Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
EFEKTIFITAS LATIHAN KOREKSI POSTUR TERHADAP DISABILITAS DAN NYERI LEHER KASUS SINDROMA MIOFASIAL OTOT UPPER TRAPEZIUS MAHASISWA WANITA UNIVERSITAS ESA UNGGUL 1
1
Sugijanto dan Hifzillah Army 1,2 Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul akarta alan Arjuna Utara !ol !omang "e#un eruk, akarta 11$1% sugijanto&esaunggul'a('id
Abstract !o determine differen(es in effe(t of adding postural (orre(tion e)er(ises on a (om#ination of interventions mi(ro*ave diathermy and myofas(ial release te(hni+ue to disa#ility and ne(k pain (ase myofas(ial syndrome upper trapezius' !his study is a +uasi e)sperimental to form t*o pain groups of unpaired unrelated-, disa#ility ne(k measured #y .e(k /isa#ility 0nde) dan pain measured #y isual Analog S(ale' Sample (onsited of 2 people that (hosen from purposive sampling'!he results of hypothesis test in the (ontrol group *ith paired sample t3test p value 4 %,%%1 for disa#ility ne(k and p 4 %'%%1 for ne(k pain *hi(h means giving mi(ro*ave diathermy and myofas(ial release te(hni+ue effe(tive in disa#ility and ne(k pain (ase myofas(ial syndrome mus(ulus upper trapezius' Statisti( *ith paired sample t3test p value 4 %'%%1 for disa#ility ne(k and p 4 %'%%1 for for ne(k pain *hi(h means giving the postural (orre(tion e)er(ise, mi(ro*ave diathermy and myofas(ial release te(hni+ue te(hni+ue is effe(tive for disa#ility and ne(k pain (ase myofas(ial syndrome upper trapezius' !he result of independent sample t3test sho* p value 4 %,%25 for disa#ility ne(k and for ne(k pain p value 4 %,%65' !here differen(es in effe(t of adding postural (orre(tion e)er(ises on a (om#ination of interventions mi(ro*ave diathermy and myofas(ial release te(hni+ue to disa#ility and ne(k pain (ase myofas(ial syndrome upper trapezius' Key!r"s# 7ostural 8orre(tion E)er(ises, 9i(ro*ave /iathermy, 9yofas(ial :elease !e(hni+ue, 9yofas(ial Syndrome Upper !rapezius' Abstra$ 7enelitian ingin mengetahui per#edaan efek penam#ahan latihan koreksi postur pada kom#inasi intervensi 9;/ dan 9:! terhadap disa#ilitas dan nyeri leher kasus sindroma miofasial otot upper trapezius' Sampel terdiri dari 2 orang yang dipilih #erdasarkan teknik purposive kedal am 2 kelompok masing 3masing 16 orang' "elompok kontrol sampling' Sampel di#agi kedalam dengan 9;/ dan 9:!, kelompok perlakuan dengan latihan koreksi postur, 9;/ dan 9:!' 7enelitian #ersifat +uasi e)speriment, dimana disa#ilitas leher diukur menggunakan ./0, dan nyeri leher diukur menggunakan AS' Untuk uji normalitas menggunakan Shapiro*ilk test, dan uji homogenitas sampel dengan !3test 0ndependent' Hasil uji hipotesis pada kelompok kontrol dengan paried sample t3test didapatkan nilai p4%,%%1 untuk disa#ilitas leher dan p4%,%%1 untuk nyeri leher yang #erarti ada efek intervensi 9;/ dan 9:! terhadap disa#ilitas dan nyeri leher kasus sindroma miofasial otot upper trapezius ' 7ada kelompok perlakuan dengan paried sample t3test didapatkan nilai p4%,%%1 untuk disa#ilitas leher dan p4%,%%1 untuk nyeri leher yang #erarti ada efek latihan koreksi postur, 9;/ dan 9:! terhadap disa#ilitas dan nyeri leher kasus sindroma miofasial otot upper trapezius' Hasil independent sample t3test menunjukkan nilai %,%25 untuk disa#ilitas leher dan %,%65 untuk nyeri leher yang #erarti ada per#edaan efek penam#ahan latihan koreksi postur pada kom#inasi intervensi 9;/ dan 9:! terhadap disa#ilitas dan nyeri leher kasus sindroma miofasial otot upper trapezius' Kata K%&c' #
!rapezius
urnal !isioterapi "olume #$ Nomor Nomor
(
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
Pe&"a(%)%a&
mengetik, mengetik, meng3angka meng3angkat, t, menggunakan menggunakan alat3 alat vi#rasi atau se#agai pen pengem gemudi udi professional, Samara, 2%%C-' /i 0ndonesia sendiri hasil penelitian yang khusus tentang sindroma miofasial miofasial #elum selengkap seperti yang dijelaskan di atas' Hal ini juga yang mendasari penulis untuk meneliti meneliti le#ih lanjut tentang sindroma sindroma miofasial miofasial khusus3nya khusus3nya daerah leher yaitu otot upper trapezius' =tot upper trapezius merupakan jenis otot tonik yang #erfungsi untuk memper3 tahankan postur kepala yang (enderung ke depan karena kekuatan kekuatan gravitasi gravitasi dan #erat kepala kepala itu sendiri sendiri'' "elain "elainan an tipe tipe otot otot ini (ender (enderung ung tegang tegang dan me memen mendek dek'' 0tu se#a#ny #nya jik jika otot upp upper trape rapezzius #erkontraksi dalam jangka *aktu yang lama jaringan ototnya menjadi tegang dan akhirnya akhirnya tim#ul nyeri' "ondisi ini dise#ut sindroma miofasial otot upper trapezius' Sind Sindro roma ma miof miofas asia iall adal adalah ah isti istila lah h deskriptif yang digunakan untuk mende3 finisikan suatu kondisi nyeri muskulos3keletal jaringan lunak atau kronis' Hal ini ditandai dengan sensorik, motorik, dan otonom temuan temuan terkait terkait dengan memi(u terjadinya terjadinya myofas(ial trigger point 9!r7s-, Simon <, 1BBB-' Sindroma miofasial miofasial ditandai ditandai dengan adanya spasme, tenderness, stiffness, keter#atasan gerak, kelemahan otot maupun disfungsi otono3mik' 9enu 9enuru rutt ;hyt ;hyte e Ferg Fergus uson on 2%1 2%122-,, myofas(ial pain dihasilkan oleh memi(u titik sensitif, terdapat taut#and di otot dan fas(ia yang #iasanya #iasanya menye#a#kan menye#a#kan nyeri, nyeri tekan, gerak ter#atas, dan seringkali #ereaksi seketika ketika dilakukan palpasi' .yeri .yeri sindrom sindroma a miofas miofasial ial otot otot upper upper trapezi trapezius us dise#a dise#a#ka #kan n karena karena aktifi aktifi3ta 3tass yang yang sangat ekstra dari otot upper trapezius trapezius sehingga akan menim#ulkan strain pada otot' @iasanya @iasanya sindroma sindroma miofasial miofasial terjadi aki#at kelemahan dari otot terse#ut, postur yang #uruk, #ekerja dalam posisi yang janggal , aligment tu#uh yang tidak simetris, kerja otot yang terus3menerus, faktor stress, pengulangan gerak yang #erle#ihan dan terus3menerus repetitive motion- dan gangguan pada sendi' /iantara faktor terse#ut yang paling sering menye#a#kan sindroma miofasial otot upper trapezius adalah trauma atau karena
Aktivitas merupakan kegiatan sehari3 hari yang dilakukan dilakukan seseorang dalam menjalankan kehidupannya' Aktivitas yang dilakukan seseorang dalam menjalankan kehidupannya sangat #anyak seperti #ekerja, sekolah, #ermain dan, #erolahraga itu semua dilakukan dilakukan sese3orang setiap harinya' harinya' Saat #ekerja #ekerja maupun maupun sekola sekolah h seseora seseorang ng sering sering meng3gunaka meng3gunakan n komputer komputer atau laptop untuk memudahkan menyelesaikan pekerjaan' 7enggun 7enggunaan aan laptop laptop atau atau kompute komputerr pada kegiatan sehari3hari dengan *aktu yang lama sangat memiliki dampak yang sangat kura kurang ng #aik #aik #agi #agi keseh kesehat atan an,, sepe sepert rtii terjadinya terjadinya kelelahan kelelahan mata #ahkan seseorang seseorang akan merasa nyeri dan rasa tidak nyaman pada daerah leher sampai #ahu' Hal ini terjadi karena penggunaan postur yang #uruk #uruk saat saat seseor seseorang ang #ekerj #ekerja a di depan depan se#u se#uah ah komp komput uter er dima dimana na posi posisi si laya layarr komputer le#ih rendah dari key#oard yang mengharuskan posisi kepala terus menunduk' Selama penggunaan komputer 1%> individu melakukan for*ard for*ard hea head d positi position on di#an3 dingkan ketika mereka duduk santai, ?'7 Szeto, Sze to, 2%%2-' 2%%2-' @agi orang3o orang3orang rang yang yang menga#iska menga#iskan n #anyak #anyak *aktu untuk meng3 gunakan komputer terjadi gangguan musku3 loskeletal daerah leher, yang sering dise#ut nyeri leher yang terkait dengan pekerjaan, "an*alpreet "aur et al, 2%1-' Sifat nyeri yang dirasakan seseorang seseorang adalah nyeri tertusuk3tusuk, #erdenyut, pegal dan lain se#agiannya' Salah satu kondisi yang sering menim#ulkan rasa nyeri pada daerah leher dan #ahu, yaitu sindroma miofasi miofasial' al' 7ada 7ada pra peneli penelitia tian n dari dari 2 mahasis*a mahasis*a Univerista Univeristass Esa Unggul Unggul ditemukan ditemukan hasil B> mengalami sindroma miofasial otot upper trapezius' .yeri sindroma miofasial sangat umum di populasi insiden pada *anita dapat setinggi $6> dan 6$> pada pria' 7enelitian yang dilakukan oleh 7almer, et al di 0nggris, Skotlandia, dan ;ales pada 12'B%C resp respon onde den n #e #eru rumu murr 1532 15326 6 tah tahun menun enun33 jukkan #a*ah orang yang #ekerja dengan lengan atas dan #ahu le#ih dari satu jam per hari mempunyai hu#ungan #ermakna dengan tim#ulnya nyeri leher D7revalensi :asio 7:4 1,31,C pada *anita dan 1,231,6 pada pria, misalnya profesi mereka yang urnal !isioterapi "olume #$ Nomor Nomor
*
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
adanya pem#e#anan terus3menerus ketika #ekerja, seperti sering menggunakan komputer, mem#a*a tas dengan #e#an yang #erat, dan #ekerja pada meja yang terlalu rendah' Saat kita duduk, posisi dari punggung #a*ah #erpengaruh kuat terhadap postur leher dan #ahu' /uduk rileks di kursi dengan punggung #a*ah mem#ungkuk rounded #a(k perlahan3lahan akan terjadi protrusi, karena otot penyanggah lelah serta #ahu menjadi protraksi dan kepala (enderung kedepan yang mem#uat otot menjadi lelah maka otot menjadi rileks untuk meru#ah postur menjadi jelek yang hasilnya adalah for*ard head position, 9('"enzie, 2%%%-' Aki#at postur yang #uruk seperti for*ard head position atau #ekerja dalam posisi yang janggal menye#a#kan ketega3 ngan otot upper trapezius yang le#ih lama dari pada fase
rileksasi' "eadaan ini, mele#ihi (riti(al load sehingga menim#ulkan kelelahan otot' "elelahan terse#ut lama3kelamaan mengaki#atkan spasme lokal, #ila #erlang3 sung se(ara terus3 menerus menim#ulkan taut#and sehingga menstimulasi dalam fi#ro#last fas(ia untuk menghasilkan le#ih #anyak kolagen kemu3dian mem#uat perlengketan yang tidak #eraturan a#normal (rosslink -' Adanya gangguan mikro srikulasi yang menye#a#kan hipovaskuler sehingga menurunnya sirkulasi dan menye#a#kan kekurangan nutrisi dan oksigen mem#uat meta#olisme menurun sehingga terjadi peningkatan zat3 zat iritan' !idak hanya itu saja gangguan saraf juga terjadi yang menye#a#kan meningkatnya sensitifitas sensori mem#uat am#ang rangsang no(i(eptor menurun yang menye#a#kan hiperalgesia
sehingga tim#ul nyeri hal ini menye#a#kan sindroma miofasial' Aki#at adanya nyeri, pegal dan rasa tidak nyaman pada leher dan #ahu maka terjadi gangguan gerak dan fungsinya yang akan menurunkan kinerja yang menggunakan otot upper trapezius seperti mem#a(a #uku, menyetir ken3daraan, mengangkat #arang, dan meng3 gunakan ransel itu semua terjadi karena otot upper trapezius terkena sindroma miofasial' "arena adanya sindroma mio3fasial maka seseorang enggan melakukan gerakan kepala, #ahu #ahkan lengannya untuk menahan nyeri yang akhirnya akan terjadi
disa#ilitas sehingga dapat meng3ganggu A/< A(tivity of /aily
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
sindroma miofasial' Sesuai dengan 7E:9E."ES no'5$ tahun 2%1$ di(antum3kan #ah*a GFisioterapi adalah #entuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada perorangan dan atau kelompok untuk mengem#angkan, meme3lihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tu#uh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan se(ara manual, peningkatan gerak, peralatan fisik elektroterapeutik dan mekanik-, pelatihan fungsi dan komunikasi' =leh karena itu fisioterapi se#agai tenaga kesehatan harus mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk memak3 simalkan potensi gerak yang #erhu#ungan dengan mengem#angkan men(egah, meng3 o#ati, dan mengem3#alikan gerak dan fungsi tu#uh seseorang' Fisioterapi dapat #erperan dalam hal mengatasi nyeri
dan disa#ilitas terse#ut sehingga fungsi dan gerak dari leher, #ahu sampai lengan dapat terpelihara' !eknik yang akan digunakan adalah intervensi mi(ro*ave diathermy 9;/dan myofas(ial release te(hni+ue 9:!-, kemudian ditam#ah dengan latihan koreksi postur' 9;/ adalah suatu pengo#atan menggunakan stressor fisis #erupa energi radian elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus #olak3 #alik frekuensi 26$% 9Hz' ?elom#ang terse#ut dapat meningkatkan panas pada jaringan tu#uh yang dapat meningkatkan aliran darah di sekitar jaringan yang terpapar oleh gelom3 #angnya'
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
!erjadinya peru#ahan panas yang sifatnya lokal jaringan yang meningkatkan meta#o3 lisme jaringan lokal, meningkatkan vaso3 motion sehingga menim#ulkan homeostatik lokal yang akhirnya menim#ulkan vasodilatasi dan melenturkan adhesion sehingga akan meningkatkan kelenturan jaringan ikat serta menurunkan spasme otot aki#at dari penurunan nyeri yang ditum#ulkan efek sedatif' 7eru#ahan panas se(ara general yang menaikkan temperatur pada daerah lokal' 9:! merupakan teknik manual untuk meregangkan fas(ia dan meregangkan ikatan fas(ia dan kulit, otot, tulang, meningkatkan :=9' Fas(ia yang dimanipulasi memung3 kinkan jaringan ikat menjadi le#ih fleksi#el dan fungsional' !ujuan dari myofas(ial release te(hni+ue adalah untuk melepaskan ham#atan pada lapisan dalam fas(ia, menurunkan dan tu#ri(a adhesion, menurunkan taut#and' Hal ini dilakukan dengan meregangkan fas(ia #ersamaan dengan (rosslink , Shah et al, 2%12-'
nyeri otot regional yang ditandai dengan adanya tender spot pada taut #and pada otot yang nyerinya menjalar pada area yang menutupi atau ke area yang jauh dari taut #and' G/onatelly et al juga mem#erikan definisi sindroma nyeri miofasial se#agai kumpulan gejala dari pola nyeri spesifik dan keluhan otonom yang dise#a#kan oleh lokal iritasi dari otot, fasia atau ligamen' Sindroma miofasial otot upper trapezius adalah suatu gangguan lokal pada otot upper trapezius yang didapatkan adanya trigger point yang tim#ul dari taut #and yang mem#entuk seperti jalinan tali dan lunak ketika disentuh atau dipalpasi, yang menim3 #ulkan refleks ketegangan pada otot terse#ut dan dirasakan nyeri yang menjalar referred pain- dengan pola yang spesifik' .yeri miofasial otot di trapezius menjalar sepanjang punggung atas dan leher, di#elakang telinga dan di pelipis, Sugijanto dan @imantoro, 2%%-'
De*'&'s' Nyer' S'&"r!+a M'!*as'a) Ot!t U,,er Tra,e-'%s 9enurut Simon dan !ravel 2%%$-, sindroma nyeri miofasial didefinisikan dengan terdapatnya trigger point yang tim#ul dari taut #and sera#ut otot yang mem#entuk seperti jalinan tali dan lunak ketika disentuh dan ketika dipalpasi, menim#ulkan respon kejang lokal juga dikenal se#agai jump sign yang merupakan se#uah pemendekan pada sera#ut otot yang mengalami fi#rous' Sedangkan Simon Strauss 1BB%mendefinisikan sindroma nyeri miofasial se#agai suatu sindroma yang dise#a#kan oleh satu atau #anyak trigger point dan hu#ungan refleks mereka' anet !ravell 1BB%-, seorang peneliti pertama sindroma nyeri miofasial menerangkan sindroma ini se#agai gangguan
Sum#er :o#ert, 2%1% ?am#ar 1 :effered 7ain Sindroma 9iofasial Upper !rapezius
Pe&yebab S'&"r!+a M'!*as'a) Ot!t U,,er Tra,e-'%s 7enye#a# terjadinya sindroma miofasial otot upper trapezius dise#a#kan oleh #e#erapa faktor antara lain 1' !rauma pada jaringan miofasial !rauma dapat ter#agi menjadi dua yaitu trauma makro dan trauma mikro' !rauma makro yang dimaksud adalah suatu (idera pada otot atau fasia' "etika jaringan miofasial mengalami (idera maka akan terjadi proses inflamasi,
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
diikuti dengan adanya produksi dari sera#ut kolagen' "arena per#aikan dari proses inflamasi, maka kolagen memutuskan ikatan #ersama, dan (enderung mem#uat ikatan yang tidak #eraturan' Adanya ketegangan sera#ut kolagen akan menurunkan mo#ilitas dari jaringan miofasial sehingga mudah terjadi pemendekan sera#ut kolagen' "arena sera#ut kolagen memendek, tekanan dalam jaringan miofasial akan meningkat' 7eningkatan tekanan dalam jaringan miofasial ini akan menekan arteri, vena, dan pem#uluh darah limfe yang akan menye#a#kan iskemik dan tim#ul miofasial trigger point, sehingga jaringan akan mudah mengalami kontraktur' Sedangkan trauma mikro adalah suatu (idera yang #erulang repetitive injuryaki#at dari suatu kerja yang terus menerus dengan #e#an yang #erle#ih' Adanya #e#an tegangan yang #erle#ih yang diterima jaringan miofasial se(ara intermiten dan kronis akan menstimulasi fi#ro#last dalam fasia untuk menghasilkan le#ih #anyak kolagen' "emudian kolagen akan #anyak terkumpul dalam jaringan terse#ut sehingga akan tim#ul jaringan fi#rous' "etika dipalpasi jaringan fi#rous ini akan dirasakan keras' 0katan fi#rous #erjalan se(ara longitudinal sepan3jang otot Hal ini akan upper trapezius' men(etuskan tim#ulnya mio3fasial trigger point yang mempunyai ketegangan tinggi dan lama kelama3an dapat menim#ulkan kontraktur' 2' 7ostur dan ergonomi yang #uruk 7ostur yang jelek seperti for*ard head position yaitu dimana posisi kepala terus menerus jatuh ke depan, kifosis dimana posisi #ahu protraksi dan (enderung sedikit fleksi ini dapat mengaki#atkan mus(le im#alan(e pada otot upper trapezius sehingga akan menim#ulkan stress pada otot dan fasia otot upper trapezius' /emikian juga dengan ergonomi yang #uruk seperti penggunaan tas dengan #e#an yang #erle#ih, serta #ekerja dalam posisi yang le#ih rendah akan mengaki#atkan otot #erkontraksi se(ara terus menerus
dalam jangka *aktu yang lama, ?er*in, 2%1%-'
Ta&"a "a& Ge.a)a S'&"r!+a M'!*as'a) Ot!t U,,er Tra,e-'%s 1.
2.
3.
4.
.yeri lokal pada otot dan dirujuk pada daerah sekitar otot atau ketempat lain dengan innervasi somatik atau vegetatif yang sama' !ightness otot dan spasme otot3otot sekitarnya se#agai aki#at sekunder dari nyeri' "etika dipalpasi terdapat taut#and pada otot dan fasia serta jaringan ikat longgar (onne(tive tissue-' !aut#and merupakan (ross #rige #e#erapa motor unit miofi#ril atau sekelompok sera#ut otot yang menegang yang #er#entuk sera#ut tali' "etegangan otot ini akan #erkem#ang menjadi pemendekan jaringan otot sarko3plasmik- dan fasia' !erdapat trigger point pada taut#and terse#ut' !rigger point merupakan area yang hipersensitif akan nyeri dimana ketika di#eri penekanan pada area akan menim#ulkan trigger point reffered pain' Semakin sensitif trigger point maka akan menim#ulkan reffered area yang semakin luas, nyeri ini akan diperparah oleh aktivitas'
A&at!+' Ot!t Tra,e-'%s =tot trapezius merupakan otot yang menyusun sturktur punggung manusia' /inamakan trapezius, se#a# #entuknya mirip dengan #angunan trapezium yaitu sudut3 sudutnya #erada di leher, dua #erada di kedua #ahu, dan satu sudut lainnya melekat di tulang punggung !h12' =tot upper trapezius disarafi oleh n' a((essories (a#ang ple)us (ervi(alis 236' =rigo dari otot trapezius adalah sera#ut upper #erasal dari protu#ernatia eksterna dan #agian atas ligamen nu(hae dan linea nu(hea 853!h-, sera#ut middle #erasal dari #agian #a*ah ligamen nu(hae dan sera#ut lo*er #erasal dari pro(essus spinosus !h63!h12' 0nsersio sera#ut upper melekat pada 1I #agian luar (lavi(ula, sera#ut middle melekat pada s(apula spina s(apula- dan permukaan dalam a(romion, sera#ut lo*er #erjalan ke samping luar melekat pada #agian medial spina s(apula,
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius 8ael, 2%1%-'
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
Adapun tipe dari otot upper trapezius adalah otot tipe tonik 0Itonik yang #erfungsi se#agai sta#ilisator atau mempertahankan sikap tu#uh dengan mekanisme kerja otot dan respon yang lam#at, masa laten yang panjang sehingga dapat #eradaptasi pada kontraksi yang panjang atau lama' @er*arna le#ih gelap dari otot lainnya, yang #anyak mengandung hemoglo#in da mitokondria tahan lama terhadap tahanan-, 8antu et al, 2%%1-' Fungsi gerak otot upper trapezius yaitu menarik #ahu ke atas elevasi-, #agian middle #erfungsi retraksi dan #agian lo*er menarik #ahu ke #a*ah depresi-' =tot upper trapezius juga #erfungsi mempertahankan sikap atau otot postural, tetapi otot ini jika terjadi kelainan (enderung tegang dan memendek' Se#agai (ontoh otot postural, upper trapezius #erfungsi se#agai penahan #e#an saat sedang menggu3nakan tas di pundak, memikul #arang, duduk lama di depan komputer dan masih #anyak (ontoh lainnya' @e#an pada otot upper trapezius semakin #esar #ila #e#an yang di#a*a le#ih #esar atau #anyak, sehingga otot akan menegang dan mengalami kelelahan' =tot ini dalam fungsi geraknya sangat #erperan penting dalam menjaga sta#ilisasi tu#uh dan juga se#agai otot postural'
?am#ar 2 =tot !rapezius Sum#er gustama, 2%16
Pat!*!s'!)!/' S'&"r!+a M'!*as'a) Ot!t U,,er Tra,e-'%s =tot trapezius adalah salah satu tipe otot tonik yang #erfungsi se#agai sta#ilisator atau mempertahankan sikap tu#uh, dimana otot ini #ekerja selama 26 jam non3stop untuk mempertahankan sikap tu#uh pada region leher dan #ahu' "erja otot upper trapezius meningkat pada kondisi trauma, postur yang jelek dan ergonomi kerja yang #uruk, Simons, 2%%2-'
Aligment merupakan dasar terjadinya gerakan yang optimal dan kesehatan muk(uloskeletal memerlukan gerakan optimal untuk men(egah atau meminimalisasi sindroma nyeri gerak' 9ayoritas sindroma nyeri gerak muskuloskeletal #aik akut maupun kronik merupakan hasil kumulatif dari mikro trauma dari stress yang dise#a#kan oleh gerakan #erulang dalam arah tertentu atau dari aligment tidak ideal yang telah #erlangsung lama, Sharmann, 2%11-' "etika jaringan miofasial meng3alami (idera maka akan terjadi proses inflamasi' Su#stansi dasar pada miofasial akan mengeras dan kehilangan elastisitas sehingga pada akhirnya miofasial akan mengalami ketegangan mempertahankan jarak antar sera#ut jaringan ikat sehingga terjadi pem#entukan perlengketan mi(ro3adhesion-' /alam *aktu yang #ersamaan akan terjadi proses per#aikan jaringan miofasial yang mengalami kerusakan dengan (ara menstimulasi fi#ro#last dalam jaringan miofasial untuk meng3hasilkan #anyak kolagen' "olagen terse#ut akan ter#entuk se(ara tidak #eraturan a#normal (rosslinksehingga ter#entuk jaringan fi#rous yang tidak elastis' "etika otot mengalami ketegangan atau kontraksi terus menerus maka akan menim#ulkan stress mekanik pada jaringan miofasial dan dalam *aktu yang lama akan menstimulasi nosiseptor terse#ut terstimulasi maka akan semakin kuat aktivitas refleks ketegangan otot terse#ut' Hal ini akan menye#a#kan disa#ilitas sehingga menim#ulkan keadaan vis(ous (yr(le' "eadaan vis(ous (yr(le yaitu spasme menim#ulkan iskemik, iskemik menim#ulkan ketegangan otot dan otot akan menim#ulkan spasme' Spasme lokal pada ekstrafusal otot yang menye#a#kan terjadi penjepitan mikro3 sirkulasi' Aki#at dari penjepitan mikro3 sirkulasi ini, otot akan mengalami hipo zat3zat gizi dan hipoksia Shah et al, 2%%$ didalam ?iam#erardino et al, 2%11-' "eadaan ini akan merangsang ujung3 ujung saraf tepi nosiseptif tipe 8 untuk melepaskan suatu neuro peptida, yaitu 7 Su#stan(e' /engan demikian, pelepasan terse#ut akan mem#e#askan prostaglandin dan diikuti juga dengan pem#e#asan #radikinin, potassium ion, serotonin yang
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
merupakan no)ius atau (hemi(al stimuli, sehingga dapat menim#ulkan nyeri' @ersamaan dengan hal itu juga tim#ul sensi#ilitas neuron3neuron pada kornu posterior 7H8- karena dilepaskannya 7 su#stan(e, sehingga akan meningkatkan mikrosirkulasi lokal dan ekstravasasi plasma dan mema(u aktivitas sel mast dan histamin sehingga terjadi proses peradangan yang le#ih dikenal dengan Gneurogeni( inflamationH, 9ense, 2%%B-' @erkurangnya =2 pada otot akan menim#ulkan reaksi pada tu#uh #erupa inflamasi dimana terjadi vasodilatasi pem#uluh darah dalam keadaan otot yang menegang' Sementara pada sera#ut otot yang tidak tegang terjadi vasokontriksi sehingga meye#a#kan kurang #aiknya penyerapan tropo(olagen' Adanya #e#an tegang yang #erle#ihan diterima jaringan otot se(ara intermiten dan kronis akan menim#ulkan (ross #ridge dalam posisi kontraksi pada #e#erapa motor unit miofi#ril taut #and-' "ondisi ini akan menstimulasi fi#ro#las dalam fasia untuk menghasilkan le#ih #anyak kolagen yang kemudian mem#uat fasia dan miofi#ril sehingga akan menye#a#kan kontraktur, tingkat fleksi#i3litas otot menurun, mengaki#atkan kinerja otot fungsional gerak terganggu, dimana apa#ila terdapat regangan akan menye#a#kan penjempitan saraf poly3modal' Aki#at ada penjepitan pada saraf polymodal, pada tu#uh akan terjadi reaksi #erupa adanya inflamsi' Apa#ila keadaan ini #erlangsung terus menerus, am#ang rangsang terhadap nyeri akan menurun menye#a#kan hiperalgesia dan allodynia yaitu nyeri yang ditim#ulkan oleh stimulus non no)ius terhadap kulit normal, hal terse#ut mem#erika dampak hipersensitif jaringan terhadap nyeri apa#ila di#erikan rangsangan, pada jaringan otot terdapat titik nyeri yang dise#ut trigger point, ?er#er, 2%11-' !rigger point memiliki (irri tersendiri, hyperiryta#le spot #erle#ihan yang #erlokasi pada taut#and otot yang tegang' !itik terse#ut sakit pada saat ditekan dan dapat mem#uat nyeri yang menjalar reffered pain-' !rigger point diklasifikasikan se#agai sesuatu yang aktif, laten tergantung pada karakteristik klinisnya' !rigger point aktif
dapat menye#a#kan nyeri pada posisi diam' 7ada saat dipalpasi akan tim#ul reffered pain yang dirasakan #ukan pada tempat terse#ut tetapi pada empat yang jauh dari trigger pointnya' :effered pain ialah karakteristik yang penting dari trigger point' Hal ini yang mem#edakan trigger point dengan tender point' Sedangkan pada tender point nyeri #ersifat lokal dan simetris serta tidak terdapat dapat reffered pain tetapi meningkatkan sensitifitas tu#uh terhadap nyeri' "etika tekanan yang di#erika pada titik pi(u menim#ulkan nyeri, terkadang pada penekanan kuat dan pada posisi tekanan tegak lurus terhadap otot, respon kedut lo(al s*it(h response- sering tim#ul, Alvarez, et al, 2%%2-' 9("enzie mengklafikasikan nyeri leher terse#ut ke dalam tiga sindroma mekanik, yaitu postural syndrome, dysfun(tion syndrome dan derangement syndrome' 7ostural syndrome terjadi karena kesalahan posture yang terjadi terus3menerus dalam jangka *aktu panjang' .yeri diprovokasi oleh postur itu sendiri' /ysfun(tion syndrome terjadi karena ke#iasaan seseorang #ergeak tidak pada :=9 :ange of 9otion- penuh, dan apa#ila terjadi dalam jangka panjang maka saat akan #ergerak pada :=9 penuh akan memprovokasi nyeri' @isa juga terjadi karena *hiplash injury, aki#at imo#ilisasi dengan menggunakan (ollar dalam *aktu #e#erapa #ulan akan menim#ulkan adhesion pada jaringan yang mengalami penyem#uhan sehingga gerakan :=9 penuh akan memprovokasi nyeri' Sedangkan derangement syndrome merupakan sindrom yang terjadi karena protusi diskus interverte#ralis, 9("enzie, 2%%%-'
M'cr!a0e D'at(er+y 1MWD2 a' 7engertian 9;/ 9;/9i(ro*avediathermy merupakan salah satu #entuk aplikasi modalitas elektroterapi yang dipergu3 nakan oleh fisioterapi dengan meman3 faatkan stressos fisis #erupa energi elektromagnetik se#agai hasil arus #olak3 #alik dengan frekuensi 26$%9hz dan panjang gelom#ang 12,2$ (m untuk meningkatkan panas pada jaringan tu#uh' ?elom#ang elektromagnetik yang dipan(arakan se(ara radiasi oleh 9;/
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
memiliki sedikit sifat dielektrik terhadap jaringan, olah karena itu medan listrik tidak terpusat pada #enda metalI dielektrik tinggi yang terdapat pada tu#uh atau permukaan tidak rata meskipun panas akan (epat merata' 7enerapan penggunaan 9;/ di#erikan dengan satu arah yang dipengaruhi sudut a)is' ?elom#ang 9;/ yang masuk ke dalam jaringan se(ara optimal akan masuk ke dalam jaringan #ila terpapar tegak lurus pada permukaan sehingga akan men(apai penetrasi J (m karena adanya mekanisme refleksi dari gelom#ang' Energi panas yang di#erikan 9;/ akan masuk ke tu#uh terjadi a#sor#si maka yang akan terjadi fi#rasi ion, osilasi ion, dan rotasi ion dari ketiganya
akan menghasilkan panas yang meningkatkan termperatur di jaringan pada o suhu 61 3 6 $
7ada saat di#erikan efek panas terjadi a#sor#si lalu meningkatk an temperatur e di sel maka sistem kerja sel akan meningkat dan meta#olism e akan meningkat
o
8 ' # ' E f e k 9 ; /
'
e
7eningkata n tekanan pem#uluh darah dan permea#ilit as 7ada saat di#erikan panas sirkulasi di jaringan akan mening3 kat, lalu akan meningkatk an volume darah di kapiler lalu meningkatk an tekanan di kapiler'
2 ' 9enurut ?=H Ah3 8heng 2%1$9;/ m e mi lik i #e #e ra pa ef ek ya itu 1' 7e ni n gk at an m et a# oli s m
7 e n i n g k a t a n
6 '
k e r i n g a t 7eningk atan keringat terjadi karena ada peningkata n tempe3 rature dan peningkata n meta#o3 lisme
a s o d i l a t a s i $' :ileksasi otot melalui mus(le spindle dan golgi tendon organ ?!=7ada saat terjadi peningkata n suhu pada otot akan
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
terjadi peningkata n aktivitas golgi tendon organ ?!=maka terjadi rileksasi otot agonis' Sedangkan peningkatk an aktivitas mus(le spindle maka akan terjadi rilekasasi otot antagonis'
5' 7eningkatan oksigen 7eningk atan oksigen terjadi karena adanya peningkata n tem3 perature dan meta#olism e C' 7eningkatan ekstensi#ilitas Untuk meningkatk an elastisitas jaringan ikat karena terjadi per#aikan sirkulasi pada jaringa terse#ut, dimana terjadi pening3 katan kadar air dan ?A? pada matriks sehingga viskositas matriks jaringan menurun dan mo#ilitas kolagen meningkat yang akan meningkatk an daya regang jaringan' "arena sifat panas yang dihasilkan dapat
meningkatk an ekstensi#ilit as jaringan kolagen, maka hal ini dapat mem#antu se#elum melakukan latihan' ' Efek sedative 7ada neurotrans mitter motor end plateapa#ila memperole h panas akan menurun3 kan am#ang rangsang sehingga akan mempe#aik i kontraksi otot yang akhirnya akan meningkatk an kekuatan otot sehingga akan mengurang i nyeri' 7ada sistem saraf sensorik akan mem#erika n efek sedatif'
Me$a&'s+e Pe&%r%&a& D'sab')'tas "a& Nyer' Me)a)%' MWD
7ada kasus sindroma miofasial terjadi nyeri pada daerah leher sampai #ahu yang mengaki#atkan disa#ilitas karena saat seseorang nyeri maka akan didiamkan dan malas melakukan aktivitas' 7ada saat nyeri maka terjadi (idera jaringan yang merangsang no(i(eptor' 7em#erian 9;/ dapat mengurangi rasa nyeri karena panas yang dihasilkan akan meningkatkan suhu lokal pada jaringan, sehingga akan terjadi vasodilatasi lokal pada pem#uluh darah dan per#aikan meta#olisme' /engan demikian akan diperoleh per#aikan sirkulasi darah maka ke#utuhan oksigen dan zat3 zat gizi pada darah akan terpenuhi dan terjadi peningkatan penyerapan serta pengangkutan kem#ali zat3zat algogen' Hal ini dapat mengurangi spasme otot sehingga se(ara otomatis akan memutuskan rantai vis(ous
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
kemudian (y(le menurunkan potensial aksi sera#ut saraf afferent AK dan 8' 7ada level spinal, impuls nyeri dapat dikurangi dengan mengaktifkan sera#ut saraf
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius
AL dan AM sehingga akan mem#lok impuls nyeri yang di#a*a oleh sera#ut saraf afferent AK dan 8 di kornu posterior medulla oleh pem#erian stimulus thermal ringan' Hal ini menye#a#kan terjadinya penurunan nyeri atau efek sedatif' 7em#erian 9;/ juga akan menye#a#kan terjadinya peningkatan elastisitas jaringan ikat karena terjadi per#aikan sirkulasi pada jaringan ikat' 9;/ dapat diterapkan pada sindroma miofasial otot upper trapezius karena efek sedatif dapat mengurangi nyeri melalui stimulasi sekunder pada saraf afferent' Selain itu efek sekunder dari sera#ut saraf afferent dapat mempengaruhi ujung sera#ut saraf pada spindle otot dan golgi tendon, yang akan mempengaruhi inhi#isi terhadap motor neuron sehingga akan melepaskan perlegketan otot a#normal (rosslink- yang akhirnya dapat menurunkan nyeri pada trigger point'
2.
3.
My!*asc'a) Re)ease Tec(&'3%e 1MRT2 a' 7engertian 9:! 9yofas(ial release te(hni+ue menga(u pada teknik massage #erfungsi untuk peregangan fasia dan melepaskan ikatan antara fasia dan integumen, otot, tulang, dengan tujuan untuk menghilangkan nyeri, meingkatkan :=9 dan keseim#angan tu#uh Shah, 2%12-' !ujuan dari myofasial release adalah untuk melepaskan perleng3ketan dalam lapisan dalam dari fasia' Hal ini dihasilkan dengan (ara meregangkan stret(hingkomponen otot fasia yang terjadi a#normal (rosslink , dan mengu#ah viskositas unsur fasia' Hasil yang diharapkan dari teknik ini se(ara langsung dapat menurunkan keluhan nyeri, meningkatkan kinerja, meningkatkan fleksi#ilitas, dan lingkup gerak sendi, memper#aiki postur tu#uh yang salah' #' Efek 9:! 9enurut @arnes 2%%- myofasial release te(hni+ue memiliki efek yaitu 1. @erhu#ungan dengan gangguan pada otot antara lain ketegangan otot, kekauan otot, dan spasme' Efek massage akan #erhasil dengan mem#erikan penekanan se(ara langsung pada daerah yang
4.
5.
mengalami gangguan serta mem3 #erikan manipulasi pada otot' 7em3 #erian manipulasi dapat mem#erikan informasi ke sistem saraf pusat untuk meningkatkan sirkulasi pada daerah terse#ut yang akan mengaki#atkan otot menjadi fleksi#el dan elastik' /apat memper#aiki sirkulasi darah sehingga akan menam#ah jumlah oksigen dan nutrisi ke dalam jaringan otot' 7eningkatan nutrisi dan oksigen akan merileksasikan otot dan mem#e#askan rasa nyeri' /apat mengham#at siklus dari rasa nyeri yaitu dengan mengurangi spasme otot, meningkatkan sirkulasi, serta memper(epat pem#uangan sisa3 sisa meta#olisme /apat memper(epat pem#uangan dari sisa3sisa meta#olisme dan menam#ah nutrisi dengan mening3 katkan sirkulasi, sehingga akan terjadi pengurangan dari ketegangan otot dan nyeri' /apat menjaga keadaan nutrisi, fleksi#ilitas otot, serta memper3(epat masa pemulihan otot' /apat men(egah perlengketan pada fasia otot
Me$a&'s+e Pe&%r%&a& D'sab')'tas "a& Nyer' Me)a)%' MRT 9yofas(ia release te(hni+ue dapat memper#aiki keadaan otot dan tendon menjadi normal, mengurangi dan meng3 hilangkan jaringan fi#rous pada sera#ut otot atau tendon, dan memper(epat proses penyerapan (airan' 7em#erian 9:! pada jaringan otot, tendon dan jaringan lunak lainnya dapat melepaskan perlengketan a#normal (rosslink- yang ter#entuk pada sera#ut otot atau tendon Stan#orough, 2%%6-' "ontraksi isotoni( yang dilakukan saat myofasial release dari otot yang mengalami pemendekan akan menghasilkan otot me3 manjang se(ara maksimal tanpa perla*anan sehingga meningkatkan elastisitas me3 ngurangi spasme otot' 7ada saat otot melakukan stret(h, maka frekuensi aksi potensial sera#ut aferen dari mus(le spindle dan golgi tendon organ meningkat' Saat otot sedang meregang terjadi penguluran panjang sarkomer penuh menye#a#kan pelepasan a#normal (rosslink '
7elepasan ini mem#uat mikrosirkuler menjadi lan(ar' Sirkulasi yang menjadi lan(ar ini memudahkan otot untuk #erkontraksi' 7ada saat #erkontraksi area yang tumpang tindih antara komponen miofilamen te#al miofilamen tipis myofilament akan slidemeningkat' Sehingga saat di regang tegangan ini menjadi #erkurang dan sarkomer dapat memanjang' /engan ini otot menjadi rileks dan menjadi elasti( sehingga ketegangan pda otot #erkurang' 7ada saat melakukan myofas(ial release yang menggunakan teknik slo*ly, dan gently, fre+uently maka otot antagonis grup otot pada sisi yang tidak di regang- keduanya rileks, menye#a#kan nyeri regang pada otot menjadi #erkurang, ?rant et al, 2%%B-'
M e t ! "
e 7enelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode yang #ersifat +uasi eksperiment eksperimen semu-, dimana sampel penelitian tidak dapat dikendalikan se(ara penuh oleh peneliti sendiri' /esain penelitian yang digunakan adalah Gpre3test and post3test (ontrol group "arena design ' menggunakan desain terse#ut maka peneliti mem#agi sampel dalam dua kelompok sampel kondisi sindroma miofasial upper trapezius' "elompok kontrol yaitu kelompok sampel kondis sindroma miofasial upper yang trapezius di#erikan intervensi mi(ro*ave diathermy dan myofas(ial relase te(hni+ue dengan sampel se#anyak 16 orang sesuai dengan perhitungan jumlah sampel' "elompok perlakuan yaitu kelompok sampel yang di#erikan intervensi latihan koreksi postur, mi(ro*ave dan diathermy
myofasial elease te(hni+ue dengan jumlah sampel se#anyak 16 orang' umlah sampel se(ara keseluruhan se#anyak 2 orang pengam#ilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus 7o((o(k' 7enelitian ini dilakukan untuk melihat per#edaan penurunan disa#ilitas dan nyeri leher pada penderita sindroma miofasial otot upper pada trapezius kelompok kontrol dan kelompok perlakuan se#elum dan sesudah
pem#erian terapi' /isa#ilitas dan nyeri leher ini diukur dengan menggunakan ./0 dan AS' Hasil pengukuran ini untuk dianalisa antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan se#elum dan sesudah intervensi di#erikan'
H a s ' ) " a & P e + b a ( a s a & Selama penelitian #erlangsung, peneliti mendapatkan 2 sampel penderita nyeri sindroma miofasial otot upper trapezius yang ter#agi ke dalam dua kelompok masing3 masing 16 orang sampel-' Sampel penelitian di#agi dalam dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan "elompok
perlakuan' "elompok kontrol di#erikan intervensi 9i(ro*ave /iathermy dan 9yofas(ial :elease !e(hni+ue, sedangkan kelompok perlakuan di#erikan intervensi 9i(ro*ave /iathermy, 9yofas(ial :elease dan !e(hni+ue
otot upper 7ada trapezius' kelompok kontrol sampel dengan for*ard head $%> position dengan jumlah C orang dari 16 sampel, sedangkan yang flat ne(k tidak ada %>' 7ada kelompok perlakuan sampel dengan for*ard head position memiliki presentase yang tinggi $C> dengan jumlah orang dari 16 sampel sedangkan yang flat ne(k 16> dengan jumlah 2 orang dari 16 pada kelompok perlakuan'
!a #el 1 /istri#usi Sampel 9enurut /eformitas
@erdasarka n ta#el 1 dapat dilihat #ah*a pada distri#usi data sampel #erdasarkan deformitas postur yang menye#a#kan terjadinya sindroma miofasial
25 20 Kelompok Kontrol
15 10
Kelompok Perlakuan
5
ta#el 2' @erdasarkan ta#el pada kelompok perlakuan dengan jumlah sampel 16 orang diperoleh nilai mean se#elum intervensi 2,CBN6,C dan nilai mean sesudah intervensi 6,6N2,1%' Hal ini menunjukkan adanya penurunan nilai ./0 pada kelompok perlakuan setelah mendapatkan intervensi se#anyak 5 kali'
0 Seb elum
Sesud ah
?rafik 1 7er#andingan .ilai 9ean "elompok "ontrol dan 7erlakuan
Has') Pe&/%$%ra& Nyer' Le(er 7engukuran nyeri sindroma miofasial otot upper trapezius pada kelompok perlakuan menggunakan visual analog s(ale dimana pengukuran menggunakan garis lurus 1%% mm untuk menentukan tingkat nyeri dan diukur se#elum dan sesudah intervensi selama 2 minggu' @erikut ini adalah hasil pengukuran nyeri sindroma miofasial !a#el .ilai pengukuran nyeri pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
Hasil 7engukuran /isa#ilitas
a' .ilai AS pada kelompok kontrol .ilai nyeri leher pada kelompok kontrol dengan menggunakan AS pada kelompok kontrol se#elum dan sesudah intervensi selama 5 kali dapat dilihat pada ta#el ' @erdasarkan ta#el pada kelompok kontrol dengan jumlah sampel 16 orang diperoleh nilai mean se#elum intervensi $$,56NB,$5 dan nilai mean setelah intervensi C,$CNC,%B' Hal ini menunjukkan adanya penurunan nilai AS pada kelompok kontrol setelah mendapatkan intervensi se#anyak 5 kali'
#' .ilai AS pada kelompok perlakuan .ilai nyeri leher pada kelompok perlakuan dengan menggunakan AS pada kelompok perlakuan se#elum dan sesudah intervensi selama 5 kali dapat dilihat pada ta#el 2' @erdasarkan ta#el pada kelompok perlakuan dengan jumlah sampel 16 orang diperoleh nilai mean se#elum intervensi $5,CBNB,21 dan nilai mean sesudah intervensi 2,16N5,$B' Hal ini menunjukkan adanya penurunan nilai AS pada kelompok perlakuan setelah mendapatkan intervensi se#anyak 5 kali' ?rafik 2 7er#andingan .ilai 9ean "elompok "ontrol P 7erlakuan
perlakuan dengan menggunakan uji independent sample t3test' Setelah dilakukan uji homogenitas pada kurva
Sum#er data /ata 7ri#adi
U.' H',!tes's
U.' N!r+a)'tas Untuk mengetahui apakah sampel dari populasi yang telah diperoleh #erdistri#usi normal, maka digunakan uji normalitas dengan menggunakan uji saphiro *ilk test dengan nilai se#elum dan sesudah intervensi' /ari uji terse#ut didapatkan hasil #ah*a sampel #erasal dari populasi yang #erdistri#usi normal' !a#el 6 Hasil Uji .ormalitas Saphiro ;ilk !est-
U.' H!+!/e&'tas pada
7eneliti melakukan uji homogenitas kelompok kontrol dan kelompok
a' Uji Hipotesis 0 Untuk menguji signifikasi dua sampel yang saling #erpasangan pada kelompok kontrol, dengan data terdistri#usi normal maka di gunakan uji parametrik yaitu paired sample t3!est' /engan ketentuan hasil pengujian hipotesis Ho diterima #ila nilai p Q nilai R %'%$- dan Ho ditolak #ila nilai p J nilai R %,%$-' /ari ta#el $ terlihat #ah*a nilai mean disa#ilitas leher pada kelompok kontrol se#elum latihan se#esar 21,2BN6,1C dan nilai mean sesudah latihan se#esar 5,6N2,C' @erdasarkan hasil paired sample t3!est dari data terse#ut di dapatkan nilai p4%,%%1 dimana nilai p J nilai R %,%$-' Hal ini #erarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan #ah*a ada ada efek kom#inasi intervensi 9;/ dan 9:! terhadap disa#ilitas leher kasus sindroma miofasial otot upper trapezius' #' Uji Hipotesis 00 Untuk menguji signifikasi dua sampel yang saling #erpasangan pada kelompok perlakuan, dengan data terdistri#usi normal maka di gunakan uji parametrik yaitu paired sample t3!est' /engan ketentuan hasil pengujian hipotesis Ho diterima #ila nilai p Q nilai R %'%$- dan Ho ditolak #ila nilai p J nilai R %,%$-' /ari ta#el $ terlihat #ah*a nilai mean disa#ilitas leher pada kelompok perlakuan se#elum latihan se#esar 2,CBN6,C dan nilai mean sesudah latihan se#esar
6,6N2,1%' @erdasarkan hasil paired sample t3!est dari data terse#ut di dapatkan nilai p4%,%%1 dimana nilai p J nilai R %,%$-' Hal ini #erarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan #ah*a ada efek latihan koreksi postur, 9;/ dan 9:! terhadap disa#ilitas leher kasus sindroma miofasial otot upper trapezius' (' Uji Hipotesis 000 Untuk menguji signifikasi dua sampel yang saling #erpasangan pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dengan data terdistri#usi normal maka di gunakan uji parametrik yaitu 0ndependent Sampel t3!est' /engan ketentuan hasil pengujian hipotesis Ho diterima #ila nilai p Q nilai R %'%$- dan Ho ditolak #ila nilai p J nilai R %,%$-' /ari ta#el $ terlihat #ah*a nilai mean sesudah pada kelompok kontrol se#esar 5,6N2,C dan nilai mean sesudah pada kelompok perlakuan se#esar 6,6N2,1%' @erdasarkan hasil independent sample t3 !est dari data terse#ut di dapatkan nilai p4%,%25 dimana nilai p J nilai R %,%$-' Hal ini #erarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan #ah*a ada per#edaan efek penam#ahan latihan koreksi postur pada kom#inasi intervensi 9;/ dan 9:! terhadap disa#ilitas leher kasus sindroma miofasial otot upper trapezius' d' Uji Hipotesis 0 !a#el 5 /istri#usi .y eri /engan AS dalam satuan mmSe#elum Sesudah p
nilai R %,%$-' Hal ini #erarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan #ah*a ada efek 9;/ dan 9:! terhadap nyeri leher kasus sindroma miofasial otot upper trapezius' e' Uji Hipotesis Untuk menguji signifikasi dua sampel yang saling #erpasangan pada kelompok perlakuan, dengan data terdistri#usi normal maka di gunakan uji parametrik yaitu paired sample t3!est' /engan ketentuan hasil pengujian hipotesis Ho diterima #ila nilai p Q nilai R %'%$- dan Ho ditolak #ila nilai p J nilai R %,%$-' /ari ta#el di atas terlihat #ah*a nilai mean nyeri pada kelompok perlakuan se#elum latihan se#esar $5,CBNB,21 dan nilai mean sesudah latihan se#esar 2,16N5,$B' @erdasarkan hasil paired sample t3!est dari data terse#ut di dapatkan nilai p4 %,%%1 dimana nilai p J nilai R %,%$-' Hal ini #erarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan #ah*a ada efek latihan koreksi postur, 9;/ dan 9:! terhadap nyeri leher kasus sindroma miofasial otot upper trapezius' f' Uji Hipotesis 0 Untuk menguji signifikasi dua sampel yang saling #erpasangan pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dengan data terdistri#usi normal maka di gunakan uji parametrik yaitu independent sample t3!est' /engan ketentuan hasil pengujian hipotesis Ho diterima #ila nilai pQnilai R %'%$- dan Ho ditolak #ila nilai p
"elompok $$,56NB,$5 "ontrol "elompok $5,CBNB,21 7erl akuan 7 %,C5
C,$CNC,%B
%,%%%
2,16N5,$B
%,%%%
%,%65
Untuk menguji signifikasi dua sampel yang saling #erpasangan pada kelompok perlakuan, dengan data terdistri#usi normal maka di gunakan uji parametrik yaitu paired sample t3!est' /engan ketentuan hasil pengujian hipotesa Ho diterima #ila nilai p Q nilai R %'%$- dan Ho ditolak #ila nilai p J nilai R %,%$-' /ari ta#el 5 terlihat #ah*a nilai mean nyeri pada kelompok kontrol se#elum latihan se#esar $$,56NB,$5 dan nilai mean sesudah latihan se#esar C,$CNC,%B' @erdasarkan hasil paired sample t3!est dari data terse#ut di dapatkan nilai p4 %,%%1 dimana nilai p J
J nilai R %,%$-' /ari ta#el 5 terlihat #ah*a nilai mean sesudah pada kelompok kontrol se#esar C,$CNC,%B dan nilai mean sesudah pada kelompok perlakuan se#esar 2,16N5,$B' @erdasarkan hasil independent sample t3 !est dari data terse#ut didapatkan nilai p4 %,%65 dimana nilai p J nilai R %,%$-' Hal ini #erarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan #ah*a ada per#edaan efek penam#ahan latihan koreksi postur pada kom#inasi intervensi 9;/ dan 9:! dengan terhadap nyeri leher kasus sindroma miofasial otot upper trapezius'
Kes'+,%)a& @erdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pem#ahasan, maka dapat di simpulkan #ah*a
"om#inasi intervensi 9;/ dan 9:! mem#erikan efek signifikan terhadap disa#ilitas leher kasus sindroma miofasial otot upper trapezius' 2.
dan 9:! mem#erikan efek signifikan terhadap nyeri leher kasus sindroma miofasial otot upper trapezius' 6. Ada per#edaan efek yang signifikan penam#ahan latihan koreksi potur pada kom#inasi intervensi 9;/ dan 9:! terhadap nyeri leher kasus sindroma miofasial otot upper trapeizus
Da*tar P%sta$a Ah38heng' ?oh' 2%1$-' !hermothe rapy Form Energy Sour(e to !arget !issue' @ennett, :o#ert, 2%%C-' 9yofas(ial 7ain Syndromes and !heir Evaluation' @est 7ra(ti(e P :esear(h 8lini(al :heumatol ogy, 7ortland =regon Health and S(ien(e University'
/avid ' Alvarez, 7amela ?' :o(k*ell, 2%%2-' !rigger 7oints /iagnosis and 9anageme nt, 9i(higan Am Fam 7 h y s i ( i a n /had*al .' Hangan, eman :'
u o r o l o g y ' /ommerholt ' @ron 8' Fransen , 2%%5-' 9yofas(ial !rigger 7oint An Eviden(e, Ameri(a 9aney 7u#lishing !he ournal of 9anual and 9anipulativ e ! h e r a p y '
Evelyn 8' 7ear(e' 2%%5-' Anatomy and 7hysiology for .urses, akarta 7! ?ramedia 7ustaka Utama' Fensham, essi(a ane' 2%%C-' 0s(hemi( 8ompressio n ersus
Szeto, <' Straker, S' :aine' 2%%2- A field (omparison of ne(k and shoulder postures in symptomat i( and asymptom ati( offi(e *orkers, Applied Ergonomi(s 1-
?iam#erardino
Adele, Affaitati ?iannapia, Fa#rizio Alessandra, 8ostantini :affaele' 2%11-' 9yofas(ial pain syndromes and their evaluation' 0ntaly /epartmen t of 9edi(ine and S(ien(e of Aging, 8hieti University ?er*in
:/, 9ense' S' 2%1%-' 9us(le 7ain /iagnosis and !reatment' Springer3 erlag @erlin Heidel#erg
Ha*ker ?illian A, 9ian Samra, "endzerska !etyana, Fren(h 9elissa' 2%11-' 9easure for Adult, Ameri(a 8ollege of :heumatol ogy' USA 7ain Arthritis 8are P :esear(h'
Hertling /, "essler :9' 2%%5' 9anajemen t of 9us(ulosk eletal /isorders 7hysi(hal !herapy 7rin(iples and 9ethods Fourth Edition' USA 8hur(hill
S(ien(es and 7ra(ti(e' olume 11 . u m # e r 6 "im /eokju, 8ho 9ilim, 7ark Tunhee, Tang Teongae' 2%1$-' Effe(t of an e)er(ise
program for posture (orre(tion on mus(uloskeletal pain' "orea Sora#ol 8ollege, :epu#li( of "orea' "isner
8arolyn, 8ol#y
E)tremities, 8ervi(al and !hora(i( Spines Elsevier 9os#y USA Sugijanto, @imantoro Ardhi' 2%%-' 7er#edaan 7engaruh 7em#erian Ultrasound dan 9anual
987!,
9ell#ourne 8ollege 7rofessional !herapy' 2%%5-' 9yofas(ial :elease !e(hni+ue 9ell#ourne, Australia'
7atel, "esh' 2%%$-' 8orre(tive E)er(ise A 7ra(ti(al Approa(h'
/?' 2%%2-' Understanding Effe(tive !reatments of 9yofa(ial !rigger 7oints' ournal of @ody*ork and 9ovement !herapies' Elsevier s(ien(e |
Stan#orough, 9i(hael' 2%%6-' !he upper e)tremities' /ire(t release myofas(ialte(hni+ue an illustrated U" guide for pra(titioners' 8hur(hill