Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Vaksinasi telah menjadi tulang punggung kesehatan masyarakat sejak dulu. Apabilaa penyak Apabil penyakit it berjangkit, berjangkit, vaksi vaksinasi nasi muncul dalam benak kita. Ia adalah sunti suntikan kan kesehatan yang dianggap dokter (bahkan lembaga kesehatan negara) sangat penting sebagai pelindung dari serangan penyakit. Untu Un tuk k or orang ang-o -ora rang ng ya yang ng me memi mili liki ki ri riay ayat at aut autoo-im imun un se sepe pert rtii re rema mato toid id arth ar thri riti tis, s, di diabe abete tes, s, as asma ma da dan n mu mult ltip iple le sc scle lero rosi sis, s, va vaks ksin in ya yang ng di disu sunt ntik ikan an ak akan an meny me nyeba ebabk bkan an si sist stem em im imun un tu tubuh buh me merek rekaa me meny nyer eran ang g le lebi bih h ba bany nyak ak da dari ri ya yang ng seharusnya. !erutama untuk vaksin campak, tetanus dan "lu. #"ek sampingan suatu vaksin dapat terjadi segera setelah anak menerima suntikan, tapi juga baru terlihat setelah
beberapa
jam,
beberapa
hari
atau
bahkan
beberapa
bulan.
$angguan autisme melibatkan otak, sistem imun dan saluran pencernaan. %erarti selain selai n ganggua gangguan n psiki psikiatri atrik, k, hiper hiperakti" akti",, disle disleksia, ksia, masalah bicara dan bahasa, ketidak normalan sensorik, kesulitan kognisi dan perilaku yang tidak biasa, penderita autis juga memiliki masalah sistem imun yang berakibat alergi, asma dan in"eksi, dan dala da lam m sa salu lura ran n us usus us me mere reka ka di dite temu mukan kan ke kele lebi biha han n vi viru rus, s, ja jamu murr da dan n or orga gani nism smee penyebab penyakit lainnya - yang menyebabkan masalah diare dan masalah penyerapan bahan gi&i. 'engan e"ek samping yang terjadi, muncul pro - kontra penggunaan vaksin, bagaimanapun kita memerlukan vaksin untuk melindungi diri dari beberapa penyakit. pen yakit. %eberapa solusinya antara lain - %erikan AI kepada bayi paing sedikit * bulan, supaya bayi menerima imunitas pasi" dari ibunya. - $unakan vaksin yang bebas timerosal (mercury), tunda vaksin hepatitis % hingga usia anak sekolah, kecuali bila anak ana k ber berada ada dal dalam am res resiko iko tin tinggi ggi.. %er %erika ikan n sun suntik tikan an ked kedua ua seb sebula ulan n ses sesudah udah yan yang g pertama dan suntikan ketiga paling sedikit + bulan setelah suntukan pertama. -
elama hamil, hindari vaksin yang mengandung mercury dan peraatan gigi yang menggunakan mercury amalgam
1.2 Rumusan masalah
. Apa itu vaksin dan macam-macam vaksin /. Apa itu sera dan macam-macam sera
Bab 2 Isi
2.1.
Definisi Vaksin
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan akti" terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh in"eksi oleh organisme alami atau 0liar1. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit.Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hean untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melaan sel-sel degenerati" (kanker). 2emberian vaksin diberikan untuk merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesi"ik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
2.2 Jenis-jenis Vaksin 2.2.1. Live attenuated vaine
Vaksin hidup yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan daya virulensinya dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang-ulang, namun masih mampu menimbulkan reaksi imunologi yang mirip dengan in"eksi alamiah. i"at vaksin live attenuated vaccine, yaitu •
•
•
•
Vaksin dapat tumbuh dan berkembang biak sampai menimbulkan respon imun sehingga diberikan dalam bentuk dosis kecil antigen 3espon imun yang diberikan mirip dengan in"eksi alamiah, tidak perlu dosis berganda 'ipengaruhi oleh circulating antibody sehingga ada e"ek netralisasi jika aktu pemberiannya tidak tepat. Vaksin virus hidup dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik
•
•
•
'apat menimbulkan penyakit yang serupa dengan in"eksi alamiah 4empunyai kemampuan proteksi jangka panjang dengan kee"ekti"an mencapai 567 Virus yang telah dilemahkan dapat bereplikasi di dalam tubuh, meningkatkan dosisi asli dan berperan sebagai imunisasi ulangan 8ontoh vaksin polio (abin), vaksin 443, vaksin !%8, vaksin demam ti"oid, vaksin campak, gondongan, dan cacar air (varisela).
2.2.1. Inativated vaine (9illed vaccine)
Vaksin dibuat dari bakteri atau virus yang dimatikan dengan &at kimia ("ormaldehid) atau dengan pemanasan, dapat berupa seluruh bagian dari bakteri atau virus, atau bagian dari bakteri atau virus atau toksoidnya saja. i"at vaksin inactivated vaccine, yaitu •
•
•
Vaksin tidak dapat hidup sehingga seluruh dosis antigen dapat dimasukkan dalam bentuk antigen 3espon imun yang timbul sebagian besar adalah humoral dan hanya sedikit atau tidak menimbulkan imunitas seluler !iter antibodi dapat menurun setelah beberapa aktu sehingga diperlukan dosis ulangan, dosis pertama tidak menghasilkan imunitas protekti" tetapi hanya memacu dan menyiapkan system imun, respon imunprotekti" baru barumuncul setelah dosis kedua dan ketiga
•
!idak dipengaruhi oleh circulating antibody
•
Vaksin tidak dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik
•
!idak dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan in"eksi alamiah
8ontoh vaksin rabies, vaksin in"luen&a, vaksin polio (alk), vaksin pneumonia pneumokokal, vaksin kolera, vaksin pertusis, dan vaksin demam ti"oid. 2.2.!. Vaksin "#ks#id
Vaksin yang dibuat dari beberapa jenis bakteri yang menimbulkan penyakit dengan memasukkan racun dilemahkan ke dalam aliran darah. %ahan bersi"at imunogenik yang dibuat dari toksin kuman. :asil pembuatan bahan toksoid yang jadi
disebut sebagai natural "luid plain to;oid yang mampu merangsang terbentuknya antibodi antitoksin. Imunisasi bakteri toksoid e"ekti" selama satu tahun. %ahan ajuvan digunakan untuk memperlama rangsangan antigenik dan meningkatkan imunogenesitasnya. 8ontoh Vaksin 'i"teri dan !etanus
2.! $aam-maam Vaksin 2.!.1. Vaksin B%& (Bacillus Calmette Guerine)
Imunisasi %8$ ber"ungsi untuk mencegah penularan !uberkulosis (!%8) tuberkulosis disebabkan oleh sekelompok bakteria bernama Mycobacterium tuberculosis complex. 2ada manusia, !%8 terutama menyerang sistem perna"asan (!% paru), meskipun organ tubuh lainnya juga dapat terserang (penyebaran atau ekstraparu !%8). Mycobacterium tuberculosis biasanya ditularkan melalui batuk seseorang. eseorang biasanya terin"eksi jika mereka menderita sakit paru-paru dan terdapat bakteria didahaknya. 9ondisi lingkungan yang gelap dan lembab juga mendukung terjadinya penularan. 2enularan penyakit !%8 terhadap seorang anak dapat terjadi karena terhirupnya percikan udara yang mengandung bakteri tuberkulosis. %akteri ini dapat menyerang berbagai organ tubuh, seperti paru-paru (paling sering terjadi), kelenjar getah bening, tulang, sendi, ginjal, hati, atau selaput selaput otak (yang terberat). In"eksi primer terjadi saat seseorang terjangkit bakteri !% untuk pertama kalinya. %akteri ini sangat kecil ukurannya sehingga dapat meleati sistem pertahanan mukosilier bronkus, dan terus berkembang. a. %ara Pemberian '
. ebelum disuntikkan
vaksin %8$ harus dilarutkan
terlebih dahulu.
4elarutkan dengan menggunakan alat suntik steril (A' 6 ml) /. 'osis pemberian <,<6 ml, sebanyak kali =. 'isuntikkan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas (insertio musculus deltoideus), dengan menggunakan A' <,<6 ml)
+. Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum leat = jam. 6. Vaksin %8$ tidak boleh terkena sinar matahari, harus disimpan pada suhu />?8, tidak boleh beku. %8$ diberikan kali sebelum anak berumur / bulan. %8$ ulangan tidak dianjurkan karena keberhasilannya diragukan.
b. (fek )am*ing '
. Reaksi lokal -/ minggu setelah penyuntikan, pada tempat penyuntikan timbul kemerahan dan benjolan kecil yang teraba keras. 9emudian benjolan ini berubah menjadi pustula (gelembung berisi nanah), lalu pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus). @uka ini akhirnya sembuh secara spontan dalam aktu >-/ minggu dengan meninggalkan jaringan parut. /. Reaksi regional pembesaran kelenjar getah bening ketiak atau leher, tanpa disertai nyeri tekan maupun demam, yang akan menghilang dalam aktu =-* bulan
2.!.2 Vaksin DP" + Difteri Pertusis Tetanus,,
Imunisasi '2! adalah suatu vaksin =-in- yang melindungi tehadap di"teri, pertusis dan tetanus. 'i"teri adalah suatu in"eksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau "atal. 2ertusis atau batuk rejan adalah in"eksi pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi perna"asan yang melengking, yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. 2ertusis berlangsung beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat berna"as, makan atau minum. 2ertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. !etanus adalah penyakit akut, bersi"at "atal, disebabkan oleh eksotosin yang diproduksi oleh bakteri Clostridium tetani. In"eksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang
'2! sering menyebakan e"ek samping yang ringan, seperti demam ringan atau nyeri di tempat penyuntikan selama beberapa hari. #"ek samping tersebut terjadi karena adanya komponen pertusis di dalam vaksin. a. %ara Pemberianna
-
ebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen
-
'isuntikkan secara intramuskuler dengan dosis pemberian <,6 ml sebanyak = dosis
-
'osis pertama diberikan pada umur / bulan, dosis selanjutnya diberikan dengan interval paling cepat + minggu ( bulan)
-
'i unit pelayanan statis vaksin '2! yang telah dibuka hanya boleh digunakan selama + minggu dengan ketentuan .
Vaksin belum kadaluarsa
/.
Vaksin disimpan dalam suhu /?8 - >?8
=.
!idak pernah terendam air
+.
terilitasnya terjaga
6.
VV4 masih dalam kondisi A atau %
-
edangkan di 2osyandu vaksin yang sudah dibuka tidak boleh digunakan lagi untuk hari berikutnya.
b. (fek )am*ing
2ada kurang 7 penyuntikan '2! dapat menyebabkan komplikasi berikut -
'emam tinggi (lebih dari +<,68)
-
9ejang
-
9ejang demam (resiko) lebih tinggi pada anak yang sebelumnya pernah mengalami kejang atau terdapat riayat kejang dalam keluarganya) yok (kebiruan, lemah, pucat. !idak memberikan respon)
2.!.! Vaksin P#li# +Oral Polio Vaccine =OPV ,
4erupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. 9andungan vaksin ini
adalah virus yang dilemahkan (:idayat, /<<6). a. %ara Pemberian
-
'iberikan secara oral (melalui mulut, dosis adalah / tetes sebanyak + kali (dosis) pemberian, dengan interval setiap dosis minimal + minggu
-
etiap membuka Vial baru harus menggunakan penetes (dopper ) yang baru
-
'i unit pelayanan statis, vaksin polio yang telah dibuka hanya boleh digunakan selama / minggu dengan ketentuan . Vaksin belum kadaluarsa /. Vaksin disimpan dalam suhu B /? 8
>?8
=. !idak pernah terendam air +. terilitasnya terjaga 6. VV4 masih dalam kondisi A atau % !erdapat / macam vaksin polio C
IPV ( Inactivated Polio Vaccine, Vaksin Salk ), mengandung virus polio yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan C
OPV (Oral Polio Vaccine, Vaksin Sabin), mengandung vaksin hidup yang telah dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan.
b. (fek )am*ing
%isa terjadi kelumpuhan dan kejang-kejang
2.!.. Vaksin %am*ak .
4erupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular, ditandai dengan panas, batuk, pilek, konjungtivitas dan ditemukan spesi"ek enantemen (9oplikDs spot), diikuti dengan erupsi makulopapular yang menyeluruh. 9andungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. a. %ara Pemberian
-
ebelum disuntikkan vaksin campak terlebih dahulu harus dilarutkan dengan pelarut steril yang tersedia yang berisi 6 ml cairan pelarut
-
'osis pemberian <,6 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas, pada usia 5- bulan. 'an ulangan (booster ) pada usia *-E tahun (kelas ') setelah cat!up campaign" campak pada anak ekolah 'asar kelas -*.
b. (fek )am*ing
-
!erjadi ruam timbul pada hari ke E-< sesudah imunisasi dan berlangsung selama /-+ hari. pada tempat suntikan dan panas
-
In"eksi akut yang disertai demam lebih dari =>8
-
$angguan sistem kekebalan
-
Alergi terhadap protein telur
-
2emakaian obat imunosupresan
-
:ipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin
-
Fanita hamil
2.!./ Vaksin $$R +$easles0 $um*s dan Rubela,
Imunisasi 443 memberi perlindungan terhadap campak, gondongan dan campak German dan disuntikkan sebanyak / kali. 8ampak menyebabkan demam, ruam kulit, batuk, hidung meler dan mata berair. 8ampak juga menyebabkan in"eksi telinga dan pneumonia. 8ampak juga bisa menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti pembengkakan otak dan bahkan kematian. $ondongan menyebabkan demam, sakit kepala dan pembengkakan pada salah satu maupun kedua kelenjar liur utama yang disertai nyeri. $ondongan bisa menyebabkan meningitis (in"eksi pada selaput otak dan korda spinalis) dan pembengkakan otak. 9adang gondongan juga menyebabkan pembengkakan pada buah &akar sehingga terjadi kemandulan. 8ampak German (rubella# menyebabkan demam ringan, ruam kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening leher. 3ubella juga bisa menyebakban pembengkakan otak atau gangguan perdarahan. Gika seorang anita hamil menderita rubella, bisa terjadi keguguran atau kelainan baaan pada bayi yang dilahirkannya (buta atau tuli). !erdapat dugaan baha vaksin 443 bisa menyebabkan autisme, tetapi penelitian membuktikan baha tidak ada hubungan antara autisme dengan
pemberian vaksin 443. a. %ara Pemberian
Vaksin 443 adalah vaksin $!in!% yang melindungi anak terhadap campak, gondongan dan campak German. Vaksin tunggal untuk setiap komponen 443 hanya digunakan pada keadaan tertentu, misalnya jika dianggap perlu memberikan imunisasi kepada bayi yang berumur 5-/ bulan. untikan pertama diberikan pada saat anak berumur /-6 bulan. untikan pertama mungkin tidak memberikan kekebalan seumur hidup yang adekuat, karena itu diberikan suntikan kedua pada saat anak berumur +-* tahun (sebelum masuk ') atau pada saat anak berumur -= tahun (sebelum masuk 42). Imunisasi 443 juga diberikan kepada orang deasa yang berumur > tahun atau lebih atau lahir sesudah tahun 56* dan tidak yakin akan status imunisasinya atau baru menerima kali suntikan 443 sebelum masuk '. 'easa yang lahir pada tahun 56* atau sebelum tahun 56*, diduga telah memiliki kekebalan karena banyak dari mereka yang telah menderita penyakit tersebut pada masa kanak-kanak. 2ada 5<-5>7 orang yang menerimanya, suntikan 443 akan memberikan perlindungan seumur hidup terhadap campak, campak German dan gondongan. untikan kedua diberikan untuk memberikan perlindungan adekuat yang tidak dapat dipenuhi oleh suntikan pertama. b. (fek )am*ing
-
9omponen 8ampak -/ minggu setelah menjalani imunisasi, mungkin akan timbul ruam kulit. :al ini terjadi pada sekitar 67 anak-anak yang menerima suntikan 443. 'emam =5,6 8elsius atau lebih tanpa gejala lainnya bisa terjadi pada 6-67 anak yang menerima suntikan 443. 'emam ini biasanya muncul dalam aktu -/ minggu setelah disuntik dan berlangsung hanya selama -/ hari. #"ek samping tersebut jarang terjadi pada suntikan 443 kedua.
-
9omponen $ondongan 2embengkakan ringan pada kelenjar di pipi dan dan dibaah rahang, berlangsung selama beberapa hari dan terjadi dalam aktu -/ minggu setelah menerima
suntikan 443. -
9omponen 8ampak German 2embengkakan kelenjar getah bening dan atau ruam kulit yang berlangsung selama -= hari, timbul dalam aktu -/ mingu setelah menerima suntikan 443. :al ini terjadi pada +-67 anak yang mendapat suntikan 443 (Hurlaila dan @ubis, 2, /<<).
2.!.. Vaksin e*atitis B .
Vaksin ini ditujukan untuk memberi tubuh berkenalan terhadap penyakit hepatitis %, disebakan oleh virus yang telah mempengaruhi organ liver (hati). Virus ini akan tinggal selamanya dalam tubuh. %ayi-bayi yang terjangkit virus hepatitis berisiko terkena kanker hati atau kerusakan pada hati. Virus hepatitis % ditemukan didalam cairan tubuh orang yang terjangkit termasuk darah, ludah dan air mani. 4erupakan vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan dan bersi"at non-in"ectious, berasal dari :bsAg yang dihasilkan dalam sel ragi ( &ansenula polymorpl# menggunakan teknologi 'HA rekombinan. a. %ara Pemberian '
-
ebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadai homogen
-
Vaksin disuntikkan dengan dosis <,6 ml atau buah :% 2I', pemberian suntikkan secara intra muskuler, sebaiknya pada anterolateral paha
-
2emberian sebanyak = kali 'osis pertama diberikan pada usia <-E hari, dosis berikutnya dengan interval minimum + minggu ( bulan) ('epkes 3I, /<<6).
b. (fek )am*ing
Umumnya berupa reaksi lokal yang ringan dan bersi"at sementara. 9adangkadang menimbulkan demam ringan untuk -/ hari
2.!.3. Imunisasi ib
Imunisasi :ib membantu mencegah in"eksi oleh &aemopilus in'luena tipe b. rganisme ini bisa menyebabkan meningitis, pneumonia dan in"eksi tenggorokan berat. Vaksin ini adalah bentuk polisakarida murbi (232 puri'ied capsular polysaccaride) kuman :. In"luen&ae tipe b, antigen dalam vaksin tersebut dapat dikonjugasi dengan protein-protein lain seperti toksoid tetanus (232-!), toksoid dipteri (232-' atau 232836<) atau dengan kuman menongokokus (232-428). 8ara 2emberian 'ilakukan dengan / suntikan dengan interval / bulan kemudian bosternya dapat diberikan pada usia > bulan 2.!.4. Vaksin Influen5a
4eskipun kebanyakan virus stabil secara antigenik, virus in"luen&a A dan % (khususnya A) selalu mengubah struktur antigeniknya, ditunjukkan dengan perubahan pada hemaglutin (:) dan neuraminidase (H) yang terdapat di permukaan virus. 2enting diketahui baha vaksin in"luen&a mengandung komponen : dan H dari strain yang ada. train tersebut kemudian dikembangbiakkan dalam rongga alantoik embrio ayam (oleh karena itu dikontraindikasikan untuk mereka yang hipersensiti" terhadap telur ayam). 9arena vaksin in"luen&a tidak dapat mengendalikan epidemi, maka imunisasi hanya dianjurkan bagi orang-orang yang berisiko tinggi. Imunisasi tahunan sangat dianjurkan untuk individu usia lebih dari * bulan, dengan kondisi berikutpenyakit respirasi kronikJ termasuk asmaJ penyakit jantung kronikJ penyakit hati kronikJ gagal ginjal kronikJ diabetes melitusJ imunosupresi karena penyakit (termasuk asplenia atau dis"ungsi limpa) atau pengobatan (termasuk terapi kortikosteroid yang lama)J in"eksi :IV (tanpa mempertimbangkan status kekebalan). Imunisasi in"luen&a juga dianjurkan untuk orang tua usia lebih dari *6 tahun, penghuni panti jompo atau "asilitas lainnya untuk bertempat tinggal lama dan pe raat panti jompo yang pendapatannya sangat tergantung dari kesehatannya. Indikasi'
pro"ilaksis terhadap in"luen&a pada deasa usia di atas > tahun. Peringatan'
pemberian vaksin harus ditunda pada subyek yang menderita "ebrile illness beratJ vaksin ini tidak memproteksi "lu-like symptoms karena agen lain. Interaksi'
e"ek imunisasi dapat terpengaruh pada pemberian bersamaan dengan terapi imunosupresan atau pada kondisi immunode"iciency
6#ntraindikasi'
hipersensitivitasJ imunisasi harus ditunda sekurangnya / minggu pada pasien yang mengalami demam dan in"eksi akut. (fek )am*ing'
reaksi lokal kemerahan, sakit, bengkak, indurasi dan tekanan, tetapi dapat hilang segera. 3eaksi sistemik malaise, "atigue, gemetar, peningkatan suhu, berkeringat, sakit kepala, mialgia, artralgia yang hilang dalam -/ hari. D#sis'
'easa lebih dari > tahun diberikan dosis <.6 m@ secara intramuskular atau subkutan. 2. )era7)erum
erum adalah bagian dari plasma yang di dalamnya terlarut berbagai macam protein, diantaranya gamaglobulin yang berupa &at anti bodi dan ber"ungsi untuk mengebalkan seseorang dari gangguan penyakit. $amaglobulin telah dipakai untuk memberikan kekebalan atau imunisasi berbagai penyakit seperti cacar air, campak, hepatitis %, dan polio. 2./ Jenis 8 Jenis )erum '
erum karena jumlahnya tidak terlalu banyak seperti vaksin, maka tidak perlu kita kelompokkan. 8ontoh serum yang sudah dapat dibuat di Indonesia adalah serum anti tetanus, serum anti di"teri, serum anti bisa ular, dan serum anti rabies.
Kungsi-"ungsi dari beberapa serum yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut . erum Anti !etanus %er"ungsi untuk pengobatan terhadap penyakit tetanus. /. erum Anti 'i"teri %er"ungsi untuk pengobatan terhadap penyakit di"teri. =. erum Anti %isa Ular %er"ungsi untuk pengobatan terhadap gigitan ular berbisa yang mengandung e"ek neurotoksik ( )a*a sputatrix ular 9obra, Bungarus 'asciatus ular %elang) dan e"ek hemotoksis ( +nkystrodon rodostoma ular !anah). •
'osis dan 8ara 2emberian 'osis yang tepat sulit untuk ditentukan karena tergantung dari jumlah bisa ular yang masuk peredaran darah korban dan keadaan korban seaktu menerima anti serum . 'osis pertama sebanyak / vial L 6 ml sebagai larutan /7 dalam garam "aali dapat diberikan sebagai in"us dengan kecepatan +<->< tetes per menit, kemudian diulang setelah * jam. Apabila diperlukan (misalnya gejala-gejala tidak berkurang atau bertambah) anti serum dapat terus diberikan setiap /+ jam sampai maksimum (><-<< ml). #"ek amping • . /. =. +.
3eaksi ana"ilaktikJ jarang terjadi, tetapi bila ada timbulnya dapat segera atau dalam aktu beberapa jam sesudah suntikan. erum icknessJ dapat timbul E - < hari setelah suntikan berupa demam, gatal-gatal, eksantema, sesak na"as dan gejala alergi lainnya. 'emam disertai menggigil yang biasanya timbul setelah pemberian serum secara intravena. 3asa nyeri pada tempat suntikanJ yang biasanya timbul pada penyuntikan serum dalam jumlah besar. 3eaksi ini biasanya terjadi dalam /+ jam.
+. erum Anti 3abies %er"ungsi untuk pengobatan terhadap gigitan hean yang sakit atau diduga rabies.
Bab ! Penutu*
!.1 6esim*ulan
Vaksin secara arti berasal dari bahasa latin Dvacca M melemahkanD. 'e"inisi lengkapnya kurang lebih adalah suatu kuman (bakterivirus) yang sudah dilemahkan yang kemudian dimasukkan ke dalam tubuh seseorang untuk membentuk kekebalan tubuh (imunitas) secara akti". 8ara memasukkannya bisa dengan disuntik ataupun dengan oral (diteteskan N red). Kungsi utama dari vaksin adalah untuk pencegahan terhadap suatu penyakit yang diakibatkan oleh kuman. erum secara de"inisi adalah suatu cairan tubuh yang mengandung sistem kekebalan terhadap suatu kuman yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh seseorang, maka orang tersebut akan mempunyai kekebalan terhadap kuman yang sama (imunitas pasi" N red). Kungsi utama serum adalah mengobati suatu penyakit yang diakibatkan oleh kuman. Vaksinasi telah menjadi tulang punggung kesehatan masyarakat sejak dulu. Apabila penyakit berjangkit, vaksinasi muncul dalam benak kita. Ia adalah suntikan kesehatan yang dianggap dokter (bahkan lembaga kesehatan negara) sangat penting sebagai pelindung dari serangan penyakit.
D9:"9R P;)"969
'epartemen 9esehatan 3I, Karmakope Indonesia, #disi IV, 556 9istner, t"ried, %a;ter Vaccine A$, 0A Hovel 8ell-'erived In"luen&a Vaccine, Hational In"luen&a ummit, 8hicago, 4ay /<-/, /<<= Abbas A9, @ichtman A:, 2rober G. Cellular and Molecular Immunology. /nd edition. F. %. aunders 8ompany 2hiladelphia, 55+ . 9uby G. Immunology. /nd edition. F. :. Kreeman and 8ompany He Oork, 55+. @iu 4A. vervie o" 'HA Vaccines. +nnals )e, -ork +cademy o' Science 556J EE/6-/<. ubbarao #9, 4urphy %3. A $eneral vervie o" Viral Vaccine 'evelopment. .enetically /ngineered Vacines. 2lenum 2ress He Oork, 55/.