RANGKUMAN MATA KULIAH FINANCIAL STATEMENT FRAUD Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Akuntansi Forensik
Disusun oleh : Annisa Sabrina Djunaedy
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA OKTOBER 2014
MASALAH KECURANGAN PELAPORAN KAUANGAN Laporan keuangan digunakan untuk memberi informasi kepada pemakai laporan keuangan sebagai pedoman untuk pengambilan keputusan ekonomi. Namun pada beberapa kasus, laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk melaporkan posisi keuangan atupun kinerja perusahaan yang tidak sesuai dengan kenyataan yanga ada. Hal ini biasanya dilakukan dengan memanipulasi, mengubah, ataupu memalsukan laporan
keuangan perusahaan
sehingga informasi yang dihasilkan akan menyesatkan bagi para pemakainya. MENGAPA MASALAH INI TERJADI? Seperti yang telah di bahas pada bab sebelumnya, faktor-faktor yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan fraud terangkum dalam fraud triangle.dalam fraud triangle tersebut disebutkan bahwa faktor-faktor pendorong terjadinya fraud adalah sebagai berikut: 1. Faktor Tekanan Faktor tekanan yang dialami oleh setiap individu akan mendorong individu tersebut untuk melakukan fraud, baik itu tekanan internal maupun tekanan eksternal. salah satu ontoh dari tekanan internal misalnya takanan keuangan pribadi individu tersebut. kebutuhan akan uang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari akan mendorong seorang individu untuk melakukan kecurangan apabila hal tersebut dirasa kuran tidak terpenuhi. Sedangkan faktor eksternal misalnya seorang atasan yang didesak oleh karyawannya untuk mengadakan acara refreshinng yang pada kenyataannya masih belum dianggarkan. Hal ini akan mendorong atasan tersebut untuk melakukan berbagai cara (termasuk melakukan fraud) agar permintaankaryawan dapat terlaksana. 2. Faktor kesempatan Adanya kesempatan bagi seseorang untuk melakukan fraud juga merupakan faktor pendorong seseorang untuk melakukan fraud, misalnya lemahnya pengendalian di dalam sebuah organisasi. 3. Faktor rasionalisasi Faktor rasionalisasi ini merupakan pembelaan atau pembenaran yang dilakukan oleh seseorang dalam melakukan fraud, misalnya seseorang menganggap bahwa mengambil uang perusahaan dalam jumlah yang tidak signifikan adalah hal yang wajar. Ada 9 faktor yang datang secara bersama-sama untuk keributan fraud yang sempurna, yaitu: 1. Sebuah ekonomi yang booming Ekonomi yang booming pada tahun 1990 hingga 2000 menyebabkan para pelaku fraud dapat menyembunyikan aksinya untuk periode waktu yang lama. Ekonomi yang
booming juga menyebabkan para eksekutif percaya bahwa perusahaan mengalami kesuksesan dari kenyataan yang sebenarnya dan perusahaan mereka sukses berdasarkan hasil kinerja yang baik dari manajemen. 2. Kerusakan nilai moral Dari beberapa jumlah penelitian menemukan bahwa kecurangan pada saat di sekolah, dapat dijadikan satu ukuran adanya ketidakjujuran, misal mencontek pekerjaan teman. Namun, kecurangan di sekolah belum tentu secara langsung berhubungan dengan kecurangan manajemen. 3. Insentif Eksekutif yang salah Eksekutif yang diberkahi dengan stock option miliaran dolar dan atau membatas saham akan sangat menekan pihak manajmen untuk tetap menjaga harga saham, bahkan dengan mengorbankan hasil pelaporan keuangan yang akurat. 4. Ekspektasi analis yang tinggi 5. Tingkat hutang yang tinggi Tingginya tingkat utang yang dimiliki oleh perusahaan akan memberikan tekanan kepada pihak manajemen untuk mendapatkan laba yang tinggi untuk mengimbangi tingginya biaya bunga dan untuk mendapatkan kreditor lainnya. 6. Fokus pada aturan akuntansi daripada prinsip 7. Ketiadaan auditor independen Tidak adanya auditor independen di dalam sebuah perusahaan akan memberikan kesempatan bagi pihak manajemen untuk melakukan fraud. 8. Keserakahan Para eksekutif maupun investor tidak menghendaki adanya berita buruk mengenai perusahaannya dan terus menginginkan profitabilitas yang didapat, sehingga keserakahan tersebut akan menyebabkan pihak-pihak tersebut melakukan transaksi yang buruk (Fraud). 9. Kegagalan pendidik Kegagalan pendidik yang dapat menyebabkan kecurangan adalah karena tidak memberikan pelatihan etika yang cukup bagi para muridnya, tidak mengajarkan muridnya mengenai fraud, cara kita mengajar siswa akuntan dan bisnis di masa lalu. MOTIVASI KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN Motivasi pihak manajemen untuk melakukan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendukung harga saham yang tinggi atau obligasi atau penawaran saham 2. Untuk meningkatkan harga saham perusahaan tersebut 3. Pihak manajemen ingin memaksimalkan bonus yang ia dapatkan KERANGKA DASAR UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh investigator dan auditor untuk mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan adalah Pertimbangan strategis (strattegic reasoning). Pertimbangan strategis adalah kemampuan untuk mengantisipasi metode pelaku kecurangan untuk menyembunyikan kecurangan itu sendiri. Beberapa jenis dari pemikiran strategis adalah sebagai berikut: a. Zero-order reasoning : auditor berasumsi bahwa perilaku klien tidak dipengaruhi oleh prosedur audit yang digunakan dan melakukan audit untuk memaksimalkan trade off dalam pertimbangan cost benefit b. First-order reasoning : auditor mempertimbangkan kondisi yang secara langsung mempengaruhi klien. Auditor berasumsi bahwa klien menggunakan zero order reasoning dan mengembangkan rencana audit yang mempertimbangkan motivasi klien c. Higher-order reasoning : auditor menggunakan pertimbangan yang lebih kompleks, termasuk bagaimana manajemen mengantisipasi perilaku auditor Ketika dalam penggunaan pertimbangan strategis, seorang
auditor
akan
mempertimbangkan beberapa pertanyaan: 1. Tipe skema kecurangan apa yang suka digunakan oleh manajemen untuk melakukan kecurangan pelaporan keuangan? 2. Tipe pengujian apa yang digunakan untuk mendeteksi skema tersebut? 3. Bagaimana manajemen dapat menyembunyikan skema dari tes tersebut? 4. Bagaimana tipe tes tersebut dapat dimodifikasi untuk mendeteksi penyembunyian skema? Dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan, auditor dapat mengidentifikasi risiko fraud dengan melakukan pemeriksaan terhadap: 1. Manajemen dan direktor Terdapat tiga aspek manajemen yang sebainya diinvestigasi, yaitu: a. Latar belakang manajemen Dengan latar belakang, Investigator fraud akan memahami apa jenis organisasi terebut dan aktivitas manajemen dan direktor ysng dikaitkan dengan masa lalu. b. Motivasi manajemen Banyak kecurangan pelaporan keuangan dilakukan karena manajemen dibutuhkan untuk melaporkan pendapatan yang positif atau tinggi untuk mendukung kenaikan harga saham, menunjukkan positif laba kepada investor atau kreditor, atau melaporkan keuntungan untuk keperluan regulasi atau pembatasan pinjaman c. Pengaruh manajemen dalam pengambilan keputusan untuk organisasi Kemampuan manajemen untuk pengambilan keputusan organisasi sangat penting untuk dipahami karena pelaku kecurangan lebih mudah ketika satu atau dua orang memiliki wewenang untuk pengambilan keputusan daripada sebuah organisasi yang menggunakan kepimpinan demokrasi. 2. Hubungan dengan yang lain
Kecurangan pelaporan keuangan sering dilakukan dengan bantuan irganisasi nyata ataupun fiktif. Hubungan yang perlu dipeerhatikan misalnya hubungan organisasi dan individual, auditor eksternal, pengacara, investor, regulator, institusi keuangan, dan pemegang obligasi. 3. Organisasi dan industri Kecurangan pelaporan keuangan terkadang dtutupi dengan cara penciptaan struktur organisasi yang membuat tersembunyikannya fraud. Atribut organisasi yang berpotensi dalam pembongkaran fraud misalnya :sebuah struktur organisasi yang terlalu kompleks, sebuah organisasi tanpa departemen internal audit, dewas direksi dengan tidak aadanya dewan atau komite audit, sebuah organisasi dimana seseorang atau sekelompok kecil individu mengontrol hubungan entitas, sebuah organisasi yang membuat harga akuisisi atau merger dengan harga yang besar, dan perusahaan yang baru. 4. Hasil keuangan dan karakteristik operasi Gejala fraud sering ditunjukkan melalui perubahan pada pelaporan keuangan. Misal, laporan keuangan yang terdiri dari perubahan besar dalam suatu akun dari periode ke periode lebih memungkinkan adanya gejala fraud dari pada laporan keuangan yang memiliki perubahan kecil pada suatu akun.