Analisis Sistem Informasi
5
Aktivitas dan Metode Analisis Sistem
Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian -bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian -bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan ma salah yang saling melengkapi (dengan analisa si stem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap -harapannya, harapannya, sebuah sistem yang diperbaiki. Hal ini melibatkan penambahan, penghapusan, dan perubahan -perubahan bagian relatif pada sistem awal ( aslinya). Analisis sistem informasi merupakan fase-fase pengembangan dalam pembangunan sistem informasi yang utamanya difokuskan pada masalah dan persyaratan -persyaratan persyaratan bisnis, terpisah dari teknologi apapun yang dapat atau akan digunakan untuk mengi mplementasikan mplementasikan solusi pada ma salah tersebut. Dalam melakukan aktivitas dan metode analisis sistem dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan pendekatan pendekatan analisis sistem diantaranya diantaranya yang akan dibahas adalah Analisis A nalisis Model -Driven, Analisis Sistem Terakselerasi, Metode Penemuan Persyaratan, Persyaratan, Metode Desain Ulang Proses Bisnis, dan Stategi Analisis Sistem FAST. Selain itu juga untuk melakukan analisis sistem dapat pula dilakukan dengan menggunakan beberapa fase seperti yang akan dibahas dalam materi ini diantaranya adalah Fase Definisi Lingkup, Analisis Masalah, Fase Analisis Persyaratan, Persyaratan, Fase Desain Logis, dan Fase Analisis Keputusan.
Analisis Model-Driven
Pendekatan Pendekatan Analisis Anal isis Model -Driven dalam bahasa inggris dikenal dengan Model -Driven Analysis Methods, merupakan pendekatan penyelesaian penyelesaian masalah yang menekankan gambaran model sistem untuk mendokumentasikan mendokumentasikan dan melakukan validasi sistem saat ini maupun sistem yang diusulkan. Model sistem ini merupakan blueprint untuk untuk merancang dan membangun si stem yang lebih baik. Beberapa model dari pendekatan analisis model -driven ini adalah : analisis anali sis terstruktur, terstruktur, rekayasa informasi, dan analisa berorientasi obyek. Analisis Analisis Terstruk Terstruktur tur (Structured (Structured analysis analysis – model model -driven)
adalah salah satu pendekatan formal pertama untuk anal isis sistem informasi. Analisis ini terfokus pada aliran data dan proses bisnis dan perangkat lunak. Analisis ini disebut proses oriented. Analisis terstruktur sederhana dalam konsep. Para analis menggambarkan serangkaian proses dalam bentuk diagram alir data (Data flow diagram) yang menggambarkan proses yang ada atau yang diusulkan bersama sama dengan input, output dan file mereka. teknik process-centered yang yang digunakan untuk menganalisa si stem saat ini, menentukan kebutuhan bisnis untuk sistem baru, atau keduanya. Modelnya adalah gambaran yang mengilustrasikan komponen komponen dari sistem: proses dan input, output, & file yang berhubungan.
Copyleft©tsetiaji
halaman 1
Analisis Sistem Informasi
5
Analisis Analisis Sistem Terakseler Terakselerasi asi (Accelerat (Accelerated ed systems systems analysis) analysis)
adalah pendekatan yang menekankan kostruksi kostruksi model m odel sistem yang berfungsi /bekerja dalam usaha untuk mengakselerasi mengakselerasi analisis sistem. Pendekatan Pendekatan ini menekankan menekankan pada pembangunan prototype untuk lebih mempercepat pengidentifikasian pengidentifikasian kebutuhan bisnis dan pengguna (user) dari sebuah si stem baru. Yang termasuk dalam pendekatan ini adalah : Prototiping penemuan (Discovery prototyping) adalah prototyping) adalah sebuah teknik yang fokus pada pembangunan skala kecil, subsistem fungsional untuk menemukan persyaratan persyaratan -persyaratan. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan bisnis pengguna. Caranya dengan mengetahui mengetahui reaksi mereka saat suatu kebutuhan diimplementasikan diimplementasikan segera. Keuntungan:
Prototype cenderung pada cara berpikir “saya akan tahu apa yang saya ingi nkan ketika saya melihatnya“ melihatnya“ (I’ll know what I want when I see it”)
Kerugian:
Hasil yang terjadi mungkin prematur, prematur, berdasarkan “look and feel”
Mendorong fokus dan komitmen perancangan yang mungkin masih prematur
Mendorong pengguna percaya bahwa sistem tersebut nantinya jugadapat dibangun dengan cepat seperti prototype -nya.
Analisis Arsitektur Cepat (Rapid architected analysis) adalah analysis) adalah sebuah pendekatan berdasarkan model dari sistem saat ini atau dari discovery prototype. Metode Penemuan Persyaratan (Requirements Discovery Methods)
adalah metode yang menekankan pada identifikasi atau ekstraksi masalah -masalah sistem dan persyaratan persyaratan persyaratan solusi dari komunitas komunitas pengguna. Pendekatan Pendekatan ini menggunakan proses analisis sistem yang mengidentifikasi atau menyaring masalah dan kebutuhan solusi sebuah sistem. Yang termasuk kedalam metode penemuan persyaratan adalah: Teknik Penemuan Fakta /Fact Finding, Finding , terdiri dari : pengambilan contoh (sampling) dokumentasi, laporan, formulir, formulir, file database database dan memo yang ada.
Melakukan penelitian pada buku yang relevan
Mengobservasi kerja sisem dan lingkungan kerja yang ada
Menyebarkan Menyebarkan kuesioner dan mensurvei komunitas komunitas manajemen dan pengguna
Mewawancarai Mewawancarai para manajer , pengguna dan sta teknis yang tepat
Joint Requirenment Requirenment Planning (JRP), (JRP), penggunaan seminar-seminar (workshop) yang difasilitasi untuk mengumpukan system owners (para owners (para pemilik), users (pengguna), users (pengguna), analysts (analisis), analysts (analisis), dan beberapa systems designer and builders (desainer builders (desainer dan pembangun sistem) untuk bersama -sama melakukan analisis sistem.
JRP biasanya merupakan bagian dari metoda yang lebih besar yang disebut joint disebut joint application development (JAD), (JAD), sebuah aplikasi yang lebih komprehensif dari teknik JRP untuk proses pengembangan sistem secara keseluruhan. keseluruhan.
Copyleft©tsetiaji
halaman 2
Analisis Sistem Informasi
5
Metode Desain Ulang Proses Bisnis (Business Process Redesign)
adalah aplikasi dari metoda analisis sistem dengan tujuan untuk mengubah secara dramatis dan meningkatkan proses bisnis suatu organisasi secara fundamental, tanpa tergantung tergantung dari teknologi informasi tertentu Yang termasuk kedalam metode desain ulang proses bisnis adalah: Agile method , merupakan integrasi dari pendekatan yang berbeda dari analisis dan perancangan sistem untuk aplikasi yang dianggap sesuai untuk masalah yang akan diselesaikan atau sistem yang dibangun.
Sebagian besar metodologi komersial tidak menggunakan pendekatan tunggal (analisis struktur, struktur, IE, OOA)
Biasanya mereka mengintegrasikan mengintegrasikan berbagai pendekatan popular dalam satu kumpulan metoda (agile method)
System developers developers diberi fleksibilitas untuk memilih berbagai variasi alat dan teknik untuk menyelesaikan tugasnya.
Salah satu contoh, metoda FAST FAST (Framework for the Application of Systems Thinking), bekerja dengan cara ini
Stategi Analisis Sistem FAST
adalah melakukan strategi analisis dengan menggunakan beberapa fase seperti berikut ini 1.
Scope Definition Phase (Fase Definisi Lingkup)
Is the project worth looking at?
tujuannya tujuannya adalah untuk menentukan kelayakan kelayakan dari sebuah proyek dan membuat sebuahrencana untuk melengkapi proyek –proyek –proyek itu kedalam studi dan analisis yang lebih rinci. untuk melakukan fase penyelidikan awal, analisis sistem akan bekerja dengan pemilik dan pengguna sistem untuk : a.
Mengklasifikasikan masalah , kesempatan dan arah
b.
Menegosiasikan lingkup awal
c.
Menilai Kelayakan Kelayakan Proyek
d.
Perencanaan proyek
e.
Menyajikan proyek ke komunitas
Produk jadi dari fase definisi lingkup adalah sebuah project charter yang harus disetujui oleh pemilik sistem dan atau dewan pengambil keputusan. keputusan. – komite dari eksekutif dan manajersistem yang mempelajari dan memprioritaskan beberapa Steering body – proposal proyek untuk menentukan menentukan proyek mana yang akan menghasilkan nilai terbesar bagi organisasi, sehingga harus disetujui – Disebut juga steering steering committee. – hasil akhir dari fase investigasi investigasi pendahuluan, yang menyatakan ruang lingkup proyek, Project charter – rencana, metode, standar, dst. 2.
Problem Analysis Phase (Fase Analisis Masalah)
Is a new system worth building?
Copyleft©tsetiaji
halaman 3
Analisis Sistem Informasi
5
tujuan fase analisis masalah adalah untuk menjawan apakah masalah -masalah itu sungguh -sungguh layak untuk dipecahkan, apakah sistem baru layak untuk dibuat ? Pada fase ini dilakukan kegiatan : a.
Belajar mengenai area masalah
b.
Secara cermat menganalisa sebuah masalah dan pel uang
c.
Menganalisa proses bisnis
d.
Membuat sasaran dan batasan peningkatan sistem
e.
Memperbaharui rencana proyek
f.
Mempresentasikan Mempresentasikan penemuan dan rekomendasi
Produk jadi fase analisis masalah adalah sasaran peningkatan sistem.
Cause-and -effect analysis – teknik yang mempelajari masalah untuk menentukan sebab dan akibat.
3.
Requirements Analysis Phase (Fase Analisis Persyaratan) Persyaratan)
What do the users need and want from the new system?
Copyleft©tsetiaji
halaman 4
Analisis Sistem Informasi
5
Tujuan fase analisis persyaratan persyaratan adalah untuk mengenali sistem baru atau menetapkan persyaratan persyaratan bisnis untuk suatu sistem baru. Kegiatan yang aka dilakukan dalam fase ini : a.
Menetapkan persyaratan
b.
Menganalisis persyaratan persyaratan fungsional dengan menggunakan pemodelan sistem dan/atau prototiping penemuan
c.
Melacak dan melengkapi pernyataan persyaratan persyaratan
d.
Menyusun prioritas persyaratan
e.
Memperbaharui rencana dan lingkup projek
Produk jadi dari fase analisis persyaratan persyaratan adalah pernyataan persyaratan persyaratan bisnis karena persyaratan persyaratan merupakan target yang terus bergerak, maka analisis persyarat persyaratan an juga mencakup t ugas -tugas yang terus berlangsung
4.
Logical Design Phase (Fase Desain Logi s)
What must the new system do?
tujuan dari fase ini adalah menentukan tujuan sistem baru yang akan dibangun, dan aktivitas apa saja yang dilakukan. Fase desain logis umumnya mencakup tugas –tugas berikut : a.
Menstruktur Menstruktur persyaratan persyaratan , pada tahap ini harus di gambar atau diperbaharui satu atau lebih model sistem untuk menggambarkan persyaratan persyaratan fungsional
b.
Memvalidasi Memvalidasi persyaratan fungsional , Model sistem adalah representasi representasi dari persyaratan persyaratan pengguna yang harus divalidasi dalam hal kelengkapan kelengkapan dan kebenarannya kebenarannya
c.
Menentukan penerimaan Test Test case , Memulai merencanakan pengujian sistem karena model sistem sangat efektif untuk menentukan persyaratan, pemrosesan,aturan -aturan data dan aturan bisnis bagi sistem baru
Produk jadi dari fase ini adalah menghasilkan m enghasilkan sebuah pernyataan pernyataan persyaratan persyaratan bisnis yang akan memenuhi sasaran peningkatan sistem yang telah diid entifikasi pada fase sebelumnya.
5.
Decision Analysis Phase (Fase Analisis Keputusan)
What is the best solution?
tujuan fase analisis keputusan adalah mengalihkan proyek dari perhatian bisni s ke solusi teknis dengan mengidentifikasi,menganalisa mengidentifikasi,mengan alisa dan merekomendasikan merekomendasikan sebuah solusi sistem teknis. Untuk menyelesaikan fase analisis keputusan keputusan analis dan para partisipan yang berkepentingan akan: a.
Menetapkan Menetapkan solusi dan kandidat
b.
Menganalisa solusi kandidat untuk kelayakan
c.
Membandingkan kemungkinan kemungkinan solusi kandidat untuk menyeleksi satu atau lebih solusi yang direkomendasikan
d.
Memperbaharui rencana proyek yang berdasarkan solusi yang direkomendasikan
e.
Menyajikan Menyajikan dan pertahankan solusi target .
Copyleft©tsetiaji
halaman 5
Analisis Sistem Informasi
5
Produk jadi fase analisis keputusan keputusan adalah proposal sistem. Proposal sistem ini mungkin tertulis dan atau dipresentasikan dipresentasikan secara lisan. Beberapa hasil mungkin keluar. keluar. Titik periksa kepraktisan kepraktisan creeping commitment (diamon) dapat menghasilkan satu dari opsi -opsi berikut : a.
Menyetujui Menyetujui dan membi ayai proposal sistem untuk desain dan konstruksi konstruksi (kemungkinan termasuk penambahan anggaran dan jadwal jika li ngkup telah dikembangkan secara signifikan).
b.
Menyetujui Menyetujui dan membiayai satu dari solusi -solusi calon alternatif.
c.
Menolak semua solusi calon dan memilih apakah membatalkan proyek proyek atau mengirimkannya mengiri mkannya kembali untuk rekomendasi baru.
d.
6.
Menyetujui Menyetujui versi lingkup-terkurangi solusi yang diusulkan.
Physical Design and Integration Phase (Fase Desain dan Integrasi Fisik)
tujuan fase desain dan integrasi fisik adalah untuk mentransformasikan mentransformasikan persyaratan persyaratan-persyaratan bisnis (diwakilkan sebagian oleh model sistem logis) ke dalam spesifikasi desain fisik yang akan memandu konstruksi konstruksi sistem. Desain fisik akan dibatasi oleh model arsitektural yang disetujui dari fase sebelumnya. Desain juga harus mengikuti mengi kuti semua standar desain teknis internal yang memastikan kelengkapan, keadaan dapat digunakan, keadaan dapat diandalkan, performa dan kualitas. Physical design (desain fisik) adalah kebalikan desain logis. Desain fisik mewakili solusi teknis spesifik, sedangkan desain logis berurusan secara eksklusif dengan persyaratan persyaratan -persyaratan persyaratan bisnis yang terpisah dari semua blok-blok pembangun. Partisipan kunci pada fase desain desain dan integrasi fisik adalah desainer sistem dan analis sistem sistem (mungkin peran saling tindih untuk beberapa individu yang sama) dengan para pengguna sistem (misalnya desain layer dan aliran kerja). Produk jadi dari desain dan integrasi fisik adalah kombinasi model dan spesifikasi desain fisik, prototipe desain, dan proses bisnis didisain ulang.
7.
Construction and testing phases (Fase Konstruksi dan pengujian)
Setelah diberikan tingkat model dan spesifikasi desain fisik (dan atau prototipe desain), dapat mulai mengkonstruksi mengkonstruksi dan menguji komponen-komponen sistem untuk desain tersebut. Produk jadi primer fase konstruksi konstruksi dan pengujian adalah sistem fungsional yang siap untuk diim plementasikan. plementasikan. Tujuan fase konstruksi dan pengujian adalah : a.
Membangun dan menguji sebuah sistem si stem yang memenuhi persyarat persyaratan an bisnis dan spesifikasi desain fisik.
b.
Mengimplementasikan Mengimplementasikan antarmuka-antarmuka antara antara sistem baru dengan sistem yang telah ada.
c.
Dokumentasi Dokumentasi final (misalnya sistem bantuan, manual manual pelatihan, dukungan help desk, instruksi kontrol kontrol produksi) akan dikembangkan sebagai persiapan pelatihan dan operasi sistem.
8.
Installation and Delivery Phase (Fase Instalasi dan Pengiriman)
Sistem yang baru biasanya biasanya menggambarkan penyimpangan penyimpangan cara bisnis yang dijalankan saat ini, oleh sebab itu analis harus menyediakan transisi transisi yang halus hal us dari sistem yang lama ke sistem yang baru dan membantu Copyleft©tsetiaji
halaman 6
Analisis Sistem Informasi
5
para pengguna pengguna menghadapi masalah masalah start-up yang normal. Dengan demikian fase instalasi dan pengiriman berperan untuk mengirimkan sistem ke dalam operasi (produksi). Produk jadi dari fase instalasi dan pengiriman adalah sistem operasional. Pembangun sistem menginstal menginstal sistem dari lingkungan pengembangannya ke dalam lingkungan produksi. Analis sistem harus melatih para pengguna sistem, menuliskan berbagai macam manual pengguna dan kontrol produksi, mengkonversi mengkonversi file dan database yang ada menjadi database baru dan melakukan pengujian sistem final. Fase instalasi dan pengiriman juga melibatkan pelatihan orang -orang yang akan menggunakan sistem final dan mengembangkan dokumentasi untuk membantu para pengg una sistem. Fase implementasi biasanya memasukkan tinjauan kembali pasca audit untuk keberhasilan proyek sistem yang diselesaikan. Aktivitas ini menghasilkan perbaikan berkesinambungan proses dan manajemen proyek di masa depan.
Copyleft©tsetiaji
halaman 7