PENGGUNAAN SISTEM MANAJEMEN MANA JEMEN BIAYA BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEJIK : PRODUCT PROFITABILITY PROFITABILITY ANALYSIS ANALYSIS DAN DAN TARGET COSTING
Untuk Memenuhi Tugas Akuntansi Manajemen Lanjutan Dsen Pengam!u: A"hma# $ak%& $ak%& S'E'& MSA'& Ak'& (MA'& SAS'& (A
Disusun )eh: Annisa Sa*+ina Djunae#% Yu#iant
PENDIDIKAN PR,-ESI AKUNTANSI -AKULTAS EK,N,MI DAN BISNIS UNI.ERSITAS BRA/IJAYA MARET 0123
A' Product Profitability Analyi 2'
De4inisi Product Profitability Analyi
Menurut Hilton et al (2003) menyatakan bahwa profitabilitas berkaitan dengan profit atau laba dan merupakan ukuran bagi perusahaan apakah telah menjalankan usahanya untuk memenuhi kebutuhan konsumernya melalui produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut dalam rangka untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. sedangkan pengertian dari produk itu sendiri adalah hasil atau output dari proses manufacturing yang akan ditawarkan di pasar untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Berdasarkan definisi atas profitabilitas dan produk diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan profitabilitas produk merupakan laba atau profit yang diperoleh dari hasil penjualan produk barang atau jasa kepada konsumen yang dapat menghasilkan laba bagi perusahaan. !engan demikian Product Profitabilty Analysis merupakan sebuah analisis terhadap profitabilitas produk atau analisis atas kemampuan produk dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan men"ari selisih harga jual produk tersebut dengan biaya produksinya. 0'
Man4aat Product Profitability Analyi
#etelah mendapatkan informasi mengenai profitabilitas atas suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan pihak manajemen dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengambil keputusan strategis untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Misalnya dengan "ara menurunkan harga jual untuk produk yang menghasilkan keuntungan yang tinggi sehingga produk tersebut mempunyai daya saing yang kuat di pasar atau menghentikan produk yang ternyata menghasilkan kerugian bila terus menerus diproduksi oleh perusahaan.
Bila perusahaan menerapkan sistem perhitungan biaya menggunakan metode tradisional dengan perataan biaya atau dengan satu standar alokasi biaya saja perusahaan dapat mengalami ketidakakuratan perhitungan biaya produksi yang dapat menyebabkan adanya kekurangan biaya pada produk yang berarti sebuah produk yang sebenarnya membutuhkan biaya sumber daya yang banyak tetapi justru perusahaan mentapkan biaya per unitnya lebih rendah dari yang seharusnya. #ebaliknya produk dapat kelebihan biaya yang berarti sebuah produk yang sebenarnya mengkonsumsi sumber daya dalam jumlah sedikit tetapi justru perusahaan salah menetapkan biaya produksi per unit dengan menetapkan biaya produksi per unit yang lebih tinggi dari yang seharusnya.
$leh karena itu dibutuhkan metode yang memeberikan informasi yang lebih rin"i dan akurat terkait biaya produksi agar tidak berimbas pada kesalahan pembebanan biaya produksi per unit yang tentunya juga akan berimbas pada perhitungan profitabilitas produk. Activity Based Costing (ABC) System dapat memberikan informasi yang "ukup akurat mengenai biaya produksi suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga pihak
manajemen
dapat
mengetahui
produk%produk
mana
saja
yang
sebenarnya
menghasilkan keuntungan dan produk mana saja yang mungkin menghasilkan kerugian bagi perusahaan yang dapat diketahui dengan "ara mengurangi harga penjualan produk dengan biaya produk tersebut. Hal diatas dapat dijelaskan dengan "ontoh penelitian yang tertulis dalam sebuah jurnal akuntansi dengan judul &'enerapan "tiity Based *osting (B*) #ystem dal am 'erhitungan 'rofitabilitas 'roduk+. 'ada penelitian tersebut melakukan analisis profitabilitas produk dengan melakukan perbandingan antara penggunaan metode tradisional dengan metode Activity Based Costing (B*) terkait biaya produksinya. 'erusahaan yang dijadikan sampel merupakan perusahaan yang memproduksi dua jenis sepatu yaitu sepatu tipe dan sepatu tipe B. !ari hasil data yang diperoleh berdasarkan hasil wawan"ara dan perhitungan Activity Based Costing, maka didapat hasil berikut, Ta*e) 2 Pe+hitungan P+4ita*i)itas P+#uk #engan Menggunakan Met#e T+a#isina) N' -. 2. 3. .
Berdasarkan data pada 6abel - dan 2 dapat diketahui bahwa perhitungan biaya produksi dengan menggunakan Activity Based Costing (ABC) System memberikan gambaran yang berbeda mengenai profitabilitas produk dibandingkan dengan perhitungan biaya produksi dengan menggunakan metode tradisional. !ari perhitungan pada tabel tersebut ketika menggunakan metode tradisional sepatu tipe memiliki tingkat profitabilitas produk yang lebih tinggi dibandingkan dengan sepatu tipe B yaitu besar profit yang dihasilkan oleh sepatu tipe adalah sebesar -27 sedangkan profit yang dihasilkan oleh sepatu tipe B adalah sebesar -1217. Hal ini berbeda dengan ketika perusahaan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). 'ada saat perusahaan menggunakan Activity Based Costing (ABC) System produk dari perusahaan tersebut yang lebih memberikan kontribusi besar kepada perusahaan adalah sepatu tipe B. !ari perhitungan pada tabel tersebut ketika menggunakanB* sepatu tipe justru memiliki tingkat profitabilitas produk yang lebih rendah dibandingkan dengan sepatu tipe B yaitu besar profit yang dihasilkan oleh sepatu tipe adalah sebesar 27 sedangkan profit yang dihasilkan oleh sepatu tipe B adalah sebesar 3427. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sebenarnya profitabilitas produk untuk model sepatu tipe B lebih bedar dibandingkan profitabilitas produk sepatu tipe karena sebenarnya model sepatu tipe B mengkonsumsi lebih sedikit sumber daya dibandingkan dengan model sepatu tipe . Hal inilah yang menajdi kesalahan penghitungan biaya yang dilakukan dengan "ara membagi se"ara merata biaya sumber daya untuk semua jenis produk yang dihasilkan tanpa memperhitungkan proporsi penggunaan sumber daya untuk masing%masing produk. oleh karena hal tersebut sistem B* memberikan informasi yang lebih akurat dalam analisis profitabilitas produk dibandingkan dengan metode tradisional.
B' Tar#"t Cotin# 2' De4inisi Tar#"t Cotin#
Menurut Hansen dan Mowen (2000) target costing adalah suatu metode penentuan biaya produk atau jasa berdasarkan harga (harga target) dimana pelanggan bersedia membayarnya. Menurut 8ord (-423) dalam Blo"her et al. terjemahan 6im 'enerjemah 'enerbit #alemba (2005,-) menjelaskan bahwa target costing adalah suatu metode dimana perusahaan menentukan biaya yang harus dikeluarkan untuk suatu barang dan jasa yang didasarkan pada harga pasar kompetitif dengan demikian perusahaan dapat memperoleh laba
yang diharapkan dengan menghitung selisih antara harga kompetitif dengan laba yang diharapkan. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa target costing merupakan 'enentuan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan dan proses ini dilakukan pada saat tahap peren"anaan produk. #e"ara luas target costing dapat diartikan sebagai metode peren"anaan laba dan manajemen laba yang difokuskan pada produk dengan mempertimbangkan proses manufa"turing sehingga target "osting ini digunakan oleh peran"ang sebelum proses dan proses desain dilakukan untuk men"apai tujuan perbaikan usaha pada pengurangan biaya manufaktur produk di masa depan. 6arget "osting digunakan selama tahap peren"anaan dan menuntun dalam pemilihan produk serta proses desain yang akan menghasilkan suatu produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan dan pada suatu tingkat laba yang dapat diterima.
0' Tujuan #an A)asan menggunakan Ta+get (sting
Menurut Malue (20-3) tujuan yang ingin di"apai oleh perusahaan dengan menerapkan target costing adalah untuk menurunkan total biaya dari total biaya sebelumnya sehingga perusahaan pun bisa mendapatkan laba yang maksimal tanpa harus menaikan harga jualnya . Hal yang serupa juga disampaikan oleh Himawan dan 'endajaya (2001) yang menyatakan bahwa metode target costing diterapkan dengan tujuan mengoptimalkan peren"anaan laba lewat penentuan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan mengurangi biaya pada tahap peran"angan. Berdasarkan hal tersebutdapat disimpulkan bahwa perusahaan menerapkan target costing dengan tujuan sebagai alat strategi perusahaan selama tahap peren"anaan untuk meminimalkan biaya produksi untuk men"apai laba yang diinginkan oleh perusahaan. Menurut 9arrison :oreen (200-) alasan menggunakan metode target costing ini berkaitan dengan pengamatan dua karakteristik dari market dan cost cost yang pentingyaitu, -.
Banyak perusahaan yang tidak dapat mengendalikan harga. 'ada kenyataan yang terlihat saat ini harga sangat bergantung kepada pasar. 'ermintaan dan penawaran yang terjadi dalam pasarlah
yang sangat menentukan harga suatu produk atau jasa. sehingga
perusahaan yang tidak berusaha mengetahui hal ini atau mengabaikan hal ini akan berbahaya karena mereka akan menanggung resikonya sendiri. ;arena itu antisipasi dari harga pasar dilakukan dengan menggunakan target costing .
2.
Banyak perusahaan yang menentukan biaya dari suatu produk pada tahap desain sehingga sekali produk tersebut telah selesai di desain dan masuk dalam proses produksi tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mengurangi biaya se"ara signifikan. 'adahal kesempatan untuk mengurangi biaya kebanyakan berasal dari desain produk. misalnya dengan menggunakan bahan baku yang tidak mahal namun masih tetap dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
5' Kegunaan Tar#"t Cotin#
6arget "osting mempertimbangkan faktor eksternal perusahaan (pasar). Melalui analisis pasar dan pesaing dapat membantu manajemen dalam meran"ang produk yang dibutuhkan konsumen dengan harga yang kompetitif. Menurut lbano Bird *lifton 6ownsend (2003) metode target "osting membantu perusahaan untuk, a)
Menjamin bahwa produk disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dengan lebih baik 'enggunaan target costing di dalam sebuah perusahaan akan menjamin produk yang diproduksi tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Hal ini dikarenakan pada tahap awal proses target costing juga melihat kondisi pasar maksudnya disini melihat seberapa tingkat kebutuhan konsumen pada produk tersebut. sehingga produk yang akan dilun"urkan oleh perusahaan tersebut dapat lebih disesuaikan dengan baik terkait kebutuhan konsumen.
b)
Menyesuaikan harga dari keistimewaan produk dengan kesediaan konsumen untuk membayarnya 'enggunaan target costing dapat menyesuaikan harga dari kualitas yang dimiliki oleh produk tersebut dan didasarkan pada tingkat berapakah kemampuan dan kesediaan konsumen untuk membayar produk tersebut. Hal ini dikarenakan tahap awal dalam proses target costing adalah melihat harga kompetitif produk tersebut di pasar yang disesuaikan dengan kualitas produk serta kesediaan konsumen untuk membayarnya.
")
Mengurangi siklus pengembangan produk 'erusahaan yang menerapkan proses
target
costing
dapat
mengurangi siklus
pengembangan produk. siklus pengembangan produk disini adalah siklus dimana perusahaan harus melakukan perubahan%perubahan atau pengembangan%pengembangan terhadap biaya produksi suatu produk ketika produk tersebut telah memasuki tahap produksi. #edangkan apabila perusahaan menggunakan proses target costing yang telah dilakukan pada tahap peren"anaan dalam memproduksi suatu produk pihak manajemen
telah benar%benar menghitung biaya yang minim tanpa mengurangi laba yang kita harapkan serta tanpa menaikkan harga jual kepada konsumen. d)
Mengurangi biaya produk se"ara signifikan #eperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa pada proses target costing, pihak manajemen akan membuat pengurangan pada biaya produk tersebut. 'engurangan biaya produk pada proses target costing dapat menjadi lebih signifikan daripada melakukan pengurangan biaya ketika telah memasuki tahap memproduksi produk.
e)
Meningkatkan kerjasama antar departemen dalam perusahaan berkaitan dengan penyusunan
pemasaran
peren"anaan
pengembangan
pembuatan
penjualan
pendistribusian dan penempatan produk !alam proses target costing diperlukan kerjasama antar fungsi%fungsi seperti pemasaran peren"anaan pendistribusian dan lain sebagainya demi melakukan proses pengoptimalan atau pengurangan biaya atas suatu produk dengan tidak meningkatkan harga jual dan tidak menurunkan laba yang diinginkan oleh perusahaan. f)
Menggunakan konsumen dan pemasok untuk meran"ang produk yang benar dan untuk mengintegrasikan seluruh rantai persediaan dengan lebih efektif. 'ada proses target costing, dalam meran"ang sebuah produk juga digunakan pandangan terkait konsumen dan pemasok. #ehinnga pada tahap peren"anaan konsumen dan pemasok juga menjadi pertimbangan bagi manajemen dalam menentukan biaya atas produk yang akan dilun"urkan tersebut.
'
Ka+akte+istik ta+get "sting
-. 6arget harga jual ditentukan selama peren"anaan produk pada "ara orientasi pasar 'enetapan target harga jual merupakan poin awal dalam proses target "osting. Hal ini juga diungkapkan oleh ;ato (-443) dalam <eraert (200) yang menjelaskan bahwa penawaran tingkat harga dari produk yang ada atau tingkat harga kompetitor merupakan sebuah poin awal dalam proses target "osting. pabila manajemen per"aya bahwa produk yang dimilikinya memiliki fungsi atau kualitas yang lebih bagus daripada produk kompetitor maka harga dari produknya tersebut dapat lebih tinggi dari harga produk kompetitor. #ebaliknya apabila produk yang dimiliki perusahaan tersebut memiliki fungsi atau kualitas yang lebih rendah dari produk kompetitor maka harga produk tersebut bisa dinilai rendah. #elain dilihat dari nilai konsumen dan tingkat harga dari produk kompetitor ;ato (-443)
menjelaskan
bahwa
terdapat
beberapa
faktor
lain
yang
juga
perlu
dipertimbangkan dalam penentuan harga jual sebuah produk. 8aktor%faktor tersebut misalnya konsep dari produk tersebut karakteristik konsumen yang berpartisipasi siklus hidup produknya kuantitas penjualan yang diharapkan strategi kompetitor dan lain sebagainya. 2. 6arget profit margin ditentukan selama peren"anaan produk berdasarkan peren"anaan profit yang strategis ;arakteristik kedua dari sistem target "osting adalah penetapan awal target profit margin selama peren"anaan produk produk baru. ;ato (-443) dan Monden and Hamada (-44-) menjelaskan bahwa total target profit untuk sebuah produk di masa depan dapat berasal dari ren"ana profit jangka menengah yaitu startegi manajemen dan bisnis antara 3 sampai 1 tahun. 6arget profit ini dapat diuraikan menjadi target profit tiap%tiap produk. !engan adanya estimasi olume penjualan produk di masa depan target profit untuk suatu produk di masa depan dapat diubah menjadi target profit margin per unit. 3. arget cost ditentukan sebelum :'! (ne! product development ) dimulai yang didasarkan pada pengurangan atau penambahan metode ;arakteristik ketiga dalam target "osting adalah target "ost (target biaya) ditentukan sebelum proses :'! dimulai yaitu sebelum desain dan pengembangan produk benar% benar dimulai. da beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan berapa target "ost untuk sebuah produk baru yaitu, a. 'erhitungan "e #ngoing cost (biaya yang sedang berlangsung). ;etika :'! dimulai perhitungan #ngoing cost ini didasarkan pada biaya aktual dari produk dengan mempertimbangkan faktor%faktor pengurangan atau penambahan biaya. $"e #ngoing cost ini disebut juga sebagai %rifting Cost . b. 'erhitungan "e as&if cost . "e as&if cost merupakan biaya pembuatan suatu produk hanya jika perusahaan mengimplementasikan semua ide pengurangan biaya yang tersedia. "e as&if cost sebenarnya merupakan sebuah pengurangan biaya yang nyata. ". 'erhitungan "e allo!able cost "e allo!able cost dihitung dengan perbedaan antara target harga jual dan target profit margin. "e allo!able cost merupakan biaya dimana produk harus diproduksi dengan tujuan untuk mendapatkan target profit margin ketika terjual pada target harga jual yang telah ditetapkan. d. arget cost ditentukan pada suatu tempat antara as&if cost dan allo!able cost baik menggunakan metode top do!n atau bottom up.
!alam metode top%down target cost ditetapkan pada tingkat allo!able cost yaitu pada selisih antara target harga jual dan target profit margin. ;emudian biaya target ini kurang lebih dibebankan pada tim :'!. Hal ini bertentangan dengan apa yang disebut metode bottom&up dimana target biaya dimulai dalam departemen :'! itu sendiri. . arget cost dibagi menjadi target cost untuk komponen fungsi biaya item desainer atau pemasok. 1. arget costing membutuhkan kerjasama lintas fungsional ;erjasama dari berbagai departemen diperlukan dalam pelaksanaan target "osting (Monden dan Hamada -44-). =oshikawa et al. (-443) melaporkan bahwa proses target "osting memerlukan upaya partisipatif yang melibatkan perwakilan dari produksi teknik desain pemasaran akuntansi dan penjualan. #ebuah perusahaan harus menggunakan bakat inoasi dan kesadaran sederhana setiap anggota organisasi dalam rangka untuk melihat peluang untuk pengurangan biaya (*arr dan :g -441). . >nformasi biaya yang detail tersedia untuk mendukung pengurangan biaya ;ato (-443) berpendapat bahwa seorang peran"ang desain biaya membutuhkan informasi biaya yang rin"i setiap saat. 6arget "osting membutuhkan manajer untuk mengestimasi se"ara konstan biaya produksi suatu produk ketika bergerak melalui proses :'! dan mereka harus memanfaatkan informasi dari seluruh bagian organisasi. #alah satu "ontoh yang terkenal dari informasi biaya terutama digunakan oleh perusahaan% perusahaan epang selama target "osting adalah tabel biaya. =oshikawa et a? (-440) menjelaskan bahwa tabel biaya adalah database terkomputerisasi yang besar yang merupakan sumber informasi yang mudah diakses terkait efek biaya produk dengan menggunakan sumber daya(bahan baku) metode produksi fungsi atau desain produk yang berbeda. 'ada tabel biaya tersebut juga ter"antum informasi terkait peralatan yang digunakan jenis bahan yang digunakan dan ariabel desain utama yang mempengaruhi kegiatan produksi serta biayanya. . 6ingkat biaya dari produk masa depan (drifing costing ) dibandingkan dengan target cost pada titik yang berbeda selama :'! 5. Menetapkan atau membuat sebuah aturan umum bahwa &target cost tidak dapat dilampaui+ turan tentang &target cost tidak dapat dilampaui+ memiliki tiga konsekuensi diantaranya adalah sebagai berikut,
a. 'ertamasetiap kali kenaikan biaya pada suatu produk selama :'! menyebabkan harus adanya pengurangan pada bagian lain dengan jumlah yang setara. b. ;edua melun"urkan produk dengan biaya di atas target tidak diperbolehkan@ hanya produk yang menguntungkan yang dilun"urkan. ". ;etiga proses produksi dikelola dengan hati%hati untuk memastikan bahwa target "ost benar%benar ter"apai.
&'
P+ses Tar#"t Cotin#
Menurut Morgan (-443) proses penerapan metode target costing terdiri dari 3 tahapan yang dapat diringkas pada gambar dibawah ini.
'enjelasan atas gambar tahapan proses target costing diatas adalah sebagai berikut, -.
Mengidentifikasi produk berkualitas tinggi yang memenuhi permintaan konsumen 'ada tahap ini manajemen akan mengidentifikasi produk%produk mana yang memenuhi permintaan konsumen. #elain itu terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu,
a. 'ihak manajemen akan menentukan harga jual produk yang akan dilun"urkan ke pasar. !alam hal ini pihak manajemen akan menentukan harga jualnya berdasarkan kualitas produk yang akan dilun"urkan tersebut harga kompetitif produk tersebut di pasaran serta seberapa besar konsumen bersedia membayar produk tersebut. b. #etelah pihak manajemen menetapkan harga jual produk yang akan dilun"urkan tersebut kemudian pihak manajemen akan menentukan berapa besar target profit yang diinginkan oleh perusahaan atas produk yang akan dilun"urkan tersebut. ". Hal yang harus dilakukan berikutnya adalah proses perhitungan target cost . 'erhitungan target cost dapat ditentukan dengan "ara men"ari selisih antara harga jual yang telah ditetapkan untuk produk tersebut dengan target profit yang juga telah ditentukan untuk produk yang akan dilun"urkan tersebut. se"ara ringkas perhitungan target "ost dapat dilihat sebagai berikut,
“Target Cost = Selling Price–Target Proft” target cost pada tahap ini sering disebut juga sebagai allo!able cost atau biaya yang diijinkan. Allo!able cost
juga dapat diartikan sebagai jumlah biaya yang
diperkenankan oleh perusahaan yang didapat dari selisih antara harga jual dengan laba yang dinginkan oleh perusahaan. d. #etelah allo!able cost diketahui maka langkah yang harus dilakukan berikutnya adalah menghitung drifting cost (biaya taksiran). %rifting cost adalah penjumlahan biaya bahan baku biaya proses dan biaya lainlain yang diperkirakan akan terjadi untuk memproduksi produk yang bersangkutan. %rifting cost merupakan biaya yang diestimasi berdasarkan biaya produk yang sedang berjalan. ;omponen%komponen yang termasuk dalam penentuan drifting cost ini antara lain biaya tenaga kerja biaya bahan baku biaya oerhead dan biaya%biaya lainnya. 2.
Menetapkan target cost dengan menerapkan value engineering (A<) #etelah mengetahui berapa besarnya allo!able cost dan drifting cost maka tahap selanjutnya dalam metode target costing adalah melakukan value engineering . 'alue engineering adalah sebuah upaya sistematis dengan "ara mengealuasi fungsi%fungsi dan proses dalam organisasi serta melakukan perbaikan yang dibutuhkan agar dapat menurunkan biaya sekaligus memuaskan kebutuhan konsumen. 'alue engineering dilaksanakan dengan tujuan agar drifting cost atau biaya taksiran men"apai angka yang sama atau kurang dari allo!able cost atau target cost yang telah dihitung pada tahap
awal. 'roses ini memerlukan peran serta semua fungsi dalam perusahaan untuk bekerjasama menekan biaya sampai men"apai target. 'roses awal value engineering yaitu dengan mengealuasi kegitan perusahaan mulai dari meran"ang mengembangkan memproduksi memasarkan dan melayani konsumen yang memakai produk tersebut. 6ugas setiap departemen adalah untuk memeriksa biaya dan kinerjanya kemudian men"ari "ara untuk memperbaikinya dengan tujuan agar target cost dapat ter"apai dan meningkatkan kepuasan pelanggan atas produknya. Menurut *owe (-44) dalam Himawan dan 'endajaya (2001) value engineering melibatkan penilaian sistematis mengenai bahan%bahan. ;omponen penampilan desain dan sebagainya. 'roses tersebut termasuk menjawab pertanyaan%pertanyaan berikut, a. pakah penggunaan produk tersebut menyumbangkan nilai b. pakah biaya sesuai dengan kegunaannya ". pakah produk tersebut memerlukan semua sifat%sifat ("iri%"iriCkeistimewaannya) d. dakah sesuatu yang lebih baik untuk kegunaan yang dimaksud e. !apatkah bagian (komponen) yang terpakai dibuat dengan metode biaya yang lebih rendah f.
!apatkah ditemukan produk standar yang akan dapat digunakan
g. pakah produk tersebut dibuat dengan alat%alat yang sesuai dan sudahkan mempertimbangkan jumlah yang digunakan h. pakah bahan%bahan tenaga kerja biaya tak langsung dan laba sesuai dengan harganya i.
!apatkah pemasok lain yang dapat diandalkan menyediakan produk tersebut dengan biaya yang lebih murah
j. 3.
dakah orang yang membelinya lebih murah
Men"apai target "ost pada tahap produksi berdasarkan perubahan praktek saat ini. #etelah melakukan desain dan value enginering, maka target cost diharpakan dapat ter"apai dengan artian bahwa drifting cost sama dengan atau kurang dari biaya yang diijinkan atau allo!able cost .
Stu#i kasus: Tanta)us (m!an%
#tudi kasus berikut menyangkut proses penentuan target "ost untuk 6antalus *ompany sebuah produsenCpabrikan yang spesialisasinya memproduksi komponen otomotif yang berkualitas tinggi. #ebagai bagian dari tujuan strategis 6antalus memiliki target return on sales yang bertujuan untuk men"apai harga yang kompetitif dan generasi dana yang "ukup untuk pemeliharaan keuntungan dan reinvestment . 6antalus menerima pesanan untuk auto part comple 'roduk dari >"arus *orporation. 'esanan 'ertama untuk -.000 unit yang selanjutnya akan diikuti oleh olume yang lebih tinggi dan ketika produksi massal produk itu dimulai. Menurut proposal dari >"arus permintaan awal dengan harga yang kompetitif adalah D 10 per unit. 6antalus itu menargetkan laba atas penjualan atau $eturn on Sales (/$#) adalah 20 persen yaitu D -0 (D 10 E 207) per unit.
!engan demikian biaya yang diperbolehkan dihitung dengan perhitungan sebagai berikut, ; 31 < ; 21 = ; 1 !e+ unit
adi ika jumlah pesanan adalah -.000 unit maka total biaya yang diperbolehkan untuk memproduksi produk pesanan dari >"arus *orporation adalah D 0.000.
Driftin# Cot
#elanjutnya perhitungan
%rifting Cost . >ni disebut biaya yang diijinkan atau
allo!able cost yang didasarkan pada data saat ini dan diealuasi pada saat perusahaan mampu men"apai dalam hal biaya pada saat ini. ;esenjangan antara tingkat kinerja saat ini dan tingkat yang diperlukan oleh kebutuhan target "ost yang harus ditutup. 6arget "ost se"ara efektif ditetapkan oleh manajemen pun"ak dalam ren"ana strategis dan konsekuensinya mereka ketat. Fntuk men"apai target ini !e+tama biaya elemen atau kompnen%komponen relean yang terkait produk tersebut perlu ditentukan. Mengingat fakta bahwa tawaran kompetitif diperlukan untuk mengamankan kontrak dan juga karena pabrik memiliki kapasitas berlebih tetapi telah melewati titik impas ( Break vent Point ) dengan produk saat ini diputuskan bahwa biaya marjinal telah relean. ;eputusan ini didukung oleh fakta bahwa karena resesi kapasitas produksi suku "adang adalah pada tingkat yang bahkan bisa menggabungkan olume yang lebih tinggi kemudian tergambar ketika produksi penuh produk ibu ( mot"er product ) pelanggan mulai. #eandainya hal ini tidak pernah terjadi perusahaan tidak bisa pergi
pada tingkat harga ini karena olume yang lebih besar akan diperlukan untuk peningkatan biaya tetap marjinal. #elain itu dampak biaya olume produksi yang diren"anakan diperhitungkan pada tahap ini. Maka ren"ana produksi untuk item tersebut telah dipersiapkan. Berdasarkan pada pekerjaan ini insinyur menentukan bahwa drifting cost per unit adalah D 30 memberikan D 3.00 se"ara total. Biaya per unit itu harus dipe"ah menjadi seperti berikut,
Bahan baku langsung (direct material )
D -3.00
6enaga kerja langsung (direct labor )
.100
Aariable oerhead terhadap 'roduk
22.100
6otal drifting produ"t "ost
D 3.00
'erlu di"atat terutama berkaitan dengan struktur biaya tenaga kerja langsung terdiri dari -7 persen dari total biaya tetapi jumlah oerhead hingga 1-7..
Ta+get "st
?angkah selanjutnya adalah untuk mulai men"oba untuk men"apai target cost bagi perusahaan. Mandor memeriksa area produksi potensial per item dengan para pemimpin kelompok. 'ara mandor membuat setiap usaha untuk mengurangi total drifting cost dari D 3.00 ke biaya yang diijinkan sebesar D 0.000. !engan demikian target pengurangan biaya yang dihitung dari selisih antara keduanya sebesar D 3.00. 'roses awal untuk menghilangkan perbedaan antara drifting cost dan target cost di"apai melalui Aalue nstitutGs #fficial erminology of *anagement Accounting mendefinisikan biaya siklus hidup (life cycle cost ) sebagai praktek memperoleh selama masa hidup mereka penggunaan terbaik dari ase t fisik pada total biaya terendah untuk entitas (terotec"nology). 'ada tahap ini 6antalus berfokus dalam dua hal yaitu pengurangan dari unit yang rusak atau "a"at dan mendesain kembali proses perakitan untuk mengurangi biaya tenaga kerja dan terkait ariabel beban pabrik.
DA-TAR PUSTAKA
!i"ky =oanes. 20--. Penerapan Activity Based Costing (ABC) System dalam Per"itungan Profitabilitas Produk . urnal kuntansi Fniersitas ;risten MaranathaAol.3:o.Himawan dan 'endajaya. 2001. Penerapan *etode arget Costing sebagai Alat Bantu *ana+emen dalam *engoptimalkan Perencanaan aba. e%ournal <#<:#> olume 5 :o.2 Malue urgen. 20-3. Analisis Penerapan erget Costing sebagai Sistem Pengendalian Biaya Produksi Pada P Celebes *ina Pratama. ss, 3 pp.23 % 23