MODUL 3 SAKIT PERUT MENDADAK PENDAHULUAN Modul sakit perut mendadak ini diberik diberikan an pada mahasiswa mahasiswa yang mengambil mengambil mata kuliah sistim sistim Urogenitali Urogenitaliaa di semester semester IV. TIU dan TIK pada sistim sistim ini disajikan disajikan pada permulaan buku modul agar dapat dimengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar dasar penyaki penyakit-p t-peny enyaki akitt Sistem Sistem Urogenit Urogenitali aliaa yang memberik memberikan an gejala gejala mendadak. mendadak.
sakit sakit perut
Mahasiswa Mahasiswa diharapkan diharapkan mampu menjelask menjelaskan an semua aspek tentang tentang system
Urogenitalia dan patomekanisme terjadinya penyakit, kelainan jaringan, dan pemeriksaan lain yang dibutuhkan pada penyakit yang memberikan gejala sakit perut mendadak. Sebelum menggunakan modul ini, ini, mahasiswa diharapkan membaca TIU dan TIK sehi sehing ngga ga tida tidak k terj terjad adii peny penyim impa panga ngan n pada pada disk diskus usii dan dan tuju tujuan an sert sertaa dapat dapat dica dicapa paii kompetensi kompetensi minimal yang diharapkan. diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari bacaan yang tercatum tercatum di akhir modul. Kuliah Kuliah pakar akan diberikan atas atas permintaan mahasiswa yang berkaitan dengan penyakit ataupun penjelasan dalam pertemuan konsultasi antara peserta kelompok diskusi mahasiswa dengan tutor atau ahli yang bersangkutan. Penyu Penyusu sun n meng mengha hara rapk pkan an modu modull ini ini dapa dapatt memb memban antu tu
maha mahasi siwa wa
memecahkan masalah penyakit Urogenitalia yang disajikan.
Makassar, 10 April 2013
Penyusun
dala dalam m
MODUL SAKIT PERUT BAGIAN KANAN TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang penyakit-penyakit yang menyebabkan gejala sakit perut mendadak, penyebab dan patomekanisme, gambaran klinik, cara diagnosis, penanganan dan pencegahan penyakit penyakit yang menyebabkan sakit perut mendadak
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah pembelajaran dengan modul ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menguraikan struktur anatomi, histologi dan histofisologi dari sistim uropoetika 2. Menyebutkan fungsi masing-masing bagian dari nefron, fungsi sel-sel JGA dalam renin angiotensin system, 3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi GFR, prinsip hukum Starling pada filtrasi ginjal, proses reabsorbsi dan sekresi di ginjal 4. Menjelaskan
perubahan
biokimia
urine
dan
kompensasi
ginjal
dalam
keseimbangan asam basa 5. Menjelaskan penyakit-penyakit yang dapat memberikan gejala sakit perut mendadak 6. Menjelaskan patomekanisme timbulnya gejala sakit perut mendadak 7. Menjelaskan cara anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk mendiagnosis banding beberapa penyakit yang mempunyai gejala sakit perut mendadak 8. Mampu melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana untuk pemeriksaan penyakit-penyakit sistem Urogenitalia, terutama yang memberikan gejala sakit perut mendadak 9. Mampu menganalisa hasil laboratorium dan pemeriksaan radiologik (BNO dan IVP) pada penderita penyakit sistim Urogenitalia, terutama yang memberikan gejala sakit perut mendadak
35
10. Menjelaskan penatalaksanaan penderita-penderita sistem Urogenitalia, terutama yang memberikan gejala sakit perut mendadak 11. Menjelaskan asuhan nutrisi yang sesuai untuk penyakit-penyakit sistim Urogenitalia, terutama yang memberikan gejala sakit perut mendadak 12. Menjelaskan epidemiologi dan tindakan-tindakan pencegahan penyakit-penyakit sistim urogenitalia terutama yang memberi gejala sakit perut mendadak
KASUS Skenario: Sakit perut bagian kanan Seorang ibu, 35 thn, datang ke RS dengan keluhan sakit di daerah perut kanan dan menjalar sampai ke bawah 5 jam yang lalu. Sakitnya bersifat datang-datang. Penderita merasa mual tapi tidak sampai muntah, tidak ada demam.
TUGAS MAHASISWA
1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas anda harus mendiskusikan kasus tersebut pada satu kelompok diskusi terdiri dari 12 – 15 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan seorang penulis yang dipilih oleh anda sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau dilakukan secara mandiri oleh kelompok. 2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape atau video, dan internet, untuk mencari informasi tambahan. 3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor) , melakukan curah pendapat bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi dalam menyelesaikan masalah. 4. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanpa pakar). 5. Mengikut kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau tidak ditemukan jawabannya.
36
6. Melakukan latihan dilaboratorium keterampilan klinik dan praktikum di laboratorium.
PROSES PEMECAHAN MASALAH Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat, mahasiswa diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini: 1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam scenario di atas, dan tentukan kata/ kalimat kunci skenario diatas. 2. Identifikasi problem dasar scenario diatas dengan, dengan membuat beberapa pertanyaan penting. 3. Analisa problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas. 4. Klasifikasikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas. 5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingindi capai oleh mahasiswa atas kasus tersebut diatas. 6. Cari informasi tambahan tentang kasus diatas dari luar kelompok tatap muka. Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri. 7. Laporkan hasil diskusi dan sistesis informasi-informasi yang baru
ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalm kelompok diskusi dengan tutor.
Penjelasan :
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7. Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dirasa cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya
37
dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang belum jelas.
JADWAL KEGIATAN Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap kelompok. 1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan. 2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :
*
Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
*
Brain-storming untuk proses 1 – 5,
*
Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2
seperti pada tutorial 1. Tujuan : untuk
melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klassifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi. 4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan : untuk mencari informasi baru yang diperlukan, 5. Diskusi mandiri ; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal. 6. Pertemuan keempat: diskusi panel dan tanya pakar . Tujuan : untuk melaporkan hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan
38
oleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini.
Laporan penyajian dibuat oleh
kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja. 7. Masing-masing mahasiwa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang salah satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap.
8. Pertemuan terakhir: laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh masing-masing mahasiswa.
Catatan : Laporan penyajian kelompok dan perorangan serta semua laporan kasus
•
masing-masing diserahkan satu rangkap ke sistem melalui ketua kelompok. •
Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing.
•
Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.
TIME TABLE
I
II
Pertemuan I (Penjelasan)
Tutorial I (Brain Stroming Klassifikasi Analisa & sintese )
PERTEMUAN III IV Mandiri Mencari tambahan informasi
Tutorial II (Laporan informasi baru Klassifikas iAnalisa & sintese)
Praktikum CSL
STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor 2. Diskusi kelompok tanpa tutor 3. CSL : Toucher rectal, menilai pencitraan 4. Praktikum bakteriologi, patologi klinik
39
V
VI
VII
Kuliah kosultasi
Diskusi panel Tanya pakar
Laporan kasus
5. Konsultasi pada pakar 6. Kuliah khusus dalam kelas 7. Aktivitas pembelajaran individual diperpustakaan dengan menggunakan buku ajar Majalah, slide, tape atau video dan internet
BAHAN BACAAN & SUMBER INFORMASI LAIN A. Buku Ajar dan Jurnal 1 2
Urology : R.W. Barnes, R.T.Bergman, H.Hodley, Toppan Co.(S) PTE-LTD,Singapore Davitson VL and Sittman DB : Biochemistry
3
Kumar, Contran, Robbins: Pathology Basis of Diseases, 2003
4
Chandrasoma- Taylor: Concise Pathology, 1999
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
17 18
19 20 21 22
23 24 25
Kenneth J Rothman, 1986, Modern Epidemiology, Little Brownc and Company, Bon World Health Organization, 1992, International statistical Classification of Diseases an and related Health Problems, 10th revision, volume 1, WHO, Geneva Goodharmt R : Modern nutrition in health and disease, Lee Ferbeger, 2002 Robinson : Normal and Therapeutic Nutrition, Mac Millian Co., New York Lenne EH et al ; Manual of Clinical Microbiology , 4th edition, 1985 Prescott LM et al : Microbiology, 2nd edition, Wm.c Brown Publisher, Melbourne, 1993 WF. Ganong : Review of Medical Physiology, edisi 20, 2003 Synopsis of analysis of Roentgen sign in general Radiology, Isadore Meschan, 1976 Junguiera LC, Carneiro J : Basic Histology 3th edition, Los Altos California USA, Lange Medical Publication, 1980 Stites DP, Stobo JD, Fudenberg HH : basic and Clinical Immunology, 4th edition, Los Altos California, Lange Medical Publication, 1982 Schlesinger ER, Sultz HA, Mosher WE, et al. The Nephrotic Syndrome. Its incidence and implications for the community. Am J Dis Child 1968, 116; 623 International Study of Kidney Disease in Children. Nephrotic Syndrom in Children. Prediction of histopathology from clinical and laboratory characteristics at time of diagnosis. Kidney Int. 1978, 13: 159. Kher KK. Obstructive uropathy. Dalam : Kher KK, Marker SP, penyunting. Clinical Pediatric Nephrology. New York: Mc Graw – Hill 1992: 447-65. Behrman RE. Nelson textbook of pediatrics; edisi ke 14. Philadelphia: WB Saunders, 1992; 1344-50. Homes HD, Weinberg JM. Toxic nephropathies. Dalam: Brenner Rector FC, penyunting, The Kidney, II; edisi ke-Philadelphia: WB Saunders Co, 1986; 1491-532. Barrat TM. Acute renal failure. Dalam: Holliday MA, Barrat TM, Vernier RL, penyunting. Pediatric nephrology, edisi ke-2. Baltimore: Williams & Wilkins 1987; 766-72. Kher KK. Chronic renal failure. Dalam Kher KK, Marker SP, penyunting, clinical pediatric nephrology. New York: MC Graw-Hill Inc, 1992, 501-41. Karjomanggolo WT, Alatas H. Kelainan congenital ginjal dan saluran kemih. Dalam: Naskah lengkap PKB. IKA XXVI : Penelitian tractor urinarius pada anak. Jakarta 11 – 12 September 1992: 1176-84. Londe S causes of hypertension in the young. Pediatric Clin North Am 1978; 25-55. Henry JB : Clinical Diagnosis and Manage,ent by laboratory Methods, 19th ed, 1996 H. Beers and R. Berkow editor : The Merck Manual 17th ed, 1999
40
26 27 28
Harrison : Disorders of the kidney and Urinary tractus, 15th edition, Volume I, Mc Graw Hill, 2002, pp : 1535-1630 Ginjal Hipertensi dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II, edisi III, Balai Penerbit FKUI Jakarta, 2001 Resnick MI, Pak CY: Urolithiasis: a Medical and Surgical Reference. Philadelphia, Pa: WB Saunders and Co; 1990. Leslie S, Stoller M, Gentle D: Combined metabolic defects in stone forming patients. J Urol 1997; 157: 413. Leslie S: Diagnostic evaluation of renal colic in the ED. Emergency Physicians' Monthly 2000; 7 (9): 1-9. Leslie S, Savitz G: Calcium and stone disease. In: The Kidney Stones Handbook. 2nd ed. Four Gee Leslie, S: A simplified, clinical approach to hypercalciuria. Nephrolithiasis update: the role of metabolic evaluations 1996; SUNA Annual Meeting Postgraduate Course Syllabus: 15-22. Press; 2000: 73-94 Leslie, S: A practical approach to kidney stone prevention. Nephrolithiasis update: the role of metabolic evaluations 1996; SUNA Annual Meeting Postgraduate Course Syllabus: 12-14. Menon M, Parulkar BG, Drach GW: Urinary lithiasis: etiology, diagnosis, and medical management. In: PC Walsh, AB Retik, ED Vaughan Jr, and AJ Wein eds. Campbell's Urology. 7th ed. Philadelphia, Pa: WB Saunders and Co; 1998: 2661-2733.
B. Diktat dan hand-out 1. Diktat Anatomi Diktat Histologi • Buku Ajar Fisiologi Ginjal • Diktat Kuliah Radiologi • C. Sumber lain : VCD, Film, Internet, Slide, Tape 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
Begun FP, Foley WD, Peterson A, White B: Patient evaluation. Laboratory and imaging studies. Urol Clin North Am 1997 Feb; 24(1): 97-116[Medline]. Clark JY, Thompson IM, Optenberg SA: Economic impact of urolithiasis in the United States. J Urol 1995 Dec; 154(6): 2020-4[Medline]. Conlin MJ, Marberger M, Bagley DH: Ureteroscopy. Development and instrumentation. Urol Clin North Am 1997 Feb; 24(1): 25-42[Medline]. Cooper JT, Stack GM, Cooper TP: Intensive medical management of ureteral calculi. Urology 2000 Oct 1; 56(4): 575-8[Medline]. Gentle DL, Stoller ML, Bruce JE, Leslie SW: Geriatric urolithiasis. J Urol 1997 Dec; 158(6): 2221-4[Medline]. Gitomer WL, Pak CY: Recent advances in the biochemical and molecular biological basis of cystinuria. J Urol 1996 Dec; 156(6): 1907-12[Medline]. Grady B, Bruce J, Stoller M: Pediatric urolithiasis. J Urol 1999; 161(4): 200. Jackman SV, Potter SR, Regan F: Plain abdominal x-ray versus computerized tomography screening: sensitivity for stone localization after nonenhanced spiral computerized tomography. J Urol 2000 Aug; 164(2): 308-10[Medline]. Leslie SW: Outpatient metabolic evaluation of patients with recurrent kidney stones. Ohio Med 1989 Apr; 85(4): 292-4[Medline].
41
10.
11. 12.
13. 14.
15. 16. 17.
Lingeman JE: Extracorporeal shock wave lithotripsy. Development, instrumentation, and current status. Urol Clin North Am 1997 Feb; 24(1): 185211[Medline]. Low RK, Stoller ML: Uric acid-related nephrolithiasis. Urol Clin North Am 1997 Feb; 24(1): 135-48[Medline]. Miller OF, Rineer SK, Reichard SR, et al: Prospective comparison of unenhanced spiral computed tomography and intravenous urogram in the evaluation of acute flank pain. Urology 1998 Dec; 52(6): 982-7[Medline]. Pak CY: Citrate and renal calculi: an update. Miner Electrolyte Metab 1994; 20(6): 371-7[Medline]. Porpiglia F, Destefanis P, Fiori C: Effectiveness of nifedipine and deflazacort in the management of distal ureter stones. Urology 2000 Oct 1; 56(4): 57982[Medline]. Powell CR, Stoller ML, Schwartz BF: Impact of body weight on urinary electrolytes in urinary stone formers. Urology 2000 Jun; 55(6): 825-30[Medline]. Ruml LA, Pearle MS, Pak CY: Medical therapy, calcium oxalate urolithiasis. Urol Clin North Am 1997 Feb; 24(1): 117-33[Medline]. Trinchieri A, Ostini F, Nespoli R, et al: A prospective study of recurrence rate and risk factors for recurrence after a first renal stone. J Urol 1999 Jul; 162(1): 27-30[Medline].
18.
Wolf JS Jr, Clayman RV: Percutaneous nephrostolithotomy. What is its role in 1997? Urol Clin North Am 1997 Feb; 24(1): 43-58[Medline]. D. Nara sumber (Dosen Pengampu) DAFTAR NAMA NARA SUMBER No.
NAMA DOSEN
1.
Prof.Dr. dr. Syarifuddin Rauf Sp.PA Dr.dr.Haerani Rasyid,M.kes,SpPD,KGH,Sp GK Dr.Asykar M Palinrungi,SpU Dr.Alwi Mappiasse,SpKK Dr.dr. Irfan Idris, M.KeS dr. St.Rafiah, M.KeS dr. Rahmawaty Minhajat,SpPD,PhD Dr. Nurdin Mappewali,Sp.Biok Dr. dr. Gatot Lawrence Dr. dr. Nurpudji Astuti, SpGK Dr.Andi Irwan Irawan,SpFK Prof.Dr.dr.Gatot Lawrence,Sp.PA,PhD dr. Nurlaily Idris, Sp.Rad.
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
BAGIAN
TLP. KANTOR
Anak
HP/FLEXI
0811411109
Penyakit Dalam dan Gizi
081310087900
Bedah Urologi Kulit Kelamin Fisiologi Anatomi Histologi
082187776907 081241003003 081342695348 08124238456
584730
Biokimia Patologi Anatomi Gizi
0816255306 0811443856
Farmakologi Patologi Anatomi
081524120368
Radiologi
42
0811441064
14. 15.
dr. Fitriyani Mangarengi, SpPK Prof.Dr.dr.Nasrum,Sp.MK
Patologi Klinik Mikrobiologi
LEMBAR KERJA 1. KATA/ PROBLEM KUNCI
2. PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
43
0811444326
3. JAWABAN PERTANYAAN
44
4. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA
5. INFORMASI BARU
45
6. KLASSIFIKASI INFORMASI
46
7. ANALISA & SINTESIS INFORMASI
47
8. PERTANYAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
9. GAMBARAN RADIOLOGIS
48
10. PRAKTIKUM/PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS URINE
8. PERTANYAAAN PRAKTIKUM
49
11. PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK
50