LAPORAN PENDAHULUAN INTRANATAL A. KONSEP KONSEP DASAR DASAR PENY PENYAKIT AKIT 1. Definisi Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
rahim ibu. Persalinan dianggap normal jika proses yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai penyulit ( Dep.kes RI, !!). !!). Persalinan/intranatal Persalinan/intranatal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir " dengan jalan lain (#ochtar, !!). Partus immaturus adalah partus kurang $ minggu lebih ! minggu dengan berat janin antara %!!&'!!! gram Partus prematurus adalah suatu partus dari hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi belum aterm ( cukup bulan ) dengan berat antara '!!!&%!! gram atau tua
kehamilan antara $&3 minggu Partus postmaturus atau serotinus adalah partus yang terjadi minggu atau lebih
dari aktu partus yang ditentukan Partus biasa atau partus *isiologis adalah partus bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat atau pertolongan istimea serta tidak
melukai ibu dan bayi dan umumnya berlangsung kurang dari + jam. Partus Partus pathol pathologi ogiss atau partus partus abnorm abnormal al adalah adalah bayi bayi dilahi dilahirka rkan n perag peraginam inam dengan cunam atau ekstraksi acum,dekapitasi,embriotomi.
2. Etiologi Penyebab terjadinya proses persalinan Penurunan *ungsi plasenta - kadar progesteron progesteron dan estrogen estrogen menurun menurun mendadak, a) Penurunan
nutrisi janin dari plasenta berkurang. b) Iskem Iskemia ia otot otot&o &oto tott uteru uteruss karen karenaa peng pengar aruh uh horm hormon onal al dan dan beba beban, n, semak semakin in merangsang terjadinya kontraksi. ) Peningkatan beban " stress pada maternal maupun *etal dan peningkatan estrogen mengakibatkan peningkatan akti*itas kortison, prostaglandin, oksitosin, menjadi pencetus rangsangan untuk proses persalinan elain itu penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum di ketahui secara pasti"jelas. /amun terdapat beberapa teori antara lain a. 0eori keregang keregangan an " distensia distensia rahim rahim .1tot .1tot rahim mempun mempunyai yai kemampuan kemampuan meregang meregang dalam batas tertentu .etelah meleati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat mulai b. 0eori penurunan progesteron .Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur $ minggu minggu dimana dimana terjadi terjadi penimb penimbuna unan n jaringn jaringn ikat, ikat, pembul pembuluh uh darah darah mengal mengalami ami penyempitan dan buntu .Produksi progesteron mengalami penurunn, sehingga otot rahim lebih sensitie sensitie terhadapo2i terhadapo2itocin tocin .kibatnya .kibatnya otot rahim mulai berkontraksi berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesterontertentu c. 0eori oksitosin internal .1ksito .1ksitosin sin dikelu dikeluarka arkan n oleh oleh kelenj kelenjar ar hypo*i hypo*ise se parst parst posterior .#enurunnnya progesteron akibat tuannya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatnyaaktiitas sehingga persalinan dapat dimulai d. 0eori pro protaglandin .4onsentrasi .4onsentrasi prostaglandi prostaglandin n meningkat meningkat sejak umur '% minggu, minggu, yang dikeluarkan olehdecidua .Pemberian prostaglandin saat hamil menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasilkonsepsi dikeluarkan e. 0eori hipotalamu hipotalamuss pituitary pituitary dan glandula glandula suprarenal suprarenalis is .0eori .0eori ini menunju menunjukkan kkan pada pada kehamilan dengan anense*alus sering terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbetnuk hipotalamus, teori ini dikemukakan oleh 5inggin('676). *. Ind Induksi par parttus Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan lain & agang agang lamin laminaria aria - beberap beberapaa laminaria laminaria dima dimasuk sukkan kan kana kanalis lis serik serikali aliss dengan dengan tujuan merangsang *leksus *renkenhauser. & mni mniot otom omii - peme pemeca caha han n ket ketub uban an & 1ksito 1ksitosin sin drip drip - pember pemberian ian oksi oksitos tosin in menur menurut ut tetesa tetesan n perin* perin*us us !. Tan"a an"a "an "an #e$ #e$al ala a 1. Tanda–t anda–tand anda a permul permulaan aan persal persalina inan n yang yang terjad terjadii bebera beberapa pa minggu minggu sebelu sebelum m persalinan adalah adalah :
a. 5ightening " settling " dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul. Pada primigraida terjadi saat +8 minggu terakhir kehamilan, sedangkan pada multigraida terjadi saat partus mulai. b. Perut kelihatan lebih melebar, *undus uteri turun. c. Perasaan sering atau susah kencing (polakisuria), karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbaah janin. d. Perasaan sakit perut dan dipinggang karena kontraksi lemah dari uterus. e. eriks menjadi lebih lembek dan mulai mendatar, sekresinyapun akan bertambah bisa bercampur darah (Departemen 4esehatan 9aa 0engah, !!+). 2. Tanda–tanda pasti persalinan yang terjadi beberapa saat sebelum persalinan adalah :
0erjadinya his persalinan yang bersi*at '.) Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan. .) i*atnya teratur, interal semakin pendek dan kekuatanya semakin besar. 3.) emakin ibu beraktiitas kekuatan his akan semakin besar.
Pengeluaran lendir dan darah (bloody show) yang lebih banyak karena robekan kecil pada seriks.
Pengeluaran cairan yang terjadi pada beberapa kasus ketuban pecah, dan dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam aktu + jam kemudian.
Pada pemeriksaan dalam seriks telah mendatar dan pembukaan telah ada (Departemen 4esehatan 9aa 0engah, !!+).
3. Faktor-aktor yang mempengaruhi kemajuan persalinan dan kelahiran
:sia Ibu
;erat badan ibu
9arak kelahiran
;erat bayi dan usia gestasi
Posisi *etus
4ondisi selaput ketuban
0empat menempelnya plasenta dan
+. Faktor – aktor yang mempengaruhi kekuatan persalinan Po%e& '(e(atan *ang +en"o&ong $anin (ela&).
Poer pertama pada persalinan adalah kekuatan yang dihasilkan kontraksi otot rahim yang terjadi diluar kesadaran. Poer terdiri dari *aktor, yaitu ') =is (kontraksi otot rahim pada persalinan). ) 0enaga mengejan. danya kontraksi otot dinding perut maka menyebabkan peningkatan tekanan intra abdominal (serupa tenaga mengejan seaktu ;; namun lebih kuat). etelah kepala sampai pada dasar panggul timbul suatu re*lek pasien menutup glotisnya, mengkontraksikan otot8otot perutnya dan menekan dia*ragma kebaah. =al ini berhasil bila pembukaan sudah lengkap dan e*ekti* seaktu ada kontraksi. b. Passage '$alan la,i&).
#eliputi jalan lahir keras (rongga pelis) dan jalan lahir lunak (seriks dan agina). . Passange& '$anin).
5etak janin yaitu hubungan antara sumbu panjang ibu dan sumbu panjang janin, dimana janin bisa melintang atau memanjang. Presentasi yaitu bagian terendah janin yang berada di pap> kepala,bokong.bahu,muka. ". Psi(ologi.
pabila ibu hamil mengalami stress psikologis, janin dan ibu akan mengalami kondisi
yang tidak
baik,disebabkan
saat
stress
dapat
menyebabkan
disekresinya epineprin yang dapat menghambat akti*itas miometrial sehingga mengakibatkan tidak terkoordinasinya aktiitas uterus. gar tidak terjadi hal tersebut sang calon ibu harus diberikan support dan dukungan, karena berdasarkan penelitian baha support emosional dan *isik mempunyai hubungan signi*ikan dalam mempercepat persalinan (Departemen 4esehatan 9aa 0engah, !!+
-. Pe+e&i(saan Penn$ang
Rekaman kardiotogra*i. Pemantauan secara berkala denyut jantung janin dengan stetoskop leance atau doptone yaitu sebuah alat elektronik untuk mendenganr denyut jantung janin. Dilakukan pada kala ' untuk mengetahui kekuatan dan si*at kontraksi rahim serta kemajuan persalinan.
Partogra*. dalah suatu alat untuk memantau kemajuan proses persalinan dan membantu petugas kesehatan dan mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pasien. Partogra* berbentuk kertas gra*ik yang berisi data ibu, janin dan proses persalinan. Partogra* dimulai pada pembukaan mulut rahim + cm (*ase akti*).
:ltrasonogra*i (:). Digunakan untuk mendeteksi keadaan dan posisi janin dalam kandungan
. Penatala(sanaan
1. Penatalaksanaan partus kala 1 Pemeriksaan *isik umum yang belum dilakukan harus diselesaikan sesegera mungkin setelah pasien masuk raat inap. ?ang paling baik, seorang dokter dapat membuat kesimpulan tentang normalnya kehamilan tersebut apabila semua pemeriksaan, termasuk tinjauan ulang rekan medis dan laboratium, sudah dilaksanakan. #eskipun durasi rata&rata persalinan kala satu pada anita nulipara adalah sekitar 7 jam dan anita para sekitar + jam, terdapat ariasi indiidual yang besar.. Pemantauan kesejahteraan janin selama persalinan. :ntuk mendapatkan hasil akhir kehamilan yang optimal, harus dibuat program yang tersusun rapi untuk memberikan sureilans ketat tentang kesejahteraan ibu dan janin selama persalanin. emua obserasi harus dicatat secara tepat.
Frekuensi Denyut Jantung Janin
Pe+antaan Dan Penatala(sanaan Ib Dan Sela+a Pe&salinan TANDA /ITAL I0U uhu, denyut nadi, tekanan darah ibu diealuasi setidaknya setiap + jam. 9ika
selaput ketuban telah pecah lama sebelum aitan persalinan, atau jika terjadi kenaikan suhu ambang, suhu diperiksa tiap jam. elain itu, bila terjadi pecah ketuban yang lama&lebih dari '$ jam&disarankan untuk memberikan antibiotik pro*ilaksis terhadap in*eksi steptokokus grup ;. (merican @ollege o* 1bstetricians and ynecologists,'66). PEERIKSAAN /A#INA SELANUTNYA. Pada persalinan kala satu, perlunya pemeriksaan agina selanjutnya untuk
mengetahui status seriks dan station serta posisi bagian terbaah akan sangat berariasi. ;ila selaput ketuban pecah, pemeriksaan hendaknya diulangi secara cepat jika pada pemeriksaan sebelumnya kepala janin belum cukup (engaged).
ASUPAN ORAL. #akanan harus ditunda pemberiannya selama proses persalainan akti*. Aaktu
pengosongan lambung memanjang secara nyata saat proses persalinan berlangsung dan diberikan obat analgesik. ebagai akibatnya, makanan dan sebagian besar obat yang dimakan tetap berada di lambung dan tidak diabsorpsi> melainkan, dapat dimuntahkan dan teraspirasi 0erdapat kecenderungan memberikan cairan dengan jumlah yang terbatas untuk anita in partu. 3AIRAN INTRA/ENA. #eskipun telah menjadi kebiasaan di banyak rumah sakit untuk memasang sistem in*us intraena secara rutin pada aal persalinan, jarang ada ibu hamil normal yang benar&benar memerlukannya, setidaknya sampai analgesia diberikan. istem in*us intraena menguntungkan selama masa ni*as dini untuk memberikan oksitosin pro*ilaksis dan seringkali bersi*at terapeutikketika terjadi atonia uteri. elain itu, persalinan yang lebih lama, pemberian glukosa, natrium dan air untuk anita yang sedang berpuasa dengan kecepatan ! sampai '! ml per jam, e*ekti* untuk mencegah dehidrasi dan asidosis (0abel'3&3).
POSISI I0U SELAA PERSALINAN. Ibu yang dalam proses bersalin tidak perlu berbaring di tempat tidur pada aal
persalinan. ebuah kursi yang nyaman mungkin lebih berman*aat secara psikologis. Di tempat tidur, ibu hendaknya diperolehkan mengambil posisi yang rasanya enak, paling sering adalah berbaring miring. Ibu tidak harus ditahan pada posisi terlentang. ;loom dkk. ('66$) melakukan percobaan acak untuk berjalan selama persalinan pada '!!! anita dengan kehamilan risiko rendah. #ereka menemukan baha berjalan tidak mempercepat atau mengganggu persalinan akti* dan tidak berbahaya.
ANAL#ESIA. eperti tercantum pada 0abel'3&3, analgesi paling sering mulai diberikan
berdasarkan rasa nyeri pada anita yang bersangkutan. 9enis analgesia, jumlahnya, dan *rekuensi pemberian hendaknya didasarkan pada kebutuhan untuk menghilangkan nyeri di satu pihak, dan kemungkinan melahirkan bayi yang sakit di lain pihak Penetapan aktu, metoda pemberian, dan ukuran dosis aal serta lanjutan obat&obat analgesik yang bekerja secara sistemik sangat didasarkan pada interal aktu yang diharapkan sampai pelahiran. 1leh karenanya, pemeriksaan agina berulang sebelum memberikan analgetik lebih banyak sering kali dapat diterima. Dengan munculnya gelaja&gejala khas persalinan kala dua, yaitu dorongan untuk mengejan, status seriks dan bagian terbaah janin harus diealuasi kembali.
ANIOTOI. 9ika amniotomi dilakukan, harus diupayakan menggunakan teknik aseptik.
?ang penting, kepala janin harus tetap berada di seriks dan tidak dikeluarkan dari panggul selama prosedur> karena tindakan seperti itu akan menyebabkan prolaps tali pusat.
2. Penatalaksanaan partus kala 1I
#endengar dan melihat adanya tanda persalinan lbu mempunyai dorongan kuat untuk meneran Ibu merasa adanya tekanan pada anus Perineum menonjol Bula dan anus membuka
Pada kala II persiapan yang dilakukan adalah persiapan tempat persalinan, peralatan, bahan,dan lingkungan untuk kelahiran bayi serta persiapan ibu dan keluarga (asuhan sayang ibu,membersihkan perineum ibu, pengosongan kandung kemih).
;ila sudah didapatkan tanda pasti kala II persalinan (pembukaan sudah lengkap dan selaputketuban sudah pecah), periksa D99 setelah kontraksi uterus selesai, pastikan D99 dalam batasnormal '! C '! kali per menit
;eritahu ibu pembukaan sudah lengkap, D99 baik, minta ibu meneran saat his, bila is sudahmerasa ingin meneran. #emberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his (diantara his) bila ibu belum mempunyai dorongan kuat untuk meneran, tunggu sampai ibu merasakandorongan spontan untuk meneran (maksimal ! merit). Ibu dapat dianjurkan untuk ganti posisi meneran - miring, jongkok, atau merangkak. 0eruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi. ;ila bayi belum lahir setelah dipimpin meneran selama jam (primipara) atau I jam(multipara), segera lakukan rujukan.
aat kepala janin terlihat pada ula dengan diameter % & cm, pasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu. mbit kain bersih. melipat '"3 bagian dan diletakkandibaah bokong, ibu. ;uka @utup partus set. Pasang sarung 5angan D <0.
#enolong kelahiran bayi
aat sub&ocsiput tampak dibaah sim*isis, tangan kanan melindungi perineum dengandialas lipatan kain dibaah bokong ibu, sementara tangan kiri menahan puneak kepalaagar tidak terjadi de*leksi yang tertalu cepat saat kepala lahir. #inta ibu untuk tidak meneran dengan berna*as pendek& pendek).
#engusapkan kasa" kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir dan darah.;ila didapatkan mekonium pada air ketuban, segera setelah kepala lahir lakukan penghisapan lendir De 5ee. Periksa adanya lilitan tali pusat pada leherjanin.
0unggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan.
etelah kepala janin menghadap papa ibu, tempatkan kedua telapak tangan biparietalkepala janin, tarik ke arah baah sampai bahu anterior" depan lahir, kemudian tarik secara hati& hati ke alas sampai bahu posterior" belakang lahir. ;ila terdapat lilitan tali pusat yang terlalu eras hingga menghambat putaran paksi luar atau lahirnya bahu, mintaibu berhenti meneran, dengan perlindungan tangan kiri, pasang klem di dua tempat padatali pusat dan potong tali pusat diantara kedua klem tersebut.
etelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian kepala) dan keempat jari pada bahudan dada, pung gung janin, sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir.
etelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menelusuri punggung kearah bokong dantungkai baah janin untuk memegang tungkai baah (selipkan jari telunjuk tangan kiridiantara kedua lutut janin).
3. Penatalaksanaan partus kala III 4ala III (Pengeluaran plasenta).Dimulai setelah lahirnya bayi, kontraksi rahim istirahat sebentar. :terus teraba keras dengan*undus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal kali sebelumnya. ;eberapasaat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam aktu % C '! menit seluruh plasenta terlepas, terdorong kedalam agina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongandari alas simpisis atau *undus uteri. seluruh proses biasanya berlangsung % C 3! menit setelah bayilahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira C kira '!! C !! cc. 4. Penatalaksanaan partus kala 1 4ala IB (Pengaasan).Dimana salami ' & jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutamaterhadap bahaya perdarahan post par*um 4. Tin"a(an Pe&tolongan As,an Pe&salinan No&+al :ntuk melakukan asuhan persalinan normal dirumuskan %$ langkah asuhan
persalinan normal sebagai berikut (Dinas 4esehatan Propinsi 9aa 0imur, !!3)'. #engamati tanda dan gejala persalinan kala dua.
Ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum atau aginanya.
Perineum menonjol.
Bula&agina dan s*ingter anal membuka.
=emoroid *isiologik tampak
Perasaan ingin mengejang. darah lender bertambah banyak
. #emastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat&obatan esensialuntuk menolong persalinandan menatalakasana komplikasi ibu dan bayi baru lahir.
:ntuk resusitasi ;;5 tempatresusitasi datar, rata, cukup keras,bersih, kering dan hangat, lampu ! att dan jarak ! cm daritubuh bayi, 3 handuk atau kain bersih dan kering, alat penghisap lendir, tabung atau balon dansungkup.
#enggelar kain di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal bahu bayi
#enyiapkan oksitosin '! unit dan alat suntik steril sekali pakai di dalam partus set
3. Pakai celemek plastik +. #elepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dankering. %. Pakai sarung tangan D00 pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam. . #asukkan oksitasin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai sarung tanganD00) dan setril (pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik) 7. #embersihkan ula dan perineum, menyekanya dengan hati&hati dari depan ke belakangdengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air disin*eksi tingkat tinggi (D00).
9ika introitus agina, perineum atau anus terkontaminasi tinja, bersihkan dengan seksamadari arah depan ke belakang.
;uang kapas atau kassa pembersih (terkontaminasi) dalam adah yang tersedia.
anti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi, lepaskan dan rendam dalam larutanklorin !,%E
$.
5akukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap.
;ila selaput ketuban dalam pecah dan pembukaan sudah lengkap maka lakukan amniontomi
Perhatikan arna air ketuban saat dilakukan amniotomi
9ika ada pearna mekonium pd air ketuban, perlu dilakukan persiapan dan upaya antisipati* utk melahirkan bayi dgn cairan ketuban yg mengandung mekonium
6. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarungtangan ke dalam larutan klorin !,%E kemudian lepaskan dan rendamkan dalam keadaan terbalik dalam larutan klorin !,%E selama '! menit. @uci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan. '!. Periksa Denyut 9antung 9anin (D99) setelah kontraksi atau saat relaksasi uterus untuk memastikan baha D99 dalam batas normal ('!&'! 2" menit)
#engambil tindakan yang sesuai jika D99 tidak normal.
#endokumentasikan hasil&hasil pemeriksaan dalam, D99 dan semua hasil& hasil penilaianserta asuhan lainnya pada patogra*.
''. ;eritahukan baha pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik bantu ibu dalammenemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya. '. #eminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman. '3. #elakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran. '+. #enganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam ! menit. '%. #eletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka ula dengan diameter % 8 cm. '. #eletakan kain bersih yang dilipat '"3 bagian baah bokong ibu '7. #embuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan '$. #emakai sarung tangan D00 pada kedua tangan. '6. aat kepala janin terlihat pada ula dengan diameter % 8 cm, memasang handuk bersih untuk menderingkan janin pada perut ibu. !. #emeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
'. #enunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan. . etelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental. #enganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kearah baah dan distal hingga bahu depan muncul dibaah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang. 3. etelah bahu lahir, geser tangan baah kearah perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah baah. unakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas. +. etelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai baah janin untuk memegang tungkai baah (selipkan ari telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin) %. #elakukan penilaian selintas - ') pakah bayi menangis kuat dan atau bernapas tanpa kesulitanF ) pakah bayi bergerak akti* F . #engeringkan tubuh bayi nulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan erniks. anti handuk basah dengan handuk"kain yang kering. #embiarkan bayi atas perut ibu. 7. #emeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus. $. #emberitahu ibu baha ia akan disuntik oksitasin agar uterus berkontraksi baik. 6. Dalam aktu ' menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin '! unit I# (intramaskuler) di '"3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin). 3!. etelah menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira&kira 3 cm dari pusat bayi. #endorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada cm distal dari klem pertama. 3'. Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara klem tersebut.
3. #engikat tali pusat dengan benang D00 atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya. 33. #enyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala bayi. 3+. #emindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak % &'! cm dari ula 3%. #eletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas sim*isis, untuk mendeteksi. 0angan lain menegangkan tali pusat. 3. etelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati&hati kearah doroskrainal. 9ika plasenta tidak lahir setelah 3! 8 +! detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur. 37. melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso& kranial). 3$. etelah plasenta tampak pada ula, teruskan melahirkan plasenta dengan hati& hati. ;ila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban. 36. egera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada *undus uteri dengan menggosok *undus uteri secara sirkuler menggunakan bagian palmar + jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (*undus teraba keras) +!. Periksa bagian maternal dan bagian *etal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan baha seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik yang tersedia. +'. Galuasi kemungkinan laserasi pada agina dan perineum. #elakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
+. #emastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan peraginam. +3. #embiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit ' jam. ++. etelah satu jam, lakukan penimbangan"pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotik pro*ilaksis, dan itamin 4' ' mg intramaskuler di paha kiri anterolateral. +%. etelah satu jam pemberian itamin 4' berikan suntikan imunisasi =epatitis ; di paha kanan anterolateral. +. #elanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan peraginam. +7. #engajarkan ibu"keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi. +$. Galuasi dan estimasi jumlah kehilangan darah. +6. #emeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap '% menit selama ' jam pertama pasca persalinan dan setiap 3! menit selama jam kedua pasca persalinan. %!. #emeriksa kembali bayi untuk memastikan baha bayi berna*as dengan baik. %'. #enempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin !,%E untuk dekontaminasi ('! menit). @uci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi. %. ;uang bahan&bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai. %3. #embersihkan ibu dengan menggunakan air DD0. #embersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. ;antu ibu memakai memakai pakaian bersih dan kering. %+. #emastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum. %%. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin !,%E.
%. #embersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin !,%E melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin !,%E %7. #encuci tangan dengan sabun dan air mengalir. %$. #elengkapi partogra*. 0. ASUHAN KEPERA5ATAN
No
Diagnosa
T$an "an K&ite&ia Stan"a&
Inte&6ensi
.
1
/yeri dengan
berhubungan peningkatan
T$an 7 nyeri berkurang "
hilang.
*rekuensi dan intensitas K&ite&ia ,asil -
kontraksi
0ingkatkan penggunaan tehnik perna*asan ter*okus. #enaarkan untuk diurut dan tehnik sentuhan terapiutik lain.
4lien mengungkapkan baha nyeri berkurang " hilang.
Gkspresi ajah klien tidak meringis lagi.
2
Deisit yang dengan
olume
cairan
berhubungan
T$an 7 Bolume cairan dapat
terpenuhi.
berkurangnya
asupan cairan
4aji *aktor penyebab. 0ingkatkan pemberian nutrisi dan hidrasi. ;erikan minuman yang cukup.
K&ite&ia ,asil
4lien akan meningkatkan
kebutuhan asupan cairan. klien menunjukan tidak ada tanda gejala dehidrasi.
!
T$an 7ansietas berkurang "
4aji tingkat ansietas.
nsietas berhubungan dengan ketidakmampuan mengendalikan de*ekasi saat mengejan
hilang. K&ite&ia ,asil
#engiHinkan " menyarankan klien untuk melakukan de*ekasi ditempat.
4lien mengungkapkan kenyamanan psikologis dan *isiologisnya. 4lien mengungkapkan ansietasnya berkurang " hilang.
8. T$an7 4lien dapat mengejan
sesuai dengan arahan.
4oping indiidu tak e*ekti* berhubungan dengan pengarahan persalinan yang berlaanan dengan keinginan untuk mengejan
K&ite&ia ,asil
4lien dapat mengejan sesuai dengan arahan dan saat yang tepat.
#engajarkan teknik perna*asan untuk mengatasi kontraksi. #eminta ibu mempraktekan teknik perna*asan untuk mengatasi kontraksi.
DA9TAR PUSTAKA
nonim. (!!%). Pelatihan P/. Retrieed 1ctober '$, !!$, *rom Instalasi 4esehatan Reproduksi Pemalang- http!""kesehatanreproduksi.tripod.#om"apn.html $Diakses tanggal %4 Juli 2%14& ;obak. !!%.;uku jar 4eperaatan #aternitas Gdisi +. 9akarta - G@ @unningham, et. al. (!!). 1bstetri Ailliams. 9akarta. 9akarta- G@. Doenges,#arilyn.!!'. Rencana Peraatan #aternal";ayi Gdisi .9akarta-G@ Ainkjosastro, =. (!!). Ilmu 4ebidanan. 9akarta- ?ayasan ;ina Pustaka arono Prairohardjo. http-""lpkeperaatan.blogspot.com"!'3"''"laporan&pendahuluan&persalinan& normal.html.:7a*%6yyeI $Diakses tanggal %4 Juli 2%14&