INSTRUCTIOn MANUAL FOR BRUSHLESES. AC GENERATOR MODEL TWYFull description
GeneratorFull description
ADP
generator protection
Protection philosophyFull description
physics lab 2
Descrição: The Function of the Oblique
sdfgsdfgs
Transfer function for a : mechanical System
Convex
APORAN PRAKTIKU! AAT UKUR -AN PENGUKURAN TC
TC
PERCOBAAN KE 08 FUNCTION GENERATOR
PRAKTIKAN
: Teguh Saputra
NO. BP
: 1401051004
KEAS
: 1A TC
PE!BI!BING
:1. "u#t$%$ SST.& !T '. A(e)$a "*)a%+a& ST
,URUSAN TEKNIK EEKTRO PROGRA! STU-I - III TEKNIK TEEKO!UNIKASI TEEKO!UNIKASI
POITEKNIK NEGERI PA-ANG '015 Lembar Pengesahan
No. Percobaan
: 08
Judul
: Function Generator
Praktikan
: Teguh Saputra
No. p
: !"0!0#!00"
$elas
: !% T&
$elompok
:!
Partner
: !. $emala akti
Pembimbing
'. %nisa Nad(a )nt(
!"0!0#!0'*
*. %rie +uhammad
!*0!0#!0"0
". ,irdatul -srah
!"0!0#'00
#. +i/tah %nnisa
!"0!0#'0!'
: !. ustini1 SST.1 +T '. %melia olanda1 ST
Tanggal Percobaan
: 0" Juni '0!#
Tanggal Pen(erahan : $eterangan
:
Nilai
:
!"0!0#!0'!
PERCOBAAN 08 FUNCTION GENERATOR I. KO!PETENSI UTA!A
Setelah men(elesaikan praktikum ini diharapkan : !. +ahasis2a mengerti dan mengetahui cara pengukuran Gelombang Sinus1 Gelombang Persegi1 Gelombang segitiga1 Gelombang Pulsa1 +odulasi 3nternal1 )perasi S2eep. '. +ahasis2a dapat mengkalibrasi Function Generator dengan %mplitudo ' 4pp. *. +ahasis2a dapat menggambarkan karakteristik dari masing5masing karakteristik outputn(a. II. KO!PETENSI PENUN,ANG Setelah men(elesaikan praktikum ini diharapkan : !. +ahasis2a mampu memahami teori /unction generator. '. +ahasis2a memahami konsep dasar /unction generator. III. TEORI PENUN,ANG PRAKTIKU! Function Generator adalah instrumen laboratorium (ang sangat berman/aat (ang digunakan untuk mengukur dan penganalisaan karakteristik output dalam rangkaian elektronika. Pada dasarn(a1 FG adalah alat untuk menetukan amplitudo dan /rekuensi (ang digunakan. FG digunakan untuk mengukur karakteristik peristi2a transien dan besaran (ang lain (ang berubah terhadap 2aktu dari /rekuensi (ang sangat rendah hingga /rekuensi sangat tinggi. Salah satu /unction Generator (ang digunakan adalah (ang baru mena2arkan peker6aan (ang belum pernah ter6adi (ang besar diseluruh dunia dalam daerah 6angkauan (ang 6auh. 7engan nilai maksimum ! +91 ke6adian sin(al antara 0.0# 9 dan sekitar !00 $9 dapat ditangkap dan diperlihatkan dalam sebuah penglihatan serba guna. )perasi pen(impangan ber/ungsi dengan sangat mudah. 7engan han(a menekan tombol ! 95!+h9 seluruh sin(al pada daerah input akan menghitung dan disimpan. 7an setelah itu kita bisa menentukan berapa /rekuensi (ang harus kita gunakan dengan memutar knop (ang ada pada /unction generator tersebut. I. AAT -AN BA/AN ! Function Generator " buah kabel banana to banana . GA!BAR RANGKAIAN
eberapa tombolsaklar pengatur (ang biasan(a terdapat pada generator : !. Saklar da(a ;po2er s2itch< : untuk men(alakan generator sin(al. '. Pengatur /rekuensi : untuk mengatur /rekuensi dalam range /rekuensi. *. 3ndikator /rekuensi : penun6uk nilai /rekuensi. ". Terminal output TTL&+)S : terminal (ang menghasilkan keluaran (ang kompartibel dengan TTL&+)S. #. 7ut( /unction : tarik dan putar tombol ini untuk mengatur dut( c(cle gelombang. =. Selektor TTL&+)S : ketika tombol ini ditekan terminal output TTL&+)S akan mengeluarkan gelombang (ang kompatibel dengan TTL. Sedangkan 6ika tombol ditarik maka besarn(a tegangan kompatibel
;(ang keluar dari terminal output TTL&+)S< dapat diatur antara # > !#4pp sesuai besarn(a tegangan. ?. 7& )//set : untuk memberikan o//set ;tegangan 7&<. Tarik dan putar searah 6arum 6am untuk mendapatkan le@el tegangan 7& positi/ atau putar kearah (ang berla2anan untuk mendapatkan le@el tegangan 7& negati/. 8. %mplituda output : putar searah 6arum 6am untuk medapatkan tegangan maksimal dan kebalikann(a untuk output 5'0 d. Jika tombol ditarik maka output akan diperlemah sebesar '0 d. . Selektor /ungsi : tekan salah satu dari ketiga tombol ini untuk memilih bentuk gelombang output. !0. Terminal output utama : terminal (ang mengeluarkan sin(al output utama. !!. Tampilan pencacah ;counter displa(< !'. Selektro range /rekuensi : tekan tombol ini untuk memilih range /rekuensi (ang dibutuhkan. !*. Pelemahan '0 d : tekan tombol untuk mandapatkan output tegangan (ang diperlemah sebesar '0 d.
$91 !0 $91 !00 $91 dan ! +9 dan buatkan gra/ik (ang menun6ukkan hubungan antara amplitude dengan kenaikan /rekuensi1 dengan amplitudo ' 4pp. '. Ge)*(a%g #eg$t$ga : lakukan pengukuran output untuk /rekuensi : !00 91 ! $91 !0 $91 !00 $91 dan ! +9 dan buatkan gra/ik (ang menun6ukkan hubungan antara amplitude dengan kenaikan /rekuensi1 dengan amplitudo ' 4pp. *. Ge)*(a%g Pu)#a : lakukan pengukuran output untuk /rekuensi : !00 91 ! $91 !0 $91 !00 $91 dan ! +9 dan buatkan gra/ik (ang menun6ukkan hubungan antara amplitude dengan kenaikan /rekuensi1 dengan amplitudo ' 4pp. ". !*+u)a#$ I%ter%a)
Pada percobaan ini sin(al in/ormasi adalah "00 9 sudah terdapat pada /unction generator dan tegangan ' 4pp. #. S$%a) A(p)$tu+* !*+u)a#$ !. %+ : Sinus1 Sin(al pemba2a !00 9 : Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar A maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar B maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar C maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar maksimum '. %+ : Sinus1 sin(al pemba2a ! $9 : Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar A maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar B maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar C maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar maksimum *. %+ : Sinus1 sin(al pemba2a !00 $9 : Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar A maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar B maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar C maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar maksimum ". %+ : Sinus1 sin(al pemba2a ! +9 : Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar A maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar B maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar C maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar maksimum #. %+ : Persegi1 sin(al pemba2a !00 9 : Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar A maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar B maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar C maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar maksimum =. %+ : Persegi1 sin(al pemba2a ! $9 : Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar A maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar B maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar C maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar maksimum ?. %+ : Persegi1 sin(al pemba2a !00 $9 : Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar A maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar B maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar C maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar maksimum
8. %+ : Persegi1 sin(al pemba2a ! +9 : Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar A maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar B maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar C maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar maksimum . %+ : Segitiga1 sin(al pemba2a !00 9 : Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar A maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar B maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar C maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar maksimum !0. %+ : Segitiga1 sin(al pemba2a ! $9 : Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar A maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar B maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar C maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar maksimum !!. %+ : Segitiga1 sin(al pemba2a !00 $9 : Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar A maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar B maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar C maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar maksimum !'. %+ : Segitiga1 sin(al pemba2a ! +9 : Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar A maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar B maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar C maks. Lakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar maksimum 2. S$%a) Fre3ue%#$ !*+u)a#$ !. F+ : Sinus1 sin(al in/ormasi *00 $9 : Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar A maks Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar B maks Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar C maks Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar maksimum '. F+ : Sinus1 sin(al in/ormasi ! +9 : Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar A maks Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar B maks Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar C maks Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar maksimum *. F+ : Sinus1 sin(al in/ormasi * +9 : Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar minimum
Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk ". F+ : Sinus1 sin(al in/ormasi # +9 : Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk #. F+ : Persegi1 sin(al in/ormasi *00 $9 : Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk =. F+ : Persegi1 sin(al in/ormasi ! +9 : Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk
?. F+ : Persegi1 sin(al in/ormasi * +9 : Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk 8. F+ : Persegi1 sin(al in/ormasi # +9 : Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk . F+ : Segitiga1 sin(al in/ormasi *00 $9 : Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk !0. F+ : Segitiga1 sin(al in/ormasi ! +9 : Lakukan pengukuran output untuk
∆ f ∆ f ∆ f ∆ f
(ang diputar A maks (ang diputar B maks (ang diputar C maks (ang diputar maksimum
∆ f ∆ f ∆ f ∆ f ∆ f
(ang diputar minimum (ang diputar A maks (ang diputar B maks (ang diputar C maks (ang diputar maksimum
∆ f ∆ f ∆ f ∆ f ∆ f
(ang diputar minimum (ang diputar A maks (ang diputar B maks (ang diputar C maks (ang diputar maksimum
∆ f ∆ f ∆ f ∆ f ∆ f
(ang diputar minimum (ang diputar A maks (ang diputar B maks (ang diputar C maks (ang diputar maksimum
∆ f ∆ f ∆ f ∆ f ∆ f
(ang diputar minimum (ang diputar A maks (ang diputar B maks (ang diputar C maks (ang diputar maksimum
∆ f ∆ f ∆ f ∆ f ∆ f
(ang diputar minimum (ang diputar A maks (ang diputar B maks (ang diputar C maks (ang diputar maksimum
∆ f ∆ f ∆ f ∆ f ∆ f
(ang diputar minimum (ang diputar A maks (ang diputar B maks (ang diputar C maks (ang diputar maksimum
∆ f (ang diputar minimum
Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk !!. F+ : Segitiga1 sin(al in/ormasi * +9 : Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk Lakukan pengukuran output untuk
∆ f ∆ f ∆ f ∆ f
(ang diputar A maks (ang diputar B maks (ang diputar C maks (ang diputar maksimum
∆ f ∆ f ∆ f ∆ f ∆ f
(ang diputar minimum (ang diputar A maks (ang diputar B maks (ang diputar C maks (ang diputar maksimum
!'. F+ : Segitiga1 sin(al in/ormasi # +9 : Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar minimum Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar A maks Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar B maks Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar C maks Lakukan pengukuran output untuk ∆ f (ang diputar maksimum II. -ATA PERCOBAAN asil data percobaan digambarkan pada kertas milimeter. III. PERTAN"AAN SOA 1. %pa (ang dimaksud dengan Function generator dan apa kegunaann(a D '. Jelaskan apa perbedaan dari modulasi internal %+ dan F+ D
,aaa% Perta%aa% : !. Function berman/aat
Generator (ang
adalah
digunakan
instrumen untuk
laboratorium
mengukur
dan
(ang
sangat
penganalisaan
karakteristik output dalam rangkaian elektronika. 7asarn(a /unction generator adalah alat untuk menentukan amplitudo dan /rekuensi (ang digunakan. eberapa /ungsi /ungtion generator1 diantaran(a : Function Generator )utput1 -ntuk mendapatkan keluaran ;output< • •
bentuk gelombang (ang diinginkan. S2eep Generator )utput1 -ntuk mendapatkan a(unan ;s2eep<
bentuk gelombang (ang diinginkan. FreEuenc( &ounter1 untuk menghitung /rekuensi. • '. Pada modulasi internal %+1 sin(al termodulasi %+ terlihat bah2a %mplitudo sin(al pemba2a (ang a2aln(a konstan berubah5ubah secara proporsonal terhadap perubahan %mplitudo sin(al in/ormasi. Pada modulasi internal F+1 sin(al termodulasi F+ terlihat bah2a /rekuensi sin(al pemba2a (ang tadin(a konstan berubah5ubah secara proporsional terhadap perubahan amplitudo sin(al in/ormasi.
I6.
ANAISA Praktek (ang telah dilakukan bertu6uan agar praktikan mengerti dan
mengetahui cara pengukuran Gelombang Sinus1 Gelombang Persegi1 Gelombang segitiga1 Gelombang Pulsa1 +odulasi 3nternal1 )perasi S2eep1 kemudian agar praktikan
dapat mengkalibrasi Function Generator dengan %mplitudo ' 4pp1
serta agar praktikan dapat menggambarkan karakteristik dari masing5masing karakteristik outputn(a. Function Generator adalah instrumen laboratorium (ang sangat berman/aat (ang digunakan untuk mengukur dan penganalisaan karakteristik output dalam rangkaian elektronika. Pada dasarn(a1 FG adalah alat untuk menetukan amplitudo dan /rekuensi (ang digunakan. Jangkauan dari suatu /unction generator (ang praktikan gunakan berkisar dari ! 9 > ! +9. Sebelum melakukan percobaan1 sebelumn(a praktikan sebaikn(a mengetahui /ungsi masing5masing dari tombol pada /unction generator1 seperti (ang sudah di6elaskan pada laporan pendahuluan. Tombol5tombol tersebut sangat penting untuk kelangsungan praktikan saat melakukan praktek. Percobaan pertama (akni mengukur /rekuensi dari gelombang (ang terbaca pada osiloskop dengan memberikan input dari /unction generator ke osiloskop mulai dari !00 9 hingga ! +9 dengan amplitudo sin(al keluaran sebesar ' 4pp. 3ni dilakukan untuk tampilan gelombang sinus1 segitiga maupun bursa ;kotak<. Setelah dilakukan percobaan didapatlah data seperti pada data sementara1 dimana saat praktikan memberikan input sesuai dengan (ang diperintahkan pada langkah percobaan1 sebesar itupun (ang akan terbaca pada osiloskop1 ini membukikan bah2a /unction generator (ang digunakan masih dalam kondisi baik maupun osiloskop (ang digunakan. Percobaan selan6utn(a1 (akni mengukur sin(al modulasi amplitudo dengan memasukkan input dari /unction generator sebesar !00 91 ! $91 !00 $91 dan ! +9 sebagai sin(al pemba2a ;carrier<1 sedangkan untuk sin(al in/ormasin(a didapat dari modulasi internal (ang sudah terdapat pada /unction generator dengan /rekuensi /m sebesar "00 91 dan tegangan sebesar ' 4pp. Percobaan dilakukan dengan melakukan pengukuran output untuk modulasi (ang diputar melalui s2eeprate1 (akni dari (ang diputar minimum1 A maks1 B maks1 C maks1 dan diputar maksimum dengan tampilan gelombang pada osiloskop (akni dalam gelombang sinus1 segitiga1 dan bursa.
Setelah dilakukan percobaan1 diketahui saat /rekuensi sin(al pemba2a (ang diberikan !00 91 dan ! $9 belum ter6adi modulasi1 ini dapat dilihat pada data sementara
bentuk
gelombang
(ang
ditampilkan
pada
osiloskop
belum
menun6ukkan gelombang termodulasi %+ baik untuk gelombang sinus1 segitiga1 maupun bursa. Namun1 setelah /rekuensi pemba2a (ang diberikan sebesar !00 $91 dan ! +9 barulah dapat terlihat sin(al termodulasi %+1 baik untuk tampilan sinus1 segitiga1 maupun bursa. 7ari sin(al termodulasi %+ ini1 dapat ditentukan nilai indeks modulasi untuk sin(al sinus1 segitiga1 dan bursa saat melakukan pengukuran output (ang diputar minimum1 A1 B1 C1 dan maksimum seperti pada data sementara1 sebagai sampel diambil data untuk perhitungan sin(al sinus1 dengan persamaan (ang digunakan : Ecmaks − Emmaks m Ecmaks+ Emmaks Sin(al sinus1 dengan pemba2a !00 $9 • a. Saat diputar minimum tidak terlihat indeks modulasin(a1 ini dapat dilihat pada data sementara1 karna tinggi antara mmaks dan c maks n(a sama5 sama1 (akni !.# sehingga : m b.
Ecmaks − Emmaks Ecmaks+ Emmaks 1.5 −1.5 1.5 + 1.5
0 3.0
0 Saat diputar A maks tidak terlihat indeks modulasin(a1 ini dapat dilihat pada data sementara1 karna tinggi antara mmaks dan c maks n(a sama5 sama1 (akni !.# sehingga : m
Ecmaks − Emmaks Ecmaks+ Emmaks 1.5 −1.5 1.5 + 1.5
0 3.0
0 c. Saat diputar B maks. m
Ecmaks − Emmaks Ecmaks+ Emmaks 2.2 −0.8 2.2+ 0.8
1.4 3.0
0."= d. Saat diputar C maks. m
Ecmaks − Emmaks Ecmaks+ Emmaks 2.8 −0.2 2.8 + 0.2
2.6 3.0
0.8= e. Saat diputar maksimum. Ecmaks − Emmaks m Ecmaks+ Emmaks •
3.0 −0.2 3.0 + 0.2
2.8 3.2
0.8?# Sin(al sinus1 dengan pemba2a ! +9 a. Saat diputar minimum tidak terlihat indeks modulasin(a1 ini dapat dilihat pada data sementara1 karna tinggi antara mmaks dan c maks n(a sama5 sama1 (akni !.8 sehingga : m b.
Ecmaks − Emmaks Ecmaks+ Emmaks 1.8 −1.8 1.8 + 1.8
0 3.6
0 Saat diputar A maks tidak terlihat indeks modulasin(a1 ini dapat dilihat pada data sementara1 karna tinggi antara mmaks dan c maks n(a sama5 sama1 (akni !.8 sehingga : m
Ecmaks − Emmaks Ecmaks+ Emmaks 1.8 −1.8 1.8 + 1.8
0 3.6
0 c. Saat diputar B maks. m
Ecmaks − Emmaks Ecmaks+ Emmaks 2.2 −1.0 2.2+ 1.0
1.2 3.2
0.*?# d. Saat diputar C maks. m
Ecmaks − Emmaks Ecmaks+ Emmaks 3.0 −0.2 3.0 + 0.2
2.8 3.2
0.8?# e. Saat diputar maksimum. Ecmaks − Emmaks m Ecmaks+ Emmaks
32− 0.2 3.2 + 0.2
3.0 3.4
0.88' erdasarkan perhitungan diatas diketahui bah2a saat s2eeprate diputar minimum1 dan A maksimum belum ter6adi indeks modulasi atau indeks modulasi
01 ini ter6adi karna m maks dan c maks n(a sama5sama tinggi1 untuk s2eeprate diputar B maksimum diketahui bah2a modulasi %+ dalam kondisi ideal1 untuk (ang diputar C maksimum1 dan maksimum ter6adi o@er modulasi1 ini dapat dilihat langsung dari data sementara bentuk gelombang termodulasi %+ (ang dihasilkan. -ntuk perhitungan indeks modulasi %+ dalam bentuk sin(al segitiga dan bursa dapat dilihat pada data sementara. Jadi1 dapat disimpulkan bah2a sin(al %+ (ang memiliki sin(al in/ormasi dengan /m sebesar "00 $91 dan m ' 4pp1 mengalami modulasi atau penumpangan sin(al saat /rekuensi pemba2a (ang diberikan sebesar !00 $91 dan ! +91 kemudian untuk indeks modulasi %+ n(a1 saat kondisi m 0 itu tidak ter6adi indeks modulasi1 saat m # ini adalah indeks modulasi ideal1 dan untuk m H # ini disebut dengan o@ermodulasi. Percobaan terakhir1 (akni mengukur sin(al /rekuensi amplitudo dengan memasukkan input dari /unction generator sebesar *00 $91 dan ! +9 sebagai sin(al pemba2a ;carrier<1 sedangkan untuk sin(al in/ormasin(a didapat dari modulasi internal (ang sudah terdapat pada /unction generator dengan /rekuensi in/ormasi sebesar "00 91 dan tegangan sebesar ' 4pp. Percobaan dilakukan dengan melakukan pengukuran output untuk
∆ f
diputar minimum1 A maks1
B maks1 C maks1 dan diputar maksimum dengan tampilan gelombang pada osiloskop (akni dalam gelombang sinus1 segitiga1 dan bursa. Perbedaan antara pengukuran sin(al %+ dan F+ (akni1 6ika saat %+ tombol s2eep rate n(a ditarik1 sedangkan pada sin(al F+ sin(al s2eep rate n(a ditarik agar tidak ter6adi distorsi. -ntuk cara perhitungann(a (akni sama haln(a dengan %+ (akni dengan memutar s2eeprate n(a1 kemudian menghitung
∆ f pada
rapatan dan regangann(a1 kemudian menghitung besar indeks modulasi (ang ter6adi baik untuk sin(al sinus1 persegi1 maupun bursa. %dapun perhitungan untuk indeks modulasi /m1 dapat dihitung dengan persamaan : m/
∆ f fm
∆ f / ' > / ! / ' /rekuensi regangan. / ! /rekuensi rapatan. -ntuk membuktikan nilai indeks modulasin(a1 diambil satu sampel dari data
erdasarkan perhitungan diatas diketahui bah2a indeks modulasi (ang
dihasilkan dari saat diputar minimun hingga diputar B maksimum didapatkan hasil bah2a indeks n(a selalu naik1 namun saat C maksimum turun drastis hingga 0.0'# kali dan naik kembali saat diputar maksimum1 ini mungkin ter6adi karna kurang telitin(a praktikan dalam mebaca nilai rapatan dan regangan pada osiloskop. -ntuk perhitungan lainn(a dapat dilihat lengkapn(a pada data sementara • baik untuk sin(al segitiga1 maupun bursa. Namun secara keseluruhan dari data didapat bah2a saat diputar minimum hingga B maksimum1 nilai indekn(a selalu naik1 dan saat diputar C maksimum nilai indeksn(a turun1 dan naik lagi saat diputar maksimum.
6. KESI!PUAN Setelah dilakukan percobaan1 didapatlah kesimpulan sebagai berikut : • !. Function Generator adalah instrumen laboratorium (ang sangat
berman/aat
(ang
digunakan
untuk
mengukur
dan
penganalisaan
karakteristik output dalam rangkaian elektronika. '. Function generator dapat menampilkan beberapa tampilan gelombang1 diantaran(a : • • •
Sinus Segitiga Persegi
• •
+odulasi %+ +odulasi F+
*. Pada saat modulasi %+1 %mplitudo sin(al pemba2a (ang tadin(a konstan akan mengikuti perubahan %mplitudo sin(al in/ormasi selama proses modulasi. ". Pada saat modulasi F+1 /rekuensi sin(al pemba2a (ang tadin(a konstan akan mengikuti perubahan %mplitudo sin(al in/ormasi selama proses
.
6I.
modulasi. #. 3ndeks modulasi %+ dapat dihitung dengan persamaan : Ecmaks − Emmaks =. m Ecmaks+ Emmaks ?. 3ndeks modulasi F+ dapat dihitung dengan persamaan : ∆ f 8. m/ fm ∆ f / ' > / ! dimana : !0. /' /rekuensi regangan. !!. /! /rekuensi rapatan. !'. !*. !". !#. !=. !?. !8. !. -AFTAR PUSTAKA +odul Praktikum %lat -kur dan Pengukuran 20.