BLUE PRINT Keluarga Mahasiswa Islam Institut Teknologi Bandung
GAMAIS ITB 2007-2013 27 Desember 2007
Bismillah ar rahman ar rahiim Sebuah perencanaan selalu bermula dari sebuah perencanaan, sebuah perencanaan tidak akan bisa berjalan tanpa sebuah wawasan yang matang. GAMAIS ITB sebagai sebuah lembaga dakwah saat ini mengalamai sebuah fase di persimpangan jalan. Apakah GAMAIS akan sebagai sebuah lembaga syiar Islam dengan pola ekspansi dakwah yang tak berujung ataukah GAMAIS sebagai lembaga kaderisasi bagi kadernya. Pergerakan dakwah ini membutuhkan dinamisasi yang ber-marhalah. Akan tetapi di sisi lain, tuntutan umat mengalami fluktuasi yang sangat progresif. Dakwah kampus mempunyai sebuah tanggung jawab untuk mengayomi dan memfasilitasi kebutuhan umat, atau lebih tepatnya mendakwahi umat adalah kewajiban seorang da’i. Dakwah harus progresif, syiar Islam harus dinamis, kekuatan jaringan untuk musyarokah menjadi tuntutan dan keberlimpahan dana adalah keharusan. Serta, kaderisasi yang kokoh, kuat dan berkelanjutan adalah sebuah keniscayaan yang harus dimiliki. Perjalanan dakwah kampus ITB yang sudah berusia lebih dari dua dekade, akan memasuki sebuah fase baru dalam pergerakannya. Perubahan fungsi serta pemekaran lembaga menjadi sebuah tantangan tersendiri. Perubahan ini akan sangat mempengaruhi paradigma yang ada dan tertanam sejak lama. Inilah saat nya... saatnya dakwah kampus berbenah... saat ini atau tidak sama sekali Inilah saat nya... sebuah generasi akan menggantikan generasi sebelumnya.... Jika memang janji Allah itu adalah sebuah kepastian, Jika Allah berjanji akan menurunkan kemenangan pada Islam di Kampus ini. Maka, yakinlah, pastikanlah, bahwa Allah akan menurunkannya di zaman kita.... Pilihan itu ada di tangan generasi emas ini.. menggantikan atau digantikan ... maka nikmat Allah mana lagi yang akan kita dustakan ?
Blue print GAMAIS 2007-2013 Content Bab I : Mukaddimah a. b. c. d. e.
Dustur Ilahi Sepenggal Nasihat untuk Aktifis Dakwah Sekapur Sirih Latar Belakang Tujuan
Bab II : Tentang GAMAIS a. b. c. d. e. f. g. h.
Sejarah Dakwah Kampus ITB Sejarah GAMAIS ITB Sejarah Kepala GAMAIS Pandangan GAMAIS terhadap Islam Pandangan GAMAIS terhadap dakwah Islam Profil GAMAIS sebagai lembaga dakwah kampus Profil Kader GAMAIS Logo GAMAIS
Bab III : Dakwah GAMAIS a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
GAMAIS goals 2017 GAMAIS goals 2027 Visi GAMAIS Misi GAMAIS Jargon GAMAIS Posisi GAMAIS Peran GAMAIS Fungsi GAMAIS Struktur dan pembagian tugas ( MS, DS ,DP, BPH,) Manajemen Syuro Mekanisme Iqob Antara pusat dan wilayah
Bab IV : internal a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Visi sektor internal Misi Sektor Internal Target dan parameter keberhasilan Posisi kaderisasi dalam dakwah GAMAIS Grand design Kaderisasi Muwashofat kader GAMAIS Posisi Mentoring dalam dakwah GAMAIS Grand design mentoring Pandangan GAMAIS terhadap Urgensi Mentoring
j. k. l. m. n.
Fungsi Sekretariat bagi GAMAIS Makna “Keluarga” bagi GAMAIS Follow Up Syiar dengan kaderisasi Antara pusat dan wilayah Levelisasi LDF dan LDPS dalam kaderisasi
Bab V : Syiar dan pelayanan kampus a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
Visi Sektor SPK Misi Sektor SPK Target dan Parameter Keberhasilan Pandangan GAMAIS terhadap Himpunan Pandangan GAMAIS terhadap UKM Posisi SPK dalam Dakwah kampus Klasifikasi objek dakwah Standarisasi Publikasi Perangkat perangkat Syiar Manajemen dan Tahapan kepanitiaan Antara pusat dan wilayah Levelisasi LDF dan LDPS dalam SPK
Bab VI : kesekretariatan a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
Administrasi Surat Masuk Surat keluar Klasifikasi Surat Coding surat Dokumentasi data Prosedur pembuatan Proposal Laporan pertanggungjawaban Laporan kegiatan Prosedur pembuatan proker Notulensi dalam rapat Bundel SOP
Bab VII : Keuangan a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Visi Sektor Keuangan Misi Sketor Keuangan Target dan Parameter Keberhasilan Posisi keuangan dalam dakwah kampus Pandangan GAMAIS terhadap dana dakwah Business Plan jangka Panjang Antara pusat dan wilayah Levelisasi LDF dan LDPS dalam Keuangan Sistem Kerja Sektor Keuangan
j. k. l. m. n. o. p.
Alur Distribusi keuangan Peningkatan Keuangan Peminjaman dana Flow Chart Penyusunan Anggaran GAMAIS Flow Chart Penyusunan Anggaran Dept/ BSO Flow Chart Penyusunan Anggaran LDF dan LDPS Prosedur Pengeluaran dana
f. g. h. i. j. k.
Pandangan An nisaa terhadap Muslimah di ITB An nisaa sebagai sektor kaderisasi muslimah An nisaa sebagai sektor syiar muslimah Pandangan An nisaa terhadap urgensi berhijab Antara pusat dan wilayah Levelisasi LDF dan LDPS dalam An nisaa
Bab VIII : Akademik dan Profesi
Bab XI : penutup
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
a. b. c. d. e. f.
Visi Sektor Akpro Misi Sektor Akpro Target dan Parameter keberhasilan Posisi Akpro dalam dakwah kampus Peran Akpro untuk kader Peran Akpro untuk syiar Peran Akpro dalam membangun keprofesian Grand design Akpro Profil Kader GAMAIS berbasis akpro Antara pusat dan wilayah Levelisasi LDF dan LDPS dalam Akpro
Bab IX : jaringan a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n.
Visi sektor Jaringan Misi Sketor Jaringan Targer dan parameter keberhasilan Antara GAMAIS dan FSLDK Antara GAMAIS dan IA GAMAIS Antara GAMAIS dan pemerintah GAMAIS go international Posisi Jaringan dalam Dakwah Kampus GAMAIS dan Isu lokal GAMAIS dan isu nasional GAMAIS dan isu internasional Peran musyarokah dalam dakwah Antara pusat dan wilayah Levelisasi LDF dan LDPS dalam jaringan
Bab X : an nisaa a. b. c. d. e.
Visi sektor An nisaa Misi Sektor An nisaa Target dan Parameter keberhasilan Posisi An nisaa dalam Dakwah Keutamaan dan kekhas-an muslimah dalam dakwah
Sebuah ikrar Sebuah nasehat Sebuah harapan Sebuah taujih qur’ani Untukmu kader dakwah Karena kita keluarga
Bab I Mukadimah Dustur Ilahi Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas , lagi Maha Mengetahui. [ al maidah 54 ]
Sepenggal Nasihat Untuk Aktivis Dakwah
إن اﻟﺤﻤﺪﷲ ﻧﺤﻤﺪه وﻧﺴﺘﻌﯿﻨﮫ وﻧﺴﺘﻐﻔﺮه وﻧﻌﻮذﺑﺎﷲ ﻣﻦ ﺷﺮورأﻧﻔﺴﻨﺎوﻣﻦ ﺳﯿﺌﺎت وأﺷﮭﺪأن ﻻإﻟﮫ إﻻاﷲ وﺣﺪه..إﻧﮫ ﻣﻦ ﯾﮭﺪه اﷲ ﻓﻼ ﻣﻀﻞ ﻟﮫ وﻣﻦ ﯾﻀﻠﻞ ﻓﻼ ھﺎدي ﻟﮫ..أﻋﻤﺎﻟﻨﺎ ﻻ ﺷﺮ ﯾﻚ ﻟﮫ وأﺷﮭﺪ أن ﻣﺤﻤﺪا ﻋﺒﺪه و رﺳﻮﻟﮫ Alhamdilillah, segala puji hanya bagi Alloh. Semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Nabi Muhammad beserta ahlul bait, para sahabat, generasi tabi’in, tabi’ut tabi’in, dan pengikut setia beliau hingga akhir zaman. Amma ba’du... Ikhwah fillah, para aktivis da’wah. Ketahuilah, ketika engkau memilih jalan da’wah, jalan yang mulia, jalan yang ditempuh para Rasul ini, maka sesungguhnya engkau adalah orang yang dipilih oleh Alloh untuk menjadi salah satu pejuang agama-Nya. Maka jika kalian disibukkan hingga kalian merasa lelah dalam menapaki jalan da’wah ini, jangan khawatir wahai saudaraku, pengorbanan kalian tidak akan pernah disia-siakan Alloh jika kalian ikhlas menjalaninya. Lihatlah Rasulullah dan para sahabatnya juga berkorban yang bisa jadi pengorbanan kita belumlah ada apa-apanya di bandingkan dengan pengorbanan mereka. Mereka harus berkorban waktu, harta, bahkan nyawa. Coba kita lihat pengorbanan kita, sudahkah kita menjadikan setiap waktu kita untuk berda’wah? Sudahkah kita rela untuk menginfakkan sebagian atau bahkan seluruh harta kita untuk berda’wah di jalan-Nya? Sudahkah pengorbanan kita sampai berperang mempertaruhkan nyawa untuk menegakkan kalimatNya?.Alloh Subhanahu Wata’alaa berfirman:
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. (QS. Ali-Imran: 142) Sungguh, jika kita memang benar-benar beriman kepada Alloh, maka wajar kita ketika mendengar ayat Alloh itu tidak ada kata lain selain kita harus bersungguh-sungguh (jihad) dalam setiap amal da’wah kita. Maka wajar, Rasulullah dan para sahabatnya rela harus mengalami ujian yang berat
dalam setiap langkah perjuangan mereka. Mereka merasakan surga berada di depan matanya. Mereka merasakan ketika mereka menginjakkan kaki di surga, saat itu pula kelelahan yang pernah mereka rasakan, suka duka yang dulu pernah mereka alami di jalan Alloh sirna seketika. Saat itu ketika ditanyakan kepada mereka,” Apakah anda pernah merasakan penderitaan sebelum ini?”, maka mereka akan menjawab (setelah dimasukkan kedalam surga-Nya),” Demi Alloh, kami tidak pernah merasakan penderitaan sebelum ini”. Kelelahan dan penderitaan mereka tidak ada lagi, sebab segalanya telah berubah menjadi kegembiraan, kebahagiaan, dan kenikmatan. Mereka mendapat pahala dari Alloh, kemudian Alloh Ta’ala menambah dan menyempurnakan karunia-Nya kepada mereka, sesuai dengan kemuliaan dan kedermawanan-Nya. Saat itu, mereka berharap seandainya mereka dulu (ketika di dunia) mencurahkan tenaga dan lelah lebih banyak lagi di jalan agama mereka. Mereka pasti akan berharap seandainya di dunia dulu mereka tidak tidur lebih lama demi agama, bepergian lebih lama, dan berkorban lebih banyak di jalan Alloh. Tidak hanya itu, mereka berharap menjadi syuhada, yaitu dikembalikan ke dunia untuk mati syahid di jalan-Nya, hidup lagi, syahid lagi, hidup lagi, kemudian syahid lagi, dan demikian seterusnya, karena mereka melihat kemuliaan dan bagaimana Alloh Ta’ala memuliakan para syuhada. Alloh Subhanahu Wata’alaa berfirman:
Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, (yaitu) beberapa derajat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisaa: 95-96) Ikhwah fillah, taukah kalian, musuh-musuh Islam melakukan kaderisasi untuk mencetak misionaris yang memperjuangkan agama mereka. Mereka mendirikan sekolah-sekolah teologi, mereka menyusuri hutan dan rawa-rawa masuk ke daerah pedalaman untuk menyebarkan da’wah mereka. Mereka juga melakukan syiar agama mereka melalui berbagai media dan kegiatan sosial. Mereka melakukan itu juga atas dasar keyakinan akan balasan dari Tuhan mereka atas apa yang telah mereka lakukan. Maka bagaimanakah dengan kalian, wahai saudaraku?
Ikhwah fillah,para aktivis da’wah, ketahuilah bahwa Islam kuat dan akan tegak hanya dengan orangorang bertekad baja dan universal, bukan dengan orang-orang yang banyak alasan untuk berbuat dan beramal, dan juga bukan dari orang-orang yang pandai beretorika belaka. Bagaimana Islam akan tegak tanpa tekad seperti Anas bin An-Nadhr Radhiyallahu Anhu? Ia berkata,”Jika Alloh mengizinkanku memerangi orang-orang musyrik, Dia akan melihat apa yang akan aku kerjakan.” Betul, ikhwah fillah, Anas bin Nadhr punya kesempatan hadir di perang Uhud. Di perang Uhud, ia betempur habis-habisan hingga diketemukan delapan puluh lebih luka-luka saat ia syahid. Bahkan tubuhnya robek-robek hingga tak ada yang mengenali jenazahnya kecuali oleh saudara perempuannya. Saudara perempuannya mengenalinya dari jari-jarinya. (Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim,At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ahmad). Wahai saudaraku, kita butuh tekad yang universal, yaitu tekad mencari ilmu dan mengamalkannya. Tekad berda’wah dan berjihad. Tekad beriman, yakin, sabar, dan ridha. Tekad melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan menyatakan kebenaran. Tekad memperbaiki diri sendiri dan memberi petunjuk pada manusia. Berkata Ibnu Al-Qayyim dalam kitabnya,Thariqu Al-Hijratain wa Babu As-Sa’adatain,”Diantara manusia ada orang yang berjalan menuju Alloh di setiap tempat dan sampai pada-Nya dari semua jalan. Ia jadikan aktivitas ibadahnya sebagai poros hatinya dan fokus penglihatannya. Ia cari aktivitas ibadah itu dimana saja berada dan berjalan bersamanya kemana saja aktivitas ibadah berjalan. Setiap kelompok diberi tanda khusus. Dimana saja ibadah berada, orang itu anda lihat disitu. Jika ibadah berbentuk ilmu, Anda mendapatinya bersama orang-orang berilmu. Jika ibadah berbentuk jihad, Anda menemukannya bersama barisan para mujahidin. Jika ibadah berbentuk shalat, Anda mendapatinya bersama orangorang yang sholat dengan khusyuk. Jika ibadah dalam bentuk dzikir, Anda menemukannya bersama orang-orang yang berdzikir. Jika ibadah berbentuk perbuatan baik, Anda akan menemuinya bersama orang-orang yang berbuat baik. Jika ibadah berbentuk cinta, perasaan selalu diawasi oleh Alloh dan taubat, maka Anda akan menemukannya bersama orang-orang yang cinta kepada Alloh dan bertaubat kepada-Nya. Ia selalu beribadah dimana saja ibadah hendak pergi dan berjalan kepadanya dimana saja ibadah berjalan. Jika ditanyakan kepadanya,’Amal perbuatan apa yang anda inginkan?’ Ia menjawab,’Aku ingin melaksanakan perintah-perintah Tuhanku, apapun bentuknya, dimana saja tempatnya, membawa apa saja,menuntut apa saja,membuatku bersatu, atau membuatku tidak bersatu. Aku ingin melaksanakan perintah-perintah Tuhanku, menunaikannya, merasa selalu diawasi-Nya saat itu, menghadap kepada-Nya dengan ruh, hati, dan badan. Aku telah serahkan barang kepada-Nya dan sekarang aku menunggu pembayaran dari-Nya.’Alloh berfirman:
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah: 111) Ikhwah fillah, kuatkanlah tekad kalian, sempurnakanlah amal kalian. Dimana dan apapun yang kalian lakukan jadikan sebagai sarana ibadah kepada-Nya. Jadilah ahlul ibadah, jadilah teknokrat yang sholeh, jadilah entrepreneur yang jujur dan dipercaya, jadilah politikus yang amanah, jadilah mahasiswa yang sholeh dan sholehah. Muliakan agama ini dengan kemuliaan akhlaqmu. Optimalkan potensi kalian, wahai pejuang Islam. Jangan kau jadikan dirimu hanya sebagai “pengamat da’wah” tetapi jadikanlah dirimu menjadi “praktisi da’wah”. Kalian tidak cukup hanya menghadiri halaqah, pertemuan-pertemuan da’wah, seminar, membaca buku, dan buletin da’wah. Jika itu saja yang kalian lakukan, kalian pasif dan tidak memberikan kontribusi. Kadang kalian teledor, tidak menyiapkan diri dari berbagai aspek. Kadang, untuk membaca satu atau dua buku Islam saja, kalian habiskan waktu satu tahun. Padahal untuk selevel kalian, buku-buku itu harus dibaca tidak lebih dari satu pekan. Realita ini, wahai saudaraku, sungguh telah membuang sekian banyak potensi yang semestinya telah kita gunakan di banyak medan amal Islami, da’wah, amar ma’ruf nahi munkar, dan jihad. Orang-orang seperti itu hanya memberikan waktu sisanya untuk Islam, atau sedikit dari harta dan tenaga. Mereka harus tahu bahwa Alloh hanya menerima pengorbanan yang terbaik, sebagaimana Dia tidak menerima makanan jelek yang Anda sedekahkan, Dia juga tidak menerima perbuatan buruk yang kalian pilih untuk diberikan kepada Islam. Alloh Ta’ala berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baikbaik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. Al-Baqarah:267). Ikhwah fillah, ingatlah jika Alloh hanya menerima pengorbanan hamba-Nya yang terbaik saja, maka janganlah kau kotori amal da’wah yang suci lagi baik ini dengan kemaksiatan. Saudaraku, janganlah kalian sepelekan kemaksiatan. Kemaksiatan kecil jika terus kita tolelir akan berubah menjadi kemaksiatan yang besar. Orang-orang yang mengemban risalah Islam harus lebih bertakwa kepada Alloh Ta’ala, menjauhkan diri dari dosa-dosa kecil, syubhat, dan dosa-dosa besar. Saudaraku, kemaksiatan yang kalian lakukan akan membuat manusia menolak da’wah kalian. Abu Ad-Darda Radhiyallahu Anhu berkata “Jika seseorang bermaksiat kepada Alloh ketika sendirian,Alloh membuatnya dibenci manusia, tanpa ia sadari.” Ibnu Al-Qayyim Rahimahullah meringkas efek-efek maksiat di dalam kitabnya Al-Fawaid, dengan indah. Beliau berkata,”Diantara efek maksiat adalah pelakunya tidak banyak mendapat petunjuk, pikirannya kacau, ia tidak melihat kebenaran dengan jelas, hatinya rusak, daya ingatnya lemah, waktunya hilang sia-sia, dibenci manusia, hubungannya dengan Alloh renggang, do’anya tidak dikabulkan, hatinya keras, keberkahan rizki dan umurnya musnah, diharamkan mendapatkan ilmu,hina, dihinakan musuh, dadanya sesak, diuji dengan teman-
teman jahat yang merusak hati dan menyia-nyiakan waktu, cemas berkepanjangan, sumber rezekinya seret, dan hatinya terguncang. Maksiat dan lalai membuat orang tidak bisa berdzikir kepada Alloh, sebagaimana tanaman tumbuh karena air dan kebakaran terjadi karena api.” Oleh karena itu, wahai saudaraku, para aktivis da’wah, jauhilah dosa dan maksiat yang disepelekan. Jika kalian sering melakukan dosa dan kemaksiatan segera bertaubat kepada Alloh dan perbanyaklah beristighfar. Sekarang, kita membutuhkan kalian wahai aktivis da’wah terutama generasi muda, menolong Islam dan umatnya. Kita memerlukan peran kalian seperti Abu Bakar saat memerangi orang murtad, peran Khalid bin Al Walid saat perang Yarmuk, peran Sa’ad bin Abu Waqash di perang Qadisiyah, peran Shalahudin Al Ayyubi di perang Hiththin, dan peran Sulaiman Al-Halbi saat menyerang Cliber. Kita harus bisa mewujudkan melalui tangan kita dan kader-kader da’wah setelah kita, tegaknya kalimatullah di muka bumi dari ujung barat hingga ujung timur. Kita merindukan masa kejayaan Islam tegak kembali di bumi Alloh. Kita merindukan hari seperti hari Uqbah bin Nafi’ berkata saat memandang langit, “Tuhanku, kalaulah tidak terhalang lautan ini, aku pasti berjalan di banyak negeri, guna berjihad di jalan-Mu.” Kita merindukan hari-hari seperti itu. Wahai para aktivis da’wah apakah kalian siap merespon harapan ini? Apakah kalian siap menjawab seruan ini? Seorang penyair berkata, “Dukaku dan duka setiap orang merdeka Ialah pertanyaan zaman,’Dimana gerangan kaum muslimin berada?’ Akankah masa lalu itu kembali lagi? Sungguh, aku merindukan masa lalu itu Bebaskan aku dari angan-angan kosong Aku lihat angan-angan itu tak lebih dari ilusi semata Berikanlah iman sebagai cahaya bagiku Dan kautkanlah keyakinan pada diriku Aku sodorkan tanganku dan mencabut gunung Serta membangun kejayaan, dengan harmonis dan kuat.” Saatnya mewujudkan medan kata-kata menjadi amal juang yang nyata...Berjuang dan teruslah melangkah walau ujian akan menimpamu, wahai saudaraku, para aktivis dakwah pilihan Alloh. Allohu Akbar!
Sekapur Sirih Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum azab yang keras. Katakanlah: "Upah apapun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu . Upahku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku mewahyukan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala yang ghaib". Katakanlah: "Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak akan mengulangi ".Katakanlah: "Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat". ( Saba’ 46-50 ) Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur marilah kita lantunkan pujian kepada Allah Subhanahu wa’ta’ala, dengan izin serta ridho dariNya, nikmat iman, nikmat Islam, nikmat persaudaraan serta nikmat menjadi aktifis dakwah masih melekat pada diri ini. Sebuah kenikmatan yang sungguh tidak bisa ternilai dibandingkan dengan nikmat manapun di dunia. Dengan segala kerinduan dan kelembutan, marilah kita sampaikan salam dan shalawat terbaik kita kepada pemimpin , murrobbi, serta guru kita Nabi besar Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam. Seorang yang memiliki pola pikir dan perilaku yang Islami serta menjadi teladan bagi setiap umat Islam di muka bumi ini. Al Qur’an telah menjelaskan bahwa kaum muslimin sebagai mandataris Allah di hadapan umat manusia, memberikan hak kepemimpinan dan kewenangan atas dunia untuk menunaikan mandat suci ini. Dengan sebuah harapan agar umat Islam memahami dengan benar ajaran Isla dan merealisasikannya dengan tekad yang bulat penuh gelora. Seorang bijak berkata “kekuatan adalah jalan yang paling aman untuk memunculkan kebenaran. Sungguh suatu keindahan yang sempurna apanila suatu saat kekuatan dapat berjalan beriringan dengan kebenaran”. Sebagaimana umat ini membutuhkan kekuatan, ia juga membutuhkan ilmu pengetahuan yang dapat menopang kekuatan tersebut dan mengarahkannya pada tujuan yang utama. Islam mendorong sepenuhnya kegiatan ilmiah dan menjadikan aktifitas ilmiah sebagai salah satu kewajiban seorang muslim. Pergerakan dakwah di mahasiswa memiliki banyak potensi dan masa depan yang cerah. Mahasiswa sebagai pemuda harapan bangsa bisa menjadi penyambung antara semua lini masyarakat. Mahasiswa pula yang menjadi kelompok orang yang memiliki kapasitas keilmuan yang mapan dan wawasan yang luas. Kekuatan mahasiswa ini sangat diharapkan bisa menjadi pilarbangsa untuk menopang pembangunan bangsa ini di masa yang akan datang. Dakwah di kampus mempunyai peran penting dalam menanam pemikiran yang visioner serta berafiliasi Islam kepada mahasiswa. Peran pergerakan dakwah kampus sangat terasa dan diharapkan bisa mentransformasi masyarakat kampus menjadi masyarakat yang Islami. Sebuah masyarakat yang memiliki pola pikir dan perilaku yang Islami. Sebuah kumpulan mahasiswa yang menjadika Al Qur’an sebagai pedoman hidup, sehingga pola pikir dan kepahaman seseorang bahwa ia adalah mandataris Allah di muka bumi dapat terinternalisasi. GAMAIS ITB sebagai sebuah lembaga dakwah kampus menjadi lokomotif dalam perubahan ini. GAMAIS ITB berperan dalam mengorganisir para aktifis dakwah, membinanya dengan segenap hati
serta mendistribusikannya di posisi-posisi yang bisa berpengaruh pada masyarakat kampus. GAMAIS ITB turut berperan serta dalam penyampaia pemikiran Islam secara masif dan khusus. GAMAIS ITB pula yang mengkoordinir semua elemen dakwah kampus di Itb pada semua level baik tingkat kampus, fakultas, dan program studi. Dua dekade GAMAIS ITB telah menunaikan tanggung jawabnya sebagai sebuah lembaga dakwah kampus. Sejarah telah membuktikan bahwa GAMAIS ITB bisa bertahan dalam berbagai kondisi periodisasi dan pergolakan kemahasiswaan. Pada usianya yang kedua puluh ini GAMAIS ITB bermaksud menyusun sebuah perencanaan dakwah yang sinergis dan harmonis. Blue Print GAMAIS ITB adalah sebuah usaha dari kader GAMAIS ITB untuk menyusun agenda dakwah ini lebih sistematis, terarah, dinamis, sinergis serta harmonis. Dengan sebuah harapan dakwah di kampus ITB ini bisa berkelanjutan dan bertahap mencapai sebuah cita-cita besar. Blue Print ini berisikan pandangan, pemikiran , serta langkah-langkah strategis yang dijalankan GAMAIS ITB dalam mencapai sebuah keberhasilan amal di kampus ITB. Blue Print ini disusun pula dalam rangka menurunkan cita-cita besar GAMAIS ITB di masa yang akan datang, dan diharapkan bisa menjadi landasan dalam menyusun dan merangkai agenda dakwah di kampus ITB. Seorang bijak pernah berkata, sebuah cita-cita besar hanya akan bisa di inspirasikan oleh orangorang yang bervisi, di laksankan dengan keyakinan dan keikhlasan yang mendalam, dimulai dengan kecerdasan dan keberanian, digerakkan dengan motivasi yang bergelora, di rencanakan dengan matang, dihasilkan oleh kerjasama tim yang militan dan solid serta dilalui dengan kerja tuntas. Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui ( at taubah 41 )
Latar Belakang Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mereka itulah orang‐orang yang beruntung [ Ali Imron 104 ] Konsekuensi logis keimanan seorang hamba adalah amar ma’ruf nahi munkar, yaitu menyuruh pada kebajikan dan mencegah kemungkaran. Konsep ini dalam islam disebut dengan da’wah. Da’wah Islam adalah upaya penyelamatan manusia dari kegelapan menuju cahaya, dari kesempitan menuju kelapangan dan dari kejahatan agama‐agama menuju keadilan. Da’wah tidak hanya dilakukan ketika fase kerasulan namun merupakan beban yang diusung oleh muslim di setiap zaman sebagai bagian dari mata rantai risalah Al Islam. Oleh karena itu da’wah merupakan aktivitas yang tidak pernah mengenal kata berhenti hingga kiamat menjelang. Pola dasar dakwah Keluarga Mahasiswa Islam (GAMAIS) ITB adalah kaidah asasi dakwah Islam yang melandasi gerak dakwah GAMAIS ITB di kampus Institut Teknologi Bandung, serta di masyarakat pada umumnya. Karena itu harus dipegang teguh oleh setiap pengurus yang beraktivitas di dalamnya. Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB yang didirikan pada tahun 1987 berupaya memenuhi seruan da’wah dengan mengukuhkan diri sebagai Lembaga Da’wah Kampus dan menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa ITB pada tahun 1992. Tujuan pendirian unit GAMAIS ITB adalah : 1. Terhayatinya nilai‐nilai Islam di lingkungan Institut Teknologi Bandung
2. Terbinanya ukhuwah islamiyah di lingkungan Institut Teknologi Bandung menuju kesatuan umat 3. Terciptanya profesionalitas dan intelektualitas yang islami di kalangan anggota 4. Menjadikan kampus sebagai pendukung da’wah kampus 5. Terhayatinya tanggung jawab kemasyarakatan yang dilandasi nilai-nilai Islam di kalangan anggota. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, GAMAIS ITB membuat sistem organisasi yang secara umum termaktub dalam AD/ART. Sebagai lembaga intra kampus, GAMAIS ITB tidak lepas dari hubungan dengan elemen‐elemen kampus baik civitas akademika sebagai objek kerja maupun pihak rektorat dengan segala kebijakan yang dikeluarkannya. Peran GAMAIS sebagai lembaga intra kampus merupakan salah satu faktor yang membuat organisasi ini bergerak dinamis. Sinergi dalam harmoni merupakan sebuah cita-cita bersama yang diusung GAMAIS ITB dalam perannya sebagai lembaga dakwah kampus. Penyelarasan gerak dan langkah dakwah dengan sebuah tujuan bersama menjadi cikal bakal pemikiran urgensi penyusunan Blue Print GAMAIS ITB ini. Dibutuhkannya sebuah pedoman yang jelas dalam dakwah menjadi bagian dari perencanaan dakwah yang berkesinambungan. Pedoman dakwah yang hakiki dan selalu GAMAIS ITB pergunakan adalah Al Qur’an dan Al Hadits, selanjutnya agar pedoman ini lebih mudah dipahami, maka GAMAIS ITB membuat sebuah pedoman dakwah operasional yang terdiri dari AD/ART GAMAIS ITB, Blue Print GAMAIS ITB, dan Rencana Strategis Jangka Panjang ( RSJP ) GAMAIS ITB. Ketiga pedoman inilah yang akan digunakan GAMAIS ITB dalam menjalankan amal dakwahnya.
Tujuan Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan cara hikmah dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tantang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (An Nahl 125) Penyusunan dari blue print ini tidak terlepas dari berbagai tujuan , antara lain : 1. Sebagai sebuah pedoman dakwah operasional yang bisa digunakan selama 6 tahun kedepan oleh GAMAIS ITB 2. Blue print ini diharapkan bisa menjadi gambaran gerak dakwah GAMAIS ITB bagi civitas akademika ITB 3. Sebagai sumber berpikir dan landasan dalam menyusun agenda strategis dakwah 4. Menjadi inspirasi bagi pembangunan Lembaga Dakwah Kampus di seluruh Indonesia
BAB II – Tentang GAMAIS ITB Sejarah Dakwah Kampus ITB --Intisari/ Analisis Perkembangan Strategi Dakwah Kampus di ITB
---
Sejarah GAMAIS ITB GAMAIS ITB berdiri akibat adanya berbagai tantangan yang dihadapi mahasiswa mulim pada masa awal tahun 80an. Kala itu bisa dikatakan kegiatan di dalam kampus ITB di dominasi oleh kelompok yang tidak akrab dengan kegiatan keislaman. Sebagian aktivis kampus saat itu bahkan secara terangterangan menyatakan diri sebagai “kelompok kiri” yang cenderung sosialis atau marxis. Sementara itu, sebagai akibat berbagai pelatihan yang menjangkau kalangan pelajar dan mahasiswa, banyak mahasiswa angkatan 80an yang telah memiliki idealisme keislaman ketika memasuki jenjang kuliah. Mereka yang masuk ke ITB mendapati bahwa ternyata hampir tidak ada ruang bagi mahasiswa muslim untuk mengekspresikan keislamannya di dalam kegiatan kemahasiswaan di kampus ITB. Upaya pertama yang dijalankan para mahasiswa muslim adalah dengan mengadakan berbagai pengajian kecil di lingkungan jurusan yang disebut usroh, yang paling aktif dalam model kegiatan ini adalah kalangan angkatan 85 pada masa TPB. Dari berbagai komunikasi antar aktifis dari berbagai usroh jurusan, dicapailah sebuah kesepakatan untuk membuat sebuah kegiatan keislaman di kampus ITB. Dibentuklah panitia peringatan Isra’Mi’raj di kampus ITB. Panitia tersebut sepenuhnya mendapatkan dukungan dari aktiis muslim dari berbagai angkatan, khususnya angkatan 83 dan 84. Kegiatan di atas sukses dan menjadi tonggak baru bahwa di kampus ITB bisa diadakan kegiatan keislaman. Dari berbagai komunikasi antar angkatan pula akhirnya dirancang sebuah kegiatan penting, yaitu Pesantren Mahasiswa. Acara ini dilaksanakan pada masa liburan panjang bulan Juni dan Juli 1986 di Pondok Pesantren At Taqwa di Ujung Harapan, Bahagia, Bekasi. Pesantren mahasiswa ini sepenuhnya dalam bimbingan dari tim yang dibentuk oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang kala itu di bawah pimpinan Bapak Muhammad Natsir. Perhatian besar beliau dalam mendukung acara pesantren itu menyebabkan kegiatan bisa dijalankan hampir 2 bulan lamanya. Para Peserta dalam pesantren mahasiswa inilah yang nantinya menjadi motor berdirinya GAMAIS ITB. Usai kegiatan ini, angkatan baru datang di kampus ITB, yaitu angkatan 86. Sejatinya kedatangan angkatan inilah yang memaksa munculnya GAMAIS ITB. Kesolidan angkatan ini dalam wadah Keluarga Mahasiswa Muslim 86 (KMM 86) sepanjang menjalani masa TPB mendorong para aktifis
eks-pesantren mahasiswa membuat inisiatif besar. Adalah Herry Meoljanto (FT’83) yang mengkampanyekan pertama kali tentang perlunya wadah organisasi mahasiswa Islam di Kampus ITB. Salah satu momen kampanyenya bahwa sering dikenang sebagai sumpah setia pendirian GAMAIS ITB dilakukan di bawah menara Salman. Pertemuan besar menginisiasi munculnya organisasi mahasiswa Islam ITB dilakukan di rumah kos Jauharul Fuad (TI’83). Antusiasme terlihat dengan datangnya sekitar 100 mahasiswa muslim dalam acara ini. Disepakati akan dilakukan pembentukan organisasi mahasiswa muslim ITB melalui sebuah kongres di BLKP Lembang. Untuk mempersiapkannya dibentuk tim perumus AD/ART yang terdiri atas 5 orang, yaitu Heru Prabowo (EL’83), Munawar Kholil (IF’85),Yusri Suhud (MA’85), Budi Hartono (FT’86), dan Budi Youyastri (Si’86). Tim yang dipimpin Munawar Kholil ini berhasil menyusun draft AD/ART sesuai yang direncakan. Pada akhirnya momen penting sejarah terjadi. Kongres dilaksanakan di BLKP Lembang pada 29-30 Agustus 1987. Kebersamaan yang luar biasa menyebabkan proses pengesahan AD/ART berjalan sangat lancar, termasuk pemilihan nama GAMAIS ITB yang dihasilkan dari proses diskusi yang hangat. Tepat Tengah Malam, Ahad, 30 Agustus 1987, GAMAIS ITB berdiri bersama dengan pekik takbir yang membahana. Keesokan pagi dan sianganya, perangkat organisasi GAMAIS ITB angkatan pertama terbentuk. Jaka Sumanta (IF’85) terpilih sebagai Kepala GAMAIS ITB yang pertama, sedangkan Munawar Kholil (IF’85) terpilih sebagai Ketua MPAS ( Majelis Permusyawaratan Anggota Sementara ).
Sejarah Kepala GAMAIS ITB 1. Jaka Sumintha 2. Ari Diantoro 3. TB Furqon S 4. Budi Youyastri 5. Ismail Ahmad 6. Harto Widodo 7. Nurochim 8. Nico Syafrizal 9. Ibnu Utama 10. A.Hafidz R 11. Vijaya Vitriyasa 12. Sandro Mihradi 13. Febri Nur hidayat 14. Johny Herwan 15. Dony Berni 16. Egi Bagja Suarga 17. Imanullah 18. Jemmi Gumilar 19. Romzi Rio Wibawa 20. Tri Aji Nugroho 21. Ridwansyah Yusuf Achmad
Teknik Informatika (IF) 1985 Teknik Sipil (SI) 1984 Teknik Planologi (PL) 1986 Teknik Sipil (SI) 1986 Teknik Fisika (FT) 1987 Teknik Geodesi (GD) 1988 Fisika (FI) 1989 Teknik Informatika (IF) 1990 Teknik Industri (TI) 1991 Telnik Perminyakan (TM) 1992 Teknik Mesin (MS) 1994 Teknik Penerbangan (PN) 1995 Teknik Fisika (FT) 1996 Teknik Material (MT) 1997 Teknik Elektro (EL) 1998 Teknik Geofisika (TG) 1999 Oseanografi (GM) 2000 Teknik Pertambangan (TA) 2001 Teknik Pertambangan (TA) 2002 Teknik Informatika (IF) 2004 Teknik Planologi (PL) 2005
Pandangan GAMAIS ITB terhadap Islam Dengarlah wahai saudaraku! Sesungguhnya Allah swt telah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya: “…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…” dan dalam surat Al-Baqarah ayat 208 yang artinya: “…Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan…”. Kedua ayat tersebut menunjukkan kepada kita dua hal: Bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang sempurna dan diridhoi Allah swt, dan kita, umat beriman, diwajibkan memeluknya dan mengimplementasikannya secara keseluruhan. Untuk itu, maka Keluarga Mahasiswa Islam ITB memiliki pandangan terhadap Islam sebagai berikut: Islam mempunyai makna yang sangat luas, tidak sebagaimana yang dipahami secara sempit oleh sebagian orang. Kami meyakini bahwa Islam adalah sebuah sistem nilai yang komprehensif, mencakup seluruh dimensi kehidupan. Dia memberi petunjuk bagi kehidupan manusia dalam semua aspeknya, dan menggariskan formulasi sistemik yang akurat tentang hal itu. la sanggup memberi solusi atas berbagai masalah vital dan kebutuhan akan berbagai tatanan untuk mengangkat harkat kehidupan manusia. Sebagian orang memahami secara salah bahwa Islam itu terbatas pada berbagai ritual ibadah yang bersifat rohaniyah saja. Atau pada kekayaan pemikiran dan harta material saja. Karenanya mereka hanya mengungkung diri dalam pemahaman yang sempit itu. Dan kami tidak ingin memahami Islam dengan cara yang sempit seperti itu. Kami memahami Islam secara integral, mencakup dimensi kehidupan dunia dan akhirat. Ini bukanlah klaim yang dibuat-buat. Tetapi memang itulah yang kami pahami dari Kitab Allah dan hasil napak tilas kami kepada generasi terdahulu Islam. Islam adalah sistem yang menyeluruh, yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dari umat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana juga ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih. Itulah pandangan kami terhadap islam dan kami bersikap dan beramal berdasarkan pandangan tersebut. Pahamilah wahai saudaraku.
Pandangan GAMAIS ITB terhadap Dakwah Islam Dengarlah wahai saudaraku! Sesungguhnya Allah swt telah berfirman pada surat An-Nahl ayat 125 yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…”, pada surat Ali Imran ayat 110 yang artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…” dan pada surat Al-Baqarah ayat 257 yang artinya: “Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)…”. Tiga ayat tersebut menunjukkan kepada kita bahwa: Orang-orang yang beriman sebagai umat yang terbaik memiliki kewajiban untuk berdakwah, menyeru manusia kepada jalan Allah swt dengan cara yang terbaik, menyuruh kepada yang baik, mencegah dari yang munkar sehingga manusia menjadi beriman dan Allah berkenan mengeluarkan mereka dari kegelapan Jahiliyah kepada cahaya islam. Oleh karena itu, maka Keluarga Mahasiswa Islam ITB memiliki pandangan terhadap Dakwah Islam sebagai berikut: Dakwah kami adalah dakwah islamiyah, dengan segala makna yang tercakup dalam kata itu. Pahamilah apa saja yang ingin kita pahami dari kata itu dengan tetap berpedoman pada Kitab Allah, Sunah Rasulllah saw. dan sirah salafus shalih (jalan hidup pendahulu yang shalih) dari kaum muslimin. Kitab Allah adalah sumber dasar Islam, Sunah Rasulullah saw. adalah penjelas dari kitab tersebut, sedang sirah kaum Salaf adalah contoh aplikatif dari perintah Allah dan ajaran Islam. Dakwah islam memiliki pelaku, sasaran, tujuan, dan tahapan yang jelas. Pelakunya adalah orangorang yang beriman, sasarannya adalah umat manusia, tujuannya adalah menyeru kepada jalan Allah swt sampai mereka keluar dari kegelapan Jahiliyah menuju keindahan cahaya islam. Kami juga ingin agar kita dapat mengetahui bahwa Dakwah Islam berarti dakwah yang bersih dan suci; bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia, dan bersih dari hawa nafsu. Ia juga tidak mengharapkan sesuatu pun dari manusia, ; tidak mengharap harta benda atau imbalan yang lainnya, tidak juga popularitas, apalagi sekedar ucapan terima kasih. Yang pantas menjadi harapan hanyalah pahala dari Allah, Dzat yang telah menciptakan kita. Ia terus berlalu menapaki jalan panjang kebenaran yang telah digariskan Allah swt. Dalam firman-Nya,
"Katakanlah, 'inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata.' Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik." (Yusuf : 108) Itulah pandangan kami terhadap Dakwah Islam, sesuatu yang melingkupinya dan yang mendasarinya. Pahamilah wahai saudaraku.
Profil GAMAIS sebagai Lembaga Dakwah Kampus
Al ‘Aqidah aqidah islamiyah dan nilai-nilainya menjadi sumber petunjuk dan pengaraha Al Hurriyyah ( kemerdekaan ) GAMAIS ITB melaksanakan perannya secara bebas, tanpa ada seorang pun yang boleh menghalanginya dari kebenaran Al Wahdah ( kesatuan ) GAMAIS ITB harus menyatukan barisan-barisan, bukan memecah belah, mendekatkan perbedaan sikap, mematangkan pemikiran, dan menyatukan upaya menuju tujuan bersama Al Binaa ( pembinaan ) GAMAIS ITB bertujuan membina anggotanya secara ruhi ( mental ) , fikri ( pemikiran ) , ilmi ( ilmu ), ijtima’i ( sosial ) dan jasadi ( fisik ) sebagai batu bata yang baik dalam bangunan masyarakat Islam Asy Syuuro ( musyawarah ) Syuro yang mengikat dan demokrasi adalah sarana yang benar dalam pengambilan keputusan Al Akhlaaq Anggota GAMAIS ITB harus beramal secara komitmen dengan akhlak dan perilaku yang lurus AL Hiwaar Laa Al ‘Unf ( dialog , bukan kekerasan ) Bahasa dialog dan saling memahami adalah pedoman yang harus dipegang , bukan kekerasan dan permusuhan. Merubah kemudharatan harus ditempuh dengan cara sebaik mungkin hingga tidak menimbulkan mudharat yang lebih besar. Al ‘Alaniyah ( terang-terangan ) Aktifitas yang dilakukan GAMAIS ITB adalah aktifitas yang terang-terangan, jauh dari sembunyi-sembunyi Al Intifaah ( terbuka ) GAMAIS ITB harus terbuka dalam menjalin hubungan dengan semua pihak, menjauhi fanatisme sempit yang memecah belah Ar Riyaadah ( kepeloporan ) GAMAIS ITB melakukan aktifitas kepeloporan, selalu membawa bendera di depan dan memimpin yang lain di setiap medan amal Al Mu Assasiyah ( kelembagaan ) GAMAIS ITB adalah sebuah lembaga yang didasari perencanan yang matang dan manajemen yang benar dengan tujuan keberhasilan amal Al Awlawiyyah ( memiliki prioritas )
GAMAIS ITB harus serius menempatkan aktifitasnya berdasarkan skala prioritas, mendahulukan yang terpenting. Al Wathoniyah ( kebangsaan ) Amal GAMAIS ITB adalah aktifitas kebangsaan yang mulia, dimana ia membela hak-hak dan nilai-nilai luhur bangsanya.
Al ‘Aalamiyyah ( internasional ) Amal GAMAIS ITB adalah aktifitas yang benar-benar internasional, memiliki hubungan dengan seluruh gerakan mahasiswa di seluruh dunia berdasarkan kaidah “Li kullin zhorfuhuu, wa lil-jamii’i ahdaafun musytarokah” ( masing-masing memiliki situasi dan kondisi, dan semuanya memiliki tujuan yang sama ) Al Insaaniyah ( kemanusiaan ) Aktifitas GAMAIS ITB bersifat manusiawi seluas-luasnya, membela hak asasi manusia dari berbagai jenis, bangsa, warna kulit, agama, atau pemikiran berlandaskan kemerdekaan, keadilan dan pembela terhadap yang tertindas di manapun mereka berada.
Profil Kader GAMAIS ITB Intelek Qur’ani
: Kader GAMAIS ITB harus memiliki kompetensi sesuai dengan disiplin ilmu yang diambil saat kuliah dan wawasan global yang dapat menunjang kehidupan serta aktifitasnya : Kader GAMAIS ITB senantiasa dekat dengan Al-Quran sebagai sebuah pedoman dan media untuk lebih memahami Islam dan dekat dengan Allah dengan cara membaca, membaca tafsir, menghafal, serta mengamalkannya
Profesional Inklusif
: Kader GAMAIS ITB cakap dalam beramal : Kader GAMAIS ITB haruslah bias bergaul dan dekat dengan semua objek dakwah
Dinamis Sehat
: Kader GAMAIS ITB haruslah mempunyai jiwa dinamis, kreatif dalam berpikir, adaptif dalam bergerak, komunikatif dalam berbicara, serta inovatif dalam berorganisasi : Kader GAMAIS ITB adalah kader yang sehat secara jasmani. Kader GAMAIS ITB memiliki tanggung jawab dalam menjaga kesehatan dan kebugaran diri secara mandiri
Mars GAMAIS ITB Cipta : Ma’mun Salman Zainudin Teknik Kimia (TK) 1999 Derap berderap melangkah maju kedepan Tak akan gentar hadapi semua penghalang Barjuta rintangan yang ada di hadapan Tak kan hentikkan langkah tuk terus berjuang Reff
Walau lelah walau perih tetap kulalui Darah peluh air mata semua tak berarti Jalan terjal penuh duri tetap ku arungi Karena jihad ini kan selalu hidup di hati
Menjaga satu tujuan Allah Yang Esa Teladani panutan Rasul yang mulia Jadikan Al-Quran pedoman kita Satu dijalan jihad fisabilillah GAMAIS ITB melangkah maju kedepan Tak pernah gentar hadapi semua penghalang Meski berjuta rintangan terus menghadang Takkan henti langkah hingga syahid menjelang Kembali ke Reff Menjaga satu tujuan Allah Yang Esa Teladani panutan Rasulullah yang mulia Jadikan Al-Quran pedoman hidup kita Satu dijalan jihad fisabilillah Allahu akbar…Allah Yang Maha Besar… Allahu akbar…Allah Yang Maha Besar… Allahu akbar…Allah Yang Maha Besar… Bergerak…bergerak ….GAMAIS ITB Bergerak…
Logo GAMAIS ITB
Deskripsi Logo Lima garis putih menunjukkan lima rukun Islam Warna dasar hijau menunjukkan bahwa dakwah GAMAIS ITB adalah dakwah yang sejuk dan moderat Bentuk ketupat menunjukkan empat dimensi pembinaan GAMAIS ITB : Ruhiyah, Fikriyah, Jasadiyah, dan Khulukiyah Tulisan kapital GAMAIS ITB berwarna putih menunjukkan posisi GAMAIS ITB yang teguh dan mencerahkan umat
BAB III – Dakwah GAMAIS ITB
a. Visi GAMAIS ITB 2008-2013 “Satu Keluarga Menjadi Model Lembaga Dakwah Kampus Nasional Berbasis Pembinaan dan Kompetensi, Melingkupi Seluruh Sayap Dakwah Menuju Indonesia Islami” Penjelasan: -
Satu Keluarga menunjukkan sebuah nuansa yang dibentuk di GAMAIS ITB. Sebuah keluarga dakwah yang saling memahami, berbagi, dan mengasihi satu sama lain dengan landasan kecintaan terhadap Allah Subhanahu Wata’ala
- Model Lembaga Dakwah Kampus maksudnya adalah suatu bentuk/ keadaan lembaga dakwah kampus yang ideal - Nasional merupakan pernyataan yang menyatakan bahwa GAMAIS ITB sebagai LDK memiliki ruang lingkup yang mencakup nasional dan mampu dijadikan role model bagi LDK-LDK se-nasional - Berbasis pembinaan menunjukkan bahwa alur kepengurusan di GAMAIS ITB sangat dinamis sehingga proses pembinaan dan kaderisasi merupakan basis dasar yang harus dijalankan dengan optimal. Agar, tongkat ‘estafet’ dakwah mampu dialirkan dengan baik dan target-target dakwah, baik jangka pendek maupun jangka panjang dapat tercapai. - (Berbasis) kompetensi menunjukkan bahwa GAMAIS ITB berusaha untuk menerapkan kelimuan-keilmuan spesifik dari kaderkadernya yang lalu diintegrasikan pada aktivitas dakwah GAMAIS ITB, sehingga GAMAIS ITB selalu dinamis dengan perkembangan keilmuan dan teknologi yang ada. - Melingkupi seluruh sayap dakwah menunjukkan bahwa GAMAIS ITB selaku LDK, memiliki jangkauan peran dan pengaruh dalam semua bidang, yang melingkupi dakwiy, khidamy, faniy, dan siyasi. - Menuju adalah kata kerja aktif yang melambangkan kedinamisan dan orientasi gerak yang jelas untuk mencapai sebuah proses dan hasil yang baik dan berkah - Indonesia Islami menunjukkan bahwa GAMAIS ITB memiliki pandangan dan cita-cita yang besar dalam kinerja dakwahnya. Serta menunjukkan peran Gamais ITB sebagai salah satu batu bata di dalam proyek besar pembangunan Indonesia Islami.
b. Misi GAMAIS ITB - Terbentuknya kader-kader sesuai profil gamais ITB melalui pembinaan yang tepat dan berkelanjutan serta pengokohan ukhwah untuk mendukung suksesnya dakwah di ITB - Syiar dan pelayanan kampus yang mengakar dan menyentuh seluruh elemen kampus - Menjadikan GAMAIS sebagai LDK yang Mandiri Finansial 2010 dan Pelayan Ekonomi Ummat 2013 - membentuk mahasiswa ITB yang berprestasi, mencintai ilmu pengetahuan, dan berkontribusi nyata. - berbasiskan jaringan yang luas dan kuat, menjadikan GAMAIS ITB sebagai akselerator dakwah kampus Nasional serta inisiator dakwah kampus Internasional - Menuju Muslimah ITB yang Berkepribadian Islami
c. Jargon GAMAIS ITB
“Karena Kita Keluarga” Penjelasan: Jargon dilatarbelakangi oleh tujuan organisasi. Maka, dengan ini GAMAIS ITB selaku organisasi dakwah, memiliki esensi tujuan mengajak dalam jargonnya. 1. 2. 3.
Karena menunjukkan makna ‘jawaban’ dari apa yang dilakukan oleh GAMAIS ITB Kita mengandung makna ajakan yang tersirat Keluarga menunjukkan sebagai penegasan dan motivasi mengapa kita harus melayani massa kampus
d. Posisi GAMAIS ITB Posisi GAMAIS ITB didasarkan pada posisi umat muslim sebagai Ummatan Wasathon
e. Peran GAMAIS ITB 1. 2. 3. 4. 5.
f.
Lokomotif Dakwah Corong Opini Islam Laboratorium Dakwah Markas Dakwah Lembaga Intra Kampus
Fungsi GAMAIS ITB 1.
Lokomotif Dakwah Fungsi: Mesin dakwah yang mendinamisasi gerak dakwah pada semua lini di kampus ITB pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya
2.
Corong Opini Islam Fungsi: Sebagai media yang senantiasa menyauarakan opini ketinggian Islam dan penolakan akan kebathilan
3.
Laboratorium Dakwah Fungsi: Garda terdepan dalam memproduksi segala trend Islamisasi kampus serta menjadi pusat riset pengelolaan dakwah kampus
4.
Markas Dakwah Fungsi: Sebagai tempat mengembangkan semua potensi keislaman para anggotanya pada bidang agama, akademik, dan kemampuan lainnya
5.
Lembaga Intra Kampus Fungsi: GAMAIS ITB adalah bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat kampus sehingga harus terlibat aktif dalam dinamika kampus dan ikut andil dalam memberikan solusi penyelesaian permasalahan kampus
g. Antara pusat dan wilayah LDP Lingkup Kerja
Kampus, lokal, regional, nasional, dan internasional
Peran
Wajah LDK
Fungsi
- Mengelola dakwah di lingkup kerjanya - Pusat koordinasi semua elemen LDK Khusus: Civitas akademika kampus lintas fakultas/ sekolah dan program studi di tingkat kampus, lokal, regional, nasional, maupun internasional
Objek
LDF/S
LDPS
Fakultas baik di tingkat kampus, lokal, regional, nasional, maupun internasional - TPB - Untuk LDF/S yang tidak memiliki LDPS, lingkup program studi dihandle oleh LDF/S bersangkutan Elemen LDK di tingkat fakultas/ sekolah
Program studi baik di tingkat kampus, lokal, regional, nasional, maupun internasional
-
- Mengelola dakwah di lingkup kerjanya - Mengelola dakwah TPB Khusus: - Civitas akademika satu fakultas di tingkat kampus, lokal, regional, nasional, maupun internasional - Mahasiswa TPB ITB
Elemen LDK di tingkat program studi - Mengelola dakwah di lingkup kerjanya Khusus: Civitas akademika satu program studi di tingkat kampus, lokal, regional, nasional, maupun internasional
Umum: Masyarakat umum di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional
Umum: - Civitas akademika kampus lintas fakultas/ sekolah dan program studi di tingkat kampus, lokal, regional, nasional, maupun internasional - Masyarakat umum di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional
Kekhasan
- Heterogen - Representasi LDK ITB
- TPB
Potensi
- Jaringan yang luas - Multi kompetensi - Massa yang banyak
- Kesamaan kultur objek dalam lingkup fakultas/ sekolah - Memiliki posisi yang strategis untuk objek TPB
Umum: - Civitas akademika kampus lintas fakultas/ sekolah dan program studi di tingkat kampus, lokal, regional, nasional, maupun internasional - Masyarakat umum di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional - Kental akan keilmuan dan keprofesian - Kultural - Kesamaan kultur objek dalam lingkup program studi - Kedekatan dengan objek dakwah - Mampu bersinergi dengan himpunan - Koordinasi lebih mudah
h. Struktur dan pembagian tugas (MS, DS, DP, BPH)
MAJELIS SYURO Deskripsi
Majelis Syuro merupakan pimpinan tertinggi struktur GAMAIS ITB Majelis Syuro dipilih melalui syuro MS yang lama dengan mempertimbangkan usulan dari kepala GAMAIS ITB dan LDF/S GAMAIS ITB Kepala Majelis Syuro dipilih oleh anggota MS yang telah terpilih
Tugas
a. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan Kepala GAMAIS ITB b. Bersama Dewan Syariah memberikan arahan kebijakan GAMAIS ITB c. Mengawasi kinerja Kepala Gamais & bidang kerja GAMAIS ITB d. Mengumpulkan aspirasi dari seluruh LDPS-LDF/S-GAMAIS ITB dan massa kampus e. Membentuk mekanisme pemilihan anggota MS selanjutnya
DEWAN SYARIAH Deskripsi
Dewan Syariah (DS) terdiri atas 2 orang, yaitu seorang ustdaz dan ustadzah Seluruh anggota GAMAIS ITB dapat berkonsultasi secara langsung dengan Dewan Syariah
Dewan Syariah ditunjuk oleh Majelis Syuro Tugas
a. Sebagai salah satu penentu kebijakan yang dihasilkan di dalam MS b. DS berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang landasan syariah sebuah aktivitas
DEWAN PEMBINA Deskripsi
Dewan Pembina GAMAIS ITB adalah beberapa orang yang diminta untuk membina GAMAIS ITB
Tugas
a. Memberikan masukan serta bimbingan dalam rangka menjalankan amal dan aktivitas b. Sebagai penasihat organisasi agar aktivitas GAMAIS ITB berjalan sesuai dengan kaidah dakwah
MUSYAWARAH PIMPINAN GAMAIS ITB Deskripsi
Tugas
Kepala GAMAIS, LDF/S GAMAIS, LDPS GAMAIS ITB dan Koordinator akhwat GAMAIS, LDF/S GAMAIS, LDPS GAMAIS ITB dengan Kepala GAMAIS ITB sebagai pemimpin Bentuknya berupa musyawarah dimana hasilnya akan mempengaruhi keputusan Kepala GAMAIS dalam menentukan kebijakan strategis GAMAIS ITB a. Mengevaluasi keberjalanan kinerja GAMAIS ITB b. Mensinergiskan seluruh elemen GAMAIS ITB c. Menyalurkan aspirasi (bottom-up & top-down) d. Mempererat tali silaturahim a. Melakukan proses sharing, kritik dan saran
KEPALA GAMAIS ITB Deskripsi
Merupakan pimpinan eksekutif tertinggi struktur GAMAIS ITB Bertanggung jawab kepada Majelis Syuro
Tugas
Mengkoordinasikan sektor kerja LDP GAMAIS dan kepala LDF/S GAMAIS ITB
Deskripsi
Merupakan sektor kerja eksekutif tertinggi struktur LDP GAMAIS ITB
Sektor Kerja LDP GAMAIS ITB Bertanggung jawab kepada Kepala GAMAIS ITB Tugas
a. Menyusun Rencana Strategis Dakwah (RSD) tingkat kampus bersama Kepala GAMAIS dan Kepala LDF/S GAMAIS b. Menurunkan RSD tingkat kampus menjadi RSD tingkat fakultas bersama sektor kerja LDF/S GAMAIS c. Mengawasi kinerja sektor kerja LDF/S GAMAIS ITB yang sejenis d. Melakukan pembinaan dan pengembangan sektor kerja LDF/S GAMAIS yang sejenis
Kepala LDF/S GAMAIS ITB Deskripsi
Merupakan pimpinan eksekutif dakwah tingkat fakultas/ sekolah Bertanggung jawab kepada Kepala GAMAIS ITB
Tugas
Mengkoordinasikan sektor kerja LDF/S dan Kepala LDPS GAMAIS ITB
Deskripsi
Merupakan sektor kerja eksekutif tertinggi tingkat fakultas/ sekolah
Sektor Kerja LDF/S GAMAIS ITB Bertanggung jawab kepada Kepala LDF/S GAMAIS ITB Tugas
a. Menyusun RSD tingkat fakultas/ sekolah bersama Kepala sektor kerja LDP GAMAIS ITB b. Menurunkan RSD tingkat kampus menjadi RSD tingkat fakultas/ sekolah c. Mengawasi kinerja sektor kerja LDPS GAMAIS ITB yang sejenis d. Melakukan pembinaan dan pengembangan sektor kerja LDPS GAMAIS ITB yang sejenis
Kepala LDPS GAMAIS ITB Deskripsi
Merupakan pimpinan eksekutif dakwah tingkat program studi Bertanggung jawab kepada Kepala LDF GAMAIS ITB
Tugas
Mengkoordinasikan sektor kerja LDPS GAMAIS ITB
Deskripsi
Merupakan sektor kerja eksekutif tertinggi tingkat program studi
Sektor Kerja LDPS GAMAIS ITB Bertanggung jawab kepada kepala LDPS GAMAIS ITB Tugas
Menurunkan RSDD tingkat fakultas/ sekolah menjadi RSD tingkat program studi
i. Mekanisme syuro Jenis-jenis Rapat: 1.
Rapat Majelis Syuro’ Gamais
2.
Rapat Pengurus Inti Gamais Pusat
3.
Musyawarah Pimpinan Gamais
4.
Rapat Badan Pengurus Harian Pusat
5.
Rapat Sektor Pusat dan Departemen Pusat
6.
Rapat Pengurus Wilayah (LDF/S)
7.
Rapat Pengurus Daerah (LDPS)
Mekanisme Rapat 1.
Sosialisasi rapat minimal satu hari sebelumnya disertai dengan agenda yang jelas, kecuali agenda-agenda penting dan genting untuk segera direspon.
2.
Setiap anggota rapat melakukan persiapan-persiapan sebelum mengikuti rapat baik ruhiyah maupun fikriyah, termasuk melaksanakan tugas-tugas yang diamanahkan sebelumnya.
3.
Agar rapat efektif, setiap anggota rapat mempersiapkan usulan, ide, gagasan, informasi, ataupun solusi sesuai dengan agenda yang telah disepakati.
4.
Rapat dihadiri minimal oleh 50 % anggota rapat.
5.
Ketidakhadiran rapat tidak menjadi alasan untuk tidak berkontribusi. Kontribusi dilakukan dengan menitipkan pada anggota rapat yang hadir serta menerima segala keputusan yang diambil dalam rapat.
6.
Anggota rapat yang tidak bisa hadir wajib berinisiatif menanyakan informasi mengenai rapat yang telah berlangsung, minimal mengenai: Hasil rapat yang dilakukan Waktu dan tempat rapat selanjutnya Agenda rapat selanjutnya.
7.
Bagi yang berhalangan hadir atau akan terlambat dalam mengikuti rapat, wajib memberitahukan kepada pimpinan rapat dalam tempo minimal 2 jam sebelum rapat. Jika tidak, maka dianggap tidak izin kecuali dengan alasan syar’i yang bisa diterima.
8.
Setiap rapat dilakukan pencatatan notulensi rapat sesuai dengan format: a.
Tempat, hari dan tanggal
b. Presensi c.
Jam dan durasi pembahasan
d. Agenda
9.
e.
Pembahasan agenda
f.
Kesimpulan
g.
Tempat, jadwal dan agenda rapat selanjutnya.
Sarana rapat (bila dibutuhkan):
Papan tulis
Spidol
Penghapus papan tulis
10. Rapat harus memiliki output/hasil yang jelas baik konseptual dan atau operasional (untuk hasil berupa kesepakatan operasional, PJ-nya harus jelas). 11. Alur rapat: a) Prolog (minimal basmalah dan shalawat) b) Tilawah c)
Tausiyah
d) Tabayyun kehadiran anggota rapat e) Penjelasan agenda rapat f)
Kesepakatan anggota rapat untuk durasi waktu pembahasan
g) Pembahasan agenda h) Kesimpulan rapat (hasil rapat) i)
Penertiban administrasi (presensi)
j)
Penutup
j. Mekanisme Izin 1.
Kriteria izin syar’i Setiap pengurus berhak mendapatkan izin untuk tidak mengikuti kegiatan atau rapat GAMAIS ITB, jika memiliki alasan sebagai berikut: 1.
Sakit
2.
Kuliah, praktikum, ujian atau aktivitas akademis lain yang memiliki sanksi akademis yang jelas
3.
Mengikuti pengajian rutin
4.
Hal syar`i lain yang bisa diterima dan atas persetujuan pimpinan rapat atau penanggungjawab kegiatan.
2.
Saluran Perizinan
a.
Rapat Perizinan mengenai ketidakhadiran disampaikan langsung kepada pimpinan rapat.
b.
Kegiatan Perizinan disampaikan kepada penanggung jawab kegiatan.
3.
Mekanisme penyampaian izin Izin disampaikan langsung (tanpa diwakilkan) maksimal 2 jam sebelum rapat atau kegiatan berlangsung. Setiap pengurus harus membedakan antara izin dan pemberitahuan. Jika pimpinan rapat atau PJ kegiatan tidak mengizinkan, anggota diwajibkan untuk tetap hadir.
k. Pandangan GAMAIS ITB tentang penghargaan dan hukuman Penghargaan adalah bentuk apresiasi bagi seseorang yang telah melakukan sebuah keberhasilan dan kesuksesan dalam menjalankan sebuah hal atau tanggung jawab. Apresiasi ini dalam rangka memberikan perhatian serta memahami perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan. Dengan harapan bisa menjadi sebuah pemicu dan memotivasi bagi dirinya. Kekuatan motivasi kader GAMAIS ITB ada pada kekuatan yang timbul dari dalam diri masing-masing kader.
Dengan penghargaan ini diharapkan bisa memotivasi untuk memberikan lebih baik serta memicu kader lain dalam menjalankan amanah serta amal dakwah dengan baik dan sepenuh hati. Hukuman diberikan bukan sebagai sanksi atas sebuah kesalahan, hukuman diberikan bukan dengan tujuan untuk intimidasi atau memberikan pelajaran atas kesalahan yang terjadi. Akan tetapi, hukuman diberikan sebagai sebuah usaha untuk merangkul kader dan membantu kader atas kekurangan yang ada agar ia bisa menjalankan amanah dengan baik. Hukuman ini diharapkan berbentuk sesuatu yang bisa mendorong kader untuk lebih produktif dan istiqomah. Jangan sampai sebaliknya, dengan hukuman kader menjadi menghilang dan kecewa atas dakwah ini. Pada dasarnya penghargaan dan hukuman ini di muat dalam rangka membentuk nilai-nilai yang baik kepada semua kader. Seorang kader GAMAIS ITB haruslah produktif, profesional, cerdas , dan ber-etos kerja baik. Peran penghargaan dan hukuman untuk menyeimbangkan dimensi nilai-nilai ini.
BAB IV SEKTOR INTERNAL a.
Visi Sektor Internal Sebelum menentukan visi Sektor Internal, terlebih dahulu didefinisikan posisi, peran, dan fungsi Sektor Internal. Posisi Sektor Internal berada di bawah kepala GAMAIS dan sekretaris jenderal Peran Sektor Internal sebagai koordinator 3 (tiga) bidang kerja dalam struktur LDP, yaitu Departemen Manajemen Sumber Daya Anggota (MSDA), Badan Koordinasi Mentoring (BKM), dan Badan Rumah Tangga dan Kekeluargaan (BRTK) serta sebagai koordinator ketiga bidang kerja tersebut di masing-masing struktur LDFS dan LDPS Fungsi Sektor Internal adalah melakukan upaya-upaya koordinasi antara MSDA, BKM, dan BRTK yang terfokus pada bidang kaderisasi, permentoringan, dan kekeluargaan Berdasarkan Posisi, Peran, dan Fungsi Sektor Internal di atas, maka Visi Sektor Internal adalah, “Terbentuknya kader-kader yang sesuai dengan profil kader GAMAIS ITB melalui program pembinaan yang tepat dan berkelanjutan serta pengokohan ukhuwah untuk mendukung suksesnya dakwah di ITB“
b.
Misi Sektor Internal Untuk mencapai visi di atas, perlu diturunkan misi-misi sebagai berikut 1. Membentuk instrumen atau sistem pelaksanaan proses kaderisasi sehingga menghasilkan kader yang memiliki syakhsiyah da’iyah 2. Membentuk instrumen atau sistem pelaksanaan proses rektrumen tarbawi sehingga menghasilkan mahasiswa S1 ITB yang Islami 3. Membentuk instrumen atau sistem pelaksanaan proses pengokohan ukhuwah sehingga membangun nuansa kekeluargaan di seluruh kader 4. Melakukan koordinasi antara elemen sektor internal sehingga terbentuk pola pembinaan, kaderisasi, dan pengokohan ukhuwah yang sinergi
c.
Target dan Parameter Keberhasilan 1. Permentoringan a) Segmentasi Peserta Mentoring/usroh Kader Mula “G” Mhs Sem 2 Mhs Sem 4 Mhs Sem 6 Mhs Sem 7 Mhs Sem 5 Mhs Sem 3 Mhs Sem 1 b) Kesolidan BKM Pusat 90% staf hadir pada 80% rapat rutin Dept. (dengan ketidakhadiran yang jelas izinnya) 90 % anggota hadir pada 100 % rapat rutin divisi (dengan ketidakhadiran yang jelas izinnya) syura rutin 3X/pekan syura divisi 2X/pekan syura external kmpus silaturahim&tabayun tak ada yang mendapat iqab lagi standar amalan yaumy c) Jumlah BKM Fak/Sek 100% dan mandiri d) Jumlah Staf tiap-tiap BKM Fak/Sek tercukupi e) Jumlah BKM Prodi 100% dan mandiri f) Jumlah Staf tiap-tiap BKM Prodi tercukupi g) Koordinasi dengan BKM Prodi/Fak,Sek (BKM Wilayah) Rapat koordinasi 1x / 3 pekan
90 % anggota hadir pada 100 % rapat koordinasi rutin (dengan ketidakhadiran yang jelas izinnya) h) Jumlah Mentor 300 orang i) Jumlah Mentee terbina 25% dari total peserta j) Prosentase Mentee terbina yang jadi mentor 40% dari mentee terbina k) Kehadiran mentor dalam briefing/talaqi materi : masing-masing mentor hadir pada 80% talaqi yang diadakan dengan izin ketidakhadiran yang jelas l) Muwashofat mentee terbina yang pantas masuk halaqoh Menjalankan yang wajib Meninggalkan yang dilarang Bersedia merubah diri Memiliki syakhsiyah da’iyah 2. Kaderisasi dan Manajemen SDM a) Kualitas dan kuantitas kader 80% mahasiswa muslim S1 ITB menjadi kader mula 80% kader mula menjadi kader muda 40% kader muda menjadi kader madya 35% kader madya menjadi kader purna b) Kesolidan MSDA LDP 90% staf hadir pada 80% rapat rutin departemen (dengan ketidakhadiran yang jelas izinnya) syuro rutin 1 kali per pekan Terbudayakannya silaturahim dan tabayun Terbudayakannya disiplin (tidak ada yang terkena iqob) Terbudayakannya kontrol amalan yaumi sesuai standar Terdapat temu edukasi dan memenuhi 100% kebutuhan Memenuhi 3 fungsi (litbang, EO, kurikulum) dan stabil c) MSDA Fakultas/Sekolah 100% LDFS memiliki departemen MSDA dan mandiri d) MSDA prodi 100% LDPS memiliki departemen MSDA dan mandiri e) Koordinasi LDP dengan LDFS dan LDPS Terdapat temu koordinasi rutin seluruh departemen MSDA LDP, LDFS, dan LDPS 1 (satu) kali per bulan dan dihadiri oleh 80% departemen MSDA LDFS dan LDPS. Terdapat forum pendampingan rutin untuk seluruh departemen MSDA LDFS dan LDPS level mula ke bawah 1 (satu) kali per bulan dan dihadiri oleh 80% departemen MSDA LDFS dan LDPS level mula ke bawah. Terdapat sarana koordinasi dalam bentuk web-forum. f) Keberjalanan program pembinaan Kegiatan pembinaan selalu dihadiri oleh 60% peserta pembinaan g) Keberjalanan program tadhrib amal Forum angkatan Kepengurusan Gamais Kepanitiaan Gamais Naqib/mentor Pemateri/Trainer Organisasi lain Asisten lab dan dosen h) Keberjalanan sistem kontrol kader BELUM 3. Rumah Tangga dan Kekeluargaan Fungsi sekretariat Pusat data LDP, LDFS, dan LDPS Pusat info LDP, LDFS, dan LDPS Tempat penyimpanan inventaris Gamais
Pusat pertemuan koordinasi Mekanisme pengelolaan sekretariat SOP pengelolaan sekretariat sudah lengkap dan terlaksana Sekretariat dikelola bersama oleh LDP, LDFS, dan LDPS dengan dikoordinasikan LDP Jumlah sekretariat Memiliki 1 (satu) buah sekretariat di kompleks mesjid Salman ITB Memiliki 1 (satu) buah sekretariat di kampus ITB Pengelolaan musholla 100% musholla kampus terkelola dengan baik 100% LDPS memiliki musholla Musholla umum dikelola oleh LDP Musholla prodi dikelola oleh LDPS dan dikontrol oleh LDFS Program pembinaan ukhuwah Terdapat acara kekeluargaan seluruh civitas academica ITB 1 kali per tahun Terdapat acara kekeluargaan seluruh kader Gamais ITB 1 kali per tahun Terdapat acara kekeluargaan pengurus masing-masing LDP/LDFS/LDPS 3 bulan sekali Ikatan ukhwah antar kader semakin erat dengan indikator aman, nyaman serta bahagia beraktifitas di gamais Kesolidan BRTK LDP 90% staf hadir pada 80% rapat rutin departemen (dengan ketidakhadiran yang jelas izinnya) syuro rutin 1 kali per pekan Terbudayakannya silaturahim dan tabayun Terbudayakannya disiplin (tidak ada yang terkena iqob) Terbudayakannya kontrol amalan yaumi sesuai standar Terdapat temu edukasi dan memenuhi 100% kebutuhan Koordinasi Pusat - Wilayah BELUM
d.
Posisi, Peran, dan Fungsi Kaderisasi dalam Dakwah GAMAIS Posisi kaderisasi dalam dakwah Gamais berada dalam sektor internal yang terkoordinasi dengan BKM dan BRTK serta menempati posisi pembinaan strategis pada bagian tarqiyah dan riayah kader. Peran kaderisasi dalam dakwah Gamais adalah sebagai salah satu elemen pembinaan kader terutama pada bagian tarqiyah dan riayah kader Fungsi kaderisasi dalam dakwah Gamais: 1. Menindaklanjuti proses syiar 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kader 3. Mendukung upaya-upaya pencapaiaan muwasofat kader
e.
Grand Design Kaderisasi Grand Design Kaderisasi (GDK) GAMAIS terdiri dari, 1. Mukaddimah 2. Landasan Konsepsional 3. Pengertian dan Klasifikasi Kader 4. Tahapan Strategis Aktivitas Kaderisasi 5. Matriks Umum Kaderisasi 6. Muwashshaffat Kader 7. Kurikulum Kaderisasi 8. Aktivitas Kaderisasi dan Manajemen SDM GRAND DESIGN KADERISASI 1. Mukaddimah GAMAIS merupakan Organisasi yang mempunyai karakter yang lebih rumit jika dibandingkan dengan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang lain yang ada di kampus ITB. Beberapa karakter itu adalah, 1. medan ‘amal yang luas,
2. beban organisasi tergolong berat, 3. ritme organisasi yang cepat dan tanpa istirahat, dan 4. variasi tadhrib ‘amal cukup banyak. Karakteristik di atas menuntut GAMAIS untuk sanggup mencetak SDM yang dapat menyesuaikan diri dengan karakter di atas. 2. Landasan Konsepsional Landasan konsepsional manajemen aktivitas kaderisasi GAMAIS ITB berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah. Berikut ini nash-nash yang berkaitan dengan kaderisasi. Q.S. Al-Baqarah, 2 : 151 “Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” Q.S. Ali ‘Imraan, 3 : 164 “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” Q.S. Ali ‘Imraan, 3 : 104 “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” Q.S. Ali ‘Imraan, 3 : 110 “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” Q.S. Annisaa’, 4 : 9 “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.” Q.S. Al-Maaidah, 5 : 54
“Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui.” Q.S. Al-Anfaal, 8 : 60 “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” Q.S. Ash-Shaaf, 61 : 4 “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” Q.S. Al-Jumu’ah, 62 : 2 “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,” 3. Pengertian dan Klasifikasi Keanggotaan dan Kader Keanggotan GAMAIS ITB terbuka bagi setiap mahasiswa muslim Strata‐1 Institut Teknologi Bandung yang terdaftar pada Biro Administrasi Akademik Institut Teknologi Bandung. Anggota GAMAIS ITB terdiri dari : a. Anggota Biasa Anggota Biasa adalah seluruh Mahasiswa Islam Institut Teknologi Bandung jenjang S‐1 dan terdaftar pada Biro Administrasi Akademik Institut Teknologi Bandung. Persyaratan: a) Beragama Islam b) Terdaftar di Biro Administrasi Akademik Institut Teknologi Bandung sebagai mahasiswa jenjang S‐1 b. Anggota Kehormatan Anggota Kehormatan adalah mahasiswa atau bukan mahasiswa yang mempunyai kompetensi secara keorganisasian dan mendapatkan akreditasi dari Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) GAMAIS ITB Persyaratan: (1) Beragama Islam (2) Memiliki kompetensi secara organisasi (3) Sukarela membantu GAMAIS ITB (4) Ditetapkan dan diangkat oleh Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) GAMAIS ITB c. Kader Kader adalah anggota biasa yang memenuhi persyaratan organisasi sebagai kader Persyaratan: (1) Anggota biasa yang mendaftarkan diri dan menyatakan kesediaan menjadi kader (2) Telah mengikuti salah satu tahapan kaderisasi GAMAIS ITB (3) Ditetapkan sebagai kader oleh Kepala GAMAIS ITB Levelisasi kader
Level Kader Mula Kader Muda Kader Madya Kader Purna
Definisi Anggota GAMAIS ITB yang mengikuti proses kaderisasi kader mula Kader GAMAIS ITB yang telah selesai mengikuti proses pembinaan kader mula Kader GAMAIS ITB yang telah selesai mengikuti proses pembinaan kader muda Kader GAMAIS ITB yang telah selesai mengikuti proses pembinaan kader madya
4. Tahapan Strategis Kaderisasi
Tahapan Strategis Kaderisasi 1. Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) 2. Rekrutmen 3. Pembinaan 4. Tadhrib ‘amal 5. Sistem kontrol 5. Matriks Umum Kaderisasi Levelisasi Kader Masuk Semester 1 Masuk Semester 2 Masuk Semester 3 Masuk Semester 4
Semester 1 Kader Mula OASIS DKT 1
Semester 2 Kader Muda Matrikulasi
Semester 3 Kader Muda DKT 2 DKT 2 Matrikulasi
Semester 4 Kader Madya
DKT2 Matrikulasi
Semester 5 Kader Madya DKT 3 DKT 3 DKT 3 DKT 3
Semester 6 Kader Purna
Semester 7 Kader Purna
6. Muwashshafat Kader
1.
2.
Muwashshaffat Salimul ‘aqidah (‘aqidah yang bersih)
Shahihul ‘ibadah (ibadah yang benar)
Kader Muda a. Memahami hakikat ilmu tauhid b. Selalu meluruskan niat dalam melakukan sesuatu c. Menjaga diri dari kemusyikan (tidak berhubungan dengan jin dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kemusyrikan) d. Mengingat adanya hari kiamat e. Mengenal Allah f. Mengenal Rasul g. Mengenal Al Qur’an h. Mengenal hakikat Manusia i. Memahami ma’na syahadatain j. Mengenal Dinul Islam k. Tidak ikut merayakan hari-hari besar agama lain dan acara-acara yang menjauhkan diri dari Allah SWT a. Melaksanakan shalat 5 waktu dan shaum Ramadhan b. Melaksanakan shalat berjama’ah min. 2x / hari c. Melaksanakan tilawah 10 hal / hari d. Melaksanakan shalat sunnat rawatib 3x / hari e. Melaksanakan shalat QL min. 1x / pekan f. Memiliki hapalan Qur’an min. surat Adh Dhuha- An Nas g. Melaksanakan shaum sunnat min. 3x / bulan h. Membaca Al Ma’tsuraat min. 2x / pekan i. Melaksanakan shalat Dhuha min. 1x / pekan
Kader Madya Point Kader Muda Senantiasa bertaqarrub dengan Allah Merasakan ma’iyyatullah Dzikrullah di setiap waktu dan keadaan Memahami urgensi amal jama’i Mengetahui pergerakan organisasiorganisasi yang memusuhi Islam g. Memahami dan meyakini qadha dan qadar h. Senantiasa berhusnudzon (berprasangka baik) a. b. c. d. e. f.
a.
a. Point kader muda b. Membuat resume buku “tazkiyyatun nafs” c. Shalat berjama’ah (di masjid): 4 kali/hari untuk ikhwan d. Tilawah Al Qur’an 20 hal (1 juz)/hari e. Shalat sunnah rawatib 4 kali/hari f. Qiyamullail: 3 kali/pekan g. Al Ma’tsurat: 5 kali/pekan h. Menjaga hafalan Al Qur’an: 20 hal (1 juz) i. Mengikuti Tatsqif min. 1x / bulan j. Menjaga hafalan hadits Arba’in: 5 buah
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
3.
Matinul khuluq (akhlak yang tegar)
a. b. c. d. e. f. g.
Tidak dusta Memenuhi janji Menjaga adab pergaulan Islami Menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan Menyayangi yang muda dan menghormati yang tua Menjaga adab makan dan minum sesuai dengan sunnah Tidak berkhalwat dengan yang bukan mahram
a. Point Kader Muda b. Berani memimpin majelis c. Memiliki Ruhul Istijabah (semangat menyambut tugas da’wah) yang baik d. Ihsanul ‘amal (ihsan dalam beramal) e. Memilki contact person (jaringan) di lingkungan aktivitas da’wah dan kuliah
a. b. c.
Kader Purna Point Kader Madya
Point Kader Madya Tilawah Al Qur’an dengan bacaan yang baik (tahsin): 1,5 juz/hari Shalat sunnah rawatib 5 kali/hari Qiyamullail: 6 kali/pekan Al Ma’tsurat: 7 kali/pekan Menjaga hafalan Al Qur’an: 40 hal (2 juz) Tiap 1 pekan sekali melakukan tadabbur Al Qur’an Menjaga hafalan hadits Arba’in: 10 buah Menjaga hafalan hadits Riyadhus Shalihin: 20 buah Mengikuti Tatsqif min. 2x / bulan Shalat berjama’ah (di masjid): 5 kali/hari untuk ikhwan Point Kader Madya Memiliki contact person (jaringan) di lingkungan aktivitas da’wah dan kuliah, serta memilki kepercayaan Tidak panik/tenang ketika menghadapi masalah yang besar
4.
Qadirun ‘alal kasbi (kemampuan berpenghasilan)
5.
Mutsaqqaful fikri (pikiran yang intelek)
h. Tidak pacaran i. Mengenal karakter teman-teman sekelompoknya (usroh Gamais) j. Tidak takabbur k. Tidak ghibah l. Berani mengemukakan pendapat m. Rapih dalam berpakaian n. Birul Walidain a. Memiliki rekening pada Bank syari’ah b. Menjauhi sumber penghasilan yang haram seperti judi, lotere, togel, dsb. c. Menabung meskipun sedikit setiap bulan d. Membiasakan berinfaq tiap pekan a. Mampu berkomunikasi dengan baik b. Memahami hukum-hukum Thaharah c. Memahami hukum-hukum Shalat d. Memahami hukum-hukum Shaum e. Memahami hukum-hukum Zakat f. Memahami urgensi da’wah g. Memahami syumuliyatul Islam h. Mengetahui kisah Rasul dan Sahabat secara umum i. Mengetahui perangkap-perangkap musuh-musuh Islam j. Mengetahui ke-Gamais-an (visi misi, struktur, job desc tiap dept) k. Mengenal seluruh Kadept dan Korwat Gamais l. Mengenal 50 orang kader muda m. Memahami bagaimana harus bersikap terhadap non Muslim n. Membiasakan diri berfikir positif o. Memahami urgensi menuntut ilmu (kuliah) p. Memahami urgensi tarbiyyah q. Mengikuti perkembangan berita terkini
f. g. h. i. j. k. l. m. a. b. c. d.
Menjadi teladan bagi level di bawahnya Menjadi pionir kebaikan Mengobati virus hati Menjaga keamniyahan da’wah Menundukkan pandangan Memahami ma’na qiyadah wal jundiyah Mengetahui adab-adab majelis Mengaplikasikan rukun-rukun ukhuwah Point Kader Muda Membaca buku kewirausahaan Membayar zakat Infaq setiap hari
a. Point Kader Muda b. Ma’rifatul Maydan Kampus c. Memiliki wawasan yang baik tentang keIslaman, ke-Indonesiaan dan kemahasiswaan d. Memahami fungsi Gamais e. Mengenal 50 Kader Madya Gamais f. Mengetahui organisas-organisasi terselubung yang memusuhi Islam g. Memahami fiqh da’wah dan fiqh prioritas h. Berusaha membiasakan diri mencurahkan ide tiap pekan i. Berusaha membiasakan diri membaca buku di luar spesialisasinya j. Memilki perpustakaan pribadi sekecil apapun
a. b.
a. b.
Point Kader Madya Memiliki maisyah
Point Kader Madya Memiliki visi dan strategi hidup beserta perencanaan 10 tahun ke depan c. Mampu melakukan perencanaan strategis d. Cepat dan tepat dalam mengambil keputusan e. Memilki wawasan yang baik tentang berbagai gerakan ideologi dan sejarah gerakan Islam di dunia dan di Indonesia f. Memahami prinsip syuro dalam amal jama’i g. Menguasai teknik komunikasi efektif h. Terbiasa/berusaha membiasakan diri mencurahkan ide tiap hari i. Mampu mengaitkan isi antar bacaan j. Mampu berpikir secara logis dan terstruktur dengan baik k. Mengkuti perkembanagn politik kontemporer l. Memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah dan menjadi problem solver m. Memahami fiqh ikhtilaf n. Mengenal anggota-anggota deptnya (termasuk kader muda dan kader madya) o. Mengenal selurh kader purna
6.
Qawiyyul jism (fisik yang kuat)
a. b. c. d.
Berolahraga: ½ jam/pekan Tidak merokok Tidak mengkonsumsi minuman keras dan Narkoba Bangun paling lambat ketika adzan shubuh
a. b. c. d. e.
7.
Mujahidun li nafsihi (bersungguhsungguh terhadap dirinya)
a.
Point Kader Muda Tidak begadang untuk hal yang sia-sia Olahraga: 1 jam/pekan Bangun sebelum adzan shubuh Tidak tidur setelah shubuh dan setelah ashar Point Kader Muda Tidak berlebihan dalam hal yang mubah Berusaha menjadi pendengar yang baik Tidak putus asa dalam menghadapi suatu masalah Menjauhi hiburan yang bersifat jahiliyah dan membuat kita menjauh dari Allah Mengurangi bacaan yang tidak bermanfaat Berhijab dengan baik Memiliki jiwa rabbani Pantang mengeluh Siap menjadi naqieb (pementor) Memprioritaskan kegiatan pembinaan Berkomitmen terhadap ibadah-ibadah harian Bersemangat dalam berfastabiqul khairat Point Kader Muda Memilki catatan aktivitas Membaca buku mengenai manajemen, harokiyah, dan tanzhim Mengikuti tambahan kepanitiaan (di dalam / di luar Gamais)
a. b.
Point Kader Madya Memeriksakan kesehatan secara rutin
Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan thoyib b. Menjauhi media informasi porno c. Tidak malas kuliah d. Menjauhi tempat maksiat e. Menjauhi seni yang tidak Islami f. Berusaha untuk senantiasa memperbaiki diri
a. b. c. d.
a. b. c. d. e. f. g.
Point Kader Madya Memerangi dorongan hawa nafsu Selalu menyertakan niat jihad Menyesuaikan kata dan perbuatan Sabar Memenuhi janji Komitmen terhadap kesepakatan bersama Memilki cita-cita/keinginan untuk syahid Berani menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar
a. Bangun sebelum adzan Shubuh b. Memilki agenda perencanaan per hari c. Membiasakan mencari informasi terkini tiap hari d. Mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat dalam berbagai hal e. Membiasakan tidak tidur setelah shubuh dan setelah ashar f. Mengalokasikan waktu untuk membaca buku keIslaman min. 30 menit / hari
a. b.
e. f. g. h. i. j. k. l.
8.
9.
Munazhzham fi syu’unihi (teratur dalam urusanurusannya)
Haritsun ‘ala waqtihi (efisien menjaga waktu)
a. b. c. d.
Mengikuti min. 1 kepanitiaan di Gamais Berusaha tepat waktu dalam segala hal Merencanakan aktivitas harian Memenuhi batas kehadiran minimal, di setiap kuliah
a. Bangun tidur max saat adzan shubuh b. Menyediakan waktu untuk menambah keilmuan / wawasan minimal 15 menit/hari c. Belajar materi perkuliahan: 1 jam/hari
m. a. b. c. d.
h. i.
a. b. c. d. e.
c. d. e. f.
Point Kader Madya Menjadikan shalat sebagai penata waktu Disiplin dalam segala hal Mampu menerapkan manajemen rapat dengan baik Menyediakan waktu khusus minimal 30 menit per hari untuk memutaba’ah Gamais Point Kader Madya (kecuali point f) Membaca buku Islami minimal 1 jam per hari Memilki perencanaan diri jangka panjang dan menengah Hiburan/relaksasi dengan murattal Mempersingkat semua urusan (tidak bertele-tele) Tidak berlebihan dalam tidur (5 - 6 jam)
10. Nafi’un li ghairihi (bermanfaat bagi orang lain)
a.
Menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan orang tua b. Menunaikan beberapa dari hak muslim atas saudaranya: salam, mendoakan saat bersin, memenuhi undangan, ta'ziyah, menjenguk yang sakit dll. c. Menjaga hubungan baik dengan teman d. Mengunjungi tempat tinggal penguus Gamais min. 3 orang
a. Point Kader Muda b. Pernah mengisi ta’lim / taujih min. 1x c. Wajib memiliki min. 1 kelompok mentoring d. Mengunjungi tempat tinggal pengurus Gamais min. 10 orang (di luar kader muda)
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Point Kader Madya (kecuali point d,e,f) Memilki jiwa pelayanan Membiasakan memberikan penghargaan kepada staf minimal setiap selesai acara Mampu meng-up grade anggota deptnya Dapat memberikan taujih dan muhassabah Menjadikan fiqh da’wah sebagai landasan amal/operasional Pernah mengisi ta’lim / taujih min. 1x / bulan Wajib memiliki min. 1 kelompok halaqoh Mengunjungi tempat tinggal pengurus Gamais min. 10 orang (di luar kader muda dan madya)
7. Kurikulum Kaderisasi Level Kader Muda No. Materi Diniyah dan Da’wah 1. Ma’rifatullah
Muwashshaffat (Output) 1d
Arahan Umum
1. Memahami bahwa jalan mengenal Allah adalah melalui ayat-ayatNya 2. Mengerti sifat-sifat pribadi manusia yang menjadi penghambat dari mengenal Allah 3. Mengerti dalil-dalil yang diaplikasikan untuk mengenal/menyedari eksistensi Allah 4. Termotivasi untuk men-tauhid-kan Allah karena menyadari kebesaran Allah 1. Memahami konsep tauhid rububiyyah, asma’ wa shifat, mulkiyah, dan uluhiyah serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan manhaj salafush shalih 2. Termotivasi untuk melaksanakan sikap yang menjadi tuntutan utama empat tauhid tersebut 3. Mengetahui ragam fenomena kemusyrikan yang terjadi di tengah masyarakat dan termotivasi untuk merubahnya
2. Tauhid dan fenomena kemusyrikan
1a,c,e
3. Ikhlas
1b
1. Memahami hakikat ikhlas, kriteria keikhlasan, urgensi ikhlas dalam setiap amal
4. Ma’rifatur rasul
1d
1. Memahami bahwa fitrah manusia memerluakn keyakinan tentang eksistensi Sang Pencipta, beribadah kepadanya, dan memiliki kehidupan yang benar 2. Memahami bahwa petunjuk Rasul satu-satunya jalan untuk itu 3. Memahami definisi rasul dan dapat menjelaskan fungsinya secara umum 4. Termotivasi untuk membaca dan mengkaji sunnah serta mempelajari perjalanan hidup dan da’wah Rasulullah saw. 5. Termotivasi untuk menepaki jalan yang telah dirintis oleh para Rasul, yaitu jalan da’wah 6. Menjadikan rasulullah sebagai qudwah dan uswah hasanah dalan hidup dan kehidupan
Referensi
Metode
1. Allah, Sa’id Hawwa Ta’lim, baca/bedah 2. Adanya Allah, Yusuf Qardhawi buku 3. Kitab tauhid, Syaikh Muhammad At Tamimi
1. Pengantar Studi Aqidah Islam, Dr. Ibrahim Muhammad bin Abdullah Al Buraikan 2. Iman, Rukun, hakikat, dan yang Mmbatalkannya, D. Muhammad Nu’aim Yasin 3. Syahadatain dan Fenomena Kekufuran, Sa’id Hawwa 4. Tauhidullah dan Fenomena Kemusyrikan, Dr. Yusuf Qardhawi 5. Aqidah, Landasan Membangun Ummat, Dr. Abdullah Azzam Niyat dan Ikhlas, Dr. Yusuf Qardhawi 1. Ar Rasul, Sa’id Hawwa 2. Sirah Nabawiyah, Shafiyurrahman Al Mubarakfuri 3. Sirah Nabawiyah, Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al Buthi 4. Manhaj Haraki, Munir Muhammad Al Ghadban 5. Syarak Tsalatsatul Ushul Ma’rifatur Rasul, Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Ta’lim, baca/bedah buku
Taujih Ta’lim
5. Al Islam
1d, 5e
6. Universalitas dan hakikat ibadah 2i 7. Fiqh sunnah 2a,b,d,e,h,k, 5c 8. Bahaya nifaq 9. Adab keseharian 10. Ghazwul fikri
3a,b 3c,d,e,f,g,h, 10a,b 5g,i, 7a,b,d,e
11. Hak sesama muslim 12. Ta’rif da’wah
10d
13. Peran pemuda dalam kebangkitan Islam
5d,k,n
14. Urgensi tarbiyyah
5m
1. Memahami bahwa islam adalah tunduk kepada wahyu Allah yang diturunkan kepada para Nabi sebagai aturan (hukum) yang merupakan jalan lurus menuju keselamatan dunia dan akhirat 2. Meyakini bahwa Islam adalah pedoman hidup dari Allah Yang Mahatinggi dan tidak ada kerendahan di dalamnya 3. Memahami karakterstik Dinul Islam yang menjadi ciri khas penampilannya sepanjang sejarah
1. Pengantar Kajian islam, Yusuf Bedah buku Qardhawi 2. Karakteristik Konsepsi Islam, Sayyid Quthb 3. Al Islam, Sa’id Hawwa 4. Prinsip-Prinsip Islam, Abul A’la Al Maududi 5. Prinsip-Prinsip Islam untuk Kehidupan, Abdullah Al Muslih, Salah Asy Syawi 1. Memahami definisi, hakikat ibadah, badah yang diterima Taujih 1. Memahami kaifiyat ibadah wajib: thaharah, shalat, shaum, dll. 1. Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq Beletin, baca buku 2. ihsanul ‘amal 2. Riyadush Shalihin, Imam Nawawi Memahami karakter munafiq dan menghindari dari sikap nifaq Taujih 1. Memahami adab-adab keseharian dalam Islam: pergaulan, makan, 1. Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq Buletin minum, dll. 2. Riyadush Shalihin, Imam Nawawi 1. Memahami pengertian ghazwul fikri dan bahaya yang mengancam kaum muslimin 2. Memahami tahapan dan sarana ghazwul fikri sepanjang sejarah ummat Islam 3. Menyadari dan mewaspadai bahaya ghazwul fikri terhadap diri, keluarga, dan masyarakat 4. Termotivasi untuk meninggalkan segala bentuk kehidupan jahiliyah 1. Memahami dan mampu menerapkan hak-hak sesama muslim 1. Memahami keutaman seorang da’i 2. Mengetahui wajibnya berda’wah
1. Pengantar Memahami Ghazwul Bedah/baca buku Fikri, Abu Ridha 2. Ghazwul Fikri, Marzuq 3. Jahiliyyah Abad 21, Muhammad Quthb 4. Invasi Pemkiran Taujih, penugasan 1.
Jalan Da’wah, Musthafa Masyhur 2. Untungnya Menjadi Seorang Da’i, Abdullah Nashih Ulwan
1. Mengetahui karakter seirang pemuda 2. Memahami peran pemuda dalam kebangkitan ummat Islam 3. Mengetahui bahwa pengibar peradaban dan ideologi adalah para pemuda 4. Termotivasi untuk tidak menyia-nyiakan masa muda 1. Memahami keterpurukan kondisi ummat saat ini 1. Urgensi Tarbiyah dalam Islam, 2. Memahami urgensi tarbiyah Islamiyah untuk membentuk generasi Abu Ridha 2. Tarbiyah Menjawab Tantangan Islami, masyarakat muslim ideal, dan peradaban kemanusiaan yang tinggi 3. Memahami karakteristik, tujuan, dan bidan-bidang tarbiyah Islamiyah
Bedah/baca buku
Taujih, diskusi
15. Tahsin
2c,f,g
1. Mengetahui hukum-hukum dalam mebaca Al Qur’an 2. Dapat membaca Al Qur’an dengan tartil 3. Termotivasi untuk berinteraksi dengan Al Qur’an setap saat
Skill, Manajerial, dan Lain-Lain 16. AMT dan konsep diri 5j,o, 7e, 8a 17. Manajemen aktivitas 7, 8 18. Belajar efektif 19. Proposal, surat, perizinan, dan publikasi 20. Gamaisiana 21. Manajemen anggaran pribadi 22. Komunikasi efektif 23. Hidup sehat 24. Da’wah akademis
Level Kader Madya No. Materi
1. Mengenal diri, termotivasi untuk memperbaiki diri 1. Mengetahui prioritas aktivitas dan dapat mengatur semua aktivitas dengan seimbang 5a,k,o, 8a,b,d, 9c 1. Memahami urgensi belajar dengan cara yang efektif dan efesien 2. Mampu belajar dengan pengaturan waktu yang efektif antara berbagai aktivitas Skill 1. Terampil dalam membuat proposal kegatan, surat-menyurat, perizinan, dan publikasi efektif 5h,l 4a,b,c,d, 10c 5a,b
1. Kajian Ilmu Tajwid, Abdul Aziz Abdur Ra’uf
1. 2. 1. 2.
Pelatihan First Think First, Stephen Covey Pelatihan Seven Habits, Stephen Covey Quantum Learnin Pelatihan Accelerated Learning
1. Mengetahui visi dan misi Gamais 1. Mampu menyampaikan gagasan secara lisan dan tulisan yang efektif 2. Mengetahui etika berkomunikasi
6a,b,c,d 1. Memahami integralitas aktivitas da’wah di mana pun dan kapan pun 2. Mampu menginternalisasikan aktivitas akademik sebagai bagian dari da’wah
Muwashshaffat (Output)
Diniyah dan Da’wah 1. Syahadatain – al wala’ wal bara’ 1b,c
Arahan Umum
Referensi
1. Memahami bahwa syahadatain adalah dasar seluruh ajaran Islam 1. 2. Menyadari bahwa laa ilaaha illallaah mengandung konsekuensi menolak segala sembahan selain Allah 3. Menyadari bahwa memberikan loyalitas kepada Allah dan Rasul dengan beribadah yang ikhlas kepada Allah serta ittiba’ sunnah 2. adalah wajib 3.
2. Komitmen terhadap Islam
Pelatihan
1, 7d, 9a,d,e
1. Memahami beberapa hal yang harus di-Islam-kan sebagai bukti komitmen 2. Memahami al wala’ wal bara’
1.
Metode
Al Wala’ wal Bara’, Loyalitas Ta’lim, bedah buku, Muslim terhadap Islam, diskusi Muhammad bin Sa’id bin Salim Al Qahthani Pengantar Studi Aqidah Islam, Dr. Ibrahim Muhammad bin Abdullah Al Buraikan Syahadatain dan Fenomena Kemusyrikan, Sa’id Hawwa Komitmen terhadap harakah Ta’lim Islamiyah, Fathi Yakan
3. Tazkiyyatun nafs
4. Fiqh da’wah I
1a, 2, 7b
5g
5. ‘Amal jama’i
5d
6. Gerakan pemikiran dunia I 7. Da’wah fardiyah
5h 3b,j,k, 10b,d
8. Qudwah hasanah 9. Fiqh prioritas
3c,d,f,g,h,i,l, 5e,h, 10b 3e, 5g, 7e,f,g
10. Ke-Indonesia-an
5c, 9c
11. Kemahasiswaan
5b,c
12. Tahfizh
2h
Skill, Manajerial, dan Lain-Lain
1. Senantiasa memperbaiki niyat dan menata hati 2. Mengingat kematian dan memperbaiki amal 3. Memperkuat ‘azzam dan ikhtiyar dalam meniti jalan taqwa
1. 2.
1. Memahami pengertian da’wah sesuai dengan yang difahami oleh salafus shalih 2. Memahami karakteristik da’wah Islamiyah 3. Memahami marhaliyah (tahapan) da’wah dan ahdaf (tujuan antara) yang dicapai di setiap marhalah 4. Memahami pentingnya melakukan perencanaan da’wah 5. Mengetahui karakteristik seorang da’i dan termotovasi untuk mengimplementasikan dalam dirinya
1. 2.
1. Menyadari fitrah manusia untuk ber-‘amal jama’i 2. Memahami urgensi ‘amal jama’i dalam merealisasikan sasaran Islam 3. Memahami syarat, unsur, dan sarana ‘amal jama’i 4. Termotivasi untuk terlibat dalam salah-satu ‘amal jama’i da’wah 1. Perbandingan ideologi Islam versus non-Islam 1. Mengetahui pengertian da’wah fardiyah dan kaistimewaannya 2. Memahami sasaran dan sarana da’wah fardiyah 3. Memahami syarat dan adab da’wah fardiyah 4. Memahami tahapan da’wah fardiyah
3.
3. 4. 5. 6. 1.
1. 2. 1.
1. Memahami urgensi memahami fiqh prioritas 2. Memahami prioritas-prioritas dalam setiap segi kehidupan
1. Mengetahui kondisi kontemporer dunia kemahasiswaan 2. Mampu memetakan kecenderungan elemen-elemen kemahasiswaan 3. Mampu menawarkan solusi praktis terhadap problematika kemahasiswaan 1. Memiliki hafalan Al Qur’an yang memadai 2. Konsisten menjaga hafalan yang telah dimiliki
1. 2.
Mensucikan Diri, Sa’id Hawwa Terapi Mental Aktivis Harakah, Muhammad Nuh Tarbiyah Ruhiyah, Abdullah Nashih ‘Ulwan Jalan Da’wah, Musthafa Msyhur Fiqh Da’wah, Jum’ah Abdul ‘Aziz Dasar-dasar Da’wah, Abdul Karim Zaidan Sosok Da’i Militan, Abdullah Nshih ‘Ulwan Da’i Militan Menghadang Tantangan, Fathi Yakan Fiqh Da’wah, Sayyd Quthb Amal Jama’i, Musthafa Masyhur
Taujih, bedah buku
Da’wah Fardiyah, Ali Abdul Halim Mahmud Da’wah Fardiyah, Musthafa Masyhur Qudwah di Jalan Da’wah, Musthafa Masyhur
Pelatihan, penugasan
Bedah buku, kajian tematis
Bedah buku
Bedah buku
Fiqh Prioritas, Yusuf Qardhawi Prioritas Gerakan Islam, Yusuf Qardhawi Nonton film, diskusi, penugasan Diskusi, penugasan
1.
Menjadi Hafizh Qur’an Da’iyah, Abdul Aziz Abdur Ra’uf
13. 14. 15. 16. 17. 18.
Permberdayaan tim Komunikasi empatik Manajemen proyek Manajemen forum Lobbying Dasar-dasar perekonomian Islam 19. Hidup sehat Level Kader Purna No. Materi
3k, 10c,d,e 5f, 7c 8b, 9b 8c,e 3k 4a,b,c,d,e,f
Pelathan, penugasan Pelathan, penugasan Pelathan, penugasan Pelathan, penugasan Pelathan, penugasan
6a,b,c,d,e
Muwashshaffat (Output)
Diniyah dan Da’wah 1. Terapi mental aktivis da’wah
3, 8, 9
2. Urgensi pergerakan Islam
1d
3. Qadha dan qadr
1e
4. Ma’iyyatullah
1a,b,c, 2a, 10d
Arahan Umum
1. 2. 3. 4.
Mengetahui penyakit-penyakit yang dapat merusak amal Dapat mengidentifikasi penyebab timbulnya penyakit tersbut Mengetahui terapi bagi penyakit tersebut Termotivasi untuk senantiasa ikhlas, teguh dalam da’wah, dan ihsandalam beramal 1. Mengetahui urgensi gerakan Islam untuk mempertahankan eksistensi ummat dan mengembalikan kejayaan Islam 2. Mengetahui ciri harakah Islamiyah dulu dan masa depan 1. Memahami konsep qadha dan qadar sesuai dengan pemahaman salafush shalih 1. 2.
5. Analisis perang Badar dan Uhud 7
1. 2.
6. Sistem kaderisasi Rasulullah
1.
10
2.
Referensi
Metode
1. Terapi Mental Aktivis Harakah, Sayyid Muhammad Nuh 2. Tazkiyatun Nafs, Sa’id Hawwa
Taujih
1. Urgensi Harakah Islamiyah, Yusuf Qardhawi
Ta’lim, bedah buku
1. Jawaban Tuntas Masalah Takdir, Ta’lim Abdullah Nashih ‘Ulwan 2. Takdir, Ibnul Qwayyim Al Jauziyah Menyadari adanya pengawasan dan kesertaan Allah dalam setiap 1. Tarbiyah Ruhiyah, Abdullah Taujih aktivitas kehidupan Nashih ‘ulwan Termotivasi untuk berniat dan beramal secara ihsan berdasarkan keyakinan adanya kesertaan dan pengawasan Allah. Menumbuh suburkan semangat berjihad 1. analisis perang badar dan uhud Bedah buku, diskusi Mengetahui hal-hal penting seputar peperangan besar Rasulullah 2. Ar-Rasul, Sa’id Hawa dan dapat mengambil ibrahnya. 3. Sirah Nabawiyah, Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury 4. Sirah Nabawiyah, Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan AlButy Mengetahui strategi Rasulullah dalam membentuk kader inti 1. Manhaj Haraki dalam Sirah Ta’lim da’wah Nabawiyah, Munir Ghodban Memahami fase-fase da’wah Rasulullah dan karakteristiknya.
7. Fiqh ikhtilaf
5m
1. 2. 3.
8. Syuro’ dan pengambilan keputusan
5f, 7g
1. 2. 3. 4.
9. Fiqh da’wah II
10e
1. 2.
10. Keutamaan beramal
2
1. 2. 3.
11. Gerakan pemikiran dunia II 5e Skill, Manajerial, dan Lain-Lain 16. Manajemen konflik 3m, 5l 17. Entrepreneurship dalam Islam
4
18. Perencanaan strategis 19. Teknik berpikir 20. Hidup sehat
5b,d,e 5h,i,j 6a,b
Memahami prinsip2 dalam berdiskusi dan berbeda pendapat dalam Islam Memahami wajibnya persatuan dan tercelanya perpecahan Memahami bahwa perbedaan pendapat dalam hal furu adalah kemestian dan harus disikapi dengan bijaksana Memahami landasan syar’i syuro’ Memahami unsur-unsur, adab dalam syuro’ Memahami syarat-syarat keputusan yang dibuat dalam syuro’ dan konsekuensinya Termotivasi untuk menjadikan syuro’ sebagai kunci dalam pengambilan keputusan Memahami kaidah da’wah yang diambil dari ushul fiqh Mampu mengimplementasikan prinsip dan kaidah tersebut dalam ruang lingkup da’wah kampus Memahami keutamaan2 ibadah kepada Allah Termotivasi untuk melaksanakan ibadah2 utama sehari2 Berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadah
Memahami penyebab timbulnya konflik dan dapat mencegah/mengatasinya Memahami definisi enterpreunership, enterpreunership menurut Islam
1. Etika Berdiskusi, WAMY Tugas baca 2. Fiqhul Ikhtilat, Yusuf Qardhawy
Ta’lim
Fiqh Da’wah Pasal 4, Jum’ah Amin Abdul Aziz
Tugas baca
Riyadush sholihin, Imana AnNawamy
Tugas baca
Pelatihan Kuliah umum Pelatihan Tugas baca
Kurikulum Kaderisasi Tambahan (Optional) No. Materi Muwashshaffat Arahan Umum (Output) 1. Ma’rifatul insan 3 1. Memahami hakikat manusia, asal kejadiannya dan kedudukan dirinya sebagai manusia 2. Menyadari sifat2 umum dirinya sebagai manusia dan memahaminya sebagai buah potensi baik maupun buruk (fujur dan taqwa) 3. Memahami fungsi dasar penciptaannya, sebagai hamba Allah dan kholifah fil ardh, untuk kemudian menjalankannya sebagai satu kesatuan 2. Fiqh tafakkur 1. Menyadari bahwa Islam itu membebaskan akal pikiran, menganjurkan untuk mengadakan penelitian tehadap alam, mengangkat derajat ilmu dan para ulama, dan menyambut kehadiran sesuatu yang baik dan bermanfaat. “ hikmah adalah barang hilang milik orang beriman, dimanapun didapatkannya ia adalah orang yang paling berhak atasnya.” 2. Memelihara akal dari hipotesa dan taklid kepada suatu teori tanpa argumentasi 3. Tidak terpengaruh oleh kondisi psikologis. Artinya ia harus komoitmen kepada sikap adil dan obyektif dalam menentukan keputusan, dalam kondisi apa pun. 3. Fiqh muwazzanat 4. Karakteristik generasi terbaik 3,7,10 1. Mengetahui karakteristik generasi terbaik 2. Memahami sarana2 untuk mewujudkan generasi terbaik 3. Termotivasi untuk membentuk diri, keluarga, lingkungan mendekati karakteristik generasi terbaik
5. Syakhshiyyah islamiyyah
3
1. Memahami karakter akhakul karimah 2. Termotivasi untuk senantiasa menghiasi dirinya dengan kepribadian yang Islami
6. Iman 7. Leadership
1 10
Memahami definisi, hakikat, faktor penyubur iman Memahami definisi kepemimpinan, kriteria pemimpin yang baik
8. Pilar-pilar kebangkitan ummat
Referensi
1. 2. 3.
Fiqh Tafakkur, Malik Badri Deep Thinking, Harun Yahya Mencari ilmu dengan metode salafush Shalih
1. Karakteristik 60 sahabat Rasulullah SAW, Khalid Muh, Khalid 2. Petunjuk Jalan, Sayyid Qutb 3. Pesan untuk Pemuda Islam, Abdullah Nashih Ulwan 1. Riyadush Sholihin, Imam AnNawawy 2. Apakah Anda Berkepribadian Islam Al Qiyadah Wal Jundiyah, Mustafa Mansyur
Metode
8. Aktivitas Kaderisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia Aktivitas Kaderisasi dan Manajemen SDM terdiri dari empat hal: A. Rekrutmen B. Pembinaan C. Tadhrib Amal D. Sistem Kontrol A. Rekrutmen 1.
Definisi dan Tujuan Rekrutmen kader adalah proses menarik seseorang menjadi kader untuk kemudian dibina melalui mekanisme pembinaan yang ada di Gamais ITB.
2.
Metode a) Membuka pendaftaran (open recruitment) Metode ini merupakan metode formal dengan sasaran yang masif. Gamais ITB membuka pendaftaran untuk mengikuti proses pembinaan (menjadi kader) Gamais ITB maupun untuk menjadi pengurus Gamais ITB. b) Interpersonal Metode ini merupakan metode informal dan dilakukan secara personal (fardhiyah). Pada metode ini, orang yang menjadi objek rekrutmen menawarkan diri untuk mengikuti proses pembinaan Gamais ITB baik dengan inisiatif pribadi maupun dengan da'wah fardhiyah dari kader Gamais ITB
3.
Waktu, Pelaksana, dan Segmentasi Objek Waktu Awal semester I
Pelaksana
Segmentasi Objek
Metode
OHU
LDP
Seluruh mahasiswa baru
Membuka pendaftaran
Pasca OHU
LDP dan LDW
Mahasiswa baru per fakultas/sekolah
Membuka pendaftaran
LDW
Mahasiswa semester II per
Membuka pendaftaran
Awal semester II*
fakultas/sekolah Awal semester III*
LDPS
Mahasiswa semester III per prodi
Membuka pendaftaran
Awal semester IV*
LDPS
Mahasiswa semester IV per prodi
Membuka pendaftaran
Pertengahan setiap* semester
Semua
Tidak dibatasi
Interpersonal
*) Kader yang baru mendaftarkan diri setelah semester I akan dikenakan matrikulasi. Penjelasan mengenai matrikulasi terdapat pada bagian “Pembinaan”
B. Pembinaan 1.
Definisi dan Tujuan Pembinaan adalah aktivitas yang bertujuan untuk membangun kepribadian orang yang dibentuk sehingga memenuhi standar yang ditetapkan. Proses membentuk kader ini menuntut perangkat-perangkat yang lebih khusus dibadingkan dengan perangkat-perangkat untuk membina massa ammah. Yang menjadi orientasi tidak lagi kuantitas, melainkan kualitas
2.
Levelisasi Kader Level
Definisi
Waktu Pembinaan
Mula
Anggota Gamais ITB yang mengikuti proses pembinaan kader mula.
Semester I
Muda
Kader Gamais ITB yang telah selesai mengikuti proses pembinaan kader mula.
Semester II dan III
Madya
Kader Gamais ITB yang telah selesai mengikuti proses pembinaan kader muda.
Semester III dan IV
Purna
Kader Gamais ITB yang telah selesai mengikuti proses pembinaan kader madya.
Semester V dan VI
3.
Pelaksana dan Peserta a. Proses pembinaan kader menjadi tanggung jawab departemen MSDA LDP/LDW/LDPS tempat kader peserta pembiaan menjadi pengurus. b. Kader peserta pembinaan dibina oleh kader yang levelnya lebih tinggi dengan departemen MSDA merupakan pengelolanya
4.
Muwashafat dan Kurikulum (dijelaskan pada poin 6 dan 7 GDK) Muwashafat merupakan karakter capaian yang harus dimiliki oleh kader dan merupakan sasaran dari proses pembinaan. Kurikulum merupakan muatan pembinaan yang diberikan untuk mencapai muwashafat yang ditetapkan
5.
Perangkat Pembinaan 5.1 Perangkat Umum Usrah pengurus Mentoring kader mula Ta'lim Baca/bedah buku Taujih Buletin Penugasan Seminar, dialog, diskusi Pelatihan Nonton film Rihlah Mabit Halaqoh Qur'an dll. 5.2 Matrikulasi 5.2.1 Definisi dan Tujuan Matrikulasi adalah program pembinaan kader yang bertujuan mempersiapkan kader baru untuk dapat mengikuti program pembinaan kader yang sesuai dengan angkatan perkuliahannya seperti yang tertera pada tabel “Levelisasi Kader”. Matrikulasi juga merupakan program persamaan yang berfungsi menggantikan proses pembinaan yang tidak diikuti sebelumnya oleh kader. 5.2.2 Muatan Muatan matrikulasi mengacu kepada muwashafat dan kurikulum pembinaan kader Gamais ITB dan diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat primer kader Gamais ITB sesuai jenjang kader peserta matrikulasi. 5.2.3 Pelaksana Matrikulasi dilaksanakan oleh LDP/LDW/LDPS tempat kader peserta matrikulasi akan menjadi pengurus. 5.2.4 Peserta
a. b. c.
Kader yang baru terekrut setelah semester I perkuliahan berakhir. Kader yang tidak lulus program pembinaan sebelumnya. Kader yang lulus dari program pembinaan sebelumnya namun dinilai perlu mengikuti program matrikulasi berdasarkan pertimbangan pelaksana pembinaan
5.2.5 Waktu Pelaksanaan Matrikulasi dilaksanakan setiap awal semester perkuliahan. 5.3 Daurah Kader Terpusat (DKT) 5.3.1 Definisi dan Tujuan Daurah Kader Terpusat (DKT) adalah sarana intensif untuk membekali peserta dengan metode dan pengalaman penting untuk memperkuat pengetahuan dan sisi-sisi kualitas tertentu yang sifatnya khusus dan medalam yang sulit disampaikan melalui usrah atau ta’lim-ta’lim umum. 5.3.2 Muatan Muatan DKT mengacu kepada muwashafat dan kurikulum pembinaan kader Gamais ITB dan diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat primer kader Gamais ITB sesuai jenjang kader peserta DKT. 5.3.3 Pelaksana DKT dilaksanakan oleh LDP secara terpusat. 5.3.4 Waktu Pelaksanaan Daurah Kader Terpusat (DKT) I dan II dilaksanakan pada waktu libur perkuliahan peralihan semester ganjil ke genap. Daurah Kader Terpusat (DKT) III dilaksanakan pada waktu libur perkuliahan peralihan semester genap ke ganjil 5.3.5 Peserta Tingkat
Peserta
DKT I
Kader Mula
DKT II
Kader Muda
DKT III
Kader Madya
5.4 Pelantikan 5.4.1 Definisi Pelantikan merupakan proses seremonial kenaikan jenjang kader. 5.4.2 Pelaksana Pelantikan dilaksanakan oleh Kepala Gamais ITB. 5.4.3 Waktu Pelaksanaan Pelantikan dilaksanakan setiap akhir masa pembinaan suatu jenjang kaderisasi. 5.4.4 Peserta Kader yang dinilai lulus dari program pembinaan suatu jenjang kaderisasi 6.
Evaluasi dan Seleksi 6.1 Definisi Yang dimaksud dengan evaluasi dan seleksi dalam hal ini adalah mengevaluasi pencapaian muwashofat kaderisasi serta menyeleksi kenaikan jenjang kader peserta kederisasi. Untuk mengetahui tingkat kapabilitas seseorang, diperlukan proses evaluasi dan penyeleksian yang serius, jujur, objektif, jauh dari terlalu memudahkan dan terlalu menyulitkan serta memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
Proses evaluasi dan seleksi ini merupakan bagian dari pembinaan, baik bagi objek kaderisasi maupun bagi subjek kaderisasi. Karenanya, proses ini hendaklah dilaksanakan secara jama’i melalui mekanisme syura agar tinggi tingkat akurasinya 6.2 Tujuan a. Terevaluasinya hasil pencapaian muwashofat kader hingga batas waktu yang memungkinkan ia naik ke jenjang kaderisasi berikutnya. b. Terwujudnya ketetapan kenaikan jenjang kaderisasi peserta kaderisasi. 6.3 Metode Beberapa metode yang dapat digunakan dalam proses mengevaluasi dan menyeleksi peserta kaderisasi adalah: a. Dilakukan oleh naqib usrah secara subjektif terhadap capaian muwashofat dan kepribadian peserta. b.
Dilakukan dengan membentuk tim khusus untuk mengevaluasi dan menyeleksi.
c.
Dilakukan oleh peserta itu sendiri melalui evaluasi mandiri
6.4 Parameter Kenaikan Level Kenaikan level kader ditetapkan dengan mempertimbangkan: a. Semua Muwashoffat Primer. b.
Kehadiran acara kaderisasi dan DKT.
c.
Keaktifan dalam tadhrib amal
6.5 Pelaksana Evaluasi dan seleksi dilakukan oleh departemen MSDA LDP‐LDW‐LDPS.
C.
Tadhrib Amal
1.
Definisi dan Tujuan Tadhrib amal merupakan proses pemberdayaan potensi kader dengan memberikan pembebanan berupa tugas atau amanah tertentu. Tadhrib amal merupakan bagian yang integral dari proses pembinaan.
2.
Wilayah Tadhrib Amal 1. Angkatan (informal) a) Ketua angkatan/struktur angkatan b) Rohis Kelas c) Proyek angkatan 2. Kepengurusan Gamais
3.
4. 5. 6.
Level Kepengurusan
Level Kader yang berhak
Magang
Muda
Staf
Muda, Madya
BPH
Madya, Purna
Pengurus Inti
Purna
Kepanitiaan a) Staf b) BPH c) Steering Commitee (SC) Mentor/Naqib Pemateri Organisasi lain
7. 8.
a) Unit Kegiatan Mahasiswa b) Himpunan c) Kabinet dan Kongres KM Asisten lab dan dosen
Pemetaan Tadhrib Amal Semester
9.
LDP
LDW
LDPS
1
- Ketua Angkatan Muslim ITB - Proyek angkatan
- Ketua Angkatan Muslim Fakultas/Sekolah - Rohis kelas - Proyek angkatan
2
- Staf kepanitiaan - Proyek angkatan - Magang
-
3
-
Staf kepanitiaan Proyek angkatan Mentor (naqib) Magang
- Staf kepanitiaan - Magang
- Ketua Angkatan Muslim Prodi - Magang
4
- Staf - BPH kepanitiaan - Mentor (naqib)
- Staf - BPH kepanitiaan - Mentor (naqib)
- Staf - BPH kepanitiaan - Mentor (naqib)
5
- Staf - BPH kepanitiaan - Mentor (naqib)
- Staf - BPH kepanitiaan - Mentor (naqib)
- Staf - BPH kepanitiaan - Mentor (naqib)
6
-
BPH SC kepanitiaan Mentor (naqib) Pemateri
-
BPH SC kepanitiaan Mentor (naqib) Pemateri
-
BPH SC kepanitiaan Mentor (naqib) Pemateri
7
-
BPH SC kepanitiaan Mentor (naqib) Pemateri
-
BPH SC kepanitiaan Mentor (naqib) Pemateri
-
BPH SC kepanitiaan Mentor (naqib) Pemateri
Magang Rohis kelas Staf kepanitiaan Proyek angkatan
BELUM ADA
BELUM ADA
Mekanisme penempatan (staffing) Penempatan kader dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan perencanaan SDM: a) Menetapkan kuota b) Mengadakan open recruitment
D. Sistem Kontrol 1.
Definisi dan Tujuan Sistem kontrol merupakan serangkaian aktivitas untuk menjamin keseluruhan sistem kaderisasi dan manajemen SDM LDK berjalan sesuai rencana.
2.
Ruang Lingkup Tarbiyah Amanah Akademik Ekonomi Permasalahan lain
3.
Pelaksana Pelaksanaan sistem kontrol kader berada dalam tanggung jawab departemen MSDA LDP/LDW/LDPS.
4.
Instrumen 4.1 Usrah Pengurus 4.1.1 Definisi dan Tujuan Usrah secara bahasa berarti baju perisai yang melindungi, istri atau keluarga, jamaah yang diikat oleh kepentingan yang sama, kelompok. Maka definisi usrah adalah sarana pembinaan yang menghimpun semua makna di atas. Dia berfungsi sebagai pelindung karena di sana terdapat komunitas yang saling mengingatkan, berfungsi sebagai keluarga karena di sanalah ditanamkan dan dipraktekkannya nilainilai ukhuwah Islamiyah, dengan dilandasi tujuan dan kepentingan yang sama, yaitu membina diri, dalam format dinamika kelompok dengan jumlah anggota maksimal 12 orang. Fungsi pembinaan dari usrah diutamakan sebagai pemicu untuk melakukan tarbiyah dzatiyah bagi para pesertanya. Selain memiliki fungsi pembinaan, usrah memiliki fungsi penjagaan, penguatan, dan koordinasi. Inilah fungsi-fungsi utama usrah terkait sistem kontrol. Kedudukan usrah adalah sebagai ujung tombak sistem kontrol kader yang menjamin keberjalan keseluruhan sistem kaderisasi dan manajemen SDM. 4.1.2 Pelaksana dan Peserta Pelaksana usrah (naqib) adalah kader inti LDP/LDW/LDPS dan peserta usrah adalah seluruh pengurus LDP/LDW/LDPS. 4.1.3 Muatan Usroh ini akan dijalankan setiap 2 pekan sekali. Waktu kerberjalanan usroh ini tergantung dari kesepakatan dari naqib dengan anggota usrohnya. Muatan yang diharapkan dari usroh ini antara lain : Tausiyah, memberikan nasehat-nasehat yang terkait kebutuhan dari para anggota usroh saat usroh berjalan Taujih, memberikan arahan, terkait arahan dakwah yang akan diberikan dan konsep dakwah di gamais secara detail Motivasi, usroh ini diharapkan bisa memotivasi para anggota nya dalam beraktifitas sehari-hari dan dalam berdakwah Tahfidz , saat usroh berlangsung alangkah baiknya naqib juga membimbing anggotanya dalam menghafal qur’an Jaulah ‘ilmiy, kunjungan ke ustadz, tokoh, atau pihak terkait, dimana di pertemuan tersebut diharapkan bisa menjadi media diskusi intensif bagi para anggota dengan orang yang ditemui. Ini merupakan metode yang bisa memberikan ilmu secara komprehensif dan aplikatif langsung dari para pelaku. Rihlah, dengan kata lain, jalan-jalan ke suatu tempat dengan tujuan refreshing Muta’baah. Proses evaluasi terhadap pribadi dari masing-masing anggota usroh. Proses evaluasi ini berisikan: o Kesehatan tarbiyah o Evaluasi amalan harian o Performansi akademik o Performansi amanah dan aktifitas dakwah o Permasalahan pribadi yang ada, seperti masalah ekonomi, pergaulan, dan dsb 4.2 Database Kader a. Database kader disimpan oleh departemen MSDA LDP dan LDW/LDPS yang bersangkutan. b. Database kader di-update setiap 1 bulan sekali. c. Informasi yang tersimpan dalam database kader adalah Data pribadi standar Track record kaderisasi Kesehatan tarbiyah Performansi akademik
d.
Performansi amanah dakwah Catatan permasalahan Informasi yang tersimpan dalam database bersifat rahasia dan menjadi tanggung jawab departemen MSDA LDP/LDW/LDPS
4.3 Tim Manajemen SDM Kepanitiaan 4.3.1 Definisi Tim Manajemen SDM Kepanitiaan merupakan suatu tim yang bertugas untuk meninjau kondisi kader di suatu kepanitiaaan baik dari segi kinerja, keaktifan, serta kondisi kader secara personal sehingga dapat terpantau dan dapat dilakukan treatment tertentu sesuai kebutuhan akan peningkatan kualitas keislaman dan efektifitas kader GAMAIS secara syumul 4.3.2 Tujuan a. Menjaga keseimbangan kader. b. Melakukan kerja kaderisasi, peninjauan kondisi kader di kepanitiaan, dan kontrol terhadap pembinaan keislaman terhadap kader dalam suatu kepanitiaan. c. Mengontrol kualitas keislaman dan efektifitas panitia dalam suatu kepanitiaan
f.
Posisi, Peran, dan Fungsi Mentoring dalam Dakwah GAMAIS Posisi mentoring berada berada dalam tanggjung jawab BKM yang berkoordinasi dengan MSDA dan BRTK dalam Sektor Internal menempati posisi bidang rekrutmen dan tarbawi kader GAMAIS Peran mentoring sebagai salah satu elemen pendukung kaderisasi dan pengokohan ukhuwah di sektor internal; ujung tombak rekrutmen dan pembinaan kader dalam dakwah Fungsi mentoring adalah mendukung upaya-upaya pencapaian tujuan kaderisasi dan pengokohan ukhuwah dari sisi ma’nawiyah; memberikan follow up rekruting dari program-program syiar; dan memberikan pembinaan kepada kader-kader GAMAIS
g.
Grand Design Mentoring Akan dibahas oleh Badan Koordinasi Mentoring.
h.
Pandangan GAMAIS terhadap Urgensi Mentoring Mentoring merupakan salah satu elemen penting yang tidak bisa dipisahkan dari proses rekrutmen & kaderisasi. GAMAIS sebagai salah satu organisasi formal yang berada di ITB ketika menjalankan kegiatan-kegiatannya pasti membutuhkan SDM yang akan menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut. Oleh karena itu, GAMAIS membutuhkan kader-kader yang menjadi motor penggerak jalannya organisasi. Peran mentoring sebagai ujung tombak rekrutmen & tarbawi (pembinaan) berimplikasi terhadap pentingnya mentoring di dalam tubuh GAMAIS. Selain itu, mentoring dalam pandangan Gamais juga mempunyai peran sebagai elemen yang bertanggung jawab melakukan pembinaan terhadap seluruh mahasiswa muslim S1 ITB sebagai salah satu wujud peranan mentoring dalam da’wah GAMAIS menuju ITB islami.
i.
Fungsi Sekretariat bagi GAMAIS Fungsi sekretariat bagi Gamais adalah menyediakan kebutuhan materiil dan/atau moriil segala kegiatan keorganisasian Gamais. Kebutuhan materiil dapat berupa pusat data, informasi, atau sarana dan prasarana suatu kepanitiaan. Kebutuhan moriil dari sebuah sekretariat berkaitan dengan perannya sebagai ‘rumah’: memenuhi rasa nyaman pemiliknya, menghilangkan rasa lelah setelah berbagai aktivitas ,dan berbagai kebutuhan psikologis lainnya.
j.
Makna “Keluarga” bagi GAMAIS ‘Sesungguhnya setiap mukmin adalah bersaudara....’ (QS. Al-Hujurat : 10). Dengan melihat firman Allah SWT ini, tanpa di bawah naungan sebuah organisasi apapun, ikatan antara sesama mukmin adalah keluarga. Pemahaman inilah yang mendasari makna keluarga bagi Gamais, yaitu suatu ikatan yang berlandaskan atas keimanan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Sebagai organisasi dakwah Islam, Gamais memiliki fungsi membina ikatan kekeluargaan ini serta meningkatkan kualitasnya sehingga keluarga yang terbentuk akan menjadi generasi Rabbani.
k.
Follow Up Syiar dengan Kaderisasi
Syi’ar berbasis rekrutmen, itulah yang akan menjadi gambaran follow-up kegiatan syi’ar yang dilaksanakan oleh SPK (Syi’ar Pelayanan Kampus) dan akan di follo-up oleh MSDA untuk direkomendasikan kepada program pembinaan. Langkah-langkah follow up kegiatan-kegiatan syi’ar sebagai berikut, 1. Input data peserta syi’ar oleh Sektor Syi’ar dan Pelayanan Kampus. 2. Follow-up awal, yaitu dengan SMS tausiyah kepada peserta kegiatan syi’ar atas nama kegitan syi’ar yang bersangkutan, misalnya tim donor darah. 3. Data peserta syi’ar diolah oleh Biro Survey GAMAIS (Membandingkan data peserta pada berbagai kegiatan syi’ar). 4. Menyerahkan data peserta kegiatan syi’ar yang telah diolah kepada MSDA. 5. Membuat grade pembinaan untuk peserta syi’ar. 6. Merekomendasikan pembinaan dengan sentuhan langsung kepada peserta yang performansinya bagus pada kegiatan-kegiatan syi’ar yang dilaksanakan. l.
Antara Pusat dan Wilayah Aspek Rekrutmen Pembinaan
Segmentasi Objek
Pelaksanaan
DKT Matrikulasi
Pelantikan Evaluasi dan Seleksi Tadhrib Amal
Sistem Kontrol
Usroh Database kader
Tim Manajemen SDM Kepanitian
m.
LDP Sesuai GDK Seluruh mahasiswa muslim ITB
a. Mengontrol pelaksanaan pembinaan di LDW b. Mem-backup pembinaan LDW c. Melaksanakan pembinaan terpusat Melaksanakan DKT a. Melaksanakan matrikulasi untuk kader di LDP b. Mengontrol pelaksanaan matrikulasi di LDW Melantik kader Sesuai GDK Memetakan dan mendistribusikan kader ke LDP/LDFS/LDPS setiap awal kepengurusan Kader di LDP Pusat data
Kepanitiaan LDP
LDW (LDF/S & LDPS) LDFS : mahasiswa TPB dan pengurus LDFS LDPS : mahasiswa tingkat 2 ke atas dan pengurus LDPS Pelaksana pembinaan, di bawah koordinasi LDP
Merekomendasikan dan memobilisasi kader untuk mengikuti DKT a. Melaksanakan matrikulasi untuk kader di LDW b. Melaporkan keberjalanan dan hasil matrikulasi ke LDP Merekomendasikan kader siap lantik a. Melakukan staffing ke departemen b. Memberdayakan dan mengembangkan kader di LDFS/LDPS Kader di LDW a. Mengumpulkan data kader di LDW b. Melaporkan data ke LDP c. Menjaga Data Kepanitiaan LDFS/LDPS
Levelisasi LDFS dan LDPS dalam Kaderisasi Kuesioner Levelisasi LDFS dan LDPS Ya Kepahaman
Faham makna dakwah Faham tahapan dakwah Faham makna kaderisasi Faham amal-amal kaderisasi Faham konsep kaderisasi di GAMAIS Faham SOP terkait kaderisasi
Tidak
Faham konsep manajemen SDM organisasi Perencanaan Kaderisasi
Terdapat muwashofat kader Sesuai standar Gamais? Terdapat alur kaderisasi Sesuai standar Gamais? Terdapat penjenjangan kader Sesuai standar Gamais?
Rekrutmen
Memiliki mekanisme perekrutan massal Memiliki mekanisme perekrutan fardhiyah Program syiar di-follow up dengan program pembinaan
Pembinaan
Proses pembinaan berjalan sesuai alur kaderisasi Perangkat-perangkat pembinaan? Usroh kader/pengurus Seminar/training Rihlah Mabit Daurah Ta’lim Camping/mukhayam Rihlah Infrastruktur pendukung? Ma'had Tahsin Tahfidz
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ada
Tidak
Ada
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Menjalankan mekanisme evaluasi dan seleksi kader sesuai jenjang dengan baik Terfasilitasinya semua jenjang/tingkat pada proses kaderisasi Memiliki pendataan kader yang baik Tadhrib Amal
Sistem Kontrol Penyiapan Subjek Kaderisasi
Semua kader diberi tadhrib amal yang jelas dan sesuai dengan jenjang kaderisasinya Semua pengurus mengikuti proses kaderisasi Ada proses staffing ke setiap departemen Ada masa magang/pembekalan/orientasi/edukasi tiap departemen Jumlah amanah sesuai dengan jumlah pengurus Ada program pengembangan/edukasi pengurus Memiliki pendataan pengurus yang baik Memiliki sistem kontrol dan pendataan amanah yang baik
Memiliki kader yang cukup secara kuantitas untuk meneruskan kerja kaderisasi Memiliki kader yang cukup secara kualitas untuk meneruskan kerja kaderisasi Memiliki program kaderisasi khusus untuk penerus pelaksana kerja kaderisasi
Berdasarkan parameter di atas, maka dapat dilakukan pengklasifikasian LDF/S/PS. Penilaian terhadap klasifikasi ini dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) kategori, yaitu Jumlah poin 28 – 42 tergolong LDF/S/PS Mandiri Jumlah poin 14 – 27 tergolong LDF/S/PS Madya Jumlah poin 0 – 13 tergolong LDF/S/PS Mula Diisi dengan angka: Analisis Jumlah kader/massa muslim? Medan Kader purna
Kader madya Kader muda Kader mula Jumlah hanif/massa muslim? (estimasi) Jumlah massa muslim/massa prodi Rekomendasi Strategis Berdasarkan Levelisasi LDFS dan LDPS Aspek Fokus Kegiatan SDM
Mula Pembentukan dan penguatan kader inti yang mampu diposisikan pada level strategis
1. 2.
3. 4.
Kebutuhan
1. Membuat alur kaderisasi 2. Membuat mekanisme rekrutmen yang efektif dan efisien 3. Pengelolaan dan pengembangan SDM yang berorientasi pada pembentukan dan penguatan kader inti LDFS-LDPS
1. 2. 3. 4.
Levelisasi LDFS-LDPS Madya Menambah jumlah kader dan menjaga kontinuitas jumlah tersebut Mempersiapkan sistem pengelolaan SDM yang baku (alur kaderisasi, mekanisme penilaian kinerja individu dan organisasi) Mempersiapkan mekanisme pewarisan sistem yang baik Mempersiapkan kaderkader yang akan mengimplementasikan dan memperbaiki sistem di masa yang akan datang Implementasi, perbaikan dan stabilisasi alur kaderisasi Pembentukan sistem evaluasi kinerja individu dan organisasi Pembentukan budaya organisasi Pengelolaan dan pengembangan SDM yang berorientasi pada peningkatan kemampuan dasar organisasi dan keterampilan interpersonal
1. 2. 3. 4.
Mandiri Implementasi dan perbaikan sistem Pengelolaan SDM secara profesional Inovasi dan kreasi dalam pengelolaan SDM Pewarisan sistem yang lebih baik
1. Pengakaran sistem untuk seluruh organisasi 2. Pengakaran budaya organisasi 3. Pengelolaan dan pengembangan SDM yang berorientasi pada peningkatan profesionalisme kerja baik secara individual maupun secara tim 4. Ekspansi dan diferensiasi untuk pengembangan organisasi
Blue Print Syi’ar Pelayanan Kampus (SPK) GAMAIS ITB
1. Definisi Syiar dalam bahasa sederhananya artinya mengajak, menyeru, atau mempengaruhi pada sesuatu. Dari pengertian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Syiar Islam Kampus bermakna mengajak, menyeru civitas akademika pada Jalan Islam. Pelayanan Kampus (Khidamy) merupakan salah satu sasaran dalam dakwah ini adalah bagaimana agar dakwah ini bisa diterima oleh semua kalangan dan Islam menjadi rahmatan lil’alamin. Sebelum mencapai tahapan tersebut Islam haruslah mampu menjadi khidmatul ummah, yakni pelayan umat. Pelayan disini dimaksudkan memberikan bantuan serta memberikan pelayanan-pelayan yang dibutuhkan objek dakwah agar mereka bisa menjalani aktivitas mereka dengan baik. 2. Urgensi SPK Karena Syiar dan Pelayanan Kampus merupakan salah satu sarana dakwah yang sangat efektif maka keberlangsungan pelaksanaannya sangatlah penting, diantaranya adalah: 1. Kampus adalah tempat yang bebas dan merupakan salah satu sarana yang sangat efektif untuk penyebaran berbagai ideologi dari banyak kelompok (akibat banyaknya kepentingan) sehingga peran syiar Islam sangat dibutuhkan untuk mengcover “syiar-syiar” dari kelompok lain. 2. Masyarakat kampus yang merupakan tokoh intelektualitas muda bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa maka harus disirami dan dibekali dengan nilai-nilai Islam dengan harapan mereka dapat menjadi barikade pendukung dakwah. 3. Syiar Islam ini akan melindungi mahasiswa, pemikiran dan akhlak mereka, dari penyelewengan sekaligus melawan arus kerusakan di masyarakat. 4. Mahasiswa memiliki kesempatan besar untuk berinteraksi dengan generasi-generasi di atasnya seperti para dosen, pejabat universitas dan fakultas, sehingga syiar Islam juga dapat diperluas kepada kalangan tersebut.
3. Tujuan SPK Sebelumnya, perlu diketahui Tujuan Dakwah Kampus : 1. Adanya suplai alumni yang berafiliasi kepada Islam 2. Optimalisasi peran kampus dalam mentransformasi masyarakat menuju masyarakat Islami Tujuan Syi'ar dan Pelayanan Kampus, berorirentasi pada Tujuan dakwah kampus diatas, yakni : 1. Menjadikan LDK sebagai leader opinion (berpengaruh) di kampus 2. Meningkatkan aktifitas pelayanan dan penyadaran bagi masyarakat kampus 3. Terciptanya citra positif LDK yang mengakar di kalangan kampus 4. Menjadikan kampus sebagai pendukung/basis dakwah Islam 5. Terjalinnya ukhuwah Islamiyah di lingkungan kampus menuju kesatuan ummat
6. Terbentuk masyarakat kampus bercirikan intelektualitas dan profesionalitas menuju kebangkitan Islam.
4. Visi Sektor SPK Syiar Islam dan pelayanan yang mengakar serta menyentuh seluruh elemen Kampus 5. Misi Sektor SPK 1. Membentuk Citra Positif LDK 2. Menjadikan LDK sebagai oppinion leader di Kampus 3. Meningkatkan aktivitas pelayanan dan penyadaran bagi masyarakat Kampus 6. Strategi 1. Peningkatan kapasistas Internal SPK (Keilmuan dan sinergisasi Pusat-Wilayah) 2. Optimalisasi fungsi Media yang terintegrasi, kontinu, berbobot dan berkarakter. 3. Optimalisasi fungsi kehumasan SPK untuk membangun sinergisasi dengan pendukung SPK (internal kampus, eksternal kampus, dan media) 4. Optimalisasi fungsi kepedulian kemanusiaan untuk menumbuhkan kepekaan dan tanggung jawab civitas akademika terhadap sosial kemasyarakatan 5. Optimalisasi fungsi Ta’lim untuk membangun basis keilmuan dan membangun paradigma yang lurus tentang Islam 6. Optimalisasi fungsi Event sebagai bentuk syiar dan pelayanan yang menjangkau seluruh klangan 7. Optimalisasi fungsi Litbang sebagai pusat data dan analisis, peningkatan efektifitas, dan kebersinambungan SPK 8. Segmentasi dan diversivikasi produk syiar dan pelayanan kampus yang menjangkau seluruh elemen Kampus 9. Penjagaan Kualitas Program SPK melalui CAVD (Cashflow, Appreciation/Participation, Value, Documentation) 10. Perencanaan program syiar yang matang.
7. Pandangan GAMAIS terhadap Himpunan dan Unit ( bagi Lembaga Dakwah Wilayah) #Himpunan merupakan salah satu sarana / media untuk menyebarkan dakwah Islam dengan objek dakwah semua mhasiswa Islam di lingkungan program studi pada khususnya dan semua mahasiswa di lingkunganprogram studi pada umumya. Sistem pelayanan : Kebutuhan Himpunan terhadap bantuan tenaga, fikiran dan perhatian. Kegiatan LDW : 1. Membantu kegiatan-kegiatan himpunan yang bisa dibantu oleh LDW dalam hal tenaga, fikiran dan perhatian untuk meningkatkan citra positif LDW sebagai suatu bentuk pelayanan.
2. Berusaha berperan aktif secara konstruktif dalam berbagai kegiatan dan berbagai penyelesaian permasalahan yang dihadapi himpunan untuk meningkatkan bargining position LDW dan peran LDW sebagai opinion leader. 3. Meningkatkan kedekatan anak-anak LDW terhadap himpunan dengan cara menambah kegiatan-kegiatan kerjasama LDW dengan himpunan serta menambah anak-anak LDW yang bisa berperan aktif di Himpunan sehingga tercipta kesan inklusif. 4. Pengundangan anak-anak Himpunan untuk hadir pada acara LDW #Unit merupakan pihak yang bisa diajak kerjasama dalam berbagai hal yang menyangkut karakter/keahlian dari unit tersebut sehingga tercipta kesan inklusif anak-anak LDW di kalangan mahasiswa pada umumnya. Sistem pelayanan : Kebutuhan Himpunan terhadap bantuan tenaga, fikiran dan perhatian. Kegiatan LDW : Melakukan berbagai kerjasama dengan unit dalam rangka menyelenggarakan suatu kegiatan LDW atau kerjasama kegiatan LDW-Unit untuk menambah kualitas acara sehingga dapat meningkatkan hubungan dan kesan positif unit terhadap LDW Tambahan : #Karyawan merupakan pihak yang biasa membantu pelaksanaan teknis kegiatan belajar mengajar atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan berbagai acara himpunan ataupun LDW sehingga perlu perhatian terhadap sebagian kebutuhannya sebagai tanda terimakasih dan pembentukan citra positif LDW Sistem pelayanan : Kebutuhan Karyawan terhadap kebutuhan primer Kegiatan LDW : Adanya suatu kegiatan pemberian barang-barang sepeti kue, kaset ceramah/nasyid, perlengkapan ibadah dan lain-lain kepada karyawan masing-masing prodi di akhir semester atau ketika ada eveneven tertentu LDW. #Dosen merupakan pihak yang melakanakan kegatan mengajarkepada seluruh mahasiswa sehingga dipandang perlu adanya suatu bentuk tanda terimakasih LDW terhadap dosen. Sistem pelayanan : Kebutuhan Karyawan terhadap penghargaan Kegiatan LDW : Adanya suatu kegiatan pemberian barang-barang sepeti buku, kaset ceramah/nasyid, perlengkapan ibadah, souvenir, alat-alat kantor dan lain-lain kepada dosen masing-masing prodi di akhir semester atau ketika ada even-even tertentu LDW.
8. Posisi SPK dalam Dakwah kampus 1. Merupakan ujung tombak dakwah kampus ITB. Dalam tahap pekenalan dan penyampaian, SPK adalah bagian yang alngsung bersentuhan dengan objek dakwah. Tahap inilah yang merupakan sebuah tahap awal dari dakwah, dimana pada tahapan inidakwah bertujuan untuk membeikan ilmu tentang islam itu sendiri, dan merubah sebuah pandangan yang jahiliyah menjadi pandangan yang islami ( transfotmasi objek dakwah dari antipati terhadap dakwah menjadi simpati terhadap dakwah ) 2. Pelaksanaaan dakwah kampus yaitu dengan menjalankan amal dasar-dasar dakwah (assasiyatu dakwah ) yang diantaranya adalah : Menyebarkan fikroh dan Informasi ( nasyrudda’wah ) Membangun opini yang terkait dengan kepentingan dakwah (Binna Ru’yah Islamiyah ) Diharapkan dengan dijalankannya fungsi SPK dalam pelaksanaan dakwah kampus, risalah islam di kampus dapat tersampaikan pada objek dakwah dan kalimat-kalimat Allah dapat tegak secara jelas. Selain itu, mahasiswa yang menjadi subjek dakwah kampus pun harus bisa menjadi da’i yang menyeru kepada kebenaan dan menolak kemungkaran. 3. salah satu sasaran dalam objek dakwah ini adalah bagaimana agar dakwah ini bisa diterima oleh semua kalangan da Islam dapat menjadai rahmatan lil’alamin sebelum mencapai tahapan tersebut islam haruslah mampu menjadi pelayan umat ( khidmatul ummah ). Pelayan disini dimaksudkan memberikan bantuan serta memberikan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan objek dakwah agar mereka bisa menjalani aktivitas mereka dengan baik seta dapat melindungi kepentingan, pemikiran, akhlak umat ( mahasiswa dan masyarakat ), dari penyelewengan serta untuk melawan arus kerusakan yang terjadi di masyarakat.
9. Klasifikasi objek dakwah 5. Berdasarkan Respon, objek dakwah dikelompokkan menjadi tiga : simpatisan, apatis, antipati. Simpatisan adalah orang yang menerima atau mendukung kegiatan SPK. Apatis adalah orang yang tidak peduli dengan seluruh kegiatan SPK. Antipati adalah orang yang membeikan respo negatif pada setiap kegiatan SPK. 6. berdasarkan elemen kampus dan yang terkait, objek dakwah dibagi menjadi : mahasiswa, dosen, dan karyawan. 7. berdasarkan daya jangkau, objek dakwah dibedakan menjadi : objek dalam kampus dan luar kampus.
10. Standardisasi Publikasi
11. Perangkat perangkat Syiar Batasan Tanggungjawab dan ranah dakwah SPK dibagi menjadi 6 bagian:
a. Syiar Multimedia Bertanggungjwab terhadap pengopinian (leader opinion), penyadaran, dan membentuk citra (Brand) yang positif Gamais ITB di kalangan Kampus. b. Humas Internal Kampus Bertanggungjawab menjadikan kampus sebagai basis massa, menjaga hubungan sekaligus konektor Gamais dengan elemen kampus (Rektorat, Dosen, Karyawan, Unit, dan Himpunan), dan memperjuangkan terwujudnya ukhuwah Islamiyah di Lingkungan Kampus. c. Kepedulian Kemanusiaan Untuk menumbuhkan kepekaan dan tanggung jawab civitas akademika terhadap sosial kemasyarakatan. d. Ta’lim Untuk membangun basis keilmuan dan membangun paradigma yang lurus tentang Islam e. Kepanitiaan Sebagai bentuk syiar dan pelayanan yang menjangkau seluruh kalangan yang bertanggungjawab terhadap jalannya kepanitiaan kegiatan, seperti PMB, Ramadhan, dsb. f. Litbang Syi’ar Sebagai pusat data dan analisis, peningkatan efektifitas, dan kebersinambungan SPK.
12. Manajemen dan Tahapan kepanitiaan Tahapan Kepanitiaan : 1. Planning Planning merupakan proses pemilihan informasi dan pembuatan asumsi-asumsi mengenai keadaan di masa datang terkait dengan kecenderungan objek dakwah, kebutuhankebutuhannya, dan kemungkinan penyebaran nilai-nilai Islam. Hal tersebut kemudian dirumuskan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan demi tersampaikannya Islam ke lingkungan kampus. Planning 1 Menentukan Steering Commite dan tim Inti Input : SDM Output : a. Steering Commite b. Tim inti PJ : tim Syiar Planning 2 Menentukan program /kegiatan Input :
informasi dan data-data Output : Rancangan kegiatan 1: a. Jenis-jenis kegiatan (nama kegiatan) b. Urgensi kegiatan (tujuan dan latar belakang) c. Estimasi Waktu, tempat, dan dana (kasar) d. Estimasi elemen-elemen yang terlibat (pengisi, sponsorship, dll) e. Prediksi masa depan PJ : Tim Syiar + SC + dan panitia INti 2. Organizing Organizing merupakan suatu proses penyesuaian tujuan (rancangan kegiatan 1) dengan sumberdaay ayang ada (Manusia, dana, dan waktu). Termasuk di dalamnya adalah bagaimana memastikan keseluruhan aspek sumber daya siap bergerak sinergis bersama (salah satunya melalui program pembekalan keilmuan dan penyamaan suhu) Input : a. Rancangan kegiatan 1 b. Data-data kondisi sumber daya (SDM, dana, dan waktu) Output : a. Rancangan kegiatan 2 : - Rrancangan kegiatan 1 - SDM pelaksana - Estimasi dana - Timeline kerja b. SDM yang telah dibekali dan disamakan suhunya PJ : Tim Syiar sebagai pembuat kegiatan 2 serta SC dan panitia Inti yang membekali dan menyamakan suhu untuk panitia. 3. Actuating Realisasi Input : Rancangan kegiatan 2 dan SDM Output : Progresss kegiatan PJ : seluruh Panitia Pelaksana (Termasuk tim inti) 4. Controlling
Pengawasan dan penjagaan agar tidak melenceng rencana dan realita, termasuk di dalamnya proses pembinaan (pembekalan) dan komunikasi rutin SC dan Tim Syiar dengan Panitia pelaksana. Tahap pengawasan ini dilakukan dari awal tahap planning, namun lebih difokuskan pada tahap controlling. Input : Progress kegiatan Output : Progress kegiatan PJ : Tim Syiar + SC 5. Evaluating Evaluasi merupakan tahapan terakhir yang dilakukan dalam mengikuti alur pelaksanaan suatu kegiatan syiar. Kegiatan evaluasi adalah bentuk usaha yang dilakukan ketika pelaksanaan kegiatan telah berlangsung dengan melihat dan mengevaluasi setiap kegiatan syiar yang telah dilaksanakan apakah sesuai dengan perencanaan awal atau bertolak belakang dari kesepakatan dan tujuan kegiatan yang telah ditetapkan semula. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan, mengetahui pencapaian sasaran, mengembangkan program dan materi kegiatan selanjutnya, menentukan kembali kebutuhan syiar dimasa yang akan datang, dan untuk melakukan perbaikan - perbaikan kedepan. Input : a. Progress report b. Laporan kegiatan (termasuk dokumentasi) c. Respon peserta, panitia, dan pihak pendukung (sponsor, pembina, alumni, dll) Output : Laporan pertanggungjawaban (Laporan kegiatan + evaluasi dan rekomendasi)
13. Antara pusat dan wilayah SEKTOR KERJA LDP SPK GAMAIS ITB Deskripsi : a. Merupakan sector kerja eksekutif tertinggi struktur LDP GAMAIS ITB b. Bertanggung jawab kepada kepala Gamais ITB. Tugas : a. Menyusun Rencana Strategis Dakwah (RSD) tingkat kampus bersama kepala Gamais dan Kepala LDF/S GAMAIS. b. Menurunkan RSD tingkat kampus menjadi RSD tingkat fakultas bersama sektor kerja LDF/S GAMAIS. c. Mengawasi kinerja sektor kerja LDF/S GAMAIS ITB yang sejenis. d. Melakukan pembinaan dan pengembangan sektor kerja LDF/S GAMAIS yang sejenis.
SEKTOR KERJA LDF/S SPK GAMAIS ITB Deskripsi : a. Merupakan sector kerja eksekutif tertinggi tingkat fakultas / sekolah. b. Bertanggung jawab kepada kepala LDF/S GAMAIS ITB.. Tugas : a. Menyusun RSD tingkat fakultas/sekolah bersama kepala sektor SPK LDP GAMAIS ITB. b. Menurunkan RSD tingkat kampus menjadi RSD tingkat fakultas / sekolah. c. Mengawasi kinerja sektor kerja LDPS GAMAIS ITB yang sejenis. d. Melakukan pembinaan dan pengembangan sektor kerja LDPS GAMAIS ITB yang sejenis. SEKTOR KERJA LDPS SPK GAMAIS ITB Deskripsi : a. Merupakan sector kerja eksekutif tertinggi tingkat program studi. b. Bertanggung jawab kepada kepala LDPS Gamais ITB. Tugas : Menurunkan RSD tingkat fakultas / sekolah menjadi RSD tingkat program studi.
14. Levelisasi LDF dan LDPS dalam SPK
No
Parameter
1
Dana
2
Satuan
Muda
Madya
Purna
Rupiah
0 – 50.000
50.000 – 250.000
> 250.000
SDM Pengurus
Persen pengurus aktif banding pengurus
0 - 40
40 – 70
> 70
3
SDM Peserta
Persen peserta per Target acara
0- 20
20 - 50
50 - 100
4
Jaringan
Jumlah
0-3
3-7
>7
5
Event
Kali per semester
0
≤2
4
6
Media
Kali per bulan
≤1
1< x ≤ 3
>3
7
Ta’lim
Kali per semester
0
1
≥ 1
8
Peduli kemanusian
Kali per semester
0
1
≥1
Administrasi dan Kesekretariatan Dengan pertimbangan bahwa LDPS telah dikenal (mengkultur) oleh masyarakat program studi masing-masing, birokrasi ITB diurus di tingkat fakultas, LDF/S belum memiliki aturan resmi tentang administrasi, maka pengaturan administrasi berlaku secara ketat hingga tingkat fakultas/sekolah (LDF/S). LDPS diperkenankan untuk mempertahankan nama dan logo dengan ketentuan yang tercantum dalam poin-poin berikut.
LOGO DAN CAP
LDF/S memakai logo sendiri yang dilengkapi dengan keterangan nama LDF/S yang bersangkutan dan tulisan Keluarga Mahasiswa Islam ITB. Logo ini dicantumkan pada dokumen resmi LDF/S (misalnya sampul depan proposal), media publikasi, dll. Contoh:
Logo LDFTSL
Lembaga Dakwah Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Keluarga Mahasiswa Islam ITB
Lembaga Dakwah Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Keluarga Mahasiswa Islam ITB
Logo LDSITH
Untuk kegiatan di lingkup program studi (internal) maupun eksternal, LDPS mencantumkan logo Gamais (kiri) dan logo LDPS yang bersangkutan (kanan). Logo G
Logo LDPS
Cap LDF/S sesuai dengan logo, ditambahkan nama Gamais ITB. Bentuknya bebas (kotak, elips, dll). Contoh :
LDSITH GAMAIS ITB
LDFMIPA GAMAIS ITB
LDFTSL GAMAIS ITB
Untuk kegiatan di lingkup program studi (internal) maupun untuk kegiatan eksternal program studi (lingkup fakultas atau kampus), perizinan, proposal, dll , LDPS tetap memakai cap yang melambangkan logo masing-masing LDPS.
SURAT - MENYURAT Klasifikasi Surat Surat yang akan dibahas di sini adalah surat dinas organisasi yang merupakan bagian dari surat resmi. Oleh karena itu, bahasa yang dipergunakannya minimal memenuhi dua syarat, yaitu bahasa baku dan bahasa efektif. Bahasa baku adalah bahasa yang diakui kebenarannya menurut kaidah yang sudah dilazimkan. Sedangkan bahasa efektif adalah bahasa yang secara tepat dapat mencapai sasarannya, ini dapat diketahui dari pemakaian kalimat yang sederhana, ringkas, tegas, dan menarik. Macam-macam surat dinas oganisasi antara lain :
Surat keputusan
Surat keterangan
Surat permohonan izin
Surat undangan
Surat tugas
Surat kuasa
Surat perjanjian
Surat pengantar
Surat pemberitahuan
Standardisasi Surat Masuk 1) Penerimaan Surat Surat yang diterima langsung disortir berdasarkan kepada siapa surat itu ditujukan, untuk selanjutnya dapat diproses oleh pihak yang bersangkutan setelah dilakukan pencatatan awal yang akan dijelaskan pada bagian Pencatatan/pendokumentasian Surat berikut ini. 2) Pencatatan/pendokumentasian Surat Surat yang diterima dicatat dalam buku registrasi surat masuk, terkait dengan hal-hal : a) nomor urut b) tanggal masuk c) tanggal dan nomor surat d) nama dan alamat pengirim e) tujuan/pihak yang dituju f)
perihal
g) lampiran h) keterangan tambahan
Untuk pencatatan awal
yang meliputi data a sampai e dilakukan sebelum proses
penyortiran surat. Sedangkan untuk data yang lainnya (f sampai h) dilakukan setelah pihak yang bersangkutan mengembalikan berkas suratnya kepada pihak kesekretariatan yang akan dijelaskan pada bagian Penyimpanan Surat berikut ini.
3) Penyimpanan Surat Setelah pihak yang bersangkutan selesai membaca, berkas surat kemudian dikembalikan kepada pihak kesekretariatan untuk selanjutnya disimpan oleh : a. Kesekretariatan (surat asli, untuk keperluan pengarsipan) b. Pihak yang bersangkutan, bila perlu (fotokopi) Standardisasi Surat Keluar 1) Pembuatan Surat Pembuatan surat sebaiknya hanya dilakukan oleh sekretaris tiap LDF/S/PS agar teratur dalam pemberian nomor dan pengarsipan surat. Jadi, sekretaris dapat dikatakan menjadi terminal keluar-masuknya surat. Bagian-bagian Surat :
1. ﺑﺴﻢﷲﺍﻟﺮﺣﻤﻦﺍﻟﺮﺣﻴﻢ Ditulis paling atas (setelah kop surat), di tengah (center). 2. Tempat & tanggal dikeluarkannya surat Bandung, 17 Juni 2007 3. Nomor surat (lihat bagian Penomoran Surat) 4. Perihal (berisi tentang maksud surat) Hal : Undangan 5. Lampiran (jika tidak ada lampiran, tidak usah ditulis) Lamp. : Satu lembar 6. Ditujukannya surat Kepada [bisa juga diganti Yth., tetapi tidak keduanya (Kepada Yth.)] ................... Di ................ 7. Salam pembuka
ﺍﻟﺴﻼﻡﻋﻠﻴﻜﻢﻭ ﺭﺣﻤﺔ ﷲﻭ ﺑﺮﻛﺎﺗﻪ, 8. Pengantar Puji syukur ..................... 9. Isi surat Dalam rangka ....................... 10. Penutup Demikianlah surat .................... . Jazakallahu khairan katsiran 11. Salam penutup
ﻭﺍﻟﺴﻼﻡﻋﻠﻴﻜﻢﻭﺭ ﺣﻤﺔﷲﻭ ﺑﺮﻛﺎﺗﻪ 12. TTD Hormat kami, Ketua LDF/S/PS ..............
Penomoran Surat Setiap LDF/S dan LDPS memiliki nomor surat sendiri yang dibedakan berdasarkan LDF/S dan LDPS. Contoh : a. untuk LDF/S 01/LDFMIPA/Gamais ITB/e/I/07 Keterangan : 01
= nomor surat
LDFMIPA
= nama LDF atau LDS
Gamais ITB
= nama LDK ITB
e
= cakupan surat (eksternal = e ; internal = i) Penomoran untuk cakupan eksternal dan internal dipisah. Misalnya, telah dibuat surat dengan nomor
01/..../e/I/07. Ketika surat
berikutnya adalah cakupan internal, maka nomornya adalah 01/..../i/I/07, bukan 02/..../i/I/07. I
= kode bulan (I .. XII)
07
= tahun
b. untuk LDPS 01/KM3/LDFMIPA/Gamais ITB/e/I/07 Keterangan: 01
= nomor surat
KM3
= nama LDPS
LDFMIPA
= nama LDF atau LDS
Gamais ITB
= nama LDK ITB
e
= cakupan surat (eksternal / internal)
I
= kode bulan (I .. XII)
07
= tahun
Daftar surat keluar dilaporkan kepada Sekretaris umum (Sekum) Gamais setiap 6 bulan. Daftar tersebut memuat nomor surat, tanggal surat, tujuan, dan perihal. Adapun arsip surat tetap disimpan oleh sekretaris tiap LDF/S dan LDPS.
Kop Surat Setiap surat yang dikeluarkan oleh LDF/S dan LDPS harus menggunakan kop resmi Gamais yang menyertakan nama LDF/S/PS yang bersangkutan. Contoh : KELUARGA MAHASISWA ISLAM (GAMAIS) ITB Logo G
LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM
Logo LDFS
Jl. Ganesha No. 10 Bandung 40132
KELUARGA MAHASISWA ISLAM (GAMAIS) ITB Logo G
LEMBAGA DAKWAH PROGRAM STUDI MATEMATIKA Keluarga Mahasiswa Muslim Matematika (KM3) Jl. Ganesha No. 10 Bandung 40132
Logo LDPS
Kop surat LDPS dipakai untuk kegiatan di lingkup program studi dan untuk kegiatan eksternal program studi (lingkup fakultas atau kampus). Pencetakan kop dapat diserahkan ke tiap LDF/S dan LDPS dengan format yang telah ditentukan atau dipusatkan di Kesekretariatan Gamais.
Tanda tangan & pemakaian cap
Untuk kegiatan internal (lingkup fakultas), surat ditandatangani oleh ketua LDF/S yang bersangkutan (dan ketua panitia jika ada). Surat dicap dengan cap LDF/S seperti yang diatur pada bagian Logo dan Cap.
Untuk kegiatan internal (lingkup program studi), surat ditandatangani oleh ketua LDPS yang bersangkutan (dan ketua panitia jika ada). Surat dicap dengan cap LDPS.
Untuk kegiatan eksternal (baik masih dalam lingkup ITB atau luar ITB), surat ditandatangani oleh ketua panitia dan ketua LDF/S/PS yang bersangkutan serta kepala Gamais (bersifat mengetahui). Surat dicap dengan cap LDF/S/PS seperti yang diatur pada bagian Logo dan Cap.
2) Pencatatan surat Surat yang dibuat lalu dicatat dalam buku registrasi surat keluar, terkait dengan : a) nomor urut b) tanggal keluar c) dari (pengirim) d) nama dan alamat yang dituju e) tanggal dan nomor surat f)
perihal/ditujukan untuk urusan
g) lampiran h) keterangan tambahan 3) Penyimpanan surat Surat yang telah dibuat kemudian digandakan untuk diarsipkan dan dicatat dalam buku registrasi surat keluar.
DOKUMENTASI DATA Sistem
pengarsipan/penyimpanan
data
dan
informasi
harus
dilakukan
secara
berkesinambungan selama LDF/S/PS masih terus berjalan. Kemajuan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh LDF/S/PS dapat dilihat dari dokumen-dokumen yang disimpan dengan rapi
dan baik. Sebaliknya, pengarsipan yang kacau dapat menghambat kemajuan LDF/S/PS yang bersangkutan. a. Dokumen yang diarsipkan Dokumen yang diarsipkan antara lain : 1. Arsip pendirian LDF/S/PS (AD/ART, bentuk dan struktur LDF/S/PS, job desk, dll) 2. Sistem dan mekanisme standard LDF/S/PS 3. Program kerja dan Laporan Pertanggungjawaban per periode kepengurusan 4. Proposal dan Laporan Pertanggungjawaban per kegiatan/kepanitiaan 5. Database pengurus/SDM 6. Database pihak eksternal (lembaga, donatur, dll) 7. Administrasi sehari-hari (surat keluar/masuk, catatan harian, dll) b. Bentuk pengarsipan 1. Dalam bentuk dokumen tertulis (hardcopy), minimal 2, satu buah untuk dipinjam atau dipelajari, sedangkan satu lagi untuk arsip sejati 2. Dalam bentuk softcopy (flashdisk, disket, CD, dll), backup CD (lebih tahan lama) & portable harddisk (harddisk yang dapat dibawa-bawa kecil) c.
Akses dan keamanan atas Arsip Karena pengarsipan terkait erat dengan penyimpanan, maka : a. Dokumen yang bersifat penting, rahasia, dan strategis disimpan pada fasilitas yang tertutup/terkunci, yang hanya dapat diakses oleh bagian kesekretariatan dan pihakpihak yang bersangkutan lainnya. Bila ada komputer, files harus menggunakan password atau sarana keamanan lainnya. b. Dokumen yang bersifat umum dan dibutuhkan sehari-hari, misalnya database pihak eksternal, dapat ditempatkan pada fasilitas terbuka/tak terkunci (accessable) dengan tetap dikontrol oleh bagian kesekretariatan agar tidak hilang dan tidak diubah, contoh : file-file yang dibuat dengan fasilitas Microsoft Excell sebaiknya digunakan fasilitas protection. c. Setiap dokumen (terutama dokumen penting), baik dalam bentuk hardcopy ataupun softcopy, sebaiknya ada cadangannya/back up, sehingga bila hilang atau rusak, ada penggantinya.
d.
Kontrol terhadap pengarsipan Setiap akses terhadap dokumen organisasi sebaiknya diketahui oleh bagian kesekretariatan atau pengurus yang piket jaga setiap hari. Kelengkapan dokumen sebaiknya dicek secara periodik oleh bagian kesekretariatan, misalnya sebulan sekali. Termasuk di antaranya menindak pengurus yang menyalahi aturan kesekretariatan.
e.
Standardisasi folder (penyimpanan arsip) Agar mudah diakses, arsip harus dikategorikan menurut jenisnya (misalnya surat keluar, surat masuk, dll). Kode-kode pengarsipan dapat disesuaikan menurut jenis dokumen yang diarsipkan. Penempatan/penyimpanan arsip kemudian disusun sesuai dengan urutan kode yang telah dibuat atau bisa juga dokumen disimpan sesuai dengan
klasifikasi divisi yang berkepentingan. Misalnya Database Program Adik Asuh disimpan dalam Folder Departemen Peduli. Untuk itu, setiap divisi/departemen/biro harus mempunyai folder/laci/tempat penyimpanan sendiri-sendiri.
PROPOSAL
Bagian yang sebaiknya ada dalam proposal adalah : 1. Pendahuluan / dasar pemikiran 2. Tujuan 3. Kegiatan / deskripsi acara 4. Susunan kepanitiaan 5. Anggaran 6. Penutup 7. Sponsorship Isi proposal diserahkan kepada LDF/S/PS masing-masing. Khusus untuk susunan kepanitiaan, ditetapkan aturan baku sebagai berikut : a. untuk LDF/S Pelindung
: Allah Swt.
Penasehat
: Pembina Gamais (Ir Hermawan Dipojono, M SEE Phd)
Penanggungjawab : Ketua LDF/S b. untuk LDPS Pelindung
: Allah Swt.
Penasehat
: Pembina LDPS masing-masing
Penanggungjawab : Ketua LDPS
Atas nama siapa -
Untuk kegiatan internal maupun eksternal LDF/S, sampul proposal memuat nama dan logo LDF/S seperti yang diatur pada bagian Logo dan Cap.
-
Untuk kegiatan internal LDPS, sampul proposal memuat nama dan logo LDPS+Gamais seperti yang diatur pada bagian Logo dan Cap, sedangkan untuk kegiatan eksternal, yang termuat adalah logo LDF/S dan nama LDPS (lihat gambar di bawah).
Logo G
Lembaga Dakwah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Keluarga Mahasiswa Islam ITB
Tanda tangan & pemakaian cap -Idem bagian Tanda tangan & pemakaian cap-
Surat pengantar -Idem bagian Standardisasi Surat Keluar-
LDF/S/PS harus memberikan 1 buah salinan proposal kepada Sekum Gamais setiap 6 bulan.
LAPORAN Peranan laporan antara lain untuk memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai perkembangan LDF/S/PS baik kelebihan maupun kekurangannya.
Laporan Kegiatan Bagian yang harus ada dalam laporan kegiatan adalah : a. Nama kegiatan b. Hari, tanggal, tempat, waktu c.
Tujuan kegiatan
d. Peserta kegiatan (hadir, berhalangan, ketua pelaksana) e. Ringkasan kegiatan (dalam bentuk narasi) f.
Evaluasi
g. Solusi LDF/S/PS harus memberikan 1 buah salinan laporan kegiatan kepada Sekum Gamais setiap 6 bulan.
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) -Lihat pada bagian Template dan ContohSoftcopy LPJ disimpan di Sekum Gamais sebagai arsip.
PROGRAM KERJA Sekretaris tidak perlu membuat program kerja. Tugasnya adalah mengumpulkan dan merapikan program kerja dari semua departemen yang ada di LDF/S/PS. -Lihat pada bagian Template dan ContohSoftcopy proker selama 1 tahun dikumpulkan ke Sekum Gamais maksimal 1 bulan setelah pergantian kepengurusan untuk keperluan sinkronisasi kegiatan.
TIMELINE Timeline disusun berdasarkan program kerja. Oleh karena itu, ketepatan waktu dalam pengumpulan program kerja sangat dibutuhkan agar timeline bisa dibentuk dan tidak ada kegiatan yang bentrok. -Lihat pada bagian Template dan Contoh-
NOTULENSI RAPAT Salah satu tugas sekretaris adalah mencatat atau mendokumentasikan segala sesuatu yang terjadi dalam LDF/S/PS. Oleh karena itu, diperlukan notulensi rapat yang berfungsi sebagai
sumber informasi bagi yang tidak menghadiri rapat, sebagai alat pengingat dan landasan pertemuan berikutnya, juga sebagai bukti sejarah. -Lihat pada bagian Template dan ContohArsip notulensi rapat tetap disimpan oleh sekretaris tiap LDF/S/PS.
SOP RUJUKAN SOP Surat Masuk
Pembawa surat menulis pencatatan awal (a - e) di buku registrasi surat masuk lalu menyimpan surat di kotak surat yg tersedia.
Yang berhak menerima/membaca surat, menulis data lainnya (f - h) di buku registrasi surat masuk.
Setelah dibaca, segera simpan surat di kotak surat (yg nantinya surat-surat tersebut akan dibawa oleh sekretaris).
Jika ingin mempelajari lebih lama, difotokopi saja, yang asli harus segera dibawa oleh sekretaris.
Setiap pekan, sekretaris sebaiknya memeriksa surat-surat yang ada di kotak surat. (jika ada surat yang sudah seminggu ada di sekre tetapi belum dibuka, sekretaris harus membuka, membaca, memberitahu pihak yg berkepentingan, dan langsung membawa surat itu).
SOP Surat Keluar
Membuat surat dengan ketentuan seperti yang tertulis pada Bagian-bagian Surat.
Jika bukan sekretaris yang membuat surat, maka yang bersangkutan harus melapor pada sekretaris. Hal-hal yang perlu dilaporkan: Tgl surat, nomor surat, hal, & kepada siapa surat itu ditujukan. Selain itu, softcopy surat yang telah dibuat harus segera diserahkan kepada sekretaris.
SOP Akses Data
Untuk menyimpan data dalam komputer sekre, simpan dalam folder yg tepat.
Data di-read-only agar aman.
Data yg bersifat khusus (hanya boleh diketahui oleh orang yang berhak), dipassword; langsung hubungi sekretaris agar data dapat disimpan dengan aman.
Mengisi lembar registrasi penyimpanan dan pengambilan data.
Data yg bersifat umum (logo LDF/S/PS, foto2 kegiatan baksos, dll) bisa langsung diambil tetapi harus tetap mengisi lembar registrasi.
Jika ingin meminta data yg bersifat khusus, langsung hubungi sekretaris.
Presensi Muktamar GAMAIS 25 Desember 2007 Sektor : Kesekretariatan Tempat : Koridor Utara Salman PJ : Rizal, Narni, Elis N o 1 2 3 4 5
Nama
HP
NIM
Ratna Maharani Syifaa T Ellsie VP Iqbal MM Norma
081320261681 081322474128 08562248233 081320505436 085220084488
17205009 15405068 10506076 15505050 10105071
LDS/LDP LDF/LDPS LDF KISR LDPS/KMMP LDF MIPA LDF IMMUT LDP
Jabatan Sekertaris Sekertaris Sekertaris Sekertaris Sekum
Blue print GAMAIS 2007-2013 Bab VII : Keuangan a. b.
c.
Visi Sektor Keuangan “Menjadikan GAMAIS sebagai LDK yang Mandiri Finansial 2010 dan Pelayan Ekonomi Ummat 2013” Misi Sektor Keuangan 1. Membentuk dan Mengokohkan jaringan kerja dan komunikasi, sektor keuangan di pusat, wilayah dan prodi 2. Membina dan melatih kemandirian departemen-departemen non-ekonomi untuk mandiri dan produktif 3. Membentuk jaringan dan hubungan kerjasama dengan institusi-institusi dan tokoh Ekonomi Islam secara progressif 4. Mengadakan edukasi ekonomi syariah 5. Membentuk dan mengelola unit usaha bersama yang profit oriented secara professional 6. Membentuk suatu layanan ekonomi ummat berbasis zakat infaq dan shadaqah Target dan Parameter Keberhasilan 1. Target bersifat kualitatif No
Parameter
1 Keadaan Ekonomi LDK
2008
2009
2010
Di akhir Kepengurusan meninggalkan uang dan unit usaha yang dikelola bersama antara pusat dan wilayah
Di akhir Kepengurusan Meninggalkan modal uang dan unit usaha yang sudah dikelola oleh masing-masing wilayah
Mandiri Finansial untuk berbagai kegiatan dakwahnya yang bersifat Program Kerja
2011
2012
2013
Sudah memiliki database yang kuat sumber dana
Dipercaya Menyalurkan dana-dana ZIS dan beasiswa dari lembaga lain
Menjadi Lembaga Pelayan Ekonomi Ummat secara mandiri
No
Parameter
2 Edukasi
No
Parameter
3 Jaringan
zakat-infaq-sadaqah serta kemana menyalurkannya
untuk didistribusikan sesuai syariah
baik sumber dan penyalurannya
2008
2009
2010
Pengadaan Training-training Sadar zakat-infaq dan shadaqah Entreupreunership dan Kajian Ekonomi Syariah
Sadar zakat-infaq dan shadaqah
2011
2012
2013
Penerapan ekonomi syariah kepada kader secara menyeluruh
Melahirkan kader yang mandiri secara finansial secara kontinu
GAMAIS yang menjadi rujukan LDK sebagai LDK yang mandiri secara ilmu dan penerapan dalam bidang ekonomi syariah
2008
2009
2010
Memiliki database tokoh lokal dan Inisiasi Hubungan Kerjasama dengan Institusi ekonomi Lokal
Memiliki database tokoh nasional dan Menginisiasi Hubungan Kerjasama dengan Institusi Ekonomi Nasional
Memiliki database tokoh nasional dan Menginisiasi Hubungan Kerjasama dengan Institusi Ekonomi Nasional
2011
2012
2013
Memiliki hubungan yang erat secara progressif terhadap elemen-elemen
Memiliki hubungan yang erat secara progressif terhadap elemen-elemen Ekonomi lokal dan Nasional
Pengokohan hubungan yang erat secara progressif terhadap elemen-elemen Ekonomi lokal
Ekonomi lokal dan Nasional
dan Nasional
Ketiga parameter diatas dalam tiap tahunnya bersifat continu, bertambah tiap tahun, bukan saling menggantikan.
2. Target bersifat kuantitatif No
Parameter
2008
2009
2010
2011
2012
2013
1
Jumlah Kas Gamais Pusat (Akhir Kepengurusan)
10 jt
20 jt
50jt
50jt
50jt
50jt
2
Jumlah Kas Wilayah (Akhir Kepengurusan)
100rb
150rb
200rb
1jt
1jt
1jt
Jumlah Kas PS
200rb
250rb
300rb
1.5jt
1.5jt
1.5jt
3
Omset Pusat dan Wilayah
200 jt
300jt
500jt
1M
2M
3M
4
Suplai Dana Ke Wilayah/PS
Dalam bentuk Reward (6 bulan pertama 300rb untuk 3 LDF, dan 6 bulan berikutnya 500 rb/bulan untuk 5 LDW)
100rb/bulan per wilayah
100rb/bulan per PS
250rb/bulan per PS
0 (mandiri)
0 (mandiri)
5
Jumlah Dana Abadi
Rp. 2.500.000
Rp. 5.000.000
Rp. 10.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000
6
Jumlah Unit Usaha
2
3
5
7
10
10
7
Karyawan
2
3
5
7
10
10
8
Relasi Tokoh Lokal dan Nasional
3
7
12
20
30
50
9
Relasi Instansi
3
7
12
20
30
50
10
Kader yang mendapatkan beasiswa
24 orang di asrama
24 orang di asrama
24 orang di asrama + 3 tunjangan hidup
24 orang di asrama + 3 tunjangan hidup
24 orang di asrama + 5 tunjangan hidup
24 orang di asrama + 5 tunjangan hidup
11
Edukasi Ekonomi Syariah + Pelatihan Entreupreunership
10% kader
30% kader
50% kader
100% kader
100% kader
100% kader
12
Omset Pengelolaan ZIS
25juta
25 juta
d.
28 juta
28 juta
30 juta
30 juta
Reward ini diadakan oleh GAMAIS pusat untuk LDF yang mendapat prestasi “LDF of the Month” Bulan yang dimaksud adalah bulan efektif kuliah. ( Semester Ganjil : Agustus-Desember; Semester Genap: Februari-Juni ) Dana Abadi hanya dikeluarkan jika kondisi “Force Majeur”, yakni pada kondisi ketika memang sangat dibutuhkan(kondisional)
Posisi keuangan dalam dakwah kampus “Lelaki perlu jihad, dan jihad perlu dana”, demikian kata ‘ulama mujahid Syaikh Abdullah Azzam. Beliau mengungkapkan pernyataan tersebut, tentunya bukan tanpa alasan. Bagi lelaki, jelas jihad adalah bagian dari kehidupan yang nyaris tidak bisa terpisah dari jasad
dan jiwanya. Sementara bagi jihad, bagi da’wah dan bagi perjuangan , seandainya tanpa dana, maka ibarat mobil yang tak ada bahan bakarnya. Mungkin mobilnya sangat mewah, tapi tanpa bahan bakar ia tidak akan pernah bisa berjalan semeter pun. Idealnya LDK memiliki financial securities (kenyamanan secara keuangan), sebab sangat menyedihkan jika roda da’wah tidak bisa berputar sebagaimana mestinya hanya karena permasalahan dana. Bukankah Allah sudah berjanji akan menolong setiap hamba yang menolong agama-Nya. Dan keimanan kita tidak pernah menyangsikan kebenaran firman-Nya. Mungkin ikhtiar kitalah yang bermasalah. Pengalaman menunjukkan, bahwa kebanyakan mereka yang sudah maju secara dana, adalah berisi orang-orang yang memiliki tingkat percaya diri yang lebih baik, dan ditopang oleh profesionalisme (menunjukkan optimalisasi ikhtiar). Sesungguhnya, secara sistem, pola, proposal dan teori fund raising dimanapun tidak ada yang terlalu jauh bebeda. Yang berbeda adalah yang satu sudah bergerak sedangkan yang lainnya belum (atau jalan di tempat). Hal penting selanjutnya adalah action plan yang diikuti langkah konkrit. Tanpa semua itu , kita tidak akan pernah bisa menuntaskan perubahan yang kita inginkan. ( Dari Buku Risalah Manajemen Dakwah KampusPustaka Nauka) e.
Pandangan GAMAIS terhadap Dana dakwah “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)”. (QS. Al-Anfaal 60) Keterbatasan dana adalah ironi besar yang membatasi ruang gerak dakwah kita. Uang adalah sarana pendukung yang tidak pernah mengisi atau bahkan tak punya tempat dalam ruang pikiran kita selama ini, kalo toh kita memikirkannya itu hanya sambil lalu. Pikiran kita selalu terfokus pada bagaimana mensiasati keterbatasan, bukan pada bagaimana menciptakan keberlimpahan. Karena yang kita pikirkan adalah bagaimana mensiasati keterbatasan, maka selamanya keterbatasan itu adalah menjadi realitas kita. Kemelimpahan tidak pernah menjadi nyata karena kita memang tidak memikirkannya.( Anis Matta-Gerakan Ke Negara*)
Dari dua pandangan dan posisi keuangan dalam dakwah maka Dana Dakwah harus dimiliki dengan tidak lagi berkutat pada keterbatasan tapi mencapai kemandirian dengan menyiapkan keberlimpahan dana sebagai salah satu pendukung kekuatan gerak roda dakwah dan izzah sebuah LDK. f.
Business Plan jangka Panjang
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. g.
Usulan beberapa Bussiness Plan yang cukup realistis (kondisional) dijalankan: Voucher Pulsa elektronik Mesin Fotocopy Rumah Cetak Penerbit Lapang Futsal Pemberdayaan SDM Asrama Catering Bimbingan Belajar
Antara pusat dan wilayah Pusat dan wilayah merupakan kesatuan kerja yang saling berkordinasi dan berkomunikasi untuk mewujudkan visi yang ditetapkan. Seperti yang sudah disepakati sebelumnya, bahwa satu sektor keuangan di GAMAIS ITB, beranggotakan Kepala Sektor di Pusat, Kepala Departemen Ekonomi di GAMAIS Pusat beserta perangkatnya, Bendum GAMAIS pusat berserta perangkatnya, Kepala Departemen Ekonomi Wilayah dan PS beserta perangkatnya, dan Bendum Wilayah beserta perangkatnya.
h.
Levelisasi LDF dan LDPS dalam Keuangan
No
Parameter
Mula
Madya
Mandiri
1
Perangkat sektor Keuangan
Bendahara Umum
Bendum dan Depkon
Bendum dan Depkon
2
Laporan Keuangan Terpusat
Belum
Ada
Ada
3
Kas
0
250rb
1jt
4
Usaha Mandiri
Belum
Ada
Ada dan kontinu
5.
Rencana Anggaran Keuangan
Belum
Ada
Ada
i.
Sistem Kerja Sektor Keuangan
j.
Alur Distribusi keuangan
k.
Peningkatan Keuangan
Rp.20.000,-
l.
Peminjaman dana Pengajuan pinjaman Dari Departemen Gamais, LDF, dan LDPS 1. Pinjaman hingga Rp.100.000,‐maksimal satu minggu sebelum tanggal pengambilan. 2. Pinjaman di atas Rp.100.000,‐maksimal dua minggu sebelum tanggal pengambilan. 3. Suatu acara yang 100% dananya meminjam dari kas GAMAIS, tidak akan dilayani. 4. Pengajuan hanya dilayani jika dilakukan pengajuan Langsung ke Bendahara Gamais setelah Disetujui oleh Kepala Sektor Keuangan 5. Pembayaran Utang dilaksanakan pada Akhir Tahun Kepengurusan
m.
Flow Chart Penyusunan Anggaran GAMAIS, Dept/BSO
Auditing bersama Bendahara Departemen Bendahara umum memutuskan
Rancangan Anggaran Belanja
n.
Rancangan Anggaran Belanja
Disyurokan bersama dengan semua pengurus Anggaran Belanja satu tahun
Prosedur Pengeluaran dana 1. 2. 3.
biro/departemen/kepanitiaan yang memerlukan dana itu menghubungi dan meminta persetujuan kepada Kepala Sektor Keuangan. Kepala Sektor Keuangan melakukan analisa kebutuhan dana dan ketersediaan Dana dengan bendahara umum. Setelah disetujui, maka pengeluaran Dana selanjutnya dilakukan oleh Bendahara Umum.
Rencana Strategis Jangka Panjang Target Kualitatif No
Parameter
1 Keadaan Ekonomi LDK
No
Parameter
2 Edukasi
2008
2009
2010
Di akhir Kepengurusan meninggalkan uang dan unit usaha yang dikelola bersama antara pusat dan wilayah
Di akhir Kepengurusan Meninggalkan modal uang dan unit usaha yang sudah dikelola oleh masing-masing wilayah
Mandiri Finansial untuk berbagai kegiatan dakwahnya yang bersifat Program Kerja
2011
2012
2013
Sudah memiliki database yang kuat sumber dana zakat-infaq-sadaqah serta kemana menyalurkannya
Dipercaya Menyalurkan dana-dana ZIS dan beasiswa dari lembaga lain untuk didistribusikan sesuai syariah
Menjadi Lembaga Pelayan Ekonomi Ummat secara mandiri baik sumber dan penyalurannya
2008
2009
2010
Pengadaan Training-training Sadar zakat-infaq dan shadaqah Entreupreunership dan Kajian Ekonomi Syariah
Sadar zakat-infaq dan shadaqah
2011
2012
2013
Penerapan ekonomi syariah kepada kader secara
Melahirkan kader yang mandiri secara finansial secara kontinu
GAMAIS yang menjadi rujukan LDK sebagai LDK yang mandiri
menyeluruh No
Parameter
3 Jaringan
secara ilmu dan penerapan dalam bidang ekonomi syariah
2008
2009
2010
Memiliki database tokoh lokal dan Inisiasi Hubungan Kerjasama dengan Institusi ekonomi Lokal
Memiliki database tokoh nasional dan Menginisiasi Hubungan Kerjasama dengan Institusi Ekonomi Nasional
Memiliki database tokoh nasional dan Menginisiasi Hubungan Kerjasama dengan Institusi Ekonomi Nasional
2011
2012
2013
Memiliki hubungan yang erat secara progressif terhadap elemen-elemen Ekonomi lokal dan Nasional
Memiliki hubungan yang erat secara progressif terhadap elemen-elemen Ekonomi lokal dan Nasional
Pengokohan hubungan yang erat secara progressif terhadap elemen-elemen Ekonomi lokal dan Nasional
Ketiga parameter diatas dalam tiap tahunnya bersifat continu, bertambah tiap tahun, bukan saling menggantikan. Target Kuantitatif
No
Parameter
2008
2009
2010
2011
2012
2013
1
Jumlah Kas Gamais Pusat (Akhir Kepengurusan)
10 jt
20 jt
50jt
50jt
50jt
50jt
2
Jumlah Kas Wilayah (Akhir Kepengurusan)
100rb
150rb
200rb
1jt
1jt
1jt
Jumlah Kas PS
200rb
250rb
300rb
1.5jt
1.5jt
1.5jt
3
Omset Pusat dan Wilayah
200 jt
300jt
500jt
1M
2M
3M
4
Suplai Dana Ke Wilayah/PS
Dalam bentuk Reward (6 bulan pertama 300rb untuk 3 LDF, dan 6 bulan berikutnya 500 rb/bulan untuk 5 LDW)
100rb/bulan per wilayah
100rb/bulan per PS
250rb/bulan per PS
0 (mandiri)
0 (mandiri)
5
Jumlah Dana Abadi
Rp. 2.500.000
Rp. 5.000.000
Rp. 10.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000
6
Jumlah Unit Usaha
2
3
5
7
10
10
7
Karyawan
2
3
5
7
10
10
8
Relasi Tokoh Lokal dan Nasional
3
7
12
20
30
50
9
Relasi Instansi
3
7
12
20
30
50
10
Kader yang mendapatkan beasiswa
24 orang di asrama
24 orang di asrama
24 orang di asrama + 3 tunjangan hidup
24 orang di asrama + 3 tunjangan hidup
24 orang di asrama + 5 tunjangan hidup
24 orang di asrama + 5 tunjangan hidup
11
Edukasi Ekonomi Syariah + Pelatihan Entreupreunership
10% kader
30% kader
12
Omset Pengelolaan ZIS
25juta
25 juta
50% kader
28 juta
100% kader
28 juta
100% kader
30 juta
100% kader
30 juta
Reward ini diadakan oleh GAMAIS pusat untuk LDF yang mendapat prestasi “LDF of the Month” Bulan yang dimaksud adalah bulan efektif kuliah. ( Semester Ganjil : Agustus-Desember; Semester Genap: Februari-Juni ) Dana Abadi hanya dikeluarkan jika kondisi “Force Majeur”, yakni pada kondisi ketika memang sangat dibutuhkan(kondisional)
PROGRAM KERJA BENDAHARA UMUM KELUARGA MAHASISWA ISLAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PERIODE 2008/2009 Visi Gamais -akh gamma-
Misi Gamais -akh gamma-
Program Kerja Bendahara Umum LDP GAMAIS ITB Visi Departemen melanjutkan penciptaan sistem keuangan yang sehat menuju GAMAIS mandiri Misi Departemen a. b. c. d.
Otonomi Departemen GAMAIS hingga 75% mandiri secara financial Menumbuhkan iklim kerja keras, disiplin dan terencana serta berkomitmen Menciptakan kekeluargaan yang Rabbani dengan tidak saling menggantungkan diri pada anggota lain
Membentuk kader teladan pembelajar ilmiah
Motto Departemen
Keberkahan Bukan Pada Banyaknya tapi Pada Berkahnya 1
Nama kegiatan
PENILAIAN INDEKS PERFORMANSI ( STUDI KELAYAKAN KEGIATAN )
Deskripsi kegiatan
PADA AKHIR BULAN/AKHIR KEPANITIAAN SETIAP DEPARTEMEN/KEPANITIAAN MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN
Tujuan
MENILAI EFISIENSI PENGELUARAN DENGAN BUKTI-BUKTI YANG OTENTIK
Objek + segmentasi
SEMUA KEGIATAN YANG TERCANTUM DALAM ANGGARAN BELANJA GAMAIS
Parameter keberhasilan
Adanya laporan dari semua kegiatan yang ada dalam anggaran Belanja
Waktu pelaksanaan
Untuk kegiatan, dilaporkan pada awal bulan selanjutnya setelah kegiatan. Untuk panitia, 2 minggu setelah acara terakhir kepanitiaan
Dana
-
Jumlah SDM minimal 1 bendum dan 1 staff 2
Nama kegiatan
AUDIT RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA GAMAIS
Deskripsi kegiatan
Audit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja GAMAIS bersama bendahara departemen dan bendum. Saat RAPBG telah matang 90%, dilanjutkan dengan bendum dan seluruh BPH
Tujuan
- Mengubah RAPBG menjadi APBG - Mensosialisasikan APBG kepada BPH seluruh bendum dan bendept
Objek + segmentasi
Parameter keberhasilan
APBG disetujui minimal semua BPH
Waktu pelaksanaan
29 Desember 2007
Dana
-
Jumlah SDM minimal Bendum dan Departemen yang bersangkutan Program Rutin Departemen 1
Nama kegiatan
JURNALIZING
Deskripsi kegiatan
PENCATATAN TRANSAKSI YANG TERDAPAT DALAM ANGGARAN BELANJA GAMAIS DARI BENDAHARA DEPARTEMEN KE BENDUM KE DALAM BUKU BESAR
-
Tujuan Objek + segmentasi
PENCAIRAN ANGGARAN BELANJA GAMAIS PENGONTROLAN KEUANGAN
BENDUM DAN BENDEPT -
Parameter keberhasilan
SEMUA LAPORAN BULANAN DEPARTEMEN MASUK KE EMAIL BENDUM PENCAIRAN ANGGARAN BELANJA SESUAI DENGAN YANG DIJANJIKAN DALAM APBG
Waktu pelaksanaan
TANGGAL 1-10 SETIAP BULAN
Dana
-
Jumlah SDM minimal SEMUA BENDUM DAN BENDEPT 2
Nama kegiatan
POSTING
Deskripsi kegiatan
PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN DAN MELAPORKANNYA DI MILIS ATAUPUN PADA MEDIA YANG DISEBARKAN KE KAMPUS
Tujuan
- TRANSPARANSI KEUANGAN - SYIAR CITRA GAMAIS
Objek + segmentasi
BENDUM DAN STAFF
Parameter keberhasilan
PADA TANGGAL 11 TIAP BULANNYA LAPORAN BULANAN TELAH DIPOSTING
Waktu pelaksanaan
TANGGAL 11 TIAP BULANNYA
Dana
-
Jumlah SDM minimal Bendum Program Internal Departemen 1
Nama kegiatan
Belajar Faraidh
Deskripsi kegiatan Tujuan
1. sebagai Usrah Dept. Bendum 2. Dept. bendum mempelajari diktat Faraidh Memberikan tsaqofah tambahan yang berkaitan dengan perhitungan
Objek + segmentasi
Seluruh anggota dept. Bendum
Parameter keberhasilan
Bisa mengerjakan kasus tentang warisan
Waktu pelaksanaan
Minggu pertama tiap bulannya
Dana
-
Jumlah SDM minimal Seluruh anggota dept. Bendum SDM No
Nama
Alamat
Dep/An g
No. Telepon/HP
Akhawat 1 VIDYA IKAWATI
FI/05
Jl. Melati II no. 22 blok 7 Sadang Serang
085222300783
2 ANE THESYA
KL/06
Asrma Putri ITB
081363497789/0852218 28827/022-2512057
Jumlah Akhwat : 2
Total SDM : 2
Jumlah Ikhwan :-
Anggaran Dana No.
Rincian Dana
Nama Program
Anggaran
1
-
-
2.
-
TOTAL -
Jumlah Rp. -
Program Kerja Departemen Ekonomi LDP GAMAIS ITB
Visi Departemen Satu Keluarga Menuju Gamais Sejahtera Misi Departemen 1. Pengadaan usaha mandiri yang Kreatif 2. Pembinaan kader yang cerdas spiritual dan financial 3. Pengadaan dan penjagaan hubungan kerjasamadengan mitra secara intensif dan berkelanjutan 4. Pengadaan bantuan layanan ekonomi kepada anggota gamais dan massa kampus berbasis Zakat, Infaq dan Shodaqoh 5. Menerapkan prinsip-prinsip ekonomi syariah dalam keberjalanan Depkon Motto Departemen Akhirat di hatiku dunia di tanganku
Target Departemen Internal (Kader)
Eksternal (Departemen Lain)
1. Peningkatan ruhiyah pengurus 1. Terbinanya silaturrahmi dengan pihak luar Gamais 2. Memiliki jiwa dan semangat entrepreuneur 2. Meningkatnya pemahaman umat tentang ekonomi yang tinggi Islam/syariah 3. Memiliki usaha mandiri yang bermanfaat 3. Terakomodirnya kegiatan program kerja dari 4. Memiliki pengetahuan tentang ekonomi departemen lain yang memerlukan dana Islam/syariah 4. Melunasi hutang-hutang Gamais I. Program Kerja Departemen Program Paket Kegiatan Mahasiswa Baru Gamais 1
Nama kegiatan
Bundel Soal Gamais 2008
Deskripsi kegiatan
Menjual kumpulan soal UTS dan UAS + kunci jawabannya. Bundel soal ini telah direvisi untuk kunci jawabannya.
Tujuan
- Mencari dana untuk kegiatan Gamais - Memberikan pelayanan untuk mahasiswa TPB - Syiar
Objek + segmentasi
Mahasiswa Baru 2008
Parameter keberhasilan
- Terjual 90%
Waktu pelaksanaan
1 Maret 2008 – 30 September 2008
Dana
Modal : Rp. 50.000.000,Estimasi Pemasukan : Rp. 50.000.000,-
2
Jumlah SDM minimal
8 orang
Nama kegiatan
Jas Laboratorium
Deskripsi kegiatan
Menjual Jas Lab kepada 2008
Tujuan
- Mencari dana untuk kegiatan Gamais - Memberikan pelayanan untuk mahasiswa TPB - Syiar
Objek + segmentasi
Mahasiswa Baru 2008
Parameter keberhasilan
- Terjual 90% dari total 100-200 buah
Waktu pelaksanaan
1 Maret 2008 – 30 September 2008
Dana
Estimasi Pengeluaran : Rp. 5.000.000,Estimasi Pemasukan : Rp. 1.000.000,-
3
Jumlah SDM minimal
2 orang
Nama kegiatan
Kalkulator dan Storeage Data Gadget
Deskripsi kegiatan
Menjual kebutuhan yang paling banyak digunakan oleh Mahasiswa Baru Diantaranya kalkulator, flashdisk, dan hardisk external dengan sistem konsignasi
Tujuan
- Mencari dana untuk kegiatan Gamais - Memberikan pelayanan untuk mahasiswa TPB - Syiar
Objek + segmentasi
Mahasiswa Baru 2008
Parameter keberhasilan
4
5
Konsignasi yang dilakukan dapat menjalin sebuah jaringan baru untuk Depkon khususnya dan Gamais pada umumnya
Waktu pelaksanaan
1 Maret – 30 September 2008
Dana
Rp. 0,- (system konsignasi)
Estimasi pemasukan
Minimal : Rp. 500.000,-
Jumlah SDM minimal
2 orang
Nama kegiatan
Buku Paket TPB (Erlangga)
Deskripsi kegiatan
Menyediakan kebutuhan mahasiswa baru akan buku-buku pegangan untuk masa TPB
Tujuan
Mendapatkan dana untuk Gamais
Objek + segmentasi
Mahasiswa Baru 2007
Parameter keberhasilan
- Konsignasi yang dilakukan dapat memelihara jaringan untuk Depkon khususnya dan Gamais pada umumnya
Waktu pelaksanaan
1 Maret 2008 – 31 September 2008
Dana
Rp 0,-
Jumlah SDM minimal
2 orang
Nama kegiatan
Jaket Angkatan 2008
Deskripsi kegiatan
Pembuatan dan penjualan jaket angkatan 2008 untuk mahasiswa TPB ITB. Distribusi jaket melalui koordinator kelas dengan ketentuan mendapatkan imbalan. Jumlah jaket disesuaikan dengan jumlah pemesanan.
Tujuan
Mendapatkan dana untuk Gamais
Objek + segmentasi
Mahasiswa Baru 2008
Parameter keberhasilan
- 50% memesan jaket angkatan tersebut
Waktu pelaksanaan
1 Maret 2008 – 31 Desember 2008
Dana
Estimasi Pengeluaran : Rp 5.000.000,Estimasi Pemasukkan : Rp 10.000.000,-
Jumlah SDM minimal
4 orang
Program Isidental 6
7
Nama kegiatan
Jaket Gamais 2008
Deskripsi kegiatan
Pembuatan dan penjualan jaket Gamais untuk anggota Gamais pusat, wilayah dan program studi
Tujuan
- Mendapatkan dana untuk Gamais
Objek + segmentasi
Seluruh penguruss Gamais
Parameter keberhasilan
- 50 % pengurus Gamais (pusat, wilayah & program studi) memiliki jaket
Waktu pelaksanaan
1 Januari – 31 Maret 2008
Dana
Minimal Rp. 2.000.000,-
Jumlah SDM minimal
4 orang
Nama kegiatan
Souvenir Islami
Deskripsi kegiatan
Membuat souvenir Islami bekerjasama dengan humas eksternal dan DSM untuk membuat cinderamata bagi jaringan Gamais misal kartu ucapan Idul Fitri, sticker, pin, gantingan kunci, jaket, kaus, topi, dan lainnya
Tujuan
- Memelihara jaringan yang telah terbentuk antar Gamais dengan pihak luar kampus - Mendapatkan dana untuk Gamais Jaringan yang dimiliki Gamais di luar kampus
Objek + segmentasi Parameter keberhasilan
- Program terlaksana dengan baik dan pemeliharaan serta pendataan jaringan yang rapi
Waktu pelaksanaan
Insidental
Dana
-
Jumlah SDM minimal
2 orang
8
9
1 0
Nama kegiatan
Rihlah Depkon
Deskripsi kegiatan
Jalan-jalan ke kawasan tertentu dengan acara-acara tertentu yang membuat kepenatan bergelut dengan uang dan proyek menjadi hilang
Tujuan
Refreshing
Objek + segmentasi
Squad Depkon
Parameter keberhasilan
Program terlaksana
Waktu pelaksanaan
Antara 17-25 Januari 2008
Dana
Rp 100.000,00
Estimasi pemasukan
-
Nama kegiatan
Training Ekonomi Syariah
Deskripsi kegiatan
Acara berupa training dan seminar Ekonomi Syariah
Tujuan
a. memberikan pewacanaan yang positif kepada anggota Gamais tentang aplikasi konkret ekonomi syariah b. Mensyiarkan sistem ekonomi syariah sebagai jawaban atas setiap permasalahan ekonomi dan moneter c. Seminar ini dapat menghasilkan suatu rekomendasi nyata bagi kepentingan umat d. Memberikan pemahaman menyeluruh kepada kalangan umum tentang ekonomi syari’ah secara teoritis, aplikatif, maupun sistem
Objek + segmentasi
Kader Sektor Keuangan Gamais Pusat
Parameter keberhasilan
- 70% Kader menguasai materi yang dibawakan - Acara dihadiri minimal oleh 50% jumlah Kader
Waktu pelaksanaan
Insidental
Dana
Rp 500.000,-
Jumlah SDM minimal
3 orang
Nama kegiatan
Pembuatan Kartu Tanda Gamais (KTG)
Deskripsi kegiatan
Bekerja sama dengan Bank Muamalat untuk bisa menabung sekaligus mengenalkan sistem ekonomi sesuai syariah
Tujuan Objek + segmentasi Parameter keberhasilan
Kepenatan hilang
-
mengenalkan tentang ekonomi syariah
Gamais -
50% BPH Gamais Pusat memiliki KTG 50% BPH LDF/LDPS memiliki KTG
1 1
Waktu pelaksanaan
Sepanjang tahun
Dana
Rp 0,00
Jumlah SDM minimal
2 orang
Nama kegiatan
Aksesoris Akhawat
Deskripsi kegiatan
Menjual aneka macam aksesoris seperti jilbab bekerjasama dengan salah satu toko jilbab ternama di Bandung,
Tujuan Objek + segmentasi Parameter keberhasilan
-
Mendapatkan dana
Umum
Banyak yang terjual Bertambahnya dana
Waktu pelaksanaan
Insidental
Dana
Rp 0,00
Jumlah SDM minimal
3 orang
Program Kelanjutan 1 2
Nama kegiatan
Infokus
Deskripsi kegiatan
Menyewakan infokus kepada kampus ITB dan sekitarnya
Tujuan Objek + segmentasi
-
Mendapatkan dana
Organisasi di kampus ITB Organisasi di luar kampus ITB
1 3
Parameter keberhasilan
Mendapatkan dana 500.000,- setiap bulan
Waktu pelaksanaan
Sepanjang tahun
Dana
Estimasi Pemasukan : Rp 6.000.000,00
Nama kegiatan
Voucher Pulsa Elektronik
Deskripsi kegiatan
Menyediakan penjualan pulsa kepada anggota Gamais yang terdaftar, dengan kemudahan sistem pembayaran
Tujuan
-
Objek + segmentasi
Parameter keberhasilan
Mendapatkan dana
Anggota Gamais
-
Mendapatkan dana Rp 500.000,00 setiap bulan Melibatkan minimal 50% wilayah (LDF/LDS maupun LDPS)
Waktu pelaksanaan
Sepanjang tahun
Dana
Modal : Rp 2.000.000,00 Estimasi Pemasukan : Rp 6.000.000,00
1 4
Nama kegiatan
Fotocopy
Deskripsi kegiatan
Menyediakan layanan fotocopy yang sangat menarik dan unik
Tujuan
-
Objek + segmentasi Parameter keberhasilan
Mendapatkan dana
Warga kampus ITB -
Fotocopy berjalan Modal kembali dalam 1 tahun
Waktu pelaksanaan
Sepanjang tahun
Dana
Modal : Rp 25.000.000,00 Estimasi Pemasukan : Rp Rp 25.000.000,00 II. Jumlah SDM (Sumber Daya Manusia)
No
Nama
Dept/Angk/ NIM
No. Telp & Hp / Alamat
Tempat & Tanggal Lahir
SQUAD Ikhwan 1
2
3
Muhammad Luthfi Imam Nurhakim
Gumilar Rahmat Hidayat
Jalu Naradi
PN/05/ 13605058
SI/05 15005055 MS/06 13106137
4
Muhammad Arief Furqaan
MS/06
022-7512819/08170232965 Jl.Sekelimus Utara No.46 Bandung
02291143535/085624111898 Komp. Permata Biru B no. 7 RT 02/RW 19 Cinunuk Cileunyi 40624
08561513009 Jl. Cisitu Lama no. 42A
085735143724
Bandung 20 Mei 1988
Bandung 23 Agustus 1987 Jakarta 19 September 1988 Magetan
13106003 5
Ridwan Aldillah
08122254402
FT/06 13306012
6
Irpan Waliana
Rofi Yudhistira
Bandung 2 September 1988
Komp Cimindi Raya no. ME-9
085223779475
KI/06 10506045
7
6 Juli 1987
Jl. Siliwangi Dalam 29 A/155 B
Ciamis 2 Juli 1988
Jl. Cisitu Lama VIII no. 12 (Asrama Kidang Pananjung)
085220055204
FT/06 13306080
8
9
Budianto Ajie Nugroho Achdiat Hadit
08561252735
TI/06 13406073
Firnandi Lucky Pratama
Jl. Sastra 133 RT 03/RW 01, Ciumbuleuit 40142
08567788195
TI/06 13406106
10
31 Oktober 1988
2 Desember 1988
Jl. Sastra 133 RT 03/RW 01, Ciumbuleuit 40142
085624208310
SI/06 15006137
Semarang
Jl.Cigadung Selatan VII19 Bandung
21 Oktober 1988
SQUAD Akhawat 1
2
Dina Rachmi Ramdhani Annisa Fathiya
10605034 SI/06 15006026
3
4
5
6
Rifina Yanurita Afandi Desi Ika Rachmawati Sambas Vidia Ilyana Ham Kiki Sarah
Bandung
02292193567/08179215063
BI/05
STF/06 10706017 FKK/06 11606026
Komp.Nata Endah H-75 Kopo-Bandung 40225
12 Mei 1987
081310049200
Tanggerang 5 Desember 1987
Jl. Hidrologi No.1 Cigadung Selatan, Bandung
Bandung
08121477946
13 Januari 1988
Jl. Cukang Kawung, Bj.Kacor No.2, Bandung
Sumedang
02291886879/08122093323
18 Desember 1987
Jl.Ir.H.Djuanda Gg.Tahyati No.9A 081367448053
FI/06 10206053 MA/06 101
Total SDM : 16 orang
08561638392\ 24 Juli 1988
Kopo Permai I Blok 8 No 8 Bandung
Ikhwan : 10 orang
Akhawat : 6 orang
Anggaran Dana (Tanpa Pengajuan Ke Bendahara Umum) No.
1
Nama Program
Bundel Soal Gamais 2008
Rincian Dana
Rp
50.000.000,00
2
Jas Laboratorium
Rp
5.000.000,00
3
Jaket Angkatan 2008
Rp
5.000.000,00
4
Jaket Gamais 2008
Rp
2.000.000,00
5
Rihlah Depkon
Rp
100.000,00
6
Training Ekonomi Syariah
Rp
500.000,00
7
Voucher Pulsa Elektronik
Rp
2.000.000,00
8
Foto Copy
Rp
25.000.000,00
Rp
89.600.000,00
TOTAL
(Terbilang : Delapan puluh sembilan juta enam ratus ribu rupiah) Time Schedule 2008
No
Program I
1
Bundel Soal Gamais 2008
2
Jas Laboratorium
3
Kalkulator & Storeage Data
4
Buku Paket TPB (Erlangga)
5
Jaket Angkatan 2008
6
Jaket Gamais 2008
7
Souvenir Islami
8
Rihlah Depkon
9
Training Ekonomi Syariah
10
Kartu Tanda Gamais (KTG)
11
Aksesoris Akhawat
12
Infokus
13
Voucher Pulsa Elektronik
14
Foto Copy
No
Program I
1
Bundel Soal Gamais 2008
2
Jas Laboratorium
3
Kalkulator & Storeage Data
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Pekan
Pekan
Pekan
Pekan
Pekan
II
III
IV
I
II
III IV
I
II
III IV
I
II
III
IV
I
II III
IV
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Pekan
Pekan
Pekan
Pekan
Pekan
II
III
IV
I
II
III IV
I
II
III IV
I
II
III
IV
I
II III
IV
4
Buku Paket TPB (Erlangga)
5
Jaket Angkatan 2008
6
Jaket Gamais 2008
7
Souvenir Islami
8
Rihlah Depkon
9
Training Ekonomi Syariah
10
Kartu Tanda Gamais (KTG)
11
Aksesoris Akhawat
12
Infokus
13
Voucher Pulsa Elektronik
14
Foto Copy
s
Program
No
I 1
Bundel Soal Gamais 2008
2
Jas Laboratorium
3
Kalkulator & Storeage Data
4
Buku Paket TPB (Erlangga)
5
Jaket Angkatan 2008
6
Jaket Gamais 2008
7
Souvenir Islami
8
Rihlah Depkon
9
Training Ekonomi Syariah
10
Kartu Tanda Gamais (KTG)
11
Aksesoris Akhawat
12
Infokus
13
Voucher Pulsa Elektronik
14
Foto Copy
November
Desember
Pekan
Pekan
II
III
IV
I
II
III IV
s
Keterangan : : Program Kerja Rutin
: Program Kerja Insidental
: Tidak Ada Program Kerja
Program Kerja Sektor Keuangan Pusat dan Wilayah
1
Nama kegiatan
AGEN VOUCHER ELEKTRONIK
Deskripsi kegiatan
Departemen ekonomi di pusat dan wilayah(Fakultas/Sekolah/Prodi) menjalankan usaha jualan voucher pulsa elektronik, dengan menjadi produsen (agen) sekaligus distributor kepada konsumen. Usaha ini dikelola dan dijalankan bersama oleh Seluruh Depkon pusat dan wilayah
Tujuan Objek + segmentasi Parameter keberhasilan
1. 2.
MENGOKOHKAN HUBUNGAN KERJA ANTARA PUSAT DAN WILAYAH MERAUP UNTUNG
MASSA KAMPUS 1. Jalannya Program Kerja ini di masing-masing LDPS 2. Tiap LDPS mendapatkan untung Rp.200000,- di akhir kepengurusan
Waktu pelaksanaan
Awal Februari
Dana
Rp.3000000,-
Jumlah SDM minimal 1 PJ Pusat dan 1PJ per program studi 2
Nama kegiatan
KULIAH EKONOMI SYARIAH
Deskripsi kegiatan
Pelaksanaan edukasi ekonomi syariah oleh tokoh yang berkompeten bagi semua anggota yang bersifat continue dan berkesinambungan
Tujuan
Memberikan pelayanan dan edukasi bagi massa kampus tentang Ekonomi Syariah
Objek + segmentasi
Massa Kampus
Parameter keberhasilan Waktu pelaksanaan
- 10% Kader Gamais mengikuti Pelatihan - Penulisan paper oleh masing-masing peserta mengenai Ekonomi Syariah - Memiliki Rekening Tabungan Syariah Continue sepanjang semester Genap per 2 minggu
Dana
Rp. 300.000,-/pertemuan
Jumlah SDM minimal 5 orang 3
Nama kegiatan
TRAINING ENTREUPREUNERSHIP
Deskripsi kegiatan
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN SECARA KONTINUYANG DIKHUSUSKAN BAGI ANGGOTA SEKTOR KEUANGAN DI PUSAT DAN WILAYAH, DAN UMUMNYA BAGI ANGGOTA GAMAIS YANG DISAMPAIKAN OLEH TOKOH YANG BERKOMPETEN
Tujuan
MEMBERIKAN PELAYANAN DAN EDUKASI BAGI MASSA KAMPUS DARI SEGI KEWIRAUSAHAAN
Objek + segmentasi
MASSA KAMPUS
Parameter keberhasilan
1. 10% KADER GAMAIS MENGIKUTI KEGIATAN 2. ADANYA UNIT USAHA ABRU YANG DIKREASIKAN SETELAH MENGIKUTI PELATIHAN
Waktu pelaksanaan
Continue sepanjang semester Genap per 2 minggu
Dana
Rp. 300.000,-/pertemuan
Jumlah SDM minimal 5 orang 4
Nama kegiatan
LAPORAN KEUANGAN BULANAN
Deskripsi kegiatan
PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN DAN MELAPORKANNYA DI MILIS ATAUPUN PADA MEDIA YANG DISEBARKAN KE KAMPUS DARI BENDAHARA LDPS/LDF/LDS KEPADA BENDUM LDP GAMAIS
Tujuan
LEVELISASI LDF/LDS/LDPS
Objek + segmentasi
BENDAHARA LDF/LDS/LDPS
Parameter keberhasilan
BENDAHARA DI WILAYAH DAN PRODI MELAPORKAN LAPORAN KEUANGANNYA
Waktu pelaksanaan
SEBELUM TANGGAL 10 TIAP BULANNYA
Dana
-
Jumlah SDM minimal 2 orang bendum LDP GAMAIS
Visi sektor akpro : membentuk mahasiswa ITB yang berprestasi, mencintai ilmu pengetahuan, dan berkontribusi nyata. Misi sektor akpro :
Menyediakan akses yang mudah terhadap informasi, sarana, dan prasarana kepada mahasiswaITB dalam mencapai prestasi akademik Memasyarakatkan Al-qur’an sebagai sumber ilmu pengetahuan Menyburkan gairah yang tinggi di kalangan mahasiswa ITB utnuk terus menggali dan memanfaatkan ilmu pengetahuan Menyediakan wadah yang mendukung mahasiswa ITB untuk menghasilkan karya nyata yang bermanfaat
Target dan parameter keberhasilan :
IP rata-rata mahasiswa ITB meningkat dari tahun-tahun sebelumnya Minat mahasiswa untuk terus menggali ilmu pengetahuan yang tersimpan dalam Al-Qur’an menigkat dengan indikator seringnya Pengkajian hubungan Al-qur’an dan sains yang diadakan Adanya karya nyata minimal 1 pada masing-masing LDPS dalam 1 tahun
Posisi Sektor Akpro dalam dakwah kampus : penyeimbang antara aktivitas dakwah yang dilakukan dengan prestasi akademik kader yang terus meningkat. Peran sektor Akpro untuk kader : menjadi fasilitator dalam bidang akademik dan keprofesian. Peran Akpro untuk syiar : saling mendukung antara sektor syiar dengan akpro Grand design akpro :
Pencapaian prestasi akdemik. GAMAIS pusat lebih berkonsentrasi pada TPB sedangkan GAMAIS wilayah lebih terfokus pada tingkat dua dan selanjutnya pada prodi masing-masing Dalam bidang keprofesian, GAMAIS pusat berfungsi dalam koordinasi dan sinergisasi antar bidang keprofesian yang ada di wilayah
Levelisasi LDF dan LDPS : 1. Level mula, InsyaAllah akan berjalan selama dua tahun. Masih banyak LDF atau LDPS yang belum memiliki sektor Akpro 2. Level Madya, yang InsyaAllah juga akan dicapai dalam 2 tahun setelah level mula. Dalam hal ini, diharapkan masing-masing LDF dan LDPS dapat mandiri pada sektor Akpronya 3. Level Purna, merupakan suatu level yang menunjukkan bahwa Sektor Akpro yang berada di GAMAIS wilayah telah dapat berjalan dengan berbagai kemajuan yang dialami. Presensi Akpro No. Nama Syula M 1 Imas 2
Hp/Telp 081931815808 081809297265
NIM 10705126 15305079
LDP/LDF/LDPS KAMIFA LDP
Jabatan Korwat Akpro
Sektor Jaringan
Unlimited network
Visi berbasiskan jaringan yang luas dan kuat, menjadikan GAMAIS ITB sebagai akselerator dakwah kampus Nasional serta inisiator dakwah kampus Internasional
Misi
membangun, memperluas dan menguatkan jaringan media, alumni, ormas, tokoh publik, pemerintahan dan perusahaan optimalisasi pelayanan dan pendampingan LDK se-Indonesia membangun komunikasi dengan mahasiswa muslim Internasional meningkatkan rasa kekeluargaan dan kompetensi internal GAMAIS ITB mempercepat pertumbuhan kader GAMAIS ITB sebagai tokoh publik dan pemimpin bangsa mempercepat pertumbuhan LDFS/LDPS GAMAIS ITB dengan kekuatan jaringan eksternal GAMAIS ITB berperan aktif dalam penyikapan isu guna membentuk paradigma bermuatan nilai Islami dan Ilmiah
Jargon Sektor Jaringan Unlimited network Jargon ini menggambarkan kekuatan besar dari GAMAIS ITB untuk memperluas dan memperkuat jaringan yang dimiliki guna memperbesar kekuatan GAMAIS ITB sendiri.
Grand Strategi Jaringan Lembaga Dakwah ITB Grand Design adalah rancangan strategis sebuah organisasi yang diterjemahkan dari visi, misi dan strategi Lembaga Dakwah ITB. Dengan demikian, grand design lembaga dakwah dapat diturunkan dari visi, misi dan strategi lembaga dakwah di tiap level organisasi dengan menyeleraskan Grand Strategy Jaringan Lembaga Dakwah ITB Tingkatan
Tujuan
Inisiasi Strategi
Parameter Keberhasilan
Mengenal sekitar lingkungan lembaga dakwah
Mengamati, mengoleksi, menganalisis, dan mengadaptasi eksistensi elemen luar LD-ITB
Memiliki data jaringan potensial untuk dibangun
Mengenalkan eksistensi lembaga dakwah
Mengikuti Sekolah Jaringan Terpusat Lembaga Dakwah ITB.
Memiliki departemen khusus jaringan yang mengelola fungsi dan peran jaringan
Eksklusif
Dept. Jaringan memiliki sekretaris departemen, memanfaatkan event tertentu.
Memiliki data jaringan yang telah terbangun secara integratif
Memelihara jaringan lembaga dakwah
Stakeholder satisfaction measurement
Terdapat program kerja rutin yang menyentuh elemen jaringan lembaga dakwah
Inisiasi partisipasi dan peran aktif serta analisis kompetensi jaringan lembaga
Menjadikan jaringan sebagai mitra benchmark lembaga dakwah
Suksesnya program kerja yang dilakukan dengan kerjasama pihak jaringan lembaga
Optimalisasi dan sinergisasi fungsi dan peran jaringan lembaga dakwah
Melakukan joint venture antara jaringan dan lembaga dakawh ITB
Tercapainya tujuan(sukses) program kerja yang dilakukan bersama pihak jaringan dengan spesifikasi khusus.
Membangun jaringan lembaga dakwah Utama
Inti
Posisi Jaringan di GAMAIS ITB Kekuatan dakwah kampus yang semakin mapan dan menyebar saat ini semakin membutuhkan kreatifitas dan mobilitas yang tinggi bagi kader dakwahnya. Kaderisasi dan Syiar adalah sebuah tanggung jawab serta peran langsung dari sebuah LDK, akan tetapi sebuah LDK tidak akan bisa bertahan lama tanpa sistem pendukung gerak dakwah, salah satunya adalah jaringan. Peran penguatan jaringan ini semakin terasa dan berpengaruh ketika dakwah ini ternyata sulit untuk berkembang tanpa dukungan eksternal. Disinilah mengapa seorang bijak mengatakan “bukan saatnya lagi zaman sebuah tim yang kuat, akan tetapi saat ini adalah zaman jaringan yang kuat”. Dengan didasari oleh berbagai kebutuhan ini, sistem pendukung berupa jaringan diharapkan bisa menjadi pemicu untuk gerak dakwah di dalam tubuh GAMAIS ITB ini lebih kreatif dan bermobilitas tinggi. Ada empat pandangan kontekstual terhadap jaringan ini, yakni : 1. 2. 3. 4.
Kebutuhan untuk mengakselerasi internal lembaga Me nangg api pros es perkem bangan di lingkungan le mbaga s emakin c epat Kebutuhan unt uk m engukur perf or ma relatif lemba ga dakwah Perlu adan ya sarana untuk b erko ntri busi lebih besar
Ke empat pandangan ini m enjadi landasan pe mikiran kenapa perluasan dan penguatan jarin gan dibutuhkan oleh GAMAIS ITB.
Antara GAMAIS ITB dan FSLDK Latar belakang
LDK adalah Lembaga Dakwah Kampus, sebuah organisasi mahasiswa yang berdiri secara legal formal di dalam kampus, baik dalam bentuk UKM/DKM/kerohanian, yang melakukan fungsinya sebagai organisasi dakwah FSLDK adalah Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus, sebuah forum/lembaga/badan yang menaungi LDK-LDK se-Indonesia dalam fungsi-fungsinya seperti akselerasi, ekspansi, dan sinergisasi dakwah kampus. GAMAIS ITB adalah Lembaga Dakwah Kampus yang berada di Institut Teknologi Bandung, Perguruan Tinggi yang terletak di wilayah Jawa Barat, daerah Bandung Raya, sektor Bandung Tengah.
Tentang FSLDK SEKILAS FSLDK FSLDK kependekan dari Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus. Berbicara mengenai definisi FSLDK, kita akan mendapati dua persepsi berbeda. Persepsi pertama, kita memahami FSLDK sebagai jaringan. Sedangkan persepsi kedua, FSLDK adalah musyawarah nasional/daerah yang diadakan secara rutin. Sebenarnya, subjek dan objek kedua pengertian tadi sama, yaitu LDK. Akan tetapi perlu dipertegas lagi perbedaannya untuk mencegah ambiguitas. Persepsi pertama, FSLDK adalah jaringan yang beranggotakan LDK-LDK (bukan orang per orang) seIndonesia. Sifat keanggotaan FSLDK cukup terbuka, artinya setiap LDK berhak bergabung dengan FSLDK. Hal ini dikarenakan salah satu visi FSLDK adalah mengoptimalkan akselerasi da’wah kampus nasional. Jaringan FSLDK sudah tersebar luas di seluruh nusantara. Mulai dari ujung Sumatra hingga Papua. Hingga saat ini agenda FSLDK semakin beragam, seperti pendampingan LDK, training manajemen LDK, Simposium Internasional Palestina, penyikapan isu bencana, dan sebagainya. Jika dirangkum, program FSLDK secara garis besar ada dua yaitu ke-LDK-an dan penyikapan isu. Salah satu contoh program ke-LDK-an adalah pendampingan LDK. Kegiatan lain yang pernah dilakukan adalah penyikapan isu seperti RUU APP dan Palestina.
LOGO FSLDK Mempunyai bentuk seperti lafadz Allah & tulisan huruf “L”, “D”,dan ”K” Berwarna hijau
Persepsi kedua, FSLDK adalah musyawarah akbar. Di tingkat nasional, kita mengenal istilah Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN). FSLDKN yang ke-14 diselenggarakan di Unila, Lampung pada pada tahun 2007. Sedangkan di tingkat daerah, ada juga istilah Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Daerah (FSLDKD).
SEJARAH SINGKAT FSLDK Awal Berdiri Cikal bakal lahirnya FS adalah acara yang bernama Saresehan LDK yang diadakan pada tangga 14-15 Ramadhan 1406 atau 24 – 25 Mei 1986 bertempat di UGM, Yogyakarta. Pertemuan itu diikuti oleh 26 peserta utusan 13 kampus se-Jawa, yakni UGM Yogyakarta, IKIP Yogyakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Unsoed Purwokerto, UNS Solo, Universitas Trisakti Jakarta, Universitas Indoneisa, IPB Bogor, UIKA Bogor, ITB Bandung, dan beberapa kampus lain. Peserta pertemuan ini menetapkan adanya pembagian wilayah menjadi tiga, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Masing-masing wilayah dikoordinatori oleh Salman ITB, Jama’ah Shalahuddin UGM, dan UKKI Unair. Perkembangan FSLDK Pasca diadakannya pertemuan itu, segenap peserta menyepakati tentang perlunya membina jaringan dan ukhuwah antar-LDK. Sehingga muncullah agenda-agenda susulan sebagai follow up-nya. Agenda-agenda tersebut adalah: 1. Saresehan LDK kedua Tanggal : 2-4 Januari 1987 Tuan rumah : Salman ITB Hasil : - Salman ITB sebagai koordinator pusat LDK se-Jawa - Diadakan Daurah Dirasah Islamiyah di IPB, Latihan Mujahid Da’wah di Salman ITB - Diterbitkannya lembar komunikasi antar-LDK 2. FSLDK III Tanggal : 13-16 September 1987 Tuan rumah : UKKI Unair Surabaya Peserta : 30 LDK Hasil - Istilah Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) pertema kali digunakan - Penetapan logo FSLDK - Penetapan standar internal LDK dan persamaan langkah LDK 3. FSLDK IV Tanggal : 3-6 September 1988 Tuan rumah : UNS Surakarta Peserta : hadir peninjau dari Unud Denpasar dan Unhas Ujungpandang Hasil - Ide khittah LDK - Penetapan pola komunikasi (Puskompus, Puskomwil, tuan rumah, dan koordinator mantan pusat) - Perumusan rancangan oleh tim khusus (selesai Desember 1988) 4. FSLDKN V Tanggal : 15-19 September 1989 Tuan rumah : IKIP Malang
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Peserta : hadir utusan dari Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Bali Hasil dari forum ini adalah kesepakatan terhadap rumusan khittah LDK yang disusun oleh tim khusus FSLDKN VI diselenggarakan pada bulan Oktober 1990 di IKOPIN Jatinangor. Hasil yang diperoleh dari pertemuan ini adalah mengalihkan Puskompus dari ITB ke IKIP Malang dan penetapan dan UNHAS sebagai tuan rumah FS selanjutnya. FSLDKN VII Pertemuan FSLDKN VII diselenggarakan pada bulan Desember 1991 di Universitas Hasanudin Makassar. Selain itu, dihasilkan pembagian wilayah komunikasi FSLDK : - Wilayah I mencakup Sumatera, DKI Jakarta dan Jawa Barat. - Wilayah II mencakup Jawa Tengah, DIY dan Kalimantan. - Wilayah III mencakup Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT - Wilayah IV mencakup Sulawesi, Irian, Maluku dan Timor Timur. FSLDKN VIII Pertemuan FSLDKN VIII berlangsung pada tanggal 6-11 September 1993. Pertemuan ini diadakan di kota Semarang. Sebagai tuan rumah adalah BAI Universitas Diponegoro. FSLDKN IX Waktu : tahun 1995 Tuan rumah : Unisba Bandung Penyeragaman khittah yang telah ditetapkan ternyata memunculkan perbedaan pendapat. Adanya khittah tersebut dinilai tidak sesuai dengan kenyataan bahwa kondisi tiap LDK berbeda. Bahkan terkadang perbedaannya cukup jauh. Perbedaan pendapat ini pun mencapai klimaksnya tepat pada FSLDKN IX ini, sehingga peserta forum menyepakati penghapusan khittah LDK. Penghapusan khittah ini dikenal dengan nama Piagam Unisba. Sehingga dengan adanya piagam tersebut, praktis FSLDK hanya bersifat koordinasi. Dan telah disadari, kondisi dan karakteristik LDK yang beragam ini tidak mungkin diseragamkan. Maka jadilah agenda-agenda FSLDK sekarang hanya berupa rekomendasi tanpa paksaan dengan berlandaskan semangat beramal secara berjama’ah (amal jama’i). FSLDKN X Tanggal : 25-29 Maret 1998 Tuan rumah :Universitas Muhammadiyah Malang Hasil - Menetapkan Gamais ITB sebagai Puskomnas - Menetapkan UI Jakarta sebagai tuan rumah FS-Nas XI - Mendeklarasikan berdirinya KAMMI sebagai sayap siyasi da’wah kampus FSLDKN XI Tanggal : 20-24 Juli 2000 Tuan rumah : Universitas Indonesia Depok Poin penting - Terjadi lonjakan peserta dibanding FS-Nas sebelumnya, yaitu sekitar 600 LDK - Bahasan tentang jaringan muslimah (jarmus) mulai digulirkan - Menetapkan JMMI ITS sebagai Puskomnas dan FKI Rabbani Unand sebagai OC FS-Nas XII FSLDKN XII
Tanggal : 25-29 Juli 2002 Tuan rumah : Universitas Andalas Padang Hasil - Pembentukan Pusat Kajian Syariat Islam Mahasiswa (PKSIM) sebagai wadah untuk mempersiapkan keberterimaan masyarakat terhadap penerapan syariat Islam - Pembentukan Jaringan Mahasiswa Anti Pemurtadan (Jamaat) untuk meng-counter aksi pemurtadan di kampus 12. FSLDKN XIII Tanggal : 19-25 Juli 2005 Tuan rumah : Universitas Mulawarman Samarinda Hasil - Merekomendasikan pembentukan Jamaad dan PKSIM di daerah - Wacana tentang Dakwah Kampus Berbasis Kompetensi (DKBK) - Penggunaan buku SPMN (Standardisasi Pelatihan Manajerial Nasional) sebagai salah satu acuan dalam pendampingan LDK 13. FSLDKN XIV Tanggal : Juli-Agustus 2007 Tuan rumah : Universitas Lampung, Bandar Lampung Hasil - Draft 3 komisi : Komisi A Isu Keumatan, Komisi B ke-LDK-an, komisi C Jaringan Muslimah - Perluasan gerak dakwah LDK Indonesia Timur - Revitalisasi permentoringan nasional ALUR KOMUNIKASI FSLDK
o
Puskomnas Puskomnas (Pusat Komunikasi Nasional) adalah LDK yang berfungsi sebagai koordinator FSLDK skala nasional. Puskomnas dipilih melalui mekanisme sidang pada waktu FS-Nas. Tugasnya adalah menjabarkan rekomendasi-rekomendasi FS-Nas menjadi program kerja sekaligus mengkoordinir keberjalanan program tersebut. Periode amal Puskomnas adalah dua tahun, sesuai periode FS-Nas yang juga diadakan dua tahun sekali. Dalam menjalankan amanahnya, Puskomnas memiliki wewenang untuk membentuk badan dengan fungsi tertentu, seperti Badan Pekerja Puskomnas, Pusat Kajian Syariat Islam
Mahasiswa (PKSIM), Jaringan Mahasiswa Anti-Pemurtadan (Jamaad), dan Media Center Puskomnas (MCP). Saat ini, Puskomnas diamanahi kepada LDK UKMKI Jamaah Nuruzzaman UNAIR Surabaya. Seluruh koordinasi gerak LDK seIndonesia berada di Puskomnas UNAIR selama periode 2007-2010. o
Badan Pekerja Puskomnas Badan Pekerja (BP) Puskomnas adalah LDK yang ditunjuk oleh Puskomnas untuk membantu menjalankan amanahnya. BP Puskomnas memiliki wewenang untuk ikut menyusun konsep serta program kerja Puskomnas. Penunjukan BP Puskomnas ini dengan mempertimbangkan wilayah di Indonesia agar merata persebarannya.. Karena tersebar di berbagai wilayah, BP Puskomnas juga berperan sebagai perpanjangan tangan Puskomnas. Misalnya ketika Puskomnas merekomendasikan kepada seluruh wilayah untuk mengadakan aksi, maka BP Puskomnas bertugas sebagai penyalur informasi ke Puskomda sekaligus sebagai inisiator. Untuk wilayah Jawa Barat, BP Puskomnas diamanahi kepada LDM UIN Sunan Gunung Djati periode 2007-2010.
o
Badan Khusus Puskomnas Badan Khusus (BK) Puskomnas adalah LDK yang ditunjuk oleh puskomnas dalam melaksanakan amanah khusus yang tidak terkait dengan kewilayahan. BK dibentuk untuk menangani hal-hal seperti akselerasi LDK (SPMN), mentoring, web maintenance, juga media. BK mempunyai kedudukan yang sama dengan BP Puskomnas.
o
Puskomda Puskomda (Pusat Komunikasi Daerah), merupakan pusat komunikasi sekaligus koordinator FSLDK di daerahnya. Puskomda dipilih pada saat FS-Da. Mirip dengan Puskomnas, Puskomda bertugas menjabarkan hasil-hasil FS-Da menjadi sebuah program kerja. Periode amalnya berbeda-beda. Ada Puskomda yang dipilih setahun sekali; ada pula yang dua tahun sekali. Dalam konteks jaringan FSLDK nasional, Puskomda mempunyai peran vital, yaitu sebagai eksekutor program-program nasional di daerah.
o
Badan Pekerja Puskomda Fungsinya hampir sama seperti BP Puskomnas, hanya saja levelnya di daerah. BP Puskomda dipilih oleh Puskomda untuk membantu eksekusi program FSLDK di sekotorsektor yang ada pada daerah Puskomda yang dimaksud. Puskomda juga memiliki Badan Khusus (BK) Puskomda yang mirip seperti BK Puskomnas. BK Puskomda dapat berupa PKSIM, Jamaad, Media Center Daerah (MCD), mentoring,
o
Steering Commitee Steering Committee (SC) dibentuk untuk membantu keberjalanan program besar FSLDK yaitu FSLDKN atau FSLDKD. SC dipilih berdasarkan kebijakan dari Puskomnas (untuk SC FSLDKN) atau Puskomda (untuk SC FSLDKD).
KOMISI FSLDK
Dalam memudahkan pemetaan ranah kerja FSLDK, dibentuklah 3 komisi di FSLDK : A. Komisi A : Isu Keumatan Komisi keumatan atau saat ini disebut komisi isu nasional merupakan bagian dari FSLDK dalam menjalani perannya sebagai khidamul ummah. Komisi isu nasional merupakan bagian terpenting dari kerja nasional lembaga dakwah kampus. Wilayah gerak komisi ini meliputi isu lokal isu nasional dan internasional. Isu-isu tersebut di tingkat nasional diolah sebuah lembaga dalam FSLDKN, yakni Media Center Puskomnas (MCP) kemudian diteruskan oleh MCD dan atau LDK-LDK di masing-masing daerah. Sejak FSLDKN XII di Universitas Andalas Padang, komisi isu nasional selama rentang waktu 2002-2005 telah melakukan penyikapan terhadap beberapa isu sentral, seperti disintegrasi bangsa, kristenisasi, musuh global umat islam, amoralitas dan lain-lain. Namun dalam kurun waktu tersebut, tidak semua isu dapat diblow up dengan baik. Oleh karena itu perlu adanya rekontruksi dari manajemen isu nasional tersebut. Hal ini bisa disikapi dengan pengelolaan isu yang lebih baik dan massif baik di internal maupun eksternal LDK. Juga perlu adanya alur komunikasi yang jelas agar isu-isu tersebut bisa massif. Ranah kerja komisi A meliputi penyikapan media, solidaritas umat, isu Palestina, pemurtadan, syariat Islam, juga anti pornografi-pornoaksi. B. Komisi B : ke-LDK-an Komisi ini merupakan komisi yang sangat strategis, karena disinilah dapur LDK diolah dan diserap. Permasalan-permasalan LDK dan jaringannya, FSLDKN akan banyak dibicarakan di komisi ini. Dalam menghadapi tantangan ke depan, LDK diharapkan mampu menjawab tuntutan masyarakat yang membuat LDK harus menglami akselerasi. LDK harus mampu menjadi lembaga yang memproduksi kader-kader unggulan yang memiliki basis kompetensi keilmuan yang memadai dan dibutuhkan masyarakat. Komisi B membahas tentang percepatan dan pendampingan LDK, ekspansi dakwah LDK, jaringan komunikasi LDK, permentoringan kampus, juga revolusi akademik (Dakwah Kampus Berbasis Kompetensi) C. Komisi C : Jaringan Muslimah Jaringan Muslimah (JARMUS) sebagai bentuk interaksi antar LDK khususnya bidang kemuslimahan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari FSLDKN. Jaringan muslimah (jarmus) FSLDK Nasional lahir pada pertemuan FSLDKN X di Universitas Muhammadiyah Malang tahun 1998. Dengan semakin bertambahnya usia, jarmus diharapkan mengevaluasi kerja-kerja yang telah dilakukan guna optimalisasi peran. Setelah FSLDKN XII jarmus telah mampu memberi pewacanaan isu terutama tentang pornografi dan jilbab. Oleh karena itu jarmus kedepan diharapkan mampu menindaklanjuti isu-isu tersebut dengan tetap kritis terhadap isu-isu kemuslimahan lain dan melakukan advokasi sesuai kapasitasnya sebagai bagian dari LDK. “Wanita adalah tiang negara, apabila wanita itu baik maka baiklah negara itu dan apabila wanitanya rusak maka rusaklah negara itu.” Itulah yang mendasari jarmus FSLDKN untuk mengambil langkah strategis dalam penyelesaian masalah kemuslimahan. Muslimah seharusnya melakukan sebuah pergerakan dakwah yang berusaha mengembalikan muslimah pada kemuliaan harkatnya.
Kondisi muslimah kontemporer menuntut terlaksananya peran strategi komprehensif oleh muslimah yang peduli kaumnya. Peran dakwah muslimah memiliki misi strategis dalam upaya memperbaiki kondisi umat dalam masyarakat dan mengarahkan peradaban dengan pemberdayaan muslimah menuju kompetensi global. Visi Jarmus adalah Adanya kesatuan gerak muslimah LDK secara Nasional untuk menampilkan Islam sebagai realitas sistem nilai yang mampu memberi solusi bagi permasalahan perempuan. Misi Jarmus diantaranya adalah peningkatan jaringan internal melalui pola komunikasi dan koordinasi kemuslimahan LDK, peningkatan jaringan eksternal dengan membangun jaringan eksternal kemuslimahan dan memberikan kontribusi terhadap permasalahan muslimah. Komisi Jaringan Muslimah meliputi pembahasan tentang Pengembangan Potensi Muslimah (PPM), isu & legalitas jilbab, serta isu kontemporer kemuslimahan. Posisi Gamais di FSLDK
GAMAIS ITB sebagai bagian dari LDK penggagas FSLDK Dalam sejarah berdirinya FSLDK, GAMAIS memegang peranan penting. Karisma Salman pada Sarasehan LDK di UGM menjadi wakil ITB sebagai Lembaga Dakwah Kampus ITB yang ada pada saat itu. Berikutnya pada sarasehan kedua LDK, Salman ITB menjadi tuan rumah peyelenggaranya yang selanjutnya ditetapkan sebagai koordinator pusat LDK se-Jawa. FSLDK terus mengalami perkembangan hingga GAMAIS pernah juga diamanahi sebagai Puskomnas. GAMAIS adalah LDK yang bernaung dibawah koordinasi FSLDK GAMAIS merupakan LDK, dan FSLDK adalah forum yang menaungi LDK. Itu sebabnya GAMAIS berada dalam naungan dan koordinasi FSLDK sesuai alur komunikasi nasional. GAMAIS pernah menjadi Puskomnas FSLDK, BP-Nas Jawa Barat, Puskomda, dan SC Dapat dikatakan bahwa GAMAIS ITB adalah LDK yang sangat terlibat dalam FSLDK. GAMAIS pernah diamanahi sebagai Puskomnas, Puskomda, BP Jawa Barat, BK SPMN, BK Web, dan sebagainya. Dalam struktur FSLDK, GAMAIS saat ini diamanahi sebagai : o Badan Khusus (BK) Standarisasi Pelatihan Manajerial Nasional (SPMN) (2007/2010) BK SPMN memiliki fungsi utama dalam percapatan LDK nasional. Beberapa tugas yang diamanahi sebagai BK SPMN ialah membuat buku Manajemen Dakwah Kampus dan memberikan training manajemen LDK ke kampus-kampus. Dahulu BK SPMN GAMAIS ITB bekerja sama dengan SALAM UI dalam membuat buku “Risalah Manajemen Dakwah Kampus”. Untuk saat ini, BK SPMN diamanahi kepada GAMAIS ITB saja. Program yang akan diluncurkan ialah membuat buku Manajemen Lembaga Dakwah Kampus serta membentuk SPMN Training Center. o Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda) Bandung Raya (2006/2008) Puskomda Bandung Raya merupakan LDK yang ditunjuk sebagai koordinator LDK-LDK di Daerah Bandung Utara. Puskomda Bandung Raya periode 2006-2008 adalah GAMAIS ITB yang terpilih saat FSLDKD XIX di UNSIL Tasikmalaya tahun 2006. o LDK pendamping sektor Bandung Tengah GAMAIS ITB bertanggung jawab terhadap LDK-LDK yang berada di sektor Bandung Tengah. Bersama LDK Unisba, GAMAIS bertugas melakukan percepatan dan pendampingan LDK-LDK seperti di Polman, STKS, ST Inten, dan lain sebagainya.
GAMAIS ITB adalah LDK di Indonesia yang dinilai mapan, mandiri, dan mempunyai potensi lebih di Indonesia. Dalam konstelasi nasional tidak banyak LDK yang telah sampai pada level LDK mandiri. Potensi ini menjadikan GAMAIS ITB dituntut untuk dapat berperan dalam mengakselerasi LDK lain di Indonesia agar mencapai level mandiri dalam waktu yang cepat. Berbagai pencapaian yang telah dilakukan GAMAIS ITB telah membuktikan bahwa GAMAIS ITB sudah siap untuk melakukan pelebaran sayap ke seluruh Indonesia. Dengan sistem Intenal yang sudah lengkap, GAMAIS ITB diharapkan bisa menstimulus kemampuan manajemen pengelolaan LDK dalam bentuk training, coaching maupun konsultasi serta penyusunan buku-buku panduan dakwah yang berisfat operasional dan menginspirasi para stakeholder LDK di seluruh Indonesia. GAMAIS ITB akan melakukan fungsi akselerasi ini dalam naungan panji FSLDK yang dimana GAMAIS ITB bergabung di dalamnya. Selain itu GAMAIS ITB diharapkan bisa menjadi pemegang kebijakan strategis bagi kemajuan dan pertumbuhan LDK se-Indonesia. Kontribusi nyata GAMAIS ITB di dalam kancah FSLDK ini harus terus teruji dan meningkat. GAMAIS ITB harus bisa menjadi inisiator ulung dalam isu-isu atau agenda dakwah yang bisa diterapkan. GAMAIS ITB juga akan selalu memberikan masukan yang berarti untuk FSLDK. Sebagai sebuah LDK mandiri, GAMAIS ITB siap menjadi akselarator dakwah dalam hal pengelolaan LDK yang cerdas, sistematis, sinergis serta terarah.
Gamais go Internasional Kebutuhan akan adanya ekspansi dakwah semakin tinggi. Islam, yang merupakan agama rahmatan lil alamin, haruslah menjadi agama yang mengglobal. Tugas manusia untuk mewujudkan kekhalifahan di muka bumi agar membuat dakwah ini tidak “dinikmati” sendirian. Potensi GAMAIS sebagai LDK mapan, membuat GAMAIS sebagai rujukan bagi LDK-LDK nasional, mempunyai berbagai peluang untuk memulai visi dakwah kampus internasional. Institut Teknologi Bandung, yang merupakan “world class university” juga merupakan tantangan sekaligus kesempatan bagi GAMAIS untuk merealisasikan gagasan besar ini. Mewujudkan Dakwah Kampus go internasinal dimulai dari membangun jaringan LDK dengan kampus di berbagai belahan dunia. GAMAIS ITB berada di Indonesia, yang merupakan negara yang terletak di wilayah ASEAN, sudah sewajarnya mulai melebarkan dakwahnya dengan LDK yang ada di wilayah ini. Begitu juga dengan LDK yang berada di belahan bumi lain, dengan bantuan teknologi yang ada sekarang, GAMAIS ITB dapat menginisiasi adanya jaringan dakwah kampus internasional. “FSLDK go internasional 2014”, merupakan sebuah visi jangka panjang FSLDK untuk dapat memperluas jaringan dakwah kampus hingga melebihi lingkup nasional. Visi besar ini dilahirkan untuk memenuhi tututan kebutuhan yang sudah disebutkan di awal tadi, melalui dakwah yang berbasis di kampus-kampus di luar Indonesia. FSLDK, yang notabenenya merupakan organisasi pemuda terbesar kedua se-Asia, sudah sewajarnya pula dapat melebarkan sayap dakwahnya. GAMAIS ITB, yang berada dalam naungan FSLDK, dapat memanfaatkan besarnya jaringan yang sudah ada di FSLDK untuk dapat mengekspansi dan membentuk jaringan yang lebih besar lagi.
Ekspansi dakwah harus semakin meluas, tidak hanya berurusan di dalam negeri, namun juga harus mulai memikirkan yang lebih global. Barisan dakwah ini harus mulai diatur rapih dan tentu saja penambahan personel disetiap lini. Jika semua aspek mempunyai pandangan dan gerak yang sama, insya Allah barisan dakwah ini akan kuat dan siap membawa dunia ini ke arah yang lebih baik. Perluasan jaringan LDK ke manca Negara terutama di negara-negara tetangga dan negara Islam. Seperti malaysia, singapura, brunei, australia yang dekat dengan Indonesia secara geografis, maupun negara Arab Saudi, Iran, Pakistan, Uni Emirated Arab, Mesir, dan Palestina yang juga merupakan negara dengan penduduk Islam. Negara lain yang punya jaringan mahasiswa muslim maupun komunitas muslim Indonesia di negara tersebut menjadi penjajakan awal langkah GAMAIS ITB dalam memeperkuat jaringan dakwah ini. Sebuah harapan di masa yang akan datang terbentuknya FSLDK di luar negeri dengan persamaan pandangan dan gerak. Pergerakan GAMAIS ITB dalam memperluas jaringan ini bertujuan untuk dua tujuan utama. Pertama, dengan jaringan yang luas, bisa memantapkan kondisi Internal GAMAIS ITB sendiri, penjalinan komunikasi maupun pergerakan bersama diharapkan bisa menstimulus dan menambah wawasan GAMAIS ITB. Kedua, GAMAIS ITB yang tergabung dalam FSLDK mempunyai misi untuk sebagai “tim pendahulu” program FSLDK go internasional 2014. GAMAIS ITB diharapkan bisa membuka jaringan ini secara bertahap sehingga ketika pada saatnya bisa di integrasikan dengan FSLDK dalam hal gerak dakwah dan kelembagaan. -
GAMAIS dan Isu Isu yang muncul harus disikapi dengan bijaksana, karena titik tolak penyikapan yang dilakukan akan membentuk sebuah paradigma atau pandangan baru di masyarakat. Oleh karena itu, GAMAIS ITB wajib berperan aktif dalam penyikapan isu dengan metode yang tepat guna membentuk paradigma atau pandangan yang bermuatan nilai-nilai islami dan ilmiah. GAMAIS ITB mempunyai tanggung jawab moril lebih sebagai lembaga dakwah kampus. Peran utama GAMAIS dalam hal ke-isu-an ini ada empat hal, Pertama , GAMAIS ITB sebagai gerbang opini di setiap isu yang muncul, dalam hal ini GAMAIS ITB selalu cepat tanggap akan Isu yang beredar dan segera mampu memberikan sebuah pandangan terhadap Isu ini. Kedua, dalam perannya sebagai leader opinion GAMAIS ITB harus mampu memberikan penjelasan yang baik dan memberikan opini yang telah dikaji di Internal GAMAIS ITB kepada masyarakat luas. Mempunyai sikap akan setiap Isu adalah tanggung jawab Lembaga Mahasiswa sebagai Guardian of value dan peran LDK sebagai lembaga Dakwah. Ketiga, GAMAIS ITB diharapkan menjadi inisiator yang aktif dan cerdas terhadap penyikapan Isu ini. Penyikapan isi harus ditanggapi dengan cepat dan cerdas serta metode yang tepat. Keempat, Aksi atau reaksi yang dilakukan GAMAIS ITB dalam menyikapi isu ini diharapkan bisa mengimbangi perang pemikiran terhadap pemikiran anti-syariah dan anti-produktif yang beredar. Dalam perjalanannya GAMAIS ITB membagi skala isu dibagi berdasarkan skala waktu dan luas. Berdasarkan skala waktu dibagi menjadi dua hal, pertama,isu tematik atau isu kondisional atau isu kontemporer. Isu ini bersifat sementara dan tidak lama. Isu-isu ini harus ditanggapi dengan cerdas karena semua permasalahan umat adalah permasalahan Islam. Seperti, Isu Undang-undang anti pornografi dan pornoaksi, Isu kebijakan pendidikan, Isu Kemiskinan rakyat, Isu Aliran Sesat, Isu momen Ramadhan dan lainnya. Kedua. Isu yang bersifat tetap atau jangka waktu yang lama, seperti isu Penjajahan rakyat palestina, Isu HAM, dan lainnya. Selanjutnya Isu berdasarkan luas ranah, dibagi
menjadi tigak hirarki,pertama, isu skala lokal dalam hal ini lingkup Bandung Raya dan Jawa Barat. Kedua Isu Nasional atau skala Indonesia, dan Ketiga Isu skala Internasional atau dunia.
Pandangan Palestina
GAMAIS ITB
Atas Permasalahan
1. Palestina adalah satu-satunya tempat di dunia kontemporer dimana masih terjadi kolonialisasi model kuno. Palestina merupakan pusat dunia, strategis baik secara potensi sumber daya alam, ekonomi, politik, maupun militer. Indonesia-Palestina 2. Indonesia adalah negara konstitusional, yang dalam pembukaan UUD ’45 menegaskan sikap anti-penjajahan. Maka, bagi bangsa Indonesia, penjajahan terhadap bangsa manapun sama artinya dengan penjajahan terhadap bangsa dan tanah air sendiri. Sejatinya, dalam konteks perlawanan terhadap penjajahan, tanah air Indonesia tidak hanya sebatas dari Sabang hingga Marauke, namun lebih dari itu, dari Jakarta hingga Jalur Gaza. 3. Palestina adalah bangsa yang sangat peduli dengan penderitaan bangsa orang lain, termasuk terhadap bangsa Indonesia. Pada masa-masa perjuangan kemerdekaan di Indonesia, M. Ali Taher, Perdana Menteri Palestina, menyumbangkan seluruh uangnya dari Bank Internasional untuk dana perjuangan muslim Indonesia. Di saat Agresi Militer I dan II terjadi, Palestina bersama dengan Mesir, Irak, dan negara-negara muslim yang lain, melakukan boikot dan demonstrasi anti-Belanda. Palestina adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, setelah sebelumnya juga melakukan upaya diplomasi untuk Indonesia. Ditengah derita mereka, hidup bertahun-tahun di tenda-tenda dan rumah-rumah darurat, rakyat Palestina masih sempat mengirimkan sumbangan untuk korban gempa dan Tsunami di Aceh. Zionis-Israel-Yahudi 4. Israel tidak memiliki akar sejarah sebagai penduduk asli Palestina. Kedatangan mereka, dari permulaan akhir periode sebelum lahirnya Isa bin Maryam sampai permulaan Masehi, hanyalah sebagai imigran dari Mesir. Jauh sebelum masuknya Israel, Palestina telah dihuni oleh bangsa Kana’an. Hal ini disebutkan dalam Injil dan Alqur-an. Hukum Internasional menyatakan bahwa yang berdaulat atas suatu wilayah adalah mereka yang pertama kali mendiami wilayah tersebut dan menunjukkan bukti eksistensi mereka atas wilayah tersebut berupa aktivitas dan bukti-bukti fisik yang menunjukkan kedaulatan mereka atas wilayah
tersebut. Karena itu, bangsa Kana’an yang merupakan nenek moyang Arab Palestina saat ini adalah pemilik sah tanah Palestina. 5. Israel telah menimbulkan berbagai kerusakan dan kerugian dalam berbagai aspek dan bagi banyak pihak. Terorisme Israel terus melakukan okupasi secara biadab di atas tanah sah bangsa Palestina, mengusir para penduduk asli, dan melakukan teror dan pembantaian terhadap ibu-ibu, orang tua, pemuda, serta anak-anak yang tidak mau mengikuti ambisi hewani Israel. Hal ini menimpa seluruh rakyat Palestina tanpa pandang bulu. Praktik bumi hangus Deir Yasin menjadi bukti penodaan terhadap 400 masjid dan 400 gereja. 6. Israel berdiri diatas ideologi yang rasis, politis, dan teroris. Itulah sebabnya kenapa rencana deklarasi mereka di Jerman diboikot dan diprotes oleh para rabi, sampai kemudian harus mencari tempat yang lain, yaitu Swiss. Alasan tersebut pula yang kemudian melatari kebijakan PBB bahwa gerakan zionis Israel adalah terlarang, sebelum kemudian lobi-lobi Yahudi berhasil menghapuskannya. Umat Islam 7. Palestina bagi umat Islam merupakan masalah utama. Palestina adalah tanah waqaf umat Islam, tempat berdirinya Masjid al-Aqsha—kiblat pertama umat Islam, tempat dilahirkannya nabi-nabi pilihan, tempat Isra’ Rasulullah saw, serta tempat yang diberkahi. Tidak seperti masjid al-Haram yang Allah jamin penjagaan atasnya, penjagaan atas Masjid al-Aqsha adalah tanggung jawab umat Islam. 8. Penegakan keadilan, pembelaan serta menumbuhkan solidaritas atas tanah suci Palestina adalah kewajiban bagi tiap-tiap muslim karena antara muslim yang satu dengan muslim lainnya adalah bersaudara. Pembebasan ! 9. Bangsa Palestina sangat membutuhkan dukungan dari bangsa lain, termasuk Indonesia. Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai sumbangsih kita bagi Palestina, yaitu: memahami kondisi dan problematika Palestina kemudian mensosialisasikannya sehingga segala potensi dapat dikerahkan untuk membantu perjuangan rakyat Palestina, menyelamatkan haknya, dan membebaskan Palestina dari penjajahan. 10. Lakukan yang kita bisa. Mulai dari yang kecil yaitu dengan menghentikan membeli produk yang menyokong pendanaan Yahudi. Mulai dari diri sendiri, sadarkanlah diri ini bahwa Palestina adalah tanggung jawab kita sebagai umat Muslim. Yang terakhir, mulailah dari saat ini!
Antara GAMAIS ITB dan IA GAMAIS Kategori GAMAIS ITB dan Pemerintah
Potensi GAMAIS ITB Pemerintah SDM (mahasiswa) Pemegang Kebijakan Idealisme Banyak Perangkat (Kepresidenan, Kepekaan Lingkungan Kementerian, Pemda, Program Kerja dsb) Tahunan Anggaran Pemerintah Visi Misi Organisasi (APBN & APBD) Jaringan Program-program dsb Pembangunan Jaringan Daerah, Nasional maupun Internasional dsb
Harapan 1.
Terjalin dan terbina hubungan yang kooperatif dengan memanfaatkan potensi yang dimilki masing-masing pihak
2.
Eksistensi Gamais di lingkup DaerahNasionalInternasional
Antara GAMAIS ITB dan Pemerintah Kategori GAMAIS ITB dan IA GAMAIS
Potensi GAMAIS ITB IA GAMAIS SDM (mahasiswa) Jaringan Alumni Idealisme Dana Kepekaan Lingkungan Pengalaman (jika dilihat Program Kerja Tahunan dari usia) Visi-misi organisasi Program Kerja IA Gamais Jaringan Cita-cita IA Gamais dsb (jangka pendek dan panjang) dsb
Harapan 1.
Terjalin dan terbina hubungan yang mengedepankan aspek kekeluargaan dan silaturrahim
2.
Dari banyak potensi yang dimiliki kedua belah pihak, diharapkan terjalin simbiosis mutualisme (tidak mendzalimi satu sama lain)
Strategi Hubungan GAMAIS ITB dengan IA GAMAIS dan Pemerintah Kategori Gamais dan IA Gamais
Gamais dan Pemerintah
Harapan Strategi Terjalin dan terbina Sharing Gamais-IA Gamais hubungan yang Silaturrahim Gamais ke IA Gamais mengedepankan aspek Penjagaan hubungan (via silaturrahim, kekeluargaan dan sms, email, dsb) silaturrahim
Parameter Keberhasilan Harapan tercapai Pewarisan jaringan pada tiap kepengurusan terjadi dengan baik
Dari banyak potensi yang Menjalin kerja sama dalam berbagai dimiliki kedua belah bidang (berkaitan dengan rencana pihak, diharapkan kerja setiap departemen di Gamais) terjalin simbiosis Memanfaatkan event–event yang mutualisme (tidak diadakan oleh Gamais dan IA Gamais mendzalimi satu sama lain)
Harapan tercapai Memilki data jaringan alumni yang potensial Setiap departemen di Gamais sudah memiliki jaringan alumni yang terkait dengan ranah garapnya masing Harapan tercapai Pewarisan jaringan pada tiap kepengurusan berjalan dengan baik Setiap departemen di Gamais memilki jaringan ke elemen pemerintahan yang terkait dengan ranah garapnya di Gamais
Terjalin dan terbina hubungan yang kooperatif dengan memanfaatkan potensi yang dimilki masingmasing pihak
Pendataan elemen pemerintahan di berbagai bidang (sosial, budaya, pendidikan, hankam, ekonomi, dsb) Observasi ke kantor-kantor pemerintahan berkaitan dengan agenda yang akan mereka laksanakan (bisa via website maupun telepon) memanfaatkan event-event yang diadakan Pemerintah menjalin kerjasama dengan elemen Pemerintah (berkaitan dengan proker setiap departemen di Gamais) Penjagaan hubungan (via undangan, silaturrahim, email, dsb)
Eksistensi Gamais di Memanfaatkan segala ’pintu’ lingkup Daerah-Nasionalpenghubung dengan berbagai kepala Internasional pemerintahan baik lingkup daerah, pusat maupun luar negeri (jalur media, tokoh, ormas, dsb) Penjagaan hubungan (via undangan, silaturrahim, dsb) Penjagaan dan peningkatan image Gamais yang baik di hadapan publik
Harapan tercapai Eksistensi meliputi : Gamais sebagai salah satu unit kegiatan mahasiswa Islam ITB yang populis dan memiliki sikap serta kepekaan terhadap isu-isu yang ada di tengah masyarakat (nasional maupun internasional)
Deskripsi Hubungan GAMAIS dengan IA GAMAIS IA gamais merupakan wadah bagi semua alumni mahasiswa Islam ITB. Hubungan Gamais dengan IA Gamais akan seperti hubungan antara IA ITB dengan ITB ataupun, namun dengan lebih menekankan pada sisi kekeluargaan. Gamais dengan IA Gamais diharapkan akan banyak menjalin hubungan, baik yang berupa hubungan kekeluargaan seperti pemberian masukan bagi Gamais oleh IA Gamais ataupun sebaliknya, kunjungan dari personil Gamais ke para alumni ataupun ke kantor sekretariat IA Gamais, maupun hubungan kerja sama yang bersifat profesional seperti menjadi panitia kegiatankegiatan IA Gamais, kerjasama ekonomi, kerjasama beasiswa Gamais, dan sebagainya.
Selain itu, untuk kedepannya hubungan Gamais dengan IA Gamais tidak hanya diwakili oleh departemen Humas Eksternal Kampus, melainkan juga departemen-departemen lainnya yang ada di Gamais. Humas Eksternal Kampus berfungsi sebagai penginisiasi hubungan tersebut. Dengan cara seperti ini, diharapkan departemen-departemen lainnya yang ada di Gamais akan memiliki kemandirian dalam berhubungan dengan Alumni sehingga departemen Humas Eksternal Kampus dapat mengembangkan jaringan lebih luas lagi.
Deskripsi Hubungan GAMAIS dengan Pemerintah Konteks Pemerintah dalam hal ini meliputi pemerintah yang ada di tingkat Nasional, Propinsi, Kota, Kecamatan, Kelurahan hingga RW / RT. Hubungan Gamais dengan Pemerintah akan bersifat kerja sama profesional di berbagai bidang ataupun keikutsertaan Gamais (dalam hal ini adalah berupa dukungan) dalam program-program Pemerintah, seperti Bandung Agamis 2008. Kerjasama akan dilakukan dengan berbagai elemen pemerintahan (misal:pemda, depdiknas, depag, dan lain sebagainya). Hubungan dengan Pemerintah diharapkan dapat dibangun secara bertahap dari lingkup yang paling kecil (RT/ RW) hingga lingkup yang paling luas (pusat). Hal ini dimaksudkan agar keberadaan Gamais dapat dirasakan dari lingkungan sekitar terlebih dahulu.
Alur Data dan Informasi Secara s truktural , s etiap jaringa n Le mba ga Dakwa h yang b erada sat u lev el dibawah l em ba ga dakwah yang lain harus mengalirkan dat a dan info rmasi k e lemba ga dakwah satu le vel diatas nya. Latar Belakan g
Orientasi Pe ndat aan
Me mus atkan Data
Me mudahkan Penda taan
Me nghindari yang
Eve nt
p enggunaan
tidak
tempatnya.
pada
Syiar
Kompilasi D ata basi s
Data LD P+ LDF/S+LD PS
massa, Biro
Humas
Data Jari nga n LD P=
GAMAIS
ITB Pro yek GAMAIS ITB
Data Jari nga n LDF/S = Data LD F/S +L DPS Data Jari nga n LD PS = Data LD PS
Prosedur Operasional Standar Pandangan umum 1. Setiap kader jaringan memiliki perangkat pembangun jaringan. (mis. Kartu Nama, identitas Gamais: jaket Gamais, kaos Gamais dll.) 2. Memiliki database seperlunya untuk kepentingan membangun jaringan. 3. Tertanam pemahaman jaringan yang berjaringan. Dengan kata lain, jaringan yang ada merupakan sumber penemuan jaringan berikutnya. 4. Kemampuan berkomunikasi, bernegosiasi dan inisiatif yang baik. 5. Mendokumentasikan pengalaman dalam membentuk jaringan.
Perspective Event External Stakeholder Networking 1. Sebagai seorang kader jaringan seyogyanya memiliki sense untuk mengetahui informasi yang beredar di kalangan stakeholder,
2. Ketika sudah mengetahui ada event(kajian, seminar, forum, training,dll) yang berpotensi untuk menambah jaringan, maka hal yang mesti dilakukan adalah siapkan a. Dana untuk mendaftar atau investasi transportasi b. Kartu Nama untuk dibagikan, dan c. Operational atau pendekatan untuk membuka peluang bertambahnya jaringan. 3. Tetapkan sasaran strategis jaringan yang akan dibangun, 4. Berangkat dengan keyakinan bahwa jaringan yang akan kita dapatkan adalah orang utama yang hadir, 5. Lakukan pendekatan untuk bisa berinteraksi dengan sasaran tersebut, 6. Setelah berinteraksi, minta dan simpan kartu namanya, catat no. HP target, dan usahakan ada no. HP yang bisa dihubungi ketika sulit mendapatkan no. HP-nya langsung, 7. Buat agar sang target mengenal baik kita. E.g. beri kartu nama kita dll, 8. Ingatkan kembali dengan sms, 9. Berharap hanya kepada Allah agar jaringan terbentuk dan dokumentasikan apa yang telah didapat, dan 10. Laporkan kepada lembaga dakwah bersangkutan dan mengirim data terbaru sampai Lembaga Dakwah Pusat.
Perspective Alumnus External Stakeholder Networking 1. Alumni memiliki jaringan yang sangat luas. Dan karena alumni dekat dengan lembaga dakwah maka melibatkan mereka merupakan suatu pendekatan yang baik. 2. Ketika jaringan alumni sudah terbentuk, maka ada koordinator yang menjadi penghubung antara lembaga dakwah dan alumni. Dengan demikian, cari no. Kontaknya dan berinteraksilah. 3. Ketika jaringan alumni belum terbentuk, maka tahap-tahap berikut dapat menjadi acuan dalam membentuk jaringan alumni yang Elaborate. a. Membentuk tim Alumni yang fokus untuk mengangani jaringan di Alumni, b. Mendapatkan data pejabat strategis lembaga dakwah yang berpotensi adanya interaksi lebih jauh, c. Memetakan rantai jaringan dengan bantuan pejabat strategis yang kita dapat baik ke generasi sebelumnya maupun sesudahnya, d. Mengadakan pertemuan dengan jaringan yang telah ada,
e. Ketika sudah sedikit terbentuk, adakan forum alumni yang bertujuan membahas konsep alumni lembaga dakwah ITB, f.
Mengusulkan program atau pertemuan yang lebih besar secara rutin. Diusulkan Lembaga Dakwah sekaligus menjadi eksekutor program,
g. Targetnya terbentuk rantai jaringan dengan misi awal membentuk komunitas yang berfungsi menjaring aspirasi alumni, h. Setelah itu, dokumentasikan apa yang dilakukan, analisis, ukur kinerja, evaluasi, dan laporkan data dan informasi yang terbentuk kepada Jaringan Lembaga Dakwah sampai level Lembaga Dakwah Pusat, i.
Insya Allah jaringan sudah terbentuk. Dengan demikian kita bisa beralih ke pemeliharaan jaringan.
4. Rancang dan Petakan jaringan alumni yang terbentuk. 5. Temukan peluang untuk berinteraksi lebih jauh.
Standard Operational Procedure Memelihara Jaringan 1. Data dan Informasi yang terdapat di masing-masing Jaringan Lembaga Dakwah ITB digunakan untuk mendata jaringan yang dapat dilibatkan. 2. Memberikan kartu ucapan untuk agenda, peringatan atau kepentingan tertentu.mis: Kartu Ucapan Perayaan Hari Besar Islam, kartu Ucapan atas prestasi yang didapat, kartu ucapan Milad. 3. Setelah itu adakan kunjungan rutin kepada stakeholder untuk penjaringan aspirasi. 4. Lebih jauh, memberi tanda tahunan dengan mengirimkan souvenir seperti kalender, pembatas buku, profile kepengurusan yang bernuansa Lembaga Dakwah bersangkutan. 5. Maintenance terwujud dengan melibatkan stakeholder dalam program kerja lembaga Dakwah. 6. Pada akhirnya, Lembaga Dakwah mengadakan pertemuan seluruh stakeholder jaringan lembaga dakwah pada saat tertentu. Mis. Pada saat sosialisasi kepengurusan yang baru.
Standard Operational Procedure Publikasi Event Lembaga Dakwah ITB 1. Agenda Syiar Lembaga Dakwah yang berpeluang menyerap massa besar memiliki peluang untuk di publikasikan keluar wilayah sekitar Lembaga Dakwah ITB. 2. Agenda Syiar memiliki niat untuk menyebarkan agenda ke massa yang lebih luas.
3. Penanggung jawab publikasi acara berkoordinasi dengan Jaringan Lembaga Dakwah di level manapun, minimal satu bulan sebelum berlangsungnya agenda syiar. 4. Penanggung jawab publikasi tersebut membawa media publikasi dan press release untuk keterangan kontekstual acara. 5. Menyepakati kerjasama publikasi keluar wilayah sekitar lembaga dakwah ITB. 6. Membuat keperluan administrasi agenda syiar dengan tujuan menembus batas birokrasi jaringan di luar.
Antara Pusat dan Wilayah Variabel Le mbaga Dakwah Pusat
Inte rnal L em baga Rektorat,
Eksternal Lemba ga Alumni GAMAIS ITB
Ko mponen Mahasiswa
Pri vat e S ec tor (O rmas,
(Unit, KM, hi mpunan),
Company Profit,
Karyawa n Ka mpus,
Parpol,m edia)
Lembaga Profi t dan Non-
Public Sector ( Birokrasi
Profi t Kampus
Pe merintah, D PR)
Dos en secara u mum.
Third Sector( LSM, Ya yasan) FSLD K
Le mbaga Dakwah Wilayah
Dekan dan Jajarann ya
Alumni LDP S/LD F/S,
Karyawa n Fakultas
Se ct or Pri vat dan Se ct or
Dos en
Public
Himpunan Mah asiswa
FSLDF. ( e.g: JRMN)
LD PS
Levelisasi LDFS dan LDPS Variabel Eksistensi Lembaga
Muda Masih dianggap sebagai komunitas kemahasiswaan biasa.
Madya Dalam skala fakultas/sekolah/prodi, kegiatannya selalu menarik perhatian massa dan Juga dalam skala kampus sudah mulai terdengar kiprahnya
Luas jaringan
Skala Birokrat fakultas/sekolah/prodi alumni dan organisasi mahasiswa internal kampus. Juga sudah mulai mengikuti kegiatan yang diadakan LDP GAMAIS ITB
Sudah menjamah elemen di luar falultas/sekolah/prodi,dan jaringan eksternal kampus skala regional. Dan mulai mensinergikan dakwahnya di luar fakultas/sekolah/prodi
Pemanfaatan jaringan
Sebagai alat untuk membantu kegiatan LDFS/LDPS terutama terkait birokrasi dan pendanaan
Mulai bersinergi untuk membantu kelancaran aktivitas dakwah di internal kampus.
Mandiri Sudah dipandang sebagai lembaga “terhormat” oleh massa fakultas/sekolah/prodi. Juga disegani dalam skala kampus sebagai teladan bagi LDF/LDPS lain di dalam maupun luar kampus ITB. Sering pula diajak untuk bekerja sama dengan lembaga lain. Sudah menjamah ke berbagai perusahaan nasional, elemen dan organisasi nasinal bahkan mulai ke internasional
Dapat bersinergi dengan elemen lain, intra dan ekstra fakultas/sekolah/prodi dan kampus, untuk berdakwah bahkan mendakwahinya
Peran Mahasiswa Dalam Era Musyarokah Kondisi Umat Islam di Indonesia Umat Islam saat ini berada pada kondisi yang sedang terpecah-belah. Terpecah belah ini juga terjadi bukan karena sebuah sebab yang esensi, akan tetapi akibat sebuah hal yang tidak menjadi hal yang hakiki. Sebutlah permasalahan shalat ied yang selalu jadi bahan pembicaraan selama beberapa tahun ini terutama di Indonesia. Ketidaksanggupan negara timur tengah untuk membantu tetangga nya yakni palestina semakin memberi gambaran bahwa rasa persaudaraan dalam naungan aqidah ini tidak teraplikasikan dengan baik. Perkembangan dakwah Islam di Indonesia yang kian menunjukkan grafik peningkatan dari segi visual. Maksudnya adalah secara tampilan kasat mata Islam di Indonesia mengalami banyak kemajuan. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya muslimah yang berjilbab, buku-buku Islam yang
dijual dimana-mana. Kebebasan untuk berdakwah dan berbagai kemudahan lainnya. Akan tetapi sebagaiman manusia, masyarakat yang terdiri dari manusia memiliki sebuah inti yang dikenal dengan hati. Hati di sini adalah isi atau core dari masyarakat itu sendiri yang dituangkan dalam akhlaq masyarakat secara umum. Bukan hal aneh lagi melihat banyaknya kemaksiatan yang dipublikasikan secara massal, dan menjadi sebuah barang dagangan yang laku dengan mempublikasikan kemaksiatan itu sendiri. Posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbanyak di dunia serta sebagai negara yang mempunyai sistem pemeritahan demokrasi ini memberikan sebuha tuntutan baru bagi para aktifis dakwah dalam beramal. Pencapaian posisi gerakan Islam yang diterima oleh masyarakat umum dan membangun iklim demokrasi yang kondusif menjadi sebuah kebutuhan bagi kita semua. Gerakan Islam di Indonesia berkembang pesat dan tidak ada intervensi dari negara terkait perkembangan ini kecuali gerakan yang tidak sesuai aqidah yang lurus tentunya. Sehingga pembentukan gerakan Islam yang solid dan militan merupakan hal yang sangat mungkin dijalankan di Indonesia. Sedangkan sistem demokrasi merupakan sistem yang saat ini berkembang di pemerintahan Indonesia. Memurnikan kembali makna demokrasi dengan betul-betul menjadikan rakyat terlibat dalam keputusan kenegaraan dan menghapus rezim yang tidak adil adalah sebuah tujuan jangka pendek kita. Pemerintah haruslah diingatkan dengan cara yang baik agar pemerintahan yang baik dapat berjalan di Indonesia. Dengan adanya gerakan Islam yang terorganisir dengan baik, diharapkan bisa ikut serta dalam proses pengambilan politik kenegaraan, baik eksekutif maupun legislatif agar posisi ini diisi oleh orangorang yang berkompeten secara kafaah Ilmiy maupun Islam. Dengan keterlibatan dalam pengambilan kebijakan ini, pemerintahan bisa dijadikan wasilah atau kendaraan untuk mengamankan dan mendorong dakwah berkembang di Indonesia. Akan tetapi proses kebijakan top down dengan menggunakan intervensi struktural tidak akan begitu saja bisa berjalan dengan baik tanpa perubahan kultural di Indonesia. Iklim demokrasi yang baik juga akan berdampak pada artikulasi kekuatan umat. Kekuatan umat disini menjurus kepada umat Islam sebagai sebuah kesatuan dengan landasan aqidah dan dinaungi oleh seorang amirul mukminin yang adil. Kebebasan berdakwah di negara yang berdemokrasi akan sangat dihargai dan tidak ada intervensi dari pemerintah. Indonesia saat ini memang sudah mencapai tahapan dimana Intervensi pemerintah sudah minim, akan tetapi intervensi terhadap agenda dakwah seringkali terintervensi oleh warga atau masyarakat yang antipati oleh Islam.,Serta percepatan pembangunan akar dakwah, dengan pendekatan kultural dari masyarakat. Pembentukan akar dakwah yang kuat akan menjadikan masyarakat menjadikan Islam sebagai sebuah sistem dan tata nilai kehidupan, atau norma dengan istilah lain. Kekuatan ini akan menimbulkan kearifan lokal yang di masa yang akan datang akan sulit di intervensi. Setelah kekuatan intervensi struktural dan kekuatan kearifan lokal kultural masyarakt terbentuk, maka pembentukan masyarakat Islami di Indonesia menjadi sebuah keniscayaan. Tantangan yang ada di Indonesia saat ini bagaikan sebuah momen ujian bagi gerakan islam dalam menjalankan amanah dakwahnya. Kebersatuan umat saat ini menjadi prioritas yang harus didahulukan dan masa ujian ini sebetulnya menjadi sebuah perjuangan untuk para aktifis dakwah dalam menjalankan agenda reformasi di Indonesia. Reformasi yang terjadi di semua lini kehidupan tentunya. Perubahan sistem hukum yang adil dan tidak memihak, perubahan sistem politik yang
bersih dan memihak rakyat, perubahan sistem sosial yang tidak berkesenjangan dan sejahtera, perubahan sistem ekonomi yang berbasis potensi lokal,serta reformasi akhlaq dan pendidikan yang membuat para pelajar memiliki budi pekerti untuk membungkus kemampuan kelimuan yang dimilikinya. Islam di turunkan untuk semua manusia, dan menjadi hakekat dakwah bersifat internasional, atau tidak dibatasi dengan batas administratif teritorial negara. Salah satu model gerakan Islam adalah dengan kerja sama, dengan bekerja sama kekuatan ini bisa lebih kuat serta dengan jaringan yang solid gerakan dakwah akan bisa lebih masif. Kerjasama bersifat internasional ini bisa dengan antar negara islam agar gerakan dakwah bisa lebih kongkrit, dan terdengar gaung serta terasa perubahannya secara global. Dengan kekuatan jaringan yang kuat ini diharapkan pula dapat mengurangi tekanan penguasa terhadap gerakan Islam diberbagai negara. Gerakan masif dan terstruktur dengan baik dibawah naungan aqidah ini bisa dijadikan awal mula gerakan kerjasama untuk perubahan masyarakat secara Internasional. Musyarokah menjadi pilihan Perkembangan pemikiran dan gerakan Islam kontemporer di Indonesia berkembang dengan pesat. Pemikiran ini banyak bermunculan seiring arus informasi semakin cepat dan mudah di akses. Fase penjajahan terhadap umat Islam selama beberapa puluh tahun dan berujung pada kejatuhan khilafah Islam pada tahun 1924, Hal ini berakibat pada kondisi sosio-psikologis kaum marginal umat muslim dan seakan-akan umat muslim ‘hidup terpisah dengan masyarakat umumnya’ . Terpisah ini terlihat di dunia nyata dimana umat muslim tertinggal dari segi pengetahuan dan teknologi. Peradaban barat saat ini menguasai hampir ¾ dunia dengan sebuah kekuatan yang dahulu pula membuat Islam bisa menguasai dunia, yakni pendidikan dan teknologi. Dunia Islam saat ini seperti hanya mengenang kejayaan masa lalu dan terkesan pragmatis dengan kemenangan-kemenangan yang sebetulnya bukan dilakukan oleh generasi Islam saat ini. Perjuangan identik dengan permulaan gerakan bawah tanah dimana gerakan tidak tampak dan sulit di identifikasi. Perjuangan aktifis yang hidup dari penjara ke penjara atau pengasingan demi pengasingan atau pengejaran yang panjang, atau bahkan pemasungan karir dan potensi ekonomi yang dimiliki oleh individu ini. Karena gerakan yang tidak tampak di permukaan, kepercayaan publik dan daya inklusifitas aktifis ini melemah. Pasca Konferensi Asia-Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955 banyak negara di Asia Afrika memperoleh kemerdekaan secara perjuangan militer maupun hadiah kemerdekaan dari negara penjajag. Akan tetapi, kemerdekaan suatu negeri terkadang tidak diikuti dengan kemerdekaan gerakan Islam. Kemerdekaan gerakan Islam belum bisa tampak, hal ini bisa dilihat dari mentalitas marginal para aktifi, irrasional dan mistis. Musyarokah adalah salah satu bukti kemerdekaan gerakan Islam. Tidak defensif tapi penetratif dan ofensif. Tidak reaktif tapi pro aktif. Selalu mampu mengambil kebaikan yang tersisa dan melakukan akumulasi atasnya. Tidak dapat semua, tidak berarti membuang semua. Mampu memilih ketika dihadapkan pada pilihan yang sulit, mencari yang paling ringan keburukannya. Selalu berpikir jauh kedepan, antisipatif, mencegah kemudhorotan yang lebih besar dan sekaligus mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya.
Musyarokah memberi pembelajaran dan pembentukan sikap mental sebagai pemimpin yang mengayomi dan memerintah, khalifah yang memelihara dan memakmurkan, dan bukan sematamata sebagai pendobrak dan pemberontak. Terobosan-terobosan besar dalam siroh nabawiyah selalu di awali oleh adanya musyarokah dalam rangka pengumpulan kekuatan struktur dan masyarakat untuk sebuah perjuangan yang lebih luas, berat, dan kasar. Oposisi memerlukan kecerdikan, musyarokah perlu kecerdikan yang lebih lagi. Oposisi memerlukan kesabaran, musyarokah memerlukan kesabaran di atas kesabaran. Oposisi memerlukan orasi, musyarokah memerlukan bukan hanya orasi, tetapi juga kemampuan diplomasi. Oposisi frontal, musyarokah persuasif dan penuh siasat. Oposisi bersiasat dari luar, musyarokah bersiasat dari luar dan dari dalam. Ujian dalam beroposisi nampak jelas dan keras, ujian dalam bermusyarokah samar dan halus, tetapi dapat menghabisi akar gerakan. Oposisi frontal, musyarokah persuasif. Peran Gerakan Mahasiswa dalam Masa Musyarokah Pertama, Mahasiswa sebagai guardian of value menjadi pioner gerakan moral. Dimana mahasiswa sebagai kelompok penekan kebudayaan yang negatif. Perubahan ini diharapkan bisa mendorong dari dalam mahasiswa itu sendiri sehingga masyarakat madani bisa terbentuk secara kultural. Kedua, Gerakan mahasiswa yang didalamnya terdapat organisasi kemahasiswaan memilki peran strategis dalam pembentukan karakter pemimpin, dengan menjadikan organisasi mahasiswa sebagai tempat berekspresi dan berkreasi,serta pelopor bagi generasi dan zamannya. Ketiga, Mahasiswa berada di antara rakyat dan pemerintah. Mahasiswa mempunyai peran dalam menyambungkan aspirasi rakyat kepada pemegang kebijakan, yakni pemerintah. Gerakan mahasiswa adalah mata masyarakat, lidah masyarakat dan tangan masyarakat. Perlu disadari bersama bahwa mahasiswa adalah perwakilan masyarakat yang paling idealis dan murni. Gerakan mahasiswa saat ini banyak mendapat apresiasi baik dari masyarakat. Keempat, mahasiswa sebagai da’i sudah sejatinya menjadi kumpulan orang-orang yang paling peka terhadap kondisi sekitar. Perubahan masyarakat yang kian berkembang dan banyak pengaruh luar yang membuat tata nilai maupun norma yang ada semakin tidak dijaga membuat Islam hanya sebagai hiasan dalam kartu penduduk saja. Hal ini membuat para aktifis dakwah yang bergabung dalam gerakan dakwah tampak inklusif, dan menimbulkan kesan gerakan islam terpisah dari umat islam itu sendiri. Gerakan mahasiswa tidak boleh seperti itu, gerakan islam mahasiswa harus menyatu dengan umat. Jika, keadaan seperti ini terindikasi,maka mahasiswa harus bisa memberi peringatan dini, agar para orang yang tergabung dalam gerakan ini bisa menyatu dan bergabung lagi bersama umat. Kelima, Sinergi dalam harmoni. Musyarokah bukan berarti seragam, tetapi berperan dengan benar dalam posisi masing-masing, syarat terpenting adalah komunikasi dan koordinasi yang intensif dan rutin. Pemaknaan kembali esensi musyarokah, bukanlah bekerja sama-sama, akan tetapi sama-sama bekerja sesuai dengan kompetensi dan posisi masing-masing dalam mencapai sebuah tujuan bersama.
Keenam, Salah satu keutamaan gerakan mahasiswa adalah Independensi dari gerakan itu sendiri. Gerakan mahasiswa yang murni ini tidak memihak kecuali pada rakyat. Gerakan mahasiswa secara legal formal adalah independen dan berperan strategis sebagai penjaga moral di masyarakat. Nilainilai independen ini perlu dijaga dari gerakan mahasiswa, terjaga dari segala kemungkinan yang terjadi, seperti berafliasi terhadap pihak tertentu, praktek politik uang atau menjadi underbow pihak tertentu yang mempunyai tujuan untuk merusak kemurnian gerakan mahasiswa itu sendiri. Ketujuh, Mahasiswa adalah sekelompok kecil masyarakat yang bisa merasakan pendidikan tinggi. Mahasiswa dididik dengan berbagai disiplin ilmu, dan kepahaman mahasiswa terhadap ilmu yang didapati di bangku kuliah menajdi sebuah potensi tersendiri dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Berpikir solutif akan segala permasalahan yang ada. Solutif disini dimaksudkan agar mahasiswa tidak hanya menjadi juru bicara penderitaan rakyat, akan tetapi mahasisa menjadi solution maker dengan mengandalkan kompetensi yang dimiliki. Kedelapan,Demokrasi bisa berjalan baik dengan rakyat yang kritis. Keberanian untuk menyampaikan kritik hanya dimiliki oleh orang yang tidak mempunyai beban terhadap pihak manapun, atau sering disebut independen. Mahasiswa adalah kelompok orang yang independen dan tidak apriori terhadap kekuasaan. Selain itu mahasiswa juga harus punya sikap atas segala isu yang ada akan tetapi tetap harus siap pula mendialogkan dan mempertanggung jawabkannya. Kesembilan, Berpikir ilmiah, mahasiswa mempunyai tugas utama yakni belajar, perlu dicermati bersama bahwa mahasiswa ini harus terbiasa dengan pola pikir dan cara pandang yang ilmiah. Berbasiskan data dan fakta yang ada di lapangan. Dengan mempunyai cara pandang ilmiah, mahasiswa bisa lebih cerdas dan bijak dalam mengambil sebuah keputusan. Kesepuluh, Salah satu karakter pemuda adalah dinamis, mahasiswa memilki kesempatan untuk berhubungan dengan berbagai pihak dalam mengembangkan basis pergerakannya. Mahasiswa dan gerakan tidak boleh pragmatis melihat keadaan. Dengan musyarokah, kedinamisan gerakan mahasiswa bisa terjaga, karena wawasan akan senantiasa bertambah seiring semakin banyak manuver gerakan yang dilakukan.
DRAFT BLUE PRINT GAMAIS ITB SEKTOR ANNISAA
Content
ﺑﺴﻢﷲﺍﻟﺮﺣﻤﻦﺍﻟﺮﺣﻴﻢ 1. Urgensi Da’wah Muslimah Perempuan merupakan separuh dari jumlah penduduk di dunia ini. Berdasarkan data statistik tahun 1990, jumlah perempuan di muka bumi sebesar 51 % dari seluruh penduduk bumi. Hal ini berarti kaum perempuan dari segi kuantitas memiliki pengaruh yang sama yang dengan kaum laki-laki untuk mengelola dunia ini. Dalam Islam, muslimah memiliki kesetaraan harkat sebagai hamba Allah untuk mengemban amanah peradaban. “ Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Dan mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah, dan Rasul-Nya. Mereka itu akan dibri rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ” (Q.S.At-Taubah :71) Kondisi yang terjadi pada kaum perempuan pada masa awal sebelum Islam hadir adalah terjadinya diskriminasi, marginalisasi dan kungkungan terhadap kaum perempuan dengan sistem jahiliah yang terjadi. Pada masa sekarang ini, dalam bentuk yang berbeda kita dapat melihat fenomena yang sama terjadi lagi pada kaum perempuan. Musuh-musuh Islam yang memahami betapa besarnya peran perempuan terus menyeret kaum perempuan ke dalam perangkap propagandanya dengan didukung perangkat-perangkat dibidang budaya, ekonomi dan politik. Sesuai yang disabdakan Rasulullah SAW bahwa “Wanita adalah tiang Negara !”. Hancur atau majunya suatu Negara tergantung bagaimana kondisi perempuan yang ada di dalamnya. Seorang penyair bahkan mengatakan bahwa seorang ibu ibarat sekolah, apabila kamu siapkan dengan baik. Berarti kamu menyiapkan satu bangsa yang harum namanya. Begitu juga, orang-orang bijak banyak yang mengaitkan keberhasilan para tokoh dan pemimpin dengan peran dan bantuan kaum wanita lewat ungkapan:”Dibalik keberhasilan setiap pembesar, ada wanita!” Tidak dapat dipungkiri bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi putra-putrinya yang akan meneruskan tongkat estafet peradaban ini. Tidak heran jika muncul ungkapan, dibalik kelembutan seorang wanita ia bisa mengayunkan buaian di tangan kanan dan mengguncang dunia dengan tangan kirinya. Namun, kesadaran akan hal tersebut belum dimiliki oleh para perempuan secara umum dan para muslimah pada khususnya. Untuk itu, da’wah muslimah sebagai bagian dari da’wah semesta memiliki arti penting mengembalikan pemahaman yang benar tentang peran wanita yang sesuai fitrah dan posisinya dalam Islam. Proses perubahan tak akan terjadi seketika tapi dibutuhkan studi yang mapan, terencana, sistematis, terorganisir secara rapi yang direalisasikan melalui gerakan dakwah yang solid. Karena itu, da’wah muslimah juga harus ditata, dikelola dan diorganisir secara baik dan teratur dengan kepemimpinan yang kokoh dan manajemen yang baik, yang tertuang dalam suatu wadah pergerakan. 2. Karakteristik Da’wah Muslimah Begitu banyak tantangan yang dihadapi dalam da’wah, khususnya da’wah muslimah. Baik berasal dari distorsi sejarah, pengembangan paradigma konflik dalam analisa masalah perempuan, peperangan ideologi yang merambah dunia wanita Islam ( feminisme,dll ) dan degradasi peran muslimah yang digembar gemborkan dunia Barat. Oleh karena itu, kehadiran sayap da’wah di bidang kemuslimahan adalah hal mutlak dan strategis, karena spesifikasi “bidang garap” dan peliknya dunia muslimah yang menjadi target berbagai “proyek makar modernisasi”.
Da’wah muslimah memiliki kelebihan dibandingkan pergerakan wanita lainnya, karena didalamnya tertanam tekad dan kesadaran untuk terus berada dalam jati diri sebagai muslimah sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah. Prinsip da’wah yang dipegangnya adalah menyeru seluruh manusia termasuk diri sendiri kepada Islam. Kondisi kontemporer muslimah yang memprihatinkan menuntut terlaksananya peran strategis dan komprehensif oleh muslimah-muslimah yang peduli dengan nasib kaumnya. Da’wah muslimah memiliki misi upaya pencapaiannya tidak lain dengan pemberdayaan muslimah menuju kompetensi global. Da’wah muslimah dilakukan untuk menangani hal-hal terkait dengan muslimah secar spesifik. Da’wah muslimah secara khusus memiliki tujuan untuk bisa mengembalikan pemahaman yang benar tentang peran wanita yang sesuai fitrah dan posisinya dalam Islam. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka muncullah bagian khusus dari organisasi keislaman, yang secara khusus menangani tentang para muslimah. Di GAMAIS ITB, terdapat satu sektor yang secara intens menangani hal yang terkait dengan muslimah yang bernama sektor Annisaa Gamais ITB. 3. Posisi Annisaa dalam Gamais ITB Annisaa di dalam Gamais ITB merupakan salah satu sektor yang menjadi penyangga berjalannya roda da’wah di ITB. Untuk itu, Kepala sektor Annisaa Gamais saat ini memegang tiga peranan yaitu Pertama wakil Kepala Gamais untuk muslimah. Hal ini memiliki arti bahwa Kepala sektor Annisaa ikut menangan€€i segala sesuatu yang terkait dengan Gamais secara keseluruhan. Perlu diberi penekanan bahwa Kepala Annisaa merupakan salah satu dari 5 Pengurus Inti dari Gamais ITB. Kedua sebagai sebagai mas’uliyah dari seluruh akhawat Ketiga adalah sebagai kepala sektor yang bertanggung jawab terhadap keberjalanan sektornya yaitu Annisaa. Bagan struktur sektor Gamais ITB
jaringan
Dapat dilihat dari skema diatas, sektor Annisaa Gamais berada tepat dibawah Kepala Gamais ITB dan bersebelahan dengan Sekertaris Jenderal. Skema diatas menunjukkan peta posisi Annisaa di Gamais. Jika dilihat dari sejarahnya. Sektor Annisaa merupakan basecamp dari seluruh akhawat. Ketika dahulu pada masa awal da’wah ini berkembang, jumlah
akhawat masih sedikit, maka seluruh akhawat berada didalam sektor ini dan semua akhawat hanya menangani hal yang terkait dengan muslimah saja. Setelah berkembangnya da’wah dan jumlah akhawat tidak lagi sedikit seperti ketika awal terbentuknya lembaga da’wah, para da’i muslimah ini mulai didistribusikan ke sektor-sktor lain untuk membantu ikhwan. Sebelumnya da’wah yang sifatnya keseluruhan, hanya ditangani oleh ikhwan saja. Sehingga ketika akhawat ikut bergabung, misalnya untuk kaderisasi kader secara umum, akhawat tersebut hanya memikirkan, memutuskan serta bertindak untuk dapat menjalankan kaderisasi yang akan didapatkan oleh ikhwan dan akhawat. Sedangkan hal-hal yang spesifik mengenai kaderisasi terkait kemuslimahan tetap ditangani basecamp awal dari seluruh muslimah yaitu sektor Annisaa. Sektor Y Sektor Kaderisasi
distribusi
distribusi distribusi
Sektor Syi’ar
distribusi
Sektor Annisaa (Basecamp akhawat)
Sektor X distribusi
distribusi
Sektor keuangan
4. Pandangan Annisaa terhadap Muslimah di ITB Muslimah ITB memiliki potensi yang sangat besar untuk menentukan bagaimana nasib peradaban ini selanjutnya. Alumnus dari ITB tidak sedikit yang memegang kepemimpinan bangsa ini. Bahkan ITB menjadi salah satu perguruan tinggi yang memiliki andil besar dalam perubahan bangsa ini. Betapa inginnya Annisaa dapat melangkah bersama para muslimah ITB agar dapat merasakan betapa sempurnanya Dien ini. Muslimah ITB mayoritas berkarakteristik hanief. Kesimpulan ini diambil berdasarkan uji sampel yang dilakukan kepada mahasiswi angkatan 2007. Hal ini merupakan suatu potensi karena menunjukkan bahwa muslimah ITB memiliki kesadaran akan keislaman yang baik. Mau menerima Islam, tidak apatis. Hanya saja jika dilihat lagi realita di lapangan sering kali ditemui hal-hal yang tidak seharusnya. Seperti cukup banyaknya muslimah ITB yang belum mengenakan jilbab, mengenakan pakaian pendek atau ketat, pacaran, dll. Jika ditilik kembali, hal-hal tersebut masih terjadi secara umum karena 3 hal yaitu karena belum tahu bahwa hal tersebut salah, tahu tapi masih ragu untuk menerapkan pengetahuan dan tahu tetapi tidak ingin menerapkan pengetahuannya tersebut. Hal-hal ini terjadi sebetulnya tidak hanya pada muslimah ITb tetapi di banyak muslimah. Muncul kekhawatiran apa yang Islam perintahkan akan mengukung kebebasan mereka. Seperti mengenakan jilbab akan menyulitkan mencari kerja dan jodoh, membuat panas, membuat rambut rontok, dll. Padahal semua hal itu cuma ketakutan yang tidak beralasan. Belum lagi pengaruh dari media yang didalangi oleh musuh-musuh Islam. Setiap hari dicekoki bagaimana perempuan yang ideal itu. Munculah model perempuan yang ideal adalah dengan rambut hitam, panjang dan lurus. Kulit putih, kaki jenjang, dan tubuh langsing. Sehingga setiap orang mempunyai frame berpikir bahwa seperti itu lah perempuan seharusnya. Seperti halnya yang terjadi pada muslimah ITB, sesuai dengan hakikat da’wah muslimah itu sendiri bagaimana mengembalikan muslimah kepada fitrahnya, Annisaa berkeinginan agar bisa
bersama-sama belajar dan mengamalkan Islam dengan para muslimah. Agar para muslimah bisa dengan lantang mengatakan “Isyhadu bi ana muslimah”. Bangga menjadi seorang perempuan muslim. Ketika muslimah alumnus ITB yang berasal dari Aceh hingga Papua Barat ini memiliki bekal keislaman yang baik lalu kembali ke daerahnya masing-masing untuk menularkan Keislaman yang mereka punyai.. Islamilah Indonesia secara kultural.. Dan jangan lupa bahwa muslimah-muslimah inilah yang menjadi madrasah pertama putraputrinya. Ketika muslimah-muslimah ini mampu mentransfer pemahaman keislaman mereka dengan baik, maka masa depan peradaban ini akan cerah karena diteruskan oleh generasi muda yang memiliki dasar keislaman yang baik. 5. Visi sektor Annisaa Gamais ITB 2008-2013 Visi sektor Annisaa merujuk kepada hal-hal yang sudah dibahas sebelumnya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dirumuskan bahwa visi yang akan dibawa oleh sektor Annisaa Gamais ITB 2008-2013 adalah Menuju Muslimah ITB yang Berkepribadian Islami Hal ini juga merujuk dan merupakan turunan dari Visi Gamais ITB secara umum yaitu Satu Keluarga Menuju ITB Islami. Penjelasan Visi: - Menuju: Menunjukkan terjadinya suatu proses - Muslimah ITB: Objek sekaligus Subjek da’wah - Berkepribadian Islami: Output yang ingin di hasilkan Menuju Muslimah ITB yang Berkepribadian Islami merupakan suatu cita-cita yang ingin Annisaa Gamais wujudkan. Melihat lagi pada tujuan da’wah muslimah adalah bagaimana mengembalikan muslimah kepada fitrahnya dan visi Gamais Menuju ITB Islami. Muslimah sebagai elemen penting dari da’wah kampus ini diharapkan dapat membentuk kepribadian muslimah yang Islami sesuai dengan Visi yang Annisaa Gamais usung. Kepribadian Islami ini hendaknya bisa ditampilkan oleh pada subjek (da’iyah) dan dan juga mampu dicerminkan oleh pada objek (mad’u) ketika berada di kampus maupun pasca kampus nantinya. Dengan kata lain tidak hanya ketika muslimah berada di kampus yang kondisi keislamannya mapan mereka mampu memiliki kepribadian yang Islami tetapi juga ketika sudah tidak lagi berstatus mahasiswa para muslimah mampu membawa kepribadian yang Islami dalam kehidupannya. Sehingga alumni-alumni muslimah yang berafiliasi terhadap Islam dapat terbentuk. 6. Misi Sektor Annisaa Untuk mewujudkan cita-cita untuk membentuk kepribadian Islami dari visi, ada beberapa poin misi yang akan Annisaa bawa yaitu: 1. Meluruskan paradigma muslimah agar sesuai dengan fitrahnya 2. Membudayakan gaya hidup islami kepada para muslimah 3. Membentuk karakter muslimah yang tawazun 7. Strategi Sektor Annisaa Strategi yang akan dilakukan oleh sektor Annisaa adalah dengan: 1. Memperluas bidang sentuh objek da’wah melalui LDF/S/PS 2. Optimalisasi media
3. Melakukan pendataan dan analisis kondisi subjek dan objek da’wah 4. Penguatan kondisi internal pengurus Annisaa Gamais 8. Tentang Annisaa Gamais Pusat Annisaa Gamais Pusat memiliki 3 spesifikasi bagian yaitu: Bagian Internal, Bagian Syi’ar dan Bagian Jaringan. Secara umum Jobdesk masing-masing bagian adalah sebagai berikut
Penjelasan yang lebih rinci akan dibahas pada bagian selanjutnya 9. Antara Annisaa pusat dan wilayah Reformasi yang terjadi di Gamais memiliki pengaruh terhadap struktur Gamais secara keseluruhan. Gamais saat ini tidak hanya Gamais yang berada dipusat seperti yang dipahami sebelumnya. Tetapi, Gamais meliputi Gamais Pusat, Gamais Wilayah (LDF/S), dan Gamais Daerah (LDPS). Setiap sektor akan saling berkoordinasi secara paralel sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing. Hubungan antara Annisaa pusat dan wilayah sama seperti sektor lainnya di Gamais yaitu sebagai berikut: Gamais Pusat
Kepala Gamais Sektor Annisaa
Sektor Internal
Sektor Syi’ar dan Pelayanan Kampus
Sekretaris Jenderal
Sektor Keuangan
Sektor Akademik dan Kepala LDF/S/PS 2
Kepala LPF/S/PS 1
Sektor Annisaa 2
Sektor Annisaa 1 Sektor Internal 1
SPK 1
Sektor Keuangan
Sektor AkPro 1
Sektor Internal 2
SPK 2
Sektor Keuangan 2
Sektor Akpro 2
Gamais Wilayah/Daerah
Reformasi yang dilakukan berdasarkan analisis yang dilakukan tentang kurang efektifnya syi’ar yang selama ini dilakukan secara terpusat hanya oleh Gamais Pusat. Objek da’wah terlalu heterogen dan jauh jika hanya dibidik oleh Gamais Pusat. Oleh karena itu saat ini LDF/S/PS merupakan garda terdepan dari da’wah di ITB karena memiliki karakteristik yang sudah cukup homogen dan dekat dengan mad’u karena intensitas pertemuan jauh lebih besar. Pembagian peran pusat dan Wilayah LDP
LDF/S
LDPS
Memegang pembinaan
Memegang pembinaan
Memegang pembinaan
1. Pengurus sektor Annisaa
1. Pengurus sektor 1. Pengurus sektor Pusat Annisaa Annisaa 2. Kepala sektor Annisaa Wilayah/Daerah Wilayah/Daerah Wilayah 2. Badan Pengurus 2. Badan Pengurus 3. Kepala sektor Annisaa Harian(BPH) Harian(BPH) Internal/ Daerah akhawat Gamais akhawat Gamais 4. Badan Pengurus Wilayah/Daerah Wilayah/Daerah Kaderisasi Harian(BPH) akhawat 3. Pengurus Gamais Pusat Akhawat Gamais 3. Pengurus 5. Pengurus
akhawat
Wilayah/Daerah
Gamais Pusat Pelaksana Forum Annisaa
Syi’ar
Memegang fungsi kontrol syi’ar kemuslimahan kampus (termasuk keberjalanan proker) Memberikan syi’ar kemuslimahan terpusat
Pelaksana event tahunan
Jaringan
Memegang jaringan intra dan ektra Kampus. Intra kampus untuk unit dan himpunan Ekstra kampus untuk jarmus dan lembaga kemuslimahan lainnya
Akhawat Gamais Wilayah/Daerah
Peserta Forum Annisaa Memberikan pelaporan kepada Annisaa Pusat
Peserta Forum Annisaa Memberikan pelaporan kepada Annisaa Pusat
Melakukan syi’ar kemuslimahan di LDF/S Pelaksana syi’ar rutin LDF/S
Melakukan syi’ar kemuslimahan di LDPS Pelaksana syi’ar rutin LDPS
Memegang jaringan ke dosen dan Alumni
Memegang jaringan ke dosen dan Alumni
10. Levelisasi LDF dan LDPS dalam An nisaa Parameter Pengurus
Kepahaman Pengurus Faham makna da’wah Faham tahapan da’wah Faham urgensi da’wah muslimah Faham posisi sektor kemuslimahan dalam da'wah Faham amal-amal di bidang kemuslimahan Faham konsep kemuslimahan di Gamais Faham konsep manajemen SDM dalam organisasi Tadhrib Amal Memiliki pengurus khusus sektor Kemuslimahan Memiliki database pengurus Semua pengurus diberi tadhrib amal yang jelas Jumlah amanah sesuai dengan jumlah pengurus Ada program pembinaan/up-grade pengetahuan untuk pengurus Regenerasi Pengurus Memiliki kader yang cukup secara kuantitas untuk meneruskan kerja kemuslimahan Memiliki kader yang cukup secara kualitas untuk meneruskan kerja kemuslimahan Memiliki program kaderisasi khusus untuk penerus
pelaksana kerja kemuslimahan (transfer pengetahuan) Keorganisasian
Program Kerja Memiliki Program Kerja khusus kemuslimahan Melaksanakan kegiatan Kemuslimahan secara rutin Memiliki media khusus kemuslimahan(buletin,web, atau blog) Rekrutmen Memiliki mekanisme rekrument melalui program syi’ar Memiliki Program syiar yang sudah di-follow up dengan program pembinaan Memiliki data peserta dari kegiatan syi'ar yang dilakukan Sistem control Memiliki rapat rutin khusus pengurus kemuslimahan Memiliki sistem control/pelaporan rutin amanah pengurus
Analisis medan
Data Objek da'wah Mempunyai data jumlah Mahasiswi Mempunyai data jumlah muslimah yang dipetakan hanif? Mempunyai database muslimah Mempunyai sistem ut mndptkn feedback dari mad'u melalui kuesioner,wawancara, dll Mempunyai peta distribusi aktivitas muslimah
1 2 3 4 5
Berdasarkan parameter diatas, maka dapat dilakukan pengklasifikasian LDF/S/PS. Pengklasifikasian ini bertujuan untuk mempermudah pemantauan serta evaluasi terhadap setiap LDF/S/PS. Penilaian terhadap klasifikasi ini dapat menjadikan LDF/S/PS, parameter diganti dengan menggunakan sistem point 1-5 1 = sangat kurang 2 = kurang 3 = sedang 4 = baik 5 = sangat baik Parameter ini diisi oleh kaput secara subjektif. 3 Kategori klasifikasi LDF/S/PS : Poin 115 – 135 tergolong LDF/S/PS Poin 100 – 120 tergolong LDF/S/PS Poin 1 – 95 tergolong LDF/S/PS [tapi, point ini masih belum fix, masih akan diujicobakan pada sampel LDF/S/PS] 11. Annisaa sebagai sektor kaderisasi muslimah Pembinaan merupakan sebuah keniscayaan dalam merentas jalan hidup dengan azam mencari kebaikan dan perbaikan.Tarbiyah atau pembinaan di kalangan akhwat muslimah memiliki tujuan yang sama dengan pembinaan para ikhwan, namun tuntutan peran yang tidak sama persis maka diperlukan pendekatan dan penguatan pada beberapa sisi yang menjadi kekhasan masing-masing gender. Tanpa menonjolkan ketimpangan pemahaman dan persepsi antar gender, tetapi merupakan hal yang lazim saja karena kedua gender adalah bagian utuh dari da’wah yang menguatkan satu dengan yang lainnya dengan dinamika perbedaan yang ada , karena dua unsure inilah yang membentuk dan menguatkan da’wah Islam. Maka materi-materi keakhwatan dalam silabus pembinaan akhwat secara rinci dapat mengambarkan semua fungsi, peran, kedudukan, tanggung jawab muslimah selaku individu, ataupun dalam statusnya sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Anak, isteri, dan dai/da’iyah) Sehingga menggambarkan muslimah shalehah yang syamil. Karena da’wah ini merangkum semua potensi muslim dan muslimah yang menyadari tuntutan agama terhadap dirinya dan bergerak demi memperjuangkan Islam, sehingga fitrah muslimah selaku manusia harus diarahkan sesuai aturan syar’iyah dan memenuhi tanggung jawabnya sebagai serorang hamba Allah, da’iyah dan khalifah di muka bumi. Tuntutan peran dalam berbagai bidang kehidupan, baik kehidupan rumah tangga, sosial kemasyarakatan, ekonomi, politik dan pemerintahan, dalam rangka mengemban amanah da’wah, amar ma’ruf nahi mungkar, membutuhkan bekal yang cukup bagi akhwat muslimah untuk menjalankan peran multi dimensi yang di pikul. Sehingga Kampus memiliki tanggung jawab dalam berpartisipasi dalam membentuk muslimah shalehah yang syamil dengan kehadiran bidang Keputrian LDK yang melakukan program daurah berupa Pembinaan dan Pengembangan Potensi Muslimah. Annisaa Gamais memiliki peranan dalam hal kaderisasi yang bersifat spesifik untuk keakhawat sehingga hal-hal yang disampaikan juga haruslah spesifik tentang keakhawatan yang tidak diberikan oleh bagian kaderisasi umum. Annisaa Gamais Pusat memiliki kewajiban untuk memberikan kaderisasi keakhawatan pada:
1. 2. 3. 4. 5.
Pengurus sektor Annisaa Pusat Kepala sektor Annisaa Wilayah Kepala sektor Annisaa Daerah Badan Pengurus Harian(BPH) akhawat Gamais Pusat Pengurus akhawat Gamais Pusat Sedangkan Annisaa Gamais Wilayah dan Daerah memiliki kewajiban untuk memberikan kaderisasi keakhawatan pada: 1. Pengurus sektor Annisaa Wilayah/Daerah 2. Badan Pengurus Harian(BPH) akhawat Gamais Wilayah/Daerah 3. Pengurus Akhawat Gamais Wilayah/Daerah
12. Profil Muslimah Merujuk kepada visi yang dibawa oleh Annisaa Gamais yaitu Menuju Muslimah ITB yang berkepribadian Islami, maka perlu dirumuskan bagaimana profil muslimah yang seharusnya agar visi tersebut dapat dicapai. Berikut ini merupakan rumusan Profil Muslimah yang dapat menampilkan Kepribadian Islami yang ingin dipenuhi:
Sebagai Hamba Allah
No 1.
Profil Memiliki Aqidah Bersih
2.
Melakukan Ibadah dengan benar
3.
Menjaga amalan harian
4.
Mampu menjaga kedekatan dengan Allah dalam berbagai kondisi Menjaga kedekatan dengan AlQur’an
5.
A 1.
Tsaqowiyah Memahami hal-hal mendasar terkait dengan muslimah
2.
Mempelajari dan mengamalkan Fiqh Wanita Memahami peran muslimah dalam kehidupan Mempelajari sirah shahabiyah Mempelajari Tafsir minimal Surat AnNur, An-Nisaa, dan Al-Ahzab Menutup aurat dengan hijab sesuai dengan syari’at Memahami urgensi tarbiyah dzatiyah bagi muslimah Mempelajari hal-hal yang terkait kepemimpinan bagi muslimah Memiliki skill khusus kewanitaan
3.
Sebagai Pribadi
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Memahami muslimah
mengenai
da’wah
Parameter Bebas tahayul dan khurafat senantiasa merasa di awasi Allah Sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Tilawah min 1juz/hari Hafalan Al-Qur’an min 1 juz Qiyamul lail setiap hari Ketika sedang ber’halangan’ tetap dekat dengan Allah Mempelajari,memahami dan mengamalkannya dengan totalitas -
Karakteristik wanita Bagaimana Islam memandang wanita
Memasak, menjahit, mengurus rumah tangga, dll
B. 1. 2. 3. 4. C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3.
Sebagai Anggota Keluarga
4. 5. 6. 1.
Sebagai anggota masyarakat dan kampus
2. 3. 4. 5. 6.
Jasad/Fisik Memiliki pola makan yang sehat Memiliki kemandirian untuk menjaga kebugaran tubuh Menjaga kebersihan diri dan lingkungan Berpenampilan Islami Karakter Diri Ramah Berakhlak baik Rapi dalam segala urusan Memiliki kesadaran pribadi untuk berda’wah Bersikap dan bertindak dengan tenang tidak gegabah Bertutur kata santun Berpartisipasi dalam pekerjaan rumah Menjaga adab terhadap orangtua dan wali Menjaga adab terhadap anggota keluarga Memiliki perhatian teradap masalah keluarga Memiliki misi da’wah dalam keluarga Mempersiapkan diri menjadi istri dan ibu Memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar Menjalankan misi da’wah fardiyah
Supel dalam Bergaul Tidak ghibah,ujub,riya
Memilki perhatian terhadap masalah umum dan kewanitaan Memiliki ketertarikan terhadap keprofesian Memiliki career planning Mempunyai IPK >2,75
13. Perangkat-perangkat kaderisasi muslimah Untuk bisa membentuk muslimah yang memiliki profil diatas, maka dirumuskan perlu adanya perangkat-perangkat yang dapat memfasilitasinya yaitu melalui a. Metoda Kaderisasi 1. Halaqoh Kemuslimahan 2. Dauroh Muslimah 3. Ta’lim Muslimah
4. Suplemen materi keakhawatan 5. Mabit Akhawat 6. Riyadah 7. Kurikulum Kajian Muslimah b. Materi Pembinaan Materi Konsep diri muslimah
Kewajiban2 seorang muslimah
TIK 1. 2. 3. 4. 1. 2.
Fiqh darah wanita
1. 2.
Fiqh thaharah
1. 2.
Figur muslimah teladan
Urgensi dan peran muslimah dalam da’wah
Bekal muslimah dalan da’wah Etika interaksi laki2 dan perempuan Akhlak seorang muslimah Career planning
1. 2. 3. 1. 2. 3. 1. 2. 1. 2. 3. 1. 2. 1. 2.
Memahami potensi muslimah dalam perspektif Islam Mengenal potensi diri sebagai muslimah Termotivasi untuk mengembangkan potensi diri Mengenal psikologi wanita Muslimah mengetahui kewajiban2nya terhadap Allah,dirinya,keluarga,dan masyarakat Termotivasi untuk menunaikan kewajiban2 tersebut dengan benar Muslimah mengetahui konteks fiqh darah dan dalam hubungannnya dengan ibadah Muslimah paham akan karakteristik hukum2 ibadah yang berhubungan dan cara bersuci dari darah haid,nifas dan,istihadah Muslimah tahu dan paham bagaimana cara bersuci setelah haid Termotivasi untuk selalu menjaga diri dalam keadaan suci sebagai bentuk ubudiyah kepada Allah. Mendapatkan gambaran sosok muslimah ideal Mengenal tokoh2 muslimah (shahabiyah dan kontemporer) Termotivasi untuk meneladani tokoh2 muslimah Mengetahui landasan syar’I kewajiban muslimah berda’wah Mengetahui wilayah amal da’wah muslimah Memiliki motivasi untuk terlibat dalam da’wah muslimah Mengetahui persiapan2/bekalan2 da’wah Termotivasi untuk menyiapkan bekalan2 da’wah Mengetahui landasan syar’I tentang interaksi laki2 dan perempuan dalam Alquran Etika interaksi Termotivasi untuk mengamalkannya Muslimah tahu dan paham bagaimana akhlak seorang muslimah Meneladani akhlak para shohabiyah Gambaran dunia kerja muslimah Motivasi bekerja tanpa meninggalkan fitrah sebagai muslimah dan ibu
Fiqh munakahat
Da’wah dan rumah tangga Urgensi lifeskill basic muslimah Peran muslimah sebagai mahasiswa pembelajar
1. Mengetahui bagaimana Islam mengatur tentang munakahat 2. Termotivasi untuk menyiapkan bekal2 sebelum menikah 3. Mengenal proses pernikahan Islami 1. Urgensi rumah tangga dalam da’wah 2. Profil umahat ideal 3. Manajemen rumah tangga Islami 1. Mengetahui pentingnya lifeskill basic muslimah 2. Mengetahui lifeskill basic muslimah secara umum 3. Muslmah termotivasi untuk membekali diri dengan keahlian khusus muslimah 1. Memahami urgensi menuntut ilmu bagi muslimah sesuai syariat Islam 2. Termotivasi untuk terus menuntut ilmu dan berprestasi
14. An nisaa sebagai sektor syiar muslimah Tidak dapat dielakkan bahwa syiar merupakan ujung tombak perkenalan massa amah terhadap Islam. Tidak mengherankan jika pada beberapa kepengurusan terakhir, Annisaa beberapa kali berada dibawah sektor syi’ar ataupun secara jelas bernama Syi’ar Annisaa. Hal ini menunjukkan bahwa peranan utama yang diemban oleh Annisaa adalah mengenai syi’ar bagi muslimah ammah. Pada blue print 2008-2013 berupaya untuk bisa menempatkan Annisaa pada posisi yang paling sesuai karena pada kenyataannya Annisaa bukan hanya menangani bagian syi’ar. Namun tetap, bagian syi’ar memilki peranan penting sebagai sarana pendekatan awal/ terluar untuk memperkenalkan Islam kepada Muslimah. Untuk itu, diperlukan perangkat-perangkat yang membantu agar nilai-nilai Islam bisa sampai kepada para muslimah yang akan dijelaskan selanjutnya. 15. Perangkat-Perangkat syi’ar muslimah Metoda-metoda yang dapat digunakan untuk melaksanakan syi’ar muslimah adalah sebagai berikut: 1. Kajian Muslimah 2. Tabloid Si Nisa 3. Buletin Si Nisa 4. Event tahunan (A-day) 5. Sanggar Seni dan Hobby Muslimah 6. Pewacanaan Kampus 7. Bedah buku 8. Outbond muslimah
9. Schedule dan kalender khusus muslimah 10. Hadiah milad untuk muslimah 11. Hadiah hijrah
Materi Syi’ar Materi-materi yang akan disampaikan dalam kegiatan-kegiatan syi’ar merujuk kepada materi pembinaan yang telah disampaikan sebelumnya pada bagian kaderisasi. Jadi, fokus materi pembentukan muslimah memiliki standar yang sama. Baik melalui programprogram yang notabene kaderisasi maupun secara tersirat dimasukkan ke dalam kegiatankegiatan syi’ar yang dilakukan
16. Target dan Parameter keberhasilan (2008-2013) 1. Memiliki database muslimah yang terupdate setiap bulannya 2. Dalam 1 pekan ada satu hari yang seluruh muslimah akan mengenakan jilbabnya 3. 80% muslimah ITB menggunakan jilbab secara permanen 4. 60% muslimah ITB berjilbab sesuai dengan syari’at 5. 100% muslimah mengikuti pembinaan rutin
17. Gamais dan Lembaga/Organisasi Kemuslimahan Lainnya a. Gamais dan Jaringan Muslimah Sejarah Jarmus Forum Silaturahmi Lembaga Da’wah Kampus (FSLDK) merupakan salah satu bentuk koordinasi yang berfungsi sebagai sarana bagi terciptanya gerak da’wah yang teratur, terpadu dan kompak menuju Ummatan Wahidah. Tidak terkecuali Da’wah muslimah yang merupakan bagian dari Da’wah global. Muslimah yang tergabung dalam LDK memiliki kelebihan dibandingkan wanita lainnya karena dalam dirinya tertanam tekad dan kesadaran untuk terus berada dalam jati dirinya sebagai muslimah sesuai dengan tuntunan AL Quran dan Sunnah. Prinsip da’wah yang dipegangnya adalah “Perbaiki dirimu dan serulah orang lain”, karena secara kuantitatif dan kualitiatif muslimah merupakan potensi besar untuk membawa pencerahan bagi peradaban Islam. Dan Keputrian LDK adalah wasilah serta ‘Markas” bagi muslimah untuk melakukan gerakan-gerakan da’wah. Sepanjang perjalanan FSLDKN diselenggarakan mulai dari nama “Sarasehan LDK (FSLDKN I)” yang dilaksanakan oleh JS UGM tahun 1986 hingga FSLDKN XII di Padang
tahun 2002, muslimah telah membuktikan bahwa dakwah tidak akan sempurna jika tanpa keterlibatan muslimah karena spesifikasi dan besarnya bidang garap Dakwah Muslimah yang tidak bisa diabaikan, baik bagi muslimah itu sendiri maupun bagi Da’wah secara umum, disebabkan muslimah adalah pondasi dasar pembangun perdaban “Islam nan Gemilang.” Pada pertemuan FSLDKN II di Salman ITB pada tanggal 24 – 27 Januari 1987, Muslimah yang tergabung dari berbagai propinsi di Indonesia pertama kali terlibat lansung sebagai peserta. Di tetapkannya ITB sebagai pusat koordinator LDK sejawa dan semasa amanah dijalankan telah diadakan pula sejumlah kegiatan diantaranya Latihan Bina wanita dan Keluarga di setiap LDK. Untuk gerakan muslimah selanjutnya tidak ada arsip yang bisa menjelaskan secara detail hingga FSLDKN VII di UNHAS Ujung Pandang yang diselenggarakan 21-25 Desember 1991, salah satu hasilnya menetapkan pola komunikasi Bidang Keputrian. Seiring perjalanan waktu dan tantangan zaman semakin di sadari bahwa Dakwah Muslimah harus menetapkan visi dan misi dakwahnya agar menjelma menjadi sebuah kekuatan besar yang mengurita sehingga mampu memberikan kontribusi seoptimal mungkin dalam bentuk gerakan yang solid , terarah dan terpadu dan terjalinnya sinergi antar seluruh elemen dakwah yang ada. Sampai akhirnya Jarmus lahir pada pertemuan FSLDKN X di UMM Malang tahun 1998. Namun pada perjalanannya gerakan yang dilakukan masih bersifat kedaerahan. Jarmus pada awalnya dilatarbelakangi adanya kebutuhan muslimah untuk menjalin ukhuwah Islamiyah antar muslimah di berbagai LDK yang pada tahap awalnya dapat dilakukan dengan cara bertukar informasi sehingga akan memberikan kesempatan yang lebih besar pada muslimah untuk saling mengetahui kondisi atau permasalahan yang dihadapi oleh muslimah di LDK. Disamping itu, pembentukan Jarmus juga dilatarbelakangi oleh kesadaran muslimah bahwa dakwah muslimah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari barisan dakwah dengan muslim lain yang sama-sama memiliki tanggung jawab dalam menjalankan roda dakwah dalam satu barisan kokoh dan teratur. Tentunya ini dalam upaya melakukan perubahan, perbaikan kondisi umat pada umumnya dan melakukan reformasi moral, akhlak, dan aqidah, sebagai upaya perbaikan akhlak, aqidah dan moral wanita melalui tangan wanita sendiri. Peran ini merupakan tanggung jawab besar yang harus kita laksanakan. Untuk itu, diperlukan adanya persamaan gerak langkah muslimah dalam menyikapi permasalahan keummatan yang terjadi dewasa ini. Atas dasar inilah Jarmus dibentuk dan difungsikan. Dengan di deklarasikannya jarmus dalam pertemuan FSLDKN semakin memperjelas nilai strategis dan eksistensi muslimah dalam sebuah gerakan dakwah dengan penataan yang lebih baik. Hingga pada FSLDKN XI di UI Tahun 2000 Jarmus mulai menunjukkan eksistensinya dengan berkonsentrasi pada permasalahan muslimah. Jarmus Nasional selama dipegang JMMI ITS selaku Puskomnas terpilih, telah melakukan berbagai perbaikan kondisi muslimah. Posisi Jarmus semakin mantap di FSLDKN XII di Padang 2529 Juli Tahun 2002, dengan Tuan Rumah FKI Rabbani Unand. Dan terakhir kali dilakukan FSLDK XIV di Bandar Lampung pada tanggal 28 Juli-2 Agustus 2007 yang menghasilkan keputusan bahwa Jaringan Muslimah Nasional diamanahkan kepada Universitas Airlangga untuk kepengurusan periode ini (2007-2009). Penjelasan mengenai panduan jaringan Muslimah terlampir.
Posisi Gamais dalam Jarmus Gamais, sebagai salah satu LDK di Indonesia, menjadi anggota dari FSLDK. Gamais mengutus Annisaa untuk bisa berkoordinasi dengan bagian keakhawatan dari FSLDK yaitu bagian Jaringan Muslimah (Jarmus). Saat ini posisi Annisaa di Jarmus adalah sebagai 1. Jarmusda Bandung Raya 2. Pendampingan LDK Binaan 3. Bekerjasama dengan FSLDK menyuplai trainer akhawat untuk SPMN-TC Penjelasan mengenai fungsi Jarmusda dan pendampingan LDK binaan ada pada Panduan Jaringan Muslimah yang terlampir b. Annisaa dan Lembaga intra kampus Annisaa bekerjasama dengan humas internal kampus Gamais akan menjalin hubungan dengan teman-teman muslimah dari himpunan dan unit kampus agar bisa bersilaturahim dan menjalin hubungan. c. Annisaa dan Lembaga ekstra kampus Annisaa bekerjasama dengan humas eksternal Gamais akan menjalin hubungan dengan teman-teman muslimah dari LSM, alumni ataupun organisasi kemuslimahan lainnya agar bisa bersilaturahim dan menjalin hubungan. 18. Pandangan An nisaa terhadap urgensi berhijab Banyak kalangan yang menolak kewajiban mengenakan jilbab bagi muslimah. Mereka mengira bahwa ajaran yang mewajibkan kaum wanita untuk menutup diri, tidak bergaul bebas dengan laki-laki dan banyak tinggal di rumah adalah ajaran kuno,keras, tidak seuai dengna perkembangan zama, melanggara HAM, dan sedertan cap buruk lainnya. Menurut mereka, slaah satu factor penyebab kemunduran Islam ialah karena diterapkannya jilbab atas wanita. Na’udzubillah. Entah dengan logika apa opini menjadi alris di masyarakat kita. Tetapi yang jelas, semuanya tak lepas dari maker musuh-musuh Allah untuk mengeksploitasi wanita dengan segala cara. Penetrasi budaya barat terhadap masyarakat Indonesia telah sedemikian dalam. Muali dari pergaulan bebas, cara berpakaian, pendidikan, sampai dalam masalah ketuhanan sekalipun harus merujuk ke Barat. Hal-hal yang telah baku dalam agamaseperti wajibnya jilbab atas wanita-harus ditinjau ulang dengan kacamata liberalism dan HAM. Dengan seribu satu alas an mereka berusaha menggagalkan setiap ajakan untuk menjaga kesucian wanita. Mereka menganggap seruan berjilbab bagi wanita sebagai ancaman besar yang mengganggu kepentingan mereka. Mereka ingin agar wanita selalu tersedia di mana saja dan kapan saja.Namun anehnya senakin hari semakin banyak wanita yang mau dieksploitasi dan dilecehkan kehormatannya tanpa ia sendiri sadari. Didalam buku “Lautan Mukjizat di Bail Balutan Jilbab” diberikan 30 manfaat yang didapatkan dari menggunakan jilbab. Termasuk disana terdapat fakta-fakta dari para dokter yang mengungkap kenapa sebaiknya seorang perempuan itu menutup auratnya kecuali wajah dan telapak tangannya.
Seiiring perkembangan da’wah, semakin banyaknya muslimah yang tergugah untuk bisa menerapkan perintah Allah yang satu ini. Namun, karena berbagai sebab,muncullah kernacuan dalam memahami hakikat jilbab sesungguhnya. Banyak yang menganggap bahwa dengan mengenakansehelai kerudung yang diikat kebelakang dan dikombinasikan dengan kaos ketat dan celana panjang sudah berjilbab.Untuk itu, berikut ini merupakan criteria jilbab syar’i: 1. Meliputi seluruh tubuh (selain wajah dan telapak tangan) 2. Bukan berupa perhiasan berbentuk pakaian 3. Kainnya tebal dan tidak tipis (tembus pandang) 4. Longgar dan tidak sempit 5. Tidak diberi wangi-wangian 6. Tidak menyerupai pakaian laki-laki 7. Tidak menyerupai pakai wanita kafir 8. Tidak merupakan pakaian yang menarik perhatian, dianggap aneh, atau membuat tertawa 19. Penutup Demikianlah Blue Print ini disusun sebagai panduan tidak hanya untuk muslimah tetapi juga untuk seluruh pelaku da’wah agar bisa saling mengetahui peran, posisi, maupun fungsi dari masing-masing bagian. Semoga Blue Print ini dapat menjadi bekal untuk membuat perencanaan dan menata kembali sembari merapikan barisan da’wah ini. Menuju Muslimah ITB yang Berkepribadian Islami adalah suatu keniscayaan. Allahu Akbar. Alhamdulillahi rabbil alamin “Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai janjiyang benar di dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih mepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.” (At-Taubah ayat 111) Lupakan lelah itu, karena dunia ini hanyalah persinggahan sementara untuk mengumpulkan bekal. Janganlah berhenti, tunggulah hingga kaki ini sudah menapak di Jannah-Nya. Semoga kita Allah pertemukan di Jannah-Nya, Saudaraku.. 20. Pustaka -
Modul Pengembangan Potensi Muslimah Jaringan Muslimah FSLDK Panduan Jaringan Muslimah Abdul Halim Mahmud,Ali.2005.Perangkat-perangkat Tarbiyah.Era Intermedia:Solo Fuad Baswdan,Sufyan.2007.Lautan Mukjizat di balik Balutan Jilbab.Wafa press:Klaten
-
Muhammad Al-Jauhari, Mahmud dkk.2006.Gerakan Da’wah Ukhti Muslimah.Era Intermedia:Solo Nadia,Asma.2005.Jilbab Pertamaku.Mizan:Bandung Takariawan,cahyadi dkk.2005.Keakhawatan seri 1-4.Era Intermedia:Solo
-
Syauqqah,Abdul Halim Abu.2003.Kebebasan Wanita.Jakarta:GIP
BLUE PRINT BADAN SEMI OTONOM DEPARTEMEN PEMBINAAN ADIK ASUH KELUARGA MAHASISWA ISLAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PERIODE 2007 /2008 Latar Belakang “Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah).dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini. Dan demi bapak dan anaknya. Sesungguh-Nya kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya. Dia mengatakan ‘aku telah menghabiskan harta yang banyak’. Apakah dia menyangka bahwa tiada seorang pun yang melihatnya? Bukankah kami telah memberikan Kepadanya dua buah mata, lidah, dan juga bibir. Dan kami telah menunjukkan bagi-Nya dua buah jalan. Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan. atau memberi makan pada hari kelaparan. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat. Atau orang miskin yang sangat fakir. Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.’ (QS Al Balad 1-20) PAA adalah badan semi otonom dari GAMAIS ITB yang memiliki fungsi syi’ar intra dan ekstra kampus. Di lingkungan dalam kampus ITB banyak sekali masyarakat kampus (mahasiswa) yang ingin sekali membantu masyarakat dhuafa, baik membantu dalam perekonomian maupun membantu untuk membina anak-anak mereka agar memiliki bekal diniyah yang baik. Sedangkan di luar kampus ITB, terdapat banyak masyarakat dhuafa yang membutuhkan bantuan, khususnya dalam menyekolahkan anaknya. Oleh karena itu, PAA dapat menjadi fasilitator sebagai penghubung antara masyarakat kampus ITB dengan masyarakat dhuafa di sekitar lingkungan kampus ITB. Tujuan
Membantu adik-adik dhuafa di lingkungan kampus ITB agar tidak putus sekolah Membantu adik-adik memiliki bekal pendidikan diniyah yang baik Membantu orang tua adik memiliki kemampuan untuk mendidik anak secara islami Memfasilitasi masyarakat kampus yang ingin berkontribusi bagi masyarakat dhuafa sekitar kampus Target Departemen Internal (Kader)
Ruhiyah para pengurus maupun staff terjaga Terciptanya budaya kerja yang profesional Mengalami peningkatan softskill yang berhubungan dengan ke-PAA-an baik dalam pembinaan adik maupun menajemen keuangan Rasa kekeluargaan antar pengurus terjaga Komitmen para kader tinggi
Eksternal (Departemen Lain) Massa kampus mengenal PAA Brand Image PAA di kampus Kokohnya jaringan baik dalam maupun luar kampus Terciptanya ukhuwah antar donatur dan PAA
Visi Departemen PAA sebagai badan profesional yang produktif dan berdedikasi dalam membangun generasi pemuda Islam secara kekeluargaan
Misi Departemen Membentuk kurikulum baku pembinaan adik Pembinaan internal periodik sebagai sarana tarbiyah Membangun media pembelajaran dalam kemandirian dan kreatifitas bagi kakak PAA Membangun mental spiritual adik Media hiburan yang Islami bagi adik Memantapkan jaringan internal dan eksternal kampus secara efektif Pengontrolan pengurus baik komitmen, akademis maupun ruhiyah
Deskripsi Kerja Deskripsi kerja Departemen Pembinaan Adik Asuh adalah sebagai berikut: Metode Syi’ar menggunakan media asuh adik-adik. Memiliki tiga objek utama: Donatur (mahasiswa S1), Adik-adik asuh, Orang tua adik. Membantu adik-adik dhuafa di lingkungan kampus ITB agar tidak putus sekolah dan memiliki bekal pendidikan diniyah yang baik Memfasilitasi teman-teman mahasiswa yang ingin berkontribusi bagi masyarakat sekitar kampus Membentuk suasana kekeluargaan di antara donatur sebagai bentuk rasa persaudaraan di kampus ITB Meningkatkan daya jangkau PAA ke segala lapisan dan lingkungan civitas akademika ITB untuk menggali potensi-potensi sumber dana mahasiswa yang lebih besar dan menambah sumber dana mahasiswa yang terlibat langsung di PAA. Meningkatkan kegiatan PAA bagi masyarakat kampus sehingga terbentuk suatu opini yang positif tentang keberadaan PAA dan Gamais. Mencari sumber dana alternatif, khususnya ke perusahaan-perusahaan. Melakukan pendistribusian dana yang lebih selektif dan efektif. Membangun suatu mekanisme pembinaan bagi adik asuh yang terencana. Mengadakan suatu bentuk komunikasi yang interaktif antara PAA, masyarakat, dan massa kampus Pandangan Gamais terhadap Pembinaan Anak-Anak PAA lahir sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian mahasiswa muslim ITB kepada masyarakat di sekitar kampus, khususnya dalam bidang pendidikan. Wujud dari pengabdian ini adalah beasiswa untuk siswa dari 4 kompleks SD. Namun, sebenarnya PAA hanya berperan sebagai fasilitator bagi mahasiswa muslim ITB yang ingin turut ambil bagian dalam membantu siswa SD yang mengalami kesulitan biaya. Sebab membantu sesama adalah kecenderungan setiap manusia, Karenanya, PAA dituntut untuk mampu membina hubungan baik dengan mereka. Hal ini merupakan kontribusi PAA dalam men-syi’arkan Islam di kampus. Selain itu, PAA dapat menjadi jalan bagi mahasiswa muslim untuk mengenal dan berinteraksi lebih dekat dengan Gamais. PAA memiliki beraneka ragam donatur yang memiliki latar belakang berbeda, hal ini mengindikasikan bahwa PAA diterima di mana saja. Apabila peluang ini dioptimalkan maka fungsi syi’ar dapat memasuki wilayah yang selama ini tertutup. Selain itu, bila dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, PAA sedikit mengambil bagian dalam membina generasi muslim masa depan melalui pembinaan adik dan bimbingan belajar. Walaupun dapat dikatakan bahwa usaha PAA ini tidak intensif dan pengaruhnya tidak terlalu signifikan, diharapkan adik-adik pernah memperoleh sesuatu yang berharga dan turut membentuk kepribadian mereka saat tumbuh dewasa.
Ikrar Kader GAMAIS ITB dengan kesadaran penuh akan pengawasan Ar Rahman dan disaksikan bumi Allah yang mengajari kami berpikir dan berdzikir Kami prajurit-prajurit Allah yang da'wah telah menjadi nafas yang wajah Alloh menjadi kerinduan yang air mata negerinya menjadi kegelisahan dengan kepala tegak kami akan terus berderap melangkah maju menjadi ksatria terdepan pengusung panji Islam ini Kami kader GAMAIS ITB bertekad kuat Untuk berjalan beriringan Dengan kecintaan tulus kepada Allah Untuk saling mengokohkan Dalam setiap tapak mengenal-Nya Kami Kader GAMAIS ITB berikrar bulat Senantiasa membina diri dalam kemuliaan Islam Melakukan perbaikan Hingga perjumpaan kami di taman surga Dengan kepalan tangan yang bersatu dalam barisan pengukir peradaban Saksikanlah, hingga suatu hari nanti Suatu saat di kemudian hari Kampus ITB akan menjelma menjadi taman kehidupan Dan dipenuhi semerbak wangi bunga kebaikan Yang tumbuh subur di atas ukhwah dan keimanan kami Di iringi sejuk lantunan Al Qur’an Dan teduhmya awan Keridhaan Kepada Allah kami berserah diri Dan kepada-Nya lah kami semua akan kembali Allahu Akbar
Sebuah Nasehat Sepatutnya di sinilah setiap pejuang syiar perlu berhenti sejenak, merenungkan lagi perjalanannya selama ini, mengevaluasi hasil-hasilnya dan masalah-masalah yang selalu menjadi penghias jalan perjuangan.
Orang seperti kita sangatlah memerlukan kekuatan tambahan yang mendorong dan menopangnya sehingga kita tetap mampu berdiri kokoh di jalan perjuangan. Imam Asy-Syahid Hasan Al Banna pernah mengungkapkan bahwa kemenangan perjuangan syiar bisa tercapai dengan tiga kekuatan: kekuatan aqidah, kekuatan ukhuwwah dan kekuatan senjata. Seorang pejuang syiar yang akidahnya mantap, pada waktu itu ia tidak akan merasa lemah ketika berhadapan dengan musuh dan rintangan-rintangan syiar karena ia telah menyandarkan dirinya pada kekuatan hakiki, dzat yang menggenggam segala urusan. Bagaimanapun bentuk dan betapapun besar rintangan syiar, ia pasti dapat melewatinya dengan mulus. Mungkin kita masih teringat dengan kisah perjuangan Bilal bin Rabah, ketika ia disiksa di padang pasir yang panas, dicambuk dan ditindih dengan batu besar. Waktu itu ia hanya berucap, "Ahad, Ahad, Ahad". Atau Zaid bin Haritsah yang ikut bersama Rasulullah ke Thaif dan pulang dengan dilempari batu serta cacian dan makian, sehingga kaki baginda Rasulullah pun terluka dan mengucurkan darah. Waktu itu, bukan sumpah serapah yang keluar dari bibir Rasulullah, bukan juga laknat dan do'a azab, akan tetapi untaian do'a rahmat dan maghfirah yang justru meluncur dari kedua bibirnya." Oh betapa agungnya sifat yang allah berikan kepada pejuangan syiar agama. Dengan kekuatan dari Allah dan tawakal kepada-Nya, seorang manusia biasa tiba-tiba saja akan memiliki kekuatan yang berlipat ganda. Inilah yang kita perlukan. Amunisi-amunisi pejuang syiar yang bersumber dari Ilahi. Maka tidaklah mengherankan bila para sahabat baginda rasul di waktu siang seperti singa dan di waktu malam seperti "rahib". Tangisan-tangisan mereka di malam hari ketika membaca untaian firman Allah sungguh telah menjadikan mereka pribadi-pribadi tangguh. Sujud-sujud mereka yang lama dalam qiyamullail menjadikan mereka berwibawa dan disegani di mata kaum kuffar. Sekali lagi, hanya dengan kekuatan Ilahiyah lah kita dapat membawa amanah syiar ini. Shalahudin Al-Ayyubi, pernah berkata ketika memeriksa pasukannya di malam hari dan menemukan kemah-kemah mereka bercahaya karena diisi dengan qiyamullail, -Jika kita menang dalam perang ini, maka sesungguhnya kemenangan tersebut datangnya dari sini- , sambil kemudian tangannya menunjuk pada orang-orang yang sedang melaksanakan shalat tersebut. Umar bin Khattab ketika memberikan wejangan kepada pasukan islam, ia berkata, "Sesungguhnya kalian tidak akan menang dengan kekuatan dan perbekalan kalian, akan tetapi kemenangan itu akan datang karena ketaatan kalian kepada Allah dan kedurhakaan mereka terhadap-Nya. " Begitulah sunnatullah dalam perjuangan syiar. Keyakinan terhadap kekuatan dari Allah merupakan keniscayaan bagi diri manusia yang lemah ini. Allah berfirman: "Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya" .( Ath-Thalaq 3 )
Sebuah Taujih Rabbaniyah Untukmu Kader Dakwah Ya ALLAH, berikan taqwa kepada jiwa-jiwa kami dan sucikan dia. Engkaulah sebaik-baik yang, mensucikannya. Engkau pencipta dan pelindungnya Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami Rukunkan antar hati kami
Tunjuki kami jalan keselamatan Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang Jadikan kumpulan kami jama'ah orang muda yang menghormati orang tua Dan jama'ah orang tua yang menyayangi orang muda Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian Ya ALLAH, wahai yang memudahkan segala yang sukar Wahai yang menyambung segala yang patah Wahai yang menemani semua yang tersendiri Wahai pengaman segala yang takut Wahai penguat segala yang lemah Mudah bagimu memudahkan segala yang susah Wahai yang tiada memerlukan penjelasan dan penafsiran Hajat kami kepada-Mu amatlah banyak Engkau Maha Tahu dan melihatnya Ya ALLAH, kami takut kepada-Mu Selamatkan kami dari semua yang tak takut kepada-Mu Jaga kami dengan Mata-Mu yang tiada tidur Lindungi kami dengan perlindungan-Mu yang tak tertembus Kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami Jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami Musuh-musuh kami dan semua yang ingin mencelakai kami Tak akan sampai kepada kami, langsung atau dengan perantara Tiada kemampuan pada mereka untuk menyampaikan bencana kepada kami "ALLAH sebaik baik pemelihara dan Ia paling kasih dari segala kasih" Ya ALLAH, kami hamba-hamba-Mu, anak-anak hamba-Mu Ubun-ubun kami dalam genggaman Tangan-Mu Berlaku pasti atas kami hukum-Mu Adil pasti atas kami keputusan-Mu Ya ALLAH, kami memohon kepada-Mu Dengan semua nama yang jadi milik-Mu Yang dengan nama itu Engkau namai diri-Mu Atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu Atau Engkau ajarkan kepada seorang hamba-Mu Atau Engkau simpan dalam rahasia Maha Tahu-Mu akan segala ghaib Kami memohon-Mu agar Engkau menjadikan Al Qur'an yang agung Sebagai musim bunga hati kami Cahaya hati kami Pelipur sedih dan duka kami
Pencerah mata kami Ya ALLAH, yang menyelamatkan Nuh dari taufan yang menenggelamkan dunia Ya ALLAH, yang menyelamatkan Ibrahim dari api kobaran yang marak menyala Ya ALLAH, yang menyelamatkan Musa dari kejahatan Fir'aun dan laut yang mengancam nyawa Ya ALLAH, yang menyelamatkan Isa dari Salib dan pembunuhan oleh kafir durjana Ya ALLAH, yang menyelamatkan Muhammad alaihimusshalatu wassalam dari kafir Quraisy durjana, Yahudi pendusta, munafik khianat, pasukan sekutu Ahzab angkara murka Ya ALLAH, yang menyelamatkan Yunus dari gelap lautan, malam, dan perut ikan Ya ALLAH, yang mendengar rintihan hamba lemah teraniaya Yang menyambut si pendosa apabila kembali dengan taubatnya Yang mengijabah hamba dalam bahaya dan melenyapkan prahara Ya ALLAH, begitu pekat gelap keangkuhan, kerakusan dan dosa Begitu dahsyat badai kedzaliman dan kebencian menenggelamkan dunia Pengap kehidupan ini oleh kesombongan si durhaka yang membuat-Mu murka Sementara kami lemah dan hina, berdosa dan tak berdaya Ya ALLAH, jangan kiranya Engkau cegahkan kami dari kebaikan yang ada pada-Mu karena kejahatan pada diri kami Ya ALLAH, ampunan-Mu lebih luas dari dosa-dosa kami Dan rahmah kasih sayang-Mu lebih kami harapkan daripada amal usaha kami sendiri Ya ALLAH, jadikan kami kebanggaan hamba dan nabi-Mu Muhammad SAW di padang mahsyar nanti Saat para rakyat kecewa dengan para pemimpin penipu yang memimpin dengan kejahilan dan hawa nafsu Saat para pemimpin cuci tangan dan berlari dari tanggung jawab Berikan kami pemimpin berhati lembut bagai Nabi yang menangis dalam sujud malamnya tak henti menyebut kami, ummati ummati, ummatku ummatku Pemimpin bagai para khalifah yang rela mengorbankan semua kekayaan demi perjuangan Yang rela berlapar-lapar agar rakyatnya sejahtera Yang lebih takut bahaya maksiat daripada lenyapnya pangkat dan kekayaan Ya ALLAH, dengan kasih sayang-Mu Engkau kirimkan kepada kami da'i penyeru iman Kepada nenek moyang kami penyembah berhala Dari jauh mereka datang karena cinta mereka kepada da'wah Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini
Kepada generasi berikut kami Jangan jadikan kami pengkhianat yang memutuskan mata rantai kesinambungan ini Dengan sikap malas dan enggan berda'wah Karena takut rugi dunia dan dibenci bangsa
Karena Kita Keluarga Dengarlah wahai keluargaku! Sesungguhnya Allah swt telah berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 103 yang artinya: "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah keadaanmu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.", dan pada surat Al-Hujurat ayat 10 yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah bersaudara.", pada surat At-Taubah ayat 71 yang artinya: "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain." Dan Rasul yang mulia, Muhammad saw. juga pernah bersabda: "Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara." Begitulah generasi Islam pertama -semoga keridhaan Allah atas mereka- dalam memahami makna persaudaraan dan kekeluargaan dalam Islam yang agung ini. Iman dalam dada telah menumbuhkan rasa cinta, kedekatan, dan persaudaraan yang paling luhur dan abadi di antara mereka. Mereka ibarat satu tubuh, satu hati, dan satu tangan. Dan inilah karunia Allah yang selalu diingat-ingatkan kepada mereka oleh-Nya pada surat Al-Anfal ayat 63 yang artinya: "Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang ada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka. Akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka." Dalam sirah yang nyata, kita dapat ambil hikmah Sang Muhajir yang telah pergi meninggalkan keluarga dan tanah tumpah darahnya (Mekkah) untuk menyelamatkan agamanya, akhirnya mendapati para pemuda Yatsrib menanti kedatangan mereka dengan penuh rindu dan kehangatan cinta. Mereka semua bergembira menyambutnya, walaupun mereka tidak mengenalnya sebelum itu, tak ada hubungan kekeluargaan yang mengikat mereka, dan tak ada ambisi atau kepentingan tertentu yang mereka harapkan. Tapi begitulah, aqidah Islam membuat mereka (kaum Anshar) merindukan dan menyatu dengan kehidupan kaum Muhajirin. Orang-orang Anshar menganggap kaum Muhajirin sebagai belahan jiwanya yang tak terpisahkan, maka sesaat setelah tiba di masjid, orang-orang Aus dan Khazraj
segera menghambur mengelilingi mereka. Masing-masing orang dari mereka mengajak kaum muhajirin untuk tinggal di rumahnya, dan untuk itu mereka bersedia mengorbankan harta, jiwa, serta kepentingan keluarganya, Situasinya semakin mengharukan ketika mereka berkeras dengan permintaan mereka, hingga akhirnya rumah kediaman kaum Muhajirin ditetapkan berdasarkan undian. Imam Bukhari meriwayatkan, "Tak seorang pun Muhajir yang menetap di rumah seorang Anshar melainkan dengan undian." Begitulah, sehingga Allah berkenan mengabadikan keluhuran budi kaum Anshar itu dalam Al-Qur'an agar dikenang oleh manusia sepanjang zaman. Hingga kini keluhuran itu masih tampak bersinar terang di permukaan wajah zaman. Tentang kaum Anshar Allah berfirman, "Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan mereka (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Al-Hasyr: 9) Begitulah putera-putera Islam selanjutnya menapaki tangga keluhuran khususnya generasi pertama yang jiwa-jiwa mereka dipenuhi oleh rasa persaudaraan imani. Pada mereka tak ada perbedaan antara Muhajir dan Anshar, tak ada jarak antara orang Mekkah dengan orang Yaman. Bahkan dalam salah satu sabdanya, Rasulullah saw. pernah memuji kabilah Asy'ariyah dari Yaman. "Sebaik-baik kaum adalah kaum Asy'ariyah, bila mereka kesusahan dalam perjalanan atau dalam keadaan menetap, maka mereka mengumpulkan semua yang mereka miliki, lalu mereka simpan di tempat perbekalan mereka, kemudian membaginya secara merata," Bila anda membaca Al-Qur'an, Sunah Rasul yang agung, dan sejarah para leluhur dari putera-putera terbaik agama ini, niscaya akan kita temukan semua yang dapat menyejukkan mata dan menenteramkan telinga dan hati kita. Dan itulah arti keluarga bagi kita, keluarga yang bersatu atas dasar kekuatan aqidah dan kekuatan iman. Karena itulah saudaraku, mengapa kita bersatu dan bergerak bersama dalam langkah gerak meraih keridhoanNya. Karena kita keluarga…