CAMPURAN BETON CANGKANG KERANG STUDI PENGGUNAAN CANGKANG KERANG LAUT SEBAGAI BAHAN PENAMBAH AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON
Mufti A Sultan ST. MT1), Arbain Tata ST. MT2), Hatta Annur Program Studi Teknik sipil, fakultas teknik, universitas khairun ternate Jl. Pertamina kampus II I I Gambesi, Ternate selatan ABSTRAK: Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang paling banyak digunakan saat ini dalam hal pembangunan fisik, Beton dibuat dari campuran agregat halus,kasar,sem halus,kasar,semen,dan en,dan air dengan perbandingan tertentu, serta bahan yang biasanya di tambahkan ke dalam campuran beton pada saat atau selama pencampuran berlangsung, berfungsi untuk mengubah sifat-sifat dari beton agar menjadi lebih cocok dalam pekerjaan tertentu dan lebih ekonomis, dapat pula ditambahkan dengan bahan campuran tertentu lainnya sesuai keperluan apabila dianggap perlu. Cangkang kerang yang dapat dimanfaatkan untuk bahan penambah campuran beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penambahan agregat cangkang kerang pada campuran beton dapat mempengaruhi sifat mekanis beton. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder berdiameter berdiameter 150 mm, tinggi 00 mm, dan balok 15 cm ! 15 cm ! "0 cm terdiri dari beton tambahan agregat cangkang kerang sebagai agregat agre gat kasar, #$% #$% 0.&' dan perse persentase ntase Cangkang Cangkang keran kerang g sebe sebesar( sar( 0), 1*), 1), &&), dan 55) dari berat agregat +asar. umlah benda uji &5 sampel. +uat tekan beton 15 sampel, elastisitas beton 15 sampel dan lentur beton 15 sampel. utu beton yang direncana direncanakan kan adalah fc / ''.5 pa. ari hasil penelitian menunjukkkan penambahan Cangkang kerang sebagai agregat kasar dengan persentase 1*), 1), &&), 55) ke dalam campuran beton dapat menurunkan kuat tekan beton, elastisitas beton dan kuat lentur beton. +uat tekan B '&,0 pa, BC+ 1*) 10,52 pa, BC+ 1) *,*5 pa, BC+ &&) *,1 pa dan BC+ 55) ",35 pa. ilai elastisitas dari tiap-tiap 4ariasi, B 1'20&",'&* pa, BC+ 1*) 1'''*,2"'*, BC+ 1) 21'1",&313* pa, BC+ &&) "50*',211pa dan BC+ 55) 5*"*",3055'' pa. an kuat lentur mempunyai nilai penurunan, B *,* pa, BC+ 1*) 5,"3 pa, BC+ 1) &,'2 pa, BC+ &&) ,0' pa, dan BC+ 55) ',"" pa. ari hasil penambahan Cangkang kerang sebagai agregat kasar, dapat menurunkan sifat mekanis beton.
ata un!i" #angkang erang, uat Tekan Tekan beton, $lastisitas $lastisitas beton, uat %entur &eton.
PENDAHULUAN Se!ara umum bah'a pertumbuhan dan perkembangan industri di indonesia sangat pesat, hampir sebagian besar material (ang digunakan dalam pekeraan konstruksi adalah beton *concrete (ang dipadukan dengan baa *composite) atau enis lain(a. onstruksi beton dapat diumpai dalam pembuatan gedung+gedung, alan *rigid pa4ement ), bendung, saluran air dan lainn(a (ang se!ara umum di bagi menadi dua (akni untuk konstruksi ba'ah *under structure maupun struktur atas *upper structure). * 6r 7ri uliyono '00&). mumn(a beton merupakan !ampuran antara semen, agregat kasar, agregat halus dan air. &ahan+bahan (ang biasan(a ditambahkan ke dalam !ampuran beton pada saat atau selama pen!ampuran berlangsung, berfungsi untuk mengubah sifat+sifat dari beton agar menadi lebih !o!ok dalam pekeraan tertentu dan lebih ekonomis. &ahan+bahan limbah disekitar lingkungan dapat di manfaatkan sebagai bahan tambahan dalam !ampuran beton. Sebagian besar Indonesia adalah daerah perairan laut oleh karena itu perlu men!ari inovasi baru untuk !ampuran beton dengan menggunakan hasil laut (ang sudah tidak dimanfaatkan lagi berupa limbah. -al tersebut memberikan alternatif untuk memanfaatkan limbah+limbah (ang tidak termanfaatkan lagi, seperti !angkang kerang. &an(akn(a sisa !angkang kerang di sekitar perkampungan nela(an (ang tidak dimanfaatkan karena dianggap tidak dapat didaur ulang han(a !angkang kerang bagus (ang diambil untuk di buat hiasan. Sisan(a (ang tidak bagus dan berbau di buang di sekitar bibir pantai. -al inilah (ang mendorong pen(elamatan ekosistem alam dengan memanfaatkan limbah sisa !angkang kerang untuk pembuatan beton. engan optimalisasi pemanfaatan limbah !angkang kerang ini diharapkan akan mengurangi limbah (ang men!emari ekosistem alam. #angkang kerang mengandung sen(a'a kimia po//olan (aitu mengandung /at kapur *#a0), lumina dan silika. sehingga engan harapan bah'a !angkang kerang dapat meningkatkan kerakteristik beton. &erdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang " “STUDI PENGGUNAAN CANGKANG KERANG LAUT SEBAGAI BAHAN PENAMBAH AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON !.! Ru"u#an Ma#ala$
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan penambahan !angkang kerang sebagai bahan penambah agregat kasar pada !ampuran beton, dapat mempengaruhi sifat mekanis pada beton !.% Tu&uan Dan Manfaat 1. dapun tuuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat mekanis beton normal melalui per!obaan slump, berat volume beton dan mengetahui pengaruh kuat tekan, elastisitas, dan kuat lentur beton ika menggunakan !angkang kerang sebagai bahan penambah agregat kasar. 2 dapun manfaat dari penelitian ini sebagai bahan informasi ilmiah tentang penggunaan !angkang kerang sebagai bahan penambah dalam agregat kasar. an dapat mengurangi pen!emaran lingkungan akibat limbah !angkang kerang. %.! Bata#an Ma#ala$ gar penelitian ini dapat terarah sesuai dengan tuuan penelitian, maka perlu diberi batasan sebagai berikut " a. 3utu beton diren!anakan +224 b. #angkang erang sebagai bahan penambah agregat kasar, dan !angkang kerang berasal dari laut a(oa. !. 3etode pen!ampuran beton menggunakan S5I. d. Penguian kuat beton rata+rata dilakukan pada umur 16 hari. e. Penelitian dilakukan dengan ui laboraturium di laboratorium Struktur dan &ahan 7akultas Teknik Jurusan sipil niversitas hairun. f. gregat asar *batu pecah) berasal kel. Togafo. g. gregat -alus * pasir) berasal dari elurahan alumata. h. i kuat tekan beton dengan !angkang kerang sebagai bahan penambah agregat kasar di lakukan pada umur 16 hari. i. i $lastisitas beton dengan menggunakan benda ui berbentuk silinder dengan umlah 14 buah. . i kuat lentur beton menggunakan benda ui berbentuk balok dengan ukuran 14 8 14 8 9: !m. TIN'AUAN PUSTAKA &eton adalah !ampuran antara semen, agregat kasar, agregat halus, dan air, dengan atau tanpa bahan !ampuran tambahan (ang membentuk massa padat. Struktur beton sangat dipengaruhi oleh komposisi dan kualitas bahan+bahan pen!ampur beton, (ang dibatasi oleh kemampuan da(a tekan beton *in a state of compression) seperti (ang ter!antum dalam peren!anaann(a. -al tersebut bergantung uga pada kemampuan da(a dukung tanah 8supported by soil. engan demikian beton merupakan fungsi dari bahan pen(usunn(a, salah satun(a terdiri dari pasta semen (ang dibentuk dari air dan semen. Pasta semen ini selain mengisi pori+
a. b. !.
a.
b.
!.
pori diantara butiran agregat pada beton uga bersifat sebagai pengikat;perekat dalam proses pengerasan. 3aka dari itu, masing+masing komponen tersebut perlu dipelaari sebelum menpelaari beton se!ara keseluruhan sehingga peren!ana 8engineer dapat mengembangkan penelitian material (ang la(ak dan memenuhi kekuatan (ang diis(aratkan oleh peren!ana. %.% Sifat(Sifat B)t*n S)+ar Sifat+sifat beton segar han(a penting seauh mana mempengaruhi pemilihan peralatan (ang dibutuhkan dalam pengeraan dan pemadatan serta kemungkinan mempengaruhi sifat+sifat beton pada saat mengeras. da dua hal (ang harus dipenuhi dalam pembuatan beton (aitu pertama sifat+sifat (ang harus dipenuhi dalam angka 'aktu lama oleh beton (ang mengeras seperti kekuatan, kea'etan dan kestabilan volume.
a.
b.
!.
a.
Sifat dan kerakteristik !ampuran beton segar se!ara tidak langsung akan mempengaruhi beton (ang telah mengeras. Pasta semen tidak bersifat elasti! sempurna, tetapi merupakan 4iscoelastic-solid . Ga(a gesek dalam, susut dan tegangan (ang teradi biasan(a tergantung dari energ( pemadatan dan tindakan pre4enti4e terhadap perhatiann(a pada tegangan dalam beton. -al ini tergantung dari umlah dan distribusi air, kekentalan aliran gel *pasta semen) dan penanganan pada saat sebelum teradi tegangan serta kristalin (ang teradi untuk pembentukan pori. %./.! K)uatan B)t*n ekuatan kuat tekan ekuatan beton dapat di!apai sampai 16::: psi atau lebih, tergantung pada enis !ampuran, sifat+sifat agregat, serta lama dan kualitas pera'atan. ekuatan beton (ang paling umum digunakan adalah sekitar >::: samapai 9::: psi, dan beton komersial dengan agregat biasa, kekuatann(a sekitar >:: samapai 1:::: psi. uat tekan * f:c) dapat ditentukan dengan silinder *berdiameter 14 mm dan tinggi >:: mm) (ang dira'at diba'ah kondisi standar laboraturium pada ke!epatan pembebanan tertentu, pada umur 2? hari. Spesifikasi standart (ang dipakai di merika Serikat biasan(a diambil dari ST3@ #+>=. Perlu dipahami bah'a kekuatan beton pada struktur aktual dapat saa tidak sama dengan kekuatan silinder karena perbedaan pemadatan dan kondisi pera'atan. $lastisitas &eton Tolak ukur (ang umum dari sifat elastisitas suatu bahan adalah modulus elasti!, (ang merupakan perbandingan dari tekanan (ang diberikan dengan perubahan bentuk per+satuan panang, sebagai akibat dari tekanan (ang diberikan. 3odulus elastisitas tidak berkaitan langsung dengan sifat+sifat beton lainn(a. 3eskipun dengan kekuatan (ang lebih tinggi dapat uga mempengaruhi elastisitas lebih tinggi. ntuk beton biasa modulus elastisitas berkisar antara 24 A >9 k5;mm2 dan uga bias bertambah. #ukup penting batang beton (ang terepit sudah berada pada suatu tingkat regangan. &an(akn(a bahan+bahan struktural, berperilaku elasti! dan linier ketika di bebani pertama kali, akibatn(a kurva tegangan+tegangan dimulai dengan garis lurus (ang mele'ati titik asaln(a. pabila suatu bahan berperilaku elasti! dan uga mempun(ai hubungan linier antara tegangan dan regangan, bahan ini disebut elasti! linier. Perilaku ini sangat penting dalam rangka untuk menghindari deformasi permanen akibat luluh. 3eskipun disadari bah'a pada ken(ataann(a bahan beton bersifat tidak serba sama *non homogeneus ) dan tidak sepenuhn(a elastik, selama ini !ara pendekatan linier uga digunakan dan dianggap benar bagi bahan beton. -ubungan linier antara tegangan dan regangan din(atakan dalam persamaan hokum -ooke sebagai berikut " B C D8EFFFFFFFFFF...FFFF....*2.1.a) imana " B C Tegangan *kg;!m2), D C egangan, $ C 3odulus $lastisitas ekuatan %entur &alok adalah bagian dari struktur rumah (ang berfungsi untuk menopang lantai diatasn(a, balok uga berfungsi sebagai pen(air momen menuu kolom+kolom. &alok dikenal sebagai elemen lentur, (aitu elemen struktur (ang dominan memikul ga(a dalam berupa momen lentur dan uga momen geser. onstruksi balok biasan(a berupa balok bertulang (ang merupakan konstruksi (ang tidak asing lagi dalam bidang teknik sipil. -ampir setiap bangunan sipil baik itu gedung, embatan maupun bangunan air. Peran!angan komponen struktur beton dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul retak berlebihan pada penampang se'aktu mendukung beban kera, dan masih mempun(ai !ukup keamanan serta !adangan kekuatan beban dan tegangan lebih lanut tanpa mengalami runtuh timbuln(a tegangan+tegangan lentur akibat teradin(a momen karena beban luar, dan tegangan tersebut merupakan faktor (ang menentukan dalam menetapkan dimensi geometris penampang komponen struktur. Proses peren!anaan atau analisis umun(a dimulai dengan memenuhi pers(aratan terhadap lentur, kemudian baru segi+segi lainn(a seperti kapasitas geser, defleksi, retak, dan panang pen(aluran, analisis sehingga keseluruhann(a memenuhi s(arat. Seperti diketahui, untuk bahan (ang bersifat sam dan elasti!, distribusi regangan maupun tegangann(a linier berupa garis lurus dari garis netral ke nilai maksimum diserat tepi terluar. engan demikian nilai tegangann(a berbanding lurus dengan nilai+nilai regangan dan hal tersebut berlaku sampai dengan di!apain(a batas sebanding. Pada struktur ka(u, nilai regangan lentur i/in didapatkan dengan !ara lebih langsung dengan menggunakan fa!tor aman pembagi terhadap tegangan lentur patah. engan menggunakan !ara penetapan tegangan lentur i/in seperti tersebut, (ang didasarkan pada anggapan hubungan linier antara tegangan dan regangan, analisis serta peren!anaan struktur ka(u dan baa dapat dilakukan. engan demikian mengikuti sepenuhn(a sesuai dengan teori elastisitas. ekuatan tekan beton merupakan salah satu kinera utama beton. 7aktor+faktor (ang mempengaruhi kekuatan beton dari material pen(usunann(a ditentukan oleh fa!tor air semen *7S), porositas, elastisitas, kematangan dan fa!tor intristik lainn(a. 7aktor ir Semen * #$% ) &an(akn(a air (ang dipakai selama proses hidrasi akan mempengaruhi kerakteristik kekuatan beton adi. Pada dasarn(a umlah air (ang dibutuhkan untuk proses hidrasi adalah berkisar 24H dari berat semen. Jika air (ang digunakan kurang dari 24H maka kemudahan dalam pengeraan tidak akan ter!apai. Sebalikn(a kekuatan beton akan menurun ika air (ang ditambahkan kedalam !ampuran semakin ban(ak. 7S (ang rendah men(ebabkan
air (ang ada diantara bagian+bagian semen sedikit dan arak antara butiran+butiran semen menadi pendek * 7ri ulyono, '00&;&'). b. Pengaruh Porositas 7aktor utama (ang mempengaruhi kekuatan beton adalah porositas. ekuatan beton ditentukan oleh faktor ruang kosong ;semen. imana faktor air semen tidak biasa diterapkan seperti baton (ang kurang pasta semen, beton (ang kaku * stiff ) dengan pemadatan (ang tidak memadai. !. 7aktor $lastisitas &eton Tolak ukur (ang umum dari sifat elastisitas suatu bahan adalah modulus elastis, (ang merupakan perbandingan dari tekanan (ang diberikan dengan perubahan bentuk per+satuan panang, sebagai akibat dari tekanan (ang diberikan. 3odulus elastisitas tidak berkaitan langsung dengan sifat+sifat beton lainn(a, meskipun kekuatan (ang lebih tinggi dapat uga mempengaruhi elastisitas lebih tinggi. ntuk beton biasa modulus elastisitas berkisar antara 24 sampai >9 k5;mm2 dan uga bisa bertambah. #ukup penting bah'a batang beton (ang terepit sudah berada pada suatu tingkat regangan. d. ematangan an Perkembangan ekuatan -idrasi sangat dipengaruhi oleh 'aktu dan temperature hidrasi sehingga penambahan kekuatan beton uga dikendalikan oleh fa!tor tersebut. ekuatan tekan beton akan bertambah dengan naikn(a umur beton. enaikan beton teradi se!ara !epat *linier ) sampai umur 2? hari, setelah itu kenaikann(a akan menge!il. ekuatan beton akan terus bertambah sampai beberapa tahun, biasan(a kekuatan tekan ren!ana beton dihitung pada umur 2? hari. ntuk struktur (ang menghendaki kekuatan a'al tinggi, maka !ampuran dikombinasikan dengan semen khusus atau /at kimia tetapi dengan mempergunakan enis semen tipe I. %au kenaikan umur beton sangat tergantung dari penggunaan bahan semen karena semen !enderung se!ara langsung memperbaiki kinera tekann(a. Tab)l %.! Hubun+an uat t)an #ilin)r )n+an u"ur mur &eton *hari) Semen Portland biasa Semen Portland dengan kekuatan a'al tinggi
>
16
21
2?
=:
>94
:,6:
:,94
:,??
:,=4
1,::
1,2:
1,>4
:,44
:,4
:,=:
:,=4
1,::
1,14
1,2:
%umber; 8PB6 *1 dalam $diyono, '00" e. asio Poisson Seperti material (ang lain, beton berubah bentuk se!ara lateral diba'ah beban aksial, kontraksi tegangan volumetri! pertama kalin(a bertambah akibat desifikasi beton. Tetapi kemudahan berubah tanda akibat adan(a retak. &ilamana beton mengalami desakan, maka beton memendek pada arah memanang dan mengalami pengembangan arah melebar. Perbandingan antara regangan arah melebar dengan arah memanang dikenal sebagai angka perbandingan poisson. 5ilai angka poisson umumn(a :,1 A :,2 dan pada batasan beban ren!ana angka ini dapat diambil sebesar :,2 * <. urdock,+.. Brook,1222; 1'). %./.% Su#ut Susut adalah perubahan volume (ang teradi ketika air masuk dan keluar gel semen, atau ketika air mengubah keadaan fisik atau kimian(a di dalam pasta. -ampir semua bahan akan men(usut sedikit, bila dikeringkan dan akan mengembang bila dibasahi. Pen(usutan merupakan salah satu pen(ebab retak dari pada bangunan, karena bahan bangunan pada umumn(a basah pada 'aktu didirikan dan mongering kemudian. Susut uga teradi pada semua bahan (ang memakai semen sebagai bahan pengikat. Susut dipengaruhi oleh kadar agregat, kadar air, kadar semen, dan bahan kimia pembantu, kondisi pera'atan dan pen(impangan, pengaruh ukuran. Susut dipengaruhi oleh ke!epatan angin, kelengasan relative, dan temperature udara. Pada ke!epatan angin nol menampakakkan tidak ada retak, sebalikn(a !ontoh pada >: :# dan angin 4 m;dt, kadar air lengas relative 6: H menampakkan retak. Susut teradi setelah 2 minggu sebesar 16 A >6H dari susut 2: tahun, setelah > bulan 6: A ?:H dari susut 2: tahun, setelah 2 tahun 99 A ?4H dari susut 2: tahun *Paul ugraha, $ntoni, '00* ; '000). Susut dapat dikurangi dengan mengurangi umlah air dalam !ampuran beton seminimal mungkin, mera'at beton dengan baik, menuangkan beton sedikit demi sedikit untuk memberikan kesempatan sebelum teradin(a susut pada bagian berikutn(a, dan menggunakan agregat dengan kerapatan (ang tepat dan tidak berpori. %././ Ran+a
angkak adalah perubahan bentuk diba'ah beban tetap. Pemberian beban pada beton akan men(ebabkan deformasi elastis. &esarn(a deformasi tergantung faktor tegangan kekuatan pada 'aktu pembebanan, uga dipengaruhi oleh faktor+faktor seperti proporsi !ampuran, ukuran spe!imen dan kondisi iklim. euntungan rangkak seperti bila getas maka akan tidak berguna dan sukar dikerakan, !enderung untuk meredakan tegangan sebelum teradi lebih besar dan men(ebabkan retak. erugian dari rangkak (aitu deformasi (ang besar dan tertekukn(a kolom beton. %./.1 R)ta &ila beton baru mengering dengan !epat maka permukaann(a akan mengalami tegangan tarik (ang lebih tinggi dari kekuatan tarikn(a, sehingga akan men(ebabkan retak. etak uga mungkin teradi bila terdapat perbedaan temperature (ang tinggi *sampai 2: :#) antara bagian dalam dan bagian luar beton. Pen(ebab utama dari retak adalah fa!tor air semen, karbonasi, dan pera'atan. Semakin ban(ak air, semakin besar susut pengeringann(a begitu uga kadar semen (ang tinggi akan mengakibatkan susut kimian(a. olume dari produk hidrasi adalah lebih ke!il 24H dari semula, hal ini menambah porositas dari pasta. Pen!egahan terhadap retak (aitu kadar air (ang dipakai harus serendah mungkin, kandungan agregat setinggi mungkin, dengan diameter maksimum, pakai agregat (ang bersih terutama bersih dari tanah liat, menuang beton se!ara seragam, buat beton sedingin mungkin, penga'asan (ang berkompeten. %./.2 K)ta$anan 0 Durabilitas) Struktur beton harus mampu menghadapi kondisi selama angka 'aktu (ang diren!anakan tanpa mengalami kerusakan 8deteriorate. &eton (ang demikian disebut mempun(ai ketahan (ang tinggi. urangn(a ketahanan dapat disebabkan oleh pengaruh luar seperti pengaruh fisik, kimia maupun mekanis, misaln(a pelapukan oleh !ua!a perubahan temperatur (ang drasti!, abrasi, aksi elektrolisis !ua!a, serangan oleh !airan atau gas alami. Se!ara umum ketahan beton akan bertambah bila permeabilitasn(a berkurang. Sangat penting uga untuk memperhitungkan faktor lingkungan dimana beton akan berada dengan memilih proporsi !ampuran (ang dapat memastikan pemadatan sempurna pada faktor air semen (ang sesuai. Pen(ebab dari dalam adalah reaksi alkali+agregat, perubahan volume dan permeabilitas. mur efektif beton dapat menadi lebih singkat dari semestin(a apabila dipengaruhi oleh !ua!a, air (ang agresif, pengikisan pada bangunan keairan, korosi kimia'i dan kehan!uran mekanis. Perlindungan terhadap serangan dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu pada bagian permukaan beton saa dengan pelapisan *cauting ) seperti !at atau 'aterproofing. Peningkatan mutu pada bagian permukaan sudah dapat meningkatkan pertahanan beton se!ara signifikan. ntuk meningkatkan mutu lateralbeton dapat dilakukan dengan menurunkan faktor air semen, meningkatkan kadar semen dalam beton penambahan material po//oland seperti fly ash, silica fume atau blast furnace slag. 3etode lain untuk meningkatkan mutu permukaan uga dapat dilakukan dengan permeable form9ork , (aitu metode penge!oran dimana permukaan bekisting dilapisi dengan suatu material (ang dapat mengalirkan air (ang berlebihan dari beton tetapi tidak mengalirkan pasta semen. -al ini dapat mengalirkan kelebihan air dipermukaan beton sehingga beton memiliki faktor air semen (ang lebih rendah dengan mutu (ang lebih tinggi. %.1 Mat)rial P)"b)ntuan B)t*n %.1.! A+r)+at gregat adalah butiran mineral alami (ang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam !ampuran beton. omposisi agregat :H + 4H dari volume beton *7ri ulyono, '00& ; "5 ). Kalaupun han(a sebagai bahan pengisi, tetapi agregat sangat berpengaruh terhadap sifat+sifat beton itu sendiri terutama (ang berhubungan dengan kekuatan beton. gregat (ang digunakan pada !ampuran beton ada dua, (aitu " a. gregat asar gregat asar mempun(ai diameter lebih besar dari 4 mm. sifat agregat kasar mempun(ai pengaruh terhadap kekuatan beton sehingga harus mempun(ai bentuk (ang baik, bersih, kuat, dan bergradasi baik. gregat kasar dapat diperoleh dari batu pe!ah dan kerikil alami. b. gregat -alus gregat halus diametern(a tidak lebih dari 4 mm. agregat halus dapat diperoleh se!ara alami maupun buatan. gregat halus (ang baik adalah (ang terbebas dari beberapa bahan organik, lempung dan bahan+bahan lain (ang merusak beton. ari bentuk fisikn(a, agergat halus mempun(ai butiran (ang taam, keras dan butirann(a tidak mudah pe!ah karena !ua!a. Pengambilan sumber agregat halus dapat ditemukan pada sungai, galian dan laut. ntuk beton, agregat dari laut tidak diperbolehkan ke!uali ada penanganan khusus. %.1.% S)")n Semen sebagai bahan pengikat adukan beton pada penelitian ini dipilih semen Portland tipe I merek Tonasa. Pengamatan dilakukan se!ara visual terhadap kemasan kantong 4: kg, tertutup rapat, bahan butirann(a halus dan tidak teradi penggumpalan. ehalusan semen sisa diatas a(akan :,:= mm maksimum 1:H dari berat. Semen berfungsi untuk merekatkan butiran+butiran agregat dalam adukan beton agar teradi susut massa(ang padat. Pasta semen adalah !ampuran antara semen dengan air, menadi mortar apabila di!ampur dengan pasir
a. b. !. d. e.
a.
b.
!. d. e.
f.
1.
2.
>.
6.
dan akan membentuk beton bila ditambah split. Sesuai dengan tuuan pemakain(a, semen Portland dibagi menadi lima enis (aitu " Jenis 1 ntuk kostruksi pada umumn(a, dimana tidak diminta pers(aratan khusus pada enis+enis lainn(a. Jenis 2 ntuk konstruksi terutama sekali bila dis(aratkan agar tahan terhadap sulfat dan panas hidrasi (ang sedang. Jenis > ntuk konstruksi+konstriksi (ang menuntut pers(aratan kekuatan a'al (ang tinggi. Jenis 6 ntuk konstruksi+konstriksi (ang menuntut pers(aratan panas hidrasi (ang rendah. Jenis 4 ntuk konstruksi+konstriksi (ang menuntut pers(aratan sangat tahan terhadap sulfat. %.1./ Air pada pekeraan beton, air mempun(ai beberapa fungsi (aitu sebagai pembersih agregat dari kotoran (ang melekatL merupakan media untuk pen!ampuranL menge!or dan memadatkan serta memelihara beton. isamping itu uga air berfungsi sebagai bahan baku (ang mengakibatkan teradin(a proses kimia, sehingga semen dapat bereaksi dan mengeras. S5I+:>+2?6+2::2 dalam pasal 4.6 a(at 1 s;d > mens(aratkan sebagai berikut " ir (ang digunakan pada !ampuran beton harus bersih dan bebas dari bahan+bahan (ang merusak (ang mengandung oli, asam alkali, garam dan bahan organi!, atau bahan+bahan lain (ang merugikan terhadap beton atau tulangan. ir !ampuran (ang digunakan pada beton prategang atau pada beton (ang didalamn(a tertanam logam alumunium, termasuk air bebas (ang terkandung dalam agregat, tidak mengandung ion klorida dalam umlah (ang membaha(akan. ir (ang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan, ke!uali ketentuan berikut terpenuhi Pemilihan proporsi !ampuran beton (ang menggunakan air dari sumber (ang sama. -asil penguian pada umur 16 hari pada silinder (ang dibuat dari adukan air (ang tidak dapat diminum haus mempun(ai kekuatan sekurang+kurangn(a sama dengan =:H dari kekuatan benda ui (ang dibuat dari air (ang dapat diminum. Perbandingan ui kekuatan tersebut harus dilakukan pada adukan serupa, terke!uali pada air pen!ampuran (ang dan diui dengan M 3etoda ui kuat tekan untuk mortar semen hidrolis M *menggunakan spe!imen kubus dengan ukuran sisi 4: mm). =$%7 C 102>. elebihan air akan men(ebabkan semen bergerak kepermukaan adukan beton segar (ang baru saa dituang sehingga men(ebabkan kekuatan beton berkurang. ntuk itu penggunaan air harus diperhitungkan dengan teliti agar kekuatan beton tidak berkurang dan mudah dalam pengeraan *7ri ulyono, '00&;51). %.2 K)ran+ Laut %.2.! Ciri(3iri u"u" Pengertian kerang bersifat umum dan tidak memiliki arti se!ara biologi namun penggunaann(a luas dan dipakai dalam kegiatan ekonomi. alam pengertian paling luas, kerang berarti semua moluska dengan sepasang !angkang. engan pengertian ini, lebih tepat orang men(ebutn(a kerang+kerangan dan sepadan dengan arti clam (ang dipakai di merika. #ontoh pemakaian seperti ini dapat dilihat pada istilah Nkerainan dari kerangN. ata kerang dapat pula berarti semua kerang+kerangan (ang hidupn(a menempel pada suatu ob(ek. e dalamn(a termasuk enis+enis (ang dapat dimakan, seperti kerang darah dan kerang hiau *kupang a9ung ), namun tidak termasuk enis+enis (ang dapat dimakan tetapi menggeletak di pasir atau dasar perairan, seperti lokan dan remis. erang uga dipakai untuk men(ebut berbagai kerang+kerangan (ang ber!angkang tebal, berkapur, dengan pola radial pada !angkang (ang tegas. alam pengertian ini, kerang hiau tidak termasuk di dalamn(a dan lebih tepat disebut kupang. Pengertian (ang paling mendekati dalam bahasa Inggris adalah cockle. alam pengertian (ang paling sempit, (ang dimaksud sebagai kerang adalah kerang darah * $nadara granosa ), seenis kerang budida(a (ang umum diumpai di 'ila(ah Indo+Pasifik dan ban(ak diual di 'arung atau rumah makan (ang menual hasil laut.
Ga"bar %.!. ')ni#(&)ni# )ran+ 4an+ a-at i *n#u"#i
Semua kerang+kerangan memiliki sepasang !angkang *disebut uga !angkok atau katup) (ang biasan(a simetri !ermin (ang terhubung dengan suatu ligamen *aringan ikat). Pada keban(akan kerang terdapat dua otot adduktor (ang mengatur buka+tutupn(a !angkang. erang tidak memiliki kepala *uga otak) dan han(a simping (ang memiliki mata. 0rgan (ang dimiliki adalah ginal, antung, mulut, dan anus. erang dapat bergerak dengan
NkakiN berupa sema!am organ pipih (ang dikeluarkan dari !angkang se'aktu+'aktu atau dengan membuka+ tutup !angkang se!ara mengeut. Sistem sirkulasin(a terbuka, berarti tidak memiliki pembuluh darah. Pasokan oksigen berasal dari darah (ang sangat !air (ang ka(a nutrisi dan oksigen (ang men(elubungi organ+organn(a. 3akanan kerang adalah plankton, dengan !ara men(aring. erang sendiri merupakan mangsa bagi !umi+!umi dan hiu. Semua kerang adalah antan ketika muda. &eberapa akan menadi betina seiring dengan kede'asaan %.2.% Can+an+ K)ran+ ari penelasan umum di atas !angkang kerang darah memiliki tempurung (ang tebal dan berkapur sehingga dapat di gunakan sebagai agregat kasar dalam !ampuran beton. erang darah merupakan binatang laut kelompok shellfish *bertempurung) (ang mempun(ai nilai gi/i (ang tinggi, le/at, gurih dan ban(ak di gemari oleh mas(arakat. erang darah adalah nama sekumpulan molusca d9icangkerang daripada family cardiidade (ang merupakan salah satu komuditi perikanan (ang telah lama di budida(akan sebagai salah satu usaha sampingan mas(arakat pesisir. Teknik budida(an(a mudah di kerakan, tidak memerlukan modal (ang besar dan dapat di panen setelah berumur 9 A bulan. -asil panen per hektar per tahun dapat men!apai 2:: A >:: ton kerang utuh atau sekitar 9: A 1:: ton daging kerang. 8porsep9andi, 1223 dalam %hinta arito %iregar,'002. #angkang kerang darah mengandung kapur, silikat dan alumina. dapun komposisi kimia (ang terkandung dalam !anggkang kerang sebagai berikut" omponen #angkang erang *kadar H berat) #a0 9,:2 Si02 ?,242 7e20> :,6:2 3g0 22,942 %20> 1.922 8siti mariyam, '00" dalam sinta marito sirigar '002 &erka!a pada aman (unani, apur telah di gunakan salama berabad+abad laman(a sebagai bahan adukan dan plesteran untuk bangunan. -al tersebut terlihat pada piramida+piramida di mesir (ang di bangun 64:: tahun sebelum masehi. apur di gunakan sebagai bahan pengikat selama aman roma'i dan (unani. 0rang+orang roma'i menggunakan beton untuk membangun !olloseum dan parthenon, dengan !ara men!ampur kapur dengan abu gunung (ang mereka peroleh di dekat po//uoli, italia dan mereka namakan po//olan.
1.
2. >. 6.
METODE PELAKSANAAN PENELITIAN /.! U"u" -asil akhir suatu penelitian ditentukan oleh metode (ang digunakan pada penelitian tersebut. Penelitian dapat beralan dengan sistimatis dan lan!ar serta men!apai tuuan (ang diinginkan tidak terlepas dari metode penelitian (ang disesuaikan dengan prosedur, alat dan enis penelitian. Penelitian ini merupakan studi eksperimental (ang dilaksanakan di %aboratorium Struktur dan &ahan Jurusan Sipil 7akultas Teknik niversitas hairun Ternate. &enda ui (ang diren!anakan 64 buah untuk penguian beton karakteristik, penguian kuat tekan, kuat lentur, dan elastisitas beton masing+masing 14 sampel dengan !angkang kerang sebagai pengganti aggregat kasar pada !ampuran beton untuk penguian beton pada umur 16 hari. /.% Ta$a-an P)r#ia-an >.2.1 Pengumpulan ata ata merupakan faktor (ang berpengaruh dan sangat diperlukan untuk menentukan kuat tekan beton. Pada penelitian ini data (ang diperlukan diperoleh dari per!obaan di %aboratorium Struktur dan &ahan Jurusan Sipil 7akultas Teknik niversitas hairun Ternate. >.2.2 &ahan dan Peralatan Selain semen, bahan (ang digunakan merupakan bahan lokal dari daerah ota Ternate dan peralatan (ang digunakan tersedia pada %aboratorium Struktur dan &ahan Jurusan Sipil 7akultas Teknik niversitas hairun Ternate. &ahan dan peralatan (ang digunakan adalah sebagai berikut" a. &ahan &ahan (ang digunakan pada !ampuran beton adalah sebagai berikut" Semen. Semen sebagai bahan pengikat adukan beton menggunakan Semen Portland Tipe I merek Tonasa. Pengamatan dilakukan se!ara visual terhadap kemasan kantong 4: kg, tertutup rapat dan butiran halus serta tidak teradi pengumpalan. gregat -alus *Pasir). gregat halus (ang digunakan adalah pasir alam (ang diambil dari elurahan alumata. gregat asar gregat kasar (ang digunakan adalah !angkang kerang, dan batu pe!ah (ang diambil dari elurahan Togafo. ir
4.
ir (ang digunakan adalah air (ang diambil dari %aboratorium Struktur dan &ahan Jurusan Sipil 7akultas Teknik niversitas hairun Ternate. Pengamatan (ang dilakukan se!ara visual, (aitu ernih dan tak berbau. #angkang kerang Pada penilitian ini menggunakan !angkang kerang sebagai bahan penambah agregat kasar, (ang di peroleh dari laut ka(oa (ang sudah tidak digunakan lagi *limbah). b. Peralatan Peralatan (ang digunakan pada penelitian ini adalah saringan, oven, pi!nometer, talam, gerobak, timbangan, mesin los angles, ember, bak air, mesin molen, alat ui tekan dan alat ui lentur. /./ K*"-*#i#i b)na u&i &enda ui (ang di gunakan adalah benda ui berbentuk silinder dan balok dengan umlah 64 buah sampel, untuk penguian beton karakteristik >: buah sampel, kuat tekan, $lastisitas, dan kuat lentur masing+ masing 14 buah sampel (ang di gunakan pada umur beton 16 hari. omposisi benda ui (ang digunakan dapat di lihat pada tabel >.1, tabel >.2, dan tabel >.>.
Tabel >.1 umlah benda ui untuk penguian kuat tekan U&i t)an b)t*n
K*)
'u"la$ #a"-)l >
&eton normal 1H #angkang kerang O ?>H batu pe!ah
&5 +1:T
>1H #angkang kerang O 9=H batu pe!ah
+2:T
>
66H #angkang kerang O 49H batu pe!ah
+>:T
>
44H !angkang kerang O 64H batu pe!ah
+6:T
>
>
#atatan " benda ui berbentuk silinder eterangan " &5 " &eton +1:T +2:T +>:T +6:T
#angkang erang :H ; &eton 5ormal " &eton #angkang erang 1H ; i Tekan &eton " &eton #angkang erang >1H ; i Tekan &eton " &eton #angkang erang 66H ; i Tekan &eton " &eton #angkang erang 44H ; i Tekan &eton
Tabel >.2 umlah benda ui untuk penguian elastisitas U&i t)an b)t*n
&eton normal 1H #angkang kerang O ?>H batu pe!ah >1H #angkang kerang O 9=H batu pe!ah 66H #angkang kerang O 49H batu pe!ah 44H !angkang kerang O 64H batu pe!ah
K*)
&5
'u"la$ #a"-)l >
+1:T
>
+2:T
>
+>:T
>
+6:T
>
#atatan " benda ui berbentuk silinder eterangan " &5 " &eton #angkang erang :H ; &eton 5ormal +1:$ " &eton #angkang erang 1H ; i $lastisitas +2:$ " &eton #angkang erang >1H ; i $lastisitas +>:$ " &eton #angkang erang 66H ; i $lastisitas +6:$ " &eton #angkang erang 44H ; i $lastisitas
Tabel >.> umlah benda ui untuk penguian lentur i tekan beton
ode
Jumlah sampel
&eton normal 1H #angkang kerang O ?>H batu pe!ah >1H #angkang kerang O 9=H batu pe!ah 66H #angkang kerang O 49H batu pe!ah 44H !angkang kerang O 64H batu pe!ah
&5 +1:T
> >
+2:T
>
+>:T
>
+6:T
>
#atatan " benda ui berbentuk silinder eterangan " &5 " &eton #angkang erang :H ; &eton 5ormal +1:% " &eton #angkang erang 1H ; i %entur +2:% " &eton #angkang erang >1H ; i %entur +>:% " &eton #angkang erang 66H ; i %entur +6:% " &eton #angkang erang 44H ; i %entur /.1 P)"buatan Auan B)t*n 1. 3elakukan penimbangan bahan+bahan, seperti semen, pasir, kerikil dan !angkang kerang sesuai dengan kebutuhan ren!ana !ampuran adukan beton. 2. 3emasukkan kerikil, !angkang kerang, pasir, semen, dan air kedalam mi!er , dilanutkan dengan menghidupkan mi8er tersebut. >. Pada saat mi8er mulai berputar diusahakan selalu dalam keadaan miring sekitar 64o, agar teradi adukan beton (ang merata. 6. 3empersiapkan !etakan+!etakan selinder dan balok (ang akan dipakai untuk men!etak benda ui dengan terlebih dahulu diolesi oli. 4. 3emasukkan adukan beton kedalam !etakan dengan memakai !etok, dilakukan sedikit demi sedikit sambil ditusuk+tusuk agar tidak keropos. 9. dukan (ang telah di!etak ditempatkan pada tempat (ang terlindung dari sinar matahari dan huan serta didiamkan selama 26 am. .#etakan dapat dibuka, dengan memberi kode;keterangan pada beton. >.6.1 Proses Pembersihan #angkang erang Proses pembersihan !angkang kerang sebagai bahan penambah agregat kasar dilakukan dengan !ara manual (aitu dengan !ara direndam dengan menggunakan ember (ang berisi air lalu di!u!ui. >.6.2. Pera'atan &eton &enda ui (ang telah dilepas dari !etakann(a dan diberikan tanda dira'at dengan !ara merendamn(a di dalam bak air sampai batas 'aktu penguian kekuatan beton. Pera'atan benda ui ini dilakukan berdasarkan $%7 C 1*1?0. Pera'atan benda ui dilakukan dengan tuuan untuk " 1. 3en!egah teradin(a penguapan air (ang terlalu !epat pada beton (ang masih muda, sehingga dapat men(ebabkan retakn(a permukaan beton. 2. 3enstabilkan hidrasi semen sehingga memperbesar kemungkinan ter!apain(a kekuatan beton (ang dis(aratkan. >.6.>. i uat Tekan ekuatan tekan merupakan salah satu kinera utama beton. ekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima ga(a tekan per satuan luas. Kalaupun dalam beton terdapat tegangan tarik (ang ke!il, diasumsikan bah'a semua tegangan tekan didukung oleh beton tersebut. ekuatan beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur. Semakin tinggi tingkat kekuatan struktur (ang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton (ang dihasilkan. uat tekan di'akili oleh tegangan maksimum f@! dengan satuan 5e'ton per mm2 atau 3pa. Penguian kuat tekan dilakukan dengan menggunakan @ni4ersal 7esting achine dengan kapasitas 14:: k5. Penguian ini dilakukan berdasarkan ST3 # 69=+:2. &erdasarkan penelitian (ang dilakukan sesuai standar *ST3 # 69=+:2) memberikan rumus sebagai berikut " +uat 7ekan Beton / PA$ kgAcm '...81 i mana " P C &eban 3aksimum *kg) C %uas Penampang &enda i >.6.6 i $lastisitas &eton 3odulus elastisitas adalah rasio dari tegangan normal tarik atau tekan terhadap regangan (ang bersangkutan, di ba'ah batas proporsional dari material.
3odulus $lastisitas suatu bahan menggambarkan besarn(a tegangan pada suatu regangan. &erdasarkan penelitian (ang dilakukan sesuai standar $%7, 8$%7 C &"2-0' memberikan rumus sebagai berikut "
% 1
FF.F.*2) i mana " C modulus elastisitas beton 8Pa. % ' C tegangan pada saat men!apai 6:H dari beban maksimum *Pa). C tegangan pada saat pada saat regangan longitudinal * ) sebesar :,::::4 * Pa). C egangan longitudinal (ang dihasilkan oleh tegangan % '. ntuk modulus elastisitas, %6 0 - '3&* -'00' memberikan rumus berdasarkan nilai berat isi beton *K!). ntuk nilai K! di antara 14:: kg;m> dan 24:: kg;m>, nilai modulus elastisitas beton *$!) dapat diambil sebesar .FF.*>) i mana " $ C modulus elastisitas beton 8Pa. K! C berat volume beton *kg;m>) f,! C kuat tekan beton (ang diis(artkan 8Pa. Sedangkan rumus empiris (ang diberikan oleh beberapa buku untuk beton mutu tinggi 8high strength concrete, (aitu untuk mutu Pa adalah sebagai berikut " odulus elastisitas *$) pa........8& i mana " $ C modulus elastisitas beton 8Pa. f@! C kuat tekan beton (ang diis(aratkan 8Pa. K! C berat satuan beton 8kgAm . >.6.4. i uat %entur &eton &eton selain digunakan sebagai kolom untuk menahan ga(a tekan, beton uga digunakan sebagai balok dalam konstruksi. Pada setiap penampang terdapat ga(a+ga(a dalam (ang dapat diuraikan menadi komponen+komponen (ang saling tegak lurus dan men(inggung terhadap penampang tersebut. omponen+ komponen (ang tegak lurus terhadap penampang tersebut merupakan tegangan+tegangan lentur *tarik pada salah satu sisi pada sumbu netral dan tekan pada sisi penampang lainn(a). 7ungsi dari komponen ini adalah untuk memikul momen letur pada panampang. omponen+komponen (ang men(inggung penampang dikenal sebagai tegangan regangan geser dan komponen tersebut memikul ga(a+ga(a geser. Penguian kuat lentur dilakukan dengan menggunakan @ni4ersal 7esting achine dengan kapasitas 2::: 5, penguian kuat lentur ini dilakukan berdasarkan $%7 C '2-0'. ntuk perhitungan kuat lentur (ang dilakukan sesuai dengan metode $%7, 8 $%7 C '2-0' memberikan rumus sebagai berikut " 3 C P%;bd2 FFFFFFFFFFF...*4) i mana " C modulus tarik* modulus repture) 8Pa. P C beban maksimum pada balok (ang diberikan oleh mesin pengui kuat lentur *5) % C panang tumpuan balok *!m;in!hi) & C lebar rata A rata benda ui *!m;in!hi) d C tinggi rata A rata benda ui pada bagian (ang akan teradi patahan *!m;in!hi) /.1.5. Ba+an Alur P)n)litian
HASIL DAN PEMBAHASAN Ha#il P)n+u&ian A+r)+at Halu# ari hasil pemeriksaan (ang dilakukan di laboratorium Struktur dan &ahan niversitas hairun Ternate, dengan menggunakan material pasir alam (ang berasal dari kelurahan kalumata, ke!amatan Ternate Selatan. -asil penguian agregat halus dapat dilihat pada tabel 6.1. Tab)l 1.! ekapitulasi -asil Penguian gregat -alus 1.!
N*
1 2 > 6
')ni# P)n+u&ian adar %umpur adar ir gregat Pen(erapan ir gregat &erat Jenis ering 0ven
Ha#il P)")ri#aan >,1:H
S-)#ifia#i SNI :,2H A 4H
6,:4H
>H A 4H
:,:H
:,92H A4H
2,2:
1,9 A >,2H
&erit Jenis ering Permukaan, Jenuh ir &erat Jenis Semu 3odulus ehalusan gregat
4
9
1.%
1,9 A >,2H
2,96
1,9 A >,2H
>,=6H
2,2H A >,1H
Sumber " -asil Penguian %aboratorium Ha#il P)n+u&ian A+r)+at Ka#ar gregat kasar (ang digunakan pada penelitian ini adalah batu pe!ah (ang berasal dari elurahan Togafo, e!amatan Ternate Selatan. -asil penguian agregat kasar dapat dilihat pada tabel 6.2. Tab)l 1.% ekapitulasi -asil Penguian gregat asar N*
')ni# P) n+u& ian
1
adar %umpur adar ir gregat Pen(erapan ir gregat &erat Jenis ering 0ven &erit Jenis ering Permukaan, Jenuh ir &erat Jenis Semu 3odulus ehalusan gregat eausan;brasi dengan mesin %os ngeles olume batu pe!ah
2 > 6
4 9
?
=
1./.
2,>9
Ha#il P)")ri#aan :,=:H
S-)#ifia#i SNI :,2H A 1H
1,4H
:,4H A 2H
2,69H
:,2H A 6H
2,26
1,9 A >,2
2,2=
1,9 A >,2
2,>
1,9 A >,2
9,?H
4,4H A ?,4H
69,:1H
Q 4:H
1.>4?
1,9+1,= kg;liter
Sumber " -asil Penguian %aboratorium Ha#il P)n+u&ian A+r)+at Ka#ar Can+an+ K)ran+ gregat kasar !angkang kerang berasal dari pulau ka(oa, e!amatan ka(oa. -asil penguian agregat kasar dapat dilihat pada tabel 6.2. Tab)l 1./ ekapitulasi -asil Penguian gregat asar #angkang erang N*
')ni# P)n+u&ian
Ha#il P)")ri#aan
S-)#ifia#i SNI
1
adar %umpur
:,::24H
:,2H A 1H
2
adar ir gregat &erat olume ondisi %epas &erat olume ondisi Padat
:,:1>4H
:,4H A 2H
:,99
1,9 A 1,=
:,?>
1,9 A 1,=
> 6 4 9
3odulus ehalusan olume !angkang
,==H :,24
4,4H +?,4H 1,9+1,=
Sumber " -asil Penguian %aboratorium
.
1.1. P)r)n3anaan Ca"-uran B)t*n Perhitungan ran!angan !ampuran beton normal (ang didasarkan pada hasil penguian agregat kasar dan agregat halus, untuk mutu beton +224 dengan metode S5I, berdasarkan kadar air bebas 2:4 kg;m>, berikut hasil perhitungan !ampuran beton normal. 1.1.!. P)r$itun+an Pr*-*r#i Ca"-uran B)t*n N*r"al omposisi Pembuatan !ampuran beton variasi ; beton normal, untuk 64 sampel dari hasil perhitungan !ampuran metode S5I, 3enggunakan silinder dapat dilihat pada lampiran 1) ari hasil perhitungan pada lampiran 1, dapat dilihat pada tabel 6.6. Tab)l 1.1 Proporsi !ampuran beton normal Ba$an 6 Mat)rial
Untu -r*-*r#i / #a"-)l 0+7
Semen ir gregat -alus gregat *asar &atu Pe!ah)
=,>11 >,=11 12,=>9 14,?1?
1.1.% P)r$itun+an Pr*-*r#i Ca"-uran Untu B)t*n Ca"-ur ari hasil perhitungan proporsi !ampuran beton normal dapat dihasilkan proporsi !ampuran beton variasi agregat bata merah dengan presentase (ang telah di tetapkan (aitu masing+masing : H, 1 H, >1 H, 66 H dan 44 H, umlah sampel seban(ak 64 masing+masing persentase seban(ak > sampel. Perhitungan proporsi pada tiap+tiap kebutuhan variasi dapat dilihat pada lampiran 2. Tab)l 1.2 Proporsi #ampuran &eton. Ba$an6 Mat)rial
Semen ir gregat -alus gr egat ka sar *&atu Pe!ah) gregat kasar *#)
BN 0+7
=,>1 1 >,=1 1 12,= >9 14,? 1? :
BC K !8 9 =,>1 1 >,=1 1 12,= >9 16,2 >9 1,4? 2
BC K /! 9 =,> 11 >,= 11 12, =>9 12, 946 >,1 96
BC K 11 9 =,>1 1 >,=1 1 12,= >9 11,: > 6,6 4
BCK 22 9
=,>1 1 >,=1 1 12,= >9 =,6= 1 9,>2
1.2 Ha#il P)n)litian Pada penelitian ini benda ui (ang digunakan adalah selinder dengan ukuran diameter 14: mm, dan tinggi >:: mm. Penguian kuat tekan beton pada umur ren!ana 16 hari dengan menggunakan variasi 1H #angkang erang, >1H #angkang erang, 66H #angkang erang, 44H #angkang erang dalam !ampuran beton sebagai bahan penambak agregat kasar. Perbandingan !ampuran beton terhadap kuat tekan beton dapat dilihat pada tabel 6.4. 1.2.!. Kuat T)an B)t*n Penguian terhadap kuat tekan beton dilakukan untuk mendapatkan gambaran mutu beton tersebut. Semakin tinggi kekuatan struktur (ang dikehendaki semakin tinggi pula mutu beton (ang dihasilkan. -asil rekapitulasi penguian beton dan hubungannn(a terhadap variasi !angkang kerang dapat dlihat pada tabel 6.4. &erdasarkan pada tabel 6.4. untuk kuat tekan, maka diperoleh rekapitulasi hasil penguian kuat tekan sebagai berikut" Tab)l 1.5 ekapitulasi -asil Penguian uat Tekan &eton N*
1 2 > 6 4
K*) Sa"-)l
&5 1H >1 H 66 H 44 H
Can+an+ K)ran+
U"ur
Slu"-
*-ari)
*!m)
Kuat T)an Rata( rata 3Pa
16 16
16
26,:>
1,4?2
1?
1:,4=
>,196
16 2:
,4
2>
,1>
24
9,?4
*kg) :
16 6,64 9,>2
16
Sumber " -asil Penguian %aboratorium ari hasil penguian kuat tekan beton normal diperoleh 26,:> 3Pa, setelah agregat asar di tambahkan dengan #angkang kerang (ang sebesar 1H kuat tekan beton mengalami penurunan menadi 1:,4= 3Pa, ditambahkan >1H kuat tekan beton menadi ,4 3Pa, ditambahkan 66H kuat tekan beton menadi ,1> 3Pa, dan bila ditambahkan 44H maka kuat tekan beton menadi 9,?4 3Pa. ari data hasil kuat tekan beton dengan variasi agregat #angkang erang sebagai agregat kasar seperti (ang terlihat pada tabel 6.4 maka dapat digambarkan grafik perubahan nilai kuat tekan berdasarkan persentase variasi : H, 1 H, >1 H, 66 H. an 44H. Grafik 6.9 " -asil Pemeriksaan uat Tekan &eton.
Selain kuat tekan beton mengalami perubahan nilai slumpn(a uga berubah. -al ini disebabkan dengan bertambahn(a #angkang erang kemudahan pekeraan semakin baik, tetapi mengurangi kekuatan beton. &erdasarkan nilai slump pada tabel 6.4.1 slump terbesar teradi pada beton normal sebesar 16 !m, dan naik pada penambahan !angkang kerang dari 1H menadi 1? !m, penambahan >1H menadi 2: !m, penambahan 66H kenaikan menadi 2> !m dan pembahan 44H enaikan menadi 24 !m. enaikan nilai slump dikarenakan pen(erapan air pada #angkang erang sangat e!il. Jadi pengaruh penambahan #angkang erang pada !ampuran beton dapat menurunkan kuat tekan beton pada penambahan 1H, >1H, 66H dan 44H, dari beton karakteristik atau beton normal (ang diren!anakan kekuatann(a 2,24 3pa. Sehingga dalam pembuatan beton dengan menggunakan agregat pengganti seperti ini tidak baik, ika persentase #angkang erang (ang digunakan semakin tinggi akan dapat menurunkan kekuatan beton. 1.2.% M*ulu# Ela#ti#ita# B)t*n 3odulus elastisitas beton Tergantung pada umur beton, sifat+ sifat dari agregat dan semen ke!epatan pembebanan, serta enis dan ukuran benda ui. -asil pengukuran modulus elastisitas pada umur beton 16 hari (ang diperoleh di laboratorium dapat dilihat pada lampiran penguian modulus elastisitas. Tab)l 1.8 ekapitulasi -asil Penguian $lastisitas &eton Can+an+
M*ulu# )la#ti#ita# U"ur
N*
1 2 > 6 4
K*) Sa"-)l
&5 1 H >1 H 66 H 44 H
Slu"-
K)ran+
Rata(rata
*kg)
*-ari)
*!m)
3Pa
: 1,4?2
16 16
14
12=:69,26>
1
1222>,=92
>,196
16 2:
=1219,6?1?
22
94:2,=>1>1
26
499,?:4422
16 6,64 9,>2
16
Sumber " -asil Penguian %aboratorium ari hasil penguian elastisitas beton normal diperoleh 12=:69,26> 3Pa, setelah agregat kasar !angkang kerang ditambahkan sebesar 1H elastisitas beton mengalami penurunan menadi 1222>,=92 3Pa, ditambahkan >1H elastisitas beton menadi =1219,6?1? 3Pa, ditambahkan 66H agregat !angkang kerang beton menadi 94:2,=>1>1 3Pa, dan bila ditambahkan 44H maka elastisitas beton menadi 499,?:4422 3Pa. ari data hasil penguian modulus elastisitas beton dengan variasi agregat #angkang erang sebagai agregat kasar, seperti (ang terlihat pada tabel 6. maka dapat digambarkan grafik perubahan nilai modulus elastisitas berdasarkan persentase variasi : H, 1 H, >1 H, 66 H. an 44H. Grafik 6. $lastisitas &eton 1.2./Kuat L)ntur Pada Penguian kuat lentur terhadap beton (ang menggunakan balok sederhan berukuran :,14 8 :,14 8 :,9: meter dengan pembebanan suatu titik (ang dilakukan sesuai standar ST3 # 2=> A :2 * Standart Test 3ethod 7le8ural 0f #on!rete sing Simple &eam #enter+Point %oading). Penguian terhadap kuat lentur sederhana dilakukan untuk memperoleh besarn(a ga(a+ga(a maksimum (ang dapat dipikul oleh balok tersebut sebelum mengalami keruntuhan serta besarn(a nilai lendutan *deformasi) (ang dialami oleh beton akibat adan(a ga(a atau pembebanan (ang diberikan pada beton. 0leh karena itu, penguian terhadap kuat lentur ini dilakukan untuk menentukan kharakteristik dari beton !angkang kerang. Tab)l 1.: ekapitulasi -asil Penguian uat lentur &eton N*
1 2 > 6
K*) Sa"-)l
&5 1 H >1 H 66 H
Can+an+ K)ran+
U"ur
Slu"-
*-ari)
*!m)
Kuat L)ntur Rata( rata 3Pa
16 16
16
,>
6,:2=
1?
4,9?
?,:4?
16 21
6,2=
22
>,:2
*kg) :
16 12,:?
4
44 H
19,119
16 26
2,99
Sumber " -asil Penguian %aboratorium ari hasil penguian kuat lentur beton normal diperoleh ,> 3Pa, setelah agregat halus diganti dengan agregat bata merah (ang ditambahkan sebesar 1H kuat lentur beton mengalami penurunan menadi 4,9? 3Pa, ditambahkan >1H kuat lentur beton menadi 6,2= 3Pa, ditambahkan 66H kuat lentur beton menadi >,:2 3Pa, dan bila ditambahkan 44H maka kuat lentur beton menadi 2,99 3Pa. ari data hasil kuat %entur beton dengan variasi agregat #angkang erang sebagai agregat kasar seperti (ang terlihat pada tabel 6.? maka dapat digambarkan grafik perubahan nilai kuat lentur berdasarkan persentase variasi : H, 1 H, >1 H, 66 H. an 44H. Grafik 6.? uat %entur &eton KESIMPULAN DAN SARAN K)#i"-ulan &erdasarkan hasil penelitian (ang telah dilakukan tentang beton dengan penambahan !angkang kerang sebagai agregat kasar, maka dapat diambill kesimpulan bah'a" Penambahan !angkang kerang dalam !ampuran beton sebagai agregat kasar men(ebabkan teradin(a penurunan pada kuat tekan, elastisitas dan kuat lentur beton. Selain itu slump pun mengalami peningkatan pada setiap peningkatan persentasen(a, karena kadar pen(erapan air pada !angkang kerang sangat sedikit, hal ini dapat meningkatkan kemudahan dalam pengeraan, tetapi dapat mengurangi kekuatan beton. &eton dengan beragregat kasar !angkang kerang tidak dapat digunakan pada enis konstruksi struktural, karena semakin tinggi umlah !angkang kerang (ang digunakan maka mutu beton (ang dihasilkan semakin rendah, tetapi bisa digunakan pada konstruksi non+struktural. Saran Pada setiap penelitian diharapkan mendapatkan hasil (ang akurat, untuk itu peneliti men(arankan beberapa hal sebagai berikut" Pen!ampuran agregat kasar, halus dan semen di dalam mi8er sebelum ditambahkan air diharuskan lebih dari 1 menit, agar mendapatkan hasil !ampuran (ang merata. Perlu dilaksanakan penelitian lanutan dengan variasi nilai 7S. Perlu penambahan peralatan laboratorium seperti vibrator atau alat pemadat, alat ui tarik, selinder dan kubus. gregat (ang akan diui diusahakan dalam keadaan enuh kering permukaan agar air (ang diren!anakan sesuai dengan peren!anaan. 2.!
1.
2.
2.%
1. 2. >. 6.
DA;TAR PUSTAKA enghitung +onstruksi Beton @ntuk Pengembangan Dumah Bertingkat dan 7idak Bertingkat, Penerbit di(ono, 2::9, Penebar S'ada(a, Jakarta.
mri Safe(, 2::4, 7eknologi Beton $-E,, Penerbit A 2?6 A 2::2.7ata Cara Perhitungan %truktur Beton @ntuk Bangunan Fedung *&eta ersiRn) #etakan pertama