BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g Termo ermore regu gula lasi si adala adalah h suatu suatu mekan mekanism ismee makh makhlu luk k hidu hidup p untu untuk k
mempert mempertaha ahanka nkan n suhu suhu intern internal al agar agar berada berada di dalam dalam kisaran kisaran yang yang dapat dapat ditolelir. Proses yang terjadi pada hewan untuk mengatur suhu tubuhnya agar tetap konstan dinamis. Mekanisme Termoregulasi terjadi dengan mengatur keseimbangan antara perolehan panas dengan pelepasan panas. Pada Hewan Pengaruh Pengaruh suhu pada lingkungan, lingkungan, hewan dibagi dibagi menjadi menjadi dua golongan, golongan, yaitu Poikiloterm Poikiloterm dan Homoiterm. Homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya tubuhnya dipengaruhi dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Hewan seperti ini juga disebut hewan berdarah dingin. Contoh hewan poikiloterm adalah bangsa ikan, reptil, dan amfibi. Sementara itu, hewan homoiterm sering disebut hewan berdarah panas karena dapat menjaga suhu tubuhnya. Hewan yang termasuk dalam homoiterm adalah bangsa Aes dan Mamalia. Pengaturan suhu tubuh !termoregulasi", pengaturan #airan tubuh, dan ekskresi ekskresi adalah adalah elemen$ elemen$elem elemen en dari dari homeost homeostasis asis.. %alam %alam termore termoregul gulasi asi dikena dikenall adanya adanya hewan hewan berdara berdarah h dingin dingin !#old$ !#old$blo blood od animals" animals" dan hewan hewan berdarah panas !warm$blood animals". &amun, ahli$ahli 'iologi lebih suka menggu menggunak nakan an istilah istilah ektoter ektoterm m dan endote endoterm rm yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan sumber sumber panas panas utama utama tubuh tubuh hewan. hewan. (ktote (ktoterm rm adalah adalah hewan hewan yang yang panas panas tubuhnya berasal dari lingkungan !menyerap panas lingkungan". Suhu tubuh hewan ektoterm #enderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota inertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. (ndoterm umum dijumpai pada kelompok burung !A ! Aes", es", dan mamalia. Suhu tubuh ideal yang paling disukai Suhu (kritik berkisar antara )*$ +oC. +oC. -isaran -isaran Tolera oleransi nsi Termal ermal -isaran -isaran suhu suhu yang yang lebih lebih luas luas dan dapat dapat diterima hewan. titik terendah dari kisaran toleransi termal adalah suhu kritis minimum, dibawah suhu tersebut tidak #o#ok. Sedangkan titik tertinggi dari kisaran toleransi termal adalah suhu kritis maksimum. Suhu tubuh konstan
sangat dibutuhkan karena perubahan suhu berpengaruh pada konformasi protein dan atiitas enim sehingga aktiitas enim terganggu, maka /eaksi dalam sel juga terganggu. Selain itu juga berpengaruh pada energi kinetik molekul at di mana partikel at saling bertumbukan sehingga laju reaksi dalam sel terganggu. -enaikan suhu lingkungan mengakibatkan peningkatan laju reaksi yang berpengaruh aktiitas metabolisme sel tubuh.
B. Tujuan Penulisan Mengetahui sistem thermoregulasi pada hewan homoiterm dan
poikiloterm.
C. Rumusan Masalah 0. 'agaimana sistem
termoregulasi
pada
hewan
poikiloterm
dan
homoioterm1 2. 'agaimana hewan beradaptasi dengan perubahan suhu lingkungan1 ). Apa saja jenis$jenis dan ma#am$ma#am adaptasi pada termoregulasi berbagai hewan1
BAB II TINJAUAN PUTA!A
Pengaruh suhu pada lingkungan, hewan dibagi menjadi dua golongan, yaitu poikiloterm dan homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhutubuh luar. Hewan seperti ini juga disebut hewan berdarah dingin. %an hewan homoiterm sering disebut hewan berdarah panas !%uke3s, 045*". Hewan berdarah panas adalah hewan yang dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu$suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarn ya. Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan. Melalui eaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. Contoh hewan berdarah panas adalah bangsa burung dan mamalia, hewan yang berdarah dingin adalah hewan yang suhu tubuhnya kira$kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya !6u yton, 0457".
Hewan homoiterm suhunya lebih stabil, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalamotaknya sehingga dapat mengatur suhu tubuh. Mengatasi masalah ini adalah dengan mengendalikan panas yang diterima dan peningkatan panas yangterbuang oleh ternak, yaitu pemberian naungan atau atap dan pemilihan bahan atap yang lebih efektif dalam men#iptakan kondisi iklim mikro kandang yang kondusif bagi ternak untuk berproduksi. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh jenis bahan atap kandang terhadap kondisi iklim mikro kandang danrespons termoregulasi !frekuensi nafas, frekuensi denyut jantung, dan suhu rektal" kambing jantanperanakan ettawa !P(" di lingkungan panas alami. Sebanyak sembilan ekor kambing jantan P( gunakandalam penelitian. Hewan homoiterm dapat melakukan aktifitas pada suhu lingkungan yang berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm mempunyai ariasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, lingkungan, panjang waktu siang dan malam, makanan yang dikonsumsi dan faktor jenuh pen#ernaan air !Swenson, 0447". Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dansaraf eferen serta termoregulasi !Swenson, 0447". Pusat pengaturan suhu tubuh yang berfungsi sebagai termostat tubuh adalah suatu kumpulan neuron$neuron di bagian anterior hypothalamus yaitu8 Preopti# area. Area ini menerima impuls$impuls syaraf dari termoreseptor dari kulit dan
membran mukosa serta dalam hipotalamus. &euron$neuron pada area peropti# membangkitkan impuls syaraf pada frekwensi tinggi ketika suhu darah meningkat dan frekwensi berkurang jika suhu tubuh menurun. 9mpuls$impuls syaraf dari area preopti# menyebar menjadi 2 bagian dari hipotalamus diketahui sebagai pusat hilang panas dan pusat peningkatan panas, dimana ketika distimulasi oleh area preopti#, mengatur kedalam serangkaian respon operasional yang meningkatkan dan menurunkan suhu tubuh se#ara berturut$turut !9khwan, 24". Pusat pengaturan tubuh manusia ada di Hipotalamus, oleh karena itu jika hipotalamus terganggu maka mekanisme pengaturan suhu tubuh juga akan terganggu dan mempengaruhi thermostat tubuh manusia. Mekanisme pengaturan suhu tubuh manusia erat kaitannya antara kerja sama system syaraf baik otonom, somati# dan endokrin. Sehingga ketika membahas mengenai pengaturan suhu oleh system persyarafan maka tidak lepas pula kaitannya dengan kerja system endokrin terhadap mekanisme pengaturan suhu tubuh seperti TSH dan T/H. 'agian otak yang berpengaruh terhadap pengaturan suhu tubuh adalah hipotalamus anterior dan
hipotalamus
meningkatkan
posterior.
hilangnya
Hipotalamus
panas,
anterior
asodilatasi dan
!AH:P;A" menimbulkan
berperanan keringat.
Hipotalamus posterior !PH:P;A" berfungsi meningkatkan penyimpanan panas, menurunkan aliran darah, piloerektil, menggigil, meningkatnya produksi panas, meningkatkan
sekresi
hormon
tiroid
dan
mensekresi
epinephrine
dan
norepinephrine serta meningkatkan basal metabolisme rate !Hasan, /., 0447". -eseimbangan termoregulasi di#apai dengan diikuti oleh mekanisme di dalam regio anterior hipotalamus atau preopti# area yang termosensitif. &euron$ neuron yang sensitie terhadap dingin terlebih dahulu mengintegrasikan input sensori dan kemudian memi#u efektor untuk memproduksi metabolisme panas, asokonstriksi, menggigil dan respon lainnya. %i sisi lain, untuk mengaktifkan kehilangan panas, neuron$neuron yang sensitif terhadap panas merangsang efektor untuk mengalami dilatasi, bernapas pendek dan #epat, berkurangnya metabolisme rate, dan mengambat efektor untuk penghasil panas.
9nteraksi panas hewan dengan lingkungan menguntungkan untuk mengatur suhu tubuh
meningkatkan:menurunkan
pelepasan
panas
dari tubuh dan
memperoleh panas melalui 8 0. -onduksi Perpindahan atau pergerakan panas antara dua benda yang saling bersentuhan. Panas mengalir dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah. %ipengaruhi oleh8 0" =uas permukaan benda yang saling bersentuhan. 2" Perbedaan suhu awal antara kedua benda tersebut. )" -onduktiitas panas !tingkat kemudahan untuk mengalirkan panas yang dimiliki suatu benda" dari kedua benda. Mamalia dan Aes8 0" -onduktiitasnya rendah. 2" Penahan panas yang baik ialah rambut dan bulu. )" Hanya akan melepaskan sejumlah ke#il panas dari tubuhnya ke benda lain yang bersentuhan dengannya. 2. -oneksi Perpindahan panas antara dua benda yang terjadi melalui at alir !fluida" yang bergerak. Proses -oneksi8 0" 'erlangsung sampai suhu tubuh kembali ke suhu normal. 2" Perpindahan panas bisa diper#epat, apabila ke#epatan aliran fluida di sekeliling tubuh ditingkatkan. )" Terjadi dari lingkungan ke tubuh hewan, misalnya pada saat udara panas bertiup di dekat hewan, lama$kelamaan tubuh hewan akan menjadi lebih panas juga. ). /adiasi Perpindahan panas antara dua benda yang tidak saling bersentuhan misalnya pada proses perpindahan panas dari matahari ke tubuh hewan. >rekuensi dan 9ntensitas /adiasi8 0" Tergantung pada suhu benda yang mengeluarkan radiasi. Semakin tinggi suhu benda yang mengeluarkan radiasi, semakin tinggi pula intensitas radiasinya. 2" Tubuh hewan !kulit, rambut, dan bulu" menyerap panas radiasi dengan baik.
)" 'erjemur pada hewan !khususnya poikiloterm" untuk menaikkan atau memperoleh panas tubuh. +.
(aporasi Proses perubahan benda dari fase #air ke fase gas.misalnya pada mekanisme ekskresi kelenjar keringat. (aporasi8 0" Cara penting untuk melepaskan panas tubuh. 2" Hewan yang tidak memiliki kelenjar keringat, jika tubuhnya panas, penguapan melalui saluran pernafasan dengan #ara terengah$engah !pada anjing diikuti dengan menjulurkan lidahnya". )" ?ika suhu tubuh meningkat, keringat akan membasahi kulit, selanjutnya keringat akan menyerap kelebihan panas dari tubuh dan mengubahnya menjadi uap, setelah keringat mengering, suhu tubuh pun turun. Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai #ontoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan perubahan hormon$hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas. Pada ektoterm !misal pada lebah madu", adaptasi terhadap suhu dingin dengan #ara berkelompok dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah se#ara kelompok mampu menghasilkan panas di dalam sarangnya. 'eberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas, misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia, otot, dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. -ontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan #ounter#urrent heat e@#hange adalah salah satu #ara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang penting dalam hubungannya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan sembunyi ditemukan pada beberapa hewan untuk menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. 6ajah di daerah tropis untuk menurunkan suhu tubuh dengan #ara mandi atau mengipaskan daun telinga ke tubuh. Manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi. ?enis$?enis %an Ma#am$Ma#am Adaptasi pada termoregulasi berbagai hewan8
0. Adaptasi Morfologi Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, #itah, ma#an, dan sebagainya yang run#ing dan tajam untuk makan
daging. Sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau, biri$biri, domba dan lain sebagainya tidak run#ing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput atau daun dan mengunyah makanan. 2. Adaptasi >isiologi Adaptasi
fisiologi
adalah
penyesuaian
yang
dipengaruhi
oleh
lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat$alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik. Contoh adapatasi fisiologis adalah seperti pada binatang atau hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin. ). Adaptasi Tingkah =aku Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku atau perilaku terhadap lingkungannya seperti pada binatang bunglon yang dapat berubah warna kulit sesuai dengan warna yang ada di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk menyembunyikan diri. Termoregulasi pada Manusia.
BAB III PENUTUP
A. !esim"ulan Termoregulasi adalah -emampuan yang dimiliki oleh hewan untuk
mempertahankan panas tubuhnyaHewan dibagi menjadi dua8
0. Hewan Poikiloterm yaitu hewan yang suhu tubuhnya selalu berubah seiring dengan berubahnya suhu lingkungan. 2. Hewan Homeoterm yaitu hewan yang suhu tubuhnya selalu konstan atau tidak berubah sekalipun suhu lingkungannya sangat berubah. Suhu optimal sesuai keadaan tubuh 8 a. Suhu inti konstan b. Suhu permukaan berubah$ubah Mekanisme pengaturan suhu tubuh merupakan penggabungan fungsi dari organ$organ tubuh yang saling berhubungan. didalam pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat dua jenis sensor pengatur suhu, yautu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda tempat pada jaringan sekeliling !penerima di luar" dan jaringan inti !penerima di dalam" dari tubuh.%ari kedua jenis sensor ini, isyarat yang diterima langsung dikirimkan ke sistem saraf pusat dan kemudian dikirim ke syaraf motorik yang mengatur pengeluaran panas dan produksi panas untuk dilanjutkan ke jantung, paru$paru dan seluruh tubuh. B. aran 'erdasarkan pembahasan di atas saran yang dapat di ambil yaitu
dalam melakukan sebuahpengukuran suhu tubuh diperlukan ketepatan dan dalam pemilihan alat seperti termometer pada saat mengukur suhu harus sesuai dengan fungsinya masing$masing.
DA#TAR PUTA!A
%uke, &H. 045*. The Physiology of Domestic Animal. Comsto#k Publishing. &ew ork. 6uyton, %.C. 044). Fisiologi Hewan, edisi 2. (6C. ?akarta. Hasan, /. 0447. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak ilid !,2,". 'agian 9lmu -esehatan Anak >akultas -edokteran Bniersitas 9ndonesia. ?akarta.
Swenson, 6M. 0447. Dules Physiology o# Domestic Animals. Publishing Co. 9n# . BSA.