BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES II.1. Macam Proses Pada proses pembuatan amonia, perbedaan yang ada sebenarnya hanya berbeda jika bahan bakunya berbeda, yaitu antara gas alam, batu bara, dan naphta . Tabel II.1 Jenis-Jenis Proses pembuatan Amonia dan Penjelasan No Proses Penjel asan Dalam proses ini gas hidrogen diperoleh dari reaksi pembakaran bahan batu b ara dengan udara. Gas nitrogen diperoleh dari udara yang digunakan dalam proses pembakaran batu bara. Hasil pembakaran yang berupa campuran gas sintesis ( hidro gen, nitrogen, karbondioksida, karbonmonoksida) dicampur dengan steam agar terja di reaksi dengan karbonmonoksida menghasilkan gas hidrogen dan karbondioksida. K arbondioksida dibuang dengan menggunakan water scrubber sedangkan gas sintesis m engalami penekanan dan pelepasan karbonmonoksida yang belum terkonversi menjadi karbondioksida dengan menggunakan amoniacal euprous. Setelah melalui tahapan ter sebut, gas sintesis masuk ke tahap pembuatan amonia. Kelebihan : Lebih ekonomis karena oksigen jauh lebih murah Kekurangan : a. Proses menggunakan tekanan tingg i b. Menggunakan energi yang sangat banyak sehingga kenaikan harga energy sangat berpengaruh terhadap biaya produksi c. Bahan baku yang digunakan (batu bara) ha nya menghasilkan hidrogen sedikit dibandingkan gas alam. 1 Haber-Bosch
II- 2 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses Reaksi C + H2O « CO + H2 Dalam proses ini gas hidrogen diperoleh dari proses refor ming gas alam dengan uap air. Gas dari nitrogen dari udara yang oksigen di dalam udara tersebut digunakan untuk proses pembakaran gas alam. Hasil proses reformi ng berupa gas sintesis (hidrogen, nitrogen, karbondioksida, karbonmonoksida) mas uk ke reaktor untuk proses konversi karbonmonoksida menjadi karbondioksida. Sela njutnya karbondioksida diserap pada absorber kemudian dibuang lewat stripper. Ga s sintesis yang masih mengandung sisa karbonmonoksida yang tidak terkonversi dan karbondioksida yang tidak terserap masuk ke metanator untuk dikonversi menjadi metana, kemudian metana dipisahkan dari gas sintesis dengan separator. Setelah p roses tersebut gas sintesis siap masuk ke proses pembentukan amonia. Konversi am onia ± 8%. Kelebihan : a. Penggunaan energi yang lebih efisien b. Bahan baku mengg unakan gas alam yang menghasilkan hidrogen lebih banyak c. Menggunakan peralatan dan katalis yang lebih baik (Katalis CuO-ZnO yang digunakan memiliki keaktifan dan selektifitas yang tinggi sehingga prosesnya efisien) d. Pembentukan produk s ampingan seperti DME,alkohol tinggi,senyawa karbonil dan methane dapat dikurangi e. Proses menggunakan tekanan rendah (100-200 atm) f. Fleksibilitas lebih besar dalam pemilihan ukuran pabrik Kekurangan : a. Katalis yang digunakan tidak taha n terhadap sulfur dan chlorin yang terdapat dalam syn gas sehingga kandungannya harus kurang dari 0,1 ppm b. Menggunakan pendingin intermediate cooler yang akan memperbesar investasi desain reactor c. Perlu penambahan steam, sehingga membut uhkan 2 Kellog Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
II- 3 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses biaya yang lebih besar Reaksi : CH4 +H2O «CO + 3H2 3 Haldor-Topsoe Dalam proses ini gas hidrogen diperole h dari proses reforming gas alam dengan uap air. Beberapa variabel yang mempenga ruhi reaksi di amonia converter : a. Temperatur reaksi Reaksi pembentukan amonia bersifat eksotermis. Sesuai prinsip kesetimbangan, untuk mendapatkan hasil reak si yang optimal pada reaksi tersebut akan lebih baik dijalankan pada temperatur yang rendah. Namun, apabila reaksi berlangsung pada temperatur yang terlalu rend ah, maka kecepatan reaksi akan lambat. b. Tekanan Operasi Reaksi pembentukan amo nia ini baik dijalankan pada tekanan yang tinggi. Pada operasi dengan tekanan ya ng tinggi, reaksi akan lebih bergeser ke arah kanan / produk (NH3). Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
II- 4 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses c. Rasio N2/H2 Secara teoritis konversi optimum akan dicapai pada rasio gas dengan yang hampir sama dengan keadaan stoikiometri yaitu 3 : 1. d. Aktifitas Katalis Keaktifan katalis akan sangat mempengaruhi konversi yang di hasilkan. Keaktifan katalis akan semakin turun dengan bertambahnya usia katalis. Temperatur yang terlalu tinggi dan racun katalis seperti, senyawa sulfur, CO, d an CO2 dapat merusak katalis. Kelebihan : a. Bahan baku menggunakan gas alam yan g menghasilkan hidrogen lebih banyak (Lebih diperkaya gas alamnya, buka oksigen murni) b. Kualitas peralatannya lebih baik dan mempunyai ketahanan lebih baik Ke lebihan : a. Perlu penambahan steam, sehingga membutuhkan biaya yang lebih besar b. Pengendalian prosesnya rumit dan mahal peralatannya Reaksi : CH4 +H2O «CO + 3H 2 Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
II- 5 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses Tabel II.2 Kondisi Operasi pada Proses pembuatan Amonia No Proses Tekanan Operas i (atm) 200-300 100-200 100-200 Temperatur Operasi (oC) Sumber Nitrogen Gas hasi l pembakaran Udara Langsung Udara Langsung Sumber Hidrogen Kokas / Gas Alam Gas alam Gas alam/nafta Kebutuhan Energi (Gcal/MT amonia) 8,3/ 34,8 Gj/T 7,2 6,9 1 2 3 Haber-Bosch Kellog HaldorTopsoe 500 400-500 400-500 (Appl, Max. 1999. ªAmmonia Principles and Industria Practice:º.Weinheim ; New York : Chichester ; Brisbane ; Singapore ; Toronto : Wiley-VCH) II.2. Seleksi Proses U ntuk memilih proses yang akan dipakai perlu dipertimbangkan beberapa faktor untu k mendapatkan proses yang paling menguntungkan, misalnya, bahan baku yang murah, pengolahan limbah yang minimal, faktor resiko yang kecil serta diperoleh yield dan konversi yang tinggi. Dari lima jenis proses diatas dipilih proses kellog de ngan pertimbangan : a. Dapat menghasilkan amonia dalam kapasitas yang besar b. H arga produksi, peralatan dan perawatan cenderung murah, tetapi harga jualnya cen derung menguntungkan c. Dengan tekanan yang lebih tinggi dapat menghasilkan konv ersi yang lebih tinggi d. Proses ini banyak dipakai oleh pabrik yang memproduksi bahan amonia di Indonesia seperti PT. Petrokimia Gresik, PT. Kujang, dan PT. Pu puk Kaltim 2. Alasan Pemilihan Proses Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
II- 6 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses II.3. Uraian Proses Proses Kellog Amonia diproduksi dengan mereaksikan gas Hidrogen (H2) dan Nitroge n (N2) dengan rasio H2 : N2 = 3 : 1 . Adapun tahapan dari produksi amonia adalah sebagai berikut : Gambar II.1 Blok Diagram Pabrik Amonia Tahapan Proses Produksi 1. Feed Gas KO Drum Untuk memisahkan hidrokarbon berat y ang terkandung dalam gas proses dengan jalan memasang screen di bagian atas vess el. 2. Seksi Desulfurisasi Berfungsi untuk menurunkan atau menghilangkan kadar S dalam Natural Gas (sbg H2S) dari 25 ppm menjadi 0,1 ppm (karena S bersifat racu n terhadap katalis di pabrik amonia). 3. Seksi Reformer a. Primary Reformer mere aksikan methane dengan steam menjadi CO2 dan H2.Secondary Reformer Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
II- 7 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses b. Secondary Reformer Mengubah sisa-sisa methane dari primary reformer menjadi H 2, CO, dan CO2 serta mendapatkan N2 dengan memasukkan udara. 4. Seksi Shift Conv erter a. High Temperature Shift Converter (HTSC) Setelah mengalami reaksi pemben tukan H2 di Primary dan Secondary Reformer maka gas proses didinginkan hingga te mperature 436 oC untuk merubah CO menjadi CO2 b. Low Temperature Shift Converter (LTSC) Karena tidak semua CO dapat dikonversikan menjadi CO2 di HTSC, maka reak si tersebut disempurnakan di LTSC setelah sebelumnya gas proses didinginkan hing ga temperature 203 oC. c. CO2 Removal Karena CO2 dapat mengakibatkan degradasi d i Amonia Converter dan merupakan racun maka senyawa ini harus dipisahkan dari ga s synthesa melalui unit CO2 removal yang terdiri atas unit absorber, striper ser ta benfield sistem sebagai media penyerap. Sistem penyerapan di dalam CO2 absorb er ini berlangsung secara counter current, yaitu gas synthesa dari bagian bawah absorber dan larutan benfield dari bagian atasnya. Gas synthesa yang telah dipis ahkan CO2-nya akan keluar dari puncak absorber, sedangkan larutan benfield yang kaya CO2 akan diregenerasi di unit CO2 stripper dan dikembalikan ke CO2 absorber . Sedangkan CO2 yang dipisahkan digunakan sebagai bahan baku di pabrik urea. d. Methanasi Gas synthesa yang keluar dari puncak absorber masih mengandung CO2 dan CO relative kecil, yakni sekitar 0,3 % mol dry basis yang selanjutnya akan diub ah menjadi methane di methanator pada temperature sekitar 344 oC. 5. Synthesa Loop Dan Amonia Refrigerant Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
II- 8 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses a. Synthesis Loop Gas synthesa yang akan masuk ke daerah ini harus memenuhi persyaratan perbanding an H2/N2 = (2,5 ± 3) : 1. Gas synthesa pertama-tama akan dinaikkan tekanannya oleh syn gas compressor dan dipisahkan kandungan airnya melalui sejumlah K.O. Drum d an diumpankan ke Amonia Converter dengan katalis promoted iron. b. Amonia Refrig erant Amonia cair yang dipisahkan dari gas synthesa masih mengandung sejumlah tertentu gas-gas terlarut. Gas-gas inert ini akan dipisahkan di seksi Amonia Refrigerant yang berfungsi untuk : 1. Mem-flash amonia cair berulang-ulang dengan cara menu runkan 2. Sebagai bagian yang integral dari refrigeration, chiller mengambil pan as dari gas synthesa untuk mendapatkan pemisahan produksi amonia dari Loop Synth esa dengan memanfaatkan tekanan dan temperature yang berbeda di setiap tingkat r efrigeration. (www.WordPress.com/proses Pembuatan Pupuk Amonia) tekanan di setiap tingkat flash drum untuk melepaskan gas-gas terlarut. Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
II- 9 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses II.3.1 Desulfurisasi E-113 H FEED GAS PREHEATER NATURAL GAS FEED R-110 R-120 TO REFORMING SECTION Gambar II.2. Seksi Desulfurisasi Gas alam dari sumber sebagai bahan baku dengan tekanan 18,9 bar dan temperatur 30oC dikompresi hingga mencapai tekanan 44,9 bar oleh kompresor (G-112). Setelah itu, melewati area furnace (E-113) yang berfung si untuk memanaskan gas alam sampai suhu 399-610oC sebelum masuk ke hydrotreatin g reactor (R-110). Untuk memanaskannya digunakan arus dari syn gas yang keluar d ari secondary reformer (R-310). Selanjutnya gas alam dicampur dengan recycle gas hydrogen dari PGRU (Purge Gas Recovey Unit) pada temperatur 399oC, kemudian dik urangi kandungan mercaptantnya dengan cara hydrotreating di hydrotreating reacto r (R-110). Mercaptant dihilangkan agar tidak mencemari katalis nikel dan CuZn ya ng digunakan dalam primary reforming dan sintesa amonia. Untuk menghilangkannya digunakan katalis CoMo (Cobalt Molybdate) yang terdapat di dalam hydrotreating r eactor (R-110) yang berfungsi untuk penguraian sulfur organik (CH3-SH) menjadi s ulfur anorganik (H2S). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
II- 10 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses CH3SH + H2 H2S + CH4 Karena gas alam hanya mengandung mercaptant dalam jumlah ya ng sangat kecil, maka reaksinya diasumsikan terkonversi 100 %. Katalis CoMo akan diganti jika sudah tidak aktif lagi. Selanjutnya gas alam masuk ke desulphurize r reactor (R-120). Gas alam yang keluar dari desulphurizer diharapkan hanya meng andung sulfur kurang dari 0,1 ppm, sama seperti mercaptant yaitu agar tidak menc emari katalis nikel pada unit primary reforming dan katalis Cu-Zn pada unit sint esa amonia. Proses ini dilakukan pada suatu reaktor yang berisi ZnO yang berfung si untuk menyerap H2S yang terdapat dalam gas alam. Reaksi yang terjadi adalah s ebagai berikut: H2S + ZnO ZnS + H2O Di sini sulfur bereaksi dengan ZnO dengan konversi reaksi 99%. Setelah ZnO berea ksi dan menghasilkan ZnS, maka dilakukan regenerasi ZnO dengan cara mengalirkan udara ke reaktor sehingga terjadi reaksi sebagai berikut : ZnS + 3/2 O2 ZnO + SO 2 Dari proses tersebut, maka ZnO akan terbentuk kembali. Proses di desulphurizer r eactor berlangsung pada kondisi operasi temperatur 350 - 400oC dan tekanan 44,9 bar. Temperatur operasi lebih dari 400oC dapat menyebabkan cracking sehingga ter bentuk karbon yang dapat menutupi permukaan katalis. II.3.2. Tahap Penyediaan Gas Sintesis (Reforming) Tujuan utama dari proses Refor ming ini adalah untuk menghasilkan synthesis gas, yaitu gas H2 yang merupakan ba han baku pembuatan amonia. Pada tahap reforming, gas alam yang telah didesulfuri sasi dikonversi menjadi gas sintesis melalui reaksi reformasi katalitik dari cam puran hidrokarbon dengan steam (primary reforming) yang bersifat endotermis. Sel ain itu, pada tahap reforming ini juga terjadi penambahan udara. Proses reformin g berlangsung dalam Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
II- 11 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses dua tahap, yaitu tahap untuk menghasilkan gas hidrogen pada Primary Reformer (R210) dan tahap untuk memasok gas hidrogen dan nitrogen pada Secondary Reformer ( R-310). Primary Reformer harus dilakukan dalm furnace untuk menyesuaikan beban p anas yang besar. Secondary Reformer merupakan pressure vessel dengan lapisan bat u tahan api dan panas yang diperlukan untuk unit ini diperoleh dengan pembakaran gas dan udara luar yang sekaligus menyediakan N2 untuk pembuatan NH3. Selain it u tujuan reforming lainnya adalah menghasilkan gas dengan kadar CH4 yang rendah. II.3.2.1.Primary Reforming Rktor entuk tubetalis · Pemanasan reaktor dalam furnace dengan pengapian langsung · Terdiri atas radiant section (tempat tube katalis ) d an convection section (coilcoil untuk mengambil panas pada flue gas). Proses ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nitrogen pada sintesa amoniak. Oksigen yang ditambahkan bereaksi dengan hidrogen pada gas proses akan menyediakan panas yang diperlukan pada reaksi pembentukan CO dan H2. Panas gas keluaran dimanfaatkan u ntuk membangkitkan steam tekanan tinggi di WHB (E-413) dan steam superheater (E414) Primary Reformer (R-210) berfungsi untuk pemrosesan/mereaksikan gas alam(CH 4) dengan steam (H2O) guna mendapatkan gas hidrogen (H2), dimana gas H2 merupaka n salah satu komponen dalam proses sintesa amonia. Gas sintesis ini yang terbent uk dari gas alam dan steam dengan perbandingan metana dan steam 1 : 4. Reaksi-re aksi yang terjadi pada tahap reforming adalah sebagai berikut : CnH2n-2 + 2H2O C H4 C2H6 C3H8 + H2O + 2H2O + 3H2O Cn-1H2n + CO2 + 3H2 CO + 3H2 - panas 2CO + 5H2 3CO + 7H2 Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
II- 12 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses C4H10 C5H12 C6H14 CO + 4H2O + 5H2O + 6H2O + H2O 4CO + 9H2 5CO + 11H2 6CO + 13H2 CO2 + H2 + panas Untuk memenuhi kebutuhan panas reaksi di atas dilakukan pembakaran di radiant fu rnace. Reaksi yang terjadi pada Primary Reformer adalah reaksi endotermis. Katal is yang digunakan adalah nikel yang diletakkan di dalam tube, dimana gas keluar dengan temperature 827oC dan tekanan 36,5 bar. II.3.2.2.Secondary Reformer Reaks i utama yang terjadi dalam Secondary Reformer (R-310) tetap steam reforming. Per bedaannya pada sumber panas yang digunakan untuk memasok kebutuhan dari reaksi s team reforming. Pada Secondary Reformer (R-310),panas yang dibutuhkan untuk reak si didapat secara langsung (direct heat) dari panas yang dilepaskan reaksi pemba karan campuran gas dengan oksigen dari udara kering di bagian atas dalam unit Se condary Reformer. Aliran udara proses masuk di-spray merata dan terjadi reaksi-r eaksi pembakaran berikut: H2 + ½ O2 + N2 ® H2O + N2 + panas CO2 + 2 H2O + N2 + panas CO2 + N2 + panas CH4 + 2 O2 + N2 ® 2 CO + O2 + N2 ® Ketika aliran gas kemudian sampai ke unggun katalis, kandungan O2 sudah habis te rpakai dan didapatkan N2 sebagai bahan untuk gas sintesis. Dengan menggunakan pa nas dari ketiga reaksi di atas, terjadi tahap terakhir dari proses reforming di dalam unggun katalis nikel : CH4 + H2O CO + H2O CO + 3 H2 - panas CO2 + H2 + pan as Di atas unggun katalis, diletakkan lapisan alumina yang berfungsi untuk menahan katalis dan melindungi katalis tersebut dari kontak langsung dengan oksigen yang dapat menyebabkan katalis teroksidasi. Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
II- 13 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses Udara yang akan dipakai untuk pembakaran dipanaskan terlebih dahulu di air prehe ater coil (area furnace). Kemudian udara panas dicampur dengan gas outlet primar y reformer sehingga terjadi reaksi pembakaran CH4 sisa dalam. Jumlah udara yang masuk ke secondary reformer diatur, supaya ratio H2/N2 dalam gas outlet terjaga pada kisaran 2,9-3. Gas outlet secondary reformer yang bersuhu 1005°C kemudian did inginkan oleh (E-413) dan (E-414) sampai suhunya menjadi 371°C. II.3.3. Tahap Pemu rnian Gas Sintesis Gas-gas yang keluar dari secondary reformer mengandung sejuml ah Karbon monooksida yang akan diubah menjadi Karbon dioksida di shift converter dengan reaksi sebagai berikut : CO(g) + H2O(g) shift dijalankan dengan dua taha p : 1. High Temperatur Shift Conversion (HTSC) 2. Low Temperatur Shift Conversio n (LTSC) CO2(g) + H2(g) Berdasarkan pertimbangan secara teknis dan ekonomis maka reaksi di II.3.3.1. High Temperatur Shift Conversion (HTSC) (R-410) Gas keluar dari reformer sebelum masuk HTSC (R-410) terlebih dahulu diturunkan temperaturnya menjadi 371°C. Reaksinya : CO(g) + H2O(g) II.3.3.2 . ® CO2(g) + H2(g) Low Temperature Shift Conversion (R-420) Gas keluar dari HTSC sebelum masuk LTSC terlebih diturunkan temperaturnya menjadi 203°C oleh Cooler E-421 dan E-422. Reaksinya : CO(g) + H2O(g ) II.3.3.3. CO2 Removal ® CO2(g) + H2(g) Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
II- 14 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses Unit ini terdiri dari unit penyerapan CO2 di menara absorber dan unit pelepasan CO2 di menara stripper dengan menggunakan larutan benfield sebagai penyerap. Absorbsi penyerapan pada tekanan tinggi, temperatur rendah , Stripping pelucutan pada tekanan rendah, temperatur tinggi. Komposisi larutan Benfield uta ma adalah : 1. K2CO3 (Potasium Carbonate) sebagai penyerap, 2. DEA (Di Ethanol Amin) sebagai aktivator 3. V2O5 (Vanadium Pentoxide) sebagai corrosion inhibitor. a. CO2 Absorber (R-430) Reaksi : CO2 + H2O + K2CO3 b. CO2 Stripper (R-440) Reaks i : 2KHCO3 + Panas CO2 + K2CO3 + H2O (2) Proses Benfield menggunakan ejector unt uk menekan flash water ke stripping tower, sedangkan kondisi proses yang lain sa ma dengan proses hot carbonate atau conventional Benfield. Steam penggerak eject or (LPS) diperoleh dari pendinginan gas geluar dari LTSC. c. Tahap Methanasi Seb elum masuk ke Methanator (R-440), gas dipanaskan dulu pada heat exchanger (E-441 ). Reaksi : CO + 3H2 CO2 + 4H2 suhu 344oC dan tekanan 37,5 bar. CH4 + H2O + Q CH 4 + 2H2O + Q (3) (4) 2KHCO3 + Panas (1) Absorber bereaksi beroperasi pada 29 atm dan suhu reaksinya 70oC. Gas CO bereaksi dengan H2 membentuk methana, menhasilkan sintesa pada II.3.4. Sintesa Amonia Tahapan pembentukan amonia dari gas sintesis melalui dua tahap sebagai berikut : Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
II- 15 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses a. Kompresi gas sintesis b. Reaksi gas sintesis menjadi gas amonia Alat-alat yan g digunakan pada unit ini : a. Amonia Converter (R-510) Setelah masuk dalam meth anator kemudian masuk ke amonia converter yaitu pada suhu 232oC. Dengan reaksi : 3H2 + N2 ® 2NH3 b. Amonia Refrigerant Untuk memurnikan amonia liquid yang terbent uk dan untuk mendinginkan gas outlet amonia converter agar kondensasi gas hasil reaksi dapat dipisahkan dengan gas-synthesa yang belum menjadi amonia. Refrigera si dengan media Amonia digunakan untuk : · · · · · Kondensasi NH3 yang terkandung dalam Sy n Loop Kondensasi secondary NH3 dari vent gas dan purge gas Recovery Amoniak dar i Purge dan Flash, Mendinginkan make up gas sebelum masuk Dryer Menurunkan jumla h H2O dari gas sintesa Pemisahan dilakukan dengan melewatkan gas yang di recycle melalui sederetan ªchill er-chillerº untuk mengembunkan atau mendinginkan ammonia yang terkandung di dalamn ya. Pada case penyimpanan pada atmospheric storege, Ammonia cair dingin dipompak an ke tangki penimbunan (Ammonia - Storage ) dengan temperatur - 33oC sebagai co ldproduct. Sedangkan Ammonia cair panas (hot product) temperatur 30 oC dikirim k e pabrik urea. II.3.5.Purge Gas Recovery Unit Gas-gas dari HP purge gas dikirim ke HP purge gas Scrubber. Flash gas dari NH3 Stripper dikirim ke LP gas Scruber. Media penyerap NH3 pada Scrubber ini adalah H2O. gas dari puncak HP Absorber di kirim ke separator sebagian besar N2 dan H2 dapat direcover dan dipakai sebgai m ake up gas ke Syn Loop. Gas dari puncak LP Absorber dan sisa off gas dari HRU di recover dan dipakai sebagai Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
II- 16 Bab I I Seleksi dan Uraian Proses bahan bakar primary reformer. Gabungan di bagian bawah reflux NH3. Reflux NH3 n media Stripping adalah MPS NH3 vapor nt kondensor, diembunkan dan direcover
larutan dari Scrubber dibawa ke Stripper didapat dari sistem refrigerasi, sedangka dari puncak Stripper di vent ke refrigera sebagai produk.
Laporan Pra Desain Pabrik Amonia dari Gas Alam Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS