HUBUNGAN ANTARA ANTARA RELIGIUSIT RELIGI USITAS AS DAN SELF-CONTROL DI SELF-CONTROL DI KALANGAN K ALANGAN REMAJA Muhammad Saddam Haviez Bina Nusantara University J!" Keman##isan I!ir N$" %& Keman##isan ' (a!merah Ja)arta **%+, Te!- ./0121*3 &412504,67a8- ./0121*3 &44219+& haviez"sadaam:yah$$";$m Muhammad Saddam Haviez Ihshan Gumi!ar Gumi!ar B"HS;
ABSTRA
This study was to determine the relationship between religiosity and self-control among adolescents. Survey methods in this study using a measuring instrument Spirituality Religiosity Scale for Youth (RaSSY) and SelfControl Scale. The study involved high school students as respondents n ! "#" ta$en using nonprobability sampling techni%ue. The results showed that there is a positive and significant correlation between religiosity and self-control among adolescents. &S' Key=$rds: Religiosity, Self-control, Adolescents, Jakarta, Moral A>stra) ene litian lit ian ini adal ah untu$ unt u$ mengetah meng etah ui hubunga hub unga n anta ra religius relig iusita itass dan self-co sel f-control ntrol di $ala ngan remaa. &etode survey dalam penelitian ini mengguna$an alat u$ur Religiosity and Spirituality Scale for Youth (RaSSY) dan Self-control Scale. enelitian ini melibat$an siswa S&* sebagai responden n!"#" yang diambil diam bil deng an menggun meng guna$an a$an te$n i$ +on robabili roba bili ty samp ling . 'asil 'as il penelit pene litian ian menunu menu nu$an $an bahw a ada $orelasi yang positif dan signifi$an antara religiusitas dan self-control di $alangan remaa. remaa. &S' Kata Kun;i: Religiusitas, Self-control , Remaja, Jakarta, Moral
(ENDAHULUAN
Saat Saat ini banyak banyak pember pemberita itaan an baik baik di media media cetak cetak maupun maupun elektr elektroni onik k yang yang mengg menggam ambar barkan kan memud memudarn arnya ya nilainilai-nila nilaii ajaran ajaran agama agama pada pada diri diri seseor seseorang ang.. Kasus Kasus yang yang serin sering g terjad terjadii biasan biasanya ya selalu selalu bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama, misalnya kasus pemerkosaan, pembunuan, pencurian, korupsi, dan berbagai macam al yang menyinggung menyinggung pelanggaran pelanggaran nilai-nila nilai-nilaii ajaran ajaran agama agama yang ada. Sebagai Sebagai conto kasus yang belum lama terjadi yaitu kasus !"enia Maut# di area sekitar tugu tani, Jakarta $usat. Menurut artikel yang ditulis ole Saut %&'(&) akibat mengemudikan mobil setela melakukan pesta *ARK+A, Afriyani Susanti menabrak (& pejalan kaki di area sekitar tugu tani, Jakarta $usat $usat yang diantaranya meninggal dunia. Selain itu, conto memudarnya nilai-nilai ajaran agama remaja di Jakarta juga tergambar dalam perilaku seks bebas maupun rasa candu remaja teradap pornografi, seperti dalam artikel yang ditulis ole adilla %&'(') disebutkan ba/a maasis/a dan anak sekola menjadi konsumen terbesar situs maupun film porno. 0alam artikel tersebut tersebut $eri 1mar arouk selaku ketua 2erakan 2erakan Jangan ugil 0epan Kamera Kamera menyatakan ba/a dari riset yang ia lakukan kota-kota yang paling banyak pelajar dan maasis/anya justru yang paling banyak mengakses situs situs porno, urutan teratas adala adala 3ogyakarta, 3ogyakarta, Semarang, Semarang, Medan, Malang, dan Jakarta. Jakarta. $enelitian yang dilakukan ole 2ailiot, 2itter, aker, dan aumeister %&'(&), ditemukan ba/a selfcontrol yang yang renda meningkatkan berbagai pelanggaran aturan sosial. enomena yang terjadi menggambarkan remaja remaja pada saat ini suda kurang kurang atau bakan tidak memiliki memiliki self-control pada dirinya. dirinya. Keadaan Keadaan ini sangat sangat mengka/atirkan, karena apabila seseorang kususnya remaja suda tidak memiliki kontrol pada dirinya untuk bisa membedakan mana yang patut dan arus dilakukan dan mana yang tidak bole dilakukan maka akan mengakibatkan kerusakan pada tatanan keidupan manusia.
Menurut $raptiani %&'(4) Self-control merupakan kemampuan indi5idu untuk berperilaku yang tenang dan tidak meledak-ledak, dapat memikirkan resiko dari perilakunya, berusaa mencari informasi sebelum megambil keputusan, tidak mengandalkan kekuatan fisik dalam menyelesaiakan masala dan tidak bersikap egois atau muda mara. 0engan demikian, muncul pertanyaan di benak penulis apaka memudarnya self-control pada remaja, kususnya di Jakarta diakibatkan karena memudarnya nilai-nilai agama yang ada pada diri mereka6 *ilai-nilai ajaran agama yang tertanam pada diri seseorang seingga mempengarui rasa ketaatan teradap 7uan dan agama yang dianutnya, dan pada akirnya membentuk kereligiusitasan pada indi5idu tersebut. Menurut Myers %(8) religiusitas sendiri memiliki arti sebua perilaku indi5idu yang di pengarui ole ketaatan teradap aturan dan ajaran agama yang dianutnya, seingga tercermin di dalam keidupan seari-ari. eberapa penelitian juga menemukan ba/a religiusitas pada diri seseorang dapat menumbukan atau bakan meningkatkan self-control pada seseorang, seperti penelitian yang dilakukan ole 0esmond, 1lmer, dan ader %&'(4), mengatakan ba/a agama merupakan suatu al yang dapat meningkatkan self -control seseorang. 9ebi jau lagi mereka mengatakan ba/a self-control seperti otot seorang yang rajin berolaraga, maka program yang berbasis agama dapat berfungsi sebagai media pelatian dari !otot# self-control tersebut. Religiusitas dapat berfungsi sebagai media pelatian dari !otot# self-control mungkin saja di karenakan semakin seseorang taat dan menjalankan ajaran agamanya semakin indi5idu tersebut memiliki self-control yang baik di dalam dirinya %0esmond, 1lmer, ader, &'(4). $enelitian yang dilakukan ole Mc;ulloug dan
Self-control membuat seseorang menaan suatu respon yang dianggap negatif dan mengarakannya kepada respon lain yang lebi baik dalam segi self discipline deliberate,nonimpulsive healthy habits wor$ ethic dan reliability %7angney, aumeister, oone, &''>).
;ar5er dan Sceier %(?&) mengatakan ba/a teori kontrol merupakan sebua pendekatan umum didalam memaami self-control. 7eori kontrol digunakan untuk menganalisis perilaku indi5idu, karena berfungsi sebagai pengambaran model dari self-control indi5idu. 0asar dari teori kontrol adala negative feedbac$ loop. ungsi dari negative feedbac$ loop iala mengilangkan, mengurangi dan mengetaui adanya penyimpangan nilai standar. Menurut ;ar5er dan Sceier %(?&) teori kontrol terbentuk dari beberapa komponen, yaitu: a) nput function yaitu sebua persepsi yang diasilkan dari pengindraan teradap situasi atau kondisi pada saat ini b) Comparator yaitu mekanisme dimana asil dari persepsi yang terjadi pada proses input function dibandingkan dengan titik acuan Reference value yaitu sebua standar nilai c)
d)
utput function yaitu perilaku yang muncul setela mengalami proses perbandingan dengan reference value .
;onto dari bagaimana penerapan mekanisme teori control yaitu ketika seorang remaja memiliki ubungan kusus dengan la/an jenis %berpacaran). $ada a/alnya persepsi remaja tersebut menganggap ba/a berciuman bibir %$issing ) merupakan suatu tindakan yang /ajar. *amun, al tersebut merupakan suatu al yang dilarang agama =slam karena termasuk perilaku @ina %standar nilai) menurut kacamata agama =slam. Kemudian, muncul perbandingan persepsi dengan standar nilai yang ada seingga remaja tersebut memutuskan untuk tidak berciuman bibir lagi dan anya mengekspresikan kasi sayangnya melalui berpegangan tangan saja. Suatu saat pasangan remaja tersebut menonton film romantis dan di dalam film tersebut ada adegan sepasang kekasi melakukan $issing. Akirnya muncul keinginan mereka untuk melakukan kissing lagi, namun mereka mengingat ba/a kissing adala sebua perilaku yang dilarang agama =slam untuk dilakukan ole pasanngan yang belum diakui secara agama, akirnya remaja tersebut anya mencium tangan pasangannya sebagai asil dari adanya ketidaksesuaian antara persepsi saat ini dan reference value %standar nilai) yang ada.
Reference 5alue
;omparator
=nput function %perception)
+utput unction %ea5ior)
=mpact on en5ironment
0isturbance (Sumber/ Carver 0 Scheier #12#)
Gam>ar 1" *The Negative feedback loop
2ambar &.( merupakan skema dari teori kontrol dan digunakan didalam conto yang peneliti paparkan di atas. Menurut aumeister dan Bline %&''') ada empat faktor utama dalam pembentukan self-control . 0iantaranya adala : a)
Kontrol impuls yang melibatkan penaanan diri teradap godaan dan dorongan yang tidak diinginkan lingkungan sosial ataupun pribadi. 3ang mungkin termasuk ke dalam dorongan tersebut antara lain seperti dorongan atas tindakan seksual, dorongan untuk makan dan adala Muslim Syia dan rata-rata berusia &4 taun, dilaporkan ba/a mayoritas dari mereka yaitu sebanyak CCD memiliki nilai religiusitas yang tinggi, dan &'D dari mereka memiliki ubungan minum, dorongan untuk memakai narkoba, dorongan melakukan kekerasan atau bersikap agresif, dan sejenisnya.
b)
Kontrol atas pikiran yaitu berkonsentrasi untuk mengatur pertimbangan seseorang seingga dapat mengasilkan informasi sesuai dengan fakta dan informasi yang ada seingga dapat menekan pikiran yang tidak di inginkan.
c)
$engaru regulasi yang melibatkan upaya untuk menguba keadaan emosional dan suasana ati seseorang, al yang paling sering dilakukan adala dengan keluar dari suasana ati yang buruk.
d)
Kontrol diri yang rele5an untuk mencapai kinerja yang optimal, dan proses pengendalian kinerja dapat mencakup ketekunan, pengelolaan tenaga yang optimal, tibal balik yang cepat dan tepat, mencega terambat di ba/a tekanan.
self-control scale terdapat C faktor yang membentuk skala ini, diantaranya adala: (.
Kedisiplinan diri . Self discipline3 terdiri dari item, yaitu & unfavorable item dan E favorableitem. ;onto item favorable yang ada pada faktor ini adala !Saya pandai mela/an godaan# dan sala satu conto item unfavorable adala !Saya terkadang tidak dapat berenti melakukan suatu al, meskipun saya tau itu buruk#
&.
Aksi yang tidak impulsif % Deliberate/nonip!lsive3 terdiri dari (' item, yaitu ( unfavorable item dan favorable item. ;onto item fa5orable pada faktor & !Saya tidak perna memperbolekan diri saya ilang kendali# dan sala satu conto item unfavorable !Saya tidak pandai menjaga raasia#
4.
$ola idup seat . "ealth# habits3 terdiri dari E item, > unfavorable item dan 4 favorable item. . ;onto item fa5orable pada faktor 4 !Sayamelakukanal-alburuk bagi saya, apabila al-al itu menyenangkan# dan sala satu conto item unfavorable !orang lain akan mengatakan ba/a saya memiliki disiplin diri sekuat baja#
>.
tika kerja $%ork ethic&terdiri dari C item, semua item merupakan favorable item. Sala satu conto itemnya adala ! Saya malas#
C. Reliabilit#terdiri dari C item dan semua item merupakan unfavorable item . Sala satu conto itemnya adala !Saya selalu tepat /aktu# Religiusitas merupakan keyakinan seseorang teradap 7uan dan agama yang tercermin dalam menangani masala % faith-basic coping ) dan kegiatan kegamaan yang dilakukannya (religious social support,activities). MET?D?L?GI (ENELITIAN Kara)teristi) Su>@e) (ene!itian
Karakteristik subjek yang menjadi sampel dalam penelitian ini adala sis/a SMA kelas ", "=, "== dengan rentang usia (>-(? taun %remaja), berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dan berdomisili di Jakarta.. A!at U)ur (ene!itian
0alam penelitian ini, alat ukur yang digunakan adala Religiosity and Spirituality Scale for Youth %RaSS3). self-control scale. -
A!at U)ur Re!i#iusitas
Alat test religiusitas diadaptasi dari Fernande@, 9oyola, dan 9ouisiana %&'((). Religiosity and Spirituality Scale for Youth %RaSS3). RaSS3 merupakan skala pengukuran yang dibuat untuk mengukur tingkat religiusitas dan spiritualitas pada remaja, memiliki 4E item dan berdasarkan & faktor utama yaitu penanganan berbasis kepercayaan % 3aith-based Coping memiliki && item yang digunakan untuk menggambarkan keyakinan, pengetauan, doa untuk medapatkan kenyamanan, kekuatan, bantuan, ataupun petunjuk dari agama yang dianut seseorang) dan faktor kedua iala kegiatanGdukungan sosial keagamaan % Religious Social Support,*ctivities memiliki (C item yang digunakan untuk menilai dukungan sosial keagamaan dan partisipasi dalam kegiatan keagamaan) seperti, mencari dukungan dari orang lain dalam komunitas agama, ataupun memberikan dukungan dalam berbagai cara.
-
A!at U)ur Self-Control
Alat ukur self-control di adaptasi dari 7angney, aumeister oone %&''>). Jumla items self-control ada 48. Menggunakan skala ( %sama sekali bukan saya) sampai dengan skala C %sangat seperti saya). ;onto item seperti, !Saya tidak muda dipatakan moti5asinya#. Alat ukur self-control ini suda digunakan lebi dari 8' penelitian %7angney, aumeister oone, &''>).
Desain (ene!itian
0esain penelitian yang digunakan adala penelitian kuantitatif dengan metode survey karena data penelitian adala angka yang akan diola secara statistik. 0esain penelitian yang digunakan adala noneksperimental, dengan menggunakan kuesioner %skala likert) sebagai instrumen penelitian. Sementara tujuan teknik analisis yang digunakan adala analisis korelasional, yaitu meliat ubungan antar 5ariabel. (r$sedur (ene!itian (ersiaan (ene!itian
$ada a/alnya peneliti mengajukan proposal penelitian kepada piak jurusan $sikologi 1ni5ersitas ina *usantara, setela proposal diterima maka selanjutnya peneliti mulai mengumpulkan instrumen penelitian. Setela instrumen didapatkan, peneliti mulai mengadaptasinya ke dalam baasa =ndonesia dengan bantuan dua orang yang ali dalam baasa =nggris. Selanjutnya, peneliti melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing untuk memastikan instrumen tersebut suda dapat digunakan atau belum. Setela instrumen dirasa cukup baik, peneliti segera menyusun informed consent dan menyatukan instrument tersebut seingga siap untuk disebarkan kepada partisipant. (e!a)sanaan (ene!itian
$eneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada pelajar SMA dengan kriteria berumur (>-(? taun %remaja) di /ilaya Jakarta pada tanggal (C juli- &' juli &'(4.. HASIL DAN BAHASAN Gam>aran Umum Su>@e) (ene!itian
Subjek penelitian ini mempunyai rentang umur (> sampai (? taun, nH&(&, seluru partisipan berasal dari Sekola Menenga Atas %SMA) di Jakarta.
Kata#$risasi Re!i#iusitas dan Se!2;$ntr$!
0alam meliat tingkat religiusitas pada partisipant, $eneliti menggunakan katagorisasi rentang. Rentang dibagi menjadi dua inter5al dengan kategori tinggi dan renda. Adapun tingkat religiusitas pada subjek, dapat diliat pada table berikut: 7abel >.C Tabel 4ategori Religiusitas =nterpretasi
=nter5al skor
n
%D)
7inggi
?E-(((
8>
4'
Sedang
8&-?8
(&8
C
Renda
4E-8(
&&
('
&(&
(''
7otal
0ari table diatas dapat diliat ba/a nH&(&, terdapat %nH8>, 4'D) partisipant yang memiliki religiusitas yang tinggi, dan religiusitas yang sedang %nH(&8, CD), sedangakan yang memiliki self-control yang renda anya %nH&&, ('D).
0alam meliat tingkat self-control pada partisipant, $eneliti menggunakan katagorisasi rentang. Rentang dibagi menjadi dua inter5al dengan kategori tinggi dan renda. Adapun tingkat self-control pada subjek, dapat diliat pada table berikut: Tabel 5.6 7abel Kategori Self-;ontrol
=nterpretasi
=nter5al skor
n
%D)
7inggi
(4&-(?'
&E
(&
Sedang
?>-(4(
(EE
?4
Renda
48-?4
?
4
&(&
(''
7otal
0ari table diatas dapat diliat ba/a nH&(&, terdapat %nH&E, (&D) partisipant yang memiliki selfcontrol yang tinggi, dan terdapat %nH(EE, ?4D) memiliki self-control yang sedang sedangkan yang memiliki self-control yang renda anya %nH4(, (CD). Hasi! U@i t .(er>edaan Tin#)at Re!i#iusitas antara La)i2!a)i dan (eremuan3
Tabel 5. 7Tabel 8i t Religiusitas
Jenis Kelamin
Mean
S0
t
Sig. %& tailed)
9aki-laki
E>, &
(4, (
->,C8
I','C
$erempuan
?&, >(
(&,>(
0ari asil uji t dapat kita ketaui ba/a terdapat perbedaan tingkat religiusitas yang signifikan antara partisipant laki-laki dan perempuan t %&'?)H->,C, p,'C dimana perempuan memiliki tingkat relijius dengan nilai rata-rata lebi tinggi dibanding laki-laki. erdasarkan analisis data ysng dilakukan, maka pertanyaan dalam penelitian ini Apaka ada ubungan antara religiusitas dan self-control di kalangan remaja6 0apat dija/ab ba/a terdapat ubungan positif yang signifikan antara religiusitas dan self-control di kalangan remaja. SIM(ULAN DAN SARAN Kesimu!an
erdasarkan analisis data ysng dilakukan, maka pertanyaan dalam penelitian ini Apaka ada ubungan antara religiusitas dan self-control di kalangan remaja6 0apat dija/ab ba/a terdapat ubungan positif yang signifikan antara religiusitas dan self-control di kalangan remaja. Saran
$enelitian ini dapat dijadikan dasar bagi setiap piak untuk membuat sebua program keagamaan yang dapat meningkatkan self-control pada masyarakat kususnya remaja. Sebagai conto, piak sekola dapat mengajak peserta didiknya untuk menjaga kebersian lingkungan sekola karena kebersian adala bagian dari ajaran agama seingga mereka dapat menanamkan pola idup seat %healthy habits ) menjadi sebua kebiasaan yang baik , mengadakan acara-acara bakti sosial karena berbagi kepada piak yang membutukan adala sebua ajaran agama, dan al lain sebagainya. agi peneliti lain yang tertarik mengadakan penelitian dengan topik yang sama agar memperatikan faktor lain yang dapat mempengarui self-control seseorang, seperti tingkat ekonomi keluarga, gaya idup
seseorang, faktor konformitas, dan lain sebagainya. Selanjutnya peneliti lain dapat mengisi kekurangan dari penelitian ini, memperatikan jumla item pada instrumen penelitian, dan memperluas subjek yang ada dalam segi jumla partisipant, etnik, maupun umur. RE7ERENSI
Agili, M., Kumar, 2. . %&''?). Relationsip bet/een religious attitude and appiness among professional employees. 9ournal of the ndian *cademy of *pplied sychology :5 , 88-8. aumeister, R. ., Bline, J. J. %&'''). Self-control, morality, and uman strengt. 9ournal of Social and Clinical sychology #1 , &->&. ;ar5er, ;. S., Jonson, S. 9. %&'('). Autentic and uberistic pride: 0ifferential relations to aspect of goal regulation, affect, and self-control. >> %8), C. ;ar5er, ;. S., Sceier, M. . %(?(). ;ontrol teory: A useful conceptual frame/ork for personalitysocial, clinical, and ealt psycology. sychological bulletin . %&), (((-(4C. ;arter, . ;., Mc;ulloug, M. ., ;ar5er, ;. S. %&'(&). 7e mediating role of monitoring in te association of religion /it self-control. Social sychological and ersonality Science , (-E. ;eung, *. <., ;eung, 3. <. %&'('). Strain, self-control, and gender differences in delinLuency among cinese adolescents: eBtending general strain teory. Sociological erspectives ;: , 4&(-4>C. ;larke, ;. S., annon, . J., 0enian, A. %&''4). Suicide and religiosity-masaryks teory re5isited. Social sychiatry sychiatr
ehavior , 4?>->'8. adilla, R. %&'(', 8 (8). &asyara$at indonesia dinilai $ecanduan pornografi. 0ipetik C &&, &'(4, dari 0etikne/s: ttp:GGne/s.detik.comGreadG&'('G'8G(8G'E(4&G(4E('(G('Gmasyarakat-indonesia-dinilaikecanduan-pornografi6ndEE(('>bcj 2ailliot, M. 7., aumeister, R. ., Scmeicel, . J. %&''8). Self-regulatory processes defend against te treat of deat: effects of self-control depletion and trait self-control on tougts and fears of dying. ( %(), C(. 2ailiot, M. 7., 2itter, S. A., aker, 0. M., aumeister, R. . %&'(&). reaking te rules : lo/ trait or state self control increases social norm 5iolations. Scientific Research : , ('E>-('?4. Fernande@, . ;., 9oyola, . A., 9ouisiana, M. A. %&'((). The religiosity and spirituality scale for youth/ development and initial validation. 9ouisiana: 0isertasi %9ouisiana State 1ni5ersity). =smail, <. %&'('). Korelasi antara religiusitas aplikasi konseling dengan perilaku penyalagunaan narkoba sis/a sma negeri di makassar. ?entera endidi$an #:, (&(-(44. 9andor, A., Simons, 9. 2., Simons, R. 9., rody, 2. F., 2ibbons, . ". %&'((). 7e role of religiosity in te relationsip bet/een parents, peers, and adolescent risky seBual bea5ior. 9 Youth *dolescence 5@ , &84'. 9e5in, J. S., 7aylor, R. J., ;atters, 9. M. %(>). Race and gender differences in religiosity among older adult: finding from four national sur5eys. 9ournal of Aerontology 51 , (4E-(>C. Maloney, $. <., 2ra/itc, M. J., arber, 9. K. %&'(&). 7e multi-factor structure of te brief selfcontrol scale: 0iscriminant 5alidity of restraint and impulsi5ity. >8, ((&. Mc;ulloug, M. ., ulletin #:;, 8-4.
*akaie, M. R., Sil5erman, R. A., 9a2range, 7. ;. %&'''). Self-control and social control: an eBamination of gender,etnicity, class and delinLuency. The Canadian 9ournal of Sociology "; , 4C-4. $raptiani, S. %&'(4). $engaru kontrol diri teradap agresi5itas remaja dalam mengadapi konflik sebaya pemaknaan gender. 9urnal Sains 0 ra$ti$ si$ologi # , (-(4. Rot, 9. M., Kroll, J. ;. %&''E). Risky business: assessing risk preference eBplanations for gender differences in religiosity. *merican Sociological Review 7" , &'C-&&'. Saut, $. 0. %&'(&, > &8). Keluarga korban ingin afriyani diukum setidaknya &' taun bui. 0ipetik C &&, &'(4, dari 0etikne/s: ttp:GGne/s.detik.comGreadG&'(&G'>G&8G('&?>>G('(??EG('Gkeluarga-korban-inginafriyani-diukum-setidaknya-&'-taun-bui Sira@i, K. K., Moro/atisarifabad, M. A. %&''). Religiosity and determinants of safe seB in iranian non-medical male students. 9ournal Relig 'ealth 52 , &-48. Sugiyono. %&'(&). &etode penelitian $uantitatif $ualitatif 0 r0d. andung: Alfabeta. Sullins, 0. $. %&''8). 2ender and religion: deconstructing uni5ersality, constructing compleBity. *merican 9ournal of Sociology ##" , ?4?-??'. Susandri, Suardini, A. 0. %&'((). Korelasi komitmen beragama dengan sikap perilaku relasi antar la/an jenis pada maasis/a unisba. rosiding Seminar +asional enelitian 0 4& / Sosial <$onomi 0 'umaniora , ('E-((&. 7angney, J. $., aumeister, R. ., oone, A. 9. %&''>). Fig self-control predicts good adjustment, less patology, better grades, and interpersonal success. 9ournal of ersonality , &E(-4&&. '8C.tml RICAAT (ENULIS
Muammad Saddam Fa5ie@ lair di kota Jakarta pada tanggal (' Januari ((. $enulis menamatkan pendidikan S( di 1ni5ersitas ina *usantara dalam bidang psikologi pada taun &'(4.