FLUOR ALBUS Prof. dr. Hermie M.M. Tendean, SpOG(K) Bagian/SMF Obstetri Ginekologi FK Unsrat/BLU RSUP Prof R.D. Kandou Manado
TRICHOMONIASIS
Definisi : Infeksi sal. urogenital yg dpt bersifat akut/kronik & disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
TRICHOMONIASIS TRICHOMONIASIS
ETIOLOGI Trichomonas vaginalis bentuk oval/fusiform, panjang + 15 mm Punya 4 flagel, bergerak seperti
gelombang Tumbuh optimal pd suhu 35 – 37o C ; pH 4,9 – 7,5
TRICHOMONIASIS
INSIDENS Wanita > pria PENULARAN Hubungan kelamin Pakaian , handuk , berenang Bisa ditemukan pada bayi
TRICHOMONIASIS
PATOGENESIS Peradangan dinding sal. urogenital invasi sampai jaringan epitel & subepitel Masa tunas 4 hr – 3 minggu Kasus lanjut jar. granulasi nekrosis lap. subepitel, menjalar kepermukaan epitel Vagina/uretra – parasit hidup dari sisa2 sel, kuman2, benda2 lain yg terdapat dlm sekret
TRICHOMONIASIS
Gambaran klinis: Pada Wanita: Anamnesa: Duh tubuh vagina yg khas berbusa & warna kuning kehijauan, dpt hanya sedikit/banyak (paling sering), tapi ada yg tanpa gejala. Vulva menjadi tidak nyaman, bau tak enak, serta adanya disuri. Pemeriksaan fisik: Inflamasi vulva (vulvitis) & vagina (vaginitis) dpt mengakibatkan abses kecil yg tampak sbg granulasi berwarna merah (strawberry appearance).
TRICHOMONIASIS
Pada Pria: Anamnesa: Asimptomatik (umumnya), kadang2 sekret uretra (+). Disuri, poliuri (akut). Gatal pd uretra. Urin keruh pagi hari (kronik). Pemeriksaan fisik: Sekret uretra mukoid/purulent (akut). Balanopostitis (pd bbrp orang bila tdk sirkumsisi).
TRICHOMONIASIS
Laboratorium: Sediaan basah, diambil dr duh tubuh ditetesi garam faali. Hasil (+), terlihat pergerakan aktif flagella dibawah mikroskop. Biakan, kultur dgn memakai media cair/ semisolid. Pewarnaan Papanicolaou & hapusan serviks. Pemeriksaan tes antibodi monoclonal.
TRICHOMONIASIS
Dasar Diagnosis: Gejala klinik (belum bisa akurat) Pemeriksaan sediaan basah dr duh tubuh (pd wanita akurasi 50 – 70 %) Kultur (paling akurat)
Diagnosis Banding: Baktrial vaginosis Kandidosis vulvovaginal
TRICHOMONIASIS
Terapi: Metronidasol dosis tungal 2 gram / 3 x 500 mg perhari selama 7 hari Nimorazol dosis tunggal 2 gram Tinidazol dosis tunggal 2 gram Ornidazol dosis tunggal 1,5 gram
Anjuran: Pengobatan thdp pasangan seksual utk mencegah jangan tjd infeksi pingpong. Jangan melakukan hub. seksual selama pengobatan & sebelum dinyatakan sembuh.
TRICHOMONIASIS
Definisi:
BAKTERIAL VAGINOSIS
Sindrom klinik akibat pergantian lactobasillus Spp penghasil H2O2 yg mrpk flora normal vagina dgn bakteri anaerob dlm konsentrasi tinggi (Bacteroides Spp, Mobiluncus Spp, Gardnerella vaginalis & Mycoplasma hominis.
Etiologi: Gardnerella vaginalis Bakteri anaerob Mycoplasma hominis
BAKTERIAL VAGINOSIS
Gambaran Klinis: Anamnesis: Duh tubuh bau amis (bau tdk menyenangkan) nyata sesudah hub. Seksual Gatal/rasa terbakar didaerah vagina (ringan) Asimtomatik (50%)
Pemeriksaan Fisik: Duh tubuh vagina jumlahnya > normal, berwarna putih abu-abu, tipis & homogen, tampak melekat pd dinding vagina, bau amis, tidak berbusa. Eritema & inflamasi tdk ditemukan (biasanya)
Laboratorium:
BAKTERIAL VAGINOSIS
Sediaan basah, clue cells (+) (sel epitel vagina yg granuler, diliputi kokobasil shg batas tdk jelas) Pewarnaan Gram: ☺ Batang-batang gram negatif yg banyak ☺ Sel epitel dgn kokobasil banyak ☺ Sedikit/tanpa laktobasil Biakan, media agar Casman & Protease peptone starch agar (jarang dilakukan) Pemeriksaan gas liquid chromatography (kepentingan riset) Pemeriksaan lainnya: ☺ Ukur pH vagina dgn kertas indicator (4,5 – 5,5) ☺ Tes amin (1 tetes larutan KOH 10%) pd sekret vagina diatas kaca objek (Positif bila bau amis tercium)
BAKTERIAL VAGINOSIS
Dasar Diagnosis: Gejala klinik khas (sekret vagina abnormal) Ph > 4,5 Tes amin positif pH 4,5 – 5,5 Clue cells positif
Dx bisa ditegakkan 3 dari 4 kriteria ditemukan. Bl sediaan basah mikroskopik tdk dpt dilakukan, sediaan dgn pewarnaan gram yg diambil dari fornix post. dpt dilakukan utk mengidentifikasi clue cells (spesifitas & sensitifitas > tinggi dibanding kriteria lain).
Diagnosis Banding: Trikomoniasis Kandidosis vulvovaginalis
BAKTERIAL VAGINOSIS
Terapi : Metronidazol 500 mg 2 x sehari selama 7 hari Metronidazol oral 2 gram dosis tunggal Klindamisin krem 2% intravaginal, aplikator penuh (5 gram), 7 hari dipakai saat akan tidur Metronidazol gel 0,75% intravaginal, aplikator penuh (5 gram) 2 kali sehari selama 5 hari Klindamisin 300 mg 2 kali sehari selama 7 hari 500 mg amoksisilin + 125 mg asam clavulanat 3 kali sehari selama 7 hari Sefaleksin 500 mg 4 kali sehari selam 7 hari.
BAKTERIAL VAGINOSIS
Terapi : Metronidazol 500 mg 2 x sehari selama 7 hari Metronidazol oral 2 gram dosis tunggal Klindamisin krem 2% intravaginal, aplikator penuh (5 gram), 7 hari dipakai saat akan tidur Metronidazol gel 0,75% intravaginal, aplikator penuh (5 gram) 2 kali sehari selama 5 hari Klindamisin 300 mg 2 kali sehari selama 7 hari 500 mg amoksisilin + 125 mg asam clavulanat 3 kali sehari selama 7 hari Sefaleksin 500 mg 4 kali sehari selam 7 hari.
BAKTERIAL VAGINOSIS
KANDIDOSIS VULVOVAGINALIS
Definisi : KVV/kandidiasis/kandidosis vaginal : ” Infeksi vagina & atau vulva oleh kandida”, khususnya C. albicans,atau Kadang2 T. glabrata. Spesies lain (C. tropicalis, C. stellatoidea, C. pseudotropicalis, C. krusei) sangat jarang”
KANDIDOSIS VULVOVAGINALIS
Etiologi: Candida albicans & ragi (yeast) lain dari genus kandida. Kandida: mikroorganisme poprtunis, dpt Dijumpai di slrh badan, terutama dlm mulut, kolon, kuku, Vagina & sal. anorektal. Kandida tumbuh sbg blastospor bentuk oval Tanpa kapsul, berproduksi mll pembentukan tunas, hifa yg pipih, memanjang tdk b.cabang dpt tumbuh dlm biakan/in vivo sbg tanda penyakit yg aktif/budding 85–90% yg terdapat divagina: Candida albicans
KANDIDOSIS VULVOVAGINALIS
Gambaran Klinis: Anamnesa Sering keluhan: duh vagina & pruritus akut
(plg sering pruritus vulva) Duh vagina tidak terlalu nyata & sering hanya sedikit (khas berupa gumpalan seperti keju) tapi dpt bervariasi dari encer sampai kental & homogen. Nyeri bagina, iritasi, rasa terbakar pd vulva,
dispareunia & disuria sering juga terdapat. Bau duh tubuh hanya sedikit & tidak menusuk.
KANDIDOSIS VULVOVAGINALIS
Pemeriksaan fisik: Eritema & edem pd labia & vulva, sering dgn lesi
papulopustuler pd bagian tepinya. Serviks normal Eritema pd mukosa vagina dgn duh bagina yg putih & melekat. Pd sebagian penderita, lebih eksudatif dgn banyak duh tubuh & ada plak vagina yg putih disebut vaginal thrush. Ada pasien dgn duh tubuh minimal, eritema berat & keterlibatan vulva yg luas sampai ke inguinal & perianal.
KANDIDOSIS VULVOVAGINALIS
Laboratorium: Sediaan diambil dr duh tubuh/ pseudomembran, kmdn diperiksa dgn menggunakan garam fisiologis, KOH 10% / dgn pewarnaan Gram Hasil positif dgn KOH: tampak kandida dlm bentuk sel ragi berupa sel-sel tunas (blastospora), pseudohifa & hifa yg bersepta. Dgn pewarnaan gram: Kandida bersifat gram positif Pd pemeriksaan bahan dr duh tubuh vagina, pseudohifa mudah ditemukan, sel tunas jarang.
KANDIDOSIS VULVOVAGINALIS
Dasar Diagnosis: Diagnosis KVV ditegakkan berdasarkan: Gejala klinis yg khas Px. laboratorium yg menunjang. Tanda klinis, gejala maupun konfirmasi kultur kandida yg positif sec. sendiri2 tdk dpt dijadikan dsr diagnosis. Px. sediaan basah & sediaan apus sekret vagina & serviks sgt berguna, walaupun utk mendeteksi jamur kandida, sensitifitasnya jauh lebih rendah dibanding biakan.
KANDIDOSIS VULVOVAGINALIS
Keuntungan pemeriksaan sediaan basah: Dpt menyingkirkan adanya T. vaginalis. Dpt memeriksa adanya clue cell. Menemukan bentuk pseudohifa Menghitung jumlah lekosit. Pd KVV jumlah lekosit perlap. pandang sedikit sekali, berbeda bila terdapat infeksi N. gonore, T. vaginalis jumlah lekosit jauh lebih banyak. (Biakan media agar Sabouraud) sebaiknya dilakukan bila jamur kandida tidak dapat ditemukan pd sediaan basah, sdgkn kemungkinan infeksi lain dapat disingkirkan.
KANDIDOSIS VULVOVAGINALIS
Diagnosis Banding: Vaginosis Bakterial Trichomoniasis
Terapi: Ketokonazol 2 x 200mg 5 hari Itrakonazol 2 x 200mg dosis tunggal atau 2 x 100mg 3 hari Flukonazol 150mg dosis tunggal.
KANDIDOSIS VULVO VAGINALIS