Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu
p-ISSN = 2598-4969
e-ISSN = 2598-5191
Perencanaan Strategi Smart City Kota Tangerang Po. Abas Sunarya*1, Ignatius Joko Dewanto2, Albahra bin Ladjamuddin2 1,2,3 Magister Teknik Informasi STMIK STMIK Raharja 1 2 E-mail: * E-mail: *
[email protected] ,
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Permasalahan kota besar diantaranya adalah sanitasi air bersih yang tidak tercukupi, energy terbarukan susah diakses, sistem transportasi tidak terintegrasi, drainase yang tidak terkontrol mengakibatkan banjir, rawan keterjaminan keamanan masyarakat, dan banyak hal laigi di kota besar yang tentunya dapat diatasi dengan pengembangan Smart City. Tujuan Penelitian Merekomendasikan dan Membangun strategi Smart City pada Kota Tangerang. Pada saat ini kota cerdas (Smart City) adalah idaman di beberapa kota besar, salah satu model Smart City yang telah dilakukan oleh Walikota Tangerang sudah berjalan dan juga sudah diimplementasikan. Dengan menggunakan dukungan literatur mengenai karakteristik Smart City dan melakukan peninjauan ke beberapa kota besar yang sudah mengimplementasikan Smart City. Ide membangun Smart City dengan melakukan penengembangan strategi Smart City dengan pendekatan Europian Innovation Partnership, diharapkan Walikota Tangerang dapat meningkatkan Smart City City yang diimplementasikan kearah lebih baik lagi. Tindak lanjut dari penelitian ini mengimplementasikan mengimpleme ntasikan strategi Smart City Kota Tangerang Kata Kunci : Smart City, Walikota Tangerang, studi banding, Europian Innovation Partnership
Abstract Major city problems include inadequate sanitation of clean water, inaccessible renewable energy, unintegrated transport systems, uncontrolled drainage resulting in flooding, prone to secure sec ure public security, and much of the laigi in big cities that can surely be overcome by the development of Smart City. Research Objectives Recommend and Building Smart City Strategy in Tangerang City. At this time smart city (Smart City) is a dream in some big cities, one of Smart City pilot that has been done by the Mayor of Tangerang has been running and also has been implemented. Using the literature support on Smart City characteristics and conducting review studies to some of the major cities that have implemented Smart City. Smart City building idea by conducting development of Smart City strategy with approach of Europian Innovation Partnership, Partnership, expected Mayor of Tangerang can improve improve Smart City which have been implemented towards better again. The follow up of this research implements Smart City strategy of Tangerang City Kata Kunci : Smart City, Walikota Tangerang, studi banding, Europian Innovation Partnership I.
Pendahuluan
1.1. Latar 1.1. Latar Belakang Impian kota-kota besar saat ini adalah memiliki sistem yang baik dan memberikan manfaat ke semua pihak ?. Kebutuhan sanitasi air bersih yang tercukupi, energy terbarukan mudah diakses, sistem transportasi terintegrasi, drainase yang otomatis sesuai datangnya air besar, keamanan masyarakat terjamin, dan sebagainya. Berbagai hal tersebut rasanya untuk meningkatkan kualitas hidup warganya. Melalui perkembangan perpindahan penduduk didunia, diperkirakan pada 2050 ada sekira 66% penduduk dunia yang hidupnya berada di area perkotaan. Dengan banyaknya jumlah penduduk di perkotaan ini, harus mampu menyediakan menyediakan barang kebutuhan dasar seperti air
Volume.1 - November 2017 .
1
Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu
p-ISSN = 2598-4969
e-ISSN = 2598-5191
bersih, makanan sehat, hingga kecukupan energi, sekaligus kepastian tentang stabilitas ekonomi, sosial, dan kelestarian lingkungan. Dibandingkan dengan era-era sebelumnya, banyak pihak yang perlu dilibatkan menghasilkan kota menjadi Smart City. Integrasi teknologi menjadi tantangan utama yang memerlukan kerja sama dengan banyak pihak karena terkait dengan sistem yang akan dijalankan. Dengan aanya konsep Smart City dapat meningkatkan kualitas hidup warga dan perlu diimplementasikan oleh pemerintah kota ? Apa saja latar belakang konsep smart city perlu segera di implementasikan di Pemerintah Kota ?. Berdasarkan Economic and Social Council, maka infrastruktur cerdas merupakan pondasi terciptanya smart city, adapun beberapa yang mendukung antara lain : smart building, smart mobility, smart energy, smart waste, smart health dan smart digitals layers. Secara harfiah, Smart City dapat diartikan sebagai "kota cerdas". Smart City adalah konsep kota cerdas yang dirancang guna membantu berbagai hal kegiatan masyarakat, terutama dalam upaya mengelola sumber daya yang ada dengan efektif dan efisien, serta memberikan kemudahan mengakses informasi kepada masyarakat, hingga untuk mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya. Smart City menurut Business Dictionary adalah : “ A developed urban area that creates sustainable economic development and high quality of life by excelling in multiple key areas; economy, mobility, environment, people, living, and government. Excelling in these key areas can be done so through strong human capital, social capital, and/or ICT infrastructure . [1], Artinya : “Sebuah wilayah perkotaan dikembangkan untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan kualitas hidup yang tinggi dengan unggul di beberapa bidang utama; ekonomi, mobilitas, lingkungan, orang, hidup, dan pemerintah. Unggul di daerah-daerah kunci dapat dilakukan melalui modal manusia yang kuat, modal sosial, dan / atau infrastruktur ICT”. Melalui informasi World Council in City Data (WCDD) infrastruktur Smart City dijelaskan sebagai berikut : ”
Gambar 1 : Infrastruktur Data Smart City [2] Sumber : World Council on City Data (WCCD) Organisasi WCCD menggambarkan bahwa Instruktur Smart City antara lain : Smart Mobility, Smart Connected Infrastructure, Smart Environment, Smart Economy, Smart Government. Indonesia beberapa kota sudah memiliki beberapa Smart City, antara lain : Tangerang, DKI Jakarta, Surabaya, Bandung, Balikpapan, Makasar, dan yang lainnya la gi. Gambaran Smart City adalah sebagai berikut :
Volume.1 - November 2017 .
2
Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu
p-ISSN = 2598-4969
e-ISSN = 2598-5191
Gambar 2. : Gambaran Smart City [2] sumber : Dedi Kurnaedi OECD juga menyatakan bahwa smart city adalah keberlanjutan smart city biasanya terjadinya konektifitas infrastruktur kota yang digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3. : Sustainable City Services Berdasarkan Keberlanjutan pelayanan kota didukung dengan teknologi pintar ( smart technology) melalui sensor atau IOT dan tentunya cloud dapat meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan lintas sektor. Ini terjadi karena adanya data dan informasinya dapat di share. Dikutip dari laman http://smartcityindonesia.org, “sebuah kota dikatakan Smart apabila kota tersebut benar-benar dapat mengetahui keadaan kota di dalamnya, memahami permasalahan tersebut secara lebih mendalam, hingga mampu melakukan aksi terhadap permasalahan tersebut secara lebih mendalam, hingga mampu melakuan tersebut. Oleh sebab itu dalam buku Pengenalan dan Pengembangan Smart City, kota cerdas didefinisikansebagai sebuah konsep pengembangan dan pengelolaan kota dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk menghubungkan, memonitor, dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Berdasarkan pengertian tersebut, ada beberapa hal yang dapat kita garis bawahi berkaitan dengan Smart City : 1) yaitu sebuah konsep yang diterapkan oleh sistem pemerintahan daerah dalam mengelola masyarakat perkotaan, 2) mensyaratkan pengelolaan daerah terhadap
Volume.1 - November 2017 .
3
Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu
p-ISSN = 2598-4969
e-ISSN = 2598-5191
segala sumber daya dengan efektif dan efisien, 3) Smart City diharapkan mampu menjalankan fungsi penyedia informasi secara tepat kepada masyarakat dan mampu mengantisipasi kejadian yang tak terduga. Smart City berarti kota cerdas. Saat kita mengatakan suatu kota adalah kota yang pintar atau cerdas, sebenarnya adalah sebuah majas personifikasi yang mengumpakan kota seperti manusia seakan kota dapat merasakan, berpikir dan bertindak terhadap kondisi internal dan eksternal dari kota tersebut. Mari kita melihat konsep Video Smart City ini : http://http://smartcity.wg.ugm.ac.id/?p=5958 Pada tahun 2014, Frost & Sullivan mengidentifikasi 8 aspek utama dari penerapan smart city, yaitu Aspek sinergisme Smart City, antara lain aspeknya : Smart Governance, Smart infrastructure, Smart Technology, Smart Mobility, Smart Energy, Smart Building, Smart Citizen Sarwant Singh, kontributor pada majalah Forbes mengidentifikasi delapan aspek utama dari smart city, yaitu pengelolaan pemerintahan, pemanfaatan energi, gedung, pengaturan mobilitas, infrastruktur, teknologi, layanan kesehatan, dan warga yang pintar atau smart citizen. Ada empat dasar karakteristik dari Smart City (Hao, Lei, & Yan,2012), yaitu : 1. Interkoneksi antara bagian perkotaan, Smart City menggabungkan antara communication network, internet, sensor dan recognition untuk membantu komunikasi antar orang, dengan demikian interkoneksi antara bagian perkotaan akan terwujud. 2. Integrasi sistem informasi perkotaan, hal yang berkaitan dengan internet dan cloud computing akan digunakan dalam setiap bidang bisnis dan mengintegrasikan sistem aplikasi, data dan internet menjadi unsur-unsur inti yang mendukung operasi perkotaan dan manajemen. 3. Manajemen perkotaan dan kerjasama layanan, interkoneksi komponen perkotaan dan dukungan sistem aplikasi manajemen perkotaan serta layanan dengan koordinasi sistem kritikan perkotaan dan peserta untuk membuat menjalankan perkotaan terbaik. 4. Aplikasi ICT( Information and Communication Technology) terbaru, Smart City teori manajemen kota modern sebagai panduan yang menekankan penerapan teknologi informasi canggih ke manajemen perkotaan dan pelayanan, sehingga memotivasi pemerintah, perusahaan dan orang-orang untuk membuat inovasi, gerakan pembangunan perkotaan. Terdapat perbedaan aplikasi berbasis smart city dengan aplikasi lainnya. Hal ini disebabkan oleh adanya karakteristik khusus yang terdapat pada aplikasi berbasis smart city. Terdapat 7 (tujuh karakteristik utama aplikasi berbasis Smart City(Pratama, 2014), tujuh karakteristik dalam aplikasi berbasis smart city, antara lain : 1.Sensible, 2.Connectable, 3.Accessible, 4. Ubiquitous, 5.Sociable, 6.Sharable, 7. Visible/ Augmented. Tujuan utama diadakannya smart city antara lain untuk membentuk suatu kota yang aman dan nyaman bagi warga serta untuk memperkuat daya saing kota dalam hal perekonomian. Sehingga dapat dijelaskan bahwa tujuan pelaksanaan smart city dapat dibagi menjadi 3 agenda utama, yaitu untuk menunjang kota di dalam dimensi sosial (keamanan), ekonomi (daya saing) dan lingkungan (kenyamanan). Atau lebih umum dikutip dari laman United Nation, dapat dikatakan bahwa tujuan smart city adalah untuk membentuk kota yang Sustainable (ekonomi, sosial, lingkungan). The IESE Business School, sebuah sekolah penelitian di Spanyol telah memilih 20 kota pintar terbaik di dunia. Mereka menilainya melalui index yang disebut Cities in Motion Index (CIMI ), dengan cara mengutus peneliti ke 135 kota di 55 negara di seluruh dunia dan mengukurnya dengan 50 indikator. 20 kota pintar terbaik di dunia menurut Cities in Motion ndex (CIMI) yaitu antara lain : Tokyo, London, New York, Zürich, Paris, Geneva, Basel, Osa ka, Seoul, Oslo, Philadelphia, Los Angeles, Dallas, Copenhagen, Eindhoven, Amsterdam, Sidney, Stockholm, Chicago, dan Baltimore.
Volume.1 - November 2017 .
4
Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu
p-ISSN = 2598-4969
e-ISSN = 2598-5191
2. Metode Penelitian Strategi Pengembangan Smart City
Sebelas daerah prioritas yang saling terkait ini dianggap paling penting mengenai Smart City dan Masyarakat, dan persimpangan dengan bidang energi, transportasi dan TIK
Gambar 4 : Model Europian Inovation Partnership [4] Sumber : Europian Innovation Partnership on Smart Cities and Community Dalam melakukan penyusunan strategi pengembangan Smart City, sebaiknya perlu memperhatikan 3 bagian ini : a) Mobilitas Kota Berkelanjutan (Sustainable Urban Mobility). Pengembangan penduduk dan bisnis dalam meningkatkan penampilan/atraksi dan daya saing dari suatu kota. Prioritas pertama dengan mengembangkan serta menfasilitasi mobilisasi orang, data, informasi, komunikasi dan transaksi. Memastikan transportasi yang efisien, keamanan yang memadai, serta integrasi cerdas (smart integration). b) Pengembangan Desa dan Bisnis Berkelanjutan (Sustainable District and Business Development) Pengembangan Desa dan Bisnis berkelanjutan diarahkan kemampuan orang dalam menggunakan Smart City misalnya saja : mode transport, konsumsi hemat bahan bakar , pengaturan sampah, keamanan masyarakat huni, sanitasi dan drainase otomatis, serta berbagai layanan yang dapat meningkatkan masyarakat pengguna terlayani dengan baik. c) Terintegrasi, Infrastruktur dan Proses-proses (Integrated, Infrastructure and Process). Kota mengalami perkembangan ekonomi dan budaya. Integrasi infrastruktur untuk memecahkan masalah dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta transaksi. Trend perkembangan TIK memungkinkan mengembangkan beberapa sistem : 1. Identifikasi dan implementasi yang memungkinkan, misalnya saja: HIVI remote control CCTV untuk kontrol kemanan, parker, monitoring daerah rawan kejahatan, monitoring fasilitas umum dan monitoring lalulintas. 2. Membangun arsitektur untuk integrasi perpindahan multi platform yang memungkinkan melakukan kerjasama logistic yang memberikan solusi desain, kecepatan proses dan meminimum resiko teknologi 3. Bangun dan tes modal bisnis untuk memudahkan investasi / meminimumkan konflik dengan diintegrasikan ke beberapa sektor. Misalnya : Payment system (pemerintah, perbankan, provider, nasabah, stakeholder lainnya)
Volume.1 - November 2017 .
5
Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu
p-ISSN = 2598-4969
e-ISSN = 2598-5191
3. Hasil Dan Pembahasan 3.1. Upaya yang dilakukan Kota Tangerang Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota Tangerang dalam mewujudkan Tangerang Smart City sementara dalam tahap proses. Proses untuk membangun Tangerang sebagai Smart City membutuhkan waktu lima tahun ke depan. Saat ini pemerintah kota sedang melakukan kajian untuk mempersiapkan Smart City. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu membangun enam unsur dimensi dari Smart City yaitu: 1. Ekonomi Pintar (Smart Economic) Smart Economy atau ekonomi cerdas mencakup inovasi dan persaingan, jika semakin banyak inovasi-inovasi baru yang dikembangkan maka akan menambah peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal. 2. Lingkungan Pintar (Smart Environment) Smart environment termasuk pada pembangunan lingkungan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur diwujudkan melalui penguatan system perencanaan infrastruktur kota, pengembangan aliran sungai, peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih, pengembangan system transportasi, pengembangan perumahan dan permukiman, dan peningkatan konsistensi pengendalian pembangunan infrastruktur. 3. Mobilitas Pintar (Smart Mobility) Lingkungan pintar berarti lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik, visual maupun tidak,bagi masyarakat dan public. Menurut undang-undang tentang penataan ruang, mensyaratkan 30 % lahan perkotaan harus difungsikan untuk ruang terbuka hijau baik privat maupun public. Lingkungan yang bersih tertata merupakan contoh dari penerapan li ngkungan yang pintar. 4. Masyarakat Pintar (Smart People) Pembangunan senantiasa membutuhkan modal, baik modal ekonomi ( economic capital), modal manusia ( human capital) maupun modal sosial ( social capital). Kemudahan akses modal dan pelatihan-pelatihan bagi UMKM dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mereka dalam mengembangkan usahanya. 5. Kehidupan Pintar (Smart Living) Berbudaya, berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup yang terukur (budaya). Kualitas hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri. Pencapaian budaya pada manusia, secara langsung maupun tidak langsung merupakan hasil dari pendidikan. Maka kualitas pendidikan yang baik adalah jaminan atas kualitas budaya, dan atau budaya yang berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang berkualitas. 6. Pemerintah Pintar ( Smart Governance) Kunci utama keberhasilan penyelengaraan pemerintahan adalah Good Governance. Yaitu paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas ditambah dengan komitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip “desentralisasi, daya guna, hasil guna, pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, dan berdaya saing”.
Keenam unsur tersebut merupakan suatu cara untuk mewujudkan Tangerang sebagai kota yang berbasis Smart City. Selain dari keenam unsur tersebut yang menjadi prioritas untuk membangun Tangerang Smart City yaitu penyesuaian penerapan IT di Kota Tangerang. Karena Smart City yang akan diterapkan di Kota Tangerang menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi masa kini untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat Kota Tangerang. Smart city dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan dan efesiensi waktu sebagai peningkatan pelayanan. Kota Tangerang sudah selangkah di depan dalam penerapannya," ujarnya dalam acara peresmian Nomor Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, Pemkot Tangerang telah memiliki 154 aplikasi untuk urusan pemerintah dan publik.Panggilan Darurat (NTPD) 112 di Puspemkot Tangerang, Kamis.
Volume.1 - November 2017 .
6
Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu
p-ISSN = 2598-4969
e-ISSN = 2598-5191
Gambar 3 : Monitoring Smart Cities di dalam Wali Kota Tangerang 3.2. Rekomendasi Pengembangan Smart City Tangerang
Rekomendasi pengembangan Smart Citiy, yaitu dengan membuat : 3 Pilar Pemodalan ( Funds) , Dalam ( Insight ), Keputusan ( Decision) 1.Pendanaan a) Model Bisnis - pengembangan model bisnis integrasi secara elektronik bisa : e-business, e-commerce, e-retail, dan segalanya elektronik b) Procurument dan Funding – Logistik dan Pendanaan : Pengembangan rantai supply yang menghubungkan supplier, manufaktur, distributor, retail dan pelanggan di masingmasing manufaktur atau perusahaan, bahkan ke rantai pasok secara global. Integrasi dari lingkup keluarga, rt, rw, kelurahan, kecamatan, kabupaten, Kota Tangerang, Pulau Jawa, Indonesia, serta Dunia 2. Dalam a) Standards – menentukan kerangka kerja konsisten paguyuban dan pengulangan, tanpa innovasi yang tidak henti. Dengan membuat mudah diakses. Sistem yang dikembangkan dengan metode SOA ( System Open Architecture) atau CORBA ( Common Object Request Broker Architecture) b) Open Data – mengetahui bagaimana mengeksploitasi data yang terbuka dan bertumbuh, yang menghormati terhadap prifasi. Pengembangan Database, Datawarehouse, Data Mining, Lingkup Big Data. c) Metrics and Indicators – menentukan kota dalam mendemonstrasikan pertumbuhan di dalam sebuah maner sebanding. Pengembangan Executive Dashboard Information d) Knowledge Sharring – Bagaimana mengeksplorasi kualitas sharring dan pengalaman dalam kapasitas menuju inovatif dan pengantaran ( deliver ). Pengembangan Knowledge Management System 3. Keputusan a) Perencanaan Integrasi (Intgration Planning) – Bagaimana proses sector pararel dan batasan administrasi dan pengelolaan masing-masing tujuan b) Kebijakan dan Regulasi ( Policy and Regulation) – Menciptakan lingkungan yang memungkinkan dan mengakselerasikan peningkatan berdasarkan kebijakan yang dibuat dan meregulasikan ke masyarakat c) Fokus Budaya (Citizen Focus) – Bagaimana mengembangkan smart city yang memperhatikan berbagai budaya-budaya dimana kebhinakan Indonesia dapat melakukan proses integral aktor untuk melakukan transformasi.
4. Kesimpulan 1. Smart City merupakan hal yang harus dicermati dalam pengembangan suatu kota dalam menuju kenyaman hidup di dalam padatnya kota metropolitan melalui pelayanan warganya dengan cerdas. 2. Pada langkah pengembangan Smart City terlihat ada beberapa aspek yang perlu menjadikan perhatian bagi Walikota Tangerang antara lain : Smart Infrastructure, Smart Techology,
Volume.1 - November 2017 .
7
Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu
p-ISSN = 2598-4969
e-ISSN = 2598-5191
Smart Energy, Smart Building, Smart Citizen, Smart Waste, Smart Health dan Smart Digitals Layers. 3. Pengembangan Smart City diarahkan dengan menggunakan model strategi pengembagnan smart city model Europian Inovation Partnership untuk diimplementasikan ke walikota Tangerang 4. Perlu disusun Perencanaan Strategi berdasarkan pendekatan SWOT untuk melihat kelemahan dan meningkatkan kesempatan Smart City yang a kan dikembangkan Daftar Pustaka [1]. BusinessDictionary, http://www.businessdictionary.com/definition/quality-of-life.html [2]. Word Council on City Data, https://www.worldsmartcity.org/for-a-city-to-become-smartit-must-adopt-a-culture-of-data/ [3]. Didi Kurniadi, 2017, Penerapan “Live” Smart City Kota Tangerang, Jurnal TAM “ Technology Acceptance Model” Volume : 8, No : 1, Hal : 18. [4]. Economic ans Social Council, 2016, S mart Cities and Infrastructure, [5]. Europian Innovation Partnership on Smart Cities and Communities, Strategic Implementation Plan, 2013 [6]. Hemment, Drew., Townsed, Anthony, 2017, Smart Citiz en, FutureEverthing Publication, [7]. Jakarta Smart City, http://smartcity.jakarta.go.id/ , diakses tgl : 12 Januari 2017. [8]. Konsep Video Smart City ini : http:// http://smartcity.wg.ugm.ac.id/?p=5958 , diakses tgl : 5 Januari 2017 [9]. Membangun Ecosistem Digital Indonesia melalui Pembangunan “ Smart City”, 2017, https://indosatooredoo.com/id/business/support/news-event/news/membangun-ekosistemdigital-indonesia-melalui-pengembangan-smart-city , diakses tgl: 1 Februari 2017. [10]. Membangun Smart City Menuju Indonesia yang Lebih Baik, http://www.pewartanusantara.com/2016/12/smart-city-menuju-indonesia-lebih-baik.html , diakses tgl : 10 Desember 2016. [11]. Pemkot Tangerang Berbagi Aplikasi Smart City Gratis Kepada Daerah-Daerah, http://tangerangkota.go.id/pemkot-tangerang-berbagi-aplikasi-smart-city-gratis-kepadadaerah-daerah#sthash.3RSUNQbu.dpuf, diakses tgl : 10 Januari 2017. [12]. Step 5 to a Smarter City, Silver Spring Network, http://www.silverspringnet.com/wpcontent/uploads/SilverSpring-eBook-Streetlight.pdf , diakses tgl : 5 Januari 2017. [13]. L. Hao., X. Lei, Z. Yan., and Y. ChunLi, “The application and implementation research of smart city in China”, IEEE Explorer, http://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/6257192/ , diakses tanggal : 1 Februari 2017.
Volume.1 - November 2017 .
8