Kemasan
:
Dry syrup 125 mg/5 ml x 60 ml.
Dosis
:
Dewasa & anak-anak dengan berat badan 20 kg atau lebih : 250-500 mg
tiap 8 jam. Anak-anak dengan berat badan lebih dari 8 kg : 125-250 mg tiap 8 jam. Tifoid & paratifoid
:
-
Dewasa
:
4
gram/hari
dalam
dosis
terbagi
selama
14-21
hari.
- Anak-anak : 100 mg/kg berat badan/hari dalam dosis terbagi selama 14-21 hari. Pembawa tifoid/tifus : 3-4 gram/hari dalam dosis terbagi minimum selama 1 bulan. Gonore : 3 gram amoksan + 1 gram probenesid sebagai dosis tunggal. Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi : dosis tunggal sebesar 3 gram. Sifilis : 250 mg tiap 6 jam selama 4 minggu sampai dengan 5 bulan. Infeksi saluran pernafasan bagian bawah yang berat atau berulang : 2 kali sehari 3 gram. Abses gigi : 2 kali sehari 3 gram dengan jarak pemberian 8 jam. Otitis media pada pasien dewasa dan anak berusia 3-10 tahun : 2 kali sehari 750 mg selama 2 hari. Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak. Pabrik
:
Sanbe.
IV. STUDI PRAFORMULASI BAHAN AKTIF
4.1 Pemilihan Bahan Aktif Tabel 1. Hasil Studi Pustaka Bahan Aktif N O
Bahan Aktif
Efek Utama
Penicillin antibacterial 1
Amoxicillin Tryhidrate
(British Pharmacopo iea, 2009 : 361)
Efek Samping
Karakteristik
Karakteristik
Fisik
Kimia
-Kombinasi
- Kelarutan
-Stabil pada
dengan
Sukar larut
pH 3,5 – 5,5
clavunanic
dalam air dan
(Martindale,
acid dapat
metanol; tidak
36 Ed. :
menyebabkan
larut dalam
202)
Hepatitis dan
benzena,
- pKa
cholestatic
dalam karbon
( strongest
jaundice.
tetraklorida
acidic) 3,23
- Erythema
dan dalam
( strongest
Sifat Lain
th
-
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat merancang dan membuat suatu sediaan homogen yang memenuhi semua spesifikasi mutu yaitu aman, efektif, stabil ( secara fisika, kimia, mikrobiologi, farmakologi dan toksikologi) dan dapat diterima oleh konsumen. Mahasiswa dapat membuat obat berkualitas tinggi untuk antibiotik sehingga dapat memperringan dan menyembuhkan infeksi.
II. DASAR TEORI
Antibiotik adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dalam konsentrasi kecil dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme lain secara selektif. Antibiotika
berbeda
dengan
antimikroba,
antibiotika
dapat
digunakan
sebagai
antimikroba, sedangkan antimikroba tidak dapat digunakan sebagai antibiotika.
Tinjauan Amoxicillin
Amoxicillin merupakan antibiotika yang paling dikenal di seluruh dunia. Obat yang mempunyai nama generik Amoxicillin ini mempunyai nama paten yang jumlahnya mencapai ratusan buah seperti Penmox, Intermoxyl, Ospamox, Amoxsan, Hufanoxyl, Yusimox. Amoxicillin adalah antibiotika yang termasuk ke dalam golongan penisilin. Obat lain yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain Ampicillin, Piperacillin, Ticarcillin, dan lain lain. a. Nama Bahan Obat
:
Amoxicillin
b. Struktur Kimia
:
C6H19 N3O5S
c. Berat Molekul
:
Anhidrat 365,40 Trihidrat 419,45
d. Fungsi
:
Antibiotik
e. Pemerian
:
Serbuk hablur, putih ; praktis tidak berbau
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat merancang dan membuat suatu sediaan homogen yang memenuhi semua spesifikasi mutu yaitu aman, efektif, stabil ( secara fisika, kimia, mikrobiologi, farmakologi dan toksikologi) dan dapat diterima oleh konsumen. Mahasiswa dapat membuat obat berkualitas tinggi untuk antibiotik sehingga dapat memperringan dan menyembuhkan infeksi.
II. DASAR TEORI
Antibiotik adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dalam konsentrasi kecil dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme lain secara selektif. Antibiotika
berbeda
dengan
antimikroba,
antibiotika
dapat
digunakan
sebagai
antimikroba, sedangkan antimikroba tidak dapat digunakan sebagai antibiotika.
Tinjauan Amoxicillin
Amoxicillin merupakan antibiotika yang paling dikenal di seluruh dunia. Obat yang mempunyai nama generik Amoxicillin ini mempunyai nama paten yang jumlahnya mencapai ratusan buah seperti Penmox, Intermoxyl, Ospamox, Amoxsan, Hufanoxyl, Yusimox. Amoxicillin adalah antibiotika yang termasuk ke dalam golongan penisilin. Obat lain yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain Ampicillin, Piperacillin, Ticarcillin, dan lain lain. a. Nama Bahan Obat
:
Amoxicillin
b. Struktur Kimia
:
C6H19 N3O5S
c. Berat Molekul
:
Anhidrat 365,40 Trihidrat 419,45
d. Fungsi
:
Antibiotik
e. Pemerian
:
Serbuk hablur, putih ; praktis tidak berbau
f. Kelarutan
:
Sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut dalam benzena, dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform
g. Stabilitas
:
Stabilitas terhadap suhu yaitu terurai pada suhu 30-35˚C. 30-35˚C. Tidak stabil terhadap paparan cahaya. Stabilitas terhadap air sekitar 11,5-14,5 %. (Wiryatni, 2010 hal. 6-7); USP hal. 1764)
h. Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu kamar yang terkendali (Anonim, FI IV hal.96)
i.
Dosis
:
250 – 500 mg setiap 8 jam atau 500-875 mg mg 2 kali sehari. (Siswandono, Kimia Medisinal Edisi I, hal. 124)
j.
Kemurnian
:
Amoksisilin mengandung tidak kurang dari 90,0 %
C6H19 N3O5S, dihitung terhadap zat anhidrat. Mempunyai potensi setara dengan tidak kurang dari 900 μg dan tidak lebih dari 1050 μg per mg C 6H19 N3O5S dihitung terhadap zat anhidrat. (Anonim, FI IV hal. 95 ) k. pH
:
Stabil antara 3,5 dan 6,0 ; dilakukan penetapan
menggunakan larutan 2 mg/ml. pH untuk bentuk suspensi oral stabil antara 5,0 dan 7,5 ; dalam suspensi yang disiapkan seperti pada etiket. (Anonim, FI IV hal. 96,99) 96 ,99) l.
Kajian Farmakologis :
Amoksisilin adalah antibiotik dengan spektrum luas,
digunakan untuk pengobatan yaitu untuk infeksi pada saluran napas, saluran empedu, dan saluran seni, gonorhu, gastroenteris, meningitis dan infeksi karena Salmonella thypi thypi seperti demam tipoid. Amoxicillin adalah turunan penisilin yang tahan asam tetapi tidak tahan terhadap penisilinase. Amoksisilin aktif melawan bakteri gram positif yang tidak menghasilkan β-laktamase dan aktif melawan bakteri gram negatif karena obat tersebut dapat menembus pori – – pori dalam membran fosfolipid luar. Untuk pemberian oral, amoksisilin merupakan obat pilihan karena di absorbsi lebih baik dari pada ampisilin, yang seharusnya diberikan secara parenteral. Amoksisilin diabsorpsi dengan cepat dan baik pada saluran pencernaan, tidak tergantung adanya makanan. Amoksisilin terutama diekskresikan dalam bentuk tidak berubah di dalam urin. Ekskresi Amoksisilin dihambat saat pemberian bersamaan dengan probenesid sehingga memperpanjang efek terapi. (Siswandono, Kimia Medisinal Edisi I, hal. 333)
m. Kemurnian Amoksisilin untuk Suspensi Oral : Amoksisilin untuk suspensi oral mengandung tidak kurang dari 90,0 % dan tidak lebih dari 120 % C6H19 N3O5S dari jumlah yang tertera pada etiket. Mengandung satu atau lebih dapar, pewarna, pengaroma, pengawet, penstabil, pemanis, dan pensuspensi yang sesuai. (Anonim, FI IV hal.99) n. Mekanisme Kerja
:
1) Obat bergabung dengan penicillin binding protein (PBPs) pada kuman 2) Terjadi hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses transpeptidasi antar rantai peptidoglikan terganggu. 3) Terjadi aktivasi enzim proteolitik pada dinding usus. Derivat hidroksi dengn aktivitas sama dengan ampisilin. Tetapi resorpsinya lebih lengkap (Ca 80%) dan pesat dengan kadar darah 2x lipat. PP dan t½ nya lebih kurang sama, tetapi difusinya ke jaringan dan cairan tubuh lebih baik, antara lain ke dalam air liur pasien bronchitis kronis. Begitu pula kadar bentuk aktifnya dalam kemih jauh lebih tinggi daripada ampisilin (Ca 70%) sehingga lebih layak digunakan pada infeksi saluran kemih. o. Efek Samping
:
Gangguan lambung usus (diare, mual, muntah) dan rash yang jarang terjadi.
p. Interaksi
:
Lama
kerja
diperpanjang
oleh
obat-obat
encok
probenisid dan sulfinpirazon, juga asetosal dan indometasin. Efek amoksisilin (golongan
penicillin)
dikurangi
oleh
antibiotika
bakteriostatis
(tetrasiklin,
chloramphenicol, makrolida). Amoksisilin (golongan penicillin) dianggap aman bagi wanita hamil dan menyusui, walau dalam jumlah kecil terdapat dalam darah janin dan air susu ibu. Untuk menjaga khasiat obat maka harus diperhatikan cara penyimpanan. Amoksisilin disimpan dalam suhu kamar yaitu antara 20-25˚C. Untuk sirup kering yang telah dicampur dengan air sebaiknya tidak digunakan lagi setelah 14 hari atau 2 minggu.
Tinjauan Sirup Kering (Dry Sirup)
Dry syrup atau sirup kering atau suspensi kering merupakan preparat serbuk kering dimasudkan untuk disuspensikan dalam cairan, yang dengan penggojokan tertera cairan pembawa (biasanya air murni) menghasilkan bentuk suspensi yang cocok untuk diberikan (Ansel, hal. 354). Selain itu sirup kering adalah suatu campuran padat baik dalam bentuk serbuk atau granul yang ditambahkan air pada saat akan digunakan. Sediaan tersebut dibuat pada umumnya untuk bahan obat yang tidak stabil dan bahan pensuspensi. Komposisi suspensi sirup kering biasanya terdiri dari bahan pensuspensi, pembasah, pemanis, pengawet, penambah rasa / aroma buffer dan zat warna. Bahan aktif untuk suspense kering tidak tahan lama di dalam air (± 2 minggu). Sediaan ini lebih menguntungkan dalam hal pengiriman dari pada suspense konvesional, karena ia lebih tahan terhadap perubahan temperature. Karakteristik Dry Sirup, antara lain : a. Campuran serbuk harus homogen b. Rekonstitusi, artinya mudah dan cepat terdispersi dalam pembaw a c. Redispersi dan penuangannya mudah d. Acceptable baik bentuk, bau, maupun rasa.
Untuk mendapatkan karakteristik yang diinginkan maka dipilih agen dispersing yang cepat terdispersi. Suspending agent yang cocok dengan dry syrup antara lain : Acacia, CMC-Na, Microcrystalline cellulose with CMC-Na, Povidone, Propilenglikol alginate, Tragaka, dan Gum Xanthan. Sedangkan suspending agent yang tidak cocok untuk dry syrup diantaranya Agar, Carbomer, AlMg silikat. Alasan pembuatan dalam bentuk sirup kering adalah karena ditujukan untuk bahan aktif yang memiliki kestbilan dalam pelarut air terbatas. Ada tiga metode yang digunakan dalam pembuatan ”Dry Mixture”, yaitu : 1) Power Bland Pada metode ini komponen formula dicampurkan dalam bentuk serbuk. Bahan dengan jumlah sedikit dilakukan pencampuran dengan dua tahap, pertama dicampur
dengan sebagian sukrosa selanjutnya dicampur dengan bahan lain supaya didapat hasil homogen. 2) Granulated Product Pada metode ini dilakukan beberapa tahapan yaitu : a.
Reduksi ukuran partikel. Bahan bebrbentuk serbuk di milling dengan mesh size tertentu yang dilegkapi screen/ayakan.
b.
Pencampuran suspending agent, wetting agent, dan anti-foaming agent. Yang dicampurkan terlebih dahulu adalah wetting agent dan anti-foaming agent. Suspending agent ditambahkan perlahan-lahan pada campuran wetting agent dn antifoaming agent. Kecepatan pengadukan dan waktu pengadukan sangat berpengaruh.
c.
Pencampuran bahan aktif. Bahan yang sudah di milling ditambahkan pada campuran (b) lalu diaduk homogen.
d.
Granulasi. Campuran bahan aktif dengan bahan tambahan diatas, dibentuk menjadi granul dengan mesh ukuran tertentu (dengan cairan pembentuk masa granul)
e.
Pengeringan. Granul yang sudah dihasilkan hingga % moisturaizer tertentu (tray oven atau Fluid Bed Drier)
f.
Milling. Hasil pengeringan selanjutnya diuji distribusi ukuran partikelnya.
g.
Final Blend. Merupakan bagian pencampuran akhir. Waktu dan kecepatan pengadukan sangat mempengaruhi hasil dari pencampuran ini.
3) Combination Product Metode ini sering digunakan terhadap bahan yang tidak tahan panas (flavor), yang ditambahkan setelah pengeringan granul.
III. PRODUK REFEREN
1. ROBAMOX DRY SYRUP 125 mg Deskripsi
:
Amoxicillin/Amoksisilina Trihidrat.
Indikasi
:
Infeksi saluran nafas, saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin,
kulit dan jaringan lunak akibat bakteri gram positif dan gram negatif yang peka terhadap amoksisilin. Kemasan
:
Sirup kering 125 mg/5 ml x 60 ml.
Dosis
:
Dewasa dan anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : 3 kali sehari
250-500 mg. Anak-anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kg berat badan/hari dalam dosis terbagi. Gonore : 3 gram sebagai dosis tunggal. Dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Pabrik
:
Combiphar.
2. AMOSINE DRY SYRUP 125 mg Deskripsi
:
Amoxicillin/Amoksisilina Trihidrat.
Indikasi
:
Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif atau gram
negatif yang rentan terhadap amoksisilin. infeksi tht, infeksi saluran kemih & kelamin, infeksi saluran pernafasan bagian atas & bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak, demam tifoid. Kemasan
:
Dry syrup rasa buah 125 mg/5 ml x 60 ml.
Dosis
:
Dewasa & anak-anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : 750-1500
mg sehari. Anak-anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kg berat badan/hari. Demam tifoid & paratifoid : - Dewasa & anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : 4 gram sehari
dalam
dosis
terbagi
yang
diberikan
tiap
8
jam
selama
14-21
hari.
- Anak-anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 100 mg/kg berat badan/hari dalam dosis terbagi yang diberikan tiap 8 jam selama 14-21 hari. Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak. Pabrik
:
Mugi Labs.
3. AMOXSAN DRY SYRUP Deskripsi
:
Amoxicillin / Amoksisilina Trihidrat.
Indikasi
:
Infeksi saluran pernafasan bagian bawah, tifoid & paratifoid,
karier/pembawa tifoid, gonore, infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, meningitis, sifilis, infeksi saluran pernafasan bagian bawah yang berat atau berulang, abses gigi, otitis media (radang rongga gendang telinga).