaran
1. White board 2. Video Pembelajaran Manajemen 3. Gambar-gambar pendukung 4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Guru Pamong
Percut Sei Tuan, Mahasiswa PPL
Agustus 2016
DAMAINI, S.Pd NIP. 19641231 200003 2 024
.......................................................... NIM.
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
MULIADI, S.Pd, M.Si NIP. 19651012 198811 1 003
Halaman | 215 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi Setiap produk yang berhasil, menawarkan beberapa manfaat dan kekuatan untuk memuaskan keinginan konsumen. Pilihan masing-masing individu menentukan besarnya nilai barang dan jasa tertentu bagi konsumen. Namun untuk memenuhi kebutuhannya, setiap konsumen dihadapkan pada keterbatasan dalam hal dana. Oleh karena itu, harga yang merupakan nilai tukar sebuah barang atau jasa menjadi faktor utama yang menentukan keputusan konsumen untuk membeli. Harga jual adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Perusahaan selalu menetapkan harga produknya dengan harapan produk tersebut laku
terjual dan dapat memberikan laba yang maksimal.
Perusahaan biasanya berupaya menentukan harga yang akan memaksimalisasi nilai perusahaan. Harga yang ditentukan untuk sebuah produk akan mempengaruhi pendapatan perusahaan dan pada akhirnya, keuntungannya. Mengingat bahwa pendapatan dari penjualan sebuah produk akan sama dengan harga dikalikan dengan kuantitas penjualan. Meskipun harga yang lebih rendah akan mengurangi pendapatan per unit yang diterima, biasanya akan menghasilkan kuantitas penjualan yang lebih tinggi. Harga yang lebih tinggi akan meningkatkan pendapatan per unit yang diterima namun akan menghasilkan kuantitas unit penjualan yang lebih rendah. Harga jual produk maupun jasa dapat ditentukan dengan beberapa metode, antara lain: a. Penentuan harga jual normal Ada dua unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga jual normal, yakni taksiran biaya penuh dan laba yang diharapkan. Dalam penentuan harga jual normal, harga ditentukan dengan menambah biaya penuh masa yang akan datang dengan suatu persentase tambahan di atas jumlah biaya (mark up). Perhitungannya adalah sebagai berikut: Harga jual = taksiran biaya penuh + laba yang diharapkan b. Penentuan harga jual dalam cost type contract Merupakan penentuan harga jual berdasarkan kontrak pembuatan produk atau jasa di mana pembeli menyetujui harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari seluruh biaya tersebut. c. Penentuan harga jual pesanan khusus Pesanan khusus adalah pesanan yang diterima perusahaan di luar pesanan regular perusahaan. Pemesan biasanya memesan dalam jumlah besar sehingga harga yang diminta berada di bawah harga jual normal, yaitu di bawah biaya penuh yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi, namun di atas biaya variabel. Dalam keadaan ini perusahaan mendapatkan laba kontribusi sebab seluruh biaya tetap akan dibebankan pada perhitungan pesanan regular perusahaan. d. Penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah Pada metode ini harga jual produk didasarkan pada biaya penuh masa yang akan datang ditambah laba yang diharapkan. Produk dan jasa yang mendapat pengaruh atas Peraturan Pemerintah adalah Halaman | 216 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
produk dan jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat luas, antara lain bahan bakar, minyak, beras, telepon, listrik, dan sebagainya. Konsep-Konsep Dasar Dalam Penentuan Harga
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dal am menetapkan harga. Biaya, permintaan pasar, situasi persaingan, jangkauan waktu, dan strategi merupakan hal-hal yang harus dipertimbangkan, dan semuanya penting. Berikut ini adalah beberapa konsep dasar ekonomi yang mempengaruhi harga: a. Permintaan pelanggan Secara umum, para pelanggan menginginkan barang-barang dan jasa yang berkualitas tinggi dengan harga yang rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan kurva permintaan tradisional yang menunjukkan relasi yang berlawanan antara harga dan kuantitas. Pada tingkat harga yang lebih rendah pelanggan akan membeli lebih banyak barang. Selain itu, permintaan pelanggan juga dipengaruhi oleh pendapatan pelanggan, kualitas produk yang dijual, ketersediaan barang pengganti, permintaan untuk barang-barang pelengkap, baik untuk memenuhi kebutuhan maupun untuk kemewahan, dan lain sebagainya. b. Elastisitas harga permintaan Suatu faktor penting yang menentukan di mana perubahan harga akan menghasilkan perubahan kuantitas, atau suatu tingkat penentuan di
mana jumlah barang yang diminta berubah sesuai
dengan perubahan harga disebut sebagai elastisitas harga permintaan. Elastisitas harga permintaan dapat bervariasi dari yang elastis sampai tidak elastis. Ketika permintaan tidak elastis, suatu perubahan harga memiliki pengaruh yang relatif kecil terhadap jumlah permintaan. Hal yang sebaliknya terjadi pada permintaan elastis. c. Struktur pasar Struktur pasar mempengaruhi tingkat kebebasan perusahaan untuk mengubah harga. Perusahaan perusahaan harus awas terhadap struktur pasar di mana mereka beroperasi, agar mereka memahami pilihan-pilihan harga mereka. Strategi Penentuan Harga
Perusahaan menentukan harga produk mereka dengan pertimbangan biaya produksi, suplai persediaan, dan harga persaingan. a. Penentuan harga berdasarkan biaya produksi Dalam strategi ini, perusahaan menentukan harga untuk sebuah produk dengan mengestimasi biaya per unit untuk memproduksi produk tersebut dan menambahkan suatu kenaikan. Jika metode ini digunakan, perusahaan juga harus mencatat semua biaya produksi yang melengkapi produksi sebuah produk. Penentuan harga berdasarkan biaya berupaya untuk memastikan bahwa biaya produksi dapat tertutupi.
Halaman | 217 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
b. Penentuan harga berdasarkan suplai persediaan Pada umumnya perusahaan cenderung menurunkan harga jika mereka harus mengurangi persediaan. c. Penentuan harga berdasarkan harga pesaing Perusahaan umumnya akan mempertimbangkan harga pesaing ketika menentukan harga produk mereka. Selain itu, perusahaan juga dapat menggunakan berbagai strategi penentuan harga untuk bersaing melawan produk-produk lain, antara lain: 1) Penentuan harga penetrasi Jika sebuah perusahaan ingin memastikan bahwa ia dapat menjual produknya, maka perusahaan tersebut akan menentukan harga yang lebih rendah dibanding produk-produk pesaing agar dapat menembus pasar. Keberhasilan dari penentuan harga penetrasi ini tergantung pada seberapa besar tanggapan konsumen terhadap penurunan harga. Permintaan akan produk dengan harga elastis akan sangat responsif terhadap perubahan harga. Namun perusahaan tidak perlu menggunakan strategi ini jika produk mereka tidak elastis terhadap harga, karena kebanyakan konsumen tidak akan beralih ke produk pesaing untuk mengambil keuntungan dari harga yang lebih rendah. 2) Penentuan harga defensif Jika perusahaan menyadari bahwa harga sebuah produk kompetitif telah diturunkan, maka perusahaan akan menggunakan strategi penentuan harga defensif, yakni tindakan menurunkan harga produk untuk mempertahankan pangsa pasarnya. 3) Penentuan harga prestise Perusahan akan menggunakan strategi ini jika produk mereka dimaksudkan untuk meraih kesan lini yang terbaik. Gross Margin (Marjin Kotor)
Gross margin is ratio of gross profit to sales revenue. The gross margin is not an exact estimate of the company‟s pricing strategy, but it does give a good indication of financial he alth. (www.investopedia.com) Menurut Martin Fridson dan Fernando Alfarez (2002 : 282) gross margin, which is particularly important in analyzing retailers, measures management‟s skill in buying and selling at advantages prices. Marjin kotor berbeda dengan laba kotor. Laba kotor merupakan hasil pengurangan dari total penjualan dengan harga pokok penjualan, sedangkan marjin kotor merupakan rasio dari laba kotor dan penjualan. Adapun elemen-elemen yang menentukan besarnya laba kotor adalah: 1. Elemen pendapatan penjualan, elemen ini ditentukan oleh besarnya: Halaman | 218 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
o
Harga jual satuan
o
Kuantitas atau volume penjualan
2. Elemen harga pokok penjualan, elemen ini ditentukan oleh besarnya: o
Harga pokok penjualan setiap produk
o
Kuantitas atau volume penjualan
Perhitungan laba kotor disajikan seperti contoh berikut: Pendapatan Penjualan Penjualan Bersih
Rp 25.000.000
Dikurangi: Retur Penjualan dan Pengurangan Harga 1.000.000 Diskon Penjualan Pendapatan Penjualan Bersih
800.000 Rp 23.200.000
Marjin kotor digunakan untuk mengukur perbandingan antara laba kotor dengan tingkat penjualan bersih, di mana laba kotor diperoleh dengan cara mengurangkan antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. Semakin besar rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan, karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi dan ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah bila dibanding dengan penjualan. Sebaliknya, semakin kecil rasio marjin kotornya, maka semakin kurang baik pula operasional perusahaan. Marjin kotor merupakan variabel yang sangat penting dalam memahami kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba. Adalah sangat penting untuk mengetahui faktor apa saja yang mengendalikan rasio ini. Rasio marjin kotor dipengaruhi oleh penjualan dan harga pokok penjualan ataupun biaya produksi. Rasio yang rendah bisa disebabkan oleh penjualan turun lebih besar dari turunnya biaya-biaya, dan sebaliknya. Atau lebih jelasnya, apabila rasio ini bertambah tinggi antara satu periode dengan periode selanjutnya, berarti hal ini mengindikasikan perusahaan berhasil menekan biaya produksi seefisien mungkin. Sebaliknya, semakin rendah angka rasio marjin kotor, maka hal ini menunjukkan bertambahnya biaya produksi.
Halaman | 219 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Analisis marjin kotor sering digunakan dalam perencanaan keuangan atau penganggaran, namun teknik ini juga bisa digunakan dalam analisis laporan keuangan. Analisis menggunakan data penjualan, harga pokok penjualan, dan laba kotor. Dengan menggunakan ketiga data tersebut, kita dapat menghitung marjin kotor dengan rumus:
Penjualan bersih – Harga pokok penjualan Marjin kotor = ------------------------------------------------ x 100% Penjualan bersih Untuk lebih memahami rumus tersebut, kita dapat memperhatikan contoh berikut. Misalkan pendapatan penjualan PT.Y sebesar Rp25.000.000, harga pokok penjualannya Rp10.000.000, sehingga laba kotornya adalah Rp15.000.000. maka berdasarkan rumus di atas dapat dihitung marjin kotornya adalah sebesar 60%. Rasio ini memberitahukan laba dari perusahaan yang berhubungan dengan penjualan setelah dikurangi biaya untuk memproduksi barang yang dijual. Rasio tersebut merupakan pengukur efisiensi operasi perusahaan, serta merupakan indikasi dari cara produk ditetapkan harganya. Hubungan dan Pengaruh Harga Jual Terhadap Gross Margin
Marjin kotor mencerminkan harga, volume, dan biaya yang terjadi pada suatu periode perolehan marjin tersebut. Pada perusahaan manufaktur, perubahan pada marjin kotornya mencerminkan perubahan terhadap harga jual
produk perusahaan, tingkat biaya pabrikasi atau perubahan
volume penjualan produk tersebut. Pada perusahaan dagang atau jasa, perubahan terhadap marjin kotor mencerminkan perubahan terhadap harga jual produk atau jasa tersebut, besarnya jumlah yang dibayarkan untuk membeli produk dari pemasok dan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan jasa. Dalam organisasi perdagangan/ jasa, marjin kotor dapat dipengaruhi oleh kombinasi perubahan dalam: 1. Harga jual yang dibebankan untuk produk/ jasa yang diberikan 2. Harga beli yang dibayarkan untuk barang yang dibeli dari luar 3. Biaya jasa yang diberikan oleh sumber internal dan eksternal 4. Setiap perubahan volume dalam bauran produk/ jasa perusahaan Dari uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan secara teoritis bahwa harga jual mempunyai pengaruh yang positif terhadap marjin kotor produk. Hal ini dibuktikan dengan kondisi di mana setiap kenaikan maupun penurunan marjin kotor perusahaan dipengaruhi oleh keputusan manajemen perusahaan untuk menaikkan ataupun menurunkan harga jual produk perusahaan tersebut.
Halaman | 220 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Rumus Menghitung Harga Pokok Pejualan
Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur -unsur yang berhubungan dengan harga pokok penjualan. Unsur-unsur itu antara lain: - persediaan awal barang dagangan; - pembelian; - biaya angkut pembelian; - retur pembelian dan pengurangan harga; - potongan pembelian Rumus harga pokok penjualan:
Keterangan Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian Atau Barang yang dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi. Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan. Perhatikan bagan di bawah ini.
Halaman | 221 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi pokok
Waktu A.
Kompetensi Inti
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 3 :
KI 4 :
B.
: SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) :X/2 : Pemasaran produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani secara langsung : 2 JP (4 x 45 Menit)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar 1. KD Pada KI-3
KD 3.10.
Memahami strategi pemasaran produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani secara langsung
2. KD Pada KI-4 KD 4.10.
C.
Memasarkan produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani secara langsung
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Indikator KD Pada KI-3 Halaman | 222 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.10.1. 3.10.2.
3.10.3. 2.
Indikator KD Pada KI-4 4.10.1.
4.10.2.
D.
Mencoba memasarkan produk produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) melalui berbagai strategi pemasaran dan media pemasaran Menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang pemasaran produk dalam berbagai bentuk media (lisan/tulisan)
Materi Pembelajaran
Target konsumen
Pesaing Usaha
Perencanaan
E.
Memahami cara pemasaran produk produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani secara langsung Menganalisis strategi pemasaran terhadap hasil produksi produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dan lainnya di masyarakat Memahami rencana pemasaran dan media yang digunakan
Pemasaran langsung/ direct selling) Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke 12 (2 x 45 Menit) Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 15 Menit
a. Apersepsi
Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME Absensi kehadiran siswa
Halaman | 223 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Membaca Buku Referensi selama 15 menit
Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “Pemasaran produk produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani secara langsung” langsung” b. Memotivasi
Inti Stimulation (pemberian stimulus)
Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan. Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang Pemasaran produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani secara langsung Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6 orang perkelompok untuk penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru guru 60 Menit
Mengamati:
Peserta didik membaca buku teks tentang pemasaran produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani secara langsung dengan mengenal dan memahami istilah-istilah seperti pengertian konsumen, pesaing, strategi pemasaran dan media pemasaran Guru menugaskan peserta didik untuk Mengamati kegiatan pemasaran produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani secara langsung dengan cara observasi ke pasar/super market/ sentra penjualan di sekitar sekolah atau membaca/menyimak dari berbagai literatur atau nara sumber lain.
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana peserta didik didik mengajuk mengajukan an pendapat pendapat yang yang berkenaan berkenaan dengan dengan suatu pokok bahasan)
Problem statement (pertannyaan/iden tifikasi masalah)
Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari materi konsumen dan pesaing, strategi pemasaran, rencana dan media pemasaran antara lain: 1. Pengertian konsumen dan pesaing
Halaman | 224 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. 3. 4.
Media pemasaran yang efektif dan efisien Dampak negatif pemasaran secara langsung Keuntungan sistem pemasaran secara langsung
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik didik bertanya kepada guru dan dan teman tentang materi pelajaran) pelajaran)
Data Collection (pengumpulan data)
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi tentang konsumen dan pesaing, strategi pemasaran, rencana dan media pemasaran melalui berbagai sumber Mengumpulkan data/informasi tentang latihan memasarkan produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) melalui berbagai strategi pemasaran terhadap produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani secara langsung yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik didik bertanya atau membaca membaca sumber sumber di luar luar buku buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Verification (pembuktian)
Mengasosiasi :
Guru menugaskan peserta didik secara berkelompok untuk mendiskusikan cara memasarkan hasil produksi aneka produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dengan cara yang efisien sehingga dapat dikenal masyarakat Guru bersama siswa secara bersama-sama mendiskusikan teknik pemasaran langung yang baik menggunakan sistem penjualan langsung mendatangi Kedai-Kedai atau Superarket Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mendiskusikan kelemahan dan kelebihan dari setiap strategi pemasaran yang dilakukan untuk memasarkan produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget,
Halaman | 225 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asi n) (Nilai Kewirasusahaan yang dikembangkan adalah adalah Kreatif dimana peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok bahasan)
Kegiatan Penutup
1.
2. 3. 4. 5.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir
15 Menit
Menginga ngattkan kan petugas ugas pike ik et kela kelass untuk untuk membersihka rsi hkan n 6. Mengi ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 7.
Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 13 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 10 Menit
a. Apersepsi
Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang sam sampah pada tempatnya nya.
Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Guru menugaskan peserta didik untuk duduk sesuai
Halaman | 226 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
kelompok kerajinan yang sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya Inti Verification (Pembuktian)
Mengeksplorasi:
60 Menit
Mengumpulkan data dan informasi tentang Strategi pemasaran, dan Rencana Pemasaran serta media pemasaran yang digunakan oleh setiap kelompok untuk memasarkan produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah dipraktekkan sesuai kelompok pengolahan yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya Guru menugaskan kepada peserta didik dalam kelompoknya masing-masing untuk menentukan strategi dan media pemasaran paling tepat dan efisien yang digunakan untuk memasarkan produk kerajinan kelompoknya Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mendiskusikan kemungkinan baik dampak negatif dan positif dari strategi dan media pemasaran yang dipilih serta cara mengatasinya
(Nilai Kewirasusahaan yang dikembangkan adalah adalah Kerja sama dimana peserta didik mengerjakan tugas secara kelompok)
Generalization (Menarik Kesimpulan)
Mengkomunikasikan
Setiap kelompok mempresentasikan dan menyajikan hasil diskusi dalam menetukan strategi dan media pemasaran paling tepat dan efisien yang digunakan untuk memasarkan produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) sesuai kelompoknya Setiap kelompok dapat menyimpulkan strategi dan media paling tepat dan efisien yang digunakan untuk memasarkan produk kerajinan aneka kerajinan modern dengan motif ulos, songket, batik, dan kain panjang kelompoknya kelompoknya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri
Halaman | 227 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup
1.
2. 3. 4.
5. 6.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok yang telah membacakan hasil diskusi Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan melaporkan bagaimana hasil strategi dan media pemasaran langsung yang telah dipih dalam memasarkan produk kerajinannya Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir
20 Menit
Menginga ngattkan kan petugas ugas pike ik et kela kelass untuk untuk membersihka rsi hkan n 7. Mengi ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 8.
F.
Mengucapakan salam
Penilaian, Remidial dan Pengayaan 1. Penilaian a. Bentuk Soal Uraian Test Rubrik Soal Pengetahuan Pengetahuan
No
Soal
1
Apa yang dimaksud dengan promosi? Sebutkan pula tujuantujuan dari promosi! Salah satu tujuan promosi yaitu untuk meningkatkan pembelian ulang. Menurut anda cara efektif apa saja yang dapat digunakan digunakan untuk meningkatkan pembelian ulang konsumen? Menurut Anda, kapan sebaiknya iklan diutamakan dalam perpaduan promosi?
2
3 4
Skor
Strategi marketing yang perfect tentu sudah membekali tim yang secara langsung dalam proses personnal selling dengan antisipasi lapangan dan taktik membujuk yang relevan, sopan dan efektif. Namun masyarakat tetap saja boleh menolak, karena secara umum, budaya, kemampuan dalam masyarakat mampu mempengaruhi keputusan. Apa saja alasan yang mendasari masyarakat menolak suatu produk atau layanan?
Halaman | 228 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pedoman Penskoran
No
Jawaban
1
Jawab: Promosi merupakan suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya. Tujuan: a. Meningkatkan volume penjualan b. Meningkatkan pembeli coba-coba c. Meningkatkan pembelian ulang d. Meningkatkan loyalitas e. Memperluas kegunaan
2
Jawab: Cara efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan pembelian ulang konsumen diantaranya adalah: Memberikan kupon di dalam produk yang berisi potongan harga bagi pembelian selanjutnya Menggunakan cara “beli tiga gratis satu” Menggunakan cara “10 kupon gratis satu”
Skor
3
Jawab: Iklan konsumen sebaiknya diutamakan dalam keadaan yang berikut: Jika penilaian menunjukkan bahwa kondisi sangat baik untuk mempengaruhi penilaian konsumen dan untuk menciptakan tindakan pembelian yang cepat melalui iklan konsumen itu Jika analisa membawa kepada kesimpulan bahwa kewiraniagaan tidak penting dalam pemasaran yang menguntungkan bagi produk ini Jika usaha promosi dealer dan metode-metode penjualan lainnya jika dipakai sendirian ternyata kurang memberikan harapan dalam meningkatkan penjualan daripada iklan konsumen
4
Jawab: Harga Loyalitas pemasok lama Tak mampu membuat keputusan Faktor produk yang kurang kompetitif Tidak menyukai perusahaan, sistem dan penjualnya.
Halaman | 229 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2.
Remidial
Mata Pelajaran
:
Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester
:
X/2
Kompetensi Dasar
:
Topik/Subtopik
:
3.10 Memahami cara pemasaran produk kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya local secara langsung Pemasaran produk kerajinan
Indikator Pencapaian Kompetensi
:
3.10.3 Menganalisis strategi pemasaran terhadap hasil produksi di masyarakat
Rubrik Keterampilan 1. Jelaskan Pengertian Pemasaran Langusng! 2. Uraikan secara lengkap Manfaat Pemasaran Langsung 3. Jelaskan yang dimaksud dengan Basis Data Pelanggan dan Pemasaran Langsung 4. Bagaimanakah Saluran-Saluran dalam Pemasaran Langsung Pedoman Penskoran
No 1
Jawaban Pemasaran langsung atau Direct Marketing adalah metode penjualan dimana pengiklan atau penjual mendekati pelanggan potensial secara langsung dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Contoh dari pemasaran langsung ialah penjualan lewat telepon, email diminta atau tidak diminta, dan katalog mail, leaflet, iklan outdoor, brosur dan kupon
2
Pemasaran langsung memberikan manfaat bagi pelanggan dalam banyak hal seperti : a. Rasa senang, nyaman, dan bebas dari pertengkaran b. Menghemat waktu c. Pemilihan barang dagangan tang lebih banyak Pemasaran langsung juga memberikan manfaat untuk penjual seperti : a. Menekan biaya dan meningkatkan kecepatan dan efisiensi b. Dapat ditentukan waktunya agar menjangkau calon pelanggan pada saat yang paling tepat
3
Basis data pelanggan adalah kumpulan yang terorganisir atas data yang menyeluruh tentang pelanggan atau calon pelanggan individu, yang meliputi data geografis, demografis, psikografis dan perilaku. · Surat Langsung · Pemasaran Katalog
4
3.
Skor
Pengayaan
Halaman | 230 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
1. Buatlah Makalah tentang Manfaat, dan tantang yang dihadapai dalam pemasaran langsung terhadapa hasil kerajinan produk yang yang telah dibuat ayitu kerajinan mmebuat aksesoris, pakaian, Tas, Dompet, Sepatu, dan lainnya denga motif-motif kain tradisional seperti motif ulos, batik, songket dan kain panjang Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
G.
Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 2013 2. Internet
Alat
1. LCD Proyektor 2. Laptop/Notebook atau komputer 3. Jaringan Internet/Modem
Media Pembelajaran
1. White board 2. Video Pembelajaran Manajemen 3. Gambar-gambar pendukung 4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Guru Pamong
Percut Sei Tuan, Mahasiswa PPL
Agustus 2016
DAMAINI, S.Pd NIP. 19641231 200003 2 024
............................................ .......................................................... .............. NIM.
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
MULIADI, S.Pd, M.Si NIP. 19651012 198811 1 003
Halaman | 231 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi Pemasaran Langsung Adalah penggunaan saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan mengirimkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa perantara pemasaran.
Saluran yang dapat digunakan : 1.
Surat langsung
2.
Pemasaran katalog
3.
Telemarketing
4.
TV interaktif
5.
Kios
6.
Situs Web
7.
Peralatan Bergerak (Mobile)
Contoh: Land’s End berhasil
sebagai produsen pakaian di internet, terutama karena menampilkan model 3D virtual yang memungkinkan pelanggan “mencoba” pakaian sebelum memesan. Manfaat Pemasaran Langsung
1. Dapat menjangkau calon pelanggan pada saat yang tepat dan dibaca oleh calon pelanggan yang memiliki prospek 2. Memungkinkan pemasar menguji media dan pesan alternatif alt ernatif untuk menemukan pendekatan yang paling efektif dari segi biaya 3. Membuat penawaran dan strategi pemasar kurang dapat dilihat pesaing 4.
Dapat mengukur respons terhadap kampanye
Surat Langsung Surat langsung merupakan media yang terkenal karena memungkinkan selektivitas pasar sasaran, dapat disesuaikan dengan konsumen yang dituju, fleksibel, dan memungkinkan pengujian dini dan pengukuran respons. Salah satu pengguna terbesar surat langsung adalah industri i ndustri jasa keuangan. Contoh:
menggunakan surat langsung melalui cetakan variabel digital yang menunjukkan tiga versi kartu bisnis Kodak‘s Creative Network
Tujuan
Menghasilkan petunjuk dari calon pelanggan
Memperkuat hubungan pelanggan
Menginformasikan dan mendidik pelanggan
Mengingatkan pelanggan tentang penawaran
Memperkuat keputusan pembelian pelanggan terbaru
Halaman | 232 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pasar Sasaran dan Prospek
Pemasar dapat mengidentifikasi calon pelanggan antara lain berdasarkan:
Usia
Jenis kelamin
Penghasilan
Pendidikan
Pembelian surat pesanan sebelumnya
Kejadian
Elemen Penawaran
Strategi penawaran memiliki lima elemen, antara lain: a.
Produk
b.
Penawaran
c.
Media
d.
Metode Distribusi
e.
Strategi Kreatif
Elemen Penawaran Sementara untuk pemasar surat langsung, harus dipilih lima komponen surat, yang mencakup:
a.
Amplop luar
b.
Surat penjualan
c.
Pamflet
d.
Formulir jawaban
e.
Amplop Penjualan
Menguji Elemen Salah satu keunggulan besar pemasaran langsung adalah kemampuan menguji berbagai elemen strategi penawaran, seperti: Produk, fitur produk, kerangka dasar tulisan, jenis jasa pengirim surat, amplop, harga, atau daftar alamat surat.
Contoh: The Phoenician, resor mewah di Arizona mengalami peningkatan pelanggan sebesar 21% akibat peningkatan anggaran untuk saluran langsung dan kontak tel epon ke dalam. Mengukur Keberhas Keberhasilan ilan Kampanye: Nilai Seumur Hidup Dengan menambahkan biaya kampanye yang direncanakan, pemasar langsung dapat menentukan tingkat respons titik impas yang dibutuhkan. Tingkat ini harus merupakan hasil bersih barang yang dikembalikan dan piutang tak tertagih.
Halaman | 233 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pemasaran Katalog
Dalam pemasaran katalog, perusahaan dapat mengirimkan katalog bisnis lini penuh, katalog konsumen khusus, dan katalog bisnis, yakni dapat dala m bentuk:
katalog cetak,
CD
video
online
Contoh:
Black Box, perusahaan layanan teknis terbesar di dunia untuk mendisain, membangun, dan merawat sistem infrastruktur data dan suara, memperoleh penghargaan Catalog of The Year pada Annual Annual Co C onfere nferenc nce e for for Cata Catalog log and Multicha Multichanne nnell Me M erchant rchantss selama 3 kali berturutturut Telemarketing
Adalah penggunaan telepon dan pusat panggilan (call center) untuk menarik prospek, menjual kepada pelanggan yang telah ada dan menyediakan layanan dengan mengambil pesanan dan menjawab pertanyaan melalui telepon. Perusahaan menggunakan telemarketing untuk:
Telemarketing ke dalam: dalam: menerima telepon dari pelanggan
Telemarketing ke luar : memulai telepon ke prospek dan pelanggan
Contoh: Raleigh Bicycles menggunakan Bicycles menggunakan telemarketing yang mengurangi 50% tenaga penjualan dan meningkatkan 34% penjualan dalam satu kuartal. Pemasaran Interaktif
Saluran elektronik seperti internet adalah saluran terbaru untuk berkomunikasi dan menjual secara langsung ke pelanggan.Internet menyediakan peluang kepada pemasar dan konsumen untuk interaksi dan individualisasi yang jauh lebih besar. Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan antara lain:
Perusahaan dapat mengirimkan pesan khusus yang melibatkan konsumen dengan mencerminkan minat dan perilaku khusus mereka Web menawarkan keunggulan penempatan kontekstual dan membeli iklan di situs yang berhubungan dengan dengan penawaran pemasar
Halaman | 234 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kelemahan antara lain:
Pengiklan kehilangan kendali atas apa yang ingin dilakukan konsumen dengan pesan online dan kegiatan mereka.
Situs Web
Dikatakan efektif apabila memiliki elemen:
Konteks (context)
Konten (content)
Komunitas (community)
Penyesuaian (customization)
Komunikasi (communication)
Koneksi (connection)
Perdagangan (commerce)
Situs Mikro
Adalah daerah terbatas di Web yang dikelola dan dibayar oleh pengiklan/perusahaan luar. Situs mikro merupakan laman Web individual atau kumpulan laman yang berfungsi sebagai suplemen situs utama dan cocok bagi perusahaan yang menjual produk dengan minat rendah
Iklan Pencari
Terdiri atas:
Iklan pencarian berbayar (paid-search)
Iklan berbayar per-klik (pay-per-click)
Di mana pengiklan hanya membayar jika ada yang „mengklik‟ link tersebut. Biaya per -klik tergantung pada seberapa tinggi peringkat link itu dan popularitas kata kunci. Iklan Tampilan
Terdiri atas:
Iklan pencarian berbayar (paid-search)
Iklan berbayar per-klik (pay-per-click)
Di mana pengiklan hanya membayar jika ada yang „mengklik‟ link tersebut. Biaya per -klik tergantung pada seberapa tinggi peringkat link itu dan popularitas kata kunci. Pemasaran Mobile Contoh:
Perusahaan angkutan Jepang, NTT D oCoMo I nc., mulai memasang iklan di situs Webmobile pada tahun 2000 dan menampilkan 1,5 milyar iklan pada tahun 2006. Halaman | 235 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Berita dari Mulut ke Mulut
Aspek kunci jaringan sosial adalah berita dari mulut ke mulut (word of mouth)serta jumlah dan sifat percakapan dan komunikasi antara berbagai pihak. Metode ini sangat efektif untukbisnis kecil yang di dalamnya pelanggan dapat merasakan hubungan yang lebih pribadi. Contoh:
Produk seperti H ush Puppies dan donat Krispy K reme yang sukses, dibangun melalui berita dari mulut ke mulut yang kuat. Pemasaran Buzz dan Viral Pemasaran buzz (gosip dan perbincangan) menghasilkan ketertarikan, menciptakan publisitas, dan mengekspresikan informasi relevan baru yang berhubungan dengan merk melalui sarana tak terduga atau bahkan mengejutkan Pemasaran viral (menular seperti virus) adalah “berita dari satu klik mouse ke klik berikutnya” yang mendorong konsumen menceritakan produk dan jasa secaraonline Contoh:
Blendtec , produsen blender, memperoleh ketenaran luar biasa setelah meluncurkan seri video online berjudul “Will it blend” yangmenggambarkan bagaimana alat tersebut menghancurkan apa saja, termasuk iPhone. Pemimpin Opini
Tiga jenis orang yang berhasil memicu minat masyarakat tentang sebuah ide adalah: 1. 2. 3.
Maven, yaitu orang yang mengerti tentang hal besar dan kecil Penghubung, yaitu orang yang tahu dan berkomunikasi dengan banyak orang lain Wiraniaga, yaitu orang yang memiliki kekuatan alami
Contoh: Sony Ericsson mempekerjakan aktor yang berpakaian seperti turis untuk meminta pengunjung lokasi wisata memfoto dirinya menggunakan kamera telepon mobile T681 yang baru diluncurkan. Blog
Blog , jurnal atau buku harian online yang diperbaharui secara teratur menjadi gerai penting bagi berita dari mulut ke mulut.Salah satu daya tarik blog yang jelas adalah menyatukan orang dengan minat yang sama.Sebagian konsumen menggunakan blog dan video sebagai sarana retribusi dan balas dendam terhadap perusahaan atas jasa layanan yang buruk dan produk yang gagal. Contoh:
blog gosip selebriti online PopSugar menelurkan kelompok blog ceria tentang mode (F abSugar), kebugaran (FitSugar), dan humor ( GiggleSugar). Halaman | 236 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Hal Yang Harus Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan oleh Berita dari Mulut ke Mulut
a.
“Membayar” dengan umpan balik
b.
Memaksakan untuk terbuka pada peserta berita
c.
Menuntut Kejujuran
d.
Membantu pelanggan menceritakan kisah
e.
Jangan menggunakan skenario
f.
Jangan merencanakan
g.
Jangan Menjual
h.
Jangan Mengabaikan
Mengukur Efek Berita dari Mulut Ke Mulut Terdapat berbagai cara untuk mengukur efektivitas berita dari mulut ke mulut, antara lain:
Skala kampanye (jangkauan kampanye)
Kecepatan kampanye menyebar
Pangsa suara di ruang tersebut
Pangsa suara dalam kecepatan tersebut
Relevansi pesan
Kemampuan bertahan pesan
Seberapa jauh pesan bergerak dari sumbernya
Merancang Tenaga Penjualan
Istilah perwakilan penjualan mencakup enam posisi, yakni:
Pengirim (deliverer)
Pengambil pesanan (order taker)
Misionaris (missionary)
Teknisi (technician)
Penciptaan permintaan (demand creator )
Penyedia solusi ( solution vendor )
Langkah-langkah merancang tenaga penjualan:
1.
Merancang tujuan tenaga penjualan
2.
Merancang strategi tenaga penjualan
3.
Merancang struktur tenaga penjualan
4.
Merancang ukuran tenaga penjualan
5.
Merancang kompensasi tenaga penjualan
Halaman | 237 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi pokok
Waktu A.
Kompetensi Inti
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 3 :
KI 4 :
B.
: SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) :X/2 : Proses evaluasi hasil kegiatan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani : 2 JP (4 x 45 Menit)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar 1. KD Pada KI-3
KD 3.11.
Memahami proses evaluasi hasil kegiatan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
2. KD Pada KI-4 KD 4.11.
C.
Mengevaluasi hasil kegiatan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Indikator KD Pada KI-3 Halaman | 238 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.11.1. 3.11.2. 3.11.3.
2.
Indikator KD Pada KI-4 4.11.1.
4.11.2. 4.11.3.
D.
Memahami pengertian evaluasi usaha Menganalisis permasalahan usaha dan solusinya Mengevaluasi pengembangan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
Mencoba Mengumpulkan data/informasi tentang komponen evaluasi hasil usaha, Permasalahan usaha dan solusinya serta Pengembangan usaha usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani Mencoba Berlatih mengevaluasi hasil usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani secara langsung yang telah dilakukan Menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang laporan hasil evaluasi dalam berbagai bentuk media (lisan/tulisan.)
Materi Pembelajaran
Komponen evaluasi hasil usaha Permasalahan usaha dan solusinya Pengembangan usaha Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke 14 (2 x 45 Menit)
E.
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 15 Menit
a. Apersepsi
Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Membaca Buku Referensi selama 15 menit
Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “Komponen evaluasi hasil usaha” b. Memotivasi
Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann
Halaman | 239 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan.
Inti Stimulation (pemberian stimulus)
Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang komponen evaluasi hasil usaha Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6 orang perkelompok untuk penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru 60 Menit
Mengamati:
Peserta didik membaca buku teks tentang komponen evaluasi hasil usaha, Permasalahan usaha dan solusinya serta pengembangan usaha aneka produk pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dari Buku paket Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Guru menugaskan peserta didik untuk Mengamati komponen evaluasi hasil usaha dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan penjelasan yang disampaikan oleh guru baik secara langsung maupun menggunakan slide presentasi
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok bahasan)
Problem statement (pertannyaan/iden tifikasi masalah)
Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari materi komponen evaluasi hasil usaha, Permasalahan usaha produk pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)dan solusinya serta pengembangan usaha antara lain: 1. Bagaimanakah evaluasi hasil usaha aneka produk pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) ? 2. Apakah harus dilakukan evaluasi hasil usaha?
Halaman | 240 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.
Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang dihadapi sebagai upaya pengembanngan usaha aneka produk pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang dibuat ?
(Nilai Kewirasusahaan yang dikembangkan adalah Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Data Collection (pengumpulan data)
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi tentang komponen evaluasi hasil usaha, Permasalahan usaha aneka produk pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dan solusinya serta pengembangan usaha melalui berbagai sumber Mengumpulkan data/informasi tentang latihan mengevaluasi hasil usaha aneka produk pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah dilakukan terhadap produk kerajinan yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Verification (pembuktian)
Mengasosiasi :
Guru menugaskan peserta didik secara berkelompok berdiskusi untuk mengevaluasi hasil usaha aneka produk pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya dan telah dipasarkan kepada konsumen Setiap kelompok berdiskusi untuk menganalisis dan mengkaji secara mendalam tentang dampak sosial yang ditimbulkan terhadap produk usaha aneka produk
Halaman | 241 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang sudah dipraktekkan
Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mendiskusikan permasalahan usaha aneka produk pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dan solusinya serta langkah yang harus dilakukan dalam pengembangan usaha tersebut
(Nilai Kewirasusahaan yang dikembangkan adalah Tanggung jawab dimana peserta didik menjalankan tugas kelompok)
Kegiatan Penutup
1.
2. 3. 4. 5.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir
15 Menit
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 7.
Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 15 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Alokasi Waktu 10 Menit
a. Apersepsi
Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah Halaman | 242 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
agar tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada tempatnya.
Inti Verification (Pembuktian)
Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME Absensi kehadiran siswa Guru menugaskan peserta didik untuk duduk sesuai kelompok kerajinan yang sudah ditentukan yaitu 60 Menit
Mengeksplorasi:
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta menghubungkan teori dan praktik evaluasi yang dilakukan terhadap produk aneka produk pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)yang telah diprsktekkan dan dipasarkan Guru menugaskan kepada peserta didik dalam kelompoknya masing-masing untuk menyimpulkan permasalahan usaha dan solusi dalam pengembangan usaha terhadap produk aneka produk pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah dibuat oleh setiap kelompok
(Nilai Kewirasusahaan yang dikembangkan adalah Ulet dimana peserta didik tidak mudah menyerah dalam mengerjakan tugas)
Generalization (Menarik Kesimpulan)
Mengkomunikasikan
Setiap kelompok mempresentasikan dan menyajikan hasil diskusi yaitu menyimpulkan permasalahan usaha dan solusi dalam pengembangan usaha terhadap produk aneka produk pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan
Halaman | 243 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah dibuat oleh setiap kelompok Setiap kelompok dapat menyimpulkan teori dan praktik evaluasi yang dilakukan terhadap produk aneka aneka produk pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah diprsktekkan dan dipasarkan
(Nilai Kewirasusahaan yang dikembangkan adalah Ulet dimana peserta didik
melakukan berbagai alternatif cara dalam
mengerjakan tugas)
Kegiatan Penutup
1.
2. 3. 4.
5. 6.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok yang telah membacakan hasil diskusi Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan melaporkan permasalahan usaha aneka kerajinan modern dengan motif ulos, songket, batik, dan kain panjang dan solusinya serta pengembangan usaha dalam bentuk Hard Copy (Print Out) Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir
20 Menit
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas 8.
F.
Mengucapakan salam
Penilaian, Remidial dan Pengayaan 1. Penilaian a. Bentuk Soal Uraian Test Rubrik Soal Pengetahuan Halaman | 244 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
No 1
Soal Tuliskan dan Jelaskan cara – cara pengembangan produk baru!
2 3
Sebutkan macam-macam alternatif strategi produk mix? Jelaskan apa yang dimaksud dengan merk dan sebutkan jenis jenis merk berdasarkan tujuan produk!
4
Sebutkan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam memberikan kemasan suatu produk! Sebut dan jelaskan dimensi kualitas produk yang berupa barang!
5
Skor
Pedoman Penskoran
No 1
Jawaban a.
b.
c.
d.
e.
f.
2
Skor
Jawaban : Inovasi Tiada Henti : melakukan inovasi yang berkelanjutan (continue) untuk menciptakan produk baru.Contoh : Sepeda Motor Produk yang belum ditawarkan : produk yang belum pernah ditawarkan kepada konsumen (membuat produk baru). Contoh : Produk tambahan dari produk sebelumnya : produk yang sudah ada sebelumnya di kembangkan kembali agar memiliki variasi manfaatnya. Contoh : Indomie. peningkatan dan perbaikan : melakukan peningkatan dan perbaikan atas produk yang telah dimiliki. Contoh : Yamaha Mio, pertama di produksi Mio automatic (standar), setelah itu di kembangkan lagi menjadi Mio soul, kemudian pengembangan yang terbaru lagi yaitu Mio J. memposisikan kembali (repositioning) : menempatkan/memproduksi barang dengan manfaat secara keseluruhan. Contoh : Sabun cuci sunlight dulu batangan yang kebanyakan dipakai orang di desa desa, sedang kan di kota sabun tersebut kurang diminati. sehingga di buatlah sekarang dalam bentuk cair. itu menjadikan orang yang di desa maupun dikota menggunakan produk tersebut. produk yang lebih murah : mampu menciptakan produk yang lebih murah dibanding perusahaan yang sejenis. Contoh : Perusahaan jasa penumpang pesawat Air Asia, memiliki harga tiket yng lebih murah dibanding lainnya namun itu harus pesan 3 bulan sebelum hari H di jadwal keberangkatan.
Jawab: Macam: a. Strategi seluruh baris (line) untuk seluruh pasar b. Strategi pasar khusus tertentu c. Strategi produk line khusus tertentu d. Strategi produk line khusus yang terbatas e. Strategi produk tertentu yang khusus f. Strategi segmen tertentu yang khusus
Halaman | 245 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
g.
Strategi menghadapi keadaan khusus tertentu
3
Jawab: Merk adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan (baik berupa logo, cap/kemasan) untuk mengidentifikasikan barang/jasa dari seorang penjual/kelompok penjual tertentu. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dari produk/jasa yang ditawarkan, merk dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu: a. Merk fungsional Merk fungsional adalah merk-merk yang dirancang untuk menghasilkan persepsi terhadap kinerja ataupun nilai ekonomis dari sebuah produk atau jasa. b. Merk Citra Biasanya merk ini memberikan manfaat berupa keuntungan bagi si pemakai merk untuk mengekspresikan diri mereka. Merk dianggap akan mampu mendongkrak citra dari si pengguna produk atau jasa. c. Merk Eksperiensial
4
Jawab: Kemasan yang digunakan oleh suatu produk seharusnya memenuhi syarat sebagai berikut: a. Harus dapat melindungi produk terhadap kerusakan, kehilangan dan kekotoran b. Harus ekonomis dan praktis bagi kegiatan pendistribusian produk tersebut c. Ukuran kemasan harus sesuai dengan kehendak pembeli d. Kemasan harus memberikan aspek deskriptif, yaitu menunjukkan merk, kualitas, rasa dan campuran atau komposisi yang terdapat dalam produk tersebut e. Kemasan hendaklah mempunyai citra dan aspek seni
5
Jawab: a. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam memberi barang tersebut. b. Features atau fitur, yaitu apek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya. c. Realibility, hal ini berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu pula. d. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan e. Durability atau keawetan, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pake barang. f. Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan
Halaman | 246 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
kecepatan, kompetensi, kemudahan dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang. g. Aesthetic, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual. h. Fit and finish, Sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas.
2.
Remidial
Mata Pelajaran
:
Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester
:
X/2
Kompetensi Dasar
:
Topik/Subtopik
:
3.11 Memahami proses evaluasi hasil kegiatan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani Komponen evaluasi hasil usaha
Indikator Pencapaian Kompetensi
:
3.11.4.
Komponen evaluasi hasil usaha
Rubrik Keterampilan 1. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar diperlukan strategi ditribusi yang tepat untuk menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen. Sebutkan dan jelaskan strategi distribusi apa sajakah yang dapat digunakan produsen untuk menyalurkan dagangannya?
G.
2.
Apakah yang menjadi kendala dalam usaha dan solusinya?
3. 1.
Pengayaan Jelaskan pengertian strategi pengembangan usaha
2. 3.
Bagaimanakah cara mengembangkan usaha kecil dengan tepat? Apakah langkah-langkah yang dilakukan untuk mengembangkan usaha kecil?
Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 2. Internet
Halaman | 247 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Alat
1. LCD Proyektor 2. Laptop/Notebook atau komputer 3. Jaringan Internet/Modem
Media Pembelajaran
1. White board 2. Video Pembelajaran Manajemen 3. Gambar-gambar pendukung 4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Guru Pamong
Percut Sei Tuan, Mahasiswa PPL
Agustus 2016
DAMAINI, S.Pd NIP. 19641231 200003 2 024
.......................................................... NIM.
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
MULIADI, S.Pd, M.Si NIP. 19651012 198811 1 003
Halaman | 248 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi Kendala Usaha dan Solusinya
Halaman | 249 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017