REFRESING
Disusun Oleh : M. bayu aji maulana 2011730058
Dokter Pembimbing Dr.. Dr.. ! "#.M
$%P&'()%*&&' $+('($ $+ ('($ ")&"% M&)& M&)& ,+-D "$&*&'/( &$-+)&" $%DO$)%*&' D&' $%"%&)&' -'(%*"()&" M-&MM&D(& &$&*)& 2014
PENDAHULUAN
Sindrom mata kering adalah suatu gangguan pada permukaan mata yang ditandai dengan ketidak stabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata. Angka kejadian Sindroma Mata Kering ini lebih ban yak pada wanita dan cenderung meningkat sesuai dengan peningkatan usia. Banyak diantara penyebab sindrom mata kering mempengaruhi lebih dari satu komponen film air mata atau berakibat perubahan permukaan mata yang secara sekunder menyebabkan film air mata menjadi tidak stabil. Ciri histopatologik termasuk timbulnya bintik-bintik kering pada kornea dan epitel konjungtia! pembentukan filamen! hiangnya sel goblet konjungtia! pembesaran abnormal sel epitel non-goblet! peningkatan stratifikasi sel! dan penambahan keratinasi. "asien dengan mata kering paling sering mengeluh tentang sensasi gatal atau berpasir. #ejala umum lainnya adalah gatal! sekresi mucus berlebihan! tidak mampu menghasilkan air mata! sensasi terbakar! fotosensitiitas! merah! sakit! dan sulit menggerakkan palpebra. "ada kebanyakan pasien! ciri paling luar biasa pada pemeriksaan mata adalah tampilan yang nyata-nyata normal. Ciri yang paling khas pada pemeriksaan slit lamp adalah terputus atau tiadanya meniskus air mata di tepian palpebra inferior. Benang-benang mucus kental ke kuning-kuningan kadang-kadang terlihat dalam forni$ conjungtiae inferior. "ada konjungtia bulbi tidak tampak kilauan yang normal dan mungkin menebal! edema dan hiperemik.
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi
2
Kompleks lakrimalis terdiri atas glandula lakrimalis! glandulae lakrimalis aksesori! kanalikuli! sakus lakrimalis! dan duktus nasolakrimalis. #landulalakrimalisterdiriatasstrukturdibawahini% &. Bagian orbita Berbentuk kenari yang teretak didalam foss lakrimalis di segmen temporal atas anterior dari orbita! dipisahkan dari bagian palpebra oleh kornu lateralis dari muskulus leator palpebrae. 'ntuk mencapai bagian ini dari kelenjar secara bedah! harus diiris kulit! muskulus orbikuaris okuli! dan septum orbitale. (. Bagian "alpebra Bagian palpebra yang lebih kecil terletak tepat di atas segmen temporal dari forniks konjungtiae superior. )uktus sekretorius lakrimalis!
yang
bermuara
kira-kira
sepuluh
lubang
kecil!
menghubungkan bagian orbital dan palpebrae glandula lakrimalis dengan forniks konjungtiae superior. "embuangan bagian palpebrae dari kelenjar memutuskan semua saluran penghubung dan dengan demikian mencegah kelenjar itu bersekresi. #landula lakrimalis aksesori *glandula Krause dan +olfring, terletk di dalam substansia propia di konjungtia palpebrae. Air mata mengalir dari lakuna lakrimalis melalui punktum superior dan inferior dan kanalikuli ke sakus lakrimalis! yang terletak di dalam fossa lakrimalis. )uktus nasolakrimalis berlanjut kebawah dari sakus dan bermuara ke dalam meatus inferior dari rongga nasal! lateral terhadap turbinatum inferior. Air mata diarahkan kedalam punktum oleh isapan kapiler dan gaya berat dan berkedip. Kekuatan gabungan dari isapan kapiler dan gaya berat berkedip. Kekuatan gabungan dari isapan kapiler dalam kanalikuli! gaya berat dan dan kerja memompa dari otot orner! yang merupan perluasan muskulus orbikularis okuli ke titik di belakang sakus lakrimalis! semua cenderung meneruskan aliran air mata ke bawah melalui duktus nasolakrimalis ke dalam hidung. . "embuluh )arah dan /imfe
3
"asokan darah dari glandula lakrimalis bersal dari arteri lakrimalis. 0ena yang mengalir pergi dari kelenjar bergabung dengan ena oftalmika. )renase lime menyatu dengan pembuluh limfe konjungtia untuk mengalir kedalam limfonodus pra-aurikula. 1. "ersarafan "asokansarafkeglandulalakrimalisadalahmelalui% a, 2erus lakrimalis *sensoris,! sebuah cabang dari diisi trigeminus. b, 2erus petrosus superfisialis magna *sekretoris,! yang datang dari nukleus saliarius superior. c, 2erus simpatis yang menyertai arteria lakrimalis dan nerus lakrimalis.
2.2 Fisiologi Sistem Sekresi Air Mata
0olume terbesar air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis yang terletak di fossa glandulae lacrimalis yang terletak di kuadran temporal atas orbita. Kelenjar yang berbentuk kenari ini dibagi oleh kornu lateral aponeurosis leator menjadi lobus orbita yang lebih besar dan lobus palpebra yang lebih kecil! masing-masing dengan sistem duktulus yang bermuara ke forniks temporal
4
superior. "ersarafan kelenjar utama datang dari nucleus lacrimalis di pons melalui nerus intermedius dan menempuh suatu jaras rumit cabang ma$illaris nerus trigeminus. Kelenjar lakrimal assesorius! walaupun hanya sepersepuluh dari massa kelenjar utama! mempunyai peranan penting. Struktur kelenjar Krause dan +olfring identik dengan kelenjar utama! namun tidak memiliki ductulus. Kelenjar-kelenjar ini terletak di dalam konjungtia! terutama di forniks superior. Sel-sel goblet uniseluler! yang juga tersebar di konjungtia! mensekresi glikoprotein dalam bentuk musin. Modifikasi kelenjar sebasea meibom dan 3eis di tepian palpebra memberi lipid pada air mata. Kelenjar Moll adalah modifikasi kelenjar keringat yang ikut membentuk tear film. Sekresi kelenjar lakrimal dipicu oleh emosi atau iritasi fisik dan menyebabkan air mata mengalir melimpah melewati tepian palpebra *epifora,. Kelenjar lakrimal assesorius dikenal sebagai 4pensekresi dasar4. Sekret yang dihasilkan normalnya cukup untuk memelihara kesehatan kornea. ilangnya sel goblet! berakibat mengeringnya korena meskipun banyak air mata dari kelenjar lakrimal. Air mata membentuk lapisan tipis setebal 5-&6 7m yang menutup epitel kornea dan konjungtia. 8ungsi lapisan ultra tipis ini adalah &. Membuat kornea menjadi permukaan optik yang licin dengan meniadakan ketidakteraturan minimal di permukaan epitel. 9ear film adalah komponen penting dari :the eye;s optical system4. 9ear film dan permukaan anterior kornea memiliki mekanisme untuk memfokuskan refraksi sekitar <6=. Bahkan sebuah perubahan kecil pada kestabilan dan olume tear film akan sangat mempengaruhi kualitas penglihatan *khususnya pada sensitiitas pada kontras,. :9ear break up4 menyebabkan aberasi optik yang akan menurunkan kualitas fokus gambaran yang didapatkan retina. >leh karena itu! ketidakteraturan pada
5
tear film preocular merupakan penyebab munculnya gejala isual fatigue dan fotofobia. (. Membasahi dan melindungi permukaan epitel korneadan konjungtia yang lembut.
Pergerakan kelopak mata dapat menimbulkan gaya ± 150 dyne/cm yang pada
tear
flm
mempengaruhi tear flm. Lapian muin dapat
mempengaruhi keratokon"ungti#iti$
mengurangi
epitel
e!ek
yang
permukaan.
perubahan
lapian
dapat Pada muin
menyebabkan epitel permukaan emakin mudah ruak akibat gaya terebut yang menyebabkan dekuamai epithelial dan menginduki apoptoi. . Menghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan pembilasan mekanik dan efek antimikroba. "ermukaan okuler adalah permukaan mukosa yang paling sering terpapar lingkungan. Bagian ini selalu terpapar suhu yang ekstrim! angin! sinar '0! alergen dan iritan. 9ear film harus memiliki stabilitas untuk menghadapi paparan lingkungan tersebut. Komponen tear film yang berfungsi untuk perlindungan adalah ?gA! laktoferin! liso3im dan en3im peroksidase yang dapat melawan infeksi bakteri maupun irus. /apisan lipid mengurangi penguapan komponen akuos akibat perubahan lingkungan. Selanjutnya! tear flim dapat membersihkan partikel! iritan dan alergen akibat paparan lingkungan. 1. Menyediakan substansi nutrien yang dibutuhkan kornea. Karena kornea merupakan struktur yang aaskuler! epitel kornea bergantung pada growth factors yang terdapat pada tear film dan mendapat nutrisi dari tear film. 9ear film menyediakan elektolit dan oksigen untuk epitel kornea sedangkan glukosa yang dibutuhkan kornea berasal dari difusi dari a@ueous humor. 9ear film terdiri dari ( gm/ glukosa! kirakira 1= dari konsentrasi glukosa pada darah!
yaitu konsentrasi yang
dibutuhkan oleh jaringan non-muskular. Antioksidan yang terdapat pada tear film juga mengurangi radikal bebas akibat pengaruh lingkungan. 9ear
%
film juga mengandung growth factor yang penting untuk regenerasi dan penyembuhan epitel kornea.
#ambar.&. /apisan tear film (Sumber: http://tearscience.com image,
Laisan!Laisan Tear Film
Lapian
air
Padadaarnya$
matamelapiipermukaanokuler lapian
air
mataterdiridari
3
normal.
lapian
yang
terdiridari& a. Lapian
tipi
uperfial '0.11um(
diproduki oleh kelen"ar
meibomian dan !ungi utamanya adalah menahan e#aporai air mata dan mempertahankan penyebaran air mata b. Lapian tengah$ lapian tebal 'lapian a)ueou$ *um( diproduki oleh kelen"ar lakrimali utama ' untuk re+ek menangi($ eperti halnya kelen"ar lakrimali aeori dari kelen"ar ,raue dan -ol!ring. c. Lapian terdalam$ lapian muin hidroflik diproduki oleh elel goblet
kon"uncti#a
dan
epitel
permukaan
okuler
dan
berhubungan dengan permukaan okuler melalui ikatan "aringan longgar dengan glikokalik dari epitel kon"uncti#a. danya muin
*
yang beri!at hidroflik membuat lapian a)ueou menyebar ke epitel kornea.
#ambar (. 9ear film layer (Sumber: http://lasik1.com/32220 )
#ambar . 2ormal tear film structure and components
(sumber: Steven C. et al, 2004 )
0olume air mata normal diperkirakan 5 ( 7/ di setiap mata. Albumin mencakup D6= dari protein total air mataE sisanya globulin dan liso3im yang berjumlah sama banyak. 9erdapat ?gA! ?g#! dan ?gF. Gang paling banyak adalah ?gA! yang berbeda dari ?gA serum karena bukan berasal dari transudat serum sajaE ?gA juga diproduksi oleh sel-sel plasma dalam kelenjar lakrimal. "ada keadaan alergi tertentu! seperti konjungtiitis ernal! konsentrasi ?gF dalam cairan mata meningkat. /iso3im air mata menyusun (&-(= protein total! bekerja secara sinergis dengan gammaglobulin dan faktor antibakteri non-liso3im lain! membentuk mekanisme pertahanan penting terhadap infeksi. Fn3im air mata lain juga bisa berperan dalam diagnosis berbagai kondisi klinis tertentu! mis.! he$oseaminidase untuk mendiagnosis penyakit 9ay-Sachs.*aughan, 2." Dis#$ngsi Tear Film
Abnormalitas kuantitas maupun kualitas tear film terjadi akibat &. "erubahan jumlah tear film. (. "erubahan komposisi tear film. . "enyebaran tear film yang tidak merata akibat permukaan kornea yang irregular. "erubahan jumlah dan komposisi tear film dapat terjadi karena defisiensi a@ueous! difisiensi musin atau sebaliknya kelebihan a@ueous dan musin dan atau abnormalitas lipid *disfungsi kelenjar meibom,. Contohnya! peningkatan osmolaritas tear film terlhat pada pasien dengan keratoconjunctiitis sicca atau pada blefaritis dan pada orang yang menggunakan lensa kontak. "enyebaran air mata yang tidak merata dapat terjadi bersamaan dengan permukaan kornea atau limbus yang tidak rata *inflamasi! jaringan parut! perubahan distropi, atau penggunaan lensa kontak yang tidak benar. )apat juga terjadi akibat gangguan
pada kelopak mata akibat kelainan kongenital! disfungsi kelopak mata neurogenik! atau disfungsi mekanisme berkedip.
D%& E&E S&ND%'ME
&. )efinisi Sindrom mata kering! atau kerato conjunctiitis sicca*KCS, adalah penyakit mata dimana jumlah atau kualitas produksi air mata berkurang atau penguapan film air mata meningkat. 9erjemahan dari Hkerato conjunctiitis siccaH dari bahasa /atin adalah Hkekeringan kornea dan konjungtiaH. (. Ftiologi Banyak di antara penyebab sindrom mata kering mempengaruhi lebih dari satu komponen film air mata atau berakibat perubahan permukaan mata yang secara sekunder menyebabkan film air mata menjadi tidak stabil. Ciri histopatologik termasuk timbulnya bintik-bintik kering pada kornea dan epitel konjungtia! pembentukan filamen! hilangnya sel goblet konjungtia! pembesaran abnormal selepitel non-goblet! peningkatan stratifikasi sel! dan penambahan keratinasi. A. Kondisi ditandai hipofungsi kelenjar lakrimal &. Kongenital a. )ysautonomia familier *sindrom Iiley-)ay, b. Aplasia kelenjar lakrimal *alakrima kongenital, c. Aplasia nerus trigeminus d. )ysplasia ektodermal (. )idapat a. "enyakit sistemik &, Sindrom sjorgen (, Sklerosis sistemik progresif , Sarkoidosis 1, /eukimia! limfoma , Amiloidosis D, emokromatosis b.
?nfeksi 9rachoma
10
c. Cedera &, "engangkatan kelenjar lakrimal (, ?radiasi , /uka bakar kimiawi d. Medikasi &, Antihistamin (, Antimuskarinik% atropin! skopolamin , Anestetika umum% halothane! nitrous o$ide 1, Beta-adregenik blocker% timolol! practolol e. 2eurogenik-neuroparalitik *fasial nere palsy, B. Kondisi ditandai defisiensi musin &. Aitaminosis A (. Sindrom steen-johnson . "emfigoid okuler 1. Konjungtiitis menahun . /uka bakar kimiawi D. Medikasi-antihistamin! agen muskarin! agen Beta-adregenic blocker C. Kondisi ditandai defisiensi lipid% &. "arut tepian palpebra (. Blepharitis ). "enyebaran defektif film air mata disebabkan% &. Kelainan palpebra a. )efek! coloboma b. Fktropion atau entropion c. Keratinasi tepian palpebra d. Berkedip berkurang atau tidak ada &, #angguan neurologik (, ipertiroid , /ensa kontak 1, >bat , Keratitis herpes simpleks D, /epra e. /agophthalmus &, /agophthalmus nocturna (, ipertiroidi , /epra (. Kelainan konjungtia a. "terygium b. Symblepharon . "roptosis
11
. Fpidemiologi Mata kering merupakan salah satu gangguan yang sering pada mata! terutama pada orang yang usianya lebih dari 16 tahun dan J6= terjadi pada wanita. 1. Manifestasi Klinis "asien dengan mata kering paling sering mengeluh tentang sensasi gatal atau berpasir *benda asing,. #ejala umum lainnya adalah gatal! sekresi mucus berlebihan! tidak mampu menghasilkan air mata! sensasi terbakar! fotosensitiitas! merah! sakit! dan sulit menggerakkan palpebra. "ada kebanyakan pasien! ciri paling luar biasa pada pemeriksaan mata adaah tampilan yang nyata-nyata normal. Ciri yang paling khas pada pemeriksaan slitlamp adalah terputus atau tiadanya meniskus air mata di tepian palpebra inferior. Benang-benang mucus kental kekuning-kuningan kadang-kadang terlihat dalam forni$ conjungtiae inferior. "ada konjungtia bulbi tidak tampak kilauan yang normal dan mungkin menebal! ber edema dan hiperemik. Fpitel kornea terlihat bertitik halus pada fissure interpa lpebra. Sel-sel epitel konjungtia dan kornea yang rusak terpulas dengan bengal rose &= dan defek pada epitel kornea terpulas dengan fluorescein. "ada tahap lnjut kerato konjungtiitis sicca tampak filamen-filamen dimana satu ujung setiap filament melekat pada epitel kornea dan ujung lain bergerak bebas. "ada pasien dengan sindrom sjorgen! kerokan dari konjungtia menunjukkan peningkatan jumlah sel goblet. "embesaran kelenjar lakrimal kadang-kadang terjadi pada sindrom sjorgen. )iagnosis dan penderajatan keadaan mata kering dapat diperoleh dengan teliti memakai cara diagnostic berikut% A. 9es Schirmer 9es ini dilakukan dengan mengeringkan film air mata dan memasukkan strip Schirmer *kertas saring +hatman 2o. 1&, kedalam cul de sac konjungtia inferior pada batas sepertiga tengah dan temporal dari palpebra inferior. Bagian basah yang terpapar diukur
12
menit setelah dimasukkan. "anjang bagian basah kurang dari &6 mm tanpa anestesi dianggap abnormal. Bila dilakukan tanpa anestesi! tes ini mengukur fungsi kelenjar lakrimal utama! yang aktiitas sekresinya dirangsang oleh iritasi kertas saring itu. 9es Schirmer yang dilakukan setelah anestesi topikal *tetracaine 6.=, mengukur fungsi kelenjar lakrimal tambahan *pensekresi basa,. Kurang dari mm dalam menit adalah abnormal. 9es Schirmer adalah tes saringan bagi penilaian produksi air mata. )ijumpai hasil false positive dan false neative. asil rendah kadangkadang dijumpai pada orang normal! dan tes normal dijumpai pada mata kering terutama yang sekunder terhadap defisiensi musin.
#ambar 1. 9est 8luoresin *Sumber %http%webeye.ophth.uiowa.edu/233120/+uoreintet (
B. !ear film break"up time pengukuran tear film break"up time kadang-kadang berguna untuk memperkirakan kandungan musin dalam cairan air mata. Kekurangan musin mungkin tidak mempengaruhi tes Schirmer namun dapat berakibat tidak stabilnya film air mata. ?ni yang menyebabkan lapisan itu mudah pecah. Bintik-bitik kering terbentuk dalam film air mata! sehingga memaparkan epitel kornea atau konjungtia. "roses ini pada akhirnya merusak sel-sel epitel! yang dapat dipulas dengan bengal rose. Sel-sel epitel yang rusak dilepaskan kornea! meninggalkan
13
daerah-daerah kecil yang dapat dipulas! bila permukaan kornea dibasahi flourescein. !ear film break"up time dapat diukur dengan meletakkan secarik keras berflourescein pada konjungtia bulbi dan meminta pasien berkedip. 8ilm air mata kemudian diperiksa dengan bantuan saringan cobalt pada slitlamp! sementara pasien diminta agartidak berkedip. +aktu sampai munculnya titik-titik kering yang pertama dalam lapisan flourescein kornea adalah tear film break"up time. Biasanya waktu ini lebih dari & detik! namun akan berkurang nyata oleh anestetika lokal! memanipulasi mata! atau dengan menahan palpebra agar tetap terbuka. +aktu ini lebih pendek pada mata dengan defisiensi air pada air mata dan selalu lebih pendek dari normalnya pada mata dengan defisiensi musin.
#ambar .?ndeks"erlindungan>kular *Sumber % http%www.systane.ca (
C. 9es 8erning Mata Sebuah tes sederhana dan murah untuk meneliti mukus konjungtia dilakukan dengan mengeringkan kerokan konjungtia di atas kaca obyek bersih. Arborisasi *ferning, mikroskopik terlihat pada mata normal.
"ada
pasien
konjungtiitis
yang
meninggakan
parut
14
*pemphigoid mata! sindrom steens johnson! parut konjungtia difus,! arborisasi berkurang atau hilang. ). Sitologi ?mpresi Sitologi impresi adalah cara menghitung densitas sel goblet pada permukaan konjungtia. "ada orang normal! populasi sel goblet paling tinggi di kuadran infra-nasal. ilangnya sel goblet ditemukan pada ksus keratokonjungtiitis sicc! trachoma! pemphigoid mata cicatri$! sindrom steens johnson! dan aitaminosis A. F. "emulasan 8lourescein Menyentuh konjungtia dengan secarik
kertas
kering
berflourescein adalah indikator baik untuk derajat basahnya mata! dan meniskus air mata mudah terlihat. 8lourescein akan memulas daerahdaerah tererosi dan terluka selain defek mikroskopik pada epitel kornea. 8. "emulasan Bengal Iose Bengal rose lebih sensitif dari flourescein. "ewarna ini akan memulas semua sel epitel non-ital yang mengering dari kornea konjungtia.
#ambar D. "ewarnaan Bengal rose Sumber % *http%www.uptodate.com /bengalroetet,
#. "enguji Kadar /iso3im Air Mata "enurunan konsentrasi liso3im air mata umumnya terjadi pad awal perjalanan sindrom Sjorgen dan berguna untuk mendiagnosis penyakit
15
ini. Air mata ditampung pada kertas Schirmer dan diuji kadarnya. Cara paling umum adalah pengujian secara spektrofotometri. . >smolalitas Air Mata iperosmollitas air mata telah dilaporkan pada keratokonjungtiitis sicca dan pemakaian kontak lens dan diduga sebagai akibat berkurangnya sensitiitas
kornea. /aporan-laporan menyebutkan
bahwa
adalah
hiperosmolalitas
tes
paling
spesifik
bagi
keratokonjungtiitis sicca. Keadaan ini bahkan dapat ditemukan pada pasien dengan Schirmer normal dan pemulasan bengal rose normal. ?. /actoferrin /actoferrin dalam cairan air mata akan rendah pada pasien dengan hiposekresi kelenjar lakrimal. Kotak penguji dapat dibeli dipasaran. . 9erapi "asien harus mengerti bahwa mata kering adalah keadaan menahun dan pemulihan pemulihan total sukar terjadi! kecuali pada kasus ringan! saat perubahan epitel pada kornea dan konjungtia masih reersibel. Air mata buatan adalah terapi yang kini sering digunakan. Salep berguna sebagai pelumas jangka panjang! terutama saat tidur. 8ungsi utama pengobatan ini adalah penggantian cairan. "emulian musin adalah tugas yang lebih berat. 9ahun-tahun belakangan ini! ditambahkan polimer larut air dengan berat molekul tinggi pada air mata buatan! sebagai usaha memperbaiki
dan
memperpanjang
lama
pelembaban
permukaan.
agen
mukomimetik lain termasuk 2a-hialuronat dan larutan dari serum pasien sendiri sebagai tetesan mata. ika mucus itu kental! seperti pada sindrom Sjorgen! agen mukolitik *mis! acetylcystein &6=, dapat menolong. •
9opikal cyclosporine A
•
9opikal corticosteroids
•
9opikalsistemik omega- fatty acids% >mega- fatty acids menghambat sintesis dari mediator lemak dan memblok produksi dari ?/-& and 928-
1%
alpha. "asien dengan kelebihan lipid dalam air mata memerlukan instruksi spesifik untuk menghilangkan lipid dari tepian palpebrae. Mungkin diperlukan antibiotic atopic alat ausistemik. 0itamin A topical mungkin berguna untuk memulihkan metaplasia permukaan mata. Semua pengawet kimiawi dalam air mata buatan akan menginduksi sejumlah toksisitas kornea. Ben3alkonium chloride adalah peparatumum yang paling merusak. "asien yang memerlukan beberapa kali penetesan sebaiknya memakai
larutan
tanpa bahan pengawet. Bahan pengawet dapat
pula
menimbulkan reaksi idiosinkrasi. ?ni paling serius denganti merosal. "asien dengan mata kering oleh sembarang penyebab lebih besar kemungkinan terkena infeksi. Blepharitis menahun sering terdapat dan harus diobati dengan memperhatikan hygiene dan memakai antibiotic atopikal. Acne rosacea sering terdapat bersamaan dengan kerato konjungtiitis sicca! dan pengobatan dengan tetrasklin sistemik ada manfaatnya. 9indakan bedah pada mata kering adalah pemasangan sumbatan pada punktum yang bersifat temporer *kolagen, atau untukwaktu lebih lama *silikon,! untuk menahan sekret air mata. "enutupan puncta dan kanalikuli secara permanen dapat dilakukan dengn terapi themal *panas,! kauter listrik atau dengan laser. D. Komplikasi "ada awalperjalanan kerato konjungtiitis sicca! penglihatan sedikit terganggu.
)engan
memburuk
nya
keadaan!
ketidak
nyamanan
sangat
menggangu. "ada kasuslanjut! dapat timbul ulkus kornea! penipisan kornea! dan perforasi. Kadang-kadang terjadi infeksi bakter i sekunder! dan berakibat parut dan askularisasi pada kornea! yang sangat menurunkan penglihatan. 9erapi dini dapat mencegah komplikasi-komplikasi ini. 5. "rognosis
1*
Secara umum! prognosis untuk ketajaman isual pada pasien dengan sindrom mata kering baik.
1
DAFTA% PUSTAKA
&. 0augan! )aniel! 9aylor Asbury! "aul Iiordan-FaE alih bahasa % an 9amboyang! Braham '. "enditEeditor G. oko Suyono. "alpebra dan Apparatus lakrimalis dalam >ftalmologi 'mum! edisi &1. akarta% (666. al J1. +idya Medika (. Skuta! #regory / et al. American Academy of >phtalmology % >rbit Fyelids and /acrimal System . San 8ransisco% (6&& . American Academi of >phtalmology . ?lyas! Sidarta. ?lmu "enyakit Mata! edisi ketiga. akarta% (66<.Balai "enerbit 8K'?. 1. "lugfelder! Stephen C et al. )ry Fye and >cular Surface )isorders. 2ew york % (661. Marcell )ecker. . Mc 8adden! murray. )ry eye Syndrome. )iakses dari http%lasik&.com pada tanggal &Dmaret (6&. D. Anonim. 9he )efinitie Source for )ry Fye ?nformation on ?nternet. (66<. )iakses dari http%dryeye.org pada tanggal &Dmaret (6& 5. Anonim. 9he Anatomy of Faporatie )ry Fye. )iakses
dari%
http%tearscience.com pada tanggal &D maret (6& <. Sastrawan )! dkk. Standar "elayanan Medis Mata. )epartemen ?lmu Kesehatan Mata IS'" M. oesin. "alembang ! (665 dkk (. http%emedicine.medscape.comarticle&(&61&5-oeriew diakses tanggal &5maret (6&
1