BAB I PENDAHULUAN
I.I
Latar Belakang Genetika Genetika adalah suatu ilmu pengetah pengetahuan uan yang merupakan merupakan cabang cabang dari
ilmu biologi, yang mempelajari tentang unsure kebakaan ( hereditas ) dan segenap variasi yang terjadi, gen berasal dari bahasa yunani yang berarti hidup Unit Unit heredi hereditas tas yang yang diwari diwariska skann dari dari genera generasi si ke genera generasi si beriku berikutny tnyaa disebut gen. Gen terdiri dari rantai molekul yang panjang disebut DN. Dalam kaitannya dengan matri! protein, DN akan membentuk Neucleoprotein dan akan menjadi suati struktur yang tidak berwarna dalam pewarnaan disebut kromosom, yang yang terd terdap apat at dala dalam m inti inti sel. sel. Gen Gen meng mengan andu dung ng bany banyak ak in"o in"orm rmas asii untu untukk membentuk membentuk protein. Dalam keadaan keadaan normal, normal, DN merupaka merupakann molekul molekul yang stabil, dan mempunyai kemamopuan kemamopuan untuk menggandakan menggandakan dirinya sendiri. s endiri.
I.II
Sejarah Genetika dapun sejarah genetika menurut para ahli dan ilmuan adalah sebagai
berikut # •
Teori Ovisma vs Animalkulsima
danya perkembangbiakan secara generati", maka muncullah suatu "aham yang yang disebut disebut dengan dengan Ovisma da dan Animalkulsima. nggap nggapan an mengen mengenai ai Ovisma adalah bahwa sel telur yang dimiliki oleh pihak betina mempunyai si"at menurun, sedang sedangkan kan pihak pihak jantan jantan hanya hanya seked sekedar ar member memberii "asili "asilitas tas untuk untuk menggi menggiatk atkan an pertumbuhan sel telur telur tersebut. Dengan adanya bantuan mikroskop maka muncullah "aham baru yaitu Animalkulsima, yang menyebutkan bahwa dalam spermato$oa terdapat makhluk %
makhlu makhlukk kecil, kecil, sedang sedangkan kan di pihak pihak betina betina hanya hanya merupa merupakan kan wadah wadah tempat tempat berkembangnya berkembangnya makhluk kecil tersebut menjadi besar. &ehingga timbulnya "aham ini, ini, ada ada suatu suatu angg anggap apan an bahw bahwaa wani wanita ta itu itu kura kurang ng pent pentin ingg arti artiny nyaa dala dalam m
'
perkembangbiakan, bila dibandingkan pria. Namun demikian antara tahun '* '+- hidup seorang peneliti yang bernama kochreuter yang telah menaburkan bubuk benang sari pada varietas jagung tertentu pada putik dari jagung varietas lain, hasil perkawinan silang tersebut didapat hybrid a, yang memiliki si"at / dari jantan dan / dari betina.
•
Teori Preformasi vs Teori Epigenesis
&etelah waktu berjalan terus sampai pada saat ditemukannya mikroskop, maka lahirlah "aham baru yang dianut oleh Anthonie van Levenheok yang hidup antara tahun '-0*'0, Swamerdam ('-*') dan Bonnet ('0*'1), karena pembesaran mikroskop pada saat itu belum seperti sekarang, maka mereka berpendapat bahwa pengamatan di bawah mikroskop memperlihatkan gambar bentuk manusia kecil di dalam spermato$oa &ementara itu, beberapa peneliti lain menganggap bahwa spermato$oa ini terletak dalam sel telur bahkan di dalam ovarium. 2adi si"at nya hanya mengalami perubahan bentuk, sehingga anggapan ini lebih dikenal dengan teori pre"ormasi. Namun kemudian Wolf ('*'13) dan Von Baer ('10*'+-) berpendapat, bahwa spermato$oa maupun ovum pada awalnya tidak mempunyai struktur apa % apa. &etelah terjadi pembuahan ( fertilisasi) barulah mengalami perkembangan, didalam pertumbuhan inilah terbentuk organ % organ tubuh sedikit demi sedikit dan teori ini lebih dikenal dengan 4eori Epienesis
I.III Maksu an Tujuan
5raktikum dengan topik pola pewarisan gen ini atau mengenai genetika populasi bertujuan untuk mempelajari, mengetahui, dan menghiting "rekuensi alel dan "rekuensi gen dengan simulasi kancing. dapun maksud dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat memahami hubungan dinamis antara gen dalam pool dengan alel lainnya dan dengan lingkungannya, juga membuktikan prinsip keseimbangan hukum !ardy Weinber
0
BAB II TIN!AUAN PUSTA"A II.I
Teori Dasar Genetika populasi merupakan genetika kuantitati" sebagai pelengkap
pemecahan masalah*masalah konstitusi genetika pada genetika mendel. 5engertian mengenai komposisi genetika pada populasi dan pemindahan gen dari suatu generasi ke generasi berikutnya sangat penting sehubungan dengan perubahan komposisi genetika pada populasi akibat seleksi alam maupun seleksi buatan. &aat ini genetika kuantitati" membantu dalam menentukan apakah suatu populasi mempunyai potensi untuk diseleksi mana yang paling e"isien (&uryo '110). 5ola pewarisan gen dalam populasi berhubungan dengan "rekuensi dan interaksi alal dalam suatu populasi 6endel ( "endel #opulation), yaitu suatu kelompok interbreeding dari suatu organisme yang masing*masing memiliki ene pool$ %ene pool adalah jumlah dari semua alel yang berlainan dalam populasi.
Gen*gen ini mempunyai hubungan dinamis dengan alel yang lainnya dan dengan lingkungan seperti seleksi mempunyai kecenderungan untuk mengubah "rekuensi gen yang dapat menyebabkan evolusi dalam populasi. 7ardy dan 8einberg ('1+) adalah pakar matematika yang menemukan dasar*dasar yang ada hubungannya dengan "rekuensi gen di dalam populasi yang dikenal dengan prinsip e&uilbrium !ardy Weinber$ 7ukum tersebut menyatakan bahwa "rekuensi gen akan tetap dari generasi ke generasi seterusnya dalam populasi yang besar, keadaan populasi tersebar secara acak, tidak ada seleksi dan migrasi. 7ukum ini ternyata mengikuti model matematis dengan rumus binomium (a 9 b): dimana memperlihatkan pemisahan dari sepasang alal tunggal (a) pada persilangan monohibrid dapat digambarkan sebagai berikut # #a $ %& ' #A $ a&( ' ) AA $ * Aa $ ) aa
5enggunaan istilah "rekuensi gen yang ditinjau dari aspek genetika adalah sebagai berikut #
De"inisi frekuensi %en ' " ()
;
2umlah dari alel*alel 2umlah total semua alel dalam populasi
" (a)
;
jumalah dari alel*alel a 2umlah total semua alel dalam populasi
plikasi hukum 7ardy 8einberg dala genetika ikan dapat diuraikan seperti di bawah ini#
!()(" !A*+, - WE.NBE*% /)ONSE# 0%ENE - #OOL12
•
Dalam populasi persilangan acak (random mating), "rekuensi genoti" ditunjukkan oleh "rekuensi gen. 2ika "rekuensi gen sebagai berikut # 5 ; " () dan < % " (a) dan p 9 < % ', =rekuensi genoti" akan # p> 9 0 p< 9 <> ; ' > 9 0 a 9 a> ;'
•
2ika "rekuensi gen tetap konstan. 6aka "rekuensi genotip akan sama pada setiap generasi populasi tersebut dalam keseimbangan genetis /enetic e&uilibrium2$
3
=rekuensi gen barubah karena adanya mutasi, seleksi, dan migrasi. Dalam praktikum ini akan digunakan teknik ?peniruan@ untuk menjelaskan konsep*konsep utama dari pada populasi genetik, yaitu # '). Deskripsi genetika yang lengkap dari suatu populasi dapat dilakukan dengan mencatat satu persatu genotip yang ada dan "rekuensi relati"nya. 0). Dalam menyusun pengertian "rekuensi genetik # a. =rekuensi relati" dari alel*alel pada suatu lokus. b. sistem dari ?persilangan@ yang diperlikan untuk menerangkan secara sederhana ?penurunan secara mendel@.
II.II +rekuensi Gen =rekuensi gen merupakan kuadrat "rekuensi alel yang bertanggung jawab terhadap genotipnya. =rekuensi gen dapat dihitung dari "rekuensi alel atau dari gen dengan aksi dominan lengkap, dimana hanya ada dua "enotipe dari tiga macam genotipe. 6etode menghitung nya dengan menggunakan metode akar kuadrat. "() ; A"()B²
; =rekuensi genotipe homo$igot dominan
"(a) ; 0."()."(aa)
; =rekuensi genotipe hetero$igot
"(aa) ; A"(aa)B>
; =rekuensi genotipe homo$igot resesi"
dimana "(aa) ; "() ; ' Carena "enotipe hetero$igot tidak bisa dibedakan dengan "enotipe homo$igot yang dominan, maka "rekuensi alel yang muncul hanya dua "enotipe. Condisi yang di perlukan agar jumlah "rekuensi dalam populasi tetap adalah keadaan yang seimbang, yaitu ', dan didapat bertahan dari generasi ke generasi yaitu # •
5opulasi terbatas
•
5ersilangan bersi"at acak
•
4idak terjadi migrasi
•
4idak terjadi mutasi pada anggota populasi
•
4idak terjadi seleksi diantara anggota populasi
-
BAB III MET,DE PE-,BAAN DAN A-A "E-!A
III.I Metoe Per/o%aan 6etode yang digunakan dalam simulasi ini adalah dengan pengambilan kancing secara acak dari masing % masing wadah, sebanyak -3 kali. Cemudian metode perhitungan yang digunakan adalah dengan menggunakan perhitungan jumlah "enotipe atau genotipenya, untuk mengetahui "rekuensi alel sebagai aksi dominan tidak lengkap dan dengan metode kuadrat untuk mengetahui "rekuensi gen sebagai aksi dominan lengkap
III.II ara "erja
Praktiku0 I
'. Gunakan "rekuensi gen p ()
< (a) ; ,
&ediakan masing*masing 0 buah kancing kecil warna merah dan hitam sebagai gamet jantan &ediakan masing*masing 0 buah kancing besar warna merah dan hitam sebagai gamet betina 0. 6asukan semua kancing besar kedalam ' (satu) wadah plastik dan semua kancing kecil kedalam wadah plastik yang lain. (masing*masing dalam satu wadah plastik). 8adah plastik tersebut dianggap sebagai sumber (pool) gamet yang produkti".
. uatlah -3 $igot secara acak (random), dianggap sebagai hasil persilangan bebas.
Eara membuat $igot ini adalah sebagai berikut # &eorang praktikan bertindak sebagai yang menggambarkan gamet jantan dan betina seorang lagi bertindak sebagai yang menggambarkan betina dengan mengambil kancing besar atau kecil setelah terlebih dulu dilakukan pengocokan terlebih dahulu terhadap wadah plastik tadi. Cancing besar dan kancing kecil yang terambil akan merupakan $igot . 4uliskan setiap $igot yang terbentuk pada kolom yang tersedia. &etelah itu masukan lagi gamet*gamet ke dalam tempatnya dan agar diperhatikan jumlah gamet dalam setiap pool tetap. Fakukan kembali pengecekan kotak dan pembentukan $igot sampai terbentuk -3 $igot. Praktiku0 II
Gunakan "rekuensi gen # p () * , dan < (a) % ,0 * nduk betina dilambangkan dengan kancing besar warna hitam melambangkan gen dominan () dan warna merah melambangkan gen resesi" (a). * nduk jantan dilambangkan dengan kancing kecil warna hitam melambangkan gen dominan () dan warna merah melambangkan gen resesi" (a). '. 6asukan semua kancing besar warna hitam (3+ buah) dan merah ('- buah) ke dalam toples plastik. 0. 6asukan juga semua kancing kecil warna hitam (3+ buah) dan merah ('uah) kedalam toples plastik yang lain. . Cocok masing*masing toples plastik tersebut sehingga warnanya diasumsikan tercampur secara merata (masing*masing toples dipegang oleh seorang praktikan).
+
3. 5raktikan yang memegang toples yang berisi kancing besar menggambarkan gamet betina dan toples yang kancing besar menggambarkan gamet jantan. . mbil satu kancing dari masing*masing toples, apabila yang terambil warna hitam maka tulis dan kalau yang terambil warna merah tulis a. 7al ini diulang sampai -3 kali, dengan catatan setiap kancing yang telah terambil dikembalikan lagi ke tempat asalnya (merupakan ene pool ) sambil terus dikocok. -. 5raktikan lain dalam kelompoknya bertugas mencatat hasilnya ke dalam kotak punnet yang telah disediakan (lembar pengamatan).
1
BAB I1 ALAT DAN BAHAN I1.I
Alat an Bahan
I1.I.I Alat •
4oples atau 8adah sebanyak dua buah, ber"ungsi sebagai tempat dimana populasi tersebut.
•
Certas, balpoint, dan penggaris untuk membuat #unnet s&ure.
•
Calkulator sebagai alat bantu menghitung.
I1.I.II Bahan •
kancing berwarna putih sebanyak -3 buah, yang menunjukan si"at dominat ( kancing besar untuk betina dan kancing kecil untuk jantan,
•
Cancig berwarna hitam sebanyak -3 buah, menunjukan si"at resesi" ( kancing besar utuk betina dan kancing kecil untuk jantan).
'
BAB 1 DATA HASIL PE-,BAAN
Praktiku0 ke I
Gen Pool2 •
6engguanakan =rekuensi gen p () ; , dan < ;
•
2antan H #
Cancing kecil berwarna putih ; Cancing kecil berwarna hitam ; a
•
etina I #
Cancing besar berwarna putih ; Cancing besar berwarna hitam ; a
•
Diketahui jika jumlah keseluruhan dari gen pool adalah ; -3 Punnet Squre Aa Aa Aa aa aa AA aa Aa
AA Aa AA AA aa aa AA AA
AA Aa Aa AA Aa Aa Aa aa
AA aa Aa aa Aa AA AA Aa
Aa AA aa Aa aa aa Aa aa
Aa Aa Aa aa aa Aa Aa Aa
Maka ia3at ju0lah ari #AA&
')4
#Aa&
' 56
#aa&
' )7
Total 2
Aa aa Aa aa Aa AA AA Aa
Aa Aa AA AA AA Aa Aa AA
78
Praktiku0 ke II
''
Gen 3ool 2 •
6enggunakan "rekuensi gen # p () ; , dan < (a) ; ,0
•
2antan H # kancing kecil berwarna putih ; # kancing kecil berwarna hitam ; a
•
etina I #kancing besar berwarna putih ; #kancing besar berwarna hitam ; a
•
Diketahui jika jumlah keseluruhan dari gen pool adalah ; -3 Punnet s9uare Aa Aa Aa AA Aa AA Aa Aa
AA Aa AA AA AA AA AA Aa
AA aa AA Aa AA Aa AA aa
AA AA AA Aa AA Aa AA Aa
aa AA AA AA AA AA AA AA
AA Aa AA aa Aa AA AA AA
Aa AA Aa Aa AA AA Aa Aa
Aa Aa Aa Aa Aa AA Aa AA
Maka ia3at ju0lah ari #AA& ' 58 #Aa& ' *7 #aa& ' 8 Total 2
78
BAB 1I PE-HITUNGAN DAN PEMBAHASAN
'0
1I.I Perhitungan
1I.I.I
Menghitung +rekuensi Alel #Do0inan Tiak Lengka3&
Praktiku0 I
" ()
;
0 () 9 (a) 0 (jumlah individu populasi)
6aka " ()
;
0 ('+) 9 () 0 (-3)
" ()
;
- 9 '0+
" ()
;
" (a)
;
.0
0 (aa) 9 (a) 0 (jumlah individu populasi)
6aka " (a)
;
0 ('-) 9 () 0 (-3)
" (a)
;
0 9 '0+
" (a)
;
.3+
'
maka "() 9 "(a) ; .0 9 .3+ ; '
Praktiku0 II
" ()
;
0 () 9 (a)
0 (jumlah individu populasi) 6aka " ()
;
0 (3) 9 (0-) 0 (-3)
" ()
;
-+ 9 0'0+
" ()
;
" (a)
;
.3
0 (aa) 9 (a)
0 (jumlah individu populasi) 6aka " (a)
;
0 (3) 9 (0-) 0 (-3)
" (a)
;
+ 9 0'0+
" (a)
;
.0--0
maka "() 9 "(a) ; .3 9 .0--0 ; '
'3
1I.I.II
Menghitung +rekuensi Gen
Praktiku0 I
" () ; A" ()B>
; A.0B>
; .03
" (a) ; 0 . A " () B . A " (aa) B ; 0.A.0B . A.3+B
; .3110
" (aa) ; A" (aa)B>
; A.3+B>
; .03
" () 9 " (a) 9 " (aa)
; .03 9 .3110 9 .03 ; '
Praktiku0 II
" () ; A" ()B>
; A.3B>
; .1
" (a) ; 0 . A " () B . A " (aa) B ; 0.A.3B . A.0--0B ; .1' " (aa) ; A" (aa)B> " () 9 " (a) 9 " (aa)
; A.0--0B>
; .-
; .1 9 .1' 9 .- ; '
1I.II Pe0%ahasan
erdasarkan data perhitungan di atas "rekuensi alel dominan memiliki nilai yang besar. rtinya, pada percobaan kali ini terjadi perkawinan secara acak yang menghasilkan peluang individu beralel dominan. 2adi dalam suatu populasi
'
individu yang beralel dominan hampir melebihi stengahnya dari jumlah populasi. Dalam hal ini alel yang ber"enotipe hitam lebih banyak muncul daripada alel yang memiliki "enotipe warna merah. lel atau gen dalam pool tersebut mempunyai hubungan yang dinamis dengan alel % alel lainnya dalam populasi. 4erbukti hukum !ardy Weinber bahwa jumlah total "rekuensi alel adalah seimbang
BAB 1II "ESIMPULAN
'-
erdasarkan hasil pengamatanyang telah dilakukan selama praktikum mengenai @ Genetika 5opulasi @ dapat diketahui bahwa dengan menggunakan simulasi kancing (hukum 6andel) dapat dibuktikan. 7al ini dapat diketahui dari adanya Gene 5ool yang dimiliki oleh suatu organisme. Dimana dalam Gene 5ool tersebut terdapat alel berlainan yang mengatur variasi karakter pada gen. Gen tersebut satu dari induk jantan dan satu dari induk betina. =rekuensi gen diperoleh pada keturunan baik pada p () ; . dan < (a) ; . maupun pada p () ; . dan < (a) ; .0 adalah berjumlah satu. 7al ini membuktikan bahwa populasi tersebut berada dalam keadaan yang seimbang, serta tidak terjadinya mutasi, seleksi, dan imigrasi. Dengan demikian "rekuensi gen yang didapatkan pada keturunan hasil perkawinan tersebut sesuai dengan hukum keseimbangan !ardy Weanber
DA+TA- PUSTA"A
'
d.wikipedia.orgJwikiJGenetikaKpopulasi sharmanto.blogspot.comJ01J''Jhukum*hardy*weinberg.html d.wikipedia.orgJwikiJGenetika Ga$a*mlog.blogspot.comJ01J0Jpengantar*gen*dan*alel.html
'+