39
Komposisi ideal tersebut : 1) Di Poli KKB : a) 1 orang Bidan kepala. b) 4 orang Bidan muda. c) 2 orang perawat. d) 2 orang pekarya
2) Di Kamar Bedah Kandungan : a) 1 orang Bidan kepala. b) 8 orang Bidan muda. c) 2 orang perawat umum d) 4 orang pekarya
3) Di Unit Mobile : a) 1 orang Bidan kepala b) 8 orang Bidan muda c) 4 orang pekarya
Kompetensi yang harus dimiliki oleh para personel pelaksana KB di Poli KKB adalah sebagai berikut: 1)
Pelatihan Asisten Bedah.
2)
Penanganan Kegawat Daruratan Bedah.
3)
Pelatihan Bedah Minor.
4)
Pelatihan Pemasangan IUD.
5)
Pelatihan Pemasangan Implan
6)
Pelatihan Provider dan Konseling KB
7)
Pelatihan Penanganan Infeksi Nosokomial.
Dengan jumlah personel yang cukup tersebut, program road show pelayanan KB
dapat
dilakukan
menuju
kompleks-kompleks
melaksanakan pelayanan KB metoda modern.
perumahan
TNI
AL
dan
40
24.
Anggaran dan sarana prasarana a.
Dukungan anggaran. Dukungan anggaran kegiatan kesehatan di RSAL merupakan anggaran rutin
kedinasan. Untuk kegiatan pelayanan KB di Poli KKB RSAL dr Mintohardjo, alkon dan logistik lain telah didukung oleh RSAL melalui Departemen Farmasi dalam upaya pengadaan obat dan alat yang rasional dan auditable. Walau terbatas dukungan logistik tersebut, upaya lain adalah swadaya dari masing-masing calon akseptor.
Untuk kegiatan pelayanan KB metode modern, pihak BKKBN Provinsi DKI Jaya, berdasar nota kerjasama antara BKKBN Pusat dengan TNI, BKKBN mendukung alkon dan logistik KB lain serta membantu dukungan anggaran operasional penggantian bahan habis pakai milik dinas dan jasa tindakan pelaksana pelayanan KB di RSAL dr Mintohardjo selama calon akseptor tersebut berdomisili di DKI Jaya yang dapat dibuktikan dari kartu identitasnya.
Dengan terdukungnya anggaran untuk kegiatan pelayanan KB tersebut, akan mennsukseskan pelaksanaan Program Revitalisasi PKBRS yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan personil TNI AL dan keluarganya.
b.
Sarana dan prasarana. Kondisi sarana dan prasarana Poli KKB yang diharapkan terdiri 2 ruang
dengan masing-masing berukuran 6 x 3 meter. 1 ruang periksa merangkap ruang anamnesa dan 1 ruang bedah minor yang terjaga kesterilannya. Dengan kondisi prasarana dalam Poli KKB antara lain : - 1 buah Kursi Ginekologi elektrik - 1 buah Ultrasonografi 3 dimensi - 2 set alat ektraktor IUD - 2 set alat ekstraksi implan - 2 set perangkat emergensi - 2 buah meja administrasi dengan kursinya. - 1 buah telepon saluran intern. - 2 set alat diagnostik (Tensimeter, Termometer, Hammer Reflek, Stetoskop). - 2 set bedah minor.
41
Sarana prasarana Ruang Kamar Operasi : - 2 set alat bedah mayor. - 1 meja operasi. - 1 buah lampu utama ruang operasi. - 1 buah alat monitor respirator. - 2 buah meja set bedah. - 1 set alat Laparoscopy MOW - 1 set alat bedah MOP - 1 set alat resusitasi jantung. - 1 ruang persiapan operasi. - 1 kamar ruang monitor pasca operasi.
Sarana Mobile Operation : - 1 set bedah Laparoscopy MOW. - 1 buah meja operasi lapangan. - 1 set alat emergensi.
Sarana prasarana yang ada harus dalam kondisi siap dan steril guna menjaga pasien dari resiko infeksi dan bagi provider KB juga.
25.
.
Indikator Keberhasilan Berdasarkan gambaran keberhasilan dari optimalisasi pelaksanaan Program
Pelayanan KB di Poli KKB RSAL dr Mintohardjo guna mendukung Pencanangan Revitalisasi PKBRS dalam rangka meningkatkan kesejahteraan personel TNI AL, maka indikator keberhasilannya adalah: a. Tercapainya pelayanan KB di Poli RSAL dr Mintohardjo dengan angka cakupan akseptor KB mendekati target MDGs, yaitu 65% PUS. b. Terbitnya aturan yang tegas dari Unsur Pimpinan TNI AL dalam rangka sebagai payung hukum olah gerak dari optimalisasi pelaksanaan pelayanan KB guna mendukung Revitalisasi PKBRS. c. Terpenuhinya dan bertambahnya personel definitif yang berkompeten dan bertugas serta mendukung upaya optimalisasi pelayanan KB dan usaha Revitalisasinya.
42
d. Terdukungnya anggaran dan sarana prasarana pelaksanaan PKBRS bagi personel yang berdomisili dalam wilayah Provinsi DKI Jaya, bagi yang bukan berdomisili dalam Provinsi DKI tetap akan diupayakan terdukung. Kondisi sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pelayanan KB mengalami perbaikan dan sesuai dengan apa yang di persyaratkan oleh Program Akreditasi RS 2009. Poli KB RSAL diharapkan telah mempunyai unit mobile yang akan mendukung kegiatan RSAL untuk meningkatkan angka cakupan KB dari Poli KKB RSAL dr Mintohardjo.
26. Kontribusi. Dengan tercapainya upaya optimalisasi pelaksanaan pelayanan KB di Poli KKB RSAL dr Mintohardjo maka pencanangan revitalisasi PKBRS akan terwujud serta kesejahteraan personel TNI AL sebagai akseptornya akan tercapai. Hal-hal yang berubah sebagai dampak dari keberhasilan tersebut adalah :
a.
Apabila jumlah Akseptor KB bisa ditingkatkan maka upaya optimalisasi
pelaksanaan pelayanan KB di Poli KB RSAL dr Mintohardjo guna mendukung pencanangan revitalisasi PKBRS tercapai sehingga kesejanteraan personel TNI AL meningkat.
b.
Apabila ada Perkasal sebagai payung hukum untuk mengharuskan personel
TNI AL menjadi akseptor KB guna mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera maka upaya optimalisasi pelaksanaan pelayanan KB di Poli KB RSAL dr Mintohardjo guna mendukung pencanangan revitalisasi PKBRS tercapai sehingga kesejanteraan personel TNI AL meningkat.
c.
Apabila jumlah dan kemampuan personil berbasis kompetensi meningkat maka
upaya optimalisasi pelaksanaan pelayanan KB di Poli KB RSAL dr Mintohardjo guna mendukung pencanangan revitalisasi PKBRS tercapai sehingga kesejanteraan personel TNI AL meningkat. d.
Apabila dukungan anggaran dan sarana prasarana tersedia memadai maka
upaya optimalisasi pelaksanaan pelayanan KB di Poli KB RSAL dr Mintohardjo guna mendukung pencanangan revitalisasi PKBRS tercapai sehingga kesejanteraan personel TNI AL meningkat.
43
BAB VI OPTIMALISASI PELAYANAN KB DI RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO
27. Umum. Upaya untuk mewujudkan optimalisasi dari pelaksanaan Program Keluarga Berencana yang diselenggarakan pelayanannya di Poli Konsultasi Keluarga Berencana (KKB) di RSAL dr Mintohardjo guna mensukseskan Pencanangan Revitalisasi Program Keluarga Berencana di Rumah Sakit (PKBRS) sangat kompleks, oleh karena itu diperlukan suatu panduan atau garis merah agar pelaksana dan pembuat kebijakan dapat berjalan bahu membahu bersama-sama mewujudkannya.
28. Analisa. Sesuai dengan UURI No 34 tentang TNI tahun 2004 dan UURI No 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Pemerintah mengupayakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Personil TNI AL juga merupakan bagian dari rakyat Indonesia. Jadi berhak pula mendapatkan kesejahteraan yang layak pula, selain kewajiban personil TNI AL melaksanakan tugas menjaga keutuhan wilayah NKRI, menjaga kedaulatan NKRI dan menjaga keselamatan rakyat Indonesia sesuai yang tercantum dalam Paradigma Nasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan fasilitas kesehatan dan pelayanan KB. Program pelayanan KB yang dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional bertujuan mensosialisasikan motto Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Sasaran yang akan dicapai adalah pengendalian laju pertambahan jumlah penduduk Indonesia dimana hasil Sensus Penduduk 2010 sebanyak 237,8 juta jiwa.
Dengan terbentuknya Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera, personil TNI AL akan mampu meningkatkan taraf kesejahteraannya. Beban tersebut tidak akan memberatkan personil. Personil mampu dengan penghasilan dari dinas untuk memberikan kehidupan yang layak serta pendidikan yang layak pula. Sehingga secara keseluruhan, hasil akhir yang dicapai dengan menjadi akseptor KB, personil akan hidup lebih sejahtera. Kedinasan tak akan terganggu.
Poli KKB RSAL dr Mintohardjo, sebagai salah satu unit pelayanan yang mendukung Pencanangan Revitalisasi PKBRS harus berupaya untuk meningkatkan kesiapan dirinya agar target yang diharapkan tercapai. Selalu melakukan evaluasi setiap kegiatan yang
44
telah dilaksanakan dan melakukan pembelajaran dalam upaya untuk memperbaiki pelayanan dan meningkatkan mutu pelayanan merupakan suatu tantangan rutin yang harus dihadapi. Selain melakukan pembelajaran, upaya penambahan personil dan peningkatan pengetahuan serta ketrampilan yang berbasis kompetensi juga hal penting yang harus selalu dilakukan dalam rangka menghadapi perubahan dan perkembangan lingkungan strategis akibat perkembangan Iptek. Dukungan lain selain faktor internal dan faktor eksternal tersebut, dukungan adanya aturan tertulis produk Pemimpin TNI AL yang mengharuskan personel TNI AL menjadi akseptor KB serta dukungan anggaran dan sarana prasarana merupakan kunci utama agar kegiatan pelaksanaan KB di Poli KKB RSAL dr Mintohardjo dalam rangka mendukung pencanangan revitalisasi PKBRS guna meningkatkan kesejahteraan personil TNI AL tercapai.
29. Kebijakan Rumusan Kebijakan guna menuntun langkah-langkah Strategi adalah :
“Mewujudkan Optimalisasi Pelaksanaan Program Pelayanan KB di RSAL dr Mintohardjo melalui Peningkatan pelayanan Poli KKB, pembuatan kebijakan Pemerintah/diterbitkannya aturan tegas memerintahkan personel TNI AL menjadi akseptor
KB,
penambahan
jumlah
dan
peningkatan
ketrampilan
berbasis
kompetensi dari personel serta terdukungnya anggaran dan pemenuhan sarana dan prasarana guna mendukung pencanangan Revitalisasi PKBRS dalam rangka meningkatkan kesejahteraan personil TNI AL ”
30.
Strategi. Strategi-strategi digunakan untuk mewujudkan Kebijakan tersebut dirumuskan
sebagai berikut:
a.
Strategi Satu : Meningkatkan pelayanan KB di Poli KKB RSAL dr
Mintohardjo melalui upaya promosi kesehatan ke fasilitas-fasilitas kesehatan dinas binaan dibawah wewenang RSAL dr Mintohardjo guna mendukung pencanangan revitalisasi PKBRS dalam rangka meningkatkan kesejahteraan personel TNI AL.
Strategi ini merupakan garis besar yang akan menjadi goal dari upaya-upaya yang akan dikerjakan. Pemanfaatan fasilitas-fasilitas dinas kesehatan TNI AL
45
dibawah binaan RSAL dr Mintohardjo sebagai ujung tombak pelaksanaan kegiatan tersebut.
b.
Strategi Dua : Mengupayakan terbitnya kebijakan/aturan tegas tentang
pelaksanaan pelayanan KB melalui kedinasan agar personel TNI AL menjadi akseptor KB guna mendukung pencanangan revitalisasi PKBRS dalam rangka meningkatkan kesejahteraan personel TNI AL.
Setiap kegiatan yang berlangsung dalam lingkungan TNI AL membutuhkan dasar hukum karena bila tidak ada dasar hukumnya upaya menggerakkan personel akan menghadapi kendala. Selama ini keberlangsungan untuk menjadi akseptor KB merupakan kegiatan yang sukarela. Pada masa Pemerintahan Bapak H.M Soeharto, pelayanan KB sangat intensif, mulai adanya publikasi-publikasi massa, sarasehan, dan banyak jenis upaya untuk memancing rakyat agar mau mengikuti program KB. Pada era reformasi ini, malah KB tertinggal. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia dibawah 100 dan dibawah dari negara-negara ASEAN kecuali Timor timur. Keberhasilan strategi ini sangat bergantung pada pribadi masing-masing dan keloyalitasan pada dinas. Karena itu, sangat dibutuhkan aturan yang tegas agar personel TNI AL patuh.
Beberapa hal yang sering menjadikan alasan pembenaran bahwa KB itu buruk bagi beberapa orang berkaitan dengan, anggapan bahwa ikut KB dapat mengganggu dalam hubungan badan dengan suami, adanya anggapan bahwa mengikuti KB, personel harus bayar, adanya anggapan bahwa alat-alat yang dipakai tidak steril atau barang kelas dua karena memakai alat dinas. Beberapa upaya dapat dilaksanakan guna menghadapi permasalahan tersebut.
c.
Strategi Tiga : Menambah dan meningkatkan kompetensi personel
pelayanan di Poli KKB melalui metode rekruitmen personel baru serta mendukung
personel
untuk
mengikuti
pelatihan-pelatihan
berbasis
kompetensi guna mendukung pencanangan revitalisasi PKBRS dalam rangka meningkatkan kesejahteraan personel TNI AL.
Menambah personel yang mempunyai pengetahuan khusus atau kompetensi ketrampilan yang akan menunjang terlaksananya kegiatan pelayanan KB di Poli KKB
46
RSAL
dr
Mintohardjo
guna
mendukung
berhasilnya
upaya
pengendalian
pertambahan jumlah penduduk pada kalangan internal personil TNI AL.
Mengikut sertakan personel pada kegiatan ilmiah dan kegiatan pelatihan berbasis kompetensi agar ketrampilan yang didapat digunakan dan dipraktekkan sesuai dengan SOP.
d.
Strategi Empat : Mengupayakan dukungan anggaran bagi kegiatan
pelayanan KB di Poli KKB serta pemenuhan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pelayanan KB di Poli KB RSAL melalui pengajuan anggaran untuk melengkapi dan mengadakan peralatan baru yang canggih dan bangunan Poli serta Kamar Operasi baru guna mendukung pencanangan revitalisasi PKBRS dalam rangka meningkatkan kesejahteraan personel TNI AL.
Upaya-upaya terobosan yang auditable dan legal mencari dan menggalang dana guna mendukung kegiatan dan mengoptimalkan pelayanan KB dan mendukung Pencanangan Revitalisasi dan suksesnya PKBRS. Upaya ini bisa saja sudah menjadi program tetap dari Badan pemerintah agar kegiatan departemennya berhasil mencapai target.
Pemenuhan sarana prasarana dapat mengoptimalkan pelayanan KB tersebut. Upaya membentuk unit mobil sangat membantu karena dapat menjangkau daerahdaerah yang jauh jangkauan transportasinya. Mobil unit ini modern tetapi tidak berat, yang penting dapat dipakai kegiatan memberikan pelayanan KB di tempat yang jauh.
31. Upaya Untuk menjabarkan dan merumuskan pemecahan masalah dari tiap-tiap sasaran strategi dituangkan melalui upaya-upaya sebagai berikut :
a.
Upaya mendukung Strategi 1. Meningkatkan pelayanan Poli KKB melalui
upaya promosi kesehatan ke fasilitas-fasilitas kesehatan dinas binaan dibawah wewenang RSAL dr Mintohardjo guna mendukung pencanangan revitalisasi PKBRS dalam rangka meningkatkan kesejahteraan personel TNI AL
47
1)
Rumkital dr Mintohardjo. a)
Menetapkan dan mensosialisasikan angka target sasaran yang
harus dicapai berdasar panduan dari Program MDGs. b)
Membentuk dan menetapkan tim sebagai jawaban atas perintah
Pelaksanaan Pencanangan Revitalisasi PKBRS dari Unsur Pimpinan dinas TNI AL. c)
Koordinasi Disfaslanal dan Slogal untuk pengadaan mobil unit guna
mengakomodir olah gerak pelayanan KB ke perumahan dinas TNI AL guna mendekatkan program pelayanan KB.
2)
RSAL dr Mintohardjo dalam hal ini Departemen KIA/KKB. a)
Mensosialisasikan
tim
yang
terbentuk
guna
mendukung
keberhasilan pencapaian program. b)
Melakukan koordinasi horisontal sesama bagian dari Rumah Sakit
guna mendukung dan berpartisipasi aktif pada program KB. c)
Memfasilitasi dan mengajukan pemenuhan SDB dan sarana
prasarana guna menyiapkan tempat berlangsungnya kegiatan pelayanan tersebut.
3)
RSAL dr Mintohardjo dalam hal ini Unsur Pelayanan. a)
Mengupayakan edukasi personel dengan hal-hal baru mengikuti
Perkembangan Lingkungan Strategis yang berkaitan dengan masalah KB. b)
Kerja sama dengan PLKB dan Puskesmas sekitar guna menjaring
calon-calon akseptor KB mandiri. c)
Mengupayakan agar pelaksanaan pelayanan KB tertib dokumen
medis karena menyangkut dukungan anggaran program pelayanan KB serta mempermudah evaluasi kegiatan pelayanannya.
b.
Upaya mendukung Strategi 2 : Mengupayakan terbitnya kebijakan/aturan
tegas kedinasan agar personel TNI AL menjadi akseptor KB guna mendukung pencanangan revitalisasi PKBRS dalam rangka meningkatkan kesejahteraan personel TNI AL.
48
1)
Rumkital dr Mintohardjo. a).
Mengupayakan regulasi mendukung pelaksanaan KB. Berdasarkan
masukan
dari
bawahan,
Karumkital
mengajukan
usulan
kepada
Disminpersal dan Setumal serta Spersal, agar terbit aturan kedinasan untuk menjadi akseptor KB. b)
Mensosialisasikan pemberlakuan aturan menjadi akseptor KB
kepada semua unsur-unsur dalam kedinasan TNI AL. c)
Melaksanakan Jam komandan bagi intern personil RSAL dan
melaksanakan Penyuluhan hukum mengenai pelayanan KB.
2)
RSAL dr Mintohardjo dalam hal ini Departemen KIA/KKB. a)
Melaksanakan koordinasi antar
departemen
intern RSAL dr
Mintohardjo guna mendukung kegiatan Revitalisasi PKBRS. b)
melakukan edukasi dan mensupport personel pelaksana pelayanan
KB demi keberhasilan pelayanan KB di RSAL dr Mintohardjo. c)
Memfasilitasi bila ada masalah medis atau non medis dalam
rangkaian kegiatan pelaksanaan pelayanan KB.
3)
RSAL dr Mintohardjo dalam hal ini Unsur Pelayanan. a)
Pada rekruitmen calon akseptor KB, agar tidak ada kendala saat
pelaksanaannya, maka dilakukan edukasi Inform Choice dan Inform Consent sebagai dasar hukum tindakan. b)
Mengupayakan edukasi berbasis kompetensi dari personel karena
merupakan syarat mutlak berlangsungnya pelayanan KB. c)
Koordinasi dan kerjasama antar personel akan membentuk tim
pelayanan KB yang solid dan kuat.
c.
Upaya mendukung Strategi 3 : Menambah personel dan meningkatkan
ketrampilan berbasis kompetensi bagi personel-personel tersebut guna mendukung pencanangan revitalisasi PKBRS dalam rangka meningkatkan kesejahteraan personel TNI AL.
49
1)
Rumkital dr Mintohardjo. a)
Mengadakan edukasi tentang penggunaan KB sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan personel TNI AL b)
Mengadakan roadshow dan sosialisasi pelayanan KB modern ke
perumahan dinas agar dapat mengatasi hal-hal yang menjadi kendala untuk menjadi akseptor KB c)
Melakukan evaluasi kinerja dari Poli KKB secara rutin dan
berkesinambungan. d)
Koordinasi dan mengajukan permohonan pemenuhan kebutuhan
personil yang kurang kepada Disminpersal dan Spersal. e)
Mengadakan sendiri edukasi/pelatihan berbasis kompetensi yang
pengajuan melalui Diskesal, Disdikal dan Spersal. f)
Mengupayakan pengadaan alat latih untuk digunakan sebagai alat
latihan guna meningkatkan kompetensi personel.
2)
RSAL dr Mintohardjo dalam hal ini Departemen KIA/KKB. a)
Mengupayakan acara edukasi ilmiah rutin untuk membahas kendala
dan permasalahan yang dihadapi pemberi pelayanan. b)
Mengupayakan pengiriman personel mengikuti seminar-seminar
ilmiah untuk menambah wawasan sisi edukasinya. c)
Menetapkan regulasi intern departemen dan evaluasi rutin 4 bulanan
untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan dari masing-masing personel yang terlibat. d)
Menyelenggarakan LDD bagi para personel pemberi pelayanan KB
guna melihat apakah personel tersebut masih kompeten atau tidak. e)
Sosialisasi seleksi bagi orang luar atau dalam untuk menjadi
personel pelayanan KB. f)
Mengoptimalkan perlengkapan yang ada untuk digunakan tool buat
pembelajaran.
3)
RSAL dr Mintohardjo dalam hal ini Unsur Pelayanan. a)
Sosialisasi pelatihan bagi personel pelayanan KB RSAL untuk ikuti
program pelatihan bedah minor dan bidang lain yang berkaitan. b)
Mengedukasi calon akseptor KB memilih dan memakai
sebaiknya dilakukan penyuluhan dan telah diketahui motivasinya.
KB,
50
c)
Mengupayakan personel mendapat dukungan modul-modul yang
menjelaskan kegunaan dan manfaat KB terbaru. d)
Mengadakan pelatihan KB agar ketrampilan personil meningkat.
e)
Mengadakan pelatihan bedah laparoscopy agar operator menjadi
trampil f)
Mengadakan pelatihan asisten bedah agar para asisten mempunyai
kemampuan yan sesuai dengan kompetensinya.
d.
Upaya mendukung Strategi 4 : Mengupayakan dukungan dana bagi kegiatan
pelayanan KB di Poli KKB serta pemenuhan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pelayanan KB di Poli KB RSAL guna mendukung pencanangan revitalisasi PKBRS dalam rangka meningkatkan kesejahteraan personel TNI AL.
1)
Rumkital dr Mintohardjo. a)
Koordinasi antar instasi pengusulan dukungan anggaran kegiatan
KB kepada Slogal dan Srena serta Diswatpersal guna keberlangsungan pelayanan Program KB. b)
Koordinasi dukungan logistik bagi program KB kepada BKKBN DKI
jaya. c)
Regulasi upaya pencatatan dan auditable agar dukungan tersebut
tidak bocor dan menjadi sumber korupsi.
2)
RSAL dr Mintohardjo dalam hal ini Unsur Pelayanan. a)
Evaluasi dan melengkapi data-data guna turunnya anggaran untuk
dukungan kegiatan KB di RSAL dr Mintohardjo b)
Mengupayakan agar warga yang bukan domisili DKI Jaya juga dapat
terdukung anggarannya. c)
Mengupayakan agar program ini merupakan program rutin yang
suatu saat akan lebih berdaya guna dalam rangka menekan angka laju pertambahan penduduk nasional.
51
BAB VII PENUTUP
32. Kesimpulan.
a.
Program Pencanangan Revitalisasi Program Keluarga Berencana di Rumah Sakit merupakan pengejawantahan dari laporan Bapak Presiden Soesilo Bambang Yoedono dalam upaya melaksanakan percepatan pengendalian laju pertambahan penduduk guna menekan resiko kemungkinan timbulnya dampak negatif bagi Ketahanan Nasional bangsa Indonesia.
b.
TNI AL sebagai bagian dari rakyat NKRI, berkewajiban untuk berpartisipasi dengan cara berpartisipasi aktif ikut program KB dengan cara menjadi akseptor KB.
c.
Melalui optimalisasi program pelaksanaan pelayanan KB di Poli KKB RSAL dr Mintohardjo dapat terwujud melalui peningkatan angka cakupan akseptor KB, adanya aturan tegas yang mengarahkan personel TNI AL untuk menjadi akseptor KB, adanya pemahaman yang benar tentang KB, penambahan jumlah personel dan peningkatan ketrampilan berbasis kompeten, terdukungnya anggaran pelaksanaan pelayanan serta pemenuhan sarana dan prasarana guna
mendukung
pencanangan
Revitalisasi
PKBRS
dalam
rangka
meningkatkan kesejahteraan personil TNI AL.
33. Saran
a.
Salah satu upaya yang mungkin adalah dilengkapinya Mobile Unit sehingga mampu menjangkau perumahan personil TNI AL untuk melaksanakan pelayanan KB di luar Poli KB.
b.
Salah satu kendala di masa kini adalah penyimpanan data, pengelolaan data dan pemanfaatan data. Pelaksana yang bertanggung jawab atas data tersebut sebetulnya sangat beruntung karena data yang ada bila sesuai dapat diolah dan menghasilkan outcome yang baik sehingga dapat memberi masukan yang berguna demi tercapainya sasaran yang ditargetkan. Namun sayang bila data