Buku Api Sejarah, Hadiah dari Seorang sahabat. Asep Roni Hermansyah http://arhsa.wordpress.com/ http://arhsa.wo rdpress.com/2013/03/2 2013/03/27/buku-api-sejar 7/buku-api-sejarah-hadiah-dariah-hadiah-dari-seorang-sahaba seorang-sahabat/ t/
27/03/2013
Sumber gambar : http://grafindo.co.id/grafindo/components/com_vi http://grafindo.co. id/grafindo/components/com_virtuemart/shop_image rtuemart/shop_image/product/Api_Sejarah_4e782cb7e1a8d.jpg /product/Api_Sejarah_4e782cb7e1a8d.jpg
Sejak tahun 2009 saya sudah dapat informasi kehadiran Buku Api Sejarah jilid 1. Karena berbagai hal baru bisa membacanya tahun 2011, itupun tidak tamat. Sekarang, tepatnya kemarin tanggal 23 Maret 2013 M – M – 11 11 Jumadil Awal 1434 H seorang sahabat yang sejak tahun 2004 saya ajak secara kontinyu untuk rajin membaca dan mengoleksi buku datang menghadiahkan dua jilid Buku Api Sejarah.
Sumber gambar : http://grafindo.co.id/grafindo/components/com_virtuemart/shop_image/product/Api_Sejarah_2_4e783a57d5835.jpg
Saya cukup kaget ketika menerima Buku Api Sejarah ini, soalnya saya sudah punya niat untuk membeli, hanya kemarin di Islamic Book Fair tidak sempat untuk membelinya karena sambil mengantar tamu yang dikejar waktu. Sempat juga terpisah dengan rombongan karena saya sibuk mencari buku Suwar min hayatis-shahabah (kisah para sahabat) karya Dr. Abdurrahman Ra`fat Basya, yang akhirnya saya temukan walau cuma dapat jilid kedua karena jilid pertamanya tidak kebagian.
Sahabat saya bilang, “Katanya mau beli buku ini ya, makanya saya beli dua set waktu ke IBF.” Al-Hamdulillah, koleksi saya bertambah. Perlu diketahui buku, DVD (berisi ebook) dan hardisk eksternal (juga berisi ebook) adalah harta kekayaan -intelektual- yang paling berharga bagi saya. Sepertinya bulan Maret 2013 ini merupakan bulan teguran (dengan cara halus dan elegan) buat saya yang sudah lama (2010-2012) tidak memaksakan diri untuk membeli buku versi cetak dan terlalu keenakan dengan ebook yang bertebaran di internet. Tercatat ada 15 judul buku dengan ketebalan (jika ditumpuk atau dijejerkan) hampir mencapai setengah meter yang dihadiahkan tiga orang sahabat saya. Jika diuangkan lebih dari Rp. 600.000,-, semuanya di Bulan Maret ini, belum ditambah buku yang saya beli sendiri sebanyak 8 jilid sekitar Rp. 300.000,- dan satu jilid buku setebal 518 halaman yang sengaja diantar seorang sahabat saya yang lain untuk saya baca (memaksa saya buat membaca buku itu padahal dia sendiri baru membeli dan belum sempat membaca). Mungkin harta warisan yang sudah ada untuk anak-anak saya (baru punya anak satu usia 17 bulan) adalah koleksi buku. Walaupun jumlahnya sekarang baru ada sekitar 60 buku, 40 eks majalah islami plus tambahan koleksi Bulan Maret ini sebanyak 23 judul. Jadi, total jendral baru ada sekitar 123 judul. Harapan saya mudah-mudahan perpustakaan pribadi di rumah (rumahnya aja baru pondasi hehehe) minimal 1000 judul, bukan seribu jilid. sebab, kitab-kitab klasik Islam satu judul bisa lebih dari satu jilid tebal, lima jilid, sepuluh jilid, bahkan lima belas jilid dengan ketebalan hampir satu meter (yang belum saya miliki). Paling tidak, satu disiplin ilmu diwakili dua judul buku, satu berbahasa Indonesia dan satu lagi berbahasa Arab, kalau bisa ditambah satu lagi berbahasa Inggris (harap maklum kemampuan Bahasa Inggris saya tergolong sederhana). Kalau berbentuk e-book dan perpustakaan digital sih sudah ribuan judul. Allahummastajib du’aana ya Rob. Ya Allah kabulkanlah cita-cita ini. Kembali ke Buku Api Sejarah, buku ini ditulis oleh Prof. Ahmad Mansyur Suryanegara Guru Besar sejarah dari Universitas Padjajaran Bandung. Isinya mengulas sejarah yang tersembunyi dan tidak disebutkan dalam buku-buku sejarah yang selama ini diajarkan di sekolah. Juga mengangkat peran Ulama dan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menjaga keutuhan NKRI. Hal ini tertulis dengan jelas dalam judul Buku Api Sejarah jilid 1 “Api Sejarah, Buku Yang akan Mengubah Drastis Pandangan Anda tentang Sejarah Indonesia.” dan judul Buku Api Sejarah jilid 2 yaitu “Api Sejarah 2, Buku yang akan Menuntaskan Kepenasaran Anda akan Kebenaran sejarah Indonesia.” Posting ini bukan meresensi buku, bagi Anda yang merasa penasaran dengan buku ini silahkan membeli bukunya agar menambah wawasan ke-sejarah-an Anda, untuk melihat resensi/review/diskusi/seminar buku ini lebih detail Anda bisa mengunjungi link ini: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/message/39373
Dalam artikel di link diatas ada dua paragraf yang saya sukai dan saya kutip disini, yaitu: Ucapan penulis, “ Saya menggunakan teori yang diungkapkan al-Quran. Saya melakukan puasa dan shalat sebelum menyusun dan menulis. Setiap saya disodorkan pada peristiwa sejarah, pikiran dan hati saya menggerakkan pena untuk menuliskan apa yang ada dibenak berkaitan dengan peristiwa sejarah yang saya bahas,” “Tasaro GK deng an gayanya yang khas memandu ketiga pembicara yang dari segi usia dapat disebut sepuh. Ahmad Mansur Suryanegara yang menjadi pembicara pertama mengulas isi buku “Api Sejarah” yang ditulisnya dengan gamlang. Masalah peranan ulama dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sedikit nostalgia bersama para ulama yang sudah wafat pun dikemukakan. Bahkan, Ahmad Mansur Suryanegara juga membeberkan proses penulisan buku “Api Sejarah” yang tidak lepas dari wudhu.”
Selamat membaca dan merubah pandangan Anda tentang Sejarah Indonesia!