PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap kegiatan atau usaha pada dasarnya dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup, kegiatan pembangunan yang makin meningkat mengandung risiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan dapat rusak. Melihat kenyataan tersebut perlu dilakukannya analisa sejak awal perencanaannya sampai pada saat operasional kegiatan atau usaha tersebut, agar langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat disiapkan sedini mungkin untuk pencegahan kerusakan l ingkungan. Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukannya. Pembangunan yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya alam, menjadi sarana untuk mencapai keberlanjutan pembangunan dan menjadi jaminan bagi kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Oleh karena itu, pelaksanaan suatu kegiatan harus dikelola dengan prinsip melestarikan fungsi lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup bagi peningkatan kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.Salah satu upaya pencegahan kerusakan lingkungan atau perlindungan lingkungan secara dini sebelum suatu kegiatan dimulai yaitu dengan menerapkan/meningkatkan efektifitas perencanaan kegiatan yang akan berdiri, untuk melengkapi upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan tersebut PT Yasufuku Indonesia perlu menyusun Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL).
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
1
2. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL – UPL) UPL) PT. Yasufuku Indonesia ini bertujuan sebagai berikut: a. Mengidentifikasi komponen - komponen lingkungan yang diprediksikan dapat terkena dampak oleh kegiatan pra produksi, produksi dan pasca produksi b. Menentukan jenis dan sifat dampak yang secara sistematik, berulang-ulang dan terencana/terjadwal selama kegiatan produksi berlangsung. c. Untuk mengelola kegiatan produksi agar meminimumkan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif. d. Untuk merekomendasikan beberapa alternatif upaya pemantauan lingkungan yang perlu dilaksanakan terutama yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan produksi.
Sedangkan manfaat penyusunan Dokumen UKL-UPL PT. Yasufuku Indonesia ini adalah sebagai berikut : 1
Sebagai pedoman/acuan pegecekan/pengontrolan dilapangan bagi pemerintah/instansi terkait untuk melakukan pengawasan terhadap pencemar an lingkungan.
2
Sebagai pedoman/acuan pegecekan/pengontrolan dilapangan bagi PT. Yasufuku Indonesia terkait untuk melakukan pengelolaan kegiatan dan pemantauan dengan baik.
3
Pedoman untuk melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan.
4
Mengantisipasi dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh suatu kegiatan industri.
5
Memberikan informasi kepada masyarakat atas dampak yang dapat ditimbulkan dari suatu usaha atau kegiatan.
3. Peraturan Perundangan yang Digunakan 1. Undang-undang a. UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian b. UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. c. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
2
2. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL – UPL) UPL) PT. Yasufuku Indonesia ini bertujuan sebagai berikut: a. Mengidentifikasi komponen - komponen lingkungan yang diprediksikan dapat terkena dampak oleh kegiatan pra produksi, produksi dan pasca produksi b. Menentukan jenis dan sifat dampak yang secara sistematik, berulang-ulang dan terencana/terjadwal selama kegiatan produksi berlangsung. c. Untuk mengelola kegiatan produksi agar meminimumkan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif. d. Untuk merekomendasikan beberapa alternatif upaya pemantauan lingkungan yang perlu dilaksanakan terutama yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan produksi.
Sedangkan manfaat penyusunan Dokumen UKL-UPL PT. Yasufuku Indonesia ini adalah sebagai berikut : 1
Sebagai pedoman/acuan pegecekan/pengontrolan dilapangan bagi pemerintah/instansi terkait untuk melakukan pengawasan terhadap pencemar an lingkungan.
2
Sebagai pedoman/acuan pegecekan/pengontrolan dilapangan bagi PT. Yasufuku Indonesia terkait untuk melakukan pengelolaan kegiatan dan pemantauan dengan baik.
3
Pedoman untuk melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan.
4
Mengantisipasi dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh suatu kegiatan industri.
5
Memberikan informasi kepada masyarakat atas dampak yang dapat ditimbulkan dari suatu usaha atau kegiatan.
3. Peraturan Perundangan yang Digunakan 1. Undang-undang a. UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian b. UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. c. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
2
d. UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang e. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
2. Peraturan Pemerintah a. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. b. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. c. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. d. Peraturan Pemerintah RI No. 85 Tahun 1999, tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. e. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. f. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan Pengendalian Pencemaran Air.
3. Keputusan Presiden a. Keputusan Presiden No. 16 Tahun 1987 tentang Penyederhanaan Pemberian Izin Usaha Industri. b.
Keputusan Presiden No. 23 Tahun 1990 tentang Pengendalian Dampak Lingkungan.
c. Keputusan Presiden No. 33 Tahun 1990 tentang Penggunaan Tanah Bagi Pembangunan Kawasan Industri. d. Keputusan Presiden No. 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri
4. Keputusan Menteri a. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 1994 tentang Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) b. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak. c. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor Kep-48/MENLH/11/96 Ke p-48/MENLH/11/96 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
3
d. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.Kep-49/MENLH/11/96 tentang Baku Mutu Tingkat Getaran. e. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 30 Tahun 1999 tentang Panduan Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup. f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Kebisingan Dalam Produksi. g. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan UKL dan UPL.
5. Keputusan Kepala BAPEDAL a. Keputusan
Kepala
BAPEDAL
No.
68/BAPEDAL/05/1994,
tentang
Cara
memperoleh Izin Penyimpanan, Pengumpulan, Pengoperasian Alat Pengolahan, Pengolahan, dan Penimbunan Akhir Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. b. Keputusan Kepala BAPEDAL No. 02/BAPEDAL/09/1995, tentang Dokumen Limbah B3. c. Keputusan Kepala BAPEDAL No. 03/BAPEDAL/09/1995, tentang Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3. d. Keputusan Kepala BAPEDAL No. 05/BAPEDAL/09/1995, tentang Simbol dan Label Limbah B3. e. Keputusan Kepala BAPEDAL No. 255/BAPEDAL/1996, tentang Tata Cara dan Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas f. Keputusan Kepala BAPEDAL No. 02/BAPEDAL/01/1998, tentang Tata Laksana Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
6. Keputusan Gubernur Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri di Jawa Barat
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
4
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)
Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yang bertanda tangan di bawah ini menyampaikan UKL & UPL dari rencana usaha atau kegiatan dengan benar dan akan mematuhi segala persyaratan dan kewajiban yang telah ditentukan dalam UKL dan UPL serta izin yang diterbitkan oleh pejabat dari instansi yang berwenang dapat diuraikan sebagai berikut I. INFORMASI UMUM
1. Nama Perusahaan
: PT. YASUFUKU INDONESIA
Lampiran A.1 (Akte Pendirian Perusahaan)
2. Alamat Kantor
: Jl. Jababeka blok K no. C7 desa Harja Mekar kec. Cikarang, kab. Bekasi, Jawa Barat
3. Nomor NPWP
: 01.071.079.6-413.001
Lampiran A.2 (Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak)
4. Nama Pimpinan
: Toshiko Kitano
Jabatan
: Direktur Utama
Telepon
: (021) 8084050 ext.05/06
Faksimile
: (021) 80830335
5. Penanggung Jawab UKL & UPL : Nama
: Ir. Joko Susilo
Jabatan
: Manajer Pengelolaan Limbah
Alamat
: Jl. Jababeka blok K no. C7 desa Harja Mekar kec. Cikarang, kab. Bekasi, Jawa Barat
Telepon
: (021) 8084050 ext. 08/09
Faksimile
: (021) 80830335
Lampiran A.3 (Bagan Struktur Organisasi Perusahaan) Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
5
II. INFORMASI INDUSTRI
1. Jenis Usaha dan atau Kegiatan
: Produksi Barang Karet Plastik/Campuran Karet dan Plastik Untuk Komponen Kendaraan Bermotor
2. Lokasi Usaha dan atau Kegiatan
:
- Nama Jalan
: Jl. Jababeka blok K no. C7
-
Desa
: Harja Mekar
-
Kecamatan
: Cikarang Utara
-
Kabupaten
: Bekasi
-
Propinsi
: Jawa Barat
-
Kawasan
: Cikarang Industrial Estate
Lampiran B.1 (Peta Lokasi Usaha dan atau kegiatan) 3. a. Nomor Perizinan Usaha Nomor dan Tanggal
Nama Perijinan - Izin Mendirikan Bangunan - Surat Izin Usaha dari Menteri Negara Penggerak Dana Investasi / Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal - Surat Izin Usaha dari Badan Koordinasi Penanaman Modal - Surat Izin Usaha dari Badan Koordinasi Penanaman Modal - Surat Izin Usaha dari Badan Koordinasi Penanaman Modal
10.05.09.07.3.00557 tanggal 8 April 1995 291 / 1 / PMA / 1995 tanggal 8 Juni 1995 586 / APIT / PMA / 1995 tanggal 25 Agustus 1995 445 / III / PMA / 1995 tanggal 3 Oktober 1995 99 / III / PMA / 1996 tanggal 5 Februari 1996
- Akta Pendirian Perusahaan
No. 135 HT 03.05 Th. 1996 tanggal 9 Februari 1996
- Tanda Daftar Perusahaan
57/TDP/23-06/1996 tanggal 20 Mei 1996
- Surat Izin Usaha dari Menteri Negara Penggerak Dana Investasi / Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal - Surat Izin Usaha dari Badan Koordinasi Penanaman Modal - Surat Izin Usaha dari Badan Koordinasi Penanaman Modal - Surat Izin Usaha dari Menteri Negara Penggerak Dana Investasi / Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal
530 T / Industri / 1997 tanggal 23 Oktober 1997 742 / III / PMA / 1998 tanggal 7 Desember 1998 467 / PABEAN / 1999 tanggal 20 Mei 1999 163 / III / PMA / 2000 tanggal 9 Februari 2000
b. Status Penanaman Modal Penanaman Modal Asing Lampiran B.2. (Perizinan Usaha) Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
6
4. Lahan Luas Areal
a. Jenis Penggunaan
m2
%
Keterangan
(1) Lahan Tertutup Bangunan / Material Kedap Air
a) Ruang Produksi I
655,5
19,94
b) Ruang Produksi II
156,5
4,76
c) Kantin
16,0
0,48
d) Kantor
174,0
5,29
e) Mushola dan WC
19,0
0,37
f) Gudang
78,0
2,37 No. 503/ 1813 / DTK.TB Tanggal 18
1112,0
33,82
h) Parkir dan bongkar muat
210,0
6,39
i) IPAL
100,0
3,04
2521,0
76,67
67,0
2,04
700,0
21,29
3288,0
100,00
g) Jalan / tanah beraspal
Total Lahan Tertutup
Penggunaan lahan sesuai dengan IMB
Desember 1995 dari Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan Kabupaten Bekasi.
(2) Lahan Terbuka a) Taman b) Lahan Kosong b. Luas Lahan Total yang dikuasai Lampiran B.4 (Peta Lay Out pabrik) c. Peruntukan Lahan
: Kawasan Industri
d. Ketinggian tapak dengan : Tidak ada perbedaan ketinggian dengan kawasan sekitar lingkungan sekitar
e. Status Lahan
: Hak Guna Bangunan dengan No. Hak Guna Bangunan :
- 10.05.09.07.3.00301 = Luas lahan 1380 m2 - 10.05.09.07.3.00220 = Luas lahan 1908 m2 Luas Lahan 3288 m2 Lampiran B.5 (Bukti Kepemilikan Tanah)
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
7
5. Produksi Kapasitas Produksi
a. Jenis Produksi
Sifat Produk Bahan Baku atau 1/2 jadi
Izin
Riil
898 ton/tahun 16.918.840 buah/bulan
300 ton/tahun 5.652.000 buah/bulan
14 ton/tahun 1.405.000 buah/bulan
10 ton/tahun 1.060.000 buah/bulan
Jadi
Jenis Alat Angkut
√
Truck
√
Truck
(1) Produksi Utama Barang karet plastik / campuran karet dan plastik untuk komponen kendaraan bermotor (2) Produksi Lainnya(*) Barang karet / plastik / campuran karet dan plastik untuk komponen peralatan listrik
(*) Berdasarkan surat Izin Usaha Industri No. 530 / T / Industri 1997 b. Waktu Operasi Pabrik : - Dalam satu hari : 24 jam - Dalam satu minggu : 6 hari kerja c.
Jumlah Shift Tenaga kerja
:
3 Shift ( Setiap shift 8 jam kerja termasuk 1 jam istirahat )
6. Bahan Baku & Penolong Bahan baku/ Penolong a. Bahan Baku 1. 7AR-50A 2. 01-0108 3. MB-9317 4. TNV-50B 5. ZNV-50A 6. ZNV-70A 7. T5D-2323-68 8. SH-8630 9. Z5N-46A 10. Z6N-50A 11. K-1541-5A 12. K-1540-6A 13. K-1540-7A 14. K-1547-8A 15. ZSN-60D 16. ZNK-60A 17. ZNK-70A 18. ZCR-50D 19. ZCN-50A 20. ZCR-40A 21. ZNP-50N 22. CHSO-60T
Kapasitas perbulan
1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan
Bentuk
Sifat Bahan
Sumber/ Asal Bahan
Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat
berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya
Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
Sistem Penyimpanan
Semua bahan disimpan dalam bentuk palet di gudang tertutup
Neraca Bahan % Produk
% Sisa
99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8
Kapasitas perbulan
Bentuk
Sifat Bahan
Sumber/ Asal Bahan
Sistem Penyimpanan
1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan 1 ton/bulan
Padat Padat Padat Padat Padat
berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya
Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand
Semua bahan disimpan dalam bentuk palet di gudang tertutup
b. Bahan Penolong 1. ZISNIT-F 2. SUIAZALT 3. NOCELER EUR 4. SANTOGARDNI 5. ACELIMI-R 6. ACCELCZ-R 7. NE 41B 8. HC SULFOR 9. TC-8 10. ACCEL 225 11. LCWAX 12. SULFUR SK100 13. SEPANSOL 27 14. DATION 15. PERUCYA 16. ACCEL TM55 17. ACCEL M-K 18. MAMA LEMON
100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan 100 kg/bulan
Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Cair
Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand Thailand
Semua bahan disimpan dalam bentuk palet di gudang tertutup
19. ACCELERATOR
100 kg/bulan
Padat
berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya berbahaya tidak berbahaya berbahaya
Bahan baku/ Penolong 23. ZSN-60A 24. ZSN-70D 25. ZSN-80D 26. K-1545-5A 27. K-1545-6A
Thailand
Neraca Bahan % Produk 99 99 99 99 99
% Sisa 1 1 1 1 1
40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
40
60
7. Jenis Peralatan Produksi
Jenis Alat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Injectron Machine Compression Moulding Machine Crush Machine (compressor) Judment Machine Mixing Mill Internal Mixer Digital Surface Thermometer Moulding Dier Thermometer Oven Machine
Jumlah Unit 43 1 1 1 1 1 16 1 1
Kondisi (%) 95 95 95 95 95 95 95 95 95
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
Negara Asal Jepang Jepang Jepang Jepang Jepang Jepang Jepang Jepang Jepang
Energi Penggerak Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik
Jenis Dampak Panas Getar, Bising Getar, Bising Getar, Bising Getar, Bising Panas Panas
9
8. Proses Produksi Proses produksi dari bahan baku menjadi yang siap dipasarkan dilakukan
dalam beberapa tahapan. Uraian proses secara rinci disajikan dalam lampiran dan Flow diagram proses disajikan di gambar 1.
Karung kertas Karung Plastik Potongan karton
Material
QA Reject Drum Potongan Plastik Potongan karet
Produksi
QA
Gas Bising Debu Getar
Reject Reject
Finishing Kain Majun (ada sisa oli) Gunting bekas Sarung tangan bekas
QA
Potongan kertas Potongan Plastik Potongan kardus
Packing
Gudang
9. Penggunaan Energi Jenis Energi Listrik
Kapasitas Terpasang
Pemakaian / Bulan
Sumber (Perum/Captive)
3923,2 KVA
1339,3 KWh
PT. Cikarang Listrindo
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
10
10. Penggunaan Air a. Jenis Sumber
Kapasitas Penggunaan
PDAM
530 M3/bulan
b. Jumlah
530 M3/bulan
Diolah/Tidak
Keterangan
Tidak
Kawasan Jababeka
c. Neraca Air
Terpakai 125 m 3/ bulan
Boiler 150 m / bulan
25 m3/ bulan
Cuci Alat 50 m / bulan Terpakai 60 m / bulan Kantin 150 m / bulan WTP Kawasan 530 m3/Bulan MCK 150 m 3/ bulan
90 m3/ bulan MC 125 m 3/ bulan
K 25 m3/ bulan
Siram Tanaman 30 m / bulan
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
IPAL Pabrik 290 m3/ bulan
11
11. Tenaga Kerja
Jenis Kelamin
Daerah Tempat Tinggal
Klasifikasi Pekerjaan
(1)Manager
PENDIDIKAN
WNI LK
W
Jumlah
Lokal
Komuter
WNA
SD
SLTP
SLTA
D3/S1
Harian
4
0
4
0
0
4
0
0
0
4
(2)Staff
64
21
85
40
75
14
0
0
8
5
(3)Karyawan
51
1116
1167
1123
0
0
0
82
1134
21
(4)Lainnya
19
1
20
15
5
0
0
16
6
0
TOTAL
138
1138
1276
1178
80
18
0
98
1148
30
keatas
12. Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas dalam proses produksi
Jenis
Kebutuhan/bulan
Penanganan Sisa (Diolah/Dibuang/Dibakar/Dsb)
(1) Bensin
-
-
(2) Solar
-
-
(3) Batu bara
-
-
10 Liter
Dibuang ke penampung berizin
(4) Oli
MenLH / Bapedal (PT.PPLI)
(5) Pelumas
1 Kg
Dibuang ke penampung berizin MenLH / Bapedal (PT.PPLI)
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
12
13. Jenis Alat Angkut dan Kendaraan
Jenis Kendaraan
Volume / hari atau per
(Sedan/Colt/Truk/Trailer)
waktu
(1) Bahan Baku & Penolong
Truk
4 truk/minggu
(2) Hasil Produksi
Truk
4 truk/minggu
(3) Limbah
Truk
1 truk/minggu
Sedan
8 buah/hari
Mini Bus
9 minibus/hari
Motor
300 buah/ shift
Penggunaan
(4) Buruh/Karyawan : a. Mobil Pribadi b. Bus c. Lainnya
14. Jadwal Kegiatan
Jenis Kegiatan
Produksi Komersial
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
Jadwal waktu
Mei 1998
13
INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
III.
1. Kualitas Badan Perairan Penerima Limbah cair tidak dibuang langsung ke sungai, tetapi diolah di IPAL pabrik kemudian diolah di IPAL Kawasan
2. Kualitas Udara a.
Udara Ambient DALAM
PARAMETER
1.
2.
3.
4.
SO2
CO
BAKU MUTU LINGKUNGAN
RUANGAN Ruang
Ruang
Produksi I
Produksi II
51,8 g/m3 3
432 g/m
654 g/m3
NOX
LUAR RUANGAN
Depan
Belakang
Dalam Ruangan
Luar Ruangan
50,8 g/m3
16,7 g/m3
23,8 g/m3
5200 g/m3
5200 g/m3
(SE. Menaker No. 01/97)
PP No. 41/1999
3
3
3
453 g/m
678 g/m3
100 g/m
243 g/m3
125 g/m
342 g/m3
NH3
857 g/m3
876 g/m3
342 g/m3
432 g/m3
H2S
3
3
3
3
3
29000 g/m
29000 g/m3
(SE. Menaker No. 01/97)
PP No. 41/1999
5600 g/m3
5600 g/m3
(SE. Menaker No. 01/97)
PP No. 41/1999
17000 g/m3 (SE. Menaker No. 01/97)
5.
6.
7.
543 g/m
3
Debu
768 g/m
Kebisingan
76,0 dB(A)
523 g/m
3
795 g/m
234 g/m
3
384 g/m
70,0
68,5
dB(A)
dB (A)
324 g/m
3
412 g/m
65,5 dB(A)
3
17000
3 g/m
PP No. 41/1999
14000 g/m
14000 g/m3
(SE. Menaker No. 01/97)
PP No. 41/1999
3
10000 g/m
10000 g/m3
(SE. Menaker No. 01/97)
PP No. 41/1999
85 dB (A)
70 dB (A)
(SK Menaker No. 51/99)
SK Men-LH No.48/II/1996
Arah Angin Dominan
Dari Utara ke Selatan
[ Lampiran C.2, C.3 dan C.4 Hasil uji laboratorium resmi]
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
14
b. Emisi Cerobong
Emisi Cerobong Parameter
Dalam Pabrik
Luar pabrik
Baku Mutu Lingkungan
(Sesuai KepMenLH No. 13 Tahun 1995)
NH3
0,4 mg/m
0,3 mg/m
0,5 mg/m
NO2
130 mg/m
131 mg/m
1000 mg/m
Partikel
65 mg/m
68 mg/m
350 mg/m
SO2
33 mg/m
38 mg/m
800 mg/m
H2S
10 mg/m
12 mg/m
35 mg/m
4,8 %
4,8 %
35 %
13,9 mg/m
22,9 mg/m
35 mg/m
Opacity CH4
[ Lampiran C.5 Hasil uji laboratorium resmi]
3. Flora dan Fauna Limbah cair tidak dibuang ke badan air penerima tetapi diolah di IPAL Kawasan. Jenis biota air yang umum dijumpai di dalam lingkungan pabrik dan sekitarnya adalah ikan mujair, dan ikan-ikan kecil lainnya. Hewan liar yang umum dijumpai di dalam lingkungan pabrik dan di sekitarnya adalah burung gereja, kadal, katak, cicak. Hewan-hewan tersebut ditemukan dalam jumlah populasi yang kecil. Di dalam lingkungan pabrik, jenis-jenis tanaman yang dijumpai terdiri dari je nis tanaman hias, tanaman pelindung/penghijauan dan herba liar, jenis-jenis ta naman hias yang dijumpai antara lain adalah soka, mamangkokan, rumput Jepang, dadap merah, dan palm kuning. Jenis-jenis tanaman pelindung yang dijumpai adalah angsana dan bambu. Jenis-jenis tanaman ini umunya ditanam pada lahan terbuka sesuai dengan fungsinya sebagai tanaman pelindung. Secara ekologis kehadiran atau ditanaminya jenis tanaman pelindung di dalam lokasi pabrik sangat bermanfaat untuk menurunkan suhu mikro lingkungan dan mengurangi tingkat kebisingan. Herba liar banyak ditemukan pada hampir seluruh lahan terbuka dan merupakan tanaman liar.
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
15
4. Kehidupan Sosial Budaya a. Jumlah Penduduk Berdasarkan data penduduk Desa Harja Mekar penduduknya 10.100 orang yang terdiri dari 4.280 orang laki-laki dan 5.820 orang perempuan. Dengan luas wilayah kurang lebih 514.800 Ha, maka kepadatan penduduk di Desa Harja Mekar adalah 2 jiwa/km2, dapat dilihat pada Tabel Sebaran Usia Kelompok Umur
Laki – laki
Perempuan
0 – 5
95
45
6 – 12
104
109
13 – 15
880
765
16 – 18
1800
1650
19 – 25
868
594
26 – 40
994
980
> 40
546
670
Jumlah
5287
4813
a. Mata Pencaharian Mata pencaharian penduduk Desa Harja Mekar sebagian besar adalah petani, baik petani sawah ataupun peladang. Seperti terlihat pada Tabel Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Mata Pencaharian Perusahaan Umum Usaha Pariwisata
Tenaga Kerja 100 0
UKM
600
Koperasi
20
Pertanian
710
PNS
40
TNI/Polri
12
Jasa
238
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
16
b. Pendidikan Di Desa Harja Mekar dalam kegiatan pendidikan, tersedia sarana pendidikan diantaranya Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Madrasah. Sarana Pendidikan
Jumlah
Taman Kanak-kanak
1 unit
SD/MI
2 unit
SLTP/MTS
1 unit
SLTA/MA
- unit
Pesantren
2 unit
Akademi / Perguruan
- unit
Tinggi
c. Tingkat Pendapatan Penduduk Tingkat pendapatan penduduk Desa Harja Mekar setiap bulannya dapat dilihat pada Tabel. Pendapatan/bulan (Rp)
Jumlah (orang)
0 – 300.000
201
300.000 – 900.000
219
900.000 – 1.500.000
305
1.500.000 – 2.000.000
179
2.000.000 – 3.000.000
40
> 3.000.000
20
d. Kondisi Perumahan Penduduk Di Desa Harja Mekar kondisi rumah penduduk yang permanen sekitar 50 % dan 50% lainnya berupa rumah semi permanen.
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
17
IV.
DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI
Jenis Limbah
A.
Bentuk Fisik
Sumber Limbah/ Cemaran
Sifat Limbah
Parameter Kunci
Kapasitas / Satuan Waktu
Kualitas Parameter Kunci
Cara Penanganan
BML
Dampak Yang Ditimbulkan
Sejak Kapan Pengelolaan Dilakukan (Bulan & Tahun)
PADAT
1) Kemasan bahan baku dan bahan penolong
-
Karung kertas Karung Plastik Potongan karton Drum
Sisa kemasan bahan baku dan penolong
Tidak berbahaya
Kebersihan sisa kemasan dari ceceran bahan baku
240 kg/bulan
Bebas dari ceceran bahan baku
-
Dikumpulkan Dan dijual ke pengumpul berizin
Pencemaran estetika lingkungan
Mei 1998
2) Sisa Bahan Baku
-
Potongan Plastik Potongan karet Kain Majun Gunting bekas Sarung tangan bekas - Potongan Kardus
Sisa potongan bahan baku dan peralatan produksi
berbahaya
Kuantitas sisa bahan baku
1410 kg/bulan
Tidak ada penumpukan
-
Dikumpulkan Dan dijual ke pengumpul berizin
Pencemaran estetika lingkungan
Mei 1998
3) Limbah Domestik
- Sampah taman - Sisa makanan - kertas
Kantin dan taman
Tidak berbahaya
kebersihan
90 m3/bulan
Tidak ada ceceran limbah domestik
-
Dikumpulkan dan dibuang ke TPA
Pencemaran estetika lingkungan dan bau
Mei 1998
B. CAIR 1)
Limbah Produksi dan Limbah Domestik
Cair
-Proses produksi - Kantin - MC - Musholla
Berbahaya
pH BOD COD NH3 TSS
290 m3/bulan
7,3 28 mg/L 125 mg/L 5 mg/L 80 mg/L
6,0 – 9,0 150 mg/L 300 mg/L 10 mg/L 150 mg/L SK Gubernur JABAR No.06/99
Diolah di IPAL Pabrik
Penurunan kualitas air permukaan
Mei 1998
2)
Oli
Cair
Proses produksi
Berbahaya
Minyak dan lemak
1 liter
-
-
Dibuang ke penampung berizin
Penurunan kualitas air permukaan
Mei 1998
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
Jenis Limbah
Bentuk Fisik
Sumber Limbah/ Cemaran
18
Sifat Limbah
Parameter Kunci
Kapasitas / Satuan Waktu
Kualitas Parameter Kunci
BML
Cara Penanganan
Dampak Yang Ditimbulkan
Sejak Kapan Pengelolaan Dilakukan (Bulan & Tahun)
C. GAS 1) Ruang produksi I
Gas
Proses Produksi
berbahaya
SO2 CO NOx NH3 H2S
Kontinyu selama jam kerja
51,8g/m3 432g/m3 654g/m3 857g/m3 543g/m3
5200 g/m3 29000 g/m3 5600 g/m3 17000 g/m3 14000 g/m3 SE 01/ Menaker/ 97
Exhaust fan dan ventilasi udara
Mengganggu pernafasan, pencemaran udara
Mei 1998
2) Ruang produksi II
Gas
Proses Produksi
berbahaya
SO2 CO NOx NH3 H2S
Kontinyu selama jam kerja
50,8 g/m3 453 g/m3 678 g/m3 876 g/m3 523 g/m3 Depan Belakang Pabrik Pabrik (g/m3) (g/m3)
5200 g/m3 29000 g/m3 5600 g/m3 17000 g/m3 14000 g/m3 SE 01/ Menaker/ 97
Exhaust fan dan ventilasi udara
Mengganggu pernafasan, pencemaran udara
Mei 1998
3) Luar produksi
Gas
Proses Produksi
berbahaya
SO2 CO NOx NH3 H2S
Kontinyu selama jam kerja
5200 g/m3 29000 g/m3 5600 g/m3 17000 g/m3 14000 g/m3 PP. No. 41 tahun 1999
Ventilasi udara
pencemaran udara
Mei 1998
Tinggi cerobong 15m diatas atap pabrik
Pencemaran udara
Mei 1998
4) Emisi Cerobong
Gas
Proses Produksi
Berbahaya
NO2 CO SO2 Partikel Pb Opacity CH4
Kontinyu selama jam kerja
16,7 100 243 342 234
23,8 125 342 432 324
Dalam Pabrik
Luar Pabrik
(mg/m3)
(mg/m3)
87,9 13,6 6,5 3,8 1,8 4,8% 13,9
58,9 43,9 7,5 1,8 3,1 4,8% 22,9
1000g/m3 100 g/m3 800 g/m3 350 g/m3 5 g/m3 35 % 35 g/m3 Kep. MenLH No. 13/ 1995
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
19
Jenis Limbah
Bentuk Fisik
Sumber Limbah/ Cemaran
Sifat Limbah
Parameter Kunci
Kapasitas / Satuan Waktu
Kualitas Parameter Kunci
BML
Cara Penanganan
Dampak Yang Ditimbulkan
Sejak Kapan Pengelolaan Dilakukan (Bulan & Tahun)
C. GAS 1) Ruang produksi I
Gas
Proses Produksi
berbahaya
SO2 CO NOx NH3 H2S
Kontinyu selama jam kerja
51,8g/m3 432g/m3 654g/m3 857g/m3 543g/m3
5200 g/m3 29000 g/m3 5600 g/m3 17000 g/m3 14000 g/m3 SE 01/ Menaker/ 97
Exhaust fan dan ventilasi udara
Mengganggu pernafasan, pencemaran udara
Mei 1998
2) Ruang produksi II
Gas
Proses Produksi
berbahaya
SO2 CO NOx NH3 H2S
Kontinyu selama jam kerja
50,8 g/m3 453 g/m3 678 g/m3 876 g/m3 523 g/m3 Depan Belakang Pabrik Pabrik (g/m3) (g/m3)
5200 g/m3 29000 g/m3 5600 g/m3 17000 g/m3 14000 g/m3 SE 01/ Menaker/ 97
Exhaust fan dan ventilasi udara
Mengganggu pernafasan, pencemaran udara
Mei 1998
3) Luar produksi
Gas
Proses Produksi
berbahaya
SO2 CO NOx NH3 H2S
Kontinyu selama jam kerja
5200 g/m3 29000 g/m3 5600 g/m3 17000 g/m3 14000 g/m3 PP. No. 41 tahun 1999
Ventilasi udara
pencemaran udara
Mei 1998
Tinggi cerobong 15m diatas atap pabrik
Pencemaran udara
Mei 1998
4) Emisi Cerobong
Gas
Proses Produksi
Berbahaya
NO2 CO SO2 Partikel Pb Opacity CH4
Kontinyu selama jam kerja
16,7 100 243 342 234
23,8 125 342 432 324
Dalam Pabrik
Luar Pabrik
(mg/m3)
(mg/m3)
87,9 13,6 6,5 3,8 1,8 4,8% 13,9
58,9 43,9 7,5 1,8 3,1 4,8% 22,9
1000g/m3 100 g/m3 800 g/m3 350 g/m3 5 g/m3 35 % 35 g/m3 Kep. MenLH No. 13/ 1995
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
Jenis Limbah
Bentuk Fisik
Sumber Limbah/ Cemaran
19
Sifat Limbah
Parameter Kunci
Kapasitas / Satuan Waktu
Kualitas Parameter Kunci
BML
Cara Penanganan
Dampak Yang Ditimbulkan
Sejak Kapan Pengelolaan Dilakukan (Bulan & Tahun)
D. DEBU 1)Ruang produksi I
Debu
Proses Produksi
berbahaya
Debu
Kontinyu selama jam kerja
768 g/m3
10000 g/m3 SE 01/ Menaker/97
Dust Colector, Scrubber
Mengganggu pernafasan, pencemaran udara
Mei 1998
2) Ruang produksi II
Debu
Proses produksi
berbahaya
Debu
Kontinyu selama jam kerja
795 g/m3
10000 g/m3 SE 01/ Menaker/97
Dust Colector, Scrubber
Mengganggu pernafasan, pencemaran udara
Mei 1998
3)Luar ruangan
Debu
Proses produksi
berbahaya
Debu
Kontinyu selama jam kerja
Depan : 384 g/m3 Belakang : 412 g/m3
10000 g/m3 PP No.41 tahun 1999
-
pencemaran udara
Mei 1998
1) Dalam ruangan
Suara mesin
Proses Produksi
Berbahaya
Bising
Kontinyu selama jam kerja
Ruang produksi I : 76,0 dB(A) Ruang Produksi II : 70,0 dB(A)
85 dB(A) SK Menaker 51/99
Penggunaan ear plug
Mengganggu pendengaran dan konsentrasi
Mei 1998
2) Luar ruangan
Suara mesin
Proses Produksi
berbahaya
Bising
Kontinyu selama jam kerja
Depan : 68,5 dB(A) Belakang : 65,5 dB(A)
70 dB(A) SK MenLH No. 48/II/1996
Penggunaan ear plug
Mengganggu pendengaran dan konsentrasi
Mei 1998
Getaran mesin
Proses Produksi
berbahaya
Getar
Kontinyu selama jam kerja
-
Kep. MenLH No.49 tahun 1996
Pemberian pelumas pada alat
Mengganggu pendengaran dan saraf
Mei 1998
E.KEBISINGAN
F. GETAR Dalam ruang produksi
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
20
Jenis Limbah
Bentuk Fisik
Sumber Limbah/ Cemaran
Sifat Limbah
Parameter Kunci
Kapasitas / Satuan Waktu
Kualitas Parameter Kunci
BML
Cara Penanganan
Dampak Yang Ditimbulkan
Sejak Kapan Pengelolaan Dilakukan (Bulan & Tahun)
D. DEBU 1)Ruang produksi I
Debu
Proses Produksi
berbahaya
Debu
Kontinyu selama jam kerja
768 g/m3
10000 g/m3 SE 01/ Menaker/97
Dust Colector, Scrubber
Mengganggu pernafasan, pencemaran udara
Mei 1998
2) Ruang produksi II
Debu
Proses produksi
berbahaya
Debu
Kontinyu selama jam kerja
795 g/m3
10000 g/m3 SE 01/ Menaker/97
Dust Colector, Scrubber
Mengganggu pernafasan, pencemaran udara
Mei 1998
3)Luar ruangan
Debu
Proses produksi
berbahaya
Debu
Kontinyu selama jam kerja
Depan : 384 g/m3 Belakang : 412 g/m3
10000 g/m3 PP No.41 tahun 1999
-
pencemaran udara
Mei 1998
1) Dalam ruangan
Suara mesin
Proses Produksi
Berbahaya
Bising
Kontinyu selama jam kerja
Ruang produksi I : 76,0 dB(A) Ruang Produksi II : 70,0 dB(A)
85 dB(A) SK Menaker 51/99
Penggunaan ear plug
Mengganggu pendengaran dan konsentrasi
Mei 1998
2) Luar ruangan
Suara mesin
Proses Produksi
berbahaya
Bising
Kontinyu selama jam kerja
Depan : 68,5 dB(A) Belakang : 65,5 dB(A)
70 dB(A) SK MenLH No. 48/II/1996
Penggunaan ear plug
Mengganggu pendengaran dan konsentrasi
Mei 1998
Getaran mesin
Proses Produksi
berbahaya
Getar
Kontinyu selama jam kerja
-
Kep. MenLH No.49 tahun 1996
Pemberian pelumas pada alat
Mengganggu pendengaran dan saraf
Mei 1998
E.KEBISINGAN
F. GETAR Dalam ruang produksi
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
20
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
V.
1.PENGELOLAAN LIMBAH/CEMARAN
Jenis Limbah
A. PADAT 1) Kemasan bahan baku dan bahan penolong
Bentuk Fisik
-
Kapasitas /Satuan Waktu
Sistem Pengelolaan yang digunakan
BML yang diacu Cara Kerja Sistem
Kualitas Parameter Kunci No. SK
Kualitas Parameter
Rencana Perbaikan
Kualitas Parameter yang melebihi BML
Cara Kerja Sistem
Jadwal pelaksanaan
Lokasi Peruntukan Badan Penerima
Tindakan darurat bila system tidak berfungsi
Unit Pelaksana yang bertanggung jawab
Karung kertas Karung Plastik Potongan karton Drum
240 kg/ bulan
Diserahkan ke pihak pangumpul di kawasan industri
Dikum pulkan dan dijual
-
-
-
-
-
-
Tempat pengelolaan pihak pengumpul
Ditampung di gudang
Bagian Pengelola Limbah Padat
2) Sisa Bahan Baku
-
Potongan Plastik Potongan karet Kain Majun Gunting bekas Sarung tangan bekas - Potongan kardus
1410 kg/ bulan
Diserahkan kepada pihak pangumpul berizin
Dikum pulkan dan dijual
-
-
-
-
-
-
Tempat pengelolaan pihak pengumpul
Ditampung di gudang
Bagian Pengelola Limbah Padat
3) Limbah Domestik
- Sisa makanan - Kertas - Sampah taman
90 m3/bulan
Diserahkan kepada pihak TPA
Ditam pung dan dibuang ke TPA
-
-
-
-
-
-
TPA
Ditampung di bak penampung sementara
Cleaning Service
Ditampung di bak Ekualisasi
Bagian Pengelola Limbah Cair
-
Bagian Pengelola Limbah Cair
B. CAIR 1)Limbah produksi dan limbah domestik
3) Oli
Cair
290 m3/bulan
Cair
1 liter
Inlet
Outlet pH 7,3 TSS 80 mg/L BOD 28 mg/ L COD 152 mg/L NH3 5 m g/L
SK Gubernur JABAR N0.06/99
pH 6,0 – 9,0 BOD 150 mg/L COD 300 mg/L NH3 10 mg/L TSS 150 mg/L
-
-
-
IPAL Kawasan
-
-
-
-
-
-
Penampung berizin
Diolah di IPAL Pabrik kemudian dialirkan ke IPAL Kawasan
Dialirkan dengan sistem aliran tertutup ke IPAL
pH 8,2 TSS 170 mg/L BOD 170 mg/L COD 437 mg/L NH3 25 mg/L
Diolah di IPAL Kawasan
Dibuang ke penampung berizin
-
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
21
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
V.
1.PENGELOLAAN LIMBAH/CEMARAN
Jenis Limbah
A. PADAT 1) Kemasan bahan baku dan bahan penolong
Bentuk Fisik
-
Kapasitas /Satuan Waktu
Sistem Pengelolaan yang digunakan
BML yang diacu Cara Kerja Sistem
Kualitas Parameter Kunci No. SK
Kualitas Parameter
Rencana Perbaikan
Kualitas Parameter yang melebihi BML
Cara Kerja Sistem
Jadwal pelaksanaan
Lokasi Peruntukan Badan Penerima
Tindakan darurat bila system tidak berfungsi
Unit Pelaksana yang bertanggung jawab
Karung kertas Karung Plastik Potongan karton Drum
240 kg/ bulan
Diserahkan ke pihak pangumpul di kawasan industri
Dikum pulkan dan dijual
-
-
-
-
-
-
Tempat pengelolaan pihak pengumpul
Ditampung di gudang
Bagian Pengelola Limbah Padat
2) Sisa Bahan Baku
-
Potongan Plastik Potongan karet Kain Majun Gunting bekas Sarung tangan bekas - Potongan kardus
1410 kg/ bulan
Diserahkan kepada pihak pangumpul berizin
Dikum pulkan dan dijual
-
-
-
-
-
-
Tempat pengelolaan pihak pengumpul
Ditampung di gudang
Bagian Pengelola Limbah Padat
3) Limbah Domestik
- Sisa makanan - Kertas - Sampah taman
90 m3/bulan
Diserahkan kepada pihak TPA
Ditam pung dan dibuang ke TPA
-
-
-
-
-
-
TPA
Ditampung di bak penampung sementara
Cleaning Service
Ditampung di bak Ekualisasi
Bagian Pengelola Limbah Cair
-
Bagian Pengelola Limbah Cair
B. CAIR 1)Limbah produksi dan limbah domestik
3) Oli
Cair
290 m3/bulan
Cair
1 liter
Inlet
Outlet
Diolah di IPAL Pabrik kemudian dialirkan ke IPAL Kawasan
Dialirkan dengan sistem aliran tertutup ke IPAL
pH 8,2 TSS 170 mg/L BOD 170 mg/L COD 437 mg/L NH3 25 mg/L
pH 7,3 TSS 80 mg/L BOD 28 mg/ L COD 152 mg/L NH3 5 m g/L
SK Gubernur JABAR N0.06/99
pH 6,0 – 9,0 BOD 150 mg/L COD 300 mg/L NH3 10 mg/L TSS 150 mg/L
-
-
-
IPAL Kawasan
Diolah di IPAL Kawasan
Dibuang ke penampung berizin
-
-
-
-
-
-
-
Penampung berizin
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
21
BML yang diacu Jenis Limbah
Bentuk Fisik
Kapasitas /Satuan Waktu
Sistem Pengelolaan yang digunakan
Cara Kerja Sistem
Kualitas Parameter Kunci No. SK
Kualitas Parameter
Rencana Perbaikan
Kualitas Parameter yang melebihi BML
Cara Kerja Sistem
Jadwal /waktu pelaksanaan
Lokasi Peruntukan Badan Penerima
Tindakan darurat bila system tidak berfungsi
Unit Pelaksana yang bertanggung jawab
C. GAS 1) Ruang produksi I
Gas
Kontinyu selama jam kerja
Ventilasi udara dan Exhaust Fan
Pemakaian masker dan sirkulasi udara
SO2 51,8 g/m3 CO 432 g/m3 NOx 654 g/m3 NH3 857 g/m3 H2S 643 g/m3
SE 01/ Menaker /1997
SO2 5200 g/m3 CO 29000 g/m3 NOx 5600 g/m3 NH317000 g/m3 H2S 14000 g/m3
-
-
-
Dalam Ruang Proses Produksi
Kegiatan produksi dikurangi dan diperbaiki
Bagian Pengelola limbah gas
2) Ruang Produksi II
Gas
Kontinyu selama jam kerja
Ventilasi udara dan Exhaust Fan
Pemakaian masker dan sirkulasi udara
SO2 50,8 g/m3 CO 453 g/m3 NOx 678 g/m3 NH3 876 g/m3 H2S 523 g/m3
SE 01/ Menaker /1997
SO2 5200 g/m3 CO 29000 g/m3 NOx 5600 g/m3 NH317000 g/m3 H2S 14000g/m3
-
-
-
Dalam Ruang Proses Produksi
Kegiatan produksi dikurangi dan diperbaiki
Bagian Pengelola limbah gas
PP No. 41 tahun 1999
SO2 5200 g/m3 CO 29000 g/m3 NOx 5600 g/m3 NH317000 g/m3 H2S 14000g/m3
-
-
-
Di luar ruang produksi
-
Bagian Pengelola limbah gas
Kep. MenLH No. 13 Tahun 1995
NO2 1000g/m3 CO 100 g/m3 SO2 800 g/m3 Partikel 350g/m3 Pb 5 g/m3 Opacity 35 % CH4 35 g/m3
-
-
-
Di luar ruang produksi
Kegiatan produksi dikurangi dan diperbaiki
Bagian Pengelola limbah gas
Depan
Belakang 3
SO2 23,8 g/m3 CO 125 g/m3 NOx 342 g/m3 NH3 432 g/m3 H2S 324 g/m3
3) Luar Ruangan
Gas
Kontinyu selama jam kerja
-
-
SO2 16,7 g/m CO 100 g/m3 NOx 243 g/m3 NH3 342 g/m3 H2S 543 g/m3 Dalam Pabrik
Luar Pabrik
4) Emisi Cerobong
Gas
Kontinyu selama jam kerja
Dialirkan lewat cerobong
Tinggi cerobong 15m di atas atap pabrik
NO2 87,9 g/m3 CO 13,6 g/m3 SO2 6,5 g/m3 Partikel 3,8 g/m3 Pb 1,8 g/m3 Opacity 4,8% CH4 13,9 g/m3
NO2 58,9g/m3 CO 43,9 g/m3 SO2 7,5 g/m3 Partikel 1,8g/m3 Pb 3,1g/m3 Opacity 4,8% CH4 22,9 g/m3
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
22
BML yang diacu Jenis Limbah
Bentuk Fisik
Kapasitas /Satuan Waktu
Sistem Pengelolaan yang digunakan
Cara Kerja Sistem
Kualitas Parameter Kunci No. SK
Kualitas Parameter
Rencana Perbaikan
Kualitas Parameter yang melebihi BML
Cara Kerja Sistem
Jadwal /waktu pelaksanaan
Lokasi Peruntukan Badan Penerima
Tindakan darurat bila system tidak berfungsi
Unit Pelaksana yang bertanggung jawab
C. GAS 1) Ruang produksi I
Gas
Kontinyu selama jam kerja
Ventilasi udara dan Exhaust Fan
Pemakaian masker dan sirkulasi udara
SO2 51,8 g/m3 CO 432 g/m3 NOx 654 g/m3 NH3 857 g/m3 H2S 643 g/m3
SE 01/ Menaker /1997
SO2 5200 g/m3 CO 29000 g/m3 NOx 5600 g/m3 NH317000 g/m3 H2S 14000 g/m3
-
-
-
Dalam Ruang Proses Produksi
Kegiatan produksi dikurangi dan diperbaiki
Bagian Pengelola limbah gas
2) Ruang Produksi II
Gas
Kontinyu selama jam kerja
Ventilasi udara dan Exhaust Fan
Pemakaian masker dan sirkulasi udara
SO2 50,8 g/m3 CO 453 g/m3 NOx 678 g/m3 NH3 876 g/m3 H2S 523 g/m3
SE 01/ Menaker /1997
SO2 5200 g/m3 CO 29000 g/m3 NOx 5600 g/m3 NH317000 g/m3 H2S 14000g/m3
-
-
-
Dalam Ruang Proses Produksi
Kegiatan produksi dikurangi dan diperbaiki
Bagian Pengelola limbah gas
Depan
Belakang
3) Luar Ruangan
Gas
Kontinyu selama jam kerja
-
-
SO2 16,7 g/m3 CO 100 g/m3 NOx 243 g/m3 NH3 342 g/m3 H2S 543 g/m3
SO2 23,8 g/m3 CO 125 g/m3 NOx 342 g/m3 NH3 432 g/m3 H2S 324 g/m3
PP No. 41 tahun 1999
SO2 5200 g/m3 CO 29000 g/m3 NOx 5600 g/m3 NH317000 g/m3 H2S 14000g/m3
-
-
-
Di luar ruang produksi
-
Bagian Pengelola limbah gas
Dalam Pabrik
Luar Pabrik
Gas
Kontinyu selama jam kerja
Dialirkan lewat cerobong
Tinggi cerobong 15m di atas atap pabrik
NO2 87,9 g/m3 CO 13,6 g/m3 SO2 6,5 g/m3 Partikel 3,8 g/m3 Pb 1,8 g/m3 Opacity 4,8% CH4 13,9 g/m3
NO2 58,9g/m3 CO 43,9 g/m3 SO2 7,5 g/m3 Partikel 1,8g/m3 Pb 3,1g/m3 Opacity 4,8% CH4 22,9 g/m3
Kep. MenLH No. 13 Tahun 1995
NO2 1000g/m3 CO 100 g/m3 SO2 800 g/m3 Partikel 350g/m3 Pb 5 g/m3 Opacity 35 % CH4 35 g/m3
-
-
-
Di luar ruang produksi
Kegiatan produksi dikurangi dan diperbaiki
Bagian Pengelola limbah gas
4) Emisi Cerobong
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
Kapasitas /Satuan Waktu
Sistem Pengelolaa n yang digunakan
Partikel Debu
Kontinyu selama jam kerja
2) Ruang produksi II
Partikel debu
3) Luar ruangan
Jenis Limbah
D. DEBU 1)Ruang produksi I
E. KEBISINGA N 1) Dalam ruangan
Bentuk Fisik
BML yang diacu
Kualitas Parameter yang melebihi BML
Rencana Perbaikan
Lokasi Peruntukan Badan Penerima
Tindakan darurat bila system tidak berfungsi
Unit Pelaksana yang bertanggung jawab
Cara Kerja Sistem
Jadwal/ waktu pelaksanaan
-
-
-
Dalam ruang produksi
Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki
Bagian Pengelola limbah gas
10000 g/m3
-
-
-
Dalam ruang produksi
Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki
Bagian Pengelola limbah gas
PP No. 41 tahun 1999
10000 g/m3
-
-
-
Diluar ruang produksi
-
Bagian Pengelola limbah gas
Ruang produksi I : 76,0 dB(A) Ruang produksi II: 70,0 dB(A)
SK Menaker No.51/ 1999
85 dB(A)
-
-
-
Dalam ruang produksi
Bagian Pengelola limbah gas
Penanaman pohon bambu disekitar pabrik
Depan : 68,5 dB (A) Belakang : 65,5 dB(A)
SK MenLH No. 48/II/96
70 dB (A)
-
-
-
Lingkungan sekitar
Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki -
Peralatan diberi pelumas
-
Kep. MenLH No.49 tahun 1996
-
-
-
-
Dalam Ruang Produksi
Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki
Bagian produksi
Cara Kerja Sistem
Kualitas Parameter Kunci
Dust Colector, Scrubber
Dibuat sirkulasi udara dan pemakaian masker
768 g/m3
SE 01/ Menaker /1997
10000 g/m3
Kontinyu selama jam kerja
Dust Colector, Scrubber
Dibuat sirkulasi udara dan pemakaian masker
795 g/m3
SE 01/ Menaker /1997
Partikel debu
Kontinyu selama jam kerja
-
-
Depan: 384 g/m3 Belakang : 412 g/m3
Bising
Kontinyu selama jam kerja
Pengecekan mesin secara berkala
Penggunaan ear plug
Bising
Kontinyu selama jam kerja
-
Getaran mesin
Kontinyu selama jam kerja
Pemberian pelumas
2)Luar ruangan
F. GETAR Dalam ruang produksi
22
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
No. SK
Kualitas Parameter
Bagian Pengelola limbah gas
23
Kapasitas /Satuan Waktu
Sistem Pengelolaa n yang digunakan
Partikel Debu
Kontinyu selama jam kerja
2) Ruang produksi II
Partikel debu
3) Luar ruangan
Jenis Limbah
D. DEBU 1)Ruang produksi I
E. KEBISINGA N 1) Dalam ruangan
Bentuk Fisik
Kualitas Parameter yang melebihi BML
Rencana Perbaikan
Lokasi Peruntukan Badan Penerima
Tindakan darurat bila system tidak berfungsi
Unit Pelaksana yang bertanggung jawab
Cara Kerja Sistem
Jadwal/ waktu pelaksanaan
-
-
-
Dalam ruang produksi
Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki
Bagian Pengelola limbah gas
10000 g/m3
-
-
-
Dalam ruang produksi
Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki
Bagian Pengelola limbah gas
PP No. 41 tahun 1999
10000 g/m3
-
-
-
Diluar ruang produksi
-
Bagian Pengelola limbah gas
Ruang produksi I : 76,0 dB(A) Ruang produksi II: 70,0 dB(A)
SK Menaker No.51/ 1999
85 dB(A)
-
-
-
Dalam ruang produksi
Bagian Pengelola limbah gas
Penanaman pohon bambu disekitar pabrik
Depan : 68,5 dB (A) Belakang : 65,5 dB(A)
SK MenLH No. 48/II/96
70 dB (A)
-
-
-
Lingkungan sekitar
Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki -
Peralatan diberi pelumas
-
Kep. MenLH No.49 tahun 1996
-
-
-
-
Dalam Ruang Produksi
Kegiatan produksi dikurangi dan segera diperbaiki
Bagian produksi
Kualitas Parameter Kunci
Dust Colector, Scrubber
Dibuat sirkulasi udara dan pemakaian masker
768 g/m3
SE 01/ Menaker /1997
10000 g/m3
Kontinyu selama jam kerja
Dust Colector, Scrubber
Dibuat sirkulasi udara dan pemakaian masker
795 g/m3
SE 01/ Menaker /1997
Partikel debu
Kontinyu selama jam kerja
-
-
Depan: 384 g/m3 Belakang : 412 g/m3
Bising
Kontinyu selama jam kerja
Pengecekan mesin secara berkala
Penggunaan ear plug
Bising
Kontinyu selama jam kerja
-
Getaran mesin
Kontinyu selama jam kerja
Pemberian pelumas
2)Luar ruangan
F. GETAR Dalam ruang produksi
BML yang diacu Cara Kerja Sistem
No. SK
Kualitas Parameter
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
Bagian Pengelola limbah gas
23
2. UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PABRIK & KARYAWAN UPAYA PENGELOLAAN
ADA/TIDAK
KETERANGAN
LINGKUNGAN PABRIK
1. Apakah kegiatan industri Saudara dilengkapi dengan pagar pengaman terhadap lingkungan sekitar
Ada
2. Apakah kegiatan industri Saudara mengikuti ketentuan Building coveraged yang ditetapkan oleh Pemda setempat
Tidak
Pagar tembok sepanjang 140 m disamping, pagar tralis sepanjang 100 m didepan dan dibelakang pabrik dengan ketinggian 2,0 m
Lahan tertutup : terbuka = 77 : 23 Oleh karena itu dibuat sumur resapan
3. Berapa garis sempadan bangunan : a. Depan (terhadap bahu jalan) b. Samping (batas kiri & kanan ) c. Belakang
Ada
5m Kanan 5 m dan Kiri 5 m 3m
4. Apakah pabrik Saudara menggunakan Sistem Tata Hijau (landscape) sebagai pembatas dengan kegiatan sekitar
Ada
Penghijauan dilakukan didaerah luar pabrik dengan menanam pohon peneduh dan tanaman hias
5. Apakah terdapat sarana parkir khusus dalam areal pabrik Saudara
Ada
Lahan diaspal bersatu dengan halaman gudang dan pabrik dengan luas 210 m2
2. UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PABRIK & KARYAWAN UPAYA PENGELOLAAN
ADA/TIDAK
KETERANGAN
LINGKUNGAN PABRIK
1. Apakah kegiatan industri Saudara dilengkapi dengan pagar pengaman terhadap lingkungan sekitar
Ada
2. Apakah kegiatan industri Saudara mengikuti ketentuan Building coveraged yang ditetapkan oleh Pemda setempat
Tidak
Pagar tembok sepanjang 140 m disamping, pagar tralis sepanjang 100 m didepan dan dibelakang pabrik dengan ketinggian 2,0 m
Lahan tertutup : terbuka = 77 : 23 Oleh karena itu dibuat sumur resapan
3. Berapa garis sempadan bangunan : a. Depan (terhadap bahu jalan) b. Samping (batas kiri & kanan ) c. Belakang
Ada
5m Kanan 5 m dan Kiri 5 m 3m
4. Apakah pabrik Saudara menggunakan Sistem Tata Hijau (landscape) sebagai pembatas dengan kegiatan sekitar
Ada
Penghijauan dilakukan didaerah luar pabrik dengan menanam pohon peneduh dan tanaman hias
5. Apakah terdapat sarana parkir khusus dalam areal pabrik Saudara
Ada
Lahan diaspal bersatu dengan halaman gudang dan pabrik dengan luas 210 m2
6. Apakah terdapat saran tempat bongkar & muat dalam areal pabrik Saudara
Ada
Terdapat sarana bongkar bahan baku yang terletak di depan gudang bahan baku, tempat muat produk di sebelah gudang produk dan bongkar muat limbah dibelakang pabrik
7. Apakah terdapat sistem saluran air hujan/saluran domestik pada areal pabrik Saudara
Ada
Berupa semi saluran terbuka (kedalaman =1,5 m ; lebar = 1,0 m)
8. Apakah terdapat sistem saluran air limbah pada areal pabrik Saudara
Ada
Berupa saluran tertutup untuk limbah produksi menuju IPAL pabrik
9. Apakah terdapat tempat khusus sebagai kantin untuk karyawan/buruh di lingkungan pabrik Saudara
Ada
Untuk makan siang karyawan tersedia ruang makan didalam ruangan yang berkapasitas untuk menampung 50% jumlah karyawan
10. Apakah bangunan pabrik Saudara dilengkapi dengan sistem ventilasi
Ada
Diruang produksi dilengkapi ventilasi dan Exhaust Fan sedangkan di ruang kantor dilengkapi dengan AC
11. Apakah bangunan pabrik Saudara dilengkapi dengan fasilitas sistem pemadam kebakaran
Ada
Tabung pemadam kebakaran tersebut diletakkan di ruangan-ruangan pabrik, kantor dll. Selain itu ada 3 hidran diletakkan ditempat yang mudah dicapai
BANGUNAN PABRIK
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
24
12. Apakah pabrik Saudara dilengkapi dengan fasilitas MCK untuk karyawan
Ada
MCK tersebar di setiap gedung sebanyak 20 unit.
13. Apakah pabrik Saudara dilengkapi dengan sistem efisiensi penggunaan air (misal, sistem daur ulang).
Ada
Kran yang digunakan otomatis
14. Apakah pabrik Saudara dilengkapi dengan sistem efisiensi penggunaan energi
Ada
Dilaksanakan sistem efisiensi penggunaan energi dengan cara AC dinyalakan jika ruangan diisi, lampu diluar gedung menggunakan detektor
15. Apakah industri Saudara mempunyai sistem pengangkutan karyawan / buruh
Ada
Angkutan karyawan dengan menggunakan bus setiap hari untuk karyawan perempuan pada shift malam
16. Apakah kesehatan karyawan/buruh senantiasa dilakukakan pengujian secara berkala
Ada
Kesehatan karyawan diperiksa satu tahun sekali dan operator biasa 6 bulan sekali
KARYAWAN DAN BURUH
17. Apakah perusahaan Saudara menyediakan perumahan untuk karyawan
Tidak
Kebutuhan perumahan disediakan sendiri oleh karyawan pabrik
18. Apakah perusahaan Saudara menjalankan program K-3
Ada
Melengkapi peralatan untuk keselamatan kerja karyawan seperti helmet, kacamata pelindung, sarung tangan, masker dan ear plug sesuai prosedur P2K3 serta diadakan pelatihan K-3
19. Apakah perusahaan Saudara melaksanakan program- program kemasyarakatan dilingkungan pabrik Saudara
Ada
Program kemasyarakatan ini dilaksanakan secara tidak langsung, bekerja sama dengan kawasan
20. Apakah ada kerjasama antara perusahaan Saudara dengan instansi lain dalam melakukan pengelolaan limbah/cemaran
Ada
Pengelolaan limbah/cemaran dilakukan oleh pengelola pabrik yang bekerja sama dengan pengumpul berizin
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
25
VI. UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
1. PEMANTAUAN LIMBAH DAN CEMARAN
Jenis Limbah
Bentuk Fisik
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Tolak Ukur
Kualitas Parameter Kunci
Lokasi Pemantauan
Cara/ Teknik Pemantauan
Periode Pemantauan
Unit Pelaksana yang bertanggung jawab
A. PADAT 1) Kemasan bahan baku dan bahan penolong
-
Karung kertas Karung Plastik Potongan karton Drum
Gudang bahan baku
Mengganggu nilai estetika dan pencemaran tanah
Bersih dari ceceran bahan baku
Tidak ada penumpukan limbah padat di gudang
Gudang
Visual (jika kuantitasnya melebihi tempat penampungan)
1 (satu) minggu sekali
Bagian Pengelola Limbah Padat
2) Sisa Bahan Baku
-
Potongan Plastik Potongan karet Kain Majun Gunting bekas Sarung tangan bekas
Ruang produksi
Mengganggu nilai estetika dan pencemaran tanah
Bersih dari ceceran dan tidak ada penumpukan
Tidak ada penumpukan limbah padat di gudang
Gudang
Visual (jika kuantitasnya melebihi tempat penampungan)
1 (satu) minggu sekali
Bagian Pengelola Limbah Padat
3) Limbah Domestik
- Kertas - Sisa makanan - Sampah taman
Ruang kerja Kantin Taman
Mengganggu nilai estetika dan bau
Bersih dari ceceran dan tidak ada penumpukan
Tidak ada penumpukan dan bebas ceceran limbah
Bak penampung sampah
Visual (jika kuantitasnya melebihi tempat penampungan)
Setiap hari
Cleaning Service
pH 6,0 – 9,0 BOD 150 ppm COD 300 ppm NH3 10 ppm TSS 150 ppm (SK Gub. Jabar No.6 /1999) -
IPAL pabrik pada inlet dan outlet
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Pengelola Limbah Cair
Visual (jika kuantitasnya melebihi tempat penampungan)
6 bulan sekali
Bagian Pengelola Limbah Cair
Inlet
Outlet
B. CAIR 1) Limbah Produksi dan Limbah Domestik
Cair
- Ruang produksi - Kantin - MC - Musholla
Mengurangi kualitas air permukaan
pH 8,2 TSS 170 mg/L BOD 170 mg/L COD 437 mg/L NH3 25 mg/L
pH 7,3 TSS 80 mg/L BOD 28 mg/L COD 152 mg/L NH3 5 mg/L
2) Oli
Cair
Proses produksi
Mengurangi kualitas air
-
-
Gudang
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
26
Bentuk Fisik
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Kualitas Parameter Kunci
Tolak Ukur
1) Ruang produksi I
Gas
Ruang Produksi
Mengganggu pernafasan
SO2 51,8 g/m3 CO 432 g/m3 NOx 654 g/m3 NH3 857 g/m3 H2S 643 g/m3
2) Ruang produksi II
Gas
Ruang Produksi
Mengganggu pernafasan
SO2 50,8 g/m3 CO 453 g/m3 NOx 678 g/m3 NH3 876 g/m3 H2S 523 g/m3
Jenis Limbah
Lokasi Pemantauan
Cara/ Teknik Pemantauan
Periode Pemantauan
Unit Pelaksana yang bertanggung jawab
SO2 5200 g/m3 CO 29000 g/m3 NOx 5600 g/m3 NH317000 g/m3 H2S 14000 g/m3 (SE 01/ Menaker/1997)
Ruang produksi
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Pengelola limbah gas
SO2 5200 g/m3 CO 29000 g/m3 NOx 5600 g/m3 NH317000 g/m3 H2S 14000pg/m3 (SE 01/ Menaker/1997)
Ruang produksi
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Pengelola limbah gas
Pekarangan
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Pengelola limbah gas
Di luar ruang produksi
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Pengelola limbah gas
C. GAS
3) Luar Ruangan
4)Emisi Cerobong
Gas
Gas
Luar Ruang Produksi
Luar Ruang Produksi
Mengganggu pernafasan
Mengganggu pernafasan
Depan
Belakang
SO2 16,7 g/m3 CO 100 g/m3 NOx 243 g/m3 NH3 342 g/m3 H2S 543 g/m3
SO2 23,8 g/m3 CO 125 g/m3 NOx 342 g/m3 NH3 432 g/m3 H2S 324 g/m3
Dalam Pabrik
Luar Pabrik
SO2 5200 g/m3 CO 29000 g/m3 3 NOx 5600 g/m NH317000 g/m3 H2S 14000g/m3 (PP No. 41 tahun 1999)
NO2 87,9 g/m3 CO 13,6 g/m3 SO2 6,5 g/m3 3 Partikel 3,8 g/m Pb 1,8 g/m3 Opacity 4,8% CH4 13,9 g/m3
NO2 58,9g/m3 CO 43,9 g/m3 SO2 7,5 g/m3 3 Partikel 1,8g/m Pb 3,1g/m3 Opacity 4,8% CH4 22,9 g/m3
NO2 1000g/m3 CO 100 g/m3 SO2 800 g/m3 Partikel 350g/m3 Pb 5 g/m3 Opacity 35 % CH4 35 g/m3
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
(Kep. MenLH No. 13 Tahun 1995)
27
Bentuk Fisik
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Kualitas Parameter Kunci
Tolak Ukur
1) Ruang produksi I
Gas
Ruang Produksi
Mengganggu pernafasan
SO2 51,8 g/m3 CO 432 g/m3 NOx 654 g/m3 NH3 857 g/m3 H2S 643 g/m3
2) Ruang produksi II
Gas
Ruang Produksi
Mengganggu pernafasan
SO2 50,8 g/m3 CO 453 g/m3 NOx 678 g/m3 NH3 876 g/m3 H2S 523 g/m3
Jenis Limbah
Lokasi Pemantauan
Cara/ Teknik Pemantauan
Periode Pemantauan
Unit Pelaksana yang bertanggung jawab
SO2 5200 g/m3 CO 29000 g/m3 NOx 5600 g/m3 NH317000 g/m3 H2S 14000 g/m3 (SE 01/ Menaker/1997)
Ruang produksi
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Pengelola limbah gas
SO2 5200 g/m3 CO 29000 g/m3 NOx 5600 g/m3 NH317000 g/m3 H2S 14000pg/m3 (SE 01/ Menaker/1997)
Ruang produksi
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Pengelola limbah gas
Pekarangan
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Pengelola limbah gas
Di luar ruang produksi
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Pengelola limbah gas
C. GAS
3) Luar Ruangan
4)Emisi Cerobong
Gas
Luar Ruang Produksi
Gas
Luar Ruang Produksi
Mengganggu pernafasan
Mengganggu pernafasan
Depan
Belakang
SO2 16,7 g/m3 CO 100 g/m3 NOx 243 g/m3 NH3 342 g/m3 H2S 543 g/m3
SO2 23,8 g/m3 CO 125 g/m3 NOx 342 g/m3 NH3 432 g/m3 H2S 324 g/m3
Dalam Pabrik
Luar Pabrik
SO2 5200 g/m3 CO 29000 g/m3 3 NOx 5600 g/m NH317000 g/m3 H2S 14000g/m3 (PP No. 41 tahun 1999)
NO2 87,9 g/m3 CO 13,6 g/m3 SO2 6,5 g/m3 3 Partikel 3,8 g/m Pb 1,8 g/m3 Opacity 4,8% CH4 13,9 g/m3
NO2 58,9g/m3 CO 43,9 g/m3 SO2 7,5 g/m3 3 Partikel 1,8g/m Pb 3,1g/m3 Opacity 4,8% CH4 22,9 g/m3
NO2 1000g/m3 CO 100 g/m3 SO2 800 g/m3 Partikel 350g/m3 Pb 5 g/m3 Opacity 35 % CH4 35 g/m3 (Kep. MenLH No. 13 Tahun 1995)
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
27
Bentuk Fisik
Sumber Dampak
1) Ruang produksi I
Debu
Ruang Produksi
Mengganggu saluran pernafasan
768 g/m3
2) Ruang produksi II
Debu
Ruang Produksi
Mengganggu saluran pernafasan
3) Luar ruangan
Debu
Luar Ruang Produksi
1) Dal am ruangan
Bising
2) Luar ruangan
Jenis Limbah
Lokasi Pemantauan
Cara/ Teknik Pemantauan
Periode Pemantauan
Unit Pelaksana yang bertanggung jawab
10000 g/m3 (SE 01/ Menaker/1997)
Ruang produksi
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Produksi
795 g/m3
10000 g/m3 (SE 01/ Menaker/1997)
Ruang produksi
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Produksi
Mengganggu saluran pernafasan
Depan : 384 g/m3 Belakang : 412 g/m3
10000 g/m3 (PP No. 41/1999)
Depan dan belakang pabrik
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Produksi
Ruang Produksi
Mengganggu konsentrasi dan pendengaran
Ruang Produksi I : 76,0 dB (A) Ruang Produksi II : 70,0 dB(A)
85,0 dB (A) SK Menaker No.51/ 1999
Ruang produksi
Pengukuran Langsung dengan Sound Level Meter
2 bulan sekali
Bagian Produksi
Bising
Luar Ruang Produksi
Mengganggu konsentrasi dan pendengaran
Depan : 68,5 dB (A) Belakang : 65,5 dB (A)
70,0 dB (A) SK Men-LH No. 48/II/1996
Depan dan belakang pabrik
Pengukuran Langsung dengan Sound Level Meter
2 bulan sekali
Bagian Produksi
Getaran mesin
Proses Produksi
Mengganggu konsentrasi
-
Kep. MenLH No.49 tahun 1996
Ruang produksi
Pengukuran langsung di Ruang Produksi
6 bulan sekali
Bagian Produksi
Jenis Dampak
Kualitas Parameter Kunci
Tolak Ukur
D. DEBU
E. KEBISINGAN
G. GETAR Dalam ruang produksi
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
28
Bentuk Fisik
Sumber Dampak
1) Ruang produksi I
Debu
Ruang Produksi
Mengganggu saluran pernafasan
768 g/m3
2) Ruang produksi II
Debu
Ruang Produksi
Mengganggu saluran pernafasan
3) Luar ruangan
Debu
Luar Ruang Produksi
1) Dal am ruangan
Bising
2) Luar ruangan
Jenis Limbah
Lokasi Pemantauan
Cara/ Teknik Pemantauan
Periode Pemantauan
Unit Pelaksana yang bertanggung jawab
10000 g/m3 (SE 01/ Menaker/1997)
Ruang produksi
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Produksi
795 g/m3
10000 g/m3 (SE 01/ Menaker/1997)
Ruang produksi
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Produksi
Mengganggu saluran pernafasan
Depan : 384 g/m3 Belakang : 412 g/m3
10000 g/m3 (PP No. 41/1999)
Depan dan belakang pabrik
Uji analisis laboratorium
6 bulan sekali
Bagian Produksi
Ruang Produksi
Mengganggu konsentrasi dan pendengaran
Ruang Produksi I : 76,0 dB (A) Ruang Produksi II : 70,0 dB(A)
85,0 dB (A) SK Menaker No.51/ 1999
Ruang produksi
Pengukuran Langsung dengan Sound Level Meter
2 bulan sekali
Bagian Produksi
Bising
Luar Ruang Produksi
Mengganggu konsentrasi dan pendengaran
Depan : 68,5 dB (A) Belakang : 65,5 dB (A)
70,0 dB (A) SK Men-LH No. 48/II/1996
Depan dan belakang pabrik
Pengukuran Langsung dengan Sound Level Meter
2 bulan sekali
Bagian Produksi
Getaran mesin
Proses Produksi
Mengganggu konsentrasi
-
Kep. MenLH No.49 tahun 1996
Ruang produksi
Pengukuran langsung di Ruang Produksi
6 bulan sekali
Bagian Produksi
Jenis Dampak
Kualitas Parameter Kunci
Tolak Ukur
D. DEBU
E. KEBISINGAN
G. GETAR Dalam ruang produksi
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
28
2. PEMANTAUAN LINGKUNGAN PABRIK DAN KARYAWAN KOMPONEN YANG DIPANTAU
ASPEK YANG DIPANTAU
CARA MEMANTAU
FREKUENSI PEMANTAUAN
PELAKSANA PEMANTAUAN
1. BAHAN BAKU
Kondisi fisik, kuantitas, kebersihan bahan baku dan penolong
visual
Setiap penerimaan barang
Bagian Produksi
Agar hasil yang direncanakan terjaga kualitas
Kinerja peralatan/mesin dan pelumasan mesin
Visual ,
Bergantung pada spesifikasi alat
Bagian Produksi
Mengurangi resiko rusak yang berlanjut, menjaga efisiensi proses dan mutu barang
& PENOLONG
2. PERALATAN PRODUKSI
3. SALURAN AIR HUJAN
4. SALURAN
pengecekan kondisi alat
KEGUNAAN
Kondisi kebersihan saluran/ aliran kebocoran
Langsung dan rutin
Musim hujan lebih sering
Satpam
Menjaga kebersihan, mencegah banjir, bau dan pencemaran air
Kondisi
Langsung dan
Musim hujan
Satpam
Menjaga
2. PEMANTAUAN LINGKUNGAN PABRIK DAN KARYAWAN KOMPONEN YANG DIPANTAU
ASPEK YANG DIPANTAU
CARA MEMANTAU
FREKUENSI PEMANTAUAN
PELAKSANA PEMANTAUAN
1. BAHAN BAKU
Kondisi fisik, kuantitas, kebersihan bahan baku dan penolong
visual
Setiap penerimaan barang
Bagian Produksi
Agar hasil yang direncanakan terjaga kualitas
Kinerja peralatan/mesin dan pelumasan mesin
Visual ,
Bergantung pada spesifikasi alat
Bagian Produksi
Mengurangi resiko rusak yang berlanjut, menjaga efisiensi proses dan mutu barang
& PENOLONG
2. PERALATAN PRODUKSI
3. SALURAN AIR HUJAN
4. SALURAN DOMESTIK
5. FASILITAS PEMADAM KEBAKARAN
pengecekan kondisi alat
KEGUNAAN
Kondisi kebersihan saluran/ aliran kebocoran
Langsung dan rutin
Musim hujan lebih sering
Satpam
Menjaga kebersihan, mencegah banjir, bau dan pencemaran air
Kondisi kebersihan saluran/ kelancaran aliran kebocoran
Langsung dan rutin
Musim hujan lebih sering
Satpam
Menjaga kebersihan, mencegah banjir, bau dan pencemaran air
Kondisi dan kadaluarsa tabung pemadam kebakaran
Lihat label dan cara penempatan APAR dan hidran
sekali sebulan
Bagian K3
Agar tabung dan hidran siap pakai
Efisiensi energi untuk proses produksi
Catatan penggunaan energi dan bahan bakar
Setiap proses produksi
Bagian engineering
Penggunaan energi seefisien mungkin
Kondisi fisik/kesehatan karyawan
Check up
sekali setahun untuk karyawan biasa dan 6 bulan sekali untuk operator
Bagian K3 bekerja sama dengan klinik
Produktifitas karyawan tetap baik
Serta kondisi hidran, tekanan air 6. SISTEM EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI
7. KESEHATAN KARYAWAN/ BURUH
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
29
VII.
PELAPORAN
Berbagai hasil pemantauan seperti yang dilakukan dalam Bagian VI diwajibkan untuk dilaporkan kepada instansi terkait dengan ketentuan sebagai berikut :
a. PELAPORAN DITUJUKAN KEPADA INSTANSI Kepala Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan Kab. Bekasi tembusan kepada : - PUSKAJI SDWLH-BPPIP Depperin - Ditjen ILMEA Depperin - BPLHD Jawa Barat - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bekasi - Pengelola Kawasan Industri JABABEKA
b.
MATERI LAPORAN 1.
Surat Pengantar yang ditandatangani penanggung jawab UKL & UPL
2.
Gambar Lay Out/pabrik yang dapat menunjukan lokasi pemantauan & pengelolaan yang dilakukan.
3.
Isian dari Bagian VII Form UKL & UPL.
4.
Data-data hasil pemantauan yang dicatat selama 6 bulan untuk melaksanakan pengisian Bagian VII Form UKL & UPL
c.
FREKUENSI WAKTU PELAPORAN Laporan disampaikan setiap 6 bulan sekali yaitu pada bulan Juni dan Desember
Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
30
VIII. PERNYATAAN PELAKSANAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Ir. Joko Susilo
Jabatan
: Manajer Pengelola Limbah
Alamat
: Jl. Jababeka blok K no. C7 desa Harja Mekar kec. Cikarang, kab. Bekasi, Jawa Barat
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama : Nama Perusahaan Jenis kegiatan/usaha
: PT. Yasufuku Indonesia :Produksi Barang Karet Plastik/Campuran Karet dan Plastik Untuk Komponen Kandaraan Bermotor
Lokasi Pabrik
: Jl. Jababeka blok K no. C7 desa Harja Mekar kec. Cikarang, kab.Bekasi, Jawa Barat
Telepon/Faksimile
: (021) 8084050 / (021) 80830335
dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : 1. Dalam menyusun dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) atas kegiatan usaha tersebut di atas, kami telah mengacu kepada peraturan yang berlaku dan memperhatikan arahan dari instansi Pembina teknis; 2. Kami berjanji untuk mentaati, melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dari kegiatan dimaksud; 3. Perusahaan kami bersedia untuk dipantau dampak lingkungannya oleh instansi yang berwenang dari kegiatan dimaksud; 4. Apabila kami lalai untuk melaksanakan kegiatan Pengelolaan Lingkungan sebagaimana tercantum dalam Dokumen UKL/UPL ini, kami bersedia menghentikan kegiatan operasional pabrik dan apabila terjadi kasus pencemaran yang disebabkan oleh kegiatan kami yang belum termasuk dalam Dokumen UKL/UPL ini, kami bersedia untuk bertanggungjawab sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5. Hasil pelaksanaan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan seperti yang telah diuraikan dalam Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) akan dilaporkan kepada Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi dan ditembuskan kepada Dokumen UKL-UPL PT.YASUFUKU INDONESIA
31