BAB I Tinjauan: Analisis Laporan Keuangan
n a r o p a l s n i a s g i l n a a n u A e n k a u a j n i T
Analisis Bisnis
Laporan keuangan-dasar analisis Tinjauan Tinjauan pedahuluan analisis laporan keuangan
A. Analisis bisnis 1. Pengantar analisis bisnis Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari analisi bisnis. Analisis bisnis merupkan evaluasi atas prospek dan risiko perusahaan untuk tujuan pengambilan keputusan bisnis. Analisis bisnis membantu dalam membuat keputusan berdasarkan informasi dengan membantu struktur tugas keputusan melalui evaluasi atas lngkungan bisnis perusahaa, strateginya, posisi, dan kinerja keuangannya. 2. Jenis-jenis analisis bisnis Tujuan analisis bisnis adalah untuk meningkatkan keputusan bisnis dengan mengevaluasi informasi yang tersedia mengenai situasi keuangan perusahaan, manajemennya, rencana dan strateginya, serta lingkungan bisnisnya. Analisis kredit. Evaluasi kelayakan kredit perusahaan Analisis ekuitas Evaluasi dan tinjauan terhadap nilai-nilai perusahaan B. Kegunaan lain bisnis analisis bisnis Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan penting untuk beberapa hal lainnya yaitu : Manajer Marger atau akuisisi
Manajemen keuangan Direktur Regulator Serikat Pekerja Pelanggan
C. Komponen analisis bisnis Analisis lingkungan dan stategi bisnis terdiri dari : Analisis industri Menilai prospek industry maupun tingkat persaingan aktual dan potensil yang dihadapi dihad api perusahaan Analisis strategi Evaluasi keputusan bisnis perusahaan dan keberhasilannya dalam membentuk keunggulan kompetitif Analisis akuntansi adalah proses evaluasi sampai sejauh mana akuntansi perusahaan mencerminkan mencerminka n realitas ekonomi Analisis keuangan adalah penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisis dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. Analisis prospektif adalah prakiraan payoff di masa depan biasanya laba, arus kas, atau keduannya. Penilaian adalah tujuan utama dari berbagai jenis analisis bisnis, penilaian mengacu pada proses mengubah prakiraan payoff masa depan menjadi estimasi nilai perusahaan. Analisis keuangan dan analisis bisnis D. Laporan keuangan- dasar analisis 1. Aktivitas Bisnis Laporan keuangan dan pengungkapan terkait menginformasikan mengenai empat aktivitas uatama perusahaan : perencanaan, pendanaan, investasi dan operasi 2. Aktivitas perencanaan Tujuan dan sasatran perusahaan tercantum dalam rencana bisnis yang menjelaskan tujuan, strategi dan taktik perusahaan untuk aktivitasnya. 3. Aktivitas pendanaan Perusahaan memerlukan pendanaan untuk menjalankan rencana bisnisnya. Aktivitas pendanaan mengacu pada metode yang digunakan perusahaan untuk menghimpun dana untuk u ntuk membayar kebtuhan k ebtuhan tersebut. Dua sumber utama pendanaan : pendanaan eksternal- investor ekuitas dan kreditor
4. Aktivitas investasi Aktivitas investasi mengacu pada akuisisi perusahaan dan pengelolaan investasi untuk tujuan menjual produk dan menyediakan jasa serta untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas. Aset-aset untuk tujuan menjalankan operasi bisnis perusahaan disebut aset operasi. Aset yang diinvestasikan dalam
bentuk efek seperti sep erti saham perusahaan peru sahaan lain, obligasi obl igasi dan reksadana r eksadana disebut disebu t aset keuangan 5. Aktivitas operasi Menunjukan pelaksanaan rencana bisnis dengan adanya aktivitas pendanaan dan investasi . aktivitas operasi melibatkan sedikitnya lima komponen : penelitian dan pengembangan, pengadaan, produksi, pemasaraan, dan administrasi. Komponen yang tepat dari aktivitas operasi tergantung pada jenis usaha, rencana, serta sert a pasar inpot dan output 6. Laporan keuangan mencerminkan aktivitas bisnis a. Laporan posisis keuangan Persamaan akuntansi merupakan identitas laporan posisi keuangan, dimana persamaannya yaitu Aset=Liabilitas+Ekuitas
b. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi mengukur kinerja keuangan perusahaan selama periode waktu, biasanya satu ahun atau kuartal. Pos laporan laba memberikan perincian mengenai pendapatan, beban, kerugian keuntungan untuk menjelaskan bagaimana perusahaan memperoleh atau rugi tersebut.
satu rugi dan laba
c. Laporan perubahan ekuitas pemegang saham
Laporan saldo raba, laporan laba rugi komperhensif, dan perubahan akte modal sering disebut dengan laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Laporan ini berguna untuk mengidentifikasi alasan-alasan perubahan klaim pemegang ekuitas atas aset perusahaan.
d. Laporan arus kas
Laba tidak selalu sama dengan arus kas netto kecuali selama hidup perusahaan. Akuntansi akrual menghasilkan angka yang berbeda dari akuntansi arus kas, dan akuntansi arus kas berperan penting dalam pengambilan keputusan bisnis. Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan keuar secara terpisah antara aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dalam periode waktu tertentu.
e. Keterkaitan laporan keuangan
Contoh keterkaitan laporan keuangan : 1) Pendapatan dan beban mempengaruhi laba dan pelaporan berikutnya dari saldo laba. 2) Transaksi kas pada laporan arus kas diringkas dalam saldo kas dalam laporan posisi keuangan. 3) Semua akun pendapatan dan beban yang mempengaruhi atau lebih akun posisi laporan keuangan. f. Informasi tambahan
Analisis laporan keuangan yang menyeluruh melibatkan pemeriksaan informasi tambahan: 1) Manajemen discussion and analysis (MD&A) 2) Laporan manajemen 3) Laporan auditor 4) Catatan penjelasan 5) Informasi tambahan 6) Laporan proxy
E. Pratinjau Analisis Laporan Keuangan Alat Analitis 1. Analisis laporan keuangan komparatif Sesorang melakukan analisis laporan keuangan komparatif dengan meninjau laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, atau laporan arus kas secara berturutturut dari satu periode ke periode berikutnya.
2. Analisis laporan Keuangan Common-size Laporan keuangan common-size adalah proporsi kelompok atau sub kelompok yang terdiri dari akun tertentu, dan jumlah dari setiap akun dalam kelompok adalah 100%. Analisis laporan keuangan common-size sangat berguna dalam memahami susunan internal laporan keuangan.
3. Analisis rasio Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan dasar perbandingan dalam mengungkapkan kondisi dan tren yang sulit di deteksi dengan memeriksa setiap komponen menggunakan rasio. Faktor-faktor yang mempengaruhi rasio: aktivitas operasi internal, ekonomi, industri, kebijakan manajemen, metode akuntansi.
a. Analisis kredit (risiko) 1) Likuiditas. Untuk mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. 2) Struktur modal dan solvabilitas. Untuk menilai kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. b. Analisis profitabilitas 1) Imbalan hasi atas investasi untuk menilai imbalan keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang. 2) Kinerja operasi untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi.
3) Pendayagunaan aset (asset utilization) untuk menilai efektivitas dan intensitas aset dalam menghasilkan penjualan, juga disebut perputaran (turnover) c. Penilaian 1) Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham) 4. Analisis Arus kas Analisis arus kas memberikan pemahaman tentang bagaimana perusahaan mendapatkan pendanaan dan menggunakan sumberdayanya. Analisis arus kas juga digunakan sebagai dasar analisis likuiditas. 5. Model Penilaian Penilaian mengacu pada estimasi nilai intrinsik perusahaan atau saham. Dasar penilaiannya adalah teori nilai sekarang yang menyatakan nilai utang atau efek ekuitas sama dengan jumlah dari semua payoffs masa depan yang diharapkan atas efek yang didiskontokan ke masa sekarang pada tingkat diskon yang sesuai. a. Penilaian utang Payoffs masa depan dari efek uatang adalah pembayaran pokok dan bunganya b. Penilaian ekuitas Dasar penilaian ekuitas adalah nilai sekatrang dari payoffs masa depan yang didiskontokan pada tingkat yang sesuai disini investor mencari dua payoffs utama yaitu pembayaran deviden dan kenaikan modal Model arus kas bebas terhadap ekuitas Menghitung nilai ekuitas pada waktu tertentu dengan mengganti deviden yang diharapkan dengan arus kas bebas yang diharapkan terhadap ekuitas Model laba residual Menghitung nilai perusahaan dengan menggunakan variabel akuntansi F. Analisis Dalam Pasar Efisien 1. Efisiensi pasar Hipotesis pasar efisien berhubungan dengan reaksi harga pasar terhadap informasi keuangan dan lainnya. Tiga bentuk EMH : a. EMH bentuk lemah: harga mencerminkan seluruh informasi yang terkandung dalam pergerakan harga historis. b. EMH semi kuat: harga mencerminkan seluruh informasi tersedia untuk publik. c. EMH kuat: harga mencerminkan seluruh informasi termasuk informasi dari dalam.
2. Implikasi efisiensi pasar bagi analisis a. EMH mengasumsikan keberadaan analis yang kompeten dan terinformasi dengan baik menggunakan alat analisis yang tersedia dan dibutuhkan. b. EMH dibangun atas prilaku investor secara agregat bukan individual
c. EMH menduga implikasi yang berkaitan dengan kesia-siaan analisis laporan keuangan gagal untuk engetahui perbedaan penting antara informasi dengan interpretasi yang tepat d. Pergerakan informasi baru dan interpretasinya yang tepat, mengalir dari segmen pengguna yang terinformasi dengan baik kepada pengguna yang kuran terinformasi dan tidak efisien
Bab II Pelaporan dan Analisis Laporan Keuangan Tinjauan : pelaporan dan analisis laporan keuangan Pelaporan dan Analisis Keuangan
Lingkungan pelaporan
Sifat dan tujuan akuntansi
Akrual landasan akuntansi
Laporan keuangan wajib
kualitas yang diinginkan dari informasi akuntansi
Sebuah ilustrasi
Prinsip akuntansi
Faktor-faktor yang mempengaruhi laporan keuangan
relevansi dan keterbatasan akuntansi
Pengantar analisis akuntansi
Konsep laba
Akuntansi nilai wajar
Kerangka akuntansi
Konsep laba ekonomi
Memahami akuntansi nilai wajar
Relevansi dan keterbatasan akuntansi akrual
konsep laba akuntansi
Pertimbangan pengukuran
manajemen laba
Implikasi analisis
Implikasi analisis
Proses analisis akuntansi
Implikasi analisis
Kebutuhan analisis akuntansi
A. Lingkungan Pelaporan 1. Pengantar Pelaporan keuangan wajib Laporan keuangan wajib ( statutory financial reports) merupakan produk yang penting dari lingkungan pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan dikatakan relatif terhadap (1) kebutuhan informasipengguna laporan keuangan dan (2)sumber informasi alternatif. Faktor faktor yang mempengaruhi sifat dan isi laporan keuangan : aturan akuntansi (GAAP), motivasi manajer, mekanisme pengawasan dan pelaksanaan, regulator/ pembuat peraturan,praktik industri dan sumber informasi lain. 2. Laporan keuangan wajib Merupakan bagian terpenting dari pelaporan keuangan. Kategori dari pelaporan keuangan wajib adalah : Laporan keuangan Pengumuman laba Laporan wajib 3. Faktor yang mempengaruhi laporan keuangan wajib a) Generaly Accepted accounting principles (GAAP) merupakan aturan dan pedoman akuntansi keuangan. Aturan ini menentukan kebijakan pengukuran dan pengakuan seperti sebagaimana aset diukur, kapan terjadinya liabilitas, kapan pendapatan dan keuntungan diakui, serta terjadinya beban dan kerugian. b) Manajer merupakan pihak yang bertanggung jawab atas pelaporan keuangan yang wajar dan akurat.manajer memiliki kendali tertinggi atas integritas sistem akuntansi dan catatan keuangan yang membentuk laporan keuangan. Penilaian akuntansi termasuk kebijakan manajerial, manajer juga dapat mempengaruhi laporankeuangan secara tidak langsung melalui pengaruh kolektif pada proses penetapan standar karena manajer merupakan kekuatan utama dalam menetapkan standar.
c) Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan. Mekanisme ini dapat memastikan keandalan integritas laporan keuangan berikut beberapa mekanisme pengawasan dan pelaksanaan Auditor Corporate Governance Securities and exchange Commission Proses pengadilan (Litigasi) 4. Sumber Informasi Alternatif Sumber informasi alternatif utama seperti a) Informasi ekonomi industri dan perusahaan kegunaan sumber informasi ini untuk investor mengetahui informasi ekonomi dan industri untuk memperbaharui pryeksi perusahaan. b) Pengungkapan sukarela oleh manajer (Voluntary Disclosure) merupakan sumber informasi yang semakin penting. Aturan ini juga memberikan perlindungan hukum terhadap kesalahan yang sebenarnya dilakukan oleh manajer dalam membuat pengungkapan sukarela. c) Perantara informasi (information intermediaries) perantara informasi mewakili sebuah indutri yang terlibat dalam pengumpilan, pemrosesan, penginterprestasian, dan penyebaran i formasi mengenai prospek keuangan perusahaan. Fungsi perantara Informasi: Pengumpulan informasi Interprestasi informasi Analisis prospektif Rekomendasi B. Sifat dan Tujuan Akuntansi Keuangan 1. Kualitas informasi akuntansi yang diinginkan a) Relevansi (relevance) merupakan kapasitas informasi untuk mempengaruhi keputusan dan merupakan yang pertama dari dua kualitas primer informasi akuntansi b) Keandalan (reliability) merupakan kualitas penting kedua dari informasi keuangan, agar informasi dapat diandalkan maka informasi tersebut harus dapat diverifikasi disajikan secara jujur dan netral. c) Komparabiltas (comparability) dan konsistensi (Consistency) merupakan kualitas sekunder dari informasi keuangan . komparabilitas menunjukan bahwa informasi diukur dengan cara yang sama antar perusahaan. konsistensi menunjukan metode yang sama untuk transaksi yang sama antar waktu 2. Prinsip-Prinsip Penting Akuntansi Prinsip akuntansi mencakup prinsip yang mengatur pengukuran aset, liabilitas, ekuitas,pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian. a) Akuntansi akrual dalam akuntansi akrual pendapatan diakui ketika diterima dan beban diakui ketika terjadi b) Biaya Historis dan nilai wajar. Biaya historis merupakan nilai dari transaksi aktual yang telah terjadi di masa lalu. Sedangkan nilai wajar adalah estimasi nilai ekonomis terkini dari aset atau liabilitas. c) Materialitas. Menurut FASB materialitas adalah besarnya kelalaian dalam mencantumkan (Omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement)informasi akuntansi yang dengan memperhatikan keadaan sekitarnya memungkinkan bahwa penilaian seseorang yang wajar bergantung pada informasi tersebut akan menjadi berubah atau terpengaruh dengan kelalaian atau kesalahan tersebut.
d) Konservatisme melibatkan pelaporan dengan pandangan yang paling sedikit optimis ketika menghadapi ketidakpastian dalam pengukuran. Konservatisme akan mengurangi keandalan dan relevansi informasi akuntansi dengan dua cara 1) Konservatisme mengecilkan aset netto maupun laba netto 2) Konsrvatisme mengakibatkan pengakuan yang scara selektif menunda berita baik dalam laporan keuangan sementara iyu harus mengakui berita buruk. 3. Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi Relevansi informasi akuntansi dan keuangan. Akuntansi keuangan masih tetap merupakan satu-satunya sistem yang relevan dan andal untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas aktivitas bisnis. 4. Keterbatasan Informasi Laporan keuangan a) Ketepatan waktu b) Frekuensi c) Berpandangan ke depan C. Akrual Landasan Akuntansi 1. Pengantar Akrual Laporan keuangan utamanya dibuat berdasarkan basis akrual. Basis akrual diyakini lebih unggul dibandingkan dengan akuntansi kas, baik untuk mengukur kinerja dan kondisi keuangan. Dalam praktiknya akuntansi akrual merupakan campuran dari aturan yang kompleks dan tidak sempurna yang mengaburkan tujuan laporan keuanganmeyediakan informasi tentang arus kas dan kapasitas penghasil kas. 2. Kerangka akuntansi akrual a) Konsep akrual akuntansi akrual bertujuan untuk menginformasikan pengguna mengenai konsekuensi aktivitas bisnis untuk arus kas masa depan perusahaan secara cepat dengan tingkat kepastian yang wajar. Akrual dan arus kas apa yang termasuk dalam akrual tergantung pada definisi arus kas. Arti akrual yang paling umum adalah penyesuaian akuntansi yang mengkonversi arus kas operasi menjadi laba neto sebagai berikut : laba neto(net income)= arus kas operasi (operating cash flow) + Akrual(accrual). Berdasarkan definisi ini maka terdapat dua akrual yakni jangka pendek dan jangka panjang. Akuntansi akrual mengurangi masalah ketepatan waku dan pengaitan. Masalah ketepatan waktu mengacu pada arus kas yang tidak terjadi secara serentak dengan aktivitas bisnis yang menghasilkan arus kas. Masalah pengaitan mengacu pada arus kas masuk dan arus kas keluar yang terjadi dari aktivitas bisnis tetapi tidak dikaitkan antara waktu yang satu dengna waktu yang lain. Proses akrual- pengakuan pendapatan dan pengaitan beban 1) Pengakuan pendapatan diakui ketika diterima maupun direalisai atau dapat direalisasi 2) Pengaitan beban akuntansi akrual menyatakan bahwa beban harus dikaitkan dengan pendapatan yang sesuai dengan beban tersebut. Akrual jangka pendek dan jangka panjang. Akrual jangka pendek mengacu pada perbedaan waktu jangka pendek antara laba dan aus kas. Akrual jangka panajang muncul dari kapitalisasi aset, kapitalisasi aset adalah proses menunda/menangguhkan biaya yang dikeluarkanpada periode berjalan yang manfaatnya diharapkan pada periode mendatang.
3. Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi Akrual a) Relevansi Akuntansi Akrual keunggulan konseptual akuntansi akrual dibandingkan arus kas ini muncul karena pelaporan laba rugi berbasis akrual lebih relevan untuk mengukur kapasitas pengahsil kas saat ini dan masa depan.
Keunggulan akrual dalam memberikan informasi yang relevan mengenai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja keuangan pengakuan pendapatan dan pengaitan beban akan menghasilkan angka laba yang lebih unggul dibandingkan arus kas untuk evaluasi kinerja keuangan. Kondisi keuangan menghasilkan laporan keuangan yang akurat mencerminkan tingkat sumberdaya daya yang tersedia bagi perusahaan. Prediksi arus kas masa depan laba akrual lebih unggul dari arus kas kini. b) Relevansi empiris akuntansi kritik atas akuntansi akrual menentang keandalan yang rendah dan lebih menyukai arus kas yang andal , para pendukung akrual menegaskan relevansi tambahan dari akuntansi akrual dalam mengompensasi rendahnya keandalan tersebut. c) Implikasi Analisis Akuntansi Akrual Mitos dan kebenaran tentang akrual dan arus kas
D. Konsep Laba 1. Pengertian laba Laba merupakan bagian dari informasi perusahaan yang paling banyak diminta oleh pasar keuangan. Secara konseptual laba bertujuan untuk memberikan pengukuran pada perubahan kekayaan pemegang saham pemegang saham selama satu periode dan estimasi profitabilitas bisnis saat ini. 2. Konsep laba ekonomi a) Laba ekonomi ditentukan dengan aris kas selama periode yang bersangkutan ditambah perubahan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan. b) Laba permanen merupakan rata-rata laba yang stabil yang diharapkan dapat diperoleh selama masa bisnis dengan kojdisi bisnis pada saat ini. c) Laba operasi mengcu pada laba yang timbul dari akivitas operasi perusahaan. 3. Konsep laba akuntansi Laba akuntansi didasarkan konsepa akuntansi akrual. Pada konsep ini menjelaskan bagaimana proses akuntan dalam menentukan laba. a) Pengakian pendapatan dan pengaitan dua proses utama dalam laba adalah pengakuan pendapatan dan pengaitan beban. Dua kondisi yang diperlukan beban adalah direalisasi atai dapat direalisasi, dan diterima. b) Laba akuntansi versus laba ekonomi. Beberapa alasan yang menyebabkan laba akuntansi berbeda dari laba ekonomi Konsep laba alternatif Biaya historis Basis transaksi Konservatisme Manajemen laba c) Komponen permanen, Sementara, dan Nilai yang Tidak relevan Laba akuntansi terdiri dari tiga komponen Komponen permanen laba akuntansi diharapkan berlanjut dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Komponen sementara laba akuntansi tidak diharapkan tidak diharapkan untuk terjadi lagi. Komponen nilai yang tidak relevan artinya tidak memiliki kandungan ekonomis komponen tersebut merupakan distorsi ekonomi. d) Implikasi Analisis Menyesiauakan laba akauntansi merupakan tugas penting dalam analisis keuangan, sebeim membuat penyesuaian penting untuk menentukan tujuan analisis. Penentuan ini sangat penting karea laba ekonomi dan laba permanen berbeda sifat dan tujuannya. Penyesuaian laba permanen untuk tujuan ini analisis perlu menentukan terlebih dahulu komponen permanen dari laba akuntansi periode beralan dan tidak memasukkan komponen sementara dari laba akuntansi dengan tepat. Penyesuaian laba ekonomi salah satu cara untuk melihat laba ekonomi adalah perubahan neto pada kekayaan pemegang saham yang timbul dari sumber non pemilik. Penyesuaian laba operasi tujuan konsistensi laba operasi mengacu pada laba yang dihasilkan yaitu dari aktivitas bisnis non operasi bukan dari fungi perbendaharaan tanpa memperhatkan berulang atau tidak berulang.
E. Akuntansi Nilai Wajar Akuntansi nilai wajar alternatif untuk model biaya historis karena menurut model ini nilai aset dan liabilitas ditentukan berdasar nilai wajar bukan harga pasar.
1. Perbandingan model biaya historis dengan nilai wajar Bebearapa perbedaan antara model biaya historis dengan nilai wajar a) Transaksi versus penilaian saat ini menurut akuntansi biaya historis nilai aset dan liabilitas sebaian besar ditentukan oleh transaksi aktual entitas bisnis di masa lalu. b) Biaya historis versus harga berbasis pasar biaya historis ditentukan oleh biaya yang terjadi melalui bisnis yang terjadi sedangkan nilai wajar didasarkan pada penilaian pasar. c) Pendekatn penghasilan alternatif laba ditentukan dengan mengaitkan biaya dengan pendapaan yang diakui, harus direalisasikan dan diterima. 2. Pertimbangan dalam mengukur nialai wajar Definisi nilai wajar SFAS 157 nilai wajar sebagai harga pertukaran yaitu harga yang akan diterima untuk menjual aset dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Ada lima aspek mengenai definisi nilai wajar. a) Tanggal pengukuran b) Transaksi hipotesis c) Transaksi teratur d) Pengukuran berbasis pasar e) Harga keluar
3. Hierarki Input Awalnya ada dua jenis input yang diakui a) Input yang dapat diobservasi b) Input yang tidak dapat diobservasi
4. Implikasi Analisis Keunggulan dan kelemahan nilai wajar: a) Mencerminkan informasi terkini. b) Kriteria pengukuran yang konsisten. c) Komparabilitas. d) Tidak ada bias konservatif e) Lebih berguna untuk analisis ekuitas
Kelemahan utama akuntansi nilai wajar a) b) c) d) e)
Objektivitas rendah Kerentanan terhadap manipulasi Penggunaan input level 3 Tidak adanya konservatisme Volatilitas laba yang berlebihan
Ada beberapa masalah penting yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisis laporan keuangan yang dibuat berdasarkan model nilai wajar. a) Berfokus pada laporan posisi kkeuangan alasannya bahwa laporan posisi keuangan tidak informatif dalam model biaya historis. b) Menyatakan kembali laba secara konseptual lebih mendekati laba ekonomi sehingga kurang berguna untuk menganalisis profitabilitas periode berjalan atau memperkirakan laba masa depan.
c) Menganalisis penggunaan input tugas utama analisis laporan keuangan adalah menganalisis level input yang telah digunakan untuk menentkannilai aset dan liabilitas, karena input level 3 tidak dapat diandalkan karena rentan dimanipulasi. d) Menganalisis liabilitas keuangan nilai wajar dari efek utang berkurang dengan adanya penurunan kelayakan kredit dari pinjaman. 5. Status terkini pengadopsian nilai wajar Saat ini nilai wajar dapat diterapkan terutama untuk aset dan liabilitas yang bersifat keuangan dalam arti luas. SFAS 157 tidak menetapkan aset dan liabilitas baru yang harus menggunakan model nilai wajar. Baru- baru ini SFAS 159 mengizinkan perusahaan untuk mengadopsi secaa sukarela akuntansi nilai wajar mereka sendiri. F. Pengantar Analisis Akuntansi Analisis akuntansi merupakan proses sejauh mana angka akuntansi suatu perusahaanmencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi merupaan prasyarat penting bagi analisis keuangan yang efektif. Analisis akuntansi juga merupakan proses yang digunakan analis untuk mengidentifikasi distorsi akuntansi laporan keuangan perusahaan. 1. Kebutuhan untuk analisis akuntansi Kebutuhan untuk analisis akuntansi muncul karena dua alasan. Pertama akuntansi akrual meningkatkan akuntansi kas dengan mencerminkan aktivitas bisnis secara tepat eaktu. Kedua laporan keuangan dibuat untuk berbagai macam dan kenutuhan informasi. Faktor faktor dan implikasinya terhadap analisis laopran keuangan. Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan informasi laopran keuangan yang dilaporkan dari realitas bisnis yang mendasarinya. Masing-masing sumber distorsi akuntansi: Standar akuntasi Kesalahan estimasi Reliabilitas versus relevansi Manajemen laba 2. Manajemen laba Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai intervensi dengan tujuan tertentu oleh manajemen dalam proses penentuan laba. a) Strategi manajemen laba Manajer meningkatkan laba periode berjalan Manajer melakukan big bath dengan mengurangi laba periode berjalan secara mencolok. Manajer mengurangi volatilitas laba dengan perataan laba (income smoothing). b) Motifasi manajemen laba Insentif kontrak Dampak harga saham Insentif lain c) Mekanisme manajemen laba Pergeseran laba merupakan proses pengelolaan laba dengan mengalihkan laba dari satu periode ke periode lainnya. Klasifikasi manajemen laba dikelola dengan mengklasifikasikan beban dan pendapatan secara selektif pada bagian-bagian tertentu dari laopran laba rugi.
d) Implikasi analisis manajemen laba Sebelum menyimpulkan apakah suatu perusahaan melakukan pengelolaan laba seorang analisis harus memeriksa hal-hal sebagai berikut: Insentif bagi manajemen laba. Laba tidak dikelola kecuali jika terdapat insentif untuk mengelolanya. Reputasi dan histori. manajemenpenting untuk menilai reputasi dan integrias manajemen Pola konsisten. Tujuan manajemen laba adalah untuk mempengaruhi angka baris bawah ringkasan seperti laba atau rasio penting seperti utang ekuitas atau cakupan bunga. Peluang manajemen laba sifat aktivitas bisnis menetukan sejauh mana laba dikelola. 3. Proses Analisis Akuntansi Analisis akuntansi mencakup beberapa proses dan tugas yang saling berkaitan. Pembahasan analisis akuntansi mencakup dua bidang evaluasi kulaitas laba dan penyesuaian laporan keuangan. a) Evaluasi kualitas laba Definisi kualitas laba dari segi distorsi akuntansi perusahaan memiliki kualitas laba yang tinggi jika informasi laporan keuangannya menggambarkan aktivitas bisnis dengan akurat. Tahap-tahap evaluasi kualitas laba: Mengidentifikasi dan menilai kebijakan akuntansi utama Mengevaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi Menetukan strategi pelaporan Mengidentifikasi dan menilai red flags (indikasi adanya sesuatu yang tidak biasa) b) Penyesuaian laporan keuangan c) Tugas terahkir dan yang paling banyak erlibat dalam analisis akuntansi adalah membuat penyesuaian yang layak atas laporan keuangan, terutama laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan. 4. Penentu Kualitas Laba Pengukuran dan pengakuan laba melibatkan estimasi dan interperstasi dari transaksi dari periode bisnis. Informasi yang digunakan dalam akrual untuk keunggulan kompetitif dan untuk membantu dalam memahami kinerja perusahaan pada saat ini dan masa depan. Pengukuran kualitas laba menimbulkan kebutuhan untuk membandingkan laba perusahaan yang berbeda dari keinginan untuk mengakui perbedaan kualitas dalam rangka tujuan penelitian. Tiga fktor yang biasanya diidentifikasi sebagai penentu kualitas laba: a) Prinsip akuntansi b) Penerapan akuntansi c) Risiko bisnis 5. Analisis Kualitas Laba Pada Laporan Laba Rugi Pengeluaran diskresioner merupakan pengeluaran yang manajemen dapat berbeda atara periode untuk melestarikan sumber daya dan alat/atau mempengaruhi laba yang dilaporkan. Analisis biaya diskresioner lainnya Biaya yang ditunjukan di masa depan. Meskipun biaya ini dibebankan pada periode terjadinya tetapi memiliki utilitas masa depan.
6. Analisis Kualitas Laba Pada Laporan Posisis Keuangan a) Konservatisme dalam aset yang dilaporkan. Relevansi antara nilai aset yang dilaporkan terkait (dengan sedikit pengecualian seperti uang tunai, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, tanah) dengan pengakuan ahkir mereka sebagai beban yang dilaporkan. Jika aset terlalu tinggi maka laba kumulatif dinyatakan terlalu tinggi b) Konservatismedalam provisi dan liabilitas yang dilaporkan. Analis harus mewaspadai proposisi yang berkaitan dengan nilai provisi dan liabilitas terhadap laba, jika provisi dan liabilitas terlalu rendah, maka laba kumulatif dinyatakan terlalu tinggi. c) Faktor eksternal dan kualitas laba Kulaitas laba dipengaruhi oleh faktor eksternal terhadap perusahaan. Faktor eksternal ini membuat laba lebih atau kurang andal. Salah satu faktor adalah kualitas laba luar negeri.
BAB III Analisis Aktivitas Pendanaan
Analisis Aktivitas Pendanaan
Pendanaan Utang
A.
Kontinjensi dan Komitmen
Sewa
Off Balance Sheet
Ekuitasn Pemegang Saham
Pendanaan Utang Perusahaan dapat meminjam secara langsung dari para investor dengan menerbitkan efek seperti obligasi, peminjaman yang demikian dinamakan utang publik. Perusahaan dapat juga meminjam dari lembaga keuangan dalam bentuk pinjama, utang itu dinamakan utang swasta. Bentuk langsung dari utang jangka panjang yaitu Sewa Guna Usaha (SGU). 1. Ilustrasi Utang Jangka Panjang Nilai Nominal, Jumlah yang dijanjikan perusahaan untuk timbal balik yang akan diberikan pada akhir periode. Tingkat Kupon Bunga, tingkat bunga yang disepakati perusahaan untuk dibayarkan pada pihak yang memberikan pinjaman. Bunga efektif tingkat bunga yang diberikan pasar untuk obligasi pada saat diterbitkan obligasi tersebut. Amortisasi adalah selisih dari Beban bunga kupon – beban bunga efektif yang akan mempengaruhi nilai nominal.
2. Perlakuan Akuntansi Fitur penting dari utang jangka panjang : a. Utang jangka panjang selalu dilaporkan pada akhir laporan keuangan sebesar nilai sekarang, bukan nilai nominal. b. Laporan Laba-rugi hanya akan menampilkan bebang bunga bukan pembayaran tingkat bunga kupon c. Pembayaran Kupon merupakan bagian dari arus kas keluar Beban Bunga = Arus Kas Keluar + Amortisasi Diskonto Obligasi 3. Pengungkapan Terkait Utang Perusahaan diharuskan untuk melaporkan perincian terkait utang jangka panjang pada catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan terdiri atas 2 bagian dasar yaitu perincian atas utang yang beredar dan ulasan perincian mengenai penerbitan utang dalam jumlah besar. Ada daftar pembayaran yang memerinci jumlah utang jatuh tempo pada tahun yang akan datang
4. Analisis Pendanaan Utang a. Biaya Perolehan yang Diamortisasi vs Nilai Nominal Nilai nominal dan biaya perolehan yang diamaortisasi sama bila tingkat Bungan kupon dan suku bunga efektif adalah sama. Namun bila suku Bungan efektif berbeda dengan tingkat suku bunga kupon maka biaya perolehan yang diamortisasi dan nilai nominal berebeda. b. Akuntansi Nilai Wajar Nilai wajar mencerminkan nilai sekarang atas utang. Namun, nilai wajar berbeda dengan biaya perolehan yang diamortisasi karena nilai wajar mencerminkan suku bunga kini, tidak seperti biaya perolehan yang diamortisasi yang mencerminkan suku Bungan pada tingkat yang diterbitkan. c. Perlindungan
Senioritas : urutan pihak-pihak yang akan dibayarkan pada saat perusahaan berakhir Efek : aset yang disisihkan selama pembubaran untuk klaim tertentu Perjanjian : Kesepakatan untuk mengamankan inventasi bagi pemeberi pinjaman. Perjanjian afirmatif, perjanjian yang dibuat
manajemen agar reputasi utang perusahaan baik. Perjanjian Negatif, perilaku manajemen yang dapat merugikan pemberi pinjaman B.
Sewa
Sewa merupakan perjanjian kontraktual antara pemberi sewa (Lessor) dan penyewa (Lessee). Sewa yang mengalihkan kepemilikan secara substansial seluruh manfaat dan resiko yang terkait dengan kepemilikan aset dicatat sebagai perolehan aset dan menimbulkan liabilitas bagi Lessee,lessor memperlakukan sewa tersebut sebagai penjualan dan transaksi pendanaan (Sewa Pembiayaan/ Capital Lease). Semua sewa lainnya dicatat sebagai Sewa Operasi (Operating Lease) 1. Akuntansi dan Pelaporan Sewa Lessee mengklasifikasikan dan mencatat sewa sebagai sewa pembiayaan jika pada awal sewa memenuhi persyaratan berikut : sewa mengalihkan kepemilikan aset lessee pada masa depan, sewa berisi opsi untuk membeli aset pada harga yang diperkirakan rendah, masa sewa adalah 75% dari umur ekonomis aset, nilai sekarang dari masa sewa mencapai 90% dari nilai wajar aset sewaan 2. Analisis Sewa Dampak Sewa Operasi : Sewa operasi menyajikan liabilitas lebih rendah karena melaporkan sewa dalam pembiayaan off balance sheet Sewa operasi melaporkan aset menjadi lebih rendah Sewa operasi menunda pengakuan beban dibandingkan dengan sewa pembiayaan Sewa operasi melaporkan liabilitas jangka pendek lebih rendah Sewa operasi memasukan bunga dan beban sewa 3. Konversi Sewa Operasi ke Sewa Pembiayaan Menilai apakah konversi sewa operasi wajar atau tidak
Menghitung nilai aset sewa operasi Mengestimasi dampak reklasifikasi sewa pada laba yang dilaporkan 4. Penyajian Kemblai Laporan Keuangan untuk Reklasifikasi Sewa
C.
Beban operasi turun sebesar $177 juta Beban Bunga naik sebesar $193 juta
Kontinjensi dan Komitmen Kontinjensi dan komitmen merupakan sama-sama klaim di masa depan. Tetapi memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Dimana juga yang dialami oleh perusahaan dan akan sangat berpengaruh untuk masa depan perusahan itu sendiri. Dalam kegiatan usaha normal, ada berbagai komitmen dan liabilitas kontinjensi yang benar-benar tidak tercermin dalam laporan keuangan yang menyertainya. Kontinjensi adalah keuntungan dan kerugian potensial yang penyelesaiannya tergantung pada satu atau lebih peristiwa. Kerugian kontijensi disebut liabilitas kontinjensi (contingent liabilities). Kerugian kontingensi harus memenuhi dua kondisi sebelum dicatat sebagai kerugian, yaitu; ada kemungkinan besar suatu peristiwa di masa depan yang akan menegaskan kerugian tersebut dan jumlah kerugian harus diestimasi dengan andal (reasonably estimable). Perusahaan harus mengungkapkan kontinjensi dalam catatan atas laporan keuangan ketika ada setidaknya kemunkinan wajar akan mengalami kerugian jika perusahaan tidak mencatat kerugian kontinjensi karena satu atau dua kondisi tersebut tidak terpenuhi. Konsisten dengan konservatisme dalam pelaporan keuangan, perusahaan tidak mengakui keuntungan kontinjensi dalam laporan keuangan. Tetapi, perusahaan mengungkapkan keuntungan dalam catatan atas laporan keuangan jika probabilitas relasinya tinggi. Analisis mengenai liabilitas kontinjensi hanya seakurat estimasi yang mendasarinya, yang sering kali ditentukan perusahaan berdasarkan pengalaman sebelumnya ataupun ekspektasi di masa depan. Kita juga harus menganalisis pengungkapan catatan atas laporan keuangan dari semua kerugian (dan keuntungan) kontinjensi. Pengungkapan catatan atas laporan keuangan untuk kontinjensi umumnya mencakup deskripsi mengenai liabilitas kontinjensi dan tingkat resiko, jumlah potensi dan bagaimana partisipasi pihak lain diperlakukan dalam menentukan eksposur risiko, dan pembebanan terhadap laba untuk estimasi kerugian kontinjensi (jika ada). Dalam hal ini terkadang perusahaan mengestimasi terlalu rendah atau tidak mengakui liabilitas tersebut. Perusahaan yang bertahun-tahun dengan kinerja yang sangat buruk cenderung mengestimasi kerugian kontinjensi terlalu tinggi sehingga akan menggeser biaya masa depan ke periode berjalan dan dapat berfungsi sebagai cara untuk mengelola atau meratakan laba. Analisis harus berusaha untuk memperoleh perincian cadangan kerugian berdasarkan kategori dan jumlah. Ada tiga sumber informasi yang berguna yaitu; pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan, informasi dalam bagian Management’s Di scussion and Analysis (MD&A), dan analisis pajak tangguhan. Dengan analisis pajak tangguhan dapat mengungkapkan provisi yang tidak diungkapkan atas kerugian masa depan.
Cadangan kerugian ini juga tidak akan mengubah ekspour risiko, tidak meiliki konsekuensi arus kas, dan tidak memberikan alternatif asuransi. Komitmen merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan karena kinerja masa depan berdasarkan kontrak. Komitmen sendiri tidak diakui dalam laporan keuangan karena bukan merupakan transaksi penyelesaian. D.
Pembiayaan Off-Balance Sheet Pembiayaan di luar laporan posisi keuangan mengacu pada tidak tercatatnya kewajiban pembiayaan tertentu. Ada pengaturan pembiayaan off-balance-sheet dari yang sederhana hingga sangat kompleks. Pengaturan ini merupakan bagian dari lanskap yang selalu berubah, dimana saat satu persyaratan akuntansi diterapkan agar lebih dapat mencerminkan kewajiban dari transaksi pembiayaan off-balance-sheet yang spesifik degan cara baru dan inovatif yang dirancang untuk mengambil alih. Contoh dari off-balance-sheet yaitu kontrak jual belli dan perjanjian material yang dipakai, dimana perusahaan sepakat untuk membeli keluaran dari atau menjalankan sejumlah barang tertentu melalui fasilitas pemrosesan dan pengaturan ambil atau bayar, dimana perusahaan juga menjamin untuk membayar sejumlah batang tertentu apakah diperlukan atau tidak. Perusahaan menempatkan transaksi ini sebagai investasi dalam ekuitas dan tidak mengonsolidasikannya dalam laporan keuangan perusahaan. Dengan demikian pendanaan tersebut tidak masuk dalam kewajiban. Variasi pengaturan ini melibatkan penciptaan entitas yang terpisah dan kemudian menyediakanpendanaan yang tidak melebihi dari 50% kepemilikan. Pendanaan di Luar NeracaPendanaan di luar neraca (off-balanced-sheet financing) adalah tidaktercatatnya kewajiban pendanaan tertentu. Entitas bertujuan khusus , dimana konsepnya adalah sbb : a. SPE dibentuk oleh perusahaan sponsor dan dikapitalisasi denganinvestasi ekuitas b. SPE meningkatkan investasi ekuitas ini dengan meminjam dari pasar kredit dan membeli aktiva dari atau perusahaan sponsor c. Arus kas dari aktiva digunakan untuk membayar utang dan menyediakanpengembalian bagi investor ekuitas.
E.
Ekuitas Atas Pemegang Saham Ekuitas mengacu pada pendanaan pemilik (pemegang saham ) perusahaan. Ekuitas dipandang mencerminkan klaim pemilik atas aset neto perusahaan. Analisis atas ekuitas harus memperhitungkan beberapa pengukuran dan standar pelaopran ekuitas pemegang saham. Analisis tersebut mencakup: Mengklasifikasikan dan membedakan antara sumber utama pendanaan ekuitas
Memeriksa atas hak untuk kelas pemegang saham dan prioritasnya dalam likuidasi Mengevaluasi pembatasan hukum untuk distribusi ekuitas Mengkaji kontrak, hukum, dan pembatasan lainnya atas distribusi saldo laba Menilai persyaratan dan ketentuan efek konversi, opsi saham, dan pengaturan lain yang menyangkut potensi penerbitan saham
1. Modal Saham a. Pelaporan Modal Saham Pelaporan modal saham mencakup penjelasan atas peruahan jumlah modal saham. Berikut ini menunjukkan alasan perubahan modal saham, yang dipisahkan menurut kenaikan atau penurunan. Sumber kenaikan modal saham yang beredar: Penerbitan saham
Konversi debenture dan saham preferen Penerbitan sesuai dengan dividen saham dan pemecahan nilai nominal saham (stock split) Penerbitan saham dalam akuisisi dan merger
Penerbitan sesuai dengan opsi saham dan waran yang dilaksanakan. Sumber penurunan modal saham yang beredar: Pembelian dan penghentian saham Pembelian kembali saham (stock buybacks) Pemecaham saham terbalik (reverse stock)
Aspek penting lainnya dari analisis modal saham adalah evaluasi dari opsi yang dimiliki oleh pihak lain, saat dilaksanakan, menyebabkan jumlah saham yang beredar akan naik dan kemudian mendilusi kepemilikan. Opsi ini mencakup: Hak konversi debenture dan saham preferen menjadi saham biasa Waran yang memberikan hak kepada pemegang saham untuk menukarkannya dengan saham dalam kondisi tertentu. Opsi saham dengan kompensasi dan program bonus yang meminta penerbitan modal saham selama satu persatu periode waktu pada harga tetap. Contohnya adalah program opsi saham yang terkualifikasi dan program kepemilikan saham karyawan. Komitmen untuk menerbitkan modal saham. Contohnya adalah kesepakatan merger yang mmebutuhkan imbalan kontijensi (consideration contingent) tambahan atas terjadinya suatu peristiwa seperti pencapian tingkat laba tertentu.
Kontribusi modal atau modal disetor (contributed or paid-in capital) merupakan total pendanaan yang diterima dari pemegang saham sebagai imbal hasil atas modal saham. Saham treasuri (theasury stock) atau pembelian kembali saham (buybacks) merupakan saham perusahaan yang diperoleh kembali setelah diterbitkan sebelumnya dan dibayar sepenuhnya. b. Klasifikasi Modal Saham i. Modal saham (capital stock) merupakan saham yang diterbitkan kepada pemegang ekuitas sebagai timbal hasil atas aset dan layanan.
ii.
Berdasarkan jenis dasar modal saham, yaitu : a) Saham preferen (preferred stock) adalah suatu kelas khusus saham yang memiliki preferensi atau fitur yang tidak dinikmati oleh saham biasa. Adapun fitur-fiturnya yaitu : Preferensi distribusi dividen termasuk fitur partisipasi dan kumulatif. Prioritas likuiditas Kemampuan untuk dapat ditukar/konvertibilitas (penebusan) menjadi saham biasa
Tidak memiliki hak suara (notvoting) Call provision b) Saham biasa (common stock) adalah suuatu kelas saham yang mewakili kepentingan kepemilikan dan menanggung risiko dan hasil akhir dari kinerja perusahaan. c. Analisis Modal Saham Informasi yang lebih relevan untuk analisis berkaitan dengan komposisi akun modal dan pada pembatasan yang berlaku. Komposisi ekuitas penting karena ketentuan yang dapt mempengaruhi hak residual saham biasa, serta hak, risiko, dan imbal hasil bagi investor ekuitas. Ketentuan tersebut mencakup hak berpartisipasi dividen, hak konversi, dan berbagai opsi dan kondisi yang membentuk karakter efek kompleks yang sering dikeluarkan dalam kesepakatan merger-sebagian besar mendilusi ekuitas saham biasa.
d. Saldo Laba Saldo laba (retained earnings) merupakan modal yang diperoleh dari perusahaan. Akun saldo laba mencerminkan akumulasi laba yang tidak dibagikan (laba neto) dari perusahaan sejak berdirinya.
e. Dividen Tunai dan Dividen Saham Dividen tunai (cash dividend) merupakan distribusi kas kepada pemegang saham. Bentuk lain dari dividen adalah dividen dalam bentuk natura (dividend in kind) atau dividen properti. Dividen saham (stock dividend) merupakan distribusi saham perusahaan sendiri kepada pemegan saham secara prorata. Dividen ini mencerminkan kapitalisasi laba secara permanen. f. Spin-Off dan Split Off Spin-off, distribusi saham entitas anak kepada pemegang saham sebagai dividen;aset (investasi pada entitas anak) dikurangi sebagai saldo laba. Split-off, pertukaran saham entitas anak yang dimiliki oleh perusahaan dengan saham perusahaan yang dimiliki pemegang saham; aset 9 investasi pada entitas anak) dikurangi dan saham
yang diterima dari pemegang saham diperlukan sebagai saham treasuri. g. Akumulasi penghasilan komprehensif lain i. Akumulasi penghasilan komprehensif lain (accumulated other comprehensive income) adalah penghasilan komprehensif lain diakulasikan setiap waktu dan disajikan secara terpisah dari saldo laba, tetapi sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham. ii. Beberapa item yang termasuk dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari efek yang dapat diperdagangkan diklasifikasikan sebagai efek yang tersedia untuk dijual. Keuntungan atau kerugian atas derivative yang memenuhi syarat untuk akuntansi lindung nilai.
Penyesuaian pensiun dan OPEB. Penyesuaian penjabaran valuta asing.
2. Liabilitas di “Ujung” Ekuitas a. Utang Konversi Utang konveresi merupakan efek campuran klasik karena merupakan kombinasi dari fitur-fitur utang dan ekuitas. Biasanya, utang konversi memungkinkan pemegang opsi untuk mengonversikan pada harga tetap. Oleh karena itu, konversi hanya akan terjadi jika harga saham lebih tinggi dari harga konversi pada saat jatuh tempo. Jika tidak, maka pemegang utang dapat meminta pembayaran pokok. b. Saham Preferen yang Dapat Ditebus SEC menyatakan bahwa saham preren yang dapat ditebus berbeda dengan modal ekuitas konvensional dan tidak harus dimasukkan dalam ekuitas pemegang saham ataupun digabungkan dengan efek ekuitas yang tidak dapat ditebus. SEC juga mensyaratkan pengungkapan ketentuan penebusan dan data jatuh tempo lima tahun. Standar akuntansi mensyaratkan pengungkapan persyaratan penebusan saham yang dapat ditebus untuk setiap lima tahun berikutnya sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan. Perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan kepada public tidak dikenai persyaratan oleh SEC dan dapat diteruskan melaprkan saham preferen yang dapat ditebus sebagai ekuitas. c. Hak Minoritas Hak minoritas (minority interest)- juga disebut kepentingan nonpengendali (noncontrolling interest)-mengacu pada bagian ekuitas pemegang saham entitas anak yang dimiliki yang menjadi milik pemegang saham minoritas (luar). Bagian ekuitas ini merupakan bentuk modal menengah. Oleh karena bukan hanya milik pemegang saham entitas induk, maka tidak dapat dianggap sebagai bagian ekuitas pemegang saham entitas induk. Namun demikian, meskipun itu milik orang luar, maka sifatnya