Mersi Perdana Karya
SISTEM MANAJEMEN MPK STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
PENGEBORAN EKSPLORASI
ISI
HALAMAN 1.0 LATAR BELAKANG................................................2 2.0 RUANG LINGKUP..................................................2 3.0 TUJUAN.................................................................2 4.0 PROSEDUR...........................................................2 5.0 DIAGRAM ALIR......................................................3 6.0 Alur Pengesahan....................................................3
Versi
Tanggal
1.0 1.1
1 Maret 2009 Februari 2014
1.2
Agustus 2016
Alasan Perubahan Tahap awal pengembangan Sistem Manajemen Pengamanan Review logo, aproval dan lingkup & teknik pengoperasian Review teknik pengoperasian, Perubahan Logo Perusahaan dan approval
IM A
RASI
AN K
SISTEM MANAJEMEN K3PC (SMP-001) SOP Pengoperasian Dozer
PENGOPERASIAN DOZER 1.0 Latar Belakang
Dozer merupakan salah satu alat bantu kontruksi dan pertambangan yang banyak digunakan, tetapi banyak pengguna yang tidak memahami cara penggunaan yang tepat sehingga mengakibatkan kerusakan alat karena kesalahan operasional. Standard Operating Procedure (SOP) dibuat agar pengguna dapat benar-benar memahami pengoperasian alat ini untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. 2.0 Ruang Lingkup
Ruang lingkup Standard Operating Procedure ini di gunakan untuk pengoperasian Dozer di areal kerja K3PC. Untuk penerapan di berbagai lokasi yang berbeda dapat mengacu kepada Risk Assesment, Safe Working Procedure (SWP), JSA ataupun Instruksi Kerja Prosedur kerja aman ini digunakan untuk aktifitas alat dalam mendorong material, membuka lahan/land clearing, membuat jalan, serta menghampar material berupa topsoil, over burden, batu merah yang digunakan untuk membuka lahan, penghijauan maupun membuat road access. 3.0 Tujuan
Untuk memastikan keselamatan operator, dan orang lain. Untuk meminimalkan kerusakan pada alat. Untuk memastikan alat dioperasikan dengan aman dan sesuai prosedur. Memastikan agar pengguna mengetahui bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan dalam pengoperasian alat ini 4.0 Persyaratan
Tanggung Jawab
4.1 Syarat Umum _ Karyawan yang telah terlatih pada bidangnya sebagai Operator _ Karyawan telah mendapatkan Induksi (pengenalan dan pengarahan) 4.2 Syarat Khusus _ Memiliki KIMPER untuk alat yang sesuai dari PT.KPC dan masih berlaku. _ Karyawan yang telah mendapatkan Training Radio Trunking _ Karyawan yang telah mendapatkan Training MOD _ Karyawan telah mendapatkan Training Personal Lock Holder 5.0 Prosedure
Operator Supervisor Leading Hand
Tanggung Jawab
Nama Dokumen
Disetujui Oleh
Tanggal Efektif
SOP Pengoperasian Dozer
Manager K3PC
Agustus 2016
No. Registrasi Dokumen
Versi
Kaji Ulang Berikutnya
OHS-K3PC-MSE 2.06-DOC-SOPi-006
1.2
Agustus 2019
Original Document Halaman 2 dari 10
IM A
RASI
AN K
SISTEM MANAJEMEN K3PC (SMP-001) SOP Pengoperasian Dozer
LANGKAH 1. Survey area yang akan dikerjakan
Pastikan supervisor / leading hand telah melakukan observasi dan inspeksi kearea yang akan dikerjakan. Rencana pekerjaan harus dikomunikasikan kepada seluruh personil yang terlibat pada pekerjaan tersebut. Seorang spotter harus ditunjuk untuk membantu operator Dozer apabila pandangan terbatas atau terhalang dalam mengoperasikan alat. Pastikan permit (ijin kerja tertulis) telah didapatkan untuk bekerja di areal terbatas atau areal yang memerlukan permit
Operator Supervisor Leading Hand
LANGKAH 2. Persiapan sebelum mengoperasikan Dozer
Inspeksi kondisi dan kelayakan alat sesuai dengan daftar di formulir Pre-Start Check Bersihkan dulu anak tangga dan pegangan tangga dari lumpur, grease atau kotoran penyebab licin lainnya. Gunakan teknik three point contact saat naik bulldozer Sebelum menghidupkan mesin, perhatikan kondisi lingkungan sekitar, transmisi harus netral klakson 1x Hidupkan mesin. Pastikan bahan bakar tersedia. Biarkan mesin idle selama 5 menit untuk pemanasan. Pelajari dan pahami instruksi kerja beserta situasi areal kerja. Pastikan orang yang tidak berkaitan dengan kerja yang dilakukan tidak berada di areal kerja atau berada areal yang aman Demarkasi areal kerja dan gunakan spotter jika diperlukan Pastikan radio komunikasi dalam kondisi aktif selama pekerjaan berlangsung Pastikan tanda-tanda komunikasi (klakson) dipahami oleh operator alat berat lain dan Dump Truck yang terlibat di pekerjaan.Klakson 1x....klakson 2x....klakson 3x..... Operator harus memakai sabuk pengaman selama berada dalam kabin. Dilarang menumpang di atas dozer kecuali trainer. Selama beroperasi pintu kabin harus selalu tertutup rapat. Jika tidak dilengkapi kabin, masker debu, kacamata pelindung dan sumbat telinga harus dipakai. Jangan mengangkat blade terlalu tinggi hingga menghalangi pandangan Jika pandangan terhalang, berhentilah sebentar, amati keadaan sekitar, jika aman baru lanjutkan operasi Lakukan manuver di tempat yang sudah dipastikan aman. Jika bersama alat loading, pastikan satu sama lain terdapat koordinasi yang memadai (kontak positif) Nama Dokumen
Disetujui Oleh
Tanggal Efektif
SOP Pengoperasian Dozer
Manager K3PC
Agustus 2016
No. Registrasi Dokumen
Versi
Kaji Ulang Berikutnya
OHS-K3PC-MSE 2.06-DOC-SOPi-006
1.2
Agustus 2019
Operator Supervisor Leading Hand
Operator Supervisor Leading Hand
Original Document Halaman 3 dari 10
IM A
RASI
AN K
SISTEM MANAJEMEN K3PC (SMP-001) SOP Pengoperasian Dozer
Dorongan harus searah dengan kemiringan areal/lahan. Pelajari topografi lokasi kerja, periksa kekerasan tanah dengan kayu untuk menghindari unit amblas. jika bekerja di lokasi yang bertebing, tanah didorong maju ke arah tebing, jangan sekali-kali mundur ke arah tebing Pastikan safety berm di buat di pinggir tebing sebagai batas pekerjaan. Hindari bekerja sejajar dengan kemiringan tebing Saat menuruni turunan, jangan menetralkan atau mengubah transmisi Tengok ke belakang sebelum manuver mundur atau berputar. Jika bekerja di lokasi kritis, lakukan dengan spotter/partner Pastikan diakhir dorongan pada lahan miring blage tidak diangkat sebelum gigi transmisi mundur terpasang dengan baik. Pastikan jalur jalan yang didorong pada areal yang tidak searah dengan kemiringan jalur baus/truse minimal 1.5 – 2 kali lebar blade. Jalur jalan masuk areal dalam kondisi baik agar mudah untuk perbaikan pada saat alat rusak. Kontak positif minimal 30 meter sebelum mendekati alat yang beroperasi. Laporkan kepada Supervisor atau Supervisor tambang (bila di pit) jika menemukan sesuatu yang membahayakan keselamatan di areal kerja. LANGKAH 3. Teknik Operasi Dozer
Operator Supervisor Leading Hand
1. Slot Dozing Cara ini memungkinkan muatan besar dapat didorong di depan blade. tehnik ini banyak dipakai dalam penimbunan dan penggusuran besarbesaran. b.Selalu mempergunakan gigi satu dan tidak memaksakan steering, track shoe di jaga agar tidak terjadi spining, atur tenaga dan blade control pada saat membawa beban material Setiap melakukan perpindahan gigi transmisi baik dari gigi transmisi maju ke gigi transmisi mundur atau sebaliknya, bulldozer harus benarbenar berhenti dan kemudian pindahkan gigi transmisi yang sesuai, perhatikan selalu indikator suhu oli transmisi agar tidak overheating Jika hendak berbelok pada saat sedang membawa muatan gunakan alat kendali kemiringan bulldozer untuk berbelok, kedalaman parit tidak boleh melebihi tinggi blade. 2. Straight Dozing Isilah material semaksimal mungkin, dorong material dengan selalu menggunakan gigi satu jangan memaksakan pekerjaan diluar Kemampuan bulldozer. Atur tenaga bulldozer, atur blade control dan jangan sampai track shoe slip, perhatikan kebersihan area kerja.
Nama Dokumen
Disetujui Oleh
Tanggal Efektif
SOP Pengoperasian Dozer
Manager K3PC
Agustus 2016
No. Registrasi Dokumen
Versi
Kaji Ulang Berikutnya
OHS-K3PC-MSE 2.06-DOC-SOPi-006
1.2
Agustus 2019
Original Document Halaman 4 dari 10
IM A
RASI
AN K
SISTEM MANAJEMEN K3PC (SMP-001) SOP Pengoperasian Dozer
Untuk mendapatkan hasil dorongan yang bagus, pertahankanlah ketinggian blade agar permukaan tetap rata. Menggusur lurus (straight dozing): jika blade menggali kedalam dan bagian belakang traktor sedikit terungkit, naikan blade sedikit keatas untuk melanjutkan pemotongan rata. jika beban gusuran menghambat laju traktor, pindahkan gigi transmisi rendah atau mengangkat blade sedikit.
3. Dozing up and down ( menggusur di lereng ) Jika bekerja didaerah kemiringan usahakan mendorong material dari area yang lebih tinggi ke area yang lebih rendah. Berhati-hati bila bekerja di lereng agar tidak terbalik, bila tractor tergelincir kesamping segera putar tractor kearah menurun. Jangan memotong bagian bawah tebing berlabihan karena akan mempertajam tebing, jaga jarak jangan terlalu dekat dengan pinggiran jurang atau persis di bawah tebing. Melakukan pekerjaan dari daerah rendah ke daerah yang lebih tinggi akan memaksa dozer berkerja lebih berat, untuk itu operator harus selalu menggunakan gigi transmisi satu dan perhatikan indikator suhu oli transmisi agar tidak overheating, hidarkan slip pada track shoe. Memotong lereng bukit: jika mungkin, mulailah melakukan potongan menurun. berkerjalah dengan posisi traktor agak miring kesebelah dalam pemotongan. teras yang dibuat harus cukup lebar. Bila operator akan memotong suatu perbukitan maka lakukan tehnik mendorong mulai dari depan seperti gambar dibawah. 4. Dozing di disposal Usahakan selalu merapikan dan membersihkan lantai disposal. Buatlah tanggul pengaman setinggi setengah ban haul truck yang melakukan aktivitas di disposal Naikkan lantai disposal setinggi 2% ( ± 3 meter sebelum tanggul ). Posisi operasi bulldozer selalu sebelah kiri dari posisi lokasi damping haultruck. Menjaga kestabilan landasan disposal maupun pinggiran dumping agar tidak amblas, slip dan sliding/longsor. Sebelum melakukan pekerjaan pembuangan material, pastikan disposal bebas dari material lembek, berlumpur, semak belukar, sehingga mudah merekat dengan material buangan. 5. Ripping Posisi saat sebelum menurunkan shank, shank harus berada pada posisi keluar penuh, untuk menghujamkan shank ripper kedalam material, miringkan sudut shank ripper tersebut sehingga ujung tip pada posisi yang tepat untuk bisa masuk kedalam material dengan mudah, besarnya sudut disesuaikan dengan jenis material yang harus dibongkar Nama Dokumen
Disetujui Oleh
Tanggal Efektif
SOP Pengoperasian Dozer
Manager K3PC
Agustus 2016
No. Registrasi Dokumen
Versi
Kaji Ulang Berikutnya
OHS-K3PC-MSE 2.06-DOC-SOPi-006
1.2
Agustus 2019
Original Document
Halaman 5 dari 10
IM A
RASI
AN K
SISTEM MANAJEMEN K3PC (SMP-001) SOP Pengoperasian Dozer
Setelah shank diturunkan, operator harus mengatur kecepatan putaran engine (rpm) untuk mengantisipasi kekerasan material yang akan di ripping. sambil bergerak maju, masukkan shank ripper kedalam material. Setelah mencapai kedalaman yang diinginkan, gerakkan shank ripper kedepan agar besarnya sudut pada posisi yang paling efektip. sudut tersebut biasanya terletak diantara posisi tegak lurus dan maju. Atur kecepatan putaran engine (rpm) bersamaan dengan mengatur posisi shank mengarah kedalam material. gerakkan shank ripper kedepan atau posisi ”shank in” bila menghadapi material yang sulit diangkat. Setelah posisi shank diarahkan kedalam, disesuaikan dengan jenis kekerasan material, operator diharuskan tetap mengatur kecepatan putaran engine (rpm) untuk menjaga agar tidak terjadi slip pada track shoe. gerakkan shank ripper kebelakang atau posisi ”shank out” bila diperlukan jarak yang lebih lebar antara shank ripper dan track. Pada saat melakukan ripping, operator harus tetap mempergunakan gigi transmisi satu, dan tidak dibenarkan mempergunakan gigi transmisi tinggi. Pada saat melakukan ripping, operator dilarang untuk membelokkan bulldozer. Pada saat melakukan pembongkar (ripping) bisa dilakukan dengan cara menyilang, hanya dilakukan bila diperlukan. 6. Stockpile leveling. Pada saat melakukan penggusuran sebaiknya dimulai dari tengah stockpile, seperti pembuangan dari dump truck atau meratakan stockpile yang ada dilapangan. penggusuran dilakukan sampai bagian tengah rata dan mengikuti alur yang sudah ada. Setelah selesai baru lakukan penggusuran dari samping kiri atau kanan dengan metode yang sama, hal ini untuk dapat mempercepat hasil kinerja alat secara produktip. Jangan melakukan penggusuran setengah blade, akan menyebabkan kurang produktipnya penggusuran material. 7. Land clearing. 1. Perkerjaan land clearing harus dilakukan oleh operator yang benarbenar berpengalaman,waspadalah terhadap bahaya-bahaya yang akan timbul saat mengerjakan land clearing, dan jangan lakukan halhal sebagai berikut: jangan sekali-kali sarang lebah sampai terdorong. jangan mendorong pohon yang sudah lapuk, dahan kering yang mudah patah di bagian atasnya. bila menemui hal seperti ini sebaiknya dipotong saja dengan enchinsaw. hati-hati terhadap pohon yang menyandar dipohon lain/tidak ditumbangkan secara tuntas dan waspadalah selalu terhadap akar yang menyangkut di traktor Nama Dokumen
Disetujui Oleh
Tanggal Efektif
SOP Pengoperasian Dozer
Manager K3PC
Agustus 2016
No. Registrasi Dokumen
Versi
Kaji Ulang Berikutnya
OHS-K3PC-MSE 2.06-DOC-SOPi-006
1.2
Agustus 2019
Original Document Halaman 6 dari 10
IM A
RASI
AN K
SISTEM MANAJEMEN K3PC (SMP-001) SOP Pengoperasian Dozer
2. Daerah seperti lereng/tebing curam yang dapat membahayakan operator dan alat yang dioperasikanya, pengalaman dan pengawasan dilapangan dalam perkerjaan land clearing perlu ditingkatkan karena kecelakaan tersebut disebabkan oleh bahaya-bahaya tersebut diatas dan masih banyak lagi bahaya-bahaya lain yang tidak terduga. a. Membersihkan belukar. belukar tinggi dan pohon berukuran sedang, titik singgung dengan batang pohon dilakukan pada ketinggian 12-16 inc (300-400 cm) diatas permukaan tanah sambil mengangkat blade bergerak maju. pembersihan belukar; tekan blade beberapa inci masuk ketanah, kemudian doronglah dan angkat blade bila belukar sudah tercabut agar tanah bersih dari akar. pembersihan tanggul; angkat blade sewaktu mendorong. b. Pembersihan pohon. Singkirkan cabang pohon yang sudah mati, potong akar pada posisi berlawanan dengan arah tumbangnya pohon. Potong akar pada dua sisi yang sejajar arah tumbangnya pohon. Perlahan-lahan majukan traktor kearah pohon hingga blade menyentuhnya, dengan blade terangkat tinggi doronglah pohon ersebut kearah tumbang yang diinginkan. bila titik singgung antara pohon dengan blade buatlah tumpukan tanah untuk injakkan traktor. Pada saat pohon tumbang cepat-cepat mundurkan traktor sehingga tidak melindas tanggul pohon tersebut. AWAS : Segera mundur bila pohon mulai tumbang c. Beroperasi dikemiringan. Sedapat mungkin hindari berjalan dikemiringan, kendarai mendaki atau menuruni lereng bahaya terbalik selalu ada pada operasi pada lereng yang curam. jangan mempergunakan gigi transmisi tinggi, pilihlah gigi transmisi yang sesuai sebelum menuruni lereng. besarnya kemiringan yang dapat anda tanggulangi tergantung beberapa hal seperti kondisi permukaan tanah, muatan yang akan di bawa. jaga sabuk pengaman selalu terpakai selama mengoperaikan traktor dengan ROPS. pengalaman menunjukan lebih baik tetap berada dalam kabin bila alat terguling .d. Menambatkan alat. Bila memang perlu menambatkan alat berat, gunakan tempat tumpuan yang kokoh, bahaya tetap mengancam karena dapat saja tambatan tersebut dapat tercabut. Demi keselamatan kerja bersama, Nama Dokumen
Disetujui Oleh
Tanggal Efektif
SOP Pengoperasian Dozer
Manager K3PC
Agustus 2016
No. Registrasi Dokumen
Versi
Kaji Ulang Berikutnya
OHS-K3PC-MSE 2.06-DOC-SOPi-006
1.2
Agustus 2019
Original Document Halaman 7 dari 10
IM A
RASI
AN K
SISTEM MANAJEMEN K3PC (SMP-001) SOP Pengoperasian Dozer
buatlah kebiasaan beroperasi dan berkerja dengan baik. jaga daerah kerja datar sejauh memungkinkan ini meningkatkan kesetabilan dan mempermudah gerakkan dan juga memperkecil kelelehan operator. e. Waktu memotong sisi tebing. Waspada terhadap batu dan pohon yang berada diatas, sebaiknya melakukan pendorongan dimulai dari atas ke bawah. waktu memotong sisi tebing dengan kemiringan tertentu, operasikan traktor dengan kecepatan rendah dan potong sedikitd demi sedikit, kalau tidak traktor dapat berputar atau terguling apabila tertabrak batu atau tanggul besar yang terbenam. periksa kalau ada tanah lepas disekeliling tepi tebing atau karang karena kemungkinan menyebabkan longsor dan traktor dapat terguling karenanya. f. Kenakan selalu ikat pinggang pengaman. Selalu berada didaerah terlindung dan memperbesar kemungkinan untuk tetap selamat andaikan traktor terbalik. tengoklah kebelakang traktor sebelum anda mundur, bunyikan tanda bahaya pada waktu mundur. jangan membawa penumpang, kecuali tersedia tempat duduk penumpang. g. Bila merobohkan pohon. Dahan atau cabang pohon yang dapat menimpa, traktor harus dilengkapi dengan pelindung yang tepat. jangan sekali-kali membiarkan traktor berada pada perakaran pohon ketika pohon akan ditumbangkan. lebih berhati-hati bila sedang merobohkan pohon yang bagian atasnya tidak diketahui, kondisinya. jangan berkerja sendirian didaerah-daerah yang berbahaya. h. Selalu mengoperasikan traktor dengan kecepatan yang terkendali, aman dalam kondisi apapun. Hindari penggunaan kabel atau pengait yang sudah aus, karena kemungkinan akan putus dan melukai seseorang. hendaknya diganti terlabih dahulu, selalu turunkan sarana perlangkapan ketanah, pasang rem dan dudukan transmisi pada posisi netral sebelum menarik beban/kayu gelondongan atau meninggalkan alat. i. Kondisi-kondisi yang berbahaya. Bila melakukan pemotongan bawah tebing yang tinggi atau tumpukan material, kondisi demikian amat labil dan memungkinkan terjadinya longsor. Hindari mengoperasikan traktor anda terlalu dekat tanah/tebing menggantung, lubang galian yang dalam atau lubang yang curam, berhati-hatilah akan adanya paritparit, tebing- bing, batuan jatuh dan longsoran.
Nama Dokumen
Disetujui Oleh
Tanggal Efektif
SOP Pengoperasian Dozer
Manager K3PC
Agustus 2016
No. Registrasi Dokumen
Versi
Kaji Ulang Berikutnya
OHS-K3PC-MSE 2.06-DOC-SOPi-006
1.2
Agustus 2019
Original Document Halaman 8 dari 10
IM A
RASI
AN K
SISTEM MANAJEMEN K3PC (SMP-001) SOP Pengoperasian Dozer
TEKNIK RIPPING KHUSUS Untuk mengurangi terjadinya keausan/ tumpulnya point ripper lebih cepat dan menghindari patahnya shank ripper, diperlukan kesamaan teknik ripping yang produktif dan efektif yang dapat diterapkan dilapangan Posisi shank ripper pada awal langkah penetrasi, umumnya awal penetrasi pada tiap langkah kerja dimulai dengan memposisikan : · Shank ripper vertical · Panjang rod tilt silinder diatur 15 – 20 cm · Sudut point ripper 45 – 50 derajat Material Keras Jika materialnya sedemikian keras pada awal penetrasi, shank ripper dapat dimiringkan sampai pada kemiringan maksimum untuk membantu penetrasi. Pada sudut kemiringan gagang ripper yang tepat, mata ripper dapat menembus dan membelah batuan semudah sebuah pahat membelah kayu. Cara ini akan membantu menjaga ketajaman mata ripper, mengingat bahwa keausan yang terjadi di permukaan bawah akan lebih besar dari permukaan atas. Miringkan Shank Ripper ke Depan Setelah point ripper masuk kedalam tanah. Untuk memperbesar traksi, miringkan shank ripper ke depan sampai terasa seolah-olah dozer tertarik ke dalam atau terpancang ke tanah. Manfaatkan Alur Untuk Menentukan Arah Jika material yang sangat keras tadi merupakan sebuah alur, cobalah menentukan arah dari alur tersebut. Alur material ini dapat memiliki arah diagonal, tegak lurus atau sejajar dengan arah ripping Catatan Decelarator Pada saat ripping, cara menarik yang perlahan – lahan dan konstan adalah yang terbaik. Kecepatan yang berlebihan dapat mengakibatkan terjadinya slip yang merusak rantai, mengurangi umur mata ripper serta menimbulkan kerusakan pada dozer Slip Mengurangi shoe slip ketika dozing maupun ripping, sehingga memperpanjang umur undercarriage Pemilihan Transmisi Ripping pada material keras pada umumnya menggunakan transmisi 1 Konsentrasi dan inisiatif di perlukan di dalam melakukan ripping LANGKAH 4. Selesai Operasi
Pilih tempat parkir yang datar dan aman. Turunkan attachment, netralkan transmisi, idle 5 menit dan aktifkan rem parkir, bersihkan kabin operator sambil mengamati panel indikator. Tutup throttle untuk mematikan mesin, kunci kontak OFF, cabut kunci. Hati-hati saat membersihkan unit, undercarriage hendaknya dibersihkan dengan tongkat kayu pembersih yang dipegang dengan kuat dan benar. Perhatikan posisi tubuh selama bekerja
Nama Dokumen
Disetujui Oleh
Tanggal Efektif
SOP Pengoperasian Dozer
Manager K3PC
Agustus 2016
No. Registrasi Dokumen
Versi
Kaji Ulang Berikutnya
OHS-K3PC-MSE 2.06-DOC-SOPi-006
1.2
Agustus 2019
Original Document Halaman 9 dari 10
IM A
RASI
AN K
SISTEM MANAJEMEN K3PC (SMP-001) SOP Pengoperasian Dozer
Langkah 5 Situasi Darurat Menghubungi pengawas lapangan dan Supervisor K3PC saat itu juga dan tidak lebih dari 24 jam, apabila terjadi situasi darurat. Kecelakaan kerja Kebakaran Bencana alam (tanah longsor) Gangguan binatang liar Supervisor harus segera menghubungi K3PC On Call. 08115810596 bila diperlukan menghubungi user KPC. Hal-hal yang menyangkut keselamatan jiwa. Membuat laporan tertulis mengenai situasi darurat kepada pihak PT. KPC bila diperlukan.
Operator, Foreman, Supv.
Nomor-nomor dibawah ini adalah nomor yang dapat digunakan khusus untuk keadaan darurat : Resque Telp. 52-3000 (Telp. 0549-52-3000) Safety Radio Channel 14 atau 1A Medical Clinic Swarga Bara Telp. 52-1541
6.0 Diagram Alir 1. Safety Coordinator 2. Manager K3PC 3. User KPC
7.0 Alur Pengesahan Dibuat/Dikaji Ulang* oleh
Posisi
1. Asis Amin
Kabag. HSES & Operation
2. Disetujui oleh 1. R. Robby Hartantho
Posisi
Tanggal
Tanda tangan
Act. Manager K3PC
Catatan: * Coret yang tidak perlu
Nama Dokumen
Disetujui Oleh
Tanggal Efektif
SOP Pengoperasian Dozer
Manager K3PC
Agustus 2016
No. Registrasi Dokumen
Versi
Kaji Ulang Berikutnya
OHS-K3PC-MSE 2.06-DOC-SOPi-006
1.2
Agustus 2019
Original Document Halaman 10 dari 10