MATERI PELATIHAN KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN KHUSUS TAHUN 2016
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
MATERI PELATIHAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN (PJOK) TUNARUNGU PENDAHULUAN Pertama, kami ucapkan selamat bertemu pada Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus Mata Pelajaran PJOK SMALB. Materi ini terdiri atas 4 (empat) seri pokok bahasan yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus sesuai dengan konsep dan pelaksanaannya. Masing-masing materi terdiri atas uraian singkat materi, penugasan, dan refleksi. Materi- materi tersebut adalah sebagai berikut. 1. Materi 1: Analisis K ompetensi,
Uraian
Materi,
Pembelajaran,
dan
Penilaian. 2. Materi 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3. Materi 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian. 4. Materi 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Hasil Belajar. Belajar. Peta materi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1. Peta Materi
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
2
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
MATERI PELATIHAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN (PJOK) TUNARUNGU PENDAHULUAN Pertama, kami ucapkan selamat bertemu pada Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus Mata Pelajaran PJOK SMALB. Materi ini terdiri atas 4 (empat) seri pokok bahasan yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus sesuai dengan konsep dan pelaksanaannya. Masing-masing materi terdiri atas uraian singkat materi, penugasan, dan refleksi. Materi- materi tersebut adalah sebagai berikut. 1. Materi 1: Analisis K ompetensi,
Uraian
Materi,
Pembelajaran,
dan
Penilaian. 2. Materi 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3. Materi 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian. 4. Materi 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Hasil Belajar. Belajar. Peta materi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1. Peta Materi
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
2
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Semoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah .
A. RASIONAL Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidian dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, desaian, dokumen, dan implementasi kurikulum yang diperoleh
melalui
monitoring
dan
evaluasi
dari
berbagai
media.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format
penyajian
dan
nomenklatur
dalam
Kurikulum
2013:
(1)
Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD pada pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata pelajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satu-satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6) penyelarasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta didik.
Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara ide, desain, dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan KI-KD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
3
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Perbaikan
tersebut
dilaksanakan
berdasarkan
prinsip
perbaikan
kurikulum sebagai berikut. 1.
Keselarasan (Alignment ) Antara dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek kompetensi dan lingkup materi.
2.
Mudah Dipelajari (Learnable ) Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis dan aspek pedagogis.
3.
Mudah Diajarkan (Teachable ) Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan pada KD mudah diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik, karakteristik mata pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber belajar yang ada di lingkungan.
4. Terukur (Measurable ) Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan. 5.
Bermakna untuk Dipelajari (Worth to be learnt ) Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan bagi peserta didik sebagai bekal kehidupan.
Memerhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum tersebut, maka diadakan perbaikan terhadap dokumen Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus menyangkut kebijakan standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan penilaian. Berkenaan dengan itu diperlukan beberapa
contoh
praktis
yang
dibutuhkan
guru
untuk
dapat
mengimplementasikan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus dengan tepat yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian, serta unsur penunjang lainnya.
Direktorat Pembinaan PKLK, Ditjen Dikdasmen menyusun materi pelatihan
untuk
membantu
guru
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
dalam
mengimplementasikan
4
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Kurikulum
2013
Pendidikan
Khusus,
yang
berisi
petunjuk
atau
panduan, contoh praktis untuk setiap mata pelajaran serta uraian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta pelatihan. Materi tersebut disusun dalam 4 (empat) seri yang saling terkait dengan harapan dapat membantu Peserta Pelatihan dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
Sesuai dengan tujuan pelatihan, maka Bapak/Ibu diharapkan untuk mempelajari
kompetensi-kompetensi
yang
tertuang
dalam
materi
tersebut sebagaimana bagan berikut.
Gambar 2. Peta Kompetensi
B. BAHAN BACAAN Bapak/Ibu sangat dianjurkan membaca Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan
yang
berkaitan
dengan
Kurikulum
2013,
serta
lampiran-lampirannya untuk lebih memahami materi ini, yakni Standar
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
5
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Kompetensi Lulusan (SKL), KI-KD dan Silabus, serta membaca Inspirasi Pembelajaran dan Penilaian.
Bapak/Ibu juga dianjurkan memahami buku teks PJOK dan naskahnaskah lain yang berkaitan, yaitu: 1. Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah) 2. Draf Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu 3. Draf Silabus Bahasa Indonesia SMALB 4. Penyusunan RPP (Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah) 5. Model-Model Pembelajaran 6. Penilaian (Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah 7. Muatan Lokal (Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal) 8. Pendidikan Kepramukaan (Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah)
C. TUJUAN Materi Pelatihan ini bertujuan untuk: 1. Mengembangkan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran PJOK berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus. 2. Mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus. 3. Meningkatkan mutu pelaksanaan pembelajaran PJOK.
D. HASIL YANG DIHARAPKAN Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah:
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
6
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
1. Meningkatnya kompetensi akademik dan kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran PJOK berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus; 2. Meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus; 3. Meningkatnya keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran PJOK di kelas. Agar penggunaan materi ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik, terlebih dahulu Bapak/Ibu diminta membaca dan mengikuti beberapa petunjuk berikut. Pertama , mempersiapkan alat tulis dan kertas untuk mengerjakan tugas-tugas. Kedua , waktu Bapak/Ibu untuk mengerjakan keseluruhan materi ini adalah 36 (tigapuluh enam) jam pelajaran. Dengan demikian gunakanlah waktu dengan sebaik mungkin. Ketiga , kerjakanlah semua latihan dan tugas dengan kreatif dan inovatif serta diskusikan dengan teman guru atau anggota kelompok. Keempat , aktif bertanya dan mempertanyakan tentang hal-hal yang belum dipahami dari materi ini. Selamat mengikuti pelatihan, semoga sukses mengubah pembelajaran PJOK menjadi lebih menyenangkan dan mencapai tujuan.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
7
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
MATERI 1 ANALISIS KOMPETENSI, MATERI, PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN FOKUS MATERI Fokus materi ini adalah analisis kompetensi, SKL, KI-KD, dan Silabus yang dimulai dari pengembangan indikator, pengembangan materi pembelajaran termasuk integrasi muatan lokal dan aktualiasasi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan, program kekhususan, serta pembelajaran dan penilaian terkait dengan mata pelajaran PJOK.
Buku materi ini terdiri atas 4 (empat) unit materi yang masing-masing membahas pokok bahasan yang saling berkaitan satu sama lain. 1. Unit 1: Analisis Kompetensi dan Materi Pembelajaran
Bagian ini membahas analisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus dalam
kaitannya
Kompetensi
dengan
(IPK)
dan
penentuan
materi
Indikator
pembelajaran
Pencapaian
sebagai
bahan
pembelajaran dan penilaian dalam rangka pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Unit 1 ini merupakan uraian awal untuk membahas unti-unit berikutnya. 2. Unit 2: Analisis Materi Pembelajaran
Unit
ini
membahas
langkah-langkah
penjabaran
materi
pembelajaran berdasarkan hasil anlisis dalam Unit 1, sehingga Peserta
Pelatihan
dapat
menganalisis
dan
merancang
materi
pembelajaran sesuai dengan materi pokok (dalam KD). Selain itu pada
bagian
ini
dibahas
cara
mengembangkan
materi
yang
berkaiatan dengan muatan lokal, materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan, program kekhususan, serta materimateri
yang
keterampilan
dapat
mendorong
berpikir
tingkat
peserta tinggi
didik
untuk
memiliki
( higher
order
thingking
skills/HOT ). Dalam unit ini juga dibahas analisis materi dalam buku teks, sehingga Peserta Pelatihan dapat memilih dan memilah materi-
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
8
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
materi mana yang merupakan materi esensial, materi pengayaan,
materi
yang
berkaitan
dengan
mulok,
untuk
program
kekhususan, dan HOTS . Hasil analisis materi disusun menjadi bahan ajar sebagai lampiran RPP. 3. Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Unit
ini
membahas
karakteristik
dan
prinsip
pembelajaran
Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus serta penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dibahas juga tentang pemilihan model yang cocok dengan karakteristik KD atau materi pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik atau kondisi kelas, serta contoh kegiatan pembelajarannya. 4. Unit4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
Bagian ini membahas proses penilaian mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan analisis hasil belajar peserta didik. Analisis hasil belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan untuk memperbaiki kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran, sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
Pada setiap unit juga diberikan contoh yang memungkinkan Peserta Pelatihan dapat menganalisis dan menerapakan hasil analisis tersebut dalam menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran.
Untuk lebih memahami materi dalam buku ini, pada akhir setiap unit Bapak/Ibu dianjurkan untuk mengerjakan tugas dan memberikan tanggapan atau refleksi tentang pemahaman dan pengalaman yang diperoleh dalam setiap kegiatan.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
9
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
UNIT 1 ANALISIS KOMPETENSI A. URAIAN SINGKAT MATERI 1. Analisis Dokumen SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan Silabus a. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan Silabus Kompetensi
adalah
seperangkat
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan
suatu
pendidikan
tertentu.
dirumuskan
dalam:
program,
atau
Kompetensi (a)
menyelesaikan
dalam
Standar
satuan
Kurikulum
Kompetensi
2013
Lulusan,
(b)
Kompetensi Inti, dan (c) Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan
lulusan
pengetahuan, dan keterampilan.
yang
mencakup
sikap,
Standar Kompetensi Lulusan
digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses,
Kompetensi
standar
Lulusan
penilaian
terdiri
pendidikan.
atas
kriteria
Standar kualifikasi
kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program. Kompetensi
Inti
merupakan
(organizing
element )
dari
pengorganisasi
Kompetensi
Dasar
kemampuan
berbagai
mata
pelajaran dalam satu tingkatan kelas. Kompetensi Kompetensi
Dasar Inti
pembelajaran.
adalah
yang
Dalam
harus setiap
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
kemampuan
untuk mencapai
diperoleh peserta didik melalui rumusan
KD
terdapat
unsur
10
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi. Contoh: KD 3.3 Memahami
prosedur
latihan
peningkatan
derajat
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan. KD 4.3 Mempraktikkan latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan. Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang
dituju
semua
mata
pelajaran
pada
jenjang
tertentu.
Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
•
•
•
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan muara utama pencapaian semua mata pelajaran pada satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi Inti (KI) merupakan muara kompetensi kelas pencapaian semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi yang ditetapkan dalam Kompetensi Inti atau kelas tertentu. Kompetensi Dasar (KD) merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan pada suatu mata pelajaran yang mengacu pada kompetensi inti.
Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema gambar 3. (1) Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik. (2) Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan pengetahuan,
sedangkan
kompetensi
dasar
dari
KI-4
mengarahkan pengembangan keterampilan. Pengembangan pengetahuan dan keterampilan tersebut melalui pengalamanpengalaman belajar yang dilakukan peserta didik. Dari
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
11
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan cara
penilaian
yang
diperlukan
melalui
pembelajaran
langsung. (3) Dari pengalaman belajar dan proses belajar, peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman pada KI-2 dan KI-1. (4) Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus, kecuali untuk tujuan pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan baik dalam RPP maupun dalam Silabus.
Gambar 3. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan Silabus
b. Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi dan Materi Pembelajaran Pengembangan indikator pencapaian kompetensi (IPK) dan materi pembelajaran merupakan dua kemampuan yang harus dikuasai seorang guru sebelum mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran. Melalui pemahaman keterkaitan kompetensi (SKLKI-KD), maka pendidik yang mengampu mata pelajaran PJOK dapat
merumuskan
indikator
pencapaian
kompetensi
pengetahuan terkait dengan dimensi pengetahuan dan dimensi
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
12
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
proses kognitif serta indikator keterampilan berkaitan tidak hanya keterampilan
bertindak
tetapi
juga
keterampilan
berpikir
(keterampilan abstrak dan konkret). Pengembangan
kompetensi
mata
pelajaran
PJOK
dilakukan
terutama didasarkan pada pertumbuhan dan perkembangan gerak peserta didik. Perkembangan gerak peserta didik usia sekolah menengah atas secara umum telah berada pada tahap specialized atau gerak spesifik yang telah matang, dan siap diterapkan ke dalam keterampilan fungsional kehidupan sehari-hari, berbagai permainan dan olahraga kompetitif, serta aktivitas rekreasional di waktu luang. Namun demikian jika dilihat secara khusus rata-rata karakteristik perkembangan gerak peserta didik usia sekolah menengah
atas
dengan
kebutuhan
Indonesia menunjukkan tahap gerak
khusus
(tunarungu)
di
specialized atau gerak
spesifik ini baru dikuasai secara initial (kemampuan penguasaan gerak pada tahap awal). Berdasarkan pernyataan tersebut, pembelajaran berbagai aktivitas di dalam PJOK pada satuan pendidikan SMALB tunarungu diarahkan untuk mencapai kompetensi pengembangan gerak spesifik sebagaimana karakteristik yang telah disebutkan dan pengembangan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui permainan
beregu
dan
perorangan
tradisional,
serta
rekreatif,
aktivitas
sederhana atletik,
dan/atau
aktivitas
gerak
berirama, aktivitas air, dan materi kesehatan. Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching ) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan
budaya
sekolah,
dengan
memerhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Bapak/Ibu diminta untuk memerhatikan karakteristik mata pelajaran PJOK tersebut dalam melakukan analisis kompetensi
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
13
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
dan
mengembangkan
IPK,
serta
mempelajari
Inspirasi
Pembelajaran dan Silabus PJOK terbaru. Gambar 4 di berikut merupakan rangkaian kegiatan dalam analisis kompetensi untuk menjabarkan IPK dan materi dari suatu KD, baik untuk KD-KI 3 maupun KD-KI 4.
KD
Kompetensi Materi
LOTS
HOTS
Silabus
IPK
Inspirasi Pedoman Pembelajaran
Mapel
Gambar 4. Rangkaian Kegiatan Analisis Kompetensi
1) Memilih pasangan Kompetensi Dasar (KD) kelas X;
KD 3.4 Memahami prosedur variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama, dan 4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama. 2) Memisahkan kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan
kata kerja dengan materi, seperti pada Tabel 1 berikut.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
14
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Tabel 1. Pemisahan Kemampuan Berpikir dengan Materi
3.4
Kemampuan Berpikir/Kata Kerja Memahami
4.4
Mempraktikkan
KD
Materi Variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama. Variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama.
3) Memerhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata
kerja pada KD-KI 3 maupun KD-KD 4, ada kemungkinan kemampuan
berpikir
tersebut
membutuhkan
kemampuan
berpikir awal sebagai prasyarat yang harus dikusai peserta didik. Sebagai contoh, untuk KD 3.4 tersebut, sebelum mencapai kompetensi kompetensi
memahami,
peserta
sebelumnya
antara
didik
harus
lain;
memiliki
menyebutkan,
menjelaskan kembali, mendeskripsikan, dan memilih. Kata kerja tersebut menjadi penanda tercapainya kata kerja yang pertama mencapai
(memahami).
Sedangkan
kompetensi
pada
mempraktikkan
KD
4.4,
(secara
sebelum mandiri),
sebelumnya didahului dengan melakukan dengan menyontoh, melakukan sesuai contoh, kemudian mempraktikkan (secara mandiri). Selain itu perlu diperhatikan pula apakah kemampuan berpikir tersebut
merupakan
kemampuan
berpikir
tingkat
rendah
(Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)). Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir)
tingkat
tinggi
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
yang
dalam
taksonomi
tujuan
15
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi,
dan
mencipta.
Setiap
kemampuan yang berbeda
jenjang
HOTS
memiliki
sebagaimana yang tercantum
dalam tabel berikut.
Tabel 2. Jenjang HOTS Jenjang HOTS Menganalisis
Kemampuan Mengelompokkan dalam bagian-bagian penting dari sebuah sumber informasi/benda yang diamati/ fenomena sosial-alam-budaya Menentukan keterkaitan antar komponen
Menemukan pikiran pokok/bias /nilai penulis atau pemberi informasi
Mengevaluasi
Mencipta
Menentukan kesesuaian antara masalah, uraian dan kesimpulan/ proporsi suatu bentuk/proporsi suatu penyajian darama-tari Menentukan kesesuaian metoda/ prosedur/ teknik/rumus/prinsip dengan masalah Mengembangkan hipotesis Merencanakan penelitian/proyek/ kegiatan/ciptaan mengembangkan produk baru
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kata Kerja - mendiferensiasi kelompok informasi - memilih informasi berdasarkan kelompok - menentukan fokus penting suatu informasi - mengorganisasi keterkaitan antar kelompok/menyusun - menemukan koherensi antar kelompok - membuat struktur (baru) untuk kelompok informasi - memberi label untuk kelompok yang dikembangkan - menemukan bias penulis/pemberi informasi - mencek kesinambungan - mendeteksi unsur yang sama - memonitoring kegiatan - mengetes/menguji
- mengeritik kelebihan dan kelemahan informasi atau bagiannya - memberikan penilaian berdasarkan kriteria - mengembangkan - merencanakan - mendesain - menghasilkan - mekonstruksi - merekonstruksi
16
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
HOTS digunakan dalam rumusan kompetensi dalam SKL dan Standar Isi. Di SMALB, kompetensi yang tercantum dalam SKL dianalisis dan dievaluasi sebagai kemampuan minimal HOTS. Dalam RPP, guru dapat mengembangkan HOTS yang terdapat pada setiap KD sesuai dengan kemampuan optimum peserta didik. Dalam menganalisis KD, terutama dalam memecahkan suatu rumusan aspek kompetensi KD, guru dapat menggunakan kemampuan yang tercantum pada kolom 2 tabel di atas, dan kata
kerja
yang
terdapat
pada
kolom
kanan
untuk
merumuskan IPK. Contoh; Pada KD 3.4 dan 4.4, contoh IPK yang dapat dikembangkan untuk
mendorong
proses
pembelajaran
peserta
didik
mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah memilih prosedur variasi gerak langkah dan ayunan lengan yang sesuai mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama. 4) Untuk selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat
beberapa istilah atau materi dasar (esensial) yang harus dipahami dan dikuasai oleh peserta didik, yaitu langkah, ayunan lengan, langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa musik, dan langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) dengan musik dalam aktivitas gerak berirama. 5) Dari kedua penjelasan tersebut, dapat dibuat tabel seperti pada
Tabel 3 berikut.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
17
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Tabel 3. Tahapan Kemampuan Berpikir dan Materi Kemampuan 3.4 Memahami
4.4 Mempraktikkan
Kemampuan Berpikir Jembatan 1. menyebutkan, 2. menjelaskan kembali 3. mendeskripsikan, dan 4. memilih 1. melakukan dengan menyontoh, 2. melakukan sendiri sesuai contoh, 3. kemudian mempraktikkan (secara mandiri)
Materi 1. gerak dasar langkah, 2. ayunan lengan, 3. langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa musik, 4. langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa musik dalam aktivitas gerak berirama
6) Dari Tabel 3 tersebut dapat disusun IPK sebagai berikut.
IPK dari KD 3.4: 3.4.1 Menyebutkan jenis gerak langkah yang dapat divariasikan
dan dikombinasikan 3.4.2 Menyebutkan jenis gerak ayunan lengan yang dapat
divariasikan dan dikombinasikan 3.4.3 Menjelaskan kembali prosedur variasi dan kombinasi
gerak langkah 3.4.4 Menjelaskan kembali prosedur variasi dan kombinasi
gerak ayunan lengan 3.4.5 Menjelaskan kembali prosedur variasi dan kombinasi
gerak langkah dan ayunan lengan 3.4.6 Mendiskripsikan variasi dan kombinasi gerak langkah dan
ayunan lengan yang benar 3.4.7 Memilih prosedur variasi
dan kombinasi gerak langkah
dan ayunan lengan yang sesuai
IPK dari KD 4.4: 4.4.1 Melakukan dengan menyontoh variasi dan kombinasi
gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
18
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama. 4.4.2 Melakukan sendiri sesuai contoh variasi dan kombinasi
gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama. 4.4.3 Mempraktikkan (secara mandiri) variasi dan kombinasi
gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama.
B. PENUGASAN Peserta pelatihan mengerjakan LK 1.1 sebagaimana contoh di atas.
C. REFLEKSI PESERTA 1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam
memahami dan menganalisis keterkaitan antara SKL, KI-KD, materi, pembelajaran, dan Silabus. 2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada
materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan. 3. Menyampaikan
menerapkan
tindak hasil
lanjut
yang
yang
akan
diperoleh
dilakukan
dari
materi
untuk dalam
mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.
INSTRUKTUR 1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama
kegiatan. 2. Menyampaikan
hal-hal
yang
perlu
diperbaiki
dalam
mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
19
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
UNIT 2 ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN
A. URAIAN SINGKAT MATERI 1. Pengembangan Materi Pembelajaran
Dalam pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan penguatan dengan cara mengurangi materi yang tidak relevan, pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. Penguatan materi juga dilakukan untuk mengintegrasikan kearifan dan keunggulan lokal agar peserta didik tidak tercerabut dari akar budayanya, dan kelak akan mewarisi pembangunan peradaban bangsa yang sesuai dengan kearifan budaya bangsa. Materi Kurikulum 2013 tertuang pada Standar Isi. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Tingkat kompetensi merupakan batas minimal
pencapaian
kompetensi
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan. Setelah merinci aspek kemampuan berpikir pada KD-3 dan KD-4, maka Peserta Pelatihan harus mengembangkan materi pokok yang terurai dalam IPK yang telah ditentukan pada Unit 1. Berikut adalah contoh materi dari setiap IPK sebagaimana yang dituliskan pada Unit 1. IPK 3.4.1 Menyebutkan jenis gerak langkah yang dapat divariasikan dan dikombinasikan 3.4.2 Menyebutkan jenis gerak ayunan lengan yang dapat divariasikan dan dikombinasikan 3.4.3 Menjelaskan kembali prosedur variasi dan kombinasi gerak langkah 3.4.4 Menjelaskan kembali prosedur variasi dan kombinasi gerak ayunan lengan 3.4.5 Menjelaskan kembali prosedur variasi dan kombinasi gerak langkah dan
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Materi Jenis Gerak Langkah Jenis Gerak Ayunan Lengan Prosedur Variasi dan Kombinasi Gerak Langkah dan Ayunan Lengan
20
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
IPK ayunan lengan 3.4.6 Mendiskripsikan variasi dan kombinasi gerak langkah dan ayunan lengan yang benar 3.4.7 Memilih prosedur variasi dan kombinasi gerak langkah dan ayunan lengan yang sesuai 4.4.1 Melakukan dengan menyontoh variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama. 4.4.2 Melakukan sendiri sesuai contoh variasi dan kombinasi gerak be rbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama. 4.4.3 Mempraktikkan (secara mandiri) variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama.
Materi
Praktik/Latihanlatihan Variasi dan Kombinasi Gerak Langkah dan Ayunan Lengan Berbentuk Rangkaian
Pengembangan materi pembelajaran secara rinci disesuaikan dengan karakterististik kompetensi atau kemampuan berpikir yang diharapkan dikuasai peserta didik. Oleh sebab itu, guru perlu memerhatikan
“bahan dasar” atau kompetensi awal sebagai
tahapan berpikir yang telah dipelajari peserta didik sebelumnya. Selain itu dalam menetukan materi pembelajaran Bapak/Ibu harap memerhatikan konten materi mana yang berupa pengetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif dan keempatnya tidak menunjukkan urutan hierarki. Contoh: Pada 3.4 Memahami prosedur variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama. Pengetahuan yang berkaitan dengan fakta adalah jenis gerak langkah dan ayunan lengan, konsep berupa definisi setiap jenis gerak langkah dan ayunan lengan, serta mengapa gerakan harus
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
21
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
dirangkai dan manfaatnya. Pengetahuan yang berkaitan dengan prosedur
diantaranya
adalah
cara
memvariasikan
dan
mengombinasikan gerak langkah dan ayunan lengan. Sedangkan pengetahuan yang berkaitan dengan metakognitif di antaranya menggunakan
berbagai
variasi
dan
kombinasi
gerak
untuk
menciptakan rangkaian yang dapat dimanfaatkan sebagai latihan pemanasan, inti, maupun pendinginan. Pengembangan materi juga perlu memerhatikan buku teks yang tersedia dan sumber lain, sehingga guru dapat menjabarkan materi-materi esensial (dasar) yang harus dikuasai peserta didik dan materi pengembangan atau materi terapan sebagai bahan pengayaan
untuk
menambah
wawasan.
Selain
itu,
jika
memungkinkan guru dapat mengembangkan materi yang berkaitan dengan muatan lokal baik materi kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, atau materi transdisipliner, atau materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan. Materi hasil pengembangan yang merupakan bahan ajar (tulis atau berbasis TIK) akan menjadi lampiran di RPP. Contoh
materi
dan
kegiatan
pembelajaran
yang
dapat
dikembangkan terkait variasi dan kombinasi gerak langkah dan ayunan lengan pada aktivitas gerak berirama adalah:
Gerak Langkah Ayunan Lengan Langkah tunggal dan ganda Jalan maju 4 langkah dan angkat lutut
Tekuk siku
Hitungan 4X8
Arah Samping Kanan dan Kiri
Mendorong ke depan dan tepuk tangan
4X8 (1, 2 maju Depan dan dan 3, 4 angkat belakang lutut, lalu 5, 6 mundur dan 7, 8 angkat lutut) Jalan di tempat Siku tekuk, 4X8 Di tempat dan lompat di membuka tutup menghadap tempat ke samping dan depan memutar di samping pinggang
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
22
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Gerak Langkah Ayunan Lengan ...
Hitungan
Arah
...
...
...
Mari kita kembangkan contoh materi untuk IPK dari KD-3 dan KD-4 yang lain.
2. Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat
yang dipergunakan Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran dapat digambarkan sebagaimana Gambar 5 berikut.
Materi Pembela aran
Sumber Bela ar Kegiatan Pembelajaran
Alat/Media Gambar 5. Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam p embelajaran KD dari KI 3 dan KD dari KI 4 dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran secara langsung. Dari KD-KI 3 dijabarkan materi sebagai bahan pembelajaran yang memerlukan sumber belajar, baik berupa buku teks, buku lain yang relevan, internet, atau alam. Untuk memahami materi tersebut ada kemungkinan peserta didik memerlukan alat/media, sehingga guru harus memerhatikan hal ini agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya. Selanjutnya kompetensi pengetahuan yang diperoleh dari KD-KI 3
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
23
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
diterapkan untuk mencapai kompetensi keterampilan dalam KD-KI 4. Sumber belajar dapat berupa media cetak (buku, materi, majalah, koran, dll.), media elektronik (tv, radio, internet, dll.), tempat, atau alam. Menentukan sumber belajar disesuaikan dengan kompetensi dasar atau materi pembelajaran. Sebagai contoh untuk KD 3.4 dan KD 4.4 di atas, sumber belajar utamanya adalah buku teks PJOK untuk kelas X yang dikeluarkan oleh
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
ditambah dengan buku lain yang relevan, misalnya
tahun
2015
“Pembelajaran
Aktivitas Gerak Berirama untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas” . Buku sumber ini juga disesuaikan dengan buku yang menjadi referensi guru atau yang tersedia di perpustakaan sekolah, maupun sumber informasi lainnya yang relevan. Untuk pembelajaran PJOK dengan KD 3.4 dan KD 4.4 di atas, dapat
menggunakan
lingkungan
sosial
atau
kegiatan
yang
dilakukan masyarakat sekitar sekolah. Selain itu, peserta didik juga dapat dianjurkan untuk menggunakan sumber lain, misalnya internet atau majalah. Alat belajar harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan, misal pada kegiatan pembelajaran untuk KD tersebut Bapak/Ibu dapat menggunakan lembar peraga, bahan tayang ( powerpoint ), atau lembar kerja. Pada contoh KD yang kita miliki peralatan yang digunakan adalah sound system atau alat bebunyian dan jika tidak dapat digantikan dengan cara menghitung
bersama-sama
atau
bergantian
serta
pemberian
isyarat.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
24
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran
(dan buku sumber
lain yang relevan) Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat digambarkan sebagai bagan berikut.
Buku Teks
Pengetahuan tentang;
Memuat konteks muatan lokal
Buku/ Sumber lain
Materi
Fakta
Konsep
Prosedur
Metakognisi
Reguler
Remedial
Pengayaan
Dapat diaktualisasikan dalam kegaiatn keparamukaan
Gambar 6. Proses Analisis Buku Teks Materi yang tertuang di dalam buku teks atau buku pegangan guru merupakan materi contoh berdasarkan kompetensi yang telah ditentukan. Bapak/Ibu dapat membuat atau memberikan contoh serupa yang tidak sama dengan buku, tetapi masih mengacu kepada tuntutan kompetensi tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran. Peserta Pelatihan disarankan untuk menganalisis materi dalam buku teks terkait dengan materi reguler atau materi esensial, materi untuk remedial, dan materi untuk pengayaan, serta mengidentifikasi materi yang memuat pemgetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Selain
itu
peserta
mengidentifikasi
materi
pelatihan
juga
yang
berkaitan
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
disarankan dengan
untuk muatan
25
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
lokal/lingkungan, serta materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan. Muatan lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk:
mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya; serta
melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Muatan lokal yang disampaikan dalam pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4 serta materi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, dan materi transdisipliner.
Materi
kekinian/lingkungan,
adalah
materi
yang
sedang
menjadi topik pembicaraan atau berkaitan dengan lingkungan sekitar dan relevan dengan kompetensi atau materi pokok sesuai mata pelajaran dapat diajarkan.
Materi
interdisipliner,
adalah
materi
dalam
suatu
mata
pelajaran yang memiliki konsep atau prinsip terkait dengan kompetensi/materi mata pelajaran lain.
Materi
transdisipliner
adalah
materi
dalam
suatu
mata
pelajaran yang memiliki konsep atau prinsip terkait dengan penerapannya dalam kehidupan nyata. Aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan kepramukaan dikembangkan dari muatan-muatan sikap yang terdapat dalam KD-KI 1 dan KD-KI 2, serta muatan-muatan pengetahuan dan keterampilan yang terdapat dalam KD-KI 3 dan KD-KI 4 mata pelajaran. Dalam
materi
ini
pembahasan
terbatas
pada
pelaksanaan
aktualisasi muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 mata pelajaran yang relevan dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
26
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Langkah-langkah pelaksanakan kegiatan aktualisasi tersebut dapat dilakukan sebagai berikut. a) Guru mata pelajaran memahami SKU, dapat dilakukan melalui kerjasama dengan pembina pramuka. b) Mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 yang relevan dengan SKU. c) Menentukan jenis kegiatan kepramukaan. d) Membuat panduan/petunjuk pelaksanaan kegiatan. e) Pelaksanaan aktualisasi mata pelajaran kegiatan kepramukaan yang dapat dilaksanakan di kelas oleh guru mata pelajaran atau bersamaan dengan kegiatan pramuka bekerjasama dengan pembina pramuka. f) Penilaian yang merupakan bagian dari penilaian KD-KI 4 tersebut. Contoh; Contoh format hasil analisis materi dalam buku teks PJOK Kelas X halaman 122 tentang aktivitas gerak berirama sebagai berikut:
Tabel 4. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran
Fakta; Jenis Gerak Dasar yang Dapat Divariasikan dan Dikombinasi kan
Materi Remedial/ Pengayaan
Materi Reguler
Pengetahuan
Gerak dan langkah kaki Gerak dan ayunan lengan
Remedial: Gerak dan langkah kaki Gerak dan ayunan lengan Pengayaan: Rangkaian gerak dan langkah kaki, serta gerak dan ayunan lengan Remedial: Pengertian
Pengerti an
Konsep; Pengertian
Muatan Lokal
Gerak dan langkah kaki tarian tradisional daerah setempat Gerak dan ayunan lengan tradisional daerah setempat
_
Materi yang Dapat Diaktualisasik an dalam Kegiatan Kepramukaan
Merancang tarian kreasi daerah untuk menananm kan rasa cinta tanah air
_
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
27
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Pengetahuan
gerak dasar Langkah dan Ayunan Lengan
Materi Remedial/ Pengayaan
Materi Reguler
Gerak Dasar Langka h dan Ayunan Lengan
Muatan Lokal
Materi yang Dapat Diaktualisasik an dalam Kegiatan Kepramukaan
Gerak Dasar Langkah dan Ayunan Lengan Pengayaan: Manfaat Latihan Gerak Dasar Langkah dan Ayunan Lengan
Prosedur; ...
Berikut
ini
adalah
contoh
penerapan
materi
pembelajaran
interdisipliner yang ada pada KD kelas X.
3.2 Memahami prosedur gerak spesifik jalan, lari, lompat, dan lempar dalam berbagai permainan sederhana dan atau tradisional.
4.2 Mempraktikkan gerak spesifik jalan, lari, lompat, dan lempar dalam berbagai permainan sederhana dan atau tradisional
Maka materi yang dapat kita kembangkan adalah: Seorang atlet berusaha untuk melemparkan lembing sejauh-jauhnya untuk melampaui rekor yang pernah ia lakukan. Atlet tersebut berkali-kali mencoba lemparan dengan berbagai cara melempar dan sudut lemparan yang berbeda serta mengerahkan tenaga sekuat-kuatnya. Apakah yang Kalian bisa ceritakan agar atlet tersebut dapat mencapai hasil lemparan optimal? Cobalah menerapkan pengetahuan gerak parabola sebagaimana yang kalian pelajari dalam ilmu pengetahuan alam!
B. PENUGASAN Peserta pelatihan mengerjakan LK 1.2 sebagaimana contoh di atas.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
28
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
C. REFLEKSI PESERTA 1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam menganalisis materi pembelajaran, baik materi Inspirasi
Pembelajaran
dan
Penilaian,
dalam silabus,
maupun
buku,
serta
integrasi muatan lokal dalam materi pembelajaran. 2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan. 3. Menyampaikan
tindak
lanjut
yang
akan
dilakukan
untuk
memperbaiki tindakan dalam menentukan materi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat, sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
INSTRUKTUR 1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan. 2. Menyampaikan
hal-hal
yang
perlu
diperbaiki
dalam
mengembangkan materi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat sesuai dengan KD, Buku Teks, Inspirasi Pembelajaran dan Penilaian, serta Silabus.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
29
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
UNIT 3 ANALISIS PEMBELAJARAN A. URAIAN SINGKAT MATERI 1. Karakteristik Pembelajaran Berdasarkan hasil monitoring pelaksanaan Kurikulum 2013 dan masukan publik terdapat kekeliruan pemahaman tentang penerapan pendekatan pembelajaran saintifik. Pendekatan Saintifik: mengamati, menanya,
mengumpulkan
mengomunikasikan
(5M)
informasi/mencoba,
dipahami
sebagai
mengasosiasi,
prosedur
baku
dan
digunakan sebagai satu-satunya pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Hal ini menyulitkan guru mata pelajaran tertentu untuk menerapkan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, pada perbaikan dokumen Kurikulum 2013 ditekankan bahwa
pendekatan
saintifik
bukan
satu-satunya
pendekatan
pembelajaran. Mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi/mencoba,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan bukanlah sekedar urutan baku langkah-langkah pembelajaran, akan tetapi merupakan pengalaman belajar dan sekaligus sebagai kompetensi yang harus dilatihkan secara terus menerus sehingga menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini akan mendorong setiap peserta didik untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat dan bersikap ilmiah dalam kehidupan.
Kondisi ini dibangun
oleh ekosistem pendidikan di sekolah melalui pembelajaran berbasis aktivitas dan pendekatan keilmuan. Pembelajaran dikembangkan dan diimplementasikan berdasarkan karakteristik mata pelajaran dan karakteristik kompetensi dasar (KD mata pelajaran). KD akan dicapai melalui pemberian pengalaman belajar yang bervariasi sesuai dengan konteks dan keunggulan lokal, kebutuhan peserta didik, berpikir tingkat tinggi ( higher order thinking skills ) sesuai dengan tuntutan kebutuhan kompetensi abad ke-21.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
30
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Guru diberikan keleluasaan dalam mengembangkan pengalaman belajar atau pendekatan-pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, kompetensi, materi pelajaran, dan kondisi daerah. Misalnya, dalam mata pelajaran bahasa digunakan pendekatan pembelajaran berbasis genre , dalam mata pelajaran Agama Katholik digunakan pendekatan pembelajaran Kateketis. Model-model
pembelajaran
beserta
sintaknya
( seperti
discovery
learning, problem based learning, project based learning ) tetap dapat digunakan sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar, materi pelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik. Guru diberikan ruang yang seluas-luasnya untuk menerapkan berbagai model lain seperti: model pembelajaran kooperatif (cooperative learning ), dan pembelajaran tematik terpadu. Dengan kata lain, guru tidak disibukkan dengan penamaan pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan, akan tetapi lebih menekankan pada variasi pengalaman belajar yang didapat peserta didik. Semua perbaikan terhadap pembelajaran dilakukan dalam rangka:
memudahkan guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang dituangkan dalam RPP berdasarkan silabus;
memberikan alternatif kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum dan lingkungan belajar yang tersedia; dan
menyelaraskan dan menyederhanakan penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Berikut ini merupakan karakteristik dan prinsip pembelajaran berbasis aktivitas. 1. Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas: a. interaktif dan inspiratif; b. menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; c. kontekstual dan kolaboratif;
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
31
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
d. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik; serta e. sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 2. Prinsip pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut: a. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu; b. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar; c. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah; d. pembelajaran berbasis kompetensi; e. pembelajaran terpadu; f. pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi; g. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif; h. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills ; i. pembelajaran
yang
mengutamakan
pembudayaan
dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; j. pembelajaran
yang
menerapkan
nilai-nilai
dengan
memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo ), membangun kemauan (ing madyo mangun karso ), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran ( tut wuri handayani ); k. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; l. pemanfaatan
teknologi
informasi
dan
komunikasi
untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; m.
pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik; serta n. suasana belajar menyenangkan dan menantang. Karakteristik dan prinsip tersebut harus diaplikasikan oleh guru dalam pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sebagai contoh, agar karakteristik pembelajaran kontekstual dan kolaboratif dapat terlaksana, maka guru harus dapat mengembangkan materi pembelajaran yang relevan
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
32
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
dengan situasi dan kondisi lingkungan sekitar (kontekstual), serta dapat menciptakan kegiatan yang melibatkan peserta didik untuk dapat berkolaborasi antar sesama, misalnya kerja kelompok atau diskusi kelompok. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang digunakan: 1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; 2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; 3. Dari
pendekatan
tekstual
menuju
proses
sebagai
penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah; 4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; 5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; 6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; 8. Peningkatan
dan
keseimbangan
antara
keterampilan
fisikal
(hardskills ) dan keterampilan mental ( softskills); 9. Pembelajaran
yang
mengutamakan
pembudayaan
dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; 10. Pembelajaran
yang
menerapkan
nilai-nilai
dengan
memberi keteladanan (ing ( ing ngarso sung tulodo) , membangun
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
33
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
kemauan
(ing (ing
madyo
mangun
karso) ,
dan
mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran ( tut wuri handayani); 11. Pembelajaran yang
berlangsung di rumah, rumah, di sekolah, dan dan di
masyarakat; 12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas. 13. Pemanfaatan
teknologi
informasi
dan
komunikasi
untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan 14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian
proses
dan
hasil
pembelajaran,
dan
pengawasan proses pembelajaran. Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Lulusan
Lulusan
memberikan
dan
Standar
kerangka
Isi.
Standar
konseptual
tentang
sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan
ranah
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik di SDLB dan SMPLB (kecuali mata pelajaran tertentu) disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Karakteristik proses pembelajaran di SMALB
menggunakan
pendekaan mata pelajaran (tunanetra, tunarungu, tunadaksa) dan pendekatan tematik (tunagrahita, tunadaksa sedang, dan autis).
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
34
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga
ranah
(sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan)
secara
utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan
dengan
pembelajaran
ranah
secara
mencerminkan
utuh
keutuhan
lainnya.
Dengan
melahirkan
penguasaan
demikian
kualitas
sikap,
proses
pribadi
pengetahuan,
yang dan
keterampilan. Dalam konteks pendidikan berdasarkan standar education) ,
kurikulum
berbasis
kompetensi
(standard-based
(competency-based
curriculum) , dan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) penilaian proses dan hasil belajar merupakan parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal. Untuk itu, berbagai pengalaman belajar perlu dikembangkan untuk memfasilitasi peserta didik agar mudah dalam belajar dan mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Berikut adalah contoh materi pembelajaran PJOK di Kelas X, yang menghadapkan peserta didik pada permasalahan berikut; TUGAS 1. Jika Kalian sedang bermain bolabasket, berada dalam situasi sedang menguasai bola tibatiba pemain lawan datang untuk merebut bola, apa yang akan kalian lakukan! 2. Dalam suatu permainan bolabasket diperlukan kemampuan mengumpan melewati kepala, bagaimanakah cara melakukannya, dan apakah kegunaan dari teknik ini? 3. Lakukan perintah berikut dan tuliskan kesimpulan dari apa yang terjadi! a. Dengan menggunakan telapak tangan pukul-pukulah bagian atas bola tegak lurus b. Dengan menggunakan telapak tangan dan seluruh jari secara terbuka dorongdoronglah bagian atas bola tegak lurus ke arah lantai! c. Dengan menggunakan telapak tangan dan seluruh jari secara terbuka dorongdoronglah bagian atas bola dengan sudut kemiringan 45 0 ke arah lantai! d. Tuliskan pada selembar kertas, untuk melakukan dribble bola yang baik manakah pilihan yang tepat, jelaskan mengapa?
Silahkan pelajari jawaban dari persamasalahan di atas, pada buku PJOK kelas X.
2. Higher Order Thinking Skills (HOTS) (HOTS) Pembelajaran yang disajikan
sebaiknya dapat memotivasi peserta
didik untuk berpikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
35
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
karakteristik PJOK, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills atau atau HOTS ). ). Anderson mengategorikan tingkat berpikir seperti dalam tabel berikut.
Tabel 5. Deskripsi Kemampuan Kognitif KATEGORI Mengingat (Remember ) Memahami (Understand )
Menerapkan (Apply )
Menganalisis (Analyze )
DESKRIPSI Menyajikan fakta dari ingatan (mengenai fakta penting/recognizing penting/recognizing ; memanggil/recalling/retrieving memanggil/recalling/retrieving ) Memaknai materi yang dipelajari dengan katakata/kalimat sendiri (interpretasi/interpreting (interpretasi/interpreting , memberi contoh/illustrating contoh/illustrating , mengklasifikasi/classifying/categorizing mengklasifikasi/classifying/categorizing , meringkas/summarizing/abstracting meringkas/summarizing/abstracting , menyimpulkan/concluding/ektrapolating/interpolating, menyimpulkan/concluding/ektrapolating/interpolating, predicting , membandingkan/comparing/contrasting/mapping/mat membandingkan/comparing/contrasting/mapping/mat ching , menjelaskan/constructing menjelaskan/constructing model e.g. cause- effect ) Melaksanakan (executing (executing ), ), menggunakan prosedur (implementing ) untuk suatu situasi baru (melakukan, menerapkan) HOTS Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagianbagian penting (differentiating/discriminating/focusing/selecting ), menentukan keterkaitan antar komponen (organizing/finding coherence/integrating/outlining/structuring ), menemukan pikiran pokok/bias/nilai penulis (attributing/deconstructing )
Mengevaluasi (Evaluate )
Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraian/fakta (checking/coordinating/detecting/monitoring/testing ), menilai metode mana yang paling sesuai untuk menyelesaikan masalah (critiquing/judging ( critiquing/judging )
Mencipta (Create )
Mengembangkan hipotesis (generating (generating ), ), merencanakan planning/designing ), penelitian ( planning/designing ), mengembangkan producing/constructing ) produk baru ( producing/constructing
Berdasarkan tingkat berpikir yang tercantum dalam Tabel 5 tersebut, ada kemampuan kemampuan berpikir berpikir tingkat tingkat tinggi ( higher order thinking skills = HOTS ) yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan untuk
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
36
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Oleh sebab itu, maka dalam pembelajaran Peserta Pelatihan dianjurkan untuk mendorong peserta didik memiliki kemampuan tersebut dengan menyajikan
pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang “tidak biasa” yang dikembangkan dari KD-KI 3. Contoh kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik memilki keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). 1) Guru menugaskan peserta didik untuk menganalisis permasalahan yang disajikan melalui lembar kerja berkaitan dengan materi variasi dan kombinasi gerak dalam permainan bolabasket; 2) Peserta didik menganalisis permasalahan tersebut melalui kegiatan diskusi kelompok, yang diawali dengan mengidentifikasi variabelvariabel yang ditemukan dalam permasalahan; 3) Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi berkaitan dengan permasalahan
yang
disajikan
dari
berbagai
sumber
belajar,
kemudian bersama kelompoknya mengolah data yang terkumpul untuk dianalisis sehingga menghasilkan rumusan penyelesaian masalah; 4) Melalui diskusi dan tanya jawab bersama kelompoknya, peserta didik melakukan evaluasi terhadap rumusan penyelesaian masalah yang diperolehnya; 5) Peserta
didik
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompoknya,
kemudian membuat kesimpulan bersama; 6) Selama kegiatan berlangsung, guru melakukan pengamatan dan pendampingan.
3. Model-model Pembelajaran Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga besaran kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga rangkaian kegiatan ini dilaksanakan secara berurutan dan disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran. a. Kegiatan Pendahuluan
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
37
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Dalam kegiatan pendahuluan, guru: 1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 2) mendiskusikan
kompetensi
yang
sudah
dipelajari
dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan; 3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari; 4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan 5) menyampaikan
lingkup
dan
teknik
penilaian
yang
akan
digunakan.
b. Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi,
yang
menyenangkan,
dilakukan
menantang,
secara
memotivasi
interaktif, peserta
inspiratif,
didik
untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan
pembelajaran
berbasis
keilmuan
dan
berbasis
aktivitas yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan aktivitas yang membangun kemampuan sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dalam setiap kegiatan guru harus memerhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus. c. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup terdiri atas: 1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
38
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan 2) Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 juga dapat dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan berbasis keilmuan yaitu pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.
Pendekatan ini menekankan pada proses
pencarian
berkenaan
pengetahuan,
dengan
materi
pembelajaran
melalui pengalaman belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Contoh dalam pembelajaran PJOK menggunakan pendekatan saintifik dengan gaya mengajar resiprokal; Kompetensi Dasar
:
Indikator Pencapaian Kompetensi
:
3.4 Memahami konsep variasi dan kombinasi keterampilan, serta peraturan yang dimodifikasi dalam olahraga beladiri. 4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan ke dalam peragaan olahraga beladiri secara lancar, terkontrol, dan koordinatif. 3.4.1 Menjelaskan pengetahuan tentang variasi gerak serangan dengan tangan (pukulan, dan tusukan) seni beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan koordinatif 4.4.1 Melakukan variasi gerak serangan dengan tangan (pukulan, dan tusukan) seni beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan koordinatif 3.4.2 Menjelaskan pengetahuan tentang variasi gerak serangan dengan kaki (tendangan dengan bola kaki ke depan, dan pisau kaki ke samping), ke arah bawah-tengah-atas, seni beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan koordinatif 4.4.2 Melakukan variasi gerak serangan dengan kaki (tendangan dengan bola kaki ke depan, dan pisau kaki ke samping), ke arah bawah-tengah-atas, seni beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan koordinatif
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
39
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Topik /Tema Sub Topik/Tema Alokasi Waktu
: : :
3.4.3 Menjelaskan pengetahuan tentang variasi gerak bertahan tangkisan seni beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan koordinatif 4.4.3 Melakukan teknik dasar bertahan tangkisan seni beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan koordinatif 3.4.4 Menjelaskan pengetahuan tentang kombinasi gerak serangan dengan tangan, kaki, dan be rtahan tangkisan seni beladiri pencak silat dalam bentuk rangkaian jurus sederhana 4.4.4 Melakukan kombinasi gerak serangan dengan tangan, kaki, dan bertahan tangkisan seni beladiri pencak silat s dalam bentuk rangkaian jurus sederhana Variasi dan Kombinasi Teknik Dasar Pencaksilat Kombinasi Teknik Dasar Pencaksilat dalam bentuk rangkaian jurus sederhana 6 JP (2 Kali Pertemuan)
Tahapan Pembelajaran Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi
Mengasosiasikan
Mengomunikasikan
Kegiatan Mempelajari dan mendiskusikan lembar kerja yang diberikan oleh guru secara be rpasangan Mengamati pasangan yang sedang mempraktikkan keterampilan Berdiskusi dengan peserta didik l ain (pasangan) ketika mempelajari lembar kerja dan mencoba melakukan gerakan Bertanya kepada guru jika menemukan informasi yang kurang jelas pada lembar kerja Mencoba melakukan gerakan yang ada pada lembar kerja dan merasakan Mencatat hasil pengamatan terhadap gerakan yang dilakukan oleh pelaku Mencatat masukan yang disampaikan oleh guru melalui pengamat Membandingkan antara gerakan yang dilakukan oleh pasangan pelaku dan lembar kerja Membandingkan gerakan yang dilakukan oleh pasangan dan hasil masukan dari guru Membandingkan informasi yang ada pada lembar kerja dan masukan dari guru Menjawab berbagai pertanyaan dari pasangan dan dari guru Menyampaikan gagasan yang didapat dari lembar kerja Mendemonstrasikan gerakan sesuai dengan gambar pada lembar kerja
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
40
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Selain itu, Peserta Pelatihan dapat menggunakan model pembelajaran yang
relevan
dengan
karakteristik
mata
pelajaran,
KD,
atau
karakteristik materi, antara lain discovery based-learning , project-based learning, problem-based learning, inquiry based-learning, atau model lain yang relevan. Berikut adalah uraian setiap model pembelajaran tersebut. a. Discovery Based Learning Langkah model discovery based-learning adalah sebagai berikut; 1) Stimulation (memberi stimulus); guru memberikan stimulan, untuk diamati peserta didik agar mendapat pengalaman belajar mengamati pengetahuan konseptual melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar. 2) Problem
Statement
(mengidentifikasi
masalah);
merupakan
kegiatan peserta didik dalam menemukan permasalahan apa saja yang dihadapi, sehingga pada kegiatan ini peserta didik diberikan pengalaman
untuk
menanya,
mencari
informasi,
dan
mencari
dan
merumuskan masalah. 3) Data
Collecting
(mengumpulkan
data);
mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Kegiatan ini juga akan melatih ketelitian, akurasi, dan kejujuran, serta membiasakan peserta didik untuk mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah, jika satu alternatif mengalami kegagalan. 4) Data Processing (mengolah data); peserta didik mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan nyata, sehingga kegiatan ini juga akan melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif. 5) Verification (memverifikasi ); peserta didik mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data melalui berbagai kegiatan, atau mencari sumber yang relevan baik dari buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu kesimpulan.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
41
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
6) Generalization (menyimpulkan); peserta didik digiring untuk menggeneralisasikan hasil kesimpulannya pada suatu kejadian atau permasalahan yang serupa, sehingga kegiatan ini juga dapat melatih pengetahuan metakognisi peserta didik.
Contoh Penerapan Pembelajaran Penemuan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 1) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan) Sebelum melakukan inti pembelajaran peserta didik melakukan permaian sepakbola atau futsal, guru mengajukan pertanyaan yang memancing peserta didik untuk aktif berfikir atau mendorong peserta didik untuk mengeksplor permasalahan cara menghentikan bola pada permaianan sepakbola sebagai langkah awal yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. 2) Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah) Mengagendakan masalah-masalah, sebagai contoh pada simulasi permainan sepakbola dapat dihimpun permasalahan-permasalahan sebagai berikut: menhentikan bola menggunakan dada, menyundul bola, menendang bola dengan arah melambung, mengoper bola, menggiring bola dll. yang kemudian peserta didik memilih salah satunya sebagai masalah dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis. misalkan permasalahan
yang dipilih adalah menendang bola
dengan arah melambung. Beri Kesempatan peserta didik untuk menganalisis, mengajukan hipotesa tentang teknik menendang bola agar bola mengarah ke atas. 3) Data Collection (Pengumpulan Data) Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada
para
peserta
didik
untuk
mengumpulkan
informasi
sebanyak-banyaknya yang relevan dengan cara menendang bola arah ke atas untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
42
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
4) Data Processing (Pengolahan Data) Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, untuk dapat membuktikan data tersebut cocok atau tidak dalam teknik menendang bola arah ke atas maka peserta didik perlu mempraktikkan apakah data atau informasi yang didapat sesuai atau tidak sesuai saat diterapkan dalam praktik. 5) Verification (Pembuktian) Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat melalui praktik untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan data dan informasi yang dikumpulkan. 6) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi) Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, bahwa untuk mengarahkan bola ke atas maka titik perkenaan kaki harus berada di bawah titik tengah bola, dan alternatif-alternatif lain yang dapat disimpulkan yang memungkinkan bola ditendang dan mengarah ke atas. b. Problem Based Learning (PBL) Langkah-langkah model problem-based learning (PBL) adalah sebagai berikut: 1) Mengorientasikan; tahap ini untuk memfokuskan peserta didik mengamati masalah yang menjadi obyek pembelajaran. 2) Mengorganisasikan
kegiatan
pembelajaran;
pengorganisasian
pembelajaran merupakan salah satu kegiatan dimana peserta didik
menyampaikan
berbagai
pertanyaan
(atau
menanya)
terhadap masalah yang dikaji 3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok; pada tahap ini peserta didik melakukan percobaan untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
43
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; peserta didik mengasosiasi
data
yang
ditemukan
dari
percobaan
dengan
berbagai data lain dari berbagai sumber. 5) Menganalisis dan evaluasi proses pemecahan masalah; setelah peserta didik mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.
Contoh Penerapan Pembelajaran Berbasis Projek Masalah Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 1) Pendahuluan Sebagai contoh pada tahap ini (Tahap 1 yaitu mengorientasi peserta didik pada masalah), misalnya teknik overhead backhand
Formatted: Font:
(Default) Bookman Old Style, 12 pt, Italic,
Font color: Auto
pada permainan bulutangkis teknik Teknik ini merupakan teknik yang tidak mudah untuk dilakukan oleh peserta didik. Banyak permasalahan
yang
dapat
digambarkan
yang
berhubungan
dengan teknik ini dari posisi pegangan raket yang tidak tepat, gerak langkah, posisi badan , saat memukul sampai pergerakan badan yang tidak tepat. Pada kasus u ini peserta didik diharapkan mampu melakukan teknik overhead backhand dengan benar.
Formatted: Font:
Font color: Auto
Peserta didik mencermati (mengamati) dan mengeksplorasi masalah tersebut, misalnya dengan menduga kesalahan pada peganagan raket, saat perkenaan shuttlecock dan lain-lain.
Dengan bimbingan guru, peserta didik mengeksplorasi strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui dengan penggalian sumber-sumber belajar yang sesuai dan mempraktikkannya.
Guru menekankan bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan dengan cara-cara yang tepat sesuai dengan sumber informasi dan percobaan yang dilakukan.
Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk dapat melakukan overhead backhand.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
44
(Default) Bookman Old Style, 12 pt, Italic,
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
2) Kegiatan Inti
Guru mengorganisasi peserta didik untuk belajar dalam bentuk diskusi kelompok kecil (Tahap 2: mengorganisasikan peserta didik untuk belajar).
Dengan bimbingan guru, peserta didik secara berkelompok melakukan penyelidikan untuk menemukan teknik overhead backhand .
Masing-masing kelompok atau salah satu kelompok terpilih mengkomunikasikan
hasil
penyelidikan
dan
hasil
diskusi
(Tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya). Kelompok lain memberikan saran dan tanggapan.
Guru
membimbing
diskusi
kelas
untuk
mengklarifikasi
pemahaman peserta didik mengenai teknik overhead backhand .
Peserta didik mengeksplor kembali mengenai teknik overhead backhand .
3) Kegiatan Penutup
Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat simpulan dan merangkum kegiatan pembelajaran.
Guru membimbing peserta didik untuk mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan.
Guru juga membimbing peserta didik untuk merefleksi seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Refleksi dapat dikaitkan difokuskan pada perilaku ilmiah yang dapat terbentuk pada diri peserta didik melalui aktivitas pembelajaran. Perilaku ilmiah tersebut seperti memiliki keingintahuan, objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; dan inovatif.
C. Project Based Learning
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
45
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Langkah pembelajaran dalam model project based learning adalah sebagai berikut; 1) Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek.
Pertanyaan
harus
dapat
mendorong
peserta
didik
dalam
melakukan suatu aktivitas/proyek, misalnya yang berkaitan dengan konsep dalam KD-KI 4 disesuaikan dengan realitas dunia nyata. 2) Mendesain perencanaan proyek.
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antar peserta didik, dan peserta didik dengan guru. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa memiliki atas hasil proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang kegiatan, alat, dan bahan yang berguna untuk penyelesaian proyek 3) Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek.
Peserta didik menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara. 4) Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek.
Kegiatan monitoring perkembangan proyek merupakan kegiatan guru
dan
peserta
didik.
Guru
bertanggung
jawab
untuk
melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. Peserta didik melakukan pengecekan atas kerja mereka sendiri, sesuai
dengan
tahap
perkembangan
proyeknya,
sehingga
memungkinkan mereka untuk terus melakukan perbaikan dan
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
46
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
akhirnya diperoleh suatu proyak yang sudah sesuai dengan kriteria penugasan. 5) Menguji hasil.
Pengujian hasil dapat dilakukan melalui presentasi atau penyajian proyek. Pada kegaiatan ini, guru dapat mengukur ketercapaian kompetensi peserta didiknya, dan peserta didik dapat melihat dimana kekurangan dan/atau kelebihan proyek yang mereka hasilkan berdasarkan masukkan dari peserta didik/kelompok lain serta masukkan dari guru. 6) Mengevaluasi kegiatan/pengalaman.
Pada
akhir
proses
pembelajaran,
peserta
didik
dan
guru
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dilakukan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan
perasaan
dan
pengalamannya
selama
menyelesaikan proyek. Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi
dalam
rangka
memperbaiki
kinerja
selama
proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan untuk
menjawab
permasalahan
yang
diajukan
pada
tahap
pertama pembelajaran dan permasalahan lain yang serupa.
Contoh Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Membuat rangkaian aktivitas gerak berirama dengan menggunakan variasi dan kombinasi gerak dasar senam aerobik.
1) Persiapan a) Menentukan proyek o
Peserta didik melakukan aktivitas berirama senam aerobik bersama guru, dengan memerhatikan teknik gerak dasar langkah kaki (intensitas, arah dan hitungan), dan variasi gerak dasar lengan.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
47
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
o
Melakukan diskusi tentang aktivitas senam aerobik yang telah dilakukan bersama-sama dengan komentar dan tanya jawab.
o
Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil terdiri dari 4-5
orang dengan diberikan tugas proyek “Menyusun variasi dan kombinasi 3 gerak dasar langkah kaki dengan variasi dan kombinasi gerak dasar lengan, seperti yang telah dilakukan dan didiskusikan. o
Peserta didik bersama dengan kelompoknya menentukan urutan rangkaian gerak dengan variasi dan kombinasi 3 teknik gerak kaki dan variasi kombinasi teknik gerak lengan.
b) Merancang langkah-langkah penyelesaian proyek o
Peserta didik (secara berkelompok) merancang urutan dari 3 gerak dasar langkah kaki dan variasi kombinasi gerak lengan.
o
Peserta didik mendiskusikan bentuk gerak dasar langkah kaki berdasarkan intensitas, arah dan hitungan yang akan digunakan dalam membuat tugas. juga mendiskusikan variasi kombinasi gerak lengan
o
Peserta didik (secara berkelompok) membagi tugas masingmasing anggota kelompok.
o
Peserta didik menyusun teknik gerak langkah kaki dan teknik lengan serta
langkah-langkah proses eksplorasi
penyusunan variasi dan kombinasi
berdasarkan arah,
intensitas dan hitungan. c) Menyusun jadwal pelaksanaan proyek o
Peserta didik (secara berkelompok) berdiskusi menentukan jadwal kegiatan proyek sesuai dengan target waktu yang telah disampaikan oleh guru.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
48
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
o
Peserta
didik
(secara
berkelompok)
menyusun
jadwal
kegiatan penyelesaian tugas proyek tahap demi tahap.
2) Pelaksanaan a) Menyelesaikan proyek dengan fasilitasi dan pemantauan guru o
Formatted: Font:
Indonesian
Peserta didik (secara berkelompok) mengeksplorasi rangkaian gerak gerak aktivitas senam aerobik dan kemungkinan berbagai
ragam
gerak
berdasar
arah,
intensitas,
dan
hitungan. o
Peserta didik (secara berkelompok) melakukan latihan untuk menghafalkan urutan variasi kombinasi aktivitas gerak berirama senam aerobik.
o
Dalam proses penyelesaian tugas proyek, guru memonitoring kegiatan peserta didik.
b) Menyusun laporan dan presentasi hasil proyek. o
Peserta didik (secara berkelompok) mendiskusikan hasil eksplorasi
variasi
kombinasi
rangkaian
gerak
berirama
senam aerobik. o
Peserta
didik
secara
berkelompok
menyusun
laporan
kegiatan proyek dengan mendeskripsikan urutan gerak dengan didukung gambar pola lantai.
3) Evaluasi Proses dan Hasil Proyek a) Peserta didik secara berkelompok mepresentasikan hasil tugas
kelompoknya secara bergantian di depan kelas. Sementara satu kelompok
presentasi,
kelompok
lain
mengamati
dengan
seksama. b) Selain
presentasi,
peserta
didik
dalam
kelompok
juga
menceriterakan proses berlangsungnya tugas proyek serta hambatan dalam mengerjakan tugas proyek sebagai bentuk refleksi kegiatan dalam pembelajaran. c) Peserta
didik
kelompok
lain
memberikan
tanggapan
dan
komentar tentang presentasi kelompok lain.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
49
(Default) Bookman Old Style, 12 pt,
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
d. Inquiry Based Learning Langkah-langkah dalam model inquiry based learning terdiri atas: 1) Mengamati berbagi fakta fenomena alam yang akan memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. 2) Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi untuk melatih peserta didik mengeksplorasi fenomena tersebut melalui berbagai sumber. 3) Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban. Hal ini dapat melatih peserta didik dalam mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. 4) Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan, sehingga peserta didik dapat mem prediksi dugaan yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan. 5) Merumuskan kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya.
4. Pemilihan Model Pembelajaran yang Tepat Sesuai dengan karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013, sebuah model pembelajaran yang dikembangkan harus dapat mendorong dan memotivasi peserta didik dalam mengembangkan ide dan kreativitasnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif, menyenangkan, dan inspiratif. Selain itu model yang digunakan juga harus dapat mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
diskusi
maupun
dalam
kegaiatan
lain,
dan
dapat
meningkatkan percaya diri. Cara menentukan sebuah model yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran akan berbeda untuk setiap mata pelajaran.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
50
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Hal tersebut disesuaikan dengan karakteristik materi pada masingmasing
mata
pelajaran.
Secara
umum,
hal-hal
yang
dapat
dipertimbangkan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan adalah sebagai berikut. a. Kesesuaian
model
pembelajaran
dengan
karakteristik
mata
pelajaran, sehingga ada kemungkinan mata pelajaran tertentu tidak
menggunakan
model
yang
diuraikan
di
atas,
tetapi
menggunakan model khusus untuk mata pelajaran tersebut. Sebagai contoh untuk mata pelajaran PJOK menggunakan model pembelajaran langsung. b. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-KI 2
yang dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan tuntutan KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4 untuk
mengembangkan
kompetensi
pengetahuan
dan/atau
keterampilan. c. Kesesuaian model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
yang spesifik dalam mengembangkan potensi dan kompetensi, misalnya untuk mengembangkan interaksi sosial, atau mengolah informasi dapat digunakan model kooperatif. d. Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan
saintifik.
Contoh Analisis Model Pembelajaran Mata Pelajaran Kelas Semester Kompetensi Dasar
:
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
: :
X Gasal Indikator
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Sub Topik
Model Pembelajaran
51
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Kompetensi Dasar 3.4 Mema hami konsep variasi dan kombina si keteramp ilan, serta peratura n yang dimodifik asi dalam olahraga beladiri. 4.4 Memprak tikkan variasi dan kombina si keteramp ilan ke dalam peragaan olahraga beladiri secara lancar, terkontro l, dan koordina tif.
Indikator
Sub Topik
3.4.1 Menjelaskan pengetahuan tentang variasi gerak serangan dengan tangan (pukulan, dan tusukan) seni beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan koordinatif 4.4.1 Melakukan variasi gerak serangan dengan tangan (pukulan, dan tusukan) seni beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan koordinatif 3.4.2 Menjelaskan pengetahuan tentang variasi gerak serangan dengan kaki (tendangan dengan bola kaki ke depan, dan pisau kaki ke samping), ke arah bawah-tengah-atas, seni beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan koordinatif 4.4.2 Melakukan variasi gerak serangan dengan kaki (tendangan dengan bola kaki ke depan, dan pisau kaki ke samping), ke arah bawah- tengah-atas, seni beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan koordinatif 3.4.3 Menjelaskan pengetahuan tentang variasi gerak bertahan tangkisan seni beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan koordinatif 4.4.3 Melakukan teknik dasar bertahan tangkisan seni beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan koordinatif
1. Variasi teknik dasar pencak silat (serang an, belaan, dan elakan)
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Model Pembelajaran 1. Discovery Learning (Peserta didik berusaha menemukan sendiri konsep dan keterampilan teknik dasar pencaksilat (serangan, belaan, dan elakan)
52
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Kompetensi Dasar
Indikator 3.4.4 Menjelaskan pengetahuan tentang kombinasi gerak serangan dengan tangan, kaki, dan bertahan tangkisan seni beladiri pencak silat dalam bentuk rangkaian jurus sederhana 4.4.4 Melakukan kombinasi gerak serangan dengan tangan, kaki, dan bertahan tangkisan seni beladiri pencak silat s dalam bentuk rangkaian jurus sederhana
Sub Topik 2. Ko mbinasi teknik dasar pencak silat dalam bentuk rangkai an jurus sederha na
Model Pembelajaran 2. Project Based Learning (Peserta didik berusaha membuat rangkaian jurus dengan cara mengombina sikan serangan dengan tangan, kaki, belaan, dan elakan)
B. PENUGASAN Peserta mengerjakan tugas dengan menggunakan LK 1.3 C. REFLEKSI PESERTA 1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model tertentu yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. 2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan. 3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam RPP dan implementasinya dalam proses pembelajaran. INSTRUKTUR 1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama kegiatan. 2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis penerapan pembelajaran untuk meyusun rencana pembelajaran dan implementasinya di kelas.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
53
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
UNIT 4 ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK A. Uraian Singkat Materi Analisis penilaian hasil belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan untuk memperbaiki kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Penilaian dalam proses pembelajaran meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu kepada tujuan kurikulum. Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui pro ses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan nonkurikuler/ekstrakurikuler. Kompetensi
sikap spiritual yaitu “ Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya ”.
Sedangkan Kompetensi Sikap Sosial yaitu
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan
dalam
berinteraksi
secara
efektif
dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa pada pergaulan dunia” merupakan kompetensi yang akan diraih oleh
peserta
didik
sebagai
nurturant
effect
dari
pembelajaran
pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu penilaianya tidak dikaitkan dengan KD mata pelajaran terkecuali untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn. Penilaian
sikap
sesungguhnya
dimaksudkan
untuk
penumbuhan,
pengembangan, dan pembinaan kompetensi sikap yang dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai dasar pengembangan karakter peserta didik lebih lanjut. Oleh sebab itu, penilaian sikap sesuangguhnya bukan memberikan justifikasi
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
54
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
pada posisi sikap anak, melainkan sebagai dasar untuk pembinaan agar peserta didik memiliki sikap spiritual dan sosial sebagaimana yang ditetapkan dalam kurikulum. Perbaikan kurikulum 2013 menetapkan bahwa KI-1 dan KI-2 tidak dijabarkan ke dalam KD, kecuali mata pelajaran Agama dan Budi Pekerta dan PPKn. Oleh karena itu, guru mata pelajaran selain Agama dan Budi Pekerta dan PPKn tidak memberikan penilaian sikap yang dikaitkan dengan KD-KD mata pelajaran. Guru mata pelajaran tersebut hanya memberikan penilaian umum tentang sikap sebagai masukan untuk pelaporan nilai sikap yang akan dirumuskan oleh guru kelas/wali kelas. Hal ini dipandang lebih sederhana dan memudahkan dalam melakukan penilaian sikap oleh seluruh guru mata pelajaran. Penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan dilaksanakan melalui berbagai cara sesuai dengan karakteristik KD yang dijabarkan dalam indikator.
Teknik penilaian pengetahuan dapat dilaksanakan
dengan salah satu cara dari berbagai cara (tes tulis, tes lisan dan penugasan). Ini bukan berarti bahwa setiap KD pengetahuan harus dinilai melalui tiga cara tersebut. Akan tetapi, guru dapat memilih cara yang paling sesuai dengan karakteristik KD dan indikatornya. Demikian juga dengan penilaian kompetensi keterampilan juga dapat dilakukan dengan
menggunakan
salah
satu
dari
berbagai
cara,
misalnya
menggunakan praktik/kinerja, proyek, porto folio, atau penugasan). Ini juga bukan berarti bahwa satu KD keterampilan harus dinilai dengan keseluruhan cara tersebut. Akan tetapi guru memilih cara atau teknik yang paling tepat sesuai dengan karakteristik KD keterampilan dan indikatornya. Perbaikan juga dilakukan terhadap skala penilaian. Skala penilaian yang semula menggunakan skala 1
– 4 diubah menjadi menjadi 0 – 100,
sesuai yang diatur pada Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaiah Hasil Belajar oleh Pendidik. Dalam Permendikbud tersebut juga diatur tentang Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
55
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
oleh satuan pendidikan, yang dalam peraturan sebelumnya KKM tersebut ditetapkan secara nasional.
1. Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan a. Penilaian Sikap Penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif oleh guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, dan wali kelas dengan menggunakan observasi dan informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai sumber. Informasi tersebut harus ditindaklanjuti oleh pendidik. Skema penilaian sikap dapat dilihat pada Gambar 5 berikut.
Gambar 7. Skema Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.
1) Perencanaan penilaian sikap Penilaian sikap dapat dilakukan melalui observasi,penilaian diri, penilaian antar temandan jurnal kecuali untuk Pendidikan Agama peserta
yang dilakukan guru. Observasi dalam penilaian sikap didik
merupakan
berkesinambungan
teknik
melalui
yang
dilakukan
pengamatan
secara
perilaku.
Asumsinyasetiap peserta didikpada dasarnya berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik
(positif) atau kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan sikap sosial. Catatan hal-hal positif @Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
56
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
dan menonjol digunakan untuk menguatkan perilaku positif, sedangkan perilaku negatif digunakan untuk pembinaan. Untuk menentukan penilaian sikap, terlebih dahulu dirumuskan sikap sikap
yang
akan
dikembangkan
sekolah.
Sikap
yang
dikembangkan sekolah harus mengacu pada Visi sekolah. Langkah yang harus dilakukan, yaitu : a) Merumuskan nilai sikap yang dikembangkan sekolah dari Visi
sekolah
dan
. Misalnya “ Menciptakan insan berprestasi,berbudaya
bertaqwa.”
Sekolah
mengemban gkan
sikap
jujur,
bertanggung jawab, kompetitif, disiplin, religius. b) Membuat format jurnal yang akan dilakukan pendidik untuk
melakukan
penilaian
sikap.
Format
disepakati oleh seluruh guru mapel.
jurnal
sebaiknya
Contoh format jurnal
dapat dilihat pada panduan penilaian hasil belajar untuk SMA yang diterbitkan Direktorat PSMA tahun 2015.
2) Pelaksanaan penilaian sikap Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu semester. Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta peserta didik. Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran. Selama proses pembelajaran guru mengamati dan mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut. Perilaku yang diamati bisa berupa kedisiplinan, tanggung jawab, kejujuran, kepedulian, responsif dan pro-aktif. Misalnya, saat diskusi kelompok mau pun diskusi kelas guru mengamati beberapa peserta didik terlihat sangat menonjol dalam keaktifan bertanya dan atau memberi tanggapan maka guru dapat mencatat dalam jurnal tentang sikap responsif dan pro-aktif mereka. Demikian juga sebaliknya, seorang peserta didik dalam
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
57
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
kelompok tidak aktif malah mengerjakan yang lain, guru juga mencatat perilaku peserta didik tersebut dalam jurnal.
Nama Satuan pendidikan
: SMA Cipete Jakarta
Tahun pelajaran
: 2015/2016
Kelas/Semester
: X / Semester I
Mata Pelajaran
: PJOK
NO
1
WAKTU
16 Sep 2015
NAMA
Arman
KEJADIAN/ PERILAKU
Tidak mengikuti praktiku m Memecah kan prisma kaca
BUTIR SIKAP
POS / NEG
Disiplin
-
Melapork Tanggung jawab, an alat jujur yang dipecahka n
+
TINDAK LANJUT Dipanggil melalui tim ketertiban, untuk didata dan diberikan pembinaan oleh guru mapel dan dilaporkan kepada wali kelas Diberikan penghargaan atas sikap jujur dengan pengurangan poin pelanggaran
Dst..
3) Pemanfaatan hasil penilaian sikap Pengamatan sikap dilakukan guru secara berkala, kemudian dibuat rekapitulasi untuk dideskripsikan dan dilaporkan kepada wali kelas. Pendidik melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik selama 1 semester. Laporan guru ditindak lanjuti oleh
wali
kelas
dan
menjadi
catatan
wali
kelas
untuk
memberikan deskripsi penilaian sikap di rapor.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
58
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
2. Penilaian Pengetahuan Penilaian
pengetahuan
mengukur
kemampuan
kognitif
dan
kecakapan berpikir tingkat rendah sampai tinggi peserta didik. Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui pencapaian ketuntasan
belajar,
mengidentifikasi
kelemahan
dan
kekuatan
penguasaan pengetahuan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemberian umpan balik kepada peserta didik oleh guru sangat penting sehingga hasil penilaian dapat digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Selanjutnya skema penilaian pengetahuan dapat ditunjukkan pada Gambar 6 berikut.
Gambar 8. Skema Penilaian Pengetahuan
Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
1) Perencanaan penilaian pengetahuan Penilaian kompetensi pengetahuan sudah direncanakan dalam RPP.
Karena
penilaian
kompetensi
pengetahuan
harus
dilaksanakan untuk setiap IPK. IPK tersebut dijabarkan dalam indikator
soal
yang
menggambarkan
kemampuan
berfikir
tingkat rendah (LOTS) dan kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS). Contoh perencanaan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran PJOK untuk KD 3.1, yaitu:
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
59
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
No 1
IPK Dari KI-3 3.1.1 Menentukan variasi dan kombinasi gerak dasar spesifik permainan bola besar Dst..
Guru
merancang
Rencana Penilaian Waktu Teknik Pelaksanaan
Indikator Soal
3.1.1.1 Melalui Tes Lisan kegiatan tanya jawab, pengamatan gambar dan diskusi kelompok, peserta didik dapat menyebut jenis-jenis teknik dasar yang dapat divariasikan dan dikombinasikan 3.1.1.2 Melalui kegiatan tanya Tes jawab, Tertulis pengamatan gambar dan diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan berbagai kegunaan variasi dan kombinasi teknik dasar
penilaian
untuk
setiap
PH
PH
indikator
yang
dikembangkan, sebagai contoh berikut. Langkah yang harus dilakukan: (1) Menyusun kisi kisi soal dapat menggunakan format kisi-kisi (2) Mengembangkan soal sesuai kisi kisi (3) Membuat pedoman penskoran dan kuci jawaban (4) Menganalisis soal secara kualitatif (menggunakan format analisis kualitatif)
2) Pelaksanaan penilaian pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam bentuk penilaian harian melalui tes tertulis, tes lisan, maupun penugasan.
Cakupan
penilaian
harian
meliputi
seluruh
indikator dari satu kompetensi dasar atau lebih sedangkan
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
60
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
cakupan
penugasan
disesuaikan
dengan
karakteristik
kompetensi dasar.
3) Pemanfaatan hasil penilaian p engetahuan Hasil penilaian selanjutnya dianalisis dan hasilnya digunakan sebagai acuan dalam menyusun program remedial dan/atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya. a) Remedial Pembelajaran remedial bertujuan agar peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan. Pembelajaran remedial dapat dilakukan melalui pembelajaran ulang, pemberian bimbingan khusus, pemberian tugas, atau pemanfaatan tutor sebaya. Contoh penentuan program remedial. Jika
peserta
didik
dalam
satu
kelas
yang
mencapai
ketuntasan kurang dari 50% maka bentuk pembelajaran remedialnya adalah pembelajaran ulang. b) Pengayaan Pengayaan pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai kompetensi
dasar
ataupun
untuk
pengembangan
dari
kompetensi dasar yang sudah ditentukan.
a. Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan tidak terlepas dari penilaian pengetahuan dan sikap. Dalam penilian keterampilan harus mencakup keterampilan berfikir (abstrak) dan keterampilan kongkrit untuk mata pelajaran tertentu. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai tehnik antara lain penilaian praktek/kinerja, proyek, dan portofolio. Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada Gambar 7.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
61
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Gambar 9. Skema Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain penilaian praktik/kinerja, proyek, dan portofolio. Teknik penilaian
lain
dapat
digunakan
sesuai
dengan
karakteristik
kompetensi mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan dapat berupa daftar cek atau skala penilaian yang dilengkapi rubrik.
1) Perencanaan penilaian keterampilan Kegiatan yang dilakukan pada persiapan pelaksanaan penilaian keterampilan adalah: Mencermati kompetensi yang dituntut dalam KD dari KI-4 melalui IPK yang dikembangkan seperti tabel berikut.
Tabel 7. Perencanaan Penilaian Keterampilan No 1.
Indikato r Esensial Mempraktik a. Posisi kan dan keterampila sikap n dasar awal permainan bola besar dengan kontrol Kompetens i Dasar
Uraian Gerak
Pen-skoran
1. Kedua kaki dibuka selebar satu setengah bahu 2. Badan agak condong ke depan, berat badan antara kedua kaki 3. Kedua lengan dan tangan relaks di samping badan
Skor 4, jika seluruh uraian gerak dilakukan dengan benar Skor 3, jika tiga uraian gerak dilakukan dengan benar Skor 2, jika hanya dua uraian gerak dilakukan
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
62
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
No
Kompetens i Dasar yang baik (contoh passing bawah bolavoli )
Indikato r Esensial
4. Pandangan mata ke arah datangnya bola
b. Pelaks anaan geraka n
c. Posisi dan sikap akhir
2.
………………
Uraian Gerak
………… …
1. Kedua atau salah satu kaki dilangkahkan untuk menyesuaikan dengan letak bola 2. Badan agak condong ke depan, berusaha meletakkan bola di tengah badan 3. Kedua lengan disatukan di depan pinggang dan diayun ke depan atas hingga setinggi dada 4. Pandangan mata ke arah lepasnya bola 1. Kedua kaki dikembalikan terbuka selebar satu setengah bahu 2. Badan kembali agak condong ke depan, dan berat badan antara kedua kaki 3. Kedua lengan dan tangan kembali relaks di samping badan 4. Pandangan mata ke arah lepasnya bola
……………..
Pen-skoran dengan benar Skor 1, jika hanya satu uraian gerak dilakukan dengan benar Skor 4, jika seluruh uraian gerak dilakukan dengan benar Skor 3, jika tiga uraian gerak dilakukan dengan benar Skor 2, jika hanya dua uraian gerak dilakukan dengan benar Skor 1, jika hanya satu uraian gerak dilakukan dengan benar
Skor 4, jika seluruh uraian gerak dilakukan dengan benar Skor 3, jika tiga uraian gerak dilakukan dengan benar Skor 2, jika hanya dua uraian gerak dilakukan dengan benar Skor 1, jika hanya satu uraian gerak dilakukan dengan benar
…………………….
2) Pelaksanaan penilaian keterampilan Pelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian praktik/kinerja selama proses pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio yang diberikan setelah pembelajaran. Kinerja
peserta didik dalam kelompok dicermati guru dengan
menggunakan lembar pengamatan seperti contoh berikut.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
63
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Hari/Tanggal : 3 September 2015 KD
: 4.1
Kegiatan
: Unjuk Kerja/ Praktik
No 1.
Indikator Esensial Posisi dan Sikap Awal
Uraian Gerak
Ya
Tidak
(1)
(0)
a. Kaki b. Badan c. Lengan dan tangan d. Pandangan mata
2.
Pelaksanaan Gerak
a. Kaki b. Badan c. Lengan dan tangan d. Pandangan mata
3.
Posisi dan Sikap Akhir
a. Kaki b. Badan c. Lengan dan tangan d. Pandangan mata
Atau dapat disederahanakan menjadi:
Nama Peserta Didik
No
1.
Adnan
2.
Irwan
3.
Iwan
Posisi/ Sikap Awal Gerak 4
3
2
1
Pelaksanaan Gerak 4
3
2
… ……………… … … … … … … … ……
1
Posisi/ Sikap Akhir Gerak 4
3
2
Jumla h Skor
1
… … … … …
…
3) Pemanfaatan hasil penilaian keterampilan Setelah penilaian dilaksanakan, guru memberikan berupa komentar pada kinerja
peserta didik.
kinerja
dianalisis
tersebut
selanjutnya
ketercapaian kompetensi
umpan balik
Hasil penilaian
untuk
mengetahui
sehingga dapat menentukan rencana
remedial atau pengayaan.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
64
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
B. PENUGASAN Peserta mengerjakan tugas dengan menggunakan LK 1.4
C. REFLEKSI PESERTA 1. Menyampaikan
keberhasilan
berupa
perubahan
keterampilan
dalam analisis penilaian hasil belajar dan memamfaatkan hasil analisis sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. 2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan. 3. Menyampaikan menganalisis
tindak
hasil
lanjut
belajar
yang
peserta
akan didik
dilakukan dan
dalam
memanfaatkan
hasilnya dalam pelaksanaan remedial dan/atau pengayaan.
INSTRUKTUR 1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama kegiatan. 2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis hasil belajar peserta didik dan memanfaatkan hasilnya dalam pelaksanaan remedial dan/atau pengayaan.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
65
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
MATERI 2 PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. URAIAN SINGKAT MATERI Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada penugasan di materi 1 dapat digambarkan dengan gambar 10 berikut.
Gambar 10. Rangkaian kegiatan penyusunan RPP
Dengan memerhatikan bagan di atas, maka rangkaian kegiatan dari analisis SKL sampai dengan penilaian, serta analisis terhadap Silabus dan Inspirasi Pembelajaran dan Penilaian dijadikan sebagai bahan dan acuan dalam menyusun RPP. Berdasarkan pembahasan pada materi 1 untuk menyusun RPP perlu memerhatikan sistematika RPP berikut.
Sistematika RPP
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
66
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
a. Identitas Sekolah
: (diisi nama sekolah )
Mata pelajaran
: (diisi dengan mata pelajaran)
Kelas/Semester
: (diisi
dengan
kelas
sesuai
peminatan
dan
semester yang berlangsung) Tahun pelajaran : (diisi dengan tahun pelajaran berjaalan) Alokasi Waktu
: diisi melalui anailisis estimasi waktu. Penentuan
alokasi
waktu
sebaiknya
melalui
analisis dari waktu yang dibutuhkan untuk pencapaian tiap IPK.
b. Kompetensi Inti Kompetensi inti dituliskan dengan cara menyalin dari Silabus dengan tetap memerhatikan ketentuan Permendikbud yang berlaku.
c. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KOMPETENSI DASAR DARI
KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
KI 3 Lihat dalam silabus
Lihat dalam silabus
Contoh 3.1………
Contoh 4.1 ……
Dst
Dst
Indikator Pencapaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
kompetensi
Merupakan penjabaran dari KD dengan
Merupakan penjabaran dari
memerhatikan hirarkhi KKO. Cara
KD dengan memerhatikan
menjabarkan IPK dari KD lihat di materi 1
hirarkhi KKO. Cara
Contoh
menjabarkan IPK dari KD
4.1.1….
lihat di materi 1
4.1.2 ….
Contoh
Dst
3.1.1…. 3.1.2… Dst
d. Materi Cara menentukan materi pokok dan materi pembelajaran lihat di materi 1
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
67
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Materi dalam RPP dituliskan poin poin yang merupakan materi pokok dan materi ajar. Materi pokok dapat dirumuskan dari Kompetensi Dasar, sedangkan materi ajar dirumuskan dari indikator pencapaian kompetensi. Secara rinci menjadi lampiran RPP.
e. Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
serta
menerapkannya
dalam
berbagai
situasi,
di
sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap muka di kelas, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri. Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan yang dipetakan dalam pertemuan.
Setiap
pertemuan
memuat
kegiatan
pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pendahuluan: 1. mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 2. mendiskusikan
kompetensi
dikembangkan sebelumnya
yang
sudah
dipelajari
dan
berkaitan dengan kompetensi yang
akan dipelajari dan dikembangkan; 3. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari; 4. menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan 5. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan. Dalam
kegiatan
inti
memuat
hal
hal
yang
berkaitan
dengan
pendekatan dan metode/model yang dijabarkan dalam materi 1. Yang harus
diperhatikan
adalah
karakteristik
dari
setiap
model
pembelajaran disesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang diusung dalam pembelajaran. Dalam kegiatan inti harus terlihat bahwa
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
68
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
peserta didik menjadi pusat pembelajaran, atau pelaku pembelajaran. Dalam kegiatan inti harus terlihat tahapan yang dilakukan peserta didik dari model atau metode pembelajaran yang digunakan. Pada pembelajaran PJOK misalnya, dapat digunakan model discovery based learning pada pembelajaran dengan materi aktivitas gerak berirama, konsep merangkai gerakan dan penyelesaian permasalahan yang disajikan melalui lembar kerja. Pendekatan saintifik tetap terlaksana,
hal
itu
tercermin
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran. Ketentuan pendekatan saintifik dapat dilihat di materi 1. Berikut ini adalah contoh dari kegiatan inti yang disusun pada pembelajaran PJOK. KEGIATAN
DESKRIPSI
WAKTU 20 menit
Pendahuluan
1. Berbaris, memberi salam, berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik, dan absensi. 2. Guru mempertanyakan keadaan dan kondisi kesehatan peserta didik, jika ada yang sakit peserta didik bersangkutan tidak perlu mengikuti aktivitas fisik, tapi harus tetap berada di pinggir lapangan olahraga. 3. Guru mempertanyakan “Siapa yang pernah melihat orang yang sedang melakukan senam irama?”, Apa jenis keterampilan dalam senam irama?, dan pertanyaan lainnya yang relevan. 4. Guru memotivasi peserta didik. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut, yaitu: keterampilan gerak langkah kaki, lengan dan tangan, pelurusan sendi tubuh, pengetahuan tentang irama, dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. 6. Guru menyampaikan tahapan kegiatan pembelajaran yang akan dilalui selama pertemuan (membagi pasangan/ kelompok, pengamat/pelaku, membagikan Lembar kerja peserta didik, mengatur giliran peran, melakukan klarifikasi, dan melakukan penilaian proses dan hasil). 7. Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin melakukan pemanasan. Pemanasan yang dilakukan antara lain: pemanasan untuk seluruh tubuh dan pemanasan secara spesifik untuk jenis aktivitas yang akan diikuti melalui permainan. Saat melakukan pemanasan guru mengamati kebenaran gerak pemanasan, jika terdapat peserta didik yang melakukan kesalahan, guru
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
69
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
langsung memperbaiki pada saat kejadian (sambil memberhentikan pemanasan sementara), guru mempertanyakan tujuan dan manfaat melakukan pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik yaitu: untuk mempersiapkan tubuh menerima beban yang lebih berat, untuk mengurangi resiko cidera dalam melakukan aktivitas fisik, dan untuk menciptakan ruang gerak persendian lebih luas. 8. Melakukan aktivitas permainan kecil untuk pemanasan sebelum ke materi pembelajaran (mencari teman). Melakukan rangkaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan scientific dan dengan model kooperatif serta gaya mengajar resiprokal:
Inti
100 menit
1) Peserta didik dengan pasangannya membaca teks dan mengamati gambar berbagai keterampilan gerak keterampilan gerak langkah kaki, lengan dan tangan, pelurusan sendi tubuh, pengetahuan tentang irama melalui pengamatan lembar kerja peserta didik dan diperkuat dengan peragaan peseta didik lain yang dianggap mampu. 2) Peserta didik (pengamat) mengamati keterampilan keterampilan gerak langkah kaki, lengan dan tangan, pelurusan sendi tubuh, pengetahuan tentang irama melalui peragaan peseta didik lain (pasangan). 3) Peserta didik (pengamat) menyimak klarifikasi dari guru, jika ditemui kesalahan pada pelaku. 4) Peserta didik saling mengajukan pertanyaan (berdiskusi) dengan pasangan berkaitan dengan keterampilan gerak langkah kaki, lengan dan tangan, pelurusan sendi tubuh, pengetahuan tentang irama. 5) Peserta didik (pengamat) mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru mengklarifikasi jika ditemui kesalahan pada pelaku. 6) Peserta didik mempraktikkan keterampilan gerak langkah kaki, lengan dan tangan, pelurusan sendi tubuh, pengetahuan tentang irama secara berkelompok mencari jawaban yang dipe rtanyakan guru dengan menunjukkan nilai kerja sama, sportifitas, tanggung jawab, dan disiplin, guru menyampaikan arti penting kerja sama, sportifitas, tanggung jawab, dan disiplin yang dilakukan di tempat (tidak bergerak). Selama praktik tugas peserta didik saling mengoreksi kesalahan temannya. 7) Peserta didik membandingkan antara gerakan yang dilakukan oleh pelaku dengan informasi yang ada pada lembar kerja peserta didik.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
70
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
8) Peserta didik membandingkan antara gerakan yang dilakukan oleh pelaku dengan informasi yang disampaikan oleh guru. 9) Peserta didik membandingkan antara informasi dari guru dengan informasi yang ada pada lembar kerja peserta didik. 10) Berusaha menyimpulkan berbagai informasi yang didapat dan digunakan untuk perbaikan pengetahuan dan keterampilan. 11) Menjelaskan berbagai pengetahuan tentang keterampilan gerak langkah kaki, lengan dan tangan, pelurusan sendi tubuh, pengetahuan tentang irama. 12) Peserta didik memeragakan keterampilan gerak langkah kaki, lengan dan tangan, pelurusan sendi tubuh, pengetahuan tentang irama dengan menunjukkan nilai kerja sama, sportifitas, tanggung jawab, dan disiplin.
Penutup
1. Salah satu peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan gerakan pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya. 2. Guru menyampaikan kemajuan yang diperoleh peserta didik secara umum dan kesalahankesalahan yang masih sering timbul saat melakukan praktik. 3. Bersama peserta didik guru melakukan refleksi. 4. Bersama peserta didik guru melakukan penyimpulan. 5. Guru menugaskan peserta didik untuk membaca dan membuat catatan tentang keterampilan gerak langkah kaki, lengan dan tangan, pelurusan sendi tubuh, pengetahuan tentang irama, otot-otot yang dominan bekerja saat melakukan aktivitas gerak berirama, manfaat keterampilan terhadap kesehatan. Hasilnya ditugaskan kepada peserta didik dijadikan sebagai tugas portofolio. 6. Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam.
15 menit
f. Penilaian Penilaian dalam RPP mengukur ketercapaian indikator pencapaian kompetensi. Penilaian untuk mengukur ketercapaian indikator dapat dilakukan dengan beberapa macam tehnik penilaian. Untuk lebih mudah dalam melaksanakan penilaian, sebaiknya dari indikator pencapaian kompetensi dijabarkan ke dalam indikator soal. Instrumen penilaian menjadi lampiran RPP.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
71
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
g. Remedial dan Pengayaan Pembelajaran
remedial
dan
pengayaan
dilaksanakan
untuk
kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KBM/KKM, sementara pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai atau melampaui KBM/KKM. Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara: 1. pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik; 2. pemberian bimbingan secara perorangan; 3. pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya; 4. pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai KBM/KKM. Pembelajaran
remedial
diberikan
segera
setelah
peserta
didik
diketahui belum mencapai KKM berdasarkan hasil PH, PTS, atau PAS. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan. Nilai KD yang dimasukkan ke dalam
pengolahan
penilaian
akhir
semester
adalah
penilaian
setinggitingginya sama dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran tersebut. Apabila belum/tidak mencapai KKM, nilai yang dimasukkan adalah nilai tertinggi yang dicapai setelah mengikuti pembelajaran remedial. Guru tidak dianjurkan untuk memaksakan untuk memberi nilai tuntas kepada peserta didik yang belum mencapai KKM. Selanjutnya pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui: 1. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik diberi tugas
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
72
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
pengayaan untuk dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam pelajaran; 2. Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan sendiri/individual; 3. Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten pada tema tertentu sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KKM berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan hanya diberikan sekali, tidak berulang-kali sebagaimana pembelajaran remedial dan tidak diakhiri dengan penilaian.
h. Media/Alat dan Sumber belajar Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang menjadi tuntutan dalam pembelajaran. Media pembelajaran sebagai sarana bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Media pembelajaran
akan
mempengaruhi
iklim
belajar,
kondisi
dan
lingkungan belajar yang ditata dan dikelola oleh guru. Dalam memilih media pembelajaran harus mempertimbangkan prinsip psikologi peserta didik, antara lain motivasi, perbedaan individu. Emosi, partisipasi umpan balik, penguatan dan penerapan. Penggunaan media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. Misalnya dalam pelajaran PJOK untuk KD 3.4, peserta didik diminta untuk menemukan konsep langkah kaki pada aktivitas gerak berirama. Alat pembelajaran adalah setiap peralatan yang dapat menunjang efektifitas dan efisiensi pembelajaran dan dapat memengaruhi tingkah laku peserta didik. Untuk melakukan pembelajaran aktivitas gerak berirama, maka alat pembelajaran yang digunakan diantaranya
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
73
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
adalah perangkat pemutar musik, CD atau DVD, serta alat bebunyian lainnya. Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik untuk mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar dapat berupa buku, data, orang, lingkungan, alam dan sebagainya. Penulisan sumber belajar di RPP harus jelas dan pasti. Berikut adalah contoh format RPP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) Sekolah: Mata pelajaran: Kelas/Semester: Alokasi Waktu:
A. Kompetensi Inti (KI) [disajikan Deskripsi Rumusan KI-1 dan KI-2 seperti yang dinyatakan dalam silabus] KI3: KI4: B.Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar KD pada KI 3
Indikator
…
KD pada KI4
…
C.Materi Pembelajaran [disajikan materi pokok saja, rincian materi setiap pertemuan dinyatakan dalam Lampiran]
D.
Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama: (...JP)
Indikator: … [indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
74
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
pertama] a.Kegiatan Pendahuluan b.Kegiatan Inti [disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara lengkap, materi rinci pembelajaran dimuat pada Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 1] c.Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua: (...JP)
Indikator: … [indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan kedua] a.Kegiatan Pendahuluan b.Kegiatan Inti [disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara lengkap, materi rinci pembelajaran dimuat pada Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 2] c.Kegiatan Penutup 3. Pertemuan seterusnya. E.Teknik penilaian [disajikan nama Teknik Penilaian, instrumen lengkap Penilaiansetiap pertemuan dimuat dalam Lampiran Instrumen Penilaian Pertemuan 1, Lampiran Instrumen Penilaian Pertemuan 2, dan seterusnya tergantung pada banyak pertemuan] F.
Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/alat 2. Bahan 3. Sumber Belajar Lampiran-lampiran: 1. 2. 3. 4.
Materi Pembelajaran Pertemuan 1 Instrumen Penilaian Pertemuan 1 Materi Pembelajaran Pertemuan 2 Instrumen Penilaian Pertemuan , dan seterusnya tergantung banyak pertemuan.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
75
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
B. PENUGASAN Peserta mengerjakan tugas dengan menggunakan LK 2
C. REFLEKSI PESERTA 1. Keberhasilan peserta pelatihan dalam memahami substansi dari setiap komponen yang ada dalam RPP 2. Meningkatkan
kesadaran
peserta
pelatihan,
bahwa
RPP
merupakan hal yang mutlak dan wajib disusun guru sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas 3. Menyampaikan kelemahan yang ada pada guru dalam menyusun RPP 4. Menyampaikan tindak lanjut yang harus dilakukan peserta pelatihan dalam perancangan RPP
INSTRUKTUR 1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan. 2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menyusun dan menelaah RPP
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
76
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
MATERI 3 PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
A. URAIAN SINGKAT MATERI Pada materi 3 ini akan dibahas praktik pelaksanaan pembelajaran sesuai hasil Materi 1 dan Materi 2.
1. Praktik Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan
pembelajaran
(RPP)
yang
diorganisasikan
menjadi
kegiatan pendahuluan, inti dan penutup seperti yang dijelaskan pada materi 1 unit 3. Keseluruhan proses pembelajaran tersebut harus menggambarkan
pengalaman
peserta
didik
dalam
mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, kontekstual, dan kolaboratif. Praktik pembelajaran dilakukan dengan micro teaching atau peer teaching dengan langkah sebagai berikut. a. Langkah pelaksanaan praktik pembelajaran dengan micro teaching . 1) Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 orang 2) Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah divalidasi pada Materi 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan waktu penyajian. 3) Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik sedangkan yang lain mengamati jalannya pembelajaran dengan menggunakan instrumen pengamatan proses pembelajaran (terlampir). 4) Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk micro teaching. 5) Menyiapkan peserta didik 6) Melaksanakan micro teaching dengan durasi waktu maksimal 20 menit.
b. Langkah pelaksanaan praktik pembelajaran dengan peer teaching.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
77
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
1) Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 orang. 2) Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah divalidasi pada Materi 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan waktu penyajian. 3) Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik pembelajaran mengamati
sedangkan
jalannya peer
anggota
kelompok
teaching dengan
yang
lain
menggunakan
instrumen pengamatan proses (terlampir). 4) Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk peer teaching. 5) Mengkondisikan
peserta
pelatihan
yang
bukan
anggota
kelompok penyaji sebagai peserta didik. 6) Melaksanakan peer teachin g dengan durasi waktu maksimal 20 menit
2. Praktik Pelaksanaan Penilaian Sebagaimana dibahas pada materi 1 unit 4, pelaksanaan penilaian diawali dengan perencanaan berupa instrumen penilaian untuk ketiga aspek kompetensi yang akan dilaksanakan berikut. a. Penilaian Sikap Spritual dan Sosial Untuk melaksanakan praktik penilaian sikap, Bapak/Ibu mata pelajaran cukup menyiapkan jurnal harian yang sudah dirancang di materi 2. Perlu diingat bahwa penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan
sehingga
umpan
balik
kepada
peserta
didik
diberikan sesegera mungkin. b. Penilaian Pengetahuan Praktik pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan sesuai dengan yang dirancang pada RPP di Materi 2. c. Penilaian Keterampilan Sebagaimana praktik penilaian sikap dan pengetahuan, praktik pelaksanaan penilaian keterampilan juga dilakukan sesuai dengan yang dirancang pada RPP di Materi 2.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
78
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
B. PENUGASAN Peserta mengerjakan tugas dengan menggunakan LK. 3
C. REFLEKSI PESERTA 1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set dalam pembelajaran dan penilaian yang diperoleh selama aktivitas pada materi ini. 2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan. 3. Menyampaikan
tindak
lanjut
yang
akan
dilakukan
untuk
meningkatkan praktik pembelajaran dan penilaian.
INSTRUKTUR 1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama proses praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar. 2. Menyampaikan
hal-hal
yang
perlu
diperbaiki
dalam
praktik
pembelajaran.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
79
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
MATERI 4 PRAKTIK PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR
A. URAIAN SINGKAT MATERI 1. Pengolahan Hasil Penilaian Kegiatan akhir setelah melakukan penilaian adalah melakukan pengolahan penilaian dan melakukan pelaporan hasil belajar. Tujuan pengolahan penilaian hasil belajar baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan yang dilakukan dengan berbagai teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran adalah untuk mengetahui kompetensi akhir hasil belajar pada setiap mata pelajaran dalam kurun waktu satu semester. Berikut penjelasan cara mengolah data nilai hasil belajar baik sikap, pengetahuan dan keterampilan. a. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Berikut
disajikan
rekapitulasi dan
langkah-langkah
untuk
melakukan
membuat deskripsi pencapaian sikap selama
satu semester . 1) Guru mengelompokkan atau menandai catatan-catatan sikap peserta didik yang memperlihatkan perilaku sangat baik (SB) dan atau perilaku perlu bimbingan (PB) yang dituliskan dalam jurnal baik sikap spiritual maupun sikap sosial. 2) Guru membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester. 3) Guru membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik. 4) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata
pelajaran
dan
guru
BK.
Kemudian,
dengan
memerhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial, wali kelas menyimpulkan rumusan deskripsi pencapaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
80
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
5) Kesimpulan sikap spiritual dari guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti menjadi acuan utama dan didukung oleh kesimpulan sikap spiritual dari guru mata pelajaran lain dan guru
BK
dengan
deskripsi
menggunakan
kalimat
mencerminkan perilaku sikap spiritual yang menonjol positif dan sikap yang perlu bimbingan. Selanjutnya, kesimpulan sikap sosial dari guru PPKn menjadi acuan utama dan didukung oleh kesimpulan sikap sosial dari guru mata pelajaran lain, guru BK dengan deskripsi menggunakan kalimat mencerminkan perilaku sikap sosial yang menonjol positif dan sikap yang perlu bimbingan. Berikut merupakan gambar alur pelaksanaan penilaian sikap. Guru MP: Merangkum catatan selama 1 semester setiap peserta didik Melalui observasiguru mapel, BK dan Wali Kelas mencatat sikap yang menonjol.
Guru BK: Merangkum catatan selama 1 semester setiap peserta didik
Sikap Spiiritual
Dikumpulkan ke Walikelas
Sikap Sosial
Wali Kls: Merangkum catatan selama 1 semestersetiap peserta didik
Deskripsi Sikap Spiritual & Sikap Sosial (RAPOR)
Selama 1 Semester
Gambar 11. Alur Pelaksanaan Penilaian Sikap Berikut disajikan contoh rekap jurnal pencapaian kompetensi sikap spiritual dan deskripsi dalam rapor. Tabel 9. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Spiritual No
Nama
Ketaatan Beribadah
SB 1
Deni
√
PB
Berperilaku Syukur
SB
PB
√
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Berdoa
SB
√
PB
Toleransi Beragama
SB
√
PB
Deskripsi dalam Rapor Deni sangat baik dalam ketaatan
81
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
No
Nama
2
Hamk a
3
Yenny
4
Vipti
Ketaatan Beribadah
Berperilaku Syukur
SB
SB
PB
PB
Berdoa
SB
PB
√
Toleransi Beragama
SB
PB
√
Deskripsi dalam Rapor beribadah, berperilaku syukur, berdoa, dan toleransi bergama Dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, Hamka akan mampu meningkatkan sikap dalam ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa, dan toleransi bergama Yenny memperlihatkan sikap yang baik dalam ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa, dan toleransi beragama1) Diana sangat baik dalam ketaatan beridah dan dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, Vipti akan mampu meningkatkan sikap toleransi beragama
*) Karena tidak ada catatan dalam jurnal guru mata pelajaran lain maka yang menjadi nilai sikap untuk Yenny diambil hanya dari guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. Tabel 10. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Sosial No
Nama
Tanggung jawab
Kerjasama
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Peduli
Pro-aktif
Deskripsi dalam Rapor
82
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
SB 1
Agus
2
Enung
3
Ismun
4
Ninik
PB
SB
PB
SB
PB
SB
PB
b. Penilaian Pengetahuan Nilai kompetensi pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester untuk mengetahui pencapaian kompetensi
pada
setiap
KD
pada
KI-3.
Hasil
penilaian
pengetahuan yang dilakukan oleh guru dengan berbagai teknik penilaian dalam satu semester direkap dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai akhir pencapaian pengetahuan mata pelajaran tersebut diperoleh dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester. Nilai akhir pengetahuan selama satu semester pada rapor mempertimbangkan penilaian hasil belajar oleh guru dalam bentuk penilaian harian dan penilaian oleh satuan pendidikan dalam bentuk penilaian akhir. Nilai akhir tersebut ditulis dalam bentuk angka pada skala 0
–
100 dan predikat (D - A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD selama satu semester. Berikut tabel contoh rancangan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran PJOK kelas X semester I.
Tabel 11. Contoh Rancangan Penilaian Pengetahuan No. 1
Penilaian ke
KD 3.1
1 PH1
2 PH2
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
3
4
...
Skor Akhir
Keterangan
....
83
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
2 3 4 5
3.2 3.3 3.4 3.5
...
...
PH3 PH5 PH8 PH9
PH4 PH6
.... .... .... ....
PH7
Keterangan: PH: Penilaian Harian Berikut contoh tabel pengolahan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran PJOK kelas X semester I.
Tabel 12. Contoh PengolahanNilai Pengetahuan PH-1 No.
PH-2
PH-3
Nama
PH4
PH5
PH-6
RataRata
KD 3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.6
3.7
3.8
1
Ani
75
60
80
68
66
80
79
67
90
73,88
2
Budi
71
78
67
69
91
76
66
87
75
75,55
3
Dst
b. Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) merupakan nilai yang diperoleh dari penilaian tengah semester yang terdiri atas beberapa kompetensi dasar. c. Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang diperoleh dari penilaian akhir semester yang mencakup semua kompetensi dasar dalam satu semester. d. Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH, HPTS, HPAS dengan memperhitungkan bobot masingmasing yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Selanjutnya HPH pada Tabel 3.3 digabung dengan HPTS dan HPAS untuk memperoleh nilai akhir seperti pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Contoh Pengolahan Nilai Akhir Nama
HPH
HPTS
HPAS
HPA
Ani
73,89
90
80
79,45
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
HPA (Pembulatan 79
84
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Nama
HPH
HPTS
HPAS
HPA
Budi
75,56
75
80
76,53
HPA (Pembulatan 77
... Pada contoh di atas (Tabel 3.4), HPTS dan HPAS dimasukkan ke
dalam
tabel
pengolahan
nilai
akhir
semester
secara
gelondongan, tanpa memilah-milah nilai per KD berdasarkan nilai HPTS dan HPAS. Guru dapat memilah-milah nilai per KD hasil PTS dan PAS sebelum memasukkan ke dalam tabel pengolahan nilai akhir semester.
Pemilahan nilai per KD tersebut untuk mengetahui KD mana saja yang peserta didik sudah dan belum belum mencapai KBM/KKM untuk
keperluan
pemberian
pembelajaran
remedial
dan
pendeskripsian capaian pengetahuan dalam rapor. Dengan data skor pada tabel 3.4, apabila dilakukan pembobotan HPH : HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1, penghitungan nilai akhir (HPA) Ani adalah: 79,45 (79)/ Baik. Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi capaian pengetahuan untuk setiap mata pelajaran.
Berikut
adalah
rambu-rambu
rumusan
deskripsi
capaian pengetahuan dalam rapor. a. Deskripsi pengetahuan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. HINDARI frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan dalam hal .... b. Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik dan/atau
baik
dikuasai
oleh
peserta
didik
dan
yang
penguasaannya belum optimal. Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada bukti-bukti pekerjaan peserta didik yang didokumentasikan dalam portofolio
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
85
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
pengetahuan. Apabila KD tertentu tidak memiliki pekerjaan yang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut didasarkan pada skor angka yang dicapai.
c. Penilaian Keterampilan Nilai
keterampilan
diperoleh
dari
hasil
penilaian
unjuk
kerja/kinerja/praktik, proyek, produk, portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik KD mata pelajaran. Hasil penilaian pada setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek KD yang sama. Penilaian KD yang sama yang dilakukan dengan proyek dan produk atau praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI4
dalam
satu
semester.
Selanjutnya,
penulisan
capaian
keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan predikat (D – A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat capaian kompetensi. Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran PJOK kelas X pada KD 4.1, KD 4.2, KD 4.3, KD 4.4, dan KD 4.5.
Tabel 13. Contoh PengolahanNilai Keterampilan KD
Praktik
4.1
87
4.2
66
Produk
75
4.4
Nilai Akhir (Pembulatan) 75
92
92
82
79
80
83
Rerata
83
75 70
Portofolio
87
4.3 4.5
Proyek
85
Keterangan: 1. Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum, untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
86
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
karena menggunakan proyek dan produk, sedangkan KD 4.5 diperoleh berdasarkan nilai optimum untuk penilaian praktik dan nilai rata-rata dari praktik dan proyek. 2. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan nilai akhir pada setiap KD. 3. Nilai Rapor 4. Nilai
87 75 92 79 83
rapor
5
keterampilan
83, 2 83 (pembulatan).
dilengkapi
deskripsi
singkat
kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester. Nilai keterampilan di atas yang paling optimum 4.3, sehingga deskripsi nilai keterampilan
ada di KD
adalah: “Memiliki
keterampilan dalam melakukan latihan kebugaran jasmani
dengan sangat baik”. 2. Pelaporan Hasil Belajar Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian kompetensi peserta didik pada sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terpisah karena karakternya berbeda. Laporan hasil penilaian sikap berupa deskripsi yang menggambarkan sikap yang menonjol dalam satu semester. Berikut contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas. Agus: Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta memiliki toleran pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang
Contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap sosial oleh wali kelas. Agus: Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik, responsif dalam pergaulan; sikap kepedulian mulai meningkat.
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
87
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
Selanjutnya,
hasil
penilaian
pencapaian
pengetahuan
dan
keterampilan dilaporkan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0
–
100) dan predikat (D – A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat yang menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol dalam satu semester. Predikat pada pengetahuan dan keterampilan dinyatakan dengan angka bulat dengan skala 0-100, ditentukan berdasarkan interval predikat yang disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan. Konsekuensi dari sistem paket adalah kenaikan kelas. Berkaitan hal tersebut, maka setiap sekolah wajib memiliki kriteria kenaikan kelas yang mengacu pada panduan penilaian yang diterbitkan Ditjen
Mendikdasmen
dan
disesuaikan
dengan
karakteristik
sekolah. Salah satu syarat kenaikan kelas adalah bahwa peserta didik tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing bawah KKM.
nilai
pengetahuan
dan/atau
keterampilan
di
Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran tersebut. Berikut contoh ilustrasi penentuan kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan belajar untuk pengetahuan 60 dan ketuntasan belajar untuk keterampilan 60.
Form Rapor:
@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Form Pengolahan:
88
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016
No
Mata Pelajaran
KKM
Semester 1
Semester 2
Penge Ketra t m
Penge Ketra t m
Rerata Keterangan Penget
Ketrap
62
Kelompok A 1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
60
75
76
77
80
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
60
70
70
80
70
3
Bahasa Indonesia
60
57
58
57
65
57
4 M atematika
60
58
60
60
60
59
5
Sejarah Indonesia
60
65
65
65
65
6
Bahasa Inggris
60
70
70
70
70
Jumlah tidk tuntas = 2 MP Maka siswa tsb NAIK KELAS
Kelompok B 1
S en i B ud ay a
60
65
67
65
70
2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
60
58
60
62
60
3
Prakarya dan Kewirausahaan
60
70
65
70
70
Form Rapor: No
60
Form Pengolahan: KKM
M at a P el aj ar an
Semester 1
Semester 2
Rerata
Ketra Penget p
Penget Ketrap
Penget Ketrap
Keterangan
Kelompok A 1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
60
65
70
70
70
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
60
65
65
70
70
3
Bahasa Indonesia
60
55
60
60
70
58
4 M atematika
60
60
70
56
63
58
5
60
70
70
72
75
60
65
68
70
70
Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
Jumlah tidk tuntas = 3 MP Maka siswa tsb TIDAK NAIK KELAS
Kelompok B 1
Seni Budaya
60
75
75
75
75
2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
60
60
60
60
58
3
Prakarya dan Kewirausahaan
60
75
75
75
75
59
B. PENUGASAN 1. Lakukan praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar dengan menggunakan
data
yang
diberikan
(Data
nilai
satu
semester/KD/Mapel) 2. Secara
Berkelompok
review
hasil
praktik
pengolahan
dan
pelaporan hasil belajar. @Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
89