BAB I PENDAHULUAN
Payu Payudar daraa itu itu tida tidak k selal selalu u sama sama besar besar,, selal selalu u ada ada perb perbed edaa aan n sedik sedikit it.. Adakalany Adakalanyaa yang sebelah tidak berkembang berkembang sesempurna sesempurna yang sebelahnya. sebelahnya. Ini tidak perlu dikhawatirkan sebagai suatu hal yang patologik. 1 Payudara pada wanita menonjol mulai dari iga ke II / III sampai ke VI/VII dan dari dekat pinggir sternum sampai garis axillaris anterior. Tetapi jaringan payudara yang sebenarnya s ebenarnya lebih luas lagi, ia bisa sampai klaikula sebagai suatu lapisa lapisan n jaringa jaringan n tipis tipis dan ke medial medial sampai sampai garis garis median median,, ke lateral lateral sampai pinggir m. !atissimus dorsi. "ebagai tonjolan payudara itu terdiri dari jaringan lemak.1 #eluhan #eluhan utama penderita penderita kelainan kelainan payudara payudara sehingga datang berobat ke dokter adalah berupa adanya benjolan $%& persen hingga &' persen(, rasa nyeri atau sakit $1' persen hingga hingga 1) persen(, adanya adanya *airan keluar dari puting susu $+ persen hingga persen(. Ada beberapa anomali yang terjadi pada mamma, yaitu - Amastia, aringan mamma mamma aksesor aksesoris is $"uper $"upernum numerar erary y breast( breast( atau atau mamma mamma aberran aberranss dan bentuk bentuk abnormal dari payudara. 1 amma Aberrans merupakan hasil dari kegagalan regresi jaringan payudara selama embriogenesis.1 0al ini dapat hadir di mana saja sepanjang garis susu $milk line(, dari regio aksila ke inguinal.)2 Insiden amma Abberans tidak pasti, tetapi umumnya umumnya diyakini diyakini menjadi sekitar 13 dalam suatu populasi. populasi.),1' amma Abberans tanpa kehadiran puting terletak di luar pinggiran kelenjar dide4inisikan sebagai sebagai jaringan jaringan payudara payudara menyimpang menyimpang dan sering 5misdiagosed6 5misdiagosed6 sebagai, sebagai, subkutan lesion.1),1+,17 "ehingga sebagai dokter umum untuk membedakannya dari penyakit lain yang berhubungan dengan payudara, dibutuhkan pengetahuan tentang amma Aberrans itu sendiri dan kemampuan untuk mediagnosa serta penatalaksanaan awal dengan baik penyakit tersebut.
1
BAB II LAPORAN KASUS
2.1. Identifikasi
8ama
- 8y. 9
enis kelamin
- Perempuan
:sia
- )% tahun
#ebangsaan
- Indonesia
Agama
- Islam
"tatus
- "u "udah menikah
Pekerjaan
- Ibu ;umah Tangga
Alamat
- l l.
Tanggal ma masuk
- '1
Tangga Tanggall pemeriks pemeriksaan aan - ')
2.2. Anamnesis Keluhan Utama
Terdapat benjolan yang menyerupai payudara di bawah ketiak kanan, sejak ? 1 tahun yang lalu.
Ri!a"at Pe#$alanan Pen"akit
"ejak ? 1 tahun ";", penderita penderita mengaku teraba benjolan di bawah ketiak ketiak kanan kanan sebesar sebesar telur telur puyuh, puyuh, benjol benjolan an dapat dapat digerak digerakkan kan,, nyeri nyeri $(, merah $(,. "ejak ? & bulan ";", penderita mengaku mun*ul benjolan ke*il yang menyerupai puting di atas benjolan yang sebelumnya, nyeri $(, merah $(, mengeluarkan *airan $(. "eja "ejak k ? 1 bula bulan n ";" ";" pend penderi erita ta meng mengak aku u benj benjol olan an semak semakin in membesar, nyeri $@(, merah $(, mengeluarkan *airan $(. Penderita mengeluhkan benjolan terasa semakin ken*ang dan nyeri menjelang mensturasi.
)
Ri!a"at Pen"akit Dahulu
;iwayat penyakit dengan keluhan yang sama disangkal oleh penderita. ;iwayat hipertensi dalam kehamilan ada.
Ri!a"at Pen"akit dalam Kelua#%a
;iwayat penyakit dengan keluhan yang sama dalam keluarga disangkal oleh penderita.
2.&. Peme#iksaan 'isik Status (ene#alis
#eadaan umum - *ompos mentis
#esadaran
- +V7
Tekanan darah
- 1'/1'' mm0g
8adi
- &% x/menit
Pernapasan
- )1 x/menit
"uhu
- >,% 'B
Kulit ikterik $(, sianosis $(
Ke)ala
8ormo*ephali, rambut hitam dan tidak mudah rontok, sudut nasolabialis simetris. a. ata
- edema palpebra $/(, konjungtia anemis $/(, sklera ikterik $/(, pupil isokor, re4leks *ahaya $@/@(,
b. 0idung
- sekret $/(, napas *uping hidung $/(
c. ulut dan Tenggorokkan - mukosa bibir anemis $(, sianosis $(, lidah
kotor $(, papil atrophi $(, tonsil T1/T1, 4aring hipermis $( d. Telinga
- nyeri tekan tragus $/(, gangguan pendengaran $/(
Lehe#
Inspeksi - simetris, massa $( Palpasi
- pembesaran kelenjar tiroid $(, pembesaran #CD $(
VP
- 7) *m0)E
>
*h+#a,
"imetris, gerak napas tertinggal $/(, pektus ekskaatum $( Pulm+
a. Inspeksi
- sela iga melebar $/(, otot bantuan napas $/(
b. Palpasi
- okal 4remitus hemitoraks dextra F sinistra
*. Perkusi
- sonor, batas paruhepar IB" VI
d. Auskutasi - esikuler $@/@( normal, ronki $/(, wheeGing $/( -+#
a. Inspeksi
- iktus kordis tidak tampak
b. Palpasi
- iktus kordis teraba di IB" V linea mid *lai*ula sinistra
*. Perkusi
- batas atas
- IB" II
batas kanan - linea parasternalis dextra batas kiri
- IB" V linea mid aksilaris anterior sinistra
d. Auskultasi - "1/") $@( reguler, murmur $(, gallop $(
Ad+men Inspeksi
- datar, lemas, massa $(
Palpasi
- nyeri tekan $(, teraba massa $(, heparlien tidak teraba
Perkusi
- timpani, nyeri ketok $(
Auskultasi - bising usus $@( normal
Ekst#emitas a. "uperior - akral hangat, edema $/( sianosis $/(, B;T H ) detik b. In4erior
- akral hangat, edema $/(, pitting edema $/(, sianosis $/(, B;T H ) detik
Status L+kalis a. ;egio Axillaris
Inspeksi - ukuran ? 2 x & *m, sewarna kulit, permukaan rata, terdapat benjolan ke*il seperti putting di atas benjolan dengan ukuran sekitar ',7 x ',7 *m, retraksi $(, edema $(, dis*harge $(.
+
Palpasi
- konsistensi kenyal, batas tegas, mobile, nyeri tekan $(
2./. Peme#iksaan Penun$an%
a. !aboratorium ,) gr/dl
!eukosit - &.%'' / ul
Trombosit - )1'.''' / ul 0ematokrit - >2 3 Colongan darah - D, ;h $@( DT - > menit BT - 2 menit 1.0. Dia%n+sis Ke#$a
Mamma Aberrans
1.. Penatalaksanaan
a. edikamentosa IV9< ;! gtt /mnt
#aptopril ) x )7 mg tab
b. Tindakan operasi kstirpasi jaringan mamma.
*. ;en*ana post operasi Diopsi aringan mamma
#ontrol > hari pas*a operasi untuk mengetahui kemungkinan terjadi penyulit.
1.. P#+%n+sis
Juo ad itam - bonam.
7
Juo ad 4un*tionam - dubia.
BAB III *IN3AUAN PUS*AKA
&.1. Em#i+l+%i dan Anat+mi 4amma
a. mbriologi Pada minggu ke lima atau enam embrional kehamilan, terdapat dua entral band dari penebalan ektoderm $mammary ridges, milk lines(. Pada mammalia, penebalan ini terbentang bilateral dari axila ke ula. Pada minggu kesembilan, milk lines ini menjadi atro4i, ke*uali di daerah pe*toralis dan mulai tampak tunas putting susu $primordium payudara(. Pada minggu ke dua belas tunas putting susu diinasi oleh epitel skuamosa ektodermis.
Pada
bulan ke lima, jaringan ikat mesenkim
mengin4iltrasi primordium payudara dan berdi4erensiasi menjadi l7 sampai )' 4ilamen padat yang terdistribusi simetris dibawah kulit tunas puting susu.
Cambar 1 - milk lines
Cambar ) - mammary bridges $1. mulai tampak primordium payudara, ). inasi oleh epitel skuamosa ektodermis, >. jaringan ikat mesenkim mengin4iltrasi primordium payudara dan berdi4erensiasi menjadi l7 sampai )' 4ilamen padat, +.
Cambar >. Perkembangan Payudara b. Anatomi
%
Payudara terletak pada hemithoraks kanan dan kiri dengan batasbatas sebagai berikut 1. Datasbatas payudara yang tampak dari luar superior - iga II atau III in4erior - iga VI atau VII medial - pinggir sternum lateral
).
- garis aksilaris anterior / linea mid axillae
Datasbatas payudara yang sesungguhnya superior - hampir sampai ke klaikula medial - garis tengah lateral
- m. latissimus dorsi
"ekitar )/> bagian payudara terletak pada m. pektoralis mayor, dan 1/> nya pada m. latissimus dorsi. Pada sekitar 273 wanita, terdapat perpanjangan batas kuadran lateral atas payudara sampai ke axilla, yaitu 5axillary tail o4 spen*e6. Pada daerah ini jaringan payudara memasuki suatu rongga pada 4as*ia axillaris yang disebut 59oramen o4 !anger6K sehingga payudara pada daerah ini terletak dibawah 4as*ia axillaris, dan bukan super4isial dari 4as*ia axillaris.
Cambar +. The axillary tail o4 "pen*e
&
St#uktu# Pa"uda#a
Payudara terdiri dari berbagai struktur parenkim epitelial
lemak, pembuluh darah, sara4, dan saluran getah bening otot dan 4as*ia Parenkim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 17 L )' lobus, yang masing masing mempunyai saluran tersendiri untuk mengalirkan produknya, dan bermuara pada putting susu. Tiap lobus dibentuk oleh lobuluslobulus yang masingmasing terdiri dari 1' L 1'' asini grup. !obuluslobulus ini merupakan struktur dasar dari glandula mamma. Payudara dibungkus oleh 4asia pektoralis super4isialis dimana permukaan anterior dan posterior dihubungkan oleh ligamentum Booper.
!igamentum
5suspensory6 Booper ini bekerja sebagai jaringan penunjang yang kuat diantara lobus dan parenkim, dan diantara dermis kulit dengan bagian dalam 4as*ia pektoralis super4isilais. Pada inasi keganasan, bagian ligamen ini dapat terkontraksi, membentuk 4iksasi dan retraksi kulit.
Papilla mammae dan areola mammae pidermis pada puting susu dan areola adalah berpigmenK yang dilapisi keratinisasi dari epitel strati4ied aMuamous. Pada pubertas, puting semakin berpigmen dan menonjol. Terdapat kumpulan serabut otot polos yang radier dan sirkum4erensial, serta longitudinal pada daerah duktus lakti4erus. Pada daerah areola
terdapat kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan
kelenjar areola asesorius. #elenjar asesori ini membentuk penonjolanpenonjolan ke*il pada permukaan areola yang disebut
glandula areola 5ontgomery
tuber*les6 Pada pun*ak puting terdapat banyak akhiran selsel sara4 dan eissnerNs Borpus*les pada dermis puting. Areola mengandung sedikit sitruktur ini.
2
Cambar 7. Parenkim mamma
Cambar 6 : Ligamentum Booper
1'
Pada keadaan normal, komponen glandular tampak renggangK mengandung banyak elemen duktus. Pada awal siklus menstruasi, duktulus tampak seperti tali dengan lumen yang sempit. Pada saat oulasi, dengan stimulasi estrogen, lumen membesar, dan terdapat penumpukan sekresi kelenjarK sehingga *airan dan lemak tertimbun di jaringan penunjang. ika proses stimulasi ini berhenti, komponen glandular ini akan kembali regresi. Vaskularisasi Payudara 1. Arteri Payudara mendapat pendarahan terutama dari dua sumber utama, yaitu *abang*abang per4orantes anterior arteri mamaria interna dan
arteri
thorakalis lateralisa. Babang*abang per4orantes a. ammaria interna. Babang*abang I, II,
III, dan IV dari a. ammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum pada interkostal yang sesuai, menembus m. Pertoralis mayor dan memberi pendarahan tepi medial glandula mamma. b. Babang*abang dari a. Axillaris-
Rami pectoralis a. Thorako-akromialis Arteri ini berjalan turun diantara m. Pektoralis minor dan m. Pektoralis mayor. Pembuluh ini merupakan pembuluh utama m. Pektoralis mayor. "etelah menembus m. Pektoralis mayor, arteri ini akan mendarahi glandula mamma bagian dalam $deep surace(. Arteri thorakalis lateralis !a. Mammaria eksterna" Pembuluh darah ini jalan turun menyusuri tepi lateral m. Pektoralis mayor untuk mendarahi bagian lateral payudara Arteri thorako-dorsalis Pembuluh darah ini merupakan *abang dari a. "ubskapularis. Arteri ini mendarahi m. !atissimus dorsi dan m. "erratus magnus. =alaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula mamma, tetapi sangat penting artinya. #arena pada tindakan
11
radikal mastektomi, perdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan 5the bloody angle6. ). Vena Pada daerah payudara, terdapat tiga grup ena a. Babang*abang per4orantes V. ammaria interna
Vena ini merupakan ena terbesar yang mengalirkan darah dari payudara. Vena ini bermuara pada . ammaria interna yang kemudian bermuara pada . Innominata. b. Babang*abang . Aksilaris yang terdiri dari . Thorakoakromialis, .
Thorakalis lateralis dan . Thorako dorsalis c. Venaena ke*il yang bermuara pada . Interkostalis.
Vena interkostalis bermuara pada . Vertebralis, kemudian bermuara pada . AGygos $melalui enaena ini metastase dapat langsung terjadi di paru(.
1)
Persaraan Persara4an kulit payudara bersi4at segmental dan berasal dari segmen dermatom T) sampai T. "ela iga pertama terutama dipersara4i oleh sara4 ke mus*ulus sub*laius. "egmen dermatom area ini bisa didenerasi total atau sebagian setelah eleasi 4lap kulit untuk mastektomi radikal atau modi4ikasi.
1>
atas ke dinding dada lateral, terutama bila penderita perlu membawa sesuatu yang dijepit diantara lengan atas dan dinding dadanya. #er$us thoracalis longus 8erus
thora*alis
longus
terdapat
pada
m.
"erratus
anterior
mempersara4inya. Bedera pada nerus ini menyebabkan morbiditas 4ungsional yang jauh lebih besar akibat kelemahan bahu dan menimbulkan de4ormitas Owinged s*apulaN #er$us pectoralis lateralis 8erus pe*toralis lateralis berasal dari 4as*i*ulus lateral plexus bran*hialis untuk mempersara4i m. Pe*toralis mayor dan minor. "ara4 ini berjalan medial terhadap m. Pe*toralis minor dan harus dilindungi sewaktu melakukan modi4ikasi mastektomi radikal untuk men*egah atro4i mus*ulus pe*toralis mayor.
#er$us pectoralis medialis
1+
%istem Limatik Payudara Pengaliran pembuluh lim4atik terutama bersi4at unidireksional $searah(, ke*uali di daerah subareolar dan daerah sentral payudara, atau pada keadaan dimana terjadinya obstruksi lim4atik menyebabkan terjadinya
aliran balik
bidireksional. 0al ini dapat terjadi karena pembuluh lim4e tidak berkatupK sehingga aliran balik ini memungkinkan terjadinya metastasis. Pengaliran lim4atik dibagi > bagian1. .
17
1. &'( mammaria eksterna. :ntaian kelenjar ini terletak di bawah tepi
lateral m. Pektoralis mayor, sepanjang tepi medial aksila. Crup ini dibagi dalam dua kelompok
#elompok
superior.
#elompok
#CD
ini
terletak
setinggi
#elompok
#CD
ini
terletak
setinggi
interkostal IIIII
#elompok
im4erior.
interkostal IVVVI ).
&'( %kapula #CD terletak sepanjang asa subskapularis dan thorakodorsalis, mulai dari per*abangan . Aksilaris menjadi . "ubskapuralis, sampai ke tempat masuknya . Thorakodorsalis ke dalam m. !atissimus dorsi. 3. &'( sentral !central nodes"
#CD ini terletak di dalam jaringan lemak di pusat ketiak. #adangkadang beberapa diantaranya terletak sangat super4i*ial, di bawah kulit dan 4asia pada pusat ketiak, kirakira pada pertengahan lipat ketiak depan dan belakang. #CD ini adalah kelenjar yang relati4 paling mudah diraba.
#CD ini terletak diantara m. Pektoralis mayor dan minor, sepanjang rami pektoralis . Thorakoakromialis. umlah satu sampai empat. 5. &'( $. Aksilaris
#elenjarkelenjar ini terletak sepanjang . Aksilaris bagian lateral, mulai dari white tendon m. !atissimus dorsi sampai ke sedikit medial dari per*abangan . Aksilaris L . Thorakoakromialis 6. &'( subkla$ikula #elenjarkelenjar ini terletak sepanjang . Aksilaris, mulai dari sedikit medial per*abangan . Aksilaris L . Thorakoakromialis sampai di mana . Aksilaris menghilang di bawah tendo m. "ubklaius. #elenjar ini merupakan kelenjar aksila yang tertinggi dan termedial letaknya. "emua getah bening yang berasal dari kelenjarkelenjar getah bening aksila
1
masuk ke dalam kelenjar ini. "eluruh #CD aksila ini terletak di bawah 4asia kostokorakoid #elompok kelenjar ini kemudian dibagi lagi dalam > leel atau tingkat, berdasarkan hubungannya dengan m. Pe*toralis minor. !eel I Terletak lateral / dibawah batas bawah m. Pe*toralis minor. Termasuk#CD mamaria eksterna
#CD ena aksilaris
#CD grup s*apular
!eel II Terletak didalam $deep( atau dibelakang dari m. Pe*toralis minorK yaitu grup sentral. b.
!eel III Terletak medial atau diatas dari batas atas m. Pe*toralis minoK yaitu grup sub*lai*ular.
Cambar %. #elenjar getah bening mamma
1%
&.2. Definisi Mamma Aberrans
Mamma aberrans adalah terdapatnya payudara atau papillae mamma yang lebih dari dua. !etaknya pada garis susu dari axilla sampai ke inguinal tapi kebanyakan di axilla.
Cambar &. amma Aberrans &.&. Eti+l+%i dan E)idemi+l+%i Mamma Aberrans
' kasus. enurut 0aagensen insidensi anomali ini 1) 3 pada wanita kulit putih. Tetapi penduduk Asia agaknya lebih banyak. Iwai menemukan 1,&& 3 pada pria dan 7,12 3 pada wanita. Taheya menemukan >,& 3 pada pria Tionghoa. enurut 0aagensen mamma aberrans ditemukan ) kali lebih banyak pada wanita dari pada lakilaki, yang ditemukan di Dandung hampir selalu wanita. Anomalis
tersebut ada hubungannya dengan keturunan. Terdapat
pada keluarga keluarga tertentu.
1&
&./. Pat+fisi+l+%i Mamma Aberrans
Pada minggu ke lima atau enam embrional kehamilan, terdapat dua entral band dari penebalan ektoderm $mammary ridges+ milk lines(. Pada mammalia, penebalan ini terbentang bilateral dari axila ke ula.1 Pada minggu kesembilan, mammary ridges ini menjadi atro4i, ke*uali di daerah pe*toralis.
&.0. Klasifikasi Mamma Aberrans
amma aberrans memiliki beberapa bentuk dan telah diklasi4ikasikan oleh #ajaa sebagai berikut a. payudara lengkap dengan puting, areola, dan jaringan kelenjar, b. jaringan payudara tanpa areola tapi dengan puting dan jaringan kelenjar, c. payudara tanpa puting tapi dengan jaringan areola dan kelenjar, d. payudara tanpa puting atau areola, e. pseudomamma dengan puting dan areola tapi tanpa kelenjar jaringan
$jaringan payudara digantikan oleh lemak(, f. polythelia $Adanya puting saja(K g. polythelia areolaris $keberadaan dari areola saja(, h. polythelia pilosa $kehadiran hanya sepetak rambut( ),1+,1&.
12
&.. 4anifestasi Klinis Mamma Aberrans
,ctopic breast tissue mungkin mun*ul sebagai sesuatu dari jaringan subkutan dan memiliki 4ungsi penuh. 1 "e*ara histologi, supernumerary breast mungkin memiliki sistem duktal yang terorganisir pada kulit eksternal, sedangkan ectopic
breast tissue sendiri tidak
memiliki
perkembangan duktus tersebut dan tidak terhubung ke payudara ipsilateral. aringan ini mengikuti kontrol hormon normal dan dapat menjadi klinis yang jelas saat perempuan memasuki masa puber atau selama kehamilan. Payudara ektopik dengan kompleks areolar lengkap akan ber4ungsi sebagai payudara normal, termasuk menyusui. Cejala pada jaringan payudara aksila dilaporkan memburuk dengan kehamilan berikutnya, menyebabkan rasa sakit meningkat dan iritasi lokal. 8amun, beberapa studi menunjukkan bahwa jaringan mungkin tanpa gejala.1%,1&,12 Polythelia dihubungkan dengan kelainan pada saluran kemih. #elainan ginjal tersebut termasuk kegagalan pembentukan ginjal dan karsinoma ginjal. 0ubungan polythelia dan anomali ginjal tidak begitu kuat tetapi sangat didukung oleh beberapa studi. "ebuah studi dari Israel melaporkan +'3 dari anakanak dengan polythelia memiliki anomali ginjal
)'
obstrukti4 atau duplikasi dari sistem ekskretoris. #ehadiran puting ekstra pada anakanak harus meningkatkan ke*urigaan klinisi anomali ginjal. :mumnya, mamma aberrans terjadi se*ara sporadis, tetapi kasus kasus 4amilial dilaporkan.
&.5. Dia%n+sis Klinis Mamma Aberrans
:ntuk mendiagnosis suatu benjolan / massa, baik itu yang terdapat di regio aksilaris ataupun regio mammaria, ada beberapa hal yang harus kita pikirkan. Apakah benjolan merupakan suatu anomali, tumor jinak, keganasan atau merupakan suatu in4eksi baik itu spesi4ik maupun non spesi4ik. 0al tersebut dapat kita bedakan melalui anamnesis, pemeriksaan 4isik, maupun pemeriksaan penunjang jika dibutuhkan. :ntuk suatu benjolan atau massa apapun, diagnosis jaringan diperlukan.
)1
&.6. Penatalaksanaan Mamma Aberrans
amma aberrans untuk sebagian besar kasus hadir sebagai masalah kosmetik dan mungkin pembedahan. ereka juga dapat dibuang ketika menyebabkan ketidaknyamanan karena terasa mengganjal , menseksresikan *airan susu atau bahkan adanya kekuatiran bila terjadi
karsinoma yang
tidak mudah diketahui .
&.17. K+m)likasi Mamma Aberrans
"eperti disebutkan, jaringan mamma aberrans dapat menjalani perubahan patologis yang sama seperti payudara normal. #asus mamma aberrans dengan perubahan kistik jinak, tumor jinak $adenoma dan 4ibroadenoma(, dan karsinoma telah dilaporkan. #etika massa terletak di sepanjang 5milk lines6, kemungkinan adanya jaringan payudara harus dipertimbangkan. assa tersebut, misalnya di ketiak, mungkin pada pemeriksaan awal keliru untuk kelenjar getah bening yang membesar. "ejumlah kasus kanker payudara yang timbul pada jaringan payudara ektopik telah dilaporkan. #asus tersebut dapat menyajikan sebuah tantangan untuk kedua dokter dan ahli patologi dalam membuat diagnosis yang benar.
))
BAB I8 ANALISIS KASUS
#eluhan utama "ejak ? 1 bulan ";" penderita mengaku teraba benjolan di bawah ketiak kanan benjolan semakin membesar, terasa mengganjal, nyeri saat ditekan $@(, merah $(, mengeluarkan *airan $(. Penderita mengeluhkan benjolan terasa semakin ken*ang dan nyeri menjelang mensturasi.
;PP "ejak ? 1 tahun ";", penderita mengaku teraba benjolan di bawah ketiak kanan sebesar telur puyuh, benjolan dapat digerakkan, nyeri $(, merah $(,. "ejak ? & bulan ";", penderita mengaku mun*ul benjolan ke*il yang menyerupai puting di atas benjolan yang sebelumnya, nyeri $(, merah $(, mengeluarkan *airan $(.
$mastitis
atau
lim4adenitis(
dan
neoplastik
jinak
dapat
berupa
4ibroadenoma, lipoma, adenoma dan papiloma. :ntuk diagnosis anomali sendiri dapat dilihat dari anamnesis, pasien mengeluh terdapat benjolan yang mnyerupai mamma pada ketiak bawah nya, dimana pada benjolan juga terdapat benjolan ke*il menyerupai putting sehingga dapat menyingkirkan suatu 9A, lipoma adenoma dan papilloma, benjolan juga tidak terasa nyeri, tidak ada tandatanda peradangan dan tidak mengeluarkan *airan apapun yang dapat menyingkirkan adanya mastitis $tidak ada demam(, pertumbuhan benjolan juga tidak terlalu *epat sehingga bisa menyingkirkan suatu keganasan, tidak ada benjolan lain di daerah aksilla, subklaikula, supraklaikula sehingga dapat menyingkirkan lim4adenitis.
)>
$H>7 tahun(, gejala berupa pertumbuhan benjolan yang *epat membesar dan tidak dipengaruhi oleh siklus mensturasi, tidak nyeri, perubahan permukaan benjolan $peau de orange(, kasar, berbenjol sampai tukak, keluar *airan berupa darah, riwayat tumor jinak sebelumnya tidak ada, riwayat keluarga mendertia penyakit yang sama tidak ada . ;iwayat benjolan dipengaruhi oleh siklus mensturasi juga semakin menguatkan suatu anomali, dimana mamma aberrans tipe lengkap juga memiliki keluhan yang sama dengan payudara pada umumnya.
)+
DA'*AR PUS*AKA
1.
!angman - edi*al embryology, 7th ed. =illiams Q =ilkins, Daltimore, <, 12&7.
).
9ra**hioli ", Puopolo , +)&, )''.
>.
"hin ", "heikh 9", Allenby PA, ;osen PP- Inasie se*retory $juenile( *ar*inoma arising in e*topi* breast tissue o4 the axilla. Ar*h Pathol !ab ed, 1)7- 1>%)1>%+, )''1.
+.
BhungPark, Rheng !iu B, Ciampoli , mery <, "halodi A-u*inous adeno*ar*inoma o4 e*topi* breast tissue o4 the ula. Ar*h Pathol !ab ed, 1)- 1)11)1&, )'').
7.
Durdi*k A, Thomas #A,=elsh - Axillary polymastia. Am A*ad .
.
in B, Bhapman , Taw4ik E- Inasie mu*inous $*olloid( adeno*ar*inoma o4 e*topi* breast tissue in the ula- A *ase report. Dreast , 2- 11>117, )''>.
%.
Ciron Cl, 9riedman I, 9eldman "- !obular *ar*inoma in e*topi* axillary breast tissue. Am "urg, %'- >1)>17, )''+.
&.
Alghamdi 0- A**essory breasts- =hen to ex*iseS Dreast , 11- 17717%, )''7.
2.
Paksoy 8- *topi* lesions as potential pit4alls in 4ine needle aspiration *ytology- a report o4 > *ases deried 4rom the thyroid, endometrium and breast. A*ta Bytol, 71- ))))), )''%.
1'.
Canaraj A, Petrek A-
11.
erra !, #arunad AD, Votaw !- Primary breast *an*er in aberrant breast tissue in the axilla. "outh ed , 2'- 1 ), 122%.
)7
1).
;ho , uhng "#, oon #- Bar*inoma originating 4rom aberrant breast tissue o4 the right upper anterior *hest wall. #orean ed "*i, 1- 7127)1, )''1.
1>.
;oorda A#, 0ansen P, ;ider A, 0uang ", ;ider
1+.
Cutermuth , Audring 0, Voit B, 0aas 8- Primary *ar*inoma o4 e*topi* axillary breast tissue. ur A*ad
17.
ans <, Cuyton
1.
arshall , oynihan , 9rost A, ans ;. *topi* breast *an*er- *ase report and literature reiew. "urg En*ol 122+K>-)27L>'+.
1%.
!esaoy , ComeGCar*ia A, 8ejdl ;, ospur C, "yiau T, Bhang P. Axillary breast tissue- *lini*al presentation and surgi*al breast treatment. Ann Plast "urg 1227K>7->7L>'.
1&.
8akao A, "aito ", Inoue 9, 8otohara #, Tanaka 8. *topi* breast *an*er- a *ase report and reiew o4 the literature. Anti*an*er ;es 122&K1&->%>%L>%+'.
12.
&-1>'L1>7.
)