LAPORAN PENDAHULUAN SISTITIS
A. Peng Penger erti tian an
Sistit Sistitis is adalah adalah inflam inflamasi asi kendun kendung g kemih kemih yang yang paling paling sering sering diseba disebabka bkan n oleh menyebarnya infeksi dari uretra. (Brunner & Suddarth, 2002). Uretro Sistitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh penyebaran infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urine dari uretra ke dalam kandung kemih ( refluks urtroesikal ), kontaminasi fekal, pemakaian kateter kateter atau atau sistosk sistoskop. op.((Suzan Suzane, e, C. Smelzer Smelzer.. Kepera Keperawat watan an medika medikall bedah bedah vol. vol. 2. hal.1432) Uretro Uretro Sistiti Sistitiss adalah adalah inflam inflamasi asi kandun kandung g kemih kemih yang yang menyera menyerang ng pada pada pasien pasien !an !anita, ita, diman imanaa ter" ter"ad adii infe infek ksi oleh oleh Esherihia Coli.(#e!is Coli.(#e!is.!edi .!edial al Sur"ikal Sur"ikal #ersin". $al 12%2)
B. Klas Klasif ifik ikas asii
Sistitis dapat dibagi men"adi dua bagian yaitu$ %. Sistitis primer,merupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat ter"adi karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih, diertikel, hipertropi prostat dan striktura uretra. 2. Sistitis sekunder, merukan ge"ala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer misalnya uretritis dan prostatitis.
C. Etio tiolog logi
ada umumnya disebabkan oleh basil gram negatif 'sheriahia oli yang dapat menyebabkan kira*kira +0 infeksi akut pada penderita tanpa kelainanurologis atau kalkul kalkuli. i. Batang Batang gram gram negatif negatif lainnya lainnya termasuk termasuk proteu proteus, s, klebsi klebsiella ella,, entero enterobak bakter ter,, serratea serratea,, dan pseudo pseudomon monas as bertan bertanggu ggung ng "a!ab "a!ab atas atas sebagi sebagian an keil keil infeks infeksitan itanpa pa komplikasi. -rganisme*organisme ini dapat dapat men"adi bertambah penting pada infeks infeksi*i i*infe nfeksi ksi rekure rekuren n dan infeks infeksi*in i*infek feksi si yang yang berhub berhubung ungan an langsu langsung ng dengan dengan manipulsi urologis, kalkuli atau obstruksi. ada !anita biasanya karena bakteri*bakteri daerah agina kearah uretra atau dari meatus terus naik kekandumg kemih dan mungkin pula karena renal infeksi tetapi yang tersering disebabkan karena infeksi '.oli.
ada pria biasanya sebagai akibat dari infeksi digin"al, prostat, atau oleh karena adanya urine sisa(misalnya karena hipertropi prostat, striktura uretra, neurogenik bladder) atau karena infeksi dari usus.
D. Tanda dan e!ala
ada umumnya tanda dan ge"ala yang ter"adi pada sistitis adalah $ a)
peningkatan frek!ensi miksi baik diurnal maupun nokturnal
b)
disuria karena epitelium yang meradang tertekan
)
rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal
d)
rasa ingin buang air keil
e)
hematuria
f)
demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah
E. Patofisiologi
Sistitis merupakan infeksi saluran kemih bagian ba!ah yang seara umum disebabkan oleh bakteri gram negatif yaitu 'sheriahia oli peradangan timbul dengan pen"alaran seara hematogen ataupun akibat obstruksi saluran kemih bagian ba!ah, baik akut maupun kronik dapat bilateral maupun unilateral. %. asuknya
mikroorganisme
ke
dalam
saluran
kemih
dapat
melalui/
enyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat terdekat saluran kemih yang terinfeksi. 2. Hematogen yaitu penyebaran mikroorganisme patogen yang masuk melalui darah yang terdapat kuman penyebab infeksi saluran kemih yang masuk melalui darah dari suplay "antung ke gin"al. . #imfogen yaitu kuman masuk melalui kelen"ar getah bening yang disalurkan melalui helium gin"al. 1. 'ksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi.
ua "alur utama ter"adi infeksi saluran kemih ialah hematogen dan asending. 3etapi dari kedua ara ini, asending*lah yang paling sering ter"adi. 4nfeksi hematogen kebanyakan ter"adi pada pasien dengan daya tahan tubuh yang rendah karena menderita suatu penyakit kronik atau pada pasien yang sementara mendapat pengobatan imun supresif. enyebaran hematogen bisa "uga timbul akibat
adanya infeksi di salah satu tempat misalnya infeksi S.5ureus pada gin"al bisa ter"adi akibat penyebaran hematogen dari fokus infeksi dari tulang, kulit, endotel atau di tempat lain. 4nfeksi asending yaitu masuknya mikroorganisme dari uretra ke kandung kemih dan menyebabkan infeksi pada saluran kemih ba!ah. 4nfeksi asending "uga bisa ter"adi oleh adanya refluks esio ureter yang mana mikroorganisme yang melalui ureter naik ke gin"al untuk menyebabkan infeksi. 4nfeksi tratus urinarius terutama berasal dari mikroorganisme pada faees yang naik dari perineum ke uretra dan kandung kemih serta menempel pada permukaan mukosa. 5gar infeksi dapat ter"adi, bakteri harus menapai kandung kemih, melekat pada dan mengkolonisasi epitelium traktus urinarius untuk menghindari pembilasan melalui berkemih, mekanisme pertahan pen"amu dan etusan inflamasi.
". PE#ERIKSAAN PENUN$AN
ada kasus infeksi kandung kemih pemeriksaan yang biasa dilakukan berdasarkan literatur yang ada adalah $ %.
emeriksaan urine lengkap
2.
emeriksaan US6 abdomen
.
emeriksaan photo B7- dan B7- 48
. KO#PLIKASI
%) embentukan 5bses gin"al atau perirenal 2) 6agal gin"al
H. PENOBATAN
3idak ada pengobatan standar ataupun pengobatan efektif untuk sistitis interstisialis. Beberapa "enis pengobatan yang pernah dioba dilakukan pada penderita sistitis interstisialis/ * &ilatasi (pelebaran) kandung kemih dengan tekanan hidrostatik (tenaga air) * -bat*obatan (elmiron, nalmafen) * 5nti*depresi (memberikan efek pereda nyeri) * 5ntispasmodik * 9lorapaktin (dimasukkan ke dalam kandung kemih)
* 5ntibiotik (biasanya tidak banyak membantu, keuali "ika t erdapat infeksi kandung kemih) * S- (dimetilsul'oksida), untuk mengurangi peradangan * embedahan. 9arena risiko infeksi menyebar ke gin"al dan karena tingkat komplikasi tinggi pada populasi tua dan pada penderita diabetes, pengobatan yang epat hampir selalu disarankan. Hal ini disarankan untuk menghindari penetrasi agina sampai infeksi telah dibersihkan. -bat yang digunakan / 5ntibiotik digunakan untuk mengendalikan infeksi bakteri. Sangat penting bah!a antibiotik, sekali dimulai, akan selesai. Sistitis "uga bisa diobati dengan obat oer*the* ounter, mana diri pengobatan yang tepat. Umumnya antibiotik digunakan termasuk/ %. 7itrofurantoin 2. 3rimetoprim*sulfametoksa:ol . 5moksisilin 1. Sefalosporin ;. iproflo
. emilihan antibiotik sebaiknya dipandu oleh hasil kultur urin. 9ronis atau 4S9 berulang harus ditangani seara menyeluruh karena kemungkinan infeksi gin"al (pielonefritis). 5ntibiotik mengendalikan infeksi bakteri. ereka mungkin diperlukan untuk "angka !aktu yang lama. rofilaksis dosis rendah antibiotik kadang* kadang dian"urkan setelah ge"ala akut telah mereda. yridium dapat digunakan untuk mengurangi pembakaran dan urgensi yang terkait dengan sistitis. 5da beberapa bukti bah!a membuat urin lebih asam basa baik (misalnya dengan asam askorbat) atau lebih dapat menenangkan rasa sakit sistitis. "us ranberry "uga mengandung tanin kental, annose ? dan proanthoyanidins yang telah ditemukan menghambat aktiitas '. oli dengan menegah bakteri menempel ke permukaan lapisan mukosa kandung kemih dan usus, membantu bakteri "elas dari saluran kemih. 3indak lan"ut mungkin termasuk budaya urin untuk memastikan bah!a bakteri tidak lagi hadir dalam kandung kemih.
I. Pen%ega&an Sistitis
en"aga daerah genital bersih dan mengingat untuk menghapus dari depan ke belakang dapat mengurangi peluang memperkenalkan bakteri dari daerah dubur ke uretra. eningkatkan asupan airan mungkin mengi:inkan sering buang air keil untuk menyiram bakteri dari kandung kemih. Buang air keil segera setelah melakukan hubungan seksual dapat membantu menghilangkan bakteri yang mungkin telah diperkenalkan selama hubungan seksual. enahan diri dari buang air keil untuk !aktu yang lama memungkinkan bakteri !aktu untuk berkembang biak, begitu sering buang air keil dapat mengurangi risiko ystitis pada mereka yang rentan terhadap infeksi saluran kemih. inum "us ranberry menegah "enis tertentu dari bakteri yang melekat pada dinding kandung kemih dan dapat mengurangi kemungkinan infeksi. 3ablet ekstrak ranberry "uga telah ditemukan efektif dalam menegah sistitis dan merupakan alternatif yang mungkin bagi mereka yang tidak suka rasa "us ranberry. auterisation pada lapisan kandung kemih melalui ystosopy memberikan bantuan "angka pan"ang (kadang*kadang beberapa tahun) dari kondisi ini. %. emeriksaan iagnostik an iagnosa Banding %. Urinalisis / %. #eukosuria atau piuria terdapat @ ;Alpb sedimen air kemih 2. Hematuria ; ? %0 eritrositAlpb sedimen air kemih 2. Bakteriologis %)
ikroskopis / satu bakteri lapangan pandang minyak emersi, %02*%0 organisme koliformAml urine plus piuria
2)
3es kimia!i / tes reduksi griess nitrate berupa perubahan !arna paa u"i arik %. iagnosa banding/ %)
Uretritis (inflamasi pada uretra)
2)
ielonefritis (inflamasi pada gin"al)
$. KONSEP ASUHAN KEPERA'ATAN PADA KLIEN SISTITIS
%. engka"ian %. ata biologis meliputi / %)
4dentitas klien
2)
4dentitas penanggung
2. i!ayat kesehatan / %)
i!ayat infeksi saluran kemih
2)
i!ayat pernah menderita batu gin"al
)
i!ayat penyakit , "antung.
. engka"ian fisik / %)
alpasi kandung kemih
2)
4nspeksi daerah meatus a)
engka"ian !arna, "umlah, bau dan ke"ernihan urine
b)
engka"ian pada ostoertebralis
1. i!ayat psikososial / %)
Usia, "enis kelamin, peker"aan, pendidikan
2)
ersepsi terhadap kondisi penyakit
)
ekanisme kopin dan system pendukung
;. engka"ian pengetahuan klien dan keluarga %)
emahaman tentang penyebabAper"alanan penyakit
2)
emahaman tentang penegahan, pera!atan
2. iagnosa 9epera!atan %. 7yeri akut yang berhubungan dengan proses penyakit 2. erubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia) yang berhubungan dengan 4nflamasi pada kandung kemih . efisiensi pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang proses penyakit, metode penegahan, dan instruksi pera!atan di rumah.
. 4nterensi 9epera!atan
N)rsing Care Plan / Inter0ensi No NANDA( N)rsing Diagnosis *+,*-*+, N)rsing O)t%o1es Classifi%ation 2NOC3
% N4eri Ak)t
Setelah dilakukan tindakan kepera!atan
N)rsing Inter0entions Classifi%ation 2NIC3
,++. Pain 1anage1ent
selama D. < 21 "am klien akan/ efenisi / engalaman sensori dan
Akti0itas ke7era8atan(
emosional yang tidak menyenangkan yang *
*,+*. Pain Le0el
%. #akukan pengka"ian nyeri seara
munul akibat kerusakan "aringan yang atual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (4nternational for the Study of ain)$ a!itan yang tiba*tiba atau lambat dari
*
,5+6. Pain %ontrol
*
*,+,. Pain ( Disr)7ti0e Effe%ts , yang
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan berlangsung C= bulan. Kriteria Hasil (
*
erubahan tekan darah
erubahan frekuensi "antung
2. -bserasi reaksi nonerbal dari ketidaknyamanan . 6unakan teknik komunikasi terapeutik
Batasan 9arakteristik erubahan selera makan
dan faktor presipitasi
dibuktikan dengan indikator sebagai berikut/
intensitas ringan hingga berat dengan akhir (%*; E tidak pernah, "arang, kadang*kadang, yang dapat diantisipasi atau dipredisikan sering, atau selalu)
komprehensif termasuk lokasi,
ampu mengontrol nyeri (tahu
penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien 1. 9a"i kultur yang mempengaruhi respon nyeri
menari bantuan)
*
elaporkan bah!a nyeri berkurang
;. 'aluasi pengalaman nyeri masa lampau
dengan menggunakan mana"emen nyeri
erubahan frekuensi pernapasan
=. 'aluasi bersama pasien dan tim *
ampu mengenali nyeri (skala,
#aporan isyarat
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
iaphoresis
*
erilaku distraksi (mis/ ber"alan mondar*mandir, menari orang lain danA atau aktiitas lain, aktiitas yang berulang)
engekspresikan perilaku (mis /
enyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang *
3anda ital dalam rentang normal
kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau >. Bantu pasien dan keluarga untuk menari dan menemukan dukungan G. 9ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, penahayaan dan kebisingan +. 9urangi faktor presipitasi nyeri
gelisah, merengek, menangis, !aspada, iritabilitas, mendesah)
%0. ilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter
asker !a"ah (mis/ mata kurang
personal)
erubahan frekuensi "antung
*
elaporkan bah!a nyeri berkurang
;. 'aluasi pengalaman nyeri masa lampau
dengan menggunakan mana"emen nyeri
erubahan frekuensi pernapasan
=. 'aluasi bersama pasien dan tim *
ampu mengenali nyeri (skala,
#aporan isyarat
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
iaphoresis
*
erilaku distraksi (mis/ ber"alan mondar*mandir, menari orang lain danA atau aktiitas lain, aktiitas yang berulang)
engekspresikan perilaku (mis /
enyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang *
3anda ital dalam rentang normal
kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau >. Bantu pasien dan keluarga untuk menari dan menemukan dukungan G. 9ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, penahayaan dan kebisingan +. 9urangi faktor presipitasi nyeri
gelisah, merengek, menangis, !aspada, iritabilitas, mendesah)
%0. ilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter
asker !a"ah (mis/ mata kurang
personal)
berahaya, tampak kaau, gerakan mata berpenar atau tetap pada satu fous, meringis)
%%. 9a"i tipe dan sumber nyeri untuk menentukan interensi
Sikap melindungi area nyeri
%2. 5"arkan tentang teknik non farmakologi
Fous menyempit (mis/ gangguan
%. Berikan analgetik untuk mengurangi
persepsi nyeri, hambatan proses
berpikir, penurunan interaksi
nyeri
dengan orang dan lingkungan) %1. 'aluasi keefektifan kontrol nyeri
4ndikasi nyeri yang dapat diamati %;. 3ingkatkan istirahat
erubahan posisi untuk menghindari nyeri
%=. 9olaborasikan dengan dokter "ika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
Sikap tubuh melindungi %>. onitor penerimaan pasien tentang
ilatasi pupil
mana"emen nyeri
elaporkan nyeri seara erbal
**,+.Analgegesi% Ad1inistrasion
Fous pada diri sendiri
Akti0itas ke7era8atan(
6angguan tidur
%. 3entukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan dera"at nyeri sebelum pemberian obat
berpikir, penurunan interaksi
nyeri
dengan orang dan lingkungan) %1. 'aluasi keefektifan kontrol nyeri
4ndikasi nyeri yang dapat diamati %;. 3ingkatkan istirahat
erubahan posisi untuk menghindari nyeri
%=. 9olaborasikan dengan dokter "ika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
Sikap tubuh melindungi %>. onitor penerimaan pasien tentang
ilatasi pupil
mana"emen nyeri
elaporkan nyeri seara erbal
**,+.Analgegesi% Ad1inistrasion
Fous pada diri sendiri
Akti0itas ke7era8atan(
6angguan tidur
%. 3entukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan dera"at nyeri sebelum pemberian obat 2. ek instruksi dokter tentang "enis obat,
Faktor ang Berhubungan /
5gen edera (mis., biologis, :at
dosis, dan frekuensi . ek ri!ayat alergi
kimia, fisik, psikologis) 1. ilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu ;. 3entukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri =. 3entukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal >. ilih rute pemberian seara 48, 4 untuk pengobatan nyeri seara teratur G. onitor ital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali +. Berikan analgesik tepat !aktu terutama saat nyeri hebat %0. 'aluasi efektiitas analgesik, tanda dan
pemberian lebih dari satu ;. 3entukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri =. 3entukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal >. ilih rute pemberian seara 48, 4 untuk pengobatan nyeri seara teratur G. onitor ital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali +. Berikan analgesik tepat !aktu terutama saat nyeri hebat %0. 'aluasi efektiitas analgesik, tanda dan ge"ala (efek samping)
*
angg)an Eli1inasi Urine
Setelah dilakukan tindakan kepera!atan
0;+0. Urinary 'limination anagement
selama D. < 21 "am klien akan/ efenisi / isfungsi pada eliminasi urine
Batasan 9arakteristik /
Akti0itas ke7era8atan(
*
+6+*. Urinar4 Continen%e
%. #akukan pengka"ian nyeri seara komprehensif termasuk lokasi,
isuria
*
+,+. Urinar4 Eli1ination, yang
dibuktikan dengan indikator sebagai berikut/
Sering berkemih
5nyang*anyangan
sering, atau selalu)
4nkontinensia
Kriteria Hasil (
(%*; E tidak pernah, "arang, kadang*kadang,
7okturia etensi orongan
Faktor yang berhubungan/
*
9lien tidak mengalami disuria,
*
9lien tidak mengalami nokturia,
*
9lien tidak mengalami inkontinensia,
*
9lien tidak mengalami urgensi dan
frekuensi
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan fator presipitasi 2. -bserasi reaksi nonerbal dari ketidaknyamanan . 6unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien 1. 9a"i kultur yang mempengaruhi respon nyeri ;. 'aluasi pengalaman nyeri masa lampau =. 'aluasi bersama pasien dan tim
Batasan 9arakteristik /
*
+6+*. Urinar4 Continen%e
%. #akukan pengka"ian nyeri seara komprehensif termasuk lokasi,
isuria
*
+,+. Urinar4 Eli1ination, yang
dibuktikan dengan indikator sebagai berikut/
Sering berkemih
5nyang*anyangan
sering, atau selalu)
4nkontinensia
Kriteria Hasil (
(%*; E tidak pernah, "arang, kadang*kadang,
7okturia etensi orongan
Faktor yang berhubungan/
-bstruksi anatomi
enyebab multiple
6angguan sensori motorik
*
9lien tidak mengalami disuria,
*
9lien tidak mengalami nokturia,
*
9lien tidak mengalami inkontinensia,
*
9lien tidak mengalami urgensi dan
frekuensi *
9lien tidak mengalami retensi
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan fator presipitasi 2. -bserasi reaksi nonerbal dari ketidaknyamanan . 6unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien 1. 9a"i kultur yang mempengaruhi respon nyeri ;. 'aluasi pengalaman nyeri masa lampau =. 'aluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang keefektifan kontrol nyeri masa lampau
*
9lien dapat berkemih setiap "am >. Bantu klien dan keluarga untuk menari
*
9lien tidak kesulitan pada saat
dan menemukan dukungan
berkemih G. 9ontrol fator lingkungan yang mempengaruhi nyeri seperti suhu
4nfeksi saluran kemih
*
9lien dapat bak dengan berkemih
ruangan, penahayaan dan kebisingan. +. 9urangai fator presipitasi nyeri %0. ilih dan lakukan penangan nyeri (farmakologi, nonfarmakologi dan interpersonal) %%. 9a"i tipe dan sumber nyeri untuk menentukan interensi %2. 5"arkan tentang teknik non farmakologi (bio feedbak, 3'7S, hipnotis, relaksasi, distraksi dll) %. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
4nfeksi saluran kemih
*
9lien dapat bak dengan berkemih
ruangan, penahayaan dan kebisingan. +. 9urangai fator presipitasi nyeri %0. ilih dan lakukan penangan nyeri (farmakologi, nonfarmakologi dan interpersonal) %%. 9a"i tipe dan sumber nyeri untuk menentukan interensi %2. 5"arkan tentang teknik non farmakologi (bio feedbak, 3'7S, hipnotis, relaksasi, distraksi dll) %. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri %1. enanakan penggunaan 5 %;. 'aluasi keefektifan kontrol nyeri %=. 3ingkatkan istirahat %>. 9olaborasikan dengan dokter "ika ada komplain dan tindakan nyeri tidak
berhasil %G. onitor penerimaan pasien tentang mana"emen nyeri.
1%20. Fluid anagement Akti0itas ke7era8atan(
%. 3imbang popokApembalut "ika diperlukan 2. ertahankan atatan intake dan output yang akurat . onitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), "ika diperlukan
berhasil %G. onitor penerimaan pasien tentang mana"emen nyeri.
1%20. Fluid anagement Akti0itas ke7era8atan(
%. 3imbang popokApembalut "ika diperlukan 2. ertahankan atatan intake dan output yang akurat . onitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), "ika diperlukan 1. onitor ital sign ;. onitor masukan makanan A airan dan hitung intake kalori harian =. 9olaborasikan pemberian airan 48
>. onitor status nutrisi G. Berikan airan 48 pada suhu ruangan +. orong masukan oral %0. Berikan penggantian nesogatrik sesuai output %%. orong keluarga untuk membantu pasien makan %2. 3a!arkan snak ( "us buah, buah segar ) %. 9olaborasi dokter "ika tanda airan berlebih munul meburuk %1. 5tur kemungkinan tranfusi
>. onitor status nutrisi G. Berikan airan 48 pada suhu ruangan +. orong masukan oral %0. Berikan penggantian nesogatrik sesuai output %%. orong keluarga untuk membantu pasien makan %2. 3a!arkan snak ( "us buah, buah segar ) %. 9olaborasi dokter "ika tanda airan berlebih munul meburuk %1. 5tur kemungkinan tranfusi %;. ersiapan untuk tranfusi
9
Defisiensi Pengeta&)an
Setelah dilakukan tindakan kepera!atan
;=02. 3eahing / isease roess
selama D. < 21 "am klien akan/
efinisi /
*
9etiadaan atau defisiensi informasi
*
kognitif yang berkaitan dengan topik
dibuktikan dengan indikator sebagai berikut/
,:+9. Ko8l8dge ( disease 7ro%ess ,:+6. Ko8ledge ( &ealt& ;e&a0ior, yang
tertentu.
Akti0itas ke7era8atan(
%. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik
(%*; E tidak pernah, "arang, kadang*kadang, Batasan karakteristik /
sering, atau selalu)
2. Ielaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan
erilaku hiperbola
Kriteria Hasil (
9etidakdaruratan mengikuti
*
perintah
pemahaman tentang penyakit, kondisi,
9lien dan keluarga menyatakan
prognosis dan program pengobatan
9etidakdaruratan melakukan tes *
erilaku tidak tepat (mis $ histeria, bermusuhan, agitasi, apatis) engungkapan masalah
9lien dan keluarga mampu
melaksanakan prosedur yang di"elaskan seara benar
anatomi dan fisiologi, dengan ara yang tepat. . 6ambarkan tanda dan ge"ala yang biasa munul pada penyakit, dengan ara yang tepat 1. 6ambarkan proses penyakit, dengan ara yang tepat
efinisi /
*
9etiadaan atau defisiensi informasi
*
kognitif yang berkaitan dengan topik
dibuktikan dengan indikator sebagai berikut/
,:+9. Ko8l8dge ( disease 7ro%ess ,:+6. Ko8ledge ( &ealt& ;e&a0ior, yang
tertentu.
Akti0itas ke7era8atan(
%. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik
(%*; E tidak pernah, "arang, kadang*kadang, Batasan karakteristik /
sering, atau selalu)
2. Ielaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan
erilaku hiperbola
Kriteria Hasil (
9etidakdaruratan mengikuti
*
perintah
pemahaman tentang penyakit, kondisi,
9lien dan keluarga menyatakan
prognosis dan program pengobatan
9etidakdaruratan melakukan tes *
erilaku tidak tepat (mis $ histeria, melaksanakan prosedur yang di"elaskan seara bermusuhan, agitasi, apatis) benar engungkapan masalah
Faktor yang berhubungan /
9lien dan keluarga mampu
9eterbatasan kognitif
*
9lien dan keluarga mampu men"elaskan
kembali apa yang di"elaskan pera!atAtim
anatomi dan fisiologi, dengan ara yang tepat. . 6ambarkan tanda dan ge"ala yang biasa munul pada penyakit, dengan ara yang tepat 1. 6ambarkan proses penyakit, dengan ara yang tepat ;. 4dentifikasi kemungkinan penyebab, dengna ara yang tepat
kesehatan lainnya =. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan ara yang tepat
Salah interpretasi informasi >. Hindari harapan yang kosong
9urang pa"anan
G. Sediakan bagi keluarga informasi tentang kema"uan pasien dengan ara yang tepat
9urang minat dalam bela"ar +. iskusikan perubahan gaya hidup yang
9urang dapat mengingat
3idak familiar dengan sumber informasi
mungkin diperlukan untuk menegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit %0. iskusikan pilihan terapi atau penanganan %%. ukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan seond opinion dengan ara yang tepat atau diindikasikan %2. 'ksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan ara yang tepat
9urang pa"anan
G. Sediakan bagi keluarga informasi tentang kema"uan pasien dengan ara yang tepat
9urang minat dalam bela"ar +. iskusikan perubahan gaya hidup yang
9urang dapat mengingat
3idak familiar dengan sumber informasi
mungkin diperlukan untuk menegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit %0. iskusikan pilihan terapi atau penanganan %%. ukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan seond opinion dengan ara yang tepat atau diindikasikan %2. 'ksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan ara yang tepat %. u"uk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan ara yang tepat %1. 4nstruksikan pasien mengenai tanda dan ge"ala untuk melaporkan pada pemberi pera!atan kesehatan, dengan ara yang tepat
1. 4mplementasi ada tahap ini untuk melaksanakan interensi dan aktiitas*aktiitas yang telah diatat dalam renana pera!atan klien. 5gar implementasi A pelakasanaan ini dapat tepat !aktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas pera!tan, memantau dan menatat respon pasien terhadap setiap interensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan pera!atan. ;. 'aluasi ada tahap ini yang perlu diealuasi pada klien dengan Sistitis adalah, mengau pada tu"uan yang hendak diapai yakni apakah terdapat / %. 7yeri yang menetap atau bertambah
1. 4mplementasi ada tahap ini untuk melaksanakan interensi dan aktiitas*aktiitas yang telah diatat dalam renana pera!atan klien. 5gar implementasi A pelakasanaan ini dapat tepat !aktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas pera!tan, memantau dan menatat respon pasien terhadap setiap interensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan pera!atan. ;. 'aluasi ada tahap ini yang perlu diealuasi pada klien dengan Sistitis adalah, mengau pada tu"uan yang hendak diapai yakni apakah terdapat / %. 7yeri yang menetap atau bertambah 2. 9ebutuhan akan rasa nyaman terpenuhi . ola berkemih berubah, berkemih sering dan sedkikit*sedikit, perasaaan ingin berkemih, menetes setelah berkemih. 1. 9ultur urine menun"ukan tidak ada bakteri ;. erubahan !arna urine =. engerti tentang kondisi ,pemeriksaan dignostik, renana pengobatan ,tindakan pera!atan diri preentif