JI
t'
panduan
Menggamb* Autodesk
Mudah
K;*;;;:n Mesin
dengan
Inrrrentor profesional
Yon F. Huda
Penerbir ANDI yogyakarm
2O1l
dengcn Ponduon Mudoh Menggombor Komponen Mesin Aulodesk lnvenlor Profesionol 2Ol I
NATA PENGANTAR
Oleh: Yon F. Hudo Hok CiPto @
Dampak dari perkembangan teknologi yang pesat belakangan ini, umur suatu produk saat ini menjadi sangat pendek. Dalam hitungan bulan, bahkan hari, produk baru (up-to-date) tiba-tiba menjadi produk kedaluarsa (expired) karena munculnya produk yang lebih baru.
2012 Podo Penulis : Th. Arie Probowoti
Editor : Sri SulistiYoni Setting : Bowo Cover Desoin : Thomos Pribodi Korektor
Hok Cipto dilindungi undong-undong'
otou seluruh isi buku ini ;lilr;; ;..perbinvok ot' tttindohkon sebogion mouPun mekonis' iermqsuk
dolom bentuk oPoPun, boik secoro eleklronis
memfotocopy,merekomotoudengonsistempenyimpononloinnyo'tonpoizin tertulis dori Penulis.
Untuk menjawab tantangan zaman itu, Teknologi Gambar Teknik Mesin yang dapat diaplikasikan pada semua proses perancangan produk akhirnya bergeser dari proses gambar manual menjadi proses gambar berbasis komputer atau Computer Aided Drawing and Design (CADD).
Penerbit: C.V ANDI OFFSET (Penerbit ANDI)
Autodesk lnventor merupakan salah satu sofil/are CADD dengan kemampuan editing yang sangat tinggi sehingga
Yogyokorto 55281
sangat cocok digunakan untuk proses penggambaran kompo-
get (Huntins)' Fox' lO2741588282 tr. S;o Se-lO, lelp. lO274l SOt Percelokon: ANDI OFFSET : s;o i8-lo, T elp. lo27 41 56 I 88
i
nen mesin maupun perancangan produk-produk lain.
I
(Huntins),
F
ox' lo27 41 588282
Yogyokorto 55281 (KDf) Perpusiokoon Nosionol: Kotolog dolom ferbiton Hudo, Yon
F.
Mesin dengon Ponduon Mudoh Menggombor Komponen I 201 Autodesk lnventor Profesionol
/ ANDI' Yogyokorto: l. 13 14 21 20 19 18 17 16 15
Yon F. Hudo;
vi
+
138 hlm.; 14 x
lo 9 ISBN:978
l. l.
Ed.
8 7 '979-
2l
sebelum mempraktikkannya di depan komputer. 12
Cm'
6 .5 4 3 29 - 3165- 5
2
Buku ini ditulis dengan maksud untuk memberikan pengeta-
huan dasar bagi siswa, mahasiswa, dan praktisi dalam hal penggunaan software CADD untuk keperluan penggambaran maupun perancangan produk-produk mekanikal. semaksimal mungkin buku ini ditulis secara sistematis dengan menggali konsep dasar dan diikuti aplikasi riil yang diharapkan dapat memberikan penguatan penguasaan konsep. Untuk itu, disarankan agar membaca secara tuntas semua bagian buku ini
1
Akhirnya penulis berharap agar buku ini dapat menberikan kontribusi positif bagi perkembangan teknologi manufaktur di
lndonesia. Kritik dan saran atas materi buku
ini
dapat
disampaikan melalui email :
[email protected].
Judul Engineering Design
DDC'21 t 620'0o4'2
Penulis
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
DAFTAR
I'I
PENGANTAR................ .. DAFTAR 1S1.............. BAB 1 SISTEM KERJA AUTODESK INVENTOR 1.1 Mengenali Fasiltas Autodesk lnventor 2011 ....
iii
KATA
v 1 1
'1.2 Bekerja dengan Autodesk lnventor 2011 ......... BAB 2 SKETCHING
7
11
2.1 Mengenali Bidang Sketsa (Sketchplane) ........ 2.2 Sketching 2.3 Dimension Constraint 2.4 Geometric Constraint BAB 3 APLIKAS! EXTRUDE,REVOLVE,PATERN, FILLET DAN CHAMFER...........
3.1 Extrude...... 3.2 Revolve 3.3 Circular Pattern 3.4 Chamfer 3.5 Fi11et............
11
'14 '17
19
25 26 29 31
..
32 34
BAB 4 APLIKAS! SHELL, EMBOSS, DAN FILLET........... 41
She11.......... Emboss BAB 5 OPERASI HOLE......... 4.1 4.2
BAB 6 APLIKASI SWEEP & 3D
SKETCH..............
41
42 53 61
VI
I
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
6.1
SWEEP
61
6.2
Operasi3D Sketch
64
BAB 7 APLIKASI COIL..........
73
BAB 8 ASSEMBLY'MANUAL EXTRUDER' ......................
79
8.1 Membuat Project........ 8.2 Membuat Body........... 8.3 Membuat Screw 8.4 Membuat Handel Pemutar..... 8.5 Membuat Mur Pengikat.................. 8.6 Membuat Dies............ 8.7 Meng-Assembly .............. 8.8 Place Constraint............ BAB 9 MEMBUAT GAMBAR KERJA
9.1 Menyiapkan Sheet 9.2 Membuat Base View.. 9.3 Projected View........... 9.4 Section View "......... 9.5 Break Out............. 9.6 Baloon 9.7 Part List...... 9.8 Anotate..........t..............
80
82 88 91
94
97 98
BAB I KER'A AUTODE'K INVENTOR 'I'TEM
101
105 105
113
1.1 MENGENALI FASILITAS AUTODESK INVENTOR 2011 Autodesk lnventor 201't merupakan salah satu sofiruare CADD (Computer Aided Drawing and Design) yang dikeluarkan
115
oleh perusahaan asal Amerika bernama Autodesk. Sebagai
117
software CADD, Autodesk lnventor 2011 sangat sesuai diapli-
119 '121
123 127
kasikan dalam pekerjaan perancangan komponen mekanik, perancangan sistem mekanik hingga analisis kekuatan mekanis dari komponen-komponen mekanik yang dirancang. Sifat parametrik yang dimiliki software ini menjadikannya mudah untuk diedit dan dimodifi kasi. Fitur-fitur yang terdapat pada Autodesk lnventor 2011 sangat sesuai dengan kebutuhan proses perancangan. Tam-
pilan gambar dapat dibuat realistik sehingga kita merasa sedang benar-benar membuat komponen atau merancang mesin. Berikut ini ditunjukkan tampilan Autodesk lnventor 2011 dan bagian-bagiannya.
I
Sistem Kerja Autodesk
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
lnventor
I
submenu akan berubah menjadi submenu yang berkait dengan pekerjaan pembuatan gambar kerja 2dimensi (drawing).
PANEL BAR ? !*. '*M1
S1*n* ,tij@
1r
1;
3ry &*-rw*
' s'q'.r, r'1 f$rm*c,r ri.a('@@*ji
i
I
ii lj :l:
i! i:
Panel bar adalah sekumpulan ikon yang berfungsi untuk memberikan perintah pada software dengan cara mengklik langsung ikon dari perintah yang dikehenOit
yang diaktifkan.
BROWSER BAR Browser bar adalah tampilan yang menunjukkan semua langkah yang telah dilakukan dalam proses perancangan. Browser bar merupakan histori dari apa yang sudah dilakulan. Browser bar ini sangat berguna untuk melacik komponen atau bagian dari suatu komponen jika kita berkehendak untuk melakukan editing dengan cara mengklik langsung nama
perintah atau part yang tertulis pada browser bar.
Beberapa bagian penting dari tampilan Autodesk lnventor Professional 2011 yang akan sering digunakan dalam proses penggambaran dijelaskan sebagai berikut:
MENU BAR Menu bar berisi menu utama Autodesk lnventor yang di dalamnya terdapat submenu-submenu yang berguna untuk operasi-operasi penggambaran. Pada Autodesk lnventor 2011, submenu pada menu bar dinamai sesuai dengan jenis pekerjaan yang dapat dilakukannya. Submenu ini merupakan pengelompokan beberapa perintah dasar yang membuatnya jadi lebih mudah diakses. Submenu-submenu yang ada akan berubah sesuai dengan mode yang sedang aktif. Gambar di atas menunjukkan bahwa lnventor berada pada mode assembly sehingga submenu-submenu yang ada pada panel bar adalah submenu yang berkait dengan pekerjaan assembly. Demikian halnya ketika berada pada mode drawing, seluruh
li
ffiil:;e1'* ;.:
ri: mlE\uu'q &k h Dl6 uqo: I 5bw urEt hthB show0iE rlt- ti!'lrru,o Erfll Esu,*
U r1lr,tu,.
tdA Std(h
- Ew.tpuffifff,ffi!
I
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
TOMBOL NAVIGASI Tombol Navigasi berfungsi sebagai tombol pengatur arah pandang yang menungkinkan kita memandang model 3 dimensi yang dibuat dari segala arah. Di antara fungsi-fungsi yang terdapat pada tombol navigasiadalah: Pan
digunakan untuk menggeser model dengan cara men-drag model yang dimaksud.
Zoom
memperbesar, memperkecil, melihat
secara detail atau melihat secara keseluruhan model yang telah dibuat. Di dalam tombol zoom terdapat zoom all, zoom window, dan zoom selected. Free orbit
digunakan untulk memutar objek ke segala arah dengan cara men-drag dan menggerakkan mouse.
View Face
digunakan untuk memandang secara tegak lurus sebuah objek dari sebuah
bidang datar yang dipilih sebagai acuan.
Bekefla dengan Autodesk lnventor 2011 harus didasari pada suatu pemikiran bahwa kita seolah sedang berada di sebuah pabrik (factory) yang di dalamnya terdapat beberapa divisi yang memiliki spesifikasi pekerjaan tertentu. Pada Autodesk lnventor divisi-divisi itu disebut dengan template.
Autodesk lnventor menyediakan empat template dengan fungsi dan ekstensi yang berbeda-beda sebagai berikut:
.
Template dengan ekstensi .ipt adalah template yang digunakan untuk membuat komponen (part). Part dibuat dengan cara mengubah gambar 2 dimensi yang disebut dengan sketch menjadi model 3 dimensi solid. Oleh karenanya pada template initerbagidalam dua mode, yaitu mode sketching dan modeling (feature).
Sistem Kerja Autodesk
lnventor
I
s
Template dengan ekstensi .iam adalah template yang digunakan untuk merakit komponen (assemblyj. Hasit ra[itan akan tersimpan dengan ekstensi. iam. Template dengan ekstensi .ipn adalah template yang di_ gunakan untuk membuat assembly model'terurai tin[a memengaruhi model assembly asli sehingga dapat di_ hasilkan gambar uraian (exploded) dari sedrJah membuat assembly model. Template dengan ekstensi .idw adalah template yang di_ gunakan untuk merubah komponen (part) .ruprn ,"oa"t rakitan (assembty) menjadi gambar kerja'2 dimbnsi. pada
template ini terdapat fungsi anotation seperti membuat gambar proyeksi, gambar potongan, dimensi, tanda pe_ ngerjaan, dan lain-lain yang diperlukan dalam grrb", kerja. Di dalam template ini pula terdapat fasilitas- pent_ atur.an kertas gambar lengkap dengan etiketnya seria fasilitas pencetakan yang tidak dimiriki oleh ketiga iemprate lainnya.
H.ubungan kerja antara keempat template sebagaimana dijelaskan diatas, digambarkan dalam diagram berikut:
I
Sistem Kerja Autodesk
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
lnventor
1.2 BEKERJA DENGAN AUTODESK INVENTOR
I
2011
Pengaktifan software Autodesk lnventor 2011 sama seperti pengaktifan software umum lainnya. Hanya diperlukan waktu loading yang lebih lama karena di dalam lnventor terdapat banyak fitur yang harus dibaca.
Setelah software aktif, akan ditampilkan sebuah bidang gambar kosong dengan panel bar yang berisi menu-menu setting software yang mungkin diperlukan oleh pengguna. Namun jika pengguna cukup nyaman dengan default setting,
.fsm
langkah ini dapat diabaikan.
Langkah memulai membuat part pada Autodesk lnventor 2011 adalah:
.
Klik New pada menu bar sehingga ditampilkan kotak dialog berikut:
arsEnlfriy Msdd
_:_:::l:::::::: 1'1#€gI
fffi{@t}eri
epbr}ed r***,l
:l:
.fdw
Pro}E{tiEdx
r-l
<-*---:
.
Dari tampilan itu pilihlah tombol Project untuk membuat semacam folder yang akan menyimpan seluruh hasil kerja kita. Pilih alternatif New Single User Project untuk mene-
8
|
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
tapkan bahwa Anda tidak sedang bekerja dalam jaringan' Jiia langkah ini dilakukan akan muncul kotak dialog berikut: Pada tampilan project, klik New kemudian isilah identitas
project file sesuai dengan nama rancangan yang akan dibuat dan tentukan tempat simpannya lalu klik Finish' Tampilan akan kembali pada Project name dan nama project yang diketik telah masuk dalam daftar project name' -nama project tersebut sampai muncul tanda cek ktikUn kemudian akhiri dengan Done. Dengan langkah ini, sekarang Anda berada pada project yang Anda buat' lnventor secara otomatis akan menghubungkan seluruh file-file Anda dengan seluruh fungsi yang terdapat di dalam project. lnventor juga akan menutup kemungkinan projecJ iain aktif di saat yang sama sehingga file hasil kita tidak akan tertukar dengan file dari project lain.
Sistem Kerja Autodesk
lnventor
I
I
Setelah langkah di atas selesai, tampilan akan kembali ke template. Pilihlah sistem satuan yang dikehendaki (contoh: Metrik) kemudian carilah template Standar.ipt yang berarti bahwa Anda akan memasuki ruang pembuatan komponen dengan sistem satuan metrik (mili meter). lnventor akan menampilkan sebuah bidang gambar dengan
garis-garis vertikal dan horizontal (grid) yang berarti sekarang Anda berada pada mode Sketch di mana Anda dapat memulai menggambar profil 2 dimensi yang nanti akan diubah menjadi model3 dimensi.
10
I
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
BAB 2
'KETCHING
Bab ini membahas beberapa teknik membuat gambar sketsa (sketch) yang merupakan bakalan dari objek 3 dimensi (Model 3D) serta teknik pemberian karakter/sifat (constraint) dari objek 2 dimensi ini. Beberapa kelompok perintah penting
yang akan dipergunakan dalam sketching ini adalah Draw, Constraint, dan Project Geometri.
$;t*t
$t*
ffil**
*4
-trxnr ffirr,mi
r*rrr*
""ta
6 IS
&*fsl I ,S. i,S
Ilffi,d S &rfii i
i:run,
2.1 MENGENAL! BIDANG SKETSA (Sketchptane) Model 3 dimensi dibuat dengan cara mengubah gambar sketch 2 dimensi. Model 3 dimensi umumnya memiliki dimensi arah sumbu tegak dari bidang sketch 2 dimensi. Jika sebuah sketch dibuat pada bidang XY, ketika diubah menjadi model 3 dimensi akan memiliki ukuran ke arah sumbu Z. Pada Autodesk lnventor, model 3 dimensi yang selanjutnya disebut part, dibuat
12 |
Sketching
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
pada template dengan ekstensi ipt dan akan disimpan dengan ekstensi ipt pula.
Sketch dibuat pada bidang sketch atau sketchplane. Ada tiga macam sketchplane, yaitu origin sketchplane, planar sketchplane, dan workPlane. ORIGIN SKETCHPLANE Origin Sketchplane adalah bidang sketch yang disediakan oleh setting default software Autodesk lnventor. Terdapat 3 bidang sketch origin yakni:
. mk*ll$t
&*rn
sketch initegak lurus.
o
l-ffimm,n'
FSnspt l-Smmm l*,kJxm*
[-E'*
lr-Fltn* {*scnsrqr* 6lfas$oht
t;m*d*it
XZ plane yaitu bidang sketch Yang terbentang antara sumbu X dan sumbu Z sehingga Posisi bidang
YZ plane yaitu bidang sketch Yang terbentang antara sumbu Y dan sumbu Z sehingga Posisi bidang sketch ini juga tegak lurus tetaPi
I
13
Sebuah sketch yang dibuat pada permukaan sebuah model 3 dimensi akan menghasilkan objek 3 dimensi yang menempel pada bidang itu. ltulah sebabnya kenapa pemilihan bidang
sketch sangat penting, sebab akan memengaruhi hasil akhir objek yang digambar.
Cara pembuatan planar sketchplane adalah
dengan
mengklik kanan bidang yang dimaksud kemudian memilih New Sketch pada kotak dialog yang muncul. Autodesk lnventor akan memunculkan sebuah bidang dengan garis-garis vertikal dan horizontal sebagai tanda bahwa planar sketchplane telah berhasildibuat. Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah sketch persegi yang digambar pada permukaan sebuah balok. Jika sketch tersebut diubah menjadi model 3 dimensi, maka objek yang terbentuk akan tepat berada pada permukaan tersebut, atau jika model 3 dimensi yang terbentuk digunakan untuk memotong, maka awal pemotongan akan dimulai dari permukaan itu pula.
memotong XZ Plane.
.
XY plane yaitu bidang sketch Yang terbentang antara sumbu X dan sumbu Y sehingga Posisi bidang sketch ini mendatar dan biasanYa akan secara otomatis menjadi bidang sketchplane pertama.
$ru*n*t
PLANAR SKECTHPLANE Semua bidang datar pada model 3 dimensi adalah bidang sketch yang disebut dengan Planar Sketchplane. Planar sketchplane tidak dapat dibuat pada bidang lengkung.
WORKPLANE
Jika sebuah objek baru tidak dapat dibuat pada origin sketchplane maupun planar sketchplane karena tuntutan spesi-
fikasi produk, maka harus dibuat bidang sketch yang dapat diletakkan pada tempat yang dikehendaki sesuai kebutuhan.
1,4 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Bidang sketch semacam ini dikenal dengan workplane. Tetapi
bukan berarti workplane secara otomatis akan menjadi sketchplane. Workplane adalah sebuah bidang datar yang
Sketching
I
15
Beberapa perintah dasar sketching dapat diakses pada toolbar sketch dijelaskan sebagai berikut:
,/ s*'
sengaja buat untuk meletakkan sketchplane. Untuk mengubah
workplane menjadi sketchplane dapat dilakukan dengan
I
mengklik kanan batas/garis tepi workplane kemudian klik AIew Sketch seperti gambar berikut.
fn*'
ffiW-*$*s
&y*xr'i
LINE Digunakan untuk membuat garis dengan cara menggerakkan kursor dari satu titik ke titik lain. Dalam hal ini tidak diperlukan pemasukan data koordinat titik-titik itu. Kita dapat langsung mengklik titik yang dikehendaki, sedangkan ukuran dari garii yang dihasilkan ditentukan kemudian dengan cara memberikan constraint dimensi.
2.2 SKETCHING Perintah-perintah dasar yang digunakan untuk membuat sketch 2 dimensi dapat diakses pada kelompok perintah Draw. Kelompok perintah Draw berisi beberapa perintah gambar dasar seperti Line, Circle, Arc, Rectangle, Fillet, dan lain-lain.
CIRCLE
Melalui perintah-perintah itulah dapat dihasilkan garis, lingkaran, busur, persegi, dan lain-lain dengan cara mengklik
Digunakan untuk membuat lingkaran. prosedur umum yang biasa digunakan untuk membuat lingkaran adalah dengan mengklik titik tengah lingkaran dan kemudian menggerakkan kursor lalu mengkliknya di daerah di luar titik tengah lingkaran
langsung ikon yang dimaksud.
untuk mendapatkan diameter lingkarannya.
I
Sketching
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
I
17
SPL!NE Digunakan untuk membuat bentuk-bentuk bebas (free form) dengan cara mengklik titik-titik sebanyak yang kita mau.
ARC Digunakan untuk membuat busur lingkaran' Cara termudah mJmbuat busur lingkaran adalah dengan memilih metode 3 titik (three point arc), yaitu dengan mengklik titik awal, titik akhir' dan titik ketiga yang mewakili radius arc.
POLYGON Digunakan untuk membuat segi banyak yang simetris. Pola pembentukan poligon sama dengan pada pembuatan circle, yakni diperlukan titik tengah dan titik yang berada di luar titik tengah yang mewakili ukuran polygon. Sebelum itu Autodesk lnventor akan menampilkan kotak dialog yang berisi metode penentuan titik kedua dan jumlah bidang yang diinginkan. ZS
RECTANGLE Digunakan untuk membuat segi empat dengan cara mengklik Oui titit< yang saling bersilangan membentuk diagonal.
{@l -
2.3 DIMENSION CONSTRAINT Setiap sketch dibuat dengan ukuran sembarang dengan cara menggerakkan kursor kemudian diberikan ukuran dengan Dimension Constraint untuk mendapatkan ukuran yang diingin-
I
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
kan. Yang dimaksud dengan constraint adalah batasan atau karakter. Jadi Dimension Constraint adalah batasan yang berupa ukuran atau data numerik yang setiap saat dapat diubah. Sebuah objek yang telah terikat oleh constraint dimensi ini tidak akan berubah atau terpengaruh oleh objek lain selama data numerik ini belum diubah. Secara operasional, untuk memberikan dimension constraint adalah sama seperti ketika kita akan mengukur sesuatu objek, yakni dengan cara mengklik objek tersebut atau mengklik dua titik yang akan diukur. Setelah langkah itu dilakukan, kita diminta untuk meletakkan ukuran tersebut dengan cara mengklik satu titik lagi di sembarang tempat. Adapun jika kita akan mengubah data dari sebuah dimensi yang sudah ada, maka dapat dilakukan dengan cara mengklik langsung dimensi itu sehingga ditampilkan kotak dialog edit dimension yang memungkinkan kita mengubah nilai dimensi yang dimaksud. Perubahan data ini akan diikuti oleh perubahan objek. Hal inilah yang disebut dengan sifat parametrik.
Sketching
I
Step .2. Mengklik ikon geometric constraint untuk mengikat bentuk geometrik. Jika b-entuk geometrik sudah terikat cons_ -"rL traint dapat diberikan dimension constraint O"ngrn mengklik ikon Dimension. setiap bagian (segment) glris dikrik kemudian ditarik keruar kemudian iittit' tagi agir"Jip"ror"h ukuran darisegmen garis itu.
Step 3. Mengisi ukuran objek sesuai dengan yang diinginkan dengan cara mengkrik ukuran yang sudah ada. rnventor akan menampitkan kotak dialog Edit Dimension. pada k"6; t;;; tersedia dapat diketik langsung ukuran yang dikehendaki'dai secara otomatis objek akan menyesuaikah. l
Untuk menjalankan perintah dimension contrasint ini dapat dilakukan dengan menekan tombol "D" pada keyboard atau mengklik ikon dimension pada panel bar. Langkah berikutnya adalah mengklik objek yang akan diukur.
Berikut ini disampaikan contoh pembuatan sketch dengan mengaplikasikan perintah Line.
Step 1 : Mengklik ikon Line kemudian menggerakkan kursor sehingga terbentuk objek berikut:
19
2.4 GEOMETRIG CONSTRAINT constraint geometrik adarah batasan atau karakter objek yang mengikat sifat-sifat geometrik objek. Terdapat o"o"rJp, jenis conkaint geometrif VgnO digolongian menurut cara kerja, objek yang dapat di-detect mauiun batasan yang diinginkan. Beberapa constraint yang sering dipergunakan oifa, iroses sketching disampaikan sebagai blrikut: -
l*y"@ffi I
*,{
isffii *l
,
20
|
Sketching
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
consConstraint geometrik sebaiknya diberikan sebelum lebih Untuk berubah' tidak traint dimension agar profile sketch ulang buatlah ini' memahami tentang constraint-constraint kelompok onl"f Ji atas dengan mengklik ikon 'line" pada menggerakkan profil dengan bentutoan p"li"i"n o.* kemulian memikirkan ukurannya' ;;;. Pentingkan bentuknya tanpa irn-rp n"rif.utnla dapat diberikan Constraint geometrik seperti
I
21
PARALLEL Parallel digunakan untuk memastikan kesejajaran dari satu
buah garis terhadap garis lain yang ditunjuk sebagai acuan.
q[L a--{\ l--L
urutan berikut:
+
PERPENDICULAR Perpendicular digunakan untuk memastikan ketegaklurusan suatu garis terhadap garis lain yang ditunjuk sebagai acuan. COINCIDENT gambar di atas Untuk mempertemukan titik dengan titik' Pada belum qgtt9T' sehingga profil d.i atas ieiOrpat dua titik yang -terbuka. Untuk menghubunglg1 !t"q'" masin berupa kurva g"ii"'itr, ktiktah ikon coincident kemudian kliklah kedua titik yang akan diPertemukan.
;ilil
ffi+ffi
COL!NIER
\
L
R
Colinier digunakan untuk memastikan kesegarisan suatu garis atau titik terhadap garis atau titik lain yang ditunjuk sebagai acuan-
22
I
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
li r-r lL--r
n ir"l la-l / l+ /
TANGENT Tangent digunakan untuk memastikan persentuhan antara garis dengan busur dan lingkaran pada titik singgung terluar dari busur maupun lingkaran yang ditunjuk sebagai acuan.
PROJECT GEOMETRY Project geometry adalah salah satu teknik mendapatkan sketsa profil dengan cara memproyeksikan objek model 3 dimensi ke sketchplane tertentu. Teknik ini akan sangat sering
digunakan karena pada'model 3 dimensi yang kompleks, dibutuhkan acuan-acuan untuk meletakkan profil baru atau bahkan menggandakan objek 3D itu pada sisiyang berbeda.
Gambar berikut memberikan ilustrasi sebuah objek 3 dimensi (sirip) yang dibuat pada sisi berbeda dasi sirip pertama dengan cara meng-extrude sketch hasil project geometri.
Sketching
I
23
24 |
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
Proses pembuatan sketch pada model
3
dimensi
di
atas
dijalankan sebagai berikut:
.
Membuat planar sketchplane pada permukaan yang sejajar dengan profil yang akan diproyeksikan (project geometri). Pembuatan bidang sketch ini juga harus mempertimbangkan letak objek baru akan dibuat. Cara pembuatan planar sketchplane adalah dengan mengklik kanan bidang datar yang dimaksud kemudian klik New Sketch hingga muncul grid sebagaitanda kita telah berada pada mode Sketching' Kadang-kadang secara otomatis Autodesk lnventor akan memproyeksikan beberapa garis kontur terluar dari model 3 dimensi yang telah ada, namun jika sketch yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dapat diproyeksikan sendiri dengan cara mengklik ikon project geometri dari panel bar Draw.
Select (klik) beberapa kontur yang diinginkan, maka akan terproyeksi sebagai garis atau titik pada sketchplane yang terbentuk.
Akhiri dengan menekan tombol Done dan Finish Sketch atau tombol Esc pada keyboard, secara otomatis kita akan memasuki mode 3 dimensi. Sketch siap diubah menjadi model 3 dimensi yang akan menempel pada bidang yang dipilih sebagai tempat pembentukan planar sketchplane
BAB T
APLIKA'I EXTRUDE, REUOLVE PATTERN, FILLET, DAN CHAMFER Ito tk"*l WD$N
l
l
tadi.
Sekumpulan perintah dibahas dalam bab ini dimaksudkan untuk mensinkronkan dengan objek yang akan dibuat sehingga
mempermudah pemahaman konsep. Perintah extrude dan revolve termasuk perintah untuk membuat objek 3 dimensi dasar, sedangkan pattern, fillet, dan chamfer termasuk perintah modifikasi yang menyebabkan sebuah objek dasar menjadi bentuk kompleks.
26
|
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Aplikasi Extrude, Revolve, Pattern, Fillet, dan
Chamfer
I
27
3.1 EXTRUDE Extrude bekerja dengan cara memberikan ketebalan pada sebuah profil. Profil berupa Skecth 2 dimensi dalam bentuk kurva tertutup. Sebuah Sketch lingkaran digambar pada bidang XY, setelah di-extrude akan memiliki dimensi ketinggian ke arah sumbu Z sehingga lingkaran tersebut akan menjadi silinder. Silinder inilah yang kemudian disebut dengan Model 3 Dimensi. Ketinggian dari objek hasil extrude ditentukan dengan memberikan masukan pada kolom extend yang terdapat pada kotak dialog Extrude. lnventor memberikan pilihan jenis masukan data ketinggian sebagai berikut:
Distance
:
masukan berupa angka yang
menunjukkan
tinggi objek
yang
diinginkan.
T* FIffi To Behmaen
All
To : masukan berupa objek yang dipilih sebagai acuan. Biasanya berupa permukaan atau Face tertentu.
tidak perlu diberi masukan apa pun,
sebab biasanya digunakan pada pemotongan, yang berarti bahwa seluruh objek yang dilewati oleh ketinggian akan terpotong.
Extrude (Joint) Extrude dengan opsi join sebuah objek extrude yang terbentuk akan tergabung dengan objek lain. Opsi ini akan secara otomatis aktif ketika yang digambar adalah objek pertama. Jika di atas objek pertama ditambahkan objek dengan extrude joint, maka objek baru akan terbentuk dan menambah objek pertama.
t-' lx
-,/"
-.s'
Pada opsi extrude juga diperlukan penetapan arah extrude yang memilikitiga pilihan, yaitu:
o o .
Ke arah atas dari sketchplane Ke arah bawah dari sketchplane Kedua arah darisketch sketchplane
28 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Aplikasi Extrude, Revolve, Pattern, Fillet, dan
Chamfer
I
29
Pada Autodesk lnventot 2011, extrude ke bawah akan secara otomatis didefinisikan sebagai extrude cuf, yaitu ketika telah terdapat objek dasar sehingga akan terjadi pemotongan
objek dasar oleh objek baru. Jika yang diinginkan adalah extrude (joint), maka pastikan bahwa tombol ybtnf diaktifkan dengan mengklik tomboljoint pada kotak dialog Extrude.
&lffiww
ffi iffil
r;l
1t@1
1"1
I
ffi r?l
ffi IrEt t:f.J
f."l i{,*t'
I
Extrude (Cut) Extrude dengan opsi Cut berarti memotong. Dengan demikian opsi ini akan dapat dioperasikan jika sudah terbentuk objek dasar yang akan dipotong. Gambar di bawah adalah ilustrasi bagaimana extrude cut bekerja di mana objek dasar silinder dipotong oleh objek persegi sehingga dihasilkan alur pasak.
Sebagaimana telah Sijelaskan di atas, untuk mengubah mode join ke mode cut, dapat dilakukan dengan cara meng-
ubah arah extrude ke bawah. Cara lain adalah dengan mengklik pilihan cut pada kotak dialog Extrude.
3.2 REVOLVE Sebuah profil yang diputar pada sumbu tertentu untuk akan menghasilkan benda silindris yang bentuk dan diameternya mengikuti profile aslinya. Revolve bekerja atas dasar prinsip kerja ini. Dengan demikian, hasil kerja revolve selalu berupa benda putar di mana jarak antara profil dan sumbu putarnya akan menjadi ukuran diameter hasil revolve.
I
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
Aplikasi Extrude, Revolve, Pattern, Fillet, dan
Chamfer
I
31
Pada perintah revolve, ada suatu fasilitas di mana kita dapat mengatur sudut putar (angle) revolve sesuai kebutuhan. Jika sebuah profil diputar 360o, maka akan dihasilkan benda silinder penuh sebagaimana dicontohkan pada revolve joint di atas. Sedangkan jika revolve diputar dengan sudut kurang dari
360o, maka hasilnya bukan benda silindris sebagaimana dicontohkan pada revolve cut.
Sebagaimana extrude, revolve juga dapat berfungsi sebagai objek pemotong. Fungsi ini berjalan ketika telah terdapat objek dasar dan kita memilih opsi Revolve-Cut dari kotak dialog Revolve.
3.3 CIRCULAR PATTERN
Circular Pattern adalah perintah penggandaan objek dengan pola memutar. Sebuah model 3 dimensi yang diputar harus memiliki sumbu perputaran (axis), jumlah penggandaan, dan sudut jangkauan perputaran. Pada model-model silindris,
32 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
AplikasiExtrude, Revolve, Paftem, Fillet, dan
Chamfer
I
33
bentuk silindris itu dapat dipilih sebagai axis. Pada bentuk lain
yang secara konsep tidak memiliki axis, harus dibuat axis terlebih dahulu dengan perintah Work Axis.
rT"n
ffi
. Dengan menentukan sisi tegak dan sisi datar , yang besarnya sama (D=D)o. yang akan
IryJ
. , ,. ,
f-E-l
i*iHlJ
r-Eil
ffi Gambar di atas menunjukkan sebuah hasil extrude cut (alur) digandakan dengan pola melingkar dengan sumbu per-
putaran (rotation axis)-nya adalah sumbu silinder yang dipotong. Hasil dari proses ini berupa alur-alur yang
mengelilingi silinder satu putaran penuh. Namun demikian, jika sudut perputaran tidak sama dengan 360n, alur tersebut tidak akan berputar satu putaran penuh. Objek/feature yang dipilih untuk digandakan dapat di select melalui browser bar. Select objek dari objek yang ada pada bidang gambar tidak disarankan sebab pada bentuk-bentuk kompleks berpotensi menyebabkan kesalahan select.
3.4 CHAMFER
Pada dasarnya Chamfer adalah sebuah segitiga. Oleh karena itu, chamfer pada ujung-ujung model 3 dimensi dapat
dibuat dengan tiga pilihan metode. Metode chamfer
ini
ditetapkan dengan cara nrengklik pilihan metode chamfer dari kotak dialog Chamfer.
menghasilkan sudut chamfer 45
Dengan menentukan sisi tegak dan sisi datar tidak sama besar (D1,D2). Dengan menentukan panjang salah satu sisi dan sudutnya (D,A)
Jika parameter sudah ditentukan dan besarannya sudah dimasukkan, maka dapat dipilih edge yang akan di-chamfer kemudian diakhiri dengan klik OK atau Apply.
34
|
Aplikasi Extrude, Revolve, Pattern, Fillet, dan
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
3.5 FILLET Fillet digunakan untuk membuat radius pada sudut-sudut model 3 dimensi. Parameter yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah radius adalah besarnya radius dan tempat di mana radius itu akan dibuat. Maka pada perintah fillet ini setidaknya harus dilengkapi dua parameter penting, yakni nilai
I
35
Untuk memperjelas konsep di atas, berikut ini dicontohkan cara penyelesaian sebuah gambar komponen yang mengaplikasikan perintah-perintah yang telah dibahas.
Radius dan edge, yaitu bagian mana yang akan diradiuskan.
Untuk menyeleksi bagian yang akan diradius, Autodesk lnventor 2011 menyediakan tiga pilihan yang terlebih dahulu harus ditentukan dari kotak dialog Fillet yang muncul setelah perintah diaktifkan. Pilihan yang disediakan adalah:
Chamfer
$
1 *r ),
ie,r5q '1 N'
t/
. Edge : hanya satu sisi yang dipilih yang akan diradius. . Loop : sisi-sisiyang bersambung seluruhnya akan diradius. . Feature: semua sisi tajam yang ada pada objek akan diradius.
Model 3 Dimensi di atas dibuat dengan step-step berikut:
Step 1 Aktifkan sofware, lalu klik New. Buat project dengan nama LATIHAN lalu aktifkan project itu. Pilih template standart.ipt (mm).
Step 2 Buat sketch pada origin sketchplane dengan bentuk berikut, kemudian berikan dimension contraint dengan menekan tombol"D".
I
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Aplikasi Extrude, Revolve, Pattern, Fillet, dan
Step
4 Klik kanan bidang
Chamfer
datar dari model
3
I
37
Dimensi itu,
kemudian klik New Sketch untuk membuat sketchplane baru.
Dari sketchplane yang ada, buat lingkaran dan
lanjutkan
dengan extrude dengan pilihan joint sehingga terbentuk silinder baru di atas objek hasil revolve sebelumnya.
Step 3 Akhiri Sketch dengan klik kanan, lalu tekan Finish sketch. Mode akan berpindah pada 3 dimensi, lalu klik ikon Revolve dari panel yang aktif. Klik bagian tengah sketch untuk men select profilnya, kemudian klik garis datar dari sketch untuk memilih axisnya. Akhiri dengan OK sehingga sket berubah menjadi model 3 dimensi berikut.
Step 5 Dengan cara yang sama pada step 3, buatlah silinder di atas silinder yang baru terbentuk dengan extrude joint.
Step 6 Dengan cara yang sama pada step 3, buatlah lingkaran dengan diameter 8 mm, kemudian extrude dengan pilihan Cut agar silinder yang dihasilkan memotong objek dasarnya.
I
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Aplikasi Extrude, Revolve, Pattern, Fillet, dan
Chamfer
I
39
Step 8 Melalui Browser bar pilihlah extrusion 3, Fillet 1 dan Fillet 2 dengan cara menekan tombol control dan klik mouse. Kliklah ikon Circular Pattern dan masukkan jumlah penggandaan 6 pada kolom Placement, lalu kliklah salah satu silinder yang terbentuk untuk menetapkan aksisnya.
iil4irs
YIC{ ffi ra*r rfi- Ep s'tiu Bodie{1}
tStaesa #q+r*
e*b
lsan.
'{+-
f,:a'irn
$- ffi newtuti*nr 4r [3] aaru**nl
$ I
ffi
e*rusicnz
&ffirffi l*mtw
l-mxttw L ffi
Step 7 KIik ikon Fillet, isikan radius 2 mm, kemudian pilih edge pada select mode lalu kliklah sisi hasil pemotongan pada step 5.
rnd of
r"rt
Step 9 Simpan hasil kerja dengan cara mengklik Save atau gambar disket dan beri nama Baut Pengunci dan akan tersimpan sebagaifile dengan ekstensi ipt.
tu
ffi
spt,t
I
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
Bqb 4
APLIKA'I 'HELL, EMBO", DAN FILLET Bab ini membahas aplikasi beberapa perintah yang ada pada kelompok modify. Modify merupakan kelompok perintah yang berisi perintah-perintah memodifikasi objek 3 Dimensi. Untuk itu harus terlebih dahulu dipahami konsep dasar dan prosedur pembuatan model 3 dimensi terutama penggunaan extrude sebagaimana telah dijelaskan pada Bab 3. 4.1 SHELL Shell merupakan perintah penghapusan permukaan (Face) objek 3 dimensi di mana permukaan yang tidak terhapus akan tersisa sebagai sebuah dinding dengan ketebalan tertentu yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Jika pada sebuah silinder pejal diaplikasikan Shell dengan menghapus permukaan salah satu ujungnya, maka akan dihasilkan sebuah objek mirip kaleng di mana tersisa selubung dan tutup di bagian ujung yang tidak
dihapus. Shell akan memotong objek pejal dan mengikuti bentuk terluar dari objek itu dengan ketebalan tertentu.
42
I
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
ffir3 #*ie lriri
FJ *"'t
Aplikasishell Emboss, dan
Fillet
I
43
n":,r -
4.2 EMBOSS Emboss bekerja dengan cara memproyeksikan suatu objek yang dibuat pada sketchplane tertentu ke bidang tertentu pada
objek 3 dimensi, baik itu bidang datar maupun bidang tidak datar yang akan menghasilkan sebuah objek 3 dimensi dari objek yang diproyeksikan'itu. Contoh aplikasi emboss ini sebagaimana diperlihatkan pada gambar di bawah. Objek teks diproyeksikan ke permukaan objek 3 dimensi menghasilkan teks timbul pada objek 3 dimensi tersebut.
Semua sketch 2 dimensi dapat diproyeksikan dengan emboss.
Hasil emboss akan secara otomatis mengikuti permukaan model3 dimensinya. Aplikasi Shell dan Emboss digambarkan pada kasus perancangan sebuah blok mesin dengan step-step berikut:
44
|
Aplikasi Shell Emboss, dan
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Fillet
I
45
Step 1 Buat sketch kemudian di-extrude dengan jarak 20 mm.
'-'\ \ )
Step 3 Di atas bidang yang dihasilkan langkah di atas dibuat sketchplane lagi dengan klik kanan dan New Sketch sehingga dihasilkan circle hasil project geometri otomatis. Extrude circle itu dengan ketinggian 30 mm, tetapi kali ini berikan sudut kemiringan dengan cara mengklik tombol Morelalu isikan sudut
taper-
10 deg.
Step 2 Di atas permukaan model 3D yang sudah terbentuk dibuat sketch lagi dengan terlebih dahulu mengklik kanan lalu klik New Sketch permukaan tersebut. Secara otomatis akan
tergambar sketch benrvarna kuning sebagai hasil project geometri otomatis terhadap kontur terluar objek tersebut. Mulai membuat circle dengan titik tengah berada pada titik tengah
lingkaran pertama. Lingkaran yang terbentuk di-extrude lagi dengan ketinggian 30 mm.
Step 4 Buat Sketchplane baru pada permukaan hasil extrude pertama kemudian tekan tombol F7 untuk menampakkan penampang potong atas sketchplane tersebut kemudian buat
46
|
sketch
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
2 point rectangle. Extrude rectangle tersebut dengan
ketinggian 20 mm.
Aplikasishell Emboss, dan
Fillet I
47
Arc yang dihasillkan akan membentuk kurva tertutup oleh garis
yang merupakan hasil project geometri otomatis. Kurva tersebut selanjutnya dideteksi sebagai profil dan di-extrude cut sehingga akan memotong objek dasarnya. Step 7 Buat radius pada sudut-sudut yang dikehendaki dengan perintah Fillet. lsikan radius fillet sebesar 8 mm untuk semua sudut, kemudian klik Edge, lalu klik sudut yang akan di-fillet.
Step 5 Pada permukaan yang sama dengan langkah sebelumnya, dibuat sketch baru kemudian di-extrude setinggi 10 mm.
I Pada permukaan teratas, buat sketch rectangle lalu constraint dengan vertikal dan horizontal antara titik tengah sisi Step
persegi dengan titik tengah lingkaran yang dihasilkan oleh project geometri otomatis. Kemudian operasikan perintah otTset untuk menggandakan lingkaran hasil project geometri otomatis. Perpotongan antara persegi dan lingkaran dipotong dengan trim. Profil yang terbentuk di-extrude cut dengan kedalaman 3 mm.
Step 6 Pada permukaan yang sama, dibuat lagi sebuah sketch arc dengan metode dua titik. Titik pertama adalah awal arc dan titik kedua adalah akhir arc. Adapun radius arc ditentukan dengan constraint dimensi menggunakan perintah Dimension.
*-|
Extend
ffi
Stretch
I
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
Aplikasishell Emboss, dan
Fillet
I
49
Step 10 Buat sketchplane dengan mengklik ikon Plane kemudian mengklik permukaan teratas lalu drag sehingga terbentuk workplane mengambang di atas permukaan itu. Jarak antara permukaan dengan workplane dapat ditentukan dengan mengisi offsetnya. Langkah berikutnya adalah mengklik batas work-
plane dengan klik kanan lalu klik New Sketch. Proyeksikan hasil pemotongan pada langkah ke-8. Buat tulisan sesuai selera dengan mengakses perintah Text.
Step 9 Putar objek dengan free rotate dari tombol navigasi untuk membalik objek. Operasikan perintah SHELL dengan remove face pada bidang bawah dan samping dan beri ketebalan (thickness) 6 mm.
,,$..:
Mt*
{:A*wrffi*w . q6$r
50 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Step 11 Operasikan perintah Emboss, pilih teks yang telah dibuat sebagai profilnya. Arah operasi ini harus dari workplane ke arah bidang di mana teks akan ditempelkan. Beri depth 3 mm agar teks yang terbentuk menonjol keluar atau cekung ke dalam sedalam 3 mm.
Aplikasi Shell Emboss, dan
Fillet
I
51
Step 12. Klik perintah emboss dari browser bar lalu klik as material pada menu bar dan ganti materialnya dengan BIack Chrome.
Step 13 Simpan hasil kerja dengan nama: blok mesin kiri. Hasil kerja akan secara otomatis tersimpan pada project aktif sehingga tidak perlu dicari tempat simpan lain. Contoh berikut menampilkan nama project materi buku 1. Loskia
fi:. mat*ri bukul
llarne .ii;,,
-
&*
"lf
i:
lffiDatE modified
0ldVersions mesin lcir*
3&/1&y'?S11
1sy'10/2011
1t56 *43
19/1G/!S11 2ss ,i.!'E,potos
17y'10y'2011 1&1S
ffiscRrwrxrrulmn
ts11s/2t)11 1156
l.*scnrw gxrfluorn
3S"t1tI/?011 11:56
52
I
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
BAB 5
OPERA'I HOLE Teknik pelubangan tidak hanya dapat dilakukan dengan extrude Cut, tetapi juga Hole. Lubang yang dihasilkan oleh proses Hole lebih bervariasi dengan satu kali aplikasi. Di antara bentuk lubang yang dapat dihasilkan melalui operasi Hole adalah lubang bor, lubang baut benam, lubang ulir, dan lainlain. Secara prinsip terdapat dua langkah utama yang harus dilakukan untuk aplikasi Hole. Pertama Harus ditentukan titik pusat (point) yang merupakan tempat di mana Hole akan diaplikasikan. Point adalah sebuah sketch sehingga untuk membuatnya kita harus masuk ke mode sketch.
..1 S
c,.o"
'
,* fAr.f3
Rectangle
gJ sP*re
.
"D
ruu*t "
SEI{ipse {}rohmo, -|* r*lnt $ rex *
;
I
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Operasi
i
'*) ffiffi
ffi ffi Gambar di atas menunjukkan ikon Point yang dapat diakses pada mode sketch yang diaplikasikan pada sebuah planar sketchplane. Point yang telah dibuat secara otomatis akan terdeteksi oleh perintah Hole. Jika akan dibuat lebih dari satu Hole dengan spesifikasi yang sama, maka dapat dibuat
ffiffi
Hole
I
55
Kotak dialog Hole menampilkan spesifikasi lubang yang akan dibuat. Gambar di samping merupakan spesifikasi bentuk lubang, dimulai dari lubang bor biasa hingga lubang untuk baut kepala benam.
Ukuran lubang ditentukan dengan cata mengisi kolom diameter dan kedalaman lubang yang ditunjukkan sebagai berikut:
B&:,,*
beberapa point sesuai kebutuhan yang akan terdeteksi secara bersamaan oleh perintah Hole.
Kedua Operasi Hole yang dapat diaplikasikan pada mode feature 3 dimensi, maka setelah dibuat point harus segera diakhiri dengan Finish Sketch. Cara lain adalah dengan menekan tombol H pada keyboard sehingga Autodesk lnventor akan menyajikan kotak dialog Hole berikut.
Jika akan membuat lubang berulir, spesifikasi lubang ditambah dengan mengaktifkan Tapped Hole. Jenis ulir dapat dipilih melalui kolom Thread Type yang di dalamnya terdapat berbagai macam tipe ulir dengan berbagai standarisasi. Ukuran Lubang ulir ditentukan melalui kolom Size.
Gambar berikut menunjukkan sebuah proses pembuatan lubang ulir dengan type ISO Metric Profile dan ukuran M14x2. Fsir*
0rl,l
f:.Htr ffi
TermiEtistr
iifiiiffi,irii::i, t*nWru_.." ,"r 1y,.ffi \,isP
i.llW] l:::]
---
*$i& *ffi$ m
il'#*gsilil
Thre6dr Thread Type
tsi} Rts*
".:
o
Es dl &
t
EJW
6rr$.
ff:$ tS
l#tilffi
m,*r----*;,H
Cl6
DiatrEter
|il,;,
;]
Dife{tion ,Sl)
REht lls&d
ti'lltgftHand
.*ri--i
t 56 |
Operasi
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Kedalaman lubang ulir ditentukan dengan mengisi kolom
Hole
I
57
Step 2 Mem-fillet sudut-sudut balok dengan Radius 5 mm.
kedalaman ulir sebagaimana ditampilkan pada gambar berikut:
2S rnm
H$fnm
I
i
Step 3 Membuat circle di atas permukaan balok dan di-extrude setinggi 15 mm.
Berikut ini dicontohkan aplikasi Hole:
Step 4 Mem-fillet dan men-chamfer sudut-sudut tajam silinder.
Step 1 Membuat Rectangle kemudian di-extrude setinggi
10
mm.
Step 5 Membuat Point pada keempat titik pusat radius kemudian mengaplikasikan Hole dengan menekan tombol H pada keyboard.
t I
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Operasi
Hole
Step 7 Simpan hasil kerja dengan nama Latihan Hole.
Step 6 Membuat Point pada titik pusat silinder dan membuat Hole ulir M 14.
i{,l{.{fssS$Q,.;.;,.,r,::.
m{",,ir* l:
so&
rj
*
,}
EtlE
Kffi
ffiffiN I** -ffffi
i::ffi
I
T I
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Bqb 6
APLIKA'I & 3D
'WEEP
'KETCH
Sweep banyak dipergunakan pada penggambaran kom-
ponen-komponen sistem perpipaan. Meskipun Autodesk lnven-
tor juga menyediakan satu menu sistem perpipaan
secara
khusus untuk kebutuhan tertentu seperti membuat gambar knalpot, kran air, dan lain-lain, perintah sweep akan sangat membantu.
Sedangkan 3D sketch juga sangat penting untuk dikuasai' Sketsa 3 dimensi biasa berhubungan dengan sweep di mana jalur sweep yang mencakup 3 komponen sumbu (X,Y, dan Z) hanya dapat dibuat dengan perintah 3D sketch.
6.1 SWEEP Cara kerja Sweep adalah menjalankan sebuah profil pada sebuah rel yang disebut dengan path sehingga bentuk model 3 dimensi yang dihasilkan mengikuti bentuk path yang dibuat, sedangkan penampangnya mengikuti bentuk profil yang dibuat.
r 62 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Dalam operasi sweep harus dibuat dua buah sketch, yakni sketch profile dan sketch path. Agar penampang hasil sesuai dengan profil yang dibuat, sketch profile harus tegak lurus terhadap path.
Profil yang akan di-sweep biasanya dibuat dengan cara membuat workplane di ujung path. Workplane tersebut dapat dibuat ketika berada pada model 3 dimensi. Oleh karena itu, setelah path dibuat harus segera diakhiri dengan Finish Sketch.
Aplikasi Sweep & 3D
Sketch
I
63
Sebaiknya dilakukan project geometri ujung garis sehingga
akan terproyeksi sebagai titik yang dapat dipakai sebagai acuan dalam meng-constraint sketch yang dibuat.
Ketika path dan profil sudah siap, dapat dilakukan operasi sweep dengan mengklik ikon Sweep pada toolbar Create. Hasil sweep akan terlihat ketika kita klik path dan akhiri dengan OK.
-,/---------\ *#t SG S'o'r )flio', ffi,l ilIt',:.-
: !
lrit idl$
,3i',wrr$imlc+r
}?Fiialhts'
;!*.
'S
ii'b
lrp*lp $
l{ilr:*rile
'
j
i
l
I
Aplikasi SweeP & 3D
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Sketch
I
65
sketch 2 dimensi, maka harus segera ditutup dengan mengklik Finish Sketch.
fl! c***r.er ffi
:*leg
S n.e
dur*lirx iQ"
frf,:rcu ffi sW $
*6 n**t*r**
f$ cary*r;mt
a*"***l*
Klik salah satu perintah Draw, misal "line" sehingga inventor menampilkan ikon sistem sumbu 3 dimensi. Klik XY plane origin sketchplane langsung dari ikon tersebut untuk meletakkan garis yang akan dibuat.
Path yang telah dicontohkan di atas, berada pada bidang 2 dimensi sehingga meskipun path berbelok tetap berada pada bidang. Adakalanya kita dihadapkan pada situasi sulit di mana belokan-belokan path menqmpati sumbu x, y maupun z sehingga meskipun masih berbentuk sketch menempati dimensi ruang
3
dimensi. Sketch yang semacam ini disebut dengan 3D
Sketch.
6.2 OPERASI 3D SKETCH 3D Sketch dibuat pada mode 3 dimensi sehingga ketika part baru dibuat dan Autodesk lnventor menyajikan bidang
Autodesk lnventor akan menampilkan sketchplane berupa garis vertikal dan horizontal (grid). Klik awal garis yang akan OiUuat, geser pointer dan klik akhir garis sehingga terbentuk garis yang diinginkan. Langkah ini akan menghasilkan satu iuas garis yang berada pada bidang XY (XY plane).
q
66
|
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
Aplikasi Sweep & 3D
Sketch
I
67
Untuk membuat garis yang berbelok ke arah sumbu Z atau berada pada XZ atau YZ plane, klik XZ atau YZ plane plane origin sketchplane langsung dari ikon sistem sumbu 3 dimensi. Langkah ini akan menghasilkan sketchplane dengan grid yang berbeda arah dari grid pada langkah sebelumnya. Pada sketchplane ini dapat dibuat garis baru sama seperti pada XY plane.
Step 2 Klik XZ plane dari ikon sistem sumbu, lalu buatlah garis ke arah sumbu Z.
Proses 3D sketch dapat diakhiri dengan mengklik kanan,
Done dan Finish Sketch atau tekan tombol Esc
pada
keyboard sehingga dihasilkan sketch 3 dimensi yang dapat dipergunakan sebagai path dalam perintah Sweep. Berikut ini diberikan contoh penyelesaian sebuah objek 3 Dimensi yang dibentuk oleh operasi sweep dengan path 3 dimensi pula.
Step 1 Tutup tampilan 2D sketch pertama dengan Finish Sketch agar masuk ke mode 3 dimensi. Di sini kita dapat mengakses 3D sketch. MLlai Oengan mengoperasikan line pada XY plane. Klik langsung XY plane pada ikon sistem sumbu. Tentukan titik awal dan titik akhir line yang dibuat seperti pada pembuatan 2D Sketch.
Step 3 Masih di XZ plane, buat garis ke arah sumbu X.
I
Aplikasi Sweep & 3D Sketch
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
l6e x
Step 4 Klik XY plane, lalu buat garis mengarah ke sumbu Y.
Step 5 Akhiri Sketch dengan mengklik Finish Sketch. Pada langkah ini kita akan kembali ke mode 3 dimensi, lalu berilah dimension constraint secukupnya.
Step 7 Buat workplane pada ujung garis 3 Dimensi yang telah dihasilkan, lalu ubah workplane itu menjadi sketch plane dengan cara klik kanan lalu New Sketch. Proyeksikan ujung garis dengan project geometri lalu buat sketch lingkaran dengan titik pusat hasil project geometri ujung garis itu.
I Operasikan sweep dengan profile lingkaran dan pathnya adalah garis 3 dimensi. Step
Step Bend.
6
Beri sudut-sudutnya bentuk radius dengan perintah
T
I
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Aplikasi Sweep & 3D
,ffi,,
w
:
&&r$l &&
Step 9 Buat planar sketchplane pada ujung pipa yang telah dihasilkan, lalu buat sketch baru seperti gambar berikut. Sketch itu di-extrude dengan ketebalan 5 mm.
Sketch
I
71
I
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Bqb z
APLIKA'I COIL mB tB ffi rn'r"t* mffi ilEg.r L.J .r"'i , s,{s :
m}
ry.
t& *"""' IS tr",*
.€:1
Coil Banyak diaplikasikan pada komponen mesin. Di antara komponen mesin yang dapat dibuat dengan perintah coil adalah pegas spiral, alur helix, dan screw conveyor. Perintah Coil bekerja dengan memutar profil pada sebuah
axis yang akan menghasilkan sebuah profil yang
melilit
sehingga membentuk sebuah gang (pitch) yang merupakan jarak antara dua buah penampang coil yang saling berdekatan.
t 74
I
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
Aplikasi
Coil
I
75
Pitch and Heigh Kita diminta untuk memasukkan besarnya jarak aksial (sejajar sumbu) dalam satu putaran coil (pitch) dan tinggi total coil (height) yang dihasilkan. Autodesk lnventor akan menghitung sendiri jumlah lilitan coil sehingga Height dibagi Pitch akan menghasilkan jumlah lilitan coil.
Pitch and Revolution Kita diminta untuk memasukkan besarnya jarak aksial (sejajar
sumbu) dalam satu putaran coil (pitch) dan jumlah putaran (revolution). Hasil kali antara pitch dan revolution akan dihitung sebagai tinggi coil yang dihasilkan.
Revolution and Height Jika kita memilih cara ini, maka nilai yang kita masukkan sebagai parameter adalah jumlah putaran dan tinggi total coil. Dengan demikian, pitch yang dihasilkan merupakan hasil bagi antara tinggi tolat dengan jumlah putarannya.
Berikut ini disampaikan contoh aplikasi coil pada pembuatan screw extruder.
Ukuran Coil ditentukan oleh parameter yang diberikan. Ada beberapa cara pemberian parameter coil size sebagaimana ditunjukkan pada kotak dialog berikut yang akan mrncir ketika kita klik tombol coil Size pada kotak aiatog utama perintah Coil.
Step 1 Buat sketch lingkaran dengan diamater 25 mm, lalu diextrude dengan panjang 500 mm. Untuk mempermudah proses berikutnya, buat titik tengah lingkaran berada tepat di tengah sketchplane.
4
T
I
I
Aplikasi
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
ffi
Coil
I
77
P
ffi@ @iw
Step 2 Pilih origin sketch plane yang membelah poros secara memanjang, lalu buat sketch baru pada sketch plane tersebut. Agar tampak potongannya, tekan tombol F7 pada keyboard.
Step 4 Step sebelumnya akan menghasilkan screw dengan diameter yang sama dari pangkal hingga ujungnya. Agar dihasilkan screw sebagaimana dimaksud dalam gambar, harus dilakukan pemotongan. Untuk itu dapat dibuat sketch pemotong yang diletakkan pada origin sketchplane yang membelah screw
secara memanjang. Dengan cara ini, profil yang dihasilkan dapat di-revolve.
Step 3 Operasikan coil dengan mengklik ikon coil pada panel bar. Ukuran coil ditentukan dengan pilihan pitch and height dengan pitch 40 mm dan height 400 mm.
Step 5 Operasikan revolve
-
cut agar screw terpotong oleh
hasil revolve yang baru dilakukan.
I
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Bqb Step-step yang sudah dilakukan akan menghasilkan sebuah screw dengan diameter yang bervariasi sebagaimana gambar berikut:
Step
6
I
A''EMBLV
3MANUAL EXTRUDER'
Lakukan penyimpanan dengan mengklik Save atau
gambar disket. Beri nama Screw dan akan tersimpan sebagai
Screw.ipt.
Bab ini membahas cara merakit komponen yang sudah dihasilkan pada mode part 3 dimensi. Untuk mempermudah pemahaman, teknik assembly diaplikasikan pada kasus nyata pada penggambaran peralatan mekanik "manual extruder". Penggambaran dimulai dari pembuatan project, pembuatan part dari manual extruder itu yang dimaksudkan untuk mereview beberapa aplikasi yang telah dibahas sebelumnya, bahkan ada beberapa aplikasi yang baru.
80
|
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
Assembly'ManualExtrudei
I
81
8.1 MEMBUAT PROJECT Project yang telah dijelaskan pada Bab 1 akan kita praktikkan pada pembuatan gambar "manual Extruder''' Dengan demikian, semua file yang dihasilkan baik part, assembly, dan drawing akan secara otomatis tersimpan di project ini. lni akan memper-
tu rs Fslgn
nEt1ffim BEtd;lt
sktlwffiw dflf rrlrt l;m!#r il@irx$tltiM d6vaffiFig
r:::l|ffi,lrk\rMffiel*J]!#tMM *t*ffi C:Xll#lPre$affi
:i1ryrF* 3tt !t,mt#elil "srf lrffir*or ?EilttTffi k1j{t4t Td6iris\
DTIBTER! AIAR1
mudah pencarian file yang diinginkan baik ketika proses assembly maupun pada pembuatan gambar kerja (drawing). Pembuatan project ini dilakukan dengan tahapan berikut:
Step 3 Klik New pada bagian bawah kotak dialog Project,
Step 1 Pada tampilan pertama setelah lnventor aktif, klik New hingga ditampilkan kotak dialog New File.
untuk memulai membuat nama project baru. Berikutnya lnventor akan menampilkan kotak dialog lnventor Project Wizard.
lrvtrat typ€ of pmjEri ar€ you {rEatir€?
m-
lE--l
l&gl
|fuq
Iff,tds
IIS-idw
ffi{m},M
Mdd Dedsn
&
stildild
L..iiJ
shet Mebl {m).pt
trtLi"it,
tox'{}.ipd
shd*d
{m),h
tu
ffi ffi
Rr!ffildilla
fro&ctde:
q.i* Li{rJ1
Its]
1:3
i"+ r.::! illil lli,r0.l
LrL.il,, lqeHment
Esr.h
rffi;;;;.;;:-
i Ne
6r=
vault Proled
L![il, F4old
ft*yt @Is8jil
Q flg* srrryle t
s
Prcject
&
Stdndtrd (DlN]-iffi
Step 4 Pada kotak dialog lnventor Project Wizard dapat dipilih tr-
New Single User Project lalu klik tombol Next pada bagian bawah kotak dialog. Langkah ini akan menampilkan kotak dialog lnventor Project Wizard lebih lanjut. Di sini dapat dituliskan nama project Manual Extruder pada kolom Proiect
lt
s1' standrd {m}ip
tu uddmflt {Dw)$m
File.
;;;;l t.ffi:l L''4t;
[,..srtx*,*]
Step 2 Klik tombol Project pada bagian bawah kotak dialog New File sehingga ditampilkan kotak dialog Project. Proled File to be crsted
;;1rr";;;{x6rffi1id;;**.\E*,*"fi*.,",a
e^r,ro-ills"i*J iiir,"e,.ilr"i
82
|
Assembly'Manual
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Step 5 Untuk mengakhiri pembuatan project, klik
Next
kemudian klik Finish. Nama Project Anda sudah tertulis diaktifkan dengan cara mengklik ganda nama project yang dimaksud, lalu akhiri dengan menekan tombol Done pada bagian bawah tampilan kotak dialog.
s:U!m ak!d.$ e:lbera
kkrF*@ ffi
b&rq
s#1se lMe*$rykn qa6k @nbtrl
Extruder'
|
83
Step 1 Buat lingkaran dengan diameter 60 mm mulai dari titik tengah sketchplane, lalu di-extrude dengan panjang 120 mm.
ffi& 'd+ii*
Step 2 Dari YZ plane pada origin sketch plane dibuat bidang sketch dengan cara mengklik new sketch. Buat profil sebagaimana ditunjukkan pada gambar, lalu di-revolve sehingga menghasilkan corong pejal. i
f
t
Step
8.2 MEMBUAT BODY
3
Operasikan SHELL dengan me-remove permukaan
ujung silinder dan permukaan atas corong. Berikan thickness 6 A-A{ 1:3 }
mm.
84
|
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
Assembly,Manual
Step 4 Beri tutup ujung silinder dengan meng-extrude profil hasil automatic project geometrisetebal 5 mm.
Extrude/
|
g5
Step 7 Pada ujung silinder ya.ng lain juga ditutup dengan pro_ ses extrude profile hasil otomatic proyeit geometri.
I
e*r i,#
Step
5
Pada permukaan hasil extrude ini dibuat lingkaran
Step 8 Di atas permukaan yang dihasilkan, dibuat lingkaran -Oi_eitruOe --' 4t mm,lalu iepanlang f S m;.
dengan diameter
dengan diameter 40 mm, lalu di-extrude 10 mm.
mkri
-ffi-
ffi Step 6 Pada permukaan terakhir dibuat lingkaran 16 mm lalu di-extrude - cut sedalam 20 mm sehingga terbentuk lubang
.Jff
Step 9 Pada permukaan terakhir yang dihasilkan, dibuat ling_ karan dengan diameter 3g mm, tatu ol'-eiirude cut
20 mm.
-
sedaram
poros.
S,$f 1O Pada permukaan selubung silinder diameter 4T mm diulir dengan cara mengklik ikon T"hread dari paner oar. piiin selubung silinder sebagai face yang akan diurii, raru tentukan
3,,
85 |
Assembly'ManualExtrude/
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
ukuran ulir dengan mengklik tombol spesification dari kotak dialog Thread yang ditampilkan. lnventor akan menyajikan ukurin ulir sesuai dengan diameter dari face yang di-detect. Jika diperlukan penyesuaian, dapat diubah ukuran pitch nya, tetapi tidak dengan diameternYa.
|
87
&M
ffi **ffi { \
f
t
I t i
-.-'
I."
Step 13 Dari permukaan ujung kaki silinder dibuat
sketch
persegi (rectangle) kemudian beri constraint geometric vertical
dan horizontal antara titik-titik tengah sisi persegi yang dihasilkan dengan titik-titik tengah persegi hasil project geometri penampang kaki silinder. Langkah ini akan menyebabkan persegi benar-benar simetris dengan penampang kaki silinder. Cara lain adalah dengan meng-offset persegi hasil project geometri penampang kaki. Jika sketch sudah siap, dapat diextrude dengan tebal 6 mm sehingga dihasilkan landasan kaki
Step 11 Operasikan Fillet dengan radius 5 mm pada semua
silinder.
sudut (edge). I
--*"-I ',.. -'l J.
Stepl2DariYZplanepadaoriginsketchplanediklikkananlalu klik New Sketch. Tekan F7 agar tampak potongannya' Project geometrikan beberapa sisi silinder lalu buat sketch seperti profrl yang dihasilkan dari proses lni di-extrude iamOar berikut. i"ng"n pilihan arah ke kinan dan kiri dari sketch plane (dua aranll dengan ketebalan 6 mm sehingga dihasilkan kaki penyangga silinder.
Step 14 Berikan fillet di pojok-pojok landasan kaki silinder dengan radius 5 mm. Buat sketch plane baru pada permukaan bawah landasan kaki lalu berikan sketch berupa point pada titik-titik tengah radius. Akhiri dengan Finish Sketch. Selanjutnya, kita dapat melubangi landasan kaki itu dengan perintah Hole dari panel bar.
I
Assembly'Manual Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
Extruder'
|
89
berdasarkan pitch and height dengan nilai pitch 20 mm dan height 110 mm.
:it;ffi: '@&
Te,M
' !S * [ry rrrq :e"qr",..'tl & e,$l$,i:ffil.ffi ::.ffi '@, " +a I-lE.-] "**...;
8.3 MEMBUAT SCREW
Step 3 Membuat fillet pada sudut-sudut coil dengan radius 5 Step 1 Buat poros dengan proses extrude.
Step 2 Membuat Sketch Profile Coil pada YZ plane. Profil yang dihasilkan dililitkan dengan operasi coil. Ukuran coil ditentukan
mm.
Step 4 Pada ujung poros screw dibuat sketch yang dimaksudkan untuk memotong poros tersebut.
I
90
Assembly'ManualExtruder'
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
I
91
8.4 MEMBUAT HANDEL PEMUTAR
operasi Step 5 Pada ujung poros dibuat lubang berulir dengan point. hole sketch membuat dengan iir;. Lr"giininiiioanutui M6x1' i6" dipilih lSo Metric Piofile dengan ukuran
ih;;;
slll fild
tSI , 69 r',f;i$ ,,''ffi :l:
ffiI" flrsr*
-
*tr**
*ffi i,ffi
Tlss
".__:
i*$.4*$*l&,;:';:r'ii tiiii:ii liiinii$r..ii#
h -6 _,(k
Step 1 Membuat sketch berupa dua buah lingkaran. Lingkaran dalam dipotong oleh garis (line). Profil tersebut di-extrude
.f.&tt' [.,,gr.t.1 t.**xljl
ft$ords
-l
isir fr.ffi
sepanjang 15 mm sehingga dihasilkan badan pemutar.
r.i:r{S u*@
eeksr 'nrilrhi rl*d .1
.rdM
{
92
I
Assembly'ManualExtruder'
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
I
93
Step2DariYZplanedibuatoriginsketchplane,laludibuatpath
,uf"i
Oari titik pusat lingkaran badan pemutar' Pada ujung path
dibuat profil persegi panjang kemudian di-sweep sehingga menghasilkan lengan handel.
Step 3 Pada ujung badan pemutar yang belum tertutup oleh operasi sweep dibuat sketch dengan cara mem-project geome-
trikan badan pemutar. Hasil project geometri itu di-extrude dengan pilihan jarak To. Pilih permukaan lengan handel terluar sebagai acuan extrude.
Step 4 Mem-fillet ujung lengan handel baru kemudian sudutsudut lainnya dengan radius sesuai kebutuhan.
94 |
Assembly'Manual
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
Extruder'
|
95
Step 2 Dari salah satu permukaan silinder dibuat new sketch untuk menemukan titik tengah silinder. Pada titik tengah silinder itu diletakkan Point kemudian diaplikasikan Hole dengan pilihan Ulir lso Metric Profile ukuran MK48x2.
Step 5 Membuat sketch lingkaran pada permukaan lengan handel kemudian di-extrude sepanjang 40 mm sehingga terbentuk poros handel.
8.5 MEMBUAT MUR PENGIKAT
&B{1:1} Nlry ,B:
&m4q$iq
S&
,i:$i$
,lW
:BSffi*$BS.:
i
is*m*r,*,il*
ffi
r,ffi *,ffi.:ffi
ffi* ttTedm 8glqr-!fl!}..,...,.""""-",,, u
i*"
........
tu@r :&
.,
hepe
..
"."r,.",.,r-.,,1
L"1$..... . ",
w, .ta;*'
r-.
:'.Fdee6 ftfr&
o*** .r.iwM
Step 1 Membuat lingkaran dengan diameter 60 mm kemudian di-extrude setebal20 mm,
;,
,_-_
,
,,r,,-.
{
I
t
i I
I
Step 3 Pada sisi sebaliknya dibuat sketch lingkaran kemudian di-extrude cut.
I
Assembly'ManualExtruder'
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
I
97
Step 4 Dari sisi yang sama, buat sketch lingkaran kemudian diextrude cut.
8.6 MEMBUAT DIES
c{
Gfr{ 1:
1,)
6
Step 5 Sisi-sisi tajam hasil extrude cut di-fillet dengan radius 2 mm.
Step 1 Buat lingkaran dengan diameter 38 mm lalu di-extrude dengan tebal 10 mm.
Step 2 Dari salah satu permukaannya dibuat bidang sketch baru lalu dibuat sketch berupa point di tengah silinder. Akhiri sketch kemudian tekan tombol H pada keyboard untuk mengaktifkan hole. Buat lubang dengan diameter 12 mm dan kedalaman 6 mm.
Step 6 Hasil extrude dan hasil fillet di-select melalui browser bar lalu di-circular pattern dengan jumlah 10 buah.
Step 3 Dengan cara yang sama, buat point dengan jarak 8 mm
di atas titik
pusat, ikat dengan Vertical Constraint, lalu
aplikasikan Hole dengan diameter 3 mm dan extend through all.
I
Assembly'ManualExtruder'
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
I
99
Step 4 Lubang yang dihasilkan di-select kemudian aplikasikan circular pattern dengan jumlah penggandaan 8 buah. Step 5 Deretan lubang berikutnya dibuat dengan proses yang sama dengan mengulangi step 3 dan step 4.
8.7 MENG.ASSEMBLY Assembly dimulai dengan mengklik New File sehingga Autodesk lnventor menampilkan kotak dialog New File yang berisitemplate-template secara lengkap. Untuk masuk ke mode assembly harus diklik template Standard (mm).ipt. I-1
NeW
Jika tanda panah di klik, akan menampilkan dua menu turunan penting di dalam proses assembly, yakni:
lr;e
. : i
jIS-I*N
m
;lBet Metal {DI{}.tpt
# #
Stahdard {Ox{).ipn
:::*i'*r'::
-ffiJ
t{old Dsign
{Dfl}.iam
I At t:v 5htrt $etdl {nm).ipt
f :f'.
t----ir standard {Dr\t}.ipt
{ -{i Standard (me).ipt
ffi'
Notd Design
{mm}.ra-
Place
: memanggil komponen (part) yang sudah dibuat
pada mode 3D solid modeling.
. :
fr
ffi, Standard d$n,l).iam
ffi
mtJlffir
ElEts!{lsll$a&llEru
&
Weldmst {A.}l5I - mm}iam
Ketika proses berhasil dilakukan, akan ditampilkan ruang perakitan (mode assembly) yang ditandai dengan adanya ruang kosong dan main menu yang berisi fasilitas-fasilitas assembly. Pada pojok kiri atas terdapat.ikon Place yang berfungsi untuk mendatangkan komponen yang akan di-assembly.
.
Place from Content Center: memanggil komponen yang berada pada Content center yakni sebuah gudang komponen standar yang dimiliki oleh Autodesk lnventor. Dalam Content center terdapat berbagai macam part seperti baut, mur, bearing, pin, dan lain-lain.
Untuk menempatkan komponen yang sudah dibuat, dapat dipilih Place sehingga akan menampilkan daftar komponen yang dibuat pada project yang aktif. Di sinilah pentingnya membuat project pada setiap kali memulai membuat gambar pada Autodesk lnventor (telah dijelaskan pada Bab 1). Jika project sudah dibuat dan diaktifkan sebelum proses penggambaran part, maka ketika proses place component akan terlihat
nama project tersebut pada kolom look in. Pada kasus terlihat project "manual Extruder
".
ini
100 |
Assembly 'Manual
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Extrude/
|
101
8.8 PLACE CONSTRAINT
@/a1J&119{ N/11.r&13 &4 #;.1f51i qs #1:Lrxl: *S
id*d**
Sr*5t
as@rt
ffirk
Memasang satu part dengan yang lain pada proses assembly dilakukan dengan mengikat atau menghubungkan karakter geometric satu part dengan part lain. Untuk keperluan ini diperlukan place constraint atau konstrain posisi.
Untuk menampilkan place constraint dapat
dilakukan
dengan mengklik ikon contraint atau menekan tombol "C" dari keyboard.
Select salah satu part (misal: body), lalu dilanjutkan klik
Open, maka lnventor akan menutup kotak dialog Place Component dan kembali ke bidang kosong ruang assembly. Pada saat ini yang harus dilakukan adalah mengklik bidang kosong lalu klik kanan lalu Done.
Autodesk lnventor akan menampilkan kotak dialog place constraint yang berisi empat place constraint, yakni Mate, Angle, Tangent, dan lnsert.
Ulangi mengklik Place Component serta men-select parl berikutnya hingga seluruh komponen tampil di ruang assembly.
m" ,rt
ffi.
CATATAN : Sangat mungkin diperlukan lebih dari dua buah constraint sekaligus untuk meng-assembly satu buah komponen, akan tetapi masing-masing constraint tidak boleh saling bertentangan (over constraint).
702 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Assembly 'Manual
Extrudei
|
103
Untuk menyelesaikan project manual extruder, proses assembly dilaksanakan dengan step-step berikut:
Step 1 Tekan C pada keyboard lalu klik Constraint lnsert. Klik batas diameter poros screw dan batas diameter lubang body yang akan dipertemukan kemudian akhiri dengan Apply atau oK.
#fie{1,#
Step 3 Tekan C, klik Constraint Mate kemudian klik sumbu ujung depan body dan sumbu Mur Pengikat lalu tekan Apply. Jika posisi belum tepat, dengan constraint yang sama, klik bidang datar ujung body dan bidang datar lubang mur lalu akhiri dengan OK.
Step 4 Dengan Gonstraint Mate, klik sumbu poros screw dan
sumbu lubang engkol lalu akhiri dengan Apply. Masih menggunakan Mate, klik bidang datar pada lubang engkol pemutar dengan bidang datar pada poros screw, akhiri dengan
Apply. Jika objek tidak terlihat, geser komponen dengan didrag. Jika semua komponen telah sesuaitutup dengan OK.
Step 5 Agar posisi engkolnya bagus, gunakan constraint Angle lalu klik sumbu corong bodi dan salah satu sisi lengan handel pemutar, beri sudut -90 deg dan akhiri dengan OK.
Step 2 Tekan C pada keyboard talu ktik Constraint lnsert. Klik batas diameter poros screw ujung lainnya dan batas diameter lubang dies yang akan dipertemukan kemudian akhiri dengan Apply atau OK.
104 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
BAB 9 MEMBUAT GAMBAR KERIA Bab ini menyajikan konsep dan prosedur mengubah model 3 dimensi yang sudah dihasilkan pada template .ipt menjadi gambar kerja sampai dengan siap cetak. Operasi ini dijalankan
pada template .idw. Konsep dan prosedur yang disajikan dimulai dari menyiapkan lembar kerja (sheet), membuat pandangan pokok (Base view), membuat gambar proyeksi (projected view), membuat gambar potongan (section view) memberikan dimensi, tanda pengerjaan dan notasi lain (anotation) serta pencetakan hasil kerja (plot). 9.1 MENYIAPKAN SHEET Sheet adalah sebuah bidang gambar yang berfungsi untuk mengubah model 3 dimensi menjadi gambar 2 dimensi. Sheet ini berupa tampilan kertas gambar lengkap dengan garis tepi dan etiket (Title Block). Autodesk lnventor menyajikan sheet yang sudah disesuaikan dengan standar kertas gambar dengan
berbagai standar dari mulai lSO, JlS, dan DlN. Prosedur penyiapan sheet hingga menjadi sebuah kertas gambar yang
w 106 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Membuat Gambar
sesuai dengan standar gambar teknik mesin adalah sebagai
berikut.
I
107
iH{
berikut:
Step 1 Klik New, kemudian memilih template lSO.idw hingga tampil sheet standar dengan kertas ukuran A3 seperti grr-b"r,
Kerja
@
uravJrng.[
I ffi:l
-fg
ry- i...: Drawlnq
**
Iffi*::
r-IEStsM@t I dtsftiin}{tl i
*;
E
sJfdut
:,cr I5O
erJmi lt
&epeatSrw^, cepy
&tete S!ffit
::;i( i:ir'i"i,"1 .,"i.';,]i ; -.,..1ii:,,:
.;-' iffi
Base Vrew-
ereJte Si1eet Foffinat-
Expand Alf [fiim{Ert
(*tlapge Alt(}riidten
Ukuran kertas harus disesuaikan dengan ukuran gambar
yang akan dibuat. Perubahan ukuran kertas ini dilikukan dengan cara mengklik kanan sheet aktif yang tertampir pada browserbar kemudian krik Edit sheet yarini iebuah mode di
mana kita berkesempatan untuk mengubah ukuran dan orientasi kertas sesuai kebutuhan.
FlowTo;."
Jika langkah di atas sudah dilakukan, AutoDesk lnventor akan menyajikan kotak dialog Edit Sheet yang memuat dua parameter penting yang dapat diubah sesuai kebutuhan, yakni: berisi ukuran kertas yang dapat dipilih sesuai kebutuhan mulai dari kertas 44 sampai dengan A0
Orientation
:
berisi posisi kertas yang dapat dipilih untuk
posisi landscape maupun potrait.
Dari
orientation ini juga dapat diatur pemosisian etiket.
108 |
Membuat Gambar
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Kerja
|
109
ij*l*rai*cirql ,,-
ffi rrawhg
-- GlSihset:l
*Bfii *utrt
lj
Exchide
::r
Ev.l$de Fe{n pr,nting
E*p*@ AI* Childre* rsig i"{IdP
Step 2 Sheet yang tampil setelah step 1 dilakukan adalah sheet standar dengan identitas Title Block yang belum sesuai. Untuk itu diperlukan perubahan identitas penting yang meliputi:
,/ ./ ./ ,/ ,/
Designed by
designer Checked by Aproved by Company Tifle
diisi nama juru gambar maupun
f
f !:!ldre.
Prosedur di atas akan membawa kita masuk ke mode Sketch asal Title Block dibuat. Pada mode ini kita dapat menghapus data yang ada dalam kurung, dengan cara mengklik kanan kemudian menekan tombol Delete.
diisi nama peneliti gambar diisi nama pengesah gambar diisi nama instansi penerbit gambar diisi nama gambar atau proyek
Untuk melakukan perubahan identitas Title Block, dilakukan dengan cara meng-expand sheet aktif dari browser bar, mengklik kanan ISO yang merupakan nama simpan dari Tifle Block aktif, lalu mengklik kiri Edit Definition sebagaimana gambar berikut:
.&f
ldentitas yang sudah terhapus dapat diganti dengan tulisan
(text) yang dapat dibuat sendiri dengan mengklik tombol Text pada panel barAnotate.
110 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
'ffi : "' A.e rn ' j "' _"*. t-..-" i::' :r":- ' - .. " ""
."
F:,... k*iifi
":?:+i
U
"t,." "," l:*Akse
,"
. "*5 ,.
-.., -,
:rS
**1.
;
ts'*
" li
|}7;{
Membuat Gambar
al "s -!"
rP'1 "{
ii
|
111
Pada kotak dialog yang muncul, dapat dituliskan teks yang diinginkan kemudian mengatur fontasi dan ukuran tinggi huruf
ffi ffir.+'
i a'
Kerja
sesuai dengan kolom yang tersedia pada Title Block. Jika dituliskan nama desainer, kemudian diklik tombol OK, maka seharusnya nama itu berada di dalam kolom Design By. Tetapi ada kemungkinan posisi teks tidak tepat. Untuk itu diperlukan pemosisian dengan terlebih dahulu menekan tombol Escape
iJ:1"!,&---
&*A Teal lredrr TEd
untuk keluar dari mode text, kemudian teks yang bersangkutan
di-drag (diklik dan ditahan) sampai posisi yang diinginkan Penulisan teks dimulai dari membuat daerah
tercapai.
teks
dengan cara membuat jendela (window) yang dibuat dengan cara mengklik satu titik dan men-dragnya ke titik berikutnya yang membentuk diagonal dari titik pertama. Cara ini mirip seperti membuat kotak. Langkah ini akan diikuti oleh munculnya tampilan kotak dialog Format Text sebagai berikut.
ldentitas yang lain dapat diisi dengan cara yang sama dengan langkah di atas atau dengan cara meng-copy teks yang sudah jadi lalu kemudian dilakukan editing. Teks yang sudah jadi dianggap sebagai sebuah objek yang menyatu sehingga tidak dapat diubah satu per satu hurufnya kecuali kita masuk ke mode Edit text. Edit Text dapat dilakukan dengan cara mengklik teks yang diinginkan dengan klik kanan kemudian dari kotak dialog yang muncul dapat dipilih Edit text untuk diklik.
';t;
. *r -
-l
!4,m srrr
ev, kary
N&tategg{ry trc{ls{,1
!hst' !* {in{, lhuwAildcutraimtr lS
6fo1** r.'*5ryte'
Lt2 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Edit definition dapat diakhiri dengan klik kanan lalu klik Save Title Block sehingga kita kembali pada sheet aktif dan etiket sudah terisi data yang diinginkan.
Membuat Gambar
Kerja
I
1
13
9.2 MEMBUAT BASE VIEW Base view adalah pandangan utama atau pandangan pokok yang jika diperlukan dapat dipakai sebagai pandangan acuan untuk pandangan lain. Dengan demikian, umumnya baseview dipilih sebagai pandangan depan dari suatu objek yang digambar.
Biasanya diperlukan lebih dari satu sheet untuk menampung seluruh gambar yang dibuat. Dengan demikian diperlukan penambahan sheet yang dapat dilakukan dengan cara mengklik New Sheet pada panel bar Place Views. Perubahan data yang telah dilakukan pada Title Block secara otomatis akan diikuti oleh sheet-sheet baru ini.
HF
(.* ffi ffi€v
Dalam konsep Gambar Teknik Mesin, pandangan depan adalah arah pandang yang menunjukkan bentuk-bentuk yang paling mewakili objek yang dipandang. Dalam hal ini harus dipertimbangkan dengan matang, muka dari sebuah objek. Bisa jadi sisi samping sebuah objek sebenarnya merupakan muka objek itu sehingga sisi samping inilah yang diambil sebagai pandangan depan.
Pembuatan Base view dilakukan dengan mengklik tombol Base pada panel bar Place Views berikut.
Mryjb,e.m$ry"."""
!'"1-
*f
rir 5! ru: pq4: I j-' l.'ili l,J $
.-"s
:j-
M
F ;{( A
Sampai dengan langkah ini, sheet-sheet telah terbentuk dengan ukuran kertas yang sesuai kebutuhan dan identitas Title Block yang sama untuk seluruh sheet yang terbentuk. Sheet ini telah siap untuk diberikan gambar kerja sesuai kebutuhan.
Langkah ini akan memunculkan kotak dialog Drawing View. Pada kolom File, terdapat pilihan open existinf file yang berarti secara otomatis akan membuka file dari template .ipt yang aktif, atau dengan cara browse. Di sinilah pentingnya project yang telah dibahas pada Bab 1 dibuat, di mana secara otomatis ketika browse dilakukan, inventor akan menampilkan part-part dari project yang aktif saja. Hal ini akan mempermudah pelacakan part yang telah dibuat. Part yang akan ditampilkan menjadi gambar kerja diklik kemudian akan tertampil pada sheet aktif.
l
L1,4 |
Panduan Mudah Menggambar Kompbnen Mesin
Membuat Gambar
Kerja
Ada kemungkinan skala gambar belum sesuai
|
1
15
dengan
ukuran kertas. Untuk menyesuaikan skala tersebut, klik kanan gambar pandangan yang sudah terbentuk, kemudian klik edit
view pada kotak dialog yang muncul. Langkah ini akan mengembalikan kita ke kotak dialog Drawing View di mana pada bagian bawah terdapat kolom Scale yang dapat diubah
sesuai dengan skala yang diinginkan.
Sebagaimana konsep pandangan depan yang dijelaskan di
atas, maka harus dipilih arah pandang yang paling sesuai dengan cara mengklik salah satu arah pandang pada kolom Orientation. Namun perlu diingat bahwa meskipun pada kolom Orientation terdapat beberapa arah pandang sepertifront, back, top, right, dan sebagainya, namun tidak serta-merta benarbenar sesuai dengan arah pandang yang diinginkan. Tidak selalu pilihan front akan menjadikan Base view kita menjadi pandangan depan. Bisa jadi pandangan depan justru diperoleh ketika kita pilih Top. Sekali lagi, perlu dipertimbangkan dengan matang apakah pandangan tersebut mewakili sebagain besar
bentuk benda sehingga tepat disebut sebagai pandangan depan.
Jika gambar yang tertampil di sheet aktif sudah dipastikan sebagai pandangan depan, maka untuk mengakhirinya dapat diklik sehingga terjadi proses perubahan dari model 3 dimensi menjadi gambar 2 dimensi.
9.3 PROJECTED VIEW Projected View adalah pandangan yang dihasilkan dari proses pemroyeksian pandangan utama (Base view). Dengan demikian, Projected View hanya dapat dioperasikan setelah
Base view dibuat. Jika asumsi Base view adalah pandangan depan, maka dengan Projected view dapat dihasilkan pandangan samping kanan, samping kiri, atas, bawah, belakang bahkan pandangan isometrik.
7 116 |
Panduan Mudah MenggambarKomponen Mesin
Membuat Gambar
Kerja
|
117
f=\\T
ffi
iF
l
;fike{,eusV**iv
I
F5
Hew-Tn-
9.4 SECTION VIEW Lubang-lubang perlu diperlihatkan penampangnya agar gambar menjadi lebih jelas. Cara memperlihatkan penampang suatu Prosedur pembuatan Projected view dapat dilakukan dengan
mengklik Base view yang sudah dihasilkan di dalam sheet, kemudian dari panel bar klik ikon Projected.
lubang adalah dengan dibuat Section View atau pandangan potongan.
Untuk menampakkan pandangan potongan dapat
diikuti
langkah berikut:
ruffi#ws$sY:: -Effi n ru "i tu
li(@&*ryffi{f,MrBb
Edfl .1ti I ta il1
I
ffiffis
*ta &rs& r)dr 6k{
{s&a i
aS,
*m,ffi !M@
l{ir*b
frS tuSwt
*iG
frq*ettx
Terlebih dahulu harus dibuat Base view. Arah pandang Base view dipilih sedemikian rupa sehingga dapat mewakili arah potongan yang dikehendaki. Pada contoh berikut ini ditunjukkan pandangan samping yang dipakai sebagai Base view.
Operasikan section view dengan mengklik ikon Section Autodesk lnventor secara otomatis akan menampilkan hasil proyeksi dari Base view fersebut. Jika kursor/pointer berada di
samping Base view, akan dihasilkan pandangan samping dengan proyeksi default adalah proyeksi kuadran 1 (Eropa), tetapi masih terus berubah seiring dengan pergerakan pointer. Untuk menetapkannya, jika pandangan yang dihasilkan sudah benar, dapat dilakukan klik normal lalu klik kanan dan klik Greate pada kotak dialog yang muncul.
view pada panel bar Place View. Setelah langkah
ini
dilakukan, klik pandangan yang sudah dibuat itu kemudian buat jalur pemotongannya dengan menggerakkan kursor.
118 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Membuat Gambar Kerja
|
11e
trD(t1l)
a
Akhirijalur pemotongan dengan klik kanan, Continue.
9.5 BREAK OUT
a
Geser kursor ke arah di mana pandangan potong akan diletakkan lalu diklik agar terbentuk pandangan potong
Break Out digunakan untuk membuat potongan lokal. Jika menurut standar gambar teknik sebuah objek tidak dapat di-
yang diinginkan.
potong secara keseluruhan, maka harus dilakukan pemotongan lokal.
Operasi Break Out dilakukan dengan langkah berikut:
. . .
Buat Base view (pandangan depan). Buat Projected View (pandangan atas).
Klik gambar pandangan depan yang akan diberi potongan lokal.
120 |
Membuat Gambar Panduan MuCah Menggambar Komponen Mesin
.
Klik Create Sketch pada panel bar yang akan membawa kita masuk ke Mode Sketch.
.
Buat batas potongan lokal dengan spline yang
diklik
beberapa kali. Pastikan batas ini berupa kurva tertutup dan tidak boleh ada yang saling bersilang. Akhiri dengan klik kanan dan Finish Sketch.
Kerja
|
121
Klik satu titik pada pandangan atas yang menunjukkan batas kedalaman pemotongan yang diinginkan' Akhiri dengan mengklik OK pada kotak dialog, maka lnventor akai memotong objek dengan batas potong yang telah dibuat dan kedalaman potong sampai dengan titik yang dipilih dari pandangan atas.
W l.'.*l l'*4pl i sretch
9.6 BALOON Klik ikon Break Out, kemudian klik batas potong yang telah dibuat hingga ditampilkan kotak dialog Break Out.
Baloon digunakan untuk memberikan nomor bagian komponen pada gambar susunan (assemblY).
122 |
Untuk menampilkan baloon, dapat dilakukan langkah berikut:
.
Membuat Gambar
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Kerja
|
123
9.7 PARTS LIST Parts List adalah tabel yang berisi daftar komponen dari gambar assembly. Autodesk akan menampilkan nama komponen dari gambar assembly itu berdasarkan nama file ketika proses penyimpanan dilakukan sejak pada
Klik Automatic Baloon dari panel bar Anotate hingga muncul kotak dialog berikut.
proses pembuatan part. Pembuatan Parts List dapat dilakukan dengan langkah berikut: a
Dari panel bar Anotate, klik ikon Parts List.
a
lnventor akan menampilkan kotak dialog Parts List. Pada
kolom Source dapat diklik tombol Select View kemudian arahkan kursor ke gambar lalu klik Viewport (bingkai) gambar yang dimaksud. lnventor akan men-detect seluruh komponen yang ada pada gambar itu dan menyebutnya di dalam Parts List yang dihasilkan. riParts
Dari kotak dialog tersebut klik Select View, lalu klik gambar assembly yang telah ada di dalam sheet. Jika gambar tertutup, kotak dialog dapat digeser dengan di-drag.
Kembali ke kotak dialog lalu memilih Placement yang dikehendaki. Klik Select Placement lalu kembali lagi ke sheet untuk mengklik tempat di mana baloon akan diletakkan. t I
Kembali ke kotak dialog, lalu klik OK.
Jika posisi baloon belum sesuai, dapat
dilakukan penyesuaian posisi ddngan cara mengklik baloon kemudian men-drag sambil digeser ke posisi yang diinginkan.
EOM Settlnss and Froperti$ BOf{
r
View
istrxct*reri - I
,1,1,-,j::_
:.'l
]rirst
Levei
v itr
rj
Tabh wrapping sir€ction io
id;
wrry labh:
re*
{il:}
REht
r]fnabk n*tomatic wr*p . r fiil*xitB$rs R}*s 1,!F)
$ilmber
0F
$*{3i$il$
f..;tr.".,1
l...-,{lsIi...l
124 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Membuat Gambar Kerja
Klik OK, inventor akan menampilkan bayangan gambar persegi yang merupakan bakal Parts List. Langkah yang harus dilakukan adalah mengklik bidang gambar di mana Parts List akan diletakkan.
*," ,. :r# tiFfiara i&x'*Y'
Pengaturan format, isi dan tata letak Parts List dapat dilakukan melalui Style and Standard Editor yang akan dibahas pada subbab berikutnya.
|
125
. Style and Standard Editor dapat dari main menu dan kemudian meng Styles Editor hingga ditam-
kotak dialog Style and Editor.
PAMS LIST ITEIT
OTY
I
1
I
1
-t
4
:
t 1
PAfiT M"IHBER
BTSCRIPTI*r-l
rody ;ffew a*ruder ,ie5
nur perrqikd
undel
bemuh&r
MENGUBAH SETTING STANDAR PARTS LIST Seluruh perubahan setting standar dimulai dengan mengakses Style and Standard Editor. Style and Standard Editor adalah suatu fasilitas yang berfungsi untuk mengatur segala hal yang menyangkut tampilan menu-menu pada Gambar Kerja. Pengaturan kadang diperlukan untuk menyesuaikan tampilan Text, Dimension, Tolerance, Line type, Line Weigth, dan lainlain untuk disesuaikan dengan standar gambar teknik yang dianut.
Pada sisi kiri kotak dialog Style and Standard Editor terdapat submenu-submenu yang dapat dipilih untuk dilakukan pengaturan.
Untuk melakukan pengaturan format dan isi Parts List sesuai kebutuhan pengguna, dapat dilakukan dengan mengexpand menu Parts List pada sisi kiri kotak dialog Style and Standard Editor sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut.
I 126 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
H-:E ra*s
i
t-lst
r*atertat t-rst
Membuat Gambar
Kerja
|
127
Defau& Colufr ns s€ttings
$50)
iMfi6W ;
@
l-.r
cotumnctm*r
Lq.
crouping
l-6-j
nt.'
LISJ
Farts Llst fiS0)
:iHfi
iml itl
lkon yang ditunjukkan pada gambar di samping digunakan untuk mengatur posisi heading (identitas kolom tabel) Parts List. Jika kita klik pilihan I
iffil
pertama, maka heading akan diletakkan di bagian atas tabel, sedangkan isi tabel berada di bawahnya. Jika di klik pilihan kedua, heading akan berada di bawah tabel, sedangkan isi tabel berada di atasnya. Adapun jika di klik pilihan ketiga, Parts List yang ditampilkan tidak akan menampilkan heading daritabel Parts List itu.
#*d@,,,r,@a@ 'HM Irl&Dr& turygm rffi^
iffiffia*r iar'@
rry&{s &wi ffipnnre';.r!.",., sil c4 ,woiriwom
:
,mg
f,il'*
,
5lffiWR
ri- ..- - u.:
-----
@jffislMr{
:
i'*-r. i;:,Igrf$",i
Di bagian lain dapat diakses pilihan Column Chooser yang berfungsi untuk menambah atau mengurangi identitas tabel seperti item, quantity, part number, material, dan lain-lain. Ketika kita mengklik Column Chooser, akan ditampilkan kotak dialog Parts List Column Chooser. Untuk menambah identitas tertentu dapat dilakukan dengan cara mengklik identitas yang dimaksud pada kolom Available Properties, kemudian mengklik tombol Add. Sebaliknya, untuk menguranginya, klik identitas yang dimaksud pada kolom Selected Properties lalu klik tombol Remove. Jumlah kolom dan data yang dimunculkan pada tabel Parts List akan sesuai dengan jumlah dan jenis identitas yang di-add. Parts List akan mendeteksi database pada setiap identitas yang kita add. Misal, jika kita pernah mengatur material suatu komponen, maka secara otomatis pada Parts List akan muncul nama material dari komponen yang dimaksud. Artinya kita tidak perlu menulis isi Parts List satu per satu. Hal ini berlaku pula untuk data nama komponen. Nama komponen (part) akan ditampilkan sesuai dengan nama simpan file tersebut pada kolom part number.
tu4tle. .
: :
:;
|.,,ryq9*s,
til
Jika kita bermaksud mengganti istilah pada identitas tabel dengan bahasa lndonesia, maka kita dapat kembali pada default Column Setting. Ganti istilah-istilah yang ada pada kolom property dengan cara mengetik langsung pada kolom column sebagai berikut: Fr{}*eltv ITEM OTY
t*nhrmn FIo &aclan
lfirir*rh
PART EILTEilBER
Nama Eaoian
STOCK TIIUI,!{BER BFCrRIFrXfler
f{omor Stok
35"B8ff 25.&00 55.000 75,000
KeterBna
55,000
.jumlah
9.8 ANOTATE
lstilah anofafe pada Autodesk lnventor digunakan untuk
merangkum beberapa fungsi notasi seperti pemberian ukuran, toleransi, penyesuaian, tanda pengerjaan, garis sumbu, dan teks keterangan gambar. Fungsi-fungsi ini dapat diakses dari
t28 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Membuat Gambar
Kerja
|
129
panel bar Anotate seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.
ir ffmw j"-.* rry,_,--A,Ailc,:',,:m ,! '._l L ,W,. , .l a]:, ffig* ;* *_-'Jr o*, . q **" : ,,.X1* $*. I: m*,.. j r+ea *o rr vo*, r* ffl
tsr '
+d.ffik
**s
'{,
I's?
l*B
,"-1ry.
Y* i
r Xsttx*
i
i
*t4*
I
ffi
*
:6
,is*!
1$5*
Dimension and Tolerance Dimension adalah perintah yang digunakan untuk memberi ukuran pada gambar kerja yang telah dibuat. Pemberian ukuran dilakukan dengan mengklik ikon Dimensaon dan objek yang dimaksud kemudian mengklik satu titik di mana ukuran akan
Dimensi Aligned, yaitu ukuran yang dihasilkan oleh pendeteksian satu segmen garis miring atau dua buah titik yang posisinya miring. Agar dihasilkan ukuran ini, setelah titik atau segmen garis yang akan diukur sudah terdeteksi harus diklik satu titik didekat objek, sebetum diktik lagi satu titik di tempat di mana ukuran akan diletakkan. lnventor akan menampilkan tanda dua buah garis sejajar sebelum dimensi yang dihasilkan benar-benar akan ditempatkan pada posisitertentu.
diletakkan.
Setidaknya ada 5 macam jenis ukuran yang masing-masing memiliki cara pengukuran yang berbeda sebagaimana disampaikan sebagai berikut:
.
Dimensi Linear, yaitu ukuran yang dihasilkan dari mendeteksi jarak dua buah objek atau dua buah titik yang berbeda. Hasilnya akan selalu berupa ukuran ke arah horizontal dan vertikal. Pengukuran ini tidak harus selalu dilakukan terhadap dua titik, jika sebuah segmen garis akan diukur, dapat pula dilakukan dengan mengklik langsung ruas garis yang dimaksud lalu meletakkan hasilnya di tempat tertentu dengan cara mengklik titik di mana ukuran
Dimensi Radius, yaitu ukuran yang dihasilkan dari pendeteksian busur lingkaran. Secara otomatis akan dihasilkan ukuran dengan awalan "R". Ukuran ini dapat dibuat dengan cara mengklik langsung busur lingkaran yang akan diberikan dimensi kemudian mengklik satu titik lagi untuk memosisikan dimensi yang dihasilkan.
akan diletakkan.
DimensiAngular, yaitu ukuran yang diperoleh dengan men-
deteksi dua buah segmen garis yang mengapit sudut.
Penempatan letak dimensi dilakukan dengan mengklik titik tertentu di mana ukuran tersebut akan diletakkan.
130 |
Membuat Gambar
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
Kerja
I
131
\ .}\1\l{"
x3 Dimensi Diameter, yaitu ukuran yang diperoleh dengan mendeteksi satu segmen garis yang berasal dari hasil proyeksi benda silinder. Secara otomatis akan ditampilkan tanda "4". Dimensi ini diperoleh dengan mengklik garis yang dimaksud dan mengklik satu titik lagi untuk menem-
i,ts &gffi
patkan dimensi tersebut.
Untuk mengatur tinggi huruf maupun posisi huruf pada dimensi dan toleransi dapat dilakukan dengan kembali mengakses Style and Standard Editor seperti yang dilakukal ynluf mengubah format Parts List di atas. Dari sebelah kiri kotak dialo-gstyleandStandardEditordapatdi-expanddimension
Oefault ISO sehingga ditampilkan submenu yang bisa diatur. Untuk mengatur tinggi huruf dapat dipilih submenu Text.
Oan
Jika sebuah ukuran menghendaki adanya penyesuaian atau toleransi, maka dapat dilakukan langkah berikut:
. . .
Buat dimensi objek yang dimaksud.
Klik kanan dimensi yang dihasilkan sehingga muncul kotak dialog. Dari kotak dialog itu, pilihlah Edit.
Langkah di atas akan memunculkan kotak dialog Edit Dimension. Dari kotak dialog edit Dimension, pilihlah Precision and Tolerance. Pada pilihan Tolerance Method, pilih Deviation. Pada kolom Upper, isi batas nilai penyimpangan atas. Pada kolom Lower, isikan batas penyimpangan bawah.
iiftif
;!-iiit .S f.l
l"l
I i , , : :
ceoter,*ark oatum target oimension Method 1b {ISo} oet getautt - laethod 2a [ISO] trefau,t- Methsd 2b{tSo} DefBult- mm [in] {lso)
rtt'
: m Wffi*
i+
Feature ConAol
Frare
tW
4dlLh lij EE ttob rabte
iBo i I ruy*." * r r.ud.,
ig ffi
[,u,] ,;';;,'.'
Untuk mengatur jumlah digit desimal pada ukuran dasar dapatdipilihsubmenuunitdanmenggantitingkatkepresisian ukuran dengan jumlah digit yang dikehendaki' Jika hanya diinginran u-turan dasar dengan bilangan bulat, dapat dipilih tingkat kepresisian 0 (nol).
Membuat Gambar
1,32 |
I : oef.d-
rii-l
Dsfauft D€,aur -
Uruls
method tb
[t50]
ftthcd rctlEd
{EoJ
2a
ffi
2b
hrd ,
m
.l.U:.t
rr..-
fr{SIi
tuqml sdrker Erdme
,:W
i:@n*a
,i; EB :i.i F
133
Lnear
Lnear
(60) oefaslt- mB[in](Iso]
@ Feture conrol
|
u'o"i{icr*.siiitffi.
_i- center Mart r,FUAtUm 'arg{ .- H Drmens,on .1.,
I .
Kerja
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
*te ralte
r.,:.,r...-,,:.'.r...-.X,J
n
Sumbu Autodesk lnventor menyediakan fasilitas penggambaran Garis Sumbu dan Titik Sumbu secara otomatis. Ada empat jenis sumbu yang dapat dibuat sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
F;;-l--. f"^."^*- I --l
Center mark digunakan
untuk
memberikan garis lingkaran atau aic. Untuk membuat sumbu ini
Centered Bisector
dilakukan dengan cara berikut: Klik ikon Center mark'
. .
:*-t '
Centered Bisector digunakan untuk memberikan gans sumbu pada poros maupun lubang. Untuk membuat garis sumbu inidilakukan dengan cara berikut:
Klik busur lingkaran'
Centered Patern
Centered Bisector
. o .
Center Mark
Centered Pattern
Centered Pattern digunakan untuk memberikan garis lingkaran - . oan
Klik ikon Centered Bisector.
hasil-circular pattern' untuk mJmnuat sumbu ini dilakukan dengan
Klik garis pertama.
cara berikut: r Klik ikon Centered Pattern'
Klik garis kedua.
o
ii;;k;;;
yang Klik titik pusat lingkaran dasar Circular titik Pusat meruPakan Pattern.
L34 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
. Klik titik pusat
Membuat Gambar
Kerja
|
135
lingkaran hasil
pattern satu per satu.
.
Klik kanan, klik Create.
Exrk
Tanda pengerjaan
. . Tanda pengerjaan diperlukan pada komponen_komponen terte.ntu agar komponen tersebut dapat dikerjakan d;g;; mesin yang tepat untu.k mendapatkan iingkat f."f.rirr* Ving diharapkan. Tingkat kekaqaran erat kaitania dengan rungsiJai cara kerja komponen itu. Untuk memberilian tanda penferjaan dapat dilakukan dengan. mengktik tanda yang Oimatsui dala submenu symbor pada paner bar Anotate. Jika tanda pengerjaan yang dimaksudkan tidak ditampilkan, dapat dikiik tanda panah ke atas maupun ke bawah hingga Oiterrtan tanda pengerjaan yang dimaksud. pada contoh berikut disam_ paikan tentang cara pemberian tanda kekasaran sebagaimana step-step berikut: Step 1 Klik ikon simbol Surface darisubmenu Symbols.
^
\t
4oom
qgD
Pan
H
Frevi*us View F5 HowTa.."
Step 3 Autodesk lnventor akan menampilkan kotak
dialog
Surface Texture. Beberapa bagian dari kotak dialog tersebut dapat diubah dan diisi sesuai dengan kebutuhan. :Srirtae Text
Type
|v; r-; --;t
Surfd€
Bkella@E
-rr;..r,^
lM iy,l :! g
4";
',1\t)J
r
,
M,il,nS
V IN l-l +- *l* T*
Surfarr,
"!Sf
Sy{fihols
Step 2
KIik
Continue.
objek yang dimaksud lalu klik kanan dan klik
m Step 4 Klik OK jika semua data yang diperlukan telah dilengkapi, maka akan ditampilkan hasil tanda pengerjaan sebagaimana ditampilkan pada gambar berikut.
136 |
Panduan Mudah Menggambar Komponen Mesin
TENTANG PENULT'
YON FATKHUNAL HUDA, S.Pd, M.ENg, pengajar Menggambar Teknik Mesin dengan Sistem CADD di SMK N 2 Depok,
Sleman (STM Pembangunan yogyakarta). Menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Surakarta. Pendidikan S1 ditempuh di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK lKlP Yogyakarta lulus tahun 1
996.
Pendidikan 52 ditempuh di Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Gadjah Mada yogyakarta lulus tahun 2010. Penguasaan Autodesk lnventor diperoleh pada tahun 200g dibuktikan dengan kepemilikan Sertifikat yang dikeluarkan oleh Autodesk Authorized Training Center 6fq network yang terdaftar pada Autodesk, inc , USA.