SATUAN ACARA PENYULUHAN
1.
Judul
“Tahap Perkembangan Usia Lansia”
2.
Tujuan a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 25 menit diharapkan klien mampu memahami tentang tahap perkembangan usia lansia. b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan klien mampu: 1)
Menjelaskan pengertian lansia
2)
Memahami tugas perkembangan lansia
3)
Memahami karakteristik perilaku pada tahap lansia
4)
Memahami dan mengetahui semboyan “bahagia” kepada klien klien agar dapat meningkatkan kesehatan pada usia lanjut (lansia)
3.
Tempat
Dirumah klien di Jalan Sapta Sarga Rt.01 Loktabat Selatan
4.
Waktu
Kegiatan penyuluhan dilakukan pada: Hari/tanggal: Kamis, 9 Juni 2016 Waktu
5.
: Pukul 13.00-13.25 WITA
Sasaran
Peserta : Klien
6.
Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi
7.
Materi
(terlampir)
8.
Tahap Kegiatan
Tahap Kegiatan Pendahuluan
Waktu 5 menit
Kegiatan Penyuluh 1. Memperkenalkan diri 2. Memberikan penjelasan topik
Kegiatan Peserta
Media
1. Mendengarkan dan
mengenai
memperhatikan
penyuluhan
2. Mendengarkan
kepada klien 3. Menanyakan
dan kepada
memperhatikan
klien
apakah
sudah
3. Menjawab
tahu
atau
belum
pertanyaan
tentang
tahap
perkembangan
yang
diajukan penyaji
usia
lansia Penyajian
15 menit
1. Menjelaskan
1. Mendengarkan
pengertian lansia 2. Menjelaskan tahap
dan
tentang
memperhatikan
perkembangan
2. Mendengarkan
lansia 3. Menjelaskan
dan memperhatikan
Leaflet
karakteristik perilaku pada tahap lansia
dan
4. Menjelaskan semboyan kepada dapat
3. Mendengarkan
memperhatikan
“bahagia” klien
agar
meningkatkan
4. Mendengarkan dan memperhatikan
kesehatan pada usia lanjut Penutup
5 menit
1. Melakukan
evaluasi
dengan
cara
menjawab pertanyaan tentang
pengertian
lansia,
tugas
perkembangan lansia dan
semboyan
“bahagia”
untuk
meningkatkan
pertanyaan 2. Mendengarkan dan memperhatikan 3. Mendengarkan dan
dan
reinforcement kepada menjawab
pertanyaan
memperhatikan 5. Mendengarkan dan
3. Menyimpulkan materi telah
disampaikan
memperhatikan 6. Mendengarkan dan
4. Memberikan kesempatan
menjawab
4. Mendengarkan
2. Memberikan
yang
dan
memperhatikan
kesehatan lansia
klien
1. Memperhatikan
memperhatikan kepada
klien untuk bertanya
7. Mendengarkan dan
kepada penyaji
memperhatikan
5. Menjawab pertanyaan dari klien 6. Memberikan reinforcement kepada klien
berpartisipasi
aktif dalam kegiatan penkes 7. Mengakhiri
kegiatan
dengan salam
9.
Rencana Pelaksanaan
a. Persiapan 1)
Membuat satuan acara penyuluhan
2)
Mempersiapkan bahan yang akan disampaikan
3)
Membuat kontrak dengan sasaran penyuluhan
4)
Mempersiapkan alat media yang akan dipakai
b. Proses 1)
Pendahuluan -
Membuka acara dengan salam kepada sasaran
-
Menyampaikan topik dan tujuan penyuluhan
-
Menanyakan kepada peserta apakah ada yang sudah mengetahui tentang tahap perkembangan usia lanjut
2)
Penyajian -
Menjelaskan materi penyuluhan kepada sasaran
-
Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk menanyakan halhal yang sudah disampaikan penyuluh
-
Memberikan pertanyaan kepada sasaran tentang materi yang sudah disampaikan penyuluh
-
Memberikan reinforcement kepada sasaran
-
Menyimpulkan materi penyuluhan yang sudah disampaikan
-
Menutup acara dengan mengucapkan salam dan terima kasih kepada sasaran
c. Penutup/Evaluasi 1)
Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penyuluhan
2)
Kriteria evaluasi a. Evaluasi struktur Penyuluh
datang
sebelum
waktu
yang
ditetapkan
untuk
mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan penkes. b. Evaluasi proses -
Pelaksanaan penyuluhan berjalan sesuai rencana
- Peserta antusias mendengarkan materi penkes dan menjawab pertanyaan yang diajukan penyaji - Penyuluhan dimulai tepat waktu c. Evaluasi hasil -
Peserta dapat memahami tentang tahap perkembangan lansia
- Peserta dapat mengajukan pertanyaan dan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan penyaji - 50% pertanyaan yang diajukan dapat dijawab dengan benar . Pertanyaan yang daiajukan berupa: 1. Apa pengertian lansia 2. Bagaimana tugas perkembangan lansia 3. Jelasakan tentang semboyan “bahagia” untuk meningkatkan kesehatan lansia
MATERI PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA
A.
Pengertian Lansia
Menurut J.W. Santrock, ada dua pandangan tentang definisi orang lanjut usia atau lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang Indonesia. Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan membedakan seseorang masih dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan. Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Dimana seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial scara bertahap. Dalam undang-undang No.13 tahun 1998 tentang lanjut usia juga disebutkan bahwa lansia dibagi menjadi 2 meliputi: 1.
Lansia potensial yaitu usia senja yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa.
2.
Lansia tidak potensial yaitu lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya tergantung pada bantuan orang lain.
B.
Tugas Perkembangan Lansia
Menurut Erickson, kesiapan lansia untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada tahap sebelumnya. Adapun tugas perkembangan lansia adalah sebagai b erikut: a. Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun. b. Mempersiapkan diri untuk pensiun. c. Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya. d. Mempersiapkan kehidupan baru. e. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial/masyarakat secara santai. f.
C.
Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan (Maryam, 2008).
Karakteristik Perilaku Pada Tahap
1.
Menilai pencapaian hidup
2.
Merasa nyaman dengan pasangan hidup
3.
Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
4.
Membimbing dan menyiapkan generasi di bawah usianya secara arif bijaksana
5.
Kreatif : mempunyai inisiatif dan ide-ide melakukan sesuatu yang bermanfaat
6.
Produktif : mampu menghasilkan sesuatu yang be rarti bagi dirinya dan orang lain, mengisi waktu luang dengan hal yang positif dan bermanfaat
D. Semboyan
Semboyan agar dapat meningkatkan kesehatan pada usia lanjut dengan singkatan “BAHAGIA”.
B : Berat badan diusahakan senormal mungkin atau ideal. A : Atur makanan hingga seimbang, jumlah kalori yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan tubuh. H : Hindari faktor resiko penyakit asam urat, penyakit jantung, dan penyakit gula. Seperti makanan manis yang berlebih, kurang olahraga dan terlalu banyak fikiran. A : Agar terus berguna dengan mempunyai hobi yang bermanfaat G : Gerak badan yang teratur terus dilakukan (olahraga) I : Iman dan taqwa harus ditingkatkan A : Atasi penyakit dengan memeriksakan kesehatan secara teratur pada dokter/tenaga kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
1.
Geratosima, Salma. Buku Ajar GERIATRI (ilmu kesehatan usia lanjut) edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2004
2.
Patricia Gonce Morton et.al. (2011). Keperawatan Kritis: pendekatan asuhan holistic ed.8; alih bahasa, Nike Esty wahyuningsih. Jakarta: EGC
3.
Potter dan Perry. (2005). Fundamental keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik . Jakarta: EGC.
4.
Stanley, Mickey dan Patricia Gauntlett Beare. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik . Jakarta: EGC.