TUGAS DCS “ARSITEKTUR DCS”
Oleh :
Nama
: Fahad
NIM
: 15441006
Jurusan
: Teknik Instrumentasi Kilang
Program Studi
: Instrumentasi dan Elektronika
Diploma
: D-III
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL STEM Akamigas
ARSITEKTUR DCS
Distributed Control System merupakan suatu sistem yang yang mendistribusikan berbagai fungsi yang digunakan untuk mengendalikan berbagai variabel proses dan unit operasi proses menjadi suatu pengendalian yang terpusat pada suatu control room dengan berbagai fungsi pengendalian, monitoring dan optimasi[1]. Distributed control system (DCS) adalah sebuah system kontrol yang biasanya digunakan pada sistem manufacturing atau proses, dimana elemen controller tidak berada pada sentral sistem (sebagai pusat) tetapi tersebar di sistem dengan komponen subsistem di bawah kendali satu atau lebih controller. Keseluruhan sistem dapat menjadi sebuah jaringan untuk komunikasi dan monitoring. Distributed control system (DCS) digunakan dalam industri untuk memonitor dan mengontrol peralatan yang tersebar dengan atau tanpa campur tangan manusia. Sebuah DCS biasanya menggunakan komputer sebagai controller dan menggunakan propietary interconections dan protokol untuk komunikasi. Modul input dan output membentuk part komponen untuk DCS, Prosesor menerima informasi dari modul input dan mengirim informasi ke modul output. Modul input menerima informasi dari instrumentasi input dalam sistem dan modul output mengirim ke instrumen output pada sistem. Bus komputer atau bus elektrikal menghubungkan p rosessor dengan modul melalui multiplexer atau demultiplexer. Mereka juga menghubungkan kontroller yang tersebar dengan sentral kontroller dan akhirnya terhubung ke Human machine Interface (HMI) atau panel kontrol. DCS adalah sebuah istilah yang sangat luas yang menggambarkan sebuah solusi untuk industri yang sangat variatif, termasuk di dalamnya adalah :
Electrical power grids dan electrical generation plants
Environmental control systems
Traffic signal
Water management system
Refining dan chemical plants
Pharmaceutical manufacturing Arsitektur memerlukan solusi yang luas melibatkan baik koneksi langsung dengan
peralatan (aktuator) seperti saklar, pompa, valve v alve atau koneksi via sistem sekunder seperti sep erti sistem
SCADA. Sebuah DCS tidak memerlukan campur tangan operator untuk operasionalnya, tetapi dengan digabungnya SCADA dan DCS memungkinkan untuk interaksi dengan operator melalui sistem SCADA. DCS adalah sistem yang terintegrasi ditujukan untuk mengontrol proses manufakturing yang kontinyu atau batch-oriented , seperti oil refining , petrochemical, central station dan pembuatan kertas. DCS dihubungkan dengan sensor dan aktuator dan mengunakan set poin kontrol untuk mengatur aliran material ke pabrik. Contoh yang paling umum adalah set point control loop yang terdiri dari sensor tekanan, kontroler, dan control valve. Pengukuran tekanan atau aliran cairan ditransmisikan kepada kontroler, biasanya melalui bantuan sebuah alat sinyal kondisi Input/Output (I/O). saat variabel yang diukur mencapai titik tertentu, kontroler akan memerintahkan valve atau aktuator untuk membuka atau menutup sampai proses aliaran cairan mencapai titik yang ditentukan. Pengolahan minyak yang besar menggunakan ribuan I/O dan memberlakukan DCS yang sangat besar. Proses tidak dibatasi untuk mengatur aliran cairan melalui pipa saja tetapi juga termasuk mesin kertas, kontrol variasi kecepatan motor, mesin semen, operasi penambangan dan hal-hal lainnya.
2. Komponen DCS Secara umum komponen DCS dapat dibagi menjadi 3 bagian diantaranya: 2.1 Human Interface Station (HIS) Operator Station digunakan untuk melakukan monitoring terpusat proses dari control room,
menyajikan
interface(GUI),
informasi sehingga
plant
terkini operator
kepada
operator
dapat
melalui graphical melakukan
user fungsi
operasi, maintenance dan troubleshooting , Pengembangan variable proses, parameter kontrol, alarm, dll.
Gambar 1 Operator Station 2.2 Field control station (FCS) Station ini Digunakan sebagai control unit untuk mengendalikan variabel – variabel yang dikendalikan pada proses.
Control station
dikenal pula dengan istilah
Field Control
Station (FCS). Berikut adalah komponen dari FCS: • Central Processor Unit (CPU) • Catu daya (Power Supply Unit,PSU) • VL net coupler • Modul masukan/keluaran (I/O modules,IOM) FCS adalah otak dari DCS yang mengeksekusi kontrol dan mengkoputasi kontrol di lapangan.
Gambar 2 Bentuk fisik FCS Kelebihan FCS FCS terhubung langsung dalam memproses,sehingga hal tersebut membutuhkan terutama kehandalan yang tinggi dan akurat serta dibutuhkan kehandalan untuk menjadi aman. Kelebihan daripada FCS untuk FIO dan FCS untuk RIO. Pada FCS untuk FIO dan FCS untuk RIO, model dari dual redundant telah digunakan. Pada dual redundant FCS, modul prosesor terdapat dua buah yang saling berkomunikasi (dual redundant) dan Vnet Coupler, Modul power supply, modul bus interface, bus coupler, dan node bus dalam yang dual redundant. Pada sistem duplex (dual redundant) modul prosesor (ada yang aktif , ada juga dalam kondisi standby) yang nantinya dapat di alihkan dari aktif ke standby tanpa banyak interupsi dalam mengontrol ketika modul yang aktif suatu saat drop atau terjadi gangguan.
Gambar 3 Duplex dual redundant processor card standard FCS Baterai Untuk Pensuplai cadangan untuk memori database dalam prosesor selama listrik mati /apabila terjadi ganguan listrik/mati lampu. Maksimum waktu back-up 7 2 jam
Gambar 4 Baterai Tabel 1 Baterai life
3. Sistem Komunikasi Sarana pertukaran data antara operator station, control station dan proses. Sarana komunikasi ini juga bisa dapat digunakan untuk menghubungkan DCS dengan sistem lain seperti PLC ( Programmable Logic Control ), SCADA system (Supervisory Control and Acquisition Data), Asset Management. Engineering PC /Engineering Work Station (EWS). PC ini digunakan untuk melakukan modifikasi dari sistem yang sudah ada, juga untuk melakukan kegiatan maintenance dari sistem DCS Centum VP. Bentuk fisiknya sama seperti HIS, yang membedakan dengan HIS adalah software didalamnya. EWS dilengkapi dengan BUILDER sebagai window untuk modifikasi.Selama pekerjaan engineering tidak dilakukan, EWS dapat berfungsi sebagai HIS dan EWS juga dapat melakukan emulasi/ tes fungsi secara virtual.
Gambar 5 Bentuk EWS Perlengkapan SISTEM KONFIGURASI – BUS Communication Gateway Unit (CGW) Alat ini berfungsi untuk menghubungkan Kabel Vnet dengan kabel Ethernet untuk keperluan supervisory computer ataupun untuk dihubungkan ke jaringan intranet. Dengan CGW, kita juga dapat menghubungkan dua sistem CENTUM VP yang jaraknya berjauhan dengan menggunakan jaringan telepon. V Net
Vnet adalah kabel komunikasi kontrol yang menghubungkan antara FCS, HIS, BCV dan CGW. Standar dari Vnet adalah dual redundant. Vnet/IP sebuah kabel berbasis IP yangrealtime untuk proses otomasi dan sudah menggunakan sistem komunikasi 1-Gbps.
Ethernet Vnet/IP sama seperti fungsi komunikasi Ethernet dan digunakan sebagai landasan kabel komunikasi di masa mendatang yang fungsinya sama seperti teknologi Vnet. Fieldbus Foundation fieldbus adalah sebuah komunikasi berbasis digital yang diterapkan pada field instruments dan nantinya field bus akan menggantikan sistem konvensional antarmuka analog 420 mA. Engginering PC (ENG USER) Fungsi engginering PC adalah untuk manajemen dan pemeliharaan sistem. Operator PC (OFF USER) Fungsi operator PC adalah sebagai pencatat data variable pada saat real time ataupun data sebelumnya dan juga sebagai fungsi operasional harian sekaligus kontrol seperti: process alarm ,indikator level, dll[1]
2.3 Tipe Arsitektur DCS DCS memiliki arsitektur yang lengkap dan dibuat untuk sesuai den gan field dan kebutuhan yang dikontrol. Sistem utama DCS meliputi: 1.
Controller
2.
I/O
3.
Terminal Unit
4.
HMI / Supervisory Station
5.
Engineering Station
6.
Historian
7.
Sistem aset management & sistem report
Gambar 6 Arsitektur Umum DCS Sistem utama tersebut dirangkai dalam suatu topografi yang bersusun membentuk sistem pengontrolan, menghasilkan report, dan penyimpanan data. Berikut ini topografi sistem DCS
Gambar 7 Topografi Sistem DCS
Dari gambar topografi tersebut, sampai saat ini DCS adalah sistem kontrol yang memiliki fungsi terlengkap dan cocok untuk aplikasi yang mengedepankan sistem integrasi. Adapun di bawah ini terdapat gambar arsitektur dari beberapa tipe DCS. Foxboro I/A Series
Gambar 8 Arsitektur DCS Foxboro I/A Series
Siemens PCS7
Gambar 9 Arsitektur DCS PCS 7 Honeywell Experion PKS
Gambar 10 Arsitektur Honeywell Experion PKS
Honeywell TDC3000
Gambar 11 Arsitektur Honeywell TDC3000 Honeywell Total Plant Solutions (TPS)
Gambar 12 Arsitektur Honeywell Total Plant Solutions (TPS)
Yokogawa Centum CS3000
Gambar 13 Arsitektur Yokogawa Centum CS3000
4 Sistem Pengendalian Menggunakan DCS Centum CS 3000 Teknologi DCS menggunakan beberapa kontroler yang terpisah. Masing-masing kontroler bekerja untuk menangani beberapa loop pengendalian. Sistem ini dinamakan Distributed control system (DCS), karena mekanisme pengendalian dilakukan beberapa kontroler (distributed ). Gambar 13 menunjukkan sistem pengendalian DCS.
Gambar 14 Sistem pengendalian DCS
Dari gambar tersebut, Field instrument akan mengirimkan sinyal ke unit kontroler. Kontroler selanjutnya mengolah sinyal tersebut sesuai setting yang ada. Output sinyal dikirim ke field instrumentt di plant. Selama proses kalkulasi dan pengendalian, kontroler yang ada akan selalu mengirim sinyal ke sistem komputer pada kontrol room. Dengan demikian proses pengendalian dapat diawasi secara terus menerus. Perancangan Sistem Kontrol Proses Perancangan sistem kontrol proses yaitu kontroler pada DCS
Centum CS 3000
mengirimkan sinyal kontrol menuju plant dan umpan balik dari keluaran plant akan dikirimkan kembali ke DCS Centum CS 3000. Pada proses pengiriman sinyal kontrol, Kontroler terhubung ke plant melalui melalui jaringan. DCS Centum CS 3000 digunakan sebagai kontroler dan pusat dari
perhitungan
untuk
mengirimkan
sinyal
kontrol,
sehingga
mempertahankan
keluaran plant sesuai dengan set point. Sinyal kontrol dari kontroler akan dikirimkan melalui sistem tambahan (Embeded system), yaitu penggunaan Labview sebagai pertukaran data. Hal ini disebabkan, tidak tersedianya modul komunikais modbus ethernet pada DCS Centum CS 3000. Gambar 15 menunjukkan diagram blok sistem kontrol proses ini.
Gambar 15 Diagram blok sistem kontrol proses
5. Tipe Kontroller pada DCS Yokogawa CS3000 Pada DCS yokogawa CS3000 ini pemrograman algoritma kontrol menggunakan function blok, dimana setiap blok memiliki fungsinya masing-masing, seperti : 1
Link blok PIO, digunakan sebagai masukan dan keluaran module dari centum CS3000
2
PID, digunakan sebagai blok untuk algoritma kontrol PID
3
ST16, digunakan untuk pemrograman sekuensial
4
CALCU dan CALCU-L
5
LC64, digunakan untuk pemrograman logika
Dan masih banyak lagi yang function blok-blok lain yang terdapat dalam program centum 3000 yang digunakan untuk membuat algoritma kontrol serta monitoring suatu plant. Pada DCS yokogawa memiliki beberapa algoritma pengendalian PID, yaitu : 1
Tipe kontrol dasar PID (PID)
Melakukan aksi kontrol proporsional, integral dan derivatif mengikuti perubahan nilai set point. Bertujuan untuk menghasilkan respon yang cepat terhadap perubahan nilai set point.
2
Tipe kontrol PID proporsional PV dan derivativ (I-PD)
Hanya melakukan aksi integral saat nilai set point berubah. Menjamin kestabilan sistem meskipun nilai set point berubah secara mendadak. 3
Tipe kontrol PID derivativ PV (PI-D)
Hanya melakukan aksi proporsional dan integral saat nilai set point berubah. Digunakan jika memerlukan respon yang lebih baik terhadap perubahan nilai, seperti blok kontrol hilir (downstream) pada loop kontrol cascade. 4
Tipe penentuan otomatis
Pada mode cascade atau remote cascade, menggunakan tipe kontrol PID derivatif PV (PI-D) agar dapat lebih baik dalam mengikuti perubahan nilai set point. Pada mode automatis, menggunakan tipe kontrol PID proporsional PV dan derivatif (I-PD) untuk menjaga kestabilan sistem. 5
Tipe penentuan otomatis 2 Pada mode cascade menggunakan tipe kontrol PID derivatif PV (PI-D). Pada mode
automatis atau remote cascade menggunakan tipe kontrol PID proporsional PV dan derivatif (IPD) untuk menjaga kestabilan sistem. KONFIGURASI DCS DARI BEBERAPA MANUFACTURE No.
Manufacture
Type
1.
YOKOGAWA
CENTUM CS 3000
1.1 Arsitektur Komponen penyusun terdiri dari beberapa bagian besar :
1.2.1
H uman I nterface Station ( HIS )
Human Interface Station (HIS) sebagian besar di gunakan untuk operation dan monitoring yang memperlihatkan proses variabel, parameter pengendali, dan alarm yang penting bagi operator (user ) agar dapat dengan cepat mengetahui status operasi yang terjadi di kilang. HIS juga di sertai dengan open interface sehingga supervisory computer dapat mengakses ke cenderungan (trend ) data, pesan, dan proses data. 1.2.2
F ield Control Station ( FCS )
FCS melaksanakan proses kontrol dan mengatur komunikasi dengan suatu sub-system seperti PLC. Stasiun pengendali ini digunakan untuk menghasilkan fungsi kontrol, di mana proses variabel dibaca kalkulasi kontrol dan dikeluarkan untuk menentukan keluaran pengendali untuk di kirimkan ke lapangan. Dengan perbedaan I/O modul yang di gunakan, FCS di bagi menjadi dua model, yakni FCS untuk FIO ( field network I/O) dan FCS untuk RIO (remote I/O), sebagai tambahan terhadap model di atas terdapat juga jenis Compact FCS untuk FIO dan RIO. 1.2.3
Bus Converter
Yaitu alat penghubung yang di gunakan untuk komunikasi antara Centum CS 3000 dan Centum XL, dengan mengkonversikan sistem bus yang lama (Centum XL) ke V-Net (Centum 3000). Pada Bus Converter for V-net di gunakan untuk menghubungkan satu daerah V-Net kepada suatu sistem Centum 3000 atau suatu sistem dengan CS 3000 dan Centum XL membangun di atas daerah Vnet lain. BCV for V-Net bertindak sebagai suatu perantara dalam komunikasi antara tingkatan bagian atas dan yang lebih rendah dari V-Net. 1.2.4
E thernet
Ethernet adalah alat penghubung yang di gunakan HIS untuk berkomunikasi dengan HIS lain dan engineering work station ( EWS ). Antara HIS dengan ENG , antara HIS dengan sistem supervisory dapat di hubungkan oleh suatu Ethernet LAN. Komputer pribadi dan komputer pengawasan pada suatu ethernet LAN dapat mengakses kecenderungan data dan pesan di dalam sistem Centum CS 3000. Ethernet dapat juga di gunakan untuk pengiriman file, kecenderungan data dari computer supervisory ke HIS, untuk penyamaan data base HIS dan untuk memperoleh kecenderungn data dari stasiun lain serta untuk menghapus beban pada V-Net. 1.2.5
Communication Gate Way Unit ( CGW )
Communication gate way adalah suatu pintu gerbang yang menghubungkan supervisory computer dengan Vl-Net dan V-Net yang merupakan jaringan komunkasi kendali untuk sistem Centum CS 3000 berturut-turut. No.
Manufacture
Type
2.
FOXBORO
INVENSYS
2.1 Arsitektur
2.2 Komponen penyusun terdiri dari beberapa bagian besar : 2.2.1
Development Station
Mempunyai beberapa fungsi yang mirip Engineering Work Station : • System Configuration • Control Strategy Development • Display Configuration • Field Device Management • Advanced Control • Batch Execution 2.2.2
Remote MMI Station
Mempunyai beberapa fungsi seperti Human Machine Interface : • Visualization • Alarm/Alert Management • Historian • Real-time Performance 2.2.3
MicroPack Station & Integrator 30B Station
Terdiri dari 2 buah modul operasi secara parallel dengan dihubungkan bus komunikasi data. Modul ini bekerja secara ber sama sebagai “Fault tolerant”. Fungsinya melanjutkan operasi dari kontroler jika terjadi kegagalan pada salah satu hardware.
2.2.4
Nodebus
Berfungsi sebagai media komunikasi data atas (antar HMI) 2.2.5
Ethernet
Berfungsi sebagai media komunikasi data bawah (Kontroler dengan HMI) 2.2.6
Micro I/A Station
Berfungsi sebagai Modul input dan output sekaligus kontroler terdistribusi.
No.
Manufacture
Type
3.
EMERSON
DELTA V
3.1 Arsitektur
3.2 Komponen penyusun terdiri dari beberapa bagian besar : 3.2.1
Engineering Station
Mempunyai fungsi antara lain :
• Membuat loop diagram dan gambar instrument. • Melakukan penambahan dan pengurangan software. • Membuat konfigurasi perangkat keras. • Memonitor status sistem. • Mendiagnosa masalah baik di lokasi maupun jarak jauh ( remote ). • Memback-up hard disk ke floppy.
3.2.2
Operator Station
Mempunyai fungsi diantaranya yaitu : • Mengoperasikan dan memonitor proses. • Membuat laporan proses. • Alarm dan menampilkan pesan alarm, dll. • Membuat grup control panel . • Menyimpan data trend. • Mendefenisikan function key. • Menampilkan pesan alarm sistem. • Menampilkan status stasiun control. • Menampilkan status individual stasiun control. 3.2.3
Hub communication
Berfungsi sebagai pemisah atau pembagi jaringan, akan tetapi tidak melakukan penguatan sinyal sehingga hub ini tidak membutuhkan tenaga listrik tambahan. Juga sebagai penghubung jalur secara fisik dan penguat sinyal dalam jaringan. Terminal penghubung media komunikasi antara Kontroler dengan Operator & Eng Station. 3.2.4
Power supply, Controller and I/O Subsystem
Sebagai Kontroler pengolah data sekaligus Modul Input dan Output yang field instrument terhubung kepadanya. No.
Manufacture
4.
YAMATAKE WELL
4.1 Arsitektur
Type HONEY TDC 3000
4.2 Komponen penyusun terdiri dari beberapa bagian besar :
4.2.1
MMI ( Man Machine Interface )
Man Machine Interface pada gambar di atas adalah US ( Universal Station ) yang mempunyai fungsi sebagai penghubung antara manusia dengan DCS dengan tujuan mengendalikan variable proses, mengendalikan parameter-parameter proses , dan mengetahui alarm proses. Hal ini sangat penting agar operator dengan cepat dapat mengetahui kondisi operasi yang ada. Disamping mempunyai fungsi di atas MMI juga mempunyai beberapa fungsi lainnya, diantaranya adalah : a. Monitor dan manipulasi besaran proses dan sistem. b. Monitor dan mengendalikan sistem proses. c. Menangani dan menampilkan sistem proses. d. Menampilkan dan mencetak data fluktuasi pada proses operasi dalam bentuk grafik aliran, trend , dan lain-lain. e. Mengetahui Konfigurasi DCS TDC-3000. f.
Mengetahui unit yang mengalami gangguan.
g. Mengetahui letak module pada DCS TDC-3000. h. Mengetahui proses DCS TDC-3000 pada kilang dari field ke US atau sebaliknya
4.2.2
Jalur Komunikasi Data
Jalur Komunikasi menggunakan coaxial cable yang terpasang secara redundant ( 2 kabel) untuk LCN cable dan UCN cable. Jalur komunikasi ini dibuat untuk memisahkan peralatan control dan MMI dengan harapan pekerjaan pemeliharaan dan relokasi control room lebih mudah. Adapun jenis dan fungsi dari kedua kabel tersebut : 4.2.2.1 LCN ( Local Control Unit ) Fungsi utama dari LCN adalah sebagai jalur penghubung antara Processing Modules ( HPPM ) dengan Operator Stations melalui Network Interface Module ( NIM ). Dimana sistem komunikasi ini menggunakan kabel koaxial ganda atau dua arah, kabel pertama digunakan sebagai jalur data primer sedangkan kabel kedua digunakan sebagai jalur data sekunder( backup ), dan kabel tersebut mempunyai kecepatan kira-kira lima juta bit per detik. Dan mampu menangani pengaksesan basis data yang besar tanpa mengurangi performa dari sistem DCS TDC-3000. Dengan adanya Local Control Network maka modul-modul yang terpasang dapat saling berkomunikasi. Secara umum spesifikasi dari ( Local Control Network ) adalah sebagai berikut : a. Kecepatan Transfer Data : 5 Mbit/sec b. Panjang Maksimum : 300 m untuk kabel coaxial : 2 km untuk kabel fiber optik Fungsi-fungsi dari LCN adalah : a. Membawa semua informasi yang ditransfer diantara modul-modul dalam jaringan. b. Memberikan keamanan komunikasi melalui kabel aktif dan cadangannya serta pengecekan data yang terintegrasi. c. Jalur pengiriman informasi yang efisiensi dan cepat kesemua peralatan yang terhubung 4.2.2.2 UCN ( Universal Control Network ) Universal Control Network adalah jaringan komunikasi data sebagai jalur bagi pengendali proses atau High Performance Process Manager ( HPPM ) yang berkecepatan sangat tinggi ( 5 M bit/sec ). Spesifikasinya adalah : a. Kecepatan Transfer Data : 5 M bit/sec
b. Panjang Maksimum : 700 m Kabel UCN berfungsi menghubungkan module HPPM satu dengan HPPM yang lain dan sebagai media penyelaras sinyal semua data sebelum dikirim menuju NIM.
4.2.3
NIM ( Network I nterface Module )
Network Interface Module adalah sebuah module yang menghubungkan antara LCN dan UCN. Selain itu berfungsi juga untuk penerjemah data dari UCN ke LCN, dimana dengan kemampuan maximum 8000 point per UCN akan mengirim informasi ke LCN Module. Untuk keamanan operasi sistem ini dilengkapi redundant .
4.2.4
H igh Performance Process Manager ( HPPM )
High Performance Process Manager adalah suatu perangkat kontrol dan pengolah data untuk proses pada industri dimana di dalamnya untuk menyediakan masukkan atau keluaran data yang bersifat fleksibel yang terhubung untuk proses monitoring data dan juga bisa digunakan untuk saling berkomunikasi antar HPPM. Selain berfungsi untuk penyedia data, HPPM juga sebagai alat pengendali dan penampung data-data sama halnya dengan FCU sebagai alat pengendali dan penampung data-data dari lapangan yang kemudian di proses untuk di teruskan ke modul-modul lain agar dapat di proses melalui Operator Station. Ada beberapa kelebihan dan fungsi yang dimiliki HPPM antara lain : a. Mempunyai Memory yang lebih besar b.Mempunyai masukkan atau keluaran yang lebih lengkap c.Peningkatan dan perbaikan dalam desain software dan hardware d.Penambahan fungsi Control Language Dan fungsi HPPM adalah : a. Mempersiapkan proses pengolahan data dan fungsi kontrol seperti fungsi logika dan proses. b. Teknik pengkabelan yang sama dengan PM dan APM sehingga mengurangi biaya migrasi bagi pemakai yang akan berpindah ke sistem berbasis HPPM. c. Dukungan terhadap penanganan kontrol tingkat tinggi melalui Jalur data LCN yang kemudian akan diolah oleh AM.
No.
Manufacture
Type
5.
YOKOGAWA
CENTUM EXCEL
5.1 Arsitektur
5.2 Komponen penyusun terdiri dari beberapa bagian besar :
FCS ( F ield Control System )
5.2.1
Berfungsi untuk melakukan pengendalian proses seperti yang di lakukan oleh controller konvensional . a. EFCS ( F ield Control Station )
Secara umum, suatu control station dapat di wakili oleh suatu EFCS. Karena merupakan kontrol stasiun yang terdistribusi di field. Fungsinya adalah melakukan fungsi pengendalian pada proses plant.
b. EFCD ( Proses Control F unction )
Pada dasarnya proses yang terdapat pada EFCD adalah sama dengan EFCS, perbedaannya terdapat pada adanya beberapa bagian yang di duplikasi (duplexed ) dengan tujuan untuk meningkatkan dan menjamin kehandalan pada sistem. 5.2.2
EOPS ( Operator Station )
Secara garis besar fungsi dari stasiun operator ini terbagi menjadi tiga b agian, yaitu : a) Fungsi untuk operator, di antaranya : • Mengoperasikan dan memonitor proses. • Membuat laporan proses. • Alarm dan menampilkan pesan alarm, dll.
b) Fungsi untuk membuat penunjang operator, di antaranya : • Membuat grup control panel . • Menyimpan data trend. • Mendefenisikan function key. c) Fungsi untuk pemeliharaan sistem, di antaran ya : • Menampilkan pesan alarm sistem. • Menampilkan status stasiun control. • Menampilkan status individual stasiun control.
5.2.3
ENG ( E ngineering Station )
a) Fungsi untuk instrument, di antaranya : • Membuat loop diagram dan gambar instrument. • Melakukan penambahan dan pengurangan software. • Membuat konfigurasi perangkat keras.
b) Fungsi untuk pemeliharaan, di antaranya : • Memonitor status sistem. • Mendiagnosa masalah baik di lokasi maupun jarak jauh ( remote ). • Memback -up hard disk ke floppy.
5.2.4
Communication
Sistem komunikasi pada DCS merupakan kebutuhan yang sangat vital, karena di gunakan untuk mengkomunikasikan data-data dari proses yang berjalan, transfer data, dll. Dan dengan menggunakan ini juga sistem DCS terbentuk. No.
Manufacture
Type
6.
ABB
-
6.1 Arsitektur
Komponen penyusun terdiri dari beberapa bagian besar : 6.2.1
Operator Workplace & Engineering Workplace
Sebagai Human Machine Interface 6.2.2
System Server a. Menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address) ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna internet. b. Memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan internet
6.2.3
Desktop Trends & Remote Clients
Untuk digunakan sebagai alat monitoring 6.2.4
Fieldbus
Sebagai media komunikasi antara field instrument terhadap I/O maupun kontroler 6.2.5
Controlers
Komponen pengolah data yang ditransfer dari dan ke I/O untuk diteruskan ke field instrument 6.2.6
I/O
Mempunyai hubungan ke field instrument dan juga kontroler 6.2.7
Control Network
Sebagai jaringan control yang menghubungkan antara Human Machine Interface dengan kontroler Kesimpulan
Secara garis besar perbandingan DCS dari beberapa manufacture berdasarkan komponen penyusunnya dapat ditampilkan pada tabel berikut. Tabel Perbandingan Arsitektur DCS dan Komponen Pendukungnya
KOMPONEN
Yokogaw a Centum CS 3000
HMI
EWS HIS
FCU
FCS
Communicatio ns
Ethernet V-Net
Facility
PRM Exaopc server
Foxboro Invensys
Developme nt Station MMI Station Micro I/A Station Node bus Ethernet Integrator 30B Station Micropax Station
BRAND Yamatak e Emerson Honeywe Delta V ll TDC 3000
Yokogawa Centum XL
ABB
Engineerin g Woskplace Operator Workplace
Engineerin g Station Operator Station
US
Engineerin g Station EOPS
Controller
HPPM
EFCD EFCS
Controller
Ethernet
LCN UCN
HF Bus
Control network
Applicatio n Station
HM AM
EFMS
CMMS
Daftar Pustaka
ADITYA, EDO. “Miracle of Science: Distributed Control System (DCS) ”. 29 Januari 2018. http://miraclesphysics.blogspot.co.id/2012/10/distributed-control-system-dcs.html Budis. “Arsitektur Sistem Otomasi Industri | Control | INFO-ELEKTRO ”. 29 Januari 2018.
http://www.info-elektro.com/2013/08/arsitektur-sistem-otomasi-industri.html