Citacitaku
Belajar dan Pembelajaran Cepat
M Sitorus, SPd
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Belajar Dan Pembelajaran Cepat
M Sitorus
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
2
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Otak dan Belajar Otak akan bekerja/belajar secara maksimal untuk hal-hal yang bermakna, menyangkut kelangsungan hidup, masa depan, menyenangkan, dan “membebaskan”. Otak lebih efisien dalam belajar jika didorong oleh proses pencarian koneksi dalam otak itu sendiri. Kerja otak demikianlah yang mendorong munculnya keingintahuan, dari apa yang sudah diketahui sebagian. (Terciptanya motivasi belajar) Belajar berati menggunakan dan mempekerjakan otak, belajar sekaligus meningkatkan struktur fisik otak dan mengembangkan fungsi-fungsi otak. Otak memamfaatkan strukturnya yang terbangun pada proses belajar terdahulu untuk mempercepat proses belajar berikutnya, terutama jika keduanya menunjukkan adanya hal keterkaitan, kesamaan, perulangan dan penjenjangan. (Melibatkan pengetahuan / pengalaman sebelumnya) Otak kita merupakan pusat pengolahan data dan informasi dan sekaligus sebagai tempat penyimpanan imformasi dalam bentuk koneksi imfuls bioelektik yang sangat kompleks. Otak bekerja dengan pola dasar yang khas : stimulus (dari luar dan dalam tubuh) Organ penerima (organ receptor) saraf sensoris otak (assosiasi, koneksi, persepsi, konsep) saraf motoris organ effektor (otot) Respon tubuh (tanggapan) Pola kerja otak tidaklah selalu linier seperti digambarkan yang diatas, melainkan bersifat acak dan random. Dalam proses belajar otak menyimpan, mengolah dan membangun sendiri struktur kognitif yang terdiri dari stuktur imfuls berupa assosiasi, koneksi dan persepsi yang diakomodasi kedalam memori berupa konsep-konsep bermakna.
Gunakan otak agar potensi berkembang atau abaikan , akan menyusut Otak anda memiliki potensi yang sama dengan Albert Einstein
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
3
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
A.
Masa belajar Balita yang menakjubkan (Holistic Learning)
Apakah anda setuju dengan pernyataan “ masa balita Anda sebagai masa belajar yang paling menakju menakjubka bkan”? n”? Kalaupu Kalaupun n kita tidak tidak ingat ingat secara obyektif obyektif masa balita balita kita sendiri, sendiri, dengan dengan memperhatikan bayi secara seksama kita akan memperoleh gambaran utuh tentang cara belajar kita semasa bayi. Bagaimana bayi belajar diawal kehidupannya? Tanpa bahasa formal dengan segala keterbatasan fisik, keterbatasan pandangan (visual), bayi dalah pembelajar otodidak yang luar biasa dan holistik (menyeluruh), (menyeluruh), melalui indra perasa, peraba, pendengar dan bayang bayang semu disertai dengan rangsangan kinestetik bayi belajar segalanya tentang hidupnya, merespon segala perubahan di sekitarnya (fisik, mekanis dan emosional) dengan cara yang ditemukannya sendiri. Bayi mengenali ibunya, menafsirkan suasana sekitar yang sedih, gembira, gaduh, sepi dan lainnya. Sementara itu kemampuan kemampuan visualisasinya berkembang terus mengenali wujud dan ruang, terang dan gelap, kemudian mulai membedakan warna. Tangan dan kakinnya aktif bergerak ingin menggapai menggapai apa saja yang dapat di indra, gerkan-gerakan gerkan-gerakan tubuhnya terus memberi infut kinestesis yang sangat menunjag proses pencarian dan belajarnya. Bayi memulainya dengan ketakjubannya terhadap sesuatu . Lihatlah ketika tangan bayi mendapat “mainan” baru, perhatikan dengan seksama apa yang dilakukannya dilakukannya ? Memesukkannya Memesukkannya kemulut ! Ia ingintahu rasanya, permukaanya, kekerasannya. kekerasannya. Ia mengang mengangkat, kat, mengoyan mengoyang-go g-goyan yang, g, mencoba mencoba bunyi bunyi yang yang di timbulk timbulkan an atau gerakan gerakan benda benda itu, mendekatkan mendekatkan ke telinga, melempar atau mebantingnya mebantingnya berharap benda itu memperlihatkan semua sisi kebendaanya untuk diamati dan diselidiki secara seksama. Lalu ia coba mencopot bagian bagiannya bagiannya dan mengamatinya satu demi satu. Ia sedang meneliti / mempelajari mainan itu secara menyelu menyeluruh ruh termasuk termasuk bagian-b bagian-bagia agian n penyus penyusunny unnya; a; Menggun Menggunakan akan Tria Triall ll and and erro error r demi pengalaman baru, petualangan, dan pencarian tanpa akhir. Suatu Suatu tepuk tepukan an yang yang “men “mendu duku kungn ngnya ya”” setel setelah ah pekerj pekerjaan aan penel peneliti itiann annya ya usai usai semak semakin in menambah energi otaknya meneruskan aksi peneliatianya terhadap benda itu secara menyeluh, dan keinginanny keinginannyaa mengeta mengetahui hui yang yang lain terus mengali mengalirr dengan dengan bebas bebas membuat membuat ia mencoba mencoba segalanya. segalanya. Ia tidak pernah berhenti belajar belajar dan tidak takut “gagal” . Dalam pikirannya pikirannya tak ada kata “gagal”. Kemudian ditinggalkan, suatu waktu penelitiannya diulangi dan diteruskan. Pada setia setiap p kesem kesempat patan an,, bayi bayi itu mengu mengulan lang g pelaj pelajara aran n yang yang belum belum selesa selesaii dan menco mencoba ba segala segala kemungkinan yang menghalangi “tekadnya” mengetahui sesuatu. Dari kesalahannya ia belajar cepat dan lebih banyak. Proses penelitian bayi seperti diatas berjalan secara alamiah, acak, menyeluruh, menyeluruh, kita namakan Holistic Learning yang merupakan cara efektif dan alamiah untuk mempelajari sesuatu. Otak seorang anak sambil terus mengalami “pembangunan secara bio-fisik” dalam proses pematangan sel-sel otak, mampu menyerap berbagai fakta, ciri, pola, sifat-fisik dan kerumitan bunyi yang kacau penyusun bahasa manusia. Semua imformasi itu diserap dan diproses dengan cara yang menyenangkan dan bebas strees. Hasil yang Menakjubkan!! Menakjubkan!! Apa yang mebuat bayi-bayi yang lahir normal dan sehat begitu sukses belajar? Memang, sangat mungkin OTAK anda semasa bayi memiliki potensi yang sama dengan sebagaimana ana kebanya kebanyakan kan bayi lainya. Otak bayi bayi kita memang memang memiliki memiliki otak Albert Einstein, sebagaim potensi yang luar biasa dan harus digarap, dirawat dan terus dilatih untuk mencapai puncak kecerdasan tingkat tertinggi. Rasa ingin tahu, tidak mengenal kata “gagal” dan sel-sel saraf yang sedang tumbuh adalah karunia yang diterima semua bayi normal dan kemungkinan besar termasuk Anda di masa lalu, ini adalah faktor internal milik hampir semua orang. Proses belajar bayi juga didukung oleh besarnya ya umpanbalik (misalnyaa perhatia perhatian), n), rangsang rangsangan an dari lingkun lingkungan gan kebebasan, besarn umpanbalik positif positif (misalny termasuk model yang tersedia sebagai teladan, nutrisi, fasilitas, pengalaman dan kesempatan; memberi memberi pengaru pengaruh h penting. penting. Agakny Agaknyaa faktor ini lebi lebih h posi positi tiff di masa masa bali balita ta kita kita faktor eksternal eksternal ini dibandingkan dengan masa-masa usia belajar formal (usia sekolah). Belajar dan pembelajaran \\
[email protected]☺sman1porsea©2005 4
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
B.
Dukungan dalam belajar
Marialah kita cermati tonggak-tonggak pembelajaran kanak-kanak usia prasekolah umunya anak normal dan sehat; Anda mungkin sangat mirip anak semacam ini dulunya. Belajar duduk kemudian merangkak, berdiri dan berjalan – suatu proses yang amat rumit baik secara fisik maupun mental yang sulit dijelaskan dengan kata-kata dan sekan mustahil diajarkan sekalipun dengan metode demonstrasi. Walau berkali-kali jatuh bangun bayi tak pernah menyerah dan tak sekalipun un anda tersandu tersandung ng bahkan bahkan terluka. terluka. Mengapa Mengapa Begitu?? Begitu?? Dengan Dengan pernah pernah merasa merasa gagal sekalip mengerahkan segala potensi dalam dirinya bayi terus belajar terutama dari “kesalahanya”. Bayi tidak perlu bantuan penjelasan melalui semua ini melainkan hanya dukungan terus-menerus. Tetapi Tetapi Anda Anda dan kebay kebayaka akan n bayi bayi lainn lainnya ya berhas berhasil il meraya merayaka kanny nnyaa dalam dalam Ulang Ulang Tahun Tahun Pertama, Anda dapat melangkahkan kaki penuh kebanggaan dan kegembiraan menerima “piala” tepukan meriah dari wajah bahagia tokoh-tokoh penting dalam sejarah hidup Anda (anggota keluarga besar). Jadi, ketika Anda mencoba bejalan kemudian jatuh, Anda coba lagi dan tersandung, anda belajar dan belajar lagi, coba dan mencoba lagi bejalan. Mengapa anda teruskan ? Jawabannya : 1. Tidak mengenal konsep mengenai kegagalan. 2. Tekad dan keinginan. 3. Dukungan orangtua Anda yang meyakinkan bahwa jika anda terus berusaha Anda pasti berhasil dan 4. Model, ada orang lain yang sudah berjalan. Semuanya itu mendorong anda melakukannya dengan tulus penuh keyakinan. Kecepatan belajar anda lebih terpompa lagi ketika setiap usaha anda sekalipun tersandung, mendapat pujian dan penghargaan dari “supporter alamiah” anda , lebih-leb lebih-lebih ih keberhas keberhasilan ilan sekecil sekecil apapun apapun diakhiri diakhiri dengan dengan kegembir kegembiraan aan dan tepukan tepukan perayaan perayaan segenap anggota keluarga. Anda mendapat tambahan energi dan spirit untuk lebih berhasil lagi. Metode belajar apakah ini ??? Learning by Doing. Anda berhasil mencapai prestasi belajar yang menakjubkan berkat kekuatan pikiran anda yang luar biasa ditambah ditambah dukungan positif positif yang besar pada tahun awal kehidupan kehidupan Anda. Tahun Pertama: Pertama: berjalan, berjalan, selanjut selanjutnya nya berlari berlari dan melompat melompat,, melejit melejit semakin semakin kuat dan cepat. Anda beruntung memiliki itu semua. Selamat !!!! Tahun Kedua : Dari apa yang anda pelajari tentang bunyi dan suara berkat dukungan dan peraya perayaan an setiap setiap kepingan kepingan keberha keberhasila silan n anda berkomu berkomunika nikasi, si, disini disini anda mulai mulai bekomun bekomunikas ikasii dengan bahasa. Anda ditopang semua anggota keluarga menirukan - berkomunikasi menggunakan gaya bahasa cilik Anda - memompa keyakinan anda belatih dan belajar terampil berbahasa. Disini anda tak perlu buku tata bahasa atau ceramah ahli tata bahasa atau yang sejenis. Sebelum ulang tahun tahun ketiga ketiga anda anda sudah sudah dapat dapat berkomun berkomunikas ikasii cukup cukup baik dengan seisi seisi rumah. rumah. Keteramp Keterampilan ilan bahasa ini anda pelajari secara alamiah dan menakjubkan. Jika di rumah atau lingkungan anda multi bahasa, anda terampil menggunakan dua atau tiga bahasa dengan lancar sebelum usia anda yang ke Lima. Menakjubkan bukan?? Bagaimana itu bisa terjadi?? Metode belajar anda saat itu Learning by Practice and Modelling , didukung khasanah dan asset kebahasaan (praktis) yang ada di sekitar anda. Sebagaimana Sebagaimana orang pada umumnya pebendaharaan pebendaharaan kata Anda pada ulang tahun kelima telah mencapa mencapaii 90% dari semua semua kata yang biasa biasa digunak digunakan an sepanjang sepanjang hidup anda, anda, kecuali kecuali bahasa asing. Dengan penuh keriangan dan kebebasan selanjutnya anda mulai memahami Warna, ruang, serta logika awal secara lebih intensif dari yang sudah anda pelajari ditahun ketiga sebelumnya. Semua ini lebih bayak anda temukan di tempat belajar baru; “komunitas bermain”. Anda mulai meng menghad hadapi api pelaj pelajara aran n sosia sosiall perta pertama ma beser beserta ta semua semua tantan tantangan gan dan dan nuans nuansany anya, a, simp simpuln ulnya ya ””mengasyikkan” -Learning in playing. Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
5
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Sejauh tahapan ini proses belajar mendapat dukungan yang cukup, umpan balik yang selalu positif dan rangsangan lingkungan; anak “merasa” berhasil mewujudkan kondisi yang paling ideal untuk belajar apa saja dan kapan saja. Pada Pada usia usia enam enam atau atau tujuh tujuh tahun tahun : Anda Anda mulai mulai memdal memdalami ami pelaj pelajara aran n baru: baru: simbol dan Membaca, kenyata kenyataanya anya menjadi menjadi tugas tugas belajar belajar yang paling paling sulit. sulit. Menghubu Menghubungk ngkan an membaca.. Membaca, symbol-symbol artifisial tertentu dengan makna dan aturan bunyi bahasa tertentu, dengan pola dan dalil tertentu. Bidang ini menjadi garapan pertama otak kita yang bersifat non alamiah, saat nya nya anak anak membu membutuh tuhka kan n duku dukung ngan an dan dan doron dorongan gan yang yang paling paling besar besar.. Selain Selain sulit, sulit, pelaja pelajaran ran membaca itu merupakan tonggak besar dalam pembelajaran seumur hidup. Berkat kerja keras Anda dan kekuatan otak yang luar biasa serta semua dorongan alamiah yang terpupuk terpupuk sejak lama, semua ini dapat Anda lalui. Faktor lingkungan lingkungan belajar anda pun disini mulai bergeser secara fundamental, dari imformal mengarah formal. Lingkungan belajar formal mulai meperkenalkan keteraturan dan ikatan yang tak terelakkan. Intervensi orang lain dalam pembel pembelajaran ajaran semakin kuat dan bersifat bersifat mengikat mengikat pula. pula. Awalnya Awalnya ikatan ikatan ini tak menghal menghalang angii Anda, Anda, karen karenaa minat minat alamia alamiah h anak anak akan akan situas situasii baru, baru, komu komunit nitas as baru, baru, dan keyaki keyakinan nan akan akan keberha keberhasila silan n menghada menghadapi pi tantang tantangan an baru. baru. Vari Varias asii dan dan adan adanya ya hal hal baru baru menja menjadi di sand sandar aran an harapan baru mendorong percepatan proses belajar ditahap ini. Sayangnya Sayangnya dukungan yang dibutuhkan di usia ini sering menurun drastis pada anak tertentu, seiring dengan itu perayaan semakin jarang bahkan umpan balik negatif mulai bermunculan, yang serta merta menurunkan kecepatan belajar anak. Pada suatu hari Guru anda berkata : “Siapa “Siapa yang bisa menjawab menjawab pertanya pertanyaan an ini?” ini?” Anda Anda dengan yakin mengacungkan tangan dan didorong hasrat “kejuaraan” tak sabar menunggu, sedikit gelis gelisah ah hingg hinggaa ahirny ahirnyaa nama nama anda anda diseb disebut ut untu untuk k menjaw menjawab. ab. Dengan Dengan penuh penuh keyaki keyakina na anda anda menjawab:”.......”. menjawab:”.......”. Lalu anda melihat air muka guru anda berubah, anda jadi penasaran, kemudian ia berkata :
“öh.. Tidak.., kamu salah nak!” atau “Kenapa jawabanmu begitu..? Bukankah tadi sudah diterangkan? “ atau “Hei.... Apa kamu tidak mengikuti pelajaran tadi? Ha...!” Sement Sementara ara anda anda sedang sedang berus berusaha aha mencar mencarii altern alternati atiff lain, lain, Anda Anda deng dengar ar beber beberap apaa teman teman mentertawakan, dan anda makin kacau jadinya. “Heran....saya, kamu tak mengerti juga!” Lanjut guru anda; segera benteng percaya diri anda goyah, benih keraguan mulai tertanam dalam diri anda. Tidak Cuma anda, banyak Anak mengalami hal semacam itu, di sekolah atau di rumah dan bagi kebanyakan orang menjadi awal pembentukan citra diri negatif, keraguan membuat orang menjaga diri menarik diri dari risiko secara lambat laun. Komentar negatif atau kritik sering diterima anak setiap hari. Suatu penelitian menunjukkan hasil mengejutkan, bahwa setiap anak mendapat rata-rata 50 komentar atau kritik negatif dan hanya hanya mendapat mendapat 10 komenta komentarr positif positif setiap setiap harinya. harinya. Jika hal ini benar-benar benar-benar terjadi terjadi secara secara kontiniu, kontiniu, tentu sangat berbahaya. berbahaya. Belajar menjadi beban yang yang berat bukan lagi lagi kesenagan dan kebutuh kebutuhan an alamiah. alamiah. Kemande Kemandekan kan belajar belajar yang pemanen pemanen benar-ben benar-benar ar jadi kenyataa kenyataan, n, dimana dimana anak-ana anak-anak k secara secara tidak tidak sadar sadar menutup menutup pintu pintu belajar belajar alamiahn alamiahnya. ya. Menginga Mengingatt / mendeng mendengar ar kata anak-an anak ak menja menjadi di tegang tegang dan cemas, cemas, apala apalagi gi mengh menghad adapi api Tes / Ujian Ujian belaja belajarr itu sendir sendirii , anak pelajaran . Keadaa Keadaan n ini ini akan akan mengh menghamb ambat at energ energii untuk untuk belaja belajarr ke otak, otak, menyi menyibu bukka kkan n otak otak dengan dengan kecemasan, kecemasan, selanjutnya otak mengabaikan mengabaikan belajar sebagai santapan kebiasaan alamiah otak anak normal normal sebagaima sebagaimana na otak Anda pada masa balita.. balita.. Aduh Aduh !! Bagaiman Bagaimanaa mengemb mengembalik alikan an otak balita kita? Otak Einstein Einstein yang dulu kita punya,?!
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
6
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
C.
Anatomi Kecerdasan Otak
Sebelum kita mendapatkan jawaban “Cara mengembalikan -masa keemasan belajar- otak balita balita yang yang menakju menakjubka bkan”,a n”,ada da pertanya pertanyaan an baru; baru; Bagaiman Bagaimanaa otak tumbuh tumbuh dan berkemba berkembang? ng? Adakah pembagian wilayah kerja dalam otak? Dimanakah pusat kecerdasan yang menetukan kesuks kesuksesan esan belajar apa saja pada balita itu? Dengan Dengan memaham memahamii struktu struktur/fu r/fungsi ngsi otak secara secara fisiologis&psiko fisiologis&psikologis logis tentu akan sangat membantu kita memahami pola kerja otak dalam belajar. dan ......Ba ......Bagaim gaimana ana mendoron mendorong g otak anak didik didik berfungs berfungsii seperti seperti masa masa balitany balitanya? a? Dapatkah Dapatkah Fungsinya dipulihkan?
1.
Triunie ( tiga dalam satu )
Menurut Paul MacLean,DR otak terdiri dari tiga bagian penting yang berhubungan dengan proses belajar hidup, sejalan dengan tahapan evolusi pembentukan otak,; Batang Otak atau otak Sistim Limbik Limbik atau otak Mammalia, dan Sistem Neokoteks atau Feriferal. Masing Reptilia, Sistim masing otak tumbuh pada waktu berbeda selama masa embrio dan memiliki fungsi yang berbeda beda. 1. Otak reptilia reptilia ( batang otak) otak) terbentuk terbentuk lebih awal, awal, berperan berperan ; motor motor sensorik sensorik (keluar (keluar masuknya masuknya rangsang dari/ke otak) , gerak repleks, respon segera (hadapi atau lari) 2. Otak Otak Mammal Mammalia ia (sist (sistem em Limb Limbik) ik) terben terbentu tuk k setel setelah ah otak otak reptil reptilia, ia, fungs fungsi: i: peras perasaan aan/em /emos osi, i, Bioritmik (pusat saraf tidak sadar yang mengatur fungsi seluruh tubuh), Kekebalan tubuh, penyimpanan MEMORI. 3. Neokorte Neokorteks ks terbentu terbentuk k terakhir, terakhir, fungsi fungsi sebagai sebagai pusat pusat persepsi persepsi dan penala penalaran, ran, perilak perilaku u waras, logika dan Bahasa. Sebagai pusat kesadaran semua proses belajar biasa di olah di sini. Hasil persepsi neo korteks korteks secara selektif berdasarkan kekutan kekutan dan intensifikasi intensifikasi rangsangan yang menonjol ditransfer ke otak tak sadar kita menjadi memory di “otak mammalia”. Imformasi dan pemahaman yang tersimpan di memori dapat dibangkitkan lagi ke daerah Persepsi (proses Menging Mengingat) at) di otak periferal periferal (Neokort (Neokorteks) eks) untuk untuk mengalam mengalamii rekonst rekonstruks ruksii berupa berupa perubah perubahan, an, penamb penambahan ahan,, dan perluas perluasan, an, dan dapat dapat tersimpa tersimpan n kembali kembali ke otak mammalia dalam bentuk bentuk Pengalaman Belajar menuju memori. Pengalaman ini memasuki lapisan Emosi dan bioritmik, oleh karenanya pengalaman ini berpengaruh dalam kehidupan seseorang sebagai “ Pembelajaran bermakna” dan bertahan lama. Sebagian lagi energi otak dari neokorteks membentuk Respon / tanggapan berupa berupa rangsangan rangsangan keluar menuju oatak reptilia, dari sini diteruskan ke alat alat tubuh motorik seperti Mulut, Mata, kulit, kulit, otot penggerak penggerak dan organ organ tubuh tubuh lainnya. lainnya. Sebaliknya, Sebaliknya, proses belajar yang kurang intensif intensif pengolahannya di neokorteks tidak masuk ke otak Mammalia (Memori), sekalipun menghasilkan respon keluar. Penagalaman semacam ini “Kurang Bermakna” dan segera terhapus/dilupakan. Urutan perkembangan fungsi ketiga bagian otak (TriUnie) itu saling berkaitan : berkem emba bang ng mela melalu luii indr indraa brup brupaa kont kontak ak lang langsu sung ng deng dengan an Fungsi Fungsi sensorik-mo sensorik-motorik torik berk lingkungan. Hingga usia empat tahun potensinya telah berkembang hingga 80%. Berate hamper tuntas. tuntas. Dicirikan Dicirikan ketram ketrampil pilan an gerak, gerak, pandan pandangan gan 3 dimens dimensi, i, menden mendengar gar dan kinete kinetesis sis tubuh. tubuh. Selanjutnya adalah pengutan olah gerak dan ketangkasan. Fungsi Emosional dan Kognitif berkembang melalui pengalaman bermain, meniru model dan membaca cerita. Potensi aspek ini terus berkembang pesat hingga usia enam tahun, selanjutnya kecepatannya sangat dipengaruhi kekayaan lingkungan belajar individual. Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
7
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Kecerdasan tingkat tinggi, Kreatifitas dan Intusi yang dianggap sebagai puncak belajar berkem berkemban bang g berbasis berbasis multi multi fungsio fungsional nal dari perkemb perkembanga angan n fungsi fungsi otak sebelum sebelumnya nya (sensori (sensorikkmotorik, emosional, dan kognitif) jika dapat dirawat terus dengan dukungan dan anak sehat secar secaraa sosio sosio-em -emos osion ional. al. Kond Kondisi isi lingk lingkun ungan gan belaja belajarr dan suas suasana ana yang yang bebas bebas tekana tekanan n juga juga menentukan perkembangan otak yang paling menakjubkan ini. Pada dasarnya setiap anak normal, rata-rata pada usia 5 s/d. 7 telah mencapai perkembangan kecerdasan dasar yang diperlukan hasil kerja otak dari ketiga bagian dasar tadi, yaitu (SensorikMotorik, Emosional dan Kognitif). Dengan merawat dan mendukung konsep dasar belajar kita seperti masa balita kerja otak akan terus berkembang secara dahsyat dan terus melejitkan kecepatan belajarnya hingga titik yang tak terduga, tanpa harus dihambat pertambahan usia.(Benarkah??!) Setiap saat pikiran kita memperoleh memperoleh informasi baru yang apabila digunakan digunakan secara teratur dan terlatih akan mempertajam daya daya jelajah jelajah belajar belajar otak kita. Pertambah Pertambahan an usia usia seharusn seharusnya ya merupaka merupakan n faktor faktor positif positif untuk untuk per perke kemb mban anga gan n ment mental al dan dan perc percep epat atan an bela belaja jar, r, seba sebaga gaii kons konsek ekue uens nsii logi logiss perk perkem emba bang ngan an sebelumnya berfunsi sebagai tambahan modal perkembengan berikutnya. P i ki r a n
m e ny i mp a n
mengingat
apa a
s e g al a yan g
s e s ua t u
dan
d ip e rl u ka n
d an
hanya apa
y an g
berarti dalam kehidupan. P e ma h am a n
dan
t e rh ad ap
spe sipik
s e su a tu
di ba ng un
(konsep)
dida la m
s ec a ra
pi kir an,
u ni k bukan
didatangkan dari luar. Bukan sepeti rumah, konsep dibangun secara bertahap dari p ot on ga n- po to ng an
i mf or ma si
d an
r an gs an ga n,
t id ak
b is a
“dibeli” dalam wujud barang jadi atau ditransfer bulat-bulat .
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
8
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
2.
Cara Berpikir Otak kanan dan Otak Kiri
Karena Kare na se sela lama ma in inii ki kita ta le lebi bih h ba bany nyak ak be berr-or orie ient ntas as pembelajaran otak kiri terlalu jauh, untuk mengimbanginya mau tidak mau saatnya kita harus berorientasi “oatak kanan h a r s Menghad Menghadirka irkan n kondisi kondisi dan suasana suasana belajar belajar bayi kedalam kedalam kela kelas. s. Guru Guru haru haruss lebi lebih h bany banyak ak bela belaja jarr bers bersam ama a muri murid d (Belajar bagaimana belajar) daripada mengajar menjejali imfo imform rmas asii kepa kepada da muri murid. d. Me Memb mber erii ke kele lelu luas asaa aan n si sisw sw menemukan - membangun sendiri cara / metode belajarnya dan pemahamannya
Berikut ini gambaran ringkasnya : Ot a k Ki r i Berp Berpik ikir ir logis logis dan dibatasi akal sehat)
O ta k K an an
rasi rasion onal al (cende (cenderu rung ng Berpikir acak(random) dan intuitif (Berani mencoba yang tak terduga)
bekerja Sekuensial dan linier (Men (Mengu guta tama maka kan n kete ketera ratu tura ran n dan dan mengabaikan kemungkinan lain)
seri sering ng
Beke Bekerj rjaa acak acak tida tidak k tera teratu turr dan dan holi holist stik ik (menyeluruh).
Hasi Hasill beru berupa pa expr menuli lis, s, Expressi nonverbal : Emosi, perasaan milik, expres essi si verb verbal al , menu keteraturan, keteraturan, assosiasiassosiasi- auiditorial, fonetik dan Visualisasi, bentuk / ruang, seni, kesadaran simbolisme, elemen fakta, membaca. spasial, , dan kreatifitas sastra Bersifat deduktif, mengandalkan pengalaman Bers memamf mfaa aatk tkan an sega segala la Bersifa ifatt Indukt Induktif if , mema masa lalu sesuatu yang sedang dihadapi.
Berpikir logis = Analitis; Strategis; Vertikal
Belajar dan pembelajaran
Berpikir intuitif = Ktitis; Ktitis; Kreatif; Kreatif; Produktif dan Lateral
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
9
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Secara anatomi kasar otak kita yang terdiri dari tiga bagian itu, terbagi dua belahan kiri dan kanan. Masing masing belahan betanggungjawab mengkoordinir bagian tubuh secara menyilang. Selaiin itu “otak kiri”dan “otak kanan” memiliki spesialisasi spesialisasi cara berpikir masing-masing masing-masing sekalipun dalam beberapa hal ada pertukaran antara keduanya atau pesilangan fungsi. Awal kehidupan kita sangat banyak bergantung pada kemampuan otak kanan untuk memuaskan pencarian kita tentang segalanya . Keingin-tahuan kita membawa otak kanan bekerja memberi pengalaman yang besar untuk berani hidup dan memahami hidup secara intuitif mencari wujud dan pemahaman tentang sesuatu secara acak menyeluruh. Dimbangi pola pikir otak kiri; di usia kanak-kanak mulai belajar keteraturan, logika dan rasional, sehingga kita masih punya kesempatan memikirkan detail sesuatu, tahapan dan kehatihatian.
Mengapa harus otak kanan? Ketika kita memasuki pendidikan lembaga pendidikan formal oatak kiri kita terus dipacu, sementa sementara ra otak kanan kanan mulai mulai terabaika terabaikan. n. Hilangn Hilangnya ya keseimba keseimbangan ngan ini menghas menghasilka ilkan n hambtan hambtan signifikan signifikan dalam proses belajar secara alamiah.Tiada lagi pembelajaran pembelajaran yang menakjubkan, menakjubkan, bebas penuh permainan dan kesenangan dalam pencarian yang kreatif. Kita tumbuh cenderung ber “otak kiri” kiri” menjad menjadii pembe pembelaj lajar ar yang yang kaku kaku dan kuran kurang g kebera keberania nian. n. Mengu Mengutam tamaka akan n kemap kemapana anan, n, kepastian keteraturan dan hal-hal verbal. Belajar itu menjadi terasa kering, jauh dari kebebasan, abstraksi, miskin intusi dan kreatifitas. Itulah sebabnya ahir–ahir ini dunia pendidikan internasional berusaha merepormasi merepormasi caracara pembelajaran lama yang lebih menitik beratkan berpikiran otak kiri ke pembelajaran yang mengarah pengembangan otak kanan . Penomena Pendidikan condong otak kiri - mengorbankan otak kanan, telah telah menjatuh menjatuhkan kan citra pendidikan pendidikan itu sendiri, sendiri, LULUSan berprestasi berprestasi tak dapat dapat dikorelasikan dikorelasikan dengan kesuksesan dalam menghadapi kenyataan hidup. Kini saatnya cara berpikir otak kanan kita hadirkan kedalam kelas dalam porsi yang lebih besar. Sangat menguntungkan memiliki perkembangan otak Kiri dan otak kanan yang seimbang, sehingga otak selalu cukup pilihan cara berpikir yang terbaik dalam belajar berbagai hal yang berbeda. Kombinasi keduanya mebuat Konsep : “ Siapa saja dapat belajar apa saja, kapan saja dan dimana saja” menjadi sangat m ungkin terjadi. Karena Karena selama ini kita banyak berorientasi berorientasi membelajarkan membelajarkan otak kiri terlalu jauh, untuk mengim mengimban bangin ginya ya mau tidakma tidakmau u saatny saatnya a kita kita harus harus berori berorient entasi asi “oatak “oatak kanan kanan lebih lebih jauh”. jauh”. Paradigm Paradigmaa belajar belajar harus harus berubah berubah. Mengha Menghadir dirkan kan kondis kondisii dan suasana suasana belaja belajarr bayi bayi kedala kedalam m kelas. Guru harus lebih banyak belajar bersama murid daripada mengajar menjejali imformasi kepada kepada murid. murid. Memberi Memberi kelelu keleluasa asaan an siswa siswa menemu menemukan kan-me -memba mbangu ngun n sendir sendirii cara/m cara/meto etode de belajarnya dan pemahamannya. Sesungguhnya, tidak ada orang normal yang hanya menggunakan otak kiri saja atau otak kana kanan n saja saja,, mela melain inka kan n kece kecend nder erun unga gan n /leb /lebih ih cond condon ong g ke sala salah h satu satu bela belaha han. n. Untu Untuk k menyeim menyeimban bangkan gkan kecende kecenderung rungan an masyarak masyarakat at terhadap terhadap otak kiri, kiri, pengalam pengalaman an belajar belajar perlu perlu diran dirancan cang g meliba melibatk tkan an unsu unsur-u r-uns nsur ur khas khas otak otak kanan kanan diant diantara arany nya: a: metod metodee yang yang berag beragam, am, pertuk pertukaran aran suasana suasana tempat tempat belajar, belajar, pengubah pengubahan an tata-leta tata-letak k meja siswa, siswa, kejutan-k kejutan-kejut ejutan an baru, baru, menyertakan menyertakan musik, unsur estetik, humoris, warna-warni, wewangian dan permainan. Kerja otak kiri semakin baik pada saat otak kanan ikut terlibat. Disamping Disamping itu, dukungan dukungan terhadap setiap usaha / partisipasi partisipasi siswa (sekalipun hasil belajarnya tidak tepat), perayaan keberhasilan siswa betapapun kecilnya, merupakan umpan balik positif membangkitkan membangkitkan emosi positif yang merangsang efektifitas otak. Selanjutnya belajar memperoleh tambahan energi dan motivasi, menjadi lebih mudah, lebih efisien dan efektif. Proses ini akan membentuk siklus percepatan belajar yang menjanjikan. Jauh dari kata jenuh dan membosankan. Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
10
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Cara dan metode belajar bel ajar / mengajar yang pal ing kreatif k reatif melibatkan ;
kiri 40% dan kanan 60%
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
11
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
3.
Struktur Saraf S araf dan Mamfaat Mam faat Perulangan Perulan gan dalam belajar .
Keberhasilan belajar kita bersandar pada kemampuan otak kita. Volume otak manusia yang besar itu ditopang kerja sel–sel saraf (neuron) membentuk daerah Korteks sebagai pusat koneksi dan pengolahan imformasi. Korteks terdiri dari 12-15 juta neuron hanya menempati kurang dari 0,5 % keseluruhan volume tubuh kita. Neuron korteks ini mengalami penyambungan koneksi dengan neuron-neuron lain di seluruh tubuh, sebagai sarana pemindahan data dan imformasi berbentuk energi sinyal listrik yang disebut impuls. Neuron memiliki memiliki cabang cabang yang mengalami vibrasi panjang (ibarat kawat listrik halus) dinamakan dendrit. Stimulas Stimulasii listrik listrik diujung diujung dendrit dendrit meramba merambatka tkan n energi energi listri listrik k (impuls) mengalir menuju badan sel saraf diteruskan ke ujung sel yang lebih pendek disebut Neurit. Dari sini bisa terkoneksi ke dendrit sel saraf lainnya secara estapet, atau neurit langsung berhubungan berhubungan dengan organ tubuh pekerja ( effektor) Dendrit pada awal pembentukan sel saraf, ibarat kawat listrik telanjang didalam koneksi yang amat rumit, namun seiring penggunaanya dendrit mengalami isolasi dari lapisan myelin sebagai pembungkus pembungkusnya. nya. Setiap kali dendrit dilalui impuls, setiap kali pula pelapisan myelin bertambah, sehingga fungsi hantaran imformasi semakin akurat dan cepat. Setiap perulangan imformasi akan lebih lebih mudah mudah disera diserap p otak otak dari dari ketika ketika imform imformas asii pertam pertamaa kali kali diteri diterima, ma, karena karena perula perulang ngan an myelinisasi. Perulangan berikutnya lebih mudah lagi, ketika mielin menjadi tebal koneksi sel-sel saraf mampu beroperasi sendiri tanpa penekanan rangsangan dari luar otak. Pada tingkat ini imformasi terus mengalami koneksi dan pengolahan di otak zona tidak sadar, sementara otak zona sadar siap menerim menerimaa imformas imformasii dan perulang perulangan an imformas imformasii baru. baru. Perulang Perulangan an yang paling efektif efektif adalah adalah bentuk penganeka-ragaman wujud masukan untuk satu imformasi yang sama. Contoh : Sebuah pabrik yang menerima sejumlah karyawan kejuruan baru, ingin memastikan dalam masa uji coba mereka harus trampil bekerja. Seorang instruktur menjelaskan garis besar pekejaan pekejaan selama 20 menit saja. Lalu mereka ditunjukkan ditunjukkan alat yang akan digunakan untuk diamati selama 10 menit. Setelah istirahat, otak calon karyawan ini masih memproses pelajaran barunya. Keesokan harinya mereka dibawa melihat lihat karyawan lama yang sedang bekerja dengan alat yang sama.
Tahukah anda mengapa anak kecil sering meminta satu cerita favorit diulang – ceritakan kepadanya beberapa kali secara berselang? Melalui pengulangan, sel-sel saraf menjadi termielinasi dan terhubung n , n t . pengu pen gulan langa gan n ber berkal kala a my myeli elin n kem kemba bali li me meni nipis pis ba bahka hkan n hi hila lang. ng. Mau diapakan oatak anda? Digunakan ..... atau .... hilang lagi ?
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
12
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Ketika Ketika ada kesempat kesempatan an salah salah satu calon karyawan karyawan sibuk bertanya bertanya dan meminta karyawan karyawan mendemontrasikan pekerjaan itu, sementara yang lain tekun mengamati, merasakan gerakan alat yang didemontrasikan. didemontrasikan. Semua berlangsung semakin mudah dan lebih cepat belajar. Ketika terjun dilapangan terjadi pemahiran otomatis. Jenis enis peru erulan langan ini ini terd terdir irii dari seder edereet kegiat iatan bela belaja jarr yang ang bevari ariasi asi : mendengar/a mendengar/audito uditoris ris – pengamatan/a pengamatan/assosia ssosiasi si – perenungan/ perenungan/refek refektif tif – demontrasi/ demontrasi/kines kinestesis tesis bertanya/komunikasi dan menjalankan/aplikasi pencapaian kompetensi minimal. Semua hanya mengulang satu topik belajar, menjalankan alat. Tahukah anda mengapa anak kecil sering meminta satu cerita favorit diulang – ceritakan kepa kepada dany nyaa bebe bebera rapa pa kali kali seca secara ra bers bersel elan ang? g?Mela Melalu luii peng pengul ulan anga gan, n, selsel-se sell sara saraff me menj njad adii term termie ieli lina nasi si dan dan terh terhub ubun ung g deng dengan an me memo mori ri,, me memu muda dahk hkan an mengi menging ngat at imfo imform rmas asi. i. Tanp Tanpa a pengu pengulan langan gan berkal berkala a myelin myelin kembal kembalii menipi menipiss bahkan bahkan hilang hilang.. Mau diapak diapakan an oatak oatak anda? anda? Digunakan ..... atau .... hilang lagi ? Percaya.... tidak?! Belajar merupakan proses bebas usia dan tanpa batas pensiun kecuali mati ( Long menyangkut otak, berlaku ungkapan “Use or disuse” gunakan Long life education) . Kalau masih menyangkut terangsang aktifitas intelektual dan interaksi lingkungan atau abaikan saja . Semakin sering oatak terangsang semakin banyak jalinan antar sel-sel saraf anda, potensi intelektual andapun akan berkembang pula tanpa batas, sukses dalam hidup menanti anda.
Ingatlah untuk selalu mengingat!!! Belajarlah untuk selalu belajar!!! “Long life Education”
Para pelaku, perencana, dan pemikir pendidikan terutama guru perlu menguasai konsep dan teori-teori belajar yang sudah ada, dan menemukan yang baru.
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
13
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Taksonomi Kecerdasan
D.
1.
Taxonomi Bloom
Secara garis besar Bloom membeda kan tiga elemen/domain asan kecerd utama yang spesifik, yaitu; 1. Kognitif, Kognitif, sering dikaitkan dikaitkan sebagai sebagai kecerdasan kecerdasan akademik akademik meliputi meliputi enam subdom subdomain ain secara secara bertin bertingk gkat; at; Mengu Mengulan lang g fakta fakta /Ingat /Ingatan an,, Pemah Pemahama aman, n, Aplik Aplikasi asi,, Anali Analisis sis,, Sintesis dan Evaluasi. (C1,C2, C3, C4, C5, C6) 2. Psikomotorik, Psikomotorik, lazim dikenal dengan dengan keterampilan keterampilan atau kecakapan khusus khusus kejuruan, kejuruan, dengan dengan tingkata tingkatan n gradual gradual dari Imitasi Imitasi (meniruk (menirukan), an), Semiruti Semirutin n dan Keterampi Keterampilan lan gerak rutin (otonom). 3. Afektif meliputi meliputi unsur unsur minat, sikap sikap dan nilai/normatif. nilai/normatif. Dalam Dalam jang jangka ka wakt waktu u yang yang teram teramat at lama lama,, taxon taxonom omii ini ini dian dianut ut dala dalam m duni duniaa pend pendid idik ikan an deng dengan an menitikberatk menitikberatkan an aspek kognitif. Lebih jauh dalam penerapannya, penerapannya, penganut Bloom menganggap menganggap bahwa belajar harus selalu dimulai dari Ingatan (Hafalan), secara teratur kejenjang Pemahaman, dan Aplikasi (terapan). Jenjang kognitif kognitif yang lebih tinggi dianggap hanya untuk jenjang akademik akademik yang lebih tinggi pula dan hanya dapat dicapai murid tertentu. Hal ini sebenarnya lebih disebabkan cara belajar yang lebih condong bersandar pada mengingat fakta dan belajar dengan cara menerima imformasi dari guru, sehingga anak sulit berkembang ke jenjang kognitif yang lebih tinggi. Pandangan terbaru dalam belajar harus bersandar pada terbentuknya pemahaman (C2) melalui kegiatan belajar langsung dimana siswa belajar menemukan sendiri imformasi-imformasi berupa fakta-fakta kemudian membangun sendiri “konsep” yang dipelajari sesuai pemahamannya (konstuktisme). Hal ini hanya mungkin terjadi terjadi jika jika kegiat kegiatan an belajar belajar melibat melibatkan: kan: Penget Pengetahu ahuan an sebelu sebelumny mnya, a, komuni komunikas kasii dua arah, arah, dan berlang berlangsun sung g pembelajaran bermakna. Dalam pandangan ini masing-masing ranah (domain) memerlukan cara belajar yang spesifik, melalui proses belajar yang berbeda pula, produk belajar yang diharapkan dirinci dengan kata-kata kerja operasional. Kesalahan terbesar seorang guru bila menganut paham kemapanan; anggapan terhadap adanya satu metode belajar/mengajar yang jitu untuk beragam topik pelajaran, lebih baik dari semua metode yang ada. Apalagi metode yang digunakan bertitik-berat pada metode ceramah dan dikte.
2.
Taksonomi Kecerdasan ganda,
(Multiple Inteligencia Inteligencia; Dr. Howard Gardner.) Gardner.) Manakah diantara orang berikut yang lebih cerdas? Albert Einstein, Michael Jordan, Maradonna, Picasso, Margareth Tacher, Leonardo da Vinci, Michael Jackson, Mahadma Mahadma Gandhi? Kalau jawaban anda Albert Einstein, dalam hal apa ia cerdas? Mampukah ia mengalahkan Maradonna? Coba pikir lagi yang lainnya. Kita terlalu dipengaruhi teori Binet dengan test IQ-nya, bahwa kecerdasan diukur dengan dengan tes kognitif kognitif akademik. Dengan test semacam semacam ini akan mengelomp mengelompokkan okkan anak dalam kisaran kisaran normal berupa kurva normal. Pola “lonceng” yang terpercaya ini juga juga kita terapkan dalam penilaian siswa, -dengan segelintir anak mendapat nilai A-B, kebanyakan nilai C dan segelintir nilai D-E. Kini dunia pendidikan mulai meninggalkan paham ini seiring dengan temuan seorang Psikolog kognitif dari Harvard University, Dr. Howard Gardner – Kecerdasan Berganda, Berbag Berbagai ai cara spesif spesifik ik otak otak untuk untuk menget mengetahu ahui; i; begitu begitu Howard Howard Gardner Gardner mengga menggamba mbarka rkan n kecerdasan yang dapat dikembangkan pada manusia. Semua ragam kecerdasan itu telah ada sejak lahir: Kece Kecerda rdasan san Lingui Linguisti stik, k, Logik Logika a matema matemati tika, ka, Visua Visuall dan Spasia Spasial, l, Kinest Kinesteti etik, k, Musik Musikal, al, Pengalama aman n belaja belajar, r, kesemp kesempatan atan yang yang ada telah telah Intarapersonal, Intarapersonal, Interpersonal, Interpersonal, Intuisi-Naturalis Intuisi-Naturalis. Pengal membawa kita mengembangkan otak condong pada salah satu atau beberapa kecerdasan, dan lemah Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
14
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
pada bidang kecerdasan kecerdasan yang lain. Padahal, mulanya semua kecerdasan kecerdasan itu berkembang berkembang paralel dan seimbang, menghasilkan citra belajar pada masa balita kita yang menakjubkan. Menurut Menurut Gardner, Gardner, kecerdasan-k kecerdasan-kecerdas ecerdasan an itu saling saling menopang menopang dan sinergis sinergis untuk mencapai kecerdasan tertinggi yaitu intuisi suatu yang dianggap membawa manusia kedalam kreativitas tanpa bat batas as,, otak otak dapa dapatt mena menang ngka kap p siny sinyal al rangs rangsan ang g dilu diluar ar kesa kesada daran ran indr indraw awi, i, meng mengol olah ah data data dan dan mencetuskan ide cemerlang diluar jangkauan logika rasional dalam pikiran bawah sadar. Gardner mengidentifikasi kecerdasan yang lebih tinggi dari sekedar -mengingat-memahamimenera menerapka pkan, n, dia menama menamakan kannya nya “cara-c “cara-cara ara menget mengetahu ahui” i” yang yang dapat dapat dikemb dikembang angkan kan oleh oleh otak otak manusia. Mari kita tinjau sepintas, satu persatu; a. Kecakapan Lin Linguistik – Verbal ( Bahasa ) berfikir dengan bahasa, mencakup kemahiran berbicara, menulis, membaca, menghubungkan konsep dan menafsirkan. Kata-kata, berbicara, mendengar, dialog, diskusi, lirik, puisi, mengeja, surat, pidato, makalah, esai, buku adalah kawasannya. b. Kecaka Kecakapan pan Visu Visual al & Spasi Spasial al berpi berpikir kir dala dalam m citra citra (image (image), ), gamba gambar, r, dan dan ruang ruang.. Kecerd Kecerdasa asan n ini melibatkan kemampuan otak memahami hubungan ruang, objek dan citra mental, secara akurat mengerti pandangan dan pemandangan visual. Menggambar, Menggambar, mencoret-coret, mencoret-coret, mensketsa, membayangkan, membayangkan, citra, grafik, desain, tabel, seni(rupa), seni(rupa), letak dan posisi, video, film, illustrasi. c. Keca Kecaka kapa pan n Kine Kinest stet etik ik-Bad -Badan an berp berpik ikir ir mela melalu luii sens sensas asii posi posisi si dan dan gera geraka kan n fisi fisik, k, menghasilkan kemampuan mengontrol dan menggunakan gerak tubuh dengan mudah dan cekatan. Menggunakan gerak tubuh untuk berkomunikasi dan memecahkan masalah tertentu. Menyentuh, Menyentuh, indra peraba, merasakan, mencoba, menari, melompat, menggunakan alat / pesawat, mensimul mensimulasik asikan an gerak gerak / proses, proses, mengetah mengetahui ui posisi posisi tubuh, tubuh, membongk membongkar/ ar/mera merakit, kit, permain permainan, an, berlakon/akting, dan olahraga. d. Kecaka Kecakapan pan Musi Musikal kal & Ritmik Ritmik berpik berpikir ir dalam dalam iram irama, a, tempo, tempo, melodi melodi dan dan harm harmoni oni.. Kerds Kerdsan an ini diawali dengan mendengar, mencoba menikmati, memahami, mengasosiasi sampai menggunakan ritme dan musik, kemudian mengubah lirik, menggubah idiom baru (komposer). Alat musik, menyanyi, bersenandung, mengetuk-ngetuk, melodi, nada, irama, tempo, dinamika, kecepatan dan ketenangan. e. Keca Kecaka kapa pan n Inter Interpe pers rson onal al (Sos (Sosia ial) l) berp berpik ikir ir mela melalu luii komu komuni nika kasi si deng dengan an oran orang g lain, lain, berinteraksi, membaca pribadi orang lain, menilai, memampaatkan,dan mempengaruhi. Berkelompok, berbagi, menyayangi, rasa kemitraan, sosialisasi, adaptasi, berteman, partisipasi, beker bekerja ja sama, sama, mendam mendamai aikan kan,, nego negosia siasi si,, mem memot otiv ivasi asi,, mengor mengorgan ganis isasi asi,, mem mempen pengar garuhi uhi dan memimpin. f.Kecakapan Pribadi (Intrapersonal) (Intrapersonal) berpikir secara reflektif (perenungan) memahami diri sendiri, menuju pengenalan dan kesadaran diri serta keyakinan sendiri. Proses berpikir reflektif memerlukan keheningan dan “kekosongan” Berdiam diri, meditasi, merenung, mencanangkan mencanangkan sesuatu, menilai diri, instrospeksi, menyendiri, pengakuan diri, kesadaran potensi diri, keyakinan dan kepecayaan. g. Kecaka Kecakapan pan Logi Logika– ka–Mate Matemat matika ika berpi berpikir kir deng dengan an penal penalaran aran rasi rasion onal, al, melib melibatka atkan n kemamp kemampuan uan memecahkan masalah secara logika dan ilmiah disertai kemampuan matematis. Memamfaatkan alur berpikir deduktif-induktif. Menduga, bertanya, mengumpulkan fakta terkait, mengukur, membandingkan, mengelompokkan, bereksperimen, bereksperimen, mengorganisasikan mengorganisasikan fakta, menyusun prosedur, skenario, logika deduktif-induktif deduktif-induktif , meramalkan/memprediksi, memutuskan. h. Kecaka Kecakapan pan Natura Naturalis lis berpik berpikir ir dengan dengan bersan bersandar dar pada pada alam alam.. Kecer Kecerdas dasan an yang yang meny menyang angkut kut pertal pertalian ian dengan dengan alam alam sehing sehingga ga dapat dapat meliha melihatt hubung hubungan an dan pola pola di dunia dunia alamia alamiah, h, mengen mengenali ali,, merespon dan berinteraksi dengan proses alam. Kecerdasan natural ini benar-benar gagasan baru Gardner. Memandang alam terbuka, tamasya, memahami gejala alam, berinteraksi dengan mahluk hidup, menklassifikasi, meramal cuaca, simulasi, penemuan, pemamfaatan alam. i.Kecakapan Intuisi Intuisi berpikir berpikir menggali menggali pengalaman pengalaman oatak bawah sadar. sadar. Setiap waktu otak kita menang menangkap kap inform informasi asi dari dari stimul stimulus us yang yang ada diseki disekitark tarkita ita,, termas termasuk uk rangsa rangsang ng yang yang tak bisa bisa Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
15
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
ditangkap indra sehingga berada dibawah kesadaran. Saat pikiran sadar berhenti memikirkan sesuatu dan melupakannya, melupakannya, sebenarnya sebenarnya penanganan penanganan berpikir tersebut diambil alih pikiran pikiran bawah sadar, jika hasil assosiasinya terangkat ke dalam kesadaran, kita tiba-tiba mendapatkan ilham untuk dimatangkan dengan kesadaran kita lebih lanjut, bahkan mungkin kita melakukan tindakan berharga yang kita sada sadari ri kemu kemudi dian an.. Mela Melati tih h kece kecerd rdas asan an ini ini memb membaw awaa pada pada pene penemu muan an baru baru dilu diluar ar perh perhit itun unga gan n kesadaran. Melupaka Melupakan, n, berhenti berhenti mencari mencari tau, istiraha istirahat, t, hening, hening, meditasi meditasi,, mencoba mencoba memikirk memikirkan an kembali kembali,, mencari kemungkinan lain, menempuh cara berbeda, memamfaatkan yang belum pernah dicoba, penemuan baru, ide cemerlang, kreatifitas, pembaharuan, detektif, pengarang, dan metafisik .
3.
Kecerd Kec erdasa asan n Ganda Gan da Dalam Dal am Pembel Pem belaja ajaran ran
Ada pertan pertanyaa yaan n yang yang mengge menggeliti litik k tentan tentang g siapak siapakah ah orang orang yang yang cerdas. cerdas. Apakah Apakah Cristi Cristiano ano Ronaldo dan Diego A. Maradona itu cerdas? Bagaimana dengan Charles Darwin dan Thomas Alfa Edison yang gagal di Fakultas pertama mereka? Atau Bill Gate dengan Microsoft yang sukses bebis bebisnis nis ICT dengan dengan mengan menganton tongi gi izasah izasah SMA nya? nya? Atau Atau Einste Einstein in yang yang lupa lupa sikat sikat gigi gigi dalam dalam kantongnya? Atau Galileo yang mati hanya karena pandangan Geocentrisnya,? Bagaimana dengan Michael Jackson, Colombus, Picasso, Leonardo Da Vinci, Lao Tse, Kasparov, dan masih banyak lagi. Setiap peserta didik memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Kecerdasan peserta didik dalam belajar didasari beberapa jenis kecerdasan yang ada, yang dikenal dengan multi kecerdasan. Seorang guru per perlu lu mema memaha hami mi berb berbag agai ai jeni jeniss kecer kecerda dasa san n pese pesert rtaa didi didik, k, agar agar dapa dapatt mene menerap rapka kan n strat strateg egii pembelajaran yang bervariasi dalam menjembatani proses belajar peserta didik. Pada dasarnya dasarnya kecerdasan kecerdasan seseorangpun seseorangpun beragam beragam adanya, adanya, seperti seperti pandangan pandangan Howard Garner, dari Harvard University, dalam Multiple Intelligence, 1986; “…. kecerdasan seseorang itu sangat beragam ...”, berbeda dengan pandangan psikolog sebelumnya yang pada umumnya menekankan kecerdasan sebagai Cognitif Intelligence Quotion berupa kemampuan logical matematis. Gardner berpe berpenda ndapat pat bahwa bahwa kecerd kecerdasa asan n itu adalah adalah kemamp kemampuan uan yang yang tinggi tinggi,, dalam dalam aspek aspek yang yang sangat sangat berag beragam. am. Setiap Setiap orang orang dikaru dikarunia nia otak otak yang yang memili memiliki ki hampir hampir seluru seluruh h potens potensii kecerd kecerdasa asan n yang yang berag beragam am itu dalam dalam kapasi kapasitas tas yang yang bervar bervarias iasii dan dapat dapat dikelo dikelompo mpokka kkan n setida setidakny knyaa menjad menjadii 8 (delapan) macam kecerdasan yang berbeda. Berikut ini pembahasan ke-delapan kecerdasan itu serta kaitannya dengan belajar, Semoga bermamfaat. a.
Kecerdasan Linguistik ( Linguistic Linguistic Intelligence) Kecerdasan Linguistik merupakan kemampuan berpikir dalam bentuk kata-kata dan penggunaan bahasa bahasa untuk mengekspresik mengekspresikan an dan memberi makna yang kompleks. kompleks. Biasanya kecerdasan ini dimi dimili liki ki oleh oleh para para peng pengar aran ang, g, peny penyai air, r, jurn jurnal alis is,, pemb pembica icara, ra, dan dan peny penyia iarr beri berita ta.. Bebe Bebera rapa pa karakteristik yang ada pada orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan bahasa antara lain adalah :
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
16
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
1.
Mendengarkan dan merespon setiap suara dan berbagai ungkapan
kata; 2.
Menirukan suara, bahasa, membaca dan menulis;
3.
Belajar melalui menyimak, membaca dan menulis serta diskusi;
4.
Menyimak secara efektif, memahami, menguraikan, menafsirkan
dan mengingat apa yang diucapkan; 5.
Membaca secara efektif, memahami, meringkas, menafsirkan atau
menerangkan; 6.
Berbicara se secara ef efektif ke kepada be beragam pe pendengar, be beragam
tujuan, dan mengetahui cara berbicara secara sederhana, fasih, dan bergairah; 7.
Menulis secara efektif, memahami dan menerapkan aturan-aturan
tata bahasa, ejaan, tanda baca dan kosa kata yang efektif; 8.
Memperlihatkan kemampuan untuk mempelajari bahasa lainnya;
9.
Menggunakan keterampilan menyimak, berbicara, menulis dan
membaca. Kelas pada setiap pelajaran harus berupa lingkungan yang kaya akan bahasa tempat peserta didik berbi berbicara cara,, berdis berdiskus kusii dan menjel menjelask askan an dan yang yang paling paling pentin penting g adalah adalah mendor mendorong ong rasa rasa ingin ingin tahunya. Pembentukan lingkungan pembelajaran Verbal-Linguistik : 1.
Kondisikan peserta didik untuk menceritakan suatu kisah atau
suatu masalah yang terkait dengan materi pelajaran; 2.
Memberi kesempatan peserta didik untuk memimpin suatu diskusi
atau debat; 3.
Menugaskan peserta didik untuk membuat sebuah artikel;
4.
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menghubungkan suatu artikel/cerita dengan realita atau materi pelajaran;
5.
Menugaskan pe peserta di didik un untuk me mempresentasikan se sesuatu pokok bahasan;
6.
Mengkondisikan
kegiatan
”talk
show”
dalam
suatu
program/materi; 7.
Menyusun suatu laporan/ resume/kajian pada suatu topik/ materi yang relevan.
b.
Kecerdasan Logika Ma Matematika ( Logical Mathematic Intelligence) Merupakan Merupakan kemampuan kemampuan dalam menghitung menghitung,, mengukur mengukur dan mempertimban mempertimbangkan gkan proposisi proposisi dan hipotesis, hipotesis, serta menyelesaik menyelesaikan an operasi-opera operasi-operasi si matematika. matematika. Kecerdasan Kecerdasan matamatika matamatika biasanya biasanya dimiliki oleh para ilmuwan, ahli matematika, akuntan, insinyur, dan pemrogram komputer.
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
17
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan matematika antara lain adalah: 1.
Merasakan
berbagai
tujuan
dan
fungsi
mereka
dalam
lingkungannya; 2.
Mengenal ko konsep-konsep yang be bersifat kuantitatif, wa waktu dan
hubungan sebab akibat; 3.
Menggunakan simbol-simbol abstrak untuk menunjukkan realita;
4.
Menunjukkan keterampilan memecahkan masalah secara
logis; 5.
Memahami pola-pola dan hubungan-hubungan;
6.
Mengajukan dan menguji hipotesis;
7.
Menggunakan bermacam-macam keterampilan matematis,
seperti seperti memperkiraka memperkirakan, n, perhitunga perhitungan n logaritma, logaritma, menafsirkan menafsirkan statistik, statistik, dan informasi informasi visual visual dalam bentuk grafik; 8.
Berpikir secara sistematis dengan mengumpulkan bukti,
membuat hipotesis dan merumuskan berbagai model; 9.
Mengungkapkan ketertarikan dalam karir, seperti akuntansi,
teknologi informasi, mesin dan ilmu kimia. Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang terkait dengan logika matematis, antara lain: 1.
menerjemahkan
suatu
pokok
bahasan
ke
dalam
rumus
matematika;
c.
2.
merencanakan dan memimpin suatu eksperimen;
3.
menggunakan diagram venn untuk menjelaskan;
4.
menggunakan analogi untuk menjelaskan;
5.
mengkategorikan fakta-fakta;
6.
merancang suatu simbol atau kode.
Kecerdasan Spasial (Spatial Intelligence ) Kemampuan membangkitkan kapasitas untuk berpikir dalam tiga dimensi seperti yang dilakukan pelaut, pilot, pemahat, pelukis, dan arsitek. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang merasakan bayangan eksternal dan internal, melukiskan kembali, mengubah dan memodifikasi bayangan dan obyek melalui ruang untuk menghasilkan suatu gambar/grafik ataupun suatu benda. Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan spasial antara lain adalah : 1.
Belajar dan pembelajaran
Belajar dengan melihat dan mengamati;
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
18
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
2.
Mengarahkan dirinya pa pada be benda-benda se secara ef efektif da dalam
ruangan; 3.
Merasakan dan menghasilkan sebuah bayangan mental, berpikir
dalam gambar dan memvisualisasikan detail; 4.
Membaca grafik, bagan, peta, dan diagram visual;
5.
Menikmati ga gambar-gambar ta tak be beraturan, lukisan, ukiran at atau
obyek repro lain dalam bentuk yang dapat dilihat; 6.
Menikmati bentukan hasil tiga dimensi, seperti obyek origami,
jembatan tiruan dan maket; 7.
Cakap mendesain secara abstrak;
8.
Menciptakan bentuk baru dari media visual spasial.
Lingku Lingkunga ngan n belajar belajar diupay diupayaka akan n berupa berupa situas situasii dan keadaa keadaan n lingku lingkunga ngan n yang yang terkait terkait dengan dengan kecerdasan spasial, antara lain:
d.
1.
Menciptakan sebuah pertunjukkan;
2.
Merancang sebuah poster, buletin, dan sejenisnya;
3.
Menggunakan suatu sistem memori untuk mempelajari;
4.
Menciptakan suatu karya;
5.
Membuat variasi bentuk dan ukuran dari suatu objek;
6.
Membuat suatu ilustrasi, sketsa, denah dari suatu obyek;
7.
Menggunakan proyeksi untuk mengajar.
Kecerdasan Kinestetik Tubuh ( Bodily Kinesthetic Intelligence ) Kemampuan Kemampuan seseorang seseorang untuk menggerakkan menggerakkan suatu suatu obyek dan keterampilan-k keterampilan-keteramp eterampilan ilan fisik yang yang halus. halus. Kemamp Kemampuan uan atau atau kecerd kecerdasa asan n ini dimili dimiliki ki oleh oleh para para atlit, atlit, penari, penari, ahli ahli bedah, bedah, dan seniman. Beberap Beberapaa karakt karakteri eristik stik orang orang yang yang memili memiliki ki kecend kecenderu erunga ngan n kecerd kecerdasa asan n kinest kinesteti etik k antara antara lain adalah : 1.
menjelajahi li l ingkungan da d an sa s asaran me m elalui se s entuhan da d an
gerakan; 2.
mengembangkan kerjasama dan rasa terhadap waktu;
3.
belajar
dengan
lebih
baik,
jika
terlibat
langsung
dan
berpartisipasi; 4.
menikmati secara konkrit dalam mempelajari pengalaman-
penga pengalam laman, an, sepert sepertii perjal perjalana anan n ke alam bebas, bebas, berpar berpartis tisipa ipasi si dalam dalam bermai bermain n peran peran dan permainan ketangkasan;
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
19
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
5.
menunjukkan ke keterampilan at atau me mendemonstrasikan ke keahlian
dalam bidangnya. Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang terkait dengan kinestetik, antara lain: 1.
Bermain peran atau menirukan;
2.
Menciptakan suatu gerakan atau rangkaian gerakan untuk
menjelaskan; 3.
Menciptakan suatu model;
4.
Merancang suatu produk;
5.
Merencanakan dan menghadiri suatu perjalanan lapangan;
6.
Membuat suatu permainan atau sejenisnya.
Kecerdasan Musik (Musical Intelligence )
e.
Merupakan kecerdasan yang memiliki sensitivitas pada pola titian nada, melodi, ritme, dan nada sepert sepertii yang yang dimili dimiliki ki oleh oleh kompos komposer, er, musisi musisi,, kritik kritikus, us, dan pembua pembuatt alat alat musik, musik, atau atau seoran seorang g pendengar yang sensitif. Beberap Beberapaa karakt karakteris eristik tik orang orang yang yang memili memiliki ki kecend kecenderu erunga ngan n kecerd kecerdasa asan n musika musikall antara antara lain lain adalah : 1.
Mendengar dan merespon dengan ketertarikan terhadap berbagai
bunyi; 2.
Menikmati dan mencari kesempatan untuk mendengarkan musik
atau suara-suara alam pada suasana belajar; 3.
Merespon terhadap musik secara kinestetik;
4.
Mengenali dan mendiskusikan berbagai gaya musik, aliran dan
variasi budaya; 5.
Mengoleksi musik dan informasi mengenai musik dalam berbagai
bentuk; 6.
Mengembangkan
kemampuan
menyanyi
atau
memainkan
instrumen secara sendiri; 7.
Mengembangkan re r eferensi ke k erangka be b erpikir pr p ribadi un u ntuk
mendengarkan musik; 8.
Mengembangkan improvisasi dan bermain dengan suara/bunyi.
Lingkungan belajar diupayakan berupa menu yang terkait dengan kecerdasan musikal, antara lain: 1.
Meyajikan suatu pertunjukkan dengan iringan musik yang tepat;
2.
Menyanyikan sebuah kritikan atau lagu;
3.
Menyajikan ke kelas mu musik da dalam wa waktu si singkat pa pada su suatu
materi/pokok bahasan; Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
20
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
f.
4.
Menggunakan musik untuk mempertinggi semangat belajar;
5.
Menuliskan suatu lirik lagu untuk suatu pokok bahasan/materi.
Kecerdasan Interpersonal ( Interpersonal Intelligence) Merupakan kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secera efektif, seperti yang dimiliki oleh guru, pekerja sosial, artis atau politisi yang sukses. Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan interpersonal antara lain adalah : 1.
terikat dengan dan berinteraksi dengan orang lain;
2.
membentuk dan menjaga hubungan sosial;
3.
mengetahui
dan
menggunakan
cara-cara
yang
beragam
dalam
berhubungan dengan orang lain; 4.
merasakan pe perasaan, pi pikiran, mo motivasi, ti tingkah la laku da dan ga gaya hi hidup
orang lain; 5.
berpartisipasi da dalam ke kegiatan ko kolaboratif da dan me menerima be bermacam
peran yang perlu dilaksanakan; 6.
mempengaruhi pendapat dan perbuatan orang lain;
7.
memahami da d an be b erkomunikasi se s ecara ef e fektif, ba b aik se s ecara ve v erbal
maupun non verbal; 8.
menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan group yang berbeda;
9.
mempelajari
keterampilan
yang
berhubungan
dengan
penengah
sengketa; 10.
Tertarik pada karir yang berorientasi interpersonal, seperti mengajar,
pekerjaan sosial dan konseling. Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang terkait dengan kecerdasan interpersonal, antara lain:
g.
1.
memimpin suatu rapat;
2.
bersama seorang rekan menggunakan penyelesaian masalah berat;
3.
bermain peranan dengan berbagai perspektif;
4.
mengatur dan ikut serta dalam sebuah kelompok;
5.
mengajarkan orang lain tentang suatu hal;
6.
berlatih memberi dan menerima umpan balik;
7.
menciptakan suatu sistem /prosedur dari suatu kegiatan.
Kecerdasan Intrapersonal ( Intrapersonal Intelligence)
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
21
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Meru Merupa paka kan n kema kemamp mpua uan n untu untuk k memb membua uatt pers persep epsi si yang yang akur akurat at tent tentan ang g diri diri send sendir irii dan dan menggu menggunak nakan an penget pengetahu ahuann annya ya untuk untuk merenc merencana anakan kan dan mengar mengarahk ahkan an kehidu kehidupan pan seseor seseorang ang,, seperti yang dimiliki oleh ahli agama, ahli psikologi dan ahli filsafat. Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan intrapersonal antara lain adalah : 1.
sadar akan wilayah emosinya;
2.
menemukan cara-cara dan jalan keluar untuk mengekpresikan perasaan
dan pemikirannya; 3.
mengembangkan model diri yang akurat;
4.
termotivasi untuk mengidentifikasi dan memperjuangkan tujuannya;
5.
membangun dan hidup dalam suatu sistem nilai etika (agama);
6.
bekerja mandiri;
7.
mengatur se s ecara ko kontinyu pe pembelajaran da dan pe perkembangan tu tujuan
personalnya; 8.
berusaha mencari dan memahami pengalaman batinnya sendiri;
9.
berusaha untuk mengaktualisasikan diri;
10.
memberdayakan orang lain (memiliki tanggung jawab kemanusiaan).
Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang terkait dengan kecerdasan intrapersonal, antara lain: 1.
Menggambarkan bahwa kemampuan yang dimilikinya dapat membantu
menuju kesuksesan;
h.
2.
Merangkai dan mengejar suatu tujuan;
3.
Menggambarkan perasaannya tentang sesuatu;
4.
Menggunakan acuan belajar;
5.
Membuat suatu jurnal;
6.
Menerima umpan balik dari orang lain;
7.
Mengomentari atau menilai hasil pekerjaannya.
Kecerdasan Natural ( Naturalistic Intelligence)
Merupa Merupakan kan kemamp kemampuan uan untuk untuk melaku melakukan kan sesuat sesuatu u yang yang terkait terkait dengan dengan lingku lingkunga ngan n alam alam dan meru merupa paka kan n kecer kecerda dasa san n kede kedela lapa pan n dari dari kecer kecerda dasa san n yang yang tida tidak k term termas asuk uk teor teorii asli asli Multiple dari Gardne Gardner. r. Kecerd Kecerdasa asan n ini terkait terkait dengan dengan sensit sensitifit ifitas as terhad terhadap ap alam dan faktor faktor Intelligences dari lingkungan, misalnya mudah berinteraksi dengan hewan, mampu memprediksi terjadinya perubahan alam, mudah mengenali berbagai spesies hewan maupun tumbuhan. Kecerdasan ini akan lebih mudah diwuju diwujudka dkan n melalu melaluii pengum pengumpul pulan an dan pengan penganali alisaan saan suatu suatu subjek subjek yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan alam.Beberapa kemampuan karakteristinya antara lain : 1. Menyukai pemandangan alam, 2. Memelihara tumbuhan, 3. Menagani hewan dan memeliharanya Pemaha Pemahaman man kita kita tentan tentang g kecerd kecerdasa asan n bergan berganda da Gardner Gardner,, mengil mengilham hamii kita kita untuk untuk melaku melakukan kan pembaharuan / revolusi pembelajaran, agar setiap topik yang diajarkan harus dipelajari dengan cara Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
22
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
melibatkan multiple inteligencia. Untuk itu peranc perancang angan an pembel pembelajar ajaran an harus harus memuat memuat elemen elemen inteligencia. Untuk kecerdasan apa yang digunakan untuk memelajarinya, dari mulai Pendahuluan, Motivasi, Kegiatan inti, Penguatan / reviu sampai alat Evaluasi proses belajar.
S Q
Diagram Keseimbangan Kecerdasan
I = Inteligence E = Emotional S = Spiritual & Morality
I Q
E Q
Kecerdasan manusia tidaklah lengkap jika hanya dinyatakan berupa IQ (Inteligent Quation)-yang terbatas pada kecerdasan kognitif-akademik, setidaknya menurut Gardneer ada 3 kelompok utama ukuran kecerdasan; IQ, EQ dan SQ. Kecerdasan emosional sangat penting dikembangkan dalam diri siswa, sehingga siswa tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, dan terampil mengelola emosi, agar tidak menjadi manusia angkuh dan sombong atau mudah putus asa; melainkan mampu menyesuaikan diri dan membangun hubungan posit positif if dengan dengan banyak banyak orang. orang. SQ (Spiri (Spiritua tuall Quatio Quation) n) dikemu dikemukak kakan an Robert Robert Coles Coles (The (The Moral Moral Inteligence of Children, 1997) menyatakan adanya kecerdasan moral menyangkut keyakinan dan kebenaran mutlak, hubungan dalam semangat dan ikatan dengan diri sendiri, hubungan dengan alam sekitar, hubungan sosial sesama manusia dan spiritualitas yang lebih bersifat keyakinan intuitif; hubungan dengan Tuhan Sang Pencipta. EQ (Emoti (Emotion on Quatio Quation) n) adalah adalah kecerd kecerdasa asan n emosio emosional nal,, kepeka kepekaan an terhada terhadap p keadaa keadaan n sekita sekitar, r, peras perasaan aan kepemi kepemilika likan, n, kebutu kebutuhan han,, hasrat, hasrat, minat minat dan keingi keinginan nan.. Daniel Daniel Golema Goleman n (Emoti (Emotiona onall Inteligence Inteligence,, 1995) 1995) menaruh menaruh perhatian perhatian pada delapan aspek kecerdasan yang dikemukaka dikemukakan n Gardner, dengan dengan menekankan menekankan pada kecerdasan kecerdasan interperson interpersonal al sebagai sebagai kecerdasan sangat kecerdasan emosional yang sangat penting. Goleman merinci kecerdasan emosional dalam lima kemampuan; 1) Pengenalan diri, 2) Kemampuan mengelola emosi, 3) Kemampuan Memotivasi diri, 4) Kemampuan Mengenali Emosi orang lain, 5) Kemampuan Membina Hubungan. Perkembangan kecerdasan spiritual/Moralitas ini ditandai dengan kemampuan kemampuan menganal potensi potensi diri, penghargaan pada diri sendiri dan orang lain, mengikuti aturan aturan yang benar, dan kesadaran sebagai sebagai mahluk mahluk Tuhan Tuhan direfleksik direfleksikan an melalui melalui ketaatan ketaatan menjalankan menjalankan perintah agamanya. Semua ini sangat penting untuk menunjang keberhasilan masa depan peserta didik .
Peng Pengal alama aman n bel be lajar ajar pal pa ling ber be r makna makna dan da n ber be r t aha aha pal pa ling lama dal dalam memori memori kita kita adal ad alah ah yang yang meli melibatk ba tka a ketiga kelompok kecerdasan itu, sekaligus menjadi sang mung mu ngki kin n memp me mpen enga garr uhi uhi k ehi ehidupa dupan n s eseo eseorr a ng s eca eca m e n d a s a r . K e c e n d e ru n g a n o ra n g p a d a s a la h s a t kecerdasan akan sangat berpengaruh terhadap corak da kualitas kualitas hidup masa kini dan m asa depann ya. IQ yang berkembang baik dan dipelihara dapat menghasilkan ilmuwan, peneliti diberbagai ladang keimua keimuan. n. Tingka Tingkatt EQ yang yang berkem berkemban bang g baik baik menopa menopang ng orang orang menekun menekunii pekerj pekerjaan aan terten tertentu, tu, kompe kompetit titif, if, dan hasrat hasrat terus terus berkem berkemban bang g (menya (menyamai mai atau atau melamp melampaui aui orang orang lain). lain). Sement Sementara ara itu kecerd kecerdasa asan n SQ yang yang tinggi tinggi mengha menghadir dirkan kan sosok sosok manusi manusiaa yang yang sosial sosial,, ramah ramah lingku lingkunga ngan n penuh penuh kearifan dan moralitas yang tinggi. Kualitas kepemimpinan yang berhasil, tidak selalu terikat dengan IQ yang tinggi tetapi lebih mengandalkan kombinasi kecerdasan EQ dan SQ. Para ilmuan sejati, Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
23
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
penegak hukum yang ideal harus memiliki SQ yang menonjol, sehingga kebenaran, keadilan harus ditegakkan. Kebenaran harus dinyatakan sekalipun pahit dan menyakitkan. Sudah tentu dalam kasus ini SQ harus diimbangi diimbangi dengan IQ. Pebisnis Pebisnis yang sukses lebih mengandalkan mengandalkan EQ dan ditopang IQ. Tetapi bisnis yang baik dengan moralitas yang tinggi harus ditopang dengan SQ. Seorang anak yang secara berimbang berkembang baik IQ, EQ, dan SQ –nya punya peluang besar menjadikan mimpi-mimpinya jadi kenyataan, dan mencapai kualitas hidup yang tinggi. Repleksi dari ketiga macam kecerdasan itu diaktualisasikan dalam tiga aspek kesadaran diri; Kesadaran Intelektual , (rasional, akademik), Kesadaran Emosional (artistik, sosial, ego, kesadaran kepemilikan), Kesadaran (arif dan dan bijak bijaksa sana na,, kebe kebena naran ran,, adil adil,, sada sadarr seba sebaga gaii mahl mahluk uk Tuha Tuhan, n, seba sebaga gaii bagi bagian an Spiritual (arif lingkungan hidup, sebagai bagian social-community).
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
24
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Pendekatan Belajar Baru (Teaching and Learning Approach)
Dalam Dalam melaksa melaksanak nakan an fungsi fungsinya nya pendid pendidika ikan n menggun menggunaka akan n langka langkah-l h-lang angkah kah terte tertentu ntu dengan sistematik, secara sadar dan terencana. Didalam langkah-langkah pembelajaran itu dipilih pula cara dan tehnik yang akan dilakukan dalam belajar. Misalnya metode diskusi, dialog interaktif, ceramah, inkuiri, dan metode pembelajaran lainnya. Satu metode dapat pula diterapkan dengan strategi belajar yang berbeda-beda sehingga terlihat gambaran pelaksanaan metode pembelajaran lebih spesifik. Sejumlah metode dan strategi yang diterapkan dengan suatu pola pembelajaran dengan azas-a azas-azas zas terten tertentu tu tentan tentang g bagaim bagaimana ana pelaja pelajarr memper memperole oleh h peruba perubahan han (hasil (hasil belaja belajarnya rnya). ). Prinsip apa yang melandasi proses belajarnya secara keseluruhan; dan bagaimana semua input belaj belajar ar direnc direncana anakan kan sejak sejak dari dari semula semula.. Inilah Inilah yang yang dinama dinamakan kan P E N D E K A T A N BELAJAR BELAJAR.. Pendek Pendekata atan n belaj belajar ar yang yang diguna digunakan kan secara secara luas luas dan dalam dalam bebaga bebagaii bidang bidang pendidikan yang berbeda dinamakan M O D E L PEMBELAJARAN. Ada beberapa model pembelajaran yang digunakan secara luas di dunia pendidikan antara lain : • Instructional Teaching (bertitik tolak pada kualitas pengajaran/ aktifitas guru dengan target penguasaan materi pengetahuan anak didik) • Concept Based Learning ; Cara belajar yang menggunakan susunan konsep dan keterkaita keterkaitan n konsep-konsep konsep-konsep sesuai hirarki hirarki dan organisasiny organisasinyaa di dalam mata pelajaran. • Science (Keteramp ampila ilan n Proses Proses Sains) Sains) ; Model Model Science Proccess Proccess Based Based Learning Learning (Keter belajar belajar menggunakan menggunakan proses ilmiah ilmiah sebagai sebagai landasan landasan mempelaja mempelajari ri materi. materi. Oleh Oleh kare karenan nanya ya sisw siswaa sekal sekalig igus us bela belaja jarr kete ketera ramp mpil ilan an seor seoran ang g ilmu ilmuan an,, bagaimana sesuatu ilmu dihasilkan. • S. A. L. (Student active learning) – mengutamakan keaktifan siswa • Konstruktivisme adalah model belajar yang menekankan penguasaan konsep berdasarkan pengalaman sendiri, siswa membangun pemahamannya sendiri sesuai pengalaman belajarnya. • Kooperatif Learning mengupayakan hasil belajar melalui bekerja bersamasama dalam satu sistem belajar. • Comp meniti tikbe kbera ratk tkan an penca pencapa paia ian n stan standa dar r Compet eten ency cy Base Based d Lear Learni ning ng – meni kemampuan tertentu (kompetensi) pesertanya, materi hanyalah alat mencapai kompetensi. • Science Technology and Society ; pendekatan belajar mengaitkan pelajaran deng dengan an tekn teknol olog ogii yang yang berk berkai aita tan n lang langsu sung ng deng dengan an ling lingku kung ngan an dan dan masyarakat. • Life Skill Based learning – mengarahkan mengarahkan pembekalan pembekalan kecakapan kecakapan hidup bagi peserta, bukan materi ilmu pengetahuannya. Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
25
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
• Learning Learning Community Community : belajar belajar dengan memamfaatkan memamfaatkan segala sesuatu sesuatu dalam kehidupan, pelajaran kelas dibawa keluar ke komunitas k omunitas asal dan sebaliknya. • Contextual Contextual Teaching and Learning Learning (CTL); (CTL); Pendekatan Pendekatan belajar yang menitik menitik ber berat atka kan n Prose Prosess bela belaja jarr langs langsung ung yang yang alam alamia iah h dan dan kese kesesua suaia ian n deng dengan an konteks/bingkai kehidupan nyata pesertanya. Isi dan cara pembelajaran dapat beragam. • Quantum Teaching and Learning; mengutamakan pemercepatan kemampuan belaj belajar ar pesert pesertany anyaa sehing sehingga ga mampu mampu mempel mempelaja ajari ri banyak banyak dalam dalam waktu waktu singkat, menitikberatkan belajar bagaimana belajar; siapa saja bisa belajar apa saja.
Dua model belajar / Pendekatan belajar terakhir kita pilih untuk kita kaji lebih jauh, selain karena karena tergol tergolong ong baru baru – keduany keduanyaa merupak merupakan an model model atau atau pendek pendekata atan n yang yang merupa merupakan kan gabunga gabungan n berbag berbagai ai pendek pendekata atan n belaj belajar ar dan teoriteori-teo teori ri belaj belajar ar yang yang baik baik dan teruj teruji. i. Jadi dengan dengan ‘membe ‘membedah dah’’ Pendek Pendekata atan n CTL dan Model Model QTL sekali sekaligus gus didala didalamny mnyaa terdap terdapat at berbagai cara pendekatan pembelajaran. Mari kita mulai dari yang terakhir.
1. Quantum uantum Teac Teaching hing and Lear L earning ning (QTL) Seandainya anda menggunakan energi yang lebih sedikit dari yang biasa anda curahkan mengajar selama ini, tetapi siswa anda memperoleh hasil belajar dua kali lebih banyak dan dua kali lebih cepat, dengan suatu model atau metode pembelajaran baru, apakah anda mau kembali mengajar dengan cara konvensinal ? Metode dan pendekatan model belajar Quantum mempertemukan guru dengan impiannya. Menata panggung belajar, memacu minat siswa, mengakselerasi daya ingat, daya baca, dan kreativitas siswa, menjaga kondisi psikhis ps ikhis dan fisik tetap prima dan tentunya trik-trik presentasi guru yang menakjubkan, dipadu dengan perulangan sesering mungkin dalam suasana lingkungan belajar yang memberdayakan, membebaskan, menyenangkan, penuh kasih sayang dan perhatian terhadap siswa-siswanya. siswa-siswanya. Berikut siklus belajar belajar cepat diraih dengan pendekatan Quantum :Motivasi + Usaha + Perancangan + Dukungan Energi Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
26
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Energi Belajar + Pengakuan Prestasi + Usaha Cahaya dan Motivasi lagi. Model belajar Quantum bukanlah teori belajar, melainkan suatu pendekatan yang mengapplikasikan teori-teori belajar, metode-metode belajar, dengan modifikasi mengikuti temuan temuan terbaru tentang praktik-praktik belajar terbaik dan alamiah. Quantum memperhatikan segalanya yang terkait dengan belajar.
Guru Yang baik pemimpin Yang Baik datanglah ke tengah rakyat/murid anda hiduplah bersama mereka cintailah mereka bicaralah dengan bahasa mereka mulailah sesuatu dengan apa yang mereka butuh lakukanlah sesuatu dengan apa yang mereka tahu bangunlah sesuatu dengan apa yang mereka punya karena pemimpin yang baik adalah yang pada saatnya nanti ketika perjalanan selesai rakyat/murid rakyat/murid dengan bangga mengatakan; “kami sendiri yang menyelesaikan semua ini” (Lao Tze, 500 S.M)
Kunjungilah dunia mereka, berbaur dengan mereka untuk kemudian; Bawalah mereka kedalam dunia kita..
1.Orkestra Pembelajaran Belaja Belajarr atau atau tepatn tepatnya ya pembel pembelaja ajaran ran harus harus dipand dipandang ang sebagai sebagai suatu suatu sistem sistem orkest orkestra ra yang yang dipandu dipandu seoran seorang g kompos komposer er yang yang piawai piawai.. Orkest Orkestra ra yang yang memuka memukau u dikend dikendali alikan kan seoran seorang g dalang yang mampu memamfaatkan segala potensi para musisi yang beragam membangun sebuah harmoni yang menyenangkan dan mengasikkan penonton dan juga para pemainnya. Mereka Mereka semua memaha memahami mi tujuan tujuan yang yang harus harus dicapa dicapai, i, memahami memahami skenario skenario yang sedang sedang dijalankan sang komposer, dan setiap s etiap orang memainkan lakon terbaiknya. Guru Guru dalam dalam Quantu Quantum m Teachi Teaching ng berper berperan an sebaga sebagaii seoran seorang g kompose komposerr sekali sekaligus gus sebagai sebagai kond konduk ukto tor, r, menu menuli liss komp kompos osis isii atau atau sken skenar ario io,, seka sekali ligu guss menj menjad adii sutr sutrad adar araa dala dalam m pembelaj pembelajaran. aran. Memamfaat Memamfaatkan kan semaksimal semaksimal mungkin potensi potensi para siswa untuk melejitkan melejitkan kema kemamp mpua uan n bela belaja jarn rnya ya.. Mena Menatta kelo kelomp mpok ok-k -kel elom ompo pok k bela belajjar dala dalam m kela kelasn snya ya,, dan dan memastikan semua siswa senantiasa mengetahui tujuan, serta peran yang harus dilakukan dari awal sampai akhir kegiatan.
2.
Konteks/Panggung Pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
27
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Segala sesuatunya dalam kelas mempunyai arti, mempunyai tujuan mendukung percepatan belaj belajar ar siswa. siswa. Tata Tata ruang, ruang, posisi posisi duduk, duduk, pencah pencahaya ayan, n, hiasanhiasan-hid hidup, up, poster poster dan tentun tentunya ya kebersihan kebersihan dan keindahan keindahan ruang kelas diadakan diadakan sedemikian sedemikian rupa menciptaka menciptakan n panggung belajar yang kondusif. Guru harus mampu mengarahkan siswanya terkonsentrasi pada pengalaman belajar yang direncanakan, dengan membantu siswa menuju kondidsi otak/pikiran alfa dengan ketrampilan olah gerak dan suara, dan cara-cara lain yang dapat membantu siswa siap menerima pelajaran. Bahkan Bahkan wangian wangian tertentu tertentu (jeruk, melati, kemangi) dapat membantu orang untuk lebih rileks belajar. Irama musik sendu seirama denyut jantung juga telah diketahui memiliki efek luar biasa mendongkrak kecepatan belajar. Singkatnya coba saja sekalipun baru.. Guru harus terus berinovasi didalam kelas.
3.Motivasi
A-m-bak
Siswa dan guru memiliki pemahaman yang sama tentang urutan kegiatan yang akan dilakukan siswa bersama gurunya. Siswa diberitahu Kompetensi yang harus mereka capai dengan indkator penca pencapai paian an/h /hasi asill belaj belajar ar.. Sisw Siswaa harus harus term termot otiv ivas asii mela melakuk kukan an penga pengala lama man n bela belaja jarr yang yang diske diskena nari rioka okan n guru, guru, kare karena na kebut kebutuha uhanny nnya. a. Siswa Siswa harus harus bert bertany anyaa pada pada diri diri sendi sendiri ri;“ ;“Apa Apa mamfaatnya Bagiku??”(A-m-bak). Guru dengan cermat memperlihatkan hubungan materi dan kegitan belajar dengan kehidupan nyata, lingkungan dimana siswa hidup dan masa depan mereka. Kaitan ini membangun ikatan emosional yang dapat membantu siswa memotivasi dirinya dengan kemampuannya memuaskan pertanyaan “Mengapa saya harus belajar materi ini? Apa mamfaatnya Bagiku” Motivasi selain kebutuhan, secara konsisten harus dipicu guru terus menerus dengan berbagai trik dan konsep teori belajar yang ampuh; antara lain konsep bensanding kompetitif, bermain, kebebasan, ganjaran dan hadiah.]
4.Suasana Panggung Segalanya harus terasa menyenangkan, besemangat dan menggebu, bebas dari rasa cemas dan tertekan. Guru harus senantiasa menciptakan suasana kesetaraan, guru menempatkan diri sebagai ‘teman belajar siswa’ yang dituakan, bukan yang maha menentukan segala hal dalam kelas. kelas. Ketulu Ketulusan san dan kejuju kejujuran ran guru guru dalam dalam melaks melaksank ankan an semua semua tugas tugas dan pekeja pekejaanny annyaa sebagai fasilitator dan penilai meruapakan kunci utama membangun suasana kondusif di kelas. Kepercayaan siswa atas ketulusan, transparansi dan tanggung jawab gurunya harus terus dipelihara. Selain itu tentang disiplin dan tata tertib kelas belajar; segalanya perlu diawali dengan kesepakatan antara guru dan siswa, sehingga semua orang termasuk guru diikat rasa memiliki aturan tersebut dan dilaksanakan penuh tanggungjawab dan siap menerima resiko yang sudah disepakati.
5.
Modalit Modalitas as Belaja Bel ajarr-V-A-K -V-A-K
Modalitas disini adalah jaringan rekanan kerja otak selama proses belajar – mengajar berlangsung. Kita tahu, Mata (Visual), Telinga (Auditoris), dan Gerakan Tubuh (Kinetesis), merupa merupakan kan organ organ sensori sensoriss utama utama sebaga sebagaii jalan jalan masuk masuk sensas sensasii saraf saraf dari dari luar luar tubuh tubuh kita kita menuju otak. Dengan begitu kita tahu imformasi dalam wujud Visual-Auditoris-Kinestesis Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
28
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
adalah bentuk sensasi yang secara alamiah digunakan otak dalam belajar. Sensasi itu diterima melalui 3 jenis alat sensoris (indra)kita yang utama, mata, telinga dan tubuh. Dalam belajar, kecenderungan kita menggunakan lebih banyak alat sesnsoris tertentu akan menentukan proses kerja otak sesuai type dan sumber sensasi yang diterimanya. Kebiasaan pada pada salah salah satu satu modali modalita tass terten tertentu tu juga juga mempen mempengar garuhi uhi pola pola dan gaya gaya belaja belajarr otak otak kita, kita, mempen mempengar garuhi uhi minat minat dan bahkan bahkan kita kita rasaka rasakan n menye menyerup rupai ai bakat. bakat. Untuk Untuk menumbu menumbuhka hkan n potensi yang ada pada otak secara optimal setiap orang hendaknya menyadari bahwa sejak awal awal otak otak perlu perlu dikena dikenalka lkan, n, dilati dilatihka hkan n dan dibel dibelaja ajarka rkan n denmga denmgan n ketiga ketiga jenis jenis modali modalitas tas secara berimbang/proporsional. Modalitas visual : Mengakses citra visual yang diingat maupun dicipatakan dengan image sendiri. Warna, bentuk, wujud, kontras, potret mental, dan skets; adalah spesifikasi modalitas ini. Ciri pelajar visual, antara lain: mengingat dengan gambaran (ikon), dan apa-apa yang dapat dilihat dan atau dibayangka gkan, lebih suka membaca sendiri dari pada dibacakan/dijelaskan sesuatu. Moadlitas Moadlitas Auditorial Auditorial : Mengakses segala jenis bunyi dan kata yang diingat maupun dicipt diciptaka akan. n. Suara, Suara, pembic pembicara araan, an, musik, musik, nada, nada, irama irama,, rima rima dan dialog dialog intern internal, al, menonj menonjol ol disi disini ni.. Sese Seseor oran ang g yang yang amat amat audi audito tori rial al bela belaja jarr deng dengan an cara cara mende mendeng ngar arka kan, n, pada pada saat saat memb membac acaa bibi bibirr berg berger erak ak atau atau mung mungki kin n bers bersua uara ra,, berb berbic icar araa seca secara ra beri berira rama ma,, teta tetapi pi perhatiannya sangat mudah terpecah. Modalitas Modalitas kinestetis : Mengakses segala jenis gerak dan perubahan posisi, segala sesuatu yang dirasakan dan emosi- baik yang diingat maupun yang diciptakan. Orang yang sangat kinestetis menginginkan belajar dengan peragaan dan demonstrasi, menyukai sesuatu yang terkait dengan emosi, gerakan, koordinasi, ritme, dan kenyam,anan fisik. Belajar dengan melakukan, eksperimentasi ,membaca dengan menunjuk, banyak bergerak pada saat bicara. Dari uraian diatas jelas bahwa pelajar-pelajar kita akan lebih cepat belajar jika sejak awal dibiasakan dibiasakan belajar belajar dengan multiple sensoric melibatkan melibatkan modalitas modalitas visual, visual, auditorial auditorial,, dan kinestesia secara bersamaan. Manakah yang lebih dominan kita pakai sebagai orientasi modalitas belajar / mengajar? Visual, Auditoris, Kinestetik adalah 3 macam modalitas utama manusia dalam menyerap pengetahuan baru. Setiap orang memiliki ke-tiganya, tetapi biasanya salah satu atau dua modalitas lebih berkembang. Hal ini melahirkan ciri orientasi belajarnya, jadi Pelajar Visual, pelajar auditoris atau kinestetik. Cara Belajar
Saya dengar Saya lihat Sayala lakukan
Ungkapan pelajar
Hasil belajar
Saya lu lupa Saya iin ngat Saya paham
≤ 15 % 25 – 70 % 60 – 90 %
Ada tiga modalitas belajar ; Visual (belajar dengan melihat, mengamati, dang, meman membay membayan angk gkan an,, mengg menggamb ambar arka kan, n, dan dan memvis memvisua uali lisa sasi sika kan, n, hu hubu bung ngan an ruan ruangg dan dan wakt wakt Audit Auditor oris is (mend (menden enga gar, r, meren merenun ungk gkan an)) dan dan Kine Kinest stes esiis (ger (gerak ak tubu tubuh, h, menont menonton on simul simulaa mengik mengikut utii, mendemon mendemonst stra rasi sikan kan,, melaku melakukan kan,, mengope mengopera rasi sikan kan,, menguku mengukur, r, merasa merasakan kan,, d lainnya). Pengalaman belajar yang terbaik bersifat multisensoris melibatkan 3 modalitas V_A_K diatas agar otak memperoleh imformasi secara lengkap dari berbagai stimulus yang berbeda. Dengan begitu kegiatan belajar tidak monoton dan otak siswa senantiasa teranggsang, belajar menjadi mengasyikkan. Rincian tentang modalitas belajar sebaiknya anda baca lagi dari sumb lain. Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
29
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
6.Kecerdasan Berganda Cara belajar belajar lama (konvensional) (konvensional) yang menekankan pada pemberian imformasi dengan tekan pada dua bidang bidang kecerda kecerdasan san – Logika& Logika& matemati matematikk dan Bahasa Bahasa Linguis Linguisti tik& k& Verbal Verbal – tid tid relevan lagi digunakan dalam pendidikan yang berorientasi pada Kompetensi Lulusan. Perenc Perencana anaan an pembel pembelaj ajar aran an harus harus dibua dibuatt agar agar belaj belajar ar melib melibat atkan kan lebi lebihh dari dari satu satu mac kecerda kecerdasan. san. Keseimbanga Keseimbangann beberap beberapaa kecerdas kecerdasan an yang dilat dilatihka ihkann sekali sekaligus gus dalam dalam satu satu s pembelajaran juga ternyata melejitkan kecepatan belajar. Hindarilah penekanan berlebihan pa bidang bidang kecerdasan kecerdasan tertentu, tertentu, sebaliknya kem bangkan pembelajaran pembelajaran lintas lintas bidang seluas-luas seluas-luasnn Guru matematika yang terus menerus mengajar kecerdasan Logical dan matematis akhirn akan memperoleh hasil siswa tidak mampu mengikuti pelajaran sekalipun terasa mudah. Ak berbeda berbeda hasilnya jika mengajar dengan memam faatkan faatkan kecerdasan visual, linguistik, linguistik, kinestet kinestet natural natural dan m usikal misalnya. misalnya. Guru bahasa yang menekankan kecerdasan kecerdasan Linguistik Linguistik V erbal d Logi Logika ka jug ugaa akan akan menda mendapa patt kesu kesuli littan bela belajjar. ar. Seyog Seyogiianya anya haru haruss dil dilibat ibatka kann kece kecerd rdas as interpersonal dan intrapersonal, selain Visual dan kinestetik tentunya. Sudah barang tentu usa melibatkan melibatkan multiple multiple intelige inteligencia ncia (beberapa kecerdasan) kecerdasan) sekaligus sekaligus dalam belajar belajar secara otoma akan akan meruba merubahh stra strate tegi gi dan pendek pendekat atan an belaj belajar ar,, secar secaraa kon konte teks ks dan kon konte tens ns ORKESTRA belajar menjadi pilihan yang tepat. Baca uraian Kecerdasan Berganda, Gardner h;... (SLIM BIL, adalah singkatan 8 kecerdasan Gardner)
7.Belajar dengan kecepatan Tinggi
M enciptakan enciptakan Kelas yang menyenangkan dan menggairahkan Ledakan M inat Belajar M elaui siklus terencana dan sugesti. Anda tent tentuu menyada menyadari ri salah salah satu satu kendal kendalaa belaj belajar ar para para siswa siswa kita kita adala adalahh jumla jumlahh ma pelajaran yang terlalu besar, sehingga tidak mustahil pada hari bersamaan ia menanggung beb tugas belajar dari tiga bidang studi berbeda harus diselesaikan dalam waktu yang sangat terbat Jika tugas hari itu tidak selesai hari berikutnya menjadi semakin berat karena tugas-tugas ba muncu muncull lagi. agi. Keada Keadada dann semac semacam am ini ini dapa dapatt menim menimbu bulk lkan an prus prusttasi asi dan dan akhi akhirn rnya ya men kemacetan otak dan menghalangi percepatan belajar. Apa solusinya? solusinya? Lima komponen belaja belajarr kuantum yang kita bahas bahas sebelumnya sebelumnya dikem dalam dalam suatu suatu perenc perencan anaa aann int integral egral untt uk menc un me nciiptak ptakan an kel kel as yang yang menye menyena nang ngka kann dan dan menggairahkan, meledakkan minat belajar mereka melalui siklus berulang yang terencana d mensugesti anak bahwa mereka dapat membangun kecepatan dan percepatan belajar mere Guru dapat dan sangat wajar melatih siswanya meningkatkan efisiensi dan efektifitas bela siswa. Hal yang harus dilakukan guru menunjukkan cara-cara belajar cepat, meliputi : a. Tehnik mendengar mendengar dan merespon present presentasi asi guru secara secara efektif efektif b. Tehnik membuat catatan cepat-ringkas-tepat pada saat presentasi guru, misalny Catatan Catatan TS , Peta Pikiran, Konsep Map. Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
30
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
c. Tehnik mudah mengingat; misalnya dengan berassosia berassosiasi, si, akronim,metode akronim,metode lokasi lokasi dan cantol. d. Tehnik Tehnik menulis menulis mudah, efi efisie sienn dan lanca lancar. r. e. Tehnik mem baca cepat, Kecepatan Kecepatan tinggi, tinggi, Smart Skim Reading, Super Scan, da Wrap S peed reading. reading. Sebelu Sebelum m mengaj mengajar arkan kannya nya pada pada siswa siswa anda anda sudah sudah barang barang tent tentuu harus harus pun punya ya seor seoraa mendemonstrasi rasikan kan tehnik tehnik – tehnik tehnik tadi kepada kepada siswa. Anda tak aka model yang dapat mendemonst pena penahh berh berhas asil il melat melatih ihka kann juru juruss bela beladi diri ri kepa kepada da muri murid anda anda sebe sebellum anda anda send send meng etahui sebagian besar jurus itu. Sama halnya den gan jurus belajar ini. Guru tak perlu mencari pelatih khusus membaca cepat, yang perlu dilakukan memul berla berlati tihh dan setia setiapp bagia bagiann lati latihan han yang yang dikua dikuasai sai seger segeraa lati latihka hkann kepada kepada anak. anak.Seba Sebagg perbandingan kita bahas salah satu bagian belajar cepat, yaitu yaitu mem baca cepat. Kecepatan membaca standar untu anak A SM kelas I, minimal 350 kata permenit. Artinya dalam dalam 30 menit menit ia harus harus mampu membaca membaca 10. 10.000 000 kata kata dengan dengan pemahaman pemahaman isi isi bacaa bacaa Andaik Andaikan an rata rata-r -rat ataa tiap tiap baris baris buku bacaan bacaan terdi terdiri ri dari dari 8 kata, kata, berar berarti ti 125 12500 baris baris dap dipahaminya tiap tiap 30 menit, setara setara dengan 25 – 30 halaman buku bacaan yang terdiri dari
Siswa baris per halaman dan 8 kata tiap baris.
yang memiliki motivasi cukup dapat da pat menca mencapai pai kece kecepa patt an hingg hinggaa 600600- 800 kat kat a/pe a/perm rmen enii t . Kala Kala anda ??? Berapa...Cobaaaa!!!!!
Berikut satu contoh instrumen instrumen m engukur kecepatan membaca , topik yang dipilih sengaja berkaitan dengan Quantum Teaching. Pembaca perlu alat bantu jam atau stop watch, unt penguk pengukur ur waktu. waktu. Angka diseb disebel elah ah kanan kanan teks teks menuju menujukka kkann jumla jumlahh baris baris bahan bahan bacaa bacaa Bacalah secepat mungkin dengan cara anda sendiri, misalnya menunjuk, bersuara, atau a saja yang membuat anda cepat membacanya. Catat kecepatan membaca anda satu me pertama. Jawab pertanyaan di akhir bagian ini. Ulangi lagi! Sebelum nya kami menyarank anda mem baca pedoman belajar belajar membaca cepat.
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
31
Metode belajar dan mengajar cepat (acceleratetive learning) merupakan suatu suatu kumpul kumpulan an prakti praktik k pembel pembelaja ajaran ran untuk untuk mengko mengkondi ndisik sikan an kembal kem bali i para paraBelajar....2005 Created by PantunMsitorus; Pantu nMsitorus; Catatlah bariskeadaan yang terakhir anda selamayang satu positif menit dan kalikan siswanomor ke dalam mental danbaca fisiologis melalui caradengan sugestisembilan. yang halus dan yang terang-terangan dianut dalam Quantum Teaching. Guru
5
akselerati akseleratiff (Quantum Teacher) Teacher) mencipatak mencipatakan an kelas belajar yang positif, positif, yang mendukung kemampuan untuk melakukan kegiatan belajar secara mudah dan kreatif. Terbukti siswa berhasil pada saat menduduki kelas-kelas yang lebih tinggi dan ruang-ruang kelas menjadi tempat yang menyenangkan. Guru-guru
10
menjadi bersemangat dan terinspirasi karena mereka tiba-tiba menyadari bahwa tak ada tempat tempat lain di dunia ini yang menawarkan menawarkan begitu banyak kemungkinan kemungkinan yang menyenangkan dan menggembirakan bagi siswa (learner) dari segala usia sela selan n di kela kelass bela belaja jarr seba sebaga gaii tempa empatt seha sehari ri-h -har arin inya ya.. Begi Begitu tu para para guru guru
mengalami kebrhasilan yang bersemangat dan menyenangkan dari pendekatan 15 positif positif seluruh seluruh otak, mereka tak akan pernah memikirka memikirkan n pertimbangan pertimbangan untuk kembali ke ruang kelas konvensional (cara mengajar lama) yang berwarna hitam –dan-putih.
Tahap Persiapan Kegiatan-keg Kegiatan-kegiata iatan n spesifik spesifik kelas kelas Quantum, Quantum, terjadi terjadi dalam tiga segmen yang yang berb berbed edaa teta tetapi pi terp terpad adu; u; Pertama adala adalah h taha tahap p pers persia iapa pan, n, dima dimana na 20 lingkungan eksternal dan internal siswa dipersiapkan untuk proses belajar cepat
dan mudah. Untuk mengkondisikan para siswa, ruang kelas ditata berbeda dari ruang kelas biasa. Kursi-kursi mudah dipindahkan, bisa membentuk setengah lingkaran atau model “U” sehingga para siswa dapat melakukan kontak mata
25
satu satu sama sama lain lain sebaga sebagaii suatu suatu kelomp kelompok ok yang yang dinami dinamiss dan menyen menyenang angkan kan.. Ruangan dengan segala perabotannya ditata rapi dan menyenangkan, terbebas dari kekacauan yang melelahkan otak. Bunga, gambar-gambar (terutama karya seni seni sungg sungguha uhan) n) warn warnaa cat cat dindi dinding ng,, penc pencah ahay ayaa aan n memi memicu cu moti motiva vasi si dan dan 30 mendorong semangat guru dan siswa. Ikon-ikon semua pelajaran yang dibuat para guru berupa poster dinding berwarna, dilengkapi seni huruf berbayang tiga dimensi dimensi disert disertai ai gambar gambar (Skets (Skets)) yang yang memban membantu tu ingata ingatan n (mnemonic ) dalam setiap poster. Kalimat-kalimat positif yang bersemangat (afirmasi) digantungkan
35
di dinding setara arah pandang siswa, musik klasik yang lembut seirama denyut jantung mengiring siswa masuk kelas. Segalanya diusahakan segalanya punya tujuan. Memban Membangun gun suasan suasanaa sosio-e sosio-emos mosion ional al siswa siswa dan warga warga belaja belajarr juga juga 40 dilakukan melalui pembuatan aturan main yang disepakati bersama oleh guru Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
dan siswa, dengan cara mengarahkan siswa menyepakati tatatertib komunitas
32
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Berlatihlah terus. Anda pasti bias, harus bias, bisaaaa!!!!!
Tes taraf pemahaman anda dengan kuis berikut ini : 1. Tujuan pe
mbelajaran cepat (Akseleratif) adalah untuk menciptakancitra diri positif. sitif. (B-S )
2. Dalamkelas be
lajar cepat, kursi kursi diatur setengah lingkaran supaya sis iswa dapat mela lakukankontak mata ta. (B-S )
ulai 3. Untuk mem
pelaja jaran disarankan mengadakan suasana heningdiamdantenang. (B-S
)
tahap presentasi materi, i, imformasi diberikan 4. Dalam ta dengan lata tar musik, poster warnawarni, disampaikan secara bersemangat danmenggebugebu.
(B-S )
tukmemasti tikansemuasis iswadengantip ipebela laja jar yang 5. Untu berbedadapat memahami mate teri pelaja jara ran, menunjukkan, memberit itahu, menyentuh, bergerak, dan mengulangi. (B-S )
guru
la aja jar cepat semata ta-m -mata ta 6. Dampakyangdilihat paragurubel adalahpenin ingkata tankecepatanbela laja jar akademikyangllu uar bia iasa, sis iswatakjara rangmerasa sabosaninginmenikmati ti suasanaberbeda. S)
(B-
7. Sete tela lahmenyampaikanmate teri ri pela laja jara ran, guru
memberi rikansoall-soal untu tukmemasti tikanbahwapara ra siis swamemahaminyadenganbenar. r.
(B-S)
8. Programy myangpentingdalams msesi pengulanganadalah
santai, tenangdanperhatian.
(B-S
)
ter-p -poste ter, karyaseni, i, dia ianggapmengganggu, 9. Bunga, poste jadi tidak pernah dihadirk rkan dalamk mkelas belaja jar cepat. (B-S ) 10. Para ra pelaja jar cepat ji jikaperlu lu menggunakanobat-o -obata tan
untukmenciptakanrasasena kela lasnya. (B (B-S)
Belajar dan pembelajaran
ngdannyamandidalam
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
33
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Kunci kebehasilan ; bbsbbsbbsb adalah jawabannya.
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
34
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
8.
Skenario Pembelajaran Pembelajar an Quantum T-A-N-D-U-R
S eb e b a ga g a i k e ra ra n gk g k a d as a s a r m en e n g or o r k es e s t ra ra s i k e gi g i at a t an a n b e la la ja j a r d al a l a m s a tu tu s e si si pembela pem belajara jaran, n, Quantum Quan tum menyaran menyarankan kan satu pola perancan pera ncangan gan pembelaj pemb elajaran aran ampuh T-A-N-D-U-R . B e ra ra s al a l d ar a r i b a ha ha s a S u nd n d a y an a n g b e ra ra r ti ti Tanamlah, untuk memudahkan kita mengingat serangkaian langkah pembelajaran didalam kelas. TANDUR disini adalah singkatan dari 6 langkah pokok perancangan pembelajaran Quantum. T= Tumbuhkan; A= Alami; N= Namai; D= Demonstrasi; U= Ulangi; R= Rayakan. Buatlah skenario kegiatan belajar berupa detail kegiatan siswa dan guru, dengan kerangka sbb; Tumbuhkan ; ( Pendahuluan dan Motivasi) Pikat diri mereka, libat sertakankan mereka, dan puaskan puaskan perasaan AMBAK… AMBAK… mereka. Penyertaan Penyertaan menciptakan jalinan kepemilikan dan saling pengertian, antara sesama siswa, juga guru. Belajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Alami ; ( Pengantar Pengantar Pengalaman Belajar ) Berikan pengalaman belajar awal dan mamfaatkan has-rat alamiah otak mencari tahu dan menjelajah. Mamfatkan pengetahuan dan keingintahuan siswa Cara, kegiatan atau permainan apa yang dapat memfasilitasi “kebutuhan mengetahui’ siswa !! Namai ; ( Pemberian Pemberian Imformasi ) Pada saat gairah dan minat mereka memuncak, tepat saatnya anda berikan ‘DATA’ secara akurat, singkat dan padat. Berikan waktu mereka hening, merefleksi pengalaman belarnya. Saat ini otaknya memberi nama dan makna tentang apa yang dipelajarinya.Pengalaman sebelumnya, hasil belajar dan data akurat dari anda terkait secara bermakna di oatak. Demonstrasikan ; ( Pengalaman Belajar Inti) Buka kesempatan semua siswa memperlihatkan, menerapkan, dan menjelaskan apa yang baru saja dimaknai dari pengalaman belajar awal, atau belajar dengan cara lainnya, Disini merekalah pemeran utama. Anda menilai proses belajarnya. Ulangi ; ( Rangkuman Rangkuman dan Evaluasi Diri ) Untuk merekatkan keseluruhan pelajaran, perlu dilakukan perulangan dengan cara yang berbeda dari awalnya. Perulangan harus multi kecerdasan dan modali tas. Berikan soal atau test lainnya, biarkan siswa mengajarkan perolehnya pada teman. Rayakan ; ( Penutup dan Afirmasi) Penghargaan, pengakuan dan dukungan atas usaha mereka belajar, prestasi setiap orang. Cara apa yang sesuai merayakannya, aplaus, nyanyi bersama? Perayaan merampungkan semuanya. Kami melampirkan kerangka skenario pembelajaran untuk memudahkan anda merencanakan belajar Quantum. Anda harus berani dan mau memulai apa yang baru sajka anada pelajari, mulai sedikit dari mana saja yang anda kuasai atau tertarik. Kami yakin Anda Pasti BISA!!!
Anda boleh mengcopi format berikut, kami siapkan untuk anada.
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
35
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Topik/KD : Pert. Ke ; Sesi (Sub Sesi)
Aktivitas Guru
M.P. / Kelas :
No. SP
Jumlah Jam :
Tgl.
Aktifitas Siswa
Alat Bahan Media Musik
Wakti Menit
umbuhkan : Bagaimana saya dapat menarik minat mereka? Apa yang dapat memu-askan / menjawab AMBAK mereka?
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
36
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
lami : Apa yang harus mereka kejakan seba sebaga gaii peng pengal alam aman an belajar. Agar mengerti.
amai ; Apa lagi yang mereka perlukan? Data, singkat ?
imformasi
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
37
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
emon emonst stra rasi sik kan : Bagaiamana agar mereka bisa MENUNJUKKAN apa yang mereka ketahui? Lihat ini !
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
38
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
langi : Bagaimana c a ra lain lainny nya, a, agar agar sisw siswaa MEMATRIKANNYA Dalam ingatan mereka? Aku tahu..aku tahu…… Oh begini nih..!
ayakan : Bagaimana agar setiap ORAN ORANG G dan dan seti setiap ap USAHA diakui dan dihargai. Aku bisa…. Aku berhasil ………!!
Selamat & Sukses untuk Anda Quantum Teacher !!!!
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
39
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
2. Pembelajaran Kontekstual Contextual Contextual Teaching and Learning (CTL) Pembelajara Pembelajaran n Kontekstual Kontekstual (PK) merupakan merupakan suatu upaya pendekatan pembaharuan pembaharuan pendidikan pendidikan yang dikatakan dikatakan sebagai sebagai hasil integrasi integrasi dari banyak praktek pembelajara pembelajaran n yang baik. baik. Dengan PK diharapkan diharapkan pembelajaran pembelajaran makin relevan relevan dan bermanfaat bermanfaat secara fungsional bagi seluruh siswa.
Salah satu hal yang dihadapi guru dalam pembelajaran adalah kurangnya minat dan motivasi motivasi siswa untuk belajar belajar di kelas. Seringkali Seringkali siswa mempraktikkan mempraktikkan “multiple “multiple D” yaitu datang , duduk , dengar , diam, dongkol dan dengkur . Mere Mereka ka seri sering ng meras merasaa “terpaksa” datang dan menghabiskan waktunya di kelas. Akhir-akhir ini mulai diperkenalkan suatu upaya pembaharuan pendekatan pembelajaran yang yang disebut disebut pembel pembelaja ajaran ran konteks kontekstua tual. l. Menuru Menurutt para para pakar pakar di Univer Universit sitas as Wa Washi shingt ngton on (2001) Pembelajaran kontekstual ini merupakan integrasi dari banyak “praktik pembelajaran yang ang
baik baik”. ”.
Pemb Pembah ahar arua uan n
pend pendek ekat atan an
dala dalam m
pend pendid idik ikan an
ini ini
dima dimaks ksud udka kan n
untu untuk k
meningkatkan relevansi dan manfaat pendidikan bagi seluruh siswa. Oleh karena itu melalui pembelajaran kontekstual ini pemahaman siswa dapat lebih ditingkatkan.
A. Apa itu pembelajaran Kontekstual? Pembelaj Pembelajaran aran pendekata pendekatan n kontekstual kontekstual dikembang dikembangkan kan oleh John Dewey Dewey pad padaa tahu tahun n 1916 1916 yait yaitu u sebu sebuah ah filo filoso sofi fi bela belaja jarr yang yang menekankan menekankan pada Pembelaja ajaran ran pen penge gemb mban anga gan n mina minatt dan dan peng pengal alam aman an sisw siswa a. Pembel
pendek pendekata atan n
kontekstual selanjutnya dikembangkan oleh The Washington State Concortium for Contex Contextua tuall Teachi Teaching ng and Learni Learning, ng, yang yang meliba melibatka tkan n 11 perguru perguruan an tinggi tinggi,, 20 sekolah dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Salah satu kegiatanya adalah melatih dan memberi kesempatan kepada guru dari enam Propinsi di Indonesia untuk belajar pendekatan kontekstual di AS, Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
40
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
melalui Menurut Mulyasah (2002: 69)
Direktorat
Depdiknas.
SLTP
( Nurhadi 2002:27).
“Pendekatan kontekstual bersifat alamiah karena
Seda Sedang ngka kan n
berangkat, berfokus dan bermuara pada hakekat pesert a did ik untuk
(200 (2002: 2:22 22))
menu menuru rutt
Dala Dalam m
Nurh Nurhad adii
pemb pembel elaj ajar aran an
pende pendekat katan an konteks kontekstua tual, l, program program pem pembe bela laja jara ran n rencana
lebi lebih h
kegiaan
meru merupa paka kan n
kelas
yang
yang
berisi
mengembangkan berbagai
dirancang
kompentensi baru sesuai
skenario tahap demi tahap tentang apa
dengan kompetensi
yang
guru,
dilakukan
siswanya sehubungan dengan topik
masing-masing”.
yang yang akan akan dipe dipela laja jarin rinya ya.. Dala Dalam m program
pem pembe bellajar ajaran an,,
medi mediaa
untu untuk k
bersama
menca encapa paii
tujua ujuan n
tercermin
terse ersebu but, t,
tujuan
lang langka kahh-llangk angkah ah
poembelajaran dan penilaian yang sebenarnya. Menurut Menurut Cecep. Cecep. ER bahwa bahwa “Pembe “Pembelaj lajaran aran kontek kontekstu stual al bertuj bertujuan uan membek membekali ali siswa dengan pengetahuan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan ke permasalahan lain dari suatu konteks ke konteks lain”. Siswa mamp mampu u meng menggu guna naka kan n perol peroleh ehan an bela belaja jarny rnyaa dala dalam m situ situas asii yang yang berbe berbeda dabe beda da,, terutama dalam konteks kehidupan yang nyata Berdas Berdasark arkan an penger pengerti tian an di atas atas jadi jadi Pendeka Pendekata tan n Pembel Pembelaja ajaran ran Kontekst Kontekstual ual adalah adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Kontekstual merupakan bagian dari kerangka pendidikan yang dapat digunakan guru untuk membantu siswa membuat pemebelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Guru (bersama (bersama dengan siswa) memilih konteks pembelajaran yang tepat bagi siswa dengan dengan cara mengkaitkan mengkaitkan pembelajar pembelajaran an dengan kehidupan kehidupan nyata dan lingkungan lingkungan dimana anak itu hidup serta budaya yang berlaku dalam masyarakatnya. Jadi penyajian pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap yang ada dalam silabus dilakukan
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
41
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
dalam keterkaitan keterkaitan anatara anatara apa yang dipelajari dipelajari dalam kelas dengan kehidupan sehari-hari sehari-hari siswa.
Deng Dengan an memi memili lih h kont kontek ekss seca secara ra hati hati-h -hat atii sisw siswaa seca secara ra perl perlah ahan an-l -lah ahan an dige digerak rakka kan n pemi pemiki kira rann nnya ya agar agar tida tidak k berko berkons nsen entr tras asii dala dalam m pemb pembel elaj ajar aran an di lingku lingkungan ngan kelas kelas saja saja tetapi tetapi mengka mengkaitk itkan an aspekaspek-asp aspek ek pembel pembelaja ajaran ran itu dengan dengan kehidupan mereka sehari-hari, masa depan mereka dan lingkungan masyarakat yang lebih luas. Pengalaman belajar siswa tidak dikotak-kotakkan dalam silabus yang terpis terpisah-p ah-pisa isah. h. Karenan Karenanya, ya, guru guru memil memilih ih kontek kontekss dan meranca merancang ng pembel pembelaja ajaran ran yang yang kondus kondusif if untuk untuk belaja belajarr yang yang terint terintegra egrasi si (salin (saling g berkait berkaitan), an), interdi interdisip siplin liner er (dipandang dari berbagai bidang ilmu), dan mencerminkan situasi kehidupan nyata.
B.
Mengapa Pembelajaran Kontekstual Tepat Untuk Pembekalan Kecakapan Hidup?.
Pendidikan di sekolah umumnya mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama mempersiapkan siswa untuk memasuki jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi dan kedua: untuk mengembangkan manusia yang literat ilmu dan teknologi yang membantunya mengembangkan diri untuk hidup dalam masyarakat sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang berlaku. Penggunaan Pendekatan Kontekstual dalam pembelajaran sangat mendukung pencapaian tujuan yang kedua ini. Deng Dengan an
Pemb Pembel elaj ajar aran an
Kont Kontek ekst stua uall
sisw siswaa
diha dihara rapk pkan an
dapa dapatt
memp memper erku kuat at,,
memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan d an keterampilan akademisnya dalam berbagai kondi kondisi si di lingk lingkung ungan an sekol sekolah ah maupu maupun n luar luar sekol sekolah ah dala dalam m rang rangka ka meme memeca cahk hkan an permasala permasalahan han yang disimulasikan maupun maupun permas permasal alahan ahan nyata. nyata. Melalu Melaluii PK, belaja belajar r berarti mempersiapkan diri siswa hidup dalam masyarakat dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat. Pembelajaran Kontekstual tepat untuk pembekalan kecakapan hidup karena melalui Pembelaja Pembelajaran ran Kontekstual Kontekstual siswa dapat dilatih menulis menulis jurnal belajar yang merupakan merupakan ungkapan hasil refleksi diri mengenai kegiatan belajarnya.
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
42
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
C. Enam Elemen Utama Pembelajaran Kontekstual Menurut Nortwest Regional Education Laboratory (University of Washington, 2 001), terdapat enam elemen utama Pembelajaran Kontekstual yaitu: 1.
Pembelajaran bermakna
Belajar dipandang sebagai sesuatu yang relevan atau bermanfaat bagis siswa karena isinya dikaitkan dikaitkan dengan kehidupan nyata dan nilai yang dimiliki dimiliki siswa. Siswa mengerti manfaat isi pembelajaran dan merasa berkepentingan untuk belajar demi kehidupannya di masa yang akan datang.
2.
Penerapan pengetahuan
Kemampuan untuk melihat bagaimana sesuatu yang telah dipelajari dapat diterapkan juga pada lingkungan lain, serta bermanfaat pada saat sekarang atau di masa yang akan datang. 3.
Pemikiran tingkat tinggi
Para siswa dituntut untuk menggunakan pemikiran kritis maupun kreatif pada saat pengumpulan data, memahami suatu issu, atau memecahkan permasalahan. 4.
Kurikulum yang berhubungan dengan standar
Isi pembelajaran bersangkut-paut dengan beragam standard lokal, provinsi, nasional, maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dengan dunia kerja. 5.
Responsif terhadap budaya
Guru sebagai pendidik harus memahami dan menghormati nilai, kepercayaan, dan adat istiadat/kebiasaan para siswa, rekan pendidik maupun masyarakat tempat guru mendidik. Berbagai budaya individu dan kelompok mempengaruhi pembelajaran. Budaya tersebut maupun hubungan antar budaya berpengaruh terhadap bagaimana seorang pendidik membelajarkan siswa. Ada empat hal yang harus dipertimbangkan: individu siswa, kelompok siswa (kelompok kecil atau seluruh siswa), kondisi sekolah, dan lingkungan masyarakat yang lebih luas. 6.
Penilaian autentik
Pemanfaatan Pemanfaatan banyak banyak strategi penilaian penilaian yang secara valid merefleksik merefleksikan an hasil aktual aktual pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan dari para siswa. Hal tersebut dapat mencaku mencakup p penil penilaia aian n terhad terhadap ap proyek proyek dan kegiata kegiatan n atau atau kinerj kinerjaa siswa. siswa. Penil Penilaia aian n dilakuk dilakukan an dengan dengan menggunak menggunakan an portof portofoli olio, o,
rubrik rubrik,, daftar daftar cek, maupun panduan panduan
observasi, disamping mendorong siswa menjadi partisipan aktif untuk menilai hasil Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
43
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
melaja melajarny rnyaa sendir sendirii melalu melaluii jurnal jurnal belaja belajarr serta serta pengguna penggunaan an tiap tiap penila penilaian ian untuk untuk memperbaiki kemampuan menulis mereka. Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual. Penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil pembelajaran.
Tahukah anda perbedaan pendekatan lama dengan CTL? Atau anda sependapat dengan orang awam yang mengatakan perubahan dalam pendekatan belajar itu hanya ganti kulit/ nama saja!? Perbedaan antara pendekatan kontekstual dengan pendekatan tradisional (behaviorisme / strukturalisme):
NO 1 2 3 4 5 6
7
8 9
10 11 12 13
PENDEKATAN CTL PENDEKATAN TRADISIONAL Siswa secara aktif terlibat dalam proses Siswa adalah penerima informasi secara pembelajaran. pasif Siswa belajar dari teman melalui kerja Siswa belajar secara individual kelompok, diskusi, saling mengoreksi Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan Pembelajaran verbal, sangat abstrak dan nyata dan atau masalah yang teoritis disimulasikan Peri Perila laku ku diba dibangu ngun n atas atas kesad kesadar aran an diri diri Peri Perila laku ku diba dibang ngun un atas atas kebi kebias asaa aan n dan dan ikat ikatan an Ketrampilan dikembangkan atas dasar Ketrampilan dikembangkan atas dasar pemahaman latihan Siswa diminta bertanggung jawab Guru adalah penentu jalannya proses memonitor dan mengembangkan pembelajaran dan kemajuan belajar pembelajaran mereka masing-masing Pembelajaran memperhatikan produk Penghargaan terhadap pengalaman belajar belajar, kurang memperhatikan pengalaman siswa sangat diutamakan siswa Hasil belajar diukur dengan berbagai Hasil belajar diukur hanya dengan tes cara : proses bekerja, hasil karya, produk belajar (Evaluasi Hasil Belajar) penampilan, rekaman, tes dan lain-lain Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, Pembelajaran terutama terjadi di dalam konteks, dan setting secara simultan s imultan kelas Seseorang berperilaku baik karena dia Seseorang berperilaku baik karena dia terbiasa melakukan itu. Kebiasaan ini yakin itulah yang terbaik dan bermanfaat dibangun dengan hadiah yang menyenangkan. Menyandarkan pada memori spasial. Menyandarkan kepada hapalan Pemi Pemillihan han info inform rmas asii berd berdas asar arka kan n kebutuhan individu siswa. Cend Cender erun ung g men mengi gint nter ergr gras asik ikan an bebe bebera rapa pa bidang (disiplin).
Belajar dan pembelajaran
Memilih informasi ditentukan oleh guru Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu.
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
44
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
14
15
Sela Selalu lu meng mengka kaik ikan an info inform rmas asii deng dengan an pengetahuan awal yang telah dimilki siswa. Mene Menera rapk pkan an peni penila laia ian n aut auten enti tik k mel melal alui ui penerapan praktis dalam pemecahan masalah.
Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai pada saatnya diperlukan. Penilaian hasil belajar hanya melalui kegiatan akademik berupa ujian.
D. Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama: 1. Konstr Konstrukt uktivi ivisme sme (contruc (contructiv tivism ism)) Konstr Konstrukt uktivi ivisme sme (contructivism) meru merupa paka kan n land landas asan an berp berpik ikir ir (fil (filos osof ofi) i) pendekatan CTl, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak secara tiba-tiba. 2. Mene Menemu muka kan n (inq (inqui uiry ry)) Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya. 3. Bert Bertan anya ya (quest (questio ioni ning ng)) Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari “bertanya”. Bertanya (questioning ) merupak merupakan an strate strategi gi utama utama pembel pembelaja ajaran ran yang yang berbas berbasis is CTL. CTL. Bert Bertan anya ya dala dalam m pemb pembel elaj ajar aran an dipa dipand ndan ang g seba sebaga gaii kegi kegiat atan an guru guru untu untuk k mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa, kegi kegiat atan an bert bertan anya ya merup erupak akan an bagi bagian an pent pentiing dal dalam melak elaksa sana naka kan n pem pembe bela laja jara ran n yang ang berb berbas asis is inquiry, yaitu menggali informasi, mengkon mengkonfir firmas masika ikan n apa yang yang sudah sudah diketa diketahui hui,, dan mengara mengarahka hkan n perhati perhatian an pada aspek yang belum diketahuinya. 4. Masyarakat Masyarakat Belajar Belajar (learni (learning ng community community)) Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. “Masyarakat belajar” bisa terjadi apabila ada proses proses komuni komunikas kasii dua arah. arah. Seseora Seseorang ng yang yang terlib terlibat at dalam dalam kegiat kegiatan an masyarakat belajar memberi informasi yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya. 5. Pemo Pemode dela lan n (mode (modeli ling ng)) Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
45
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Kompon Komponen en CTL selanj selanjutn utnya ya adalah adalah pemodel pemodelan. an. Maksud Maksudnya nya,, dalam dalam sebuah sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu, ada model yang bisa ditiru. Model itu bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu, cara melafalkan bahasa bahasa Inggris, Inggris, dan sebagainya. sebagainya. Atau guru memberi memberi contoh contoh cara mengerjakan sesuatu. Dengan begitu, guru memberi model tentang “bagaimana cara belajar” sesuatu dengan bermakna dan lebih cepat. 6. Refl Reflek eksi si (refle (reflect ctio ion) n) Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke bel belak akan ang g tent tentan ang g apaapa-ap apaa yang yang suda sudah h kita kita laku lakuka kan n di masa masa lalu lalu.. Sisw Siswaa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktifitas, atau pengetahuan yang baru diterima. 7. Penilaian Penilaian yang sebenarnya sebenarnya (authe (authentic ntic assessment) assessment) Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu perlu diketa diketahui hui oleh oleh guru guru agar agar bisa bisa memast memastika ikan n bahwa bahwa siswa siswa mengal mengalami ami prose prosess pembel pembelaja ajaran ran dengan dengan benar. benar. Karena Karena assessment menekankan menekankan proses pembe pembelaj lajara aran, n, maka maka data data yang yang dikump dikumpulk ulkan an harus harus dipero diperoleh leh dari kegiat kegiatan an nyat nyataa dan dan berva bervari rias asii yang yang dike dikerj rjak akan an sisw siswaa pada pada saat saat mela melaku kuka kan n pros proses es pembelajaran (data autentik). Dalam Dalam pembel pembelaja ajaran ran konteks kontekstua tual, l, progra program m pembel pembelaja ajaran ran lebih lebih merupak merupakan an rencana kegiatan kelas yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan akan dipela dipelajar jariny inya. a. Dalam Dalam program program pembel pembelaja ajaran ran tercerm tercermin in tujuan tujuan pembel pembelaja ajaran ran (Kom (Kompe pete tens nsii Dasa Dasarr dan dan Indik Indikat ator or-ny -nya) a),, medi mediaa untu untuk k menc mencap apai ai tuju tujuan an terse tersebu but, t, langkah-langkah pembelajaran, dan authentic assessment -nya (penilaian sesungguhnya assessment -nya dan menyeluruh). Secara umum, tidak ada perbedaan mendasar format antara program pembelajaran konv konven ensi sion onal al
deng dengan an
prog progra ram m
pemb pembel elaj ajar aran an
kont kontek ekst stua ual. l.
Seka Sekali li
lagi lagi,,
yang yang
membedakannya hanya pada penekanannya. Program pembelajaran konvensional lebih meneka menekanka nkan n pada pada deskrips yang akan akan dica dicapa paii (jela (jelass dan dan oper operas asio iona nal) l),, deskripsii tujuan yang sedangkan program untuk pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada skenario
pembelajarannya (Pengalaman/proses belajar siswa yang terintegrasi dengan kegiatan guru guru sebaga sebagaii fasili fasilitat tator). or). Atas Atas dasar dasar itu, itu, saran saran pokok pokok dalam dalam penyus penyusuna unan n progra program m pembelajaran ( RP) berbasis kontekstual adalah sebagai berikut : Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
46
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
1. Nyatak Nyatakan an kegiat kegiatan an utama utama pembel pembelaja ajaran rannya nya,, yaitu yaitu sebuah sebuah pernya pernyata taan an kegiata kegiatan n siswa siswa yang yang merupa merupakan kan gabunga gabungan n antara antara kompet kompetensi ensi dasar, dasar, mater materii pokok, pokok, dan indika indikator tor pencapaian hasil belajar. 2. Nyatak Nyatakan an tujuan tujuan umum pembel pembelaja ajaran rannya nya.. 3. Rincilah Rincilah media media untuk untuk mendukung mendukung kegiatan kegiatan itu. itu. 4. Buatl Buatlah ah skenar skenario io tahap tahap demi demi tahap tahap kegiatan kegiatan siswa dan guru guru sebaga sebagaii fasil fasilita itator tor dengan dengan pembagian waktunya dalam menit. Rincilah apa yang dilakukan siswa dan apa yang menjadi tanggung jawab guru selaku fasilitator menit demi menit mulai dari awal hingga akhir sesi pembelajaran. Berikut ini salah satu format Skenario Belajar sebagai contoh yang tidak mengikat; I. memb membuk ukaa pelaj pelajar aran an (mem (memot otiv ivasi asi,, apa apa mamf mamfaa aatn tnya ya topi topik k ters terseb ebut ut bagi bagi sisw siswa, a, bagaimana hal itu terkait dengan kehidupan nyata,) II. Pengantar Pengantar belajar belajar (memberi (memberikan kan uraian uraian secara jelas jelas mengenai mengenai Kompetensi Kompetensi dasar, dasar, Indikator yang harus dicapai dan Materi pokok/umum apa yang harus dikuasai; Serta keterkaitannya dengan pengetahuan siswa sebelumya) III. Pengalaman Pengalaman Belajar Belajar (Kegiatan (Kegiatan Inti) bentuk kegiatan kegiatan apa yang harus dilakukan dilakukan siswa untuk mengalami pembelajaran langsung (bukan melalui penjelasan guru) dan nyatak nyatakan an apa yang harus harus dikerj dikerjaka akan n guru guru dan dalam dalam posisi posisi sebagai sebagai apa (sesuai (sesuai bentuk bentuk pengalaman pengalaman belajar belajar siswa yang direncanaka direncanakan/dis n/disepakat epakati). i). Pada bagian ini juga pelu dinyatakan penilaian proses yang harus dilakukan guru , sesuai dengan Autentic Assessment; (aspek yang dinilai terutama psikomotor dan afektif, afektif, cara dan kriteria kriteria penilaia penilaian, n, serta bentuk bentuk dan uarian instrume instrument nt dapat dituliskan tersendiri dalam Instrumen Penilaian) IV. Penguatan / Pengulangan Hasil Belajar, guru merencanakan bagaimana guru dan siswa merangkum, menguatkan, meluruskan, merepleksikan perolehan belajarnya (termasuk pemberian PR, Ulangan Harian untuk penilaian kognitif) V. Akhir Akhir pembel pembelaja ajaran ran;; rencan rencanaka akan n bentukbentuk-bent bentuk uk pernya pernyataa taan n penghar penghargaa gaan n atas atas partisipasi belajar siswa, sekecil apapun (penutup).
-nya, yaitu yaitu dengan dengan data data apa siswa dapat dapat diamati diamati 5. Nyatakan authentic assessment -nya, parti partisip sipasi asinya nya dalam dalam pembel pembelaja ajaran. ran. Bagaia Bagaiaman manaa kemaju kemajuan an belaja belajarny rnyaa dapat dapat diuk diukur ur,, lamp lampirk irkan anla lah h deng dengan an rinc rincii Instr Instrum umen en peni penila laia ian n apa apa saja saja yang yang akan akan digunakan untuk semua aspek Kognitif, Psikomotor dan Afektif. Pendekatan Pendekatan kontekstual kontekstual berisikan berisikan cara-cara cara-cara belajar yang lebih lebih mudah dan bermakna bermakna dengan adanya pembelajaran langsung (guru sebagai fasilitator) terkait dengan pengalaman nyata dan memamfaat memamfaatkan kan pengetahuan pengetahuan / pengalaman pengalaman sebelumnya, sebelumnya, lingkungan lingkungan sekitar. sekitar. Siswa terlibat terlibat menentukan materi belajar, siswa bebas menggunakan gaya dan cara belajarnya. Semua siswa memp memper erol oleh eh pelay pelayana anan n propo propors rsio iona nall sesu sesuai ai kece kecepa pata tan n bela belaja jarn rnya ya.. Pemb Pembel elaj ajar aran an menghormati nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan nilai-nilai yang dianut oleh individu siswa.
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
47
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
Kompetensi Guru
1.
2. 3. a. b. b. c. d. e.
4.
5.
Berd Berdas asar arka kan n seju sejuml mlah ah pend pendeka ekata tan n yang yang digun digunaka akan n untuk untuk mengi mengiden denti tifi fika kasi si kompetensi tersebut diatas maka konsep dari kompetensi guru dija dijaba bark rkan an/d /dii iide dent ntif ifik ikasi asika kan n ke dalam dalam lima lima kompe kompete tens nsii dima dimana na masi masingng-ma masi sing ng kompetensi kompetensi tersebut dibagi lagi menjadi menjadi sub kompetensi kompetensi yang harus dikuasai oleh setiap setiap guru (Suryobroto dalam Sembiring, 2004:6): Memahami landasan dan wawasan pendidikan: a. Mema Memaha hami mi land landas asan an pendi pendidi dika kan, n, filo filosof sofis is,, sosi sosiol olog ogis is,, kultu kultura ral, l, psikol psikolog ogis is,, ilmiah dan teknologis. b. Memaha Memahami mi asas-a asas-asas sas pokok pokok pendid pendidika ikan. n. c. Memaha Memahami mi alira aliran-a n-alir liran an pendid pendidika ikan. n. d. Memaha Memahami mi teori teori-t -teor eorii belaja belajar. r. e. Memaha Memahami mi perke perkemba mbanga ngan n pesert pesertaa didik. didik. f. Memaha Memahami mi pende pendekat katan an siste sistem m dalam dalam pendid pendidika ikan. n. g. Memaha Memahami mi tujuan tujuan pendi pendidik dikan an nasion nasional. al. h. Memahami Memahami kebijakan-k kebijakan-kebija ebijakan kan pendidikan pendidikan nasion nasional. al. i. Mema Memaha hami mi kebi kebija jaka kan n pend pendid idik ikan an di ting tingka kat/ t/je jenj njan ang g pend pendid idik ikan an temp tempat at mengajar. Menguasai materi pembelajaran. Menguasai pe pengelolaan pe pembelajaran: Mamp Mampu u men mengi gide dent ntif ifik ikas asii kar karak akte teri rist stik ik pese pesert rtaa did didik ik.. Mamp Mampu u meng mengem emba bang ngka kan n pere perenc ncan anaa aan n pemb pembel elaj ajar aran an.. Mampu ampu menge engemb mban angk gkan an mat materi eri pemb pembel elaj ajar aran an.. Mamp Mampu u men menge gemb mban angk gkan an meto metode de,, med media ia,, dan dan sumb sumber er bela belajjar. ar. Mampu ampu menen enenttukan ukan stra strattegi egi pemb pembel elaj ajar aran an.. f. Memi Memili liki ki kete ketera ramp mpil ilan an dasa dasarr-da dasa sarr pemb pembel elaj ajar aran an;; mene menera rapk pkan an sist sistem em,, pendekatan dan metode belajar yang bervariasi. g. Mampu Mampu melaks melaksanak anakan an pembel pembelaja ajaran ran dengan menggunak menggunakan an pendek pendekata atan n sesuai sesuai dengan tujuan dan karakteristik pelajarannya. Menguasai evaluasi pembelajaran: a. Mengua Menguasai sai konsep konsep dasar dasar evalu evaluasi asi.. b. b. Mampu ampu memil emiliih dan dan menge engem mbang bangka kan n metod etodee eval valuasi uasi sesu sesuai ai tuj tujuan uan pembelajaran. c. Mampu mengembangk mengembangkan an instrum instrumen en penila penilaian ian pembelajar pembelajaran. an. d. Mampu melaksan melaksanakan akan evaluasi, evaluasi, pensekoran pensekoran dan interpret interpretasi asi hasil evaluas evaluasi. i. e. Mamp Mampu u meng menggun gunak akan an hasi hasill-ha hasi sill eval evalua uasi si untuk untuk kepen kepenti tinga ngan n tinda tindak k lanj lanjut ut pembelajaran. Memiliki ke kepribadian, waw wawasan san profesi, dan pe pengem gembanga ngannya: a. Memiliki Memiliki sikap, sikap, nilai, nilai, moral moral dan berperilaku berperilaku sebagai sebagai pendidik. pendidik. b. Memiliki Memiliki integritas integritas dan dedikasi dedikasi sebagai sebagai pendidik pendidik.. c. Memiliki Memiliki komitme komitmen n terhadap terhadap pengembangan pengembangan profesi profesi,, untuk terus terus meningkatka meningkatkan n kinerjanya. d. Mamp Mampu u mengk mengkom omuni unika kasi sika kan n gaga gagasa sann-ga gaga gasa san n seca secara ra efekt efektif if dala dalam m foru forum m ilmiah. e. Mengu Menguas asai ai meto metodo dolo logi gi pene peneli liti tian an dan dan mema memanf nfaa aatk tkan an hasi hasill-ha hasi siln lnya ya untu untuk k kepentingan pembelajaran. Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
48
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
f. Mampu ampu menga engado dops psii dan dan meng mengem emba bang ngka kan n inov novasi asi-ino -inova vasi si baru baru bida bidang ng pendidikan.
Penerapan (aplikasi) dari lima kompetensi guru dalam KBK 1. Memahami landasan dan wawasan pendidikan.
Landasan akademik/filosofis akademik/filosofis dari KBK menggunakan pendapat yang dikemukakan oleh John Dewey dan Vygotsky dimana pendapat mereka yaitu: John Dewey mengatakan bahwa “peran pendidikan adalah mengajar siswa cara menjalin hubungan antara sejumlah pengalaman baru melalui pengalaman lama menjadi pengetahuan”. Vygotsky mengatakan bahwa “pengalaman di luar kelas dibawa ke kelas dan pengalaman belajar siswa sangat penting”. ♥ Teor Teorii bela belaja jarr yang yang digun digunak akan an dala dalam m KBK KBK adal adalah ah teor teorii bela belaja jarr Kogni Kogniti tiff yang yang dikemukakan oleh aliran psikologi Gestalt dimana pendapat mereka yaitu: a. “Bil “Bilaa sisw siswaa dibe diberi ri info inform rmasi asi baru baru,, info inform rmas asii ters terseb ebut ut akan akan masuk masuk ke dala dalam m susun susunan an kognitif dan melekat pada informasi yang telah ada apabila informasi tersebut memiliki makna bagi siswa”. b. “Struktur kognitif yang ada bertindak sebagai advanced organizer”. ♥ Salah satu kebijakan pendidikan nasional adalah mengembangkan kurikulum 1994 Supl Suplem emen en 1999 1999 menj menjadi adi KBK. KBK. Oleh Oleh kare karena na itu itu terd terdap apat at beber beberap apaa perb perbed edaa aan n anta antara ra kurikulum 1994 dengan KBK dalam beberapa aspek seperti: - Aspek Aspek filo filosof sofii - Aspek Aspek tuju tujuan an - Aspek materi materi pembel pembelajara ajaran n Aspek proses pembelajaran Aspek cara penilaian c. Mengua Menguasai sai mate materi ri Pokok Pokok pemb pembela elajar jaran an Mate Materi ri pemb pembel elaj ajar aran an dala dalam m KBK KBK dite ditent ntuka ukan n oleh oleh seko sekola lah h berd berdas asar arkan kan stan standa dar r kompet kompetensi ensi dan kompet kompetensi ensi dasar dasar sedangk sedangkan an pusat pusat hanya hanya menet menetapka apkan n materi materi pokok pokok (esensial). Agar siswa dapat mencapai kompetensi dasar dalam mata pelajaran sains maka guru harus memahami setiap indikator yang ada dalam kompetensi dasar agar nantinya dapat memberikan pengalaman belajar yang tepat kepada siswa. d. Mengua Menguasai sai pengel pengelola olaan an pembela pembelajar jaran. an. a. Proses Proses pembelajara pembelajaran n dalam KBK memperhati memperhatikan kan karakteristik karakteristik peserta didik yang berbeda-beda berbeda-beda dimana ada siswa yang cepat dalam menerima pelajaran dan ada siswa siswa yang yang lambat lambat meneri menerima ma pelaja pelajaran ran,, siswa siswa yang yang cepat cepat meneri menerima ma pelaj pelajara aran n diberi diberi program pengayaan sedangkan siswa yang lambat menerima pelajaran diberi program remedial. Selain itu dalam KBK disarankan agar membentuk kelompok belajar (learning community) yang anggotanya heterogen dimana di dalamnya terdapat siswa yang pintar dan siswa yang lemah dalam menerima pelajaran. b. Rencana pembelajaran dalam KBK berorientasi Proses sehinngga isinya lebih merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Hal itu berbeda dengan rencana pembelajaran konvensional yang berorientasi Tujuan lebih menekankan pada deskripsi tujuan yang akan dicapai (jelas dan operasional). c. Proses pengembangan materi pembelajaran dalam KBK harus dilakukan dengan memperhatikan hubungan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
49
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
1. . . .
siswa dimana siswa akan belajar lebih baik melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan yang alamiah. d. Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat melalui berbagai kegiatan seperti pengamatan, pengujian / penelitian, sosiodrama / bermain peran, diskusi, demonstrasi/peragaan model, penggalian informasi mandiri melalui tugas baca. Sedangkan sumber bahan/alat yang digunakan dalam KBK dapat berupa buku teks, jurnal, hasil penelitian, terbitan berkala, dan lain-lain. e. Strategi pembelajaran yang lebih banyak digunakan dalam KBK yaitu Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning / CTL)) yang merupakan “konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang yang dimi dimili liki kiny nyaa denga dengan n pene penera rapa panny nnyaa dala dalam m kehi kehidup dupan an mere mereka ka sebag sebagai ai angg anggot otaa keluarga dan masyarakat” Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama yaitu: 1. Konstruktivisme (Constructivism) 5. Pemodelan (Modeling) 2. Menemukan (Inqury) 6. Refleksi (Reflection) yang sebenarnya 3. Bertanya (Questioning) 7. Penilaian 4. Masy Masyar araka akatt Bela Belaja jar r (Learning (Authentic Assessment) Community) f. Pemberian pengalaman belajar secara langsung sangat ditekankan melalui melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah dengan tujuan untuk memahami konsep-konsep konsep-konsep dan mampu memecahkan memecahkan masalah. masalah. Keterampi Keterampilan lan proses sains yang perlu dilatihkan antara lain: Mengamati Menggolongkan atau mengkelaskan Mengukur, mengkalkulasi, Menggunakan alat 5. Menafsirkan, Menghubungkan, 6. Memprediksi, me memanipulasi, me mengubah 7. Menganalisis 8. Mengkomunikasikan hasil pemahamannya melalui berbagai cara seperti: presentasi, lisan, tertulis, dan diagram, membuat jurnal dan laporan penelitian e. Mengua Menguasai sai eval evaluas uasii pembe pembelaj lajara aran. n. f. Konsep sep da dasar sar ev evaluasi dalam si sistem pe penil nilaian be berbasis sis ko kompetensi nsi ya yaitu dengan memperhatikan: - Standa ndar kompetensi - Kompetensi da dasar - Indi Indika kattor penc pencap apai aian an - Materi pokok - Pengalaman be belajar - Penila Penilaia ian: n: melip meliputi uti Jeni Jeniss tagihan tagihan,, dan Bentu Bentuk k instru instrumen men/soa /soall - Aspek Aspek afek afektif tif:: Non Non ujia ujian, n, obser observas vasi, i, dan kuesio kuesioner ner.. Misalnya: Minat, sikap, disiplin, b. Tujuan penilaian penilaian berbasis berbasis kompetensi: kompetensi: 1. Menilai kemampuan individual siswa melalui tugas/tagihan tertentu. 2. Menentukan kebutuhan pembelajaran. 3. Membantu dan mendorong siswa untuk meningkatkan kemampuannya. 4. Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik. 5. Menentukan strategi pembelajaran yang lebih tepat. 6. Akuntabilitas lembaga / Institusi penyelenggara pendidikan. Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
50
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
7. Meningkatkan kualitas pendidikan. c. Ada dua asumsi acuan penilaian: 1. Acua Acuan n nor norma: ma: - Kem Kemampu ampuan an oran orang g ber berbeda beda.. - Tes harus harus bisa bisa membe membedaka dakan n orang orang dengan dengan mengg menggunak unakan an distr distribu ibusi si normal normal.. - Parame Parameter ter butir: butir: tingkat tingkat kesuli kesulitan tan dan daya daya beda beda.. - Hasil Hasil peni penilai laian an diband dibanding ingkan kan dengan dengan kelomp kelompokny oknya. a. 2. Acua Acuan n krit kriter eria ia (Leb (Lebih ih dite diteka kank nkan an dala dalam m KBK) KBK) mela melalu luii peni penila laia ian n sesun sesungg gguhn uhnya ya// Autentik Assesment: - Semua Semua orang orang bisa bisa belaja belajarr apa saja saja,, hanya hanya waktu waktu yang yang diperl diperlukan ukan berb berbeda eda.. - Perbed Perbedaan aan kemam kemampuan puan tida tidak k selalu selalu berb berbent entuk uk distr distribu ibusi si normal normal.. - Parame Parameter ter buti butir: r: tingka tingkatt pencap pencapaia aian n dan indek indekss sensiti sensitifit fitas. as. - Standar harus ditentukan terlebih dahulu (SKBM). - Hasi Hasill peni penila laia ian: n: lulu luluss dan dan tida tidak k lulu lulus. s. f. Memiliki Memiliki kepribadia kepribadian, n, wawasan wawasan profesi, profesi, dan dan pengemba pengembanganny ngannya. a. Agar dapat melaksanakan pembelajaran dalam KBK dengan baik maka setiap guru mata pelajaran hendaknya memiliki wawasan/pengetahuan yang cukup mengenai KBK baik mengenai elemen esensial pendidikan berbasis kompetensi, juga alasan tejadinya pengembangan kurikulum 1994 menjadi KBK maupun manfaat pembelajaran berbasis kompetensi. Menurut DEPDIKNAS elemen esensial pendidikan berbasis b erbasis kompetensi: 1. Kompetensi : Pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang didemonstrasikan.
Meliputi kemampuan akademik kognitif, ketrampilan unjuk kerja psikomotorik dan kecakapan afektif berupa kemampuan/ kemauan bersikap dan perilaku inteligen secara sewajarnya sesuai nilai-nilai yang ada dalam masyarakatnya dan lingkup yang lebih luas. 2.Kriteria penilaian kompetensi dengan standar yang ditentukan lebih dahulu. 3.Penilaia 3.Penilaian n kompete kompetensi nsi siswa siswa dilaku dilakukan kan dengan dengan prinsi prinsip p Autent Autentic ic Assesm Assesment ent,, melibatkan berbagai macam cara, bentuk, instrumen penilaian dan dilakukan secara bekelanjuatan. 4.Kemajuan belajar siswa ditentukan oleh kompetensi yang ditampilkan, diamati dan dinilai guru secara bekelanjutan dalam rentangan waktu tertentu. 5.Progr 5. Program am remedial remedial dan program program pengayaan. pengayaan. Perbaikan / remidial remidial dilakukan agar siswa siswa dengan dengan kecepat kecepatan an belaja belajarr normal normal memper memperole oleh h kesemp kesempata atan n memper memperbai baiki ki komp kompet eten ensi siny nyaa untu untuk k penc pencap apai aian an komp kompet eten ensi si mini minima mall yang yang disy disyar arat atka kan. n. Pengayaan untuk siswa yang memiliki kecepatan belajar diatas normal mencapai kompetensi lebih dari yang disyaratkan. 6.Kecep 6. Kecepatan atan dan model / cara belajar siswa tidak sama. Untuk itu perlu dilakukan dilakukan bentuk-bent bentuk-bentuk uk pengalaman pengalaman belajar yang bervariasi bervariasi di dalam kelas maupun di luar kelas. 7.Kemampuan membaca menjadi faktor penentu. Baik bagi siswa maupun guru kemampuan membaca dan meyerap imformasi yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat perlu terus ditingkatkan. Samapai saat ini sumber imformasi terpenting yang dibutuhkan dalam belajar/mengajar adalah melalui membaca. Deng Dengan an demi demiki kian an dala dalam m Pera Peranc ncan anga gan n Pemb Pembel elaj ajar aran an yang yang meli meliput putii semu semuaa kera kerang ngka ka pembe pembelaj lajara aran n (Penge (Pengemba mbangan ngan Sillab Sillabus us dan Penil Penilaia aian) n) yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh guru guru harus harus memahami memahami Landasan Landasan Pendidikan Pendidikan Berbasis Berbasis Kompetensi Kompetensi,, menguasai menguasai Pengelolaan Pengelolaan Kegiatan Kegiatan Pembelaja Pembelajaran ran Kontekstual, Kontekstual, mampu mampu menerapkan menerapkan penilaian penilaian Kompetensi, Kompetensi, menguasai menguasai materi materi Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
51
Created by PantunMsitorus; PantunMsitorus; Belajar....2005
pok pokok ok,, dan dan berp berpij ijak ak pada pada tuju tujuh h (7) (7) elem elemen en Pend Pendid idik ikan an Berb Berbasi asiss Komp Kompet eten ensi si diat diatas as.. Kompetensi Kompetensi guru akan tercermi tercermin n dalam butir-butir butir-butir kegiatan kegiatan guru mulai dari Pengembanga Pengembangan n sill sillabu abus, s, Renc Rencana ana Peni Penila laia ian, n, Sken Skenar ario io pemb pembel elja jara ran, n, bent bentuk uk peng pengal alam aman an bela belaja jarr dan dan pendekatan belajar yang digunakan.
Belajar dan pembelajaran
\\
[email protected]☺sman1porsea©2005
52