LAPORAN PENDAHULUAN AMPUTASI A. DEFI DEFINI NISI SI
Amputasi adalah pengangkatan organ yang berada di luar tubuh (misal paha) dan embel – embel tubuh (misal ekor), baik sebagian maupun keseluruhan. (kedaruratan medik. 2000) Amputasi adalah pengangkatan melalui pembedahan kaki karena trauma, penyakit, tumor atau atau anom anomaly aly konge kongeni nita tal; l; terk terkel elupa upasny snyaa kulit kulit seca secara ra umum umum dipe diperb rbai aiki ki kembal kembalii untuk untuk memudahkan penyembuhan dan penggunaan peralatan protetik (Standart Peraatan Pasien !ol. ". #$$%) Amputasi adalah tindakan pembedahan dengan membuang bagian tubuh. &ntuk amputasi tertutup, dokter bedah menutup luka dengan klap kulit yang terbuat dengan memotong tulang kira'kira dua inci lebih pendek dari pada kulit dan otot. B. ETIOLOGI
Penyebab Penyebab amputasi adalah adalah kelainan kelainan ekstremitas ekstremitas yang disebabkan disebabkan oleh penyakit penyakit , *angren, cedera, dan tumor ganas. ga nas. +indakan amputasi dapat dilakukan pada kondisi a. b. c. d. e. 3.
-raktur -raktur multiple multiple organ organ tubuh tubuh yang tidak mungkin mungkin dapat diperbaiki. diperbaiki. ehancuran /aringan kulit yang tidak mungkin diperbaiki. *angguan *angguan askuler1 askuler1sirk sirkulasi ulasi pada ekstremita ekstremitass yang yang berat. berat. n3eksi n3eksi yang berat berat atau atau beresiko beresiko tinggi tinggi menyebar menyebar ke ke anggota anggota tubuh lainny lainnya. a. Adanya tumor tumor pada pada organ organ yang tidak tidak mungkin mungkin diterapi diterapi secara secara konserati3 konserati3.. e3o e3orm rmit itas as or organ. an.
C. PATOFISIOL OFISIOLOGI OGI
ilakukan sebagian kecil sampai dengan sebagian besar dari tubuh dengan dua metode #. etode etode terbuka terbuka (guil (guillot lotine ine)) etode ini digunakan pada klien dengan in3eksi yang mengembang. 4entuknya benar' benar terbuka dan di pasang drainase agar luka bersih dan luka dapat ditutup setelah tidak terin3eksi.
2. etode etode tertut tertutup up (3lap (3lap ampu amputas tasi) i)
Pada metode ini kulit tepi ditarik pada atas u/ung tulang dan di/ahit pada daerah yang di amputasi, tidak semua amputasi di operasi dengan terencana, klasi3ikasi yang ada karena trauma amputasi. Amputasi ter/adi karena kelainan e5tremitas yang disebabkan penyakit pembuluh darah, cedera cedera dan tumor tumor oleh oleh karena karena penyebab penyebab di atas, atas, Amput Amputasi asi harus harus dilaku dilakukan kan karena karena dapat dapat mengancam /ia manusia. Adapun pengaruhnya meliputi a. ece ecepa pata tan n metab metabol olis ism m 6ika seseorang dalam keadaan immobilisasi maka akan menyebabkan penekanan pada 3ungsi 3ungsi simpatik simpatik serta serta penurunan penurunan katekolamin katekolamin dalam darah sehingga menurunkan kecepatan metabolisme basal. b. etidakseimbangan cairan dan elektrolit Adanya penurunan serum protein tubuh akibat proses katabolisme lebih besar dari anab anabol olis isme me,, maka maka akan akan meng mengub ubah ah teka tekana nan n osmo osmoti tik k kolo koloid id plas plasma ma,, hal hal ini ini menyebabkan pergeseran cairan intraaskuler ke luar keruang interstitial pada bagian tubuh tubuh yang rendah rendah sehing sehingga ga menyeb menyebabka abkan n oedema oedema.. mmobi mmobilit litas as menyebab menyebabkan kan sumber stressor bagi klien sehingga menyebabkan kecemasan yang akan memberikan rangsangan ke hypotalamus posterior untuk menghambat pengeluaran A7, sehingga ter/adi peningkatan diuresis. c. Sist Sistem em resp respir iras asii #. Penur Penuruna unan n kapa kapasi sita tass paru paru Pada klien immobilisasi dalam posisi baring terlentang, maka kontraksi otot intercosta relati relati33 kecil, kecil, dia3ra dia3ragma gma otot otot perut perut dalam dalam rangka rangka mencapa mencapaii inspir inspirasi asi maksim maksimal al dan ekspirasi paksa. 2. Peru Peruba bahan han per per3u 3usi si set setem empat pat alam posisi tidur terlentang, pada sirkulasi pulmonal ter/adi perbedaan rasio entilasi denga dengan n per3 per3us usii sete setemp mpat at,, /ika /ika seca secara ra menda mendadak dak maka maka akan akan ter/ ter/adi adi penin peningka gkata tan n metabolisme (karena latihan atau in3eksi) ter/adi hipoksia.
". ekani ekanisme sme batuk batuk tidak tidak e3ekti e3ekti3 3 Akibat immobilisasi ter/adi penurunan ker/a siliaris saluran perna3asan sehingga sekresi mukus cenderung menumpuk dan men/adi lebih kental dan mengganggu gerakan siliaris normal. d. Sist Sistem em ard ardio ioa ask skul uler er #. Peni Pening ngkat katan an denyu denyutt nadi nadi +er/adi +er/adi sebagai mani3estas mani3estasii klinik klinik pengaruh pengaruh 3aktor 3aktor metabolik, metabolik, endokrin dan mekanisme mekanisme pada keadaan yang menghasilkan adrenergik sering di/umpai pada pasien dengan immobilisasi. 2. Penur Penuruna unan n card cardia iacc rese reser ree ibaah pengaruh adrenergik denyut /antung meningkat, hal ini mengakibatkan aktu pengisian diastolik memendek dan penurunan isi sekuncup. ". 8rth 8rthos osta tati tik k 7ip 7ipot oten ensi si Pada keadaan immobilisasi ter/adi perubahan sirkulasi peri3er, dimana arteriol dan enula tungkai berkontraksi tidak adekuat, asodilatasi lebih pan/ang dari pada asokontriksi sehingga darah banyak berkumpul di ekstremitas baah, olume darah yang bersirkulasi menurun, /umlah darah ke entrikel entrikel saat diastolik tidak cukup untuk memenuhi per3usi ke otak dan tekanan darah menurun, akibatnya klien merasakan pusing pada saat bangun tidur serta dapat /uga merasakan pingsan. e. Sist Sistem em usk uskul ulos oske kele leta tall #. Penur Penuruna unan n kek kekuat uatan an otot otot engan adanya immobilisasi dan gangguan sistem askuler memungkinkan suplai 82 dan nutri nutrisi si sanga sangatt berk berkur uran ang g pada pada /ari /aringa ngan, n, demik demikia ian n pula pula denga dengan n pembua pembuang ngan an sisa sisa metabolisme akan terganggu sehingga men/adikan kelelahan otot. 2. Atropi oto otot arena adanya penurunan stabilitas dari anggota gerak dan adanya penurunan 3ungsi persara3an. 7al ini menyebabkan ter/adinya atropi dan paralisis otot. ". ont ontra rakt ktur ur send sendii ombinasi dari adanya atropi dan penurunan kekuatan otot serta adanya keterbatasan gerak. 9. 8st 8steopo eoporrosi osis +er/adi penurunan metabolisme kalsium. 7al ini menurunkan persenyaaan organik dan anorganik sehingga massa tulang menipis dan tulang men/adi keropos. 3. Sist Sistem em Pen Pence cern rnaa aan n #. Anoreksia
Akibat penurunan dari sekresi kelen/ar pencernaan dan mempengaruhi sekresi kelen/ar pencernaan dan mempengaruhi perubahan sekresi serta penurunan kebutuhan kalori yang menyebabkan menurunnya na3su makan. 2. onst nstipasi eningkatnya /umlah adrenergik akan menghambat pristaltik usus dan spincter anus men/adi kontriksi sehingga reabsorbsi cairan meningkat dalam colon, men/adikan 3aeces lebih keras dan orang sulit buang air besar. g. Sist Sistem em per perke kemi miha han n alam kondisi tidur terlentang, renal pelis ureter dan kandung kencing berada dalam keadaan se/a/ar, sehingga aliran urine harus melaan gaya graitasi dan pelis renal banyak menahan urine sehingga dapat menyebabkan • •
Akumulasi endapan urine di renal pelis akan mudah membentuk batu gin/al. +ertahannya urine pada gin/al akan menyebabkan berkembang biaknya kuman
dan dapat menyebabkan S. h. Sist Sistem em inte integu gume men n +irah baring yang lama, maka tubuh bagian baah seperti punggung dan bokong akan tertek tertekan an sehing sehingga ga akan akan menyebab menyebabkan kan penuru penurunan nan suplai suplai darah darah dan nutris nutrisii ke /aringan. 6ika hal ini dibiarkan akan ter/adi ischemia, hyperemis dan akan normal kembali /ika tekanan dihilangkan dan kulit dimasase untuk meningkatkan suplai darah.
D. MANIFES MANIFEST TASI ASI KLINIS KLINIS a) ehilangan ehilangan anggota anggota gerak (ektremita (ektremitass atas atas atau atau baah) baah) b) :yeri pada bagian yang diamputasi yang berasal dari neuroma u/ung sara3 yang
dekat dengan permukaan. c) dem demaa yang yang apab apabil ilaa tida tidak k d) e) 3) g)
dita ditang ngan anii meny menyeb ebab abka kan n hipe hiperp rpla lasi siaa ari ariko kosa sa
dengankeronitis. ermatitis ermatitis pada pada tempat tempat tekanan tekanan ditemukan ditemukan kista kista (epidermal (epidermal atau atau aterom) aterom) 4usitis 4usitis (terbent (terbentuk uk bursa bursa tekanan tekanan antara antara penon/olan penon/olan tulang tulang dan kulit) kulit) 4ila kebersi kebersihan han kulit kulit diabaikan diabaikan ter/adi ter/adi 3olikul 3olikulitis itis dan dan 3urunkuli 3urunkulitis. tis. Sedih dan harga harga diri diri rendah rendah (sel3 (sel3 esteem) esteem) dan diikuti diikuti proses proses kehilangan kehilangan
E. JENISJENIS- JENIS JENIS AMPUT AMPUTAS ASII
4erdasarkan pelaksanaan amputasi, dibedakan men/adi
a. Amputa Amputasi si selekti3 selekti31te 1teren rencana cana.. Amput Amputasi asi /enis ini dilakukan dilakukan pada penyaki penyakitt yang yang terdiagnosis dan mendapat penanganan yang baik serta terpantau secara terus' menerus. Amputasi dilakukan sebagai salah satu tindakan alternati3 terakhir. b. Amputasi akibat trauma. erupakan amputasi yang ter/adi sebagai akibat trauma dan tidak tidak direnc direncana anakan. kan. egiat egiatan an tim kesehat kesehatan an adalah adalah memper memperbai baiki ki kondisi kondisi lokasi amputasi serta memperbaiki kondisi umum klien. c. Amputasi Amputasi darurat. darurat. egiatan egiatan amputasi amputasi dilakukan dilakukan secara secara darurat darurat oleh oleh tim kesehatan. kesehatan. 4iasanya merupakan tindakan yang memerlukan ker/a yang cepat seperti pada trauma dengan patah tulang multiple dan kerusakan1kehilangan kulit yang luas. 6enis amputasi yang dikenal adalah a. Amputa Amputasi si terbuka. terbuka. Amputa Amputasi si terbuka terbuka dilakuk dilakukan an pada kondisi kondisi in3eks in3eksii yang yang berat berat dimana dimana pemoto pemotonga ngan n pada pada tulang tulang dan otot otot pada pada tingkat tingkat yang sama. sama. Amputas Amputasii terbuka dilakukan pada luka yang kotor, seperti luka perang atau in3eksi berat antara antara lain lain gangre gangrene, ne, dibuat dibuat sayata sayatan n dikuli dikulitt secara secara sirkul sirkuler er sedangk sedangkan an otot otot dipotong sedikit pro5imal dari sayatan kulit dan digerga/i sedikit pro5imal dari otot. b. Amputasi tertutup. Amputasi tertutup dilakukan dalam kondisi yang lebih memungkinkan dimana dibuat skai3 kulit untuk menutup luka yang dibuat dengan memotong kurang lebih < sentimeter dibaah potongan otot dan tulang. Setelah dilakukan tindakan pemotongan, maka kegiatan selan/utnya meliputi peraatan luka luka operas operasi1m i1menc encegah egah ter/adi ter/adinya nya in3eks in3eksi, i, men/aga men/aga kekuata kekuatan n otot1m otot1mence encegah gah kontraktur kontraktur,, mempertahanka mempertahankan n intaks intaks /aringan, /aringan, dan persiapan persiapan untuk penggunaan penggunaan protese ( mungkin ). Amputasi tertutup dibuat 3lap kulit yang yan g direncanakan luas dan bentuknya secara teliti untuk memperoleh kulit penutup u/ung putung yang baik dengan lokasi bekas pembedahan F. TINGKA TINGKAT TAN AMPUT AMPUTA ASI a. stremitas atas. Amputasi pada ekstremitas atas dapat mengenai tangan kanan
atau kiri. 7al ini berkaitan dengan aktiitas sehari'hari seperti makan, minum, mandi mandi,, berpa berpakai kaian an dan dan akti aktiit itas as yang yang lain lainny nyaa yang yang meli meliba batk tkan an tang tangan an.. kstremitas atas, terdiri dari telapak, pergelangan tangan, lengan baah, siku dan lengan atas.
b. kstremitas baah. Amputasi pada ekstremitas ini dapat mengenai semua atau
sebagian dari /ari'/ari kaki yang menimbulkan penurunan seminimal mungkin kemampuannya. kemampuannya. kstremit kstremitas as baah terdiri dari /ari kaki dan kaki, proksimal proksimal sendi sendi pergel pergelanga angan n kaki, kaki, tungkai tungkai baah, baah, tungkai tungkai atas, atas, sendi sendi panggul panggul,, lutut, lutut, hemipeiektomi. Adapun amputasi yang sering ter/adi pada ekstremitas ini dibagi men/adi dua letak amputasi yaitu 1) Amputasi dibaah lutut (belo knee amputation).Ada 2 metode pada amputasi /enis ini yaitu amputasi pada nonischemic limb dan inschemic limb. Amputasi si diatas diatas lutut lutut Amput Amputasi asi ini memegan memegang g angka angka penyemb penyembuhan uhan 2) Amputa tertinggi pada pasien dengan pen yakit askuler peri3er. c. :ekrosis. Pada keadaan nekrosis biasanya dilakukan dulu terapi konserati3, k onserati3, bila tidak berhasil dilakukan reamputasi dengan leel yang lebih tinggi. d. ontrak ontraktur tur.. ontra ontraktu kturr sendi sendi dapat dapat dicega dicegah h dengan dengan mengat mengatur ur letak letak stump stump amputasi serta melakukan latihan sedini mungkin. +er/adinya kontraktur sendi karena sendi terlalu lama diistirahatkan atau tidak di gerakkan. e. :euroma. +er/adi +er/adi pada u/ung'u/ung sara3 yang dipotong terlalu rendah sehingga melengket dengan kulit u/ung stump. 7al ini dapat dicegah dengan memotong sara3 lebih pro5imal dari stump sehingga tertanam di dalam otot. sensation. 7ampir selalu ter/adi dimana penderita merasakan masih . Phantom sensation. utuhnya ekstremitas tersebut disertai rasa nyeri. 7al ini dapat diatasi dengan obat' obatan, stimulasi terhadap sara3 dan /uga dengan cara kombinasi.
G. KO KOMP MPLI LIKA KASI SI
omplikasi amputasi meliputi perdarahan, in3eksi dan kerusakan kulit. Perdarahan dapat ter/adi akibat pemotongan pembuluh darah besar dan dapat men/adi masi3. n3eksi dapat ter/adi pada semua pembedahan dengan peredaran darah yang buruk atau adanya kontaminasi serta dapat ter/adi kerusakan kulit akibat penyembuhan luka yang buruk dan iritasi penggunaan protesis.
H. PEMERIK PEMERIKSAA SAAN N DIAGNO DIAGNOSTIK STIK -oto rontgen engidenti3ikasi abnormalitas tulang.
Scan =+
engidenti3ikasi
lesi
neoplastik,
osteomielitis,
pembentukan hematoma > engindikasikan respons in3lamasi ultur luka en engidenti3ikasi ad adanya luk luka 1 in3eksi dan dan org organisme penyebab. 4iopsy
engkon3irmasikan diagnosa masa benigna 1 maligna.
I. PENA PENATALAKSAN LAKSANAAN AAN AMPUT AMPUTA ASI
+u/ua u/uan n
utam utamaa
pemb pembed edah ahan an
adal adalah ah
menc mencap apai ai
peny penyem embu buha han n
luka luka
ampu amputa tasi si
dan menghasilka menghasilkan n sisa tungkai (puntung) yang tidak nyeri tekan dengan kulit yang sehat . pada lansia mungkin mengalami kelembatan penyembuhan luka karena nutrisi yang buruk dan masa masala lah h kese keseha hata tan n lain lainny nya. a. Perc Percepa epata tan n peny penyem embu buhan han dapat dapat dila dilakuk kukan an denga dengan n penanganan yang lembut terhadap sisa tungkai, pengontrolan edema sisa tungkai dengan balutan kompres lunak (rigid) dan menggunakan teknik aseptik dalam peraatan luka untuk menghindari in3eksi. a. 4alu 4aluta tan n rig rigid id tert tertut utup up 4alutan rigid adalah balutan yang menggunakan plaster o3 paris yang dipasang aktu dikama dikamarr operasi operasi.. Pada aktu aktu memasa memasang ng baluta balutan n ini harus harus direnca direncanaka nakan n apakah apakah penderita harus imobilisasi atau tidak dan pemasangan dilengkapi tempat memasang ekstensi prosthesis sementara (pylon) dan kaki buatan. 4alutan ini sering digunakan untu untuk k mend mendap apat atka kan n komp kompre resi si yang yang mera merata ta,, meny menyan angg ggaa /ari /aring ngan an luna lunak k dan dan mengontrol nyeri dan mencegah kontraktur. aoskaki steril dipasang pada sisi steril dan bantalan dipasang pada daerah peka tekanan. Sisa tungkai (punting) kemudian dibalut dengan gips elastic yang ketika mengeras akan memberikan tekanan yang merata. 7ati'hati /angan sampai men/erat pembuluh darah. *ips diganti sekitar #0'#9 hari. 4ila ter/adi peningkatan suhu tubuh, nyeri berat atau gips mulai longgar harus segara diganti. b. 4alutan lunak 4alutan 4alutan lunak dengan atau tanpa kompresi kompresi dapat digunakan digunakan bila diperlukan diperlukan inspeksi inspeksi berkala sisa tungkai (puntung) sesuai kebutuhan. 4idai imobilisasi dapat dibalutkan pada balutan. 7ematoma puntung dikontrol dengan alat drainase luka untuk meminimalkan in3eksi. c. Ampu Amputa tasi si bert bertah ahap ap
Amputasi bertahap dilakukan bila ada gangren atau in3eksi. Pertama'tama dilakukan amputasi guillotine untuk mengangkat semua /aringan nekrosis dan sepsis. >uka didebr didebride idemen men dan dibiar dibiarkan kan menger mengering ing.. 6ika 6ika dalam dalam beberap beberapaa hari hari in3eks in3eksii telah telah terkontrol terkontrol dank lien telah stabil, stabil, dilakukan dilakukan amputasi amputasi de3initi3 de3initi3ee dengan penutupan kulit. d. Protesis adang adang diberi diberikan kan pada hari hari pertam pertamaa pasca pasca bedah bedah sehing sehingga ga latiha latihan n segera segera dapat dapat dimulai. dimulai. euntungan euntungan menggunakan menggunakan protesis protesis sementara sementara adalah adalah membiasakan membiasakan klien menggu menggunaka nakan n protes protesis is sedini sedini mungki mungkin. n. adang adang protes protesis is darurat darurat baru baru diberi diberikan kan setelah satu minggu luka sembuh. Pada amputasi, untuk penyakit pembuluh darah proteis sementara diberikan setelah 9 minggu. Protesis ini bertu/uan untuk mengganti bagian ekstremitas yang hilang. Artinya de3ek system musculoskeletal harus diatasi, temasuk de3ek 3aal. Pada ekstremitas baah, tu/uan protesis ini sebagian besar dapat dicapai. Sebaliknya untuk ekstremitas atas tu/uan itu sulit dicapai, bahkan dengan tangan miolektrik canggih yang beker/a atas sinyal miolektrik dari otot biseps dan triseps.
ASUHAN KEPERA!ATAN I.
PENGKAJIAN
a. Pe"#$%&$'a" Da(a
#.
dentitas lien
eliputi :ama, umur, /enis kelamin, agama, pendidikan, peker/aan, diagnosa medis, no register dan tanggal ?S. 2.
eluhan &tama
4iasanya p5 mengeluh sakit (nyeri) pada daerah luka post op apabila digerakkan. ".
?iayat Penyakit ahulu.
Pada klien 3raktur pernah mengalami ke/adian patah tulang apa pernah mengalami tindakan operasi apa tidak. 9.
?iayat Penyakit Sekarang.
Pada umumnya penderita mengeluh nyeri pada daerah luka operasi. <.
?iayat Penyakit eluarga.
idalam anggota keluara tidak 1 ada ad a yang pernah mengalami penyakit pen yakit 3raktur 1 penyakit menular. b. P'a * P'a F$"#+,
#. Aktiitas1stirahat *e/ala
keterbatasan actual atau antisipasi yang dimungkinkan oleh kondisi1amputasi
2. ntegritas ego +anda +anda ansietas, ketakutan, peka, marah, ketakutan, menarik diri, keceriaan berda ya *e/ala masalah tentang antisipasi perubahan pola hidup, situasi 3inancial, reaksi orang lain perasaan putus asa, tidak berdaya. ". Seksualitas *e/ala
masalah tentang keintiman hubungan
9. nteraksi social *e/ala .
masalah hubungan dengan penyakit atau kondisi.
A. Pe"#a Pe"#a,a" ,a" R,/a0a R,/a0a(( Ke+ea( Ke+ea(a". a". Peraa Peraatt mem3ok mem3okusk uskan an pada pada riaya riayatt penyakit penyakit terdah terdahulu ulu yang mungki mungkin n dapat dapat
mempengaruhi resiko pembedahan seperti adanya penyakit diabetes mellitus, penyakit /antung, penyakit gin/al dan penyakit paru. Peraat /uga mengka/i riayat penggunaan rokok dan obat'obatan. B. Pe"# Pe"#a a, ,a" a" F,+, F,+, Pengka/ian 3isik dilaksanakan untuk menin/au secara umum kondisi tubuh klien
secara secara utuh utuh untuk untuk kesiap kesiapan an dilaks dilaksana anakann kannya ya tindaka tindakan n operasi operasi manakal manakalaa tindak tindakan an amputa amputasi si merupa merupakan kan tindaka tindakan n terenca terencana1 na1sel selekt ekti3, i3, dan untuk untuk mempers mempersiap iapkan kan kondis kondisii tubuh sebaik mungkin manakala merupakan trauma1 tindakan darurat. ondisi 3isik 3isik yang harus dika/i meliputi SS+ +&4&7 ntegumen
*A+A: engka/ engka/ii kondisi kondisi umum umum kulit kulit untuk untuk menin/ menin/au au tingka tingkatt
ulit secara umum.
hidrasi.
>okasi amputasi
>okasi amputasi mungkin mengalami keradangan akut atau kondisi semakin buruk, perdarahan atau kerusakan progesi3. a/i kondisi /aringan diatas lokasi amputasi terhada terhadap p ter/adi ter/adinya nya stasi stasiss ena atau atau gangguan gangguan enus enus
Sistem =ardioaskuler
return. engka/i tingkat aktiitas harian yang dapat dilakukan
=ardiac resere
pada klien sebelum operasi sebagai salah satu indikator
Pembuluh darah
3ungsi /antung. engka/i kemungkinan atherosklerosis melalui penilaian
Sistem ?espirasi ?espirasi
terhadap elastisitas pembuluh darah. engka/i engka/i kemampuan kemampuan suplai suplai oksigen oksigen dengan menilai menilai
Sistem &rinari
adanya sianosis, riayat gangguan na3as. engka/i /umlah urine 29 /am.
=air =airan an dan dan elek elektr trol oliit
enka/i adanya perubahan arna, 46 urine. eng engka ka/i /i tingk ingkat at hidr hidras asii.
Sis Sistem :euro urologis
emonitor intake dan output cairan. engka/i a/i tingkat kat kes kesadar daran klien. engka/i sistem persyara3an, khususnya sistem motorik
Sistem Sistem ukulo ukuloske skelet letal al
dan sensorik daerah yang akan diamputasi. engka/ engka/ii kemamp kemampuan uan otot otot kontra kontralat latera eral. l.
C. Pe"#a Pe"#a,a" ,a" P+,'#, P+,'#,+ + S+,a' S+,a' S&,3,($a' S&,3,($a'
isamp isamping ing pengka/ pengka/ian ian secara secara 3isik 3isik peraat peraat melakuk melakukan an pengka/ pengka/ian ian pada kondisi kondisi psikologis ( respon emosi ) klien yaitu adanya kemungkinan ter/adi kecemasan pada klien melalu melaluii penila penilaian ian klien klien terhada terhadap p amputas amputasii yang yang akan akan dilakuk dilakukan, an, peneri penerimaa maan n klien klien pada pada amputasi dan dampak amputasi terhadap gaya hidup. a/i /uga tingkat kecemasan akibat operasi itu sendiri. isamping itu /uga dilakukan pengka/ian yang mengarah pada antisipasi terhadap nyeri yang mungkin timbul. Peraa Peraatt melaku melakukan kan pengka/ pengka/ian ian pada gambar gambaran an diri diri klien klien dengan dengan memper memperhat hatika ikan n tingkat persepsi klien terhadap dirinya, menilai gambaran ideal diri klien dengan menin/au persepsi klien terhadap perilaku yang telah dilaksanakan dan dibandingkan dengan standar yang dibuat oleh klien sendiri, pandangan klien terhadap rendah diri antisipasi3, gangguan penampilan peran dan gangguan identitas. Adanya Adanya ganggua gangguan n konsep konsep diri diri antisi antisipas pasi3 i3 harus harus diperh diperhati atikan kan secara secara seksam seksamaa dan bersama'sama dengan klien melakukan pemilihan tu/uan tindakan dan pemilihan koping konstrukti3. Adanya masalah kesehatan yang timbul secara umum seperti ter/adinya gangguan 3ungsi /antung dan sebagainya perlu didiskusikan dengan klien setelah klien benar'benar siap untuk men/alani operasi amputasi itu sendiri. esadaran yang penuh pada diri klien untuk berusaha berbuat yang terbaik bagi b agi kesehatan dirinya, sehingga memungkinkan bagi peraat untuk melakukan tindakan interensi dalam mengatasi masalah umum pada saat pre operati3.
D. D,a#" D,a#"+a +a Ke&e Ke&e3a 3a/a( /a(a" a" P3e O&e3a+, • a. :yeri (akut) berhubungan berhubungan dengan dengan cedera cedera 3isik1/ar 3isik1/aringan ingan dan dan trauma trauma sara3. sara3. b. *angguan mobilitas 3isik berhubungan dengan penurunan 3ungsi otot dan pergerakan
akibat gangren. c. Ansietas Ansietas berhubunga berhubungan n dengan kurang kurang pengetahu pengetahuan an tentang tentang kegiatan kegiatan perioper perioperati3. ati3.
d. 4erd 4erduka uka yang yang antis antisip ipas asii (ant (antic icipa ipate ted d grie grie3i 3ing) ng) berh berhub ubung ungan an denga dengan n kehi kehila langa ngan n akibat amputasi. P+( O&e3a+, • a. *anggua *angguan n rasa nyaman nyaman :yeri :yeri berhubung berhubungan an dengan dengan insisi insisi bedah sekunder sekunder terha terhadap dap amputasi. b. ?esiko tinggi perubahan per3usi /aringan peri3er berhubungan dengan penurunan aliran darah arteri1 ena c. Perubahan Perubahan nutrisi nutrisi kurang kurang dari dari kebutuhan kebutuhan tubuh tubuh b.d penurun penurunan an na3su makan1anorek makan1anoreksia. sia. d. ?esiko ?esiko kerusakan kerusakan ntegrita ntegritass kulit b.d b.d adanya dekubitu dekubituss akibat tirah tirah baring baring lama. lama. e. erusa erusakan kan mobilita mobilitass 3isik 3isik berhubun berhubungan gan dengan dengan kelema kelemahan han otot akibat akibat tirah tirah baring baring lama post amputasi. 3. urang urang peraat peraatan an diri makan, mandi, mandi, berpakai berpakaian, an, berdanda berdandan n berhubunga berhubungan n dengan dengan kehilangan bagian tubuh g. *angguan *angguan citra citra tubuh berhubun berhubungan gan dengan dengan hilangnya hilangnya salah salah satu anggota anggota badan akibat akibat amputasi. E. I"(e34 I"(e34e" e"+, +, Ke&e3a Ke&e3a/a( /a(a" a" P3e O&e3a+, •
:o
Analisa ata
iagnosa keperaatan
. #.
s
:yeri
(akut) Set Setela elah
Pasien mengatakan berhubungan nyer nyerii pada pada daer daerah ah cedera cedera luka. o
:8 =
dengan asuh asuhan an
3isik 3isik1/a 1/arin ringan gan selama
dan trauma sara3.
:= dil dilakukan kan andiri kepe kepera raat atan an #. =atat "529
lokasi,
/am 3rekensi
dan
pasien
dapat intensitas nyeri (skala
ment mentol oler eran ansi si
nyer nyerii 0'#0).
Amati
' @a @a/ah /ah meringis meringi s
dan nyeri nyeri berkur berkurang. ang. perubahan
' :adi #2051mnt
engan kriteria hasil
kara karakt kter eris isti tik k
' ?? 2<51mnt
'P5. +ampak rileks
misa misaln lnya ya keba kebass dan dan
:adi B0'#0051mnt
kesemutan.
+ #01$0mm7g
??#B'2951mnt
+inggi nggika kan n
bagi bagian an
yang ang
sakit
denga ngan
Skala nyeri berkurang meni meningg nggik ikan an
temp tempat at
0'2.
bantal
+#201%0mm7g
2.
nyer nyeri, i,
tidur
atau
guling penyangga.
sebagai
".
+ingkatkan kenyam nyamaanan nan
klien
(rubah posisi sesering mung ungkin,
dan
beri eri
pi/atan
punggung).
oto otong ng
pengg penggun unaa aan n
tekn eknik
mana/ na/emen
stre stress
(nap (napas as
dala dalam, m,
isualisasi). 9.
4eri 4erika kan n lembut
pi/a pi/ata tan n
pada
tung ungkai
sisa
(puntung ung)
sesu sesuai ai tole tolera rans nsii bila bila balutan telah dilepas. <.
olabor olaborasi asi dalam dalam pemberian analgetik
2.
ata Sub/eti3 '
pasi pasien en
ecemasan
seri sering ng berhubungan
menanyakan tent tentan ang g
kura kurang ng
Set Setela elah
dil dilakukan kan#. emberikan bantuan
dengan tindakan tindakan keperaatan keperaatan secara
kegiatan mam mampu
meng mengon ontr trol ol memberikan
tindakan yang akan perioperati3.
ting tingka katt
dilakukan.
serta
ata 8b/ekti3
mengkomunikasikan
ansi ansiet etas asny nyaa dukungan moral. mampu2.
enerangkan
prosedur
'
nadi #2051mnt
perasaan
'
?? 2<51mnt
dengan tepat. engan baiknya. +
#01$0mm7g '
+ampak bingung bingun g
dan
peng penget etahu ahuan an sela selama ma " /am /am pasi pasien en psikologis,
pros prosed edur ur tentang
'
3isik
operasi
negati3nya dengan
7
".
sebaik'
eng engat atur ur
aktu aktu
:adi B0'#0051mnt
khusu khususs denga dengan n klie klien n
??#B'2951mnt
untuk
+#201%0mm7g
tent entang ang
Pasien tampak rileks
klien.
berdiskusi kece kecem masan asan
9. 4ina hubungan saling saling percaya dengan pasien dan keluarga pasien. <. olaborasi beri obat untu ntuk
meng engurangi
ansietas ".
s '
4erduka
o o a/a a/ah h pasi pasien en yang antisipasi tampak murung.
asuh asuhan an
kebutuhan dil dilakukan kan#. An/urkan klien untuk kepe kepera raat atan an mengekspresikan
(anticipat (anticipated ed grie3ing) grie3ing) selama #529 /am klien perasaan
Pasien Pasien tidak tidak ingin ingin berhubungan melihat tubuh yang kehilang angan telah di amputasi.
Set Setela elah
sesuai
amputasi.
dengan mampu
tentang
dampak dampak pembed pembedahan ahan
akibat bat mendemontrasikan kesadaran
pada gaya hidup.
akan2.
4erika 4erikan n
dampak dampak pembed pembedahan ahan yang
in3orm in3ormasi asi
adekuat
dan
pada citra diri dengan rasional tentang alasan 7
pemilihan
tindakan
Pasien Pasien menyadar menyadarida idan n pemilihan amputasi. mener nerima tubuhny hnya
kondisi". 4eri in3ormasi baha saat
ini, ni, amputa amputasi si
pasien tampak tenang.
merupa merupakan kan
tindakan
untuk
memper memperbai baiki ki kondisi kondisi klien klien dan merupa merupakan kan lang langka kah h
aal aal untu untuk k
menghindari ketidakmamp ketidakmampuan uan atau kond kondiisi
yang ang
lebi lebih h
parah. 9.
-asi -asili lita tasi si
untu untuk k
bertemu dengan orang dengan amputasi yang tela telah h berh berhas asil il dala dalam m
penerimaan
terhadap
situasi amputasi. •
P+( O&e3a+,
:o
Analisa ata
. #.
s
iagnosa keperaatan Pasien *angguan
meng mengat atak akan an
nyer nyerii nyaman
pada bagian tubuh berhubungan
:8=
: =
rasa Setelah
#.
:yeri dilakukanasuhan dengan keper kepera aat atan an
al alua uasi si
berasal
nyer nyerii
dari
sela selama ma panthom
sensasi
limb
atau
yang diamputasi.
insisi insisi bedah sekunder sekunder "529 /am pasien dapat dari dari luka luka insisi insisi.. 4ila 4ila
o
terhadap amputasi.
ment mentol oler eran ansi si
nyer nyerii ter/adi nyeri panthom
'
@a/ah @a /ah meringis
dan nyeri nyeri berkur berkurang ang.. limb
'
nadi #2051mnt
engan kriteria hasil 2.
'
?? 2<51mnt
'
+ #01$0mm7g
A/arkan kan
klien
'P5. +ampak rileks
memberi memberikan kan
tekanan tekanan
:adi B0'#0051mnt
lembut
dengan
??#B'2951mnt
menempatkan
+#201%0mm7g
puntung pada handuk
Skala nyeri berkurang dan mena menari rik k handu handuk k 0'2.
dengan berlahan. ".
A/ar /arkan kan dis distrak traksi si
tekni eknik k rela relaks ksas asii
untuk menanggulangi menanggulangi nyeri. 9. 4eri analgesic 2.
tinggi Setelah
( kolaborati3 ) dil dilakuka kukan #. n Pantau Pantau tanda tanda ital, ital,
perubahan
per3usi asuh asuhan an
keper keperaa aata tan n palpasi nadi peri3er,
/aringan
peri3er selama
#529
s '
?esiko
o +erdapat sianosis
Suhu kstremitas berhubungan dingin
penurunan
dan
kekuatan
dengan menun/ menun/ukka ukkan n per3us per3usii dan kesamaan. aliran /aringan
enyut darah arteri1 ena proksimal
/am perhatikan
yang
baik 2.
dengan kriteria hasil Sianosis (')
>akukan pengka/ian neuroascular periodic
misalnya
peri3er distal lemah
Suhu ekstermitas ekstermitas sensasi, gerakan, nadi,
: <051mnt
hangat
@arna @a rna kulit pucat
arna kulit dan suhu.
enyut proksimal proksimal ". dan peri3er distal kuat
balutan1drainase,
: B0'#0051mnt @arna normal.
nspeksi
perhatikan /umlah dan
kulit karakteristik balutan. 9.
4eri 4erika kan n lang langsu sung ng
teka tekanan nan
pada pada
sisi isi
perdarahan, ter ter/adi /adi
bila
perd perdar arah ahan an
segera hubungi dokter. <.
alua aluasi si baah
tungkai tungkai
yang
tidak
dioperasi dioperasi dari adanya in3lamasi B.
olaborasi 4erikan
cairan
!1darah sesuai order *unak nakan
kaoskaki
antie antiemb mbol olit itik ik kaki
yang
untuk untuk tidak
dioperasi. Panta Pantau u
peme pemeri riks ksaa aan n
laboratorium
".
s
pasien Perubahan
nut nutrisi Setelah
7b17t
Pt1AP++.
dil dilakuka kukan n#.
4erika 4erikan n
mengat mengatakan akan adanya adanya kurang dari kebutuhan asuh asuhan an
keper keperaa aata tan n tent tentan ang g
sensasi rasa pahit di
tubu tubuh h b.d b.d penur penuruna unan n selama
"529
lidahnya
na3su
kebutu utuhan
in3orm in3ormasi asi kebu kebuttuhan uhan
/am nutrisi dan bagaimana nutrisi cara memenuhinya
o
makan1anoreksia.
'adanya
pasien
terpenuhi2.
4eri 4erika kan n
asup asupan an
sisa
dengan kriteria hasil
makanan makanan dalam dalam porsi porsi
maka makana nan n di piri piring ng
'rasa pahit di lidah(')
sedikit tapi sering
pasien
'sisa makanan (')
'4ising
usus
hiperakti3 dan dan
mukosa pucat enolak
'4ising &sus (') 'on/ungtia
'kon/ kon/un ungt gtiia
untuk
". 4eri asupan makanan
mukosa
ting tinggi gi
kalo kalori ri
dan protein berarna9.
olabo olaboras rasii dengan
merahmuda
ahli
'annoreksia(')
menentukan
makan
ting tinggi gi
giCi
dalam
kebu ebutuha uhan
nutr utrisi
pasien
untuk
memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan nutrisi pasien.
DAFTAR PUSTAKA •
ngram, 4arbara ( #$$$ ), ?encana Asuhan eperaatan edikal – 4edah, edisi
•
ndonesia, *= 6akarta. @ilkins @ilkinson, on, 6udith.. 200B. Buku saku Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi
•
NIC dan Kriteria Hasil NOC. disi . *= 6akarta Price, silia A, and lorraine . @ilson. #$$<. pato3isiologi konsep klinis