ASSESMENT DAN MANAJEMEN PASIEN RESIKO JATUH No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
RSON.01.2.KEP009
00
1 dari 7
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh
KEPERAWATAN Direktur Utama
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
November 2016 Dr. dr. Basuki Supartono,Sp.Ot,FICS,MARS NIP.19611022 199003 1 007 Assesmen pasien resiko jatuh adalah pengkajian yang dilakukan untuk mengidentifikasi pasien dengan resiko jatuh sebagai dasar
PENGERTIAN
dalam mengurangi resiko jatuh. Manajemen pasien resiko jatuh adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pasien jatuh sehingga berkurangnya resiko cedera akibat jatuh dan meningkatnya keselamatan pasien. 1. Mendapatkan informasi adanya pasien dengan resiko jatuh. 2. Mengetahui langkah pencegahan resiko jatuh pada pasien di
TUJUAN
rawat inap. 3. Menghasilkan angka kejadian resiko pasien jatuh yang rendah. 4. Mengurangi risiko cedera akibat jatuh. 5. Meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan di RS Olahraga Nasional sesuai standar akreditasi.
KEBIJAKAN PROSEDUR
Prosedur ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu : 1) tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap pasca pelaksanaan. 1.1.
Persiapan Prosedur 1. Siapkan formulir identifikasi resiko pasien jatuh Pediatri Humpty Dumpty (gb.1), atau Dewasa Morse (gb.2), atau Geriatri Ontario (gb.3). 2. Siapkan alat tulis berupa pulpen biru, status pasien, dan 1.2.
form catatan perkembangan pasien terintegrasi (gb.4). Pelaksanaan Prosedur 1. Sapa pasien dan keluarga pasien dengan memberitahukan nama, profesi, dan unit kerja. 2. Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa akan 1
dilakukan penilaian resiko jatuh pada pasien agar dapat meminimalkan resiko pasien jatuh. 3. Pastikan kesesuaian identitas pada status pasien dengan menanyakan nama dan tanggal lahir pasien kemudian cocokkan dengan gelang identitas. 4. Lakukan assesmen awal resiko jatuh pada pasien dengan menggunakan kriteria Humpty Dumpty (bagi pasien ≤ 14 tahun), atau Morse (bagi pasien usia 15-60 tahun), atau Ontario Modified StartifySidney Scoring (bagi pasien usia > 60 tahun). 5. Lakukanlah tahapan berikut ini apabila pasien teridentifikasi memiliki resiko jatuh kategori tinggi : a. Lakukan observasi berkala setiap 2 jam b. Pastikan hek dan rem tempat tidur selalu terpasang, dan cukup penerangan. c. Pastikan bel pasien berada di samping pasien sehingga mudah dijangkau oleh pasien. d. Pastikan lantai tidak licin, tidak ada genangan air, dan pasien menggunakan alas kaki yang tidak licin. e. Berikan edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan jatuh (terlampir). f. Pasangkan gelang resiko kuning pada pasien. g. Berikan tanda “RESIKO TINGGI JATUH” pada pintu masuk ruang rawat inap dan di bedhead pasien. 6. Lakukanlah tahapan berikut ini apabila pasien teridentifikasi memiliki resiko jatuh kategori sedang: a. Lakukan observasi berkala setiap 4 jam b. Pastikan hek dan rem tempat tidur selalu terpasang, dan cukup penerangan. c. Pastikan bel pasien berada di samping pasien sehingga mudah dijangkau oleh pasien. d. Pastikan lantai tidak licin, tidak ada genangan air, dan pasien menggunakan alas kaki yang tidak licin. e. Berikan edukasi pasien dan keluarga tentang 2
pencegahan jatuh (terlampir). 7. Lakukanlah tahapan berikut ini apabila pasien teridentifikasi memiliki resiko jatuh kategori rendah: a. Lakukan observasi berkala setiap shift, setiap 8 jam b. Pastikan hek dan rem tempat tidur selalu terpasang, dan cukup penerangan. c. Pastikan bel pasien berada di samping pasien sehingga mudah dijangkau oleh pasien. d. Pastikan lantai tidak licin, tidak ada genangan air, dan pasien menggunakan alas kaki yang tidak licin. 8. Lakukanlah assesmen setiap kali pergantian shift perawat (pagi, siang, dan malam) (Every Shift / ES). 9. Lakukan assesmen ulang pada pasien yang mengalami perubahan kondisi fisik atau status mental (Change of Condition / CC), setelah pasien terjatuh (Post Falls / PF), pasien pindahan dari ruangan lain (On Ward Transfer / WT), dan saat 1.3.
pasien pulang (Discharge / DC). Pasca Prosedur 1. Isilah lembar pemberian informasi dan / edukasi pasien (gb.5) setelah petugas selesai memberikan edukasi pencegahan pasien jatuh pada keluarga pasien. Pastikan keluarga pasien dan petugas pemberi informasi telah menandatangani dan memberikan nama jelas pada lembar pemberian informasi dan / edukasi pasien. 2. Catat tindakan yang dilakukan dan assesmen skala resiko
jatuh
terakhir
pada
form
catatan
perkembangan pasien terintegrasi dalam status pasien (gb.4). 3. Tindakan selesai, ucapkan terima kasih kepada pasien dan keluarganya. 4. Rapikan dan simpan kembali status pasien ke
3
tempat semula. LAMPIRAN Edukasi keluarga tentang pencegahan pasien jatuh : 1. 2. 3. 4.
Pastikan lantai tidak licin. Pastikan tidak ada genangan air. Pastikan pasien memakai alas kaki yang tidak licin. Bantu pasien saat pasien masuk di dalam kamar mandi,
pastikan kamar mandi dalam keadaan kering. 5. Pastikan pasien berada di atas tempat tidur dengan rem dan hek tempat tidur terpasang. 6. Pasang palang tempat tidur. 7. Pastikan semua kebutuhan pasien dalam jangkauan. 8. Tempatkan meja, kursi, dan lainnya pada tempat yang tidak menghalangi jalan. 9. Pastikan pasien selalu ada yang menemani. Jangan tinggalkan pasien sendirian.
Gb.1 : Skala Humpty-Dumpty untuk Pengkajian Resiko Jatuh Pasien Anak
4
Gb.2 :
Skala
Morse
untuk Pengkajian
Resiko
Jatuh Pasien Dewasa
Gb.3 : Skala Ontario Modified Stratify-Sidney Scoring untuk Pengkajian Resiko Jatuh Pasien Geriatri > 60 tahun
5
Gb.4 : Form Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
Gb.5 : Lembar Pemberian Informasi dan / Edukasi Pasien
6
UNIT TERKAIT
1. 2. 3. 4. 5.
Kepala Bidang Keperawatan Instalasi Gawat Darurat Instalasi Rawat Inap Instalasi High Care Unit / Intensive Care Unit Kamar Bersalin
7